DESKRIPSI OBJEK STUDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESKRIPSI OBJEK STUDI"

Transkripsi

1 BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI 3.1 Deskripsi Objek Studi Objek yang akan penulis redesain adalah sebuah Lembaga Pemasyaratan Sukamiskin Bandung. Lembaga Pemasyarakatan yang akan dirancang adalah salah satu Lembaga Pemasyarakatan yang berada di Bandung. Bangunan ini dibangun pada tahun 1918 dan mulai difungsikan pada tahun Pada masa itu bangunan ini diperuntukan bagi kejahatan intelektual pribumi maupun bangsa Belanda dengan nama resmi Straft Gevangenis Voor Intelectuelen. Mereka yang melakukan tindakan kriminal maupun tindakan yang bertentangan dengan politik penguasa Belanda dipenjara disini juga. Akibat pengambil alihan secara paksa oleh penguasa Jepang maka sebagian bangunan rusak. Penggunaannya sama halnya dengan masa pendudukan Belanda. Setelah kemerdekaan penjara difungsikan sebagain penjara kriminal biasa dan pada saat

2 konsep pemasyarakatan berlaku pada tahun 1964, penjara diubah namanya menjadi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung. Dengan dirubahnya nama penjara menjadi lembaga pemasyarakatan agar dapat lebih menitik beratkan pemulihan hubungan-hubungan antara narapidana dengan masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1985, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. 01-PR nama Lembaga Pemasyarakatan Khusus Dewasa Muda Sukamiskin berubah namanya menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung. 3.2 Ide Implementasi Konsep pada Objek Studi Penulis ingin mendesain Lembaga Pemasyarakatan yang dirancang dan dibuat juga untuk menciptakan rancangan yang dapat mewadahi berbagai kegiatan yang berada didalam Lembaga Pemasyarakatan. Hasil desain yang akan dirancang diharapkan dapat memberikan hasil yang baik, bagi para narapidana yang berada didalam Lembaga Pemasyarakatan di Sukamiskin Bandung dan perancangan

3 Lembaga Pemasyarakatan ini agar dapat menambah wawasan dalam Desain Interior, secara logis perancangan interior tidak hanya dapat mendesain Interior-Interior pada bangunan yang baik/yang mewah saja. Tidak pernah terfikirkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan juga dapat didesain dengan lebih menarik, terutama pada interiornya. Dengan perancangan yang akan penulis lakukan bertujuan agar dapat membuat para penghuni / para narapidana memiliki keahlian khusus dan setelah keluar / bebas dari Lembaga Pemasyarakatan dapat seperti terlahir kembali /dapat memulai kehidupan yang baru. Dengan demikian setelah narapidana bebas/ keluar dari lembaga pemasyarakatan dapat memiliki bekal/kemampuan agar dapat bekerja / dapat membuat usaha sendiri Studi Image Studi Image yang penulis gunakan adalah Penjara Leoben yang berada di Steiermark Negara Austria.

4 3.2.2 Foto Lokasi

5 Gambar Bagian Kiri LP Sumber : Image By Yuliana Gambar Bagian Depan LP Sumber : Image By Yuliana Gambar Bagian Kanan LP Sumber : Image By Yuliana Gambar Bagian Seberang LP Sumber : Image By Yuliana

6 Gambar Bagian Belakang LP Sumber : Image By Yuliana Gambar Bagian Pintu Sel LP Sumber : Image By Yuliana Gambar Bagian Blok LP Sumber : Image By Yuliana Gambar Bagian Kantor LP Sumber : Image By Yuliana

7 Gambar Bagian Fasat Gereja LP Gambar Bagian Eksterior Gereja LP Sumber : Image By Yuliana Sumber : Image By Yuliana Gambar Bagian Interior Gereja LP Gambar Bagian Eksterior Mesjid LP Sumber : Image By Yuliana Sumber : Image By Yuliana 3.3 Analisa Fisik

8 Site Plan Aspek Data Eksisting Kelebihan Kendala Solusi Desain Terletak di Polusi, Dari tampak pinggir jalan, banyaknya letak ruang terdapat kendaraan, besuk lebih lapangan jalan yang baik Lokasi parkir, padat, diletakkan di terdapat dua banyaknya bagian pintu parkir debu, area depan. yang besar parkir yang Area parkir kurang motor dan mobil sebaiknya di tambah/ diperbesar.

9 Banyak sekali Pada bagian Ditambahnya terdapat area parkir vegetasi pepohonan di masih kurang disekitar area Vegetasi sepanjang vegetasi parkir yang jalan didalam Lembaga dan dapat digunakan untuk Pemasyarakat an menyaring kebisingan pada area Lembaga Pemasyaraka tan Terletak di Banyaknya Ditambahnya pinggir jalan polusi, vegetasi di

10 Kebising utama, jalanan area parkir, an kurangnya padat, diperbesarny vegetasi pada banyaknya a jalan area parkir kendaraan utama. Terdapatnya Menggunaka saluran drainase n untuk talang Drainase disepanjang - menyalurkan jalan utama. air hujan, Mendapatkan Bangunan kemudian disalurkan ke saluran utama. Dibuatnya sinar matahari yang tinggi jendela dan

11 Matahari sehingga kaca agar matahari sulit cahaya untuk masuk. matahari dapat dengan mudah masuk. Daerah sekitar Jalan yang banyak lahan kosong, padat, ramai, banyaknya Lingkung polusi an Pada bagian Pada bagian Blok/ sel-sel kanan kiri kanan ditempatkan terdapat lahan jalan lokasi pada bagian View kosong, terdapat tengah lokasi

12 bagian kiri banyaknya bangunan. terdapat lahan kosong, bagian depan terdapat rumah pertokoan dan rumah dan pertokoan, bagian belakang terdapat Lembaga Pemasyarakat an Wanita Pada bagian entrance merupakan Pada bagianbagian tertentu lebih

13 Sirkulasi jalur sirkulasi terbuka, pada baik menggunaka bagian n koridor koridor terdapat jalur terbuka agar pencahayaan sirkulasi lebih baik terbuka, pada dan sirkulasi koridor berupa koridor tertutup. sel dapat tersalur dengan baik. Air didapat Mati lampu, Sumber air dari saluran air tersumbat bersih air (PDAM) disalurkan dan terdapat dari PDAM. Utilitas persediaan air Untuk sisa

14 buangan dari dapur disalurkan ke pembuangan. Untuk limbah KM/WC ditampung diseptik tank. Listrik selain dari jaringan PLN.

15 Terdapat di Padat pada daerah saat jam Pencapai Ujungberung, kerja dan an jalan yang bubaran jam cukup padat, kerja. lokasi terdebut dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum. 3.4 Kebutuhan Ruang 1. Entrance / Ruang Penjaga

16 Jmlh Ukuran Luas Meja Office Front 1 2 x 0.6 x 1.1 (2x0.6)+(2x0.6x1) = = 2.4 m2 Kursi x 0.45 x 0.45 (0.45x0.45)+ 2(0.45x0.45x1) = =0.6 m2 Sofa x 0.5 x 0.8 (0.8x0.5)+( 0.8x0.5x1) = = 0.8 m2 Sofa x 0.5 x 0.8 (1.6x0.5)+2(1.6x0.5x1)= = 2.4 m2 Luas Ruang 6.2 m2 2. Ruang Kepala Sipir Jmlh Ukuran Luas

17 Meja Kerja 1 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+(1.2x0.6x1.5)= =1.8m2 Kursi Kerja x0.45x0.45 (0.45x0.45)+3(0.45x0.45x1.5)= = 1.1m2 Lemari file 2 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1.5) = = 2.4m2 Sofa x0.5x0.8 (1.6x0.5) +2(1.6x0.5x1.5) = = 3.2m2 Sofa x0.5x0.8 (0.8x0.5)+(0.8x0.5x1.5)= = 1m2 Meja Coffee 1 0.5x0.8x0.4 (0.5x0.8)+(0.5x0.8x1.5) = = 1m2 Luas Ruang 10.5m2

18 3. Ruang Rapat Jmlh Ukuran Luas Meja Rapat 2 1.2x2x0.7 (1.2x2)x2(1.2x2x1) = = 7.2 m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+16(0.45x0.45x1)= = 3.4m2 Lemari File 2 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1) = = 1.8m2 Lemari Pajangan Luas Ruang 2 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1) = = 1.8m m2 4. Gereja Jmlh Ukuran Luas

19 Mimbar 1 1x0.6x0.8 (1x0.6)+(1x0.6x1.5)= = 1.5m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+2(0.45x0.45x1.5)= = 0.8m2 Kursi Gereja 15 3x0.5x0.8 (3x0.5)+15(3x0.5x1.5)= = 35.2m2 Lemari penyimpanan/ x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1.5) = = 2.4m2 rak Luas Ruang 40 m2 5. Masjid Jmlh Ukuran Luas

20 Mimbar 1 1x0.6x0.8 (1x0.6)+(1x0.6x1.5)= = 1.5m2 Lemari Penyimpanan 2 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1.5)= = 2.4m2 Rak Sepatu x0.9x1.2 (0.35x0.9)+(0.35x0.9x1.5)= = 0.78m2 Tempat Duduk x1 (0.6x1)+15(0.6x1x1.5)= = 14.1m2 Luas Ruang 18.8m2 6. Kantor Pengawas Jmlh Ukuran Luas Meja Kerja 6 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+6(1.2x0.6x1.5)= = 7.2m2

21 Kursi Kerja x0.45x0.45 (0.45x0.45)+18(0.45x0.45x1.5) =0.+5.4= 5.6m2 Lemari File 6 1.5x0.4x1.2 (1.5x0.4)+6(1.5x0.4x1.5) = = 6m2 Sofa x0.5x0.8 (0.8x0.5)+(0.8x0.5x1.5)= = 1m2 Sofa x0.5x0.8 (1.6x0.5)+2(1.6x0.5x1.5)= = 3.2m2 Meja Coffee 1 0.5x0.8x0.4 (0.5x0.8)+(0.5x0.8x1.5) = = 1m2 Loker 1 1.5x0.5x1.8 (1.5x0.5)+(1.5x0.5x1.5)= = 1.87m2 Luas Ruang m2 7. Kantor Arsip

22 Jmlh Ukuran Luas Meja Kerja 5 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+5(1.2x0.6x1.5)= = 5.4m2 Kursi Kerja x0.45x0.45 (0.45x0.45)+15(0.45x0.45x1.5) =0.+5.4= 4.5m2 Lemari File 6 1.5x0.4x1.2 (1.5x0.4)+6(1.5x0.4x1.5) = = 6m2 Sofa x0.5x0.8 (0.8x0.5)+(0.8x0.5x1.5)= = 1m2 Sofa x0.5x0.8 (1.6x0.5)+2(1.6x0.5x1.5)= = 3.2m2 Meja Coffee 1 0.5x0.8x0.4 (0.5x0.8)+(0.5x0.8x1.5) = = 1m2 Loker 1 1.5x0.5x1.8 (1.5x0.5)+(1.5x0.5x1.5)=

23 Luas Ruang = 1.87m2 26 m2 8. Ruang Sel Jmlh Ukuran Luas Tempat Singel Tidur 1 1x1.8x0.5 (1x1.8)+(1x1.8x1)= = 2.88m2 Meja Belajar 1 1.2x0.6x0.75 (1.x0.6)+(1.2x0.6x1)= = 1.44m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+(0.45x0.45x1) = = 0.4m2 Lemari Pakaian 1 0.8x0.5x1.2 (0.8x0.5)+(0.8x0.5x1)= = 0.8m2

24 Closet 1 0.6x0.4 (0.6x0.4)+(0.6x0.4x1) = = 0.48m2 Bak 1 0.5x0.5x0.8 (0.5x0.5)+(0.5x0.5x1)= = 0.5m2 Luas Ruang 6.5m2 9. Ruang Makan Bersama Jmlh Ukuran Luas Meja Kerja 3 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+3(1.2x0.6x1.5)= = 4m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+19(0.45x0.45x1.5) = = 5.9m2 Meja Makan 4 6.5x0.8x0.75 (6.5x0.8)+(6.5x0.8x1.5)= =13m2

25 Luas Ruang 23 m2 10. Perpustakaan Jmlh Ukuran Luas Meja 8 1x1x0.75 (1x1)+8(1x1x1.5)= 1+12= 1.3m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+ 34(0.45x0.45x1.5) = = 10.4m2 Meja office 1 1.5x0.6x0.75 (1.5x0.6)+(1.5x0.6x1.5)= = 2.25m2 Rak buku 8 2.5x0.5x1.8 (2.5x0.5)+8(2.5x0.5x1.5)= = 16.25m2 Luas Ruang 30.2 m2

26 11. Ruang Besuk Jmlh Ukuran Luas Meja 6 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+6(1.2x0.6x1.5)= =7.2m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+24(0.45x0.45x1.5) = = 7.4m2 Tempat sampah 1 0.4x0.4x1 (0.4x0.4)+(0.4x0.4x1.5)= = 0.4m2 Luas Ruang 15m2 12. Ruang Isolasi Jmlh Ukuran Luas Tempat Tidur 1 1x1.8x0.5 (1x1.8)+(1x1.8x0.6)=

27 Singel = 2.88m2 Closet 1 0.6x0.4 (0.6x0.4)+(0.6x0.4x0.6) = = 0.38m2 Luas Ruang 3.3m2 13. Pos Penjaga Jmlh Ukuran Luas Meja 1 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+(1.2x0.6x1)= = 1.44m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+2(0.45x0.45x1)= = 0.6m2 Luas Ruang 2 m2 14. Ruang Kesehatan

28 Jmlh Ukuran Luas Meja 3 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+3(1.2x0.6x1.5)= = 3.96m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+ 9(0.45x0.45x1.5) = = 2.9m2 Tempat Singel Lemari Tidur 6 1x1.8x0.5 (1x1.8)+6(1x1.8x0.6)= = 8.28m x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1.5) = Penyimpanan = 2.4m2 Luas Ruang 17.5m2 15. Ruang Pendidikan Jmlh Ukuran Luas

29 Meja x0.6x0.75 (1.2x0.6)+30(1.2x0.6x1.5)= = 33.12m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+60(0.45x0.45x1.5) = = 18.2m2 Lemari Penyimpanan Luas Ruang 3 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+3(1.5x0.4x1.5) = = 3.3m m2 16. Gedung Serba Guna Jmlh Ukuran Luas Panggung 1 1.8x3x0.6 (1.8x3)+(1.8x3x1.5)= = 13.5m2 Meja 2 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+2(1.2x0.6x1.5)= = 2.88m2

30 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+100(0.45x0.45x1.5 )=0.2+30=30.2m2 Lemari Penyimpanan Luas Ruang 2 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1.5) = = 2.4m2 49m2 17. Sanggar Jmlh Ukuran Luas Meja 5 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+5(1.2x0.6x1.5)= = 6.12m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+25(0.45x0.45x1.5) = = 7.7m2 Lemari Penyimpanan 4 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+4(1.5x0.4x1.5)= = 4.2m2

31 Luas Ruang 18.02m2 18. Ruang Konsultasi Jmlh Ukuran Luas Meja Kerja 3 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+3(1.2x0.6x1.5)= = 4m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+ 9(0.45x0.45x1.5) = = 2.9m2 Lemari penyimpanan Luas Ruang x0.4x1.6 (1.5x0.4)+2(1.5x0.4x1.5) = = 2.4m2 9.3 m2 19. Dapur

32 Jmlh Ukuran Luas Lemari Penyimpanan 6 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+6(1.5x0.4x1.5) = = 6m2 Makanan Meja Kerja x0.6x0.75 (2.4x0.6)+10(2.4x0.6x1.5)= = 23m2 Meja Penyajian x0.6x0.75 (2.4x0.6)+10(2.4x0.6x1.5)= = 23m2 Kitchen Set 2 2.5x0.6x0.70 (0.6x2.5)+2(0.6x2.5x1.5)= = 6m2 Kulkas 2 1.2x0.6x1.8 (1.2x0.6)+2(1.2x0.6x1.5)= = 2.88m2 Lemari Penyimpanan 2 0.9x0.4x1.4 (0.9x0.4)+2(0.9x0.4x1.5)= = 1.44m2

33 Bumbu Bak Air 1 3.6x1.4x1 (3.6x1.4)+(3.6x1.4x1.5)=5+7.5 =12.5 m2 Luas Ruang 75m2. Ruang Rehab Jmlh Ukuran Luas Tempat Singel Tidur 1 1x1.8x0.5 (1x1.8)+(1x1.8x2.5)= = 6.3m2 Luas Ruang 6.3m2 21. Gudang Jmlh Ukuran Luas

34 Lemari Penyimpanan 5 1.5x0.4x1.6 (1.5x0.4)+5(1.5x0.4x1.5) = = 5.1m2 Meja 2 1.2x0.6x0.75 (1.2x0.6)+2(1.2x0.6x1.5)= = 2.88m2 Kursi x0.45x0.45 (0.45x0.45)+6(0.45x0.45x1.5)= = 2m2 Luas Ruang 10m2 22. Toilet Jmlh Ukuran Luas Closet 1 0.6x0.4 (0.6x0.4)+(0.6x0.4x1.5)= = 0.6m2 Bak Mandi 1 0.5x0.5x0.8 (0.5x0.5)+(0.5x0.5x1.5)=

35 = 0.62m2 Luas Ruang 1.22m Programing User Activity, keseluruhan wanita (membuat Lembaga Pemasyarakatan Narkotika wanita) : Orang Tua 1. Jenis kelamin : Wanita 2. Usia : tahun 3. Pekerjaan : pemakai dan pengedar 4. Kebiasaan : bangun, mandi, sarapan, olahraga, bersihbersih, pendidikan(belajar), berkebun, beribadah, kesenian,mandi, makan, dan tidur. Dewasa 1. Jenis kelamin : Wanita

36 2. Usia : tahun 3. Pekerjaan : pemakai dan pengedar 4. Kebiasaan : bangun, mandi, sarapan, olahraga, bersihbersih, pendidikan(belajar), berkebun, beribadah, kesenian,mandi, makan, dan tidur. Remaja 1. Jenis Kelamin : Wanita 2. Usia : tahun 3. Pekerjaan : pemakai dan pengedar 4. Kebiasaan : bangun, mandi, sarapan, olahraga, bersihbersih, pendidikan(belajar), berkebun, beribadah, kesenian,mandi, makan, dan tidur. 3.6 Utilitas - Fire Ditector, berfungsi sebagai pemadam api/ antisipasi apabila ada kebakaran.

37 - Alaram, berfungsi bila ada kejadian-kejadian yang mendadak (pertengkaran, nara- pidana yang melarikan diri dan lian-lain). 3.7 Kedekatan Ruang Bubble Diagram Kolam Pos Petugas Kolam Gereja Kebun Sel Kebun Petugas Kolam Ruang Sel Pos Penjaga Sel Masjid Isolasi

38 Dapur Lapangan Sel Lapangan Pos Penjaga Ruang Pendidikan Napi Ruang Besuk Lapangan Upacara Pos Penjaga Kantor Petugas Kantor Sanggar

39 Entrance Matrik Dekat Jauh Sedang Sangat Jauh

40 3.8 Besaran Ruang No Nama Ruang Jumlah Ruang Luas Ruang Besaran Ruang 1. Entrance m2 6.2 m2 2. Kepala Sipir m m2 3. Toilet/KM m m2 4. Kantor Pengawas 1 26 m2 26 m2 Izin 5. Kantor Arsip 1 26 m2 26 m2 6. Ruang Rapat m m2 7. Ruang Besuk 2 15 m2 30 m2 8. Ruang Kesehatan m2 35 m2 9. Pos Penjaga 10 2 m2 m2

41 10. Gereja 1 40 m2 40 m2 11. Mesjid m m2 12. Ruang Makan 4 23 m2 92 m2 Bersama 13. Gudang 1 10 m2 10 m2 Perlengkapan 14. Dapur Basah, 1 75 m2 75 m2 Kering,Gudang Makanan 15. Perpustakaan m m2 16. Wisma m m2 Budaya/Sanggar 17. Gedung Serba Guna 1 49 m2 49 m2

42 18. Ruang Isolasi m m2 19. Ruang Pendidikan m m2. Hunian Narapidana m m2 21. Ruang Konsultasi m2 37.2m2 22. Ruang Rehab m2 94.5m2 Perkiraan Luas Bangunan : 6.2 m m m2 +26 m2+26 m m2+30 m2+35 m2+ m2+40 m m2 +92 m2+10 m2+75 m m m2+49m2+13.2m m m m m2 = m2 3.8 Zoning Blocking

43

44

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Negara Indonesia pada saat ini semakin dikenal di berbagai Negara akibat dari

PENDAHULUAN. Negara Indonesia pada saat ini semakin dikenal di berbagai Negara akibat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini masyarakat Indonesia sedang marak-maraknya dengan berbagai kejadian yang dapat membuat sekitarnya menjadi korban atas tindakan-tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Ide Gagasan Konsep Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan...

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Ide Gagasan Konsep Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan... ABSTRAK Selain sebagai syarat kelulusan, Tugas Akhir juga wajib dijalankan setiap mahasiswa Jurusan Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Dalam memilih objek yang akan di redesain yang memiliki

Lebih terperinci

LEMBAGA SITE PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MALANG T E M A METAMORFOSIS KONSEP K O N S E P

LEMBAGA SITE PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MALANG T E M A METAMORFOSIS KONSEP K O N S E P KONSEP Tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana wanita yang berusia 21 tahun keatas atau sudah menikah, agar dapat hidup normal kembali di tengah masyarakat. KELAS II A ini berkapasitas 304 orang.

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

Lapas Kelas I A Kedungpane

Lapas Kelas I A Kedungpane BAB V PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA 5.1. Tapak Terpilih Lokasi tapak dipilih berdasarkan rencana pembangunan lapas wanita oleh Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah, yaitu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN 1 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan Akses masuk ke site ini melalui jalan utama. Jalan utama tersebut berasal dari arah Cicaheum Bandung. Jalur mobil/ kendaraan di dalam bangunan dibuat satu arah

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.

Lebih terperinci

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008-2009 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide rancangan pada Pusat Rehabilitasi Tuna Daksa di Surabaya berawal dari fakta di lapangan, yaitu fasilitas-fasilitas umum yang kurang memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Tapak dan Ruang Luar BAB V KONSEP PERANCANGAN mengaplikasikan konsep rumah panggung pada bangunan pengembangan, agar bagian bawah bangunan dapat dimanfaatkan untuk aktifitas mahasiswa, selain

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan kembali kawasan wisata pantai Camplong, Sampang menggunakan racangan arsitektur yang bertema rekontekstualisasi arsitektur nusantara dengan penerapan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga BAB III Ide Rancangan 3.1 Ide Rancangan Ide rancangan pusat pengelolaan bambu di Kota Malang adalah, untuk menunjukkan bahwa Kota Malang mampu mengelolah bambu menjadi alternatif pengganti material kayu

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Museum kereta api merupakan bangunan yang mewadahi aktivitas memajang / memamerkan lokomotif, dan menampung pengunjung museum dan aktivitas yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan BAB V KONSEP V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan Gambar 34. Zoning dan Pola Sirkulasi Main entrance berada pada bagian selatan bangunan. Warna biru menunjukan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Konsep Dasar Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. Primer sebagai pusat informasi dan edukatif, 2. Sekunder merupakan penjabaran fungsi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Griya seni dan Budaya Terakota ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Re-Inventing Tradition

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas

Lebih terperinci

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

Perancangan Convention and Exhibition di Malang BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat berdasarkan pendekatan tentang

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

BAB III PROGRAM PERANCANGAN 29 BAB III PROGRAM PERANCANGAN A. Tata Ruang Makro 1. Penentuan Lokasi Site Gambar 3.1 Peta Kabupaten Bone Bolango (Sumber: Dokumen Faksi Bone Bolango) Pemilihan lokasi site harus memperhatikan beberapa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep

Lebih terperinci

Bab IV Analisa Perancangan

Bab IV Analisa Perancangan Bab IV Analisa Perancangan 4.1 Analisa Pemilihan Tapak Kriteria Pemilihan Tapak Pasar Baru Pasar baru adalah salah satu ruang publik diantara banyak ruang publik yang ada di jakarta yang persis bersebelahan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa bagi pekerja ini terdiri dari analisis tapak, analisis fungsi, analisis pengguna, analisis aktivitas, analisis ruang, analisis utilitas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. yang menerapkan tema arsitektur perilaku (Behaviour Architecture) serta konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN. yang menerapkan tema arsitektur perilaku (Behaviour Architecture) serta konsep BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil rancangan yaitu untuk menjelaskan rancangan dari redesain Lapas yang menerapkan tema arsitektur perilaku (Behaviour Architecture) serta konsep Panopticon (untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Kawasan Setelah beberapa proses sebelumnya rancangan kawasan adalah salah satu hasil yang didapat dari proses perumusan masalah, analisis, dan konsep. Rancangan kawasan

Lebih terperinci

6.1 Peruntukkan Kawasan

6.1 Peruntukkan Kawasan 6.1 Peruntukkan Kawasan BAB VI RBAN DESIGN GIDELINES Peruntukan kawasan di Sempadan Sungai Jajar ditentukan dengan dasar : 1. Hasil analisis zoning 2. Karakteristik penggunaan lahan Peruntukkan kawasan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan diperoleh dari permasalahan terhadap usaha mebel di Kota Pasuruan yang kurang mendapatkan tempat atau

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan ini adalah bangunan yang menyatu dengan alamnya/ keadaan sitenya. Contour as a part of building atau kontur sebagai bagian dari bangunan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Perletakan Bangunan Adapun konsep tapak diuraikan sebagai berikut: Bangunan RSO ini bermassa banyak Letak bangunan diberi jarak dengan jalan raya Rawat inap

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Kembali Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Kembali Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Kembali Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo ini menggunakan konsep Ma iyyah (Kebersamaan) yang berkaitan erat dengan aspek yang terdapat dalam kehidupan

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB II. ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM

BAB II. ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM ABSTRAK Laporan perancangan tugas akhir ini mengambil studi kasus perancangan Showroom dan fasilitas One Stop Car Modification yang diberi judul PERANCANGAN ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM. Bandung

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar tradisional di Kabupaten Jember menggunakan konsep extending tradisional. Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya yang telah dijelaskan, sebuah hasil yang menjawab permasalahan dalam suatu perancangan melalui

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re- BAB 6 HASIL PERANCANGAN A. Hasil Rancangan Kawasan Konsep yang digunakan dalam perancangan Griya Seni dan Budaya Terakota ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re- Inventing Tradition

Lebih terperinci

STANDAR USAHA VILA NON BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR. I PRODUK 1. Bangunan 1. Bangunan Vila memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan.

STANDAR USAHA VILA NON BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR. I PRODUK 1. Bangunan 1. Bangunan Vila memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan. LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA VILA STANDAR USAHA VILA NON BINTANG I PRODUK 1. Bangunan 1. Bangunan Vila memenuhi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 60 BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Analisis Perencanaan 1. Tata Guna Lahan Berikut analisis tata guna lahan: TANAH KOSONG DAN PESWAHAN KOMPLEKS PERUMAHAN (RENCANA KOMPLEKS PERUMAHAN) TINGGI

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan merupakan aplikasi dari konsep ekowisata pada pengembangan kawasan agrowisata sondokoro yang meliputi bebera aspek, diantaranya: 6.1. Dasar Pengembangan Dasar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan. BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center menggunakan tema Metafora Intangible Libasuttaqwa. Yang diperoleh dari hasil analisis yang kemudian disimpulkan(sintesis).

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare berdasarkan tema ekowisata, konsep belajar dan bermain bersama alam dan wawasan keislaman menghasilkan perancangan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... i ii iv v viii xiv xix xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA VILA KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG A. KRITERIA MUTLAK VILA

Lebih terperinci