1.1 Latar Belakang Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1.1 Latar Belakang Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Multi-Level Marketing atau MLM merupakan strategi pemasaran yang menggunakan sales atau tenaga penjual. Mereka tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang telah dihasilkan, tetapi juga atas hasil rekrutmen tenaga penjual yang telah mereka lakukan. Tenaga penjual yang telah direkrut disebut downline. MLM dapat disebut juga sebagai penjualan piramida, pemasaran jaringan, dan pemasaran berantai. Di dalam sebuah hirarki, posisi downline bisa langsung dibawah upline atau beberapa tingkat di bawahnya. Proses jual beli berkembang dengan hasil kerja sama yang menguntungkan antara upline dan downline atau bisa juga disebut win-win solution. Hubungan yang saling menguntungkan atau win-win relationship merupakan dasar utama dalam proses jual beli. Jika terdapat kecacatan atau kesalahan dalam hubungan tersebut, apabila salah satu pihak selalu dan sering mengalami kerugian, proses jual beli sudah pasti akan tersendat, secara singkat bisnis MLM digambarkan seperti penjualan barang secara langsung dari perusahaan kepada distributor independen dan barang tersebut didistribusikan kepada para pelanggan melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh distributor independen, yang pada gilirannya mengangkat distributor lainnya. Bagi perusahaan multilevel, distributor merupakan ujung tombak untuk memasarkan produk-produknya dan mempunyai banyak kesempatan untuk mempengaruhi calon member atau distributor melalui sisi psikologis serta produk yang ditawarkan. Sikap positif dari calon distributor merupakan salah satu faktor yang mendorong calon distributor tersebut untuk menjadi distributor atau pelanggan denan cara membeli atau memakai produknya. Karenanya distributor menjadi sumber daya perusahan yang sangat penting untuk mencari calon distributor baru. Banyak terjadi perdebatan ketika pertama mendengar kata MLM, ada yang pro dan kontra. 1

2 Banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari usahanya di dunia MLM, namun sekarang ini MLM dipandang buruk oleh sebagian kalangan, masyarakat yang beranggapan bahwa MLM itu merupakan Money Game dan hanya menguntungkan dan memperkaya orang yang di atasnya atau upline. Anggapan seperti itu sudah melekat erat di benak masyarakat sehingga sulit untuk terlepas dari persepsi tersebut. Salah satu perusahaan Multilevel yang memiliki eksistensi di Indonesia yaitu PT Melia Sehat Sejahtera (MSS). PT Melia Sehat Sejahtera atau yang banyak dikenla dengan sebutan MSS telah berdiri di Indonesia sejak tahun PT Melia Sehat Sejahtera bekerja sama dengan perusahaan besar di Malaysia yaitu Herbal Science. Dalam pemasarannya PT Melia Sehat Sejahtera memproduksi dan memasarkan 2 produk saja, yaitu Melia Propolis yang berupa obat herbal yang diklaim dapat menyembuhkan segala macam penyakit dan Melia Biyang yang merupakan ramuan alami dengan khasiat untuk merangsang kelenjar pituitary dibagian otak agar terus menghasilkan Hormon Pertumbuhan Manusia (Human Growth Hormon) dan membantu membalikkan usia biologis kita sehingga akan mengurangi atau mencegah resiko timbulnya penyakit. Kedua produk ini diproduksi dengan standar GMP (Good Manufacturing Practice) yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), juga sudah memiliki surat ijin produk dari BPOM. PT Melia Sehat Sejahtera juga telah memiliki izin dalam hal pengoperasiannya dengan telah memiliki SIUPL-T yang merupakan surat ijin tertinggi bagi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Multi Level Marketing. Syarat perusahaan MLM memiliki SIUPL-T adalah dengan menyetorkan uang sebesar 40 milyar kepada BKPM (bkpm.co.id). Uang tersebut berlaku sebagi jaminan bahwa perusahaan MLM tersebut adalah perusahaan yang sehat dan juga memiliki sistem marketing plan yang tidak merugikan member (sumber: diakses pada tanggal 18 November 2015 pukul 17:56). Di Indonesia sendiri PT Melia Sehat Sejahtera (MSS) menggunakan proses perekrutan member yang cukup menarik untuk diteliti, yaitu dengan proses storytelling yang dalam hal 2

3 ini berupa penceritaan success story atau kisah sukses dari orang-orang terdahulu yang telah bergabung dalam MSS sebelumnya. Gambar 1.1 Contoh Storytelling oleh member PT Melia Sehat Sejahtera Sumber: Olahan peneliti Gambar 1.2 Contoh Storytelling oleh member PT Melia Sejahtera Sumber: Olahan Peneliti Dari kedua gambar diatas dapat dilihat bahwa member MSS menggunakan kisah sukses dari orang lain yang masih dalam lingkungan yang sama yaitu leader yang telah meraih kesuksesan untuk menarik minat dari calon member. Dengan kata kata yang dapat mempersuasi tersebut yang menimbulkan rasa ingin tahu sehingga ingin merasakan sendiri pengalaman tersebut. 3

4 Topik ini peneliti ambil karena MLM merupakan bisnis menggunakan strategi direct selling yang di geluti oleh banyak masyarakat Indonesia. Pemilihan kota Bandung sendiri dikarenakan kota Bandung memiliki sejarah yang panjang dengan MLM yang dimulai pada pertengahan tahun 1980an tepatnya tahun 1986 yang dipelopori oleh perusahaan PT Nusantara Sun Chlorella Tama atau yang kini dikenal sebagai CNI, yang berdiri di Bandung. Maka dari itu kota Bandung sangat erat kaitannya dengan perkembangan MLM di Indonesia karena merupakan tempat pertama lahirnya perusahaan MLM di Indonesia. Perkembangan dunia MLM tidak lepas dari adanya peranan teknologi yang sekarang semakin berkembang. Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan dalam menjalankan bisnis MLM, salah satunya dan yang terpenting adalah komunikasi. Bagi orang-orang yang bergelut di dunia MLM, komunikasi adalah senjata utama dalam mensukseskan bisnisnya. Tanpa adanya komunikasi, tidak akan terjadi transaksi dari kedua belah pihak. Kebanyakan dari orang-orang yang sukses dalam MLM, memberikan testimoni dan menceritakan apa yang mereka alami dan achievement yang telah mereka dapatkan. Komunikasi menurut Hovland, Janis, Kelly dalam buku Psikologi Komunikasi (Rahmat, 1999:3) adalah the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Gambar 1.3 Contoh Storytelling oleh member PT Melia Sejahtera Sumber: Olahan Peneliti 4

5 Gambar 1.4 Contoh Storytelling oleh member PT Melia Sejahtera Sumber: Olahan Peneliti Tidak hanya leader yang sudah terkenal saja yang kisah suksesnya dijadikan motivasi namun juga semua leader yang kisah suksesnya dapat menginspirasi. Mereka menceritakan latar belakang sebelum bergabung dengan MSS yaitu mantan penjual koran serta seorang kontraktor kemudian setelah bergabung dengan MSS mereka diceritakan dapat membeli hal hal yang tidak dapat dibeli oleh profesi mereka sebelumnya. Proses storytelling atau cerita yang dipaparkan oleh member MLM kepada calon member menciptakan sensasi dan persepsi yang merujuk pada komunikasi intrapersonal (Rahmat, 1999: 47). Menurut Echols, storytelling terdiri atas dua kata yaitu story berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Penggabungan dua kata storytelling berarti penceritaan cerita atau menceritakan cerita. Cerita dan testimoni di berikan kepada khalayak agar menciptakan persepsi yang baik tentang bisnis MLM di benak masyarakat. Tujuan utama proses storytelling tentu saja untuk dapat menghasilkan penjualan atau perekrutan jaringan, contoh proses storytelling yang biasa dilakukan oleh seorang upline kepada calon donwline di MSS yaitu mereka menceritakan kisah kisah sukses seseorang yang diklaim merupakan pengalaman pribadi mereka sendiri atau orang lain sehingga menimbulkan kesan bahwa mereka 5

6 pernah mengalami pengalaman tersebut dan mereka coba untuk memasukan pengalaman tersebut kedalam pikiran calon downline sehingga mereka merasa tertarik dan akhirnya melakukan proses pembelian atau bergabung dengan mereka. Komunikasi di dalam MLM memiliki peranan besar. Proses-proses di dalam MLM sudah pasti melibatkan komunikasi. Di mulai dari perekrutan hingga pembentukan jaringan. Dapat dilihat juga bahwa jika di telaah lebih dalam, menjalankan MLM menggunakan beberapa jenis komunikasi, seperti contohnya adalah komunikasi verbal, pemberian informasi atau pesan menggunakan kata-kata atau ucapan dari komunikator kepada komunikan baik menggunakan media ataupun secara langsung. Yang mengarah menjadi komunikasi dua arah, atau komunikasi interpersonal, antara anggota dan calon anggota atau konsumen. Berakhir pada komunikasi kelompok atau organisasi terhadap sesama member ataupun calon member. Dan ketika sudah berada di puncak kesuksesan, komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi massa. Sebagai leader di sebuah MLM, sudah pasti akan menjadi seorang pengisi acara di dalam sebuah seminar. Mulai dari memberikan motivasi, hingga memberikan testimonial yang berakhir ajakan di seminar tersebut. Beberapa prinsip komunikasi di paparkan oleh Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, salah satunya yaitu komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional. Komunikasi tidak mempunyai proses awal dan tidak mempunyai akhir, melainkan merupakan proses yang berkesinambungan atau continuous. Komunikasi sebagai proses dapat di analogi kan dengan pernyataan Heraclitus enam abad sebelum masehi bahwa Seorang manusia tidak akan pernah melangkah di sungai yang sama dua kali. Pada saat yang kedua itu, manusia itu berbeda, dan begitu juga sungainya. (Mulyana, 2008:120). Ungkapan tersebut dapat dianalogikan bahwa manusia akan selalu mencari hal-hal yang baru dalam hidupnya. Melalui testimoni dan cerita dari orang-orang yang telah sukses dalam dunia MLM, MSS memberikan penawaran kualitas hidup yang lebih baik terutama dalam segi finansial. Prinsip MLM bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, jika masih 6

7 dalam posisi yang rendah, sebisa mungkin harus memiliki downline yang banyak agar dapat memuncakkan kita sebagai upline maka dari itu bisnis ini disebut multi-level marketing. Komunikasi merupakan prosesual dan dinamis bersifat aktif dan berubahubah. Dalam proses komunikasi itu, komunikator dan komunikan saling mempengaruhi memberikan feedback, seberapa kecil pun pengaruh itu, baik lewat komunikasi verbal ataupun lewat komunikasi nonverbal. Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para peserta komunikasi berubah (dari sekadar berubah pengetahuan hingga berubah pandangan dan perilakunya). Ada yang perubahannya sedikit demi sedikit dari waktu ke waktu, tetapi perubahan akhirnya (secara kumulatif) cukup besar. Namun ada juga orang yang berubah secara tiba-tiba, melalui cuci otak atau konversi agama. (Mulyana, 2008:122) Begitu pula yang terjadi pada sebagian calon member MSS, pada awalnya hanya mendengar cerita, yang kemudian merubah pola pikir mereka dengan cara mengkomunikasikan sebuah pikiran antara satu pihak dengan pihak lainnya. Pikiran tersebut merubah cara pandang, pola pikir, persepsi hingga sensasi yang membentuk pikiran baru yang menjadikan calon member tertarik dengan keikutsertaannya dalam bisnis MLM. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi: 1. Bagaimana anggota Melia Sehat Sejahtera memaknai penggunaan storytelling dalam proses perekrutan sebelum bergabung? 2. Bagaimana anggota Melia Sehat Sejahtera memaknai penggunaan storytelling dalam proses pererkutan setelah bergabung? 7

8 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan dan manfaat praktis dari masalah yang telah diteliti, maka dari itu penulis memaparkan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana anggota Melia Sehat Sejahtera memaknai penggunaan storytelling dalam proses perekrutan sebelum bergabung. 2. Untuk mengetahui bagaimana anggota Melia Sehat Sejahtera memaknai penggunaan storytelling dalam proses perekrutan setelah bergabung. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis a. Sebagai sarana untuk memahami pemanfaatan komunikasi dalam kesuksesan bisnis. b. Bagi mahasiswa agar dapat mengetahui berbagai macam penerapan dari komunikasi serta pemanfaatannya dalam kehidupan berbisnis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu yang telah di dapat selama kegiatan perkuliahan. b. Bagi dosen, khususnya dosen ilmu komunikasi dapat digunakan sebagai bahan masukan tentang komunikasi interpersonal. 1.5 Tahapan Penelitian Dalam melaksanakan sebuah penelitian kualitatif, diperlukan tahapan penelitian yang menurut Lexy J. Moleong (2006:89) terdiri atas : 1. Tahapan Pra-lapangan 8

9 Pada tahap pra-lapangan ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, peneliti merancang sebuah penelitian kualitatif. Pertama, menentukan topik untuk diangkat menjadi sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat topik penggunaan metode storytelling dalam bisnis MLM. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah beberapa orang narasumber yang berasal dari beberapa MLM berbeda yang merepresentasikan MLM di kota Bandung. Setelah menentukan topik yang tepat dan masalah yang akan dibahas, tahap selanjutnya adalah mencari teori yang berhubungan dengan topik dan masalah. Setelah itu memilih lokasi dan narasumber penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Dalam tahap ini, peneliti melakukan wawancara maupun observasi terhadap narasumber. Peneliti mencatat informasi yang dianggap penting bagi penelitian ini. 3. Tahap Analisis Data Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan teknik analisis data, setelah data dianalisis, peneliti membuat suatu kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Gambar 1.5 Tahapan Penelitian Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Mengumpulkan & Menganalisis Data Menentukan Sumber Data Kerangka Pemikiran Memvalidasi Temuan Kesimpulan 9

10 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Sumber: Olahan Peneliti Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melaksanakan penelitian di kota Bandung tepatnya di lokasi pemrospekan PT Melia Sehat Sejahtera jaringan leader Teddy Jl Kayu Agung Buah Batu Waktu Penelitian Tabel 1.1 Waktu Penelitian No. Tahapan Bulan Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1 Observasi awal pra penelitian 2 Penyusunan proposal skripsi bab Observasi lanjutan berupa wawancara tambahan 4 Pendaftaran siding proposal beserta pelaksanaannya 5 Penyelesaian data yang meliputi kesimpulan dan saran 6 Pendaftaran siding skripsi beserta pelaksanaannya 10

11 1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tahapan penelitian, lokasi dan waktu penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Berisi kajian penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti serta teori-teori pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. BAB III METODE PENELITIAN Berisi mengenai metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan waktu lokasi penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara kornologis dan sistematis sesuai dengan masalah serta tujuan penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian. 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT.Melia Sehat Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT.Melia Sehat Sejahtera BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah PT.Melia Sehat Sejahtera Pada awalnya PT. Melia Sehat Sejahtera bernama PT. Melia Nature Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Ir.Sukur Nababan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam cara untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN. macam cara untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang promosi produk dapat dilakukan dengan berbagai macam cara untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat luas sehingga produk tersebut dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Fokus Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang berkomunikasi dan berintekrasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau yang sering dikenal dengan nama Multi Level Marketing ( MLM ) sejak

BAB I PENDAHULUAN. atau yang sering dikenal dengan nama Multi Level Marketing ( MLM ) sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan paradigma dan perspektif baru sering kali menyebabkan pro dan kontra dalam masyarakat. Salah satu paradigma yang cukup kontroversial dalam dunia marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. pengembangan bisnis dan sistem pengembangan diri member-member-nya adalah

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. pengembangan bisnis dan sistem pengembangan diri member-member-nya adalah BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Perbandingan perusahaan sampel penelitian dalam hal sistem pengembangan bisnis dan sistem pengembangan diri member-member-nya adalah sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

Jakarta, November Penulis

Jakarta, November Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul Analisis Respon & Perilaku Masyarakat Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Komunikasi pemasaran memegang peranan penting bagi kesuksesan suatu kegiatan pemasaran. Tanpa komunikasi pemasaran, produk yang ditawarkan menjadi kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus kemampuannya mendapatkan laba. Saat ini perusahaan harus dapat. kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus kemampuannya mendapatkan laba. Saat ini perusahaan harus dapat. kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan kondisi pasar yang semakin terbuka terhadap informasi yang datang dari manapun, menuntut suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia.sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.ia ingin mengetahui lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup masyarakat di era globalisasi saat ini sangat besar pengaruhnya

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup masyarakat di era globalisasi saat ini sangat besar pengaruhnya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya hidup masyarakat di era globalisasi saat ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) arti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain. Oleh karena sifatnya ini, maka mereka secara

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain. Oleh karena sifatnya ini, maka mereka secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu mengadakan hubungan atau interaksi dengan orang lain. Oleh karena sifatnya ini, maka mereka secara alamiah akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hubungan bermasyarakat dapat dibangun melalui kepentingan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hubungan bermasyarakat dapat dibangun melalui kepentingan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Problema kehidupan umat manusia yang semakin kompleks dengan tuntutan hajat hidup yang semakin besar telah banyak membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehancuran. Jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik maka harus

BAB I PENDAHULUAN. kehancuran. Jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik maka harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Problema kehidupan umat manusia yang semakin kompleks dengan tuntunan hajat hidup yang semakin besar telah banyak membentuk pola pikir dan tingkah laku masyarakat.

Lebih terperinci

Strategi Perekrutan Prospek di Multi Level Marketing Tiens Kota Medan Naila Vellayati. Abstrak

Strategi Perekrutan Prospek di Multi Level Marketing Tiens Kota Medan Naila Vellayati. Abstrak Strategi Perekrutan Prospek di Multi Level Marketing Tiens Kota Medan Naila Vellayati Abstrak Penelitian ini berjudul strategi perekrutan prospek di multi level marketing TIENS Kota Medan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BABI. Meningkatnya partisipasi seorang wanita ke dunia karir merupakan topik. yang selalu aktual untuk dibicarakan. Pandangan tradisional cenderung

BABI. Meningkatnya partisipasi seorang wanita ke dunia karir merupakan topik. yang selalu aktual untuk dibicarakan. Pandangan tradisional cenderung BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Meningkatnya partisipasi seorang wanita ke dunia karir merupakan topik yang selalu aktual untuk dibicarakan. Pandangan tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Marketing (MLM) kini bukan menjadi suatu istilah yang asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Marketing (MLM) kini bukan menjadi suatu istilah yang asing lagi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata Marketing Network atau yang lebih dikenal dengan Multi Level Marketing (MLM) kini bukan menjadi suatu istilah yang asing lagi. Marketing Network merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan untuk dapat bersaing di dalam pasar. Konvergensi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan untuk dapat bersaing di dalam pasar. Konvergensi dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan bisnis yang semakin mengglobal menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat sehingga membutuhkan strategi pemasaran yang baik bagi sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia bisnis berlangsung dalam suatu konteks pemasaran, berkembangnya dunia bisnis yang kini kian marak, membuat persaingan antar perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan riset penelitian yang dilakukan dari mulai proses identifikasi permasalahan sampai proses analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Lebih terperinci

Judul Penelitian ilmiah : MELIA NATURE INDONESIA DENGAN ANALISIS SWOT. PENULIS Nama : Mohamad ilham Kelas : 3EA01 Npm :

Judul Penelitian ilmiah : MELIA NATURE INDONESIA DENGAN ANALISIS SWOT. PENULIS Nama : Mohamad ilham Kelas : 3EA01 Npm : Judul Penelitian ilmiah : STRATEGI PEMASARAN PT. MELIA NATURE INDONESIA DENGAN ANALISIS SWOT PENULIS Nama : Mohamad ilham Kelas : 3EA01 Npm : 13209562 BAB I 1.1 LATAR BELAKANG Dunia usaha merupakan penggerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan suatu informasi yang menjadi kebutuhan mereka. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia marketing bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Dunia marketing bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia marketing bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan ekonomi yang selalu berubah. Perubahan dalam dunia marketing merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi diartikan sebagai sebuah proses penyampaian pesan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi diartikan sebagai sebuah proses penyampaian pesan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi diartikan sebagai sebuah proses penyampaian pesan (message) dari seorang komunikator kepada komunikan. Pesan-pesan dalam komunikasi dianggap sebagai suatu

Lebih terperinci

Konsep Multi Level Marketing?

Konsep Multi Level Marketing? Konsep Multi Level Disajikan oleh: Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA. Filosopi MLM Click Here Jualan Door To Door Tidak profesional Produknya tidak laku tanpa MLM Mark-up harga produk Merugikan

Lebih terperinci

PANDANGAN TENTANG MLM

PANDANGAN TENTANG MLM PANDANGAN TENTANG MLM Di susun oleh : Toib 10.12.5277 / S1 SI 2L I.Abstract Sekarang ini bisnis MLM sudah mulai meluas, mungkin karena semua orang bisa bergelut dengan bisnis ini dan modal yang relatif

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1. Ini merupakan pertanda baik. masalah kependudukan, seperti masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1. Ini merupakan pertanda baik. masalah kependudukan, seperti masalah pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia terus bergejolak mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Menurut Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Grafik Penggunaan Internet di Indonesia Tahun 2010

Gambar 1.1 Grafik Penggunaan Internet di Indonesia Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosial media mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun, jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media dengan jumlah pengguna lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan barang perawatan tubuh untuk kebutuhan sehari hari, dengan

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan barang perawatan tubuh untuk kebutuhan sehari hari, dengan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Oriflame Indonesia merupakan sebuah perusahan yang memproduksi kosmetik dan barang perawatan tubuh untuk kebutuhan sehari hari, dengan menggunakan sistem pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami kecelakaan, terserang penyakit, dipecat dari pekerjaan yang berdampak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran memiliki posisi strategis dalam upaya membawa perusahaan ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran memiliki posisi strategis dalam upaya membawa perusahaan ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinamika persaingan bisnis yang semakin sulit membawa implikasi pada upaya yang berkesinambungan agar produk dapat sampai ke konsumen di waktu yang tepat, tempat yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari peneliti, ketika peneliti melakukan penelitian yaitu :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari peneliti, ketika peneliti melakukan penelitian yaitu : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti ajukan yaitu, bagaimana strategi komunikasi persuasi pada kegiatan personal selling di PT. Focus Quantum Success dalam

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. Pada bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai bagaimana realisasi

BAB V RENCANA AKSI. Pada bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai bagaimana realisasi BAB V RENCANA AKSI Pada bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai bagaimana realisasi dari model bisnis Synergy Worldwide yang meliputi tiga bagian. Bagian pertama yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG NOVIYANTI 15210087 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar produknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

I Dewa Gde Mahendra Putra S1 SI 2A / ABSTRAKSI

I Dewa Gde Mahendra Putra S1 SI 2A / ABSTRAKSI I Dewa Gde Mahendra Putra S1 SI 2A / 10.12.4395 ABSTRAKSI Karya tulis ini menjelaskan tentang garis besar bisnis MLM (Multi Level Marketing). Kelebihan serta kekurangan bisnis MLM itu sendiri juga akan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dewasa

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dewasa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dewasa ini masalah tekanan ekonomi semakin terasa berat khususnya bagi negara-negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pabrik (produsen) untuk memasarkan dan mendistribusikan secara mandiri

BAB II LANDASAN TEORI. pabrik (produsen) untuk memasarkan dan mendistribusikan secara mandiri 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Level Marketing 2.1.1 Multi Level Marketing (MLM) Multi Level Marketing adalah salah satu metode dari perusahaan atau pabrik (produsen) untuk memasarkan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Multi Level Marketing disebut juga dengan Networking Marketing

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Multi Level Marketing disebut juga dengan Networking Marketing BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Multi Level Marketing (MLM) Multi Level Marketing disebut juga dengan Networking Marketing (pemasaran berjenjang) atau direct selling yang merupakan salah satu bisnis yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk sejenis semakin banyak. Sehingga diperlukan strategi-strategi khusus

BAB I PENDAHULUAN. produk sejenis semakin banyak. Sehingga diperlukan strategi-strategi khusus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perlu disadari oleh perusahaan bahwa perusahaan yang mempunyai produk sejenis semakin banyak. Sehingga diperlukan strategi-strategi khusus dalam memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing mix dengan strategi pemasaran yang mereka miliki dengan matang agar menjadi lebih dimata konsumen.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak bisa menghindari proses komunikasi karena dalam menjalani kehidupan ini, manusia membutuhkan orang lain dan secara otomatis terbentuklah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan persaingan antara produsen mobil yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan persaingan antara produsen mobil yang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri mobil di Indonesia semakin hari semakin pesat sehingga memunculkan persaingan antara produsen mobil yang berlomba-lomba mengeluarkandesain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

Proteksi Sistem Informasi Multi Level Marketing PT. Mass Network

Proteksi Sistem Informasi Multi Level Marketing PT. Mass Network Proteksi Sistem Informasi Multi Level Marketing PT. Mass Network Oleh : Malikuswari - 7203012173 Yusron Avivi 7203012335 Imelda 7203010227 Sasongko Budhi - 7203012238 Magister Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

I. PENDAHULUAN. individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang mempunyai peranan yang tidak jauh beda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman yang membawa masalah dan kesempatan baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman yang membawa masalah dan kesempatan baru merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan zaman yang membawa masalah dan kesempatan baru merupakan penyebab menariknya pengetahuan marketing bagi perusahaan, lembaga, dan bangsabangsa. Organisasi-organisasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

KUISIONER ANALISIS RESPON & PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN MULTI LEVEL MARKETING

KUISIONER ANALISIS RESPON & PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN MULTI LEVEL MARKETING L-1 KUISIONER ANALISIS RESPON & PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN MULTI LEVEL MARKETING Nama : Alamat : Tanggal : Dalam rangka menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis Respon

Lebih terperinci

KODE ETIK. Ethical Code

KODE ETIK. Ethical Code KODE ETIK Ethical Code TABLE OF CONTENTS A. PENDAHULUAN... 1 B. DEFINISI... 2 C. MENJADI SEORANG AFFILIATE... 4 D. HAK DAN KEWAJIBAN AFFILIATE... 5 E. KEWAJIBAN PERUSAHAAN... 6 F. SPONSORISASI, AKTIVITAS,

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I Modul ke: 11 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I Pemanfaatan Media Interpersonal Endah Murwani, MSi Program Studi Marketing Communication Word of Mouth WOM merupakan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu hidup bersama dengan individu lainnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu hidup bersama dengan individu lainnya sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu hidup bersama dengan individu lainnya sehingga menjadikan mereka sebagai makhluk sosial yang akan melakukan interaksi di dalam hidupnya. Interaksi sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya seiring terus meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk dan jasa, suatu perusahaan dituntut untuk memilih sistem promosi bagi perusahaannya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) berdiri di Bandung 1 Oktober 1986 di bawah bendera PT Nusantara Sun-Chorella Tama (NSCT), memasarkan produk unggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, banyak timbul persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, banyak timbul persaingan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, banyak timbul persaingan bisnis yang semakin kompetitive. Perusahaan dituntut tidak sekedar menerapkan berbagai strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu nama atau brand dalam sebuah bisnis menjadi sangat penting. Selain sebagai identitas perusahaan atau produk, brand juga menjadi suatu daya tarik terhadap

Lebih terperinci

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Unsur-unsur komunikasi Adalah yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN HIRARKI DATA SQL DALAM MULTI LEVEL MARKETING

PENERAPAN HIRARKI DATA SQL DALAM MULTI LEVEL MARKETING Techno.COM, Vol. 11, No. 2, Mei 2012: 82-88 PENERAPAN HIRARKI DATA SQL DALAM MULTI LEVEL MARKETING Sendi Novianto Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan topik penelitian. Selanjutnya juga dipaparkan mengenai perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

Lebih terperinci

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini Modul Versi Pengembang : Komunikasi Organisasi : 0314a : Dr. Nur Kholisoh, M.Si Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini Paket Modul Standar ini hanya digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dikonsumsi oleh konsumen serta bermanfaat bagi mereka. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dikonsumsi oleh konsumen serta bermanfaat bagi mereka. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad ke-21 ini, semakin banyak perusahaan yang didirikan. Setiap perusahaan berusaha melakukan yang terbaik agar produk yang dihasilkan dapat diterima

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Psychology: * The science

Lebih terperinci

LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR Kode Etik LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR BAB 1 - PENDAHULUAN BAB 2 - DEFINISI 2.1 Perusahaan 2.2 Distributor 2.3 Masa Keanggotaan 2.4 Bisnis 2.5 Rencana Pemasaran Longrich 2.6 Sales

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kunci dari kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat khususnya sepeda motor, timbulnya terobosan-terobosan dan inovasi baru secara umum merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan kemajemukannya dalam berbagai aspek, seperti adanya keberagaman suku bangsa atau etnis, agama, bahasa, adat istiadat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi dibutuhkan sebagai pengantar dalam kehidupan sehari-hari. Namun fungsi dari komunikasi tidak hanya terbatas sebagai pengantar bahasa dan interaksi manusia,

Lebih terperinci

PRINSIP PRINSIP. Putri R Ayuningtyas

PRINSIP PRINSIP. Putri R Ayuningtyas PRINSIP PRINSIP KOMUNIKASI Putri R Ayuningtyas PENDAHULUAN TUJUAN Setelah kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui dan memahami definisi komunikasi 2. Mengidentifikasi jenis-jenis/ bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, sehingga dalam memilih tempat berinvestasi masyarakat tentunya

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, sehingga dalam memilih tempat berinvestasi masyarakat tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan asas kepercayaan, sehingga dalam memilih tempat berinvestasi masyarakat tentunya haruslah benar-benar menyeleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bagaimana konsep atau model bisnis yang dijalankan oleh TalkFusion?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bagaimana konsep atau model bisnis yang dijalankan oleh TalkFusion? BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan banyak terobosanterobosan baru disegala bidang. Setiap inovasi perkembangan teknologi informasi Tersebut telah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut menentukan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan sebab. bahaya kebangkrutan. Dalam memasarkan barang yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. turut menentukan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan sebab. bahaya kebangkrutan. Dalam memasarkan barang yang dihasilkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini diwarnai dengan persaingan yang ketat. Situasi ini mencerminkan iklim dunia yang berkembang dan dinamis. Berbagai cara serta strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi yang semakin pesat, banyak perusahaan ritel yang bersaing dalam bidang promosi secara khusus, ini diakibatkan semakin banyak

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan keinginan yang kuat dari orang tua agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI POLITIK R O B B Y M I L A N A, S. I P M I K O M U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA 2 0 1 0

KOMUNIKASI POLITIK R O B B Y M I L A N A, S. I P M I K O M U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA 2 0 1 0 KOMUNIKASI POLITIK R O B B Y M I L A N A, S. I P M I K O M U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA 2 0 1 0 PENGERTIAN KOMUNIKASI Communicatio (Latin) Communis Sama Secara etimologis komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis

Lebih terperinci

Kode Etik Compro Compro Ethical Code

Kode Etik Compro Compro Ethical Code A. PENDAHULUAN Kode etik Affiliate Compro ini adalah suatu rangkaian ketentuan serta prinsip-prinsip tertentu berkaitan dengan hak dan kewajiban serta tanggung jawab seorang Affiliate dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat canggih yang beredar di masyarakat. Ihsan (2011) menyatakan bahwa sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat canggih yang beredar di masyarakat. Ihsan (2011) menyatakan bahwa sejalan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dimasa modern seperti saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa maraknya teknologi yang sangat canggih yang beredar di masyarakat. Ihsan (2011) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

PRODUK GAMBARAN. Testimoni berkualitas tinggi dapat memiliki dampak positif pada pelanggan potensial atau leader.

PRODUK GAMBARAN. Testimoni berkualitas tinggi dapat memiliki dampak positif pada pelanggan potensial atau leader. PEDOMAN TESTIMONI GAMBARAN Testimoni berkualitas tinggi dapat memiliki dampak positif pada pelanggan potensial atau leader. PRODUK Sebagai Distributor, Anda mewakili Nu Skin. Sangat penting untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui, yang namanya sakit, kecelakaan, dan kematian tidak dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggunakan model komunikasi Laswell (Butterick, 2012:20-21) yang terkenal dengan serangkaian pertanyaan yaitu Siapa? yang merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yang juga secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Pengertian periklanan dan Manajemen Periklanan DESKRIPSI Pembahasan pada modul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini manusia tidak lagi hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik komunikasi

Lebih terperinci

PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING

PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING Modul ke: 06 Fakultas Program Pascasarjana PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING Pokok Bahasan 1. Pemasaran Hubungan Massa 2. Strategi Personal Selling Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam saluran televisi mancanegara dan local atau TV Cable Interaktif

BAB I PENDAHULUAN. beragam saluran televisi mancanegara dan local atau TV Cable Interaktif BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini dilakukan di PT. Innovate Mas Indonesia dan PT. Eka Mas Republik. PT. Innovate Mas Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama PT. Mora Quatro Multimedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan di Bali pada khususnya. Banyak industri-industri bisnis pariwisata menjamur

BAB I PENDAHULUAN. dan di Bali pada khususnya. Banyak industri-industri bisnis pariwisata menjamur 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Industri bisnis pariwisata saat ini telah berkembang pesat di seluruh dunia dan di Bali pada khususnya. Banyak industri-industri bisnis pariwisata menjamur di Bali,

Lebih terperinci