Gambar 1.1 Grafik Penggunaan Internet di Indonesia Tahun 2010

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosial media mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun, jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media dengan jumlah pengguna lebih dari 1 juta pengguna. Kini telah banyak bermunculan sosial media dengan keunikan dan karakteristik masing masing. Terdapat MySpace pada tahun 2003, Facebook pada tahun 2004, Youtube pada tahun 2005, Twitter pada tahun 2006, Instagram pada tahun 2010 dan beberapa situs lainnya. Menurut comscore survey ( pada tahun 2010, di Indonesia pengguna internet terbanyak adalah pengunjung situs sosial media. Gambar 1.1 Grafik Penggunaan Internet di Indonesia Tahun 2010 Sumber: / (diakses pada 2 Juli 2014 ) Gambar diatas menunjukan pengguna internet terbanyak di Indonesia terdapat pada penggunaan sosial media sebesar 90%, disusul oleh penggunaan navigasi( 85% ) dan foto ( 76% ). Menurut GlobalWebIndex Survey tahun 2013 peringkat pertama situs sosial media yang paling sering dikunjungi adalah Facebook. 1

2 Gambar 1.2 Grafik Situs Sosial Media Terpopuler Sumber: (diakses pada 2 Juli 2014) Data diatas menunjukan Instagram berada diperingkat keenam dengan anggota akun kepemilikan sebesar 21%. Bergantungnya orang-orang kepada gadget, teknologi, dan media sosial menjadi sasaran empuk bagi peneliti, peneliti menilai bahwa ada sebuah perubahaan kebiasaan yang terjadi di sekitar kita. Jika pada 10 tahun yang lalu, manusia lebih senang berinteraksi secara langsung, kini mereka telah mengandalkan media sosial. Tidak hanya untuk berkomunikasi dan bersosialisasi, namun juga bertransaksi. Bahkan dengan bahasa kasarnya ada sebagian dari mereka yang lebih memilih berobat melalui 2

3 media sosial dibandingkan mencari dokter terdekat yang jelas sudah memiliki izin praktek dan terjamin kualitasnya. Peneliti melihat hilangnya nilai ketabuan akan fungsi internet dimata para pengguna media sosial, mereka sudah mulai mengandalkan media sosial sebagai jalan keluar dari semua masalah yang mereka miliki. Contohnya saat mereka ingin mencari informasi atau bertanya, dulu mereka selalu bertanya pada teman atau kerabat untuk mendapatkan sebuah jawaban. Contoh lainnya pada saat mereka ingin berbelanja, kurang pas rasanya jika tidak mengajak keluarga untuk jalan ke mall terdekat sekedar untuk melihat-lihat apakah ada barang yang ingin mereka beli disitu. Tidak seperti sekarang yang apa-apa serba instan, serba tersedia di internet. Mereka tidak perlu lagi menghubungi kerabat hanya untuk bertanya tentang sesuatu, mereka tidak perlu lagi jalan-jalan ke mall hanya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka. Semua serba tersedia secara online. Mereka tidak sadar bahwa sesungguhnya satu hal yang sangat penting, yaitu kesehatan pun mereka pertaruhkan disini. Banyak akun-akun media sosial yang menjual obat-obatan, baik itu herbal maupun kimia. Dan kadang tanpa izin atau BPOM. Tingkat kekhawatiran mereka menurun setelah adanya store online yang menjual obat-obatan. Khususnya yang sedang laris terjual adalah obat jerawat dan pelangsing. Hanya dengan bermodalkan gadget dan internet, sudah dapat dibilang bahwa mereka berobat online. Karena proses yang dilaluinya sama, sebelum membeli produk biasanya mereka berkonsultasi seperti dahulu. Dengan kalimat persuasif yang dilontarkan oleh penjual, pembeli akan merasa telah cukup mendapatkan informasi dan percaya bahwa obat-obatan tersebut dapat mengobati keluhannya. Begitu pula dengan instagram, media sosial ini sangat berbeda dengan media lainnya. Instagram hanya dapat mengunggah foto dan captionnya pun sangat terbatas, jadi informasi yang diberikan oleh para pengunggah foto akan berbentuk singkat, padat dan jelas. Memudahkan pengguna instagram lain untuk membacanya. Maka dari itu banyak online shop yang beralih menggunakan instagram sebagai tokonya. Dengan fitur hashtag, akan sangat memudahkan penjual memasarkan produknya juga pembeli untuk mencari barang yang sedang mereka cari. Dari kacamata peneliti, online shop di instagram tidak hanya menjual barang, jasa pun sudah banyak yang dipasarkan di instagram. Konsumen sudah melalui masa transisi memasuki media baru, apapun yang mereka temukan di media sosial sudah menjadi hal yang biasa. Masalah paling umum pun seperti berjerawat dan melangsingkan badan sudah mereka serahkan jalan keluarnya melalui konsultasi dan bertransaksi di media sosial. Dari situlah peneliti ingin menggali lebih jauh lagi apa yang menyebabkan mereka bisa semudah itu 3

4 mempercayai dan akhirnya mengambil keputusan untuk berbelanja secara online mengenai kesehatan mereka? Sedangkan menurut peneliti itu dapat menimbulkan resiko yang besar dan berbahaya. Bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan baik itu jerawat ataupun kelebihan berat badan akan jauh lebih baik apabila mendatangi klinik terdekat untuk konsultasi dan berobat, namun tidak sedikit pula yang lebih memilih membeli obat herbal melalui media sosial instagram dan mengkonsumsinya. Gambar 1.3 Interface Instagram The Body Shop Sumber: (diakses pada 5 Juli 2014) Gambar diatas menunjukan bahwa The Body Shop menggunakan Instagram sebagai media promosi produk-produknya. Di mana para pengguna Instagram dapat mengakses informasi yang diperlukan dari masing-masing produk The Body Shop tersebut. Dengan foto produk beserta caption yang diupload di Instagram, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari followers sangat terbantu dengan adanya akun Instagram ini. 4

5 Gambar 1.4 Interaksi Antar Konsumen TBS Sumber: (diakses pada 5 Juli 2014) Gambar diatas menunjukan beberapa keuntungan saat menggunakan Instagram. Perusahaan The Body Shop dapat mengontrol perkembangan konsumennya, para konsumen dapat saling berbagi pengalaman dan berinteraksi langsung baik dengan perusahaan maupun konsumen lainnya. Tabel 1.1 Daftar Akun Instagram Yang Berjualan Online Tahun 2014 No Nama Akun Produk Yang Dijual Jumlah Followers Kosmetik Organik followers Kosmetik Halal followers Baju Muslim followers Baju Wanita followers Obat Herbal 921 followers Sumber : (olahan peneliti diakses pada 5 Juli Pukul WIB) Data di atas menunjukan bahwa memiliki jumlah follower terbanyak di Instagram dengan jumlah follower sebanyak followers, sedangkan memiliki jumlah follower yang paling sedikit, yaitu 921 5

6 followers. Namun diantara online shop yang menjual produk sama, schonlabs memiliki followers terbanyak. Tabel 1.2 Perbandingan Jumlah Followers Dengan Produk Penjualan Yang Sama HWI KISARAN HWI WMP JKT VALIRI BUNIS FRUTABLEND HWI MEDAN 6

7 NDY HWI SELLER SCHONLABS Dilihat dari data diatas, schonlabs memiliki konsumen terbanyak dengan produk penjualan yang sama. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk meneliti akun sebagai obyek penelitian. Akun adalah akun instagram yang digunakan sebagai salah satu sarana penjualan obat herbal & kosmetik secara online. Adapun obat herbal yang dipasarkan adalah produk keluaran HWI (Health Wealth International) dan sudah memiliki izin BPOM. Berbagai macam obat herbal seperti pelangsing, obat penstabil hormon, obat untuk kelosterol, obat keputihan, obat utuk jerawat dan lain-lain telah diproduksi dan terbukti khasiatnya, dilihat dari testimonial konsumen. Gambar 1.5 Testi monial Konsumen Schonlabs Sumber: (diakses pada 10 November 2014) 7

8 HWI sendiri merupakan perusahaan MLM (Multi Level Marketing) yang berlokasi di Jl. Tanjung Duren Raya Kav VI no. 542 Jakarta barat. HWI didirikan pada tanggal 1 Oktober Untuk meresmikan perusaahaan MLM baru ini, Andy D. Widjaja selaku President Director, Harry S. Widjaja selaku Commissioner dan Bambang Seno Adjie yang menjadi Managing Director melaksanakan Grand Opening HWI pada tanggal 17 Oktober 2010 di Tenis Indoor Senayan Jakarta dengan dihadiri lebih dari distributor. Gambar 1.6 Produk Yang Dijual Akun Schonlabs Sumber: (diakses pada 7 Juli 2014 Pukul WIB) Pada akun terdapat banyak informasi tentang produk-produk kesehatan herbal bagi para konsumen yang sedang mencari pengobatan atau solusi bagi masalah yang dihadapinya. Dan tidak sedikit pula konsumen yang lebih memilih berbelanja atau membeli obat herbal untuk masalah kesehatan yang cukup serius seperti obat jerawat dan pelangsing badan melalui media sosial, tanpa pengawasan dokter. Menurut pengamatan peneliti, berdasarkan beberapa data yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu tingginya penggunaan internet di Indonesia serta meningkatnya pengguna media sosial Instagram menjadi salah satu alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Selain itu, terdapat keterkaitan antara kriteria konsumen yang memiliki kecenderungan berbelanja online dengan pengguna Internet, khususnya social media Instagram di Indonesia. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan para online shopers dan penggunaan media sosial Instagram. Dalam hal ini 8

9 khususnya adalah pengguna Instagram. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk mengambil judul penelitian Penggunaan New Media Dalam Penjualan Obat Herbal (Studi Kasus Penjualan Obat Jerawat Dan Pelangsing Herbal Pada Akun 1.2 Fokus Penelitian 1. Bagaimana owner dan konsumen melakukan proses transaksi online untuk melakukan ritual jual-beli obat-obatan herbal? 2. Mengapa owner memilih media sosial Instagram sebagai tempat jual beli obatobatan herbal secara online? 3. Apa yang membuat konsumen percaya terhadap kualitas produk yang dijual oleh akun instagram Schonlabs? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan fokus penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses transaksi online pada akun instagram schonlabs antara konsumen dan owner. 2. Untuk mengetahui fungsi instagram sebagai media social yang digunakan dalam melakukan proses jual-beli. 3. Untuk mengetahui alasan para konsumen memilih instagram schonlabs dalam pembelian obat-obatan herbal secara online. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat dalam mengetahui penggunaan new media sebagai alat transaksi dalam penjualan obat herbal di masyarakat Indonesia. Adapun secara khusus manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek Akademis a. Secara akademis penelitian ini memiliki kajian baru tentang keberadaan social networking sites sebagai salah satu tools dalam komunikasi pemasaran, dan juga sebagai bagian dari proses pemahaman dari perilaku konsumen. Untuk itu diharapkan penelitian ini dapat menguraikan teoriteori new media dan komunikasi untuk memperluas wawasan mengenai new media sebagai salah satu marketing communication tools. 9

10 b. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pegetahuan penulis dalam menganalisis seberapa besar pengaruh media promosi Instagram terhadap keputusan konsumen dalam melakukan transaksi secara online. c. Penelitian ini juga dapat menjadi studi banding bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian yang sama di masa yang akan mendatang. 2. Aspek Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang pengaruh media promosi Instagram terhadap keputusan konsumen dalam melakukan transaksi secara online. b. Menjadi sebuah sarana bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari sebelumnya selama kegiatan belajar-mengajar di kampus Universitas Telkom. c. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian/studi lanjutan di masa yang akan datang. 1.5 Tahapan Penelitian Tahapan-tahapan penelitian memberi arah bagi peneliti agar penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta member panduan tentang bagaimana metode berpikir yang harus dimiliki oleh peneliti pada saat melakukan penelitian (Suharsaputra, 2012 : 24). Peneliti melakukan tahapan penelitian yang meliputi: 1. Persiapan dengan melakukan pencarian ide, menentukan topik dan judul penelitian. 2. Perancangan penelitian dan penyusunan proposal penelitian. 3. Kajian penelitian terdahulu. 4. Pengumpulan data sekunder berupa informasi, observasi, dan mencari literatur. 5. Penyusunan dan melengkapi BAB 1-3 proposal penelitian. 6. Mengumpulkan data primer melalui teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan observasi non partisipan. 7. Melakukan analisis data keabsahan data dari unit analisis yang telah ditentukan. 8. Membuat kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan 10

11 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dibandung dengan cara melakukan wawancara terbuka dengan owner dan konsumen akun yang sering melakukan transaksi online (repeat order). Periode pelaksanaan penelitian ini yaitu pada bulan Juli Desember Tabel 1.3 Tahapan dan Waktu Penelitian Kegiatan Pencarian Ide Perancangan Penelitian dan penyusunan Proposal Penelitian Kajian Penelitian terdahulu Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember Mengumpulkan data sekunder berupa informasi, observasi dan mencari literature Penyusunan dan melengkapi BAB 1-3 proposal penelitian 11

12 Mengumpulkan data primer berupa studi pustaka dan wawancara Melakukan analisis data dan keabsahan data dari unit analisis yang telah ditentukan Hasil akhir penelitian berupa kesimpulan dan saran Sumber : Olahan Peneliti (2014) 12