APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI SIKAT GIGI (STUDI KASUS : PT X)
|
|
- Hadi Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI SIKAT GIGI (STUDI KASUS : PT X) Siti Halimah dan Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya siti_halimah_89@yahoo.co.id dan hariqive@ie.its.ac.id ABSTRAK Perkembangan dunia dan persaingan industri yang semakin tinggi menuntut industri dapat meningkatkan kemampuan bersaing terhadap kompetitor dan beroperasi pada kinerja yang lebih baik. Hal ini dapat dicapai melalui perbaikan kualitas sebagai suatu competitive advantage bagi perusahaan. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan plastik dimana salah satu produk yang diproduksi adalah sikat gigi. Permasalahan yang terjadi adalah dalam proses produksi masih terjadi waste dan kinerja perusahaan belum mencapai kinerja six sigma. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lean six sigma dengan tahap DMAI. Tools yang digunakan meliputi diagram pareto, analytical hierarchy process (AHP) untuk pembobotan waste dan kriteria performansi, root cause analysis (RCA) untuk mengidentifikasi akar penyebab waste kritis, failure mode and effect analysis untuk menentukan cause waste kritis dengan RPN tertinggi, serta value analysis untuk menganalisa alternatif solusi dan menentukan usulan perbaikan yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa defect, waiting, dan excess processing merupakan waste kritis bagi perusahaan. Usulan perbaikan terbaik yang dapat diimplentasikan adalah alternatif 3 yaitu penggunakan material homogen beserta pengadaan box untuk tiap jenis afval. Kata Kunci : lean six sigma, diagram pareto, analytical hierarchy process (AHP), root cause analysis (RCA), failure mode and effect analysis (FMEA), value analysis. ABSTRACT Development and competition industrial world is getting high demanding industry can upgrade its ability to compete against competitors and operate on a better performance. It can be achieved through improved quality as a competitive advantage for the company. PT X is a manufacturing company engaged in the plastic packaging industry which one of its product is toothbrush. Problems that occur in the production process is still going on waste and the company's performance has not reached the performance of six sigma. The approach used in this study is lean six sigma with DMAI stage. Tools was used include pareto diagrams, analytical hierarchy process (AHP) for weighting waste and performance of criteria, root cause analysis (RCA) to identify the root causes of critical waste, failure mode and effect analysis to determine cause of critical waste with the highest RPN, and value analysis to analyze alternative solutions and determine the best proposed improvement. The results of this research showed that defect, waiting, and excess processing is critical waste for the company. The best proposed improvements that can be implemented is alternative 3 that is utilizing homogeneous material and provide box for each afval type.. Keywords : lean six sigma, diagram pareto, analytical hierarchy process (AHP), root cause analysis (RCA), failure mode and effect analysis (FMEA), value analysis. 1. Pendahuluan Semakin banyak kompetitor yang berkecimpung dalam jenis industri yang sama membuat tingkat persaingan industri semakin tinggi. Kondisi ini juga dihadapi oleh PT X, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan plastik. Oleh karena itu perusahaan harus dapat meningkatkan daya saing dan beroperasi pada kinerja yang lebih baik. Hal ini dapat dicapai melalui perbaikan kualitas sebagai suatu competitive advantage bagi perusahaan. Salah satu produk yang diproduksi oleh PT X adalah sikat gigi yang proses produksinya melibatkan dua divisi yaitu Divisi Injection Moulding dan Divisi Toothbrush. Dalam proses produksi tersebut masih terjadi waste sehingga belum mencapai kinerja six sigma. Salah satu jenis waste yang mudah diidentifikasi yaitu defect dimana dengan 1
2 adanya waste ini merupakan indikator bahwa masih terjadi ineffisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan belum optimal. Data produksi Sikat Gigi Tipe A selama periode produksi Januari- Desember tahun 2012 menunjukkan prosentase defect terbesar terjadi pada proses produksi final toothbrush yaitu berkisar antara 1.35% hingga 5.92%. Sementara itu, pada proses produksi finished handle pada bulan Juni terjadi prosentase defect tertinggi yaitu sebesar 7.95%. Pada sistem produksi sikat gigi secara keseluruhan dimulai dari proses produksi basic handle, finished handle, dan final toothbrush, prosentase defect yang terjadi masih cukup tinggi dan belum memenuhi target penurunan defect hingga dibawah 0.7% yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, tingkat defect yang terjadi belum stabil yaitu mengalami kenaikan dan penurunan selama periode tersebut. Dengan adanya defect maka dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan terkait dengan pengunaan sumber daya, harus berproduksi ulang, melakukan proses rework, ataupun berproduksi dengan jumlah diatas permintaan untuk dapat menutupi kekurangan produk yang dihasilkan akibat terjadi defect tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut maka dilakukan penelitian sebagai bentuk upaya perbaikan pada proses produksi sikat gigi di PT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi lean six sigma yang mengacu pada perbaikan proses sepanjang value stream untuk dapat meminimasi waste dan variasi penyebabnya sehingga mampu mencapai efisiensi, meningkatkan kapabilitas produksi, dan kualitas sikat gigi yang dihasilkan 2. Metodologi Penelitian Tahapan penelitian ini menggunakan siklus DMAI (Define, Measure, Analyze, dan Improve). Tahapan Control tidak dilakukan karena membutuhkan waktu yang sangat lama. Pada tahap Define dilakukan penentuan objek penelitian yang akan diamati. Selanjutnya, menggambarkan kondisi eksisiting sebagai as-if-system melalui big picture mapping, melakukan identifikasi tipe aktivitas serta identifikasi 9 waste/ E- DOWNTIME yang terjadi pada sistem produksi sikat gigi. Pada tahap Measure dilakukan pembobotan waste dengan metode AHP sehingga dapat diketahui waste kritis yang terjadi pada perusahaan. Selanjutnya dilakukan penentuan CTQ waste kritis dengan menggunakan diagram pareto. Selain itu juga dilakukan perhitungan nilai sigma level untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kapabilitas proses produksi sikat gigi saat ini. Pada tahap Analyze dilakukan analisa penyebab waste yang kritis berdasarkan hasil AHP dengan menggunakan RCA. Dilanjutkan dengan analisa FMEA untuk mengetahi cause waste kritis dengan RPN tertinggi yang diperoleh dari perkalian SOD. Pada tahap Improve dilakukan pengajuan beberapa usulan perbaikan berdasarkan hasil RPN tertinggi pada masing-masing waste kritis. Selanjutnya, melakukan perhitungan bobot kriteria performansi perbaikan dengan metode AHP. Setelah itu, melakukan analisa alternatif solusi perbaikan dengan menggunakan value analysis dan menetapkan alternatif solusi terbaik bagi perusahaan dengan mempertingkan aspek performance, cost, dan value yang dihasilkan dari masingmasing alternatif. 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan dan pengolahan data terdiri dari tahap Define dan Measure. 3.1 Define Pada tahap ini dilakukan identifikasi produk amatan, identifikasi tipe aktivitas dan waste yang terjadi pada proses produksi tersebut Identifikasi Objek Amatan PT X memproduksi.berbagai macam tipe sikat gigi sesuai dengan order yang diminta. Selama ini PT X memproduksi 3 tipe sikat gigi yaitu sikat gigi tipe A, sikat gigi tipe B, dan sikat gigi tipe C. Produk sikat gigi yang menjadi amatan dalam penelitian ini ditinjau dari perbandingan jumlah produksi dan prosentase defect terbesar. Hal ini dikarenakan bahwa produk dengan jumlah produksi terbesar dan terjadi prosentase defect yang tertinggi tersebut mengindikasikan masih terdapat permasalahan sehingga perlu dilakukan improvement. Dari hasil pengolahan data perbandingan jumlah produksi, jumlah defect, dan prosentase defect pada ketiga tipe sikat gigi tersebut dengan menggunakan diagram pareto, diperoleh hasil bahwa Sikat 2
3 Gigi Tipe A memiliki jumlah produksi terbesar dan terjadi prosentase defect yang tertinggi sehingga menjadi fokus utama produk amatan dalam penelitian Identifikasi Proses Produksi Sikat Gigi Berdasarkan hasil identifikasi tipe aktivitas dapat diketahui bahwa sebesar % merupakan value adding activity, 12.50% merupakan non value adding activity, dan 55.36% merupakan necessary but non value adding activity. Aktivitas non value adding activity ini dapat digolongkan sebagai waste. Selain itu, juga diketahui process cycle efficiency yang terjadi pada proses produksi sikat gigi A di PT X adalah sebesar 7.49% dimana pencapaian PCE ini sama dengan pencapaian PCE perusahaan lokal di Indonesia yaitu di bawah 10%. Karena pencapaian PCE proses produksi sikat gigi lebih rendah daripada 30%, dapat disimpulkan bahwa proses produksi sikat gigi tipe A di PT X masih un-lean sehingga memerlukan upaya perbaikan Identifikasi Waste Identifikasi 9 waste (pemborosan) yang terjadi pada proses produksi sikat gigi tipe A yaitu untuk enviromental, health, and safety (EHS), prinsip-prinsip EHS yang sudah diterapkan antara lain perusahaan sudah membuat peraturan dan menempelkan poster mengenai pemakaian alat-alat keselamatan kerja, pemberian informasi dan tanda-tanda peringatan pada mesin, dan pelaksanaan simulasi kebakaran setiap enam bulan sekali. Untuk defect, pada basic handle dan finished handle, defect yang terjadi meliputi dimensi, krowak/bram, warna, dan kotor material. Sementara pada final toothbrush, defect terdapat 2 jenis yaitu moulding/polos dan proses. Untuk Overproduction, produksi berlebih dapat terjadi jika defect yang terjadi melebihi batas toleransi produksi yang telah ditetapkan yaitu 1-2%. Untuk waiting, indikasinya berupa adanya waktu menunggu komponen, setting mesin, troubleshooting dan maintenance, serta colouring. Untuk not utilizing employee, skill, and abilities jarang terjadi karena untuk pekerjaan pengoperasian mesin sudah meggunakan operator dengan skill yang sesuai. Untuk transportation, kapasitas hand trolley yang digunakan kecil dan layout yang kurang baik mengakibatkan perpindahan material, WIP, dan finished goods menjadi lebih lama dan terlalu sering. Kelebihan inventory bisa terjadi karena terdapat ketidaksesuaian atau adanya perubahan pada order/rds dan juga adanya MOQ. Untuk motion berupa pergerakan pekerja yang tidak produktif seperti bersenda gurau dan mondar-mandir di sekitar area kerja tanpa tujuan. Untuk excess processing, adanya defect mengakibatkan perlu dilakukan rework dan reproses untuk produk yang masih memungkinkan untuk diperbaiki. 3.2 Measure Pada tahap ini dilakukan pengukuran waste kritis, penetapan CTQ, dan perhitungan sigma level untuk mengetahui pencapaian kapabilitas proses produksi perusahaan Identifikasi Waste yang Paling Berpengaruh Identifikasi waste yang paling berpengaruh dilakukan melalui penyebaran kuisioner dengan menggunaakan metode AHP Adapun hasil pengolahan AHP pembobotan waste dengan menggunakan software Expert Choice adalah sebagai berikut: Gambar 1 Pembobotan Waste Hasil AHP Selanjutnya kelima jenis waste dengan bobot tertinggi hasil AHP dilakukan perhitungan untuk mengetahui kerugian biaya yang ditimbulkan. Adapun rekap kerugian biaya untuk kelima waste tersebut ditampilkan pada tabel 1. Tabel 1 Biaya Kerugian Waste Hasil AHP No Waste Biaya Kerugian Peringkat 1 Defect Rp 349,608, Waiting Rp 323,812, Excess Processing Rp 55,443, Overproduction Rp 1,578, Transportation Rp 8,037, Berdasarkan hasil perhitungan kerugian akibat terjadi waste menunjukkan bahwa waste yang paling berpengaruh berturut-turut yaitu defect, waiting, dan excess processing karena menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. 3
4 3.2.2 Identifikasi CTQ Proses Produksi Sikat Gigi Tipe A Identifikasi CTQ dilakukan terhadap waste kritis yang terjadi pada proses produksi sikat gigi tipe A yaitu defect, waiting, dan excess processing. Berikut adalah CTQ (critical to quality) proses produksi sikat gigi tipe A berdasarkan waste yang paling sering terjadi. Gambar 2 Pareto Jenis Defect Sikat Gigi Tipe A Gambar 3 Pareto Jenis Waiting Proses Produksi Sikat Gigi Tipe A Gambar 4 Pareto Excess Processing Proses Produksi Sikat Gigi Tipe A Pengukuran Kapabilitas Proses Produksi Sikat Gigi Tipe A Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kapabilitas proses yang ditinjau setiap bulan menunjukkan ketidakstablilan yaitu mengalami kenaikan dan penurunan. Kapabilitas proses berdasarkan waste defect berkisar antara 4.1 sigma hingga 4.2 sigma, dengan kapabilitas proses selama satu tahun sebesar 4.2 sigma. Berdasarkan waste waiting, berkisar antara 3.5 sigma hingga 3.9 sigma, dengan kapabilitas proses selama satu tahun sebesar 3.7 sigma. Kapabilitas proses berdasarkan waste excess processing berkisar antara 4.2 sigma hingga 4.3 sigma, dengan kapabilitas proses selama satu tahun sebesar 4.3 sigma. 4. Analisa dan Usulan Perbaikan Analisa dan usulan perbaikan terdiri dari tahap Analyze dan Improve. 4.1 Analyze Pada tahap Analyze dilakukan analisa Root Cause Analyze (RCA). Kemudian dilanjutkan dengan analisa Failure Mode and Effect Analyze (FMEA) sehingga akan diketahui akar penyebab kritis yang mempunyai nilai Risk Priority Number (RPN) terbesar RCA dan FMEA Berdasarkan hasil analisa RCA dan FMEA pada masing-masing waste yang paling sering terjadi dan berpengaruh (waste kritis) dimana pada FMEA dilakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN) berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan untuk masing-masing nilai severity (S), occurrence (O), dan detection (D). Pada waste defect, root cause penggunaan dus yang tidak layak pakai yang terjadi pada jenis defect moulding menghasilkan nilai RPN tertinggi yaitu sebesar 180. Pada waste waiting, akar penyebab kritis dengan RPN tertinggi sebesar 576 adalah adanya kebutuhan urgent untuk produksi yang terjadi pada subwaste troubleshooting dan maintenance. Pada waste excess processing, root cause material yang digunakan beragam (pp homo dan pp copo) berasal dari beberapa supplier dan juga menggunakan afval yang terjadi pada sub waste penggilingan dan cetak IM menghasilkan RPN tertinggi yaitu sebesar Improve Pada tahap ini dilakukan identifikasi usulan perbaikan, kemudian dilakukan pemilihan alternatif usulan perbaikan terbaik dengan menggunakan value analysis Identifikasi Usulan Perbaikan Berdasarkan hasil perhitungan RPN, dapat ditentukan alternatif perbaikan apa saja yang akan dipilih untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun usulan perbaikan yang digunakan untuk melakukan improvement adalah sebagai berikut. 4
5 Tabel 2 Usulan Perbaikan Untuk Masing-Masing Cause Waste Kritis dengan RPN Terbesar Waste Defect Waiting Excess Processing Subwaste/ Failure Mode Moulding /polos Troubleshooting dan maintenance penggilingan dan cetak IM Root cause penggunaan dus yang tidak layak pakai ada kebutuhan urgent untuk produksi material yang digunakan beragam (pp homo dan pp copo) berasal dari beberapa supplier dan juga menggunakan afval Alternatif Solusi Pembuatan standarisasi penggunaan kardus untuk proses pengepakan dan pembongkaran serta pelaksanaan checklist pada kardus untuk pengunaan kardus returnable Penerapan kebijakan safety stock untuk produk dengan demand tinggi dan relatif kontinu seperti sikat gigi tipe A Penggunaan material homogen dan pengadaan box untuk tiap jenis afval Pemilihan Usulan Perbaikan Terbaik Pemilihan alternatif usulan terbaik dapat dilakukan dengan menentukan value dari setiap alternatif dengan membandingkan nilai performansi dan biaya untuk setiap alternatif usulan perbaikan yang ada. Alternatif usulan perbaikan yang diajukan akan diterima apabila value yang dihasilkan lebih besar daripada value kondisi awal perusahaan saat ini sebelum diterapkan alternatif usulan perbaikan. Adapun hasil pengolahan data terkait value analysis ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3 Value Analysis Pada Semua Kombinasi Alternatif Solusi No Alternatif Bobot Kriteria Performance Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 (P) Cost (C ) 1 Kondisi Awal ,494, ,963, ,749, ,794, , ,218, , ,263, , ,049, ,2, ,518, Konversi Nilai Performance dalam satuan uang Value Rp Rp 88,494, Rp Rp 118,480, Rp Rp 110,244, Rp Rp 121,764, Rp Rp 113,528, Rp Rp 126,045, Rp Rp 119,917, Rp Rp 127,481, Alternatif usulan perbaikan yang memilki nilai performansi terbesar adalah kombinasi alternatif 1 dan 3 dengan nilai performansi yang dihasilkan sebesar atau menimbulkan peningkatan performansi sebesar dari performansi kondisi awal. Alternatif usulan perbaikan yang memilki nilai cost terkecil adalah alternatif 3. Total biaya yang ditimbulkan sebesar Rp 91,794, Alternatif usulan perbaikan yang memilki nilai value terbesar adalah alternatif 3 dengan nilai value yang dhasilkan atau menimbulkan peningkatan value sebesar dari value kondisi awal. Berdasarkan penjabaran di atas, tidak ada alternatif ataupun kombinasi alternatif yang secara keseluruhan memberikan performance terbesar, cost terendah, dan value terbesar. Namun, alternatif 3 lebih unggul dalam dua aspek dibanding lainnya. Alternatif 3 yaitu penggunaan material homogen dan pengadaan box untuk tiap jenis afval, menghasilkan nilai value terbesar dan menimbulkan pengeluaran biaya atau cost terkecil. Selain itu, jika ditinjau dari performansi yang dihasilkan yaitu sebesar tidak terlampau jauh dengan kombinasi alternatif 1 dan 3 yang menghasilkan nilai performansi sebesar Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penerapan alternatif 3 ini dapat menimbulkan peningkatan performansi sebesar sebesar dari performansi kondisi awal perusahaan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alternatif 3 merupakan alternatif usulan perbaikan terbaik yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan untuk mengatasi permasalahan yang ada dan menjadi suatu langkah improvement untuk memperoleh pencapaian yang lebih baik. 5. Kesimpulan Dari penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil identifikasi waste yang terjadi pada proses produksi sikat gigi di PT X ditemukan 9 waste (E-DOWNTIME) yang terjadi. Hasil identifikasi tipe aktivitas menunjukkan 32.14% (VAA) 12.50% (NVAA), dan 55.36% (NNVAA) merupakan Aktivitas yang tergolong non value added ini berupa proses perpindahan seperti pengiriman dan penyimpanan produk ke gudang. 2. Waste kritis pada proses produksi sikat gigi adalah defect, waiting dan excess processing. 3. Berdasarkan perhitungan kapabilitas proses selama periode produksi tahun 2012, nilai sigma level perusahaan untuk tiap waste masih berada dibawah kinerja six sigma, yaitu untuk waste defect didapatkan nilai 4.2 sigma, pada waste waiting dicapai nilai 3.8 sigma, dan untuk waste excess processing didapatkan tingkat sigma sebesar 4.3 sigma. 4. Berdasarkan hasil analisa RCA dan FMEA, maka akar penyebab yang kritis karena menghasilkan RPN tertinggi pada masing-masing waste kritis adalah sebagai berikut: 5
6 a. Pada waste defect, akar penyebab kritis adalah penggunaan dus yang tidak layak pakai yang terjadi pada jenis defect moulding. b. Pada waste waiting, akar penyebab kritis adalah adanya kebutuhan urgent untuk produksi yang terjadi pada subwaste troubleshooting dan maintenance. c. Pada waste excess processing, akar penyebab kritis adalah material yang digunakan beragam (pp homo dan pp copo) berasal dari beberapa supplier dan juga menggunakan afval yang terjadi pada sub waste penggilingan dan cetak IM. 5. Alternatif usulan perbaikan yang diajukan antara lain pembuatan standarisasi penggunaan kardus untuk proses pengepakan dan pembongkaran serta pelaksanaan checklist pada kardus untuk penggunaan kardus returnable; penerapan kebijakan safety stock untuk produk dengan demand tinggi dan relatif kontinu seperti sikat gigi tipe A; dan menggunakan material homogen beserta pengadaan box untuk tiap jenis afval. 6. Usulan perbaikan terbaik yang dapat diimplentasikan karena dapat menghasilkan value terbesar dengan cost terendah adalah alternatif 3 yaitu penggunakan material homogen beserta pengadaan box untuk tiap jenis afval. 6. Daftar Pustaka Burlikowska, M.D. (2011). Application of FMEA method in enterprise focused on quality. vol 45 issue 1. Crosby, Philip B Quality Is Free. New York: New American Library. Dennis, P. (2005). Lean Production Simplied : A Plain Languange Guide to the World's Most Powerful Production System. Second Edition.New York: Productivity Press. Gaspersz, V. (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Services Industrial (Strategy Dramatik Reduksi Cacat/ Kesalahan Biaya, Inventory, Lead Time dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi Dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP. Jakarta: Gramedia. Gaspersz, V. (2006). Continuous Cost Reduction Trough Lean Sigma Approach. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. George, M. L. (2002). Lean Six Sigma : Combining Six Sigma Quality with Lean Speed. New York : McGraw-Hill. Hines, P. and Taylor, D. (2000). Going Lean : A Guide to Implementation. Lean Enterprise Research Centre, Cardiff Business School, UK. IMCA, T. I. (2002). Guidance on Failure Modes & Effects Analyses (FMEAs). Jucan, G. (2005). Root Cause Analysis for IT Incidents Investigation. Kwak,Y.H., and Anbari, F.T. (2006). Benefits, obstacles, and future of six sigma approach. Technovation 26, pp Montgomery, D. C. (1993). Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pande, Peter S, Neuman Robert P, and Roland R.Cavanagh The Six Sigma Way : Bagaimana GE, Motorola, dan Perusahaan Terkenal Lainnya Mengasah Kinerja Mereka. Edisi Bahasa Indonesia.Yogyakarta : ANDI. Rich, N. (2000). Value Analysis, Value Engineering.Lean Enterprise Research Centre. Cardiff,UK. Rooney, J.J., and Heuvel, L.N.V. (2004). Root Cause Analysis for Beginner. Saaty, T. L. (1990).How to make a decision:the Analytic Hierarchy Process. European Journal of Operational Research vol 48, pp Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. International Journal Services Sciences vol 1 no 1. Satrio, B. B. (2007). Implementasi Pendekatan Lean Six Sigma Pada Produksi Garam Dengan Metode FMEA (studi kasus pada PT Susanti Megah). Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Snee, R.D Lean Six Sigma getting better all the time. International Journal of Lean Six Sigma, vol. 1 no. 1, pp Womack, J.P., and Jones, D.T. (2003). Lean Thinking : Banish Waste and Create Wealth in Your Corporation). New York: Simon & Schuster, Inc. 6
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan yang bisa ditarik berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran bagi pihak PT. Otsuka Indonesia dan penelitian
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI
PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI H HARISUPRIYANTO Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciISKANDAR ZULKARNAIN Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto
ISKANDAR ZULKARNAIN 2510.100.086 Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto LEAN SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI TANGKI UNTUK MEREDUKSI WASTE DENGAN PENDEKATAN PENGUKURAN PERFORMANSI PODUKSI (STUDI KASUS: CV.
Lebih terperinciSIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V)
SIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V) Rika Ajeng Priskandana, I Nyoman Pujawan Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk
PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk P r o p o s a l P e n e l i t i a n T u g a s A k h i r DOSEN PEMBIMBING : YUDHA
Lebih terperinciAlternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala.
Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala. Adapun alternatif tersebut memiliki kelebihan antara lain : Mempercepat
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Pendekatan Lean Sigma Pada Divisi Produksi Di Hollywood Plastik, Sidoarjo. Michael Hartanto.
Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Pendekatan Lean Sigma Pada Divisi Produksi Di Hollywood Plastik, Sidoarjo Michael Hartanto Teknik Industri, Universitas Surabaya Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
Lebih terperinciAnalisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service
Petunjuk Sitasi: Sugiono, S., Himawan, R., & Fadla, A. (2017). Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F178-183).
Lebih terperinciPENERAPAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR LINGKUNGAN STUDI KASUS : PT LOKA REFRACTORIES WIRA JATIM
1 PENERAPAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR LINGKUNGAN STUDI KASUS : PT LOKA REFRACTORIES WIRA JATIM Aditya Yanuar Dwi Pradita, Hari Supriyanto Jurusan Teknik
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul : ANALISA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) Ratnaningtyas, Moses Laksono Singgih Magister Managemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI
ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI Oleh : BOBBY ALEXANDER NPM 0732010020 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciDESAIN PERBAIKAN KINERJA LAYANAN PUBLIK BERBASIS KONSEP LEAN SERVICE (STUDI KASUS : PERPANJANGAN IMTA DISNAKER JATIM)
DESAIN PERBAIKAN KINERJA LAYANAN PUBLIK BERBASIS KONSEP LEAN SERVICE (STUDI KASUS : PERPANJANGAN IMTA DISNAKER JATIM) Lusi Zafriana, Hari Supriyanto dan Indung Sudarso Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciReduksi Waste pada Proses Produksi Kacang Garing Medium Grade dengan Pendekatan Lean Six Sigma
F295 Reduksi Waste pada Proses Produksi Kacang Garing Medium Grade dengan Pendekatan Lean Six Sigma Ikha Sriutami dan Moses Laksono Singgih Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciDosen Pembimbing :H. Hari Supriyanto, Ir.MSIE Diusulkan Oleh : Aqil Azizi Start
Reduksi waste Pada Produksi kacang garing Dengan pendekatan lean six sigma Menggunakan Metode FMEA (study kasus pada PT.Dua Kelinci) Dosen Pembimbing :H. Hari Supriyanto, Ir.MSIE Diusulkan Oleh : Aqil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka menguraikan teori dan bahan penelitian yang akan dijadikan landasan dan kerangka berpikir untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu tugas akhir. 2.1. Kualitas Kualitas
Lebih terperinciPengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.
Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d. Langkah Tindakan Persamaan Hasil 1 Proses apa yang ingin diketahui? Produk kacang garing 2 Berapa jumlah Standart inventory (safety stock )?
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI UNTUK MEREDUKSI NON VALUE ADDING ACTIVITY
IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI UNTUK MEREDUKSI NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT PADA PRODUK SEPATU DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA DI PT.CITRA HARAPAN SEMESTA KRIAN SKRIPSI Oleh : RAKHMAT WIRA YUDHA NPM.
Lebih terperinciGambar I.1 Part utama Penyusun meter air
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Gaspersz (2011, p.92), Lean Six sigma merupakan suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan ditarik mengenai kesimpulan dan saran dari hasil pengolahan data yang terdapat pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan menjawab tentang tujuan dari penelitian
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
MENGURANGI AKTIVITAS-AKTIVITAS YANG TIDAK BERNILAI TAMBAH UNTUK MEMPERBAIKI ALIRAN PROSES PENERAPAN COMPUTERIZED MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (CMMS) DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING Chauliah Fatma Putri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1990, Lean Production System yang lahir dari Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. Dimana tujuan dari sebuah
Lebih terperinciPENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI
PENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI Oleh : R. ARDIAN PRADHANA 0732010009 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKata Kunci Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Lean Six Sigma, Root Cause Analysis (RCA), Value Engineering, Waste
1 Reduksi Waste Dan Peningkatan Kualitas Pada Proses Produksi Roll Gilingan Tebu Dengan Pendekatan Metodologi Lean Six Sigma Hysmi Ramadan Adi Nugroho, dan H. Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPendahuluan. I.1 Latar belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu,
Lebih terperinciEVALUASI PROSES PRODUKSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA (Studi Kasus: PT Temprina Media Grafika Malang)
EVALUASI PROSES PRODUKSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA (Studi Kasus: PT Temprina Media Grafika Malang) PRODUCTION PROCESS EVALUATION TO MINIMIZE WASTE USING LEAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI BAN DALAM MOBIL (Studi Kasus Pada PT. United Kingland)
PENERAPAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PROSES PRODUKSI BAN DALAM MOBIL (Studi Kasus Pada PT. United Kingland) Rahmi Maulidya, Andri Bagio Satrio dan Rico Susanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan
Lebih terperinciUsulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 03, pp.-8 ISSN 30-495X Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 0J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi, Lely Herlina, Evi Febianti 3,,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lean dan Six sigma merupakan dua metodologi perbaikan yang berbeda satu sama lain dalam hal target, fokus maupun metode yang digunakan. Dalam perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan dalam hal untuk meningkatkan produktivitasnya harus mempunyai sistem produksi yang baik dengan proses yang terkendali agar dapat memberikan output yang sesuai
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN dimana semua negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara
Lebih terperinciREDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)
TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502
Lebih terperinciPERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT Rian Adhi Saputra 1*), Moses L. Singgih 2) Bidang Keahlian Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT UNTUK MEMINIMASI WASTE
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 1, 37 44 PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT UNTUK MEMINIMASI WASTE Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura e-mail: rachmad_h@ymail.com
Lebih terperinciDEVIS ZENDY NPM :
PENERAPAN LEAN MANUFACTURING GUNA MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVIS ZENDY NPM : 0732010126 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciAnalisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut teknologi Nasional Juni 2013 Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BANK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN VALUE (STUDI KASUS : BNI CABANG KOTA MALANG)
1 MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BANK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN VALUE (STUDI KASUS : BNI CABANG KOTA MALANG) Yanuar Tri Nanda Perkasa dan Hari Supriyanto Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciAnalisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum
Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Sulung Rahmawan Wira Ghani 1, Sudjito Soeparman 2, Rudy Soenoko 3 Program Magister Teknik Dan
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA
STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA Tuti Sarma Sinaga 1 1 Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara Medan Masuk: 6 Juni 2015, revisi masuk: 4 Juli 2015, diterima:
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V
IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V Prita Lukitasari 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai suatu konsep
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA
MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA Julianus Hutabarat 1, Ellysa Nursanti 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang Kampus
Lebih terperinciPENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 15 1 PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk Ganis Andini P, Yudha Prasetyawan,
Lebih terperinciANALISA NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. BAYER INDONESIA BAYER CROPSCIENCE SURABAYA SKRIPSI
ANALISA NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. BAYER INDONESIA BAYER CROPSCIENCE SURABAYA SKRIPSI Oleh : DENNY SETIA ABADI 0732010140 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-7859 Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Six Sigma untuk Meningkatkan Kualitas Produk X (Studi Kasus PT. DAHANA (Persero)) Quality Control Using Six Sigma Method
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN SIGMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PENGEMASAN INDUSTRI FARMASI
PENDEKATAN LEAN SIGMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PENGEMASAN INDUSTRI FARMASI Arif Rahman, Nasir Widha Setyanto, Putri Kartika Riesky Syahindri Program Studi Teknik Industri, Jurusan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN PRODUCTION SYSTEM UNTUK MENGELIMINASI WASTE PADA PRODUKSI FILLING CABINET 4D DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING
NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI LEAN PRODUCTION SYSTEM UNTUK MENGELIMINASI WASTE PADA PRODUKSI FILLING CABINET 4D DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING (Studi kasus : Divisi Work Fitting PT ATMI Solo) Diajukan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEnurunkan KECACATAN PRODUK FRYPAN DI CV. CORNING SIDOARJO
PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEnurunkan KECACATAN PRODUK FRYPAN DI CV. CORNING SIDOARJO Boy Isma Putra Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo E-mail: boyismaputra@yahoo.com) ABSTRAK
Lebih terperinciPenurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study
Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study Maria Natalia 1, Nyoman Sutapa 2 Abstract: The thesis discusses the value added and non-value added of the
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet (INKABA) adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk teknik berbahan baku utama karet, salah satunya adalah produk karet damper.
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE
PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE Shanty Kusuma Dewi 1*,Tatok Dwi Sartono 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciPenerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti Hanum Febrilliani Valentine,
Lebih terperinciSTUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL
STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL Wawan Widiatmoko N.R.P. 4108 100 080 Dosen Pembimbing : Sri Rejeki
Lebih terperinciPengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Sebagai Pedoman Perbaikan Efektivitas Mesin CNC Cutting
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Sebagai Pedoman Perbaikan Efektivitas Mesin CNC Cutting Agil Septiyan Habib dan H. Hari Supriyanto,
Lebih terperinciOleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK
ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUK KAWAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, CONTROL DENGAN METODE TAGUCHI DI PT. UNIVERSAL METAL WORK SIDOARJO Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tingkat persaingan di dunia usaha yang semakin tinggi menuntut setiap perusahaan berperan sebagai penghasil nilai (value creator), dengan memperbaiki
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur
1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Waktu siklus Pengukuran waktu adalah kegiatan mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja atau oleh operator serta mencatat waktu-waktu kerjanya baik waktu setiap elemen maupun
Lebih terperinciPERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA
PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA Farich Firmansyah 1) dan Moses L Singgih 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diberikan baik bagi pihak perkebunan maupun bagi penelitian
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA, FMEA DAN FUZZY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK BOTOL SABUN CAIR
USULAN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA, FMEA DAN FUZZY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK BOTOL SABUN CAIR Mario Sarisky Dwi Ellianto 1, Purnomo Budi Santoso 2, Achmad As ad Sonief 3 1,2,3 Universitas Brawijaya,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,
Lebih terperinciPENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI BOTOL X MENGGUNAKAN METODE LEAN SIGMA
PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI BOTOL X MENGGUNAKAN METODE LEAN SIGMA MINIMIZE WASTE IN THE PRODUCTION PROCESS OF BOTTLE X USING LEAN SIGMA METHOD Elok Rizqi Cahyanti, Mochamad Choiri, Rahmi Yuniarti
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim)
PENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim) Moses L. Singgih dan M.Vina Permata Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Fase atau tahapan yang banyak menghasilkan produk yang cacat adalah di bagian proses stripping, terlihat dari diagram Pareto nya dari ketiga tahapan di area produksi Produk X. 2.1
Lebih terperinciReduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma
F289 Reduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma Milatul Afiah dan Moses Laksono Singgih Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciAnalisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.1, Maret 2013, pp.35-40 ISSN 2302-495X Analisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain Tubagus Ardi Ferdiansyah 1, Asep Ridwan
Lebih terperinciPeningkatan Kualitas Produksi Pupuk Organik P-126 Dengan Menggunakan Metode Lean Manufacturing (Studi Kasus: PT. Molindo Raya Industrial)
D-492 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) Peningkatan Kualitas Produksi Pupuk Organik P-126 Dengan Menggunakan Metode Lean Manufacturing (Studi Kasus: PT. Molindo
Lebih terperinciAPLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK
APLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK Krisna Ardi Wibawa, I Nyoman Pujawan Program Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12 A Surabaya E-mail: WibawaCTI@yahoo.com
Lebih terperinciImplementasi Lean Manufacturing Guna Meningkatkan Efisiensi pada Devisi Manufacturing Departemen Mold di PT. Manufaktur Mold
Implementasi Lean Manufacturing Guna Meningkatkan Efisiensi pada Devisi Manufacturing Departemen Mold di PT. Manufaktur Mold Muhammat Junaidi 1, Rina Sandora 2, dan Budianto 3 1 Program Studi Teknik Desain
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI
PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI BENANG KARET DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinciReduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-291 Reduksi Cacat pada Produk Kaca Lembaran dengan Metode Six Sigma Milatul Afiah dan Moses Laksono Singgih Departemen Teknik
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT.
Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN 2337-4349 PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT. SUPRALITA MANDIRI Annisa Kesy Garside 1*, Faraningrum Restiana 2 1,2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dalam industri manufakatur kini semakin meningkat, membuat persaingan indsutri manufaktur pun semakin ketat. Di Indonesia sendiri harus bersiap mengahadapi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA MEMINIMASI WASTE PADA PRODUKSI LINK BELT DI PT PINDAD PERSERO
IMPLEMENTASI METODE LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA MEMINIMASI WASTE PADA PRODUKSI LINK BELT DI PT PINDAD PERSERO IMPLEMENTATION OF LEAN SIX SIGMA METHOD TO MINIMIZE WASTE ON LINK BELT PRODUCTION PROCESS
Lebih terperinciRancangan Perbaikan Proses Produksi dengan Pendekatan Lean Six Sigma di CV. Guntur Malang
Performa (2008) Vol. 7, No.: 66-74 Rancangan Perbaikan Proses Produksi dengan Pendekatan Lean Six Sigma di CV. Guntur Malang Annisa Kesy Garside * Dosen Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus : PT. Philips Lighting Surabaya)
PENINGKATAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus : PT. Philips Lighting Surabaya) Muhammad Yogie Wiratmoko, Ibnu Hisyam, Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciINCREASING QUALITY OF THE INFUS PRODUCTION PROCESS USING LEAN SIX SIGMA APPROACH IN PT. OTSUKA INDONESIA
INCREASING QUALITY OF THE INFUS PRODUCTION PROCESS USING LEAN SIX SIGMA APPROACH IN PT. OTSUKA INDONESIA Student Name : KOSARI PENI NRP : 2505 100 017 Department : Industrial Engineering FTI-ITS Lecturer
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS VOL.5, No.2, (2016) ISSN: ( Print)
F141 Peningkatan Kualitas Produksi Pupuk Organik P-126 Dengan Menggunakan Metode Lean Manufacturing (Studi Kasus : PT. Molindo Raya Industrial) Muhammad Desryadi Ilyas dan H. Hari Supriyanto Ir,. MSIE
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI
ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI Oleh : RIDO HAKIKY 0832010048 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN PERFORMANSI SUPPLY CHAIN DENGAN PENDEKATAN MODEL SCOR DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL, SURABAYA
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN PERFORMANSI SUPPLY CHAIN DENGAN PENDEKATAN MODEL SCOR DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL, SURABAYA Ari Primantara dan Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURE DENGAN METODE VSM UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KAPAL (Studi Kasus PT. PAL Divisi Kaprang)
IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURE DENGAN METODE VSM UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KAPAL (Studi Kasus PT. PAL Divisi Kaprang) Nur Muflihah (Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI
PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI (Studi Kasus: KSU Brosem) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik
Lebih terperinciImplementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan
Petunjuk Sitasi: Eddy, & Aswin, E. (2017). Implementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C27-32). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat sehingga industri yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa harus dapat unggul dalam pasar. Kepuasan
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN KONSEP LEAN DAN MULTI ATTRIBUTE FAILURE MODE ANALYSIS (STUDI KASUS: PT. NESTLE INDONESIA, PASURUAN)
PENINGKATAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN KONSEP LEAN DAN MULTI ATTRIBUTE FAILURE MODE ANALYSIS (STUDI KASUS: PT. NESTLE INDONESIA, PASURUAN) Fathy Wahyu Al Hafiish, Ir. Hari Supriyanto MSIE Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT
TESIS PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT Oleh : RIAN ADHI SAPUTRA 9109201408 Latar Belakang PT. PMT industri perakitan peralatan rumah tangga Pemberlakuan
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN SIX SIGMA GUNA MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI GENTENG DAN PAVING (STUDI KASUS DI PT. MALANG INDAH)
PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA GUNA MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI GENTENG DAN PAVING (STUDI KASUS DI PT. MALANG INDAH) LEAN SIX SIGMA APPROACHES TO REDUCE WASTE IN THE PRODUCTION PROCESS OF GENTENG
Lebih terperinciAnalisis Waste dalam Produksi Pasta Gigi Menggunakan Lean Thinking
1 Analisis Waste dalam Produksi Pasta Gigi Menggunakan Lean Thinking Hans Roberto Widiasmoro, dan Moses L. Singgih Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA
ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA Decky Antony Kifta Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam Email:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni
Lebih terperinci