BAB II METODE PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODE PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan Carrier multifungsi ini merupakan pengembangan inovasi tas gunung yang sudah ada di lingkungan masyarakat.tas gunung saat ini sangat mudah ditemukan di toko toko outdoor yang menjual barang barang kebutuhan olahraga alam, outlet/gerai resmi seperti EIGER, CONSINA, AVTECH, DEUTER maupun maupun melalui online shop. Selain itu banyak juga konveksi konveksi lokal yang memproduksi tas gunung dengan berbagai model dan menjualnya melalui toko toko tradisional, toko outdoor maupun secara online. Kebanyakan produkproduk yang dijual tersebut memiliki model yang kurang lebih sama/serupa. Menurut Palgunadi (2008: 108), Rupa atau tampilan (appearance) atau pembentukan rupa (appearance forming) dalam proses desain merupakan aspek yang digolongkan sangat penting dan bersifat baku. Aplikasinya yang dengan segera terasakan adalah pada berbagai benda, barang, atau produk yang dikategorikan sebagai produk komersial (commercial goods) dan produk konsumer (consumer goods). Seorang perancang selayaknya memahami berbagai masalah yang erat kaitannya dengan pembentukan rupa pada produk yang akan dibuat dalam hubungannya dengan lingkungan dan manusia sebagai penggunanya. Pada dasarnya produk tas gunung (carrier bag) dipasarkan dengan pilihan ukuran kapasitas (daya tampung) yang diukur menurut satuan liter, 34, 40, 45, 50, 55, 60 liter dan seterusnya, selain dari pada itu tidak banyak inovasi inovasi yang ditawarkan produsen kepada konsumen terkait pengembangan desain yang sudah ada, hanya ada kebaruan dari sisi model bentuk dan material bahan yang digunakan. 3

2 Gambar 1 Model tas gunung 60 liter dan 40 liter ( Sumber: ) Beberapa perusahaan besar mengembangkan produknya dengan melakukan inovasi yang berhubungan dengan kenyamanan pengguna, yaitu pada bagian back system, teknologi ruang sirkulasi udara (air comfort system) dan penyesuaian tali punggung (adjustable soulder straps). Selanjutnya Palgunadi (2008) juga menjelaskan, Pada dasarnya, ergonomi diterapkan dan dipertimbangkan dalam proses perencanaan sebagai upaya untuk mendapatkan hubungan yang serasi dan optimal antara pengguna produk dengan produk yang digunakan. Gambar 2 Inovasi air comfort system dan adjustable shoulder straps (Sumber: 4

3 Dengan demikian upaya inovasi yang dibuat terhadap sebuah produk baru harus berkaitan erat dengan kenyamanan penggunanya. Beberapa contoh berikut mendeskripsikan tentang perancangan inovasi sebuah tas yang berorientasi pada aspek ergonomi. Penelitian dilakukan oleh Reza Adrianto, Arie Desrianty, dan Fifi Herni M (2014) dengan judul Usulan Rancangan Tas Sepeda Trial Menggunakan Metode Ergonomic function Deployment (EFD). Tujuan penelitian tersebut adalah menciptakan alat bantu berupa tas sepeda untuk memudahkan membawa bike trial. Alat bantu tas ini memberikan kemudahan pengguna bike trial untuk membawanya kemanapun dan tas sepeda dapat dilipat agar mudah dibawa dan disimpan saat tidak digunakan. Penelitian dilakukan oleh Disca Sukma Devy (2012) dengan judul Perancangan Tas Ransel Laptop Multifungsi Menggunakan Metode Rasional. Tujuan penelitian untuk mengembangkan suatu produk tas ransel biasa menjadi sebuah tas ransel multifungsi dari segi fungsional, kenyamanan dan harga. Tas ransel laptop multifungsi ini dirancang dengan pendekatan kepada teknik menjadikan tas menjadi meja dengan tambahan kipas didalamnya. Penelitian dilakukan oleh I Wayan Sukania (2009) dengan judul Perancangan Tas Ergonomis. Tujuan penelitian merancang tas travel multi fungsi dengan desain modis dan ergonomis untuk berbagai aktivitas. Produk tas travel ini dibuat untuk kepentingan utama seorang model dan pramugari yang berkesan elegan dan tidak kaku dengan desain dinamis, memberikan kemudahan bagi penggunanya karna bisa menjadi travel bag. Penelitian dilakukan oleh Donny Gideon (2008) dengan judul Perancangan Tas Ransel Untuk Mendaki Gunung Dengan Menggunakan Metode Quality Fundtion Deployment (QFD) dan Ditinjau Dari Segi Antropemetri, FIsiologi, Dan Biomekanika (Studi Kasus Pada PT. Eiger 5

4 Bandung). Tujuan penelitian merancang sebuah tas ransel untuk mendaki gunung yang tidak hanya unggul dalam hal kualitas namun mempertimbangkan kenyamanan dan keinginan konsumen. Perancangan tas ransel multifungsi ini adalah merupakan kombinasi antara tas ransel dengan travel bag dengan tujuan jika tas ini tidak perlu digendong dapat ditarik saja. Penelitian dilakukan oleh Nataya Charoonsri Rizani dan Agie Satria (2013) dengan judul Perancangan dan Pengembangan Tas Backpack Ergonomis dan Multifungsi. Tujuan penelitian merancang dan mengembangkan backpack yang ergonomis berdasarkan kebutuhan pelanggan yang telah teridentifikasi. Perancangan tas backpack ini ditujukan kepada kenyamanan pengguna kususnya bagian punggung dan pengembangan fitur fitur tambahan untuk mempermudah kepentingan penggunanya. Penelitian dilakukan oleh Steve Howe (2010) Daypacks (most comfortable) I couldn t believe how well I could high step, straddle, and stretch in a tricky slot canyon. Thick shoulder straps anchored to the pack by C shaped fittings allow the straps to cant snugly to a variety of body shapes, giving a custom fit feel to multiple testers. Features adjustable torso length (AT) to fit a variety of torso lengths, some pack feature shoulder straps and/or a hipbelt that move up and down. Penelitian ini membahas tentang fitur fitur kelebihan dari merek merek daypack yang ada di pasar dan sering digunakan, teknologi panjang torso dan penyesuaian tali punggung. Perancangan tas gunung ini merupakan bentuk inovasi baru (state of the art), kesimpulan yang didapat dari adanya peluang yang mungkin untuk merancang produk tas gunung multifungsi, dimana tas tersebut memiliki keunggulan kapasitas ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun tetap nyaman digunakan dengan merancang juga sistem bagian belakang tas gunung (back system) agar dapat disesuaikan 6

5 dengan torso penggunanya. Dengan demikian tas ini memiliki dua fungsi ukuran yaitu sebagai tas daypack maupun sebagai tas carrier. Penulis berharap rancangan ini dapat menjawab keinginan konsumen dan menjadi peluang baru untuk memasarkan produk tas ini kepada konsumen secara meluas dan tidak terbatas pada masyarakat penikmat olahraga alam saja,melainkan masyarakat umum pun memiliki ketertarikan untuk menggunakannya dan memungkinkan digunakan untuk aktivitas sehari hari. Tabel 1 Skema bentuk perancangan adjustable carrier bag Day pack liter Cariier liter Adjustable Carrier Bag liter Memiliki ukuran kapasitas yang dapat disesuaikan Back system yang dapat disesuaikan dengan ukuran torso penggunanya Dalam perancangan adjustable carrier bag ini, desain bentuk berupa tabung simetris dari atas ke bawah dengan retsleting memanjang horizontal di tengah yang berguna untuk fungsi perpanjangan, terbagi menjadi tiga komparteman : kompartemen atas, tengah/utama dan bawah, memiliki tali pinggang dan bagian belakang (back system) yang dapat disesuaikan dan dibongkar pasang, memiliki cover depan sebagai pengikat/penahan barang seperti matras atau helem yang dapat dibongkar pasang dan dapat difungsikan menjadi tas paha. Spesifikasi adjustable carrier bagyaitu : 1. Material bahan utama Cordura Korea, yang memiliki sifat tahan abrasi dan tahan air. 7

6 2. Material lain bahan puring bagian dalam, tali webbing, double mesh, retsleting YKK, gesper webbing, plat alluminium, viber, busa. 3. Bentuk desain yang menarik dengan fitur fitur tambahan untuk memudahkan penggunanya. 4. Warna merah yang mencolok agar menarik perhatian dan mudah terlihat dengan paduan warna abu abu agar terlihat elegan. B. Kelompok Pengguna Produk Menurut Palgunadi (2008), Secara umum pengguna suatu produk/system bisa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: Pengguna/pemakai langsung (direct user) adalah orang yang bertindak sebagai pengguna produk/system secara langsung. Pengguna langsung merupakan orang yang berhubungan secara langsung dengan produk/system dengan intensitas hubungan yang tinggi. Pengguna/pemakai tak langsung (undirect user) adalah orang yang bertindak sebagai pengguna produk/system secara tidak langsung. Pengguna tak langsung merupakan orang yang berhubungan secara langsung dengan produk/system dengan intensitas hubungan yang rendah. Produk tas ini dirancang berdasarkan kebutuhan kapasitas ukuran liter, kemampuan kapasitas maksimal tas ini dapat menampung beban 80 liter namun jika tidak dibutuhkan untuk membawa beban yang banyak tas ini dapat dikecilkan dan cukup untuk menampung beban liter. Dari perancangan tersebut, tas ini dapat digunakan oleh pengguna langsung yaitu masyarakat dengan usia 15 tahun keatas dengan sasaran pengguna masyarakat penyuka olahraga alam dan masyarakat umum sebagai kebutuhan gaya hidup (life style). 8

7 C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Menciptakan produk tas gunung dengan inovasi penyesuaian kapasitas ukuran (adjustable size) dan sistem bagian belakang yang dapat disesuaikan dengan torso penggunanya (adjustable back system). Tas gunung ini memiliki keunggulan jika tidak dibutuhkan untuk pemakaian maksimal maka dapat dijadikan daypack yang cukup untuk menampung beban liter, namun jika memerlukan kapasitas daya tampung yang besar maka dapat difungsikan sebagai tas carrier. Inovasi ini menitikberatkan pada pembuatan back sytem yang dapat disesuaikan atau dibongkar pasang sehingga bagian kompartemen utama dapat dipanjang pendekkan dengan penutup retsleting, kemudian sistem bagian belakang yang meliputi tali punggung, bantalan punggung dan tali pinggang dapat disesuaikan dengan panjang torso penggunanya. 2. Manfaat Dalam perancangan adjustable carrier bag ini menggunakan material material dan teknik jahitan yang baik dan kuat, sehingga nantinya tas gunung ini tidak hanya memiliki keunggulan fungsi adjustable size dan adjustable back systemtetapi juga tetap kokoh/kuat, ringan dan nyaman pada saat dipakai baik pada saat perjalanan singkat maupun perjalanan panjang. D. Relevansi dan Konsekuensi Studi 1. Logika Dasar Perancangan Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran (retail services), pakaian, barang barang, kemasan, dan peralatan tahan lama. Perancang harus memikirkan 9

8 berapa besar yang harus diinvestasikan dalam gaya, daya tahan, keandalan, dan kemudahan perbaikan. (Dudung, 2012).Adanya kemungkinan untuk membuat produk tas gunung yang dapat disesuaikan ukurannya sehingga dapat menjadi tas daypack dengan membuat desain inovasi bagian belakang tas (back system) agar dapat dibongkar pasang sehingga mudah disesuaikan dengan ukuran torso pengguna. 2. Teknologi yang Dibutuhkan Dalam perancangan desain adjustable carrier bag ini menggunakan alat alat jahit yang cukup baik, selain penggunaan mesin jahit standar juga digunakan mesin jahit besar dan mesin jahit bartack (stress point) yang berguna untuk kekuatan jahit titik puncak beban. Selain itu pekerja yang terampil dan berpengalaman juga merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan tascarrier multifungsi yang sesuai harapan. Alat alat yang digunakan dalam proses pembuatan adjustable carrier bag antara lain : 1. Alat jahit bahan standar Gambar 3 Mesin jahit standar 10

9 2. Alat jahit obras Gambar 4 Mesin jahit obras 3. Alat jahit sulam Gambar 5 Mesin jahit obras 4. Alat jahit bartack Gambar 6 Mesin jahit bartack 11

10 5. Alat potong bahan Gambar 7 Mesin potong bahan dan Gunting 6. Alat pasang kancing Gambar 8Alat pasang kancing besar 12

11 7. Alat tulis bahan Gambar 9Kapur tulis bahan 8. Alat benang jahit Gambar 10benang jahit 3. Material yang Digunakan Material yang digunakan untuk perancangan desain tas gunung multifungsi ini adalah bahan cordura korea, tali webbing, puring dalam, retsleting standar/normal dan retsleting waterproof. 13

12 Gambar 11 bahan cordurakorea Gambar 12 bahan puring tas dalam Gambar 13 tali webbing 14

13 Gambar 14 retsleting waterproof (kiri) dan retsleting standar (kanan) Penggunaan bahan cordura korea memiliki kelebihan disbanding dengan cordura yang pada umumnya dipakai pada industri tas, selain memiliki serat yang lebih kuat sehingga tidak mudah abrasi bahan cordura korea juga memiliki kerapatan yang tinggi dan memiliki lapisan lilin di belakangnya sehingga menjadikannya tahan air. Sedangkan penggunaa retsleting merek YKK adalah merupakan merek yang sudah terkenal dengan kualitas dan ketahanannya, banyak produsen produsen terkenal yang menggunakannya. 4. Biaya Perancangan dan Produksi 1. Proses desain Data riset referensi carrier bag Moodboard 15

14 Tabel 2 Biaya proses desain (sumber : Dokumen pribadi) NO KETERANGAN HARGA SATUAN BANYAK TOTAL HARGA 1 Print cetak A3 (art karton) Rp ,00 2 Rp ,00 Brainstorming Konsep Proses kreatif ( sketsa dan digitalisasi ) Final artwork NO KETERANGAN HARGA SATUAN BANYAK TOTAL HARGA 1 Print cetak A3 (art karton) Rp ,00 2 Rp ,00 2. Proses Produksi Tabel 3 Biaya Produksi (sumber : Dokumen pribadi) NO KETERANGAN HARGA SATUAN BANYAK TOTAL HARGA 1 Cordura korea (3 warna) Rp 60, Rp 180, Puring dalam Rp 40, Rp 40, Tali webbing Rp 85, Rp 85, Gesper tali webbing Rp 30, Rp 30, Restsleting Rp 120, Rp 120, Double mesh dan busa Rp 120, Rp 130, Viber Rp 50, Rp ,00 7 Tali kur Rp ,00 2 Rp ,00 8 Plat alluminium Rp ,00 2 Rp ,00 9 Jasa tukang Rp 700, Rp 700, Transportasi Rp 300, Rp 300, TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 1.695,

15 E. SKEMA PROSES KERJA Berikut adalah skema kerja perancangan desain adjustable carrier bag. 1. KONSEP Gambar 15 Skema proses konsep (sumber : Dokumen pribadi) 17

16 2. Produksi DESAIN Penjahitan bagian luar Pembuatan Pola Penjahitan bagian dalam Pembuatan back system 18

17 Pembuatan bagian pinggang Penggabungan bagian Hasil akhir produksi Gambar 16 Skema proses produksi (sumber : Dokumen pribadi) 19

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Carrier bag multifungsi ini memiliki pasar yang lebih luas dibanding carrier bag pada umumnya.perancangan adjustable carrier bag ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, produk tas ini berkaitan dengan komunitas baik Tim sar maupun komunitas backpacker.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 2.1: Tas ransel consina black mountain Sumber: http://consina.blogspot.com/search/label/daypacks# Tas ini memiliki fungsi untuk menempatkan barang dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya kompetisi di dunia bisnis saat ini mengharuskan setiap perusahaan untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Rancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, karena produk tas ini berkaitan dengan industri fashion dan lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, tas koper yang di rancang khusus untuk para remaja saat ini belum ada. Bagian struktur tas koper memang berkembang,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ /

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ / BAB II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan tas yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan desain bentuk seperti tas ransel dan selempang, Dengan menonjolkan kelebihan sebuah karya motif rajut

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan A. Material Dalam pembuatan sleeping bag multifungsi penyesuaian material yang bisa memenuhi kebutuhan pada saat penggunaan dan penyesuaian dengan konsdisi

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN TAS BACKPACK ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN TAS BACKPACK ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN TAS BACKPACK ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI Nataya Charoonsri Rizani 1, Agie Satria 2 1,2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti 2 Asisten Laboratorium Desain

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, tas koper yang di rancang khusus untuk para remaja saat ini belum ada. Bagian struktur tas koper memang berkembang,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun

Lebih terperinci

II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan kursi mancing lipat dengan cagak pancing yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan fungsi seperti kursi lipat yang ada cagak pancingnya, Dengan menonjolkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Penjahit AD yang berada di jalan Haur Pancuh II no.1b Bandung adalah salah satu bisnis jahit pakaian yang menyediakan jasa

Lebih terperinci

Usulan Rancangan Tas Sepeda Trial Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *

Usulan Rancangan Tas Sepeda Trial Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Usulan Rancangan Tas Sepeda Trial Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Produk-produk yang di hasilkan dan di perkenalkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan terhadap masalahmasalah yang dihadapi maka kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu : Faktor yang dianggap

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik

Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik ABSTRAK Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis akan selalu menghadapi persaingan. Salah satu contoh persaingan di dalam dunia bisnis adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen, dimana penjahit

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Booth secara tidak langsung dapat mempengaruhi daya tarik pembeli untuk melakukan transaksi. Maka dari itu desain booth harus didesain tidak hanya memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan produk dalam dunia industri akan semakin dibutuhkan untuk menuju Indonesia sebagai negara maju. Produk merupakan titik awal dan titik akhir kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Pakaian termasuk barang yang mudah untuk didapatkan. Umumnya, orang-orang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERCANCANGAN A. ORISINALITAS Pada awalnya tote bag dibuat menggunakan bahan kain yang cukup keras, seperti kain kanvas, goni, atau rami. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan mode,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk Jacket Bag ini sebelumnya sudah ada, tetapi untuk di Indonesia masih jarang diketahui, karena dari hasil riset saya di lapangan, reaksi orang ketika melihat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINILITAS Pengguna laptop dalam menggunakan tas laptop saat ini hanya sebagai wadah dalam membawa laptop pergi dan sering kali pengguna laptop dan tas nya terpisah ketika

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS HASIL KUESIONER PENDAHULUAN 5.1.1 Kuesioner Identifikasi Atribut Dari 31 atribut yang diajukan untuk kuesioner identifikasi pesaing dan pemberian tawaran penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laptop sudah menjadi teman dekat belajar, bermain, dan mendapatkan hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting keberadaannya bagi

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS UNTUK BACKPACKER DENGAN PENDEKATAN STUDI AKTIVITAS BAG DESIGNING FOR BACKPACKER BY STUDY OF ACTIVITY

PERANCANGAN TAS UNTUK BACKPACKER DENGAN PENDEKATAN STUDI AKTIVITAS BAG DESIGNING FOR BACKPACKER BY STUDY OF ACTIVITY PERANCANGAN TAS UNTUK BACKPACKER DENGAN PENDEKATAN STUDI AKTIVITAS BAG DESIGNING FOR BACKPACKER BY STUDY OF ACTIVITY Deni Surya Afrian Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri kreatif, Universitas Telkom

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Pecinta alam berasal dari kata cinta dan alam. Cinta mengandung arti menyukai, menyayangi, dan mengagumi.

Lebih terperinci

Perancangan Alat Latihan Keakuratan Tendangan Taekwondo

Perancangan Alat Latihan Keakuratan Tendangan Taekwondo Perancangan Timotius Dimas Satriyo Indriyono *1), Teguh Siswantoro 2) 1,2) Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44, Yogyakarta, 55281, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Chaniago yang beralamat di jalan Bromo ujung / jalan Sepakat no 19 Medan, merupakan suatu industri yang bergerak di bidang garmen. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jas hujan merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus digunakan saat melakukan kegiatan termasuk oleh tim Search And Rescue (SAR). Alat Pelindung Diri

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya Sejenis Tas Ransel Tas Ransel saat ini sedang banyak digemari oleh remaja karena bentuk dan kegunaanya sangat menunjang dalam melakukan aktitfitas sehari

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Analisis hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah kota yang kaya akan tempat wisata alam dengan daerah pegunungan, misalnya gunung Manglayang, gunung Rinjani, dan masih banyak

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menjaga dan meningkatkan mutu produk atau jasa yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan tas. Ada 7 tipe tas yang diproduksi, yaitu tipe Cerier, Day Pack (Tas Punggung), Shoulder Bag (Tas Selendang), Hip Bag (Tas Pinggang),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran buku Ukuran buku adalah 14.8cm x 21cm (A5) Dengan alasan dari segi efisiensi, buku ini dicetak dengan ukuran yang efisien, secara fungsional

Lebih terperinci

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Tas koper merupakan tas yang multi fungsi, karena bisa digunakan untuk acara formal dan informal. Tas koper saat ini berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tas digunakan oleh semua kalangan, baik kalangan atas maupun kalangan bawah, pria maupun wanita di segala usia. Selain untuk menaruh barang, tas juga berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat. BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan bahan denim/jeans, sebagai bahan utama pembuatan produk tas frajeas ini didasari atas ketersediaan barang yang telah beredar banyak dimasyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam acara resmi atau keluarga, makanan menjadi sarana yang melengkapi. Penyajian makanan untuk acara tertentu tidak sama dengan di restoran atau di rumah.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya sejenis 1.1. Sepatu Boots Pengguna sepatu boots sekarang dapat memilih jenis apa yang akan mereka kenakan, apakah sepatu boot kulit, sepatu boot kanvas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kursi mempunyai fungsi sebagai tempat duduk, seharusnya kursi didesain semenarik mungkin sehingga mampu menarik minat konsumen. Seperti kursi santai lipat dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Saat ini kebutuhan peralatan untuk mendaki gunung semakin berkembang. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan seorang pendaki gunung. Untuk membawa peralatan tersebut biasanya digunakan tas

Lebih terperinci

Kuesioner Pendahuluan Kuesioner Penelitian Awal Kuesioner Penelitian Akhir

Kuesioner Pendahuluan Kuesioner Penelitian Awal Kuesioner Penelitian Akhir Kuesioner Pendahuluan Kuesioner Penelitian Awal Kuesioner Penelitian Akhir L1-1 L1- KUISIONER PENDAHULUAN Responden yang terhormat, Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

KUESIONER TERBUKA. "Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo"

KUESIONER TERBUKA. Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo KUESIONER TERBUKA "Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo" No A. DATA RESPONDEN Nama : Umur : Jenis Kelamin : B. PERTANYAAN 1. Menurut Anda, apa yang menjadi pertimbangan utama dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penuaan membawa berbagai konsekuensi berupa masalah fisik, mental, maupun sosial sehingga seseorang lansia mengalami keterbatatasan. Seorang lansia cenderung

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. prioritas sesuai kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut: 1. Desain model box : 20.4 % 2. Jenis material : 19.

BAB V ANALISA HASIL. prioritas sesuai kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut: 1. Desain model box : 20.4 % 2. Jenis material : 19. BAB V ANALISA HASIL 1.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Berdasarkan pengolahan data dalam pembuatan rumah kualitas (house of quality) dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD), maka dapat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini yaitu dikarenakan rasa ketidaknyamanan menggunakan jas hujan khususnya saat berkendara.

Lebih terperinci

DESAIN SARANA PENYIMPANAN BARANG MULTIFUNGSI PADA KENDARAAN MOTOR UNTUK KEBUTUHAN TOURING

DESAIN SARANA PENYIMPANAN BARANG MULTIFUNGSI PADA KENDARAAN MOTOR UNTUK KEBUTUHAN TOURING Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN SARANA PENYIMPANAN BARANG MULTIFUNGSI PADA KENDARAAN MOTOR UNTUK KEBUTUHAN TOURING Radityo Nimpuno Drs.Martinus Pasaribu, M.sn Program Studi Sarjana Desain

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 )

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 ) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Perintisan Usaha Pembuatan Baju Unik Berbahan Kain Jarik dan Kain Lurik Bekas BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F0215100

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website

Lebih terperinci

IMPROVEMENT PRODUK HAMMOCK SLEEPING BAG DENGAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)

IMPROVEMENT PRODUK HAMMOCK SLEEPING BAG DENGAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) 2017 Ahmad Kasan, Antoni Yohanes 40 IMPROVEMENT PRODUK HAMMOCK SLEEPING BAG DENGAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Ahmad Kasan *, Antoni Yohanes * * Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A.ORISINALITAS Sesuai dengan namanya, tas kosmetik merupakan wadah untuk menyimpan makeup. Tas kosmetik adalah salah satu barang yang tak akan terlupakan oleh wanita dan akan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias

Lebih terperinci

Rancangan Produk Alat Pedagang Asongan dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *

Rancangan Produk Alat Pedagang Asongan dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Rancangan Produk Alat Pedagang Asongan dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Satriardi *, Denny Astrie Anggraini, Yulnedi Mitra Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai angka 5,78% pada 2013 menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai angka 5,78% pada 2013 menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai angka 5,78% pada 2013 menjadi salah satu faktor di balik tumbuhnya kelas menengah di Indonesia (Satyagraha, 2014). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu moda transportasi umum (public transport) yang telah beroperasi di Kota Semarang saat ini yaitu Trans Semarang. Trans Semarang adalah sebuah layanan angkutan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Warna adalah sebuah unsur penting dalam desain. Karna dengan warna dapat memberikan dapak indah terhadap benda apa pun atau bentuk apapun, serta dengan warna kita

Lebih terperinci

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu Gambar di atas adalah Tempat tidur karya sejenis dari segi bahan dan materialnya produk di atas menggunakan bahan baku kayu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo keinginan konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode QFD diawali dengan pembentukan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Kesimpulan Untuk Perusahaan Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah keinginan konsumen akan suatu tas. Dari Customer Needs yang paling berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perancangan ulang meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. company profile dari segi bentuk dan desain. Pemilihan konsep ataupun ide ini pun juga konsultasi dari pihak

BAB III ANALISA. company profile dari segi bentuk dan desain. Pemilihan konsep ataupun ide ini pun juga konsultasi dari pihak BAB III ANALISA 3.1 Studi Eksisting Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi proyek akhir. Acuan tersebut dapat berupa : Desain dan bentuk yang menonjolkan kesan minimalis

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas BAB II METODE PERANCANGAN Produk pengisi daya ponsel portable dengan menggunakan tenaga surya telah banyak dipasaran. Pengisi daya tenaga surya dilengkapi dengan pilihan output daya yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Fenomena

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Fenomena BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Fenomena Anak-anak senang ketika banjir datang. Peringatan dari orang lain atau orang tua yang di acuhkan. Anak-anak suka bermain secara berkelompok maupun

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMOTONG KRUPUK RAMBAK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ( Studi Kasus : Sentra Industri Krupuk Rambak, Desa Doplang, Teras, Boyolali ) Diajukan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Perancangan 1. Tas Tas adalah wadah tertutup yang dapat dibawa berpergian. Tas biasanya digunakan untuk membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki, khususnya sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hidup di jaman ini semakin lama semakin modern, semua bendabenda yang ada di sekitar kita sekarang ini merupakan produk-produk yang kian lama semakin canggih.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB lv KONSEP PERANCANGAN

BAB lv KONSEP PERANCANGAN BAB lv KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Atau Komunitas Sebuah desain dari awal saat dilakukannya pengkonsepan produk, sudah memiliki tujuan yang menjurus kepada siapa produk tersebut akan dibutuhkan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI Nataya Charoonsri Rizani 1, Agie Satria 2 1,2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis mengenai dimensi fasilitas fisik, tata letak ruangan, dan lingkungan fisik, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa fasilitas fisik

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. ULASAN PRODUK SEJENIS Dalam perancangan desain ini merupakan peluang dari pengembangan desain sejenis yang telah ada lebih dulu. Pengembangan dilakukan dari

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor- faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam membeli tas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Produk 2.1.1 Perancangan Menurut Ginting (2010), perancangan adalah menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Jika dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan dapat menjadi kendala seseorang untuk berpenampilan rapi apabila pakaian

Lebih terperinci