- PDF Free Download

Transkripsi

1 BAB II METODE PERCANCANGAN A. ORISINALITAS Pada awalnya tote bag dibuat menggunakan bahan kain yang cukup keras, seperti kain kanvas, goni, atau rami. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan mode, bahan yang digunakan juga semakin bervariasi mulai dari bahan kulit, denim, nylon, poliester, spunbound atau serat sintetis yang lainnya. Dari beberapa bahan tadi, yang paling banyak digunakan untuk pembuatan tote bag pada saat ini adalah bahan kanvas. Berikut beberapa contoh gambar tote bag berbahan kanvas yang ada : Gambar II.1. Referensi Produk 1 Sumber : design-milk.com Pada produk tote bag yang pertama, konsep desainnya menggunakan konsep full color print dengan desain yang hampir memenuhi bidang permukaan tas. Desain tote bag seperti ini lebih menonjolkan kekuatan karakter pada desain visual produknya. 2

2 Gambar II.2. Referensi Produk 2 Sumber : dhaka.all.biz Pada referensi produk yang kedua, konsep yang diusung juga hampir sama. Yang menjadi perbedaan yang mencolok adalah material tas yang digunakan mempunyai 1 tone warna dengan desain yang minimalis menggunakan tidak lebih dari 4 warna. Konsep desain tas seperti ini lebih menonjolkan kesederhanaan dari desain visual produknya. B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK 1. Demografis Usia : tahun Jenis kelamin : Laki-laki sebagai konsumen utama Pendidikan : Mahasiswa 3

3 Analisa Demografis : Dari analisa jenis kelamin, desain harus bersifat universal, tidak terlalu feminin dan tidak terlalu maskulin juga karena tidak menutup kemungkinan untuk digunakan oleh kaum perempuan juga. Selain itu dari segi desain harus menarik minat anak muda untuk menggunakan tote bag yang akan dibuat. 2. Geografis Tempat tinggal : Perkotaan Analisa Geografis : Material bahan harus cukup kuat karena mobilitas orang-orang diperkotaan cukup tinggi. Selain itu dari segi ukuran juga tidak boleh terlalu besar karena digunakan untuk aktifitas sehari-hari. 3. Psikografis Kelas Sosial : Menengah keatas Gaya Hidup : Peduli dengan lingkungan Kepribadian : Mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi Analisa Psikografis : Kualitas bahan yang digunakan serta finishing produk harus lebih diperhatikan. Selain itu pada desain harus ada identitas yang menunjukkan bahwa penguna tas ini merupakan sesorang yang sangat peduli dengan isu-isu lingkungan. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Memperkenalkan tren tote bag kanvas kepada laki-laki sekaligus membuat orang-orang menjadi lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan yang ada. 2. Manfaat Dapat menciptakan tren baru sekaligus ikut perpartisipasi dalam kampanye gerakan sadar lingkungan. 4

4 D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 1. Logika Dasar Perancangan Berangkat dari paradigma tentang tote bag yang hanya digunakan oleh kaum perempuan, maka terciptalah sebuah gagasan untuk memperkenalkan tren tote bag kanvas di kalangan laki-laki dengan membuat tas lipat berjenis tote berbahan kanvas yang bisa dikustomisasi, sehingga memungkinkan orang untuk menampilkan kepribadian mereka dengan tas mereka. Sistem lipat pada tas menjadikan Folte Bag lebih fleksibel untuk digunakan. Saat digunakan sebagai tas cadangan, Folte Bag bisa dilipat atau digantungkan pada tas lain sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu. Diharapkan dengan adanya kustomisasi pada tas ini bisa menjadi kelebihan dari Folte Bag ini dan dapat mengubah mindset orangorang, terutama laki-laki untuk mulai menggunakan tote bag di kesehariannya. 2. Teknologi yang dibutuhkan a. Peralatan gambar untuk membuat sketsa rancangan Folte Bag b. Peralatan jahit untuk membuat produk Folte Bag c. Peralatan sablon untuk membuat elemen grafis pada Folte Bag 3. Material yang digunakan a. Busa Hati/Eva Foam Gambar II.3. Busa Hati/Eva Foam Sumber : tokopedia.com 5

5 b. Gantungan Tas/ Swivel Snap Hooks Gambar II.4. Gantungan Tas/Swivel Snap Hooks Sumber : tokopedia.com c. Kancing Magnet Gambar II.5. Kancing Magnet Sumber : aliexpress.com d. KancIng Jepret Gambar II.6. Kancing Jepret Sumber : amazon.es 6

6 e. Kain Kanvas Ring Gambar II.7. Kain Kanvas Ring Sumber : tokopedia.com 4. Biaya Perancangan dan Produksi a. Biaya Produksi Tabel II.1. Biaya Produksi/100 pcs No Nama Material Satuan Harga Satuan (Rp) Qty Harga Total (Rp) 1 Busa Hati 2 mm 120x210 cm Gantungan Tas 2.5 cm 1 pcs Kancing Magnet 1.8 cm 1 set Kancing Jepret 1.8 cm 1 set Kain Kanvas Ring 1 m Ongkos Sablon 1 set Ongkos Jahit 1 set Total Harga Satuan

7 b. Biaya Pameran Tabel II.2. Biaya Pameran No Nama Satuan Harga Satuan (Rp) Qty Harga Total (Rp) 1 Rak Display 1 pcs Print A3+ Warna 1 lbr Print A3+ Stiker 1 lbr Gabus Styrofoam 80x100 cm Gantungan Besi 1 set Tali Tukang 1 roll Double Tape 1 inch 1 pcs Total

8 E. SKEMA PROSES KERJA Penentuan Objek Penemuan Masalah Pencarian Solusi Sketsa Produk Studi Karya Sejenis Brainstorming Ide Pembuatan Prototipe Analisa Prototipe Proses Produksi 1. Penentuan Objek Yang menjadi objek penelitian adalah tas berjenis tote bag. Di Indonesia sendiri, penggunaan tote bag sangat luas. Tidak hanya sebagai aksesoris fashion, tetapi juga dikenal baik sebagai goodie bag freebies untuk acaraacara tertentu. Pada tujuan lain, tote bag ini memiliki fungsi sebagai tas tambahan. Hal ini bisa kita temukan pada pelajar atau mahasiswa dan juga pengajar yang memakai tote bag untuk buku-buku yang mereka bawa. 2. Penemuan Masalah Masih banyak yang beranggapan bahwa tas berjenis ini tidak cocok jika digunakan oleh laki-laki. Paradigma tentang tote bag yang hanya digunakan oleh kaum perempuan menjadi salah satu hal yang mendasari tentang perlunya pengenalan tren tote bag kanvas di kalangan laki-laki. 3. Pencarian Solusi Dalam upaya pengenalan tren tote bag kanvas di kalangan laki-laki, maka diperlukan adanya tote bag dengan desain yang lebih representatif serta dapat menonjolkan karakter masing-masing orang yang memakainya. Hal tersebut diharapkan bisa menarik minat laki-laki untuk mau menggunakan tote bag di kesehariannya. 9

9 4. Brainstorming Ide Berangkat dari hal tersebut, kemudian dilakukan proses brainstorming ide untuk menemukan desain tote bag yang akan dibuat dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitar. Dari hasil brainstorming ide diperoleh suatu gagasan untuk membuat produk menggunakan konsep kustom warna dengan elemen desain berupa tipografi tematik, sehingga memungkinkan orang untuk menampilkan karakter masingmasing orang dengan tas mereka. Seperti yang kita ketahui, warna sangat erat kaitannya dengan psikologi masing-masing orang. Menurut Kissmetrics (Kissmetric Blog, 14/07/17, WIB), 85% orang menjadikan warna sebagai alasan utama mengapa mereka membeli suatu produk dan meningkatkan pengenalan merek sebesar 80%. Gambar II.8. Psikologi Warna Sumber : conversioner.com 10

10 Selain itu, konsep tipografi tematik pada elemen desain yang dimaksudkan adalah orang-orang bebas untuk menuliskan apa yang mereka mau pada template desain yang berupa rangkaian kata yang sebelumnya sudah disiapkan. Konsep ini terinspirasi dari desain stiker Hello my name is dimana orang bisa bebas menuliskan nama atau katakata sesuai keinginan mereka masing-masing. Gambar II.9. Stiker Hello my name is Sumber : depositphotos.com Pada desain visual tas nanti akan mengusung konsep tentang kampanye gerakan sadar lingkungan (go green campaign). Diharapkan dengan desain visual tersebut dapat membuat orang-orang menjadi lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan yang ada. 11

11 Selain itu pada tote bag yang akan dibuat juga akan ditambahkan sistem lipat sehingga lebih praktis jika digunakan sebagai tas tambahan saat tidak digunakan. Pada bagian luar tote bag saat dilipat, ditambahkan bagian dompet dengan pengait yang bisa dilepas pasang. Gambar II.10. Carabiner Wallet Sumber : 4imprint.com Alasan dibuatnya sistem lepas pasang pada tas ini adalah untuk membuat produk menjadi lebih fleksibel untuk digunakan sebagai tas tambahan maupun sebagai tas utama saat membawa barang. Saat digunakan sebagai tas tambahan, tote bag bisa dilipat atau digantungkan ke tas lain. Selain itu juga dengan sistem tersebut, variasi kombinasi warna produk bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen. 12

12 5. Studi Karya Sejenis Gambar II.11. Karya Sejenis Sumber : design-milk.com, dhaka.all.biz Pada studi karya sejenis diperoleh kesimpulan tentang ukuran dan konsep desain tote bag yang akan dibuat. Menurut Dr. Evelyn Haworth (SHEfinds Web Site, 14/07/17, WIB), berat optimal tote bag berkisar sekitar 4,5 kilogram. Karena tote bag digunakan untuk aktifitas sehari-hari, maka dari segi ukuran tas tidak boleh terlalu besar. Hal ini akan berpengaruh pada kapasitas barang yang bisa dimuat. Jika tas yang kita bawa terlalu berat, dapat menyebabkan nyeri dan ketegangan pada otot. Selain itu untuk konsep kustom warna yang dimaksudkan terletak pada variasi kombinasi warna tote bag dan dompet luar. Agar tote bag tetap terkesan tetap simpel, pada desain visual tote bag digunakan konsep desain tipografi 1 warna yang menonjolkan kesederhanaan dari desain visual produknya. 13

13 6. Sketsa Produk Gambar II.12. Sketsa Rancangan Brainstorming Sumber : Arsip Pribadi Gambar II.13. Sketsa Produk Sumber : Arsip Pribadi 14

14 7. Pembuatan Prototipe Pembuatan prototipe dompet dilakukan dengan jahit tangan sesuai dengan desain dan ukuran, sedangkan untuk tas dilakukan oleh tukang jahit dengan sebelumnya memberikan panduan ukuran jahitan. Gambar II.14. Prorotipe Dompet Luar Sumber : Arsip Pribadi Gambar II.15. Prorotipe Tote bag Sumber : Arsip Pribadi 15

15 8. Analisa Prototipe Dari prototipe yang sudah dibuat, kemudian dilakukan proses analisa dan evaluasi sebelum masuk ke proses produksi. Dari analisa dan evaluasi yang dilakukan, diperoleh temuan diantaranya ukuran tali yang terlalu panjang dan kecil. Lebar tali yang sebelumnya 2 cm dengan panjang 70 cm diubah menjadi 3 cm dengan panjang 60 cm. 9. Proses Produksi Pada proses produksi yang dilakukan, dikarenakan lokasi untuk sablon dan jahit terpisah maka step produksi yang dilakukan pertama adalah memotong kain-kain sesuai ukuran, kemudian mebuat garis panduan untuk sablon. Setelah proses sablon selesai baru selanjutnya dilakukan proses jahit di tukang jahit, dengan menyertakan prototipe yang sudah dibuat beserta kancing dan gantungan tas yang sudah disiapkan. 16