- PDF Free Download

Transkripsi

1 II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk dan desain yang berbeda-beda dari buku ilustrasi. Perbedaan inilah yang membuat buku ilustrasi menjadi terus menarik. Keorisinalitas dan perbedaan dalam pembuatan buku ilustrasi sangat perlu. Pengeksplorasian konsep yang menarik dan konten yang berbeda, menjadi suatu ciri khas tertentu dalam buku ilustrasi dan belum ada sama yang sama dalam pembuatannya. Dengan demikian memiliki orisinalitas pada setiap pembuatannya itu sangat penting. Oleh karena itu, dalam perancangan ini penulis membuat buku ilustrasi dengan cara dan konsep yang tidak biasa, yaitu buku ilustrasi bergaya Pop-Up. Yang menarik dalam buku ilustrasi Pop-Up ini dibuat visualisasi ilustrasi yang menarik, mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halaman-nya dibuka supaya ilustrasi yang dihasilkan lebih menyenangkan dan menarik untuk dinikmati. Hal lain yang membuat buku Pop-Up ini menarik dan berbeda dari buku cerita ilustrasi lainnya yang sudah ada dipasaran adalah memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengundang ketakjuban ketika halamannya dibuka. Hal ini memancing antusias pembaca dalam mengikuti kontennya karena mereka menanti kejutan apa lagi yang akan diberikan di halaman selanjutnya. Buku ilustrasi dengan teknik Pop-Up di Indonesia sendiri tidak terlalu banyak di produksi sehingga ada kesulitan untuk menemukan buku Pop-Up lokal di pasaran. Biaya produksi serta kerumitan dalam pembuatan buku dengan teknik Pop-Up menjadi beberapa kendala atas sepinya produksi buku Pop-Up di Indonesia. 4

2 B. Kelompok Pengguna Produk 1. Target Audience a. Demografis Jenis Kelamin : Laki-laki & Perempuan Usia : Usia 7 14 Tahun Status : Anak usia Sekolah Dasar (SD) Ekonomi : Semua kalangan b. Geografis : Target untuk buku ilustrasi tentang manfaat permainan tradisional anak ini mengarah kepada anak-anak yang ada di Sekolah Alam Kandank Jurank Doank, Tangerang Selatan. c. Psikografis : Target audience secara psikografi buku ilustrasi ini adalah laki-laki dan perempuan yang sedang menjalani pendidikan sekolah dasar, dan senang bermain. 2. Target Market Pembuatan buku ilustrasi tentang manfaat permainan tradisional anak ini ditujukan kepada seluruh anak-anak sekolah dasar yang di usia tersebut sering menghabiskan waktunya dengan bermain. C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Perancangan buku ilustrasi ini bertujuan untuk menyajikan suatu informasi berisi lima Permainan Bambu Tradisional Jawa Barat berupa buku Pop-Up yang dibuat semenarik mungkin untuk anak dengan menyajikannya dalam warna-warna yang cerah dan penggambaran karakter yang disukai anak-anak, sehingga buku Pop-Up ini dapat menjadi 5

3 media pembelajaran bagi anak-anak dalam mempermudah memahami isi dari buku bacaan. Buku ilustrasi Pop-Up ini juga memberikan pengetahuan tentang penjabaran serta manfaat dari Permainan Bambu Tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Diharapkan anak menjadi tahu Permainan Tradisional Bambu Jawa Barat dan memunculkan upaya menghidupkan kembali Permainan Bambu Tradisional yang berasal dari Jawa Barat. 2. Manfaat Adapun manfaat dari perancangan buku cerita bergambar interaktif ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Akademis 1) Untuk Fakultas Desain dan Seni Kreatif khususnya jurusan Desain Komunikasi Visual diharapkan penelitian ini berguna untuk penelitian selanjutnya tentang perancangan buku ilustrasi anak sehingga dapat menambah pengetahuan tentang mendesain sebuah buku ilustrasi anak agar dapat menciptakan karya yang lebih baik lagi kedepannya. 2) Agar perancangan ini dapat memacu kemajuan dan kualitas dunia industri kreatif Indonesia sehingga karya-karya seni bangsa mampu bersaing dengan karya seniman internasional khususnya dalam bidang seni dan desain visual. 3) Membangkitkan kebanggaan terhadap karya seni Indonesia. b. Manfaat Praktis 1) Menjadikan buku ilustrasi anak tentang Permainan Bambu Tradisional Jawa Barat menjadi suatu buku yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. 2) Memotivasi anak untuk lebih menyukai membaca dan belajar serta menghargai buku. 6

4 3) Membantu menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Dengan membantu anak dalam memahami isi buku maka akan terjalin komunikasi yang baik dengan anak. D. Relevansi dan Konsekuensi Studi 1. Logika Dasar Perancangan Untuk dasar perancangan buku ilustrasi anak tentang Permainan Bambu Tradisonal Jawa Barat ini berawal dari keinginan desainer yang ingin menghidupkan kembali permainan tradisional anak Indonesia yang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat, khususnya anak-anak Indonesia itu sendiri. Melihat betapa senangnya anak-anak dengan visual yang menarik, desainer mempunyai ide yaitu dengan cara membuat buku ilustrasi anak tentang Permainan Bambu Tradisonal Jawa Barat bergaya Pop-Up. Buku Pop-Up tersebut dipilih karena saat ini kebanyakan anak-anak mulai merasa bosan dengan buku-buku anak yang sudah ada. Pop-Up ini sendiri muncul sebagai resolusi dari buku ilustrasi anak dengan visual 3D yang menarik, karena visual yang menarik dianggapnya dapat lebih mudah ditangkap oleh pikirannya. 2. Teknologi Yang Dibutuhkan a. Personal Computer (PC) PC berfungsi sebagai alat untuk mendesain ilustrasi yang dibutuhkan dan menentukan skala ukuran dari buku ilustrasi Permainan Bambu Tradisional Jawa Barat. 7

5 b. Software Software yang digunakan yaitu software pengolah gambar. Software tersebut digunakan dalam proses mendesain visualisasi ilustrasi pada keseluruhan buku ilustrasi Permainan Bambu Tradisional Jawa Barat. c. Printer Printer berfungsi untuk mencetak hasil desain ilustrasi yang akan dirakit sebelum diaplikasikan dalam bentuk buku, serta mencetak media pendukung seperti pin, stiker serta banner. 3. Material Yang Akan Dipergunakan Material yang dibutuhkan untuk buku Pop-Up harus yang tahan lama. Maksudnya adalah material harus memiliki daya mulur yang baik, karena teknik Pop-Up memanfaatkan tensi dan lipatan. Gambar 1. Pop-Up Tanpa Laminasi Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017 Jika material memiliki daya mulur rendah, maka Pop-Up akan mudah rusak setelah buku beberapa kali dibuka dan ditutup, atau bahkan tidak dapat berdiri saat buku dibuka. Ketebalan material tidak bisa tebal karena 8

6 akan lebih sulit untuk dibuat rata dan membuat buku menggembung dan sulit ditutup. Gambar 2. Pop-Up Dengan Laminasi Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017 Kerapihan dan kebersihan buku saat didisplay pun diperhatikan dari aspek cetaknya. Laminasi karton, sebagai material, dapat mencegah warna cetakan pudar, terkelupas, basah, dan berdebu. Laminasi yang biasanya disediakan oleh percetakan adalah laminasi doff dan glossy. Gambar 3. Laminasi Doff dan Glossy Sumber : 9

7 4. Biaya Perancangan dan Produksi Berikut ini adalah rincian biaya perancangan dari buku Pop-Up ilustrasi Permainan Bambu Tradisional Jawa Barat: a. Biaya Pra Produksi No. Keterangan Kuantitas Biaya 1. Riset 2 Hari Rp Transportasi (Bensin Motor) 2 Bulan Rp Internet 2 Bulan Rp TOTAL Rp Tabel 1. Biaya Pra Produksi Sumber : Kaustar, 2017 b. Biaya Produksi No. Jenis Jumlah Harga Total 1. Cetak Art Karton 260 gsm 46 Lembar Rp Laminasi Doff 1 Muka 46 Lembar Rp Gunting 2 Buah Rp Lem UHU 7 ml 1 Buah Rp Lem UHU 60 ml 2 Buah Rp Double Tip 3 Buah Rp Cutter 2 Buah Rp Cutting Mat A3 1 Lembar Rp Hard Cover 4 Buku Rp Bambu 3 Batang Rp TOTAL Rp Tabel 2. Biaya Produksi Sumber : Kaustar,

8 c. Biaya Media Pendukung No. Bahan Jumlah Harga Total 1. Y Banner 60x160 1 Buah Rp Pin (Laminasi Doff) 20 Buah Rp Stiker A3 (Laminasi Doff) 2 Lembar Rp d. Total Biaya Keseluruhan TOTAL Rp Tabel 3. Biaya Media Pendukung Sumber : Kaustar, 2017 Biaya Pra Produksi Rp Biaya Produksi Rp Biaya Media Pendukung Rp TOTAL BIAYA Rp Tabel 4. Total Biaya Keseluruhan Sumber : Kaustar, 2017 E. Skema Proses Kerja 11

9 1. Penentuan Masalah Bagan 1. Skema Proses Kerja Sumber : Kaustar, 2017 Dalam proses ini ditemukan bahwa Permainan Tradisional mulai terlupakan dalam era globalisasi sekarang ini. 2. Identifikasi dan Analisis Data Dalam proses ini termasuk mencari data riset yang diperlukan guna keperluan analisis data dan perancangan karya. 3. Konsep Perancangan Dalam proses ini mencoba memetakan sebuah hal yang berhubungan dengan masalah melalui brainstorming dan kemudian di satukan dan dijadikan sebuah kesimpulan lalu tercipta konsep desain buku ilustrasi Pop-Up. Mulai dari merancang halaman buku, lipatan Pop- Up yang akan digunakan, serta menentukan skala ilustrasi dan karakter yang akan diaplikasikan pada buku Pop-Up. 4. Sketsa dan Visualisasi Selanjutnya pengerjaan visualisasi karakter, latar tempat serta background yang akan digunakan pada buku dikerjakan dengan sketsa manual tangan. 5. Digitalisasi Setelah melakukan proses sketsa manual, desainer men-scan sketsa tersebut untuk dipindahkan ke dalam data komputer yang selanjutnya akan digunakan sebagai tracing untuk proses digitalisasi. 6. Proses Cetak Hasil desain yang sudah selesai di digitalisasi selanjutnya masuk kedalam proses cetak. 12

10 7. Perakitan Karya Setelah selesai proses mencetak, dilanjutkan dengan perakitan karya secara manual. Dalam proses ini dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi, mulai dari memotong kertas dan menggunting satu per satu dengan mengikuti desain yang sudah disediakan pada masing-masing kertas, lalu menyambungkan desain dengan lem atau double tip dan merakitnya sesuai dengan teknik Pop-Up yang akan membuat ilustrasi yang digunakan akan berdiri ketika halaman buku dibuka. 8. Proses Hard Cover Setelah proses perakitan selesai selanjutnya dilakukan proses Hard Cover untuk memberi kesan seperti buku pada umumnya dan melindungi isi dari halaman Pop-Up tersebut. 9. Finishing dan Display Pameran Dalam proses yang terakhir, penulis dituntut untuk melakukan persiapan karya yang final dan melakukan display karya pameran. 13