BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Produk Perancangan Menurut Ginting (2010), perancangan adalah menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Untuk itu perancangan produk baru dapat ditinjau dari dua sisi antara lain : 1) Produk baru yang benar-benar baru (hasil inovasi) 2) Produk baru yang merupakan hasil modifikasi. Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam mendefenisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, dan tugas bagian perancangan mencakup desain engineering seperti mekanik, elektrik dan software (Ulrich & Eppinger, 2001) Pengembangan Produk Menurut Ma arif & Tanjung (2003), produk adalah penawaran yang memuaskan terhadap kebutuhan dari suatu organisasi. Produk adalah sebuah yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan (melalui transaksi jual-beli) dan digunakan oleh manusia karena adanya sifat dan fungsi yang diperoleh melalui sebuah proses transformasi produksi yang memberikan nilai tambah (Yamit, 2003). Disamping itu Widodo (2003), mengemukakan bahwa produk adalah suatu keluaran (output) yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transpormasi) yang

2 merupakan pertambahan nilai dari bahan baku (material input), dan merupakan komoditi yang dijual perusahaan kepada konsumen. Banyak perusahaan terkemuka menyatakan bahwa produk yang baik di mulai dari perencanaan proses dan pengorganisasian yang baik pula, hal ini berkenaan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas selama pengembangan produk berlangsung (Widodo, 2003). Merancang produk merupakan prasyarat untuk produksi, hasil keputusan desain produk selanjutnya ditransmisikan ke operasi sebagai spesifikasi produksi, guna untuk merumuskan karakteristik produk dan memungkinkan pelaksanaan produksi (Purnomo, 2004). Menurut Nasution (2006), banyak konsep atau metode yang dapat diterapkan pada perancangan dan pengembangan produk seperti contoh metode Quality Function Deployment (QFD). Konsep ini dibangun serta dikembangkan guna untuk menjamin bahwa produk yang memasuki tahapan produksi benar-benar akan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, dengan jalan membentuk tingkat kualitas yang diperlukan dan kesesuaian yang maksimum pada setiap tahap pengembangan. Kreatifitas merupakan bagian terpenting pada perancangan, karena di dalam perancangan dibutuhkan kreatif, baik dari segi individu ataupun kelompok, kreativitas disini merupakan suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru. Kreatifitas di tinjau dari segi individu merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya (Ginting, 2010). Merancang produk untuk melayani masyarakat senantiasa dikembangkan dari waktu ke waktu, produk dan jasa dirancang karena ada orang yang percaya bahwa masyarakat membutuhkan suatu produk (Moore & Thomas, 1980).

3 Perancangan dan pengembangan produk adalah semua proses yang berhubungan dengan keberadaan produk yang meliputi segala aktifitas mulai dari identifikasi konsumen sampai pada pabrikasi, penjualan dan deliveri dari produk. Perancangan dan pengembangan produk menjadi suatu bagian dari proses inovasi, untuk itu diharapkan dapat mengasilkan inovasi inovasi produk yang mampu memberikan keunggulan tertentu didalam mengatasi persaingan produk (Widodo, 2003). Proses pengembangan merupakan urutan dari langkah-langkah transformasi sebuah input menjadi output sehingga proses tersebut merupakan urutan serta langkah-langkah perusahaan untuk menyusun, merancang dan mengkomersialkan suatu produk (Widodo, 2003). Menurut Ulrich & Eppinger (2001), proses pengembangan produk memiliki lima tahapan penting yaitu : a) Pengembangan konsep merupakan suatu deskripsi tentang bentuk, fungsi dan fungsi tambahan produk (features). b) Rancangan tingkatan sistem produk merupakan pendefenisian architecture produk dan komponennya, serta pendefenisian skema perakitan terakhir untuk produk tersebut. c) Rancangan detail merupakan spesifikasi lengkap mengenai bentuk geometri produk dan komponennya, bahan yang digunakan, serta ukuran dan toleransinya dari seluruh komponen (bagian) penyusunan komponen produknya. d) Uji coba dan evaluasi merupakan pembuatan produk, seperti percontohan (prototype) untuk dievaluasi sebelum dilakukan proses produksi.

4 e) Uji coba proses produksi merupakan suatu proses untuk melatih para pekerja dan mengetahui permasalahan yang terjadi ketika produk itu di coba untuk dibuat Desain Desain merupakan suatu proses yang dapat dikatakan seumur dengan keberadaan manusia didunia. Hal ini sering kali tidak kita sadari. Akibatnya sebagian dari yang berada didunia berpendapat desain baru di kenal sejak masa modern serta merupakan bagian dari kehidupan modern. Istilah desain secara umum dapat berarti potongan, model, moda, bentuk, pola, konstruksi, serta rencana yang mempunyai maksud (Suwarno & Nurcahyanie, 2007). Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan, berbagai desain produk baru diciptakan karena orang parcaya bahwa ada kebutuhan akan produk tersebut (Purnomo, 2004). Dengan demikian desain produk dikenal dengan produksibilitas atau tingkat kemudahan untuk diproduksi. Biaya diproduksi minimum yang mungkin untuk suatu produk pada mulanya ditetapkan oleh pendesain produk. Perekayasa produksi yang terpandaipun tidak dapat mengubah keadaan ini. Seorang perancang bekerja hanya dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan sebelumnya, karena saat yang tepat untuk mulai berpikir tentang cara-cara produksi dasar dari produk tersebut ialah pada saat desain (Bufaa, 1993) Analisa atribut produk Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud. Atribut tersebut terbagi atas dua bagian yaitu atribut yang berwujud

5 seperti desain produk, bungkus, merek. Sedangkan atribut tidak berujud seperti nama atau label produk (Yamit, 2003). Analisa atribut produk merupakan suatu studi masalah yang dilakukan dalam merancang suatu produk dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam melakukan setiap pengembangan (Ginting, 2010). Adapun hal hal yang harus diperhatikan dalam menganalisa atribut dari suatu produk antara lain : a) Desain Produk Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan, desain dapat diartikan sebagai salah satu aktifitas luas dari inovasi desain dan teknologi yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan, dan juga merupakan hasil kreatifitas budidaya manusia yang mewujudkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, yang memerlukan perencanaan, perancangan dan pengembangan desain. Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya (Ginting, 2010). b) Bahan (Material) Kualitas bahan sangat penting pada kelangsungan suatu produk, bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan produk tersebut memiliki kualitas yang baik (Nasution, 2006). c) Kemasan Produk Seringkali pembeli mengambil keputusan untuk membeli suatu barang hanya karena kemasannya lebih menarik dari kemasan produk lain yang sejenis. Jadi, kalau ada produk yang sama mutunya, maupun bentuknya dan mereknyapun juga sudah sama-sama dikenal oleh pembeli, maka kecenderungannya pembeli akan memilih produk yang kemasannya lebih menarik (Ellitan Dan Anatan, 2007).

6 d) Label Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009), label adalah bagian dari sebuah produk yang berupa keterangan atau penjelasan mengenai barang tersebut atau penjualannya. Label dapat dibedakan atas 3 (tiga) macam yaitu : 1. Brand label 2. Grand label (tingkatan mutu) 3. Descriptive label (informative label) merupakan label yang menggambarkan tentang cara penggunaan, formula atau kandungan isi, pemeliharaan,hasil kerja dari suatu produk dan sebagainya.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Alur Pemecahan Masalah 87 Studi kepustakaan dilakukan yakni dengan mempelajari pengetahuan teoritis dan non teoritis yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yang (2008), produk merupakan apapun yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan menjadi dua tipe,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena suatu perusahaan sebelumnya pasti membutuhkan suatu sistem proses produksi yang perencanaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan

Lebih terperinci

BAB III DISAIN PRODUK

BAB III DISAIN PRODUK BAB III DISAIN PRODUK 3.1. Pendahuluan Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 2 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 22/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis

Lebih terperinci

BAB II LITERATUR REVIEW

BAB II LITERATUR REVIEW BAB II LITERATUR REVIEW 2.1 Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisisi, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan produk dewasa ini mencerminkan bahwa kepuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa merupakan salah satu faktor yang sangat penting pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha pada sektor jasa saat ini telah memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor jasa akhir-akhir ini memiliki kesempatan berkembang yang lebih luas, hal ini karena jasa dalam suatu perekonomian secara mutlak diperlukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

7.1. Pembentukan House of Quality Elemen Desain Kursi Rotan

7.1. Pembentukan House of Quality Elemen Desain Kursi Rotan 7 INTEGRASI DESAIN Tahapan integrasi desain merupakan tahap pengintegrasian dari metodemetode yang digunakan sebelumnya. Pada tahapan ini, baik bobot yang diperoleh menggunakan analytical hierarchi process

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa (Herawati, 2008). Pengelolaan tenaga kerja secara produktif adalah kunci

BAB I PENDAHULUAN. jasa (Herawati, 2008). Pengelolaan tenaga kerja secara produktif adalah kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang melakukan transformasi masukan (input) menjadi keluaran (output) (Herawati, 2008) Setiap perusahaan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian yang akan dilakukan adalah sistem pelayanan informasi yang dimiliki oleh bus Trans Jogja sebagai elemen pendukung dari moda transportasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan tuntutan kualitas pelayanan yang diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis sedang mengalami keterpurukan. Persaingan yang ketat terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari

BAB II LANDASAN TEORI. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam negeri ke wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Hutabarat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan maupun meningkatkan pangsa pasar semakin ketat, dengan semakin terbukanya berbagai peluang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMOTONG KRUPUK RAMBAK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ( Studi Kasus : Sentra Industri Krupuk Rambak, Desa Doplang, Teras, Boyolali ) Diajukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing,maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menjaga dan meningkatkan mutu produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang minuman dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf (2005) dengan judul Pengaruh Kemasan terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Extra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan produk dalam dunia industri akan semakin dibutuhkan untuk menuju Indonesia sebagai negara maju. Produk merupakan titik awal dan titik akhir kesuksesan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin Stirling pertama kali ditemukan pada tahun 1816 oleh Dr Robert Stirling. Mesin Stirling adalah mesin yang bekerja dengan menggunakan siklus udara panas pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi, sehingga dunia bisnis pada sektor jasa dituntut untuk berkembang semakin pesat. Hal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulis dalam menyusun proposal tugas akhir ini, memerlukan tahap-tahap penelitian yang harus dilakukan. Berikut tahapan-tahapan penulis dalam penelitian ini, yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. operasi merupakan proses transformasi input (manusia, mesin, modal, dan

BAB II LANDASAN TEORI. operasi merupakan proses transformasi input (manusia, mesin, modal, dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Heizer, Barry Render (2012:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkayan aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai terbentuk akibat aliran air dari daerah tinggi (gunung) menuju daerah yang lebih rendah (laut) karena adanya energi potensial. Asal air yang mengalir adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu hal yang menarik untuk diamati dari Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola konsumsi pangan masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ

DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ Ary Faizal¹, Saufik Luthfianto², Fajar Nurwildani³ 1. Mahasiswa Progdi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal 2,3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Produk hortikultura tomat dapat dikatakan sebagai produk yang dikonsumsi pada kualitas tinggi, tetapi tidak mudah menanganinya. Penangan pengemasan pascapanen

Lebih terperinci

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik secara fisik maupun nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan Manusia akan barang dan jasa jumlahnya bertambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan Manusia akan barang dan jasa jumlahnya bertambah dengan Bab I. Pendahuluan Hal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan Manusia akan barang dan jasa jumlahnya bertambah dengan sangat cepat dari waktu ke waktu seiring dengan bertambahnya jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PADA PRODUK MEJA SETERIKA Yunus Armanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya redesign (penyesuaian rancangan) sehingga mengakibatkan delay. Marketing (Analisis Kebutuhan Konsumen)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya redesign (penyesuaian rancangan) sehingga mengakibatkan delay. Marketing (Analisis Kebutuhan Konsumen) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan parabola. Perusahaan ini menerapkan fase pengembangan produk secara sequential, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan antara bisnis yang memiliki kesamaan produk dan target pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu bisnis yang banyak dijumpai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya kegiatan pemasaran akan menimbulkan penawaran produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 147 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Populasi dan sampel Studi Pendahuluan -Analisa Tas Laptop yang sudah ada Studi Pustaka Online Book ReferenceJournal Group Forum Materi Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap pelayanan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap pelayanan jasa menyebabkan perusahaan dituntut memberikan pelayanan yang terbaik. Berbagai upaya yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian sebagaimana telah diuraikan pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Uji konvergen

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman 2509100088 Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T 197706212002121002

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan

Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit).

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang UKM adalah singkatan dari Usaha Kecil Menengah, dimana UKM menjadi salah satu bagian terpenting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk negara Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kursi mempunyai fungsi sebagai tempat duduk, seharusnya kursi didesain semenarik mungkin sehingga mampu menarik minat konsumen. Seperti kursi santai lipat dengan

Lebih terperinci

TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk

TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 TIN305 Perancangan dan Pengembangan Produk Deskripsi Mata Kuliah 2 Mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Produk memuat tentang tahapan dalam perancangan produk dengan aplikasinya pada dunia

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2015/2016

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2015/2016 PERANCANGAN PRODUK Chapter 1 Gasal 2015/2016 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 20/09/16 Perancangan Produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Proses pengembangan produk secara umum dibagi kedalam beberapa tahap yang biasanya disebut fase. Menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger dalam bukunya yang berjudul Perancngan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan usaha maka perusahaan menjalankan beberapa kegiatan pemasaran yang sesuai untuk pencapaian tujuan. Situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu seringkali digunakan dalam penerangan suatu ruangan yang dalam pemasangannya di letakkan di langit-langit ruangan. Pemasangan lampu umumnya menggunakan tangga

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting Pengujian Produk Perancangan Produk Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Kondisi Eksisting Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 1 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 15/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah kemajuan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Perusahaan atau Organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan atau

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Perusahaan atau Organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu Perusahaan atau Organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan atau proses pengolahan data, data yang didapat bisa berasal dari pihak intern maupun pihak ekstern.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen, pembahasan dan analisa yang telah dikemukan pada bab-bab terdahulu mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik dibidang industri maupun jasa memiliki tujuan untuk dapat bertahan dan bersaing dipasar bebas dengan meraih keuntungan yang optimal. Dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat merupakan kota besar di Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota belanja,

Lebih terperinci

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Kesulitan Berjalan Indonesia Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Kesulitan Berjalan Indonesia Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaum difabel daksa adalah sebutan bagi mereka yang mengalami cacat (baik bawaan maupun sejak lahir) lantaran bencana, kecelakaan dan sebagainya, sehingga menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perilaku berpindah merek telah dilakukan oleh Purwanto Waluyo dan Pamungkas dan Agus Pamungkas (2003) dengan judul Analisis Perilaku Brand

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini banyak bermunculan merek -merek minuman dengan berbagai macam atribut yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat membuat persaingan yang semakin ketat yang menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang sangat luas. (www.kompasiana.com, 10 Oktober 2012). Dirjen

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang sangat luas. (www.kompasiana.com, 10 Oktober 2012). Dirjen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menuntut para pelaku bisnis untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang, terutama dalam bidang bisnis busana muslim.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk Banyak orang menganggap produk adalah suatu penawaran nyata, tetapi produk bisa lebih dari itu. Secara luas, Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahap-tahap penelitian yang dilakukan penulis dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir ini adalah pengumpulan data awal, identifikasi masalah, studi pustaka, proses inovasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laptop sudah menjadi teman dekat belajar, bermain, dan mendapatkan hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting keberadaannya bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan dalam pasar global menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan dalam pasar global menyebabkan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan persaingan dalam pasar global menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis tidak hanya bergantung pada harga dan kualitas, tetapi juga pada bervariasinya

Lebih terperinci

KANSEI ENGINEERING. Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc

KANSEI ENGINEERING. Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc KANSEI ENGINEERING Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc Definisi Produk Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT Hery Murnawan 1 *, Wiwin Widiasih 2, Sherly Tandriana 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas jasa pelayanan kesehatan.misalnya rumah sakit,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas jasa pelayanan kesehatan.misalnya rumah sakit, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Semakin banyak pula bermuculan berbagai macam tempat yang menyediakan fasilitas jasa pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan perekonomian di era globalisasi mendorong pula pertumbuhan usaha di bidang komoditi, salah satunya adalah produk pertanian. Usaha di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk rumah tangga yang semakin meningkat dan tingginya persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan usaha yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perancangan dan Penerapan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perancangan adalah proses, perbuatan merancang. (Pusat Bahasa, 2008). Jika dikaitkan dengan produk maka

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci