Passion dalam Segulung Sushi
|
|
- Hartanti Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Passion dalam Segulung Sushi Mikhael Johanes Ketika mendengar kata sushi orang akan berpikiran mengenai jenis makanan yang menggunakan ikan mentah sebagai bahan dasarnya. Sushi merupakan kuliner Jepang yang cukup menarik untuk disimak karena presentasi dan rasanya yang unik. Sushi memiiki banyak kategori, yang paling sering dijumpai di sushi Maki, FutoMaki dan Uramaki. Gambar 1. Berbagai macam Sushi Dari beberapa jenis sushi tersebut, salah satunya yang menarik adalah Sushi Maki (Sushi Roll). Teknik pembuatan Sushi Maki untuk mencapai presentasi dari sushi tersebut sangat unik. Inti dari Sushi Maki adalah menggulung lembaran nasi dan nori (lembaran rumput laut) menjadi sebuah bentukan roll. Terdapat dua jenis roll yang dikenal. Outside in adalah jenis roll dengan meletakkan nori di bagian luar, sedangkan inside out adalah sebaliknya. Jenis roll dengan teknik inside out ini sangat terkenal di belahan negara bagian Barat. Ketertarikan saya terhadap seni menggulung sushi terletak pada cara penyusunan bahan bakunya. Bahan baku tersebut diletakkan pada sebuah permukaan datar (terbuat dari nasi) dengan susunan tertentu sehingga mencapai presentasi sushi yang tepat dan menarik ketika tergulung. Pada proses ini terdapat transformasi geometris dari bidang datar menjadi sebuah tabung. Dalam hal ini, ruang yang terjadi terproyeksi pada potongan sushi. Gambar 2. Contoh teknik menggulung Sushi Seni pembuatan sushi ini berkembang menjadi sebuah seni kontemporer, sehingga terdapat variasi dalam mempresentasikan Sushi Maki menjadi jauh lebih menarik. Pada tulisan ini saya membahas bagaimana proses meggulung sushi dapat mempengaruhi pola susunan dari isi (bahan baku) didalamnya. Pembahasan juga terkait pada bagaimana kombinasi tekstur dan warna dari sushi juga menjadi fokus dari presentasi sebuah sushi. The art of sushi is keeping the ingredients as unprocessed as possible. Rice consists of individual grains and should be kept that way ( diakses 15 September 2011) 18
2 Dalam proses pembuatan sushi, terdapat perubahan yang melibatkan selimut (nasi dan nori) dengan isinya. Pada saat selimut digulung maka isinya akan ikut tergulung dan saling bertemu, yang merupakan suatu bentuk transformasi ruang. Dalam proses penggulungan terdapat perubahan hubungan antar komponen, ketika komponen isi berada di atas selimut (sebelum digulung) dan di dalam selimut (setelah digulung). Menurut kamus Oxford, transformasi merupakan: Mathematics & Logica process 15 September 2011). Terdapat unsur proses yang melibatkan semua komponen didalamnya yang terlihat pada proses menggulung. Proses ini menghadirkan ukuran dan bentuk-bentuk ruang yang ada tidak berubah. Transformasi yang terjadi merupakan transformasi posisi, yaitu pergeseran posisi secara bersamasama dengan aturan tertentu. Untuk mengetahui bagaimana transformasi yang terjadi, maka perlu dipelajari proses pembuatan sushi yang sesungguhnya. Dalam kasus ini, saya mempelajari cara membuat Tiger Roll yang merupakan sushi ukuran besar yang melibatkan lima komponen isi dan tiga komponen selimut. Tiga tahap pertama merupakan persiapan selimut. Pada lapisan ini terdapat tiga lapisan, lapisan terluar merupakan nori yang elastis dan kuat, lapisan kedua merupakan nasi yang mudah untuk dibentuk, lapisan terdalam merupakan telur ikan yang dibuat tipis untuk memberi warna dan menambah rasa pada sushi. Gambar 3. Langkah awal pembuatan selimut Sushi Gambar 4. Penataan komponen isi Sushi Tahap selanjutnya adalah menata komponen isi di atas selimut. Penataan tidak dilakukan secara acak karena akan mempengaruhi sususan isi didalamnya ketika sudah tergulung. Karakteristik setiap komponen isi berbeda-beda satu sama lain. Pertama adalah irisan mentimun yang memiliki karakteristik keras tetapi susunannya bisa berubah karena mentimun tersebut diiris kecil-kecil. Irisan alpukat bersifat massive tetapi permukaannya mudah terdistorsi karena teksturnya yang lembut. Daun selada bersifat tipis dan elastis sehingga bersifat sebagai pembatas. Mayonaise bersifat liquid, sehingga mampu mengisi kekosongan ruang yang terbentuk. Tempura udang bersifat massive dan elastis, sehingga memiliki kecenderungan untuk mempertahankan bentuk aslinya. Setelah proses penggulungan, kedua ujung komponen nasi menyatu dan diperkuat oleh nori, sehingga terbentuklah sushi. Sushi terbentuk dengan susunan 19
3 isi yang kompak dan nyaris tidak memiliki ruang yang terbuang. Elastisitas dari komponen selimut mampu menyesuaikan diri dengan bagian pinggir komponen isi. Mentimun mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh alpukat dan tempura. Sedangkan mayonaise berfungsi untuk mengisi ruang terkecil yang ditinggalkan oleh keduanya. Gambar 6. Penggulungan Sushi Gambar 7. Hasil penggulungan Sushi Dari proses ini, saya melihat adanya empat karakter dari komponen isi agar masing-masing komponen dapat bertransformasi dengan baik menjadi satu kesatuan gulungan ruang yang kompak. Pertama adalah komponen isi yang massive, memiliki volume yang tetap dan elastis, namun cenderung lebih mempertahankan bentuknya. Kedua, komponen isi bersifat massive, tetapi mudah terkikis karena permukaannya keci ini tetap dapat mempertahankan volume-nya. Karakter yang keempat, komponen isi bersifat cair sehingga mampu mengisi kekosongan hingga bagian yang terkecil. Karakter selimut yang adaptif (elastis) juga sangat berperan dalam pembuatan sushi, karena berfungsi sebagai pengikat dari isi agar tetap berada pada posisinya. Pengamatan terhadap keempat jenis karakter komponen isi dan selimut ini kemudian dihubungkan dengan sifat-sifat keruangan di dunia arsitektur dan bagaimana menerapkannya dalam proses desain. Berdasarkan pembahasan mengenai metode pembuatan sushi, terdapat beberapa kata kunci yang penting, yaitu rotasi, rigid, fragmen, dan liquid. Transformasi yang terjadi dalam metode ini adalah rotasi atau gerakan mengitari sumbu tertentu. Dalam pembuatan sushi, tentu saja yang terjadi bukan hanya rotasi namun terdapat juga translasi dari poros sushi tersebut. Secara umum, gerakan menggulung sushi memiliki kemiripan dengan gerakan sebuah roda yang sedang menggelinding. rotation is a transformation in a plane or in space that describes the org/wiki/rotation_(mathematics),diakses 15 September 2011) Rigid, fragmen dan liquid merupakan sifat dari benda yang akan ditransformasi. Rigid berarti getas, bentuknya, tidak mudah untuk berubah dan memiliki volume tetap. Fragmen berarti benda yang terdiri dari pecahan-pecahan kecil. Setiap fragmen mampu bergerak bebas dan bentuknya dapat berdeformasi. Liquid merupakan sifat benda paling bebas, mampu mengisi ruang yang kosong, tetapi volume-nya tetap. Dari ketiga sifat benda tersebut, terdapat kesamaan dalam hal mempertahankan volume. Ketiga benda ini memiliki volume tetap meskipun mengalami perubahan bentuk dan susunan. Metode menggulung ini kemudian diaplikasikan menjadi sebuah metode 20
4 pembentuk ruang. Untuk mempelajari pembentukan ruang yang terjadi dengan menggunakan metode menggulung ini, saya melakukannya dengan mengganti material yang digunakan. Saya juga menelaah bagaimana pengaruh material terhadap pembentukan pola irisan gulungan yang terjadi. Gambar 8. Material clay Gambar 9. Contoh hasil potongan clay (sumber: Material utama yang akan saya gunakan adalah clay. Teksturnya yang elastis dan mudah dibentuk menjadi alasan saya untuk menggunakannya. Material lain yang akan digunakan sebagai komponen isi akan menjadi bahan-bahan eksperimental yang belum ditentukan. Karena yang dicari adalah sebuah pola irisan, maka material yang akan saya pakai adalah yang dapat dipotong dengan mudah. Selain itu, jenis material yang tidak saya gunakan dalam pembuatan clay art ini adalah liquid, karena sifatnya sulit untuk dikendalikan dan menurut saya tidak terlalu menentukan dalam pembentukan pola yang akan terjadi. Gambar di atas merupakan salah satu contoh bagaimana irisan dari sebuah clay. Dalam percobaan ini, tujuan saya adalah bagaimana menciptakan sebuah pola clay art dengan metode dari metode ini adalah hasilnya dapat bervariasi berdasarkan transformasi yang terjadi. Pada saat material yang digunakan diberikan gaya tertentu, ruang berubah bentuknya saja yang berubah, tetapi terdapat perubahan topologi (hubungan) dari ruang-ruang tersebut. Ruang yang terbentuk di dalam gulungan clay hanya akan terlihat bila kita membuat potongan-potongan dari clay tersebut dengan membuat irisan-irisan di setiap susunan clay secara bertahap. Kemudian irisan-irisan tersebut disusun ke dalam model tiga dimensi digital berdasarkan hasil potongan tersebut. Dengan cara demikian saya dapat mendapatkan gambaran mengenai transformasi yang terjadi. Dalam prosesnya, saya menggunakan empat warna clay yang berbeda untuk digulung. Diawali dengan mengatur pola yang sederhana hingga pola yang cukup rumit. Pola tesebut kemudian digulung, lalu dipotong untuk dianalisis lebih dua dan tiga warna clay yang digunakan. Clay yang berwarna oranye dianggap sebagai selimut, sehingga tidak disertakan dalam analisis pola ruang yang saya lakukan secara topologi. Gambar 10. Simulasi susunan clay 21
5 Analisis secara eksperimental ini lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan menganalisis secara matematis. Hal ini dikarenakan bahwa dengan bereksperimen, terdapat hal-hal baru yang akan kita temukan, baik secara langsung ataupun tidak langsung. sehingga, diperlukan analisis lebih lanjut. physical experiment often reproduce the mean which Nature exhibits, and which we are striving to prehend. (Thompson, 1942: 556) Dari hasil eksperimen, didapatkan berbagai pola sekaligus perubahan hubungan keruangannya. Garis berwarna biru menunjukkan hubungan ruang di awal, sedangkan yang berwarna merah menunjukkan hubungan baru yang terjadi akibat proses penggulungan. Gambar 11. Pola dan perubahan hubungan ruang dari susunan clay yang berbeda-beda. Gambar 12. Hubungan ruang pada pola yang dibuat Dari percobaan ini, saya melihat adanya hubungan antara jumlah ruang dengan perubahan pola yang ada. Semakin banyak ruang yang membentuk sebuah pola, maka peluang untuk bertemu dengan ruang lain semakin terbuka. Transformasi dengan cara menggulung ini dapat menciptakan hubungan baru antar ruang yang pada awalnya tidak memiliki hubungan secara spasial. Teknik menggulung ini memiliki kesamaan dengan melipat, hanya saja pada teknik menggulung tidak terdapat sudut yang jelas seperti lipatan. Oleh karena itu hasil transformasinyapun tidak tegas sehingga menciptakan kebingunan dalam ruang. Hal ini dapat dirasakan bila dilihat dari model ruang digital yang diambil dari pola potongan beberapa gulungan clay yang telah dibuat sebelumnya. Hal yang menarik dari transformasi ini adalah hubungan baru antar ruang yang banyak terjadi pada saat ruang disusun secara linear horizontal. Sedangkan, pada pola ruang akan sedikit mengalami perubahan topologi bila kita menyusunnya sebagai layer atau lapisan-lapisan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada contoh berikut. 22
6 Gambar 13. Contoh simulasi dengan pola penyusunan layer Dapat dilihat bahwa meskipun bentuknya berubah, namun hubungan ruangnya tetap memiliki kesamaan. Dengan menyusun ruang secara berlapis-lapis maka perubahan pola ruang dapat dihindari apabila ditransformasikan secara menggulung. Meskipun begitu, dalam hal pembentukan kualitas ruang, kedua bentuk ini memiliki karakter yang sangat berbeda. Gambar 14. Hubungan ruang yang terjadi pada pola penyusunan layer Berdasarkan eksperimen sederhana ini, saya membuat beberapa kesimpulan mengenai perubahan hubungan antar ruang ketika mengalami proses penggulungan. Proses ini tidak hanya mengubah bentuk dari ruang yang sudah ada, tetapi juga menciptakan koneksi baru sehingga menghasilkan topologi yang berbeda. Perubahan topologi ini dapat dibuat menjadi minimal bila ruangnya disusun menjadi berlapis-lapis. Cara ini dapat digunakan untuk membuat pola ruang yang sama namun dengan bentuk yang sangat berbeda dan tetap memiliki topologi (hubungan) yang sama. Referensi Monkeyseevideos. (2008). How to Make a Tiger Roll, (Online), ( youtube.com/watch?v=xfcoqw0vqfm, diakses 18 September 2011) transformation, diakses 15 September 2011) Sushinow: Sushi Rolling Supplies and Sushi Rolling Guide, (Online), ( diakses 15 September 2011) Thompson, D Arcy. (1942). On Growth of Form. Cambridge. Wikipedia. (1999). Rotation (mathematics), (Online), ( wiki/rotation_(mathematics, diakses 15 September 2011) 23
PUNTIRAN. A. pengertian
PUNTIRAN A. pengertian Puntiran adalah suatu pembebanan yang penting. Sebagai contoh, kekuatan puntir menjadi permasalahan pada poros-poros, karena elemen deformasi plastik secara teori adalah slip (geseran)
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan makan masyarakat Jepang terkait erat dengan kondisi alam tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kebiasaan makan masyarakat Jepang terkait erat dengan kondisi alam tempat mereka tinggal. Dengan naiknya pendapatan dan berubahnya gaya hidup, memberikan efek
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating
BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Spin coating telah digunakan selama beberapa dekade untuk aplikasi film tipin. Sebuah proses khas melibatkan mendopositokan genangan kecil dari cairan resin ke pusat
Lebih terperinciBab 3. Metodologi. Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi
Bab 3 Metodologi 3.1 Pendahuluan Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi penanggulangan erosi, sebaiknya beberapa kondisi tube dan lapangan perlu dipertegas. Dalam metoda perhitungan
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA
STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA Roland Martin S 1*)., Lilya Susanti 2), Erlangga Adang Perkasa 3) 1,2) Dosen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Gelombang laut merupakan fenomena menarik dan merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gelombang laut merupakan fenomena menarik dan merupakan salah satu komponen yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu bangunan laut. Gelombang laut memiliki sifat
Lebih terperinciPerhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciColour Blending Process: Sebuah Eksplorasi berdasarkan Gaga-
Colour Blending Process: Sebuah Eksplorasi berdasarkan Gaga- Mirradewi Rianty incomplete and twisted grids disoriented rather than organized and Guardiola House Jika kita lihat dalam kebanyakan rancangannya,
Lebih terperinciIV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2
47 IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Tabel 6. Data input simulasi Kecepatan putar Gerak makan 433 rpm 635 rpm 970 rpm 0.10 mm/rev 0.18 mm/rev 0.24 mm/rev Shear friction factor 0.2 Coeficient Convection
Lebih terperinci2 rencana tata ruang itu digunakan sebagai media penggambaran Peta Tematik. Peta Tematik menjadi bahan analisis dan proses síntesis penuangan rencana
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PEMERINTAHAN. Wilayah. Nasional. Rencana. Tata Ruang. Peta. Ketelitian. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciAPLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL
APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL REZA ASRUL SOLEH 0321012 Pembimbing: Olga Pattipawaej, Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITASKRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciPS. DESAIN INTERIOR FDIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL PRAKTIKUM PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR MENGGAMBAR KONSTRUKTIF Indra G Rochyat, S.Sn., M.Ds. MENGGAMBAR KONSTRUKTIF PRAKTEK 1 PETUNJUK PELAKSANAAN BUKU MATERI Teori : 1. Perhatikan setiap hal yang
Lebih terperinciProses Lengkung (Bend Process)
Proses Lengkung (Bend Process) Pelengkuan (bending) merupakan proses pembebanan terhadap suatu bahan pada suatu titik ditengah-tengah dari bahan yang ditahan diatas dua tumpuan. Dengan pembebanan ini bahan
Lebih terperinci2.1. Metode Matrix BAB 2 KONSEP DASAR METODE MATRIX KEKAKUAN Seperti telah diketahui, analisis struktur mencakup penentuan tanggap (respons) sistem struktur terhadap gaya maupun pengaruh luar yang bekerja
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciPUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB ANALISIS BENTUK TAMANSARI III.1. TAMANSARI. GAMBAR III.1. Umbul Winangun
PUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB III.1. TAMANSARI GAMBAR III.1. Umbul Winangun Tamansari dibangun pada tahun 1749, oleh sultan Hamengkubuwomo I (Pangeran Mangkubumi) kompiek ini merupakan
Lebih terperinciPerspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal
Pengertian Perspektif Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative dan yang relative menjadi datar. Perspektif adalah suatu system matematikal
Lebih terperinciTreefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:
Treefy Education PEMBAHASAN LATIHAN 1 1.a) Bayangkan bola berada di puncak pipa. Ketika diberikan sedikit dorongan, bola akan bergerak dan menabrak tanah dengan kecepatan. Gerakan tersebut merupakan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistematis dalam menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari atau dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai bagian dari kurikulum, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas dasar pemikiran
Lebih terperinciMENGGAMBAR POTONGAN BENDA KERJA
MENGGAMBAR POTONGAN BENDA KERJA 1. POTONGAN Untuk menggambarkan bagian-bagian benda yang berongga di dalamnya diperlukan garis gores, yang menyatakan bagian-bagian benda yang tersembunyi. Akan tetapi,
Lebih terperinciANALISA KECEPATAN PADA ALAT PERAGA MEKANISME ENGKOL PELUNCUR. Yeny Pusvyta 1* 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas IBA
ANALISA KECEPATAN PADA ALAT PERAGA MEKANISME ENGKOL PELUNCUR Yeny Pusvyta 1* 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas IBA Jl. Mayor Ruslan Palembang. *Email : yeny_pusvyta@yahoo.com Abstrak Interaksi yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA Nama : Lukman Santoso NPM : 240110090123 Tanggal / Jam Asisten : 17 November 2009/ 15.00-16.00 WIB : Dini Kurniati TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
Lebih terperinciPotongan Pengertian Dalam bidang teknik, seringkali isi (interior) suatu objek sangat kompleks sehingga sangat tidak mungkin untuk menunjukan interior
MODUL PERKULIAHAN Menggambar Teknik & CAD Potongan Fakultas Program Studi Teknik Teknik Industri Tatap Muka 07 Kode MK Disusun Oleh MK16067 Abstract Kompetensi Modul ini meliputi penjelasan mengenai pengertian
Lebih terperinciPenerapan Transformasi Geometri pada Karya Seni Indonesia
Penerapan Transformasi Geometri pada Karya Seni Indonesia Letivany Aldina/13514067 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya
BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA Tujuan Pembelajaran Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya A. Pendahuluan Istilah tabung, kerucut, dan bola di sini adalah istilah-istilah
Lebih terperinciI. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNADAKSA
- 1315 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SDLB TUNADAKSA KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciAPLIKASI METODE FUNGSI TRANSFER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA
APLIKASI METODE UNGSI TRANSER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA Naharuddin, Abdul Muis Laboratorium Bahan Teknik, Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciI. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNARUNGU
- 482 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SDLB TUNARUNGU KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciBAB 3: TINJAUAN TEMA
BAB 3: TINJAUAN TEMA 3.1. Pengertian Umum Arsitektur Kontemporer Bersumber dari blog AMI (Arsitektur Muda Indonesia http://wahana-arsitekturindonesia.blogspot.co.id/2009/05/arsitektur-kontemporer.html)
Lebih terperinciKISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN GEOMATIKA
No Kompetensi Utama KISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN GEOMATIKA KOMPETENSI INTI GURU STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK Indikator Esensial/
Lebih terperinciTheory Indonesian (Indonesia) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah.
Q1-1 Dua oal dalam Mekanika (10 poin) ebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah. Bagian A. The Hidden Disk (3.5 points) Kita tinjau sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan pembangunan prasarana fisik yang terus menerus dilaksanakan, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut
BAB II MESIN BUBUT A. Prinsip Kerja Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu mesin konvensional yang umum dijumpai di industri pemesinan. Mesin bubut (gambar 2.1) mempunyai gerak utama benda kerja
Lebih terperinciTransformasi Datum dan Koordinat
Transformasi Datum dan Koordinat Sistem Transformasi Koordinat RG091521 Lecture 6 Semester 1, 2013 Jurusan Pendahuluan Hubungan antara satu sistem koordinat dengan sistem lainnya diformulasikan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagai salah satu situs warisan budaya dunia, Candi Borobudur senantiasa dilakukan pengawasan serta pemantauan baik secara strukural candi, arkeologi batuan candi,
Lebih terperinciG E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT
G E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT Gagasan dimana bidang-bidang geometri dijadikan sebagai acuan dalam pembentukan bidang dasar. ASPEK GEOMETRI (ARSITEKTUR/BANGUNAN) METAFORA (KALIMAT) METAFORA
Lebih terperinciStrain, Stress, dan Diagram Mohr
TUGAS GL-2212 GEOLOGI STRUKTUR Strain, Stress, dan Diagram Mohr Oleh: Hafidha Dwi Putri Aristien NIM 12111003 Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi
Lebih terperinciMemahami Gagasan Primitive Future
Memahami Gagasan Primitive Future Bagi Sou Fujimoto, seorang arsitek muda Jepang, alam selalu hadir dan menjadi bagian dari lingkungan dimana kita berpijak. Manusia membuat segala sesuatu untuk mempermudah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,
92 BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, maka diperlukan analisis kinematika untuk mengetahui seberapa jauh model matematika itu
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK IRISAN BIDANG DATAR DENGAN TABUNG DALAM SISTEM KOORDINAT DIMENSI TIGA
BENTUK-BENTUK IRISAN BIDANG DATAR DENGAN TABUNG DALAM SISTEM KOORDINAT DIMENSI TIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S1 Oleh Festi Dwijayanti 0901060007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciFLUIDA STATIS. Seekor serangga hinggap di atas permukaan air tanpa basah. Penjepit kertas
FLUIDA STATIS TEGANGAN PERMUKAAN Perhatikan gambar di bawah! Seekor serangga hinggap di atas permukaan air tanpa basah. Penjepit kertas yang diletakkan diatas permukaan air akan tetap berada di permukaan.
Lebih terperinciBermain Jari. Austronaldo F.S.
Bermain Jari Austronaldo F.S. Mercedes-Benz Museum merupakan salah satu museum terbesar di dunia yang dibuka pada bulan Mei 2006 yang menyimpan koleksi lebih dari 160 mobil dengan merek Mercedes-Benz dari
Lebih terperinciTEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR
TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras
Lebih terperinciBab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran
Bab 5 Puntiran 5.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai kekuatan dan kekakuan batang lurus yang dibebani puntiran (torsi). Puntiran dapat terjadi secara murni atau bersamaan dengan beban aksial,
Lebih terperinciIndra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air
Eksplorasi Seni Ebru: Keragaman Grid dalam Proses Melukis Di Atas Air Indra Seni Ebru: Melukis Di Atas Air Seni ebru adalah seni lukis dari Turki yang media dasarnya adalah air pada saat melukis dan dipraktikan
Lebih terperinciKeseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat
Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat OLEH : KELOMPOK IV VIRA AUDINA 171910301148 ANGEL NOVITA T.L.A 171910301146 MAWAN TRIKANADA 171910301104 AINUN HIDAYAT PUTRA 171910301058 ELYAS ARROCHMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
Lebih terperinciSambungan diperlukan jika
SAMBUNGAN Batang Struktur Baja Sambungan diperlukan jika a. Batang standar kurang panjang b. Untuk meneruskan gaya dari elemen satu ke elemen yang lain c. Sambungan truss d. Sambungan sebagai sendi e.
Lebih terperinciELEMEN SITE : MASSA DAN RUANG LUAR
ELEMEN SITE : MASSA DAN RUANG LUAR pengertian massa dan ruang luar Massa sebagai elemen site dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan vegetasi; keduaduanya baik secara individual maupun kelompok
Lebih terperinciOrigami, Folding, Topologi
Origami, Folding, Topologi Dyah Esti Sihanani Origami, berasal dari bahasa Jepang, oru -to fold, melipat; dan kami -paper, kertas; merupakan sebuah seni melipat kertas yang pertama kali dipopulerkan oleh
Lebih terperinciGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL
GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci. Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropa dan cara Amerika. Pada
Lebih terperinciPERTEMUAN 5. Gambar potongan
PERTEMUAN 5 Gambar potongan 5.1. Penyajian potongan Sering ditemui benda-benda dengan rongga-rongga di dalamnya. Untuk menggambarkan bagian-bagian ini dipergunakan garis gores (garis putus-putus) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciPOLA ABSTRAK KRISTALOGRAFI DALAM ANYAMAN BAMBU
POLA ABSTRAK KRISTALOGRAFI DALAM ANYAMAN BAMBU Geovani Debby Setyani 1), Yustina Dwi Astuti 2) 1,2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma email: 1 geovanidebbys@gmail.com 2 ystna29@gmail.com
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA PEMULA (DASAR)
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA PEMULA (DASAR) No. Fungsi Alat Nama Alat Standard/Spesifikasi Jumlah 1. Belajar membilang pada a. Mata Rantai 250 buah mata rantai ukuran 1 X 2cm tahap
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING
BAB V KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING 5.1 Definisi dan Terminologi Rekahan Rekahan merupakan bidang diskontinuitas yang terbentuk secara alamiah akibat deformasi atau diagenesa. Karena itu dalam
Lebih terperinciBAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi
BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.benda tegar (statis dan Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.1.1
Lebih terperinciSENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya
Lebih terperinciSTRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN
STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang. Bentuk
Lebih terperinciStruktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).
9. Struktur Geologi 9.1. Struktur geologi Struktur geologi adalah gambaran bentuk arsitektur batuan-batuan penyusunan kerak bumi. Akibat sedimentasi dan deformasi. berdasarkan kejadiannya, struktur geologi
Lebih terperinciBAB IV DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Eksperimen Data penelitian didapatkan dari dua batuan sampel yaitu batu apung dan batu karbonat. Ukuran dimensi data pada batu karbonat untuk rekonstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dan pembangunan sarana prasarana fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal tersebut menjadi mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sudirman Thamrin, dan kini sudah menyebar pertumbuhan bangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perkembangan kota dapat di lihat dari sisi infrastrukturnya dan banyaknya bangunan tinggi pada kota tersebut. Seperti halnya di Negara lain, Jakarta memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan
Lebih terperinciSilabus NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika
Silabus NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi dua KODE KOMPETENSI
Lebih terperinciManusia menciptakan alat-alat tersebut karena menyadari
Setelah mempelajari materi pesawat sederhana dan penerapannya diharapkan ananda mampu 1. Mendefinisikan pesawat sederhana 2. Membedakan jenis-jenis pesawat sederhana 3. Menjelaskan prinsip kerja pesawat
Lebih terperinciFIsika DINAMIKA ROTASI
KTS & K- Fsika K e l a s X DNAMKA ROTAS Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep momen gaya dan momen inersia.. Memahami teorema sumbu
Lebih terperinciRESUME PROYEKSI STEREOGRAFI
RESUME PROYEKSI STEREOGRAFI A. Geologi Struktur Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajarai batuan yang mengalami deformasi dan merupakan lapisan bagian atas dari bumi. Kata struktur berasal dari bahasa
Lebih terperinciDISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN
DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN Mekanisme Sesar 1. Pengenalan a) Sesar merupakan retakan yang mempunyai pergerakan searah dengan arah retakan. Ukuran pergerakan ini adalah bersifat relatif
Lebih terperinciSistem Menggambar Dengan CAD SUMBER: TRAINING CAD-CAM MIDC MODELING & MANUFACTURING
Sistem Menggambar Dengan CAD SUMBER: TRAINING CAD-CAM MIDC 2004 -MODELING & MANUFACTURING Sistem Satuan Pengaturan Gambar Pada program aplikasi CAD biasanya menggunakan sistem satuan standar tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas akhir ini dimulai dari ketertarikan saya terhadap material, yaitu tile. Tile merupakan salah satu jenis tekstil yang pada umumnya digunakan sebagai material untuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
27 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas estetika pohon-pohon dengan tekstur tertentu pada lanskap jalan dan rekreasi yang bervariasi. Perhitungan berbagai nilai perlakuan
Lebih terperinciDISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN
DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN Mekanisme Sesar 1. Pengenalan a) Sesar merupakan retakan yang mempunyai pergerakan searah dengan arah retakan.
Lebih terperinciElemen Elemen Desain Grafis
Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh
Lebih terperinciGeologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /
BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah
Lebih terperinciFISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bentuk Modul 3 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Bentuk merupakan elemen penting dalam desain.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perencanaan Umum 3.1.1 Komposisi Bangunan Pada skripsi kali ini perencanaan struktur bangunan ditujukan untuk menggunakan analisa statik ekuivalen, untuk itu komposisi bangunan
Lebih terperinciViewing 3D. Tujuan: memberi kesan pada viewer bahwa ia melihat foto 3D dengan cara yg sama saat kita memotret obyek 3D ke film 2D.
Komputer Grafik 1 Viewing 3D Tujuan: memberi kesan pada viewer bahwa ia melihat foto 3D dengan cara yg sama saat kita memotret obyek 3D ke film 2D. memproyeksikan obyek 3D ke bidang 2D 2 Pinhole Camera
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
21 Analisis output dilakukan terhadap hasil simulasi yang diperoleh agar dapat mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi output. Optimasi juga dilakukan agar output meningkat mendekati dengan hasil
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS
PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS 6.1. Cara menunjukkan bagian khusus Disamping gambar-gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi orthogonal biasa, terdapat juga cara-cara khusus untuk memperjelas gambar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan analisa dari bab-bab sebelumnya yakni mengenai pengujian terhadap material geofoam maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciSISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION
SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Barcode Rcognition System Using Backpropagation Neural Networks M. Kayadoe, Francis Yuni Rumlawang, Yopi Andry Lesnussa * Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG Oleh Rahmi dan Anggun Leo Putri STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciRINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah
RINGKASAN SUSHI Salah satu makanan Jepang yang sangat digemari oleh banyak orang baik dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi
Lebih terperinciVII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis
VII EASTISITAS Kompetensi yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa setelah mempelajari bab elastisitas adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep elastisitas pada kehidupan
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciStudi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1 Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction Muhammad Hasry, Yusuf Kaelani Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA KARTU VARIABEL DAN MEDIA FLIP CHART TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KENDARI
EFEKTIVITAS MEDIA KARTU VARIABEL DAN MEDIA FLIP CHART TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KENDARI Salim 1), dan Andi Muh. Fahresyah 2) 1) Universitas Halu Oleo, Kampus Bumi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV
RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV Bobby Hertanto, Pembimbing 1: Moch. Dhofir. Drs., Ir., MT., Pembimbing 2: Hery Purnomo. Ir., MT. Abstrak
Lebih terperinciPengantar Oseanografi V
Pengantar Oseanografi V Hidro : cairan Dinamik : gerakan Hidrodinamika : studi tentang mekanika fluida yang secara teoritis berdasarkan konsep massa elemen fluida or ilmu yg berhubungan dengan gerak liquid
Lebih terperinciBAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR
PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR Sri Jumini 1, Lilis Muhlisoh 2 1,2) Prodi Pendidikan Fisika, FITK UNSIQ Wonosobo jawa Tengah Email : umyfadhil@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II RUNNING-IN PADA KONTAK ROLLING SLIDING
6 BAB II RUNNING-IN PADA KONTAK ROLLING SLIDING 2.1 Pengertian running-in Ketika dua permukaan diberi pembebanan untuk pertama kalinya dan terjadi gerak relatif antar permukaan, terjadi perubahan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Cafe Lawangwangi Cafe Lawangwangi Creative Space merupakan salah satu tempat dimana para seniman dapat memamerkan sekaligus menjual hasil
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci