INTEGRASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INTEGRASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)"

Transkripsi

1 INTEGRASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Safuwan, Riyanarto Sarno, Rizky Januar Akbar Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember safuwan@gmail.com, riyanarto@gmail.com, ricesky@yahoo.com Abstrak - Integrasi sistem merupakan kebutuhan penting dalam proses bisnis yang komplek dari perusahaan. Dengan mengintegrasikan berbagai macam sistem yang berbeda diharapkan proses kontrol terhadap suatu proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah. Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah permodelan perangkat lunak yang dibangun dengan pendekatan service oriented. Service oriented sendiri merupakan sebuah pendekatan yang memiliki visi ideal di mana setiap resource dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain. Setiap service memiliki otonomi sendiri yang membuatnya tidak tergantung satu sama lain. Setiap service dapat berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah protokol yang sudah terstandardisasi sehingga memudahkan untuk melakukan integrasi. Enterprise Service Bus (ESB) merupakan solusi dari masalah kompleksitas integrasi n-to-n. Konsep ESB sangat mendukung untuk implementasi paradigma Service Oriented Architecture. Interaksi antar komponen layanan dilakukan melalui mediator ESB, hal ini akan menghadirkan sifat loose-coupling pada interaksi antar layanan dan memudahkan pengelolaan pada system terdistribusi.. Kata kunci: Integrasi, Service Oriented Architecture, Enterprise Service Bus (ESB) 1. Pendahuluan Dunia bisnis yang senantiasa berubah secara dinamis, kompetitor bertambah banyak, konsumen semakin kritis dan selalu menuntut pelayanan yang lebih, regulasi pemerintah yang kerap berubah, biaya operasional semakin tinggi dan tuntutan karyawan atas kesejahteraan mungkin adalah sebagian tantangan yang dihadapi para pelaku bisnis saat ini. Perusahaan biasanya akan mengotomasi proses bisnisnya, dan mengkomputerisasi beberapa tugas rutin sehari-hari karyawannya. Perkembangan di dunia teknologi informasi yang begitu pesat membawa dampak dalam proses bisnis yang membutuhkan integritas, kecepatan, dan akuntabilitas dalam semua proses pada suatu sistem Enterprise. Integrasi proses dari maufacturing, inventory, distribution dan financial merupakan suatu yang penting guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja pada semua bagian di dalam perusahaan. ERP merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan dan mengotomasikan semua fungsi dalam proses bisnis perusahaan sehingga dapat mengurangi redudansi data, menekan tingkat kesalahan proses, mempercepat pemrosesan data dan menghasilkan laporan yang real-time. ERP sering disebut sebagai Back Office System dimana pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem e-commerce, Customer Relationship Management (CRM), e- Government dan lain-lain[1]. Service Oriented Architecture (SOA) merupakan model arsitektur untuk membuat software sebagai layanan yang bersifat loose coupling, sehingga bisa direuse. Aplikasi pada SOA dibangun berdasar servis. Servis adalah implementasi dari fungsi bisnis yang terdefinisi jelas, dan bisa dikonsumsi oleh klien pada berbagai aplikasi atau proses bisnis [2]. SOA membantu organisasi supaya bisa melakukan bisnis secara lebih efisien dan beradaptasi terhadap perubahan dan kompetisi. Dengan memanfaatkan Service Oriented Architecture merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi problema-problema di atas. SOA menawarkan sebuah infrastruktur yang baik dengan kemampuan integrasi yang sudah terkelola, tentunya akan berdampak pada meningkatnya reliability, kemudahan pertukaran informasi antar aplikasi, mengurangi pengaruh jika terjadi perubahan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dapat menekan biaya untuk keperluan integrasi dan modifikasi aplikasi. Enterprise Service Bus (ESB) menyediakan infrastruktur untuk menerapkan konsep Service Oriented Architecture (SOA). ESB merupakan tren teknologi baru untuk arsitektur integrasi SOA. Komunikasi antara provider dan consumer dari layanan tidak dilakukan secara n-ton melainkan melalui sebuah service bus. Hal ini akan sangat menguntungkan consumer karena tidak akan terpengaruh atas perubahan letak dari penyedia layanan, karena yang di ketahui adalah layanan yang ada di ESB. Dengan menggunakan ESB layanan-layanan dapat di integrasikan sehingga mudah di-orkestrasi-kan menjadi suatu 1 Safuwan

2 layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan proses bisnis baru. Makalah ini terdiri dari beberapa bab yang dijelaskan sebagai berikut. 1. BAB 1, Pendahuluan, Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat pembuatan tugas akhir, permasalahan, batasan masalah, metodologi yang digunakan, dan sistematika penyusunan tugas akhir. 2. BAB 2, Kajian Pustaka, Bab ini membahas beberapa teori penunjang yang berhubungan dengan pokok pembahasan dan mendasari pembuatan Tugas Akhir ini. 3. BAB 3, Analisis, Bab ini membahas analisis kebutuhan bisnis dari proses bisnis yang ada dan analisa integrasi. 4. BAB 3, Perancangan, Bab ini membahas desain sistem yang akan di integrasikan meliputi desain integrasi proses bisnis, arsitektur integrasi, dan integrasi antarmuka. 5. BAB 4, Uji Coba dan Evaluasi, Bab ini membahas uji coba dari integrasi yang dibuat dengan melihat hasil keluaran dari integrasi, dan evaluasi untuk mengetahui kemampuan hasil integrasi. 6. BAB 5, Penutup, Bab ini berisi kesimpulan dari hasil uji coba yang dilakukan serta saran untuk pengembangan selanjutnya 2. Kajian Pustaka Pada tahap ini akan membahas dasar teori yang mendasari pembuatan tugas akhir ini. 2.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise resource planning software, atau ERP, tidak dapat kita maknai secara harfiah dari kepanjangannya. Lupakan kata planning dan lupakan kata resource karena terminologi tersebut tidak terlalu menjelaskan. Akan tetapi ingat bagian Enterprise nya. Karena bagian tersebut merupakan ambisi sebenarnya dari istilah ERP, yaitu ambisi untuk menyatukan seluruh departemen dan fungsi yang ada pada sebuah perusahaan kedalam sebuah sistem komputer terpadu yang dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan spesifik dari departemen yang berbeda. ERP menggantikan sistem komputer independen di manufaktur, gudang, distribusi dan keuangan dengan sebuah program tunggal yang terbagi menjadi beberapa module yang serupa dengan sistem sebelumnya yang terpisah. Area keuangan, manufaktur dan gudang seluruhnya masih mendapatkan softwarenya masing-masing, yang berbeda sekarang softwarenya terhubung bersama sedemikian hingga seseorang di bagian keuangan dapat melihat software yang ditangani oleh bagian gudang untuk melihat apakah barang pesanan pelanggan sudah dikirim atau belum. Sebagian besar vendor ERP bersikap fleksibel sehingga anda dapat menginstal sebagian modul saja tanpa harus membeli paket utuh nya. Sejumlah perusahaan hanya akan menginstal ERP untuk kebutuhan modul keuangan atau gudang dan tidak menggunakan modul sisanya hingga suatu saat dirasakan perlu untuk menggunakan modul-modul yang lainnya. Harapan terbesar dari penggunaan ERP adalah untuk menunjukan perbaikan cara perusahaan anda mengambil dan mengelola pesanan pelanggan. Itulah sebabnya mengapa ERP seringkali dijadikan acuan sebagai software backoffice. ERP tidak menangani proses penjualan di depan (meski sebagian besar vendor ERP juga telah membangun software CRM untuk melakukan hal tersebut) akan tetapi ERP mengambil pesanan pelanggan dan menyediakan sebuah peta jalan untuk melakukan automasi pada setiap langkah. Ketika customer service anda menginput dokumen pesanan pelanggan pada sistem ERP, maka yang bersangkutan sudah memiliki seluruh informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi dokumen order tersebut (angka piutang pelanggan dan histori pesanan dari modul keuangan [3], level inventori yang dimiliki peanggan dari modul gudang dan jadwal pengiriman melalui truk yang ada pada modul distribusi). 2.2 Service Oriented Architecture SOA adalah salah satu bentuk arsitektur yang memuat informasi sistem dalam bentuk services. Dengan menggunakan SOA, programprogram utama akan dibuat menjadi bisnis service. Dengan satu bisnis service, fungsi-fungsi yang sudah disediakan dapat digunakan oleh siapa saja. Dan jika perubahan aturan bisnis diterapkan pada salah satu bagian, maka semua pengguna service akan dapat merasakan perubahannya, sehingga konsistensi terpenuhi. SOA berupaya membangun standar interface untuk mengakses fungsi-fungsi bisnis yang berbeda-beda yang dibuat dengan menggunakan platform system yang berbeda pula. SOA menciptakan struktur yang fleksibel yang akan merubah software IT menjadi bentuk reusable-service, yang dapat selalu digunakan tanpa terhalangi oleh perubahan aturan bisnis [4]. SOA mendefinisikan bagaimana komponen software yang disebut dengan service diorganisir kedalam suatu struktur untuk mendukung kebutuhan bisnis. Web services adalah komponen software yang betugas dalam pertukaran informasi didalam environment heterogen termasuk internet. Service adalah kelompok fungsi independen yang tidak saling berhubungan langsung kecuali dengan interface service [6]. Service ini dapat berjalan diberbagai platform OS, dan dapat digunakan di berbagai lokasi serta ditulis dalam berbagai bahasa 2 Safuwan

3 pemrograman. Dan Service bus memungkinkan komunikasi terjadi antara service-service tersebut. Interface service adalah metode standard komunikasi yang dapat dipakai oleh siapapun tanpa membedakan vendornya. Service bus bertugas untuk menyembunyikan bagian mana dari service yang berkomunikasi dengan aplikasi SOA Modelling Metodologi SOA dimulai dengan modelling. SOA Conseptual Model didasarkan pada bentuk arsitekturnya yang merupakan interaksi diantara bagianbagian utamanya yaitu: 1. Penyedia Service Berfungsi menyediakan service dan dilengkapi dengan implementasinya. Penyedia service berupa network address yang dapat menerima dan mengeksekusi permintaan dari pemakai service. 2. Pemakai Service Pemakai service dapat menggunakan Uniform Resource Identifier (URI) untuk meminta service baik secara langsung atau melakukan pencarian service yang sesuai pada service registry, kemudian melakukan binding dan invoke terhadap service. Peminta service dapat berupa aplikasi, service maupun modul software yang memerlukan service. 3. Service Registry Service Registry berupa directory yang dapat diakses melalui network dan berfungsi untuk menyimpan service-service. Fungsi utamanya adalah menyimpan dan mempublish service dari penyedia service lalu mengirimkannya kepada yang meminta service. 4. Service Broker Service Broker menyediakan dan mengatur service registry. SOA menggunakan paradigma find-bindexecute. Penyedia service meregister servicenya kedalam registry public. Kemudian registry ini digunakan oleh pemakai untuk menemukan service yang sesuai dengan kriteria yang dikehendaki. Apabila didalam registry ini terdapat service yang dikehendaki, maka pemakai akan diberi kontrak dan alamat akhir service tersebut. Gambar 2-1 Paradigma SOA s Find-Bind-Execute SOA Reference Architecture Aplikasi berbasis SOA adalah aplikasi multi-tier terdistribusi yang terdiri dari layer-layer service yang terhubung dengan proses bisnis. Untuk bisnis yang Service-Oriented diperlukan pendekatan modelling, analysis, desain teknik dan aktivitas untuk mendefinisikan elemen-elemen dari masing-masing SOA layer. SOA Reference Architecture mencakup ketiga komponen SOA dengan dilengkapi pendekatan, permintaan dan desain patern yang memungkinkan. SOA Reference Architecture membentuk bagian-bagian SOA kedalam services, service component dan alirannya yang secara bersama-sama mensupport Enterprise business process dan keberhasilan bisinis. 3. Analisis Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai analisa integrasi enterprise resource planning 3.1 Domain Permasalahan Dalam suatu perusahaan skala Enterprise masing-masing department biasanya mempunyai kebijakan sendiri-sendiri, dengan demikian sangat sulit untuk menyatukannya dengan menggunakan aplikasi tunggal. Tentunya setiap department akan membuat aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan proses bisnis dari department tesebut. Akan tetapi setiap departemen diharuskan saling berkomunikasi dengan departmen lainya untuk koordinasi dan pertukaran data. Sehingga dengan demikian diperlukan proses untuk mengintegrasikan sistem yang berdiri sendiri-sendiri tersebut menjadi sistem yang terintegrasi satu sama lainnya. Selain sistem yang terintegrasi secara komunikasi data juga di butuhkan daftar integrasi urutan proses bisnis yang jelas sehingga mudah di mengerti oleh pengguna sistem. 3.2 Model Penerapan SOA pada ERP Penggunaan SOA pada penerapan bisnis proses perusahaan dalam pengembangan aplikasi ERP-nya memiliki beberapa keuntungan. Dengan metode SOA, program menyimpan fungsi-fungsi pentingnya dalam bentuk service. Service-service ini memiliki sifat independen, sehingga dapat dipangggil dan digunakan oleh siapa saja yang melakukan request service tanpa terhalangi oleh perbedaan platform. Sebuah aplikasi yang tidak berbasis service-oriented akan mendefinisikan proses bisnisnya bersamaan dengan perintah yang berhubungan dengan sisi teknis. Hal ini menyebabkan perubahan proses bisnis harus turun ke kode. Pengubahan yang langsung turun ke kode ini seharusnya bisa disederhanakan dengan memisahkan antara proses bisnis pada bagian tersendiri, sebab pada umumnya yang berubah pada sistem adalah proses bisnisnya saja. Sementara fungsi-fungsi yang dijalankan tidak berubah. Penggunaan arsitektur SOA akan menjadi jawaban terhadap masalah yang dialami tersebut. Arsitektur SOA menjamin modularitas fungsifungsi dari aplikasi yang ada didalamnya dan 3 Safuwan

4 memisahkan proses bisnis menjadi sebuah bagian tersendiri yang disebut lapisan orkestrasi. Perubahan proses bisnis cukup berlangsung pada lapisan orkestrasi tersebut dengan memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada. ERP yang terdiri dari banyak proses bisnis didalamnya sangat tepat jika dikembangkan dengan menggunakan metode SOA. Setiap bagian pembentuk ERP akan dibuat dalam sebuah serviceservice yang terpisah dan yang akan diletakkan pada sebuah Enterprise Service Bus (ESB). Service-service [5] ini mewakili masing-masing komponen pembentuk ERP yang dapat digunakan dan dipanggil oleh siapa saja dengan bebas tanpa terhalangi oleh perbedaan platform antara penyedia dan peminta service. Dan dengan penerapan SOA, perubahan proses bisnis ERP dapat dibuat lebih fleksibel karena jika terjadi perubahan Gambar 3. 1 Arsitektur Integrasi ERP 4. Tahap Perancangan Pada bab perancangan ini akan dijelaskan mengenai perancangan integrasi proses bisnis dan perancangan integrasi service dalam enterprise service bus 4.1 Perancangan Integrasi Proses Bisnis Procure-To-Pay Proses bisnis ini merupakan proses pengadaan barang yang dimulai dari purchase requisition hingga pembayaran. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam proses procure-to-pay: 1. Purchase Request Langkah ini merupakan tahap awal dari proses procure-to-pay, yaitu bagian gudang membuat daftar pemintaan kebutuhan bahan baku yang akan di gunakan untuk proses produksi. 2. Purchase Order Bagian pembelian yang menerima daftar permintaan pembeliaan bahan baku akan mencarikan kebutuhkan bahan baku dari supplier yang dapat memenuhi pengiriman sesuai dengan yang diinginkan. 3. Receiving Setelah dilakukan pembelian dan kemudian barang datang akan diterima di gudang karantina untuk dilakukan internal proses sebelum barang di pindahkan ke gudang bahan baku. 4. Purchase Invoice Dengan di terimannya barang yang di pesan maka bagian keuangan akan mendapatkan tagihan dari supplier terhadap barang yang di pesan. 5. Payment (Bank Out, Cash Out, Issue Cheque/Giro) Sebelum jatuh tempo tagihan pembayaran pembelian, bagain keuangan akan melakukan pembayaran yang biasanya dilakukan secara transfer bank atau mengeluarkan cheque/giro ke supplier Order-To-Cash Proses bisnis ini merupakan proses penjualan yang dimulai dari sales order hingga pelunasan. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam proses order-to-cash: 1. Sales Order Bagian marketing yang mendapatkan pesanan dari pelanggan akan membuat dokumen pesanan pembelian yang selanjutnya akan di teruskan kepada bagian PPIC. Bagian PPIC akan membuatkan perancaan produksi barang pesanan dan memberikan promise date penyelesaian produksi barang yang di pesan. 2. Shipment Setelah barang pesanan selesai di produksi selanjutnya bagian gudang barang jadi membuatkan surat pengiriman. 3. Load Sheet Dari daftar shipment yang ada selanjutnya bagian pengiriman akan mendistribusikan ke pelanggan. 4. Sales Invoice Bagian keuangan membuatkan tagihan pembayaran dari pesanan pelanggan yang sudah dikirimkan. 5. Pelunasan Pelanggan dapat melakukan pembayaran melalui transfer bank, atau memberikan 4 Safuwan

5 cheque/giro sesuai dengan tagihan pembayaran pembeliannya Make-To-Order Manufacturing Proses bisnis ini dijalankan untuk proses produksi barang yang di buat sesuai dengan pesanan pelanggan. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam proses produksi untuk make-to-order: 1. Production Request Bagian PPIC yang mendapatkan pesanan pembelian dari bagian marketing akan membuat dokumen permintaan produksi. Selanjutnya akan di buatkan perencanaan produksi sehingga dapat di ketahui jadwal proses produksi, dan bagian marketing dapat memberikan konformasi ke pelanggan mengenai kapan selesainya barang pesanan. 2. Production Order Dari jadwal produksi yang telah di buat di hasilkan surat perintah produksi yang kemudian di berikan kepada bagian produksi untuk melakukan proses eksekusi produksi. 3. Material Usage Bagian produksi akan mencatat pemakaian material yang diggunakan dalam proses produksi 4. Machine Usage Bagian produksi juga mencatat pemakaian mesin selama proses produksi. 5. Receipt Product Bagian produksi mencatat jumlah produk yang diterima dari hasil proses produksi. 6. Close Production Setelah semua proses produksi pesanan dalam surat perintah produksi dinyatakan selesai maka bagian produksi akan menutup permintaan produksi yang bersangkutan. 4.2 Perancangan Integrasi Service Perancangan integrasi service dilakukan dengan menggunakan BPEL dan Composite Application yang disediakan oleh framework OpenESB. Setiap BPEL yang di buat terdiri dari satu web service yang berisi banyak operation dan satu BPEL akan di buatkan satu Composite Application CurrencyManagement Gambar 4. 1 BPEL Currency Management 5. Uji Coba Bab ini membahas uji coba dari aplikasi yang dibuat dengan melihat hasil keluaran yang dihasilkan dari integrasi service, dan evaluasi untuk mengetahui kemampuan integrasi. Berikut ini ujicoba Service Currency Management yang sudah di-integrasikan 1. ProvideCurrency Input: Output: Cash and Bank Berikut ini merupakan salah satu contoh dari service yang ada pada functional domain Cash & Bank yaitu service CurrencyManagement yang dibuatkan BPEL untuk di-integrasikan. 5 Safuwan

6 2. ProvideExchangeRate Input: Output: Dari hasil pengamatan mulai tahap analisis, perancangan, implementasi dan uji coba, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Integrasi Service dengan menggunakan OpenESB dilakukan dengan membuatkan satu BPEL dan satu Composite Application untuk setiap web service. 2. Web service yang di-integrasikan dengan OpenESB harus stabil dengan tidak ada perubahan nama operation, format masukan dan keluaran karena jika ada perubahan maka mengharuskan membuat ulang BPEL dari web service tersebut karena OpenESB menggunakan static WSDL. 7. Daftar Pustaka [1] Enterprise resource planning, <url: ce_planning>, diakses tanggal 5 Juli [2] IBM. (2004). Patterns: Elements of Service- Oriented Analysis and Design, <url: ws-soad1/>, diakses tanggal 10 Juli [3] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (May 2010), Developing Information Technology Policies for Enterprise Resource Planning to Improve Customer Orientation and Service, International Journal of Computer Science and Network Security, ISSN , Vol. 10, No. 5, pp [4] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (March 2010), A Service Portfolio for an Enterprise Resource Planning ; International Journal of Computer Science and Network Security, ISSN , Vol. 10, No. 3, pp [5] ESB Integration Patterns, <url: diakses tanggal 15 Juli [6] Edison1, Virginia Tulenan1, and Ford Lumban Gaol "SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE REFERENCE ARCHITECTURE BLUEPRINT"; Jurnal Sistem Informasi MTI UI, Volume 5, Nomor 2, ISBN Kesimpulan Dari hasil pengamatan mulai tahap analisis, perancangan, implementasi dan uji coba, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Menggunakan Service yang telah di integrasikan dengan OpenESB harus dipastikan data yang diminta tidak kosong dengan menambahkan try catch pada saat request operation. Hal tersebut perlu dilakukan karena jika operation yang di minta menghasilkan object kosong maka akan menyebabkan error pada program. 2. Integrasi legacy system dapat dilakukan dengan mudah jika sudah menggunakan arsitektur SOA. 3. Enterprise Service Bus merupakan teknologi yang sangat mendukung implementasi integrasi aplikasi SOA. 6 Safuwan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Perekonomi Nasional Indonesia sekarang ini, pemasaraan berkembang dengan pesat dan memahami perilaku konsumen menjadi salah satu strategi dalam keberhasilan memasarkan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java

Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java Riyanarto Sarno 1, Dwi Sunaryono 2, Gita Ventyana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

Pembimbing 1 : Prof. Drs. Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc. Ph.D Pembimbing 2 : Rizky Januar Akbar, S.Kom Retno Mumpuni

Pembimbing 1 : Prof. Drs. Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc. Ph.D Pembimbing 2 : Rizky Januar Akbar, S.Kom Retno Mumpuni Service Oriented Analysis and Design (SOAD) untuk Perangkat Lunak Audit Internal Akuntansi dan Pembangunan Prototipenya Pembimbing 1 : Prof. Drs. Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc. Ph.D Pembimbing 2 : Rizky

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

serta Implementasi Single Sign On pada Enterprise Resource Planning (ERP)

serta Implementasi Single Sign On pada Enterprise Resource Planning (ERP) Rancang Bangun Orkestrasi Web Service serta Implementasi Single Sign On pada Enterprise Resource Planning (ERP) AHMAD DZULFIKAR ADI PUTRA NRP 5107 100 088 Dosen Pembimbing Prof. Drs.Ec. Ir. Riyanarto Sarno,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1 BAB III ANALISIS 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA Penerapan proses BPM pada sebuah organisasi akan mengakibatkan sistem yang digunakan terus berubah untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh : Nama : NURUL FARIDA NIM : 09.11.3242 Kelas : S1 TI 10 Jurusan : S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government bahwa agar terlaksannya penerapan e-government secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, khususnya di dalam dunia teknik informatika, penting bagi pelaku industri yang berkecimpung di dunia

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Saat berbicara mengenai SOA, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembahasan mengenai services. Services adalah sebuah fungsi yang terdefinisi

Lebih terperinci

PROPOSAL. Hudi Kusuma Bharata /14/2009

PROPOSAL. Hudi Kusuma Bharata /14/2009 PROPOSAL Pengembangan Framework Aplikasi berbasis SOA (Service-Oriented Architecture) untuk Integrasi Aplikasi-2 Bisnis di PT XYZ Hudi Kusuma Bharata - 341208719 11/14/2009 Abstraksi: Membuat framework

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Pelacakan Aset Bergerak Menggunakan Teknologi GPS dengan Model Perangkat Lunak Sebagai Layanan Berbasis SOA pada Platform Java

Rancang Bangun Aplikasi Pelacakan Aset Bergerak Menggunakan Teknologi GPS dengan Model Perangkat Lunak Sebagai Layanan Berbasis SOA pada Platform Java Rancang Bangun Aplikasi Pelacakan Aset Bergerak Menggunakan Teknologi GPS Model Perangkat Lunak Sebagai Layanan Berbasis SOA pada Platform Java Riyanarto Sarno, Kemas Dimas Ramanditya, Dwi Sunaryono 3,,3

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda no. 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1. Penelitian Sebelumnya Penelitian berjudul Implementasi Aplikasi ADempiere Pada Proses Bisnis Jasa Angkutan Barang Pada PT Sinar Aji Cepat Bhayangkara Pekalongan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSINESS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Nama : Ryan Yuli NIM : 09.11.2638 Kelas : 09-S1T1-02 Program Studi : E-Bisnis Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Account Payable, Account Receivable, dan Fixed Asset Berorientasi Arsitektur Service (SOA) dengan Pendekatan Workflow

Rancang Bangun Perangkat Lunak Account Payable, Account Receivable, dan Fixed Asset Berorientasi Arsitektur Service (SOA) dengan Pendekatan Workflow JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Account Payable, Account Receivable, dan Fixed Asset Berorientasi Arsitektur Service (SOA)

Lebih terperinci

Service Oriented Analysis and Design (SOAD) untuk Perangkat Lunak Account Payable, Account Receivable dan Fixed Asset dan Pembangunan Prototipenya

Service Oriented Analysis and Design (SOAD) untuk Perangkat Lunak Account Payable, Account Receivable dan Fixed Asset dan Pembangunan Prototipenya Service Oriented Analysis and Design (SOAD) untuk Perangkat Lunak Account Payable, Account Receivable dan Fixed Asset dan Pembangunan Prototipenya Pembimbing 1 : Prof. Drs. Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc.

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI.

PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI. Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI Rini Astuti Sekolah Tinggi Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER

BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER 4.1 Arsitektur Bisnis Arsitektur Bisnis pada aplikasi Global Purchase Order (GPO) ini digambarkan melalui beberapa komponen yang tercantum pada bab ini dan bab sebelumnya yaitu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2.

PENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2. PENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2. 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto,

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) A-183

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) A-183 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2,. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-183 Implementasi Modul-Modul Enterprise Resource Planning Multi Tenant pada Cloud Computing Rizky W. Herlambang, Riyanarto Sarno,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam.

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 KSI LANJUT SCM dan IT dalam SCM Peran Teknologi Informasi dalam Suatu SCM. Pentingnya Informasi dalam SCM. Penggunaan Informasi dalam Suatu SCM.

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Modul ke: Enterprise Resource Planning Fakultas FASILKOM PENTINGNYA ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DAN TEKNOLOGI TERKAIT Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, M.Kom Latar

Lebih terperinci

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PD. Sumur Sari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. PD. Sumur Sari setiap hari melakukan kegiatan produksi garam, kerupuk, dan tepung. Dan

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Sejarah Perkembangan ERP

Pertemuan 4 Sejarah Perkembangan ERP Pertemuan 4 Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara ERP merupakan perkembangan dari Manufacturing Resource Planning yang juga merupakan hasil dari Evolusi Material Resource Planning (MRP). Sistem

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka penelitian

Gambar 5 Kerangka penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kecepatan proses transaksi menjadi sebuah standar bagi sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Proses transaksi menjadi sebuah kelemahan ketika proses

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning )

ERP ( Enterprise Resource Planning ) ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Palembang email : ariemuzakir@gmail.com Abstrak Web service

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN PENERAPAN ERP PADA PT. PWI DENGAN MENGGUNAKAN SWOT

ANALISA KELAYAKAN PENERAPAN ERP PADA PT. PWI DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALISA KELAYAKAN PENERAPAN ERP PADA PT. PWI DENGAN MENGGUNAKAN SWOT Nikodemus Handrianto, Rully Soelaiman Jurusan Manajemen Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Kampus

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Pendahuluan Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional yang terdiri atas berbagai fitur. Tujuan integrasi : agar dapat merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh yang besar kepada seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam dunia kerja. Sebagian besar perusahaan sangat

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** Pertemuan 5 Compiere PENGENALAN COMPIERE Compiere mempunyai arti untuk melengkapi, menyelesaikan, mengerjakan (dalam bahasa Italia) Solusi bisnis ERP dan CRM yang

Lebih terperinci

Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini :

Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini : Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini : No.1 No.2 1. Gambar diatas menggambarkan konsep dasar ERP, mulai dari front office disisi customer dan backoffice disisi supplier. Database pada ERP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan e-gov merupakan suatu konsep penyelenggaraan pemerintahan yang memfokuskan pada kepentingan warga negara terkait untuk pemberian layanan dan administrasi

Lebih terperinci

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana ALTIUS ERP Oleh : I Ketut Widhi Adnyana 57.101.13.008 1 Dukungan Penggunaan ALTIUS Merampingkan manajemen persediaan dan mendapatkan akurasi data yang real-time untuk produk-produk berkualitas tinggi,

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat serta tingkat persaingan saat ini yang juga semakin ketat, informasi merupakan aset vital yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi yang sangat besar serta canggih di dunia modern ini, menjadi salah satu faktor yang ikut mendukung pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan di dalam dunia industri semakin ketat. Hal ini ditandai dengan terciptanya globalisasi pasar yang mengakibatkan munculnya pertumbuhan industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Teknologi Informasi untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi diharapkan menjadi sebuah

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini rumah sakit telah menjadi institusi pelayanan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini rumah sakit telah menjadi institusi pelayanan dengan tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini rumah sakit telah menjadi institusi pelayanan dengan tingkat kompleksitas yang sangat tinggi adapun kompleksitas yang tercipta disebabkan oleh sektor pelayanan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TATA KELOLA SOA DALAM PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SEBAGAI SOLUSI PERUSAHAAN YANG DITERAPKAN DI PT. XYZ

IMPLEMENTASI TATA KELOLA SOA DALAM PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SEBAGAI SOLUSI PERUSAHAAN YANG DITERAPKAN DI PT. XYZ IMPLEMENTASI TATA KELOLA SOA DALAM PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SEBAGAI SOLUSI PERUSAHAAN YANG DITERAPKAN DI PT. XYZ Case Study RYAN RAHMANSYAH 1212400075 Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer PROGRAM

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN ANALISIS KINERJA KOMPUTASI TERDISTRIBUSI DENGAN PLATFORM WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE REST REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER Oleh : Yogiswara *) ABSTRAK Teknologi Komputasi terdistribusi seperti Common

Lebih terperinci

KONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X

KONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X KONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X Wajudi dan Fajar Baskoro Manajemen Teknologi Informasi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan teknologi, untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan teknologi, untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan ilmu teknologi dan informasi berada pada tingkat perkembangan yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning PERKEMBANGAN ERP Materi #3 Evolusi SI 2 Pada awalnya Sistem Informasi (SI) hanya mendukung aktivitas pada satu area fungsional pada bisnis (marketing information system, production information system).

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) bidang II Kota Bandung adalah salah satu bagian dari BPPT Kota Bandung yang melayani proses penerbitan perizinan meliputi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang dalam kehidupan sudah tidak dapat lepas dari teknologi tersebut. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang dalam kehidupan sudah tidak dapat lepas dari teknologi tersebut. Ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang semakin berkembang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Hampir semua bidang dalam kehidupan sudah

Lebih terperinci