PACKED BED ABSORBER. Dr.-Ing. Suherman, ST, MT Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Edisi : Juni 2009
|
|
- Teguh Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PACKED BED ABSORBER Dr.-Ing. Suherman, ST, MT Teknik Kimia Universitas Diponegoro Edisi : Juni 009
2 Packed Bed Absorber. Pendahuluan Bagian packed bed absorber Problem Umum. Menghitung Tinggi Penurunan Persamaan Desain Definisi N OG dan H OG 3. Menghitung Diameter Pressure Drop di Packed Bed Korelasi Umum
3 . PENDAHULUAN 3
4 Packed Bed Absorber Packed tower: berupa tube atau pipa ang diisi dengan beberapa packing. Cairan masuk dari bagian atas, sedangkan gas masuk dari bagian bawah. Hitung: Laju alir air Diamater tower Tinggi packing 4
5 Packing Ada 3 jenis. Raschig ring: potongan pipa L D 0,5- in. Berl saddle 3. Pall ring Packing memberikan kontak g bagus antar kedua fasa Sehingga luas permukaan menjadi maksimum 5
6 Distributor Tujuan: menghindari i terjadina channeling Redistributor ditempatkan setiap 0-5 ft 6
7 Problem Umum Packed bed tower berisikan in raschig ring. Laju alir umpan, kali nilai minimum. Air dengan 0,0% acetone Tekanan parsial acetone di larutan: p A = P 0 A γ A x A dim ana ln γ A =,95 ( x) P 0 A = 0,33 atm, tekanan uap acetone pada 80 F 80 F atm Hitung:. Laju alir air. Diamater tower 3. Tinggi packing 500 SCM udara mengandung 4% mool acetone Diambil 95% acetone 7
8 Overview Jawaban. Pemilihan laju alir larutan : L =, -,5 kali L min. Diameter tower: berdasarkan pada basis pressure drop. Z p T in H O = 0,5 0,5 ft packing 3. Ketinggian tower ditentukan oleh laju transfer massa. Konsep transfer unit Z = H T OG x N OG Konsep HETP Z T = N x HETP 8
9 (A) Laju alir minimum - SCFM = standard cubic feet per minute Gas ideal: PV = nrt V n = RT P = R 3 ( 73K) liter ft =,4 = 359 ( atm) gmol lbmol 500ft = 359ft V 3 3 min lbmol =,39 lbmol min Berapa laju alir minimum cairan ang dibutuhkan? Untuk menghitungna perlu memplot garis operasi dan kurva kesetimbangan V L 9
10 (A) Laju alir minimum - p Kurva Kesetimbangan A = P 0 A γ A x A dim ana ln γ x akta pa = pa/p A =,95 ( x) P 0 A = 0,33 atm, tekanan uap acetone pada 80 F x 0
11 (A) Laju alir minimum -3 Garis Operasi L Y = X + Y V x X = Y x = 0. x = X = = 0.4 Y = Y = 0.05 Y = Kurva kesetimbangan (EC) berada di bawah X garis operasi (OL). Selanjutna, minimum slope tercapai ketika OL meninggung EC. Akhirna, X bisa dibaca pada OL. L Y Y = = =.9 Y =.9X V X X min Y L min =.9 V =.9 x.39 lbmol/min =.66 lbmol/min Atau.66 lbmol/min x 8 lb/lbmol x 8.33 lb/gal = 5.75 gal/min
12 (B) N OG - N OG = d * = (95% terambil dari cairan) Dalam soal ini misalkan x = Maka L dihitung x x L = V 80 F x x () atm Air x = Maka akan didapat L/V =.06 * = 0.33exp[.95( x )]x () Aceton di udara = 0.4 V =.39 lbmol/min x = 0.07
13 (B) N OG - x/(-x) x * /(-*) Integrasi * X x f ( ) ( x 0 ) + f ( x) ( ) f ( x) + f ( x ) f x dx = x x 0 + ( x x x ) 0 50 Y d N = OG =.0 * /( -*)
14 (C) H OG - H V S K a OG = = g G K a g Bila K g a = 0.04 lbmol/s m 3 D T = m Maka S = π r = m G = V/S =.39 lbmol/min/60/ G = lbmol/s m H OG = m Z T = H OG x N OG = x = 5.5 m 4
15 Menghitung g Tinggi 5
16 Ketentuan Penurunan Ketentuan:. Transfer mass dari fase L ke V diberi tanda positif. Integrasi persamaan dihitung dari bagian bawah (posisi ) ke atas (posisi ) 3. Aliran ke atas adalah fase V sedang ke bawah adalah a fase L V V+dV L+dL L x Notasi: V, L = laju alir molar (lbmol/hr) (atau mol/s), x = fraksi mol fase V, L Z = tingi tower, ft (atau m) V L dz Catatan: Komposisi bisa berupa: - Tekanan parsial untuk gas - Konsentrasi mol/volume - Rasio mol V L x 6
17 Penurunan Persamaan Desain Neraca total dv = dl Neraca komponen ( V) d( Lx) d = V V = Lx Lx = Lx V V + L x + Laju perubahan kompenen di fasa d ( ) ( ) ( * V = k da = K )da da = a Sdz i a: luasan interface per unit volume packing S: luasan penampang melintang tower kosong Karena a sering tidak diketahui, maka + dikenalkan konstanta t komposit k a d z ( ) ( ) ( * V = k a i Sdz = K a )Sdz ( ) ( ) d V = = ( ) d V dz * k as K as ( ) 0 i 7
18 Penurunan Persamaan Desain Asumsi V, L konstan : tidak valid ( ) V' = V ( V) = V'd = V' d * V = K a S d d z ( ) V K a S ( ) dz d dz = 0 * ( )( ) = V d ( ) ( ) z dz 0 = H OG dn OG 8
19 Penurunan Persamaan Desain Untuk memudahkan intergrasi, maka diharapkan nilai H OG konstan Dari penurunan Chapter 3 Buku Foust: dasar mekanisme perpindahan massa ( ) kons tan K a = z dz lm V ( ) d = lm 0 * K a S z dz = V a S ( ) ( )( ) lm ( ) d lm ( ) ( )( ) * 0 K lm z = H OG dn OG ( ) lm = ( ) ( * ) ln ( ) ( * ) 9
20 Definisi H OG &N OG NTU - Ukuran tingkat kesulitan proses separasi - Semakin tinggi tingkat kemurnian produk ang diinginkan, semakin besar NTU ang diperlukan HTU - Ukuran efektifitas separasi dari packing tertentu untuk spesies kimia i ang diproses - Semakin tinggi laju perpindahan massa dan luas permukaan perpindahan, maka HTU akan semakin kecil 0
21 Z T =H OG xn OG Number of transfer unit Height of transfer unit Di Driving i Force N G ( ) d lm ( )( i ) V a S H G k ( ) lm i i ( ) d N lm OG ( )( ) * d x ( ) N L x lmdx x ( x)( x x) i V H OG K a S ( )lm V H L k x a S( x) lm x ( ) N OL x lmdx V * H ( )( ) x OL x x x K x a S ( x ) lm * x xi * x x
22 Cara menghitung N OG. Secara grafis versus ( ) = * ( ) ( ) lm ln ( ) * ( ). Metoda Wiegand Bahwa nilai (-) lm sama dengan nilai rata-rata aritmatik dari (-) dan (-*) N OG = d + ln ( ) * ( ) ( ) Biasana, suku terakhir bisa diabaikan 3. Metoda Log-Mean Driving Force Jika larutanna encer, dimana mol fraksi hampir sama dengan rasio mol, dan garis operasi dan kurva keseimbangan adalah lurus * * NOG= * * ( ) ( ) ( ) = lm ( ) lm * ( ) ln * ( )
23 Hubungan H OG,H G,H OL,H L H = H + OG G mv L H L H = H + OG G mv L H Lihat di Geankoplis (under construction) L 3
24 3 Menghitung g Diameter 4
25 Pressure Drop di Packed Bed Aliran di packed bed absorber: lawan arah Cairan jatuh ke bawah karena gravitasi Gas mengalir ke atas dengan sedikit pressure drop Laju alir massa (lb/hr m ) G = M V S packing gas cairan 5
26 Hubungan G x, G dan p 6
27 Terjadina fenomena Flooding Aliran gas ke atas gas ang memiliki gaa dorong terhadap cairan akan memperlambat laju alir cairan. Semakin besar laju alir gas semakin besar gaa dorong. Ketika gaa dorong mendekati gravitasi, maka cairan akan mengalir lebih lambat, dan cairan mulai terakumulasi di tower 7
28 Terjadina fenomena Flooding Flooding : p f /L 3i in HO/ft packing Loading : p f /L 0.5 in H O/ft packing Normal : p f /L in H O/ft packing Liquid holdup: fraksi intersticial volume ang terisi cairan Intersticial volume: ruang kosong antara packing Loading: kenaikan holdup cairan karena naikna laju alir gas Flooding: aliran ke bawah cairan berhenti karena tinggina aliran ke atas gas 8
29 Pengaruh ukuran packing Semakin besar ukuran packing, semakin toleran terhadap laju alir gas ang lebih tinggi. 9
30 Korelasi umum p Untuk berbagai jenis packing Setiap packing memiliki nilai F p = faktor packing G x, G : lb/ft -s µ x : cp ρ x, ρ : lb/ft 3 g c : 3. lb f -ft/lb-s 30
31 Faktor Packing 3
32 Menghitung Diameter Tower Diketahui i L, V Hitung D T sehingga p/z T in H O/ft packing p/z T =f(g,g x ) M xl M V M V G M L L G = = x S x = = S π D M V = T G M V V 4 S. Hitung absis (L/V). Plot ke dalam kurva, dan tentukan p ang diinginkan 3. Baca ordinat 4. Hitung G 5. Hitung D T πd 4 T = S = M G V 3
PERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin
PERANCANGAN PACKED TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Perhitungan Tinggi Kolom Packing 2. Perhitungan Diameter Kolom Perhitungan Tinggi Kolom Packing Tinggi kolom packing
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PROSES ABSORBER. Oleh : KELOMPOK 17
PERANCANGAN ALAT PROSES ABSORBER Oleh : KELOMPOK 17 M Riska Juliansyah P (03121403010) Abraham Otkapian (03121403044) Christian King Halim (03121403054) TERMINOLOGI Absorber adalah suatu alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB V. CONTINUOUS CONTACT
BAB V. CONTINUOUS CONTACT Operasi pemisahan continuous contact secara prinsip berbeda dengan stage wise contact. Pada operasi pemisahan ini, kecepatan perpindahan massa berlangsung saat kedua fasa tersebut
Lebih terperinciTRANSFER MASSA ANTAR FASE. Kode Mata Kuliah :
TRANSFER MASSA ANTAR FASE Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS ALAT-ALAT TRANSFER MASSA Perancangan alat transfer massa W A = W A = N A A jumlah A yang ditransfer waktu N A : Fluks molar atau massa
Lebih terperinciLebih Jauh tentang Absorpsi Gas dan Pembahasan CONTOH: Soal #2
Kuliah #3: Lebih Jauh tentang Absorpsi Gas dan Pembahasan CONTOH: Soal #2 Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. DTK-FTUI, 27 Oktober 2015 Beberapa Model Kolom Absorpsi A. Kolom Talam (Tray-type Plate Columns)
Lebih terperincipacking HETP meningkat dengan beban (loading) dalam structured packing
TINGGI PACKED COUMN EFISIENSI PACKING Konsep HETP Konsep HETP (Height Equivaent of a Theoritical Plate) diperkenalkan untuk memungkinkan perbandingan efisiensi antara kolom packing dan kolom plate. HETP
Lebih terperinciPERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin
PERANCANGAN TRAY TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower Penentuan Kondisi
Lebih terperinciRuang Lingkup. 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower
Ruang Lingkup 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower Penentuan Kondisi Operasi Kolom Kondisi operasi kolom ditentukan oleh pasangan suhu
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA I. TUJUAN
Lebih terperinciKOLOM BERPACKING ( H E T P )
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 1 KOLOM BERPACKING ( H E T P ) LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA
Lebih terperinciALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER
PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. Setijo Bismo,, DEA. DTK FTUI Nopember, 2014
Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo,, DEA. DTK FTUI opember, 2014 Skematisasi Operasi Absorpsi V, 1 L, 0 V, +1 L, Suatu menara sieve-tra dirancang untuk proses absorpsi gas. as umpan memasuki kolom di bagian bawah
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem
KESETIMBANGAN FASA Kata fase berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemunculan. Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh
Lebih terperinciBAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)
BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y
Lebih terperinciPenurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier
Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier Ir Bambang Soeswanto MT Teknik Kimia - Politeknik Negeri Bandung Jl Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40012 Telp/fax : (022) 2016 403 Email
Lebih terperinciBAB I DISTILASI BATCH
BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)
Lebih terperinciTERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari
TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari PV Work Irreversible (Pressure External Constant) Kompresi ireversibel: Kerja = Gaya x Jarak perpindahan W = F x l dimana F = P ex x A W = P ex x A x l W = - P ex x
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciFluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.
Fluida Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-moleku1di dalam fluida mempunyai kebebasan
Lebih terperinciKolom pemisahan. stripper. absorber. distilasi
Perancangan Kolom Tinggi Tahapan Perancangan Kolom pemisahan distilasi absorber stripper Distilasi multiple feed Distilasi batch Pertimbangan Pemilihan jenis Kolom (Plat or Isian) (1) 1. Kolom tray dpt
Lebih terperinciLABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN
MODUL 1.01 ABSORPSI Oleh : Fatah Sulaiman, ST., MT. LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.01 ABSORPSI I. Tujuan Praktikum
Lebih terperinciFENOMENA PERPINDAHAN. LUQMAN BUCHORI, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP
FENOMENA PERPINDAHAN LUQMAN BUCHORI, ST, MT luqman_buchori@yahoo.com JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP Peristiwa Perpindahan : Perpindahan Momentum Neraca momentum Perpindahan Energy (Panas) Neraca
Lebih terperinciPMD D3 Sperisa Distantina EKSTRAKSI CAIR-CAIR
Peserta kuliah harus membawa: 1. kertas grafik milimeter 2. pensil/ballpoint berwarna 3. penggaris PM 3 perisa istantina EKTRKI CIR-CIR Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
Lebih terperinciTeori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)
eori Kinetik Gas Pengertian Gas Ideal Istilah gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas. Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hukum Kekekalan Massa Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov- Lavoiser adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan
Lebih terperinciALIRAN MELEWATI MEDIA BERPORI
ALIRAN MELEWATI MEDIA BERPORI Sub-chapters 12.1. Fluid friction in porous media 12.2. Two-fluid cocurrent flowing porous media 12.3. Countercurrent flow in porous media 12.4. Simple filter theory 12.5.
Lebih terperinciDISAIN KOLOM PENYERAPAN GAS FLUOR YANG KELUAR DARI UF 6 CHEMICAL TRAP
Urania Vol. 16 No.1, Januari 2010 : 1-46 ISSN 0852-4777 DISAIN KOLOM PENYERAPAN GAS FLUOR YANG KELUAR DARI UF 6 CHEMICAL TRAP Prayitno Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong,
Lebih terperinciPENGANTAR TRANSFER MASSA
MD D3 Sperisa Distantina ENGNTR TRNSFER MSS Transfer massa merupakan salah satu hemical Engineering Tools, yang merupakan konsep-konsep atau prinsip-prinsip seorang TK dalam menyelesaikan tugasnya. hemical
Lebih terperinciBAB II. KESEIMBANGAN
BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis
Lebih terperinciMODUL 1.05 FLUIDISASI. Oleh : Ir. Agus M. Satrio, M.Eng
ODU 1.05 FUIDISASI Oleh : Ir. Agus. Satrio,.Eng ABORATORIU OPERASI TEKNIK KIIA JURUSAN TEKNIK KIIA UNIVERSITAS SUTAN AGENG TIRTAYASA CIEGON BANTEN 008 odul 1.05 FUIDISASI 1. Pendahuluan Fluidisasi merupakan
Lebih terperinciTRANSPORT MOLEKULAR TRANSFER MOMENTUM, ENERGI DAN MASSA RYN. Hukum Newton - Viskositas RYN
TRANSPORT MOLEKULAR TRANSFER MOMENTUM, ENERGI DAN MASSA RYN Hukum Newton - Viskositas RYN 1 ALIRAN BAHAN Fluid Model Moveable Plate A=Area cm 2 F = Force V=Velocity A=Area cm 2 Y = Distance Stationary
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai konstanta dalam peristiwa adsorbsi dari larutan asam asetat oleh karbon aktif pada suhu konstan. I.2. Dasar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat
BAB II DASAR TEORI 2.. Perpindahan Panas Perpindahan panas adalah proses berpindahnya energi dari suatu tempat ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat tersebut. Perpindahan
Lebih terperinciHukum Kesetimbangan Distribusi
Hukum Kesetimbangan Distribusi Gambar penampang lintang dari kolom kromatografi cair-cair sebelum fasa gerak dialirkan dan pada saat fasa gerak dialirkan. 1 Di dalam kolom, aliran fasa gerak akan membawa
Lebih terperinciKesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam sistem pada kesetimbangan Uap mengembun dengan laju
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL.
No. Urut : 108 / S2-TL / RPL / 1998 STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL Testis Magister Okb: ANTUN HIDAYAT
Lebih terperinciPENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law
PENGUKURAN VISKOSITAS RINI YULIANINGSIH Review Viskositas Newtonian Non Newtonian Power Law yz = 0 + k( yz ) n Model Herschel-Bulkley ( yz ) 0.5 = ( 0 ) 0.5 + k( yz ) 0.5 Model Casson Persamaan power law
Lebih terperinciAZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KESETIMBANGAN ENERGI Konsep dan Satuan Perhitungan Perubahan Entalpi Penerapan Kesetimbangan Energi Umum
Lebih terperinci...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.
Cooling Tower Menara pendingin adalah suatu menara yang digunakan untuk mendinginkan air pendingin yang telah menjadi panas pada proses pendinginan, sehingga air pendingin yang telah dingin itu dapat digunakan
Lebih terperinciKesetimbangan Fasa Bab 17
14.49 Pada diagram fase dibawah ini kesetimbangan cair uap digambarkan sebagai T terhadap xa pada tekanan konstan, tentukan fase-fase dan hitunglah derajat kebebasan dari daerah yang ditandai. Jawab: Daerah
Lebih terperinciKIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari
KIMIA FISIKA I TC20062 Dr. Ifa Puspasari TEORI KINETIK GAS (1) Dr. Ifa Puspasari Apa itu Teori Kinetik? Teori kinetik menjelaskan tentang perilaku gas yang didasarkan pada pendapat bahwa gas terdiri dari
Lebih terperinciMAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI
MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI Disusun Oleh : Kelompok II Salam Ali 09220140004 Sri Dewi Anggrayani 09220140010 Andi Nabilla Musriah 09220140014 Syahrizal Sukara 09220140015 JURUSAN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciBAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan
BAB Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan. Pengenalan Hal-hal yang berkaitan dengan neraca energi : Adiabatis, isothermal, isobarik, dan isokorik merupakan proses yang digunakan dalam menentukan suatu
Lebih terperinciWUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil
WUJUD ZAT (GAS) SP-Pertemuan 2 Gas : Jarak antar partikel jauh > ukuran partikel Sifat Gas Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil Laju-nya selalu berubah-ubah karena adanya tumbukan dengan wadah
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE)
KESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE) Kondisi Kesetimbangan Untuk suatu sistem dalam kesetimbangan, potensial kimia setiap komponen pada setiap titik dlam system harus sama. Jika ada
Lebih terperinciBAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN
BAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN Seluruh jenis konsekuensi kegagalan dicari nilainya melalui perhitungan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Salah satu input
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. P = Pc = P 3 = P 2 = Pg P 5 P 4. x 5. x 1 =x 2 x 3 x 2 1
III. LANDASAN TEORI 3.1 Diagram suhu dan konsentrasi Hubungan antara suhu dan konsentrasi pada sistem pendinginan absorpsi dengan fluida kerja ammonia air ditunjukkan oleh Gambar 6 : t P = Pc = P 3 = P
Lebih terperinciSistem Sumur Dual Gas Lift
Bab 2 Sistem Sumur Dual Gas Lift 2.1 Metode Pengangkatan Buatan (Artificial Lift Penurunan tekanan reservoir akan menyebabkan penurunan produktivitas sumur minyak, serta menurunkan laju produksi sumur.
Lebih terperinciMODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN
MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN NURUL ANGGRAHENY D NRP 2308100505, DESSY WULANSARI NRP 2308100541, Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Ali
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?
BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia? Aplikasi dasar-dasar ilmu pengetahuan alam yang dirangkai dengan dasar ekonomi dan hubungan masyarakat pada bidang yang berkaitan Iangsung dengan proses dan
Lebih terperinciPertemuan ke 7 BAB V: GAS
Pertemuan ke 7 BAB V: GAS Zat-Zat yang Berwujud Gas Di dalam atmosfir normal terdapat sebanyak 11 unsur dalam bentuk gas dan beberapa senyawa di atmosfir juga ditemukan dalam wujud gas. Sifat fisik gas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinci11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) KINETIKA KIMIA Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada,
Lebih terperinciChapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Chapter 6 Gas Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Beberapa zat yang berwujud gas pada suhu 25 0 C dan tekanan 1 Atm 5.1 1 5.1 Sifat-sifat fisis yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS OLEH: RATIH NOVIYANTI (1113031028) DEWA AYU PRAPTI WIDI PRAMERTI (1113031042) GUSTI AYU PUTU WULAN AMELIA PUTRI
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS
PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS I. Tujuan 1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl 3 dan zat unknown X berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen
Lebih terperinciHUKUM 1 THERMODINAMIKA. Agung Ari Wibowo S.T., M.Sc Politeknik Negeri Malang
HUKUM 1 THERMODINAMIKA Agung Ari Wibowo S.T., M.Sc Politeknik Negeri Malang Jumlah energi yang diperlukan untuk menaikan 1 derajat satuan suhu suatu bahan yang memiliki massa atau mol 1 satuan massa atau
Lebih terperinciMatematika Teknik Kimia III (Process Modeling and Simulation)
Bahan Ajar Matematika Teknik Kimia III (Process Modeling and Simulation) IR. MOH. FAHRURROZI, M.SC, PH.D. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UINVERSITAS GADJAH MADA 2003 REVIEW CHEMICAL ENGINEERING TOOLS
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS OLEH: RATIH NOVIYANTI (1113031028) DEWA AYU PRAPTI WIDI PRAMERTI (1113031042) GUSTI AYU PUTU WULAN AMELIA PUTRI
Lebih terperinciKimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT
Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT Pendahuluan Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu
Lebih terperinciPEMISAHAN CAMPURAN ETANOL - AMIL ALKOHOL - AIR DENGAN PROSES DISTILASI DALAM STRUCTURED PACKING DAN DEHIDRASI MENGGUNAKAN ADSORBENT
PEMISAHAN CAMPURAN ETANOL - AMIL ALKOHOL - AIR DENGAN PROSES DISTILASI DALAM STRUCTURED PACKING DAN DEHIDRASI MENGGUNAKAN ADSORBENT Disusun oleh: Garry Sinawang Lutfia 2309100030 2309100136 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1. Hasil Konstruksi Kolom Adsorpsi Berdasarkan rancangan dari kolom adsorpsi pada gambar III.1., maka berikut ini adalah gambar hasil konstruksi kolom adsorpsi : Tinggi =1,5
Lebih terperinciH 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)
Purwanti Widhy H Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia tercapai jika: Laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar
Lebih terperinciSTUDI ABSORPSI CO2 MENGGUNAKAN KOLOM GELEMBUNG BERPANCARAN JET (JET BUBBLE COLUMN)
Seminar Sebumi Kerjasama Universitas Indonesia dan Universiti Kebangsaan Malaysia, Kampus UI Depok, 24-25 Juni 28 STUDI ABSORPSI CO2 MENGGUNAKAN KOLOM GELEMBUNG BERPANCARAN JET (JET BUBBLE COLUMN) Setiadi,
Lebih terperinciLAMPIRAN B PERHITUNGAN. = 27 cm x 13 cm x 17 cm = 5967 cm 3
1. olume Penampung Air Umpan Panjang Lebar Tinggi olume 27 cm 13 cm 17 cm p x l x t 27 cm x 13 cm x 17 cm 5967 cm 3 5,967 dm 3 (liter) LAMPIRAN B PERHITUNGAN 2. olume Tabung Penampung Gas H2 dan O2 Tinggi
Lebih terperinciWusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto
Wusana Agung Wibowo Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Herri Susanto Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, 20 Oktober 2009 Gasifikasi biomassa Permasalahan Kondensasi tar Kelarutan sebagian
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK
TRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK Fluida dinamik adalah fluida dalam keadaan bergerak atau mengalir. Syarat bagi fluida untuk mengalir adalah adanya perbedaan besar gaya antara dua titik yang dijalani oleh
Lebih terperinciPEREKAYASAAN MENARA PENYERAP GAS HF PADA PROSES KONVERSI UF 6 MENJADI UO 2 MELALUI JALUR AMMONIUM URANIL KARBONAT (AUK)
PEREKAYASAAN MENARA PENYERAP GAS HF PADA PROSES KONVERSI UF 6 MENJADI UO 2 MELALUI JALUR AMMONIUM URANIL KARBONAT (AUK) Abdul Jami dan Marliyadi Pancoko PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 7, Tangerang
Lebih terperinciPERHITUNGAN KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA PADA PUROLITE SEBAGAI RESIN PENUKAR ION
PERHITUNGAN KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA PADA PUROLITE SEBAGAI RESIN PENUKAR ION Hadiatni Rita P., Gracy Apprisiani W., dan Syarif Rahman Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya Abstrak
Lebih terperinciMODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya
MODUL- 9 Fluida Science Center Universitas it Brawijaya Definisi i i Fluida adalah zat alir, yaitu zat yang dapat mengalir. Contoh : Udara dan zat cair. Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diderita
Lebih terperinciSATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I. Disusun Oleh:
SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I Kelas : 4 KB Kelompok Disusun Oleh: : II Ari Revitasari (0609 3040 0337) Eka Nurfitriani (0609 3040 0341) Kartika Meilinda Krisna (0609 3040 0346) M. Agus Budi Kusuma (0609
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN berikut ini
Lebih terperinciBAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY
BAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY 4.1 Sistem Peralatan SPBU Konvensional Berikut merupakan skema peralatan peralatan yang terdapat di SPBU pada umumnya: Gambar 4.1 Skema
Lebih terperinci/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8
Faris Razanah Zharfan 06005225 / Teknik Kimia TUGAS. MENJAWAB SOAL 9.6 DAN 9.8 9.6 Air at 27 o C (80.6 o F) and 60 percent relative humidity is circulated past.5 cm-od tubes through which water is flowing
Lebih terperinciTEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari
TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari a) Gas terdiri atas partikelpartikel yang sangat kecil yang disebut molekul, massa dan besarnya sama untuk tiap-tiap jenis gas. b) Molekul-molekul ini selalu bergerak
Lebih terperinciHukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom
Hukum Termodinamika 1 Adhi Harmoko S,M.Kom Apa yang dapat anda banyangkan dengan peristiwa ini Balon dicelupkan ke dalam nitrogen cair Sistem & Lingkungan Sistem: sebuah atau sekumpulan obyek yang ditinjau
Lebih terperinciBAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR
BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN 1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair cair. 2. Mengetahui nilai koefisien distribusi dan yield proses ekstraksi. 3. Menghitung neraca massa proses
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs
KESETIMBANGAN FASA Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Panas Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Destilasi adalah proses pemisahan secara fisik yang berdasarkan atas perbedaan titik didih dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen proses pemisahan tidak dapat dilakukan
Lebih terperinciSIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR (FFE) DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA DITINJAU DARI PENGARUH ARAH ALIRAN UDARA
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012 SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR (FFE) DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA
Lebih terperinciFugasitas. Oleh : Samuel Edo Pratama
Fugasitas Oleh : Samuel Edo Pratama - 1106070741 Pengertian Dalam termodinamika, fugasitas dari gas nyata adalah nilai dari tekanan efektif yang menggantukan nilai tekanan mekanis sebenarnya dalam perhitungan
Lebih terperinciSIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLIN FILM EVAPORATOR DENAN ADANYA ALIRAN UDARA Dosen Pembimbing
Lebih terperinciTeknik Reaksi Kimia Lanjut
UNIVERSITAS INDONESIA Teknik Reaksi Kimia Lanjut Pasca Sarjana Dicka A Rahim [ 110610795 ] Rindang Isnaniar Wisnu Aji [ 1106109043 ] 01 D E P O K P4 5 A Reaksi fase liquid : A + B C Mengikuti persamaan
Lebih terperinciSulistyani M.Si
Sulistyani M.Si Email:sulistyani@uny.ac.id + Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Jumlah zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. Secara kuantitatif,
Lebih terperinciPROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR TRICKLE BED
INFO TEKNIK Volume 6 No.2, Desember 2005 (79-83) PROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR TRICKLE BED Isna Syauqiah 1 Abstract - Chlorine elimination from aqueous
Lebih terperinciFISIKA THERMAL II Ekspansi termal dari benda padat dan cair
FISIKA THERMAL II 1 Ekspansi termal dari benda padat dan cair Fenomena terjadinya peningkatan volume dari suatu materi karena peningkatan temperatur disebut dengan ekspansi termal. 1 Ekspansi termal adalah
Lebih terperinciBab I Thermodinamika untuk Teknik Lingkungan
Bab I Thermodinamika untuk Teknik Lingkungan Termodinamika adalah studi tentang energi yang terjadi pada proses reaksi (baik fisika maupun kimia), dan transformasi energi dari satu bentuk energi ke bentuk
Lebih terperinciBAB V Hasil Komputasi, Simulasi, dan Analisis
BAB V Hasil Komputasi, Simulasi, dan Analisis 5.1 Parameter dan Variabel Optimasi Salah satu variabel yang paling menentukan dalam perhitungan biaya operasi pompa yang telah dijelaskan pada subbab 3.2
Lebih terperinciNME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA
1 NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN NERACA MASSA KONSEP NERACA MASSA = persamaan yang disusun berdasarkan hukum kekekalan massa (law conservation of mass), yaitu
Lebih terperinciSoal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)
Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206
Lebih terperinciPanas dan Hukum Termodinamika I
Panas dan Hukum Termodinamika I Termodinamika yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara kalor (panas) dengan usaha. Kalor (panas) disebabkan oleh adanya perbedaan suhu. Kalor akan berpindah dari tempat
Lebih terperinci10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciEKSTRAKSI CAIR-CAIR. BAHAN YANG DIGUNAKAN Aquades Indikator PP NaOH 0,1 N Asam asetat pekat Trikloroetan (TCE)
EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN Dapat menerapkan prinsip perpindahan massa pada operasi pemisahan secara ekstraksi dan memahami konsep perpindahan massa pada operasi stage dalam kolom berpacking. II. III.
Lebih terperinciPEMILIHAN TIPE KOLOM PEMISAH. Asep Muhamad Samsudin
PEMILIHAN TIPE KOLOM PEMISAH PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Menara Menara adalah alat proses, umumnya berupa bejana (silinder) tegak yang digunakan pada proses pemisahan secara Distilasi,
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK i ABSTRACT ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL v BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 4 1.4 Manfaat Penelitian
Lebih terperinciWUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas
WUJUD ZAT 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas 1.1 Jumlah Fasa (P) Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen, dan dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas. Jumlah Fasa
Lebih terperinciTEMPERATUR. dihubungkan oleh
49 50 o F. Temperatur pada skala Fahrenheit dan Celcius TEMPERATUR 1. Teori atom zat mendalilkan bahwa semua zat terdiri dari kesatuan kecil yang disebut atom, yang biasanya berdiameter 10-10 m.. Massa
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl
LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN No. gr NaCl Tabel 10. Ketinggian H 2 pada Tabung Penampung H 2 h H 2 (cm) mmhg P atm mol NaCl volume Air (L) Konsentrasi NaCl (Mol/L) 0,0285 1 10 28 424 1,5578 0,1709 2 20 30
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Fisik
Laporan Praktikum Kimia Fisik DestilasiCampuranBiner Oleh :Anindya Dwi Kusuma Marista (131424004) Annisa Novita Nurisma (131424005) Rahma Ausina (131424022) Kelas : 1A- Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik
Lebih terperinci