Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto
|
|
- Widya Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Wusana Agung Wibowo Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Herri Susanto Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, 20 Oktober 2009
2 Gasifikasi biomassa Permasalahan Kondensasi tar Kelarutan sebagian komponen tar dalam air Latar Belakang Jenis minyak Kondisi operasi absorpsi Parameter Perancangan alat Aplikasi Penyerapan berbasis minyak Integrasi dengan mesin Diesel-genset untuk produksi listrik Titik didih minyak lebih tinggi atau hampir sama dengan titik didih komponen tar Konsep absorbsi-desorbsi dapat diterapkan Syarat gas produser bersih untuk aplikasi integrasi dengan mesin Diesel-genset: Kandungan tar mg/nm 3, kandungan partikel mg/nm 3, temperatur gas dibawah 50 o C 2
3 Rumusan Masalah Densitas Viskositas Tegangan muka Luas kontak Waktu tinggal Difusivitas Temperatur Koef. Transfer Tekanan Laju alir gas 3
4 Tujuan Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bagian pengembangan teknologi pembersihan gas hasil gasifikasi biomassa dengan prinsip absorbsi-desorbsi menggunakan pelarut berbasis minyak. Tujuan penelitian: a. mempelajari peristiwa transfer massa gas-cair pada proses absorpsi komponen tar dalam minyak b. menentukan nilai koefisien transfer massa volumetrik fase cair (K L a) 4
5 Tinjauan Pustaka Diagram Alir Proses Pemisahan Tar (Absorpsi-Desorpsi berbasis minyak/ Proses OLGA) Energy Research Centre of the Netherlands (ECN) Collector Absorber Stripper Tar cair dan minyak, ke gasifier Gas produser bebas tar Udara dengan kandungan tar dan minyak teruapkan, ke gasifier Gas produser dengan kandungan tar Make-up minyak Pompa Udara Pompa Pompa (Boerrigter,et al., 2005) 5
6 Tinjauan Pustaka Hasil Penelitian Pemisahan Tar dengan Proses OLGA skala laboratorium (ECN) Inlet Absorber Kelas Tar Tingkat pemisahan Kelas-1 Fragmen biomassa 100 % Kelas-2 fenol, kresol, piridin, quilonin 97 % Kelas 3 Total tar Kelas-3 toluen, xilen, etilbenzen 65 % Outlet Absorber Kelas-4 Naptalen, indena, bipenil, antrasen 100 % Kelas-5 fluoranten, krisen, piren 100 % Kelas-6 tidak diketahui 99 % Kelas 3 Total tar (Bergman, et.al., 2005) 6
7 Tinjauan Pustaka Transfer massa gas-cair Jika yang ditinjau hanya transfer massa pada fasa cair, maka perubahan konsentrasi A (mol A / volum) di fasa cair merupakan fungsi waktu: dc dt AL K a c * L.( A cal )..(1) Faktor a dan koefisien transfer massa tergantung pada geometri alat transfer massa dan kecepatan kedua arus (gas dan cair), maka biasanya digabung sebagai suatu hasil perkalian yaitu K L a, dan disebut sebagai koefisien transfer massa volumetris fasa cair (Hardjono, 1989). Hasil integrasi persamaan (1) menghasilkan: c c K a t C * ln( A AL ) L...(2) Konsentrasi komponen tar dalam minyak pada interval waktu tertentu (c AL, mol/l) dan konsentrasi kesetimbangan (c A*, mol/l) diukur melalui eksperimen. Nilai K L a merupakan kemiringan garis pada kurva -ln(c A* - c AL ) terhadap waktu (t). 7
8 Model estimasi nilai koefisien transfer massa fasa cair (K L ) Beberapa model estimasi nilai koefisien transfer massa fasa kontinyu/cair berdasarkan kondisi bilangan Re aliran gas adalah sebagai berikut: Tinjauan Pustaka 1. Re < 10 korelasi Rowe: Shc 2,076(Re) ( Sc) 0,5 0,5..(3) < Re < 100 model estimasi koefisien transfer massa fasa cair dapat menggunakan korelasi GFT: Shc 3. atau korelasi Higbie: 126 1,8(Re) ( Sc) k 4D AB U T 0,5 0,42 4. Re > 200 mengunakan korelasi Garner-Tayeban: Shc L d b 1/ ,0085(Re)( Sc) 0,7 (4)..(5)..(6) Sherwood (Sh c ) : Reynold (Re): Schmit (Sc): Sh c kl. d D AB 8 b d. U. D b G Re Sc. AB
9 Koefisien difusi zat terlarut A mendifusi ke dalam pelarut B (D AB ) Tinjauan Pustaka Fey dan Bart (2001), dalam penelitiannya menggunakan korelasi yang diajukan oleh Scheibel: 2/3 8 3V B T DAB 8,2x10 1 1/3..(7) VA. V A Volum molar zat terlarut A (V A ) dan pelarut B (V B ) ditentukan berdasarkan hukum Kopp Diameter gelembung (d b ) Pohorecki, et.al. (2005), mengajukan korelasi untuk menghitung diametar gelembung (d b ) sebagai fungsi sifat fisik cairan (densitas (r), viskositas (m), tegangan muka (s)) dan kecepatan superfisial gas (U G ): d b 0, 289 U 0,552 0,048 0,442 0,124 G..(8) 9
10 Tinjauan Pustaka Kecepatan superfisial gelembung (U G ) U G dianggap sama dengan kecepatan linier gas: U G h / t g..(9) Kecepatan terminal gelembung (U T ) Sinha dan Lahiri (1987), menggunakan persamaan yang diajukan oleh Clift, et.al. untuk menghitung kecepatan terminal gelembung (U T ). Untuk diameter gelembung di atas 0,0013 m, kecepatan terminal gelembung dapat diestimasi menggunakan persamaan berikut: U T (2,14 0,505 g. db ). d Luas antar-muka gas-cair per unit volum (a) b 1/ 2..(10) a 24Q D U d 2 k G b..(11) 10
11 Metodologi Penelitian Penyiapan bahan Model gas produser Minyak A Minyak B Jenis minyak: Minyak A dan Minyak B (perbedaan berat molekul dan viskositas) Percobaan penyerapan Variasi laju alir gas umpan Variasi temperatur minyak Percobaan Kejenuhan Variasi temperatur minyak Model gas produser: toluen atau fenol dalam aliran udara Variasi laju alir gas umpan: Analisis gravimetrik Jumlah massa model tar terserap dalam minyak Data gelembung Analisis gravimetrik Jumlah massa model tar terserap dalam minyak 0,063 ; 0,043 & 0,032 L/menit Variasi temperatur minyak: 28 o C, 59 o C dan 92 o C Model estimasi nilai K L a Percobaan laboratorium kolom gelembung Nilai K L a Jumlah komponen model tar Nilai K L a dan model estimasi yang sesuai terserap di dalam minyak metode gravimetrik Studi pemilihan tipe kontaktor gas-cair Data tambahan: Jumlah gelembung per satuan waktu Dasar perancangan unit absorpsi & waktu tinggal gelembung 11
12 Metodologi Penelitian Rangkaian alat percobaan Thermo controller 01 Thermo controller 02 Thermo controller 03 Regulator Pipa Venturi Tabung 03 1 Dry-B Wet-B 2 Tabung 05 Tabung 04 Tabung 01 Kran 02 3 Tabung 02 Blower Kran 01 Kran 03 Termometer Manometer 01 Batu es+air+garam Bath pendingin 01 Bath pemanas 01 Pemanas sabuk Bath pemanas 02 Keterangan: Tabung 06 Tabung Tabung Tabung 09 Tabung 10 Tabung 11 1 Unit pengeringan udara 2 Unit pencampuran udara-tar 3 4 Unit penyerapan tar Unit analisis Manometer 02 Batu es+air+garam Bath pendingin 02 Manometer 03 4 Batu es+air+garam Bath pendingin 03 12
13 Hasil Penelitian Sifat fisika minyak uji Sifat Minyak A Minyak B Air Berat molekul, g/mol (pustaka) di atas 800 di bawah Titik didih (pada 1 atm), o C (pustaka) di atas Viskositas, cp (pengukuran pada 30 o C) Densitas, g/ml (pengukuran pada 30 o C) ,8 0,91 0,89 1,00 Tekanan uap, mmhg pada 30 o C (pustaka) di bawah 0,05 0,01 31,82 Berat molekul minyak A lebih besar dari minyak B Viskositas minyak A jauh lebih kecil daripada minyak B 13
14 T ( o C) Data hasil percobaan (c AL, mol/l) Q (L/min) Toluen Oil A Fenol Oil A Toluen Oil B Fenol Oil B 0,063 0, ,063 0,0052 0, ,043 0,0062 0,0048 0,0052 0,0034 0,043 0,0061 0,0037 0,0056 0,0031 0,032-0,0102 0,0063 0,0022 0, ,0061 0,0021 c A * 0,0606 0,0342 0,0563 0,0101 0,063-0, ,063 0,0078 0, ,043 0,0071 0,0030 0,0067 0,0013 0,043 0,0109-0,0090 0,0011 0,032 0,0075 0,0021 0,0046 0,0009 0, ,0082 0,0011 c A * 0,0419 0,0222 0,0374 0,0068 0, ,063 0, ,043 0,0064-0,0025-0,043 0,0013-0,0031-0,032 0,0061-0,0016-0, , c A * 0,0177-0, Konsentrasi komponen tar dalam minyak pada saat awal (t = 0) dianggap nol (c AL,0 = nol). Hasil Penelitian Sistem Toluen Minyak A Sistem Toluen Minyak B Grafik hubungan -ln(c A* - c AL ) terhadap waktu (t) pada suhu minyak 59 o C. (K L a = slope pers.2) 14
15 Pengaruh laju alir gas dan suhu minyak terhadap nilai K L a Hasil Penelitian Sistem Toluen Minyak A Sistem Toluen Minyak B Sistem Fenol Minyak A Sistem toluen/fenol Minyak A (19 < Re < 60) model estimasi Higbie dan GFT Sistem Fenol Minyak B Sistem toluene/fenol Minyak B (Re < 10) 15 model estimasi Rowe
16 Kesimpulan Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Rentang nilai K L a yang diperoleh dari percobaan ini adalah: Sistem toluen Minyak-A: 1,541x ,01x10-3 Sistem fenol Minyak-A : 1,410x10-3 5,903x10-3 Sistem toluen Minyak-B : 1,681x10-3 4,153x10-3 Sistem fenol Minyak-B : 2,654x10-3 6,475x Dengan menggunakan beberapa pendekatan, diperoleh bahwa: Model estimasi nilai koefisien transfer massa fasa cair Higbie relatif lebih sesuai untuk sistem penyerapan toluen/fenol-minyak-a daripada model GFT, walaupun masih mempunyai error yang cukup besar. Model estimasi Rowe tidak sesuai untuk memprediksikan nilai koefisien transfer massa fasa cair sistem toluen/fenol-minyak-b, error yang diperoleh besar. 16
17 Saran Saran 1. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat lagi, dapat digunakan peralatan Gas Chromatography (GC). 2. Penelitian dapat dilanjutkan dengan memperluas permukaan kontak gas-cair dengan cara menggunakan bahan isian dalam kolom penyerapan atau menggunakan sparger. 3. Penelitian eksploratif sebaiknya dilakukan pada berbagai jenis minyak dengan berat molekul besar dan viskositas rendah. 4. Untuk studi termodinamika eksploratif sebaiknya dilakukan analisa komposisi jenis minyak yang digunakan. 17
18 B i o m a s s f o r F u t u r e 18
PENGUKURAN KELARUTAN TOLUEN DAN BENZEN DALAM MINYAK NABATI DENGAN KOLOM GELEMBUNG
PENGUKURAN KEARUTAN TOUEN DAN BENZEN DAAM MINYAK NABATI DENGAN KOOM GEEMBUNG Diyah Fadjarwaty dan Herri Susanto Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Bandung Jl.
Lebih terperinciA KOLOM SEMBUR UNTUK PENYISIHAN TOLUEN SEBAGAI MODEL TAR DALAM ALIRAN GAS
NILAI K L A KOLOM SEMBUR UNTUK PENYISIHAN TOLUEN SEBAGAI MODEL TAR DALAM ALIRAN GAS PERFORMANCE EVALUATION OF SPRAY COLUMN FOR TOLUENE REMOVAL AS A TAR MODEL FROM A GAS FLOW Suharto UPT Balai Pengolahan
Lebih terperinciPERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin
PERANCANGAN PACKED TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Perhitungan Tinggi Kolom Packing 2. Perhitungan Diameter Kolom Perhitungan Tinggi Kolom Packing Tinggi kolom packing
Lebih terperinciSATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I. Disusun Oleh:
SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I Kelas : 4 KB Kelompok Disusun Oleh: : II Ari Revitasari (0609 3040 0337) Eka Nurfitriani (0609 3040 0341) Kartika Meilinda Krisna (0609 3040 0346) M. Agus Budi Kusuma (0609
Lebih terperinciALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER
PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinciTRANSFER MASSA ANTAR FASE. Kode Mata Kuliah :
TRANSFER MASSA ANTAR FASE Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS ALAT-ALAT TRANSFER MASSA Perancangan alat transfer massa W A = W A = N A A jumlah A yang ditransfer waktu N A : Fluks molar atau massa
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMENTAL KINERJA KOLOM-VENTURI DAN KOLOM SEMBUR UNTUK PENYISIHAN TOLUEN SEBAGAI MODEL TAR DARI ALIRAN GAS PRODUSER
SEMINAR REKAYASA KIMIA DAN PROSES, 4-5 Agustus 21 KAJIAN EKSPERIMENTA KINERJA KOOM-VENTURI DAN KOOM SEMBUR UNTUK PENYISIHAN TOUEN SEBAGAI MODE TAR DARI AIRAN GAS PRODUSER Andri Ferdinan dan Herri Susanto
Lebih terperinciBAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)
BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem dan Laboratorium Kimia Pangan Departemen Ilmu Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 1.1 Lokasi dan Waktu. 1.2 Alat dan Bahan Alat Bahan
BAB III METODOLOGI 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan pada bulan April Juni 2011 di laboratorium Pindah Panas dan Massa dan laboratorium Surya, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa
Dhoni Hartanto 2307100014 Agung Ari Wibowo 2307100015 Pembimbing Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir. Winarsih PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Rumusan Masalah I.3 Tujuan Instruksional Khusus I.4 Manfaat Percobaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perpindahan massa antar fase hampir dijumpai disetiap proses dalam teknik kimia, sebagai contoh : ekstraksi cair-cair, leaching, distilasi, absorbsi, pengeringan, dan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Pengujian dilakukan pada bulan Desember 2007 Februari 2008 bertempat di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.3 Prosedur Penelitian
17 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Juni 2011, bertempat di Laboratorium Surya, Bagian Teknik Energi Terbarukan, Departemen
Lebih terperinciLAPORAN UOP 2 WETTED WALL COLUMN
LAPORAN UOP 2 WETTED WALL COLUMN Andre Nicolas I. 1006679421 Arif Variananto 1006679440 Ariz Kiansyahnur H. 1006679453 Febrian Tri A. W. 1006679586 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI
PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI Oleh ILHAM AL FIKRI M 04 04 02 037 1 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pengaruh Sudut Blade Tipe Single Row Distributor pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara
1 Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Blade Tipe Single Row Distributor pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara Afrizal Tegar Oktianto dan Prabowo Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Terjadinya proses absorpsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tekanan absorbat, suhu absorbat, dan interaksi potensial antara absorbat dan absorban (Nishio Ambarita, 2008).
Lebih terperinciPeningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi
Peningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi Risal Rismawan 1, Riska A Wulandari 1, Sunu H Pranolo 2, Wusana A Wibowo 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia,
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. P = Pc = P 3 = P 2 = Pg P 5 P 4. x 5. x 1 =x 2 x 3 x 2 1
III. LANDASAN TEORI 3.1 Diagram suhu dan konsentrasi Hubungan antara suhu dan konsentrasi pada sistem pendinginan absorpsi dengan fluida kerja ammonia air ditunjukkan oleh Gambar 6 : t P = Pc = P 3 = P
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN...xi
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Batasan
Lebih terperinciBab III Rancangan Penelitian
Bab III Rancangan Penelitian III.1 Metodologi Secara Umum Dehidrasi iso propil alkohol dengan metode adsorpsi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh senyawa IPA dengan kadar minimal 99,8%-vol, yang
Lebih terperinciLAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA
LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA Disusun oleh : 1. Fatma Yunita Hasyim (2308 100 044)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka Ristiyanto (2003) menyelidiki tentang visualisasi aliran dan penurunan tekanan setiap pola aliran dalam perbedaan variasi kecepatan cairan dan kecepatan
Lebih terperinciMAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI
MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI Disusun Oleh : Kelompok II Salam Ali 09220140004 Sri Dewi Anggrayani 09220140010 Andi Nabilla Musriah 09220140014 Syahrizal Sukara 09220140015 JURUSAN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciKimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT
Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT Pendahuluan Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI Oleh IRFAN DJUNAEDI 04 04 02 040 1 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS
PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS I. Tujuan 1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl 3 dan zat unknown X berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir.
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir. Winarsih Oleh : Maeka Dita Puspa S. 2306 100 030 Pritta Aprilia M. 2306
Lebih terperinciLABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN
MODUL 1.01 ABSORPSI Oleh : Fatah Sulaiman, ST., MT. LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.01 ABSORPSI I. Tujuan Praktikum
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1. Hasil Konstruksi Kolom Adsorpsi Berdasarkan rancangan dari kolom adsorpsi pada gambar III.1., maka berikut ini adalah gambar hasil konstruksi kolom adsorpsi : Tinggi =1,5
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN KAJIAN KINERJA MEDIA KONDENSASI UNTUK PEMURNIAN ETHANOL Oleh : 1. Suharto Wibowo ( NPM. 0631010047 ) 2. Mochamad Yanuar Nadzif ( NPM. 0731210070 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciSTUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 STUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK GAS PRODUSER DARI GASIFIKASI KAYU KALIANDRA KAPASITAS Nm 3 /TAHUN
TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK GAS PRODUSER DARI GASIFIKASI KAYU KALIANDRA KAPASITAS 1.300.000 Nm 3 /TAHUN Oleh : 1. Furqon Mubarok Wazirul Umam I 0512023 2. Muhammad Akvis Fauzi I 0512038 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI
NME D3 Sperisa Distantina 1 BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI Definisi Teknik Kimia: Pemakaian prinsip-prinsip fisis bersama dengan prinsip-prinsip ekonomi dan human relations ke bidang yang menyangkut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA Alat pengkondisian udara merupakan sebuah mesin yang secara termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang akan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor
Xpedia Fisika Soal Zat dan Kalor Doc. Name: XPPHY0399 Version: 2013-04 halaman 1 01. Jika 400 g air pada suhu 40 C dicampur dengan 100 g air pada 30 C, suhu akhir adalah... (A) 13 C (B) 26 C (C) 36 C (D)
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE)
KESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE) Kondisi Kesetimbangan Untuk suatu sistem dalam kesetimbangan, potensial kimia setiap komponen pada setiap titik dlam system harus sama. Jika ada
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA I. TUJUAN
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciHIDRODINAMIKA UNGGUN DIAM (MODUL: HUD) disusun oleh: Joko Waluyo ST, MT
MODUL PRAKTIKUM TK 3002 LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA HIDRODINAMIKA UNGGUN DIAM (MODUL: HUD) disusun oleh: Joko Waluyo ST, MT Asisten : Joko Waluyo ST, MT dan Yuono ST, MT Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciStudi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-18 Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF Akhmad Syukri Maulana dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mekanika Fluida Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinyu yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas). Fluida sendiri merupakan zat yang bisa
Lebih terperinciWATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian
1.1 Tujuan Pengujian WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN a) Mempelajari formulasi dasar dari heat exchanger sederhana. b) Perhitungan keseimbangan panas pada heat exchanger. c) Pengukuran
Lebih terperinciBAB II. KESEIMBANGAN
BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis
Lebih terperinciDitulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS SISTEM PENURUNAN TEMPERATUR JUS BUAH DENGAN COIL HEAT EXCHANGER Nama Disusun Oleh : : Alrasyid Muhammad Harun Npm : 20411527 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN Komponen minor Komponen utama Sistem homogen PELARUTAN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split
BAB II DASAR TEORI 2.1 AC Split Split Air Conditioner adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai dengan yang kita inginkan, terutama untuk mengkondisikan suhu ruangan agar lebih
Lebih terperinciF L U I D A S U P E R K R I T I K. Nosy Awanda Amrina Malahati Wilujeng Sulistyorini A
F L U I D A S U P E R K R I T I K Nosy Awanda 191338 Amrina Malahati 191338 Wilujeng Sulistyorini 19133862A Samsiyati Andriani 19133863A Fluida superkritik ialah keadaan fluida ketika berada pada temperatur
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi
BAB II DASAR TEORI Pengujian reduksi langsung ini didasari oleh beberapa teori yang mendukungnya. Berikut ini adalah dasar-dasar teori mengenai reduksi langsung yang mendasari penelitian ini. 2.1. ADSORPSI
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional 1 SNI 19-7117.12-2005 Daftar isi Daftar
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI
3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Nitrometana Nitrometana merupakan senyawa organik yang memiliki rumus molekul CH 3 NO 2. Nitrometana memiliki nama lain Nitrokarbol. Nitrometana ini merupakan
Lebih terperinciKIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd
KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd KIMIA TERAPAN Penggunaan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat luas CAKUPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB 6 ANALISIS 6.2. Analisis Perhitungan dan Hasil Perhitungan Absorpsi CO2 dengan Air Menggunakan Analisis Gas
BAB 6 ANALISIS 6.2. Analisis Perhitungan dan Hasil Perhitungan 6.2.1. Absorpsi CO 2 dengan Air Menggunakan Analisis Gas Data yang diperoleh dari percobaan ini adalah laju alir volumetrik (air 0.05 L/s,
Lebih terperinciKOLOM BERPACKING ( H E T P )
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 1 KOLOM BERPACKING ( H E T P ) LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciIII ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)
III ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE) Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu 1. menjelaskan karakteristik zat murni dan proses perubahan fasa 2. menggunakan dan menginterpretasikan data dari diagram-diagram
Lebih terperinciMODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN
MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN NURUL ANGGRAHENY D NRP 2308100505, DESSY WULANSARI NRP 2308100541, Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Ali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa materi terdiri dari unsur, senyawa, dan campuran. Campuran dapat dipisahkan melalui beberapa proses pemisahan campuran secara fisika dimana
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perbaikan Dan Uji Kebocoran Mesin Pendingin Absorpsi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbaikan Dan Uji Kebocoran Mesin Pendingin Absorpsi Mesin pendingin icyball beroperasi pada tekanan tinggi dan rawan korosi karena menggunakan ammonia sebagai fluida kerja. Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang
Lebih terperinciBAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR
BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN 1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair cair. 2. Mengetahui nilai koefisien distribusi dan yield proses ekstraksi. 3. Menghitung neraca massa proses
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Faktor utama yang mempengaruhi penghambatan degradasi sukrosa menggunakan reaktor venturi bersirkulasi adalah jumlah fraksi gas dalam cairan (gas hold-up) dan ukuran gelembung. Ukuran
Lebih terperinciPenurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier
Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier Ir Bambang Soeswanto MT Teknik Kimia - Politeknik Negeri Bandung Jl Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40012 Telp/fax : (022) 2016 403 Email
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 3 CONDENSING VAPOR
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 3 CONDENSING VAPOR LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA CONDENSING VAPOR
Lebih terperinci3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan alahan yang diteliti, sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciPERPINDAHAN PANAS DAN MASSA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR CAMPURAN BLACK LIQOUR-UDARA
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR CAMPURAN BLACK LIQOUR-UDARA Dosen Pembimbing
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl
LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN No. gr NaCl Tabel 10. Ketinggian H 2 pada Tabung Penampung H 2 h H 2 (cm) mmhg P atm mol NaCl volume Air (L) Konsentrasi NaCl (Mol/L) 0,0285 1 10 28 424 1,5578 0,1709 2 20 30
Lebih terperinciPENGARUH LAJU ALIR UDARA PADA REAKTOR GASIFIKASI BATCH TIPE DOWNDRAFT SKALA KECIL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG
PENGARUH LAJU ALIR UDARA PADA REAKTOR GASIFIKASI BATCH TIPE DOWNDRAFT SKALA KECIL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG Fitria Yulistiani 1 1 Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 E-mail
Lebih terperinciKumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI
PERCOBAAN VI Judul Percobaan : DESTILASI Tujuan : Memisahkan dua komponen cairan yang memiliki titik didih berbeda. Hari / tanggal : Senin / 24 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Acrylonitrile Fase : cair Warna : tidak berwarna Aroma : seperti bawang merah dan bawang putih Specific gravity
Lebih terperinciLampiran 1 Data metode Joback
Lampiran 1 Data metode Joback Non ring increments Tc Pc Vc Tb Tf H G a b c d CH 3 1.41E-02-1.20E-03 65.00 23.58-5.10-76.45-43.96 19.50-8.08E-03 1.53E-04-9.67E-08 >CH 2 1.89E-02 0.00E+00 56.00 22.88 11.27-20.64
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL Nama : Ardian Lubis NIM : 121810301028 Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai 10 atom karbon yang diperoleh dari minyak bumi. Sebagian diperoleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Premium Premium terutama terdiri atas senyawa-senyawa hidrokarbon dengan 5 sampai 10 atom karbon yang diperoleh dari minyak bumi. Sebagian diperoleh langsung dari hasil penyulingan
Lebih terperinciBAB V. CONTINUOUS CONTACT
BAB V. CONTINUOUS CONTACT Operasi pemisahan continuous contact secara prinsip berbeda dengan stage wise contact. Pada operasi pemisahan ini, kecepatan perpindahan massa berlangsung saat kedua fasa tersebut
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Fisik
Laporan Praktikum Kimia Fisik DestilasiCampuranBiner Oleh :Anindya Dwi Kusuma Marista (131424004) Annisa Novita Nurisma (131424005) Rahma Ausina (131424022) Kelas : 1A- Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik
Lebih terperinciFLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II
BAB II FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS 2.1 Tujuan Pengujian 1. Mengetahui pengaruh factor gesekan aliran dalam berbagai bagian pipa pada bilangan reynold tertentu. 2. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih
BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih larutan setelah menganalisis standar
Lebih terperinciDiagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1
Diagram Fasa Zat Murni Pertemuan ke-1 Perubahan Fasa di Industri Evaporasi Kristalisasi Diagram Fasa Diagram yang bisa menunjukkan, pada kondisi tertentu (tekanan, suhu, kadar, dll) zat tersebut berfasa
Lebih terperinci/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8
Faris Razanah Zharfan 1106005225 / Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8 19.6 Air at 27 o C (80.6 o F) and 60 percent relative humidity is circulated past 1.5 cm-od tubes through which water
Lebih terperinciBAB I GAS DAN SIFAT-SIFATNYA
BAB I GAS DAN SIFA-SIFANYA ujuan Pembelajaran Setelah proses perkulian berlangsung, diharapkan para mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan tentang Gas Sempurna. Menerapkan hukum-hukum gas dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS OLEH: RATIH NOVIYANTI (1113031028) DEWA AYU PRAPTI WIDI PRAMERTI (1113031042) GUSTI AYU PUTU WULAN AMELIA PUTRI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PSIKROMETRI Psikrometri adalah ilmu yang mengkaji mengenai sifat-sifat campuran udara dan uap air yang memiliki peranan penting dalam menentukan sistem pengkondisian udara.
Lebih terperinciVI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium
VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium A. Strategi perancangan bioreaktor Kinerja bioreaktor ditentukan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : 0805034 Kelompok : IV.B JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciKESETIMBANGAN UAP-CAIR (VLE) ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH
KESETIMBANGAN UAP-CAIR (VLE) ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Disusun oleh : DENI RAMLAH 0631010075 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku Etanol Fase (30 o C, 1 atm) : Cair Komposisi : 95% Etanol dan 5% air Berat molekul : 46 g/mol Berat jenis :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
II-1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tetradecene Senyawa tetradecene merupakan suatu cairan yang tidak berwarna yang diperoleh melalui proses cracking senyawa asam palmitat. Senyawa ini bereaksi dengan oksidan
Lebih terperinciMENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN
MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menyadari mengapa es
Lebih terperinciPENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR
PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR Arif Kurniawan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang; Jl.Raya Karanglo KM. 2 Malang 1 Jurusan Teknik Mesin, FTI-Teknik Mesin
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA
PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA 1 Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar natrium karbonat dan natrium hidrogen karbonat dengan titrasi
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU KIMIA FISIK. Subtitle
PENGANTAR ILMU KIMIA FISIK Subtitle PENGERTIAN ZAT DAN SIFAT-SIFAT FISIK ZAT Add your first bullet point here Add your second bullet point here Add your third bullet point here PENGERTIAN ZAT Zat adalah
Lebih terperinciSIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL) Disusun oleh: Farhan Hilmyawan Yustiarza Dr. Sanggono Adisasmito Pri Januar Gusnawan, ST., MT. Dr. Ardiyan
Lebih terperinci