BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Pada awal tahun 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta. Kemudian, pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi menerbitkan kerangka dasar kebijakan yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenegalistrikan. Sebagai penerapan tahap awal, pada tahun 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1995, PT. PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan, yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut. salah satu anak perusahaan itu adalah PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I, atau lebih dikenal dengan nama PLN PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Pada 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya kelima, Manajemen Perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PLN PJB I menjadi PT. Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan. Walaupan sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru yang didirikan pada pertengahan tahun 1990-an, PT. Indonesia 35

2 Power mewarisi sejumlah aset berupa pembangkit dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi modern yang berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer seperti air, batubara, panasbumi dan sebagainya. Pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power, dikelola dan dioperasikan oleh 8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) serta didukung oleh satu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. Unit Bisnis Pembangkitan milik PT. Indonesia Power diantaranya yaitu: 1. Unit Bisnis Pembangkitan Priok 2. Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya 3. Unit Bisnis Pembangkitan Saguling 4. Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang 5. Unit Bisnis Pembangkitan Mrica 6. Unit Bisnis Pembangkitan Semarang 7. Unit Bisnis Pembangkitan Perak dan Grati 8. Unit Bisnis Pembangkitan Bali Seiring dengan kemajuan dan perkembangan serta tuntutan akan kebutuhan pelayanan akan ketenagalistrikan, dan juga dalam pelayanan jasa pengoperasian dan pemeliharaan Unit Bisnis Pembangkitan, yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power maupun perusahaan-perusahaan lain diluar PT. Indonesia Power, maka pada tahun 1996 dibentuk satu Unit Bisnis yang bergerak pada bidang jasa operasi dan pemeliharaan yaitu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan yang berlokasi di Jakarta. Tujuan dibentuknya Unit baru ini adalah untuk mengoptimalkan serta meningkatkan kinerja pembangkit-pembangkit yang menjadi asset perusahaan melalui peningkatan pelaksanaan pemeliharaan periodic dan pemeliharaan predictive. Selain hal 36

3 tersebut, Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memberdayakan kemampuan sumber daya manusia dengan skill tinggi dan pengalaman yang luas dalam bidang pemeliharaan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik. Dan Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan juga membuka pelayanan jasa untuk perusahaan-perusahaan lain diluar PT. Indonesia Power. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan melayani jasa-jasa pemeliharaan dalam bidang instalasi mesin, listrik, instrumen kontrol, instalasi pembangkit, rehabilitasi, relokasi, modifikasi, dan jasa konsultasi. Bisnis PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bisnis inti dan bisnis turunan. Yang termasuk dalam bisnis inti yaitu melakukan pemeliharaan prediktif, pemeliharaan periodik, testing, komisioning pada unit pembangkit listrik meliputi: PLTU, PLTGU, PLTG, PLTD, PLTA, dan PLTP. Sedangkan yang termasuk dalam bisnis turunan meliputi trouble shooting, modifikasi peralatan pembangkit, repair suku cadang, rehabilitasi/refurbisment dan relokasi unit pembangkit. Selain melayani jasa pemeliharaan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan juga diberi kuasa oleh PT. Indonesia Power untuk memperoleh pendapatan lain disamping pendapatan dari jasa pemeliharaan. Untuk itu PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki beberapa usaha tambahan seperti membuka mess dan minimarket bagi karyawan dan juga terbuka untuk umum. Sumber daya manusia pada PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan saat ini berjumlah 127 orang yang terdiri dari manager, staf-staf, teknisi, dan pelaksana administrasi yang dipimpin seorang General Manager. Pendapatan yang diperoleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dari tahun ( dalam ribuan rupiah) pada salah satu jenis pemeliharaan dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini : 37

4 Tabel 3.1 Pendapatan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan ( ) Sumber : Dokumentasi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Unit Bisnis Tahun PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan 228,477 17,800 12, , Struktur Organisasi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Struktur Organisasi Perusahaan Secara Umum Unit bisnis jasa pemeliharaan dipimpin oleh seorang General Manager, dimana dalam pengelolaan operasional bisnisnya dibantu oleh tujuh Manager dan tujuh Koordinator yaitu : 1. Manager Operasi Jasa Pemeliharaan Internal 2. Manager Operasi Jasa Pemeliharaan External 3. Manajer Jasa Repair 4. Manager Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi 5. Manager Administrasi dan Keuangan 6. Manager Logistik 7. Manajer Lapangan. 8. Koordinator Quality Assurance dan Safety 9. Koordinator Area Suralaya 10. Koordinator Area Priok 11. Koordinator Area Saguling Dan Kamojang 38

5 12. Koordinator Area Semarang Dan Mrica 13. Koordinator Area Perak Grati 14. Koordinator Area Bali General Manager Auditor Spesialis / Staf Manajer Operasi Jasa Pemeliharaan Internal Manajer Operasi Jasa Pemeliharaan Eksternal Manajer Jasa Repair Manajer SDM dan Pengembangan Kompetensi Manajer Keuangan dan Administrasi Manajer Logistik Koordinator Quality Assurance & Safety Koordinator Area Suralaya Koordinator Area Priok Koordinator Area Saguling dan Kamojang Koordinator Area Semarang dan Mrica Koordinator Area Perak Grati Koordinator Area Bali Manager Lapangan Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Sumber : Dokumentasi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Tugas dan Wewenang Tugas dan wewenang yang telah ditetapkan untuk PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah sebagai berikut: 1. General Manager Bertanggung jawab terhadap jalannya seluruh kegiatan dan proses bisnis di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. 39

6 2. Manager Operasi Jasa Pemeliharaan Internal a. Penyusunan rencana kegiatan operasional pemeliharaan internal. b. Pengembangan sistem dan prosedur kerja. c. Pengelolaan sumberdaya, untuk pengoptimalan pelayanan jasa pemeliharaan. d. Pengkoordinasian pelayanan jasa pemeliharaan internal. 3. Manager Operasi Jasa Pemeliharaan Eksternal a. Penyusunan rencana kegiatan operasional pemeliharaan eksternal. b. Pengembangan sistem dan prosedur kerja. c. Pengelolaan sumberdaya, untuk pengoptimalan pelayanan jasa pemeliharaan. d. Pengkoordinasian pelayanan jasa pemeliharaan eksternal. 4. Manajer Jasa Repair a. Penyusunan rencana kegiatan operasional pemeliharaan jasa repair. b. Pengembangan sistem dan prosedur kerja. c. Pengelolaan sumberdaya, untuk pengoptimalan pelayanan jasa repair, modifikasi, rehabilitasi, trouble shooting, dan relokasi pembangkit. d. Pengkoordinasian jejaring kerja untuk pelayanan jasa repair. 5. Manager Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi a. Bertanggung jawab terhadap kinerja pada divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi. b. Mengawasi kelancaran kinerja divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi. c. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan, sasaran dan tujuan yang akan dicapai divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi. d. Membuat laporan pertanggungjawaban kinerja karyawan divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi kepada General Manager. 40

7 6. Manager Administrasi dan Keuangan a. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai administrasi dan keuangan kepada General Manager. b. Membuat rencana anggaran administrasi dan keuangan di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. c. Mengkoordinasi jalannya sistem informasi di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan seperti pelaksanaan aplikasi program, database, dan bertanggung jawab terhadap instalasi perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan. 7. Manager Logistik a. Penyusunan rencana pengadaan barang dan jasa. b. Pengelolaan dan pengendalian pengadaan untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan. c. Pengembangan sistem dan prosedur pengadaan. d. Pengelolaan peralatan. 8. Manajer Lapangan Mengelola kegiatan operasional proyek jasa pemeliharaan, repair, modifikasi, rehabilitasi, trouble shooting dan relokasi unit pembangkit. 9. Koordinator Quality Assurance dan Safety a. Penyusunan rencana kegiatan operasional quality assurance dan safety. b. Penyusunan sistem dan prosedur quality assurance dan safety. c. Pembinaan pelaksanaan quality assurance dan safety untuk menjamin implementasinya sesuai dengan yang ditargetkan. 41

8 d. Pengkoordinasian implementasi quality assurance dan safety dengan fungsifungsi terkait baik internal maupun eksternal. 10. Koordinator Area Suralaya, Area Priok, Area Saguling dan Kamojang, Area Semarang dan Mrica, Area Perak Grati, Area Bali a. Penyusunan rencana kegiatan operasional. b. Pelaksanaan jasa pemeliharaan di lingkup areanya. c. Pengkoordinasian hubungan kerja dengan unit pembangit di areanya. d. Pemasaran jasa pemeliharaan. e. Pembinaan tenaga pemeliharaan yang menjadi tanggung jawabnya Struktur Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pengembangan Kompetensi Divisi Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi, memiliki sub divisi sebagai berikut: 1. Manager SDM dan Pengembangan Kompetensi 2. Engineer-engineer 3. Supervisor Senior Administrasi Kepegawaian 4. Supervisor Senior Pengembangan SDM 5. Staf Perencanaan SDM dan Formasi 6. Staf Kinerja Pegawai dan Budaya Perusahaan 42

9 MANAJER SDM DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI Sekretaris ENGINEER - ENGINEER ; 1. Engineer Turbin Gas 2. Engineer Turbin Uap 3. Engineer Turbin Air 4. Engineer Boiler / HRSG 5. Engineer Diesel 6. Engineer Welding 7. Engineer Valve 8. Engineer Metalurgi 9. Engineer NDT 10. Engineer Insulation 11. Engineer K & I 12. Engineer Generator 13. Engineer AVR 14. Engineer Power Elektronik 15. Engineer Switch Gear 16. Engineer Relay Meter 17. Engineer Chemical Cleaning Supervisor Senior Administrasi Kepegawaian Pelaksana (S) Administrasi Kepegawaian Pelaksana Administrasi Penghasilan Pelaksana Administrasi Kepegawaian Supervisor Senior Pengembangan SDM Pelaksana Diklat Pelaksana (S) Diklat dan Kompetensi Staf Perencanaan SDM dan Formasi Staf Kinerja Pegawai dan Budaya Perusahaan Gambar 3.2 Struktur Divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi Sumber : Dokumentasi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Tugas dan Wewenang Tugas dan wewenang yang telah ditetapkan untuk Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan PT. Indonesia Power pada divisi sumber daya manusia adalah sebagai berikut: 1. Manager SDM dan Pengembangan Kompetensi a. Bertanggung jawab terhadap kinerja pada divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi. b. Mengawasi kelancaran kinerja divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi. c. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan, sasaran dan tujuan yang akan dicapai divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi. d. Membuat laporan pertanggungjawaban kinerja karyawan divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi kepada General Manager. 43

10 2. Engineer-engineer a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan keahliannya masing-masing. b. Bertanggung jawab terhadap kinerja proyek dan mengontrol kelancaran pekerjaan di lapangan. c. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai proyek yang ditangani oleh masing-masing engineer. 3. Supervisor Senior Administrasi Kepegawaian a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan administrasi kepegawaian yang meliputi proses administrasi kepegawaian dan penyediaan statistik kepegawaian. b. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai administrasi kepegawaian kepada Manager SDM dan Pengembangan Kompetensi. 4. Supervisor Senior Pengembangan SDM a. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelatihan pegawai untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi pegawai. b. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai Diklat dan pengembangan SDM kepada Manager SDM dan Pengembangan Kompetensi. 5. Staf Perencanaan SDM dan Formasi Melakukan analisis dalam penyusunan strategi pengembangan organisasi meliputi analisis struktur organisasi dan subsistemnya, formasi pegawai, uraian pekerjaan, sistem evaluasi jabatan, perencanaan SDM, penerimaan pegawai dan pengembangan karir pegawai untuk menciptakan sistem pengorganisasian perusahaan yang efektif. 44

11 6. Staf Kinerja Pegawai dan Budaya Perusahaan a. Menganalisis data kinerja pegawai dan budaya perusahaan sebagai dasar dalam formulasi dan implementasi suatu kebijakan, untuk pencapaian kinerja dan target perusahaan yang telah ditetapkan. b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi perusahaan, implementasi budaya perusahaan di lingkungan kerjanya serta kegiatan lingkungan dan K3 di lingkungan unit kerjanya. 3.3 Filosofi Bisnis Perusahaan Visi dan Misi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Visi dari PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah menjadi unit bisnis kelas dunia di bidang pelayanan pemeliharaan pembangkit dan menjadi yang terbaik di bidang pelayanan pemeliharaan. Misi dari PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah melakukan usaha di bidang jasa pemeliharaan pembangkit tenaga listrik, dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, dalam persetujuan dengan prinsip-prinsip bisnis yang serasi dan berorientasi keuntungan, yaitu : 1. Mengelola usaha jasa didalam dan diluar perusahaan, dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perusahaan berupa pegawai, peralatan kerja, dan saran pendukung lainnya. 2. Membangun pusat keunggulan perusahaan di bidang pemeliharaan pembangkit. 45

12 3.3.2 Tujuan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Tujuan dari PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah 1. Menjadikan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan yang sehat dengan efisiensi pemeliharaan yang tinggi, akses dan penggunaan sumber daya yang optimal serta mendukung kinerja unit pembangkit tingkat dunia. 2. Budaya perusahaan yang menekankan prestasi, integritas, dan perilaku profesional tiap individu Strategi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki beberapa strategi antara lain: 1. Menjalin kerja sama serta menjaga hubungan baik dengan customer, supplier, serta partner bisnis lainnya. 2. Meningkatkan kompetensi unit dan SDM yang mampu menghadapi pasar global di bidang jasa pemeliharaan. 3. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam bidang teknis maupun administrasi untuk mendukung kinerja perusahaan. 4. Meningkatkan komunikasi antar karyawan di dalam organisasi. 5. Mencari peluang-peluang baru mengenai bisnis pemeliharaan. 6. Melaksanakan efisiensi di bidang teknis dan anggaran jasa pemeliharaan. 7. Fokus pada bisnis inti dan turunannya dalam rangka memperkuat posisi dan kompetensi unit bisnis jasa pemeliharaan yang menitik beratkan pada usaha jasa pemeliharaan yang efisien di internal PT. Indonesia Power. 46

13 3.4 Analisis Strategi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan Analisis Model 5 Daya Porter Melalui 5 daya dari Porter, perusahaan dapat mengetahui adanya aktivitas persaingan yang cukup potensial maupun aktivitas kerjasama yang mungkin dilakukan dengan perusahaan lain. Ancaman dari Pendatang Baru Kekuatan Penawaran dari Pemasok - PT. Siemens PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS JASA PEMELIHARAAN Persaingan antara Kompetitor - PT. PAL - PT. PJB Services Kekuatan Penawaran dari Pembeli - PLN - PERTAMINA - CABOT Ancaman dari Barang Pengganti Gambar 3.3 Analisis 5 Daya Porter 47

14 Ancaman dari Pendatang Baru Bagi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan, datangnya pemain baru perlu dicermati dan diantisipasi, apakah kehadiran para pemain baru tersebut akan mempersempit lahan persaingan bisnis atau dapat dijadikan mitra dalam pengembangan bisnis baru. Peluang masuknya pendatang baru dalam bisnis jasa pemeliharaan cukup besar, karena banyak perusahaan yang lebih mementingkan pemeliharaan terhadap pembangkit dan peralatan mesin mesinnya. Selain itu banyak perusahaan jasa pemeliharaan yang telah berdiri belum memiliki workshop sendiri, sedangkan para pelanggan masih banyak yang mencari pelayanan yang terbaik di bidang jasa pemeliharaan. Sehingga peluang bagi perusahaan baru yang ingin memasuki dunia bisnis ini masih terbuka lebar, tentunya dengan menyediakan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik dari perusahaanperusahaan yang telah berdiri. Dengan adanya pendatang baru yang muncul maka akan menambah persaingan di bidang jasa pemeliharaan. Untuk memulai bisnis dalam bidang jasa pemeliharaan pembangkit tenaga listrik tidak mudah. Sebelum memasuki bisnis ini, banyak hal yang harus dipertimbangkan antara lain modal yang besar, karyawan yang memiliki skill dan pengalaman, networking yang luas sehingga dapat membantu dalam mendapatkan pelanggan. Sehingga perusahaan baru yang akan menggeluti bisnis ini harus memiliki pengetahuan dan memahami segala spesifikasi dan resiko yang akan dihadapi. Selain itu mereka juga harus memiliki SDM yang ahli dalam hal-hal teknis yang berhubungan dengan bisnis ini. Dengan adanya pendatang baru yang muncul maka akan menambah persaingan di bidang jasa pemeliharaan. 48

15 Ancaman dengan datangnya pendatang baru bagi industri jasa pemeliharaan bisa dikatakan cukup besar, karena dengan bertambahnya pendatang baru akan mempersempit lahan bisnis dalam bidang jasa pemeliharaan. Apalagi jika pendatang baru tersebut memiliki potensi dan kualitas yang lebih baik dari perusahaan jasa pemeliharaan yang telah berdiri. Sedangkan bagi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan, ancaman akan datangnya pendatang baru tidak begitu berpengaruh besar, karena PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan telah memiliki pelanggan tetap yaitu 8 unit pembangkitan yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali yang memiliki penjadwalan pemeliharaan rutin maupun berkala yang dilaksanakan oleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. Dari segi pemeliharaan eksternal (di luar 8 unit pembangkitan), PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan cukup memiliki ancaman yang besar karena PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan harus bersaing dengan pendatang baru yang bergerak di bidang yang sama. Dalam hal ini, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan harus memiliki jaringan bisnis yang luas dengan partner dan pelanggan di luar PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan, dan harus tetap memelihara hubungan antara PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dengan supplier dan pelanggannya Kekuatan Penawaran dari Pemasok PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki berbagai macam pemasok untuk mendukung jalannya kelancaran kegiatan operasional maupun pemeliharaan pembangkit dan sejenisnya. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan selalu memelihara hubungan baik dengan para pemasok ataupun suppliernya, karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain. 49

16 Pemasok perusahaan ini diantaranya adalah pemasok berbagai macam alat-alat listrik, alat-alat mekanik, instrumen kontrol yang masih dibuat dari negara lain, material umum, dan berbagai jenis peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga barang-barang tersebut harus membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk pemesanannya dari para pemasok. Salah satu pemasok PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah PT. Siemens. Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki ketergantungan terhadap peralatan Original Equipment Manufacturing (OEM), salah satu contohnya adalah instrumen kontrol. Hal ini dikarenakan, peralatan pemeliharaan yang digunakan merupakan produk impor yang belum diproduksi di Indonesia. Sehingga dalam memenuhi kebutuhan peralatannya, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan harus menjaga hubungan baik dengan para pemasoknya. Di samping peralatan Original Equipment Manufacturing (OEM), PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan juga membutuhkan peralatan lain yang didapatkan dari pemasok dalam negeri untuk mendukung jalannya bisnis jasa pemeliharaan. Sehingga dapat disimpulkan, dalam memenuhi kebutuhan peralatan pemeliharaan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki hubungan saling membutuhkan dengan para pemasoknya, baik peralatan Original Equipment Manufacturing (OEM) maupun peralatan pendukung lainnya Kekuatan Penawaran dari Pembeli yaitu : PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki 2 jenis pelanggan 50

17 1. Pelanggan Internal Pelanggan internal dari PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah UBP yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power. UBP ini terdiri dari delapan area yang tersebar di Jawa Bali yaitu area Suralaya, area Priok, area Saguling dan Kamojang, area Semarang dan Mrica, area Perak Grati, area Bali. Kekuatan yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan sangat besar dalam memelihara pembangkit-pembangkit di ke delapan area tersebut. Dalam hal ini ke delapan area ini memiliki ketergantungan kepada PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dalam pemeliharaan pembangkit yang dimiliki oleh ke delapan area tersebut. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan melakukan pemeliharaan periodik dan prediktif ke delapan area tersebut dan menangani segala kerusakan dan pemeliharaan di delapan area tersebut. Jadi, jika terjadi kerusakan pada mesin pembangkit pada delapan area tersebut akan langsung menghubungi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan untuk melakukan perbaikan di masing masing wilayah tersebut. 2. Pelanggan Eksternal Pelanggan eksternal dalam hal ini adalah perusahaan perusahaan di luar PT. Indonesia Power yang membutuhkan bantuan dalam pemeliharaan pembangkit, seperti relokasi pembangkit, troubleshooting, modifikasi peralatan pembangkit, dan repair suku cadang. Pelanggan yang menggunakan jasa pemeliharaan dari PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan selain 8 unit bisnis yang tersebar di wilayah Jawa- Bali, yaitu PLN dan cabang-cabangnya yang tersebar di seluruh Indonesia, Pertamina, Cabot, Tembagapura, dan beberapa perusahaan nasional swasta yang 51

18 berada di Indonesia maupun luar negeri. Untuk meningkatkan jasa pemeliharaannya dan untuk mengembangkan jaringan usahanya, maka PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan sudah mulai go-internasional dan bekerja sama dengan beberapa negara di dunia diantaranya Saudi Arabia dan Abudabi. Dalam hal ini PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki ketergantungan dengan pelanggan eksternal dalam meningkatkan laba perusahaan. Ketergantungan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan kepada pelanggan eksternal dikarenakan cukup banyaknya pesaing-pesaing yang bergerak dalam bidang jasa pemeliharaan, yang memungkinkan pelanggan untuk memilih perusahaan lain yang mungkin memiliki kompetensi yang lebih baik. Pelanggan pada umumnya banyak mempercayakan jasa pemeliharaannya kepada PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dikarenakan perusahaan ini berdiri di bawah naungan PT. Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan dari PLN. Selain itu, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan juga memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di bidangnya masing-masing Ancaman dari Barang Pengganti Dengan adanya barang pengganti memungkinkan pelanggan menggunakan jasa pemeliharaan lain di luar PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan atau pelanggan memiliki alternatif lain dalam menggunakan anggarannya untuk memperlancar proses bisnisnya. Alternatif ini adalah perusahaan-perusahaan lain yang tidak saja merupakan perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan tetapi juga bergerak dalam bidang lain yang memungkinkan pelanggan lebih mengutamakan bidang lain tersebut. 52

19 Tetapi dalam hal ini bidang jasa pemeliharaan memiliki posisi yang kuat karena kebanyakan pelanggan akan lebih mengutamakan memelihara daripada membeli pembangkit yang baru. Hal ini dikarenakan membeli pembangkit akan mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada mengeluarkan biaya pemeliharaan. Maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pelanggan lebih mengutamakan untuk memelihara pembangkit daripada membeli pembangkit yang baru atau mengutamakan hal-hal lain di luar pemeliharaan, karena pembangkit merupakan salah satu asset terpenting bagi perusahaan pelanggan. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam industri ini, belum ada barang pengganti yang dapat menggantikan posisi industri jasa pemeliharaan dikarenakan pelanggan akan lebih mengutamakan pemeliharaan kepada pembangkit dan peralatan tenaga listrik daripada mengganti dengan pembangkit atau peralatan yang baru Persaingan antara Kompetitor Para pesaing bisnis yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya juga telah memiliki pengalaman bisnis, dan juga kredibilitas yang cukup dapat dipercaya oleh para konsumen. Mereka diantaranya adalah PT. Hickam (USA), PT. PAL, PT. Barata, PT. IMECO, dan PT. Alstom. Persaingan dalam industri ini perlu dicermati dan diantisipasi. Kehadiran para pesaing dapat dijadikan mitra kerja dalam pengembangan bisnis ini. Adapun ancaman dalam persaingan bisnis jasa pemeliharaan cukup besar dikarenakan hampir semuanya memiliki jaringan bisnis yang cukup baik. Dalam hal ini, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan harus tetap waspada terhadap para pesaing yang sudah memiliki teknologi maintenance yang lebih modern. Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan keahlian dan kompetensi pegawainya, karena jika 53

20 hal ini tidak diperhatikan maka PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan akan tertinggal oleh pesaingnya yang memiliki inovasi inovasi ke depan yang akan mengancam posisi perusahaan. Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan mempunyai jaringan dengan workshop atau bengkel luar dan institusi pendukung seperti PLN Jasa Teknik Kelistrikan, PLN Jasa Engineering, PLN Jasa Pendidikan, PLN Jasa Produksi. Perusahaan yang unggul dan memiliki kompetensi yang baik dalam bidang jasa pemeliharaan datang dari perusahaan asing yang telah memiliki cabang di Indonesia. Sekarang ini perusahaan yang menjadi market leader dalam bidang ini adalah PT. Alstom yang berpusat di Jerman. PT. Alstom sudah dikenal di kalangan bisnis jasa pemeliharaan. Keunggulan yang dimiliki PT. Alstom adalah sudah memiliki cabang (di Indonesia berada di Jakarta), workshop sendiri (di Indonesia berada di Surabaya), teknologi maintenance yang canggih, dan ditambah dengan pengalaman perusahaan yang sudah lama berkecimpung di dalam bisnis jasa pemeliharaan. Dimensi strategi yang diandalkan dalam industri jasa pemeliharaan adalah jaringan yang luas dengan partner bisnis, workshop/bengkel untuk memelihara peralatan pembangkit, dan pelayanan yang optimal terhadap pelanggan Analisis Internal dan Eksternal Perusahaan berdasarkan Matriks SWOT Sebelum menganilisis berdasarkan matriks SWOT perlu menganalisis hal-hal yang berhubungan internal dan eksternal perusahaan. Yang berhubungan dengan faktor internal adalah mengenai kekuatan dan kelemahan dari perusahaan dan yang 54

21 berhubungan dengan faktor eksternal adalah faktor-faktor dari luar perusahaan seperti ancaman dan peluang. Analisis internal dan eksternal perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Internal Analisis Internal adalah analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Kekuatan yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah sebagai berikut: a. Memiliki SDM yang berkualitas. SDM merupakan salah satu faktor utama penunjang kesuksesan suatu perusahaan. Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan ditunjang oleh kemampuan SDM yang berkualitas dan bersertifikat serta memiliki pengalaman kerja yang telah diakui. Perekrutan pegawai dipilih secara ketat berdasarkan kompetensi yang terbaik dan dalam peningkatannya selalu diberikan training ataupun workshop agar kemampuan dan kompetensi yang dimiliki karyawan akan terus berkembang. b. Reputasi perusahaan. Dalam bisnis jasa pemeliharaan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki reputasi yang baik di mata pelanggan maupun pesaingnya. Dengan peralatan pemeliharaan yang modern dan didukung oleh SDM yang berkualitas, serta pengalaman kerja dalam bidang pemeliharaan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dipercaya dalam menjalankan bisnis pemeliharaan peralatan pembangkit maupun peralatan mesin lainnya. 55

22 Selain itu, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan adalah salah satu anak perusahaan dari PLN yang merupakan penyedia tenaga listrik di Indonesia. c. Kemampuan perusahaan dalam bidang maintenance. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki kemampuan dalam bidang overhaul, assessment, commissioning, troubleshooting, dan relokasi unit pembangkit. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan menangani pemeliharaan mesin pembangkit pada 8 unit pembangkitan milik PT. Indonesia Power, juga perusahaan-perusahaan lain yang membutuhkan jasa pemeliharaan pembangkit dan peralatan mesin lainnya di luar PT. Indonesia Power. d. Memiliki pasar internal. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan merupakan bagian dari PT. Indonesia Power yang memiliki 8 unit pembangkitan di beberapa wilayah Jawa dan Bali, maka hal ini memberikan kesempatan bagi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan untuk memelihara 8 unit pembangkit tersebut secara periodik dan prediktif. Di samping memelihara peralatan mesin pembangkitnya, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan juga memiliki kesempatan untuk memelihara peralatan mesin maupun peralatan pembangkit di luar PT. Indonesia Power yaitu perusahaan-perusahaan lain yang sudah mempercayai PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan sebagai perusahaan jasa yang menangani pemeliharaan peralatan mesinnya. 56

23 e. Memiliki jaringan dengan workshop/bengkel luar. Dalam menjalankan bisnis pemeliharaan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan belum mempunyai bengkel sendiri. Walaupun belum memiliki bengkel sendiri, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki jaringan kerja sama yang baik dengan workshop/bengkel luar dan institusi pendukung seperti PLN Jasa Teknik Kelistrikan, PLN Jasa Engineering, PLN Jasa Pendidikan, PLN Jasa Produksi. Hal ini mempermudah PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dalam pemeliharaan peralatan yang dimilikinya. Di samping kekuatan-kekuatan yang ada, terdapat juga beberapa kelemahan yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. Kelemahan tersebut diantaranya: a. Penjadwalan pemeliharaan belum optimal. Setiap unit bisnis pembangkitan milik PT. Indonesia Power, mempunyai jadwal pemeliharaan, baik pemeliharaan yang bersifat rutin maupun yang bersifat periodik. Dalam hal ini, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan belum dapat mengetahui seluruh jadwal pemeliharaan yang dimiliki oleh 8 unit pembangkit yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali sehingga PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan belum dapat memiliki database yang optimal mengenai penjadwalan pemeliharaan pada 8 unit pembangkit yang berakibat penjadwalan pemeliharaan tersebut dilaksanakan atas dasar permintaan yang terkadang bisa saja bertepatan dengan jadwal pemeliharaan lain. 57

24 b. Keterbatasan kemampuan menganalisis peralatan maintenance. Dalam menjalankan bisnis jasa pemeliharaan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan didukung oleh peralatan yang modern namun masih memiliki beberapa keterbatasan dalam peralatan maintenance yaitu tidak memiliki tenaga ahli dalam menganalisa material dari peralatan/mesin pendukung yang dimiliki. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan menggunakan jasa diluar perusahaan (outsourcing) diantaranya LIPI, Sucofindo, LUK, dan MIDC untuk menganalisa material tersebut. c. Belum memiliki Maintenance Customer Services Center. Dalam melayani kebutuhan pelanggannya, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan belum memiliki Maintenance Customer Services Center untuk menangani permintaan jasa pemeliharaan maupun keluhan pelanggan. Selama ini hal-hal yang berhubungan dengan pelanggan dilayani oleh tiap divisi yang bersangkutan, sehingga belum ada satu divisi yang mengkoordinasi permintaan dan keluhan yang ada selama ini. d. Belum memiliki workshop/bengkel sendiri. Dalam pemeliharaan peralatannya, PT. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan masih tergantung dengan workshop-workshop pendukungnya (workshop luar dan institusi pendukung seperti PLN). Hal ini menyebabkan peralatan yang dimiliki PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan tidak disimpan dan dikelola di dalam sebuah workshop yang akan memudahkan 58

25 pemeliharaan peralatannya serta menyebabkan resiko kehilangan dan kerusakan pada peralatan. e. Manajemen peralatan yang belum memadai. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan belum memiliki manajemen peralatan yang baik sehingga peralatan yang ada belum dapat dipergunakan dengan optimal. Misalnya jika peralatan yang ada di salah satu unit bisnis pembangkit tidak digunakan, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan belum dapat memanfaatkannya dengan baik. Padahal jika manajemen peralatan yang dimiliki PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan sudah berjalan dengan baik, maka akan memberikan keuntungan lebih bagi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan sendiri. f. Kebanyakan umur teknisi senior diatas 40 tahun. Komposisi umur teknisi senior kebanyakan berumur di atas 40 tahun. Hal ini menyebabkan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki resiko kehilangan pegawai yang berpengalaman dan berkompetensi tinggi, dikarenakan sudah mendekati usia untuk pensiun. g. Ketergantungan dengan OEM (Original Equipment Manufacturing). Ketergantungan dengan OEM (Original Equipment Manufacturing) masih tinggi. Sebagian besar spare part utama yang digunakan oleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dalam melayani jasa pemeliharaan merupakan produk impor sehingga bidang jasa repair belum optimal, dan selalu mengeluarkan biaya yang besar untuk peralatannya. 59

26 2. Analisis Eksternal Analisis eksternal memperhatikan kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dalam menjalankan bisnisnya. Berikut ini adalah peluang yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan: a. Pasar Jasa Pemeliharaan Pasar jasa pemeliharaan bagi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan masih terbuka lebar. Khususnya di 8 unit pembangkitan yang tersebar di Jawa dan Bali, PLN, dalam negri, ASEAN, dan Timur Tengah. Terlebih lagi dengan dimulainya pelaksanaan AFTA, yang semakin membuka peluang bagi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan untuk melebarkan sayapnya di pasar internasional. b. Usia pembangkit Usia pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power ataupun perusahaan lain yang memiliki pembangkit semakin bertambah tua, sehingga perusahaan tersebut membutuhkan jasa pemeliharaan dibandingkan membeli peralatan-peralatan baru yang mengakibatkan pengeluaran menjadi bertambah besar. Dengan demikian, PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki peluang yang besar untuk menawarkan program rekondisi, rehabilitasi, dan repowering kepada unit-unit pembangkitan. c. Relokasi pembangkit Relokasi pembangkit merupakan usaha untuk memindahkan pembangkit dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya pemindahan pembangkit dari kota 60

27 yang besar ke kota yang kecil. Hal ini biasa dilakukan karena adanya peremajaan atau pembaharuan pembangkit. Program relokasi pembangkit atau pemindahan pembangkit semakin meningkat, sehinggga PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan memiliki kesempatan besar dalam menangani proyek tersebut. d. Pemanfaatan teknologi informasi Dengan adanya penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi di dalam PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan, maka akan memberikan kesempatan dalam meningkatkan teknologi pemeliharaan dan memperluas jaringan bisnis ke pasar domestik maupun internasional. Selain itu dengan adanya penggunaan teknologi informasi, maka akan memudahkan SDM dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Beberapa ancaman yang mengganggu PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dalam menjalankan bisnisnya adalah sebagai berikut: a. AFTA Akan diberlakukannya AFTA dapat membuat persaingan menjadi lebih ketat karena perdagangan semakin bebas, sehingga memungkinkan perusahaan dari luar negri yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama dapat masuk dengan mudah. b. Meningkatnya persaingan Dalam persaingan bisnis di bidang jasa pemeliharaan, sudah banyak perusahaan lain yang juga bergerak dalam bidang yang sama, yang kondisinya sudah sustainable (mapan) dan beberapa diantaranya telah memiliki workshop. c. Kenaikan BBM 61

28 Kenaikan BBM dapat menyebabkan harga spare part maupun peralatan pemeliharaan yang dibutuhkan menjadi semakin mahal. Dengan meningkatnya harga BBM, maka akan berpengaruh terhadap harga peralatan jasa pemeliharaan yang menyebabkan pengeluaran pembelian peralatan menjadi semakin besar. d. Nilai dolar terhadap rupiah Nilai dolar terhadap rupiah sangat berpengaruh pada harga spare part yang masih diimpor dari luar negeri. Hal ini menyebabkan kenaikan harga pada biaya pemeliharaan karena ketergantungan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dengan OEM (Original Equipment Manufacturing) yang masih tinggi. Dengan menggunakan analisis SWOT, maka akan didapat suatu gambaran mengenai perusahaan secara menyeluruh dan akan sangat menguntungkan bagi pihak perusahaan dalam hal menyusun strategi persaingan dan mengevaluasi keuntungan potensial di pasar. Dibawah ini adalah tabel 3.2 dan tabel 3.3 yang merupakan analisis terhadap faktor-faktor straregi internal dan eksternal dari PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. Tabel 3.2 IFAS 62

29 FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING KEKUATAN : 1. Sumber daya manusia berkualitas Reputasi perusahaan Pengalaman perusahaan dalam bidang maintenance 4. Memliki pasar internal Memiliki jaringan dengan Workshop/bengkel luar SubTotal KELEMAHAN : 1. Penjadwalan pemeliharaan belum optimal 2. Keterbatasan kemampuan analisis peralatan maintenance 3. Belum memiliki Maintenance Customer Services Center 4. Belum memiliki workshop/bengkel 5. Manajemen peralatan kurang memadai 6. Komposisi umur teknisi di atas 40 tahun 7. Ketergantungan dengan OEM SubTotal TOTAL Tabel 3.3 EFAS 63

30 FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING PELUANG : 1. Luasnya pasar jasa pemeliharaan 2. Usia pembangkit semakin tua 3. Relokasi pembangkit meningkat Pemanfaatan teknologi informasi SubTotal ANCAMAN : 1. AFTA 2. Meningkatnya Persaingan 3. Kenaikan BBM 4. Nilai Dollar terhadap rupiah SubTotal TOTAL Peluang 2.15 Ancaman 1.45 Kekuatan 2.40 Kelemahan 1.12 Titik X = kekuatan kelemahan Titik Y = peluang ancaman Titik X = = 1.28 Titik Y = =

31 peluang 2 1 kelemahan kekuatan 1 2 ancaman Gambar 3.4 Koordinat perhitungan SWOT Setelah melakukan analisis faktor-faktor SWOT, maka dapat ditetapkan strategistrategi yang mungkin digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan bisnis. Strategi-strategi pilihan ini dapat banyak membantu perusahaan dalam hal memaksimalkan kekuatan dan kesempatan yang dimilikinya, mengambil setiap kesempatan yang ada dari kelemahan yang dimilikinya, atau menggunakan kekuatan yang ada untuk menghadapi ancaman yang mungkin timbul di kemudian hari, atau mengantisipasi agar ancaman yang datang tidak menyerang sisi lemah yang dimiliki perusahaan. 65

32 EFAS Kesempatan (O) IFAS 1. Luasnya pasar jasa pemeliharaan 2. Usia pembangkit semakin tua 3. Relokasi Pembangkit meningkat 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi Tabel 3.4 Matrik SWOT Kekuatan (S) 1. Sumber Daya manusia berkualitas 2. Reputasi Perusahaan 3. Kemampuan perusahaan dalam bidang maintenance 4. Memiliki Pasar Internal 5. Memiliki jaringan dengan Workshop/bengkel luar 1. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri sehingga dapat memiliki jaringan yang luas. 2. Meningkatkan kualitas SDM dan jasa pemeliharaan pembangkit. 3. Membudayakan SDM dalam penggunaan teknologi informasi. 4. Meningkatkan komunikasi karyawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. 5. Mencari peluang baru dalam pasar jasa pemeliharaan. Kelemahan (W) 1. Penjadwalan pemeliharaan belum optimal 2. Keterbatasan kemampuan analisis peralatan maintenance 3. Belum memiliki Maintenance Customer Services Center 4. Belum memiliki workshop/bengkel 5. Manajemen peralatan kurang memadai 6. Komposisi umur teknisi di atas 40 tahun 7. Ketergantungan dengan OEM 1. Meningkatkan kompetensi unit dan SDM yang mampu menghadapi pasar global di bidang jasa pemeliharaan. 2. Meningkatkan manajemen jadwal pemeliharaan dengan memanfaatkan teknologi informasi. 3. Meningkatkan kompetensi teknisi khususnya kepada teknisi muda. 66

33 Ancaman (T) 1. AFTA 2. Meningkatnya Persaingan 3. Kenaikan BBM 4. Nilai Dollar terhadap rupiah 1. Menyeleksi dan meningkatkan hubungan dengan bengkel luar dan institusi pendukung yang lebih berkualitas. 2. Mengembangkan kinerja yang dimiliki PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya khususnya pada saat diberlakukan AFTA. 3. Meningkatkan kompetensi unit dan SDM dalam menghadapi pasar jasa pemeliharaan. 1. Membangun workshop/bengkel sendiri untuk mendukung kelancaran proyek jasa pemeliharaan. 2. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam menghadapi persaingan. 3. Melaksanakan efisiensi pada penggunaan peralatan jasa pemeliharaan. Dengan adanya perhitungan terhadap faktor internal dan eksternal PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan, maka dapat disimpulkan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan berada pada posisi yang sangat menguntungkan. yaitu terletak pada kuadran 1 yang menggunakan strategi SO untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. 3.5 Knowledge Goals Dibawah ini merupakan tabel 3.5 yang berisi mengenai knowledge goals yang terdiri dari normative knowledge goals, strategic knowledge goals, operational knowledge goals. 67

34 Tabel 3.5 Knowledge Goals Strategi Perusahaan 1. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri sehingga dapat memiliki jaringan yang luas. 2. Meningkatkan kualitas SDM dan jasa pemeliharaan pembangkit. 3. Membudayakan SDM dalam penggunaan teknologi informasi. 4. Meningkatkan komunikasi karyawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. 5. Mencari peluang baru dalam pasar jasa pemeliharaan. Normative Knowledge Goals 1. Mensosialisasikan pentingnya kegunaan knowledge bagi perkembangan individu maupun perusahaan dengan memanfaaatkan teknologi informasi. 2. Membudayakan sharing knowledge untuk meningkatkan komunikasi di antara karyawan. Strategi Perusahaan 1. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negri sehingga dapat memiliki jaringan yang luas. 2. Meningkatkan kualitas SDM dan jasa pemeliharaan pembangkit. 3. Membudayakan SDM dalam penggunaan teknologi informasi. 4. Meningkatkan komunikasi karyawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. 5. Mencari peluang baru dalam pasar jasa pemeliharaan Strategic Knowledge Goals 1. Mengembangkan kompetensi karyawan. 2. Menjadikan knowledge sebagai alat pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 68

35 Strategi Perusahaan 1. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negri sehingga dapat memiliki jaringan yang luas. 2. Meningkatkan kualitas SDM dan jasa pemeliharaan pembangkit. 3. Membudayakan SDM dalam penggunaan teknologi informasi. 4. Meningkatkan komunikasi karyawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. 5. Mencari peluang baru dalam pasar jasa pemeliharaan Operational Knowledge Goals 1. Menstandarisasi hasil rapat agar penyimpanan lebih terstruktur. 2. Adanya penyimpanan laporan-laporan hasil kerja agar dapat terkontrol dengan baik. 3. Menyediakan sarana untuk mendukung peningkatan komunikasi dan kompetensi karyawan. 3.6 Analisis Knowledge Divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi Analisis Knowledge berdasarkan Structural Pada PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan khususnya pada divisi SDM dan pengembangan kompetensi terdapat knowledge yang bersifat structural. Knowledge yang bersifat structural ini dapat dikategorikan kembali dalam tacit dan explicit. Beberapa hal yang merupakan knowledge berdasarkan structural pada divisi SDM dan pengembangan kompetensi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Tugas dan Wewenang yang berlaku pada divisi SDM dan Pengembangan Kompetensi. Tugas dan wewenang ini memuat cara dan alur pekerjaan yang akan dilakukan oleh karyawan dalam rangka melaksanakan kegiatan di dalam perusahaan yang mencakup prosedur uraian pekerjaan bagi tiap karyawan di bagian SDM dan pengembangan kompetensi PT.Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. 69

36 Prosedur ini dibuat dan disebarkan sehingga para karyawan dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Tugas dan wewenang PT.Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dapat dilihat dengan jelas pada bagian dan tugas dan wewenang di bagian SDM dan pengembangan kompetensi pada bagian Tugas dan wewenang tersebut merupakan knowledge yang bersifat explicit karena telah terdokumentasi, dapat disebarkan dan dipelajari oleh karyawan. 2. Workflow atau proses bisnis yang berlaku. Workflow menggambarkan dan menjelaskan mengenai aliran kegiatan bisnis yang berlaku di divisi SDM dan pengembangan kompetensi PT.Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan di dalam perusahaan, mengacu pada workflow yang telah dibuat sehingga dapat mencapai target dan sasaran yang telah ditentukan. Workflow yang ada pada divisi SDM dan pengembangan kompetensi merupakan knowledge yang bersifat explicit. Karena workflow tersebut berisi aliran kerja yang akan dilaksanakan oleh para karyawan dalam rangka memperlancar proses bisnis perusahaan. Workflow yang berlaku pada divisi SDM dan pengembangan kompetensi adalah sebagai berikut: 70

37 1. Workflow Perekrutan Karyawan merencanakan pembentukan tim penerimaan pegawai dan pemasangan iklan mengusulkan perekrutan pegawai meyampaikan usulan perekrutan pegawai menyampaikan persetujuan menyetujui perekrutan staf perencanaan Manajer SDM General Manager pegawai SDM dan formasi Memberi informasi dan data pegawai baru memberi hasil penerimaan pegawai melamar pekerjaan menyeleksi calon pegawai dan Pelaksana tim calon training pegawai administrasi penerimaan baru karyawan kepegawaian pegawai Gambar 3.5 Workflow Perekrutan Karyawan Dalam melakukan perekrutan pegawai baru, bagian perencanaan SDM dan formasi akan mengevaluasi kebutuhan SDM. Untuk mengetahui posisi pekerjaan yang kosong dan juga yang membutuhkan pegawai baru, maka staf perencanaan SDM dan formasi mengusulkan perekrutan pegawai baru kepada manager SDM. Setelah itu manager SDM akan meminta persetujuan dari General Manager, dan akan menyampaikan ke staf perencanaan SDM dan formasi atas persetujuan General 71

38 Manager. Setelah disetujui maka staf perencanaan SDM dan formasi akan membuat iklan lowongan kerja tersebut dan membentuk tim penerimaan pegawai. Jika ada calon karyawan yang melamar, maka secara langsung diadakan penyeleksian terhadap calon karyawan tersebut secara bersamaan. Tahap penyeleksian tersebut diantaranya psikotes dan wawancara. Setelah melewati tahap tersebut, calon karyawan akan menjadi pegawai di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan dan mengikuti training. Kemudian staf perencanaan SDM dan formasi akan memberitahukan ke bagian administrasi kepegawaian akan adanya pegawai baru di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan tersebut. 2. Workflow Penugasan Dinas Kerja permintaan tenaga kerja Meyusun tenaga kerja yang diperlukan Memberikan daftar karyawan divisi Internal/eksternal melapor mendapatkan pengarahan staf perencanaan SDM dan formasi memberi surat perintah kerja (memo) Karyawan/engineer Gambar 3.6 Workflow Penugasan Dinas Kerja Ketika divisi internal atau eksternal menerima permintaan jasa permintaan dari pelanggan, maka tiap divisi tersebut akan berhubungan dengan divisi SDM yaitu 72

39 bagian staf perencanaan SDM dan formasi untuk memilih karyawan atau engineer yang berkompetensi untuk ditugaskan pada proyek jasa pemeliharaan tersebut. Kemudian bagian staf perencanaan SDM dan formasi akan menyeleksi karyawan atau engineer yang cocok dan memiliki kompetensi terhadap kerja pemeliharaan yang akan dilaksanakan. Setelah menyeleksi karyawan atau engineer yang berkompetensi, maka staf perencanaan SDM dan formasi akan memberikan daftar karyawan yang akan ditugaskan kepada divisi internal atau eksternal. Selanjutnya daftar karyawan disetujui oleh divisi internal atau eksternal, maka pihak staf perencanaan SDM dan formasi akan memberikan surat kerja (memo) terhadap karyawan atau engineer yang bersangkutan, lalu karyawan atau engineer tersebut melapor ke divisi internal ataupun eksternal dan mendapatkan pengarahan mengenai proyek jasa pemeliharaan yang akan dilaksanakan. 3. Workflow Pengadaan Pendidikan dan Pelatihan Mengusulkan Pelaksanaan Pendidkan dan Pelatihan Karyawan Pelaksana Diklat Menyetujui Pelaksanaan Pendidkan dan Pelatihan Supervisor Pengembangan Kompetensi menyerahkan proposal menyetujui proposal permintaan SDM memberi memo memberi daftar karyawan meyusun SDM yang diperlukan Manajer SDM Staf Perencanaan SDM dan Formasi Karyawan Gambar 3.7 Workflow Pengadaan Pendidikan dan Pelatihan 73

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan energi listrik dari waktu ke waktu mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Pada 1992 Pemerintah Indonesia mengeluarkan deregulasi sector ketenagalistrikan. Proses ini berawal dengan diterbitkannya Keputusan Presiden

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. PLN Pembangkitan Tenaga Lisrik Jawa Bali I (PT. PLN PJB I) dan pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. PLN Pembangkitan Tenaga Lisrik Jawa Bali I (PT. PLN PJB I) dan pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia Power PT. INDONESIA POWER adalah salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 03 Oktober 1995

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB I PROFIL PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB I PROFIL PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG 1.1. Sejarah Perusahaan PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang merupakan salah satu dari sembilan unit bisnis yang dimiliki oleh PT Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika 128 Lampiran I Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika Jakarta, 17 April 2009 Kepada Yth : PT Rekadaya Elektrika Jakarta Dengan Hormat, Sehubungan dengan adanya analisis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Organisasi PT Indonesia power merupakan salah satu Anak Perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Indonesia Power Pada awal tahun 1990-an, Pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikkan. Langkah ke arah deregulasi

Lebih terperinci

BAB II PT. PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB II PT. PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN UTARA BAB II PT. PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN UTARA A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 111.K/023/DID/1996 tepatnya pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKASANAAN PLA

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKASANAAN PLA BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKASANAAN PLA 3.1 Deskripsi Tempat PLA Penulis ditugaskan oleh PT Lapi Ganeshatama Consulting melalui Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bergerak di bidang property. PT. Mandiri Dipta Cipta juga merupakan salah satu unit

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bergerak di bidang property. PT. Mandiri Dipta Cipta juga merupakan salah satu unit BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan PT. Mandiri Dipta Cipta adalah sebuah perusahaan berskala nasional yang bergerak di bidang property. PT. Mandiri Dipta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Berbasiskan di Bandung dan Jakarta, didirikan pada tahun 2005

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Berbasiskan di Bandung dan Jakarta, didirikan pada tahun 2005 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. ASIA PARAGON adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, design, engineering, teknologi informasi, kontraktor umum dan perdagangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indoturbine terbentuk pada tanggal 6 Juni 1973, bersamaan dengan dimulainya eksplorasi minyak dan gas bawah laut di Indonesia. Dimulai sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja Praktik dilaksanakan di PT. Rekadaya Elektrika, sebuah perusahaan EPC Nasional yang bergerak di sektor energi khususnya ketenagalistrikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 38 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. Sejarah PT. Indonesia Power Pada awal tahun 99an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah arah deregulasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT YANG DIUSULKAN. Kerangka kerja merupakan prosedur yang dilakukan oleh penulis dari

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT YANG DIUSULKAN. Kerangka kerja merupakan prosedur yang dilakukan oleh penulis dari BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT YANG DIUSULKAN 4.1 Kerangka Kerja Kerangka kerja merupakan prosedur yang dilakukan oleh penulis dari pengumpulan data dan informasi hingga menjadi suatu

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu sumber kebutuhan hidup yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari manusia. Listrik sangat bermanfaat dalam kehidupan di era

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU Keberadaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KITSBU)

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan penting dan strategis sekaligus pemegang kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang direncanakan, sehingga

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO 3.1 Latar Belakang Perusahaan Salah satu tujuan berdirinya kantor PLN tingkat Rayon adalah agar dapat menjangkau dan menjadi suatu wadah bagi masyarakat di

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Kepada Yth.Bapak/Ibu Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan dengan tugas akhir skripsi yang sedang saya tempuh saat ini sebagai salah satu syarat ujian sidang sarjana S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang Elektrical, Mechanical, Supplier & Maintenance yang berdiri sejak 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang Elektrical, Mechanical, Supplier & Maintenance yang berdiri sejak 12 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara adalah perusahaan yang bergerak pada bidang Elektrical, Mechanical, Supplier & Maintenance yang berdiri sejak 12

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Cahaya Fajar Kaltim berdiri pada tanggal 26 Maret 2003. PT Cahaya Fajar Kaltim merupakan perusahaan patungan antara Perusda ketenaga listrikan Kaltim

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk memudahkan dalam pencariannya. pada PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk memudahkan dalam pencariannya. pada PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan membutuhkan cara praktis dalam mengelola dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah bermacam-macam bentuk surat seperti surat perjanjian, surat kuasa,

Lebih terperinci

EVALUASI STRATEGI THORBURN UNTUK MEMASUKI PASAR EXPANSION JOINT DI INDONESIA

EVALUASI STRATEGI THORBURN UNTUK MEMASUKI PASAR EXPANSION JOINT DI INDONESIA EVALUASI STRATEGI THORBURN UNTUK MEMASUKI PASAR EXPANSION JOINT DI INDONESIA BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Perkembangan Sektor Energi Di Indonesia Energi listrik merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Srikandi Jaya Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang general supplier yang men-supply sayur-mayur. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 35 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sagateknindo Sejati adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perdagangan atau jual beli berbagai

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lokasi strategis di Indonesia yang dikelola melalui 5 unit

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lokasi strategis di Indonesia yang dikelola melalui 5 unit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak berdiri pada tahun 1995, PT. Indonesia Power sebagai anak perusahaan dari PT. PLN (Persero) telah dirancang untuk berperan dan menjadi bagian penting

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia adalah sub dari Allianz Group, pemimpin penyedia asuransi dan servis keuangan di dunia. Berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia. Dengan adanya listrik, manusia memperoleh banyak manfaat untuk mempermudah

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? PT. Mega Daya bergerak dalam bidang electrical rotating services untuk semua tipe generator. 2. Kapan PT. Mega Daya berdiri? PT. Mega

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

TEKNIK PEMANFAATAN ANALISIS SWOT TANPA SKALA INDUSTRI (A-SWOT-TSI)

TEKNIK PEMANFAATAN ANALISIS SWOT TANPA SKALA INDUSTRI (A-SWOT-TSI) TEKNIK PEMANFAATAN ANALISIS SWOT TANPA SKALA INDUSTRI (A-SWOT-TSI) Iskandar Putong Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara. ABSTRAK Analisis SWOT telah lama dikenal di kalangan para ahli manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pedoman Anita Cassidy. Tahapan 1 visioning phase yaitu membahas mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pedoman Anita Cassidy. Tahapan 1 visioning phase yaitu membahas mengenai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas ulasan mengenai penyelesaian perencanaan strategis STI. Adapun pembahasannya memiliki 4 tahapan dengan menggunakan pedoman Anita Cassidy. Tahapan 1 visioning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak bulan Juni 2010 pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Indonesia bebas dari pemadaman bergilir. Sehingga kehadiran industri tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang menyediakan suatu produk bagi masyarakat atau konsumen umumnya dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan / laba yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas hektar. PT. Karya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas hektar. PT. Karya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Jaya Lestari didirikan pada tanggal 2 Januari 2007 dan terletak di kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas 2.140 hektar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki BAB I PENDAHULUAN Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki kemauan dan dukungan dari semua pihak untuk menjalankan proses pengukuran tersebut, namun para pemegang kepentingan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) L1 LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Imam M.R (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) 1. Apakah sistem informasi yang menjadi kebutuhan perusahaan saat ini, mengingat

Lebih terperinci

Konsep Manajemen Bisnis dan Sejarah Ketenagalistrikan. Modul - 1

Konsep Manajemen Bisnis dan Sejarah Ketenagalistrikan. Modul - 1 Konsep Manajemen Bisnis dan Sejarah Ketenagalistrikan Modul - 1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu : Manajemen sebagai suatu proses. Manajemen sebagai kolektivitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar batubara berdasarkan pada Peraturan Presiden

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Multi Dimensi Persona. : Ruko Graha Indah Wisesa Kav A. No.9. Jl. Gayung Kebonsari No.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Multi Dimensi Persona. : Ruko Graha Indah Wisesa Kav A. No.9. Jl. Gayung Kebonsari No. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama Alamat : PT. Multi Dimensi Persona : Ruko Graha Indah Wisesa Kav A. No.9 Jl. Gayung Kebonsari No. 46 Surabaya No.Telp/ Fax

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA 3.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini didirikan untuk pertama kalinya berdasarkan akta pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

Gambaran Wilayah Penelitian

Gambaran Wilayah Penelitian BAB III Gambaran Wilayah Penelitian A. Gambaran Umum PT Pismatex 1. Sejarah Berdirinya 46 PT Pismatex didirikan pada tahun 1971 di desa Klego Pekalongan oleh H Ghozi Salim (alm). PT Pismatex adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis Manajemen Internasional adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan tugas secara profesional dengan memiliki penguasaan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan tugas secara profesional dengan memiliki penguasaan di bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, profesi sekretaris semakin dituntut kemampuannya untuk dapat melakukan tugas secara profesional dengan memiliki penguasaan di bidang kesekretariatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi dan eksploitasi sumber daya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang disertai dengan pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang disertai dengan pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang disertai dengan pembahasan sebagaimana terurai pada BAB IV, dari hasil pembahasan penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini. 29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana

Lebih terperinci

docking kapal perikanan; (2) mengkaji kelayakan finansial di bidang usaha pelayanan jasa docking kapal perikanan sebagai bagian upaya dalam

docking kapal perikanan; (2) mengkaji kelayakan finansial di bidang usaha pelayanan jasa docking kapal perikanan sebagai bagian upaya dalam RINGKASAN EKSEKUTIF WAHYUDIN. 2001. Perencanaan Strategis UPT. UPMB Muara Angke Dalam Bidang Pembinaan, Pelayanan Jasa Perawatan dan Docking Kapal Perikanan. Di bawah bimbingan SYAMSUL MA ARIF dan WAHYUDI.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM PT. INDONESIA POWER adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, sekitar 30 km arah

BAB 1 PENDAHULUAN. selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, sekitar 30 km arah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PLTU Sudimoro Pacitan dibangun diatas lahan seluas 65 ha, terletak di laut selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, sekitar 30 km arah timur Kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, dimana pada zaman yang modern ini sudah banyak alat pendukung kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci