BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah"

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah mampu untuk memgimbangi perusahaan-perusahaan pesaing yang ada di pasaran, hal utama yang menjadi perhatian produsen tidak hanya bertumpu pada perusahaan itu sendiri akan tetapi perusahaan akan mengorientasikan bisnisnya pada layanan yang diberikan oleh perusahaan. Fenomena ini terjadi karena munculnya pesaing-pesaing baru yang terus berimprovisasi dalam menjalin hubungan dengan konsumen. Konsumen tidak lagi hanya memperhatikan harga barang akan tetapi juga menilai suatu barang dari kualitas barang tersebut, sehingga perusahaan harus berusaha dengan keras untuk tetap mempertahankan mutu dari produk yang dihasilkannya. Dengan semakin dewasanya konsumen maka permintaan mereka terhadap mutu atau kualitas dari suatu barang juga turut meningkat, hal ini dapat kita lihat dari perkembangan perindustrian-perindustrian didunia dimana mereka tidak hanya memproduksi dalam jumlah banyak atau mengejar kuantitas dari barang akan tetapi mereka juga berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dari barang-barangnya. Contoh nyata yang dapat kita ambil yaitu : produk elektronika Jepang yang awalnya dianggap murahan dipasaran serta tidak mempunyai kualitas yang memadai jika dibandingkan dengan produk-produk buatan Amerika maupun Eropa, akan tetapi dapat kita lihat sekarang bahwa produk dari negeri Jepang merajai dunia elektronika

2 2 dengan produknya yang sangat beragam dan dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Contoh lain yang dapat kita ambil misalnya motor-motor buatan Cina yang sempat mamasuki pasaran Indonesia beberapa waktu yang lalu, akan tetapi sekarang sama sekali tidak terdengar kabar anginnya, produk-produk tersebut sama sekali tidak mampu bersaing dengan motor-motor dari Jepang, hal ini terbukti dari keluhankeluhan yang sering kita dengar bahwa motor-motor dari Cina tidak dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya. Kesimpulan yang dapat kita tarik dari fenomena diatas yaitu mutu atau kualitas merupakan hal yang vital bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena akan berpengaruh secara langsung pada konsumen, dimana kita ketahui bahwa konsumen akan kehilangan kepercayaannya apabila sudah dikecewakan oleh produk dengan kualitas yang rendah. Dalam rangka menjaga kekonsistensian suatu produk maka perlu dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan performansi kualitas, tidak hanya melalui inspeksi akan tetapi juga melalui pengendalian proses analisa DMAIC, peningkatan kualitas dengan proses analisa dapat dipadukan dengan Seven Quality Control Tools yang akan menggambarkan banyaknya jumlah produk cacat, sebabsebab kecacatan, langkah perbaikan yang perlu diambil. Hal inilah yang menyebabkan perlunya penerapan proses analisa DMAIC pada PT. Fajarindo Faliman Zipper.

3 3 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Setiap konsumen pasti ingin mendapatkan produk yang berkualitas, sesuai dengan apa yang diharapkannya sebelum membeli produk tersebut. Sebagai produsen tentu saja harus memberikan yang terbaik untuk konsumennya dengan kata lain harga barang yang harus dibayar oleh konsumen haruslah sebanding dengan mutu barang yang didapat. Alasan inikah yang telah mendorong setiap produsen untuk meningkatkan performansi dari kualitas produk yang dihasilkannya dengan melakukan serangkaian pengujian kulaitas. Konsep dari kualitas sekarang ini tidak hanya sekedar membuang atau memperbaiki produk yang rusak akan tetapi merupakan suatu sistem yang berorientasi pada pencegahan kerusakan atau produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan bukan terfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada produk. Yang menjadi pembahasan pada topik ini adalah proses produksi pada PT. Fajarindo Faliman Zipper, dimana dalam proses produksi tersebut apabila terjadi kecacatan maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, karena akan dilakukan Rework atau perbaikan sehingga akan sangat memboros waktu jika kerusakan terus terjadi selama proses produksi berlangsung. Cacat yang terjadi juga akan merugikan perusahaan karena terjadi pemborosan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

4 4 Pembahasan topik ini diharapkan dapat memberikan suatu solusi atas masalah tersebut, dimana pemecahan masalah tersebut berupa batasan-batasan mutu yang lebih jelas, proses pengendalian kualitas yang lebih sistematis dan terkoordinir. Metode yang diusulkan yaitu : menggunakan analisa DMAIC, dimana diharapkan kualitas produk yang dihasilkan terkendali sepenuhnya atau dengan kecacatan yang terjadi sedikit mungkin. Perumusan masalah dijabarkan sebagai berikut : a. Apa jenis cacat yang paling sering terjadi pada produk yang diteliti? b. Apakah produk yang cacat tersebut masih dalam batas yang terkendali? c. Apa faktor-faktor yang manjadi penyebab kecacatan? d. Bagaimana mencegah terjadinya kecacatan? e. Bagaimana meningkatkan kualitas pada produk ini? 1.3 Ruang Lingkup Dalam skripsi ini akan dibahas produk yang menjadi fokus utama yang memerlukan pengendalian proses produksi yaitu : Zipper Jacket coil karena dari keseluruhan produk pada perusahaan ini produk ini menghasilkan BS (Bad Scrap) terbesar pada setiap proses produksinya. BS yang dimaksudkan adalah scrap yang tidak dapat digunakan lagi sama sekali, BS ini terjadi karena proses produksi yang salah (kecacatan) dan juga dihasilkan dari

5 5 proses perbaikan produk cacat. Sehingga kecacatan yang terjadi lebih dominan pada produk ini dibandingkan produk lain. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan pembuatan skripsi ini adalah : 1. Menganalisa pengendalian kualitas pada proses produksi dengan menggunakan metode DMAIC. 2. Menjabarkan Penyebab dari kerusakan-kerusakan tersebut 3. Memperbaiki system pengendalian kualitas yang ada di perusahaan untuk meminimalkan kecacatan dengan usulan perbaikan. Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah : 1. Menberikan usulan pada perusahaan untuk menerapkan pengendalian kualitas. 2. Perusahaan akan mengetahui penyebab dari kerusakan yang paling utama. 3. perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya karena kualitas dari produk terkendali.

6 6 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajarindo Faliman Zipper adalah sebuah perusahaan resleting terbesar setelah YKK dengan luas tanah 11 hectar yang pertama kali didirikan oleh Alm. Bpk. Faliman. Perusahaan ini pertama kali bernama PT. Fajar Kemenangan dan telah bergerak hampir 20 tahun. Berawal pada tahun ( ) dari sebuah Home Industri dengan teknologi yang masih sederhana untuk memproduksi komponen resleting dan kancing. Aktifitas produksi ini berada di sebuah ruko yang terletak di jalan Pinangsia Jakarta Barat hampir selama 10 tahun. Dari perkembangan usahanya yang begitu pesat dan perkembangan permintaan yang begitu besar membuat ruko ini tidak mampu lagi untuk menahan laju perubahan tersebut, sehingga perusahaan ini mulai belajar, mengembangkan dan mencari tahu bagaimana untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Akhirnya pada tahun 1979 PT. Fajar Kemenangan pindah dari Pinangsia ke daerah Daan Mogot Km.19 Tanggerang yang saat itu luas lahannya hanya 5000 m 2 sebagai langkah awal untuk menjadi sebuah perusahaan besar (1980-sekarang). Dalam selang waktu selama 20 tahun, perusahaan ini mengalami kemajuan yang pesat dan mulai membeli lahan di sekitarnya secara bertahap yang sekarang total luas

7 7 lahannya mencapai 11 hektar. Dan perusahaan ini pernah memperkerjakan pekerja sebanyak 1500 orang. PT. Fajarindo Faliman Zipper menyadari kalau produk dan pelayanan dengan kualitas yang bagus merupakan faktor kunci terbesar untuk mendapatkan dukungan dari pelanggan. Oleh sebab itu perusahaan ini memfokuskan diri pada proses manufakturing untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Produk-produk unggul dari PT. Fajarindo Faliman Zipper, tidak hanya pada sisi kekuatan dan keunikannya, tetapi juga pada kemampuannya untuk menerima pesanan khusus (Special Order) dari para pelanggannya. Oleh karena didukung oleh keahlian desain dan untuk komponen-komponen tertentu dapat dibuat sendiri tanpa melalui pemesanan kepada supplier. Halhal inilah yang membuat PT. Fajarindo Faliman Zipper dapat menanggani hampir seluruh permintaan dari pelanggannya. Produk-produk yang dihasilkan PT. Fajarindo Faliman Zipper antara lain: Sliders, zippers, hook and Loop Fasteners, nylon ribbon, webbing tapes, tailor chalk, snap button.

8 8 Kelebihan manufaktur dari PT. Fajarindo Faliman Zipper dibandingkan dengan perusahaan lain: Competitive Advantage Merupakan perusahaan yang telah berpengalaman yang memproduksi resleting di indonesia dan telah menjadi market leader dan price leader untuk resleting di indonesia. Technology and Experience Mesin-mesin untuk peroduksi dapat dirakit sesuai dengan kebutuhan Molding Dapat memproduksi molding sendiri untuk slider pada resleting, dimana sebagian perusahaan yang lain masih harus memesannya di luar negeri. Hal ini menjadi kelebihan dalam effiensi dan biaya. Spare Parts Dapat memproduksi spare parts sendiri untuk mesin produksi. Mesin produksi yang menggunakan spare part sendiri berkisar 40 % dari total mesin yang ada sehingga menghemat pengeluaran. Factory Supplier Bekerja sama dengan PT. Falma Putra Perkasa yang juga memperoduksi komponen resleting. Dari bentuk kerja sama ini produk dapat dijual dengan harga yang lebih murah.

9 9 Dalam hal Management PT. Fajarindo Faliman Zipper pernah memperkerjakan 1500 karyawan dan telah berubah dari sistem old management menjadi modern management (1994) yang menjadikannya lebih efektif dan efisien dalam beroperasi. Perusahaan ini juga telah menerima Total Quality Management ISO 9001, yang membuat setiap individu lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan posisi mereka. Hasil yang didapat dari usaha-usaha yang telah dilakukan dalam merubah sistem management telah memberikan kepuasan yang berarti antara lain: mengurangi pengeluaran (Cost) operasional dan non-opersional, pertumbuhan perusahaan ini mencapai 15% setiap tahunnya, kualitas dari produk menjadi semakin bagus. Struktur organisasi menggambarkan susunan dan hubungan-hubungan bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu perusahaan dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi kegiatan kerja. Struktur itu juga menunjukkan hierarki dan struktur wewenang organisasi, serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Untuk memperlihatkan struktur organisasi, biasanya perusahaan menyusun suatu bagan organisasi berupa diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi, bagian (departemen), jabatan, tanggung jawab masing masing divisi kepada atasannya dan menunjukkan hubungan antara satu sama lain.

10 Stuktur Organisasi dan Job Description Adapun Gambar bagan struktur Organisasi dari PT. Fajarindo Faliman Zipper yang dapat kita lihat pada Diagram 1.1 adalah sebagai berikut : Diagram 1.1 Struktur Organisasi PT. Fajarindo Faliman Zipper

11 11 Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian akan dijelaskan secara garis besar sebagai berikut : Direktur Utama: Menyediakan Sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan operasional perusahaan Memformulasikan kebijakan mutu Menetapkan kebijakan dan visi dari perusahaan Direktur Keuangan: Mengkoordinasikan kegiatan keuangan dan akutansi dalam perusahaan Direktur Operasional: Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional sehari-hari Mengambil keputusan untuk menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan operasional sehari-hari Manager QA: Mengimplementasikan dan memelihara sistem mutu Bertanggung jawab dalam mengkoordinir, memelihara serta mendokumentasikan sistem managemen mutu. Bertanggung jawab untuk membentuk dan menetapkan tim audit mutu internal untuk melaksanakan audit sistem manajemen mutu. Bertanggung jawab mengkoordinasikan penerapan yang efektif dari audit mutu internal

12 12 Manager Personalia dan Umum: Melakukan pelaksanaan K3 Menangani masalah-masalah umum Menerapkan dan pengawasan atau pelaksanaan KKB Bertanggung jawab dan menangani masalah pengupahan Manager Pembelian: Mengevaluasi dan menyeleksi bahan yang dipasok termasuk supliernya Melakukan pembelian atas bahan baku, pendukung dan peralatan Membuat proof purchase order Bertanggung jawab untuk, menerbitkan purchase order untuk setiap pembelian Melakukan kunjungan kepada supplier bahan baku pada periode tertentu Manager QC: Menetapkan dan mengembangkan standar spesifikasi pelaksanaan pada bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi Menangani produk yang tidak sesuai dengan hasil produksi Mempunyai tanggung jawab kebebasan dalam melakukan inspeksi pada akhir proses yang berhubungan dengan produk

13 13 Bertanggung jawab menyediakan spesifikasi produk yang berhubungan dengan standar mutu Menjamin bahan baku yang diterima telah sesuai dengan persyaratan Manager Gambar dan Desain: Bertanggung jawab terhadap pembuatan desain yang diorder dari pelanggan Membuat pengembangan produk dalam bentuk gambar khususnya digambar slider Mempersiapkan gambar untuk keperluan pembuatan mal dan mould Bertanggung jawab meninjau kejelasan dan kelengkapan sample atau spesifikasi yang diberikan pelanggan Manager Teknik Produksi: Bertanggung jawab terhadap penyediaan spare parts dari setiap unit bertanggung jawab dalam memantau pemeliharaan mesin dengan tujuan menjamin kesinambungan proses produksi Mengkoordinasi keluhan dan kerusakan mesin yang tidak dapat ditangani oleh kepala teknik di unit produksi

14 14 Manager Produksi : Menerima surat perintah kerja (SPK) dari PPIC dan menentukan kepala unit Mengkoordinasikan semua kegiatan dproduksi Mengendalikan stock maksimum dari barang ½ jadi yang ada di unitunit melalui penerbitan Order Produksi Mengendalikan barang yang dipasok pelanggan dalam proses produksi untuk menghindari kerusakan, salah penggunaan dan kecukupan jumlah barang dengan kebutuhan Bertanggung jawab menjamin produk yang sedang dalam proses identifikasi dengan jelas Bertanggung jawab menjamin penanganan, penyimpanan dan perawatan barang pada setiap tahap proses produksi dikerjakan sesuai dengan persyaratan Kepala Unit Produksi: Menjalankan proses produksi sesuai instruksi dari manager produksi Memelihara peralatan produksi Bertanggung jawab atas pengendalian proses termasuk didalamnya membuat dan menerapkan prosedur terdokumentasi

15 15 Bertanggung jawab menjaga dan menjamin semua personil yang menggunakan peralatan ukur yang telah dikaliberisasi adalah personil yang berkualifikasi dan telah dilatih Kabag Gudang Bahan Jadi: Memelihara dan menjaga barang jadi dengan melakukan pencegahan atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang Menjamin letak barang sesuai dengan pada tempatnya Menjamin setiap barang yang ada digudang memiliki identitas Mempersiapkan barang sesuai dengan petunjuk dari PPIC. Barang yang sudah siap diinformasikan kepada bagian pengiriman Kabag Gudang Bahan Baku: Memelihara dan menjaga bahan baku dengan melakukan pencegahan atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran bahan baku Menjamin letak barang adalah sesuai pada tempatnya Menjamin setiap barang yang ada di gudang memiliki identitas Menangani dan menyimpan barang yang dipasok oleh pelanggan sebelum barang tersebut digunakan dalam produksi Menjamin bahan baku yang diterima telah diidentifikasi dengan jelas

16 16 Kabag GSP: Bertanggung jawab terhadap orderan spare part dan perlengkapan kerja Bertanggung jawab dalam menyediakan spare part khususnya bagi unit-unit produksi Kabag Perawatan dan bangunan: Bertanggung jawab terhadap kegiatan perawatan seluruh gedung yang ada didalam perusahaan Melakukan pelaksanaan dan renovasi pembangunan dilingkungan perusahaan sesuai order Kabag QC: Bertanggung jawab memberikan tindakan perbaikan dan pencegahan yang telah dilakukan dan mencatat didaftar status tindakan perbaikan dan pencegahan atas ketidaksesuaian Bertanggung jawab untuk menajemen mutu produk terhadap setiap tahapan dalam akhir proses Bertanggung jawab dalam melaksanakan inspeksi kedatangan bahan baku dan produk jadi Bertanggung jawab atas hasil produk jadi sebelum diturunkan sesuai dengan standar atau spesifikasi produk

17 Perkembangan Bisnis Perusahaan Berawal dari home industry yang kecil-kecilan yang akhirnya dalam periode 20 tahun berubah menjadi sebuah perusahaan besar kedua setelah YKK. Untuk pemasaran, Sales dan Marketing dari PT. Fajarindo Faliman Zipper tersebar di seluruh Indonesia melalui agen-agen yang berada di Jawa timur, Jawa tengah, Jawa Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan surabaya. Dan permintaan domestik akan produk dari PT. Fajarindo Faliman Zipper ini terus berkembang setiap tahunnya, sehingga pasar domestik tetap menjadi prioritas dalam mendistribusikan produk PT. Fajarindo Faliman Zipper. Setelah sukses dalam pasar domestik, PT. Fajarindo Faliman Zipper mulai mengekspor produk-produk ke beberapa negara seperti: USA, Italy, Pakistan, Spanyol, Turki, Irak dan lain sebagainya. Dan pasar internasional merupakan strategi untuk perusahaan ini dalam meningkatkan penjualan. Dari perkembangan bisnisnya, PT. Fajarindo Faliman Zipper unggul dalam hal warna dimana perusahaan lain tidak memiliki kemampuan yang seperti ini. Sehingga untuk produk resleting ini pernah diekspor ke daerah timur tengah yaitu Irak tetapi harus melewati Kuwait terlebih dahulu karena Irak tidak mau menerima apabila tidak melewati turki. Namun saat terjadi perang teluk antara Kuwait dengan Irak, ekspor produk resleting ini sempat terhenti. Setelah perang telah selesai dimana sebelumnya Irak dengan Kuwait dan sekarang setelah perang Irak dengan Amerika, PT. Fajarindo Faliman

18 18 Zipper mencoba kembali untuk melakukan ekspor dan ini telah berjalan selama 6 bulan. Selain itu resleting juga di ekspor ke Italy dengan kapal konteiner dan langsung berurusan dengan E.M.K.L ( Ekspedisi Muatan Kapal Laut ). PT. Fajarindo Faliman Zipper juga unggul dalam hal biaya. Biayabiaya seperti biaya produksi, spare part, transportasi dapat ditekan sedemikian rupa sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Ini dikarenakan perusahaan ini telah memiliki pengalaman hampir 20 tahun dan telah menjadi market leader untuk produk resleting ini. Dengan pengalamanpengalaman tersebut perusahaan ini mencoba untuk selangkah lebih depan dalam menjadi market leader dengan cara meminimalkan biaya sehingga produk yang dihasilkan lebih murah.

19 Sumber Daya Manusia Jumlah tenaga kerja PT. Fajarindo Faliman Zipper sampai saat ini adalah sekitar 1067 orang dengan rincian : Pekerja bagian non - Staff. Pekerja bagian Staff. Sistem perekrutan pekerja dilakukan dengan cara pekerja pertama dikontrak terlebih dahulu selama 3 (tiga) bulan. Bila hasil kerja memuaskan maka ada kemungkinan menjadi karyawan tetap. Untuk sistem penggajian, pada PT. Fajarindo Faliman Zipper dihitung dari berapa hari karyawan tersebut bekerja jadi gajinya dihitung harian tetapi dibayarkan secara mingguan untuk pekerja non-staff dan secara bulanan untuk pekerja Staff Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik adalah salah satu hal yang harus diperhatikan bila ingin membangun suatu pabrik karena pengaturan tata letak pabrik dapat mempengaruhi keefektifan dan keefisienan suatu proses produksi.sehingga dapat tercapai suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis dan proses pemindahan barang menjadi lancar dalam pabrik Layout tata letak pabrik di bagi menjadi 2 yaitu :

20 20 1. Process layout Dalam process layout semua mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi yang sama digabungkan dalam suatu tempat/area yang sama 2. Product Layout Semua mesin disusun menurut urutan-urutan dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Pada PT. Fajarindo Faliman Zipper pengaturan tata letak tidak terlalu baik karena sejak awal penempatan tempat bangunan produksi tidak memiliki rancangan untuk penempatan material handling yang efisien, selama ini penetapan posisi sebuah bangunan hanya berdasarkan pada kebutuhan mesin dengan kata lain sebuah bangunan dibangun berdekatan dengan bangunan yang sudah ada dan pembangunan ini dilakukan pada saat perusahaan membutuhkan ruang untuk menempatkan mesin baru. Untuk material handling sendiri perusahaan menyiapkan 4 unit fork lift untuk penggunaan unit ini pun maka penempatan bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi menggunakan sistem pallet. Berikut akan diberikan denah bagunan dari perusahaan di luas lahan sebesar 11 hektar ini.

21 21 Gambar 1.1 Keterangan Layout Pabrik

22 22 Berikut adalah legenda dari denah seluruh bagunan yang terlihat pada Gambar 1.1 beserta penjelasan fungsi dari bangunannya : 1 Gedung A = Gudang Bahan Baku, Personalia dan produksi. 2 Gedung B Gudang Bahan Jadi, Direksi, Staf Direksi, Marketing, keuangan, = PPIC, Teknik Produksi. 3 Gedung C = Gudang Slider. 4 Gedung D = Unit kepala Mesin. 5 Gedung E = Unit Jacket. 6 Gedung F = Unit Gulung Pita. 7 Gedung G = Unit Gosok, Bengkel Bubut. 8 Gedung H = Unit Pasang, GSP. 9 Gedung I = Unit Kapur Kain. 10 Gedung J = Unit Penggabung. 11 Gedung K = Unit Mesin Gigi dan Mesin Kain. 12 Gedung L1 = Unit Mesin Kain dan Mesin Jahit. 13 Gedung L2 = Unit Delrin, Metal Assembling. 14 Gedung L3 = Perawatan Teknik, IPAL. 15 Gedung M = Gudan Mesin Jahit. 16 Gedung N,O = Unit Mesin Kain. 17 Gedung P = Unit Nickel dan Sortir Slider. 18 Gedung Q = Unit Celup. 19 Gedung R = Unit Cat. 20 Gedung S = Unit Gulung dan Benang. 21 Gedung T = Wingoh Albindo. 22 Gedung U = Unit Delrin, Metal Injection. 23 Gedung V = Unit Magic Tape Rajut. 24 Gedung W = Unit Magic Tape Celup. 25 Gedung X = Unit Monofelament. 26 Gedung Y = Litbang. 27 Gedung Z = Gudang Mesin - Mesin Bekas. 28 Gedung A A = Gudang B S. 29 Gedung A B = Polytehnik. 30 Gedung A C = Fajarzippindo. Tabel 1.1 Tabel Legenda Layout Pabrik

23 Sistem kerja Dalam sistem kerja, PT. Fajarindo Faliman Zipper menetapkan waktu kerja reguler bagi karyawannya adalah mulai 08:00 16:00 WIB dan tedapat waktu istirahat selama 1 jam. Dalam perusahaan tidak ada shift malam dan lembur untuk karyawan kantor. Khusus Karyawan bagian produksi diadakan jam kerja apabila banyak pesanan, ada barang masuk pada hari minggu dan Due Date (batas waktu) telah dekat. Pada Pengendalian Mesin produksi shift kerja karyawan di bagi menjadi 3 (tiga) shift dengan waktu kerja sebagai berikut : Shift I : Pk. 08:00 s/d Pk. 16:00 Shift II : Pk. 16:00 s/d Pk. 24:00 Shift III : Pk. 24:00 s/d Pk.08:00 Khusus Pada mesin produksi ini ada 3 (tiga) shift kerja karena Mesin produksi bekerja selama 24 jam Nonstop maka operator harus siap sedia untuk mengendalikannya. Mesin produksi ini bekerja 24 jam Nonstop tetapi pada hari minggu mesin ini istirahat tidak beroperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas produknya melalui manajemen Pengendalian Kualitasnya. perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001:2000 dimana produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas produknya melalui manajemen Pengendalian Kualitasnya. perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001:2000 dimana produk yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas merupakan suatu bentuk keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dimana produk yang berkualitas berarti produk yang dapat memberi kepuasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, dunia industri juga ikut berkembang. Dengan semakin berkembangnya dunia industri, maka persaingan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini telah menciptakan iklim

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini telah menciptakan iklim BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini telah menciptakan iklim persaingan antar perusahaan yang semakin ketat ditambah lagi kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak)

Lebih terperinci

Mempelajari Manajemen Persediaan Bahan Baku Produk Hook And Loop Fastener Pada PT. Fajarindo Faliman Zipper

Mempelajari Manajemen Persediaan Bahan Baku Produk Hook And Loop Fastener Pada PT. Fajarindo Faliman Zipper Mempelajari Manajemen Persediaan Bahan Baku Produk Hook And Loop Fastener Pada PT. Fajarindo Faliman Zipper Disusun Oleh : Nama : Fitri Ayu Lestari NPM : 33412007 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Latar Belakang PT. Fajarindo Faliman Zipper merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi komponen dan bahan pembuatan resleting. Dalam proses produksinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Flow Chart Pemecahan Masalah adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penjelasan langkah-langkah flow diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM 45 BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM 3.1 Langkah-langkah yang dijalankan Berikut ini ialah diagram alir yang akan menunjukkan langkahlangkah yang dilakukan yang dimulai dari tahap paling awal sekali hingga

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Ditambah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005/2006 USULAN PERBAIKAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER Anthony Angdreas NIM: 0600659723

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 MANAJEMEN UMUM Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/quality Management Representative (QMR). Direksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri saat ini sedang berkembang pesat. Kebutuhan dan selera masyarakat yang semakin banyak ragamnya, serta daya beli masyarakat yang cenderung meningkat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany

USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO Putri Endang Fitriany 35412763 LATAR BELAKANG Kualitas Cacat DMAIC PT Pintu Mas Garmindo Celana Pendek Model

Lebih terperinci

Gambaran Wilayah Penelitian

Gambaran Wilayah Penelitian BAB III Gambaran Wilayah Penelitian A. Gambaran Umum PT Pismatex 1. Sejarah Berdirinya 46 PT Pismatex didirikan pada tahun 1971 di desa Klego Pekalongan oleh H Ghozi Salim (alm). PT Pismatex adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin

BAB 1 PENDAHULUAN. makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri pada saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat. Terlihat dari makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin banyaknya

Lebih terperinci

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. LAMPIRAN Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Adapun Tugas dari Direktur a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. c. Merencanakan serta mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena memproduksi dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Produksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan di dunia industri semakin pesat, banyaknya produk-produk sandang yang ditawarkan dari berbagai perusahaan membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu mulai dari tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap pembuatan kesimpulan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0. 108 LAMPIRAN FUNGSI STRATEGIS - IMPROVED RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.72 3.20 0.88 3.20 General

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menyelesaikan produk sesuai due date merupakan hal yang penting untuk dipenuhi dalam suatu industri. Hal tersebut berpengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat maka kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan badan usaha, perusahaan dan organisasi mengalami kemajuan yang pesat, sehingga persaingan antar perusahaan semakin meningkat pula.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Argo Manunggal Group adalah sebuah organisasi bisnis utama meliputi tekstil, baja, Unggas,Properti, Pertambangan, Energi, pipa PVC, Asuransi, Perkebunan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte notaries 18 No. 108 dan mendapat pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.Vinyl Monomer Chemical berdiri sejak tanggal 15 oktober 1999 dengan akte pendirian No.4 oleh notaris Johanes Limardi Soeharjo SH.,MH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja secara efektif dan efisien baik dalam perencanaan produksi,

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja secara efektif dan efisien baik dalam perencanaan produksi, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Mengingat kondisi dan situasi perekonomian saat ini di mana persaingan sangat ketat baik dalam negeri maupun luar negeri membuat suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama : PT. Stars Internasional Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya - 60293 No Telp/Fax : 031-8792478 / 031-8714786 E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini perkembangan dunia industri di Indonesia semakin maju, hal ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi

Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi LAMPIRAN 119 Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi di Perusahaan PT Kripton Gama Jaya : 1. Melakukan pengamataan fasilitas fisik yang digunakan untuk proses produksi di Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, industri sudah berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka munculah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 USULAN TATA LETAK DAN MATERIAL HANDLING UNTUK MINIMASI JARAK PADA LANTAI PRODUKSI MAGIC TAPE PT. FAJARINDO

Lebih terperinci

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian Produksi dalam menunjang Efektivitas Proses Produksi, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA TUGAS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Matakuliah Analisa Proses Bisnis Kelas MI-4 Semester III Oleh : Kelompok Mix Fourteen Haris Munandar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. triliun atau naik 68% dibanding tahun sebelumnya. Dari angka rencana

BAB I PENDAHULUAN. triliun atau naik 68% dibanding tahun sebelumnya. Dari angka rencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri tekstil di Indonesia sangat pesat. Menurut data BKPM (2015), rencana investasi yang tercatat dalam jumlah izin prinsip yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem

Lebih terperinci

BAB III AKTIFITAS KERJA PRAKTEK. 3.1 Minggu pertama, Pengenalan Kepada Seluruh Karyawan

BAB III AKTIFITAS KERJA PRAKTEK. 3.1 Minggu pertama, Pengenalan Kepada Seluruh Karyawan BAB III AKTIFITAS KERJA PRAKTEK Laporan Harian Mahasiswa PKL Dimulai Dari 12 Agustus S/D 11 September di PT Fajarindo Faliman Zipper Tempat PKL : Jl. Faliman Jaya No.19, Daan Mogot KM.19 Benda, Tangerang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengendalian kualitas yang dilakukan pada CV. X bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan menjaga agar kepuasan konsumen telah tercapai. Setelah melakukan

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Enggal Subur Kertas (ESK) Paper Factory PT. ENGGAL SUBUR KERTAS (ESK) PAPER FACTORY adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci