FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK IRIGASI (Studi Kasus di Provinsi Aceh)

Transkripsi

1 ISSN Pages pp FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK IRIGASI (Studi Kasus di Provinsi Aceh) Nizamuddin 1, Masimin 2, Ibnu Abbas Madjid 2 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstract: Implementation of irrigation projects have challenges and risks are very heavy and complex, and make construction companies should be able to maintain the performance so that problems encountered can be bypassed by either. The subject matter and purpose of the study was the risk factors that have a frequency of occurrence and the impact it had in the implementation phase of irrigation projects that affect the performance of the project. To achieve this aim, the study was formulated to investigate each of these risk factors based on the frequency of occurrence based on the analysis of frequency index; investigate any risk factors based impact analysis based on severity index; then determine important risk factors in the implementation of irrigation projects based on the analysis of importance index, and investigate ways of handling and control of each risk factor in the implementation of irrigation projects, as well as risk management in the form of proposed corrective actions to minimize the frequency and impact of the risk factors to get a good performance in the implementation of irrigation projects. The data obtained from responses to questionnaires were collected from respondents perceived contractor and owner as much as 30 respondents 23 respondents. Data obtained from respondents' answers were processed statistically by using the software Microsoft Excel and SPSS (Statistical Product and Service Solution) and the results are displayed in tabular form. Analysis was conducted consisting of reliability analysis, frequency index, severity index, importance index analysis, and Spearman Rank correlation. The results of the analysis of data processing reliability Cronbach Alpha coefficients showed gains greater than 0.6 that explained that the questionnaire used in this study is feasible. Spearman Rank correlation coefficients obtained from the analysis describes the significant relationship between the frequency and impact on each answer from the contractor and the owner. The conclusion of this study was identified important risk factors in the implementation of irrigation projects by importance index analysis and identified methods of handling and control of any risk factors in the implementation of irrigation projects in the Aceh Province. Keywords : Risk factors, irrigation, methods of handling Abstrak: Pelaksanaan proyek Irigasi memiliki tantangan dan risiko yang sangat berat dan kompleks, dan membuat perusahaan konstruksi harus dapat mempertahankan kinerja sehingga masalah yang dihadapi dapat dilewati dengan baik. Pokok permasalahan dan maksud penelitian ini adalah faktor-faktor risiko yang mempunyai frekuensi kemunculan dan dampak yang terjadi dalam tahap pelaksanaan proyek irigasi yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek. Untuk mencapai maksud tersebut, penelitian ini dirumuskan untuk menginvestigasi setiap faktor-faktor risiko berdasarkan frekuensi kemunculan berdasarkan analisa frequency index; menginvestigasi setiap faktor-faktor risiko berdasarkan dampak berdasarkan analisa severity index; kemudian menentukan faktor-faktor risiko penting dalam pelaksanaan proyek irigasi berdasarkan analisa importance index; dan Menginvestigasi cara penanganan dan pengendalian dari setiap faktor risiko dalam pelaksanaan proyek irigasi; serta mengusulkan manajemen risiko berupa tindakan koreksi untuk meminimalisir frekuensi dan dampak terjadinya faktor faktor risiko untuk mendapatkan kinerja yang baik dalam pelaksanaan proyek irigasi. Data yang didapat berasal dari jawaban kuesioner yang dikumpulkan dari responden yang berdasarkan persepsi kontraktor sebanyak 30 responden dan owner sebanyak 23 responden. Data yang didapat dari jawaban responden tersebut diolah dengan cara statistik menggunakan software Microsoft Excel dan SPSS (Statistical Product and Service Solution) dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel. Analisa yang dilakukan terdiri dari analisa reabilitas, frequency index, severity index, analisis importance index, dan korelasi Rank Volume 2, No. 1, Februari

2 Spearman. Hasil pengolahan data dengan analisis reabilitas menunjukkan perolehan koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 yang menjelaskan bahwa kuesioner yang digunakan pada penelitian ini layak digunakan. Koefisien korelasi Rank Spearman yang didapat dari analisis menjelaskan tentang hubungan signifikan antara frekuensi dan dampak pada masing-masing jawaban dari pihak kontraktor dan owner. Kesimpulan dari penelitian ini adalah teridentifikasi faktor-faktor risiko penting dalam pelaksanaan proyek irigasi berdasarkan analisa importance index dan teridentifikasi metode penanganan dan pengendalian terhadap setiap faktor-faktor risiko dalam pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh. Kata Kunci : Faktor-faktor risiko, irigasi, metode penanganan PENDAHULUAN Pembangunan jaringan Irigasi di Provinsi Aceh merupakan salah satu proyek pemerintah yang bertujuan meningkatkan swasembada beras dan juga berakibat langsung meningkatkan standar hidup masyarakat. Kebutuhan beras yang sangat besar yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, menyebabkan perhatian pemerintah yang sangat besar untuk terus menjaga dan menciptakan sumber baru Daerah Irigasi. Sehingga ketergantungan beras impor dapat dikurangi secara kontinyu. Pelaksanaan proyek Irigasi memiliki tantangan dan risiko sangat berat dan kompleks, dan membuat perusahaan konstruksi harus dapat mempertahankan kinerja sehingga masalah yang dihadapi dapat dilewati dengan baik. Maka peranan manajemen risiko menjadi sangat penting dalam mendukung proyek infrastruktur. Manajemen risiko penting untuk menjamin terlaksananya pembangunan industri konstruksi yang sangat kompleks. Penggunaan manajemen risiko bertujuan antara lain untuk mendapatkan hasil proyek yang memenuhi baku mutu, tepat waktu dan anggaran yang sesuai. Faktor-faktor risiko pada pelaksanaan proyek konstruksi dapat timbul dari berbagai sumber, serta bervariasi baik dalam frekuensi terjadinya maupun dampak terhadap kesuksesan proyek. Dalam pelaksanaan proyek infrastruktur yang memenuhi dengan spesifikasi teknis dalam kontrak, penyedia jasa konstruksi dan Pengguna Jasa pada umumnya akan menghadapi sejumlah faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan dan kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup dan batasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan hanya pada tahapan identifikasi dan klasifikasi risiko. 2. Objek penelitian adalah pelaksanaan proyek Irigasi di Provinsi Aceh, di bawah manajemen Dinas Pengairan Provinsi Aceh dan Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh. 3. Proyek yang distudi adalah proyek yang telah selesai dilaksanakan dan yang sedang dilaksanakan Volume 2, No. 1, Februari 2013

3 4. Batasan tahun pelaksanaan proyek Irigasi adalah tahun 2008 sampai dengan tahun KAJIAN KEPUSTAKAAN Skala Ordinal Riduwan (2003), menjelaskan skala ordinal sebagai skala yang didasarkan pada ranking, yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai terendah atau sebaliknya, namun antara urutan (ranking) yang satu dengan yang lainnya tidak mempunyai jarak yang sama, skala ordinal banyak dipergunakan dalam penelitian sosial dan pendidikan terutama berkaitan dengan pengukuran kepentingan, persepsi, motivasi serta sikap. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2002), analisis reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Analisis reliabilitas yang umum digunakan adalah analisa Cronbach Alpha (C-alpha). Adapun pengujian dengan menggunakan koefisien C-alpha harus lebih besar atau sama dengan 0.6 yaitu nilai yang dianggap lebih dapat menguji layak tidaknya kuesioner yang digunakan. Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: r = k (k 1) 1 σ 2 b σ2. (1) 1 dimana : r k σ b 2 σ 1 2 = reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan = varians butir = varians total Rumus untuk varians butir dan varians total : σ 1 2 = dimana : σ 1 2 σ b 2 Jki Jks n σ b 2 = Jki n Xt 2 n = varians total = varians butir Xt 2 n 2 (2) Jks n2 (3) Xt 2 =kuadrat jumlah total jawaban responden Xt = jumlah total jawaban responden = jumlah kuadrat seluruh butir = jumlah kuadrat subjek = jumlah responden Analisis Frequency Index (FI) Perhitungan analisa frequency index (FI) menggunakan rumus pada persamaan sebagai berikut (Berstein dan Bernstein, 1999 dikutip dari Long, dkk, 2008) : Frequency index (FI) = Di mana : 5 i=1 a i n i 5N (4) i = indeks kategori respon (1,2,3,4 dan 5) a i n i = bobot yang dihubungkan dengan nilai respon ke-i (1,2,3,4,5 secara berurutan) = frekuensi dari respon ke-i sebagai Volume 2, No.1 Februari

4 N persentase dari total responden untuk setiap factor = total jumlah responden Analisis Severity Index (SI) Perhitungan analisa severity index (SI) menggunakan rumus pada persamaan sebagai berikut (Berstein dan Bernstein, 1999 dikutip dari Long, dkk, 2008) : Severity index (SI) = dimana : i a i n i N 5 i=1 a i n i 5N. (5) = indeks kategori respon (1,2,3,4 dan 5) = bobot yang dihubungkan dengan nilai respon ke-i (1,2,3,4,5 secara berurutan) = frekuensi dari respon ke-i sebagai persentase dari total responden untuk setiap factor = total jumlah responden Analisis Importance Index (II) Perhitungan analisis importance index (II) dapat dilakukan setelah diperoleh nilai dari frequency index (FI) dan severity index (SI). Perhitungan ini digunakan untuk menunjukkan importance index atau indeks kepentingan dari perkalian antara frekuensi dan dampak pada faktor risiko yang mempengaruhi kinerja pada proyek Irigasi di Provinsi Aceh. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Berstein dan Bernstein, 1999 dikutip dari Long, dkk, 2008): Importance Index (II) = FI x SI dimana : FI = Frequency Index SI = Severity Index Korelasi Rank Spearman Korelasi Spearman (Spearman s Rank Correlation) merupakan suatu pengukuran hubungan dari pihak yang berbeda atau faktor-faktor yang diukur dalam skala ordinal dan menentukan kekuatan dan arah dari suatu hubungan antar faktornya. Keterkaitan antara peringkat dari pihakpihak tersebut dibuktikan dengan sebuah uji hipotesa dengan tingkat signifikan 95%. Menurut Sheskin (2004), rumus koefisien korelasi Spearman adalah sebagai berikut: rs = 1 6 d 2 / N(N 2 1). (6) dimana: rs = Koefisien korelasi Spearman antara 2 kelompok d = Perbedaan antara peringkat dari tiap variabel pada tiap penyebab N = Jumlah dari peringkat yang sama METODE PENELITIAN Penelitian Kepustakaan Pada tahap penelitian ini dilakukan kegiatan mempelajari hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang sudah pernah dilaksanakan oleh para peneliti di berbagai lokasi dan proyek di berbagai negara. Hasil penelitiannya 15 - Volume 2, No. 1, Februari 2013

5 dibaca melalui publikasi dijurnal ilmiah, prosiding seminar dan konferensi dan pada buku-buku referensi yang relevan. Termasuk yang mempelajari hasil penelitian yang tidak dipublikasikan seperti laporan penelitian dan tesis master serta disertasi doktor. Penelitian Lapangan Pada tahap penelitian lapangan ini dilakukan dengan berbagai tahap yaitu: Merancang kuesioner, Menentukan target responden, Mendistribusikan kuesioner, Mengolah data, Menganalisa frekuensi terjadi faktor risiko, Menganalisa dampak terjadi faktor risiko, Menganalisa korelasi rank spearman, Menganalisa metode penanganan risiko, Melakukan pembahasan Analisis reliabilitas Penelitian ini melakukan uji reliabilitas dengan alat bantu program software Statistical Package for social sciences (SPSS 18.0 for Windows). Analisis reliabilitas yang umum digunakan adalah analisa Cronbach Alpha (C-alpha). Adapun pengujian dengan menggunakan koefisien C-alpha harus lebih besar atau sama dengan 0,6 yaitu nilai yang dianggap dapat menguji layak tidaknya kuesioner digunakan. Analisis frekuensi Analisis statistik frekuensi secara umum menunjukkan persentase bagi setiap pertanyaan pada penelitian ini. Melalui analisis ini, setiap faktor-faktor yang mempengaruhi mempunyai persentase berdasarkan jumlah responden yang menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sama. Nilai frekuensi dari perhitungan analisis ini akan digunakan pada perhitungan frequency index (FI) dan severity index (SI). Analisis frequency index (FI) Analisis frequency index (FI) dilakukan untuk mengukur tingkat frekuensi kejadian dari faktor risiko, yang nantinya nilai frequency index (FI) ini akan digunakan untuk perhitungan analisis importance index (II) untuk mendapatkan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi tahap pelaksanaan proyek. Analisis severity index (SI) Analisis severity index (SI) dilakukan untuk mengukur tingkat dampak kejadian dari faktor risiko yang nantinya nilai severity index (SI) ini akan digunakan untuk perhitungan analisis importance index (II) untuk mendapatkan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi tahap pelaksanaan pada proyek Irigasi di Provinsi Aceh. Berdasarkan analisis tersebut akan diketahui faktor risiko yang memiliki dampak pengaruh yang fatal pada pelaksanaan proyek. Analisis importance index (II) Perhitungan analisis importance index (II) dapat dilakukan setelah diperoleh nilai dari frequency index (FI) dan severity Volume 2, No.1 Februari

6 index (SI). Perhitungan akhir dari importance index (II) dilakukan untuk mendapat nilai tengah dari hasil perhitungan antara jawaban responden kontraktor dan owner. Hasil dari perhitungan analisis importance index (II) ini kemudian dilakukan perangkingan untuk mendapatkan faktor risiko yang paling berpengaruh pelaksanaan proyek. Korelasi Rank Spearman Koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebuah ukuran korelasi yang dalam kasus ini antara 2 (dua) pihak responden dan variabel-variabel yang diukur dalam skala ordinal. Dalam rangka menentukan adanya korelasi yang signifikan antara faktor-faktor risiko berdasarkan frekuensi yang terjadi serta dampak faktor-faktor risiko yang mempengaruhi pelaksanaan proyek Irigasi antara perspektif owner dan kontraktor. Metode penanganan risiko Metode penanganan risiko merupakan alternatif tindakan pencegahan/penanganan terhadap faktor-faktor risiko yang mempengaruhi tahap pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh. Beberapa alternatif yang terangkum dalam jawaban kuesioner didesain untuk mencari jawaban paling sesuai dengan kasus yang terjadi pada pekerjaan tersebut. Jawaban yang merupakan pilihan terbanyak berdasarkan persepsi kontraktor. Jawaban ini akan dijadikan acuan alternatif penanganan faktor risiko dari masingmasing faktor risiko yang telah diranking sebagai faktor risiko paling berpengaruh pada tahap pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh. Dari jawaban ini akan diketahui metode apa yang dipilih oleh masing-masing responden yang merupakan opini dalam hal penanganan faktor-faktor risiko tersebut. HASIL PEMBAHASAN Hasil pengolahan data dari penelitian lapangan berdasarkan kuesioner yang didapat dari responden akan dipaparkan dalam bab ini dan akan dikategorikan dalam dua bagian, yaitu kontraktor dan owner. Pada bagian ini akan diuraikan tahapan hasil analisa frekuensi, analisa dampak dan cara pengendalian risiko Volume 2, No. 1, Februari 2013

7 Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden No Kelompok Kontraktor Owner Jlh Persentase Jlh Persentase Pengalaman Perusahaan 0-2 Tahun % Tahun % Tahun % - - Lebih dari 7 Tahun % - - Pengalaman Responden 0-2 Tahun % % 3-4 Tahun % % 5-7 Tahun % % Lebih dari 7 Tahun % % Pendidikan Responden SMA/Sederajat % % Diploma % % S % % S2/S % % Lama Terlibat Proyek Kurang dari 1 Tahun % % 1-5 Tahun % % 6-10 Tahun % % Tahun % % Tahun % % Lebih dari 20 Tahun % % Jumlah Proyek 1 s/d % % 4 s/d % % 7 s/d % % Lebih dari % % Rata-Rata Nilai Kontrak/Tahun 1-3 Milyar % % 3-5 Milyar % % 5-7 Milyar % % Lebih dari Rp. 7 Milyar % % Estimasi Durasi Proyek < 6 Bulan % % 6-12 Bulan % % Bulan % % Volume 2, No.1 Februari

8 8. Lebih dari 18 Bulan % % Waktu Aktual Penyelesaian Proyek < 6 Bulan % % 6-12 Bulan % % Bulan % % Lebih dari 18 Bulan % % Analisis reabilitas Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach Alpha untuk faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada tahap pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh. No Tabel 2. Koefisien Cronbach Alpha Skala Pengukuran Responden Frekuensi terjadinya risiko Dampak terjadinya risiko Koef. Cronbach Alpha Kontraktor Owner 0,915 0,958 0,953 0,986 Analisis frekuensi Untuk mendapatkan nilai rata-rata tingkat risiko yang paling berpengaruh dalam pelaksanaan proyek irigasi provinsi Aceh, nilai untuk masing-masing faktor diperoleh melalui pengambilan nilai tengah dari hasil perhitungan dari importance index berdasarkan jawaban kuesioner dari pihak kontraktor dan owner Volume 2, No. 1, Februari 2013

9 Analisis Korelasi Rank Spearman Tabel 3. Nilai rank Spearman berdasarkan frekuensi kemunculan berdasarkan persepsi kontraktor (1/2) Material Kategori No Faktor Risiko FI Rank Peralatan Teknik Proses Konstruksi Keamanan Desain Konstruksi Kontrak 19 Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ) Kekurangan material Terlambat dalam pengiriman material Kualitas material di bawah standar Kerusakan bahan selama penyimpanan Kerusakan bahan selama transportasi Rendahnya produktivitas dan efisiensi Sering out of order atau rusak Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah Tidak tersedianya suku cadang Diperlukan teknik yang baru Sulit untuk mencapai kriteria kualitas Jalan Akses Jam kerja terbatas Peraturan lokal Kemacetan lalu lintas Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan Masalah koordinasi Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Kecelakaan parah terjadi Teror / ancaman Spesifikasi teknis kurang lengkap Kesalahan dalam menggambar Butuh metode konstruksi baru Butuh bahan-bahan baru dan peralatan Kemungkinan perubahan Ketentuan tidak masuk akal Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti Kondisi kerja berbeda dari kontrak Salah tafsiran Rank Spearman Volume 2, No.1 Februari

10 Tabel 4. Nilai rank Spearman berdasarkan dampak risiko berdasarkan persepsi kontraktor Kategori No Faktor Risiko SI Rank 1 Longsor dan penurunan Kebakaran Fisik 3 Petir Hujan lebat Banjir Penyelidikan Lapangan Tidak memadai Kurangnya tenaga ahli Pemogokan Rendahnya produktivitas Pekerja 10 Pengerjaan yang buruk Tidak dapat memahami gambar Masalah komunikasi Ketidakmampuan dan kurangnya tanggung jawab Kurangnya dana untuk melanjutkan kerja (kepailitan) Kurangnya keterampilan teknis yang diperlukan Kontraktor 16 Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Tidak memiliki kemanpuan manejerial Kontraktor meninggalkan proyek Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ) Kekurangan material Material 21 Terlambat dalam pengiriman material Kualitas material di bawah standar Kerusakan bahan selama penyimpanan Kerusakan bahan selama transportasi Rendahnya produktivitas dan efisiensi Peralatan 26 Sering out of order atau rusak Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah Tidak tersedianya suku cadang Teknik 29 Diperlukan teknik yang baru Sulit untuk mencapai kriteria kualitas Jalan Akses Jam kerja terbatas Peraturan lokal Kemacetan lalu lintas Proses Konstruksi 35 Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan Masalah koordinasi Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Keamanan 39 Kecelakaan parah terjadi Teror / ancaman Spesifikasi teknis kurang lengkap Kesalahan dalam menggambar Desain Konstruksi 43 Butuh metode konstruksi baru Butuh bahan-bahan baru dan peralatan Kemungkinan perubahan Ketentuan tidak masuk akal Kontrak 47 Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti Kondisi kerja berbeda dari kontrak Salah tafsiran Rank Spearman Volume 2, No. 1, Februari 2013

11 Tabel 5. Nilai rank Spearman berdasarkan frekuensi kemunculan berdasarkan persepsi owner Fisik Pekerja Kategori No Faktor Risiko FI Rank Kontraktor Material Peralatan Teknik Proses Konstruksi Keamanan Desain Konstruksi Kontrak 1 Longsor dan penurunan Kebakaran Petir Hujan lebat Banjir Penyelidikan Lapangan Tidak memadai Kurangnya tenaga ahli Pemogokan Rendahnya produktivitas Pengerjaan yang buruk Tidak dapat memahami gambar Masalah komunikasi Ketidakmampuan dan kurangnya tanggung jawab Kurangnya dana untuk melanjutkan kerja (kepailitan) Kurangnya keterampilan teknis yang diperlukan Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Tidak memiliki kemanpuan manejerial Kontraktor meninggalkan proyek Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ) Kekurangan material Terlambat dalam pengiriman material Kualitas materiall di bawah standar Kerusakan bahan selama penyimpanan Kerusakan bahan selama transportasi Rendahnya produktivitas dan efisiensi Sering out of order atau rusak Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah Tidak tersedianya suku cadang Diperlukan teknik yang baru Sulit untuk mencapai kriteria kualitas Jalan Akses Jam kerja terbatas Peraturan lokal Kemacetan lalu lintas Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan Masalah koordinasi Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Kecelakaan parah terjadi Teror / ancaman Spesifikasi teknis kurang lengkap Kesalahan dalam menggambar Butuh metode konstruksi baru Butuh bahan-bahan baru dan peralatan Kemungkinan perubahan Ketentuan tidak masuk akal Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti Kondisi kerja berbeda dari kontrak Salah tafsiran Rank Spearman Volume 2, No.1 Februari

12 Tabel 6. Nilai rank Spearman berdasarkan dampak risiko berdasarkan persepsi owner (1/2) Fisik Pekerja Kategori No Faktor Risiko SI Rank Kontraktor Material Peralatan Teknik Proses Konstruksi Keamanan Desain Konstruksi Kontrak 1 Longsor dan penurunan Kebakaran Petir Hujan lebat Banjir Penyelidikan Lapangan Tidak memadai Kurangnya tenaga ahli Pemogokan Rendahnya produktivitas Pengerjaan yang buruk Tidak dapat memahami gambar Masalah komunikasi Ketidakmampuan dan kurangnya tanggung jawab Kurangnya dana untuk melanjutkan kerja (kepailitan) Kurangnya keterampilan teknis yang diperlukan Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Tidak memiliki kemanpuan manejerial Kontraktor meninggalkan proyek Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ) Kekurangan material Terlambat dalam pengiriman material Kualitas materiall di bawah standar Kerusakan bahan selama penyimpanan Kerusakan bahan selama transportasi Rendahnya produktivitas dan efisiensi Sering out of order atau rusak Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah Tidak tersedianya suku cadang Diperlukan teknik yang baru Sulit untuk mencapai kriteria kualitas Jalan Akses Jam kerja terbatas Peraturan lokal Kemacetan lalu lintas Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan Masalah koordinasi Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Kecelakaan parah terjadi Teror / ancaman Spesifikasi teknis kurang lengkap Kesalahan dalam menggambar Butuh metode konstruksi baru Butuh bahan-bahan baru dan peralatan Kemungkinan perubahan Ketentuan tidak masuk akal Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti Kondisi kerja berbeda dari kontrak Salah tafsiran Rank Spearman Berdasarkan Tabel 3 sampai 6, dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi yang didapat dari masing-masing pihak antar kelompok terletak antara +1 dan -1. Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa angka probabilitas dari masing-masing pihak antar kelompok menghasilkan angka dibawah 0,05. Dengan demikian hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dari jawaban yang berasal dari kuesioner untuk frekuensi terjadinya faktor-faktor risiko yang paling 23 - Volume 2, No. 1, Februari 2013

13 berpengaruh pada tahap pelaksanaan proyek irigasi dengan dampak yang ditimbulkan oleh faktor-faktor risiko tersebut antara 2 kelompok responden, yaitu kontraktor dan owner. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian berupa perhitungan analisa data yang diperoleh dari jawaban kuesioner oleh responden yang berasal dari pihak kontraktor dan pihak owner adalah sebagai berikut. 1. Teridentifikasinya faktor-faktor risiko berdasarkan frekuensi kemunculan dalam pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh berdasarkan analisa frequency index. 2. Teridentifikasinya faktor-faktor risiko berdasarkan dampak yang mempengaruhi dalam pelaksanaan proyek irigasi Provinsi Aceh berdasarkan analisa severity index. 3. Teridentifikasi faktor-faktor risiko penting dalam pelaksanaan proyek irigasi berdasarkan analisa importance index. 4. Teridentifikasi metode penanganan dan pengendalian terhadap setiap faktor-faktor risiko dalam pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh. Saran Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan bahan evaluasi untuk dilanjutkan oleh peneliti lain dalam rangka memperdalam penelitian dan DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, S., Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djohanputro, B., Manajemen Risiko Korporat. Jakarta Cooper, D & Chapman, C., Risk Analysis For Large Project. First Edition. John Wiley & Sons Ltd. Norwich. Hansen, VE, Israelsen, OW & Stringham, GE Dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: P.T. Erlangga. Kerzner, H., Project Management. Seventh Edition. John Wiley & Sons. New York: Inc. Kerzner, H., Project Management A System Approach to Planning. Scheduling. and Controlling. New York: John Wiley & Sons. Long, Delay and Cost Overruns in Vietnam Large Construction Project : A Comparison with Other Selected Countries. Korean Society of Civil Engineers Journal of Civil Engineering. Vol. 12. Hal: Mahamid, I., Engineering, Construction and Architectural Management Emerald Article: Risk matrix for factors affecting time delay in road construction projects: owners' perspective. Engineering, Construction and Architectural Management. Vol. 18. Iss: 6. Hal: Partawijoto, A., Kapita Selekta Teknik Tanah dan Air. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor: Fateta IPB. Pasandaran, E., Irigasi di Indonesia, Strategi dan Pengembangan. Jakarta: LP3ES. Riduwan, Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Ritchie, B. and Marshall, D., Business Risk Management. First Edition. Chapman & London. Volume 2, No.1 Februari

14 Shen, L.Y., Project Risk Management in Hongkong, International Journal of Project Management. Vol. 15, No. 2. Hal: Sheskin, D.J., Handbook Parametric and Nonparametric Statistical Procedure. 3 rd ed., Chapman And Hall/Crc Press. Sostrodarsono, S. dan Takeda, Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradya Paramita. Suharti, A., Project Risk Factors : Case Study Of Ministry Of Education Projects. Malaysia: Thesis Universiti Teknologi Malaysia. Umar, H., 1996, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Volume 2, No. 1, Februari 2013