PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN"

Transkripsi

1 PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN Vivit Wardah Rufaidah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122, Telp. (0251) , Faks. (0251) Diajukan: 6 Januari 2010; Diterima: 2 Februari 2010 ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menentukan produktivitas publikasi peneliti bidang pertanian melalui pangkalan data CARIS dan AGRIS dan publikasi lainnya. Penelitian dilakukan pada bulan Juni- Agustus 2008 di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) dengan metode analisis dokumen dan survei dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan kepada responden yang telah ditentukan. Subjek penelitian adalah produktivitas publikasi peneliti yang berasal dari proposal penelitian Badan Litbang Pertanian, sedangkan objek penelitian adalah dokumen proposal penelitian pada pangkalan data CARIS tahun Produktivitas publikasi ditentukan berdasarkan jumlah artikel dan jenis publikasi yang ditulis peneliti pertanian pada tahun dihubungkan dengan penelitian yang telah dilaksanakan selama kurun waktu Hasil analisis menunjukkan bahwa produktivitas publikasi peneliti Badan Litbang Pertanian tahun berkisar antara 0,22 0,93 artikel per peneliti per tahun. Peneliti pertanian menulis artikel rata-rata 0,58 artikel per tahun. Produktivitas publikasi tertinggi dimiliki oleh peneliti bidang mekanisasi pertanian (0,93), diikuti peneliti bidang tanaman pangan (0,92), sedangkan produktivitas publikasi terendah diperlihatkan peneliti bidang bioteknologi (0,22). ABSTRACT Publication Productivity of Researchers of Indonesian Agency for Agricultural Research and Development The study aimed to determine publication productivity of agricultural researchers through AGRIS and CARIS databases and other publications. The study was conducted in June-August 2008 in Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination (ICALTD) using document analysis and survey using questionnaires distributed to respondents. The subject was publication productivity of researchers originated from research proposals of Indonesian Agency for Agricultural and Research Development (IAARD), while the object of research was the research proposal documents on CARIS databases in Publication productivity was measured based on the number of articles and types of publications that have been written in the year related to research implemented by agricultural researchers during the period of The results showed that the publication productivity for the year ranged from 0.22 to 0.93 article per researcher per year. Agricultural researchers wrote article on average of 0.58 article per year. The highest publication productivity was achieved by researchers of agricultural mechanization (0.93), followed by researchers of food crops (0.92), whereas the lowest publication productivity was from researchers of biotechnology (0.22). Keywords: Researchers, agricultural research, publication productivity PENDAHULUAN Peneliti sebagai komunitas pencipta dan pengguna pengetahuan ilmiah mempunyai peran penting dalam penciptaan ilmu melalui penelitian atau pengkajian ilmiah. Untuk itu peneliti dituntut memiliki pengetahuan, alat, dan fasilitas lainnya yang memadai agar dapat mencapai hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dorongan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan juga menjadi dasar bagi peneliti bidang pertanian untuk melakukan kegiatan penelitian, pengkajian, percobaan, dan penemuan baru secara individual maupun berkelompok dan bekerja sama. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan unit kerja Eselon I di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian dan merupakan institusi penelitian pertanian terbesar di Indonesia. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Litbang Pertanian melaksanakan penelitian untuk menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan dalam rangka mendukung pembangunan pertanian. Dalam melaksanakan tugas utama tersebut, Badan Litbang Pertanian menerapkan manajemen penelitian dengan menghimpun usulan penelitian yang akan dilaksanakan dalam Rencana Penelitian Tingkat Peneliti (RPTP). Proses penelitian seperti tercantum dalam RPTP meliputi: (1) perumusan masalah, (2) tujuan dan luaran, Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

2 (3) macam penelitian, (4) metode penelitian, (5) rencana pelaksanaan penelitian, dan (6) pengorganisasian (sumberdaya manusia dan dana/anggaran) (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2008). Setiap tahun PUSTAKA menghimpun RPTP sebagai bahan untuk pangkalan data CARIS (Current Agricultural Research Information System), sedangkan informasi hasil penelitian dihimpun dalam pangkalan data AGRIS (The International Information System for Agricultural Sciences and Technology). CARIS dan AGRIS merupakan jaringan kerja sama informasi yang memberikan informasi tentang kegiatan penelitian yang sedang dilaksanakan (on going research) dan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ilmuwan atau lembaga ilmiah dari negara-negara yang berpartisipasi dalam jaringan kerja sama informasi tersebut. CARIS dan AGRIS dibentuk atas prakarsa Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 1975 untuk mengidentifikasi dan menyediakan fasilitas pertukaran informasi tentang proyek/kegiatan penelitian pertanian terbaru yang sedang dilaksanakan dan hasilhasil penelitian yang telah diperoleh di negara berkembang. Hingga tahun 2010 tercatat masing-masing ada 132 dan 240 pusat nasional yang berpartisipasi dalam jaringan informasi CARIS dan AGRIS. Melalui pangkalan data CARIS, setiap informasi tentang penelitian pertanian yang sedang dilaksanakan di negara anggota dapat diakses dan diharapkan rancangan penelitian baru akan mempertimbangkan rancangan penelitian yang telah lampau dan yang sedang dilaksanakan di negara dan lembaga lain agar duplikasi penelitian dapat dihindari. Di sisi lain, melalui pangkalan data AGRIS diharapkan semua informasi hasil-hasil penelitian pertanian dapat diakses dan menjadi media pertukaran informasi bagi negara anggota. Kegiatan CARIS dan AGRIS di Indonesia mulai aktif pada tahun Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) ditunjuk sebagai pusat nasional CARIS dan AGRIS di Indonesia untuk bidang pertanian. Sampai saat ini PUSTAKA baru melaksanakan pengolahan informasi penelitian pertanian yang sedang dilaksanakan di lingkup Badan Litbang Pertanian karena keterbatasan dana dan waktu. PUSTAKA secara berkala mengirimkan informasi yang telah diolah ke pusat CARIS di Roma. Salah satu bentuk evaluasi yang dapat dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana kegiatan penelitian di Badan Litbang Pertanian telah menstimulasi produktivitas peneliti adalah dengan mengukur produktivitas publikasi peneliti. Produktivitas publikasi atau disebut juga research output atau produktivitas penelitian merupakan salah satu indikator research performance atau kinerja penelitian. Produktivitas penelitian dapat diukur kuantitas maupun kualitasnya (Zainab 2000). Pengukuran kuantitas produktivitas penelitian yang dilakukan Blackburn et al. (1978) adalah dengan menghitung total artikel yang ditulis oleh akademisi dari perguruan tinggi dan staf universitas di Amerika Serikat dengan menggunakan kuesioner. Braun et al. (1990) mengkaji produktivitas publikasi pengarang di 10 negara dengan menggunakan data dari pangkalan data Science Citation Index (SCI) periode Budd (1995) meneliti produktivitas publikasi para akademisi perguruan tinggi yang juga merupakan anggota Association of Research Libraries, yang diambil dari tiga indeks sitasi SCI. Menghitung publikasi peneliti tidak hanya bermanfaat untuk menentukan produktivitas penelitian, tetapi juga untuk mengkaji trend pada suatu disiplin ilmu. David et al. (1981) menggunakan jumlah publikasi pada penelitian tekstil atau desain pakaian untuk mengidentifikasi trend pakaian pada waktu itu. Hasil identifikasi memperlihatkan bahwa ada kemunduran dalam penelitian dasar atas biaya penelitian aplikasi pembuatan pakaian. Reskin (1977) mempelajari publikasi 238 peneliti kimia antara tahun 1955 sampai 1961 dan menemukan bahwa 7,5% publikasi baru muncul setelah 8 tahun pertama dan 11% peneliti hanya menerbitkan satu artikel. Walaupun rata-rata publikasi yang dihasilkan rendah, variasi produktivitas publikasi di antara peneliti cukup tinggi (Blume and Sinclair 1973). Price (1963) yang mempelajari perkembangan artikel ilmiah menyatakan bahwa 50% artikel ilmiah yang diterbitkan hanya merupakan hasil dari 6% komunitas peneliti, dan rata-rata peneliti atau ilmuwan hanya menerbitkan tiga artikel selama hidupnya. Hasil penelitian Bottle et al. (1994) menunjukan bahwa jumlah publikasi yang dihasilkan ilmuwan atau peneliti kimia, pembaca, dan dosen senior di Inggris dan Amerika Serikat ( ) tidak berbeda nyata. Penghitungan total atau rata-rata publikasi yang dihasilkan peneliti atau ilmuwan menjadi metode yang populer dan umum untuk mengkaji produktivitas penelitian (Martin 1996). Pengkajian produktivitas penelitian juga dilakukan oleh Diodato (1994) dengan menghitung jumlah artikel, buku, dan makalah konferensi dari seseorang atau kelompok yang dihasilkan dalam satu periode. Penelitian 2 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

3 yang dilakukan oleh Garland (1991) adalah menentukan jenis publikasi yang dihasilkan oleh fakultas ilmu informasi dan perpustakaan. Pada tahun yang sama, Kendrick (1991) melaporkan hasil penelitiannya mengenai jumlah dan jenis publikasi yang dihasilkan oleh pustakawan, sedangkan Nederhof dan Noyons (1992) menggunakan sitiran untuk membandingkan produktivitas penelitian pada setiap departemen di suatu universitas. Sampai saat ini belum ada evaluasi mengenai produktivitas peneliti pertanian. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji produktivitas peneliti pertanian pada penelitian pertanian tahun dan produktivitas publikasi yang diterbitkan dalam kurun waktu Tujuan penelitian ini adalah menentukan produktivitas publikasi peneliti bidang pertanian melalui pangkalan data CARIS dan AGRIS dan publikasi lainnya. Tabel 1. Proposal penelitian Badan Litbang Pertanian pada pangkalan data CARIS berdasarkan bidang penelitian, Bidang Jumlah Jumlah penelitian proposal peneliti Jumlah responden (proposal) Bioteknologi dan genetik pertanian Hortikultura Mekanisasi pertanian Pascapanen pertanian Perkebunan Peternakan Sosial ekonomi dan kebijakan pertanian Sumber daya lahan Tanaman pangan Veteriner Jumlah METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2008 di PUSTAKA melalui analisis dokumen dan survei. Analisis dokumen dilakukan dengan cara pemeriksaan dan pencatatan secara sistematis terhadap unit analisis dan variabel-variabel penelitian yang digunakan. Variabelvariabel tersebut adalah data peneliti dan kegiatan penelitian yang berasal dari proposal penelitian pada pangkalan data CARIS periode Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada responden yang telah ditentukan. Kedua jenis data yang diperoleh (hasil analisis dokumen dan kuesioner) ditabulasi untuk memudahkan pengukuran. Subjek penelitian adalah produktivitas publikasi peneliti yang berasal dari proposal penelitian Badan Litbang Pertanian, sedangkan objek penelitian adalah dokumen proposal penelitian pada pangkalan data CARIS tahun Dokumen proposal penelitian merupakan RPTP yang berasal dari seluruh balai dan pusat penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian. Pada periode , beberapa balai penelitian atau pusat penelitian berganti nama, namun penulis tidak memisahkan dokumen proposalnya tetapi memasukkan nama terakhir dari balai atau pusat penelitian tersebut. Berdasarkan tabel penentuan sampel Bartlett et al. (2001), diperoleh sampel penelitian sebanyak 179 proposal dari populasi sebanyak 525 proposal. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah proportional stratified sampling (Powell 1999). Tabel 1 menyajikan gambaran proposal penelitian pada pangkalan data CARIS tahun berdasarkan subprogram Badan Litbang Pertanian. Tahapan pengumpulan data meliputi: a. Pengumpulan data publikasi hasil penelitian sesuai dengan proposal penelitian (CARIS) dari pangkalan data AGRIS dan publikasi Badan Litbang Pertanian lainnya yang terbit pada tahun b. Pengumpulan data dari kuesioner melalui unit analisis penelitian berupa proposal penelitian. c. Tabulasi data hasil pengumpulan dari pangkalan data AGRIS dan survei melalui kuesioner. Pengukuran produktivitas publikasi dihitung berdasarkan jumlah artikel dan jenis publikasi yang ditulis peneliti pertanian pada tahun dihubungkan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti dalam kurun waktu Produktivitas publikasi yang dihitung merupakan produktivitas per tahun dari peneliti bidang pertanian. HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Responden Berdasarkan data umum responden diketahui bahwa responden laki-laki mencapai 67,30%, sedangkan responden perempuan berjumlah 32,70%. Dari keseluruhan responden, hampir separuhnya (47,20%) berpendidikan terakhir S3, sedangkan yang berpendidikan S2 sebanyak 39,40%, S1 sebanyak 12,60%, dan hanya 0,80% yang berpendidikan terakhir D3 (Tabel 2). Jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama merupakan jabatan fungsional yang dominan dimiliki oleh Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

4 Tabel 2. Karakteristik individu responden. Data umum responden Persentase Jenis kelamin Laki-laki 67,30 Perempuan 32,70 Pendidikan terakhir D3 0,80 S1 12,60 S2 39,40 S3 47,20 Jabatan Peneliti Utama 31,90 Peneliti Madya 37,10 Peneliti Muda 16,40 Peneliti Pertama 14,70 responden, yaitu masing-masing 37,10% dan 31,90%. Responden yang memiliki jabatan fungsional Peneliti Muda dan Peneliti Pertama masing-masing 16,40% dan 14,70%. Produktivitas Publikasi Peneliti Dari hasil analisis diketahui bahwa produktivitas publikasi peneliti Badan Litbang Pertanian berkisar antara 0,22-0,93 artikel per peneliti per tahun (Tabel 3). Ini berarti peneliti menulis artikel rata-rata 0,58 artikel per tahun. Produktivitas tertinggi dimiliki oleh peneliti bidang mekanisasi pertanian (0,93), diikuti peneliti bidang tanaman pangan (0,92). Produktivitas peneliti terendah dalam menulis artikel hasil penelitian ditunjukkan peneliti bidang bioteknologi (0,22). Produktivitas publikasi tersebut cukup rendah bila dihubungkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh peneliti pertanian, yaitu hampir separuhnya berpendidikan S3 dan masingmasing sepertiganya merupakan Peneliti Utama dan Peneliti Madya. Data di atas sangat rendah apabila dibandingkan dengan produktivitas publikasi peneliti di negara lain. Hasil penelitian Maclean dan Janagap (1993) terhadap peneliti pertanian pada International Agricultural Research Centers di Filipina menunjukkan bahwa produktivitas publikasi per tahun adalah 1,38 untuk setiap peneliti. Rendahnya produktivitas publikasi peneliti pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kurniawan (2003), beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya produktivitas publikasi peneliti di Indonesia yaitu rendahnya tunjangan fungsional peneliti serta promosi karier yang tidak mendorong untuk melakukan penelitian di bidang masing-masing. Kelemahan lainnya berasal dari lingkungan kerja peneliti, seperti terbatasnya sumber daya dan sarana penelitian, keterbatasan informasi, situasi institusi yang tidak stabil, dan kekurangan tenaga pendukung. Hambatan lain berasal dari lingkungan yang sifatnya makro, seperti tidak adanya iklim dan tradisi ilmiah yang mendukung, tidak adanya tuntutan untuk melakukan penelitian, birokrasi yang terlalu kaku, minimnya investasi untuk melakukan penelitian, serta hambatan yang bersumber dari kebijakan dan politik. Faktor lain adalah kurangnya sensitivitas peneliti; peneliti harus dibekali dengan rasa keingintahuan yang sangat besar sehingga sekecil apapun perubahan yang terjadi dapat ditentukan akar masalahnya dan dipecahkan melalui kegiatan penelitian. Oleh karena itu, pelatihan untuk meningkatkan sensitivitas terhadap perubahan-perubahan di lingkungan perlu terus dilakukan. Tabel 3. Produktivitas publikasi peneliti Badan Litbang Pertanian, Bidang penelitian Jumlah responden Jumlah artikel Produktivitas publikasi proposal terbit (artikel/tahun) Bioteknologi dan genetik pertanian 6 4 0,22 Hortikultura ,60 Mekanisasi pertanian ,93 Pascapanen pertanian ,73 Perkebunan ,51 Peternakan ,26 Sosial ekonomi ,46 Sumber daya lahan ,37 Tanaman pangan ,92 Veteriner , Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

5 Singh dan Babu (1998) menyarikan beberapa faktor yang memengaruhi produktivitas penelitian pada peneliti bidang pertanian di India. Faktor-faktor tersebut yaitu: (1) kegigihan peneliti, (2) kecukupan sumber daya, (3) akses terhadap sumber informasi, (4) inisiatif, (5) kecerdasan, (6) kreativitas, (7) kemampuan untuk belajar, (8) stimulasi dari pimpinan, (9) kepentingan kenaikan pangkat/kemajuan, (10) orientasi eksternal, dan (11) komitmen pada profesionalisme. Apabila dihubungkan dengan jumlah tenaga peneliti di Indonesia, rasio tenaga peneliti umumnya juga sangat kecil, yaitu pada tahun 2002 hanya 5 peneliti per penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan di Jepang sebesar 70,70 peneliti. Faktor tersebut dimungkinkan juga menjadi penyebab rendahnya produktivitas publikasi peneliti pertanian di Indonesia. Faktor lainnya adalah lamanya waktu terbit dan kontinuitas penerbitan jurnal ilmiah di Indonesia, yang menyebabkan peneliti baru dapat mempublikasikan hasil penelitiannya setelah 1-2 tahun. Penerbitan Publikasi Berdasarkan analisis terhadap jenis publikasi, diketahui bahwa peneliti pertanian dominan menulis artikel pada jurnal terbitan Badan Litbang Pertanian. Peneliti bidang perkebunan, peternakan, dan sosial ekonomi pertanian bahkan menerbitkan artikel penelitiannya hanya pada publikasi Badan Litbang Pertanian (100%). Peneliti bidang lain yang menerbitkan hasil penelitiannya dalam publikasi Badan Litbang Pertanian berkisar antara 40-96,90% (Tabel 4). Peneliti yang cukup produktif menulis artikel dan menerbitkannya dalam publikasi perguruan tinggi adalah peneliti bidang bioteknologi (40%), diikuti peneliti pascapanen (27,30%) dan tanaman pangan (20%). Peneliti yang menulis artikel dalam publikasi terbitan luar negeri hanya peneliti bidang mekanisasi pertanian (14,30%) dan veteriner (4%). Berdasarkan analisis terhadap jenis publikasi dari seluruh bidang penelitian, diketahui bahwa 80,50% peneliti menulis artikel pada berbagai publikasi terbitan Badan Litbang Pertanian, sedangkan sisanya pada publikasi yang diterbitkan perguruan tinggi (11,60%), instansi luar Badan Litbang Pertanian (4,80%), dan perhimpunan profesi (1,30%). Hanya 1,80% peneliti yang menulis artikel pada publikasi luar negeri. Data tersebut menunjukkan bahwa peneliti bidang pertanian cenderung menulis artikel pada publikasi internal atau instansi lingkup tempat kerjanya. Survei yang dilakukan oleh Scientific American pada tahun 1994 menunjukkan bahwa kontribusi publikasi ilmiah Indonesia di tingkat internasional hanya 0,01% dari total publikasi ilmiah di seluruh dunia. Angka ini masih jauh di bawah Singapura sebesar 0,18% dan Amerika Serikat yang lebih dari 20%. Beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya publikasi ilmiah Indonesia di tingkat internasional adalah: (1) kendala bahasa; penguasaan bahasa Inggris sering menjadi hambatan dalam membangun kerja sama dengan Tabel 4. Penerbit publikasi yang memuat artikel hasil penelitian peneliti Badan Litbang Pertanian, Penerbit publikasi (%) Bidang penelitian Badan Litbang Pertanian Perguruan tinggi Instansi luar Badan Litbang Pertanian Luar negeri Lain-lain 1) Bioteknologi 40,00 40,00 20,00 0,00 0,00 Hortikultura 96,90 3,10 0,00 0,00 0,00 Mekanisasi pertanian 75,00 0,00 10,70 14,30 0,00 Pascapanen pertanian 72,70 27,30 0,00 0,00 0,00 Peternakan 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Perkebunan 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Sumber daya lahan 80,00 10,00 6,70 0,00 3,30 Sosial ekonomi dan kebijakan 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 pertanian Tanaman pangan 68,00 20,00 2,70 0,00 9,30 Veteriner 72,00 16,00 8,00 4,00 0,00 Rata-rata 80,50 11,60 4,80 1,80 1,30 1) Artikel diterbitkan pada seminar, perhimpunan profesi, dan lain-lain. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

6 institusi luar negeri. Fakta menunjukkan bahwa tanpa penguasaan bahasa Inggris yang baik, akan sangat sulit menjalin kerja sama dengan institusi luar negeri; (2) Riset yang dilakukan hanya sedikit yang secara signifikan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga sulit untuk masuk dalam peer-reviewed scientific journal; (3) Penelitian yang dilakukan banyak yang bersifat pengulangan dari penelitian sebelumnya, baik oleh peneliti yang sama maupun duplikasi dari yang dilakukan peneliti lain, bahkan sering terjadi daur ulang penelitian atau penjiplakan; (4) Penelitian tidak terfokus pada menjawab permasalahan nyata yang dihadapi publik dan berorientasi pada pendayagunaan sumber daya lokal/ domestik, bukan sekedar academic exercise sehingga hasil penelitian dapat diadopsi pengguna, baik kalangan bisnis maupun masyarakat umum; (5) Tidak tersedianya sumber literatur yang memadai. Bahan pustaka yang terbaru sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangan ilmu terkini. Dengan mengacu pada perkembangan ilmu terkini maka hasil penelitian yang dilakukan juga up-to-date untuk dimuat dalam publikasi internasional. Mengingat harga jurnal internasional yang sangat mahal, perlu dikembangkan kerja sama dengan institusi/perguruan tinggi di luar negeri sehingga ada kesempatan untuk ke luar negeri dan mengakses jurnaljurnal yang memuat perkembangan ilmu terkini. Kerja sama ini juga diharapkan menghasilkan publikasi bersama (joint publication); (6) Rendahnya dana penelitian yang disediakan oleh pemerintah dan terbatasnya sarana penelitian. Oleh karena itu, kerja sama antarlembaga riset dan perguruan tinggi di Indonesia maupun dengan institusi lain di luar negeri perlu ditingkatkan agar dapat saling memanfaatkan alat-alat dan sarana penelitian secara bersama; (7) Sinergi kegiatan riset untuk menunjang arah kebijakan riset nasional belum optimal; (8) Budaya ilmiah di kalangan akademisi dan peneliti Indonesia masih sangat kurang. Budaya ilmiah dapat dibangun melalui pertemuan-pertemuan ilmiah dalam bentuk seminar, workshop, kolokium, dan lain-lain. Selain dapat membangkitkan semangat untuk meneliti, pertemuan ilmiah juga bermanfaat untuk mengetahui perkembangan ilmu terkini dan menjalin kerja sama antarlembaga untuk melakukan penelitian bersama; dan (9) Jurnal ilmiah yang terakreditasi di Indonesia masih sedikit. Dari rata-rata 100 jurnal ilmiah yang dinilai setiap kali penilaian, yang terakreditasi hanya 15% (Yuliarto 2008). Jurnal ilmiah terakreditasi nasional merupakan jembatan yang sangat penting untuk mempublikasikan makalah di tingkat internasional. Oleh karena itu, keberadaan jurnal-jurnal tersebut, baik kuantitas maupun kualitasnya harus ditingkatkan. Menurut Rifai (2008), faktor lain adalah adanya keterbatasan yang disebabkan oleh: (1) sempitnya sirkulasi publikasi dan berkala; (2) tiras yang sedikit sehingga publikasi tidak dilanggan oleh perpustakaan sebagai pusat kegiatan ilmiah; dan (3) hambatan budaya yang lekat pada peneliti Indonesia dalam hal pola pikir, formulasi perencanaan penelitian, pendekatan pengolahan simpulan, dan motivasi penerbitan. Jenis Publikasi Artikel hasil penelitian pertanian yang diterbitkan pada jurnal primer yang terakreditasi hanya mencapai 31,30% dan sebanyak 44,31% diterbitkan dalam prosiding. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal review dan buku masingmasing 13,01% dan 11,38%. Prosiding yang memuat hasil penelitian pertanian umumnya merupakan kumpulan hasil penelitian yang dihimpun setiap tahun oleh Pusat Penelitian setelah melalui seminar. Banyaknya artikel hasil penelitian yang diterbitkan dalam prosiding disebabkan oleh: (1) adanya kewajiban peneliti untuk mempertanggungjawabkan hasil kegiatannya melalui seminar yang kemudian diterbitkan dalam prosiding, dan (2) untuk menerbitkan hasil penelitian dalam jurnal primer maupun sekunder memerlukan waktu yang cukup lama. Hasil tersebut sedikit berbeda dengan jenis publikasi yang digunakan peneliti pertanian di negara lain seperti Filipina, yaitu didominasi oleh jurnal primer sebesar 42%, prosiding atau monograph 24%, buku 8%, dan artikel ilmiah populer 8% (Maclean dan Janagap 1993). Tahun Terbit Publikasi Berdasarkan tahun terbit publikasi yang memuat artikel hasil penelitian pertanian, 43,70% artikel hasil penelitian ditulis tahun 2005, sebanyak 29,40% pada tahun 2006, dan 23,80% tahun Artikel hasil penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 hanya 3,20%. Penerbitan hasil penelitian yang terbanyak dilakukan peneliti adalah satu tahun setelah penelitian dilaksanakan (43,70%). Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab peneliti terhadap penyandang dana setelah satu tahun dilaksanakannya penelitian, walaupun pada kenyataannya penelitian belum selesai karena dilaksanakan 1-4 tahun secara kontinu. 6 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

7 Paten Berdasarkan data yang terkumpul, diketahui bahwa dari hasil penelitian peneliti Badan Litbang Pertanian tahun , yang mendapat paten hanya satu, yaitu dari bidang tanaman pangan, berupa mesin penyiang tipe bajak dua sayap yang dipatenkan pada tanggal 23 November Pada bidang hortikultura, telah dilepas enam varietas kentang sesuai SK Mentan No. 264, 261, 262, 263, 265, 473/Kpts/SR.120/7/2005. Rendahnya hasil riset dari peneliti pertanian Indonesia yang dipatenkan, menurut analisis Bapennas (2007) disebabkan beberapa faktor, yaitu: (1) banyaknya produk riset yang belum menyentuh kebutuhan publik; (2) pola pikir masyarakat yang belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada memakai, lebih suka membuat daripada membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada menggunakan teknologi yang ada; (3) lemahnya daya saing; dan (4) kecilnya anggaran iptek yang berakibat pada terbatasnya fasilitas riset, kurangnya biaya operasional dan pemeliharaan, serta rendahnya insentif untuk peneliti. Rendahnya kemampuan iptek nasional tercermin dari indeks pencapaian teknologi (IPT). Laporan UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Sementara itu, menurut World Economic Forum (WEF) tahun 2004, indeks daya saing pertumbuhan (growth competitiveness index) Indonesia hanya menduduki peringkat ke-69 dari 104 negara. Dalam indeks daya saing pertumbuhan tersebut, teknologi merupakan salah satu parameter selain parameter ekonomi makro dan institusi publik. Rendahnya kemampuan iptek nasional juga dapat dilihat dari jumlah paten dalam negeri yang didaftar di Indonesia yang hanya mencapai 246 buah pada tahun 2002, jauh lebih rendah dibanding paten dari luar negeri yang didaftarkan di Indonesia yang berjumlah buah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Produktivitas publikasi peneliti Badan Litbang Pertanian tahun berkisar antara 0,22-0,93 artikel per peneliti per tahun. Peneliti pertanian menulis artikel ratarata 0,58 artikel per tahun. Produktivitas publikasi tertinggi dicapai peneliti bidang mekanisasi pertanian (0,93), diikuti peneliti bidang tanaman pangan (0,92). Produktivitas peneliti terendah dalam menulis artikel hasil penelitian diperlihatkan peneliti bidang bioteknologi (0,22). Artikel hasil penelitian pertanian yang diterbitkan dalam jurnal primer yang terakreditasi hanya mencapai 31,30%, sedangkan yang diterbitkan dalam prosiding 44,31%. Sisanya diterbitkan dalam jurnal review (13,01%) dan buku (11,38%). Saran Upaya yang dapat dilakukan Badan Litbang Pertanian untuk meningkatkan produktivitas publikasi peneliti adalah; (1) meningkatkan tunjangan fungsional peneliti serta promosi karier; (2) meningkatkan sumber daya dan sarana penelitian, sumber-sumber informasi, dan sarana pendukung penelitian seperti investasi; dan (3) meningkatkan tradisi ilmiah untuk melakukan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Program Utama Badan Litbang Pertanian. go.id/peneliti/?n=&j=&u=263&b=&k. [14 September 2009]. Bapenas Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. ContentExpress/lampid05/A5_Bab%2022%20- %20Peningkatan%20Iptek%5B1%5D.doc. [4 Agustus 2009]. Bartlett, J.E., J.W. Kotrlik, and C.C. Higgins Organizational research: Determining appropriate sample size in survey research. Inform. Tech. Learn. Perform. J. 19(1): Blackburn, R.T., C.E. Behymer, and D.E. Hal Research notes; correlates of faculty publication. Sociol. Educ. 51: Blume, S.S. and R. Sinclair Chemist in British universities; a study of the reward system in science. Am. Sociol. Rev. 38: Bottle Citation analysis and the quality scientific productivity. Bioscience 27(1): Braun, T., W. Glanzel, and A. Schubert Publication productivity; from frequency distribution to scientometric indicator. J. Inform. Sci. 16: Budd Productivity of US library and information science faculty: the hayes study revisited. Lib. Quarterly 66(1): David, H.G., L. Piip, and A.R. Haly The examination of research trends by analysis of publication numbers. J. Inform. Sci. 3: Diodato, V Dictionary of Bibliometrics. The Harowth Press, Inc., New York. Garland, K The nature of publications authored by library and information science faculty. Libr. Inform. Sci. Res. 13: Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

8 Kendrick, A A comparison of publication output for academic business librarians with and wihout faculty rank. J. Acad. Libr. 17: Kurniawan, K Transformasi perguruan tinggi menuju Indonesia baru. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 9 (41). libri2/detail.jsp?id=76917&lokasi=lokal. [29 September 2009]. Maclean, J. and C. Janagap The publication productivity of International Agricultural Research Center. Scientometrics 28(3): Martin, B.R The use of multiple indicator in the assessment of basic research. Scientometrics 36(3): Nederhof, A.J. and E.C.M. Noyons International comparison of departments research performance in the humanities. J. Am. Soc. Inform. Sci. 43: Powell, R.R Basic Research Methods for Librarian, 3 rd edition. Ablex Pub. Corporation, London. Price, D. desolla A general theory of bibliometrics and other cumulative advantage processes. J. Am. Soc. Inform. Sci. 27: 5-6. Reskin, B.F Scientific productivity and the reward structure of science. Am. Sociol. Rev. 42(3): Rifai, M.A Penilaian makna ilmiah naskah dan strategi pemilihan berkala ilmiah buat menerbitkannya. Mien%20A.%20Rifai%20(Penilaian%20makna).ppt. [29 September 2009]. Singh, Y.P. and A.R. Babu Determinants of research productivity. Scientometrics 43(3): Yuliarto, B Artikel ilmiah Indonesia: Refleksi penelitian di Indonesia.dosen.tf.itb.ac.id/.../artikel-ilmiah-indonesiarefleksi-penelitian-di-indonesia. [20 Oktober 2009]. Zainab, A.N Publication productivity, focus on institutional, collaborative and communicational correlates: A review of literature. Malay. J. Libr. Inform. Sci. 5(1): Majlis.Fsktm.Um.Edu.My/Downlog.Asp? Aid=154. [15 Agustus 2008]. 8 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan berkembang dalam sebuah proses yang berlangsung secara bertahap dan berubah secara perlahan-lahan. Secara konsisten dan sistematis, ilmu disusun

Lebih terperinci

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH 1 ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN 2004-2006 VIVIT WARDAH RUFAIDAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH 1 ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN 2004-2006 VIVIT WARDAH RUFAIDAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Remi Sormin Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN BUKU DAN MAJALAH INDONESIA DALAM PENYUSUNAN DATA BIBLIOGRAFI AGRIS

KETERSEDIAAN BUKU DAN MAJALAH INDONESIA DALAM PENYUSUNAN DATA BIBLIOGRAFI AGRIS KETERSEDIAAN BUKU DAN MAJALAH INDONESIA DALAM PENYUSUNAN DATA BIBLIOGRAFI AGRIS Tuti Sri Sundari, Sofia Suwardi, dan Joko Suroso Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian ABSTRAK Bahan pustaka

Lebih terperinci

Etty Andriaty dan Hendrawaty

Etty Andriaty dan Hendrawaty J. Perpus. Pert. Vol. 22 No. 1 April 2013: 24-29 Etty Andriaty dan Hendrawaty KAJIAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN Assessment on Evaluation of Credit Point of Librarians

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM INSENTIF RISET. Dr. Ir. Joko Sutrisno, MP. ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROGRAM INSENTIF RISET. Dr. Ir. Joko Sutrisno, MP. ABSTRAK PENGEMBANGAN PROGRAM INSENTIF RISET Dr. Ir. Joko Sutrisno, MP. ABSTRAK Insentif merupakan Instrumen kebijakan yang diluncurkan Kementerian Riset dan Teknologi untuk menjalankan misi dalam memberikan kesempatan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA Kamariah Tambunan 1 kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study is to find out information of economic science in Indonesian

Lebih terperinci

PELAKSANAAN WAJIB SERAH SIMPAN TERBITAN DEPARTEMEN PERTANIAN KE PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PELAKSANAAN WAJIB SERAH SIMPAN TERBITAN DEPARTEMEN PERTANIAN KE PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 24 PELAKSANAAN WAJIB SERAH SIMPAN TERBITAN DEPARTEMEN PERTANIAN KE PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Oleh: Surya Mansjur Sulastuti Sophia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN PENYEBARAN INFORMASI TERSELEKSI

EFEKTIVITAS LAYANAN PENYEBARAN INFORMASI TERSELEKSI EFEKTIVITAS LAYANAN PENYEBARAN INFORMASI TERSELEKSI Heryati Suryantini, Vivit Wardah Rufaidah, dan Maksum Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122,

Lebih terperinci

BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun

Lebih terperinci

Engkos Koswara Natakusumah 1 *

Engkos Koswara Natakusumah 1 * PENENTUAN KOLABORASI PENELITIAN DAN DISTRIBUSI PENGARANG PADA JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA (THE DETERMINATIONS OF RESEARCH COLLABORATION AND AUTHORS DISTRIBUTION IN THE JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA) Engkos

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT Farida Sukmawati 1) dan Hamid Nurtika 1) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat email

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi

KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Rushendi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jalan Tentara Pelajar (Cimanggu) Bogor 16111, Telp. (0251) 8321879,

Lebih terperinci

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2017 Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2017 A. Latar Belakang Kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 A. Latar Belakang Kualitas

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija Analisis J. Perpus. bibliometrik Pert. Vol. pada 23 Buletin No. 1 April Palawija 2014:...-... (Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah) ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SUBDIT HKI DAN PUBLIKASI DITLITABMAS. DP2M Ditjen Dikti 1

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SUBDIT HKI DAN PUBLIKASI DITLITABMAS. DP2M Ditjen Dikti 1 PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SUBDIT HKI DAN PUBLIKASI DITLITABMAS DP2M Ditjen Dikti 1 LANDASAN HUKUM UU Nomor 20 Tahun 2003 Renstra Kemdiknas 2010 2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI i 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Borang Pengembangan Pusat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PAKET INFORMASI SPESIFIK LOKASI

PEDOMAN PENYUSUNAN PAKET INFORMASI SPESIFIK LOKASI Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 11 PEDOMAN PENYUSUNAN PAKET INFORMASI SPESIFIK LOKASI Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR

Lebih terperinci

Tantangan & Peluang Peningkatan Kontibusi Teknologi di Bidang Pertanian

Tantangan & Peluang Peningkatan Kontibusi Teknologi di Bidang Pertanian Tantangan & Peluang Peningkatan Kontibusi Teknologi di Bidang Pertanian Benyamin Lakitan WORKSHOP KERJASAMA PENELITIAN APLIKASI NUKLIR DI BIDANG PERTANIAN BALITBANG KEMTAN, 16 OKTOBER 2013 Persoalan Simptomatik

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Vivit Wardah Rufaidah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Sosialisasi Peraturan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 1 Desember 2014 Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL

PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia mulai tumbuh dengan diselenggarakannya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan tahun 1952 di Universitas Indonesia (Sulistyo-Basuki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

Peran Strategis Sentra KI dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Peran Strategis Sentra KI dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia Peran Strategis Sentra KI dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia oleh: Mhd Hendra Wibowo 1 Indonesia Kreatif dan Mandiri Teknologi melalui Pendayagunaan Kekayaan Intelektual (KI) adalah cita-cita yang wajar

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Utilization of Library within Ministry of Agriculture

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Utilization of Library within Ministry of Agriculture J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 1 April 2014:...-... J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 2 Oktober 2014: 74-81 PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN Utilization of Library within Ministry

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009. Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.124 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 3.346 orang (41,18%)

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan Mengapa Perlu Publikasi di Jurnal Internasional?

Bab I. Pendahuluan Mengapa Perlu Publikasi di Jurnal Internasional? Bab I Pendahuluan A scientist has the additional responsibility that comes with a being specialist: explaining science to the public, advising its usefulness and benefits, and warning of its dangers and

Lebih terperinci

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia Daya Saing Global Indonesia 2008-2009 versi World Economic Forum (WEF) 1 Tulus Tambunan Kadin Indonesia Tanggal 8 Oktober 2008 World Economic Forum (WEF), berkantor pusat di Geneva (Swis), mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH 1 ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN 2004-2006 VIVIT WARDAH RUFAIDAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI BPTP SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI BPTP SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI BPTP SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA BALAI BESAR PENGKAJIANN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN

Lebih terperinci

Organisasi Sumber Daya Manusia

Organisasi Sumber Daya Manusia Organisasi Sumber Daya Manusia Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.344 orang (42,%) adalah tenaga

Lebih terperinci

Arah & kebijakan. dosen. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti. Kemristekdikti 2016

Arah & kebijakan. dosen. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti. Kemristekdikti 2016 Karier Arah & kebijakan dosen Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti 2016 ISU TERKAIT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN 1. RENSTRA KEMRISTEKDIKTI 2015-2019 MEKANISME PENGUSULAN JABATAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN

KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN Budi Prawati Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir.

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN

PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN Produktivitas J. Perpus. Pert. publikasi Vol. peneliti 21 No. Balai 1 April... 2012: 23-29. PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN Publication Productivity

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI Desmita 1) dan Heryati Suryantini 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL WASMEN MANALU FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR wasmenmanalu@ymail.com Tugas Peneliti Peneliti membaktikan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI BPTP SULAWESI TENGGARA TAHUN 2015

LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI BPTP SULAWESI TENGGARA TAHUN 2015 LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI BPTP SULAWESI TENGGARA TAHUN 2015 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA BALAI BESAR PENGKAJIANN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN

Lebih terperinci

BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK. Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK. Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI i PETUNJUK PENGISIAN BORANG Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN JANGKA PENDEK LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 *) **) Zainuddin *), Chriswardani Suryawati **), Anneke Suparwati

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI

Lebih terperinci

*Dosen pada: Jurusan Biologi FMIPA UNS, S2 Ilmu Lingkungan UNS, dan S2 Pendidikan Sain UNS

*Dosen pada: Jurusan Biologi FMIPA UNS, S2 Ilmu Lingkungan UNS, dan S2 Pendidikan Sain UNS 1 Langkah-Langkah Penulisan Proposal Untuk Penelitian Kompetitif Drs. Sutarno, MSc., PhD.* *Dosen pada: Jurusan Biologi FMIPA UNS, S2 Ilmu Lingkungan UNS, dan S2 Pendidikan Sain UNS 2 PENDAHULUAN We have

Lebih terperinci

Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Daya Saing Produk Pertanian

Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Daya Saing Produk Pertanian Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Daya Saing Produk Pertanian Prof. Erizal Jamal Beranjak dari batasan yang diungkap Zuhal (2010), bahwa daya saing suatu bangsa adalah kemampuan dalam mengendalikan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS Erni Sasmita 1, Yona Primadesi 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan perpustakaan digital lingkup Kementerian Pertanian dilakukan untuk lebih meningkatkan pengelolaan dan

Lebih terperinci

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun 2014 2015 Putu Gede Krisna Yudhi Kartika 1, Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

Peran Prodi dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Publikasi Ilmiah Internasional. Oleh: Rizky Rosjanuardi

Peran Prodi dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Publikasi Ilmiah Internasional. Oleh: Rizky Rosjanuardi Peran Prodi dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Publikasi Ilmiah Internasional Oleh: Rizky Rosjanuardi 1. Pendahuluan Penentuan peringkat didasarkan pada empat kriteria/indikator sebagai berikut:

Lebih terperinci

INSENTIF RISET SINAS

INSENTIF RISET SINAS INSENTIF RISET SINAS Tahun 2014 April 2013 Kementerian Riset dan Teknologi Outline 1 Tujuan dan Sasaran 2 Capaian yang diharapkan 3 4 5 Skema Pendanaan Bidang Prioritas Pengusul 6 Format Proposal 7 Cara

Lebih terperinci

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU A. Ridwan Siregar Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Kerjasama merupakan suatu fenomena sosial

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENYULUH PERTANIAN: Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

PEMANFAATAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENYULUH PERTANIAN: Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat PEMANFAATAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENYULUH PERTANIAN: Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat Heryati Suryantini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir. H. Juanda No. 20,

Lebih terperinci

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Departemen Pendayagunaan IPTEK MITI Mahasiswa 2011 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia adalah Negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Komponen siklus inovasi (Khalil, 2000)

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Komponen siklus inovasi (Khalil, 2000) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan ilmiah tidak selalu memiliki nilai komersial. Produk akhir temuan ilmiah dapat berupa jurnal, buku atau invensi. Penemuan ilmiah yang disebut invensi biasanya

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2015

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2015 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2015 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Pentliti 1999 BAHAN DAN CARA KERJA Bahan Sumber informasi yang ditelaah dalam kaitan keperdulian litkayasa kepada perpustakaa

Lokakarya Fungsional Non Pentliti 1999 BAHAN DAN CARA KERJA Bahan Sumber informasi yang ditelaah dalam kaitan keperdulian litkayasa kepada perpustakaa KEBUTUHAN BAHAN PUSTAKA BAGI PARA TEKNISI LITKAYASA SEBAGAI PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TETTY SARTIKA Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jl. Raya Pajajaran Bogor 16151 RINGKASAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman: UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telepon: 0341-551312 Laman: www.um.ac.id PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM KERJA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas (KRC) - LIPI, merupakan

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu ITB

Kebijakan Mutu ITB Kebijakan Mutu ITB - (sebagaimana yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITB No. 202/SK/K01/OT/, tanggal 15 November ) SPM ITB Deny Juanda Puradimaja dan Satria Bijaksana Satuan Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Lebih terperinci

BAB 19 PENELITIAN PASCADOKTOR

BAB 19 PENELITIAN PASCADOKTOR BAB 19 PENELITIAN PASCADOKTOR 19.1 Pendahuluan Produk publikasi perguruan tinggi (PT) di Indonesia pada jurnal internasional bereputasi masih tertinggal jauh dibandingkan dengan PT di negara-negara ASEAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM MEMPEROLEH ANGKA KREDIT

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM MEMPEROLEH ANGKA KREDIT FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM MEMPEROLEH ANGKA KREDIT Maman Permana Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi

PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi Surya Mansjur Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1 BAB 1 PENDAHULUAN Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undangundang Nomor 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2014

PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2014 PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2014 DIREKTORAT RISET DAN KAJIAN STRATEGIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 PANDUAN USULAN BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa depan bangsa sangat tergantung pada kondisi pendidikan karena pendidikan merupakan investasi masa depan bangsa dimana anak bangsa dididik agar bisa meneruskan

Lebih terperinci

TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR Taufiq Mathar*, A. Khaidir Akbar**, Hijrana Bahar** Pengutipan: Mathar, T., Akbar, A. K., Bahar, H. (2017). Tren publikasi

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika

Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika Disampaikan oleh: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean government) dan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah melaksanakan reformasi birokrasi.

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101, Telp.

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut, Sumber Daya Manusia B adan LitbangPertanian Pertaniansaat saatini inididukung didukung oleh oleh sumber sumber daya daya manusia manusia Badan Litbang dalam jumlah relatif besar yaitu 7.643 orang. Dari

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang:

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang: PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 Tentang: @pddikti forlap.ristekdikti.go.id Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti Kemristekdikti OUTLINE 01

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu perpustakaan tidak bisa dipisahkan dari pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN MANDIRI

PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN MANDIRI PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN MANDIRI Pendahuluan Kinerja satuan pendidikan tinggi dalam bidang penelitian merupakan parameter yang sangat penting dan menunjukkan kualitas institusi itu sendiri. Salah

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN CD-ROM TEEAL OLEH PENELITI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN CD-ROM TEEAL OLEH PENELITI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN CD-ROM TEEAL OLEH PENELITI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Bunyamin Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 ABSTRAK

Lebih terperinci

BULETIN TEKNIK PERTANIAN :

BULETIN TEKNIK PERTANIAN : Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 200/ BULETIN TEKNIK PERTANIAN : WADAH KARYA TULIS TEKNISI LITKAYASA BIKANINGSIH Balai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian, Serpong PENDAHULUAN Salah satu wadah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih perlu mendapat prioritas dalam pembangunan nasional. Berdasarkan laporan United Nation for Development Programme

Lebih terperinci