FARIASI DOSIS BIJI KELOR

Transkripsi

1 FARIASI DOSIS BIJI KELOR (Moriga seed) DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN (Turbidity) AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT DI SUNGAI KARANG MUMUS KOTA SAMARINDA Marja Wahyui STIKES Muhammadiyah Samarida Jl. Ir Juada No. 15 samarida ( marja.wahyui@gmail.com ABSTRAK Air diguaka sebagai keperlua sehari-hari yag harus memeuhi stadar baku air utuk keperlua air bersih, MCK, da lai - lai. Seperti halya pada air Sugai Karag Mumus. Secara fisik airya keruh, berwara da megadug zat orgaik/aorgaik. Tujua dari peelitia ii adalah utuk megetahui dosis optimum biji kelor dalam meuruka kekeruha(turbidity) Air Sugai Karag Mumus Kota Samarida. Jeis peelitia ii adalah eksperime semu (Quasi Eksperime) atau racaga ragkaia waktu (Time Series Desig) yaitu melakuka pegukura sebelum da sesudah pembubuha biji kelor dega metode pegambila sampel secara Grab Sample selama 1 hari. Percobaa ii megguaka metode Jartest utuk mejerihka air baku dega cara meambahka serbuk biji kelor (Moriga Oleifera) kedalam 1 liter air dega variasi dosis 0,25 g/l, 0,50 g/l, 0,75 g/l, da 1,00 g/l. Hasil peelitia yag dilakuka pada air Sugai Karag Mumus meujuka bahwa tigkat kekeruha (Turbidity) sebesar 79,1 NTU dega kodisi ph 6,8, sehigga dikataka tidak memeuhi syarat kekeruha air bersih sesuai Permekes RI No.416/Mekes/Per/IX/1990 yaitu stadar yag diperbolehka 25 NTU. Setelah pembubuha biji kelor dega variasi dosis yag berbeda maka hasilya meujuka sebagai berikut : dosis 0,25 g/l = 4,52 NTU ;dosis 0,50 g/l = 7,76 NTU ; dosis 0,75 g/l = 9,14 NTU, da dosis 1,00 g/l = 8,51 NTU. Kisara dosis optimum biji kelor yag dibutuhka pada air baku Sugai Betapus = 0,50 g/l dega persetase 94,28%. Bagi masyarakat yag megguaka air sugai sebagai kebutuha air bersih utuk MCK (Madi Cuci Kasus) da sebagaiya, sebaikya melakuka pegolaha sederhaa dega pembubuha serbuk biji kelor sesuai dosis optimum yag ditetuka utuk meuruka kadar kekeruha (Turbidity) dalam air. Kata Kuci : Fariasi Dosis, Moriga seed, Kekeruha

2 Pedahulua Sugai Karag Mumus merupaka aak sugai Mahakam yag membelah kota Samarida. Dari hasil pemataua da peegasa beberapa masyarakat tetag kodisi air Sugai Mahakam masih megalami kekeruha yag cukup tiggi karea air sugai tersebut megadug kotora atau partikel partikel halus berwara kekuig kuiga yag berasal dari berbagai sumber seperti lumpur, taah liat, dedaua/ratig kayu, limbah rumah tagga da sebagaiya. Berdasarka hasil pemeriksaa awal di Sugai Karag Mumus, kekeruha air mecapai 513 NTU dega debit air sugai 100/20 M 3 / detik. Pegambila sampel dilakuka setelah huja da pegambila sampel berikutya kekeruha air mecapai 80,7 NTU dega debit air sugai 100/47 M 3 /detik, kodisi ligkuga saat pegambila sampel dalam keadaa cerah. Hal ii dapat disimpulka bahwa kodisi cuaca, da debit air sugai dapat mempegaruhi tigkat kekeruha air sugai. Masyarakat yag bermukim dibatara Sugai Karag mumus terpaksa megguaka air sugai sebagai kebutuha sehari-hari terutama utuk kebutuha MCK (Madi Cuci Kakus). Hal ii dilakuka karea daerah ii belum terjagkau air PDAM (Perusahaa Daerah Air Mium), sedagka utuk kebutuha air mium mereka lebih memilih utuk membeli air kemasa, atau air isi ulag. Salah satu lagkah utuk melakuka pegolaha air sugai mejadi air bersih, yaitu meghilagka kekeruha(turbidity) air sugai dega cara meambahka suatu baha koagula. Baha koagula yag diguaka ada berbagai macam yag salah satuya adalah jeis koagula alami yag yag berasal dari tumbuh-tumbuha seperti biji kelor. Dari biji kelor dapat diguaka sebagai serbuk Biji Kelor (Moriga Oleifera) berdasarka peelitia yag dilakuka Setiaty Padia, da Amir Husi bahwa serbuk biji kelor efektif dalam meuruka kekeruha pada air, dega dosis 0,4 g/l - 0,5 g/l, dega tigkat kekeruha pada air 78,3 NTU dega peurua 72,13% - 78,28%. Metode yag serig diguaka dalam proses pejeriha air adalah dega metode Jar Test. Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode eksperime semu (Quasi Eksperime) atau racaga ragkaia waktu (Time Series Desig). Objek yag diteliti adalah parameter kekeruha (Turbidity) yag berasal dari Sugai Karag Mumus sebelum da sesudah pembubuha bijikelor. Variabel Peelitia adalah Tigkat kekeruha da dosis optimum yag aka diguaka dalam meuruka kekeruha air sugai Betapus. Pegambila sampel dilakuka dega cara Grab Samplig atau sampel sesaat yaitu pegambila sampel air sugai yag mewakili keadaa yag ada disatu tempat pada waktu tertetu. Data hasil peelitia diaalisis berdasarka stadar kualitas air bersih utuk Kekeruha (Turbidity) sesuai dega PERMENKES RI No.416 /MENKES /PER/IX/1990 ssadalah 25 NTU yag aka disajika dalam betuk table da grafik. Hasil Peelitia Masyarakat yag megguaka air Sugai Karag Mumus sebagai keperlua air bersih yaitu sekitar 387 jiwa dega jumlah 72 kepala keluarga. Sedagka masyarakat laiya sekitar megguaka PDAM, air sumur gali da sumur bor. Utuk megolah air tersebut, beberapa masyarakat sudah megguaka tawas sebagai pejerih air sugai yag kemudia ditampug didalam drum/getog. Namu mereka megguakaya tidak secara bear atau berlebiha sehigga tidak dapat meuruka kekeruha air tersebut.

3 Kadar Kekeruha (Turbidity) Sebelum da sesudah Pembubuha Biji Kelor megguaka variasi dosis biji kelor, dapat dilihat pada tabel berikut : Pegukura tigkat Kekeruha (Turbidity) air Sugai Mahakam dega Tabel 1. Hasil Pegukura Tigkat Kekeruha (Turbidity) Air Sugai Karag mumus Sebelum da Sesudah Pembubuha Biji Kelor Dega Variasi Dosis. Samp el Fariasi Dosis (gr/l) Kadar Kekeruha Sebelum pembubuha (NTU) Sesudah Pembubuha (NTU) Peurua Kekeruha (NTU) Persetas e Peurua Kekeruha (%) A1 0,25 gr/l 4,52 74,58 94,28 A2 0,50 gr/l 7,76 71,34 90,18 A3 0,75 gr/l 79,1 9,14 69,96 88,44 A4 1,00 gr/l 8,51 70,59 89,24 Sumber : Data primer Berdasarka tabel diatas, tigkat kekeruha (Turbidity) air sugai sebelum pembubuha biji kelor adalah 79,1 NTU. Hasil tersebut meujuka adaya peurua secara drastis sesudah pembubuha biji kelor dega berbagai variasi dosis. Presetase peurua kekeruha juga dapat dilihat utuk semua variasi dosis biji kelor yag diguaka meujuka agka optimum ( lebih dari 80 %). Parameter lai yag dapat medukug proses peurua kekeruha air sugai adalah kadar ph yag dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Hasil Pegukura ph Air Sugai Karag Mumus Sebelum da Sesudah Pembubuhab Biji Kelor Sampel Sebelum Pembubuha Biji Kelor Sesudah Pembubuha Biji Kelor A1 6,6 A2 6,4 A3 6,8 6,2 A4 6,2 Sumber Data primer Tabel diatas meujuka bahwa ph air Sugai Karag Mumus sebelum pembubuha biji kelor sudah memeuhi syarat atau sesuai dega stadar air bersih tetapi pada saat pembubuha biji kelor, kadar ph air mejadi turu atau bersifat asam. Pembahasa Tiggiya kekeruha air Sugai Karag Mumus ii dikareaka pada pagi hari masyarakat bayak yag melakuka peyedota air sugai utuk kebutuha Madi Cuci Kakus (MCK), Memasak, Pembuaga limbah cair/padat, pembuaga sampah orgaic da aorgaik kealira sugai, da lai sebagaiya. Ii semua megakibatka terjadiya peurua kualitas air sugai mejadi tercemar da kotor seperti keruh da

4 berwara kekuig-kuiga, sedagka masyarakat megguaka air sugai sebagai air bersih utuk keperlua sehari-hari. Dalam pegguaa air bersih utuk kebutuha sehari-hari, sebaikya dilakuka pegolaha terlebih dahulu dega batua baha koagula berupa biji kelor. Kadar biji kelor yag dibutuhka sagat bervariasi yaitu dosis 0,25 gr/l, 0,50 gr/l, 0,75 gr/l, da 1,00 gr/l. Utuk megetahui dosis optimum biji kelor dalam meuruka kekeruha dilakuka 3 proses yag sama pada masig masig sampel dega batua alat Jar Test. Proses Koagulasi dega pegaduka cepat yag dilakuka selama 2 meit dega kecepata 120 RPM, Pada proses Flokuasi aduk sedag dilakuka selama 15 meit dega kecepata 60 RPM, da aduk lambat dilakuka selama 10 meit dega kecepata 10 RPM, da Sedimetasi dega waktu pegedapa ± selama 15 meit Dari ke-4 variasi dosis yag dilakuka diperoleh hasil yag berbeda pada tiap-tiap dosis yag dicoba yaitu : Variasidosis 0,25 gr/l mampu meuruka tigkat kekeruha dari 79,1 NTU mejadi 4,52 NTU dega persetase peurua 94,28%, ph air sebelum pegolaha 6,8 setelah pegolaha mejadi 6,6 dimaa hasil tersebut sudah Memeuhi syarat sesua dega Permekes RI No : 416/Mekes/Per/IX/ 1990 yaitu 25 NTU, sedagka utuk ph 6,5 9 olaha masih berbau tidak sedap yag aka meguragi estetika pegguaa air tersebut sebagai air bersih. Dosis 0,50 gr/l mampu meuruka tigkat kekeruha dari 79,1 NTU mejadi 7,76 NTU dega persetase peurua 90,18%, ph air sebelum pegolaha 6,8 da setelah dilakuka pegolaha kadar kekeruha mejadi 6,4 yag bersifat asam. Utuk parameter kekeruha sudah memeuhi syarat sesuai dega Permekes RI No. 416/Mekes/per/IX/1990 yaitu 25 NTU, sedagka utuk ph tidak memeuhi syarat karea stadar air bersih utuk ph 6,5 9, air hasil olaha juga masih berbau tidak sedap. Dampak yag aka ditimbulka jika ph air bersifat asam, maka aka meyebabka gaggua peceraa apabila di kosumsi secara terus meerus, makaa aka memberika dampak pada kesehata. Sedagka jika air berbau aka meguragi estetika pegguaa air tersebut sebagai air bersih. Variasidosis 0,75 gr/l mampu meuruka tigkat kekeruha dari 79,1 NTU mejadi 9,14 NTU dega persetase peurua 88,44 %, ph air sebelum pegolaha 6,8 da setelah pembubuha biji kelor mejadi 6,2. Utuk parameter kekeruha sudah memeuhi syarat sesuai dega Permekes RI No. 416/Mekes/per/IX/1990 yaitu 25 NTU, sedagka utuk ph tidak memeuhi syarat karea stadar air bersih utuk ph 6,5 9. Air hasil olaha juga masih berbau tidak sedap sehigga aka berdampak bagi kesehata seperti gaggua peceraa apabila di kosumsi secara terus meerus. Semaki tiggi dosis koagula yag ditambahka belum tetu dapat meuruka kekeruha lebih baik. Ada dosis tertetu yag dapat meuruka kekeruha secara optimal. Karea semaki bayak dosis koagula yag diguaka maka semaki bayak flok yag terbetuk didalam air sehigga memerluka waktu sedimetasi lebih lama utuk medapatka hasil yag maksimal. Waktu sedimetasi yag sama utuk dosis 0,25 gr/l diperoleh kadar kekeruha 4,52 NTU, pada dosis 0,50 gr/l diperoleh kadar kekeruha 7,76 NTU, kemudia dega dosis biji kelor 0,75 gr/l diperoleh kadar kekeruha 9,14 NTU, da dega dosis biji kelor 1,00 gr/l diperoleh kadar kekeruha

5 8,51 NTU. Dari uraia di atas dapat disumpulka semua variasi dosis yag diguaka optimum karea sudah memeuhi stadar air bersih sesuai dega Permekes RI No. 416/Mekes/per/IX/1990 yaitu 25 NTU. Dari segi efektifitas dosis biji kelor 0,50 gr/l lebih efektif karea mampu meuruka kekeruha lebih tiggi dega dosis yag lebih redah. Pemberia serbuk biji kelor juga dapat mempegaruhi ph air, baha koagula biji kelor yag dilarutka kedalam air baku atau air sugai megadug seyawa myrosi, emulsio, asam glisteri, asam palmitat, asam stearate, da asam oleat sehigga terjadi peurua ph pada air. Kesimpula 1. Kadar kekeruha (Turbidity) sebelum pembubuha serbuk biji kelor pada sampel air Sugai Karag Mumus yaitu 79,1 NTU. 2. Kadar kekeruha (Turbidity) sesudah pembubuha dosis serbuk biji kelor dega variasi dosis 0,25 gr/l diperoleh kadar kekeruha 4,52 NTU, dosis 0,50 gr/l diperoleh kadar kekeruha 7,76 NTU, dosis 0,75 gr/l diperoleh kadar kekeruha 9,14 NTU, da dosis 1,00 gr/l diperoleh kadar kekeruha 8,51 NTU. 3. Dosis optimum biji kelor dalam meuruka kekeruha (Turbidity) air Sugai Karag Mumus yaitu 0,50 gr/l dapat meuruka kekeruha mejadi 4,52 NTU dega persetase peurua 94,28%. Sara 1. Bagi masyarakat yag megguaka air sugai utuk kebutuha air bersih atau keperlua MCK (Madi Cuci Kasus) da sebagaiya, harus dilakuka pegolaha sederhaa dega pembubuha serbuk biji kelor (Moriga Oleifera) sesuai dega dosis yag optimum. 2. Bagi peiliti selajutya dapat membuat fariasi biji kelor dega baha lai utuk meigkatka kualitas air bersih. Daftar Pustaka Achmad, Rukaesih Kimia Ligkuga. Adi Offset. Yogyakarta Dwi W, Heru Jural Pegembaga Sistem Database Sumber Daya Air Kota Samarida. Peeliti Pusat Tekologi Ligkuga Bada Pegkajia da Peerapa Tekologi. Jakarta. Diakses di Air/Kota Samarida.com, 07 Februari Effedi, Hefi Telaah Kualitas Air. Yogyakarta Hadi,Awar Prisip Pegelolaa pegambila Sampel Ligkuga. Gramedia Utama. Jakarta. Heri kucoro, Bambag Air Sebagai Sumber Kehidupa. PT.Tiga Seragkai. Groboga. Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi Peelitia Kesehata. Peerbit PT Asdi Mahasatya. Jakarta. Peratura Meteri Kesehata Republik Idoesia Nomer 416/MENKES/PER/IX/1990, Tetag Syarat Syarat Da Pegawasa Kualitas Air. Jakarta. Sartika, Simestri Metode Peelitia Air. Usaha Nasioal. Surabaya

6 Setijo P da Elig Purwatoyo Deteksi Pecemar Air Mium. Peerbit Aeka Ilmu. Ugara. Silalahi, Daud Pegatura Hukum Sumber Daya Air da Ligkuga Hidup di Idoesia. Peerbit PT. Alumi. Badug. Sutriso, Totok Tekologi Peyediaa Air Bersih. Peerbit Rieka Cipta. Jakarta.