OP-021 POTENSI BEBAN PENCEMARAN NITROGEN DARI INLET SUNGAI KE WADUK CIRATA, JAWA BARAT

Transkripsi

1 OP-021 POTENSI BEBAN PENCEMARAN NITROGEN DARI INLET SUNGAI KE WADUK CIRATA, JAWA BARAT Fay Novia Tekik Ligkuga, Uiversitas Sahid ABSTRAK Waduk sebagai salah satu ifrastruktur kota yag memegag peraa petig dalam aspek ketahaa air perlu diperhatika kualitasya. Beba orgaik adalah salah satu faktor yag mempegaruhi kualitas air waduk. Beba orgaik pada Waduk Cirata dapat berasal dari kegiata budidaya keramba jarig apug da dari masuka ilet sugai yag megalir ke Waduk Cirata. Peelitia ii bertujua utuk meghitug beba orgaik itroge yag masuk dari sugai yag masuk ke Waduk Cirata serta megetahui tre kualitas air sugai dari parameter amoia, itrit da itrat dari ilet Sugai Citarum, Sugai Cisoka da Sugai Cibalagug. Hasil peelitia meujukka rata-rata beba orgaik dari tahu yag masuk ke Waduk Cirata dari Sugai Citarum adalah 2210,318 kg/hari, dari Sugai Cisoka adalah 855,797 kg/hari da dari Sugai Cibalagug adalah 216,609 kg/tahu. Nilai beba orgaik yag masuk dari sugai tersebut dapat dikataka cukup tiggi sehigga dikhawatirka dapat meambah beba itroge da mempegaruhi kualitas air di waduk tersebut. Oleh karea itu, dalam pegelolaa Waduk Cirata selai juga meitikberatka pada pegedalia jumlah Keramba Jarig Apug, sebaikya pihak pegelola waduk juga bersiergi dega pihak pegelola sugai terhadap kualitas air ilet sugai yag masuk ke Waduk Cirata. Kata kuci : beba orgaik, itroge, sugai, Waduk Cirata 1. PENDAHULUAN Waduk memiliki karakteristik yag berbeda dega bada air laiya. Waduk meerima masuka air secara terus meerus dari sugai yag sugai yag megaliriya. Bagia atas waduk meerima baha orgaik dari alira sugai da kegiata di waduk, dimaa baha orgaik ii megedap sebagai sedime da megalami peguraia (Freidl da Wuest, 2010). Waduk Cirata sediri meerima alira dari ilet beberapa sugai, atara lai Sugai Citarum, Sugai Cikudul, Cihujag, Cihea, Cibodas, Cipeuyeum, Cisoka, Cidurag, Cibalagug, Cibolag, Ciagsi, Citamiag, Cilagkap, Cicedo, da Cimeta. Baha orgaik merupaka salah satu pecemar yag dapat meyebabka turuya kualitas air di suatu bada air. Adaya kegiata budidaya ika dega megguaka Keramba Jarig Apug (KJA) meyebabka semaki tiggiya kaduga baha orgaik di Waduk Cirata. Meurut Garo (2002), keberadaa KJA meyebabka meigkatya beba limbah orgaik ke dalam waduk sebayak kg/tahu. Disampig itu, meurut Iriato et al. (), adaya beba poluta orgaik yag berasal dari dalam maupu luar waduk dapat mempegaruhi kualitas air di waduk. Kualitas air dari ilet sugai juga dapat meetuka kualitas air di waduk. Seyawa itroge aorgaik terlarut (Dissolved Iorgaic Nitroge/DIN) di peraira merupaka salah satu seyawa poluta yag berpotesi meimbulka peyubura pada peraira yag dapat meimbulka gaggua sistem peraira. Seyawa tersebut di peraira terdapat dalam tiga betuk utama yag berada dalam keseimbaga yaitu itrat, itrit da amoium. Keberadaa itroge di peraira sagat dipegaruhi oleh buaga limbah cair yag berasal dari kegiata domestik, idustri, da pemupuka (Lestari, 2014). Oleh karea itu, dilakuka peelitia utuk megetahui besarya beba pecemara itroge yag berasal dari alira sugai yag masuk ke Waduk Cirata. Disampig itu, dari peelitia ii juga dapat diketahui tre kualitas air sugai yag masuk ke Waduk Cirata. Hasil dari peelitia ii diharapka dapat memberika gambara pegaruh kualitas air sugai yag masuk ke waduk terhadap kualitas air waduk. 2. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi peelitia adalah di Waduk Cirata yag terletak di Provisi Jawa Barat. Waduk Cirata merupaka salah satu waduk dari kaskade tiga waduk DAS Citarum. Waduk Cirata terletak diatara dua waduk laiya, yaitu Waduk Sagulig da Waduk Jatiluhur. Secara geografis, Waduk Cirata terletak pada 107 o o LS da 06 o o Luas wilayah Cirata adalah seluas Ha dega luas geaga sebesar Ha. Gambar 1. Lokasi Peelitia (Sumber: PPSDAL UNPAD, 2014) 115

2 Data yag diguaka adalah data sekuder yag diperoleh dari Bada Pegelola Waduk Cirata (BPWC) dari tahu Jeis data yag dibutuhka dalam perhituga beba itroge ke waduk adalah kosetrasi amoia, itrit da itrat serta debit sugai. Kemudia data-data tersebut aka dihitug utuk medapatka kosetrasi total itroge sehigga akhirya aka diperoleh beba itroge. Kosetrasi total itroge dihitug dega megguaka persamaa berikut (Mihelcic, 1998): Total Nitroge= ( [NH 3 ] mol NH 3 x mol N) + ( [mol NO 2] x mol N) + mol NO 2 ( [NO 3 ] x mol N) (2.1) mol No 3 Dimaa: [NH 3] = kosetrasi amoia (mg/l) [NO 2] = kosetrasi itrit (mg/l) [NO 3] = kosetrasi itrat (mg/l) Beba itroge dapat dihitug dega megguaka persamaa (Chapra, 1983): W = [N]x Q (2.2) Dimaa: W = beba itroga (kg/hari) [N] = kosetrasi total itroge (mg/l) Q = debit ilet alira sugai (L/detik) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Tre Kualitas Air Sugai Citarum Berdasarka data sekuder yag didapatka dari BPWC, tre kualitas air dari ilet Sugai Citarum meujukka ilai yag berfluktuatif dari tahu ke tahu. Grafik kosetrasi amoia, itrit da itrat dapat dilihat pada Gambar 1, Gambar 2 da Gambar 3. Kosetrasi tertiggi amoia ditujukka pada triwula pada tahu, yaitu sebesar 0,083 mg/l. Gambar 1. Grafik Kosetrasi Amoia dari Sugai Adaya kaduga orgaik berupa amoia ii dapat meyebabka berkuragya ilai oksige terlarut di dalam waduk. Amoia aka teroksidasi da bereaksi mejadi itrit da kemudia mejadi itrat. Nilai itrit tertiggi terjadi pada triwula tahu, yaitu sebesar 0,194 mg/l. Sedagka ilai kosetrasi itrat terbesar terjadi pada triwulai tahu, yaitu sebesar 3,527 mg/l. Gambar 2. Grafik Kosetrasi Nitrit dari Sugai Gambar 3. Grafik Kosetrasi Nitrat dari Sugai 3.2 Tre Kualitas Air Sugai Cisoka Sugai Cisoka juga berpotesi utuk meyumbagka kadar amoia, itrit da itrat ke dalam Waduk Cirata Grafik kosetrasi amoia, itrit da itrat dapat dilihat pada Gambar 4, Gambar 5 da Gambar 6. Kosetrasi tertiggi amoia ditujukka pada triwulai pada tahu, yaitu sebesar 0,083 mg/l. Keberadaa itroge di peraira dapat berupa itroge aorgaik da orgaik. Nitroge aorgaik di peraira terdiri dari io itrit (NO 2 - ), io itrat (NO 3 - ), ammoia (NH 3) da molekul N 2 yag larut dalam air. Kadar itroge yag tiggi dalam peraira dapat meragsag pertumbuha alga secara tidak terkedali. Kosetrasi itrit terjadi pada triwula tahu, yaitu sebesar 0,157 mg/l. Sedagka ilai kosetrasi itrat terbesar terjadi pada triwulai tahu, yaitu sebesar 6,287 mg/l. Nitrat adalah betuk utama dari itroge di peraira alami da merupaka utrie utama bagi pertumbuha taama da alga. Nitrat itroge sagat mudah larut dalam air da bersifat stabil, sedagka itrit biasaya ditemuka dalam jumlah yag sagat sedikit di peraira karea bersifat tidak stabil terhadap keberadaa oksige. Seyawa itrat dapat dihasilka dari proses oksidasi sempura seyawa itroge di peraira (Effedi, 2003). 116

3 Gambar 4. Grafik Kosetrasi Amoia dari Sugai Cisoka (-2014) Gambar 7. Grafik Kosetrasi Amoia dari Sugai Gambar 5. Grafik Kosetrasi Nitrit dari Sugai Cisoka (-2014) Gambar 8. Grafik Kosetrasi Amoia dari Sugai Gambar 6. Grafik Kosetrasi Nitrat dari Sugai Cisoka (-2014) 3.3 Tre Kualitas Air Sugai Cibalagug Berdasarka data sekuder yag didapatka dari BPWC, tre kualitas air dari ilet Sugai Cibalagug juga meujukka ilai yag berfluktuatif dari tahu ke tahu. Grafik kosetrasi amoia, itrit da itrat dapat dilihat pada Gambar 7, Gambar 8 da Gambar 9. Kosetrasi tertiggi amoia ditujukka pada triwulai pada tahu, yaitu sebesar 0,073 mg/l. Kosetrasi itrit terjadi pada triwula tahu, yaitu sebesar 0,867 mg/l. Sedagka ilai kosetrasi itrat terbesar terjadi pada triwula tahu, yaitu sebesar 3,91 mg/l. Gambar 9. Grafik Kosetrasi Amoia dari Sugai Alira masuk dari bada sugai yag masuk ke dalam wilayah studi berasal dari Sugai Citarum, Sugai Cisoka da Sugai Cibalagug. Debit alira masuk rata-rata dari ketiga sugai ii cederug berfluktuatif dari tahu ke tahu. Data sekuder yag didapatka dari BPWC dari tahu higga awal 2014 meujukka debit alira terbesar biasaya terjadi dalam retag waktu pada bula Juli higga September. Debit alira dari masig-masig sugai dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2 da Tabel

4 Tabel 1. Data Debit Sugai Debit Citarum (m 3 /detik) I 51,39 72,27 46,59 89,76 78, ,65 109,48 126,77 161,86 77,47 78, ,79 Tabel 2. Data Debit Sugai Cisoka (-2014) Debit Cisoka (m 3 /detik) I 11,4 26,57 5,6 20,97 29,94 23,71 1,68 26,73 39,46 33,33 17,77 22, ,24 Tabel 3. Data Debit Sugai Debit Cibalagug (m 3 /detik) I 2,51 2,25 0,86 2,63 29,94 23,71 1,68 26,73 2,58 0,31 0,26 1, , Potesi Beba Pecemara Nitroge Perhituga potesi beba pecemara oleh itroge sagat dibutuhka utuk memprediksi massa itroge yag masuk dari ilet sugai ke Waduk Cirata. Salah satu pemafaata Waduk Cirata adalah utuk saraa budidaya ika megguaka sistem Keramba Jarig Apug, dimaa seyawa itroge merupaka salah satu limbah yag aka dihasilka dari kegiata ii. Berdasarka peelitia yag dilakuka oleh Garo (2002) meujukka bahwa keberadaa kerama jarig apug ii meyebabka meigkatya beba limbah orgaik ke dalam waduk sebayak kg per tahu. Selai bersumber dari kegiata budidaya ika, itroge juga bersumber dari ilet sugai yag masuk ke Waduk Cirata. Beberapa sugai utama, yait u Sugai Citarum, Sugai Cibalagug da Sugai Cisoka mempuyai potesi utuk meyumbag kada itroge ke Waduk Cirata da dapat meambah beba pecemara itroge pada waduk tersebut. Besara beba itroge yag berasal dari ilet Sugai Citarum dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil perhituga meujukka bahwa beba itroge tertiggi ada pada triwula pada tahu, yaitu di sekitar bula Jauari-Maret. Pada triwula tahu ii, kosetrasi total itroge lebih besar da debit yag masuk dari Sugai Citarum juga lebih besar karea musim huja. Hal ii meyebabka beba itroge yag masuk mejadi lebih besar dibadigka waktu yag lai. Tabel 4. Beba Nitroge dari Ilet Sugai Citarum Total N Q W I 0, ,958 0, ,232 I 0, ,034 0, ,131 I 0, ,479 0, ,473 I 0, ,441 0, ,634 I 0, ,030 0, ,667 I 0, ,897 0, , I 0, ,152 Rata-Rata 2210,318 Sugai berikutya yag meyumbag debit cukup besar adalah Sugai Cisoka. Beba itroge tertiggi terjadi pada triwulai pada tahu. Debit yag ditujukka pada triwula ke 2 tahu masih tergolog cukup besar da disertai dega kosetrasi total itroge yag tiggi yaitu 1,4 mg/l, maka beba itroge yag dihasilka cukup tiggi adalah 3304,789 kg/hari. Besara beba itroge yag berasal dari ilet Sugai Cisoka dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Beba Nitroge dari Ilet Sugai Cisoka Total N Q W I 0, ,924 1, ,789 I 0, ,071 0, ,397 I 0, ,333 0, ,087 I 0, ,724 0, ,932 I 0, ,559 0, ,952 I 0, ,218 0, , I 0, ,787 Rata-Rata 855,

5 Sugai Cibalagug memiliki debit alira yag lebih kecil jika dibadigka dega Sugai Citarum da Sugai Cisoka. Beba itroge terbesar terjadi pada triwula tahu, yaitu sebesar 1083,052 kg/hari. Besara beba itroge yag berasal dari ilet Sugai Cisoka dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Beba Nitroge dari Ilet Sugai Cibalagug Total N Q W I 0, ,286 0, ,699 I 0, ,224 0, ,217 I 0, ,671 0, ,138 I 0, ,486 0, ,052 I 0, ,161 0, ,714 I 0, ,138 0, , I 0, ,371 Rata-rata 216, KESIMPULAN Potesi beba pecemara itroge dari ilet sugai ke Waduk Cirata terbesar berasal dari Sugai Citarum, yaitu dega rata-rata 2210,318 kg/hari. Pecemara yag terjadi di sepajag alira sugai aka sagat mempegaruhi kualitas air air di Waduk Cirata. Beba pecemara itroge yag disebabka oleh kegiata budidaya ika di waduk tersebut meujukka agka yag sagat tiggi, ditambah lagi dega beba itroge yag berasal dari ilet sugai dikhawatirka aka semaki memperburuk keadaa kualitas air di Waduk Cirata. Hal ii meujukka bahwa keadaa kualitas air pada Waduk Cirata tidak haya dipegaruhi oleh faktorfaktor yag ada di Waduk Cirata seperti dari kegiata keramba jarig apug, amu juga dipegaruhi oleh faktor-faktor yag ada di luar waduk seperti alira air dari ilet sugai. Oleh karea itu, pedekata secara sistemik sagat dibutuhka dalam melihat suatu permasalaha ligkuga. Pegelolaa Waduk Cirata tidak bisa haya berfokus pada kegiata yag ada di Waduk Cirata saja, amu juga harus bersiergi dega pihak pegelolaa Sugai Citarum, Sugai Cibalagug da Sugai Cisoka. Dega adaya pegelolaa secara holistik, maka diharapka kualitas air waduk sebagai salah satu ifrastruktur kota dalam aspek ketahaa air dapat dijaga kualitasya. DAFTAR PUSTAKA Chapra, Steve.C., Surface Water Quality Modellig. Mc Graw Hill Book Ic, NewYork Friedl, G da Wuest, A (2010): Huma-Made Lakes ad Reservoirs: The Impact of Physical Alteratios. Vol. I pp: 5-6 Garo, Yudhi Soetriso (2002): Beba Pecemara Limbah Perikaa Budidaya da Yutrofikasi Di Peraira Waduk pada DAS Citarum. Jural Tekologi Ligkuga, Vol. 3, No. 2, Mei 2002: Iriato, Eko W., Triweko, R. Wahyudi da Sudjoo, Priaa (): Simulatio Aalysis to Utilize Hypolimetic Withdrawal Tchique for Eutrophicatio Cotrol i Tropical Reservoir (Case Study: Jatiluhur Reservoir, Idoesia. Iteratioal Joural of Evirometal ad Resources Vol. 1 Iss.2 Lestari, Febriati Sebara Nitroge Aorgaik Terlarut di Peraira Pesisir Kota Tajugpiag, Kepulaua Riau. Jural Diamika Maritim Volume (2) Mihelcic, James R Fudametals of Evirometal Egieerig. Joh Wiley & Sos, Ic. New York 119