BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan bersifat deskriptif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan bersifat deskriptif"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan bersifat deskriptif yaitu penenelitian dengan pendekatan spesifik untuk mengungkapkan fakta dalam hubungan sebab akibat untuk mencari keterangan apa sebab terjadinya masalah, bagaimana memecahkannya, dan yang sifatnya hanya mendalam pada satu unit peristiwa. B. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang bersumber dari: a. Data Primer Data primer merupakan data yang secara langsung didapat dari sumber pertama, dalam hal ini adalah PT. Pioneerindo Gourmet Internasional, Tbk Cabang Medan yang mana data tersebut masih diolah oleh penulis. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diolah oleh perusahaan dan telah terdokumentasi, antara lain berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah dan kegiatan perusahaan serta prosedur pencatatan dan pengiriman. C. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, dalam hal ini PT. Pioneerindo Garmet International, Tbk Cabang Medan.

2 b. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pimpinan dan karyawa yang menangani persediaan barang. c. Studi Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen atau laporan-laporan yang telah diperoleh. D. Metode Penganalisaan Data Metode analisis yang dipakai guna menganalisis data yang diperoleh adalah dengan menggunakan: Metode Deskriptif, yaitu suatu metode yang digunakan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menginterprestasikan data serta dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi. E. Jadwal dan Lokasi Penelitian Jadwal penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut : Tahun 2009 Tahapan Penelitian Okt Nov Des Pengajuan proposal skripsi X Bimbingan proposal skripsi X X Seminar proposal skripsi X Bimbingan dan penulisan skripsi Penyelesaian skripsi X X Dan lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Pioneerindo Gourmet Internatioanal Tbk Cabang Medan yang beralamat di Jl. Karya Jasa No.88 Pangkalan Mansur Medan.

3 BAB IV HASIL PENELITIAN A. DATA PENELITIAN a. Sejarah singkat dan aktivitas Perusahaan PT. Pioneerindo Gourmet International didirikan berdasarkan akta notaris No. 48 yang dibuat oleh Arikanti Natakusumah S.H, notaris di Jakarta tertanggal 13 Desember 1983 dan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal 10 April 1984 nomor CH-2169-HT Th 84 dan didaftarkan pada pengadilan negeri Jakarta Pusat, tanggal 4 Mei di bawah nomor 1218/1984 dengan nama PT. Putera Sejahtera Pioneerindo. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dalam rangka Penawaran Umum termasuk dalam akta No. 52 tanggal 5 Maret 1994 oleh Adam Kasdarmadji S.H, notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal dasar dari Rp ,00 (empat puluh milyar rupiah) menjadi Rp ,00 (seratus milyar rupiah) yang terdiri dari saham menjadi saham dengan nominal per lembar saham Rp.1.000,00 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, dengan surat keputusannya tanggal 24 Maret 1994 No. C HT Th.94. Adapun maksud dan tujuan pendirian perseroan ini sesuai dengan anggaran dasar adalah sebagai berikut. 1. Menjalankan dan melaksanakan supermarket business dalam arti kata seluasluasnya, diantaranya juga mendirikan pabrik-pabrik bahan makanan. 2. Berusaha dalam bidang menjual dan membuat makanan

4 3. Menjalankan usaha catering 4. Berusaha dibidang industri bahan-bahan makanan dan minuman 5. Berusaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, termasuk impor, ekspor, lokal maupun antar pulau baik untuk perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi. 6. Bertindak sebagai agen, grosir, leveransir dan penyalur dari berbagai macam barang dagangan. Pada tanggal 20 Januari 1984 PT. Putera Sejahtera Pioneerindo mengadakan kontrak perjanjian dengan Pioneer Take-Out, Franchisor Amerika Serikat untuk penggunaan merek dagang California Pioneer Chicken dan disahkan pada tanggal 14 Agustus Namun, surat perjanjian tersebut dibatalkan pada tanggal 2 Maret 1989 karena pihak franchisor tidak dapat memenuhi kewajiban utamanya yaitu memasok bumbu untuk produk California Pioneer Chicken. Untuk melanjutkan aktivitasnya, manajemen PT. Putera Sejahtera Pioneerindo memutuskan untuk membuat kualitas produk dan menciptakan produk dengan merk dagang California Fried Chicken dengan surat pendaftaran ciptaan tanggal 10 Agustus 1989 nomor dan didaftarkan kembali pada tanggal 18 September 1993 No dan No Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Rapat Tahunan PT. Putera Sejahtera Pioneerindo tanggal 29 Juni 2001 dihasilkan perubahan nama dari PT. Putera Sejahtera Pioneerindo menjadi PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. Sehubungan dengan perubahan kebijaksanaan pemerintah mengenai merek berbahasa asing, maka perseroan mengganti merek perseroan dari California Fried Chicken menjadi CFC. Hal ini tidak berpengaruh terhadap

5 citra perseroan, karena masih menggunakan logo yang sama, walaupun sebenarnya sudah merencanakan hal ini jauh sebelumnya. Perusahaan terpaksa mengeluarkan tambahan dana untuk mengganti seluruh merek California Fried Chicken yang sudah terpasang menjadi CFC. Sejak perseroan menjadi pemegang merek dagang California Fried Chicken hingga saat ini jaringan CFC di seluruh Indonesia telah tersebar di propinsi-propinsi besar termasuk di kota Medan. Sampai saat ini jumlah oulet CFC yang ada di bawah wilayah Sumatera Utara berjumlah 10 outlet yang berada di pusat perbelanjaan. b. Struktur Organisasi Perusahaan Agar kegiatan operasi perusahaan berjalan dengan lancar maka pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian harus ditetapkan dalam struktur organisasi perusahaan. Dalam hal ini sasaran perusahaan dirinci dalam bentuk yang lebih spesifik sehingga rangkaian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian merupakan suatu rangkaian sistem organisasi yang kuat dan terarah. Struktur organisasi merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya struktur organisasi akan mudah diketahui wewenang dan tanggung jawab setiap personil yang menduduki jabatan tertentu yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada, dengan kata lain manfaat yang diperoleh dari adanya struktur organisasi yang baik adalah:

6 1. Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan 2. Untuk membagi fungsi dan tanggung jawab secara jelas 3. Untuk mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada bagian tertentu dalam organisasi/perusahaan. 4. Untuk mempermudah kerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan lampiran struktur organisasi PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk Cabang Medan, maka perusahaan menerapkan struktur garis dan staf. Berikut ini dijelaskan secara ringkas mengenai struktur organisasi yang diterapkan PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk Cabang Medan divisi CFC. Adapun kantor pusat (head office) berada di Jakarta dan memiliki 5 kantor cabang yaitu: Medan, Padang, Palembang, Surabaya, dan Pontianak. Pimpinan tertinggi yaitu Presiden Direktur berkedudukan di kantor pusat Jakarta sedangkan kantor cabang dipimpin oleh dua manajer yang memiliki tingkatan (level) yang sama yaitu: Branch Finance & Accounting Manager dan Regional Manajer Operation. Manager Branch Finance & Accounting membawahi Departemen Treasury, Departemen Accounting dan Departemen Internal Audit, sedangkan Regional Operation Manager menangani fungsi marketing, processing dan logistik. Selain itu, kedua manager ini juga bekerja sama dengan bagian Personalia dan bagian Pembelian. Branch Finance & Accounting Manager bertanggung jawab kepada Finance Controller dan Regional Operation Manager bertanggung jawab kepada General Operation Manager yang keduanya berada di kantor pusat Jakarta. Selain kedua posisi diatas, bagian personalia dan pembelian bertanggung jawab langsung ke kantor pusat.

7 Apabila dilihat dari sudut pandang lapangan pekerjaan maka perusahaan ini dapat dikatakan memiliki dua bagian besar lapangan kerja, yaitu kantor cabang sebagai pusat administrasi dan logistik yang berlokasi di Jalan Karya Jasa No. 88 Medan dan outlet-outlet sebagai lokasi marketing perusahaan yang sebagian besar berada di pusat-pusat perbelanjaan. Sebagai gambaran tentang tugas-tugas antar bagian akan diuraikan sebagai berikut: 1. Regional Operation Manager Membawahi bagian operasional perusahaan mulai dari logistik dan proses produksi sampai dengan fungsi pemasaran. Regional Operation Manager bertanggung jawab atas pelaksanan operasional perusahaan. 2. Purchase Departement (Departement Pembelian) Melakukan fungsi pembelian dan pengadaan barang dan departemen ini juga di percayai perusahaan untuk menangani penjualan barang-barang (inventaris) bekas yang sudah tidak dipakai lagi oleh perusahaan. 3. Human Resources Departemen (Personalia) Bagian ini menangani urusan sumber daya manusia dan kepersonaliaan baik untuk karyawan yang ada di kantor cabang maupun karyawan yang ada di bagian operasional. Selain itu, bagian ini juga menangani bagian umum (General Affairs). 4. Head Logistik Head Logistik menangani proses pengepakan beberapa produk yang disediakan oleh bagian logistik kantor pusat. Selain itu, juga melakukan fungsi pengadaan, penyimpanan barang (gudang) serta fungsi distribusi ke outlet-outlet.

8 5. Branch Finance & Accounting Manager Branch Finance & Accounting Manager membawahi secara langsung tiga bagian yaitu bagian akuntansi, bagian keuangan dan bagian internal audit. Branch Finance & Accounting Manager cabang secara garis besar memiliki tugas-tugas yang meliputi; Perencanaan dan pengawasan tugas-tugas bagian yang menjadi bawahannya seperti pelaporan data akuntansi, administrasi, keuangan dan audit terhadap operasional. Pengawasan terhadap seluruh transaksi keuangan perusahaan melalui verifikasi dan persetujuan untuk memastikan bahwa transaksitransaksi yang telah terjadi sesuai dengan prosedur yang berlaku atau ditetapkan. Mengusahakan dan menjaga agar pemanfaatan dana kas secara efisien, juga agar kebijaksanaan manajemen perusahaan yang berkaitan dengan aspek administrasi dan keuangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Bekerja sama dengan Regional Operation Manager dalam menyusun anggaran penjualan selama periode tertentu dan melakukan pengendalian terhadap realisasi melalui anggaran tersebut. Mengusahakan koordinasi dan efisiensi sehubungan dengan biaya. Menjaga dan memelihara keutuhan dokumen-dokumen dan catatancatatan yang ada pada bagian akuntansi, bagian keuangan dan internal audit.

9 Menjamin sistem pengamanan yang memadai atas seluruh harta kekayaan perusahaan melalui sistem pengendalian internal dan peran internal audit. 6. Treasury Departement (Keuangan) Bagian ini bertanggung jawab terhadap pencatatan dan pengawasan penerimaan kas (cash inflow) dan pengeluaran kas (cash outflow) yang terjadi, membandingkan penjualan antara catatan mesin register yang ada di outlet dengan uang yang disetor ke bank serta membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas. 7. Accounting Departement (Akuntansi) Bagian akuntansi mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam membantu Branch Finance & Accounting Manager dalam pengerjaan pembukuan dan bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan. 8. Internal Audit Departement Bagian internal audit bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi pemeriksaan baik untuk pemeriksaan keuangan maupun operasional. 9. Training Center Bagian ini bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan untuk seluruh karyawan yang ada di bagian operasional baik dalam aktivitas penjualan maupun proses pembuatan dan penyajian barang dagangan. 10. Manager Manager adalah bawahan dari Regional Operation Manager dalam menangani operasional perusahaan khususnya outlet.

10 B. ANALISIS PENELITIAN A. Persediaan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha restauran cepat saji, dimana persediaan makanan utamanya adalah daging ayam, disamping beberapa persediaan makanan tambahan seperti: perkedel, nasi, kentang, burger dan bahan minuman seperti coca cola, sprite, fanta, teh botol dan fruit tea botol. Jenis seluruh persediaan tersebut sama seperti persediaan barang dagangan karena tidak diolah menjadi bentuk persediaan makanan yang baru tetapi hanya meramu dari persediaan makanan dan minuman sesuai dengan standar resep yang telah ditetapkan dalam proses penyajian yang dilakukan hingga produk tersebut dijual. Perusahaan membagi persediaan yang dijualnya menjadi enam kelompok yaitu: - produk bahan ayam - produk bahan makanan - produk bahan minuman - produk bahan pelengkap - produk bahan saus - pembungkus Keenam kelompok persediaan inilah yang menjadi dasar dalam penghitungan harga pokok penjualan. Adapun persediaan tersebut diatas tersedia di gudang yang telah dibeli dari pemasok melalui gudang pusat dan lokal.

11 B. Pengadaan Persediaan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai akuntansi persediaan yang diterapkan oleh perusahaan, maka akan di bahas dua hal, yaitu a. Penetapan harga perolehan persediaan. b. Metode penilaian persediaan Ad 1. Penetapan Harga Perolehan Persediaan Dalam aktivitas pengadaan persediaan, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk Cabang Medan memperoleh dari dua sumber, yaitu: gudang pusat dan pemasok lokal (supplier). Biasanya pemasok lokal hanya menyediakan persediaan untuk bahan makanan tambahan. Secara singkat prosedur pengadaan persediaan yang dilakukan perusahaan terhadap gudang pusat adalah sebagai berikut : 1. Bagian Logistik Cabang Medan melakukan pemesanan persediaan ke Logistik Pusat berdasarkan saldo akhir persediaan dan rata-rata kebutuhan persediaan dalam empat minggu terakhir, dimana data tersebut dibuat dalam satu Laporan Perencanaan Keperluan Persediaan yang turut dilampirkan beserta Requisition Slip (RS) yang berisi jenis persediaan yang dipesan dan jumlahnya. Sehingga jumlah persediaan yang dipesan tersebut berupa estimasi. 2. Berdasarkan laporan Perencanaan Keperluan Persediaan dan Requisition Slip (RS) yang diterima Logistik Cabang Medan, maka logistik Pusat melakukan pendistribusian persediaan yang disertai Surat Pengantar Barang (SPB). 3. Berdasarkan Surat Pengantar Barang tersebut, maka Logistik Cabang Medan melakukan pengecekan terhadap barang yang diterima dari Logistik Pusat.

12 Hal ini dilakukan untuk secepat mungkin mengkonfirmasikan apabila ada persediaan yang rusak atau hilang. 4. Untuk selanjutnya persediaan yang telah ada di gudang didistribusikan ke outlet-outlet sesuai dengan Requisition Slip (RS) yang diterima dari outletoutlet tersebut. Sedangkan prosedur pengadaan persediaan melalui pemasok lokal (supplier) adalah sebagai berikut : 1. Bagian Purchasing menerima Purchase Request (PR) dari Bagian Logistik akan kebutuhan persediaan, dimana kebutuhan tersebut juga didasarkan pada Laporan Perencanaan Kebutuhan Persediaan. 2. Berdasarkan Purchase Request (PR) tersebut Bagian Purchasing melakukan pemesanan ke pemasok lokal (supplier), yang biasanya cukup dengan menghubungi via telepon. 3. Berdasarkan pemesanan tersebut, maka barang diantar oleh pemasok lokal (supplier) beserta Faktur barang, yang diterima langsung oleh staff logistik. Dalam menetapkan harga perolehan persediaan, perusahaan menerapkan dengan harga standar yang dikeluarkan departemen akunting pusat, kecuali untuk persediaan minuman, yaitu coca cola, sprite, fanta, teh botol dan fruit tea botol karena untuk produk-produk tersebut harga yang ditetapkan pemasok untuk seluruh wilayah adalah sama dan pemesanannya dapat dilakukan pada seluruh cabang perusahaan. Harga standart yang dibebankan untuk masing-masing cabang adalah sama. Hal ini dilakukan untuk mencegah ketimpangan dalam menetapkan harga pokok penjualan dari masing-masing cabang. Penetapan harga standar ini juga secara tidak langsung merupakan alat kontrol perusahaan atas pemakaian

13 persediaan yang dilakukan oleh outlet, yang dinyatakan dalam harga pokok penjualan outlet tersebut. Perusahaan telah menetapkan standar margin dari seluruh persediaan yang dijual. Penetapan harga standart dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi, sehingga dapat untuk dijual. Sedangkan nilai bersih yang dapat direalisasikan didasarkan atas taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya-biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut. Taksiran biaya-biaya tersebut meliputi total biaya pengepakan persediaan, biaya angkut persediaan, biaya penyimpanan persediaan dan biaya lain-lain hingga barang tersebut dapat dijual di seluruh cabang perusahaan. Taksiran biaya tersebut didasarkan kepada biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan kegiatan tersebut pada periode lalu yang disesuaikan dengan keadaan ekonomi sekarang secara wajar. Dengan demikian seluruh cabang perusahaan akan memikul beban yang sama terhadap total beban pengadaan persediaan hingga persediaan tersebut dapat dijual yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaannya harga standart tersebut selalu dievaluasi untuk mengantisipasi perubahan yang ada dipasar, agar tidak terjadi suatu perbedaan yang sangat material antara harga yang berlaku di pasar dengan harga standar yang ditetapkan. Setiap periodenya perusahaan selalu memberikan informasi harga standar yang terbaru.

14 Ad.2. Metode Penilaian Persediaan Metode penilaian persediaan yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan metode First In First Out (FIFO), dimana persediaan yang pertama masuk merupakan persediaan yang pertama keluar. Hal ini dilakukan karena sifat persediaan yang disimpan mudah rusak dan mempunyai jangka waktu pemakaian (expired product) yang relatif singkat, terutama persediaan barang beku yang sangat sensitif dengan suhu penyimpanan. TABEL 3 Metode Penilaian: FIFO ( First In First Out) Tgl Pembelian Penjualan Sisa Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah Per Kg Per Kg Per Kg Rp Rp Rp Rp Rp Rp , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,000

15 Setiap hari mutasi persediaan yang dilakukan sangat banyak dan itemitem persediaan yang ada di gudang maupun di outlet sangat beragam, dalam membantu terlaksananya metode FIFO tersebut dengan baik, maka PT Pioneerindo Gourmet International Tbk menggunakan kartu persediaan dalam melakukan aktivitas tersebut. Pada akhir bulan dilakukan penghitungan fisik produk baik yang ada digudang maupun di outlet untuk mencari kebenaran antara catatan kartu persediaan, catatan pada laporan persediaan logistik atau catatan persediaan administrasi outlet dan fisik persediaan. Penghitungan ini dilakukan oleh petugas gudang yang disaksikan oleh staff akunting, apabila penghitungan tersebut dilakukan di outlet, penghitungan dilakukan oleh staff outlet bersama manager outlet yang juga disaksikan oleh staff akunting. C. Manajemen Persediaan Sistem pencatatan persediaan yang diterapkan oleh PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk Cabang Medan adalah sistim periodikal, dimana pencatatan yang dilakukan terhadap persediaan hanya dilakukan pada awal dan akhir periode melalui jurnal penyesuaian. Adapun jurnal penyesuaian yang dicatat adalah jurnal pada persediaan yang tersedia digudang. Lebih jelasnya dapat dilihat dari jurnal sebagai berikut: Jurnal Pembuka Pemakaian Ayam Pemakaian Bahan Makanan Pemakaian Bahan Minuman Pemakaian Bahan Pelengkap

16 Pemakaian Bahan Saus Pemakaian Pembungkus Persediaan Ayam Persediaan Bahan Makanan Persediaan Bahan Minuman Persediaan Bahan Pelengkap Persediaan Bahan Saus Persediaan Pembungkus Jurnal penutup Persediaan Ayam Persediaan Bahan Makanan Persediaan Bahan Minuman Persediaan Bahan Pelengkap Persediaan Bahan Saus Persediaan Pembungkus Pemakaian Bahan Makanan Pemakaian Bahan Minuman Pemakaian Bahan Pelengkap Pemakaian Bahan Saus Pemakaian Pembungkus Pencatatan jurnal penutup didasarkan atas hasil penghitungan fisik persediaan yang dilakukan pada akhir periode. Sedangkan untuk kebutuhan informasi harian akan posisi persediaan dapat dilihat dari laporan persediaan

17 yang dibuat oleh bagian logistik atau catatan dari kartu persediaan yang ada di gudang. Perusahaan dalam menetapkan harga persediaan dengan menggunakan harga standar, maka bisa terjadi selisih harga apabila persediaan tersebut dibeli dari pemasok lokal (supplier), dimana selisih tersebut bisa selisih lebih atau selisih kurang dari harga standar. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak semua persediaan di pasok dari gudang pusat tetapi ada juga yang dibeli dari pemasok lokal (supplier) yang langsung dilakukan oleh cabang. Sedangkan pencatatan akan transaksi tersebut tetap di cabang, maka akan dilakukan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut: Pembelian ,- (harga standar) R/K Pusat Jakarta ,- (selisih harga standar dengan harga perolehan) Hutang Dagang ,- (harga perolehan) Dalam hal ini bila harga standar lebih besar dari perolehan. Adapun alasan penggunaan sistem pencatatan periodikal oleh PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. Cabang Medan adalah karena tidak efesien bila dilakukan pencatatan untuk setiap transaksi penjualan yang dilakukan, dimana dalam satu hari terdapat ratusan transaksi dan sistem penjualan tunai yang menggunakan mesin register, sehingga sulit untuk menentukan harga pokok penjualan untuk setiap transaksi yang dilakukan. Untuk mempermudah pencatatan, maka seluruh penjualan dalam satu periode dijumlahkan dalam satu bentuk laporan penjualan, dan atas dasar laporan penjualan tersebut dilakukan jurnal penjualan sebagai berikut:

18 Kas xx Penjualan Hutang Pajak PB I xx xx D. Akuntansi Persediaan Penyajian Persediaan Dalam Laporan Keuangan Penyusunan laporan keuangan dilakukan untuk setiap akhir periode yang dilakukan tanggal 31 Desember. Penyusunan laporan keuangan tersebut terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas. Penyajian Persediaan Dalam Neraca Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa persediaan yang dimiliki oleh PT.Pioneerindo Gourmet International Tbk. Cabang Medan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dengan nilai bersih yang akan direalisasikan, dengan ditetapkannya harga standar yang berlaku sama diseluruh cabang perusahaan. Dengan demikian nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan perusahaan merupakan nilai standar yang ditetapkan perusahaan. Pada Neraca perusahaan persediaan disajikan pada sebelah aktiva, yang dikelompokkan dalam aktiva lancar. Sedangkan pada Laporan Laba Rugi persediaan disajikan dalam perhitungan Beban Pokok Penjualan (Harga Pokok Penjualan), sehingga persediaan yang disajikan pada laporan ini berupa pemakaian persediaan. Dalam neraca, persediaan ditempatkan pada sebelah aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva lancar. Metode penilaian persediaan akhir yang diterapkan perusahaan adalah metode FIFO, maka nilai persediaan yang

19 disajikan dalam neraca terlihat lebih realistis dan wajar selama satu periode maupun antar periode karena nilai tersebut merupakan nilai dari harga standar terbaru yang ditetapkan perusahaan, dimana sangat dipengaruhi oleh harga pasar yang sedang berlaku. Penyajian Persediaan Dalam Laporan Laba Rugi Dalam Laporan Laba Rugi, persediaan disajikan pada bagian harga pokok penjualan. Sama seperti perusahaan dagang lainnya pada Laporan Laba Rugi tersebut tidak dilampirkan dengan Laporan Harga Pokok Produksi. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah nilai persediaan awal tahun ditambah dengan pembelian persediaan yang dilakukan selama satu periode, kemudian dikurangi dengan nilai persediaan akhir periode. Penggunaan metode FIFO yang diterapkan perusahaan dalam menilai persediaan akhir akan menghasilkan informasi harga pokok penjualan yang rendah apabila harga standar yang ditetapkan naik, sedangkan apabila harga standar yang ditetapkan turun, maka harga pokok penjualan yang dihasilkan akan terlihat tinggi. Namun dilihat dari kondisi saat ini maka harga standar yang ditetapkan perusahaan cenderung naik karena harga tersebut sangat dipengaruhi oleh harga pasar yang berlaku, sedangkan harga pasar sangat dipengaruhi oleh harga bahan bakar yang cenderung naik, walaupun dalam penetapan harga standar tersebut didasari nilai terendah dari harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasikan. E. Penerapan Pengendalian Internal PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha restauran cepat saji. Untuk melaksanakan pengendalian

20 internal atas persediaannya, maka perusahaan ini menetapkan pengawasan, yang terdiri dari: - Pengawasan Fisik - Pengawasan Akuntansi - Pengawasan Mutu Ad 1. Pengawasan Fisik Pengawasan persediaan di perusahaan ini pada umumnya terdiri dari barang yang berwujud. Oleh karena itu dilakukan pengawasan fisik supaya tidak ada pencurian dan gudang tempat penyimpanan barang selalu terkunci jika tidak ada proses pengeluaran barang. Dan barang yang ada diperusahaan semuanya diasuransikan dari bahaya kebakaran maupun pencurian. Digudang juga disediakan tabung pemadam kebakaran untuk menghindari terjadinya kebakaran. Hal ini untuk menghindari kerugian disebabkan terjadinya kebakaran dan pencurian karna mendapatkan ganti rugi dari pihak asuransi. Ad 2. Pengawasan Akuntansi Untuk melaksanakan pengawasan akuntansi pada perusahaan ini, maka dilakukan melalui beberapa prosedur: a. Prosedur Pembelian b. Prosedur Penyimpanan c. Prosedur Penjualan

21 Ad. a. Prosedur pembelian. Pada perusahaan ini melalui prosedur pembelian dapat melaksanakan pengawasan melalui bagian-bagian yang terlibat dalam hal Pembelian (purchasing) dan bagian gudang. Gudang membuat estimasi untuk persediaan ke bagian purchasing, dan purchasing nantinya akan mengorder barang sesuai permintaan gudang. Faktur barang dari supplier diserahkan juga ke bagian keuangan. Bagian Keuangan akan mencocokkan faktur dengan laporan penerimaan barang, apabila sesuai, bagian keuangan akan melunasi pembayaran sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam faktur tersebut. Ad. b. Prosedur Penyimpanan Barang yang masuk dari gudang pusat maupun dari supplier lokal yang diterima oleh pihak gudang harus dilakukan penyesuaian kualitas dan fisik barang apakah telah sesuai dengan orderan. Dan apabila fisik barang telah sesuai, maka gudang akan menyimpan barang tersebut di gudang penyimpanan dan mencatat barang yang masuk di kartu stock. Ad. c. Prosedur Penjualan Prosedur penjualan melibatkan bagian penjualan, yakni outlet yang bertugas untuk menjual produk ke customer yang datang ke CFC. Bukti pembelian berupa struk diberikan kepada customer sebagai bukti pembayaran. Laporan penjualan dikirim ke kantor cabang setiap hari ke bagian finance beserta dengan bukti-bukti lainnya berupa struk penjualan dan bukti setoran ke bank. Bagian keuangan (finance) memeriksa struk dan mencocokkannya dengan saldo Bank. Jika terjadi selisih antara struk dengan yang disetor, pihak store wajib untuk menyetorkannya kembali. Selain laporan penjualan harian, store juga

22 wajib membuat vendor mengenai persediaan setiap minggunya. Laporan penjualan harian ini nantinya akan menjadi laporan mingguan dan laporan bulanan. Semua laporan beserta bukti-bukti penerimaan barang dan penjualan diserahkan juga ke bagian pembukuan (akunting) yang bertugas untuk membuat laporan keuangan. Ad 3. Pengawasan Mutu Pengawasan mutu harus benar-benar diperhatikan, yang dimaksud dengan pengawasan mutu oleh perusahaan dalam hal ini PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk Cabang Medan yakni pengawasan terhadap warna, aroma, dan kualitas barang. Cara mengawasinya adalah dengan memperhatikan standart mutu barang yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga barang-barang yang tidak sesuai dengan standart mutu tidak dijual. Dengan adanya pengawasan mutu yang baik, maka dapat meningkatkan tingkat penjualan. Di perusahaan selain Internal Audit ada departemen khusus yang bertugas dalam pengawasan mutu, apakah telah sesuai dengan standart yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau tidak. Mereka wajib memberikan penilaian mengenai kebersihan dan mutu produk. Selain melakukan pengawasan seperti yang disebutkan diatas, perusahaan juga memperhatikan pengawasan di bidang lainnya. Setiap akhir periode, staff akunting melakukan audit stock opname langsung ke gudang maupun ke outlet. Melakukan pengecekan terhadap persediaan, penjualan dan saldo kas kecil. Hal ini berfungsi untuk mencocokkan laporan yang dikirim dengan fisik barang yang ada. Agar laporan yang dibuat terhindar dari kesilapan.

23 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian serta analisa yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis membuat beberapa kesimpulan serta memberikan saran sehubungan dengan penyelesaian tulisan ini pada PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. Cabang Medan. Adapun kesimpulan tersebut adalah : Struktur organisasi pada perusahaan ini adalah struktur organisasi garis dimana dengan kegiatan operasi usaha masing-masing bagian bertanggung jawab kepada pimpinan cabang. Dalam menetapkan harga standar perusahaan telah mengacu kepada ketentuan PSAK No. 14, dimana harga standar masih mendekati biaya historis yang dikeluarkan perusahaan. Namun hal ini berlaku hanya pada persediaan yang pengadaannya dari Logistik Pusat. Sedangkan persediaan yang pengadaannya dari pemasok lokal selisih harga standar dengan harga perolehan persediaan tersebut sangatlah material, sehingga nilai yang disajikan pada laporan keuangan kurang menunjukkan nilai sebenarnya. Sistem pencatatan periodikal yang digunakan oleh PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk. Cabang Medan telah dengan baik dilakukan dan sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan. Hal ini dapat dilihat dengan proses ayat jurnal yang dibuat tentang transaksi persediaan yang harus dimiliki apabila perusahaan menerapkan sistem pencatatan tersebut,

24 karena merupakan alat bantu bagi perusahaan untuk mengetahui nilai persediaan setiap saat dengan cepat. Pengendalian internal persediaan barang dagang dilakukan melalui pengawasan fisik atas persediaan, pengawasan akuntansi, dan pengawasan mutu barang. B. Saran Saran-saran yang akan disampaikan penulis melalui skripsi ini adalah: Oleh karena adanya perbedaan yang cukup material antara harga persediaan yang dipasok dari pemasok lokal (supplier) dengan harga standar yang ditetapkan perusahaan, sebaiknya perusahaan menetapkan persentase margin bagi persediaan tersebut sehingga masing-masing cabang dapat menetapkan harga standar sesuai dengan harga perolehannya. Sehingga nilai persediaan yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut lebih terlihat wajar. Apabila penetapan harga standar dilakukan di Pusat, sebaiknya seluruh pengadaan persediaan cabang juga diperoleh dari Logistik Pusat.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah Singkat CV. Subur Art. CV. Subur Karya Arti Pertama kali didirikan pada tahun 2010 atau dikenal dengan nama CV. Subur Art yang bertempat

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi Bahasan Konsep Bahan Baku dalam Akuntansi Biaya Pembelian Bahan Baku Harga Pokok Pembelian Bahan Baku Penentuan Harga Pokok Bahan Baku

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan - 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT SISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT. RICKY KENCANA SUKSES MANDIRI PALEMBANG

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa jenis sistem, cukup sulit untuk memberikan definisi yang pas. Namun menurut West Churchman dalam buku Krismiaji (2002;1) sebagai berikut: Sistem

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 1996, perusahaan ini diresmikan dengan nama PT. Kencana Cemerlang Abadi, memiliki akta pendirian dari notaris Rosliana.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA 7 BAB III AALISA KEBUTUHA DA TUJUA BASIS DATA 3. Perumusan Obyek Penelitian 3.. Latar Belakang Perusahaan PT Sukanda Djaya pertama kali didirikan pada tanggal 9 April 978 oleh Mr.W.T. Chen yang lebih dulu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Perusahaan Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan kantor pusat yang bertempat di Jl. Ks.Tubun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jamin Ginting Km. 11 No A Kecamatan Medan Tuntungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jamin Ginting Km. 11 No A Kecamatan Medan Tuntungan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Jadwal Penelitian Objek penelitian ini adalah PT. Hilon Sumatera Medan, dengan alamat Jalan Jamin Ginting Km. 11 No. 64 - A Kecamatan Medan Tuntungan. Tahap Penelitian

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Luxindo Raya sebelumnya tergabung dengan perusahaan dengan merk Electrolux sejak April 1977, dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG. Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG. Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG MEDAN Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai dengan akte No. 18 April 1988 yang dibuat dihadapan

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Ferusahaan PT. Dos Ni Roha adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang farmasi, semula bernama Firma Dos Ni Roha, berdiri di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah singkat perusahaan PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan notaris Niny, S.H No.2 yang beralamat di kawasan Tangerang. Pertama

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh semua pihak yang ada di dalam perusahaan. Proses penetapan tujuan membutuhkan kemampuan

Lebih terperinci

Layanan fasilitas kesehatan karyawan, pensiunan dan keluarga di. lingkungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Layanan fasilitas kesehatan karyawan, pensiunan dan keluarga di. lingkungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan Layanan fasilitas kesehatan karyawan, pensiunan dan keluarga di lingkungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam memimpin usahanya seorang pemimpin tentu ingin mengetahui keadaan perusahaannya. Untuk perusahaan yang bidang usahanya sangat luas dan berkembang,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB III TINJAUAN UMUM BAB III TINJAUAN UMUM Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan telepon seluler. Dalam pengumpulan data untuk penulisan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil dari proses evaluasi kegiatan pembelian tunai dan persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan persediaan, penggunaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PUTRATUNGGAL ANEKA didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada mulanya PT. Kayu Lapis Indonesia merupakan sebuah perusahaan pembuatan mebel yang didirikan di Solo.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum memisahkan tanggung

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSTITAS UDAYANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSTITAS UDAYANA AKUNTANSI PERHOTELAN (Memahami, menganalisis dan mendesain prosedur pengeluaran kas pada usaha perhotelan) Oleh : MADE DWINDA KHARISMA (1106305107) INA INTAN D. LARIMANU (1106305121) NI LUH DEWI TRESNA

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Duta Indah Sejahtera merupakan salah satu perusahaan swasta yang memproduksi tissue. Kegiatan utama dari perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu

BAB III OBJEK PENELITIAN. Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bumi Maestroayu merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang importir penyedia

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA 3.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini didirikan untuk pertama kalinya berdasarkan akta pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sejahtera Panca Jaya Pekanbaru adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 2 Januari 2001, yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian, peralatan makan, botol susu,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian, peralatan makan, botol susu, BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah PT Daya Mulia Sejahtera PT. Daya Mulia Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530, 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Samsung Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 14 agustus 1991 dengan membentuk 2 divisi yaitu:

Lebih terperinci

Almond Accounting Software

Almond Accounting Software Almond Accounting Software ABOUT THIS PRODUCT Sebuah Software Akuntansi yang mengakomodasi proses transaksi retail / distribusi barang dagangan perusahaan yang saling terintegrasi antar modul. Sehingga

Lebih terperinci

Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control

Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control Cost sontrol merupakan salah satu bagian dari departemen accounting yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penulis memilih PT SCE sebagai objek penelitian skripsi ini. Dimana PT SCE adalah perusahaan perdagangan dibidang distributor alat kontrol listrik

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam skripsi ini penulis memperoleh data tentang PT Trijaya Tirta Dharma Bandar Lampung dengan menerapkan metode inquires of client, observasi, dan memeriksa dokumen yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an. BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai macam produk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung berdiri pada tahun 1990, merupakan perusahaan jasa

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah PT. Volensa Indonesia PT. Volensa Indonesia didirikan pada tahun 1997 yang beralamat di Jl. Mesjid Al-Anwar (Berdikari) No.27A, Jakarta 11540,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cakra Supra Aditia didirikan pada tanggal 11 Juni 1998 oleh Ibu Lily Liu sebagai salah satu pemegang saham utama dan beberapa pemegang saham

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Latar Belakang Perusahaan III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Pada awal bab ini, penulis akan menguraikan secara singkat tentang pendirian PT Simran

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA. mulanya didirikan pada tanggal 23 November 1999 dan masih berbentuk CV, dan

BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA. mulanya didirikan pada tanggal 23 November 1999 dan masih berbentuk CV, dan 6 BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA A. Sejarah PT. Bina Agro Perdana PT. Bina Agro Perdana Medan adalah perusahaan swasta yang berkedudukan di medan dengan lokasi tepatnya di JL. Riau No. 30 Medan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 19 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Dalam menjalankan operasinya perusahaan/badan membutuhkan

Lebih terperinci