BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIN

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 196/Pdt.G/2010/PA.Kab.Mn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kabupaten Madiun yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PENGGUGAT ASLI, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di KABUPATEN MADIUN dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya Nama : PUGUH AMANDOKO,SH Advokad yang berkantor di Jalan Natuna No. 14 Kel. Krajan Caruban selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ; M e l a w a n TERGUGAT ASLI umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di KABUPATEN MADIUN sebagai TERGUGAT ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca surat-surat perkara ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat beserta saksi-saksinya ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan secara tertulis yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tanggal 16 Februari 2010 dengan register perkara nomor: 196/Pdt.G/2010/PA.Kab.Mn yang pada pokoknya mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, Penggugat adalah istri sah Tergugat yang pernikahannya dahulu dilaksanakan pada tanggal 3 November 1980 Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Mejayan (Kutipan Akta Nikah Nomor : 559/09/XI/1980 tanggal 3 November 1980) ;

2 2. Bahwa, sesudah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta lik talak kepada penggugat yang berbunyi lengkapnya sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah ; Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup berssama sebagai suami istri dalam keadaansudah baik ( ba da dukhul ) di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun ; 4. Bahwa dari perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut di karuniai 1 orang anak yang bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT yang lahir pada tanggal 18 Juli 1983 ; Bahwa, yang semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat hidup berbahagia akan tetapi karena masalah ekonomi kurang mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari apalagi dengan lahirnya anak maka sering kali terjadi pertengkaran dan perselisihan antara Penggugat dan Tergugat ; Bahwa, dimana dalam pertengkaran tersebut Tergugat akhirnya pergi meninggalkan Penggugat tanpa pamit setelah anaknya lahir pada tahun 1983 ; Bahwa dengan perginya Tergugat dari rumah Penggugat pada tahun 1983 yang tidak ada kabar beritanyayang mana pada tahun 1999 Tergugat pulang kerumah orangtuanya di Kecamatan Saradan dengan membawa seorang wanita yang di tanya oleh Penggugat di jawab oleh Tergugat kalau wanita itu adalah istrinya ; Bahwa, dengan telah mengetahuinya kalau Tergugat sudah membawa istri lagi maka diantara Penggugat dan Tergugatsejak tahun 1999 sampai sekarang ini sudah berpisah dan tidak kumpul lagi sebagaimana layaknya suami istri selama 11 tahun; Bahwa, oleh karena antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pertengkaran dan perselisihan terus menerus yang tidak bisa di damaikan lagi dan sudah berpisah selama 11 tahun hingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang tentram dan bahagia tidak dapat terwujud maka sudah cukup alasan bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan cerai kepada Tergugat dan untuk itu mohon agar Pengadilan Agama Kab. Madiun menceraikan perkawinan tersebut ; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Madiun segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

3 2. Menetapkan jatuh talak satu Tergugat atas Penggugat ; Membebankan biaya yang timbul karena perkara ini sesuai dengan peraturan yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Pengadilan Agama Kabupaten madiun berpendapat lain mohon diadili dengan hukum yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat diwakili oleh Kuasa Hukumnya dan Tergugat telah hadir sendiri dan oleh Ketua Majelis telah diusahakan perdamaian namun tidak berhasil, kemudian upaya perdamaian tersebut diteruskan melalui Mediasi dengan Mediator, akan tetapi usaha perdamaian melalui Mediasi juga gagal, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat Gugatan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada inti pokoknya mengakui dalil-dalil gugatan Penggugat, dan selanjutnya Tergugat menyatakan tidak keberatan terhadap gugatan cerai yang diajukan oleh Penggugat ; Menimbang bahwa untuk meneguhkan kebenaran dalil-dalil gugatannya, Penggugat dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti tertulis berupa foto copy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kecamatan Mejayan Nomor : 558/09/XI/1980 tanggal 3 November 1980) bermaterai cukup, yang selanjutnya diberi tanda P1 ; Menimbang bahwa disamping alat bukti tertulis tersebut, Penggugat di persidangan juga menghadirkan alat bukti saksi, masing-masing : 1. SAKSI I PENGGUGAT, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di KABUPATEN MADIUN ; yang di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada inti pokoknya sebagai berikut : - Bahwa, Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat ; Seingat saksi penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 1980 ; Setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul dirumah orangtua Penggugat selama 3 tahun; Penggugat dan tergugat telah di karuniai satu orang anak ;

4 - Sepengetahuan saksi, rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis, namun sejak lahirnya anak Penggugat dan Tergugat, rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang di sebabkan masalah ekonomi, Tergugat tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya akhirnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa pamit dan pada tahun 1999 Tergugat pulang kerumah orangtua Tergugat dengan membawa seorang wanita yang diakui sebagai istrinya lalu terjadi pertengkaran lagi dan pada akhirnya terjadi perpisahan tempat tinggal selama 11 tahun ; Saksi susdah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat akan tetapi Penggugat menyatakan sudah tidak kuat dengan perilaku Tergugat ; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak keberatan atas keterangan saksi tersebut. 2. Nama : SAKSI II PENGGUGAT, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta tempat tinggal di KABUPATEN MADIUN yang di bawah sumpahya lalu memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa, Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat ; Seingat saksi penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 1980 ; Setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul dirumah orangtua Penggugat selama 3 tahun; Penggugat dan tergugat telah di karuniai satu orang anak ; Sepengetahuan saksi, rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis, namun sejak lahirnya anak Penggugat dan Tergugat, rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang di sebabkan masalah ekonomi, Tergugat tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya akhirnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa pamit dan pada tahun 1999 Tergugat pulang kerumah orangtua Tergugat dengan membawa seorang wanita yang diakui sebagai istrinya lalu terjadi pertengkaran lagi dan pada akhirnya terjadi perpisahan tempat tinggal selama 11 tahun ;

5 - Saksi susdah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat akan tetapi Penggugat menyatakan sudah tidak kuat dengan perilaku Tergugat ; Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi-saksi dimaksud Penggugat dan Tergugat menyatakan menerima ; Menimbang bahwa masing-masing pihak telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada inti pokoknya Penggugat tetap dengan gugatannya dan Tergugat menyatakan tidak keberatan dengan gugatan cerai yang diajukan oleh Penggugat ; Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, oleh Majelis cukup ditunjuk hal ikhwal dan segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan dan selanjutnya dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang bahwa, maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas ; Menimbang bahwa, Majelis Hakim pada tiap-tiap permulaan sidang telah mengupayakan perdamaian dengan memberi nasehat agar Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat dan kepada pihak berperkara telah diperintahkan untuk menempuh proses mediasi, sesuai dengan PERMA No. 1 tahun 2008 dengan Hakim Mediator akan tetapi tidak berhasil sebagaimana Surat Keterangan Hakim Mediator tertanggal 12 Maret 2010; Menimbang bahwa berdasarkan bukti (P.1) berupa kutipan akta nikah, oleh karena alat bukti tersebut berupa akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian yang sempurna, maka secara hukum harus dinyatakan terbukti, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah, menikah pada tanggal 3 November 1980 di KUA Kecamatan Wonoasri dan selama pernikahan belum pernah terjadi perceraian ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan yang diajukan oleh Penggugat, pihak Tergugat mengakui seluruh posita pada gugatan Penggugat, walaupun Tergugat mengakui seluruh posita pada gugatan Penggugat, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. Nomor : 863. K / Pdt / 1990, tanggal 28 Nopember 1991 bahwa tidaklah dibenarkan dalam perkara perceraian semata - mata didasarkan adanya pengakuan, oleh karena Majelis Hakim tetap membebankan kepada para pihak untuk mengajukan alat bukti untuk membuktikan dalil gugatannya; Menimbang bahwa, berdasarkan pengakuan Tergugat yang mengakui seluruh dalil yang menjadi dasar posita dari gugatan Penggugat sepanjang mengenai adanya perselisihan dan 5

6 pertengkaran, dengan dikuatkan dengan keterangan para saksi, masing-masing SAKSI I PENGGUGAT, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di KABUPATEN MADIUN dan SAKSI II PENGUGGAT, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di KABUPATEN MADIUN, dimana saksi-saksi tersebut di samping telah memenuhi syarat formil dan materiil, kesaksian juga telah memenuhi kriteria sebagai saksi keluarga dan orang dekat sebagaimana dikehendaki dalam ketentuan pasal 22 ayat ( 2 ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan dari sebab telah ternyata, terdapat unsur kesesuaian antara keterangan saksi yang satu dengan saksi yang lain, maka Majelis berpendapat terdapat fakta hukum yang cukup untuk menyatakan terbukti, bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran tahun 1983 setelah anaknya lahir lalu Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa pamit hingga tahun 1999 Tergugat pulang dengan membawa wanita lain yang diakui sebagai istrinya akhirnya terjadi pertengkaran lagi yang puncaknya terjadi saling hidup berpisah hingga sekarang telah berlangsung selama 11 tahun tanpa ada komunikasi yang mengarah kepada kerukunan. Oleh karena hal tersebut diatas Penggugat tidak sabar menunggu kepulangan Tergugat serta tidak sanggup lagi membina keutuhan rumah tangga dengan Tergugat; Menimbang bahwa, dari hasil pemeriksaan dipersidangan dan keterangan saksi-saksi, Majelis juga menemukan fakta, bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat kediaman, fakta mana menunjukkan kejadian yang sebenarnya, bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan retak sedemikian rupa sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah sebagaimana dikehendaki dalam rumusan pasal 3 Kompilasi hukum Islam di Indonesia jo. Pasal 1 ayat (1) Undang-undang nomor : 1 tahun 1974, tidak lagi dapat terwujud dan antara Penggugat dengan Tergugat tidak lagi ada harapan untuk kembali hidup rukun sebagai suami istri ; Menimbang, bahwa dengan pertimbangan diatas maka rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut benar-benar telah pecah, dan sulit untuk dirukunkan kembali karena keduanya telah berpisah tempat tinggal dan selama berpisah keduanya tidak lagi berkomunikasi sebagaimana layaknya suami isteri atau orang berumah tangga karena itu Majelis berpendapat bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomer 379K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 : Suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan rukun 6

7 kembali, maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah dan telah memenuhi alasan cerei pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomer 9 Tahun 1975 ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, Majelis berpendapat bahwa karena sering terjadinya pertengkaran dan perselisihan tersebut berakibat antara Penggugat dan Tergugat terjadi pisah tempat tinggal selama 11 tahun dan selama pisah tempat tinggal sudah tidak ada komunikasi lagi. Serta sikap Tergugat yang membawa wanita lain yang diakui sebagai istrinya maka hal ini benar-benar menyiksa Penggugat sebagai isteri sehingga menimbulkan retaknya keutuhan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat, oleh karena itu Majelis sepakat dengan pendapat Sayid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunah juz II yang berbunyi ; فاذا ثبتت دعواھا لدى القاضي ببینة الزوجة اواعتراف الزوج وكان الایذاء ممالا یطاق معھ د وام العشرة بین امثالھما وعجزالقاضي عن الاصلاح بینھما طلقھا طلقة باي نة Artinya : Jika tuduhan didepan Pengadilan terbukti dengan keterangan isteri atau karena pengakuan suami, sedangkan hubungan suami isteri tidak dapat lagi diteruskan karena perbuatan yang menyakitkan oleh suami dan Pengadilan tidak mampu mendamaikan mereka, maka boleh dijatuhkan talak bain kepada isterinya. Menimbang bahwa, berdasarkan seluruh uraian pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa mempertahankan perkawianan yang demikian adalah sia-sia dan bahkan dapat menimbulkan madlarat bagi para pihak, karenanya gugatan Penggugat dapat dinyatakan telah beralasan hukum, memenuhi maksud dan ketentuan pasal 116 huruf ( b dan f ) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Jo. Pasal 19 huruf (b dan f ) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975, dan akan dikabulkan sebagaimana amar putusan di bawah ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-undang No.7 tahun 1989,maka memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Madiun untuk mengirimkan sehelai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat, Tergugat Pegawai Pencatat Nikah Kantor urusan Agama Kecamatan Mejayan dimana perkawinan dahulu dilangsungkan guna dilakukan pendaftaran / pencatatan dalam buku yang telah disediakan untuk itu; Menimbang bahwa, perkara ini termasuk bidang perkawinan maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang No.7 tahun 1989, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ;

8 Memperhatikan pula Peraturan perundangan lainnya dan segala ketentuan hukum syar'i berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; Menyatakan jatuh talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT ASLI) atas Penggugat PENGGUGAT ASLI; Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp ,- (dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan hasil musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun pada hari Rabu tanggal 7 April 2010 M. bertepatan dengan tanggal 22 Rabiu Tsani 1431 H. oleh kami Drs. H. Salman Asyakiri, SH Selaku Ketua Majelis, Dra. Hj. Ati Khoiriyah, MH dan Dra. Siti Rohmah, M. Hum. masing-masing selaku Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan Dra. Nanik Umiyati selaku Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Tergugat. Hakim-hakim Anggota Hakim Ketua, Dra. Hj. Ati Khoiriyah, MH Hakim-hakim Anggota Drs. H. Salman Asyakiri, SH. Dra. Siti Rohmah, M.Hum. Panitera Pengganti Dra. Nanik Umiyati. 8

9 RINCIAN BIAYA : Panggilan Rp ,- Biaya kepaniteraan Rp ,- APP Rp ,- Materai Rp ,- Jumlah Rp ,- 9