BAB IV ANALISIS DAN DESKRIPSI Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I
|
|
- Hadian Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 37 BAB IV ANALISIS DAN DESKRIPSI 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I Perencanaan tindakan pembelajaran tiap siklus disusun berdasarkan hasil studi pendahuluan dan permasalahn yang ditemukan dari tiap siklus. Berdasarkan studi pendahuluan, peneliti menemukan permasalahan pembalajaran yang dihadapi oleh siswa, yaitu kesulitan menemukan dan mengembangkan gagasan atau ide. Kalau pun sudah ada ide bagaimana susunan ceritanya sehingga ide tersebut menjadi berkembang. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa siswa memerlukan sebuah teknik yang gampang, agar siswa mampu mencari ide dan mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah karangan. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penulis memilih sebuah pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Pendekatan tersebut adalah pendekatan media gambar seri. Siswa diberikan sebuah simulasi untuk mengembangkan gagasan melalui pengalaman mereka. Sebelum menulis, siswa diberikan pemahaman mengenai unsure-unsur yang harus ada dalam sebuah karangan sederhana. Pembelajaran menulis karangan sederhana pada siklus pertama difokuskan pada merangsang gagasan atau ide, pesan apa yang ingin disampaikan siswa, dan keruntutan cerita sesuai dengan gambar yang ada.
2 Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I Pelaksanaan siklus I berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pembelajaran dimulai dengan pembukaan yaitu mengucapkan salam, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdoa dan mengecek daftar hadir siswa, kemudian mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Sementara itu, observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah ditetapkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana. Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat karangan sederhana yang baik dan menarik. Langkah selanjutnya observer menempelkan rangakian gambar seri di papan tulis, setelah selesai baru siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri yang ada di papan tulis tersebut. Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut, sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka peneliti sudah tahu gambaran bagaimana kemampuan siswa mengemabangkan
3 39 gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut Analisis hasil menulis Siklus I Dalam siklus ini siswa dapat menulis karangan sederhana yang berkenaan dengan gagasan, pesan dan keruntutan dari gambar seri yang mereka lihat. Hasil menulis karangan sederhana pada siklus I terbagi menjadi empat kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik satu orang, kategori cukup 6 orang, dan kategori kurang 11 orang. Tabel 4.1 Perolehan Skor Siswa pada Siklus I Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa 8,5-9 Sangat baik - 7,5-8 Baik 1 6,5-7 Cukup 6 5,5-6 Kurang 11 Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh peneliti pada siklus I.
4 40
5 41
6 42
7 43 A. Kategori Sangat Baik (tidak ada) Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis. B. Kategori Baik Hasil karangan Riki Ramdani (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Riki Ramdani dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. C. Kategori Sedang/ Cukup Hasil karangan Siti Maskanah (karangan aslinya ada pada point lampiran )
8 44 ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan kata pak tidak dengan p tetapi menggunakan hurup v. juga tulisan tidak tegak bersambung. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. D.Kategori Kurang Hasil karangan Utis Sutisna (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Utis Sutisna dalam karangannya tidak cukup baik, karena tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui.
9 45 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan,,tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan bentuk hurup sebagaimana mestinya. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan terdapat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Karangan Sederhana pada Siklus I NO NAMA NILAI TEMA KERAPIHAN EJAAN JUMLAH KET. 1 AG Tidak hadir 2 AL K 3 An C 4 DS K 5 Ds.S C 6 EI K 7 L K 8 M K 9 MG C 10 NS K 11 RN K 12 SF C 13 SM C 14 SO K 15 SH K 16 YH K 17 AD Tidak hadir 18 RR B 19 US K
10 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus I 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat Kegiatan observasi bertujuan untuk merekam hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan sebagai bahan refleksi untuk perencanaan siklus selanjutnya. Peneliti pada siklus I diobservasi oleh guru kelas 3, hasil observasi yang dilakukan pengamat dalam penelitian ini berupa lembar observasi aktivits peneliti dan lembar aktivitas siswa. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa dalam proses belajar. Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, ada yang ngobrol tetapi tidak mengganggu jalannya pembelajaran Hasil Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan setelah peneliti mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan, pengamatan, dan jurnal siswa. Hasil proses tindakan pembelajaran siklus I merupakan bahan refleksi untuk memperbaiki rencana tindakan pada pembelajaran siklus II. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil observasi
11 47 para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi hasil siklus I, mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki, ditingkatkan, diubah atau dipertahankan. Hasil observasi memberikan gambaran bahwa pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan media gambar seri berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan sederhana dalam waktu yang relative cepat. Setelah itu peneliti membacakan hasil karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada siswa atas hasil kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar. Tindakan yang diberikan kepada siswa pada siklus I merangsang siswa untuk focus dan berperan aktif dalam proses belajar. Akan tetapi masih saja ada siswa yang terlihat pasif, tidak memperhatikan ketika pembelajarn sedang berlangsung. Untuk siklus selanjutnya peneliti akan lebih tegas dalam menghadapi siswa yang berperilaku diluar kegiatan pembelajaran, dengan catatan tegas dalam koridor pendidikan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih (khususnya dalam menulis tegak bersambung, hampir seluruh siswa tidak ada yang menulis dengan tulisan tegak bersambung). Berdasarkan indikasi di atas maka peneliti merencanakan untuk meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan sederhan yang akan ditulis oleh siswa pada siklus II. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah penguatan dan peningkatan pemahaman tentang bagaiman menulis karangan
12 48 sederhana dengan pendekatan media gambar seri, khususnya ide, kerapihan, dan ejaan. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II Perencanaan pembelajaran pada siklus II tidak terlalu berbeda dengan siklus I,.tema yang diberikan hampir sama hanya gambar saja yang berbeda. Pada siklus kedua peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali karangan sederhana dengan gambar yang berbeda dengan siklus pertama. Tetapi teknik dan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap sama. Hanya penekanannya lebih kepada kerapihan tulisan Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II Pelaksanaan siklus II dengan pembukaan dan pengondisian siswa agar siap menerima materi pelajaran. Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana. Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat karangan sederhana yang baik dan menarik. Langkah selanjutnya observer tidak menempelkan rangakian gambar seri di papan tulis, tetapi peneliti menyuruh siswa untuk melihat gambar yang ada pada
13 49 LKS, lalu siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri yang ada di Buku LKS tersebut. Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut, sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka peneliti sudah tahu gambaran bagaimana kemampuan siswa mengemabangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan tugas membuat karangan sederhana, peneliti terus memberikan penguatan dan koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih baik lagi Analisis Hasil menulis Siklus II Hasil menulis karangan sederhana pada siklus II terbagi menjadi empat kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik tiga orang, kategori cukup 5 orang, dan kategori kurang 8 orang Tabel 4.3 Perolehan Skor Siswa pada Siklus II Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa 8,5-9 Sangat baik - 7,5-8 Baik 3 6,5-7 Cukup 5 5,5-6 Kurang 8 Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh peneliti pada siklus II.
14 50
15 51
16 52
17 53 A. Kategori Sangat Baik (tidak ada) Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis. B. Kategori Baik Hasil karangan Eri Irawan (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Eri Irawan dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi sayang anak tidak ada yang menulis tegak bersambung. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. C. Kategori Sedang/ Cukup Hasil karangan Muhamad Ganjar (karangan aslinya ada pada point lampiran )
18 54 ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan menggunakan hurup cetak sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat. Misalnya nangis padahal seharusnya menangis, banyak kata menggunakan kata sambung yang tidak seharusnya digunakan. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. D.Kategori Kurang Hasil karangan Lisnawati (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Lisnawati dalam karangannya tidak cukup baik, karena tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui.
19 55 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal tidak menggunakan hurup kapital. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan terdapat pada tabel berikut ini Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus II NO NAMA NILAI TEMA KERAPIHAN EJAAN JUMLAH KET. 1 AG K 2 AL K 3 An C 4 DS K 5 Ds.S C 6 EI B 7 L C 8 M C 9 MG C 10 NS C 11 RN Tidak hadir 12 SF K 13 SM B 14 SO B 15 SH C 16 YH Tidak hadir 17 AD Tidak hadir 18 RR B 19 US K
20 56 Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus kedua, maka terdapat peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi criteria sangat baik belum ada, masih 0%, kategori baik meningkat menjadi 18,8% dari asalnya 6,25%, kategori cukup menjadi turun dari 37,6% menjadi 29,4%, kategori kurang menjadi 47,1% dari asalnya 68,8%. Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada siklus kedua ini mengalami peningkatan yang signifikan meskipun belum mencapai ketuntasan maksimal Analisis data Proses Pembelajaran Siklus II 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa dalam proses belajar. Peniliti masih sulit mengondisikan siswa pada awal-awal pembelajaran Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, tetapi tidak mengganggu jalannya pembelajaran.
21 Hasil Refleksi Siklus II Hasil proses tindakan pembelajaran siklus II merupakan bahan refleksi untuk memperbaiki rencana tindakan pada pembelajaran siklus III. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil observasi para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi hasil siklus II, mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki, ditingkatkan, diubah atau dipertahankan. Hasil observasi memberikan gambaran bahwa pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan media gambar seri berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan karangan sederhana dalam waktu yang relatif cepat. Setelah itu peneliti membacakan hasil karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada siswa atas hasil kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar. Selain membacakan di depan peneliti memberikan pujian langsung terhadap siswa yang membacakan karangannya di depan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih. Berdasarkan indikasi di atas maka peneliti merencanakan untuk meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan sederhana yang akan ditulis oleh siswa pada siklus III. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah penguatan dan peningkatan pemahaman tentang bagaiman menulis karangan sederhana dengan pendekatan media gambar seri, khususnya ide, kerapihan, dan
22 58 ejaan. Tambahan tindakan yang akan dilakukan pada siklus III adalah siswa disuruh bebas memilih gambar seri yang diinginkannya. 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III Perencanaan pembelajaran pada siklus III mengacu pada hasil rfleksi tindakan siklus I dan siklus II. Pada siklus ini peneliti mengubah gambar, dan cara memilih gambar. Gambar tidak ditentukan oleh peneliti tetapi gambar ditentukan oleh siswa sendiri. Peneliti hanya menyiapkan gambar yang telah dibuat pada siklus I dan II ditambah dengan gambar pada siklus III. Nantinya tinggal siswa memilih mana yang mereka suakai. Pada siklus ketiga peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali karangan sederhana dengan gambar yang berbeda dengan siklus kedua. Tetapi teknik dan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap sama. Hanya penekanannya lebih kepada seluruh aspek penulisan karangan Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana. Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat karangan sederhana yang baik dan menarik.
23 59 Langkah selanjutnya observer memberikan bebagai macam gambar seri agar siswa memilih gambar mana yang mereka sukai maka gambar itulah yang akan dijadikan sumber ide bagi siswa untuk membuat karangan. Setelah semua siswa selesai mengamati gambar-gambar seri tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut, sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan tugas membuat karangan sederhana, peneliti terus memberikan penguatan dan koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih baik lagi Analisis Hasil menulis Siklus III Hasil menulis karangan sederhana pada siklus III terbagi menjadi empat kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Siswa yang mendapat kategori sangat baik ada 3 orang, kategori baik 9 orang, kategori cukup 3 orang, dan kategori kurang 3 orang. Tabel 4.5 Perolehan Skor Siswa pada Siklus III Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa 8,5-9 Sangat baik 3 7,5-8 Baik 9 6,5-7 Cukup 3 5,5-6 Kurang 3 Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh peneliti pada siklus III.
24 60
25 61
26 62
27 63
28 64 A. Kategori Sangat Baik Hasil karangan Maskanah (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Siti maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Selain itu sudah ada pengembangan yang baik dari karangan yaitu karangan sudah semakin banyak jumlah barisnya. B. Kategori Baik Hasil karangan Susanti (karangan aslinya ada pada point lampiran )
29 65 ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Susanti dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Tetapi ada satu kekurangan yaitu penulisn stu kata ad yang masih dipisah. Misalnya su dah seharusnya sudah C. Kategori Sedang/ Cukup Hasil karangan Agustinus Gunawan (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Agustinus dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
30 66 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. D.Kategori Kurang Hasil karangan Ai Lena (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Ai Lena dalam karangannya tidak cukup baik, karena tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal tidak menggunakan hurup kapital.
31 67 Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus III NO NAMA NILAI JUMLAH TEMA KERAPIHAN EJAAN KET. 1 AG C 2 AL K 3 An B 4 DS K 5 Ds.S B 6 EI A 7 L K 8 M B 9 MG B 10 NS B 11 RN B 12 SF C 13 SM A 14 SO A 15 SH B 16 YH C 17 AD B 18 RR B 19 US Tidak hadir Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus III, maka terdapat peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi kriteria sangat baik ada 16,6% dari yang asalnya tidak ada pada siklus I dan II, kategori baik meningkat menjadi 50% dari asalnya 18,8%, kategori cukup menjadi turun dari 41,2% menjadi 16,6%, kategori kurang menurun 16,6% dari asalnya 47%. Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada siklus III ini mengalami peningkatan yang signifikan dan mencapai ketuntasan maksimal, yaitu lebih dari 75% siswa mampu menulis karangan dengan baik
32 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus III 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan suara, sehingga hasil yang diperoleh meningkat dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan tugas Hasil Refleksi Siklus III Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan dan hasil karangan siswa pada siklus III sangat meningkat, sehingga pembelajaran menulis karangan sederhana sangat memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan sederhana dalam waktu yang relatif cepat. Tindakan pada siklus III menunjukan hasil yang baik, kompetensi siswa dalam menulis karangan meningkat dalam setiap aspek penilaian. 4.4 Analisis Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti menganalisis seluruh data hasil penelitian mulai dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Adapun pembahasannya mengacu pada semua instrument penelitian.
33 69 Dari analisis karangan yang dilakukan setiap siklus, pada dasarnya siswa sudah mengalami peningkatan dalam menulis puisi. Hal ini ditunjukan dari hasil karangan siswa yang meningkat setiap siklusnya walaupun ad beberapa siswa yang hasil karangannya tidak meningkat. Peningkatannya ada yang drastis, ada yang biasa-biasa sja. Adapun kekurangn karangan siswa umumnya ad pada pemilihan diksi dan ejaan yang kurang sempurna. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dianalisis mulai dari siklus pertama sampai siklus ketiga maka dapat diperoleh data bahwa kemampuan menulis karangan sederhana menggunakan media gambar seri terus meningkat. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan nilai setiap siklusnya yang terus meningkat. Siklus pertama skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus kedua skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus ketiga skor tertinggi adalah 9 dan terendah adalah 4. Pada siklus pertama yang merupakan tindak lanjut dari hasil studi pendahuluan dapat diperoleh data bahwa dari 18 karangan siswa yang sudah memenuhi criteria baik berjumlah 1 orang atau 6,25%, kategori cukup berjumlah 6 orang atau 37,5%, kategori kurang berjumlah 11 orang atau 68,75%. Hasil karangan pada siklus pertama tidak mencpai apa yang diinginkan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, penulis memberikan tindakan yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada siklus kedua, maka dapat diperoleh hasil bahwa dari 16 hasil karangan siswa yang sudah
34 70 memenuhi karangan sangat baik belum ada, masih 0%, yang berkategori baik sebanyak 3 orang atau 18,8%, yang berkategori cukup sebanyak 5 orang atau 29,4%, dan yang berkategori kurang sebanyak 8 orang atau 47%. Hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan belum juga mencapai sesuai dengan harapan, tetapi ada peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil siklus pertama. Pada siklus ketiga ada peningkatan kemampuan menulis karangan pada siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil data yang diperoleh dari 18 orang hasil karangan siswa, yaitu kategori sangat baik meningkat menjadi 3 orang atau 16,6%, kategori baik ada 9 orang atau 50%, kategori cukup 3 orang atau 16.6%, dan kategori kurang 3 orang atau 16,6%. Dari data-data yang ada pada tiap siklus terbukti bahwa media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pad tabel perbandingan hasilnya. Tabel 4.7 Perbandingan perolehan Skor Menulis karangan pada siklus I, II, dan III N Perolehan Jumlah Skor NAMA O Siklus I kategori Siklus II kategori Siklus III Kategori Agustina 1 Gunawan 0 K 6 K 7 C 2 Ai Lena 6 K 5 K 5 K 3 Anton 7 C 7 C 8 B 4 Deni Setiadi 5 K 3 K 5 K 5 Dian Saputra 7 C 7 C 8 B 6 Eri Irawan 5 K 8 B 7 C 7 Lisnawati 5 K 7 C 4 K 8 Muslihin 6 K 7 C 7 C Muhamad 9 Ganjar 7 C 7 C 7 C Nunung 10 Solihat 5 K 7 C 7 C
35 71 11 Rani Nuraeni 6 K 0-8 B 12 Siti Fatimah 7 C 6 K 7 C 13 Siti Maskanah 8 B 8 B 9 A Sonia 14 Oktaviani 6 K 8 B 9 A Susanti 15 Hermawati 6 K 7 C 8 B Yana 16 Hendriyana 6 K 0-7 C 17 Ahmad Dani B 18 Riki Ramdani 8 B 8 B 8 B 19 Utis Sutisna 3 K 3 K 0 -
36 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dikelas. Dalam penelitian ini pembelajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I)
40 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I) Tema : Lingkungan Kelas / semester : 1 / I Waktu : 6 x 35 menit ( 3 x pertemuan ) A. Standar Kompetensi : Bahasa Indonesia 3. Membaca teks
Lebih terperinciPotri Olympia Rahayu, Pemanfaatan Media Gambar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pasung.
Potri Olympia Rahayu, 2011. Pemanfaatan Media Gambar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pasung. 81 Lampiran 1. Pedoman Penilaian Tes Keterampilan Menulis Karangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berbahasa di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari pengembangan aspek kemampuan berbahasa. Hal tersebut memiliki tujuan untuk memperlancar dan mempermudah
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang
Lebih terperinciB. RANCANGAN PENELITIAN. 1. Jenis Penelitian. Kuripan merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut PTK.
A. PENDAHULUAN Bahasa Indonesia dikategorikan sebagai pelajaran yang sulit bagi kebanyakan siswa. Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu berbicara, membaca,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
BAB III METODE PENELITIAN.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa itu penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan keinginan, pendapat, dan perasaan kita. Dengan bahasa pula, kita dapat memahami dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan model pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran menulis ringkasan isi buku. Dalam prosesnya dilaksanakan dalam beberapa siklus sesuai dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Hulu Sungkai Kabupaten Lampung Utara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 5.1.1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).
26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Berdasarkan observasi awal oleh peneliti di kelas IVb SD Negeri 04 Metro
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Awal Berdasarkan observasi awal oleh peneliti di kelas IVb SD Negeri 04 Metro Utara semester I Tahun Pelajaran 2009/2010 dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati); atau membaca bisa juga diartikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada kelas XII jurusan TFL (Teknik Fabrikasi Logam) yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SMK Negeri 2 Kota Bengkulu tahun ajaran 2013/2014 pada semester genap
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciRencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 4 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / II Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 6 Jam (2 x Pertemuan) Standar Kompetensi (SK) 8. Mengungkapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Lokasi Sekolah dan Karakter Guru dan Siswa. Sekolah Dasar Negri No. 6 GEDUNG AIR TKB yang memiliki 14 kelas
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Latar Lokasi Sekolah dan Karakter Guru dan Siswa Sekolah Dasar Negri No. 6 GEDUNG AIR TKB yang memiliki 14 kelas dengan jumlah siswa 485 orang. Semua siswa masuk pagi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran menulis deskripsi
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang bertujuan untuk memperbaiki yang dilakukan melalui beberapa tahapan siklus. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal
21 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menulis bisa dilakukan oleh siapapun dibangku sekolah. Kemampuan menulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Menulis bukan aktivitas yang mudah tetapi bisa dipelajari. Aktivitas menulis bisa dilakukan oleh siapapun dibangku sekolah. Kemampuan menulis akan menambah wawasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki
Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Marni Liwan, Moh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini. singkat dapat digambarkan sebagai berikut :
2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rencana Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini terdapat empat
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan,
Lebih terperinciINSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN
41 INSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN Pengampu : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Kompetensi Dasar : Petunjuk: Tulislah hasil pengamatan anda
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,
Lebih terperinci[Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskriptif Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas X-1 SMKS Kesehatan Kendari]
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X-1 SMKS KESEHATAN KENDARI 1 SAFTA DEWI 1 Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model yang
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart yang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pelaksanaan, dan hasil penelitian. Untuk memahami hal tersebut, akan diuraikan
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, akan diuraikan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini. Selain itu, akan diuraikan juga saran yang ingin disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini. 5.1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research. Menurut Wardhani, dkk. (2007: 1.4) Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang biasa dekenal dengan classroom action research. Penelitian
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa kesimpulan berikut ini. Perencanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kustiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu proses untuk memberikan pengaruh, bantuan, atau tuntunan yang diberikan kepada setiap orang ketika sejak lahir pada umumnya. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatuddiniyah yang beralamat Jalan Jambu Burung Keramat RT. 7 Desa Jambu Burung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciAhmad Nurhamid Guru Mapel Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Toroh
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PENGALAMAN MENGESANKAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO KENANGAN BAGI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 TOROH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ahmad Nurhamid Guru Mapel
Lebih terperinciKata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato SD Inpres Padengo terletak di jalan Bendungan Padengo Desa Padengo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. Arikunto,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/Semester : II/ Pertemuan Ke- : Alokasi Waktu : x 5 menit Standar Kompetensi : Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Kompetensi Dasar : Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes pada tiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh diuraikan dalam
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian diperoleh melalui pengumpulan data melalui kegiatan observasi yang dilakukan pada siswa dan guru, hasil wawancara, serta
Lebih terperinci2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan
Lebih terperinciBadarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV MI MA ARIF NU LAMUK PURBALINGGA Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Keteleng 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang, dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN. suku bangsa dan budaya pada mata pelajaran IPS melalui strategi The Power Of Two
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi keragaman suku bangsa dan budaya pada mata pelajaran IPS melalui strategi The Power Of Two di kelas VA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciH S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada siswa kelas VIII SMP Trimulya semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Pemahaman IPA Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV
Lebih terperinci162 HASIL TULISAN PERSUASI SISWA PRATINDAKAN 1. PRATINDAKAN TERTINGGI Hasil Penilaian Siswa S. 23 Kriteria Penilaian Kesesuaian isi dengan permasalahan Ciri penanda persuasi Kreativitas mengolah karangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan
Lebih terperinciPENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Dhamaranthy Herdiani Marethania 1, Dede
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di lakukan di SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian siswa kelas 5 yang berjumlah
Lebih terperinci