BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran menulis ringkasan isi buku. Dalam prosesnya dilaksanakan dalam beberapa siklus sesuai dengan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 66). Tahapan model itu meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus, dilakukan terlebih dahulu pengambilan data awal sebagai landasan permasalahan. Kemudian dilaksanakan tindakan dalam beberapa siklus hingga target tercapai. Berikut ini dipaparkan data awal dan data hasil siklus. A. Paparan Data Awal Data awal diperlukan untuk melihat kondisi awal pembelajaran sebelum diberi tindakan. Data yang diambil meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa. Data awal ini diambil dengan melakukan observasi dan tes (tabel hasil observasi terlampir). 1. Paparan Data Perencanaan Langkah pertama dalam pembelajaran adalah membuat perencanaan pembelajaran pada materi meringkas isi buku. Guru menyiapkan skenario pembelajaran meringkas isi buku, membuat penilaian, dan menyiapkan sumber belajar. Perencanaan yang dibuat secara keseluruhan dinilai baik dengan persentase pencapaiannya 70% dan rata-rata nilai pada setiap aspeknya 2,01. Dalam perumusan tujuan sudah baik. Dalam pemilihan dan pengorganisasian materi rata-rata bernilai dua. Namun, untuk pengorganisasian waktu masih kurang. Dalam aspek pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran masih kurang. Guru tidak memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran dinilai kurang. Guru tidak merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Metode yang digunakan berpusat pada guru saja sehingga kurang membangkitkan antusias dan keterlibatan siswa. Dalam aspek evaluasi guru sudah cukup baik karena prosedur penilaian jelas dan instrumen penilian lengkap. 58

2 59 2. Paparan Data Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan dinilai cukup dengan persentase pencapaiannya 67% dan nilai rata-rata adalah 2,01. Beberapa aspek yang memiliki kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi pengkondisian siswa sebelum belajar. Ruangan kelas masih belum rapi dan guru tidak menyiapkan media. Guru kurang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, hanya menanyakan pengalaman mereka membaca buku. Alokasi waktu yang digunakan tidak sesuai dengan perencanaan. Waktu yang digunakan melebihi dari seharusnya. Guru pun kurang menguasai kelas. Hal ini ditandai dengan siswa yang bercanda dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa pun tidak terlalu antusias dan kurang terlibat dalam pembelajaran karena pembelajaran berpusat pada guru. 3. Paparan Data Aktivitas Siswa Siswa kelas V SDN Sirahcipelang berjumlah 24 orang. Pada saat pembelajaran, aktivitas siswa belum terlibat dalam pembelajaran secara baik. Hal ini terlihat dari observasi dan wawancara pada siswa. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran terlihat kondusif dan tidak ribut. Namun, saat mendengarkan penjelasan guru sekitar sembilan orang siswa bercanda dengan temannya hingga ada yang menggangu teman lainnya yang sedang fokus mendengarkan penjelasan guru. Ada siswa yang memperhatikan guru namun pandangannya seperti melamun. Ada siswa yang tidak fokus memperhatikan guru seperti melihat keluar jendela saja. Pada saat mengerjakan tugas dalam kelompok tidak semuanya bekerja, ada siswa yang mengerjakan dan ada siswa yang diam saja bahkan bercanda. Siswa yang tidak mengerjakan tugas hanya mengandalkan siswa rajin dan pintar saja.enam siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Namun mereka sering bertanya dan sedikit bingung dengan tugasnya. Sebagian besar siswa laki-laki merasa gelisah karena tidak bisa mengerjakan tugas sehingga berjalan-jalan dan melihat-lihat pekerjaan temannya yang lain dan terkadang saling bercanda. Setelah dilakukan validasi dengan mewawancarai siswa, ternyata sebagian besar siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Mereka merasa bosan karena harus banyak menulis dan hanya mendengarkan guru saja.

3 60 4. Paparan Data Hasil Belajar Setelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar siswa. Aspek yang dinilai meliputi pengetahuan tentang pengertian ringkasan dan tahap meringkas. Sedangkan untuk aspek keterampilan menulis meliputi gagasan ringkasan, panjang ringkasan, dan huruf kapital serta tanda titik. Hanya lima orang siswa yang melampaui batas KKM. Berikut ini disajikan data hasil belajar siswa. Tabel 4.1 Data Awal Hasil Tes Siswa Kelas V SDN Sirahcipelang Dalam Pembelajaran Meringkas Buku No. Nama Aspek yang dinilai A B C D E Skor Nilai Adis Saputra BT 2 Alif Setiawan BT 3 Andini Putri Lestari T 4 Anggyta Sry Wulandary BT 5 Azka Saputra BT 6 Dea Septiani BT 7 Dede Andi Triana BT 8 Edwar BT 9 Elen Windita BT 10 Ganjar Mujijat BT 11 Heryanto BT 12 Irna Ningsih BT 13 Lisnawati BT 14 Muhamad Farhan A BT 15 Nur Fadilah Aini A T 16 Opik Ramadan BT 17 Septi Rahma Juwita BT 18 Shelomita BT 19 Sinta Laudya Maharani T 20 Siti Hapiya T 21 Siti Nurhasanah BT 22 Taofik Hidayat BT 23 Tari Febriani T 24 Vipit Maryani BT Jumlah Persentase (%) 79,17% 20,83% Rata-rata 8,5 50 Keterangan: a. Aspek yang dinilai A (kolom 3) = pengertian ringkasan B (kolom 4) = tahapan meringkas C (kolom 5) = kelengkapan gagasan D (kolom 6) = panjang ringkasan E (kolom 7) = penggunaan ejaan

4 61 b. Skor ideal adalah 17. c. KKM= 70 T = Tuntas BT = Belum Tuntas d. Tuntas apabila 70. Dilihat dari hasil siswa yang telah dinilai berdasarkan aspek kognitif menjelaskan pengertian meringkas, 14 siswa atau 58, 33% dari 24 siswa dapat menjelaskan pengertian meringkas dengan benar, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa masih menjelaskan pengertian meringkas dengan salah. Sedangkan untuk menjelaskan tahapan meringkas, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa menjawab empat tahap dengan benar, tiga siswa atau 12,5% dari 24 siswa menjawab tiga tahap dengan benar, dua orang siswa atau 8,3% dari 24 siswa menjawab dua tahap dengan benar, satu siswa atau 4,17% dari 24 siswa menjawab satu tahap dengan benar, dan delapan orang siswa atau 33,33% dari 24 siswa menjawab dengan semua tahap salah. Berdasarkan keterampilan menulis ringkasan, dalam aspek kelengkapan gagasan tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan dengan gagasan sesuai buku, tujuh orang siswa atau 29,7% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan gagasan sesuai buku, 14 siswa 58,33% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan gagasan sesuai buku, tiga orang siswa atau 12,5% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan 5-1 gagasan sesuai buku, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan tanpa ada gagasan yang sesuai dengan buku. Dalam aspek panjang ringkasan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang membuat ringkasan dengan panjang ringkasan 2,5 halaman dan gagasan lengkap, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang membuat ringkasan dengan panjang kurang dari 2,5 halaman tetapi gagasan lengkap, 14 siswa atau 58,33% dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang 2,5 halaman tetapi gagasan tidak lengkap, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang kurang dari 2,5 dan gagasan tidak lengkap, dua siswa atau 8,3% dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang lebih dari 2,5 halaman dan gagasan tidak lengkap.

5 62 Dalam aspek penggunaan ejaan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang tidak salah dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik, tujuh siswa atau 29,7% dari 24 siswa terdapat 1-29 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang melakukan lebih dari 94 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Berdasarkan pemaparan data di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis ringkasan isi buku siswa kelas V SDN Sirahcipelang masih rendah. Dalam proses pembelajaran pun belum semua siswa antusias dan terlibat dalam pembelajaran. Kinerja guru juga perlu ditingkatkan agar proses dan hasil pembelajaran dapat meningkat. Dengn demikian perlu digunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis ringkasan isi buku siswa. Alternatif metode yang digunakan adalah metode 6P. B. Paparan Data Tindakan 1. Paparan Data Tindakan Siklus I Berdasarkan paparan data awal maka dilaksanakan tindakan untuk memperbaiki pembelajaran baik dalam aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan pada siklus satu dengan menggunakan metode 6P pada materi meringkas isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi dan expert opinion. Berikut ini dipaparkan hasil dari tindakan siklus pertama. a. Paparan Data Perencanaan Siklus I Sebelum melaksanakan pembelajaran meringkas isi buku menggunakan metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang, maka dilakukan pembuatan perencanaan pembelajaran oleh guru. Berikut ini dijelaskan perencanaan pembelajarannya.

6 63 1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode 6P. 2) Merumuskan tujuan pembelajaran menggunakan metode 6P. Adapun tujuan pembelajarannya meliputi : a) setelah memperhatikan contoh ringkasan, siswa dapat menjelaskan pengertian ringkasan dengan benar, b) setelah melakukan tahapan meringkas, siswa dapat menjelaskan tahapan meringkas dengan benar, c) setelah menggunakan metode 6P, siswa dapat meringkas isi buku dengan panjang ringkasan sesuai aturan dengan benar, d) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan gagasan yang lengkap, e) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan dengan penggunaan ejaan yang benar. 3) Mempersiapkan materi pembelajaran meringkas buku seperti pengertian ringkasan dan tahap meringkas yang dibuat lebih mudah dicerna siswa. 4) Memilih sumber belajar yaitu buku yang harus diringkas siswa. Buku tersebut dipilih yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Buku yang dipilih kemudian dihitung jumlah katanya agar bisa ditentukan panjang ringkasan yang harus dibuat siswa. 5) Menyiapkan media belajar berupa pensil warna untuk menggaris bawahi kata kunci agar lebih menarik. Pensil warna yang digunakan adalah pensil warna yang bisa dihapus dan dibersihkan. 6) Membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi dan metode 6P serta menarik. Lembar kerja tersebut meliputi pemetaan pikiran berwarna dan lembar ringkasan yang panjangnya sudah dibatasi oleh guru. 7) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan langkah metode 6P yang meliputi pasangan, pantau, pangkas, padukan, panggil, periksa. 8) Membuat alat penilaian proses aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Penilaian aktivitas pembelajaran siswa meliputi aspek mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme. 9) Membuat pedoman observasi untuk menilai kinerja guru baik perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

7 64 10) Melaksanakan penjelasan tentang metode 6P pada guru pengamat. Setelah RPP dibuat maka dinilai oleh pengamat melalui lembar observasi. Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran. No. Tabel 4.2 Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus I Aspek yang dinilai A. Perumusan Tujuan 1. Kelengkapan cakupan rumusan 2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar Skor Jumlah A 6 Persentase 100 B. Pengorganisasian Materi 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian dengan alokasi waktu 3. Keruntutan dan sistematika materi Jumlah B 8 Persentase 88,88 C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran 1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa Jumlah C 4 Persentase 66,67 B D. Skenario Kegiatan Pembelajaran 1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa 3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Jumlah D 8 Persentase 88,88 E. Penilaian Hasil Belajar 1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kelengkapan instrumen penilaian Jumlah E 5 Persentase 83,33 Jumlah keseluruhan (JK) 31 Persentase = (JK) X ,11%

8 65 Dari Tabel 4.2 dapat terlihat hasil penilainnya. Jumlah skor keseluruhan adalah 31 dengan persentase pencapaian 86,11%. Jika diinterpretasikan maka sudah mencapai kriteria baik sekali. Meskipun pada siklus ini sudah baik, namun belum mencapai target 100%. Beberapa aspek masih perlu ditingkatkan seperti pemilihan media yang masih belum optimal, metode yang belum meningkatkan antusias siswa secara keseluruhan meskipun sudah meningkat dari sebelum menggunakan metode 6P. Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan. Hal ini di dasari oleh catatan pengamat dan wawancara di mana jumlah soal harus sama dengan jumlah tujuan. Dalam soal hanya ada tiga soal, dua soal terpisah sesuai tujuan tetapi nomor 3 mencakup tiga tujuan. Pengamat mengerti jika tiga tujuan sudah tercantum, namun menurut pengamat perlu ada pemisahan tiap soalnya. Hal ini perlu divalidasikan dengan menggunakan expert opinion pada pembimbing. b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei Dimulai dari pukul sampai dengan selesai sesuai alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 24 siswa. Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang. Pada prapembelajaran guru mempersiapkan ruang dan kesiapan siswa dengan baik. Keadaan kelas rapi dan bersih. Pada saat membuka pembelajaran guru melakukan apersepsi dengan baik dengan menanyakan pengalaman siswa membaca buku. Tiga orang siswa menceritakan pengalamannya membaca buku. Namun, pada saat menjelaskan garis besar materi dan langkah pembelajaran guru hanya menjelaskan secara sekilas. Pada pelaksanaan kegiatan inti guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan langkah metode 6P. Guru membagi siswa dalam enam kelompok dengan kondusif. Guru juga membagikan LKS. Pada saat guru membagikan pensil berwarna dan buku, siswa sedikit berebut untuk memilih warna dan memegang bukunya. Setelah semua mendapatkan buku dan pensil warna guru meminta siswa untuk membuka-buka buku dan membacanya sekilas. Siswa terlihat senang membaca buku yang sudah dibagikan.

9 66 Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk menggarisbawahi kata kunci dari setiap paragraf dalam buku menggunkan pensil berwarna. Pada tahap ini banyak siswa yang bertanya bagaimana memillih kata kuncinya. Guru menjawab pertanyaan siswa dengan menghampirinya dan memberikan cara mencari kata kunci dan contoh menggarisbawahi. Namun guru tidak membimbing siswa karena harus menjawab pertanyaan dari siswa lain. Setelah tahap pangkas, guru meminta siswa memadukan kata kuncinya di pemetaan pemikiran pada LKS. Guru memberikan contoh di papan tulis untuk memadukan kata kuncinya. Guru berkeliling untuk membimbing siswa mengerjakan LKS. Siswa terlihat tidak kebingunan, namun kurang antusias. Guru kemudian mengarahkan siswa untuk berpasangan dalam kelompok. Kemudian guru memberikan contoh tahap panggil dan memberikan petunjuk pada siswa. Satu orang siswa diminta untuk membacakan pemetaan pikiran yang telah dibuat dan siswa lain mendengarkannya. Guru berkeliling untuk membimbing siswa. Setelah itu, guru meminta siswa untuk menuliskan apa yang telah ia ceritakan pada lembar ringkasan yang sudah dibagikan. Guru membimbing siswa di setiap kelompok. Guru juga menjawab beberapa pertanyaan siswa yang kebingungan. Guru meminta siswa agar ringkasannya tidak melebihi garis yang sudah disediakan. Guru kemudian meminta siswa untuk memeriksa penulisan huruf kapital dan tanda titik. Guru memberikan contoh penulisan huruf kapital yang benar. Kemudian siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Guru memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan mendekati siswa jika akan ribut, merespon pertanyaan siswa. Namun guru merasa terlalu repot menjawab dan menghampiri siswa yang bertanya. Waktu yang digunakan sesuai dengan alokasi. Evaluasi dilaksanakan dengan baik. Namun, berdasrakan catatan lapangan ada siswa yang menghapus lagi sebagian hasil ringkasannya. Saat menyimpulkan pembelajaran, guru kurang menuntun siswa menemukan kesimpulan sendiri karena terbatas oleh waktu. Berikut ini tabel hasil observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

10 67 Tabel 4.3 Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I No. Aspek yang dinilai Skor A. Prapembelajaran 1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa Jumlah 6 Persentase 100 B. Membuka Pembelajaran 1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran 2. Melakukan apersepsi Jumlah 5 Persentase 83,33 C. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan 2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran menulis ringkasan buku 3. Menjelaskan tahapan metode 6P 4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan 5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau 6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas 7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan 8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil 9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa Jumlah 23 Persentase 85,18% D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa 1. Memelihara ketertiban siswa 2. Membangkitkan antusias siswa 3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok 4. Menangani respon dan pertanyaan siswa 5. Pengorganisasian waktu Jumlah 12 Persentase 80 B E. Kegiatan Penutup Pembelajaran 1. Menyimpulkan pembelajaran 2. Mengadakan evaluasi Jumlah 5 Persentase 83,33 Jumlah keseluruhan (JK) 51 Persentase = (JK) X %

11 68 Pada Tabel 4.3 dapat dilihat hasil pelaksanaan pembelajaran siklus satu. Persentase pencapaiannya mencapai 83% dengan jumlah keseluruhan skor 51 dan interpretasi baik sekali. Namun, pada beberapa aspek masih perlu ditingkatkan lagi seperti pada kegiatan inti yang meliputi mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan, pangkas, panggil dan periksa. Selain itu juga perlu meningkatkan pemeliharaan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I Pada saat pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Aspek yang diamati meliputi mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme. Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Aspek yang dinilai No. Nama Mengerjakan tugas Memperhatikan penjelasan guru Antusiasme Skor B C K 1 Adis Saputra 8 B 2 Alif Setiawan 6 C 3 Andini Putri L. 9 B 4 Anggyta Sry W. 8 B 5 Azka Saputra 6 C 6 Dea Septiani 7 B 7 Dede Andi T. 5 C 8 Edwar 5 C 9 Elen Windita 9 B 10 Ganjar Mujijat 6 C 11 Heryanto 5 C 12 Irna Ningsih 9 B 13 Lisnawati 9 B 14 M. Farhan A. 6 C 15 Nur Fadilah Aini 9 B 16 Opik Ramadan 5 C 17 Septi Rahma J. 8 B 18 Shelomita 6 C 19 Sinta Laudya M. 8 B 20 Siti Hapiya 8 B 21 Siti Nurhasanah 8 B 22 Taofik Hidayat 6 C 23 Tari Febriani 9 B 24 Vipit Maryani 9 B Jumlah Persentase (%)

12 69 Dari hasil observasi pada Tabel 4.4 terlihat pada asepk mengerjakan tugas, 13 siswa atau 54% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh tidak bercanda dan tidak mengganggu orang lain. Sembilan siswa atau 37% hanya memenuhi dua kriteria. Dua orang siswa hanya memenuhi satu kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru 12 siswa atau 50% memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang bercanda. Sebelas siswa atau 45% hanya memenuhi dua kriteria saja. Sedangkan satu siswa atau 5% memenuhi satu kriteria saja. Pada asepk antusiasme delapan siswa atau 33% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi dua kriteria berjumlah 14orang atau 58%. Sedangkan dua siswa atau 9% memenuhi satu kriteria saja. Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan pembulatan angka) Siswa terlihat tertarik saat membaca buku dan menggunakan pensil warna. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini tidak ada lagi siswa yang berjalanjalan menghampiri kelompok lain sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Hanya beberapa kali saja terjadi kegaduhan akibat dua siswa yang bercanda. Hampir semua anggota dalam kelompok bekerja, terlihat dari LKS yang diisi menggunakan pensil warna memiliki banyak warna. Hal ini menandakan semua anggota mengerjakan tugas meski masih ada kelompok yang beberapa anggotanya mendominasi pekerjaan. Berdasarkan wawancara, siswa yang hanya sedikit mengerjakan tugas merasa sedikit kebingungan meskipun ia dibantu teman yang lain, sehingga teman yang membantunya lebih memilih untuk mengerjakannya saja agar tidak lama. Berdasarkan paparan data aktivitas siswa tersebut, disimpulkan bahwa perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan lagi aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusias siswa karena belum mencapai target yang diharapkan.

13 70 d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus I Data hasil belajar ini diperoleh setelah siswa mengikuti pembelajaran menggunakan metode 6P. Pengumpulan data ini menggunakan teknik tes dengan bentuk soal uraian. Penilaiannya menggunakan teknik analitik dan format penilaiannya menggunakan rubrik. Aspek yang dinilai meliputi pengertian ringkasan, tahap meringkas, kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan ejaan berupa huruf kapital dan tanda titik. Berikut ini dipaparkan hasil tes siswa dengan tabel yang disederhanakan. Tabel data yang lengkap terlampir. No. Nama Tabel 4.5 Data Hasil Tes Siswa Siklus I Aspek yang dinilai A B C D E Skor Nilai Adis Saputra ,47 T 2 Alif Setiawan ,71 BT 3 Andini Putri Lestari ,23 T 4 Anggyta Sry Wulandary ,47 T 5 Azka Saputra ,71 BT 6 Dea Septiani ,59 T 7 Dede Andi Triana ,64 BT 8 Edwar ,18 BT 9 Elen Windita ,47 T 10 Ganjar Mujijat ,29 BT 11 Heryanto ,71 BT 12 Irna Ningsih ,23 T 13 Lisnawati ,23 T 14 Muhamad Farhan A ,71 BT 15 Nur Fadilah Aini A T 16 Opik Ramadan ,76 BT 17 Septi Rahma Juwita ,23 T 18 Shelomita ,82 BT 19 Sinta Laudya Maharani T 20 Siti Hapiya ,23 T 21 Siti Nurhasanah ,12 T 22 Taofik Hidayat ,29 BT 23 Tari Febriani ,35 T 24 Vipit Maryani ,12 T Jumlah , Persentase (%) 41,67 58,33 Rata-rata 11,83 69,61 Keterangan: 1) Aspek yang dinilai A (kolom 3) = pengertian ringkasan B (kolom 4) = tahapan meringkas C (kolom 5) = kelengkapan gagasan

14 71 D (kolom 6) = panjang ringkasan E (kolom 7) = penggunaan ejaan 2) Skor ideal adalah 17. 3) KKM= 70 T = Tuntas BT = Belum Tuntas 4) Tuntas apabila 70. Berdasarkan Tabel 4.5 secara keseluruhan keterampilan menulis ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus satu ini 14 siswa atau 58,33% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan 10 siswa atau 41,67% belum memenuhi KKM. Pada data awal hanya lima siswa atau 20,83% yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 50 menjadi 69,61. Pada aspek pengertian ringkasan, 16 siswa atau 66% menjawab pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan delapan siswa atau 33.33% menjawab dengan salah. Pada aspek tahapan meringkas, 16 siswa atau 66,67 menjawab dengan 4 tahap benar. Tiga siswa atau 12,5% menjawab tiga tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab satu tahap dengan benar. Sedangkan lima siswa atau 20,83% jawabannya salah dan tidak diisi. Pada aspek kelengkapan gagasan tujuh orang siswa atau 29,17% menulis dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Sebelas siswa atau 45,83% menulis dengan 5-7 gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 20,83% menulis 3-4 gagasan sesuai buku. Satu siswa atau 4,17% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku. Pada aspek panjang ringkasan delapan siswa atau 33,33% yang panjang ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Tiga belas siswa atau 54,17% panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap. Tiga siswa atau 12,5% panjang ringkasannya kurang dari enam baris dan gagasan

15 72 tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% panjang ringkasannya lebih dari 6 baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4. Pada aspek penggunaan ejaan, empat siswa atau 16,67% tidak ada kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Sebelas siswa atau 45,83% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Enam siswa atau 25% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Satu siswa atau 4,17% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Dua siswa atau 8,33% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Pada saat membuat ringkasan, ada siswa yang menghapus sebagian ringkasannya. Setelah diwawancara, siswa menghapusnya karena guru mengatakan tidak boleh melebihi batas yang sudah disediakan. e. Analisis dan Refleksi Siklus I 1) Analisis Siklus I Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan metode 6P. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus satu. a) Kinerja Guru (1) Guru belum optimal dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran. (2) Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan dalam penyusunan soal. (3) Pada kegiatan pangkas guru kurang membimbing siswa untuk menggarisbawahi kata-kata kunci. (4) Pada kegiatan panggil guru kurang jelas dalam memberikan petunjuk (5) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan petunjuk dan membimbing siswa. (6) Guru kurang memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Guru tidak menegur dengan tegas siswa yang bercanda. Guru juga kurang meningkatkan antusias siswa.

16 73 (7) Guru kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. b) Aktivitas Siswa (1) Siswa masih ada yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan besar. (2) Saat menuliskan ringkasan pada tahap padukan, siswa terlihat kurang begitu antusias. (3) Siswa masih belum fokus dalam memperhatikan guru. (4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS. (5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan. c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa (1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan karena guru hanya memberi penegasan sekilas. (2) Siswa masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas. Terlihat pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas, serta adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi batas. (3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat menulis ringkasan. (4) Siswa masih kurang memahami pada penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat. 2) Refleksi Siklus I Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus dua karena masih perlu dilakukan perbaikan. Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. a) Kinerja Guru (1) Media yang guru gunakan kurang optimal. Meskipun pembelajaran ini menekankan pada penggunaan metode, media pun perludigunakan. Media yang akan digunakan guru dalam pembelajaran siklus dua yaitu gambar pemetaan pikiran yang menarik.

17 74 (2) Untuk penyusunan soal pada siklus dua, setelah dilakukan validasi akan dibuat soal yang sesuai dengan peraturan yang benar. (3) Pada tahap menggarisbawahi, di siklus dua guru akan lebih meningkatkan bimbingannya terhadap setiap kelompok. Tidak hanya memberikan petunjuk secara lisan saja. (4) Pada kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk di LKS agar siswa dapat membacanya dengan jelas. (5) Pada tahap kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk tertulis disertai contoh pada LKS. (6) Untuk memelihara keterlibatan siswa berupa ketertiban dan antusias siswa, di siklus dua guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan fokus dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda. (7) Untuk menangani guru yang kerepotan menjawab pertanyaan yang diajukan, di siklus dua guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk membantu menjawab pertanyaan. b) Aktivitas Siswa (1) Untuk siswa yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan besar, di siklus dua guru akan memberikan bintang merah pada papan ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan 2 bintang merah maka ia mendapat sanksi. (2) Pada tahap padukansiswa terlihat kurang begitu antusias. Oleh sebab itu, di siklus dua guru akan membebaskan siswa membuat pola pemetaan pemikirannya agar anak bisa berkreasi dengan pensil warnanya. (3) Untuk siswa yang masih belum fokus dalam memperhatikan penjelasan guru, di siklus dua guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang menarik. (4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS. Untuk menghindari hal tersebut pada pembelajaran di siklus dua guru akan mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil warnanya.

18 75 (5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan. Untuk mengatasi hal tersebut, di siklus dua guru akan membuat petunjuk langkah menulis ringkasan pada pembelajaran selanjutnya. c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa (1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan karena guru hanya memberi penegasan sekilas. Pada pembelajaran siklus dua, guru akan memberikan petunjuk tertulis dan lisan agar siswa sadar bahwa ia sedang melakukan tahap meringkas (2) Siswa masih masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas. Terlihat pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas, serta adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi batas. Pada pembelajaran siklus dua akan dilakukan tahap pangkas kedua saat siswa sudah menghasilkan ringkasan. (3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat menulis ringkasan. Kurangnya gagasan bukan karena siswa tidak mengetahui gagasan, namun karena ringkasannya melebihi batas. Maka, pada pembelajaran siklus dua akan dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat tunggal dan sedikit pengulangan kata. (4) Masih ada siswa menuliskan huruf kapital yang belum tepat. Guru akan menegaskan kembali penggunaan huruf kapital dan memberikan contoh tertulis, serta memberikan kesempatan pada semua anggota untuk memeriksa dan memperbaiki. Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus I.

19 76 Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Data Siklus I yang Terkumpul Aspek yang diamati Kinerja Guru Aktivitas Siswa Tes Hasil Pembelajaran Fakta yang Ditemukan Target Keterangan Pada perencanaan siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah 31 dengan persentase pencapaian 86,11% dengan kriteria baik sekali. Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase pencapaiannya 85% dan termasuk kriteria baik sekali. Siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Pada siklus satu 14 siswa atau 58,33% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan 10 siswa atau 41,67% belum memenuhi KKM. Pada data awal hanya lima siswa atau 20,83% yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 50 menjadi 69,61. Target yang diharapkan mencapai 100%, semua aspek yang dinilai memperoleh skor 3 dan mendapat interprestasi baik. Target yang diharapkan adalah semua siswa memndapat kriteria baik dengan mencapai 85%. Target yang diharapkan yaitu 20 siswa atau 85% yang tuntas KKM. Target belum tercapai diperlukan perbaikan pada tindakan di siklus dua. Target belum tercapai diperlukan perbaikan pada tindakan di siklus dua. Target belum tercapai diperlukan perbaikan pada tindakan di siklus dua. 2. Paparan Data Tindakan Siklus II Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus satu yang belum memenuhi target, maka masih perlu adanya perbaikan pada pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang siklus dua. Hal ini sesuai dengan model penelititan ini di mana jika hasil penelitian belum memenuhi target maka harus dilaksanakan siklus kedua dan siklus selanjutnya sampai target tercapai. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus dua, didapatkan data yang meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil tes siswa. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi dan expert opinion. Berikut dipaparkan data dalam tindakan siklus dua. a. Paparan Perencanaan Siklus II Sebelum melakukan pelaksanaan pembelajaran maka dibuat suatu perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang digunakan pada siklus dua merupakan hasil analisis dan refleksi dari siklus satu. Hal ini dikarenakan agar

20 77 perencanaan pada siklus dua lebih baik daripada siklus satu. Berikut ini pemaparan perencanaan pembelajaran siklus dua. (1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus satu. (2) Pada pembuatan soal berdasarkan hasil validasi dengan expert opinion, didapat kesimpulan bahwa jumlah soal tidak selalu harus sama dengan jumlah tujuan pembelajaran jika dalam satu soal saja sudah dapat mencakup beberapa tujuan. Hal ini menghindari ambiguitas soal dan kebingungan siswa jika soal dibuat secara terpisah. Maka, guru membuat soal yang sama seperti pada siklus satu. (3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada setiap pembahasan dalam buku. (4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik. (5) Membuat buku sederhana pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya. (6) Guru mempersiapkan diri untuk membimbing siswa dengan baik pada setiap tahap meringkas. (7) Guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan fokus dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda. (8) Mempersiapkan papan ketertiban. Guru akan memberikan bintang merah pada siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, dan tidak memperhatikan penjelasan guru dan menempelkannya di papan ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia mendapat sanksi. (9) Guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk membantu menjawab pertanyaan. (10) Membuat LKS yang lebih baik di mana siswa dibebaskan membuat pola pemetaan pemikirannya sendiri agar anak bisa berkreasi dengan pensil warnanya. (11) Guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang menarik. (12) Guru akan mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil warnanya.

21 78 (13) Akan dilakukan tahap pangkas kedua saat siswa sudah menghasilkan ringkasan. (14) Siswa dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat tunggal dan sedikit pengulangan kata. Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran. No. Tabel 4.7 Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus II Aspek yang dinilai A. Perumusan Tujuan 1. Kelengkapan cakupan rumusan 2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar Skor Jumlah A 6 Persentase 100 B. Pengorganisasian Materi 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian dengan alokasi waktu 3. Keruntutan dan sistematika materi Jumlah B 9 Persentase 100 C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran 1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa Jumlah C 6 Persentase 100 B D. Skenario Kegiatan Pembelajaran 1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa 3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Jumlah D 9 Persentase 100 E. Penilaian Hasil Belajar 1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kelengkapan instrumen penilaian Jumlah E 5 Persentase 83,33 Jumlah keseluruhan (JK) 35 Persentase = (JK) X ,22%

22 79 Dari Tabel 4.7 dapat dilihat hasil penilaian perencanaan pembelajaran siklus dua. Jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22%. Hal ini jika diinterpretasikan maka termasuk kriteria baik sekali. Jika dibandingkan dengan perencanaan pembelajaran siklus satu, maka terjadi peningkatan. Pada siklus satu jumlah skor keseluruhan mencapai 31 dengan persentase 86,11%. Meskipun pada siklus dua ini sudah mencapai kiteria baik sekali, tetapi masih perlu diadakan perbaikan pada aspek kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran. Pada aspek ini didapat skor dua. Berdasarkan wawancara dengan guru pengamat, ia menilai bahwa bentuk soal yang digunakan berupa uraian tidak mencakup semua karakter siswa di mana beberapa siswa masih kesulitan. Sehingga diharapkan dapat digunakan bentuk soal lain. Hal ini perlu divalidasi dengan membandingkan terhadap hasil tes siswa. b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan pembelajaran siklus dua ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Mei Dimulai dari pukul sampai dengan selesai sesuai alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 23 siswa. Seorang siswa bernama Dede Andi Triana tidak masuk sekolah. Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang. Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis dan papan ketertiban di dinding kelas. Kelas terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi pada kelompoknya masing-masing. Guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan mengecek kehadiran siswa. Ternyata seorang siswa tidak hadir, sehingga pembelajaran hanya diikuti 23 siswa. Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel. Guru menjelaskan garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat pembelajaran menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat pembelajaran pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu meliputi pensil warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas. Guru juga menjelaskan aturan bintang merah pada siswa. Selain itu, guru juga menegaskan

23 80 pada siswa tentang peraturan penggunaan pensil warna, bahwa setiap orang harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan menggunakan pensil warna. Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan dan menjelasakan materi menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya. Setiap siswa melakukan tahapan meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa siswa sedang melakukan tahap itu dengan menulis di papan tulis dan mengumumkannya pada siswa. Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas. Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan buku pada siklus satu. Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah dipajang dipapan tulis. Siswa terlihat antusias dengan cara beberapa siswa mendekati gambar tersebut. Guru membimbing siswa pada setiap kelompok. Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide pokok. Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru membimbing siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka buat, teman yang lain memperhatikannya jika ada yang terlewat. Kemudian guru membimbing siswa membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat serta

24 81 memberikan contoh. Beberapa siswa bertanya tentang kalimat singkat itu seperti apa. Guru pun menjawab dan memberikan contoh. Ada lagi siswa yang bertanya dengan pertanyaan hampir sama, dan guru menjawabnya kembali. Berdasarkan wawancara dengan guru pengamat, guru praktikan masih perlu menangani respon siswa dengan efektif. Setelah siswa terlihat hampir beres membuat ringkasan, guru mengingatkan siswa dan mencatat di papan tulis bahwa mereka sedang melakukan tahap membuat ringkasan. Kemudian guru meminta siswa membaca buku pintar tahap keempat yaitu meninjau kembali tulisan. Guru meminta seorang siswa untuk memeriksa huruf kapital dan tanda titik, teman yang lain memperbaiki jika ada kekeliruan. Begitu seterusnya sampai semua siswa memeriksa dan memperbaiki. Guru mengingatkan agar ringkasan yang dibuat siswa tidak melebihi batas. Jika melebih batas harus dibuat lebih ringkas lagi dengan kalimat yang lebih singkat. Guru membimbing setiap kelompok dengan baik. Kemudian guru meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan ringkasannya pada kelompok lain di depan kelas. Saat siswa memperlihatkan gambar pemetaan pikirannya, siswa yang lain bertepuk tangan karena gambar yang dibuatnya bagus dan rapi. Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa. Guru memberikan stimulus pada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. Kegiatan evaluasi juga dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini hasil pengamatan pelaksanaan kinerja guru pada siklus dua.

25 82 Tabel 4.8 Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II No. Aspek yang dinilai Skor A. Prapembelajaran 1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa Jumlah 6 Persentase 100 B. Membuka Pembelajaran 1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran 2. Melakukan apersepsi Jumlah 6 Persentase 100 C. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan 2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran menulis ringkasan buku 3. Menjelaskan tahapan metode 6P 4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan 5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau 6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas 7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan 8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil 9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa Jumlah 26 Persentase 96,29 D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa 1. Memelihara ketertiban siswa 2. Membangkitkan antusias siswa 3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok 4. Menangani respon dan pertanyaan siswa 5. Pengorganisasian waktu Jumlah 14 Persentase 93,33 E. Kegiatan Penutup Pembelajaran 1. Menyimpulkan pembelajaran 2. Mengadakan evaluasi Jumlah 6 Persentase 100 Jumlah keseluruhan (JK) 58 Persentase = (JK) X ,67%

26 83 Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai kinerja pelaksanaan pembelajaran menulis ringkasan dengan metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang pada siklus dua ini, dapat dilihat bahwa jumlah skor keseluruhan mencapai 58 dengan persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil siklus satu, maka terjadi peningkatan di mana pada siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase pencapaiannya 85% dan interpretasinya baik sekali. Meskipun terdapat peningkatan yang baik pada siklus dua ini, masih perlu perbaikan pada aspek periksa di kegiatan inti dan menangani respon siswa agar target 100% tercapai. c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus II Pada siklus dua, dilakukan juga pengamatan pada aktivitas pembelajaran siswa. Aspek yang diamati masih sama dengan siklus satu yang meliputi mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme. Berikut ini disajikan data aktivitas siswa. Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Aspek yang dinilai No. Memperhatikan Nama Mengerjakan tugas Antusiasme Skor penjelasan guru B C K 1 Adis Saputra 9 B 2 Alif Setiawan 9 B 3 Andini Putri L. 9 B 4 Anggyta Sry W. 9 B 5 Azka Saputra 6 C 6 Dea Septiani 9 B 7 Dede Andi T. 8 Edwar 6 C 9 Elen Windita 9 B 10 Ganjar Mujijat 7 B 11 Heryanto 6 C 12 Irna Ningsih 9 B 13 Lisnawati 9 B 14 M. Farhan A. 9 B 15 Nur Fadilah Aini 9 B 16 Opik Ramadan 6 C 17 Septi Rahma J. 9 B 18 Shelomita 7 B 19 Sinta Laudya M. 9 B 20 Siti Hapiya 9 B 21 Siti Nurhasanah 9 B 22 Taofik Hidayat 7 B 23 Tari Febriani 9 B 24 Vipit Maryani 9 B Jumlah Persentase (%)

27 84 Dari hasil observasi pada Tabel 4.9 terlihat pada aspek mengerjakan tugas, 16 siswa atau 69% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, tidak bercanda, dan tidak mengganggu orang lain. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria berjumlah tujuh orang atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru, 16 siswa atau 69% memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang bercanda. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria saja berjumlah tujuh orang atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% memenuhi satu kriteria. Pada asepk antusiasme 19 siswa atau 82% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi dua kriteria berjumlah empat orang atau 18%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu kriteria (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan pembulatan angka). Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang atau 82%. Kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 18%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Jika dibandingkan dengan siklus satu, aktivitas siswa di siklus dua ini meningkat. Pada siklus satu, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Dari hasil pemaparan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih perlu adanya perbaikan pembelajaran untuk memenuhi target 85% siswa mendapat kriteria baik. Pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dapat terpantau pada papan ketertiban. Siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas dan kurang memperhatikan penjelasan guru dilaporkan oleh ketua kelompoknya atau guru sendiri yang melihatnya. Terdapat empat orang siswa yang mendapat bintang merah, masing-masing siswa mendapatkan satu bintang merah. Setelah dilakukan wawancara, siswa bercanda karena sedang menunggu giliran mengerjakan tugas. Ada juga yang terpengaruh oleh teman yang bercanda. Berdasarkan hasil catatan lapangan, pada saat membuat peta pikiran, siswa terlihat antusias. Mereka membuat gambar yang menandakan sesuatu dalam ringkasannya. Saat siswa melihat peta pemikiran buatan guru, beberapa siswa mendekati gambar dan merasa tertarik. Saat teman mereka mempresentasikan

28 85 gambar pemetaan pikirannya siswa bertepuk tangan karena gambarnya bagus dan rapi. Pada saat proses membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat, siswa di kelompok 4 bertanya. Tidak lama kemudian siswa dari kelompok lain juga bertanya dengan pertanyaan hampir sama. Pada pembelajaran siklus dua, tidak lagi ditemukan dominasi dari siswa tertentu. Pada saat memeriksa ejaan, di beberapa kelompok, siswa unggul sudah membimbing siswa asor untuk menuliskan ringkasan dan memperbaiki penulisan ejaan dengan benar. Namun, siswa asor seringkali melakukan kesalahan. d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus II Setelah melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan dengan beberapa perbaikan, maka diperoleh hasil tes siswa. Hasil tes tersebut dipaparkan pada tabel berikut. Tabel 4.10 Data Hasil Tes Siswa Siklus II No. Nama Aspek yang dinilai A B C D E Skor Nilai Adis Saputra ,12 T 2 Alif Setiawan ,12 T 3 Andini Putri Lestari ,12 T 4 Anggyta Sry Wulandary ,12 T 5 Azka Saputra ,23 T 6 Dea Septiani ,12 T 7 Dede Andi Triana 8 Edwar ,94 BT 9 Elen Windita T 10 Ganjar Mujijat ,82 BT 11 Heryanto ,35 T 12 Irna Ningsih ,12 T 13 Lisnawati ,12 T 14 Muhamad Farhan A ,23 T 15 Nur Fadilah Aini A T 16 Opik Ramadan ,71 BT 17 Septi Rahma Juwita ,23 T 18 Shelomita ,71 BT 19 Sinta Laudya Maharani T 20 Siti Hapiya T 21 Siti Nurhasanah T 22 Taofik Hidayat ,70 BT 23 Tari Febriani ,12 T 24 Vipit Maryani T Jumlah , Persentase (%) 21,74 78,26 Rata-rata 11,83 69,61

29 86 Keterangan: 1) Aspek yang dinilai A (kolom 3) = pengertian ringkasan B (kolom 4) = tahapan meringkas C (kolom 5) = kelengkapan gagasan D (kolom 6) = panjang ringkasan E (kolom 7) = penggunaan ejaan 2) Skor ideal adalah 17. 3) KKM= 70 T = Tuntas BT = Belum Tuntas 4) Tuntas apabila 70. Berdasarkan Tabel 4.10 secara keseluruhan keterampilan menulis ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus dua ini, 18 siswa atau 78,26% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan dengan siklus satu maka pada siklus dua terdapat peningkatan. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau 58,33% yang memenuhi KKM. Pada aspek pengertian ringkasan, 20 siswa atau 86,95% menjawab pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan tiga siswa atau 13,04% menjawab dengan salah. Pada aspek tahapan meringkas, 22 siswa atau 95,65% menjawab dengan empat tahap benar. Tidak ada siswa atau 0% yang menjawab tiga tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Hanya seorang siswa atau 4,35% menjawab satu tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% jawabannya salah dan tidak diisi. Pada aspek kelengkapan gagasan 15 orang siswa atau 65,21% menulis dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 21,74% menulis dengan 5-7 gagasan sesuai buku. Tiga siswa atau 17,39% menulis 3-4 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.

30 87 Pada aspek panjang ringkasan 18 siswa atau 78,26% yang panjang ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Seorang siswa atau 4,35% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Empat siswa atau 17,39% yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya lebih dari enam baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4. Pada aspek penggunaan ejaan, sembilan siswa atau 39,13% tidak ada kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau 34,78% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Enam siswa atau 26,09% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Pada siklus dua, tidak terdapat siswa yang menghapus tulisannya. Persentase pada setiap aspek menulis ringkasannya sudah meningkat dan lebih baik. Pada aspek pengertian dan tahap meringkas, persentase skor siswa yang mendapatkan skor bagus sudah cukup tinggi. Hal ini membantah anggapan guru pengamat bahwa soal uraian dirasa terlalu sulit bagi siswa. Namun, pada aspek penggunaan ejaan siswa yang memperoleh skor 4 masih rendah. Pada saat bekerja kelompok, siswa saling mengingatkan dan memperbaiki penggunaan ejaan. Tetapi, saat evaluasi masih banyak siswa yang tidak menggunakan huruf kapital dan tanda titik yang benar karena mereka bekerja secara individu. e. Analisis dan Refleksi Siklus II 1) Analisis Siklus II Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan metode 6P. Dari analisis ini akan dibuat refleksi untuk perbaikan-perbaikan dalam

31 88 pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang pada pembelajaran siklus tiga. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus dua. a) Kinerja Guru (1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing siswa.meskipun dalam buku pintar meringkas sudah terdapat penjelasan mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda titik disertai dengan contohnya, namun siswa masih belum bisa mengaplikasikannya saat ia menulis. (2) Guru masih kurang memeliharafokus siswa dalam mengerjakan tugas dan memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran. Meskipun guru sudah menegur dan mengingatkan adanya bintang merah. (3) Guru selalu menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa hanya dalam kelompok saja, sehingga kelompok lain juga menanyakan hal yang sama. b) Aktivitas Siswa (1) Siswa masih ada yang masih suka bercanda meskipun tidak banyak. (2) Masih ada siswa yang kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan guru. c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa (1) Siswa masih kurang memahami penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat. Persentase perolehan skor pada aspek penggunaan ejaan juga masih rendah. 2) Refleksi Siklus II Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus tiga karena target pencapaian belum tercapai semua sehingga masih perlu dilakukan perbaikan. Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

32 89 a) Kinerja Guru (1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing siswa.di siklus tiga, guru akan lebih menekankan pada pembimbingan penggunaan ejaan dengan memberikan contoh, meskipun tidak melepaskan bimbingan di tahap lain. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui penggunaan huruf kapital yang tepat dan benar. (2) Untuk lebih meningkatkan fokus siswa, selain memberlakukan bintang merah, guru pada siklus tiga akan melaksanakan kuis kecil dan melemparkan pertanyaan pada siswa yang kurang fokus saat mengerjakan tugas dan memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat hadiah. (3) Untuk menangani pertanyaan siswa yang sering berulang, guru akan melaksanakan mini lesson. Mini lesson diberikan pada kelompok yang masih kurang memahami materi pembelajaran. Pada mini lesson ini, siswa diberi tips dan langkah-langkah pada suatu fokus materi seperti pada tahap periksa. b) Aktivitas Siswa (1) Agar siswa tidak bercanda, pada siklus tiga guru akan menegaskan kembali peraturan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada siswa yang bercanda, tidak fokus, dan tidak mengerjakan tugas. Siswa yang mendapat bintang merah pada pertemuan siklus dua akan diakumulasikan dengan pembelajaran di siklus tiga. (2) Agar siswa fokus saat memperhatikan penjelasan guru, pada siklus tiga siswa diminta mencatat di buku catatanny masing-masing apa yang dijelaskan guru sebagai bahan kuis. Jika ada siswa yang tidak mencatat maka mendapat bintang merah. c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa (1) Untuk mengatasi siswa yang masih kurang memahami penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda titik, pada siklus tiga guru akan melatih siswa dengan memberikan kuis untuk memperbaiki kesalahan penulisan huruf kapital dan tanda titik yang ada di papan tulis. Siswa yang ke depan merupakan siswa

33 90 yang belum paham benar tentang penggunaan huruf kapital ini. Jika siswa masih melakukan kesalahan, maka akan dibantu dengan siswa unggul. Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus II. Tabel 4.11 Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus II yang Terkumpul Aspek yang diamati Kinerja Guru Fakta yang Ditemukan Target Keterangan Hasil kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran siklus dua jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22%. Hal ini jika diinterpretasikan maka termasuk kriteria baik sekali. Jika dibandingkan dengan perencanaan pembelajaran siklus satu, maka terjadi peningkatan. Pada siklus satu jumlah skor keseluruahan mencapai 31 dengan persentase 86,11%. Target yang diharapkan mencapai 100%, semua aspek yang dinilai memperoleh skor 3 dan mendapat interprestasi baik. Target belum tercapai, diperlukan perbaikan pada tindakan di siklus tiga. Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus dua, jumlah skor keseluruhan mencapai 58 dengan persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil siklus satu, maka terjadi peningkatan di mana pada siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase pencapaiannya 85% dan interpretasinya baik sekali. Aktivitas Siswa Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang atau 83%. Kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 17%, dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Jika dibandingkan dengan siklus satu, aktivitas siswa di siklus dua ini meningkat. Pada siklus satu siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria Tes Hasil Pembelajaran kurang atau 0%. Pada siklus dua ini 18 siswa atau 78,26% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan dengan siklus satu maka pada siklus dua terdapat peningkatan. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau 58,33% yang memenuhi KKM. Target yang diharapkan adalah semua siswa mendapat kriteria baik dengan mencapai 85%. Target yang diharapkan yaitu 20 siswa atau 85% memenuhi KKM. Target belum tercapai, diperlukan perbaikan pada tindakan di siklus tiga. Target belum tercapai, diperlukan perbaikan pada tindakan di siklus tiga.

34 91 3. Paparan Data Tindakan Siklus III Berdasarkan paparan data siklus dua, hasil yang dicapai masih belum memenuhi target pencapaian penelitian ini. Dengan adanya hasil analisis dan refleksi di siklus dua, maka dilaksanakan pembelajaran menulis ringkasan isi buku di siklus tiga untuk memperbaiki pembelajaran agar target dapat tercapai. Setelah dilaksanakan siklus tiga, diperoleh hasil dari beberapa aspek seperti kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil belajar siswa. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi. Berikut ini dipaparkan hasil dari pelaksanaan siklus tiga pembelajaran menulis ringksan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang. a. Paparan Data Perencanaan Siklus III Perencanaan pembelajaran pada siklus tiga merupakan hasil dari refleksi pada pembelajaran di siklus dua. Perencanaan ini, dibuat lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. Berikut ini paparan perencanaan pembelajaran pada siklus tiga. (1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus dua. (2) Membuat soal evaluasi. (3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada setiap pembahasan dalam buku. (4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik. (5) Menyiapkan buku pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya. (6) Guru mempersiapkan materi untuk melaksanakan mini lesson. (7) Guru mempersiapkan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mencatat materi, lalu menempelkannya di papan ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia mendapat sanksi. Jumlah bintang merah pada pembelajaran siklus dua diakumulasi dengan bintang merah pada pembelajaran siklus tiga.

35 92 (8) Guru menyiapkan pertanyaan untuk mini kuis dan menyiapkan hadiah bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Setelah perencanaan pembelajaran dibuat, maka dilakukan penilaian oleh pengamat. Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran. No. Tabel 4.12 Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus III Aspek yang dinilai A. Perumusan Tujuan 1. Kelengkapan cakupan rumusan 2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar Skor Jumlah A 6 Persentase 100 B. Pengorganisasian Materi 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian dengan alokasi waktu 3. Keruntutan dan sistematika materi Jumlah B 9 Persentase 100 C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran 1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa Jumlah C 6 Persentase 100 D. Skenario Kegiatan Pembelajaran 1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa 3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Jumlah D 9 Persentase 100 E. Penilaian Hasil Belajar 1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kelengkapan instrumen penilaian Jumlah E 6 Persentase 100 Jumlah keseluruhan (JK) 36 Persentase = (JK) X %

36 93 Dari Tabel 4.12 mengenai kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran siklus tiga, diperoleh jumlah skor keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100% dan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil pada siklus dua terjadi peningkatan. Pada siklus dua, jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22% dan interpretasi baik sekali. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengamat, perencanaan pembelajaran telah dibuat dengan sangat baik. Hal ini berdasarkan perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan. b. Paparan Data Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Siklus III Pelaksanaan pembelajaran siklus tiga ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Juni Dimulai dari pukul sampai dengan selesai sesuai alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti oleh 24 siswa. Semua siswa hadir pada pembelajaran siklus tiga ini. Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan pelaksanaan pada siklus dua. Namun, ada sedikit penambahan langkah pada pembelajarannya seperti pemberian mini kuis dan mini lesson. Berdasarkan catatan lapangan, guru tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan pemelajaran. Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis. Kelas terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi pada kelompoknya masing-masing. Guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan mengecek kehadiran siswa. Semua siswa kelas V SDN Sirahcipelang hadir. Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel bersama siswa. Guru menjelaskan garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat pembelajaran menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat pembelajaran pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu meliputi pensil warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas. Guru juga menjelaskan dan menekankan kembali aturan bintang merah pada siswa. Selain itu, guru juga menegaskan kembali pada siswa tentang peraturan penggunaan pensil warna. Guru juga memberikan tugas untuk mencatat apa yang guru tulis di papan tulis. Untuk siswa yang tidak mencatat, maka ia akan

37 94 mendapat bintang merah. Selain itu, guru menjelaskan akan dilakukan mini kusi pada saat pembelajaran. Suatu ketika, guru akan memberikan pertanyaan pada beberapa siswa. Siswa yang menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah. Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan baik. Guru menjelasakan materi menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya. Setiap siswa melakukan tahapan meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa siswa sedang melakukan tahap itu dengan menulis di papan tulis dan mengumumkannya pada siswa, atau terkadang guru juga memberikan kuis untuk mengingatkan siswa. Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas. Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan buku pada siklus dua. Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah dipajang dipapan tulis. Guru melakukan mini lesson pada dua kelompok yang mengajukan pertanyaan tentang cara menggarisbawahi. Setelah diberikan mini lesson, siswa terlihat lebih paham daripada hanya dijawab pertanyaannya saja. Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide pokok. Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru membimbing siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka buat, teman

38 95 yang lain memperhatikannya jika ada yang terlewat. Kemudian guru membimbing siswa membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat serta memberikan contoh. Guru memberikan mini lesson pada siswa yang bertanya dan belum paham betul dengan kalimat yang singkat. Setelah siswa terlihat hampir selesai membuat ringkasan, guru memberikan mini kuis dengan pertanyaan tahap apa yang sedang mereka lakukan. Berdasarkan catatan lapangan, siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan. Lalu guru menunjuk seorang siswa ke depan untuk menuliskan jawabannya. Kemudian guru meminta siswa membaca buku pintar tahap keempat yaitu meninjau kembali tulisan. Guru meminta seorang siswa untuk memeriksa huruf kapital dan tanda titik, teman yang lain memperbaiki jika ada kekeliruan. Begitu seterusnya sampai semua siswa memeriksa dan memperbaiki. Guru mengingatkan agar ringkasan yang dibuat siswa tidak melebihi batas. Jika melebih batas harus dibuat lebih ringkas lagi dengan kalimat yang lebih singkat. Guru membimbing setiap kelompok dengan baik. Guru memberikan mini kuis dimana siswa harus memperbaiki kalimat yang guru tulis di papan tulis. Berdasarkan catatan lapangan, seorang siswa yang belum paham di siklus dua ditunjuk ke depan dan dibimbing oleh guru memperbaiki tulisan. Ia bisa mengerjakannya. Guru menunjuk siswa berikutnya, namun ia merasa agak kesulitan menemukan kesalahan penulisan pada kalimat yang guru tulis. Lalu, guru meminta seorang siswa unggul untuk membantu mengerjakan. Guru memberikan apresiasi pada siswa yang ke depan dengan memberikan hadiah. Setelah siswa menyelesaikan ringkasannya, guru meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan ringkasannya pada kelompok lain di depan kelas. Kemudian guru memberikan mini kuis lagi dengan menanyakan tahap meringkas. Siswa antusias menjawab. Siswa yang guru tunjuk bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa. Guru memberikan stimulus pada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. Kegiatan evaluasi juga dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini hasil pengamatan pelaksanaan kinerja guru pada siklus tiga.

39 96 Tabel 4.13 Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III No. Aspek yang dinilai Skor A. Prapembelajaran 1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa Jumlah 6 Persentase 100 B. Membuka Pembelajaran 1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran 2. Melakukan apersepsi Jumlah 6 Persentase 100 C. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan 2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran menulis ringkasan buku 3. Menjelaskan tahapan metode 6P 4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan 5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau 6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas 7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan 8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil 9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa Jumlah 27 Persentase 100 D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa 1. Memelihara ketertiban siswa 2. Membangkitkan antusias siswa 3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok 4. Menangani respon dan pertanyaan siswa 5. Pengorganisasian waktu Jumlah 15 Persentase 100 E. Kegiatan Penutup Pembelajaran 3. Menyimpulkan pembelajaran 4. Mengadakan evaluasi Jumlah 6 Persentase 100 Jumlah keseluruhan (JK) 60 Persentase = (JK) X %

40 97 Berdasarkan data yang ada pada Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V SDN Sirahcipelang memperoleh jumlah skor keseluruhan 60 dengan persentase 100% dan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran di siklus dua, terjadi peningkatan. Pada siklus dua jumlah skor keseluruhan 58 dengan persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III Pada saat pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V SDN Sirahcipelang siklus tiga, dilakukan juga pengamatan terhadap aktivitas siswa. Berikut ini dipaparkan hasil pengamatannya. Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Aspek yang dinilai No. Nama Mengerjakan tugas Memperhatikan penjelasan guru Antusiasme Skor B C K 1 Adis Saputra 9 B 2 Alif Setiawan 9 B 3 Andini Putri L. 9 B 4 Anggyta Sry W. 9 B 5 Azka Saputra 8 B 6 Dea Septiani 9 B 7 Dede Andi T. 8 B 8 Edwar 6 C 9 Elen Windita 9 B 10 Ganjar Mujijat 8 B 11 Heryanto 8 B 12 Irna Ningsih 9 B 13 Lisnawati 9 B 14 M. Farhan A. 9 B 15 Nur Fadilah Aini 9 B 16 Opik Ramadan 8 B 17 Septi Rahma J. 9 B 18 Shelomita 9 B 19 Sinta Laudya M. 9 B 20 Siti Hapiya 9 B 21 Siti Nurhasanah 9 B 22 Taofik Hidayat 9 B 23 Tari Febriani 9 B 24 Vipit Maryani 9 B Jumlah Persentase (%)

41 98 Dari hasil observasi pada Tabel 4.14 terlihat pada asepk mengerjakan tugas, 23 siswa atau 96% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, tidak bercanda, dan tidak mengganggu orang lain. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria berjumlah satu orang atau 4%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru 21 siswa atau 88% memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang bercanda. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria saja berjumlah tiga orang atau 12%. Tidak ada siswa atau 0% memenuhi satu kriteria. Pada asepk antusiasme 20 siswa atau 83% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi dua kriteria berjumlah empat orang atau 17%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu kriteria (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan pembulatan angka). Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baikberjumlah 23 siswa dengan persentase 96%. Sedangkan siswa yang mendapat kriteria cukup hanya seorang dengan persentase 4%. Tidak ada yang mendapat kriteria kurang, sehingga persentasenya 0%.Jika dibandingkan dengan aktivitas siswa di siklus dua, 19 orang siswa atau 83% memperoleh kriteria baik. Sedangkan kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 17%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus tiga terjadi peningkatan. Selain itu, aspek aktivitas siswa juga sudah mencapai target pencapaian bahkan melebihi. Target pencapaian pada aspek aktivitas siswa adalah 85% siswa mendapat kriteria baik. Pada saat pembelajaran, suasana kelas terlihat kondusif. Siswa beraktivitas sesuai dengan tugasnya. Berdasarkan catatan lapangan, tidak ada siswa yang bercanda sehingga tidak ada yang mendapatkan bintang merah. Hanya ada satu siswa yang masih saja kurang memperhatikan penjelasan dan kurang aktif di kelompoknya. Setelah diwawancara, ternyata ia memang kebingungan dalam melaksanakan tahap-tahap meringkas. Pada saat diberi mini kuis, berdasarkan catatan lapangan, siswa terlihat antusias. Mereka belajar dengan fokus dan mencatat materi agar bisa menjawab kuis dan mendapat hadiah. Pada siklus tiga, hanya dua kelompok yang belum paham sehingga diberikan mini lesson.

42 99 d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus III Setelah melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V SDN Sirahcipelang dengan beberapa perbaikan, maka diperoleh hasil tes siswa. Hasil tes tersebut dipaparkan pada tabel berikut. Tabel 4.15 Data Hasil Tes Siswa SiklusIII No. Nama Aspek yang dinilai A B C D E Skor Nilai Adis Saputra T 2 Alif Setiawan ,12 T 3 Andini Putri Lestari T 4 Anggyta Sry Wulandary T 5 Azka Saputra ,12 T 6 Dea Septiani ,12 T 7 Dede Andi Triana ,23 T 8 Edwar ,71 BT 9 Elen Windita T 10 Ganjar Mujijat ,12 T 11 Heryanto ,23 T 12 Irna Ningsih ,12 T 13 Lisnawati T 14 Muhamad Farhan A ,23 T 15 Nur Fadilah Aini A T 16 Opik Ramadan ,35 T 17 Septi Rahma Juwita ,12 T 18 Shelomita ,12 T 19 Sinta Laudya Maharani T 20 Siti Hapiya T 21 Siti Nurhasanah T 22 Taofik Hidayat T 23 Tari Febriani T 24 Vipit Maryani T Jumlah , Keterangan: 1) Aspek yang dinilai A (kolom 3) = pengertian ringkasan B (kolom 4) = tahapan meringkas C (kolom 5) = kelengkapan gagasan D (kolom 6) = panjang ringkasan E (kolom 7) = penggunaan ejaan 2) Skor ideal adalah 17. 3) KKM= 70 T = Tuntas Persentase (%) 4,17 95,83 Rata-rata 16,08 94,61

43 100 BT = Belum Tuntas 4) Tuntas apabila 70. Berdasarkan Tabel 4.15, secara keseluruhan keterampilan menulis ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus tiga ini, 23 siswa atau 95,83% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan seorang siswa atau 4,17% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan dengan siklus dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM. Pada aspek pengertian ringkasan, 21 siswa atau 87,5% menjawab pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan tiga siswa atau 12,5% menjawab dengan salah. Pada aspek tahapan meringkas, 23 siswa atau 95,83% menjawab dengan empat tahap benar. Tidak ada siswa atau 0% yang menjawab tiga tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Hanya seorang siswa atau 4,17% menjawab satu tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% jawabannya salah dan tidak diisi. Pada aspek kelengkapan gagasan 23 orang siswa atau 95,83% menulis dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Seorang siswa atau 4,17% menulis dengan 5-7 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% menulis 3-4 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku. Pada aspek panjang ringkasan 21 siswa atau 87,5% yang panjang ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Tiga orang siswa atau 12,5% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya lebih dari 6 baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4. Pada aspek penggunaan ejaan, 14 siswa atau 39,13% tidak ada kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau 33,33% terdapat

44 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Dua siswa atau 8,33% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Pada setiap aspek menulis ringkasan terjadi peningkatan yang baik. Namun, persentase perolehan skor empat pada aspek penggunaan huruf kapital dan tanda titik masih rendah dibandingkan dengan aspek yang lain. Pada saat pembelajaran, siswa terlihat saling bantu saat memeriksa ringkasan yang kelompok buat. Ketika siswa disuruh ke depan menjawab kuis pun, siswa bisa melihat kesalahan penulisan huruf kapital. Menurut hasil wawancara dengan siswa yang memiliki skor rendah pada aspek penggunaan hurf kapital dan tanda titik, ia suka tidak sadar ketika menulis. Ia memeriksa tulisannya hanya sekilas karena ingin segera mengumpulkan soal evaluasinya. e. Analisis dan Refleksi Siklus III Setelah dilakukan pemaparan data, maka dilaksanakan analisis dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil analisis dan refleksi ini, berguna untuk menentukan perlu tidaknya dilaksanakan perbaikan di pembelajaran pada siklus selanjutnya. Berikut ini disajikan hasil analisis dan refleksi pembelajaran siklus tiga. 1) Analisis Siklus III (a) Kinerja guru Kinerja guru pada siklus tiga sudah dinilai baik sekali. Perencanaan pembelajaran sudah disusun dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula. Tidak ada kendala yang dihadapi pada saat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran meringkas isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang dengan metode 6P ini. (b) Aktivitas Siswa Semua siswa terlihat terlibat dalam pembelajaran. Mereka mengerjakan tugasnya dengan baik. Tidak ada siswa yang mendapat bintang merah menandakan siswa sudah dapat mengerjakan tugas dengan baik, memperhatikan

45 102 penjelasan guru, dan antusias. Keantusiasan siswa juga ditandai dengan banyaknya siswa yang mengangkat tangan dan merasa senang saat diberikan mini kuis. Target 85% siswa mendapatkan kriteri baik sudah tercapai. (c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa Keterampilan siswa dalam menulis ringkasan buku sudah baik scara keseluruhan. Dalam aspek pengertian ringkasan, tahap-tahap meringkas, kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan huruf kapital serta tanda titik sudah baik. Target 85% siswa mencapai kriteria ketntasan minimal sudah tercapai. 2) Refleksi Siklus III Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang telah dilakukan serta membuat tindak lanjut terhadap hasil refleksi. Data yang direfleksi mencakup aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil tes siswa dalam pembelajaran meringkas yang merupakan hasil dari analisis. Berikut ini dipaparkan hasil refleksinya. a) Kinerja Guru Berdasarkan hasil analisis, kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sudah baik sekali. Target pencapain 100% dengan interpretasi baik sekali sudah tercapai di pembelajaran siklus tiga. Hal ini menandakan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran meringkas isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang menggunakan metode 6P sudah mencapai hasil yang ditargetkan, sehingga tidak diperlukan adanya pembelajaran siklus berikutnya. b) Aktivitas Siswa Berdasarkan analisis pada aspek aktivitas siswa, semua siswa terlibat dalam pembelajaran. Mereka mengerjakan tugas dengan baik, memperhatikan penjelasan guru dengan baik, serta antusias pada saat belajar. Aktivitas siswa ini telah mencapai target 85% siswa mendapat kriteria baik, bahkan melebihi. Hal ini

46 103 menandakan bahwa tidak perlu dilaksanakan lagi pembelajaran meringkas isi buku dengan menggunakan metode 6P siklus selanjutnya. c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa Keterampilan menulis siswa sudah baik secara keseluruhan. Target pencapaian 85% siswa memenuhi KKM sudah tercapai bahkan melebihi. Hal tersebut menandakan bahwa tidak perlu diadakannya pembelajaran pada siklus berikutnya. Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus III. Tabel 4.16 Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus III yang Terkumpul Aspek yang diamati Kinerja Guru Aktivitas Siswa Fakta yang Ditemukan Target Keterangan Hasil kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran siklus tiga jumlah skor keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100% dengan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan perencanaan pembelajaran siklus dua, maka terjadi peningkatan. Pada siklus dua jumlah skor keseluruahan mencapai 35 dengan persentase 97,22%. Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus tiga, jumlah skor keseluruhan mencapai 60 dengan persentasenya 100%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil siklus dua, maka terjadi peningkatan di mana pada siklus dua jumlah skor keseluruhan adalah 58 dengan persentase pencapaiannya 96,67% dan interpretasinya baik sekali. Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 23 siswa dengan persentase 96%. Sedangkan siswa yang mendapat kriteria cukup hanya seorang dengan persentase 4%. Tidak ada yang mendapat kriteria kurang, sehingga persentasenya 0%. Jika dibandingkan dengan aktivitas siswa di siklus dua, 19 orang siswa atau 83% memperoleh kriteria baik. Sedangkan kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 17%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Target yang diharapkan mencapai 100%, semua aspek yang dinilai memperoleh skor 3 dan mendapat interprestasi baik. Target yang diharapkan adalah semua siswa mendapat kriteria baik dengan mencapai 85%. Target tercapai. Target tercapai. Tes Hasil Pembelajaran Pada siklus tiga ini, 23 siswa atau 95,83% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan seorang siswa atau 4,17% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan dengan siklus dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM. Target yang diharapkan yaitu 20 siswa atau 85% yang tuntas KKM. Target tercapai.

47 104 C. Paparan Wawancara Guru dan Siswa Sebagai penguat secara keseluruhan mengenai pembelajaran meringkas buku di kelas V SDN Sirahcipelang menggunakan metode 6P, dilaksanakan wawancara pada guru pengamat dan siswa. Wawancara ini merupakan pengumpulan data sekunder setelah dilaksanakan tiga siklus pembelajaran. Guru yang diwawancarai adalah guru pengamat. Wawancara meliputi dampak positif penggunaan metode 6P pada pembelajaran menulis ringkasan buku dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Menurut guru pengamat metode 6P merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang membuat metode pembelajaran lebih bervariasi. Metode ini dirasa cocok diajarkan di kelas tinggi untuk pembelajaran meringkas buku. Untuk menggunakan metode ini, guru harus memahami terlebih dahulu tahapantahapannya. Metode ini juga memberikan dampak positif pada pembelajaran dengan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis ringkasan buku. Menurut guru pengamat, respon siswa sangat baik. Mereka terlihat senang dan antusias dalam belajar karena cara pengajaran dari guru praktikan yang membangkitkan antusias siswa. Siswa yang diwawancara merupakan perwakilan saja. Menurut siswa, mereka merasa senang saat belajar. Mereka bersemangat saat menggambar peta pikiran dan menjawab kuis. Mereka juga merasa senang dan bersungguh-sungguh saat belajar karena mereka tahu manfaat meringkas sehingga mereka memiliki keinginan untuk bisa mengerjakan tugasnya. Mereka juga senang membaca buku, terlebih dengan buku pengetahuan yang memiliki gambar-gambar yang menarik. D. Pembahasan Pelaksanaan penelitian pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang dengan menggunakan metode 6P, dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus meneliti aspek sesuai tujuan penelitian yaitu aspek kinerja guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis siswa sebagai hasil belajar.

48 Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran, karena fungsi utama guru salahsatunya adalah sebagai seorang perencana pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Gage dan Berliner (Suyono & Hariyanto, 2011, hlm. 187) bahwa Ada tiga fungsi utama guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai perencana (planner), pelaksana dan pengelola (organizer), dan penilai (evaluator). Pembelajaran yang dilaksanakan selama tiga siklus pada aspek kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran meringkas isi buku menggunakan metode 6P di SDN Sirahcipelang direncanakan dengan baik sekali. Untuk mencapai niali akhir baik sekali, terjadi perbaikan pada setiap siklusnya. Pada siklus satu guru membuat format pemetaan pikiran untuk diisi siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah dalam membuat peta pikirannya. Namun, hal ini tidak membuat siswa antusias sehingga skor pada aspek kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa hanya dua. Guru melakukan perbaikan pada siklus dua dengan membebaskan siswa membuat pemetaan pikiran sesuai dengan kreasinya agar siswa dapat memberikan gambar dan mewarnaninya agar lebih menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Buzan (2004) bahwa gambar dapat memusatkan pikiran dan mengandung seribu kata, sedangkan warna dapat meningkatkan kreatifitas, membuat lebih hidup, dan lebih menyenangkan. Pada siklus dua, guru menyediakan media gambar contoh pemetaan pikaran. Media gambar akan membantu siswa mempermudah dalam membuat peta pikiran. Selain itu, media ini juga mampu meningkatkan ketertarikan siswa dengan adanya respon dari siswa dengan melihat gambar secara lebih dekat saat guru memajang gambar di depan kelas. Pembuatan media gambar ini didasari oleh pendapat Sudirman (dalam Djuanda, 2014) bahwa salah satu ciri media gambar yang baik adalah dapat menyampaiakn ide tertentu, memberikan kesan, merangsang orang untuk melihat, menarik dan sesuai tujuan pembelajaran. Selain itu, pada siklus dua, guru menyiapkan kata utama pada setiap pembahasan dalam buku. Hal ini untuk meningkatkan penilaian aspek mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas pada pelaksanaan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih mudah menganalisis

49 106 bacaan untuk menetapkan kata kunci dan menggaris bawahinya. Hal ini berdasarkan pendapat Olivia (2009, hlm. 64) yang mengemukakan tips menggarisbawahi kata kunci yaitu Garis bawah yang dibuat harus merupakan prinsip dasar dan transisi dari analisismu sendiri dari buku pelajaran dan bentuknya juga harus diorganisasikan. Guru juga membuat buku petunjuk tahap meringkas. Buku ini sebagai salah satu sumber belajar yang mempermudah untuk mengingatkan siswa bahwa ia sedang melaksanakan tahap meringkas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (dalam Djuanda, 2014, 53) Sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar. Pada siklus satu dan dua, aspek kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran selalu bernilai dua. Hal ini terjadi pemahaman yang berbeda antara guru pengamat dan guru praktikan. Guru pengamat beranggapan bahwa jumlah soal harus sama dengan jumlah tujuan. Beliau juga berpendapat bahwa bentuk soal uraian terlau sulit untuk siswa. Namun hal tersebut sudah diklarifikasi dengan berdiskusi dan menyampaikan expert opinion. Jumlah soal tidaklah harus sama dengan jumlah tujuan. Jika satu soal sudah dapat mencakup semua aspek tujuan, maka tidak perlu soal lain, hal ini dikhawatirkan akan terjadi ambiguitas. Seperti pada penelitian ini, tujuan menulis ringkasan terdiri dari tiga aspek, kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan huruf kapital serta tanda titik. Tiga aspek tersebut dijadikan satu soal saja dengan perintah buatlah sebuah ringkasan dari buku yang telah dipilih dengan gagasan yang lengkap, panjang ringkasan sesuai aturan, dan huruf kapital serta tanda titik yang benar. Soal uraian tersebut mampu dijawab siswa. Pada siklus tiga, guru praktikan merencanakan tujuan pembelajaran, mengorganisasikan materi, memilih sumber belajar dan media pembelajaran, merencanakan skenario pembelajaran, dan merencanakan penilaian dengan baik sekali. Guru menyiapkan gambar peta pikiran sebagai contoh untuk diamati siswa, menyiapkan materi dengan bahasa yang mudah siswa pahami. Hal ini sesuai dengan implikasi teori belajar konstruktivisme yangi dikemukakan oleh Djuanda (2014) bahwa dalam merencanakan isi dan proses pembelajaran bahasa Indonesia, guru harus mempersiapkan materi konkret yang bisa diamati siswa, karakteristik

50 107 materi, hubungan materi dengan lingkungan siswa, serta keterhubungan pembelajaran dengan kehidupan sosial siswa. Berikut ini diagram peningkatan kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran ,11 97, Sikuls 1 Siklus 2 Siklus 3 Skor Persentase Diagram 4.1 Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Pada siklus satu, jumlah skor keseluruhan adalah 31 dengan persentase pencapaian 86,11% dan mendapat kriteria baik sekalipada siklus dua, jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22% dan mendapat kriteria baik sekali. Hal ini dikarenakan dilaksanakannya perbaikan pada aspek pengorganisasian materi, pemilihan sumber dan media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan pada siklus tiga, jumlah skor keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100% dengan interpretasi baik sekali. Hal ini dikarenakan dilaksanakannya perbaikan pada aspek penilaian hasil belajar. Pada siklus tiga, hasil penilaian perencanaan pembelajaran telah mencapai target penelitian dengan perolehan skor ideal 36 dengan persentase 100% dan kriteria baik sekali. 2. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Setelah guru membuat sebuah perencanaan, maka guru melaksanakan rencana yang telah dibuat dalam pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran meringkas isi buku menggunakan metode 6P di SDN Sirahcipealang, guru praktikan melaksanakan pembelajaran dengan baik sekali. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan yang diamati meliputi prapembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan suatu pengantar berkomunikasi dalam sebuah kebudayaan. Dengan berbahasa manusia dapat saling mengerti satu sama lain. Menurut Jacques Barzun (dalam

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang bertujuan untuk memperbaiki yang dilakukan melalui beberapa tahapan siklus. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Pada dasarnya penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Nagrak II di dalam menulis karangan narasi.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN MENEMPEL KATACA DALAM MELENGKAPI PERCAKAPAN RUMPANG

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN MENEMPEL KATACA DALAM MELENGKAPI PERCAKAPAN RUMPANG Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN MENEMPEL KATACA DALAM MELENGKAPI PERCAKAPAN RUMPANG Ana Septianah 1, Dede Tatang Sunarya 2,Ani Nur Aeni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PQRST (PREVIEW, QUESTION, READ, SUMARY, TEST) DENGAN TEKNIK PERMAINAN AMPLOP WARNA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA ANAK Sekar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

Delia Delviani 1, Dadan Djuanda 2, Nurdinah Hanifah 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1

Delia Delviani 1, Dadan Djuanda 2, Nurdinah Hanifah 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) BERBANTUAN MEDIA PUZZLE KALIMAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengenai pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan BKS (Buku Kerja Siswa) sebagai sumber belajar. Tujuan dilaksanakannya penelitian tersebut yaitu

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Dhamaranthy Herdiani Marethania 1, Dede

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam bab IV ini akan disajikan hasil penelitian dan pembehasan dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklus mendeskripsikan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gudangkopi II, alasan memilih lokasi penelitian ini atas beberapa pertimbangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Palasari yang terletak di Jalan Pangeran Sugih No. 23 Kelurahan Kotakulon Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

Erni Epriyanti 1, Prana Dwija Iswara 2, Yedi Kurniadi 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang

Erni Epriyanti 1, Prana Dwija Iswara 2, Yedi Kurniadi 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN TEKNIK TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DAN TEKNIK MKE (MENANDAI KESALAHAN EJAAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI KELAS IVa SDN TEGALKALONG

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan oleh peneliti secara terus menerus melalui beberapa siklus. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Sukamaju Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Ditemukan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Pasanggrahan 1, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Penelitian dilaksanakan di Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa dibagi menjadi dua bagian yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa

Lebih terperinci

Ada dua aspek yang diteliti pada kinerja guru yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Untuk penjelasannya akan dijabarkan di bawah ini.

Ada dua aspek yang diteliti pada kinerja guru yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Untuk penjelasannya akan dijabarkan di bawah ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas II SDN Gudang Kopi I, Kecamatan Sumedang Selatan, kabupaten Sumedang yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan proses seseorang memberi dan menerima informasi yang terjadi setiap waktu. Kesehariannya manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Data awal merupakan data yang diperoleh dari hasil kegiatan observasi dan wawancara kepada guru dan siswa pada hari Sabtu, tanggal 13 Desember 2014,

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Pada penelitian tindakan kelas dilakukan beberapa tahap penelitian yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan BAB III METODE PENELITIAN.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I 142 Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SDN Licin Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : IV/ 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Pada bagian ini, akan dipaparkan mengenai data yang diperoleh peneliti di lapangan pada saat melakukan observasi kegiatan belajar-mengajar, kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto Kecamatan Limboto. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia diperlukan manusia yang lainnya, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Komunikasi merupakan jembatan untuk menjalin hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Paparan data awal diperoleh penulis yaitu dari proses pembelajaran dan dari pelaksanaan tes hasil belajar siswa kelas VA SDN Sukamulya. Data awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (actin reseach) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat hal-hal yang akan dijabarkan. Hasil penelitian ini yaitu semua data yang diperoleh peneliti selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG Widia Nurul Hulpa 1,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas ini melalui penggunaan pengamatan objek secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato SD Inpres Padengo terletak di jalan Bendungan Padengo Desa Padengo

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN ESTAFET WORD WRITING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS

PENERAPAN PERMAINAN ESTAFET WORD WRITING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN PERMAINAN ESTAFET WORD WRITING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS Agiantini Malida Atori, Dede Tatang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN OLEH A L F I A H STB. A 441 10 004 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran PKn kelas V di MI Nurul Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SDN 1 Waruroyom Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Adapun pemilihan lokasi

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi ekonomi pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) model Kemmis dan McTaggart, karena model ini mudah dipahami dan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research. Menurut Wardhani, dkk. (2007: 1.4) Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berbahasa di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari pengembangan aspek kemampuan berbahasa. Hal tersebut memiliki tujuan untuk memperlancar dan mempermudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kelas 3 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menurut Susilo ( 2007 : 6 ) PTK adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dengan nomor akte No. 79/3/KHI/1984. Dengan Luas tanah 128 m². Secara umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dengan nomor akte No. 79/3/KHI/1984. Dengan Luas tanah 128 m². Secara umum BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Setting Penelitian 1. Profil Sekolah Sekolah tempat berlangsungnya penelitian yang terletak di Jalan Ahmad Yani Km. 7200 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Percobaan 2 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IIA/I Alokasi waktu : 2x35 menit A. Standar Kompetensi 3. Memahami teks pendek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (006 :.6). Beliau menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang terdapat pada bab I. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Data awal yang diperoleh memberikan hasil untuk dilakukan perbaikan pada proses dan hasil pembelajaran yang meliputi ketiga aspek kognitif, afektif

Lebih terperinci