BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. SDN 2 Ngaren berada didekat kantor kelurahan desa setempat. Kondisi ruang belajar 8 x 7 meter dengan ventilasi, penerangan, dan pertukaran udara yang cukup. Fasilitas atau sarana dan prasarana belajar mengejar di SD ini juga sudah sangat memadai, seperti LCD, 2 labtop, KIT, dan dan masih banyak lainnya. Sedangkan kondisi siswa sangat heterogen, baik ditinjau dari faktor sosial ekonomi, tingkat pendidikan orang tua, dan kecerdasan siswa maupun lingkungan masyarakat 4.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 17 siswa, terdiri atas 5 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan yang termasuk pada usia operasional konkrit (7-11 tahun). 4.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 selama 3 bulan, mulai bulan Februari sampai bulan April Penelitian terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Siklus pertama membahas tentang pengenalan nilai pecahan sederhana dan siklus kedua membahas tentang perbandingan nilai pecahan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. 4.4 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal Berdasarkan data dokumentasi nilai hasil ulangan pada mata pelajaran matematika siswa kelas III memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal 43

2 44 ini dapat ditunjukkan dari hasil ulangan matematika siswa pada pokok bahasan pecahan sederhana yaitu 64,7% siswa belum tuntas belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (65) yang ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM hanya 35,3% dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 60,58. Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Pada Pra Siklus No. Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Siswa Persentase (%) Ketuntasan ,88 Belum tuntas ,76 Belum tuntas ,06 Belum tuntas ,65 Tuntas ,88 Tuntas Rata-rata 60,58 Nilai tertinggi 80 Nilai terendah Berdasarkan tabel 4.1 hasil belajar matematika dari siswa kelas III SDN 2 Ngaren rendah, hal itu dapat dilihat dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=65). Diketahui untuk nilai 29 s/d 40 terdapat 1 siswa dengan persentasi 5,88%, 41 s/d 52 terdapat 2 siswa dengan persentasi 11,76%, untuk nilai 53 s/d 64 terdapat 8 siswa dengan persentasi 47,06%, nilai 65 s/d 76 terdapat 3 siswa dengan persentasi 17,65%, dan nilai 76 s/d 88 terdapat 1 siswa dengan persentasi 5,88%. Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata 60,58 sedangkan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 35. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram seperti pada diagram 4.1

3 45 Diagram 4.1 Hasil Perolehan Nilai Matematika Pra Siklus Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) data hasil perolehan nilai pada pra siklus dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2. Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Matematika Pra Siklus No. Siswa Ketuntasan Nilai Persen (%) Belajar ,3 Tuntas 2. < ,7 Belum tuntas Tabel 4.2 mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, dari 17 siswa kelas III menunjukan hasil sebagai berikut, ada 6 siswa yang nilainya di atas KKM yaitu 65 atau sebesar 35,3% tuntas belajar dan 11 siswa (64,7%) nilainya di bawah 65 belum tuntas belajar sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada diagram ,70% 35,30% tuntas belum tuntas Diagram 4.2 Persentase ketuntasan hasil belajar Matematika Pra Siklus

4 46 Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari peserta didik kelas III di SD Negeri 2 Ngaren Semester II Tahun Pelajaran 2011/20112 di atas, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan media power point dalam pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan pengenalan pecahan, dan siklus II pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan membandingkan pecahan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari Siklus I a. Perencanaan Siklus I Pada siklus 1 ini akan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru menggunakan media power point dalam menyampaikan materi pembelajaran. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus 1 adalah mempersiapkan alat dan bahan seperti LCD, Media power point, buku yang digunakan, menyiapkan lembar kerja siswa, lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai kegiatan siswa dan guru yang digunakan dalam penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. b. Pelaksanaan siklus I Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) Pertemuan I, II dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012 dan pertemuan ke III berlangsung pada tanggal 12 Maret 2012.

5 47 1) Pertemuan I Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. a) Kegiatan awal Untuk mengawali pembelajaran ini guru bersama siswa berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa. Setelah itu pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan menunjukan satu buah gambar animasi dan bertanya : gambar apakah ini? Ada berapa apel yang ibu miliki? Jika ibu bagi kepada kedua keponakan ibu agar setiap anak mendapatkan bagian yang sama, apa yang harus ibu lakukan?. Setelah kegiatan apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. b) Kegiatan inti Pada kegiatan ini siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan dari guru tentang pengertian pecahan sederhana, bagian-bagian dari pecahan dengan menggunakan media power point dan memperhatikan contoh yang diberikan guru tentang bagaimana cara menentukan nilai pecahan sederhana melalui gambar yang diarsir dengan benar. Kemudian siswa diminta untuk menentukan nilai pecahan pada gambar yang disajikan dalam media power point. setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok mendiskusikan gambar tentang struktur bumi. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. c) Kegiatan akhir Siswa bersama dengan guru menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan guru memberikan penguatan dengan mengulas kembali pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah itu siswa bersama dengan guru merangkum pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan pertama guru memberi tindak lanjut dan mengucapkan salam penutup.

6 48 2) Pertemuan II Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran setelah pelaksanaan siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. a) Kegiatan awal Dalam kegiatan ini guru memberi salam, berdoa bersama dan dilanjutkan dengan presensi kehadiran siswa. Untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat guru mengajak siswa untuk melakukan brain game. kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama yautu tentang nilai pecahan melalui gambar yang diarsir, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan ini siswa diminta untuk menentukan nilai pecahan dari gambar yang ditunjukan guru, kemudian guru menjelaskan bagaiman cara membaca dan menuliskan lambang pecahan dengan menggunakan media power point. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, kemudian setiap kelompok mendiskusikan lembar kerja yang diberikan guru dan mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas secara bergantian. c) Kegiatan akhir Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberi penguatan dengan mengulas kembali pembelajaran yang telah berlangsung kemudian siswa bersama dengan guru merangkum pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua guru memberi tindak lanjut dan mengucapkan salam penutup. 3) Pertemuan III Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran yang terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

7 49 a) Kegiatan awal Dalam kegiatan ini guru memberi salam, berdoa bersama dan dilanjutkan dengan presensi kehadiran siswa. Untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat guru mengajak siswa untuk melakukan brain game. kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan bercerita kepada siswa siswa Anak-anak ibu memiliki sebatang tebu. Akan ibu bagikan kepada ketiga keponakan ibu yang bernama doni, Anton dan Dinda. Doni ibu beri 2 bagian Anton 3 bagian dan Dinda satu bagian. Bagai mana cara membaginya?, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan ini guru menjelaskan tentang bilangan pecahan sederhana pada garis bilangan serta menetukan bilangan dan menuliskan pecahanya dengan media power point. Kemudian siswa diminta untuk menentukan bilangan dan menuliskan pecahan menggunakan garis bilangan pada gambar media power point dan memperhatikan penjelasan guru mengenai cara menggambar garis bilangan setelah itu menentukan nilai pecahan dalam garis bilangan. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, kemudian setiap kelompok mendiskusikan lembar kerja yang diberikan guru dan mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas secara bergantian. c) Kegiatan akhir Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberi penguatan dengan mengulas kembali pembelajaran yang telah berlangsung kemudian siswa bersama dengan guru merangkum pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua guru memberi tindak lanjut dan mengucapkan salam penutup. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa (post tes) diakhir siklus I. c. Hasil tindakan Siklus I 1) Hasil belajar peserta didik Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran, peneliti memberikan evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir siklus I yaitu pada pertemuan III.

8 50 Hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan, dari hasil belajar matematika siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I. Hal ini dapat terlihat pada nilai hasil ulangan harian siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan hasil ulangan harian siswa setelah dilaksanakan tindakan siklus I (terlampir). Hasil nilai yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan tindakan dari jumlah 17 siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=65) terdapat 6 siswa, sedangkan 11 siswa masih dibawah ketuntasan. Hasil nilai yang diperoleh siswa setelah melaksanakan tindakan mengalami peningkatan, dari jumlah 17 atau 100% siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=65) terdapat 13 atau 76,47% siswa, sedangkan 4 atau 23,53% siswa masih dibawah ketuntasan. Dengan demikian dalam pembelajaran dengan menggunakan media power point hasil nilai belajar matematika siswa dalam aspek kognitif meningkat dibandingkan nilai hasil belajar sebelum dilaksanakan tindakan tetapi peningkatan tersebut belum mencapai KKM yang di tentukan, ini terjadi karena penggunaan media power point dalam pembelajaran hanya menggunakan animasi sederhana sehingga siswa kurang memahami konsep yang disampaikan oleh guru. 2) Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada kegiatan pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi yang diadaptasi dari pedoman PPL PGSD UKSW Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi pengamatan kinerja guru Siklus I pertemuan I No Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti

9 51 Tabel 4.3 mendeskripsikan bahwa kinerja guru yang diobservasi oleh observer pada siklus I pertemuan I, terdapat 13 2 dan Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori baik karena jumlah 77 di antara (Baik). Hasil kinerja guru pada siklus 1 pertemuan I yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 10 2 dan Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori baik karena jumlah 77 di antara (Baik). Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi pengamatan kinerja guru Siklus I pertemuan II No Skor Hasil penilaian Hasil penilaian observer peneliti Tabel 4.4 mendiskripsikan bahwa kinerja guru yang diobservasi oleh observer pada siklus I pertemuan II, terdapat 5 2, 24 3 dan 1 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori baik karena jumlah 86 di antara (Baik). Hasil kinerja guru pada siklus 1 pertemuan II yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 6 2 dan Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori baik karena jumlah 84 di antara (Baik).

10 52 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi pengamatan kinerja guru Siklus I pertemuan III N o. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti Tabel 4.5 mendeskripsikan bahwa kinerja guru yang diobservasi oleh observer pada siklus I pertemuan III, terdapat 5 2, 26 3 dan 3 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 92 di antara (Sangat Baik). Hasil kinerja guru pada siklus 1 pertemuan III yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 1 2, 26 3 dan 3 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 92 di antara (Sangat Baik). Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja guru pada siklus I, dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Rekapitilasi Pengamatan Kinerja Guru Mengajar Siklus I Pertemuan Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti I II III Rata-rata 85 84,4 Rata-rata siklus I 84,7

11 53 Tabel 4.6 mendeskripsikan bahwa hasil analisis observasi kinerja guru siklus 1 pertemuan I yang dinilai oleh observer berjumlah 77 masuk dalam kategori baik, hasil analisis observasi kinerja guru siklus 1 pertemuan II berjumlah 86 masuk dalam kategori baik, dan hasil penilaian observasi kinerja guru siklus I pertemuan III berjumlah 92 masuk dalam kategori sangat baik. Hasil analisis observasi kinerja guru siklus 1 pertemuan I yang dinilai oleh peneliti berjumlah 80 masuk dalam kategori baik, hasil analisis observasi kinerja guru siklus 1 pertemuan II berjumlah 81 masuk dalam kategori baik, dan hasil penilaian observasi kinerja guru siklus I pertemuan III sebanyak 95 masuk dalam kategori sangat baik. Dari kedua penilaian yaitu dari observer dan peneliti diperoleh rata-rata hasil kinerja guru sebesar 84,7 masuk dalam kategori baik, yang berarti masih ada beberapa aspek observasi kinerja guru yang belum terlaksana secara optimal meskipun terdapat peningkatan hasil kinerja guru disetiap pertemuan. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran siklus 1 diukur dengan menggunakan lembar observasi yang diadaptasi dari pedoman PPL PGSD UKSW Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I pertemuan I No Skor Hasil penilaian Hasil penilaian observer peneliti Tabel 4.7 mendeskripsikan bahwa aktivitas siswa yang diobservasi oleh observer pada siklus I pertemuan I, terdapat 1 1, 12 2 dan Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori baik karena jumlah 55 di antara (Baik).

12 54 Hasil aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan I yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 1 1, 11 2 dan Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori baik karena jumlah 56 di antara (Baik). Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II No. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian observer Tabel 4.8 mendeskripsikan bahwa aktivitas siswa yang diobservasi oleh observer pada siklus I pertemuan II, terdapat 7 2 dan Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori baik karena jumlah 62 di antara (Baik). Hasil aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan II yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 5 2 dan Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori baik karena jumlah 64 di antara (Baik). Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I pertemuan III N o. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian observer

13 55 Tabel 4.9 mendeskripsikan bahwa aktivitas siswa yang diobservasi oleh observer pada siklus I pertemuan III, terdapat 4 2, 17 3 dan 2 4. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori baik karena jumlah 67 di antara (Baik). Hasil aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan I yang diobservasi oleh Peneliti, terdapat 4 2, 20 3 dan 1 4. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori baik karena jumlah 68 di antara (Baik). Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti I II III Rata-rata 61,4 62,7 Rata-rata siklus I 62,05 Tabel 4.10 mendiskripsikan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I oleh observer diperoleh sebesar 55 yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih dalam kategori baik, hasil analisis observasi aktivitas siswa pada pertemuan II sebesar 62 masuk dalam kategori baik dan hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan III sebesar 67 masuk dalam kategori baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I yang dinilai oleh peneliti diperoleh sebesar 56 yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih dalam kategori baik, hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan II sebesar 64 masuk dalam kategori baik dan hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan III sebesar 68 masuk dalam kategori baik. Dari kedua penilaian yaitu dari observer dan peneliti rata-rata yang diperoleh dari hasil aktivitas siswa adalah 62,05 masuk dalam kategori baik, yang berarti masih ada beberapa aspek observasi aktivitas siswa yang

14 56 belum terlaksana secara optimal meskipun terdapat peningkatan hasil aktivitas siswa disetiap pertemuan. Dari hasil observasi siswa dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa aspek ketrampilan sosial dan sikap siswa dalam siklus I ini sudah mulai terbentuk misalnya keberanian peserta didik dalam bertanya, berpendapat dan berargumentasi, siswa juga sudah mulai berani dalam menyampaikan pertanyaan, memberikan pendapat dan memberi argumentasi. Di saat guru memberikan pertanyaan ada beberapa siswa yang mulai aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, dan saat guru meminta siswa untuk belajar secara berkelompok sebagian siswa belajar dengan kompak dan bekerjasama dengan anggota kelompok masing-masing, dan aktif dalam berdiskusi. 3) Refleksi Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 13 siswa yang tuntas dan 4 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diketahui bahwa telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yaitu pada kondisi awal yang dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian 60,58 naik menjadi 74,41 pada hasil post tes siklus I. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, ada 4 siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan, maka akan peneliti perbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agar hasil belajar matematika siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II antara lain dengan cara : a. Dalam menyampaikan materi menggunakan media power point yang disertai dengan animasi yang mendukung dalam pembelajaran agar semua siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, ini dilakukan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.

15 Siklus II a. Perencanaan siklus II Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I yang terdiri dari pertemuan I, II, III perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II akan dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, materi media power ponit yang digunakan juga telah disempurnakan dengan menambahkan animasi yang dapat mempermudah siswa untuk memahami konsep perbandingan pecahan dan penerapan pecahan sederhana dan tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. b. Pelaksanaan Siklus II 1) Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 Maret 2012 dengan kegiatan sebagai berikut : a) Kegiatan awal Untuk mengawali proses pembelajaran ini guru memberi salam, berdoa bersama dan dilanjutkan dengan presensi kehadiran siswa. Untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat guru mengajak siswa untuk bernyayi belajar besama Ayo kawan belajar bersama belajar, belajar pecahan sederhana, mari kawan bandingkan nilainya, dengan menggunakan berbagi cara, dengan gambar, garis bilangan, perkalian silang, lebih besar lebih kecil sama dengan itulah nilainya.. kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang materi perkalian dan pembagian, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Dengan tanya jawab guru menjelaskan tentang cara membandingkan nilai pecahan sederhana pada gambar dan garis bilangan dengan media power point, perbandingkan pecahan sederhana dengan menggunakan lambang <, >, dan =. Siswa diminta untuk membandingkan gambar yang terdapat pada media power point,

16 58 memperhatikan contoh dari guru tentang cara menentukan membandingkan nilai pecahan menggunakan gambar dengan benar, yang disampaikan melalui media power point. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan secara berkelompok, jika sudah selesai maka salah satu atau beberapa siswa diminta untuk maju kedepan mengerjakan soal latihan didepan kelas. c) Kegiatan akhir Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberi penguatan dengan mengulas kembali pembelajaran yang telah berlangsung kemudian siswa bersama dengan guru merangkum pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua guru memberi tindak lanjut dan mengucapkan salam penutup. 2) Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 (diadakan jam tambahan sampai jam 12 siang)maret 2012 dengan kegiatan sebagai berikut : a) Kegiatan awal Untuk mengawali proses pembelajaran ini guru memberi salam, berdoa bersama dan dilanjutkan dengan presensi kehadiran siswa. Untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat guru mengajak siswa untuk bernyayi belajar besama Ayo kawan belajar bersama belajar, belajar pecahan sederhana, mari kawan bandingkan nilainya, dengan menggunakan berbagi cara, dengan gambar, garis bilangan, perkalian silang, lebih besar lebih kecil sama dengan itulah nilainya. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan tanya jawab mengingat pembelajaran sebelumnya, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Dalam kegiatan ini, siswa diminta memperhatikan guru saat memberi contoh cara membandingkan pecahan menggunakan perkalian silang, memperhatikan penjelasan guru tentang cara membandingkan pecahan dengan perkalian silang dengan menggunakan power point. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan

17 59 secara berkelompok, jika sudah selesai maka salah satu atau beberapa siswa diminta untuk maju kedepan mengerjakan soal latihan didepan kelas. c) Kegiatan akhir Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberi penguatan dengan mengulas kembali pembelajaran yang telah berlangsung kemudian siswa bersama dengan guru merangkum pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua guru memberi tindak lanjut dan mengucapkan salam penutup. 3) pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Maret 2012 dengan kegiatan sebagai berikut : a) Kegiatan awal Untuk mengawali proses pembelajaran ini guru memberi salam, berdoa bersama dan dilanjutkan dengan presensi kehadiran siswa. Untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat guru mengajak siswa untuk bernyayi. Dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan bercerita dan tanya jawab kepada siswa Rina memiliki pita berwarna merah sepanjang 2/3 mater dan dion memiliki pita berwarna hijau sepanjang 4/6 mater. Menurut kalian pita siapa yang lebih panjang? setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan Inti Dengan tanya jawab guru membangkitkan pengetahuan awal siswa, Pita warna apa yang memiliki panjang lebih panjang? Kenapa bisa demikian?. Siswa diminta untuk memperhatikan contoh pememecahan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana dengan benar, memperhatikan penjelasan guru bagaimana cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana menggunakan gambar yang disampaikan melalui power point. Dilanjutkan dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan secara berkelompok, jika sudah selesai maka salah

18 60 satu atau beberapa siswa diminta untuk maju kedepan mengerjakan soal latihan didepan kelas. c) Kegiatan akhir Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberi penguatan dengan mengulas kembali pembelajaran yang telah berlangsung kemudian siswa bersama dengan guru merangkum pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua guru memberi tindak lanjut dan mengucapkan salam penutup. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa (post tes) diakhir siklus I. c. Hasil tindakan 1) Hasil belajar matematika peserta didik Hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah menggunakan media power point dalam pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dari 17 siswa atau 100% sudah mencapai KKM yang di tentukan. Ini terjadi karena dalam proses pembelajaran menggunakan media power point sehingga siswa dapat memahami konsep pecahan sederhana yang disampaikan dalam pembelajaran. Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran, peneliti memberikan evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir siklus II yaitu pada pertemuan III. Hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan, dari hasil belajar matematika siswa pada tindakan siklus I dan setelah dilaksanakan tindakan perbaikan pada siklus II. Hal ini dapat terlihat pada nilai hasil evaluasi siswa pada tindakan siklus I dan hasil evaluasi siswa setelah dilaksanakan tindakan perbaikan pada siklus II (terlampir). Hasil nilai matematika yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan perbaikan pada tindakan II terdapat 13 siswa dari jumlah 17 siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=65) dan 4 dari 17 siswa masih di bawah ketuntasan (KKM=65). Hasil nilai yang diperoleh siswa setelah melaksanakan tindakan II mengalami peningkatan, 17 siswa dari jumlah 17 siswa atau 100% siswa mencapai ketuntasan (KKM=65). Dengan demikian nilai hasil belajar matematika siswa dalam aspek

19 61 kognitif meningkat karena dalam pembelajaran matematika pokok bahasan pecahan sederhana menggunakan media Power point. 2) Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada kegiatan pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi yang diadaptasi dari pedoman PPL PGSD UKSW Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Kinerja Guru Siklus II pertemuan I No Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti Tabel 4.11 mendeskripsikan bahwa kinerja guru yang diobservasi oleh observer pada siklus II pertemuan I, terdapat 26 3 dan 4 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 94 di antara (Sangat Baik). Hasil kinerja guru pada siklus II pertemuan I yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 25 3 dan 5 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 95 di antara (Sangat Baik).

20 62 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Kinerja Guru Siklus II pertemuan II No. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti Tabel 4.12 mendiskripsikan bahwa kinerja guru yang diobservasi oleh observer pada siklus II pertemuan II, terdapat 24 3 dan 6 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 96 di antara (Sangat Baik). Hasil kinerja guru pada siklus II pertemuan II yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 25 3 dan 5 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 84 di antara (Sangat Baik). Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Kinerja Guru Siklus II pertemuan III No. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti Tabel 4.13 mendeskripsikan bahwa kinerja guru yang diobservasi oleh Ibu Haryani (observer) pada siklus II pertemuan III, terdapat 20 3 dan 10 4.

21 63 Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 100 di antara (Sangat Baik). Hasil kinerja guru pada siklus II pertemuan III yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 21 3 dan 9 4. Hasil observasi kinerja guru mengajar dalam pertemuan ini termasuk kategori sangat baik karena jumlah 99 di antara (Sangat Baik). Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja guru pada siklus I, dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.14 Rekapitulasi Pengamatan Kinerja Guru Siklus II Pertemuan Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti I II III Rata-rata 96,7 96,4 Rata-rata siklus I 96,55 Tabel 4.14 mendeskripsikan bahwa hasil analisis observasi kinerja guru siklus II pertemuan I yang dinilai oleh observer berjumlah 94 masuk dalam kategori sangat baik, hasil analisis observasi kinerja guru siklus II pertemuan II berjumlah 96 masuk dalam kategori sangat baik, dan hasil penilaian observasi kinerja guru siklus III pertemuan III berjumlah 100 masuk dalam kategori sangat baik. Hasil analisis observasi kinerja guru siklus 1 pertemuan I yang dinilai oleh peneliti berjumlah 95 masuk dalam kategori sangat baik, hasil analisis observasi kinerja guru siklus II pertemuan II berjumlah 95 masuk dalam kategori sangat baik, dan hasil penilaian observasi kinerja guru siklus II pertemuan III sebanyak 99 masuk dalam kategori sangat baik. Dari kedua penilaian yaitu dari observer dan peneliti diperoleh rata-rata hasil kinerja guru sebesar 96,55 masuk dalam kategori sangat baik, hal ini berarti aspek-aspek lembar observasi kinerja guru sudah terlaksana secara optimal dan terdapat peningkatan hasil kinerja guru disetiap pertemuan.

22 64 Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran siklus II diukur dengan menggunakan lembar observasi yang diadaptasi dari pedoman PPL PGSD UKSW Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II pertemuan I N o. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti Tabel 4.15 mendeskripsikan bahwa aktivitas siswa yang diobservasi oleh observer pada siklus II pertemuan I, terdapat 2 2, 16 3 dan 5 4. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori sangat baik karena jumlah 72 di antara (Sangat Baik). Hasil aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 2 2, 17 3 dan 4 4. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori sangat baik karena jumlah 71 di antara (Sangat Baik). Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II pertemuan III N o. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti

23 65 observer Tabel 4.16 mendeskripsikan bahwa aktivitas siswa yang diobservasi oleh pada siklus II pertemuan II, terdapat 13 3 dan Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori sangat baik karena jumlah 79 di antara (Sangat Baik). Hasil aktivitas siswa pada siklus II pertemuan II yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 15 3 dan 8 4. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori sangat baik karena jumlah 77 di antara (Sangat Baik). Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I pertemuan III N o. Skor Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti Tabel 4.17 mendeskripsikan bahwa aktivitas siswa yang diobservasi oleh observer pada siklus II pertemuan III, terdapat 13 3 dan Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori sangat baik karena jumlah 79 di antara (Sangat Baik). Hasil aktivitas siswa pada siklus II pertemuan III yang di observasi oleh Peneliti, terdapat 14 3 dan 9 4. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pertemuan ini masuk dalam kategori sangat baik karena jumlah 78di antara (Sangat Baik). Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, dapat dilihat pada tabel 4.18

24 66 Tabel 4.18 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Hasil penilaian observer Hasil penilaian peneliti I II III Rata-rata 76,7 75,4 Rata-rata siklus I 76,05 Dari tabel 4.18 dapat kita lihat bahwa hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I oleh observer diperoleh sebesar 72 yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih dalam kategori sangat baik, hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan II sebesar 79 masuk dalam kategori sangat baik dan hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan III sebesar 79 masuk dalam kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I yang dinilai oleh peneliti diperoleh sebesar 71 yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih dalam kategori sangat baik, hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan II sebesar 77 masuk dalam kategori sangat baik dan hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan III sebesar 78 masuk dalam kategori sangat baik. Dari kedua penilaian yaitu dari observer dan peneliti diperoleh rata-rata hasil aktivitas siswa sebesar 76,05 masuk dalam kategori sangat baik, yang berarti aspek aspek dalam lembar observasi aktivitas siswa yang sudah terlaksana secara optimal dan terdapat peningkatan hasil aktivitas siswa disetiap pertemuan. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media power point dalam pembelajaran dapat meningkatkan ketrampilan sosial siswa dan sikap siswa. Hal itu dapat dilihat dari keaktifan siswa, yaitu ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa mempunyai keberanian untuk mengajukan pertanyaan.

25 67 3) Refleksi Bardasarkan hasil analisis penilaian pada pelaksanaan siklus II hasil terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa hal ini dapat dilihat 17 siswa dari 17 siswa tuntas belajar atau ketuntasan belajar mencapai 100%. Hal ini terjadi karena siswa sudah paham dengan konsep pecahan sederhana setelah melihat langsung cara menentukan nilai pecahan, membandingkan pecahan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari dalam media power point yang digunakan saat pembelajaran, selain itu media power point juga mampu memacu semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tes pada siklus II ini, terdapat 17 siswa tuntas belajar atau ketuntasan belajar mencapai 100%. Dari hasil tes siswa pada siklus II ini nilai rata-ratanya adalah 79,11 dengan kata lain bahwa nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM (65) yang ditentukan sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya. 4.5 Hasil Analisis Data Siklus I Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menggunakan media power point dalam pembelajaran pada siklus I didapatkan data nilai hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.19 Tabel 4.19 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus I No. Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Siswa Persentase (%) Ketuntasan ,88 Belum tuntas ,65 Belum tuntas ,41 Tuntas ,53 Tuntas ,53 Tuntas Rata-rata 74,41 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah

26 68 Tabel 4.19 mendeskripsikan hasil belajar siswa pada siklus I, diketahui untuk nilai 40 s/d 51 terdapat 1 siswa dengan persentasi 5,88%, untuk nilai 53 s/d 64 terdapat 3 siswa dengan persentasi 17,65%, nilai 65 s/d 76 terdapat 5 siswa dengan persentasi 29,41%, nilai 76 s/d 88 terdapat 4 siswa dengan persentasi 23,53% dan nilai 89 s/d 100 terdapat 4 siswa dengan presentasi 23,53%. Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata 74,41 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 40. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.18 dapat dibuat diagram seperti pada diagram 4.3. Diagram 4.3 Hasil perolehan Nilai Matematika Siklus I Berdasarkan data hasil perolehan nilai matematika pada siklus I berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) dapat disajikan dalam bentuk tabel Tabel 4.20 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I No. Siswa Ketuntasan Nilai Persen (%) Belajar ,47 Tuntas 2. < ,53 Belum tuntas

27 69 Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus I dapat diketahui 4 siswa memiliki nilai kurang dari (KKM=65) dengan persentase 23,53%. 13 siswa sudah mencapai ketuntasan minimal (KKM=65) dengan persentase 76,47%. Ketuntasan belajar si swa pada tabel 4.10 dapat dilihat pada diagram ,53% tuntas 76,47% belum tuntas Diagram 4.4 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I Diagram 4.4 mendiskripsikan bahwa 13 siswa sudah mendapatkan nilai 65 dan dapat diartikan 76,47% dari jumlah siswa penguasaan konsep pecahan sederhana telah meningkat melalui penggunaan media pembelajaran, akan tetapi indikator kinerja dalam penelitian ini belum tercapai karena belum mencapai 80% dari jumlah siswa. Maka dari itu untuk memantapkan dari hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan Siklus II Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menggunakan media power point dalam pembelajaran pada siklus II didapatkan data nilai hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut: Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Nilai Matematika Siklus II No. Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Siswa Persentase (%) Ketuntasan ,82 Tuntas ,65 Tuntas ,53 Tuntas Rata-rata 79,12 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 65 Juml ah 17

28 70 Tabel 4.21 mendeskripsikan bahwa dari 17 siswa terdapat 17 siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar (KKM=65) atau 100%, hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah (KKM=65), dapat dilihat yang mendapatkan nilai 65 s/d 76 terdapat 10 siswa dengan persentasi 58,82%, nilai 76 s/d 88 terdapat 3 siswa dengan persentasi 17,65% dan nilai 89 s/d 100 terdapat 4 siswa dengan presentasi 23,53%. Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata 79,12 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 65. Untuk lebih jelasnya data pada tabel 4.20 dapat dibuat diagram seperti pada diagram 4.5 Diagram 4.5 Hasil Perolehan Nilai Siklus II Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus II.Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.21 nilai siklus II Tabel 4.22 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II No. Ketuntasan Siswa Belajar Persen (%) 1. Tuntas Belum tuntas Dari tabel 4.22 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar Siswa dari perolehan bahwa tidak ada siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65), dan terdapat 17 siswa yang sudah mencapai

29 71 ketuntasan minimal dengan persentase 100%. Hal ini berarti penguasaan konsep tentang pecahan sederhana meningkat melalui penggunaan media power point dalam pembelajaran. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.10 dapat dilihat pada diagram % Tuntas 100% Belum tuntas tabel 4.23 Diagram 4.6 Persentase Ketuntasan Belajar Matematik Siklus II Perbandingan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya pada Tabel 4.23 Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No. Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II Siswa Persen (%) Siswa Persen (%) Siswa Persen (%) 1. Tuntas 6 35, , Belum Tuntas 11 64,7 4 23, Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.23 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang hasil belajarnya tuntas dalam mata pelajaran matematika terbukti untuk klasifikasi Tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 6 siswa. Siklus I hasil belajar matematika terdapat 13 siswa yang tuntas dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 17 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan konsep pecahan sederhana. Pada klasifikasi Tidak Tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 11 siswa yang hasil belajarnya belum tuntas pada mata

30 72 pelajaran matematika, setelah siklus I jumlah siswa yang hasil belajar belum tuntas dalam mata pelajaran matematika terdapat 4 siswa dan siklus II keseluruhan siswa mengalami ketuntasan belajar, dalam arti tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat pada diagram 4.7. Siswa pra siklus siklus I siklus II Pembelajaran tuntas belum tuntas Diagram 4.7 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Sikus I, Siklus II 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan media power point dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian, postes dari siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.23 yaitu nilai pada kondisi awal yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian, nilai pada siklus I dan nilai pada siklus II. Tabel 4.24 Rekapitulasi kenaikan nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II siswa yang tuntas KKM Rata-rata hasil belajar matematika Pra siklus 6 61,05 Siklus ,41 Siklus ,12 Berdasarkan tabel 4.24 diatas tampak bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar meningkat, pada kondisi awal terdapat 6 siswa yang tuntas KKM, pada Siklus I

31 73 terhadi peningkatan menjadi 13 siswa tuntas dalam belajar, pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 17 siswa atau seluruh siswa berhasil dalam belajar atau tuntas dalam belajar matematika. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian adalah 60,58 dan siklus I 74,41 kemudian pada siklus II sebesar 79,12 sehingga dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata yaitu dari hasil ulangan harian 60,58 naik menjadi 74,41 pada siklus I. Sedang pada siklus II tampak telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari nilai rata-rata 74,41 pada siklus I naik menjadi 79,12 pada siklus II. Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka diperlukan tindakan sesuai dengan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7-11 th). Siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit, sehingga guru harus pandai dalam memilih dan menggunakan media yang tepat saat menyampaikan materi pembelajaran dan membuat siswa lebih bersemangat dan atusias dalam belajar. Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan media power point dalam pembelajaran matematika pokok bahasan pecahan sederhana pada kelas III SD Negeri 2 Ngaren selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Indah Cahyani (2010) dengan judul Penggunaan Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negri 1 Karangwader Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2009/2010.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Per Siklus Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui dokumentasi siswa dan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kertosari 02 Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan adalah pendekatan kontekstual. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pendapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terletak di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus. Tenaga pengajar SD Sugihrejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi IPA pada pokok bahasan mengidentifikasi jenis hewan dan tumbuhan langka yang mendekati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Dieng Kulon 02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. SD ini merupakan SD Imbas.yang terletak dipinggir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 30 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Terangmas Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 18 anak yang terdiri dari 8 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Hopkins dengan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Lokasi SD Gedangan ini berdekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci