SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN"

Transkripsi

1 SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

2 KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar untuk suatu mata kuliah tertentu. Dalam SAP dicantumkan deskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dampak atau come pembelajaran, recana pembelajaran mingguan, metoda evaluasi, dan sumber bacaan atau referensi yang digunakan dalam perkuliahan. SAP merupakan panduan umum, yang dapat dimodifikasi setiap semester untuk menambahkan ilmu-ilmu dan teknologi baru sehingga materi pembelajaran selalu up to date. Demikian pula halnya dengan metoda pembelajaran, tujuan pembelajaran maupun dampaknya. SAP yang dikemukakan di sini adalah untuk mata kuliah Ilmu Gizi dengan beban studi 3 SKS. Sifat mata kuliah adalah wajib dan ada prasyarat setelah mahasiswa mengambil mata kuliah Kimia Pangan dan Biokimia Pangan. Semoga SAP mata kuliah Ilmu Gizi dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa prodi Teknologi Pangan Universitas Pasundan.

3 yang berlaku dalam ilmu gizi, nilai/angka dalam ruang lingkup ilmu gizi melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 1 (minggu ke-1) Setelah menyelesaikan kuliah pertama mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan kaitan zat gizi dalam makanan/pangan yang berasal dari hewani maupun nabati dengan manusia serta pengaruhnya terhadap aspek psikis, sosial, fisiologis, dan biokimia, dan kandungan zat gizi dari pangan hewani dan nabati berbeda dan bervariasi dalam jenis dan jumlahnya. Pendahuluan 1. Definisi ilmu gizi 2. Pangan dan zat gizi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa 1. Pendahuluan Menjelaskan posisi MK dan relevansinya dengan visi dan misi prodi Teknologi Pangan Unpas Menjelaskan kompetensi dalam TIU dan keterkaitannya dengan pokok bahasan serta TIK pada pertemuan pertama Menjelaskan pentingnya mata kuliah ilmu gizi yang mempelajari proses yang terjadi pada dan organisme hidup untuk mengambil dan mengolah zat gizi dari pangan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, berfungsinya organ tubuh, dan menghasilkan energi. Menjelaskan tentang kontrak perkuliahan yang meliputi SAP, Bahan ajar, tugas terstruktur, kuis bobot penilaian nilai UTS, UAS, Tugas terstruktur dan nilai kuis. 2. Penyajian Menjelaskan definisi ilmu gizi dan Menjelaskan tentang pangan dan zat gizi Menjelaskan secara ringkas tentang pentingnya peran zat gizi makro dan mikro serta proses zat gizi yang terjadi dalam tubuh. yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-2 belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Media dan alat LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan memberi tugas kepada mahasiswa dengan menjelaskan berbagai cara istilaistilah dalam ilmu gizi. Setelah dikumpulkan, jawaban yang benar diulas.

4 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 2 (minggu ke-2) Setelah menyelesaikan kuliah ke-2 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan bahwa manusia membutuhkan pangan baik dalam kualitas maupun kuantitas dan energi yang dihasilkan dari zat gizi maka dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Terminologi dan contoh perhitungan dalam ilmu gizi Energi dan panas bakar fisiologis Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa perkuliahan ke-1 dengan ke-2 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal perkuliahan di minggu ke-1 kuis 2. Penyajian Menjelaskan definisi energi dan Menjelaskan tentang kalorimeter respirasi Menjelaskan tentang Respiratory Quotient (RQ) yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-3 Mendengarkan aktif Media dan alat LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-2, seperti menjelaskan tentang Respiratory Quotient (RQ). Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Cakrawati D., N.H. Mustika, Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Alfabeta. Bandung

5 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 3 (minggu ke-3) Setelah menyelesaikan kuliah ke-3 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan cara mencari jumlah kalori dan ATP yang dihasilkan oleh zat gizi makro yang terdapat dalam makanan dan mengerti cara mencari aspek yang mempengaruhi penilaian, juga mampu menghitung jumlah kalor yang dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi dan menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan oleh setiap individu yang berbeda umur, berat badan, tinggi, gender dan aktivitasnya dihubungkan dengan AKE. Terminologi dan contoh perhitungan dalam ilmu gizi 1. Kalori dan AKE (Angka Kecukupan Energi) 2. Metabolism basal Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-2 dan ke-3 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-2 Menjawab soal kuis 2. Penyajian Menjelaskan tentang kalori dan Menjelaskan tentang kebutuhan energy dan Angka Kecukupan Energi (AKE) Menjelaskan tentang metabolisme basal dengan materi pertemuan ke-4 pendapat atau LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-3, seperti menjelaskan tentang metabolism basal secara benar.setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Cakrawati D., N.H. Mustika, Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Alfabeta. Bandung

6 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 4 (minggu ke-4) Setelah menyelesaikan kuliah ke-4 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro yang terkandung dari pangan hewani dan nabati. Zat gizi Makro dan Mikro 1. Jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro 2. Angka kecukupan zat gizi makro dan mikro Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat perkuliahan ke- 3 dan ke-4 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-3 2. Penyajian Menjelaskan tentang jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro yang terkandung dari pangan hewani Menjelaskan tentang jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro yang terkandung dari pangan nabati Menjelaskan tentang angka kecukupan dari zat gizi makro dan mikro berdasarkan fungsi (zat gizi penghasil energi, zat gizi pembangun, dan zat gizi pengatur) Menjelaskan tentang peranan zat gizi makro dan mikro bagi tubuh dan proses dalam tubuh yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-5 belum jelas dan dimengerti Mahasiswa Menjawab soal kuis dan Mendengarkan aktif LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-4, seperti menjelaskan peranan zat gizi mikro dalam tubuh. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

7 yang berlaku dalam ilmu gizi, nilai/angka dalam ruang lingkup ilmu gizi melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 5 (minggu ke-5) Setelah menyelesaikan kuliah ke-5 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan jika tubuh mengalami defisiensi dan afluensi zat gizi makro dan mikro akan memberikan dampak yang negatif. Defisiensi dan afluensi zat gizi 1. Defisiensi zat gizi 2. Afluensi zat gizi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat perkuliahan ke-4 dan ke-5 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-4 2. Penyajian Menjelaskan tentang defisiensi zat gizi makro Menjelaskan tentang defisiensi zat gizi mikro Menjelaskan tentang afluensi zat gizi makro Menjelaskan tentang afluensi zat gizi mikro dengan materi pertemuan ke-6 Mahasiswa Menjawab soal kuis dan LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-5, seperti menjelaskan akibat defisiensi zat gizi makro dan mikro. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

8 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 6 (minggu ke-6) Setelah menyelesaikan kuliah ke-5 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang proses perubahan makanan menjadi bentuk/komponen yang sederhana terjadi sejak dikunyah dalam mulut dan perubahan selanjutnya terjadi melalui system gastro intestinal tractus (G.I. Tract) melalui proses mekanik, kimiawi, dan mikrobologis. Pengolahan makanan oleh tubuh Ingestion dan digestion (pencernaan) Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat perkuliahan ke-5 dan ke-6 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-5 2. Penyajian Menjelaskan proses ingestion dan digestion (pencernaan) Menjelaskan proses perubahan makanan menjadi bentuk / komponen yang sederhana melalui proses mekanik Menjelaskan proses perubahan makanan menjadi bentuk / komponen yang sederhana melalui proses kimiawi Menjelaskan proses perubahan makanan menjadi bentuk / komponen yang sederhana melalui proses mikrobiologis dengan materi pertemuan ke-7 Mahasiswa Menjawab soal kuis dan LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan dan menggambarkan tentang proses pencernaan.setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

9 yang berlaku dalam ilmu gizi, nilai/angka dalam ruang lingkup ilmu gizi melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 7 (minggu ke-7) Setelah menyelesaikan kuliah ke-7 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan bahwa sebelum tubuh memanfaatkan zat makanan (zat gizi) sesuai fungsinya, maka zat gizi harus melalui proses absorption dan beberapa factor yang memengaruhi absorption Absorption 1. Penyerapan secara aktif dan pasif 2. Zat gizi yang dapat dan tidak dapat diserap oleh tubuh Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat LCD dan hand perkuliahan ke-6 dan ke-7 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu keenam 2. Penyajian Menjelaskan tentang manfaat zat gizi dalam tubuh sesuai fungsinya melalui proses absorption Menjelaskan tentang faktor-faktor yang memengaruhi absorption dengan materi pertemuan ke-7 Menjawab soal kuis dan pendapat atau Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa membuat tugas tentang materi perkuliahan minggu ke- 7, seperti menjelaskan factor-faktor yang memengaruhi absorption. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

10 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Indonesia serta cara menaksir status gizi dan angka kecukupan gizi. Pertemuan ke : 8 (minggu ke-8) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pelaksanaan UTS Mengawas kegiatan UTS Mengerjakan soal UTS Soal UTS

11 yang berlaku dalam ilmu gizi, nilai/angka dalam ruang lingkup ilmu gizi melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 9 (minggu ke-9) Setelah menyelesaikan kuliah ke-7 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan bahwa tidak semua zat gizi dalam makanan dapat diserap, atau diserap tetapi tubuh tidak dapat mempergunakan atau jumlanya berlebihan (sisa dan residu) dan akan disalurkan melalui ekskresi. Metabolisme dan utilization (penggunaan oleh tubuh) 1. Metabolisme 2. Utilization Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat perkuliahan ke-7 dan ke-9 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan tentang fase metabolisme zat gizi Menjelaskan tentang Anabolisme dan Katabolisme Menjelaskan penggunaan zat gizi yang dapat diserap tubuh Menjelaskan penggunaan zat gizi yang tidak dapat diserap tubuh Menjelaskan tentang zat gizi yang jumlahnya berlebih dengan materi pertemuan ke-10 Mahasiswa dan LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-9, seperti menggambar dan menjelaskan metabolisme karbohidrat di dalam tubuh secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

12 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 10 (minggu ke-10) Setelah menyelesaikan kuliah ke-10 mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan terminology yang berhubungan dengan proses pengeluaran antara lain : defekasi, ekskresi, sekresi, dan eliminasi, mengenal dan memakai alat-alat ekskresi yang memengaruhi sistem ekskresi. Proses pengeluaran Defekasi, ekskresi, sekresi, dan eliminasi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-9 dan ke-10 LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan minggu ke-9 2. Penyajian Menjelaskan tentang defekasi dan Menjelaskan tentang ekskresi Menjelaskan tentang sekresi Menjelaskan tentang eliminasi dengan materi pertemuan ke-11 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan proses-proses pengeluaran.

13 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 11 (minggu ke-11) Setelah menyelesaikan kuliah ke-11 mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan kestabilan atau tidak stabilnya dari zat-zat gizi karena pengaruh ph, udara, cahaya, panas, besarnya susut maksimal, dan lain-lain sejak pra panen, panen, pasca panen (penyimpanan), transport/distribusi sampai ke tingkat konsumen Pengaruh pengolahan terhadap kadar zat gizi Faktor-faktor kestabilan dan tidak stabilnya zat gizi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-10 dan ke-11 LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang kestabilan dan tidak stabilnya zat-zat gizi Menjelaskan tentang faktor yang memengaruhi kestabilan dan tidak stabilnya zat gizi (ph, udara, cahaya, panas, besarnya sudut maksimal) Menjelaskan tentang faktor yang memengaruhi kesatbilan dan tidak stabilnya zat gizi sejak pra panen, panen, pasca panen (penyimpanan, transport/distribusi sampai ke tingkat kosumen dengan materi pertemuan ke-12 dan Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang faktor-faktor yang memengaruhi ketidakstabilan suatu zat gizi.

14 yang berlaku dalam ilmu gizi, nilai/angka dalam ruang lingkup ilmu gizi melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 12 (minggu ke-12) Setelah menyelesaikan kuliah ke-12 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan secara umum pengaruh proses secara komersial dengan proses termal, suhu rendah, fermentasi, iradiasi, pengeringan terhadap kadar zat gizi yang dikandungnya dan besarnya susut maksimal karena pengaruh pemanasan. Faktor-faktor yang memengaruhi zat gizi Proses termal, suhu rendah, fermentasi, iradiasi, pengeringan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat perkuliahan ke-11 dan ke-12 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang proses secara komersial dengan suhu rendah terhadap kadar zat gizi dan besar susutnya Menjelaskan tentang proses secara komersial dengan fermentasi terhadap kadar zat gizi dan besar susutnya Menjelaskan tentang proses secara komersial dengan iradiasi terhadap kadar zat gizi dan besar susutnya Menjelaskan tentang proses secara komersial dengan pengeringan terhadap kadar zat gizi dan besar susutnya dengan materi pertemuan ke-13 Mahasiswa Menjawab soal kuis dan dan dan LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-12, seperti menjelaskan tentang proses secara komersial dengan pemansan terhadap kadar zat gizi. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

15 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 13 (minggu ke-13) Setelah menyelesaikan kuliah ke-13 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan aspek gizi bahan pangan/makanan pada tingkat konsumsi pada dasarnya menyangkut tiga hal yaitu banyaknya kandungan zat gizi yang terkandung, mutu gizi dan keseimbangannya antara beragam zat gizi Aspek gizi bahan pangan 1) Aspek gizi bahan pangan pada tingkat konsumsi 2) Kandungan zat gizi yang terkandung 3) Mutu gizi 4) Keseimbangan antara beragam zat gizi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-12 dan ke-13 LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang aspek gizi bahan pangan pada tingkat konsumsi Menjelaskan tentang banyaknya zat gizi yang terkandung pada tingkat konsumsi Menjelaskan tentang mutu gizi pada tingkat konsumsi Menjelaskan tentang keseimbangan antara beragam zat gizi pada tingkat konsumsi dengan materi pertemuan ke-14 dan Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa melakukan survey tentang keberagaman menu selama 7 hari konsumsi diantara 10 temannya. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi Deddy Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta. Bandung

16 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 14 (minggu ke-14) Setelah menyelesaikan kuliah ke-14 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan masalah gizi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor di luar aspek medis dan indikator sosial gizi dan gizi klinis, masalah gizi makro melalui gejala-gejala khusus sebagai akibat yang ditimbulkan dan program-program penanggulangan masalah gizi dengan tindakan preventif, rehabilitative dan kuratif, serta memahami masalah gizi berdampak terhadap status gizi menurut kelompok umur terutama golongan rawan yang merupakan refleksi status gizi masyarakat Masalah gizi 1. Masalah gizi makro 2. Masalah gizi yang berdampak pada status gizi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat perkuliahan ke-13 dan ke-14 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang masalah gizi yang dipengaruhi di luar aspek medis dan indicator sosial gizi dan gizi klinis Menjelaskan tentang masalah gizi makro akibat yang ditimbulkan oleh program-program penanggulangan masalah gizi dengan tindakan preventif, rehabilitative, dan kuratf Menjelaskan tentang masalah gizi yang berdampak pada status gizi berdasarkan kelompok umur dengan materi pertemuan ke-15 Mahasiswa Menjawab soal kuis dan LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang masalah gizi yang berdampak pada status gizi pada masyarakat secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

17 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Pertemuan ke : 15 (minggu ke-15) Setelah menyelesaikan kuliah ke-15 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan cara mengklasifikasi status gizi (gizi normal, gizi lebih, gizi buruk) melalui pengukuran secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran status gizi 1. Indikator antropometri 2. Indikator Hematologi 3. Cara Biokimia 4. Cara Klinis 5. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat LCD dan hand perkuliahan ke-14 dan ke-15 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang cara mengklasifikasi status gizi (gizi normal, gizi lebih, dan gizi buruk) Menjelaskan tentang pengukuran status gizi dengan indikator antropometri dan hematologi Menjelaskan tentang pengukuran status gizi dengan cara biokimia dan klinis dengan materi UAS Menjawab soal kuis dan dan dan pendapat atau Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-15, seperti menilai status gizi seseorang dengan cara yang paling sederhana secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas.

18 melalui perhitungan, jenis dan jumlah zat gizi makro dan mikro dari bahan pangan nabati dan hewani sebagai sumbernya serta fungsi bagi tubuh dan peranannya bagi proses dalam tubuh manusia, dan masalah gizi di Indonesia serta cara menaksir status gizi dan angka kecukupan gizi. Pertemuan ke : 16 (minggu ke-16) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat Pelaksanaan UAS Mengawas kegiatan UAS Mengerjakan soal UAS Soal UAS

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU GIZI

DASAR-DASAR ILMU GIZI Tujuan Pembelajaran DASAR-DASAR ILMU GIZI Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat 1. Memahami kompetensi/tujuan mata kuliah gizi dasar 2. Memahami ruang lingkup mata kuliah 3. Menjelaskan definisi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005/2006 ANALISIS INSTRUKSIONAL MK:

Lebih terperinci

ENERGI. Universitas Gadjah Mada

ENERGI. Universitas Gadjah Mada ENERGI Energi Bahan Pangan Energi adalah kapasitas untuk mengerjakan sesuatu untuk mengerjakan sesuatu kegiatan dan dalam hal ini energi mengalami transformasi menjadi jenis energi yang sesuai dengan jenis

Lebih terperinci

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN 3. PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa pakan merupakan sumber energi dan materi bagi ikan. Di dalam proses pemanfaatannya, pakan akan mengalami beberapa

Lebih terperinci

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI Manusia bergerak Sistem tubuh : sirkulasi darah, pernafasan, pencernaan, denyut jantung serta proses-proses fisiologis lainnya. BUTUH

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 011 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi atau anak yang optimal. Sejak lahir bayi hanya diberikan ASI hingga

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Kode Mata Kuliah : JIO MANFAAT MATA KULIAH

KONTRAK PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Kode Mata Kuliah : JIO MANFAAT MATA KULIAH KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Kode Mata Kuliah : JIO210 Pengajar : Tin Teaching Semester : IV Bobot MK : 2 sks Tahun : 2011/2012 Hari Pertemuan/Menit :

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

M.PPM.1. Mengerti Pengolahan dan Pengawetan Makanan. M.PPM.2. Mampu menjelaskan pengawetan asam, basa, dan bahan kimia

M.PPM.1. Mengerti Pengolahan dan Pengawetan Makanan. M.PPM.2. Mampu menjelaskan pengawetan asam, basa, dan bahan kimia UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS KEDOKTERAN JURUSAN GIZI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl Penyusunan Food Processing Praktikum) DCA62014 Ilmu Pangan 1 2 1

Lebih terperinci

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes Introduction Gizi sec. Umum zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh. Gizi (nutrisi)

Lebih terperinci

ADAPTASI FISIOLOGI. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA

ADAPTASI FISIOLOGI. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA ADAPTASI FISIOLOGI Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA ADAPTASI FISIOLOGI LINGKUNGAN Adaptasi : Proses penyesuaian diri secara bertahap yang dilakukan oleh suatu organisme terhadap

Lebih terperinci

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2017 KONTRAK PERKULIAHAN KEHADIRAN 16

Lebih terperinci

M.PPM.1. Mengerti Pengolahan dan Pengawetan Makanan. M.PPM.2. Mampu menjelaskan pengawetan asam, basa, dan bahan kimia

M.PPM.1. Mengerti Pengolahan dan Pengawetan Makanan. M.PPM.2. Mampu menjelaskan pengawetan asam, basa, dan bahan kimia UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS KEDOKTERAN JURUSAN GIZI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl Penyusunan Food Processing (Theory) DCA62013 Ilmu Pangan 2 2 1 Februari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Juli Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Bandung, Juli Tim Penyusun KATA PENGANTAR Perangkat perkuliahan Proses Kimia Bahan Makanan ini disusun dengan tujuan untuk memberi pegangan dan arahan bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Proses Kimia Bahan Makanan. Selain

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester Standar Kompetensi : Pendidikan Dokter : KBK04 : METABOLISME NUTRISI DAN OBAT : 4 SKS : I : Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya

Lebih terperinci

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang Bobot ikan (g) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Laju Pertumbuhan Pertumbuhan merupakan penambahan jumlah bobot ataupun panjang ikan dalam satu periode waktu tertentu. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

KKKF13102 FISIKA DASAR

KKKF13102 FISIKA DASAR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKKF13102 FISIKA DASAR PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

ii ~ Gizi dan Kesehatan

ii ~ Gizi dan Kesehatan ~ i ii ~ Gizi dan Kesehatan ~ iii GIZI DAN KESEHATAN Oleh : Ari Yuniastuti Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau

Lebih terperinci

BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA

BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA 1. KONSEP ENERGI Energi sering menjadi pokok bahasan setiap hari, namun tak banyak orang yang memahami konsep dasar energi. Energi dapat ditinjau dari 3 sudut pandang, yaitu :

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA

B A B II TINJAUAN PUSTAKA B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. STATUS GIZI Status gizi atau tingkat konsumsi pangan adalah suatu bagian penting dari status kesehatan seseorang. Tidak hanya status gizi yang mempengaruhi status kesehatan

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN Semester Genap Tahun Akademik 2014/ 2015

KONTRAK PERKULIAHAN Semester Genap Tahun Akademik 2014/ 2015 KONTRAK PERKULIAHAN Semester Genap Tahun Akademik 2014/ 2015 ILMU KIMIA PANGAN (Gz. 206/ 3 SKS) Diploma III / Program Studi Gizi Kamis 08.00 09.00 (1 sks TEORI) Kamis 09.00 selesai (2 sks PRAKTEK) Dosen

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Hal : 1/6 Mata Kuliah : Ilmu Gizi Kode : Bobot SKS : 2 Jurusan : P. Biologi Program Studi : P. IPA Semester : VI Mata Kuliah Prasyarat : Biokimia Pengajar : Yanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sayuran dalam kehidupan manusia sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan gizi, karena sayuran merupakan salah satu sumber mineral dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan

BAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pertumbuhan Bobot Mutlak dan Laju Pertumbuhan Bobot Harian Pertumbuhan adalah perubahan bentuk akibat pertambahan panjang, berat, dan volume dalam periode tertentu (Effendi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. Men. Kes No. 134 / Men. Kes / IV / 1978 dan SK. Men. Kes No. 983 / 1992 menyebutkan bahwa Instalasi Gizi merupakan wadah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya

Lebih terperinci

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan Teknologi Pangan Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan tujuan industri untuk memenuhi permintaan

Lebih terperinci

Tabel 1. Pola Respirasi Buah Klimakterik dan Non Klimakterik Jeruk (blanko: 24,5 ml) Warna Hijau kekuningan (+) Hijau kekuningan (++)

Tabel 1. Pola Respirasi Buah Klimakterik dan Non Klimakterik Jeruk (blanko: 24,5 ml) Warna Hijau kekuningan (+) Hijau kekuningan (++) V. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Pola Buah Klimakterik dan Non Klimakterik Jeruk (blanko: 24,5 ml) Warna (++) Aroma Khas jeruk Khas jeruk Khas jeruk - - (++) Tekstur (++) Berat (gram) 490 460 451 465,1 450

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI. Oleh : Tri Sudyastuti

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI. Oleh : Tri Sudyastuti RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI Oleh : Tri Sudyastuti Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 2003/2004 RPKPS RENCANA

Lebih terperinci

27. peristiwa mutasi; 28. evolusi dan asal-usul kehidupan; 29. usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan; 30. bioteknologi dalam kehidupan.

27. peristiwa mutasi; 28. evolusi dan asal-usul kehidupan; 29. usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan; 30. bioteknologi dalam kehidupan. i Tinjauan Mata Kuliah M ata kuliah Materi Kurikuler Biologi SMA merupakan mata kuliah dengan bobot 3 sks yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 Pendidikan Biologi. Bagi Anda yang berprofesi sebagai guru,

Lebih terperinci

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan KESEIMBANGAN ENERGI Jumlah energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 kg sebesar

Lebih terperinci

laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA

laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA Kuliah Perdana FISIOLOGI TERNAK Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Staf Laboratorium 1. Dr. Ir. Lovita Adriani, M.S. (Kepala Lab.) 2. Ir. Heni St. Mainah,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Broiler merupakan unggas penghasil daging sebagai sumber protein hewani yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Permintaan daging

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan status gizi masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU: PROSES PEMBELAJARAN REVISI :

FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU: PROSES PEMBELAJARAN REVISI : DOKUMEN LEVEL KODE SOP/LAK/B.01 UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK PROSES PEMBELAJARAN REVISI A. TUJUAN Untuk terlaksananya kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH BIOKIMIA MELALUI PELAKSANAAN SISTEM SKS SEUTUHNYA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH BIOKIMIA MELALUI PELAKSANAAN SISTEM SKS SEUTUHNYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH BIOKIMIA MELALUI PELAKSANAAN SISTEM SKS SEUTUHNYA Drajat Pramiadi, Yoni Suryani, Astuti Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY ABSTRAK Tujuan utama pada penelitian tindakan

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP & K-13 kimia K e l a s XI TERMOKIMIA I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Menjelaskan hukum kekekalan energi, membedakan sistem dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL RENCANA SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Penilaian Status Gizi Kode MK : Mata kuliah prasyarat : Bobot MK : 3 SKS Dosen

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI 2. KODE MATA KULIAH : IB 14 3. BOBOT KREDIT : 2 SKS 4. SEMESTER PENEMPATAN : II (DUA) 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Lebih terperinci

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di PENGANTAR Latar Belakang Domba termasuk ternak ruminansia kecil dengan potensi daging yang sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH TEKNOLOGI PASCA PANEN

MATA KULIAH TEKNOLOGI PASCA PANEN RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI PASCA PANEN Oleh : Andayana Puspitasari, SSi., MSi., Apt. Drs. Didik Gunawan, SU, Apt Indah Purwantini, M.Si, Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cukup diperoleh melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cukup diperoleh melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyediaan Pangan Penyediaan pangan adalah Pengadaan bahan makanan dari proses memilih dan pengolahan makanan. Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan Mata Kuliah. Salah satu indikator keberhasilan suatu program studi dan mahasiswa

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan Mata Kuliah. Salah satu indikator keberhasilan suatu program studi dan mahasiswa BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kedudukan Mata Kuliah Salah satu indikator keberhasilan suatu program studi dan mahasiswa selain indeks prestasi kumulatif (IPK), adalah masa studi. Masa studi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Ekofisiologi Nomor Kode : BI 510 Sifat Mata Kuliah : M K Pilihan bebas Program Studi : Pendidikan Biologi dan Biologi Jumlah SKS : 2 sks Semester : 4,5 atau 7 MK Prasyarat : Ekologi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI 2. KODE MATA KULIAH : IB 14 3. BOBOT KREDIT : 2 SKS 4. SEMESTER PENEMPATAN : GENAP 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Lebih terperinci

2. Mahasiswa mampu memahami metabolisme zat gizi mikro

2. Mahasiswa mampu memahami metabolisme zat gizi mikro RENCANA SEMESTER GANJIL 2015/2016 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : METABOLISME ZAT GIZI MIKRO Kode MK : IGM 352 Mata kuliah prasyarat : - Bobot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nata de coco merupakan produk hasil fermentasi air kelapa dengan bakteri asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter xylinum

Lebih terperinci

TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h

TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami hal-hal yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan serta memahami teknologi penanganan pasca panen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Konsumsi Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan

Lebih terperinci

Specific Dynamic Action

Specific Dynamic Action Kebutuhan Energi Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi. Komponen-komponen

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT, PROTEIN, ZAT BESI DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA BERAS ORGANIK DAN BERAS NON ORGANIK SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT, PROTEIN, ZAT BESI DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA BERAS ORGANIK DAN BERAS NON ORGANIK SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT, PROTEIN, ZAT BESI DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA BERAS ORGANIK DAN BERAS NON ORGANIK SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Suhu Suhu merupakan faktor yang sangat penting untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme menjadi lambat sehingga

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA UNTUK SD

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA UNTUK SD SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA UNTUK SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2012 CM.PRD-01-04 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di zaman seperti sekarang ini masih banyak dijumpai orang-orang yang mengalami

I. PENDAHULUAN. Di zaman seperti sekarang ini masih banyak dijumpai orang-orang yang mengalami I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman seperti sekarang ini masih banyak dijumpai orang-orang yang mengalami kekurangan gizi. Masalah gizi pada masyarakat umumnya terjadi karena faktor ekonomi yang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR ILMU GIZI. Penyusun: Zaki Utama, STP., MP.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR ILMU GIZI. Penyusun: Zaki Utama, STP., MP. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR ILMU GIZI Penyusun: Zaki Utama, STP., MP. Jurusan Teknotoffi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UNIVERSITAS GADJAH MADA

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benih ikan mas (Cyprinus carpio) tergolong ikan ekonomis penting karena ikan ini sangat dibutuhkan masyarakat dan hingga kini masih belum dapat dipenuhi oleh produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama dalam penyimpanannya membuat salah satu produk seperti keripik buah digemari oleh masyarat. Mereka

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Kadar Oksigen Terlarut Hasil pengukuran konsentrasi oksigen terlarut pada kolam pemeliharaan ikan nila Oreochromis sp dapat dilihat pada Gambar 2. Dari gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau

BAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita pendek (stunting) merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting dapat

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL. : PEBI 4428 / Ilmu Gizi dan Kesehatan. Program Studi/Fakultas : S.1 PAUD / FKIP : Agus Iskandar.S.Pd., M.Pd.

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL. : PEBI 4428 / Ilmu Gizi dan Kesehatan. Program Studi/Fakultas : S.1 PAUD / FKIP : Agus Iskandar.S.Pd., M.Pd. BB03-RK18-RII.0 27 Mei 2015 LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL Kode/Nama Mata Kuliah : PEBI 4428 / Ilmu Gizi dan Kesehatan Program Studi/Fakultas : S.1 PAUD / FKIP Pengembang : Agus Iskandar.S.Pd., M.Pd Penelaah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Tujuan Pembelajaran Umum Jumlah : 1 : Pembahasan Rencana Perkuliahan, Tugas-tugas perkuliahan, Pedoman Evaluasi Keberhasilan Belajar, Buku Acuan dan Pengenalan mata kuliah Kimia Makanan : dapat menjelaskan

Lebih terperinci

PEDOMAN PROSEDUR. Kegiatan Akademik Bagi Dosen. Dikaji Ulang dan Dikendalikan Oleh Koordinator Program Studi (Prodi)

PEDOMAN PROSEDUR. Kegiatan Akademik Bagi Dosen. Dikaji Ulang dan Dikendalikan Oleh Koordinator Program Studi (Prodi) PEDOMAN PROSEDUR Kegiatan Akademik Bagi Dosen PP/005/MAT- Tujuan : Memberikan acuan standar tertulis kegiatan akademik bagi dosen untuk pelaksanaan proses belajar mengajar. Lingkup : 1. Persiapan Kuliah

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena dagingnya selain rasanya enak juga merupakan bahan pangan sumber protein yang memiliki kandungan gizi lengkap

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. Kontrak Perkuliahan

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. Kontrak Perkuliahan TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN Kontrak Perkuliahan 060214 IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata kuliah : Teknologi Pengolahan Pangan Nomor kode : TG 466/ TG 410 Jumlah SKS : 3 Semester : Genap Kelompok mata kuliah

Lebih terperinci

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII) TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII) AINUN ROHANAH SAIPUL BAHRI DAULAY PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FP - USU Evaluasi 1. jumlah kehadiran dalam kuliah 10% 2. Quiz/Tugas 10% 3. Ujian tengah

Lebih terperinci

KBKF73113 SISTEM INFRASTRUKTUR

KBKF73113 SISTEM INFRASTRUKTUR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKF73113 SISTEM INFRASTRUKTUR PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman jagung ( Zea mays L) sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Ilmu Kealaman Dasar Kode Mata Kuliah : MU 005 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI STAIN PALANGKA RAYA

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI STAIN PALANGKA RAYA SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI STAIN PALANGKA RAYA Mata Kuliah : BIOKIMIA Kode Mata Kuliah : Semester : Ganjil SKS : 3 (tiga) Standar Kompetensi : Setelah mengikuti mata kuliah biokimia

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok bahasan : 1. Peran air dalam kehidupan tumbuhan 2. Penyerapan

Lebih terperinci

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010 DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010 DIKTAT 2 METABOLISME Standar Kompetensi : Memahami pentingnya metabolisme pada makhluk hidup Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah : Pembangunan Sumber Daya Manusia Kode/SKS : GEM 2202/2 Prasyarat : Demografi (GEM 1202/2) Status Mata Kuliah : Wajib

Nama Mata Kuliah : Pembangunan Sumber Daya Manusia Kode/SKS : GEM 2202/2 Prasyarat : Demografi (GEM 1202/2) Status Mata Kuliah : Wajib Nama Mata Kuliah : Pembangunan Sumber Daya Manusia Kode/SKS : GEM 2202/2 Prasyarat : Demografi (GEM 1202/2) Status Mata Kuliah : Wajib Deskripsi Singkat Mata Kuliah Mata kuliah Pembangunan Sumber Daya

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH DASAR-DASAR AGRONOMI AGH 200

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH DASAR-DASAR AGRONOMI AGH 200 ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH DASAR-DASAR AGRONOMI AGH 200 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ANALISIS INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

DAFTAR MATA KULIAH TAHUN 2015 PROGRAM STUDI: GIZI (S-1)

DAFTAR MATA KULIAH TAHUN 2015 PROGRAM STUDI: GIZI (S-1) DAFTAR MATA KULIAH TAHUN 2015 PROGRAM STUDI: GIZI (S-1) SEMESTER 1 1 UIN6204 Ilmu Tauhid 2 1 2 UIN6203 Pendidikan Kewarganegaraan 2 1 3 UIN6210 Bahasa Arab I 2 1 4 FPK-6201 Sosiologi 2 1 5 GZK-6301 Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya dengan berbagai spesies flora. Kekayaan tersebut merupakan suatu anugerah besar yang diberikan Allah SWT yang seharusnya

Lebih terperinci

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut.

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut. Ilmu Bahan Makanan Lanjut adalah matakuliah yang mempelajari masalah penyimpanan bahan makanan baik dalam keadaan segar maupun hasil olahannya. Oleh ENI PURWANI Agung S Wardana TUJUAN Dengan mengetahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha pengembangan pertanian selayaknya dilakukan secara optimal tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha tersebut, maka produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang beranekaragam dan melimpah. Beberapa jenis buah yang berasal dari negara lain dapat dijumpai dapat

Lebih terperinci