SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN"

Transkripsi

1 SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

2 KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar untuk suatu mata kuliah tertentu. Dalam SAP dicantumkan deskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dampak atau come pembelajaran, recana pembelajaran mingguan, metoda evaluasi, dan sumber bacaan atau referensi yang digunakan dalam perkuliahan. SAP merupakan panduan umum, yang dapat dimodifikasi setiap semester untuk menambahkan ilmu-ilmu dan teknologi baru sehingga materi pembelajaran selalu up to date. Demikian pula halnya dengan metoda pembelajaran, tujuan pembelajaran maupun dampaknya. SAP yang dikemukakan di sini adalah untuk mata kuliah Pengetahuan Bahan Pangan dengan beban studi 2 SKS. Sifat mata kuliah adalah wajib dan ada prasyarat setelah mahasiswa mengambil mata kuliah Fisiologi Pasca Panen. Semoga SAP mata kuliah Teknologi Pengolahan Pangan I dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa prodi Teknologi Pangan Universitas Pasundan.

3 Pertemuan ke : 1 (minggu ke-1) Setelah menyelesaikan kuliah pertama mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan tentang manfaat/ pengetahuan bahan pangan, sumber dan jenis bahan pangan yang berasal dari nabati (hasil pertanian dan perkebunan) yang berasal dari hewani (hasil pertanian dan perikanan), sifat-sifat bahan, penyusunan yang terjadi pada bahan baik secara kualitas dan kuantitas, penympanan mutu bahan secara fisik, kimia, mikrobiologi, enzim, dan insekta. Pendahuluan 1. Manfaat pengetahuan bahan pangan 2. Sumber dan jenis bahan pangan nabati 3. Sumber dan jenis bahan pangan hewani 4. Sifat-sifat bahan 5. Penyusutan dan penyimpangan mutu bahan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa 1. Pendahuluan Menjelaskan posisi MK dan relevansinya Memperhatikan dengan visi dan misi prodi Teknologi Pangan Unpas Menjelaskan kompetensi dalam TIU dan keterkaitannya dengan pokok bahasan serta TIK pada pertemuan pertama Menjelaskan pentingnya mata Pengetahuan Memperhatikan Bahan Pangan yang sifat fisiologis, biologis, dan mengajukan kimiawi, fisik, morfologi dari jenis bahan pangan yang berasal nabati dan hewani Menjelaskan tentang kontrak perkuliahan yang meliputi SAP, Bahan ajar, tugas terstruktur, kuis bobot penilaian nilai UTS, UAS, Tugas terstruktur dan nilai kuis. Media dan alat 2. Penyajian Menjelaskan tentang manfaat pengetahuan bahan pangan Menjelaskan tentang sumber dan jenis bahan pangan nabati hasil pertanian dan perkebunan Menjelaskan tentang sumber dan jenis bahan pangan hewani hasil pertanian dan perikanan Menjelaskan tentang sifat-sifat bahan nabati dan hewani : karakteristik, fisiologis, karakteristik fisik, karakteristik hidratasi, karakteristik kimia. Menjelaskan tentang penyusutan dan penyimpangan mutu bahan secara fisik, kimia, mikrobiologi, enzim, dan insekta Memperhatikan dan mengajukan

4 Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah Mendengarkan diberikan dan kaitannya dengan materi aktif pertemuan ke-2 mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Menyatakan pendapat atau Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan memberi tugas kepada mahasiswa dengan menjelaskan sifat-sifat bahan nabati. Setelah dikumpulkan, jawaban yang benar diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Rizal Syarief dan Anies Irawati Pengetahuan Bahan Pangan untuk Industri Pertanian. PT. Madya Tama Sarana Perkasa. Jakarta.

5 Pertemuan ke : 2 (minggu ke-2) Setelah menyelesaikan kuliah ke-2 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang perbedaan antara buah-buahan dan sayur-sayuran secara umum, struktur buah dan sayuran, perubahan fisiologi yang terjadi pada buah dan sayuran setelah dipanen, komposisi kimia sayuran dan buah-buahan yang berhubungan dengan kualitas dan perubahannya selama pematangan. Pengetahuan bahan sayuran dan buah-buahan 1. Pengertian buah dan sayuran 2. Klasifikasi buah dan sayuran 3. Struktur buah dan sayuran Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan perkuliahan ke-1 dengan ke-2 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal perkuliahan di minggu ke-1 kuis 2. Penyajian Menjelaskan tentang pengertian buah dan Memperhatikan sayuran dan mengajukan Menjelaskan tentang klasifikasi buah dan sayuran Menjelaskan tentang struktur buah dan sayuran : sistem jaringan, sistem dasar, sistem pembuluh 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-3 mengungkapkan bagian-bagian yang Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-2, seperti menjelaskan klasifikasi buah dan sayur. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor

6 Pertemuan ke : 3 (minggu ke-3) Setelah menyelesaikan kuliah ke-2 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang perbedaan antara buah-buahan dan sayur-sayuran secara umum, struktur buah dan sayuran, perubahan fisiologi yang terjadi pada buah dan sayuran setelah dipanen, komposisi kimia sayuran dan buah-buahan yang berhubungan dengan kualitas dan perubahannya selama pematangan. Pengetahuan bahan sayuran dan buah-buahan 1. Perubahan-perubahan fisiologi setelah panen 2. Buah-buahan dan sayuran sebagai bahan baku industri Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-2 dan ke-3 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-2 2. Penyajian Menjelaskan tentang perubahanperubahan fisiologi setelah panen (fotosintesa, respirasi) Menjelaskan tentang buah-buahan dan sayuran sebagai bahan baku industri yang berhubungan dengan kualitas (air, protein, karbohidrat, lemak, asam organik, mineral, vitamin) dan perubahnnya selama pematangan. 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-4 mengungkapkan bagian-bagian yang Memperhatikan Menjawab soal kuis Memperhatikan dan mengajukan Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-3, seperti menjelaskan tentang perubahan fisiologi pada buah dan sayur setelah panen.setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Apandi M Teknologi Buah dan Sayur. Alumni. Bandung. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor

7 Pertemuan ke : 4 (minggu ke-4) Setelah menyelesaikan kuliah ke-4 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang kelompok komoditi hasil perkebunan, komposisi kimia dan peranannya pada mutu produk, jenis-jenis : teh, kopi, dan cokelat. Pengetahuan bahan pangan hasil perkebunan, penyegar, dan kelompok bahan pangan 1. Pengertian komoditi hasil perkebunan 2. Jenis-jenis bahan penyegar 3. Penjelasan spesifik dari masing-masing bahan penyegar 4. Komposisi kimia kelompok bahan penyegar secara spesifik Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa perkuliahan ke- Memperhatikan 3 dan ke-4 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di Menjawab soal minggu ke-3 kuis 2. Penyajian Menjelaskan tentang pengertian komoditi hasil Memperhatikan perkebunan (kelompok bahan pangan, dan mengajukan kelompok bahan penyegar, dan kelompok bahan non-pangan) Menjelaskan tentang jenis-jenis bahan penyegar (teh, kopi, dan cokelat) Menjelaskan tentang penjelasan spesifik dari masing-masing bahan penyegar (teh, kopi, dan cokelat) Menjelaskan tentang komposisi kimia kelompok bahan penyegar secara spesifik 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-5 mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-4, seperti menjelaskan spesifik dari bahan penyegar kopi. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor

8 Pertemuan ke : 5 (minggu ke-5) Setelah menyelesaikan kuliah ke-5 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan jenis, strukturnya, komposisi kimia, manfaat palmae. Pengetahuan bahan pangan hasil perkebunan, penyegar, dan kelompok bahan pangan 1. Jenis Palmae 2. Komposisi kimia palmae 3. Penggunaan palmae pada indutsri pangan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan perkuliahan ke-4 dan ke-5 Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu ke-4 2. Penyajian Menjelaskan tentang jenis palmae Memperhatikan dan (kelapa dan kelapa sawit) dan struktur mengajukan dan kedua jenis palmae Menjelaskan tentang komposisi kimia dari masing-masing dan kelapa sawit Menjelaskan tentang manfaat dan pentingnya kelapa sawit bagi industri pangan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi Mendengarkan aktif yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-6 mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-5, seperti menjelaskan manfaat kelapa awit bagi industri pangan. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Woodroof J.G Coconut Production Processing Product. AVI Publishing Comp. Inc. Wesport. Conncticut.

9 Pertemuan ke : 6 (minggu ke-6) Setelah menyelesaikan kuliah ke-6 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan mengenai perbedaan pengertian serealia dan kacang-kacangan, struktur serealia dan kacangkacangan, jenis dan varietas serealia dan kacang-kacangan, pentingnya serealia dan kacangkacangan pada industri pangan. Bahan pangan serealia dan kacang-kacangan 1. Pendahuluan 2. Struktur umum dari serealia dan kacang-kacangan 3. Jenis dan varietas dari serealia dan kacang-kacangan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan perkuliahan ke-5 dan ke-6 Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu ke-5 2. Penyajian Menjelaskan mengenai perbedaaan Memperhatikan dan pengertian serealia dan kacangkacangan mengajukan serta contohnya yang termasuk dalam family graminae dan leguminosa Menjelaskan struktur serealia (butir gabah, butir jagung, butir gandum), struktur kacang-kacangan Menjelaskan mengenai jenis dan varietas serealia (padi, jagung, gandum), kacang-kacangan (kedelai) Menjelaskan mengenai komposisi kimia dari jenis umbi-umbian Menjelaskan penggunaan umbi-umbian dalam industry pangan. 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi Mendengarkan aktif yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-7 mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan jenis dan varietas seralia.setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Kent N.L Technology of Cereals. Pergamon Press. Oxford. New York.

10 Pertemuan ke : 7 (minggu ke-7) Setelah menyelesaikan kuliah ke-7 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan mengenai jenis dan morfologi, komposisi kimia, dan penggunaan umbi-umbian pada industry pangan. Pengetahuan bahan pangan umbi-umbian 1. Jenis dan morfologi umbi-umbian 2. Komposisi kimia umbi-umbian 3. Penggunaan umbi-umbian dalam industry pangan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-6 dan ke-7 Memperhatikan Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu keenam 2. Penyajian Menjelaskan tentang jenis dan morfologi umbi-umbian Menjelaskan tentang komposisi kimia dari jenis umbi-umbian Menjelaskan penggunaan umbiumbian dalam industri pangan Memperhatikan dan mengajukan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya Mendengarkan aktif dengan materi pertemuan ke-7 mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa membuat tugas tentang materi perkuliahan minggu ke- 7, seperti menjelaskan penggunaan umbi-umbian dalam industri pangan. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor

11 Outline materi (silabi) : Memberikan gambaran tentang sumber-sumber dan jenis bahan pangan yang berasal dari nabati dan hewani, sifat fisiologi, biologis, kimiawi, fisik, morfologi, dan kaitannya dengan proses dalam industri pangan. Pertemuan ke : 8 (minggu ke-8) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pelaksanaan UTS Mengawas kegiatan UTS Mengerjakan soal UTS Soal UTS

12 Pertemuan ke : 9 (minggu ke-9) Setelah menyelesaikan kuliah ke-9 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan mengenai pembentukan telur, jenis telur, morfologi telur, struktur telur, komposisi telur, pengawasan mutu telur, grade telur, penyebab kerusakan telur, sifat fisikokimia, perubahan pasca panen telur. Pengetahuan bahan telur 1. Struktur telur 2. Komposisi telur 3. Pengawasan mutu telur 4. Sifat fisikokimia telur 5. Grade telur 6. Pasca panen 7. Kerusakan telur Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat perkuliahan ke-7 dan ke-9 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan sekilas mengenai pembentukan telur, jenis telur, morfologi telur Menjelaskan struktur telur (kulit telur, albumen, yolk) dan bagian-bagian dari struktur telur Menjelaskan tentang komposisi telur (protein, karbohidrat, lemak, air, mineral) Menjelaskan pengawasan mutu telur (keadaan fisik, kesegaran isi telur, pemeriksaan kerusakan dan pengukuran komposisi fisik) dengan menggunakan metoda subjektif dan objektif Menjelaskan grade telur (ukuran, penampilan, keadaan isi telur) Menjelaskan kerusakan telur yang disebabkan oleh mikroorganisme Menjelaskan sifat fisikokimia (daya busa, daya emulsi,daya koagulasi, dan warna) dan pentingnya sifat-sifat tersebut terhadap pengolahan pangan Menjelaskan perubahan pasca panen : perubahan luar (berat, diameter kantung udara, adanya bercak pada permukaan kulit telur) dan perubahan dalam (ph, posisi yolk, perubahan gel dan kerusakan oleh mikroba) Mahasiswa Memperhatikan Memperhatikan dan mengajukan

13 Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi Mendengarkan aktif yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-10 Menyatakan pendapat atau mengungkapkan bagian-bagian yang Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-9, seperti gambar telur beserta strukturnya. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Suwarno, B.M. dan Anida Darjanto Telur Pengawetan dan Pemanfaatannya. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

14 Pertemuan ke : 10 (minggu ke-10) Setelah menyelesaikan kuliah ke-10 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang hasil perikanan, struktur dan anatomi ikan, komposisi kimia ikan, bentuk pemanfaatan ikan basah, penyebab kerusakan ikan, kualitas ikan dan penentuan kualitas ikan segar, penanganan dalam mempertahankan kesegaran ikan. Pengetahuan bahan ikan 1. Struktur ikan 2. Komposisi ikan 3. Perubahan pasca panen ikan 4. Bentuk pemanfaatan ikan basah 5. Kerusakan ikan 6. Kualitas ikan 7. Penanganan ikan segar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-9 dan ke-10 Memperhatikan Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan minggu ke-9 2. Penyajian Menjelaskan secara umum tentang hasil perikanan Menjelaskan tentang struktur ikan dan anatomi ikan Menjelaskan tentang komposisi kimia secara umum (protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, air) Menjelaskan tentang usaha perikanan melalui bentuk pemanfaatan ikan basah Menjelaskan tentang kerusakan ikan yang disebabkan oleh aktivitas enzimatik dan mikroba Menjelaskan tentang pengertian kualitas ikan dan penentuan kualitas ikan segar (organoleptik, mekanik, kimia, biokimia) Menjelaskan tentang perubahanperubahan yang terjadi setelah hewan mati (fisikokimia dan biokimia) Menjelaskan tentang penaganan dalam mempertahankan kesegaran Memperhatikan dan mengajukan ikan

15 Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-11 Mendengarkan aktif mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan faktor penyebab kerusakan ikan. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Sutrisno koswara, Deddy Muchtadi Pengetahuan Bahan Pangan Hewani. Jurusan TPG-Fateta IPB. Bogor.

16 Pertemuan ke : 11 (minggu ke-11) Setelah menyelesaikan kuliah ke-11 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan hasil peternakan yang termasuk ke dalam kelompok unggas, klasifikasi ayam, pengertian karkas, cara memperoleh karkas, komponen karkas, struktur jaringan otot unggas, fisiologi pasca mortem, penanganan pasca mortem daging unggas. Pengetahuan Bahan Unggas 1. Komposisi kimia 2. Karkas dan komponen karkas 3. Struktur jaringan otot Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-10 dan ke-11 Memperhatikan Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang hasil peternakan yang termasuk ke dalam kelompok unggas, klasifikasi ayam. Memperhatikan dan mengajukan Menjelaskan pengertian karkas, cara memperoleh karkas Menjelaskan tentang komponenkomponen karkas (otot, lemak, tulang, kulit). 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya Mendengarkan aktif dengan materi pertemuan ke-12 mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang komponen-komponen karkas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Sutrisno koswara, Deddy Muchtadi Pengetahuan Bahan Pangan Hewani. Jurusan TPG-Fateta IPB. Bogor.

17 Pertemuan ke : 12 (minggu ke-12) Setelah menyelesaikan kuliah ke-11 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan hasil peternakan yang termasuk ke dalam kelompok unggas, klasifikasi ayam, pengertian karkas, cara memperoleh karkas, komponen karkas, struktur jaringan otot unggas, fisiologi pasca mortem, penanganan pasca mortem daging unggas. Pengetahuan Bahan Unggas 1. Fisiologi pasca mortem 2. Mekanisme kerusakan unggas 3. Penanganan pasca mortem 4. Pengkelasan mutu unggas dan mutu karkas unggas 5. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan perkuliahan ke-11 dan ke-12 Memperhatikan Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang fisiologi pasca Memperhatikan dan mortem yang meliputi perubahan mengajukan biokimia dan fisikokimia Menjelaskan penanganan pasca mortem daging unggas (kelayuan dan pembentukan) Menjelaskan tentang pengkelasan mutu unggas dan mutu karkas unggas 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi Mendengarkan aktif yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-13 mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-12, seperti menjelaskan tentang pengkelasan mutu unggas. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Sutrisno koswara, Deddy Muchtadi Pengetahuan Bahan Pangan Hewani. Jurusan TPG-Fateta IPB. Bogor.

18 Pertemuan ke : 13 (minggu ke-13) Setelah menyelesaikan kuliah ke-13 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan pengertian karkas dan daging, komposisi kimia dan struktur daging, cara penyembelihan daging dan sebelum hewan disembelih, fisiologi pasca mortem pada daging mamalia, kualitas daging, kerusakan daging, dan mutu karkas berdasarkan peringkat atau kelas. Bahan Pangan Daging (sapi, domba, hewan) 1. Komposisi kimia daging 2. Struktur daging 3. Penyembelihan hewan 4. Fisiologi pasca mortem Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-12 dan ke-13 Memperhatikan Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang karkas dan daging Menjelaskan komposisi kimia dan struktur daging Menjelaskan cara penyembelihan daging dan sebelum hewan disembelih Menjelaskan fisiologi pasca mortem yang terjadi pada daging mamalia (fisikokimia dan biokimia) Memperhatikan dan mengajukan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya Mendengarkan aktif dengan materi pertemuan ke-14 mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa melakukan survey tentang fisiologi pasca mortem yang terjadi pada daging mamalia secara fisikokimia. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Mountney.J Foultry Product Technology. The AVI Public. Co. Inc. Westport. Connecticut. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor. Suparno Ilmu dan Teknologi Daging. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.

19 Pertemuan ke : 14 (minggu ke-14) Setelah menyelesaikan kuliah ke-13 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan pengertian karkas dan daging, komposisi kimia dan struktur daging, cara penyembelihan daging dan sebelum hewan disembelih, fisiologi pasca mortem pada daging mamalia, kualitas daging, kerusakan daging, dan mutu karkas berdasarkan peringkat atau kelas. Bahan Pangan Daging (sapi, domba, hewan) 1. Kualitas karkas daging 2. Kerusakan daging 3. Pengenalan potongan karkas 4. Grading karkas hewan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan perkuliahan ke-13 dan ke-14 Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang kualitas daging Memperhatikan dan secara visual (warna, marbling) dan mengajukan secara organoleptik (aroma, flavor, terdernes, juisines) Menjelaskan kerusakan daging, sumbersumber kerusakan daging dan faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangbiakan mikroorganisme perusak Menjelaskan gambar karkas (sapi, domba, babi) dimana penelitian mutu berdasarkan peringkat atau kelas 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi Mendengarkan aktif yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-15 mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau Media dan alat Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang penyebab kerusakan daging secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Mountney.J Foultry Product Technology. The AVI Public. Co. Inc. Westport. Connecticut. Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor. Suparno Ilmu dan Teknologi Daging. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.

20 Pertemuan ke : 15 (minggu ke-15) Setelah menyelesaikan kuliah ke-15 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan pengertian susu, manfaat dan komposisi kimia, penanganan susu sebelum pemerahan dan sesudah pemerahan, menentukan pengujian mutu susu (fisik, kimia, dan mikrobiologi). Pengetahuan Bahan Pangan Susu 1. Komposisi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya 2. Struktur susu 3. Mikroorganisme dalam susu 4. Penanganan susu 5. Pengujian mutu susu Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat perkuliahan ke-14 dan ke-15 Memperhatikan Memperhatikan Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan ke-14 Menjawab soal kuis 2. Penyajian Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan dan susu, sumber air susu, gambaran kelenjar ambing sapi, manfaat susu mengajukan dan struktur susu Menjelaskan perbedaan komposisi ASI dan PASI Menjelaskan komposisi kimia (lemak, protein, laktosa, mineral, vitamin) dan faktor-faktor yang memperngaruhi komposisi kimia susu dari berbagai aspek Menjelaskan sumber mikroorganisme, jenis mikroorganisme, fermentasi susu Menjelaskan penanganan susu sebelum pemerahan dan sesudah pematangan Menjelaskan dan menentukan pengujian mutu susu (fisik, kimia, mikrobiologi) 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya Mendengarkan aktif dengan materi UAS mengungkapkan bagian-bagian yang Menyatakan pendapat atau

21 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-15, seperti menjelaskan bagaimana menentukan mutu susu secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Adnan M Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Andi Offset. Yogyakarta Muchtadi, T.R Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor. Hadiwiyoto S Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty. Yogyakarta.

22 Outline materi (silabi) : Memberikan gambaran tentang sumber-sumber dan jenis bahan pangan yang berasal dari nabati dan hewani, sifat fisiologi, biologis, kimiawi, fisik, morfologi, dan kaitannya dengan proses dalam industri pangan. Pertemuan ke : 16 (minggu ke-16) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat Pelaksanaan UAS Mengawas kegiatan UAS Mengerjakan soal UAS Soal UAS

SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP SAP 10.05.03 022 Revisi ke : 2 Tanggal : 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh : Ketua Jurusan Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh : GPM Ilmu Gizi

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 022 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

Presented By : PENGETAHUAN BAHAN PANGAN. Tata Tertib Kuliah EVALUASI 9/11/2012

Presented By : PENGETAHUAN BAHAN PANGAN. Tata Tertib Kuliah EVALUASI 9/11/2012 PENGETAHUAN BAHAN PANGAN Tujuan Instruksional Umum : setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa semester III (Tiga) Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan USU diharapkan dapat menghubungkan antara karakteristik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester Tanggal Penyusunan Sifat Fisik Pangan

Lebih terperinci

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut.

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut. Ilmu Bahan Makanan Lanjut adalah matakuliah yang mempelajari masalah penyimpanan bahan makanan baik dalam keadaan segar maupun hasil olahannya. Oleh ENI PURWANI Agung S Wardana TUJUAN Dengan mengetahui

Lebih terperinci

PAPER BIOKIMIA PANGAN

PAPER BIOKIMIA PANGAN PAPER BIOKIMIA PANGAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia terkait erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO Hearty Salatnaya Program Studi Agroekoteknologi, Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan, Banau, Halmahera Barat. e-mail: hearty_salatnaya@yahoo.com

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengawetan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan metabolisme. Hal ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa respirasi pada buah dan sayuran tetap

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. Kontrak Perkuliahan

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. Kontrak Perkuliahan TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN Kontrak Perkuliahan 060214 IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata kuliah : Teknologi Pengolahan Pangan Nomor kode : TG 466/ TG 410 Jumlah SKS : 3 Semester : Genap Kelompok mata kuliah

Lebih terperinci

Kelompok Mata Kuliah D a s a r U m u m

Kelompok Mata Kuliah D a s a r U m u m Kelompok Mata Kuliah D a s a r U m u m MKDU4104, Pendidikan Pancasila, 2 sks Membahas Pancasila secara ilmiah dan memberi bekal teoretik kepada mahasiswa dalam membangun kesadaran perlunya Pancasila sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia yang diikuti dengan tingginya kesadaran

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH ix Tinjauan Mata Kuliah A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH Mata kuliah PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN ditujukan: (1) untuk mengenal dan memahami macammacam sumber hasil peternakan dan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan Teknologi Pangan Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan tujuan industri untuk memenuhi permintaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Itik adalah salah satu jenis unggas yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan salah satu produk unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Telur yang banyak dikonsumsi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu tujuan usaha peternakan adalah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, sehingga permasalahan kekurangan gizi masyarakat akan protein hewani berangsur-angsur

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) KODE MATA KULIAH : NAK K 421 SEMESTER : MATA KULIAH : LINGKUNGAN TERNAK PROGRAM : DIPLOMA IV SKS : 2 SKS (1-1) DOSEN : Dr. drh. Endang Endrakasih, MS TIU : Mahasiswa memahami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Tujuan Pembelajaran Umum Jumlah : 1 : Pembahasan Rencana Perkuliahan, Tugas-tugas perkuliahan, Pedoman Evaluasi Keberhasilan Belajar, Buku Acuan dan Pengenalan mata kuliah Kimia Makanan : dapat menjelaskan

Lebih terperinci

mikrobiologi dan keamanan pangan, dan Kegiatan Belajar 4 membahas mengenai kerusakan biologis dan mikrobiologis ikan.

mikrobiologi dan keamanan pangan, dan Kegiatan Belajar 4 membahas mengenai kerusakan biologis dan mikrobiologis ikan. ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Pengolahan Hasil Perikanan (MMPI5303) ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam program Pascasarjana Magister Manajemen Perikanan. Mata kuliah terdiri atas 9

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Peranakan Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memiliki komposisi darah kambing

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah, Maksud dan tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Kerangka Berpikir, Hipotesa penelitian dan Waktu dan tempat penelitian.

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan pangan hewani (daging, telur, dan susu) dari waktu ke waktu cenderung meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan pola hidup,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telur puyuh adalah produk utama yang dihasilkan oleh ternak puyuh dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa serta harga relatif murah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu yang baru keluar dari kelenjar mamae melalui proses pemerahan merupakan suatu sumber bahan pangan yang murni, segar, higienis, bergizi, serta mengandung sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan makanan sayuran, 4. bahan makanan buah-buahan, 5. susu dan telur

BAB I PENDAHULUAN. bahan makanan sayuran, 4. bahan makanan buah-buahan, 5. susu dan telur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia dikenal susunan hidangan sehari-hari, dalam susunan hidangan ini digunakan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri atas lima kelompok yaitu 1. bahan makanan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KIMIA PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KIMIA PANGAN No.: PSM/TBB/SBG213 Revisi : 00 Tgl. 02 Juli 2007 Hal 1 dari 5 MATAKULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : KIMIA PANGAN : PSM/TBB/SBG 213 (2 SKS TEORI) : GASAL/GENAP : PT BOGA :

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI DAGING ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP 2011 OUTLINES PENDAHULUAN KUALITAS PENYIMPANAN DAN PRESERVASI PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING OLAHAN DAGING PENDAHULUAN DAGING SEMUA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PRAKTIKUM (SAPRA)

SATUAN ACARA PRAKTIKUM (SAPRA) SATUAN ACARA PRAKTIKUM (SAPRA) KODE MATA KULIAH : NAK K7332 SEMESTER : VII MATA KULIAH : TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL TERNAK PROGRAM : DIPLOMA IV SKS : 3 SKS (1-2) DOSEN : Iis Soriah Ace,

Lebih terperinci

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII) TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII) AINUN ROHANAH SAIPUL BAHRI DAULAY PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FP - USU Evaluasi 1. jumlah kehadiran dalam kuliah 10% 2. Quiz/Tugas 10% 3. Ujian tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, namun perlu dipahami bahwa makan untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN Anna Rakhmawati,M.Si Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Email:anna_rakhmawati@uny.ac.id Bahan makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang penting

Lebih terperinci

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi

I. PENDAHULUAN. dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenis umbi-umbian banyak terdapat di Indonesia. Salah satu jenis umbi yang dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi dengan masa panen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, salah satu bahan pangan asal ternak yang dapat digunakan adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XIV/2016 Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Komoditas Pangan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XIV/2016 Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Komoditas Pangan RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XIV/2016 Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Komoditas Pangan I. PEMOHON 1. Dolly Hutari P, S.E., (Pemohon I) dan 2. Sutejo (Pemohon II) Kuasa Hukum Edu

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH Oleh : ROSIDA, S.TP,MP PENDINGINAN (Cooling / Refrigerasi) : Adalah penyimpanan bahan pangan (Nabati/Hewani) diatas suhu titik beku tetapi kurang dari 15oC Pendinginan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah: TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN Oleh Prof. Dr. Ir. Erika B. Laconi, MS Dr. Anuraga Jayanegara,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan

PENDAHULUAN. cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) RENCANA GIATAN SEMESTER (RKPS) Matakuliah : Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Semester : 2 Kode : THP102002 Program Studi : Agribisnis Jumlah SKS : 4 sks Dosen : Jurusan TIP dan THP -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh manusia guna memenuhi asupan gizi dan sebagai faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,

Lebih terperinci

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen C. KURIKULUM 1. PRODI AGROTEKNOLOGI SEMESTER 1 1 AT101 Pendidikan Pancasila 2 0 2 AT102 Pendidikan Kewarganegaraan 2 0 3 AT103 Pengantar Ilmu Pertanian 2 0 4 AT104 B o t a n i 2 1 5 AT105 Agroklimatologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Secara umum pangan diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari. Hal ini berdampak

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130 RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Lebih terperinci

laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA

laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA Kuliah Perdana FISIOLOGI TERNAK Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Staf Laboratorium 1. Dr. Ir. Lovita Adriani, M.S. (Kepala Lab.) 2. Ir. Heni St. Mainah,

Lebih terperinci

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Telur ayam ras merupakan bahan pangan yang mengandung protein cukup tinggi dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan pangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR Oleh: Iis Soriah Ace dan Wahyuningsih Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan, STPP Bogor ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi 1 I. PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1,6.) Hipotesis

Lebih terperinci

c, total asam, total padatan terlarut, ph, tel-;stur,

c, total asam, total padatan terlarut, ph, tel-;stur, VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan 1. Tingkat kemasakan buah dan konsentrasi awal larutan gula yang berbeda memberikan pengaruh yang n y21ta terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging merupakan salah satu hasil dari ternak yang memiliki kandungan gizi lengkap yang disukai oleh masyarakat. Daging yang dikonsumsi oleh manusia dapat berasal

Lebih terperinci

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

BAB II. PERJANJIAN KINERJA BAB II. PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009-2014 Rencana Stategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 2014 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Susu merupakan bahan pangan yang baik bagi manusia karena mengandung zat gizi yang tinggi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Susu adalah suatu

Lebih terperinci

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK Pada umumnya sumber pangan asal ternak dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) macam, yaitu berupa daging (terdiri dari berbagai spesies hewan yang lazim dimanfaatkan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING : SUPRIANTO NIM : I

KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING : SUPRIANTO NIM : I TUGAS INDIVIDU RANSUM UNGGAS/NON RUMINANSIA KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING NAMA : SUPRIANTO NIM : I111 13 303 KELAS : A GANJIL FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat Indonesia akan gizi menuntut dikembangkannya berbagai industri pangan. Salah satu sektor yang turut berperan penting dalam ketersediaan bahan pangan

Lebih terperinci

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

POLA PANGAN HARAPAN (PPH) PANDUAN PENGHITUNGAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) Skor PPH Nasional Tahun 2009-2014 75,7 85,7 85,6 83,5 81,4 83,4 Kacangkacangan Buah/Biji Berminyak 5,0 3,0 10,0 Minyak dan Lemak Gula 5,0 Sayur & buah Lain-lain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak puyuh mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan baik sebagai penghasil telur maupun penghasil daging. Menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012)

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak serta zat yang lain yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Usaha untuk meningkatkan konsumsi

Lebih terperinci

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid RUANG LINGKUP BUDIDAYA PEMELIHARAAN JANGKRIK KALUNG KUNING A. UDJIANTO Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Ciawi Bogor RINGKASAN Komoditas jangkrik ini dapat memberikan tambahan penghasilan disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kebutuhan gizi dan bertambahnya tingkat pendapatan mayarakat, menyebabkan permintaan bahan pangan yang

Lebih terperinci

Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kelompok Institusi

Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kelompok Institusi -1- KURIKULUM TAHUN 2010 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Distribusi Berdasarkan Kelompok Institusi 1. Tingkat Universitas Pilihan Inti / 1. 00005301 MPK

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130 RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daging Sapi Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena rasanya disukai dan harganya jauh lebih murah di banding harga daging lainnya. Daging

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L) Merill) adalah salah satu komoditi tanaman pangan yang penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada dodol susu kambing mampu meningkatkan kualitas organoleptik, meningkatkan kadar lemak, dan kadar total karbohidrat.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Siam Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var Microcarpa) merupakan salah satu dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Suhu Suhu merupakan faktor yang sangat penting untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme menjadi lambat sehingga

Lebih terperinci

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar P e r s e m b a h a n Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar STUD! KOMIPARATIF SlFAT MUTU DAM FUNGSIOWWL TELUR PU'IIUM DAN TELUR AVAM RAS Oleh ELVIRA SYAMSIR F 25. 0442 1 9 9 3 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar P e r s e m b a h a n Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar STUD! KOMIPARATIF SlFAT MUTU DAM FUNGSIOWWL TELUR PU'IIUM DAN TELUR AVAM RAS Oleh ELVIRA SYAMSIR F 25. 0442 1 9 9 3 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar dikonsumsi oleh masyarakat. Ayam broiler memiliki pertumbuhan daging yang cepat dalam waktu relatif

Lebih terperinci