SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN"

Transkripsi

1 SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

2 KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar untuk suatu mata kuliah tertentu. Dalam SAP dicantumkan deskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dampak atau come pembelajaran, recana pembelajaran mingguan, metoda evaluasi, dan sumber bacaan atau referensi yang digunakan dalam perkuliahan. SAP merupakan panduan umum, yang dapat dimodifikasi setiap semester untuk menambahkan ilmu-ilmu dan teknologi baru sehingga materi pembelajaran selalu up to date. Demikian pula halnya dengan metoda pembelajaran, tujuan pembelajaran maupun dampaknya. SAP yang dikemukakan di sini adalah untuk mata kuliah Keamanan Pangan dengan beban studi 2 SKS dan ada prasyarat setelah mahasiwa mengambil mata kuliah Kimia Dasar, Kimia Analitik dan Sanitasi Industri Pangan. Sifat mata kuliah adalah wajib. Semoga SAP mata kuliah Keamanan Pangan dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa prodi Teknologi Pangan Universitas Pasundan.

3 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 1 (minggu ke-1) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah pertama mahasiswa diharapkan akan mampu memahami pengetahuan mengenai sumber-sumber bahan pangan yang dapat menimbulkan racun, baik dari alami maupun bahan kimia, dan bahan toksin dalam tubuh berpengaruh terhadap zat nutrisi ataupun sebaliknya. B. Pokok Bahasan Pendahuluan C. Sub Pokok Bahasan 1. Penggantian makanan yang aman dikonsumsi 2. Grafik kesehatan manusia vs zat gizi 3. Sebab-sebab timbulnya keracunan makanan 4. Bidang ilmu penunjang keamanan pangan D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan posisi MK dan relevansinya dengan visi dan misi prodi Teknologi Pangan Unpas Menjelaskan kompetensi dalam TIU dan keterkaitannya dengan pokok bahasan serta TIK pada pertemuan pertama Menjelaskan pentingnya mata kuliah keamanan pangan sebagai dasar dari pengolahan pangan, khususnya mengenai zat-zat toksin dalam tubuh yang berpengaruh terhadap nutrisi ataupun sebaliknya. Menjelaskan tentang kontrak perkuliahan yang meliputi SAP, Bahan ajar, tugas terstruktur, kuis bobot penilaian nilai UTS, UAS, Tugas terstruktur dan nilai kuis. 2. Penyajian Menjelaskan tentang makanan apa saja yang aman dikonsumsi, pengaruh zat gizi terhadap kesehatan manusia Menjelaskan tentang penyebab timbulnya keracunan makanan, zat-zat toksin apa saja yang terdapat dalam produk pangan baik pangan segar maupun olahan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-2 Mahasiswa memperhatikan memperhatikan Memperhatikan dan Memperhatikan dan Memperhatikan dan Memperhatikan dan Mendengarkan aktif pengajaran LCD dan hand

4 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan memberi tugas kepada mahasiswa dengan menjelaskan zat-zat toksin dalam bahan pangan serta efeknya jika masuk ke dalam tubuh secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban yang benar diulas. Referensi

5 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 2 (minggu ke-2) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-2 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang badan-badan nasional dan internasional ada yang mengawasi tentang peredaran makanan, baik yang bersumber dari darat ataupun laut. B. Pokok Bahasan Standar Keamanan Pangan C. Sub Pokok Bahasan 1. Peranan pemerintah terhadap produsen dan konsumen 2. Badan-badan di dunia yang mengawasi dan mengeluarkan peraturan tentang makanan 3. Perlindungan terhadap konsumen 4. Monitoring terhadap produsen 5. Standar dan bahan pangan 6. Standar kualitas bahan pangan 7. Keamanan bahan pangan secara mikrobiologi D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat Mahasiswa pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-1 dengan ke-2 Menjelaskan tentang kompetensi memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu ke-1 2. Penyajian Menjelaskan definisi peranan pemerintah terhadap konsumen dan produsen produk pangan, serta bagaimana hak konsumen untuk mendapat perlindungan. Menjelaskan tentang badan-badan di dunia yang mengawasi dan mengeluarkan peraturan tentang makanan peredaran, pengolahan, promosi, periklanan,pelabelan, pengemasan sampai urusan lingkungan Menjelaskan tentang standar kualitas bahan pangan baik itu bahan pangan segar maupun olahan serta keamanannya secara mikrobiologi 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-3 Mendengarkan aktif

6 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-2, seperti menjelaskan standar-standar pangan baik itu menurut CODEX, atau SNI secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

7 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 3 (minggu ke-3) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-3 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang badan-badan nasional dan internasional ada yang mengawasi tentang peredaran makanan, baik yang bersumber dari darat ataupun laut. B. Pokok Bahasan Standar Keamanan Pangan C. Sub Pokok Bahasan 1. Peranan pemerintah terhadap produsen dan konsumen 2. Badan-badan di dunia yang mengawasi dan mengeluarkan peraturan tentang makanan 3. Perlindungan terhadap konsumen 4. Monitoring terhadap produsen 5. Standar dan bahan pangan 6. Standar kualitas bahan pangan 7. Keamanan bahan pangan secara mikrobiologi D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat Mahasiswa pengajaran 4. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-2 dengan ke-3 Menjelaskan tentang kompetensi memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu ke-2 5. Penyajian Menjelaskan definisi peranan pemerintah terhadap konsumen dan produsen produk pangan, serta bagaimana hak konsumen untuk mendapat perlindungan. Menjelaskan tentang badan-badan di dunia yang mengawasi dan mengeluarkan peraturan tentang makanan peredaran, pengolahan, promosi, periklanan,pelabelan, pengemasan sampai urusan lingkungan Menjelaskan tentang standar kualitas bahan pangan baik itu bahan pangan segar maupun olahan serta keamanannya secara mikrobiologi 6. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-4 Mendengarkan aktif

8 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan fungsi badan-badan nasional dan internasional dalam pembuatan peraturan atau pengawasan terhadap produsen atau konsumen produk pangan secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

9 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 4 (minggu ke-4) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-4 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang pengetahuan yang berkaitan dengan pengaruh toksin ke dalam tubuh, mekanisme toksin di dalam tubuh dan fase-fase yang dilalui oleh toksin dalam tubuh, serta batasbatas racun yang diantisipasi oleh tubuh. B. Pokok Bahasan Prinsip dasar dari keamanan pangan C. Sub Pokok Bahasan 1. Jenis-jenis toksin dalam bahan pangan 2. Mekanisme toksin dalam tubuh 3. Fase yang dilalui toksin 4. Bioteksifikasi 5. Hubungan antara pengaruh dosis toksin dengan respon dari tubuh 6. Hubungan antara pengaruh waktu masuknya toksin ke dalam tubuh dengan respon dari tubuh 7. Sinergisme dan antagonisme 8. Parameter-parameter dalam pengujian toksikologi pangan D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi Memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-3 dan ke-4 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-3 2. Penyajian Menjelaskan tentang jenis-jenis toksin dalam bahan pangan dan mekanismenya di dalam tubuh serta fase-fase yang dilalui toksin Menjelaskan tentang hubungan antara pengaruh dosis toksin dengan respon dari tubuh serta pengaruh masuknya toksin dengan respon dari tubuh Menjelaskan pengertian sinergisme dan antagonisme dan contoh aplikasinya di bidang pangan Menjelaskan tentang parameter dalam pengujian toksikologi pangan Memperhatikan Menjawab soal kuis 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi Mendengarkan aktif

10 yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-5 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang mekanisme suatu zat toksin dalam tubuh dan cara antisipasinya secara benar.setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

11 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 5 (minggu ke-5) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-5 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang pengetahuan yang berkaitan dengan pengaruh toksin ke dalam tubuh, mekanisme toksin di dalam tubuh dan fase-fase yang dilalui oleh toksin dalam tubuh, serta batasbatas racun yang diantisipasi oleh tubuh. B. Pokok Bahasan Prinsip dasar dari keamanan pangan C. Sub Pokok Bahasan 1. Jenis-jenis toksin dalam bahan pangan 2. Mekanisme toksin dalam tubuh 3. Fase yang dilalui toksin 4. Bioteksifikasi 5. Hubungan antara pengaruh dosis toksin dengan respon dari tubuh 6. Hubungan antara pengaruh waktu masuknya toksin ke dalam tubuh dengan respon dari tubuh 7. Sinergisme dan antagonisme 8. Parameter-parameter dalam pengujian toksikologi pangan A. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi Memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-4 dan ke-5 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-4 2. Penyajian Menjelaskan tentang jenis-jenis toksin dalam bahan pangan dan mekanismenya di dalam tubuh serta fase-fase yang dilalui toksin Menjelaskan tentang hubungan antara pengaruh dosis toksin dengan respon dari tubuh serta pengaruh masuknya toksin dengan respon dari tubuh Menjelaskan pengertian sinergisme dan antagonisme dan contoh aplikasinya di bidang pangan Menjelaskan tentang parameter dalam pengujian toksikologi pangan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya Memperhatikan Menjawab soal kuis Mendengarkan aktif

12 dengan materi pertemuan ke-6 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang parameter-parameter dalam pengujian toksikologi pangan secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

13 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 6 (minggu ke-6) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-6 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang pengaruh dari pemakaian vitamin, mineral dan logam-logam non essensial terhadap tubuh manusia dan pengaruhnya jika digunakan secara berlebihan. B. Pokok Bahasan Bahan-bahan yang dapat menimbulkan keracunan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pengaruh dari vitamin 2. Pengaruh dari mineral dan penyakit 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme dari logam-logam non essensial dari bahan pangan D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-5 dan ke-6 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu ke-5 2. Penyajian Menjelaskan tentang vitamin dan pengaruhnya bagi tubuh terutama jika penggunaannya secara berlebihan Menjelaskan tentang pengaruh mineral dan penyakit seperti penyakit jantung, degenerasi, hipertensi,dll. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme dari logamlogam non essensial dari bahan pangan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-7 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-5, seperti menjelaskan tentang metabolisme logam-logam non essensial di dalam tubuh dan faktor-faktor yang mempengaruhinya secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

14

15 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 7 (minggu ke-7) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-6 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang pengaruh dari pemakaian vitamin, mineral dan logam-logam non essensial terhadap tubuh manusia dan pengaruhnya jika digunakan secara berlebihan. B. Pokok Bahasan Bahan-bahan yang dapat menimbulkan keracunan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pengaruh dari vitamin 2. Pengaruh dari mineral dan penyakit 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme dari logam-logam non essensial dari bahan pangan D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-5 dan ke-6 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu ke-5 2. Penyajian Menjelaskan tentang vitamin dan pengaruhnya bagi tubuh terutama jika penggunaannya secara berlebihan Menjelaskan tentang pengaruh mineral dan penyakit seperti penyakit jantung, degenerasi, hipertensi,dll. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme dari logamlogam non essensial dari bahan pangan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-7 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-5, seperti menjelaskan tentang pengaruh mineral dan vitamin bagi tubuh terutama jika pemakaiannya berlebihan. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

16

17 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 8 (minggu ke-8) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pelaksanaan UTS Mengawas kegiatan UTS Mengerjakan soal UTS Soal UTS

18 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 9 (minggu ke-9) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-9 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang pengujian bertahap dalam mengkategorikan suatu zat yang bersifat toksin, pengujian toksikologi menggunakan hewan percobaan dan pemberian dosis pada hewan percobaan tersebut. B. Pokok Bahasan Metode pengujian toksikologi C. Sub Pokok Bahasan 1. Toksikologi akut 2. Toksikologi sub-akut 3. Toksisitas kronik 4. Metabolisme dan kinetika dari bahan 5. Respon genetik D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat Mahasiswa pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi Memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-7 dan ke-9 Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan tentang pengertian toksikologi akut, toksikologi sub-akut dan toksisitas kronik serta perbedaan diantara ketiganya Menjelaskan tentang contoh aplikasi dari ketiga jenis toksikologi yaitu akut, sub-akut dan kronik Menjelaskan tentang metabolisme dan kinetika bahan yang mengandung toksin serta respon genetiknya 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-10 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan salah satu contoh metabolisme bahan pangan yang mengandung toksin serta respon genetiknya secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

19

20 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 10 (minggu ke-10) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-9 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang pengujian bertahap dalam mengkategorikan suatu zat yang bersifat toksin, pengujian toksikologi menggunakan hewan percobaan dan pemberian dosis pada hewan percobaan tersebut. B. Pokok Bahasan Metode pengujian toksikologi C. Sub Pokok Bahasan 1. Toksikologi akut 2. Toksikologi sub-akut 3. Toksisitas kronik 4. Metabolisme dan kinetika dari bahan 5. Respon genetik D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat Mahasiswa pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi Memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-7 dan ke-9 Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan tentang pengertian toksikologi akut, toksikologi sub-akut dan toksisitas kronik serta perbedaan diantara ketiganya Menjelaskan tentang contoh aplikasi dari ketiga jenis toksikologi yaitu akut, sub-akut dan kronik Menjelaskan tentang metabolisme dan kinetika bahan yang mengandung toksin serta respon genetiknya 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-10 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan salah satu contoh metabolisme bahan pangan yang mengandung toksin serta respon genetiknya secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

21

22 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 11 (minggu ke-11) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-11 mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan tentang bahan tambahan makanan, batas penggunaannya dan pengujiannya secara toksikologi serta gangguan-gangguan yang ditimbulkan dari pemakaian bahan tambahan makanan. B. Pokok Bahasan Penggunaan bahan tambahan makanan C. Sub Pokok Bahasan 1. Bahan tambahan makanan yang sengaja ditambahkan 2. Bahan tambahan yang tidak sengaja ditambahkan 3. Bahan tambahan makanan yang tergolong GRAS dan non GRAS 4. Studi toksikologi dan evaluasi keamanan pangan 5. ADI (Acceptable Daily Intake) bagi manusia 6. Pemakaian bahan tambahan makanan maksimal (BMP = Batas Maksimal Penggunaan) D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-10 dan ke-11 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan tentang bahan tambahan makanan (BTM), BTM apa saja yang sengaja dan yang tidak sengaja ditambahkan pada produk pangan Menjelaskan tentang bahan tambahan makanan yang tergolong GRAS dan non GRAS serta bahan tambahan makanan apa saja yang mengalami perubahan baik dari GRAS menjadi non GRAS atau sebaliknya Menjelaskan tentang ADI (Acceptable Daily Intake) bagi manusia dan cara menghitung ADI Menjelaskan tentang pemakaian bahan tambahan makanan maksimal dan cara menghitungnya 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-12 Mendengarkan aktif

23 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang studi toksikologi dan evaluasi keamanan pangan serta contoh aplikasinya secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban akan diulas. Referensi

24 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 12 (minggu ke-12) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-12 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang penyebab keracunan makanan selain dari bahan kimia dan bahan alam seperti mikroorganisme, mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme dan mekanisme kerjanya sehingga dapat melepaskan toksin ke dalam tubuh manusia serta kebersihan pribadi dan kebersihan sarana sangat mendukung dalam proses pencegahan keracunan makanan. B. Pokok Bahasan Pencegahan Keracunan Makanan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pengetahuan tentang bakteri 2. Perkembangan dan pertumbuhan bakteri 3. Bakteri patogen komensal, berspora dan kegunaannya 4. Keadaan yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri 5. Penyebab keracunan makanan 6. Keadaan anaerob dan aerob 7. Pembawa sehat, pembawa konvalensen 8. Kontaminasi silang 9. Bagaimana timbulnya keracunan makanan 10. Bakteri-bakteri yang menimbulkan keracunan makanan 11. Kebersihan pribadi dan kebersihan dapur D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-11 dan ke-12 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan pengetahuan tentang bakteri secara sekilas, perkembangan dan pertumbuhan bakteri, keadaan aerob dan anaerob dan bakteri mana saja yang merupakan pembawa sehat dan pembawa konvalensen Menjelaskan tentang definisi kontaminasi silang, contoh dari kontaminasi silang dan bagaimana timbulnya keracunan makanan Menjelaskan tentang bakteri-bakteri yang menimbulkan keracunan makanan seperti Salmonella, Staphylococcus,

25 Botulinum, dll serta pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan dapur sebagai tempat mengolah makanan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-13 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-12, seperti menjelaskan proses terjadinya kontaminasi silang dan cara mengantisipasi kontaminasi silang secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

26 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 13 (minggu ke-13) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-13 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan tentang penyebab keracunan makanan selain dari bahan kimia dan bahan alam seperti mikroorganisme, mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme dan mekanisme kerjanya sehingga dapat melepaskan toksin ke dalam tubuh manusia serta kebersihan pribadi dan kebersihan sarana sangat mendukung dalam proses pencegahan keracunan makanan. B. Pokok Bahasan Pencegahan Keracunan Makanan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pengetahuan tentang bakteri 2. Perkembangan dan pertumbuhan bakteri 3. Bakteri patogen komensal, berspora dan kegunaannya 4. Keadaan yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri 5. Penyebab keracunan makanan 6. Keadaan anaerob dan aerob 7. Pembawa sehat, pembawa konvalensen 8. Kontaminasi silang 9. Bagaimana timbulnya keracunan makanan 10. Bakteri-bakteri yang menimbulkan keracunan makanan 11. Kebersihan pribadi dan kebersihan dapur D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-12 dan ke-13 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan pengetahuan tentang bakteri secara sekilas, perkembangan dan pertumbuhan bakteri, keadaan aerob dan anaerob dan bakteri mana saja yang merupakan pembawa sehat dan pembawa konvalensen Menjelaskan tentang definisi kontaminasi silang, contoh dari kontaminasi silang dan bagaimana timbulnya keracunan makanan Menjelaskan tentang bakteri-bakteri yang menimbulkan keracunan makanan seperti Salmonella, Staphylococcus,

27 Botulinum, dll serta pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan dapur sebagai tempat mengolah makanan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-14 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-13, seperti menjelaskan proses terjadinya kontaminasi silang dan cara mengantisipasi kontaminasi silang secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

28 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 14 (minggu ke-14) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-14 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan bahwa pengawasan pada saat pengolahan pangan adalah syarat mutlak untuk menghindari terjadinya kasus keracunan. B. Pokok Bahasan HACCP C. Sub Pokok Bahasan 1. Kepentingan HACCP dalam pengolahan pangan 2. Kepentingan sanitasi pribadi 3. Kepentingan sanitasi lingkungan 4. Kepentingan sanitasi perusahaan 5. Monitoring terhadap proses pengolahan pangan 6. Simulasi D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-13 dan ke-14 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan definisi HACCP dan kepentingan HACCP dalam pengolahan pangan Menjelaskan tentang pentingnya sanitasi baik itu secara pribadi, di lingkungan, perusahaan dikaitkan dengan contoh sanitasi industri suatu produk pangan Menjelaskan tentang proses monitoring terhadap proses pengolahan pangan dan bagaimana cara menentukan titik kritis pada proses pengolahan pangan 3. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-15 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau

29 E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa membuat suatu proses pengolahan produk pangan kemudian dianalisis titik-titik kritis yang dapat menimbulkan bahaya pada proses tersebut berdasarkan langkah-langkah HACCP. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

30 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 15 (minggu ke-15) A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan kuliah ke-14 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan bahwa pengawasan pada saat pengolahan pangan adalah syarat mutlak untuk menghindari terjadinya kasus keracunan. B. Pokok Bahasan HACCP C. Sub Pokok Bahasan 1. Kepentingan HACCP dalam pengolahan pangan 2. Kepentingan sanitasi pribadi 3. Kepentingan sanitasi lingkungan 4. Kepentingan sanitasi perusahaan 5. Monitoring terhadap proses pengolahan pangan 6. Simulasi D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 4. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-13 dan ke-14 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan definisi HACCP dan kepentingan HACCP dalam pengolahan pangan Menjelaskan tentang pentingnya sanitasi baik itu secara pribadi, di lingkungan, perusahaan dikaitkan dengan contoh sanitasi industri suatu produk pangan Menjelaskan tentang proses monitoring terhadap proses pengolahan pangan dan bagaimana cara menentukan titik kritis pada proses pengolahan pangan 6. Penutup Menguraikan secara ringkas materi yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-15 Umpan Balik : Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau mengungkapkan bagian-bagian yang belum jelas dan dimengerti Mendengarkan aktif Menyatakan pendapat atau

31 E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa membuat suatu proses pengolahan produk pangan kemudian dianalisis titik-titik kritis yang dapat menimbulkan bahaya pada proses tersebut berdasarkan langkah-langkah HACCP. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Referensi

32 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keamanan Pangan Kode/SKS : TP412 / 2 Prasarat : Kimia Dasar, Kimia Analitik, Sanitasi Industri Pangan Status Mata Kuliah : Wajib Waktu Pertemuan : 120 menit Dosen : Hj. Ela T. Sutrisno, Dra.,MS., Ir. Neneng Suliasih,MP Outline materi (silabi) : Pemahaman mengenai pengertian bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan makanan, bagaimana pengaruh racun terhadap tubuh, baik yang berasal dari zat-zat alami ataupun bahan kimia (bahan tambahan makanan), metode pengujian toksikologi dan pencegahan keracunan makanan seperti pentingnya peranan HACCP dalam pengolahan pangan baik skala home industry seperti jasa boga dan pada industri besar.. Pertemuan ke : 16 (minggu ke-16) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran 1. Pelaksanaan UAS Mengawas kegiatan UAS Mengerjakan soal UAS Soal UAS

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Kode Mata Kuliah : JIO MANFAAT MATA KULIAH

KONTRAK PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Kode Mata Kuliah : JIO MANFAAT MATA KULIAH KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Kode Mata Kuliah : JIO210 Pengajar : Tin Teaching Semester : IV Bobot MK : 2 sks Tahun : 2011/2012 Hari Pertemuan/Menit :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Makanan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia, dimana persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia. Syarat-syarat makanan yang baik diantaranya

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMA 107)

TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMA 107) GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) dan SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMA 107) Disusun Oleh: Yuli Darni, S.T.,M.T. Heri Rustamaji, S.T., M.Eng. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005/2006 ANALISIS INSTRUKSIONAL MK:

Lebih terperinci

FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU: PROSES PEMBELAJARAN REVISI :

FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU: PROSES PEMBELAJARAN REVISI : DOKUMEN LEVEL KODE SOP/LAK/B.01 UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK PROSES PEMBELAJARAN REVISI A. TUJUAN Untuk terlaksananya kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN Semester Genap Tahun Akademik 2014/ 2015

KONTRAK PERKULIAHAN Semester Genap Tahun Akademik 2014/ 2015 KONTRAK PERKULIAHAN Semester Genap Tahun Akademik 2014/ 2015 ILMU KIMIA PANGAN (Gz. 206/ 3 SKS) Diploma III / Program Studi Gizi Kamis 08.00 09.00 (1 sks TEORI) Kamis 09.00 selesai (2 sks PRAKTEK) Dosen

Lebih terperinci

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dalam BAB XA mengenai Hak Asasi Manusia pada pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam beberapa tahun belakangan ini, media di Indonesia sangat gencar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam beberapa tahun belakangan ini, media di Indonesia sangat gencar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan ini, media di Indonesia sangat gencar dalam mengulas berita tentang keamanan pangan. Ulasan berita tersebut menjadi tajuk utama, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan adalah produk pangan yang siap hidang atau yang langsung dapat dimakan, biasanya dihasilkan dari bahan pangan setelah terlebih dahulu diolah atau di masak.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN HIGIENE SUSU DAN TELUR TEAM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016

PENDAHULUAN HIGIENE SUSU DAN TELUR TEAM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016 PENDAHULUAN HIGIENE SUSU DAN TELUR TEAM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas mengenai standar kualitas susu, telur menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) serta berbagai

Lebih terperinci

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12 MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12 MIKROORGANISME MAKANAN DAN KEMASAN Bahan pangan mempunyai mikroflora spesifik yang

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup. Makanan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi optimal seperti vitamin, mineral,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI 2. KODE MATA KULIAH : IB 14 3. BOBOT KREDIT : 2 SKS 4. SEMESTER PENEMPATAN : II (DUA) 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Kandungan Gizi dan Vitamin pada Ikan Layur

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Kandungan Gizi dan Vitamin pada Ikan Layur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan layur (Trichiurus sp.) adalah salah satu jenis ikan demersal ekonomis penting yang banyak tersebar dan tertangkap di perairan Indonesia terutama di perairan Palabuhanratu.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI 2. KODE MATA KULIAH : IB 14 3. BOBOT KREDIT : 2 SKS 4. SEMESTER PENEMPATAN : GENAP 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Lebih terperinci

Analisa Mikroorganisme

Analisa Mikroorganisme 19 Analisa Mikroorganisme Pemeriksaan awal terhadap 36 sampel daging ayam dan 24 sampel daging sapi adalah pemeriksaan jumlah mikroorganisme. Hasil yang diperoleh untuk rataan jumlah mikroorganisme daging

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena mengandung gizi yang tinggi, rasanya yang manis, enak, tekstur yang lembut.

I. PENDAHULUAN. karena mengandung gizi yang tinggi, rasanya yang manis, enak, tekstur yang lembut. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Es krim sangat disukai oleh semua kalangan masyarakat mulai anak-anak, remaja, bahkan orang tua. Es krim sering dikonsumsi sebagai makanan tambahan, karena mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam dan tersedia cukup merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maupun komoditi yang sama. Industri pangan saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maupun komoditi yang sama. Industri pangan saat ini sudah 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa sekarang ini semakin banyak perusahaan atau industri pangan baik besar maupun kecil bermunculan, sehingga mengakibatkan adanya persaingan ketat dalam industri

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : KONSEP KEBIDANAN 2. KODE MATA KULIAH : Bd.401 3. BOBOT KREDIT : 1 SKS (T:1) 4. SEMESTER PENEMPATAN : I (SATU) 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. MATA KULIAH PRASYARAT

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S. PROGRAM STUDI MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak asasi setiap orang untuk keberlangsungan hidupnya. Makanan adalah unsur terpenting dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pengolahan yang aman mulai dari bahan baku, produk setengah

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pengolahan yang aman mulai dari bahan baku, produk setengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk pangan yang bergizi tinggi, sehat dan aman dapat dihasilkan bukan hanya dari bahan baku yang pada dasarnya bermutu baik, namun juga dari proses pengolahan yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI SILABI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI SILABI I. Identitas Mata Kuliah: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI SILABI A. Matakuliah : KEAMANAN PANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang cukup jumlah dan mutunya, manusia tidak

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24 DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Persentase Analisis Univariat Masing-masing Variabel Berdasarkan Kepmenkes No.715 Tahun 2008 Penelitian di Universitas X (n=100)... 38 Tabel 5.2.1 Hubungan Sanitasi Kantin Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan adalah faktor keamanan pangan. Dalam dunia industri. khususnya industri pangan, kontaminasi pada makanan dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan adalah faktor keamanan pangan. Dalam dunia industri. khususnya industri pangan, kontaminasi pada makanan dapat terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen semakin sadar bahwa pangan merupakan sumber utama pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. Penggemar makanan jajanan ini merata mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sehingga pedagang makanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi manusia. Selain mutu proteinnya tinggi, daging juga mengandung asam amino essensial yang lengkap

Lebih terperinci

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT \ PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 1 TAHUN 2014 T... TENTANG PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu kedelai adalah cairan hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan mengandung tinggi protein

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEKNIK DEMOGRAFI STATISTIKA 352H1203. Dosen Pengampu Lapodje Talangko Anna Islamiyati

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEKNIK DEMOGRAFI STATISTIKA 352H1203. Dosen Pengampu Lapodje Talangko Anna Islamiyati RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEKNIK DEMOGRAFI STATISTIKA 352H1203 Dosen Pengampu Lapodje Talangko Anna Islamiyati PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA... 70 LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1. komposisi Kimia Daging Tanpa Lemak (%)... 12 Tabel 2.2. Masa Simpan Daging Dalam Freezer... 13 Tabel 2.3. Batas Maksimum Cemaran Mikroba Pada Pangan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk menunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Setiap manusia hidup membutuhkan pangan untuk pertumbuhan dan mempertahankan hidup. Selain itu pangan juga berfungsi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 13 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia kuliner saat ini di Indonesia khususnya di Semarang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Jenis-jenis industri kuliner yang ada di Semarang sangat beraneka ragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga memfokuskan diri dalam mencetak lulusan yang ahli dalam bidang Tata Boga. Program Studi Jurusan dengan bobot

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU GIZI

DASAR-DASAR ILMU GIZI Tujuan Pembelajaran DASAR-DASAR ILMU GIZI Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat 1. Memahami kompetensi/tujuan mata kuliah gizi dasar 2. Memahami ruang lingkup mata kuliah 3. Menjelaskan definisi

Lebih terperinci

Bab 21. Bahan Tambahan Makanan (BTM), Keamanan Pangan dan Perlindungan Konsumen

Bab 21. Bahan Tambahan Makanan (BTM), Keamanan Pangan dan Perlindungan Konsumen Bab 21. Bahan Tambahan Makanan (BTM), Keamanan Pangan dan Perlindungan Konsumen 21. 1. Pendahuluan Pangan Masyarakat - Aman untuk Kesehatan -Murni (halal komposisi sesuai label) - Nilai Ekonomi Wajar

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah/SKS : Tujuan Mata Kuliah : Deskripsi Mata Kuliah No dst

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah/SKS : Tujuan Mata Kuliah : Deskripsi Mata Kuliah No dst GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah/SKS : Tujuan Mata Kuliah : Deskripsi Mata Kuliah No 1 2 3..... dst Keterangan: Kompetensi Umum Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu (menit)

Lebih terperinci

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,

Lebih terperinci

SAFETY FOOD (Keamanan Pangan) A. Prinsip Safety Food

SAFETY FOOD (Keamanan Pangan) A. Prinsip Safety Food SAFETY FOOD (Keamanan Pangan) A. Prinsip Safety Food Safety Food (keamanan pangan) diartikan sebagai kondisi pangan aman untuk dikonsumsi. Safety Food secara garis besar digolongkan menjadi 2 yaitu aman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Makanan diperlukan untuk kehidupan karena makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Makanan berfungsi untuk memelihara proses tubuh dalam

Lebih terperinci

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta (BBKPSH) merupakan unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Pertanian yang berkedudukan di Bandara Udara Internasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging adalah semua jaringan hewan, baik yang berupa daging dari karkas, organ, dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak menimbulkan gangguan

Lebih terperinci

MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN

MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Konsumen Oleh : 1. Avida Ayu Pramesti (5402411052) 2. Rana Bella (5402411053) 3. Inayatul Munawaroh (5402411054) 4.

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN Semester KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN Nama Program Studi Status Program Studi Utama : S2 Ilmu dan Teknologi Pangan : Belum Terakreditasi : 1. Memahami ilmu teknologi

Lebih terperinci

Keamanan Pangan Asal Ternak: Situasi, Permasalahan dan Prioritas Penanganannya di Tingkat Hulu

Keamanan Pangan Asal Ternak: Situasi, Permasalahan dan Prioritas Penanganannya di Tingkat Hulu Keamanan Pangan Asal Ternak: Situasi, Permasalahan dan Prioritas Penanganannya di Tingkat Hulu Keamanan Pangan Asal Ternak: Situasi, Permasalahan dan Prioritas Penanganannya di Tingkat Hulu Penyusun:

Lebih terperinci

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN - 18 - BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN A. PENYELENGGARAAN 1. Peserta, Penyelenggara, Penanggung Jawab dan Pembina Teknis a. Peserta pelatihan adalah setiap orang dan/atau pengusaha/pemilik/penanggung

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semester : Dosen Pengampuh :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semester : Dosen Pengampuh : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Fakultas : Kesehatan Masyarakat Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Mata Kuliah/ Kode : Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman/ KML 1709 Jumlah SKS : 3 SKS Semester

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (RPP) Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Maulidya Ulfah., M.Pd.I JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG Mata Kuliah : Pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Kode : DA 40-071 Pertemuan : 3 x 50 : I (Satu) : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menyusun anggaran secara komprehensif dan aplikasinya dalam dunia bisnis.. dapat menjelaskan konsep-konsep

Lebih terperinci

Manual Prosedur Akademik

Manual Prosedur Akademik Manual Prosedur Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved Manual Prosedur Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG MP.UPM-FE-UNISMA.01

Lebih terperinci

DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN. ZAENAB, SKM, M.Kes. HP : /

DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN. ZAENAB, SKM, M.Kes. HP : / DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN ZAENAB, SKM, M.Kes HP : 08164380091/ 081343663744 e-mail : zaenabku@yahoo.co.id A. KEHIDUPAN MO DI AIR I. Peranan Air Dalam Kehidupan. II. III. Kehidupan MO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Nasi Goreng Beras merupakan salah satu sumber makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Beras sebagaimana bulir serealia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO GORONTALO 2012

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO GORONTALO 2012 TUGAS MATERI DRH. IDA MALATI SADJATI PETA KOMPETENSI, GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata kuliah aljabar elementer berisi materi berupa: persamaan kuadrat, fungsi kuadrat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata kuliah aljabar elementer berisi materi berupa: persamaan kuadrat, fungsi kuadrat PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Metro Telp. (0725) 42445 42454. Website: www.math.fkip.ummetro.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH DASAR-DASAR AGRONOMI AGH 200

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH DASAR-DASAR AGRONOMI AGH 200 ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH DASAR-DASAR AGRONOMI AGH 200 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ANALISIS INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS ZAT GIZI

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS ZAT GIZI UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Telp./Fax.: 0274-547775 Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Jalur pendidikan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUATAN DAN VERIFIKASI SOAL UJIAN

PROSEDUR PEMBUATAN DAN VERIFIKASI SOAL UJIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMERDAYA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR PEMBUATAN DAN VERIFIKASI SOAL NO. DOKUMEN : POB-MSP-FPIK-02 REVISI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Pengetahuan Pasar Modal dan Portfolio Kode/SKS : KP416/2 SKS Kelompok Mata Kuliah : MKU/MKDP/MKKP/MKKF/MKKPS/MKPP *) Status

Lebih terperinci

MATERI KULIAH MINGGU IV PRINCIP HACCP 2 : PENENTUAN CCP

MATERI KULIAH MINGGU IV PRINCIP HACCP 2 : PENENTUAN CCP MATERI KULIAH MINGGU IV PRINCIP HACCP 2 : PENENTUAN CCP Definisi CCP : Any points or procedure in a specific food system where loss of control may result in an unacceptable health risk. Sebuah tahap atau

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Bahasa 1 Kode/SKS : /2 Semester : 2 Kelompok Mata Kuliah : MKU/MKDP/MKKP/MKKF/MKKPS/MKPP *) Status Mata Kuliah : Wajib/Pilihan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Statistik Kode Mata Kuliah : Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Prasyarat : - Penanggung Jawab Mata Kuliah

Lebih terperinci

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam HUBUNGAN ANTARA KADAR GARAM DAN KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA PADA MAKANAN TRADISIONAL RONTO DARI KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Meiliana Sho etanto Fakultas Farmasi Meilianachen110594@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Makanan penting baik untuk pertumbuhan maupun untuk mempertahankan kehidupan.

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Statistik Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Pengertian dasar statistik, pengolahan dan penyajian data, ukuran dan lokasi (central

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560) SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560) Identitas Matakuliah Matakuliah : Proses Kimia Bahan Makanan Kode Matakuliah : KI560 Program Studi : Kimia Jenjang : S1 Semester

Lebih terperinci

Palembang Zuhri, Tangerang Christiyanto, 2002

Palembang Zuhri, Tangerang Christiyanto, 2002 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melanjutkan kehidupan. Makanan yang dikonsumsi dapat berasal dari kafe, restoran, kantin, dan industri katering yang sudah

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ANALISIS DATA 201H1203. Dosen Pengampu Anna Islamiyati Nasrah Sirajang

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ANALISIS DATA 201H1203. Dosen Pengampu Anna Islamiyati Nasrah Sirajang RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ANALISIS DATA 201H1203 Dosen Pengampu Anna Islamiyati Nasrah Sirajang PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Tindakan Kelas pengantar Ekonomi Mikro. Lampiran 1 INSTRUMEN INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI PENGENALAN SUBJEK MATERI PEMBELAJARAN

Tindakan Kelas pengantar Ekonomi Mikro. Lampiran 1 INSTRUMEN INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI PENGENALAN SUBJEK MATERI PEMBELAJARAN Lampiran 1 INSTRUMEN INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI PENGENALAN SUBJEK MATERI PEMBELAJARAN 27 28 29 BAGIAN DARI METODE PEMBELAJARAN DENGAN GAME PLAY DAN ROLE PLAYING 30 31 32 33 34 35 BAGIAN METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) RENCANA GIATAN SEMESTER (RKPS) Matakuliah : Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Semester : 2 Kode : THP102002 Program Studi : Agribisnis Jumlah SKS : 4 sks Dosen : Jurusan TIP dan THP -

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI BIO 4007 (3 SKS) Semester III PENGAMPU MATA KULIAH 1. Dr. Feskaharny Alamsjah 2. Dr. Zozy Aneloi Noli 3. Dr. Periadnadi 4. Dr. Nurainas PROGRAM

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu Susu adalah sekresi yang dihasilkan oleh mammae atau ambing hewan mamalia termasuk manusia dan merupakan makanan pertama bagi bayi manusia dan hewan sejak lahir (Lukman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai di Indonesia dilakukan dalam

Lebih terperinci

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR SOSIOLOGI HUKUM STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR SOSIOLOGI HUKUM STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR SOSIOLOGI HUKUM STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah merupakan mata kuliah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali adalah konsumen makanan itu sendiri. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia

BAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat. Makanan dan minuman harus aman dalam arti tidak mengandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Nasi Uduk Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah nasi. Menurut Kristiatuti dan Rita (2004) makanan pokok adalah makanan yang dapat dikonsumsi

Lebih terperinci