BUKU PANDUAN PELAKSANAAN COMMUNITY OF PRACTICE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU PANDUAN PELAKSANAAN COMMUNITY OF PRACTICE"

Transkripsi

1 BUKU PANDUAN PELAKSANAAN COMMUNITY OF PRACTICE Knowledge Management PT PLN (Persero) 2009

2 Penyusun: Buku Panduan Pelaksanaan Community of Practice disusun oleh Tim Knowledge Management bersama Narasumber Tim dibentuk melalui Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 317.K/DIR/2009 tertanggal 11 Oktober 2007 Pengarah: Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Vice President Manajemen Pengetahuan Narasumber: Agoes Priambodo, Agoes Suryono, Arie Mardana, Aripin, Basuki Sugiharto, Bima Putrajaya, Chaerudin Darsa, Christiana Samekta, Djoko B, Fahmi El Amruzi Dalimi, Hardwijanto, Hariyanto Soeroso, I Wayan Sumediarsa, Imam Subekti, Joko Tri Susilo, K. Yogaster S., Kusdwikandi Nirmalaratri, M. Sidik F, Mawardi Mansoer, Nyoman S Astawa, Pintor Rumapea, Sahat P Hutagalung, Sajiharjo, Sarjono, Slamet Sumartono, Sutji Batiningsih, Titiek Tjahjaningsih, Tri Prantoro, Widhoyoko, Wilfrid S, Yudistian Yunis

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i SAMBUTAN DIRSDM.ii BAGIAN I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Definisi CoP... 2 I.3 Tujuan Pembentukan CoP... 3 I.4 Lingkup CoP... 4 I.5 Keanggotaan... 4 I.6 Tim KM... 4 BAGIAN II PEMBENTUKAN & PEMELIHARAAN CoP.. 5 II.1 Pembentukan CoP... 5 II.1.1 Pembentukan Identitas CoP... 5 II.1.2 Perencanaan Inti II.2 Pemeliharaan CoP II.2.1 Mengelola Pengetahuan dalam CoP.. 14 II.2.2 Inovasi II.2.3 Metode-metode dalam Membangun Antusiasme II.2.4 Evaluasi Periodik DAFTAR LAMPIRAN i

4 SAMBUTAN DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM. Pada era global saat ini perubahan lingkungan suatu organisasi berlangsung sangat cepat. Perubahan-perubahan tersebut dapat berupa ancaman dan tantangan yang perlu dihadapi dengan segala kekuatan yang dimiliki agar organisasi, sehingga dapat bertahan hidup serta memanfaatkan berbagai peluang bagi pertumbuhan suatu organisasi untuk menjadi semakin kuat dalam mencapai tujuannya. Sebagai insan PLN yang menangani pengelolaan pengusahaan ketenagalistrikan, khususnya Sistem tenaga lstrik, yang terdiri dari Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik, Sistem penyaluran dan Pengaturan Beban, Sistem Distribusi dan pada ujungnya Sistem Pelayanan Pelanggan, sangat sulit untuk mengikuti dan mencermati perubahanperubahan lingkungan perusahaan apabila dilakukan secara individual. Untuk mengatasi kesulitan tersebut perlu dilakukan knowledge sharing atau berbagi pengetahuan sesama anggota perusahaan. Knowledge Management (KM) adalah suatu sistem manajemen modern yang pada dasarnya merupakan sebuah filosofi yang dapat diaplikasikan menjadi suatu sistem guna membantu perusahaan untuk mengembangkan dan mengakomodir potensi yang sebenarnya ada dalam tiap-tiap pegawai. Langkah awal yang penting dilakukan dalam mengimplementasikan KM adalah pembangunan budaya berbagi (sharing awareness) sebagai suatu fondasi yang penting dalam menentukan keberhasilan KM. ii

5 Salah satu tools berbagi yang cukup potensial adalah membangun dan mengembangkan komunitas keahlian atau Community of Practice (CoP). CoP merupakan suatu komunitas yang dibangun untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan secara tacit ke tacit. Dengan melalui CoP ini,maka setiap kelompok pegawai yang mempunyai pengetahuan dan minat pada bidang yang sama, dapat berkumpul, berdiskusi,belajar, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah atau melakukan inovasi untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik. CoP ini pada dasarnya juga merupakan wadah yang tepat untuk terbentuknya best practice dilingkungan perusahaan juga tumbuhnya kepercayaan antar anggota, sehingga kondisi ini membuat aktifitas pertukaran pengetahuan dapat terfasilitasi dengan baik. Akhirnya dengan diterbitkannya buku panduan pelaksanaan CoP ini, diharapkan dapat mendorong setiap insan pegawai di perusahaan ini dapat secara mudah untuk membangun CoP diunit-unit sehingga semakin melancarkan aliran pengetahuan pengetahuan di PT PLN (Persero) dan mendorong terciptanya pekerja-pekerja pembelajar yang berkualitas yang siap untuk merespon keadaan dan perubahan secara akurat yang selanjutnya terbangun suatu organisasi yang berbasis pengetahuan. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum SUPRIADI iii

6 BAGIAN I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam era knowledge economy seperti sekarang ini, keberhasilan suatu perusahaan untuk menjadi unggul dan berkualitas kelas dunia lebih bergantung kepada aset-aset yang bersifat intangible (tidak terlihat) dibandingkan yang tangible (terlihat). Dengan semakin majunya tingkat pengetahuan organisasi, semakin mudah bagi perusahaan itu untuk menghadapi perubahan dan memenangkan kompetisi yang ada. Menyadari pentingnya pengetahuan sebagai Intellectual Asset perusahaan, PT PLN (Persero) telah membuat sebuah komitmen untuk menjadikan PLN sebagai suatu perusahaan berbasis pengetahuan. Sesuai dengan salah satu tata nilai perusahaan yaitu pembelajar, PLN telah memasukkan fungsi Knowledge Management (KM) guna menciptakan budaya belajar dan berbagi pengetahuan dalam organisasinya. Komitmen ini sendiri telah dituangkan dalam tujuan KM PLN yaitu untuk membangun organisasi pembelajar dengan melancarkan aliran aset pengetahuan dan mendorong tumbuhnya inovasi yang relevan dengan strategi perusahaan. 1

7 Karena komponen utama dari suatu organisasi adalah individu (people), maka Organisasi Pembelajar (Learning Organization) baru dapat tercapai dengan adanya proses pembelajaran oleh individu-individu perusahaan, secara kolektif. Community of Practices (CoP) merupakan salah satu perangkat KM yang memiliki peran yang cukup penting dalam memfasilitasi hal tersebut. CoP merupakan media berbagi pengetahuan yang memungkinkan terciptanya interaksi intensif antara individu untuk belajar dan berkolaborasi secara bersama. Pada akhirnya, CoP merupakan suatu titik awal dalam membangun budaya berbagi pengetahuan dalam perusahaan. Saat ini Direktorat SDM dan Umum PLN memiliki target PLN STAR 2011, dimana pegawai diharapkan menjadi knowledge workers atau pekerja pengetahuan. Mengingat partisipasi dalam CoP adalah suatu bentuk komitmen dari para knowledge workers, PLN juga mencanangkan target pada tahun 2012 diharapkan 100% pegawai telah bergabung dalam CoP. I.2 Definisi CoP PLN mendefinisikan CoP sebagai berikut: Sekumpulan orang yang mempunyai kepentingan & minat yang sama atas suatu 2

8 masalah dan berusaha bersama untuk memperoleh pemecahannya. Perbedaan CoP dengan task force atau project team adalah CoP merupakan wadah untuk sharing dan mengembangkan pengetahuan (ide, pemikiran, dsb.) sementara kegiatan implementasi dilakukan oleh task force atau project team. Komunitas-komunitas yang memenuhi definisi di atas dan mengikuti aturan-aturan CoP dapat dianggap sebagai sebuah CoP walaupun memiliki nama yang berbeda. I.3 Tujuan Pembentukan CoP CoP memiliki beberapa tujuan: 1. Sebagai wadah berbagi pengetahuan dan kolaborasi dalam rangka membantu pekerjaan sehari-hari. 2. Untuk menggali potensi pengetahuan yang ada di masing-masing pegawai demi membangun pengetahuan perusahaan (corporate knowledge) yang relevan terhadap strategi bisnis perusahaan. 3. Sebagai wadah untuk mengembangkan continuous improvement dan membangun disiplin perencanaan dan pendokumentasian sesuai dengan implementasi ISO. 3

9 4. Sebagai wadah utama untuk menumbuhkembangkan inovasi-inovasi yang berasal dari pegawai. I.4 Lingkup CoP CoP di PLN diprioritaskan untuk pegawai tetap. Bagi Perusahaan / Unit yang pekerjaannnya memerlukan banyak keterlibatan pegawai outsourcing, maka kebijakan mengikutsertakan pegawai outsourcing dalam kegiatan CoP diserahkan kepada kebijakan Unit yang bersangkutan. I.5 Keanggotaan Pada dasarnya keanggotaan CoP menjadi suatu hal yang bersifat sukarela. Mengingat CoP merupakan salah satu KPI Unit, maka menjadi tanggung jawab manajemen dan Tim KM di tiap Unit untuk memfasilitasi terbentuknya komunitas. I.6 Tim KM Tim KM adalah tim pada masing-masing Unit yang bertanggung jawab atas segala kegiatan KM dan pemenuhan KPI KM pada tiap Unit. Dalam konteks CoP, tim KM bertugas untuk mendorong dan memfasilitasi pembentukan CoP-CoP baru, serta membantu pemeliharaannya. 4

10 BAGIAN II PEMBENTUKAN & PEMELIHARAAN CoP II.1 Pembentukan CoP Garis besar dari awal pembentukan CoP dapat diilustrasikan seperti di bawah ini. Pada awal masa implementasi CoP di PLN, Tim KM perlu memfasilitasi pembentukan komunitas. Dengan berjalannya waktu, jika metode pembentukan CoP sudah cukup jelas bagi para pegawai, maka pembentukan komunitas dapat dilakukan secara sukarela. II.1.1 Pembentukan Identitas CoP Dalam membentuk identitas sebuah CoP, Tim KM perlu menentukan beberapa hal berikut. 1) Menentukan Area Pengetahuan (Tema CoP) Dalam menentukan tema yang tepat bagi CoP. Area Pengetahuan yang 5

11 akan ditentukan harus dapat memenuhi ketiga kriteria berikut: 1. Mendukung strategi bisnis perusahaan 2. Relevan dengan pekerjaan anggota sehari-hari 3. Sesuai dengan minat atau passion dari anggota CoP 2) Menentukan Peran-Peran dalam CoP a) Sponsor Sponsor adalah orang yang bertugas mendukung kesinambungan jalannya CoP. Karena itu Sponsor perlu memiliki sebuah jabatan struktural yang signifikan. Tanggung jawab dan kriteria dari Sponsor CoP dapat dilihat di halaman berikut. 6

12 Tanggung jawab dan kriteria dari Sponsor CoP: Tanggung Jawab Mengalokasikan anggaran dan SDM untuk aktivitasaktivitas CoP Memberikan arahan dalam mengembangkan CoP Kriteria Memiliki otoritas dalam penyediaan anggaran dan menggerakkan SDM Dapat memotivasi pegawai untuk berpartisipasi dalam CoP Memiliki pandangan strategis dalam Area Pengetahuan yang ditetapkan CoP Dapat menyediakan pengarahan dan petunjuk bagi CoP 7

13 b) Champion Seorang Champion merupakan koordinator utama dari seluruh kegiatan CoP. Tanggung jawab dan kriteria dari Champion CoP: Tanggung Jawab Memimpin perencanaan inti CoP Menjaga agar anggota mengikuti jadwal dan kurikulum yang telah ditetapkan Mengkoordinasi acara-acara CoP Membangkitkan antusiasme dan energi dalam komunitas Kriteria Memiliki passion dan mengerti pentingnya berbagi pengetahuan Seorang organizer atau koordinator yang baik Memiliki pengetahuan yang relevan terhadap Area Pengetahuan CoP Memiliki kemampuan sosial (social skill) yang baik 8

14 c) Administrator Administrator bertugas untuk melaksanakan kegiatan pendukung CoP. Peran Administrator dapat juga ditentukan berdasarkan rotasi, misalnya tiap anggota mendapat giliran menjadi Administrator. Tanggung jawab dan kriteria Administrator CoP: Tanggung Jawab Menginformasikan dan mengingatkan anggota mengenai kegiatan-kegiatan CoP Mengatur pengadaan ruangan pertemuan Mengatur penjadwalan pertemuan Menyediakan konsumsi Mencatat jalannya pertemuan CoP (notulis) Kriteria Merupakan anggota dalam CoP 9

15 d) Anggota Anggota dari CoP juga memiliki tanggung jawab yang perlu dijalankan. Sebagai bagian dari populasi yang mengisi CoP, para anggota dapat membangun jaringan melalui posisi atau ketertarikan terhadap knowledge area yang sama. Tanggung jawab dan kriteria Anggota CoP: Tanggung Jawab Berpartisipasi dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai kebutuhan komunitas, mencari solusi terhadap masalah sehari-hari, berbagi best practice, dll. Berpartisipasi dalam pemeliharaan CoP Kriteria Memiliki keinginan untuk belajar Memiliki keinginan untuk berbagi pengetahuan 10

16 Jumlah minimum anggota CoP sebanyak 5 orang, termasuk Champion komunitas. Walaupun demikian, rekomendasi ideal bagi sebuah CoP Unit adalah beranggotakan 10 hingga 20 orang. II.1.2 Perencanaan Inti Dalam membentuk sebuah CoP, penting bagi semua anggota awal untuk berpartisipasi dalam pengkonsepsian komunitas tersebut. Itulah yang pada dasarnya akan dicapai dalam sebuah perencanaan inti. Penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diidentifikasi pada Perencanaan Inti dapat dituangkan dalam sebuah Formulir Inisiasi CoP. Formulir Inisiasi CoP sesuai Lampiran I Guideline ini, dan Contoh pengisian Formulir Inisiasi CoP sesuai Lampiran II Guideline ini. Penjelasan mengenai tiap elemen di Formulir Inisiasi CoP dapat ditemukan di halaman selanjutnya. 11

17 Elemen Deskripsi & Contoh Nama Objektif / Tujuan Nilai - Nilai Nama komunitas dapat diambil dari Area Pengetahuan CoP, dengan penamaan sebagai berikut: CoP [Fungsi Umum] [Fungsi Khusus]. Beberapa contoh penamaan CoP: CoP Pembangkitan PLTU Overhaul CoP Transmisi Dispatcher CoP Distribusi Relay & Proteksi CoP Niaga & Pelayanan Perubahan Daya CoP Energi Primer Pricing CoP SDM Diklat CoP Keuangan Pajak CoP Bisnis Penunjang IT Tujuan CoP biasanya menjawab suatu masalah atau sebuah tantangan yang dihadapi di area pengetahuan tersebut di Unit masing-masing, misalnya dalam mengatasi masalah harian karyawan, berbagi best practice, atau untuk mengembangkan inovasi. Perlu diingat bahwa dalam menentukan tujuan, Tim KM perlu mengacu pada konsep SMART, yaitu Specific, Measurable, Achieveable, Realistic, dan Timeframe. Bagian dari identitas komunitas adalah nilai-nilai yang dianut oleh komunitas tersebut 12 12

18 sebagai panduan perilaku dalam sebuah CoP. Nilai-nilai tersebut perlu mendukung sifat CoP yang kolaboratif seperti keterbukaan, belajar bersama, menghargai pendapat orang lain, menghargai waktu, proaktif dalam berpartisipasi, dll. Fokus Pengetahuan Fokus pengetahuan adalah topik-topik spesifik yang akan dibahas di dalam CoP yang merupakan bagian dari Area Pengetahuan. Contohnya, dalam CoP yang area pengetahuannya adalah SDM - Diklat; fokus pengetahuannya dapat meliputi Bentuk Pelatihan Baru, Referensi best practice Diklat terbaik, dll. Keanggotaan Target Keanggotaan pada dasarnya bersifat sukarela dan terbuka, namun anggota dapat menetapkan kemungkinan komunitas untuk bersifat inklusif, eksklusif, atau terbatas pada suatu Unit atau bidang tertentu. Tiap komunitas mendefinisikan target yang ingin dicapai. Target dapat berupa proses, seperti jumlah kehadiran, frekuensi pertemuan, atau dapat berupa hasil, seperti jumlah inovasi, continuous improvement, jumlah masalah yang diatasi, dan tingkat kepuasan anggota komunitas. Jadwal / Kurikulum Peserta dapat membahas frekuensi pertemuan komunitas, waktu dan tempat, serta topik dan pembicara untuk pertemuan-pertemuan mendatang

19 II.2 Pemeliharaan CoP II.2.1 Mengelola Pengetahuan dalam CoP Sesuai dengan tujuan CoP yaitu membangun pengetahuan perusahaan (corporate knowledge) yang relevan dengan strategi bisnis perusahaan, kegiatan CoP lebih dari sebuah ajang berkumpul, namun juga memiliki proses knowledge sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Oleh karena itu, dalam memelihara CoP, perlu dipastikan bahwa ilmu di dalamnya dikelola dengan baik. Di bawah ini adalah siklus pengelolaan pengetahuan di dalam CoP: 14

20 1) Identifikasi Sebelum mengadakan kegiatan CoP, perlu ditetapkan beberapa hal untuk dikembangkan dalam CoP. Hal tersebut dapat berupa: Masalah-masalah yang perlu dipecahkan dalam pekerjaan sehari-hari Pengetahuan baru yang ingin dikembangkan Inovasi atau improvement yang ingin dihasilkan, dan lainnya. Tahap Identifikasi dapat dilakukan pada saat perencanaan inti, khususnya dalam menetapkan fokus pengetahuan dan topik-topik pertemuan dalam jadwal. Hal ini tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal baru untuk didiskusikan, yang baru muncul setelah dilakukannya perencanaan inti. 2) Penyerapan Saat komunitas telah menentukan jenis pengetahuan yang ingin dikembangkan, komunitas mencari sumber pengetahuan yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengundang pembicara yang dapat mengisi agenda diskusi, atau mencari sumber informasi lain yang dapat 15

21 didiskusikan dalam komunitas. Sumber pengetahuan ini dapat berasal dari dalam maupun luar Unit/Perusahaan. 3) Berbagi & Menciptakan Pengetahuan Fokus dari CoP adalah anggota dari komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, sebuah CoP tidak seharusnya menjadi komunikasi satu arah, namun komunikasi banyak arah antar anggotanya sehingga semua orang dapat belajar dari satu sama lain. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi atau bentuk kolaborasi lainnya. Dengan berbagi pengetahuan maka akan ada pengetahuan-pengetahuan baru yang diciptakan. Durasi ideal bagi masing-masing pertemuan CoP berkisar antara 1-2 jam. 4) Kodifikasi & Simpan Jika komunitas telah berhasil menyimpulkan suatu bentuk pengetahuan baru, komunitas perlu memastikan tersebarnya pengetahuan tersebut, melalui berbagai media yang disediakan. 16

22 Karena itu, notulis perlu memastikan bahwa semua hasil CoP didokumentasikan. Setelah divalidasi oleh Champion, hasil dokumentasi ini kemudian disimpan di dalam sebuah sarana yang dapat diakses oleh anggota CoP dan pihak-pihak lain yang membutuhkan. Untuk membantu tahap kodifikasi, Guideline ini menyediakan formulir Berita Acara yang dapat digunakan untuk mencatat hasil dari sebuah diskusi CoP. Formulir ini dapat dilihat pada Lampiran III. II.2.2 Inovasi PLN mendefinisikan Inovasi sebagai berikut. Inovasi adalah karya penemuan baru atau pengembangan dari karya inovasi yang ada namun berbeda dari sebelumnya, berupa metode, alat, dll. Sering kali inovasi dianggap sebagai sesuatu yang harus sama sekali baru. Pada kenyataannya, inovasi dapat berupa peningkatan atau pengembangan dari sesuatu yang sudah ada. Selama peningkatan atau pengembangan tersebut dapat memberi nilai tambah 17

23 bagi perusahaan, hal ini dapat disebut sebagai suatu inovasi. Salah satu potensi peran CoP di PLN adalah sebagai sarana untuk mengembangkan ide-ide yang ada menjadi suatu bentuk inovasi. Mengingat Lomba Karya Inovasi Regional dan Nasional diselenggarakan oleh perusahaan setiap tahun, CoP diharapkan dapat membantu masingmasing Unit dalam memilih inovasi yang dapat mewakili Unit. Peran CoP dalam mewujudkan inovasi pada dasarnya adalah sebagai katalisator proses penciptaan inovasi melalui: Sosialisasi pengertian inovasi Pengkondisian suasana yang dapat menstimulasi kreatifitas ide dan penciptaan inovasi pada proses bisnis Validasi dan seleksi karya inovasi, baik dari segi teknis, ekonomis, kehandalan, maupun keselamatan, dari dalam maupun luar Unit. Jika inovasi dianggap tidak cocok dengan Unit asalnya, namun potensial memiliki nilai tambah, CoP juga dapat menjadi sarana penyesuaian inovasi Percepatan proses penciptaan inovasi. Inovator dapat melemparkan 18

24 idenya pada komunitas dan mendapatkan umpan balik langsung dari para anggota, yang masingmasing memiliki kompetensi dan ketertarikan terhadap subjek II.2.3 Metode-metode dalam Membangun Antusiasme Dalam pemeliharaan CoP, tim perlu memastikan bahwa baik partisipasi dalam komunitas maupun komunitas itu sendiri tetap mendapatkan antusiasme dan ketertarikan dari lingkungan kerja. Untuk itu, ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh tim. 1) Acara yang Menarik Tim perlu memastikan bahwa kegiatan-kegiatan CoP tidak hanya terbatas pada bentuk diskusi kelompok yang biasa dilakukan. CoP dapat menjadi sarana eksperimen dengan teknik-teknik diskusi yang tidak biasa, seperti Speed Sharing atau Fishbowl. Selain itu, CoP juga dapat mengembangkan beberapa aktivitas icebreaker seperti 2 Truths & A Lie, atau aktivitas seperti merancang pidato Presiden yang bangga akan keberhasilan komunitas. Penjelasan mengenai aktivitasaktivitas ini dapat ditemukan di 19

25 Lampiran VI. Selain itu, topik yang didiskusikan tidak hanya perlu bersifat relevan tapi juga menarik dan seru untuk didiskusikan. Komunitas juga dapat mengundang pembicara tamu yang memiliki ketertarikan khusus terhadap sebuah topik. Selain itu unsur-unsur storytelling dapat dimasukkan ke dalam aktivitas CoP. Pada saat presentasi, bertanya, sharing, membuka acara, akan lebih menarik apabila dimulai dengan sebuah cerita. Pelaksanaan pertemuan CoP disesuaikan dengan kebutuhan anggota yang masih relevan. Misalnya bila anggota tidak menghendaki / tidak ada waktu lagi di luar jam dinas (mis. Operator), maka waktu pertemuan dapat diatur pada saat berkumpul / bertemu pada jam dinas (mis. pada saat pergantian shift). 2) Penghargaan Satu hal yang cukup efektif dalam mendorong partisipasi dan kontribusi dari anggota adalah penghargaan. Hal ini dapat dimulai dari sesuatu 20

26 yang sederhana seperti sebuah pengumuman dan pengakuan di buletin atau KM Portal, atau mengundang para pimpinan Unit untuk memberikan apresiasi khusus bagi anggota CoP yang berkontribusi. Dari sisi perusahaan, bentuk Imbalan dan Penghargaan diatur lebih lanjut oleh Manajemen. 3) CoP Marketing Bagian dari penentuan identitas sebuah komunitas adalah menciptakan suatu bentuk brand atau suatu bentuk reputasi, yang akan memberikan prestise bagi komunitas dan para anggota di dalamnya. Hal ini dapat menjadi salah satu alasan untuk menarik individu untuk bergabung dalam komunitas. Bentuk branding CoP dapat berupa hal sederhana seperti penjelasan identitas CoP pada event perusahaan atau publikasi hasil diskusi komunitas melalui jurnal atau artikel pada Portal KM. 21

27 II.2.4 Evaluasi Periodik Untuk memastikan efektivitas dari CoP yang dijalankan, maka akan dilakukan evaluasi secara periodik dalam bentuk: 1. Laporan Triwulan oleh Champion CoP mengenai aktivitas dan hasil dari CoP 2. Laporan Rekapitulasi kegiatan CoP di Unit, yang dibuat oleh Tim KM dan diketahui oleh General Manager. Formulir Laporan Triwulan CoP dan Rekapitulasi CoP sesuai Lampiran IV dan Lampiran V Guideline ini. 22

28 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V Lampiran VI : Formulir Inisiasi CoP : Contoh Pengisian Formulir Inisiasi CoP : Formulir Berita Acara : Formulir Laporan Triwulan : Formulir Rekap CoP : Contoh Aktivitas CoP 23

29 LAMPIRAN I ( 1) PT PLN (Persero) (nama unit pelaksana induk).. FORMULIR INISIASI CoP Nama CoP Unit Nama Nama Sponsor NIP Champion NIP Jabatan Bid/ Sub Bid IDENTITAS COP 1. Apa objektif/tujuan dari Komunitas ini? * Penentuan objektif / tujuan mengacu pada konsep SMART yaitu Spesific, Measureable, Achievable, Realistic dan Timeframe. 2. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam komunitas ini? 3. Apa saja yang menjadi fokus pengetahuan dalam komunitas ini?

30 LAMPIRAN I ( 2) 4. Siapa saja yang bisa menjadi anggota dalam komunitas ini? 5. Apakah target komunitas ini? * Penentuan target mengacu pada konsep SMART yaitu Spesific, Measureable, Achievable, Realistic dan Timeframe. Keterangan : Silahkan menggunakan tambahan kertas jika perlu

31 LAMPIRAN I ( 3) DAFTAR ANGGOTA CoP No. Nama NIP Bid/Sub Bid Telepon Ttd Keterangan : Silahkan menggunakan tambahan kertas jika perlu

32 LAMPIRAN I ( 4) JADWAL COP Sesi Hari/Tanggal Tempat Topik Narasumber dst. Keterangan : Silahkan menggunakan tambahan kertas jika perlu

33 LAMPIRAN II ( 1) PT PLN (Persero) (nama unit pelaksana induk).. FORMULIR INISIASI CoP Nama CoP Corporate Communication- Event Organizing Unit Pusat Sponsor Nama NIP Nanang Febrian Z Jabatan Manajer Champion Nama Agus Suprapto NIP Z Bid/ Sub Bid Design IDENTITAS COP 1. Apa objektif/tujuan dari Komunitas ini? 1. Mengurangi waktu perencanaan event melalui peningkatan efisiensi. 2. Meningkatkan kualitas dari event-event yang diadakan. * Penentuan objektif / tujuan mengacu pada konsep SMART yaitu Spesific, Measureable, Achievable, Realistic dan Timeframe. 2. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam komunitas ini? Kreatifitas, proaktif, kolaborasi, keterbukaan, menghargai pendapat orang lain, menghargai waktu 3. Apa saja yang menjadi fokus pengetahuan dalam komunitas ini? Event Management, event marketing, time management, design, sound system, Audio visual, Event Budgeting

34 4. LAMPIRAN II ( 2) Siapa saja yang bisa menjadi anggota dalam komunitas ini? Seluruh karyawan PT MAKMUR SEJAHTERA, khususnya bagian corporate communication 5. Apakah target komunitas ini? 1. Kehadiran: 80% 2. Frekuensi pertemuan: 2 kali sebulan 3. Inovasi/improvement tiap tahun * Penentuan target mengacu pada konsep SMART yaitu Spesific, Measureable, Achievable, Realistic dan Timeframe. Keterangan : Silahkan menggunakan tambahan kertas jika perlu

35 LAMPIRAN II ( 3) DAFTAR ANGGOTA CoP No. Nama NIP Bid/Sub Bid Telepon Ttd 1 Nanang Febrian Z Corp. Comm nanang@makm ur.org xxxx 2 Insan Kamil P Procurement insan@makmu r.org xxxx 3 Soleh Setiawan P Design soleh@makmu r.org xxxx 4 Adien Skeon P Administration 5 Bima Satria P Sales adien@makmu r.org xxxx bima@makmur.org xxxx Keterangan : Silahkan menggunakan tambahan kertas jika perlu

36 LAMPIRAN II ( 4) JADWAL COP Sesi Hari/Tanggal Tempat Topik Narasumber 1 12/01/09 Ruang Serbaguna Dasar-dasar Event Organizing Bu Irene (PT EO JAYA) 2 19/01/09 Ruang Rapat 1 Tips dan Trik mendapatkan Sponsor Bu Susi (Departemen Niaga) 3 12/02/09 Ruang Serbaguna Membuat design yang bagus menggunakan Adobe Mr. John Adobe (Adobe Corp.) 4 19/02/09 Aula Penganggaran Event yang ekonomis Pak Bambang (Departemen Keuangan) 5 12/03/09 Ruang Rapat 3 Teknik-teknik negosiasi dengan pihakpihak terkait Pak Sasmito (Departemen Sales) 6 19/03/09 Ruang Serbaguna Manajemen Keamanan Event Pak Isro (Bagian Sekuriti) Keterangan : Silahkan menggunakan tambahan kertas jika perlu

37 LAMPIRAN III (1) Berita Acara Pertemuan Community of Practice PT PLN (Persero)..(nama unit pelaksana induk). Nama CoP Tanggal Unit Waktu Tempat Moderator Narasumber Notulis Ph Ph Ph 1. AGENDA DISKUSI 2. CATATAN DISKUSI

38 LAMPIRAN III (2) Berita Acara Pertemuan Community of Practice 3. KESIMPULAN TINDAK LANJUT DISKUSI/KOMUNITAS Kegiatan PIC Tanggal PERTEMUAN SELANJUTNYA Tanggal Waktu Tempat Topik Pembicara

39 LAMPIRAN III (3) Berita Acara Pertemuan Community of Practice Notulis Champion ( ) ( ) Mengetahui, Sponsor CoP ( )

40 LAMPIRAN III (4) Berita Acara Pertemuan Community of Practice Nama CoP :. DAFTAR HADIR Tanggal Tempat Waktu PESERTA No. Nama NIP Bid/Sub Bid Telepon Tandatangan

41 LAMPIRAN IV ( 1 ) LAPORAN TRIWULAN CoP* Triwulan I Triwulan III *)Pilih salah satu Tahun :... Triwulan II Triwulan IV Tanggal.../.../... Unit Nama CoP Objektif / Tujuan CoP Bagian 1 Identitas CoP [Jika ada perubahan dengan objektif / tujuan CoP dalam perencanaan inti harap ditulis] Bagian 2 Peran CoP Sponsor Champion Nama NIP Jabatan Nama NIP Bid/ Sub Bid Telepon Telepon

42 LAMPIRAN IV ( 2 ) Bagian 3 Output/Hasil CoP [Pilih sesuai dengan kategori yang telah dihasilkan] Inovasi SOP Improvement Lainnya* * Seperti Lesson Learned, Best Practices dsb. Judul [Nama dari output yang dihasilkan] Deskripsi [Deskripsi singkat mengenai hasil output tersebut dan nilai tambah apa yang dapat diberikan untuk perusahaan] Review Singkat Aktivitas CoP [Penjelasan singkat mengenai kesesuaian antara perencanaan dengan yang sebenarnya terjadi. Jika semua berjalan sesuai rencana, jelaskan apa yang berkontribusi untuk hal tersebut dan jka tidak sesuai, identifikasi penyebabnya. Pada akhirnya tuliskan secara singkat rencana/harapan/sasaran untuk aktivitas CoP anda tiga bulan kedepan] Media Komunikasi [Deskripsikan mengenai media lain yang digunakan oleh anggota untuk berkomunikasi diluar pertemuan tatap muka CoP. Misal, , Messenger, Forum on-line Portal PLN, Blog, Facebook Groups, Mailing List, dll]

43 LAMPIRAN IV ( 3 ) Nama CoP Bagian 4 Rangkuman Kehadiran Anggota CoP Total Sesi Pertemuan kali No Nama NIP Jumlah Kehadiran Champion Bid/Sub Bid Sponsor Jabatan (...) (...)

44 LAMPIRAN V P.T. PLN (Persero) Unit Bisnis:... LAPORAN REKAPITULASI TRIWULAN CoP Triwulan... Tahun... Fungsi Nama CoP Unit Bidang / Sub Bid Jumlah Anggota CoP TOTAL ANGGOTA COMMUNITY OF PRACTICE TOTAL PEGAWAI PERSENTASE ANGGOTA COP (%) (TOTAL ANGGOTA COP / TOTAL PEGAWAI) X 100 * Fungsi dalam proses bisnis di PLN, yaitu Pembangkit, Transmisi, Distribusi, Niaga & Pelayanan, Energi Primer, SDM, Keuangan serta Bisnis Penunjang. Disiapkan oleh Tim KM Mengetahui, General Manager (...) (...)

45 LAMPIRAN VI (1) CONTOH AKTIVITAS COMMUNITY OF PRACTICE Bagian ini memberikan penjelasan untuk 4 contoh aktivitas: Lampiran VI-I : 2 Truths and A Lie Lampiran VI-II : Speed Sharing Lampiran VI-III : Presiden Datang Lampiran VI-IV : Fishbowl

46 LAMPIRAN VI (2) Lampiran VI I 2 Truths & A Lie Tujuan: Aktivitas ini berfungsi untuk membangun kedekatan dalam pendirian sebuah komunitas. Karena tiap anggota dapat menceritakan pernyataan apapun, aktivitas ini tetap menarik bahkan jika sesama anggota telah saling mengenal sebelumnya. Tipe Aktivitas: Ice breaker / energizer Jumlah Peserta: Aktivitas ini dapat dilakukan oleh 3 atau lebih peserta. Dalam contoh ini, ada 7 orang Peserta yang ikut serta. Peralatan Yang Dibutuhkan: Tidak ada Pengaturan Ruangan: Peserta diminta berdiri dalam lingkaran seperti dalam gambar di bawah ini

47 LAMPIRAN VI (3) Langkah: 1. Sebelum permainan dimulai, peserta diminta mempersiapkan tiga pernyataan mengenai diri mereka. 2 dari pernyataan tersebut adalah benar, dan 1 pernyataan yang salah. 2. Semua peserta berdiri membentuk lingkaran seperti contoh gambar di atas. Peserta memilih satu orang sebagai Penebak pertama. 3. Dalam contoh gambar di atas, Peserta 1 akan memulai permainan sebagai Penebak. Penebak akan menunjuk orang pertama yang harus menceritakan tiga pernyataannya. Dalam contoh ini, Peserta 1 menunjuk Peserta Peserta 2 menceritakan 3 pernyataannya, dan Peserta 1 menebak mana di antara ketiga hal tersebut yang tidak benar. 5. a. Jika Peserta 1 salah menebak, maka Peserta 1 dan 2 tetap berdiri pada posisi masing-masing. Peserta 1 tetap tinggal di tengah lingkaran sebagai Penebak, dan meminta Peserta selanjutnya (dalam contoh ini Peserta 3) untuk menceritakan tiga pernyataannya. b. Jika Peserta 1 menebak pernyataan Peserta 2 dengan tepat, maka

48 LAMPIRAN VI (4) Peserta 2 dan Peserta 1 bertukar posisi, seperti gambar di bawah ini Peserta 2 kini menjadi Penebak, dan meminta Peserta selanjutnya (dalam contoh ini Peserta 3) untuk menceritakan tiga pernyataannya. 6. Penebak terus mencoba menebak pernyataan Peserta yang tidak benar. Jika Penebak salah menebak jawaban seorang Peserta, Penebak tetap tinggal di tengah lingkaran dan meminta Peserta selanjutnya untuk menceritakan ketiga pernyataan. Setiap kali Penebak berhasil menebak seorang Peserta dengan tepat, Peserta tersebut harus bertukar posisi, dan kini menjadi Penebak. 7. Seluruh peserta mendapat giliran hingga seluruh lingkaran telah menceritakan ketiga pernyataan mereka masing-masing.

49 LAMPIRAN VI (5) Lampiran VI - II Speed Sharing Tujuan: Teknik Diskusi ini bersifat dinamis, sehingga dapat memberikan suntikan energi bagi peserta. Sering kali diskusi seperti ini memberikan beberapa pernyataan kesimpulan pendek yang menarik, sebagai hasil diskusi dari anggota kelompok yang terus berubah. Tipe Aktivitas: Teknik Diskusi Jumlah Peserta: Teknik Diskusi ini tepat untuk jumlah peserta yang cukup besar, karena membutuhkan pembagian menjadi beberapa kelompok. Dalam contoh ini, ada 15 orang peserta yang ikut serta. Seorang moderator bertugas menentukan lamanya waktu diskusi dalam satu meja, dan memberi tanda jika waktu diskusi telah habis. Peralatan Yang Dibutuhkan: Bel atau peluit untuk memberi tanda waktu. Pengaturan Ruangan: Beberapa meja diatur di tengah lingkaran seperti gambar di halaman berikut.

50 LAMPIRAN VI (6) Langkah: 1. Peserta berdiskusi dalam kelompok mengenai isu yang sudah ditentukan. 2. Moderator menentukan waktu diskusi biasanya berkisar antara menit. Setelah waktu diskusi berakhir, moderator membunyikan tanda. Seluruh peserta meninggalkan meja dan duduk di meja lain, untuk membentuk kelompok-kelompok baru. Pada contoh ini, 15 Peserta dapat membentuk kelompok baru seperti di bawah ini:

51 LAMPIRAN VI (7) Perlu diingat bahwa contoh ini hanya salah satu kemungkinan pembentukan kelompok baru. Misalnya, Peserta 1 dapat berpindah dari Meja 1 ke Meja 2 ataupun Meja 3. Jika hal ini dianggap terlalu kompleks, sebagian peserta dapat diizinkan untuk tetap tinggal di meja awal. 3. Kelompok-kelompok baru yang telah terbentuk kembali mendiskusikan isu yang dibicarakan pada meja sebelumnya. Masingmasing peserta dapat menceritakan hasil diskusi pada meja sebelumnya, dan membentuk kesimpulan-kesimpulan baru dengan peserta lain. 4. Setelah waktu diskusi berakhir, moderator kembali membunyikan tanda, dan sekali lagi peserta berpindah meja untuk membentuk kelompok baru. 5. Peserta melakukan diskusi ketiga dalam kelompok baru. 6. Pada akhir waktu diskusi ketiga, Moderator meminta wakil dari masing-masing meja untuk berbagi kesimpulan terakhir.

52 LAMPIRAN VI (8) Lampiran VI - III Presiden Datang Tujuan: Sesi ini akan membantu peserta menetapkan visinya di masa mendatang dalam suatu bentuk yang jelas. Tipe Aktivitas: Latihan Menetapkan Visi Jumlah Peserta: Latihan ini dapat diikuti oleh 4 peserta atau lebih. Untuk membangun suasana, akan lebih baik jika aktivitas ini dihadiri oleh penonton yang dapat menyaksikan Presiden menyampaikan sambutannya. Peralatan Yang Dibutuhkan: Alat tulis untuk masing-masing kelompok. Pengaturan Ruangan: Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Dalam contoh ini, 6 peserta dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing tiga orang. Podium

53 LAMPIRAN VI (9) Langkah: 1. Moderator menjelaskan bahwa para peserta dapat membayangkan Presiden RI akan datang berkunjung ke perusahaan untuk meninjau keberhasilan proyek perusahaan. Dalam kelompok, peserta berdiskusi mengenai apa yang mereka ingin Presiden katakan mengenai keberhasilan perusahaan, lalu merancang pidato sambutan Presiden. 2. Peserta diberikan waktu sekitar menit untuk merancang pidato. Setelah waktu diskusi berakhir, masing-masing kelompok memilih satu wakil yang akan menjadi Presiden. 3. Para Presiden bergantian maju di podium dan menyampaikan pidato sambutan hasil rancangan kelompok masing-masing.

54 LAMPIRAN VI (10) Lampiran VI - IV Fishbowl Tujuan: Memberikan pelatihan simulasi teknik diskusi bagi peserta, yang di kemudian hari dapat digunakan sebagai teknik diskusi dalam CoP. Teknik diskusi fishbowl juga dapat melatih anggota komunitas untuk berkontribusi langsung terhadap dinamika diskusi, dan melatih toleransi dalam memberikan kesempatan bagi orang lain untuk memberikan pendapat. Tipe Aktivitas: Teknik Diskusi Jumlah Peserta: Teknik diskusi ini cocok untuk 8 orang peserta atau lebih. Dalam contoh ini, ada 8 peserta yang terlibat. Peralatan Yang Dibutuhkan: Sebuah flipchart atau papan tulis. Pengaturan Ruangan: Sejumlah kursi diatur mengelilingi flipchart / papan tulis. Sisa kursi diatur melingkar di belakang barisan kursi pertama. Papan Tulis K

55 LAMPIRAN VI (11) Langkah: 1. Pada contoh ini, 4 Peserta duduk pada baris pertama, dengan salah satu kursi dibiarkan kosong. Dalam gambar di atas, kursi kosong ditandai dengan K. 2. Peserta di baris pertama melaksanakan diskusi, dengan menggunakan papan tulis untuk mencatatat jalannya diskusi. Peserta di baris kedua hanya mengawasi dan tidak dapat berpartisipasi dalam diskusi. 3. Jika salah seorang Peserta di baris kedua ingin mengajukan pendapat, Peserta tersebut dapat maju dan mengisi kursi yang kosong. Jika seorang Peserta dari baris kedua telah mengisi kursi yang kosong, salah seorang Peserta dari baris pertama yang telah memberikan pendapat harus mundur ke baris kedua. Dengan demikian, baris pertama tetap memiliki satu kursi yang kosong. Pada contoh di halaman berikut, Peserta 7 ingin memberikan pendapat. Peserta 7 berpindah ke kursi kosong. Peserta 2 telah selesai memberikan pendapatnya, maka Peserta 2 mundur ke baris kedua, dan kursi Peserta 2 menjadi kursi kosong selanjutnya.

56 LAMPIRAN VI (12) Papan Tulis 5 1 K Sepanjang diskusi, Peserta dapat selalu memberikan pendapat dengan pindah ke baris pertama. Baris pertama harus selalu dijaga agar terdapat satu kursi kosong.

COMMUNITY OF PRACTICE AND KNOWLEDGE ON THE GO

COMMUNITY OF PRACTICE AND KNOWLEDGE ON THE GO COMMUNITY OF PRACTICE AND KNOWLEDGE ON THE GO MEKANISME PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN COMMUNITY OF PRACTICE (OFFLINE DAN ONLINE) 1 PENDAHULUAN 1.1 DEFINISI COP PLN mendefinisikan CoP sebagai berikut: Sekumpulan

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 024.E/DIR/2012 TENTANG. COMMUNITY OF PRACTICE (CoP) DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO) EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 024.E/DIR/2012 TENTANG. COMMUNITY OF PRACTICE (CoP) DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 024.E/DIR/2012 TENTANG COMMUNITY OF PRACTICE (CoP) DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) I. PENDAHULUAN Sebagai tindak lanjut dari pasal 14 huruf a Keputusan

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

PENGELOLAAN - PEMANFAATAN - PENGEMBANGAN DAN PERLIN DUNGAN KARYA INOVASI

PENGELOLAAN - PEMANFAATAN - PENGEMBANGAN DAN PERLIN DUNGAN KARYA INOVASI PENGELOLAAN - PEMANFAATAN - PENGEMBANGAN DAN PERLIN DUNGAN KARYA INOVASI a. bahwa dalam rangka mendukung pencapaian Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan dan program strategis Perusahaan, maka pengelolaan

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat PB 5 Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat SPB 5.1 Peran Masyarakat Dalam Musyawarah Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan Musyawarah Desa sebagai bentuk

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN INTERNSHIP PROGRAM TAHUN Transformator tenaga (transmisi) Gas Insulated Switchgear (transmisi)

PANDUAN PELAKSANAAN INTERNSHIP PROGRAM TAHUN Transformator tenaga (transmisi) Gas Insulated Switchgear (transmisi) PANDUAN PELAKSANAAN INTERNSHIP PROGRAM TAHUN 2017 Transformator tenaga (transmisi) Kabel (transmisi) Gas Insulated Switchgear (transmisi) Kubikel (distribusi) Kwh meter (distribusi) Alat Pengukur dan Pembatas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Knowledge Management IPC Grup adalah pusat informasi yang mengelola pengetahuan explicit dan tacit pegawai IPC Grup serta komunitas pelabuhan, maritim, dan logistik. Pengetahuan explicit

Lebih terperinci

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak

Lebih terperinci

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN: MEMBUKA DATA DARI BAWAH Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan

Lebih terperinci

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses Panduan Pelaksanaan 25 Agustus 2015 JAKARTA Panduan Pelaksanaan: Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1

Lebih terperinci

21/09/2011. Pertemuan 1

21/09/2011. Pertemuan 1 Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology

Lebih terperinci

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA PELATIHAN BIMTEK dan JABFUNG PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN TERAMPIL UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA 23-25 OKTOBER 2017 UNSRI PALEMBANG andi.setiawan@fmipa.unila.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika perubahan dan ketidakpastian. Untuk dapat bertahan hidup, bersaing, dan berhasil suatu organisasi

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III menjelaskan tahapan analisis faktor-faktor berpengaruh pada KM, yang ditujukan untuk mengidentifikasi komponen pembangun KMS sebagai landasan berpikir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi

Lebih terperinci

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan 18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku. KODE UNIT : KOM.PR03.001.01 JUDUL UNIT : Melaksanakan Master of Ceremony DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Master

Lebih terperinci

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN 189 BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN Implementasi pendidikan multikultural di sekolah perlu diperjelas dan dipertegas. Bentuk nyata pembelajaran untuk

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 32 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 3.1 Riwayat Laboratorium Sistem Informasi Laboratorium Sistem Informasi (Lab Sisfo) merupakan unit penunjang perkuliahan yang mempunyai tugas memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia semakin hari semakin dituntut untuk mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi jaman yang terus berkembang.

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN LAPORAN PROYEK PERUBAHAN Peningkatan Ketertiban dan Kecepatan Proses Administrasi Perjalanan Dinas serta Kemudahan Akses Informasi Status Proses Administrasi Perjalanan Dinas melalui Penyusunan POS dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi (TI) yang terus berkembang memberi berbagai kemudahan bagi banyak dunia bisnis dalam meningkatkan efisiensi. Manfaatnya yang besar khususnya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi menyebabkan perusahaan harus terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

inovate IPC Innovation Programme Mari jadikan inovasi sebagai budaya IPC, ini saatnya ide kita diimplementasikan!

inovate IPC Innovation Programme Mari jadikan inovasi sebagai budaya IPC, ini saatnya ide kita diimplementasikan! inovate IPC Innovation Programme Mari jadikan inovasi sebagai budaya IPC, ini saatnya ide kita diimplementasikan! Program 3i telah dilaksanakan pada tahun 2013 sebagai permulaan penanaman budaya berinovasi

Lebih terperinci

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama PedomanTataHubunganKerja DewanKomisarisdanDireksi PTPG RajawaliI BoardManual BOARD MANUAL PT PG Rajawali II Cirebon, 14 Oktober 2014 DEWAN KOMISARIS DIREKSI Bambang Adi Sukarelawan Komisaris Zainal Muttaqin

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama BAB V PENUTUP Semua analisa dan pembahasan didasarkan pada dokumen dan data yang diperoleh dari penggalian informasi dari staf tersebut mendukung hubungan antara penerapan model penilaian kinerja staf

Lebih terperinci

DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kerangka Acuan Site Visit dalam Proses Seleksi Program Hibah Kompetisi berbasis Institusi proses seleksi 2009 (untuk pengusul) Latar belakang

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dengan ditandainya perubahan pola pikir masyarakat, kemajuan teknologi, dan perubahan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk wilayah Riau Dan Kepulauan Riau ini memiliki 4 kantor cabang, terdiri dari

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk wilayah Riau Dan Kepulauan Riau ini memiliki 4 kantor cabang, terdiri dari BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru adalah salah satu dari empat cabang PT. PLN Persero untuk wilayah Riau Dan Kepulauan Riau. PT. PLN Persero

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODOLOGI

BAB III ANALISIS METODOLOGI BAB III ANALISIS METODOLOGI Pada bagian ini akan dibahas analisis metodologi pembangunan BCP. Proses analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa metodologi pembangunan yang terdapat dalam literatur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 November 2000 dan telah terdaftar di notaris Alina Hanum, SH. Didalam akte

Lebih terperinci

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif 12/28/2016 MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif Direktorat Aparatur Negara, Kementerian PPN/Bappenas MEMBANGUN

Lebih terperinci

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.37, 2018 KEMENPAN-RB. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018

Lebih terperinci

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY (Sumber : Hilmi Aulawi, Rajesri Govindaraju, Kadarsah Suryadi, Iman Sudirman) Fakultas Teknologi Industri, Program

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, PEMERINTAH DAERAH,

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

All-in-One Job Analysis Form

All-in-One Job Analysis Form All-in-One Job Analysis Form Halo Human Capital Practitioners, terima kasih telah mendownload All In One Job Analysis Form. Form ini kami ciptakan untuk menjawab kebutuhan teman-teman Human Capital Practitioners

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF 18 PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

PROPOSAL SEMINAR KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA DARI DESA

PROPOSAL SEMINAR KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA DARI DESA PROPOSAL A. Latar Belakang Ada hal yang sangat berbeda dari Penyelenggaraan Rembug Desa Nasional 2017 (#RDN2017) dibanding rembug-rembug desa sebelumnya. RDN2017 positif akan dilaksanakan di Desa Panggungharjo

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus Studi kasus dipilih adalah forum

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA Pedoman LOMBA BL G Pendidikan Keluarga TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN DESTINASI. Program Daya Saing Usaha Kecil ASEAN

PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN DESTINASI. Program Daya Saing Usaha Kecil ASEAN PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN DESTINASI TG ii iii Daftar Isi Tentang C-BED... vi Tentang Paket Manajemen Destinasi:... vi Pesan pada Grup... vii Sesi 1: Perkenalan... 1 Aktivitas 1A: Mengenal Satu Sama Lain...

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

Artikel : Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan 0

Artikel : Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan 0 Artikel : Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan 0 Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan Program Review Efektivitas Kinerja StellarHR Tulisan ini akan berfokus pada program

Lebih terperinci

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang melesat seperti roket, membentuk suatu era

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang melesat seperti roket, membentuk suatu era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang melesat seperti roket, membentuk suatu era digital, dimana hampir semua kegiatan manusia dibuat diproses secara elektronik dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh blended learning berbasis edmodo terhadap hasil belajar

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh blended learning berbasis edmodo terhadap hasil belajar 101 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh blended learning berbasis edmodo

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II. BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman :. halaman Mata Kuliah : Manajemen Proyek

Lebih terperinci

KETENTUAN PERSI AWARDS IHMA 2018 ==========================================

KETENTUAN PERSI AWARDS IHMA 2018 ========================================== KETENTUAN PERSI AWARDS IHMA 2018 ========================================== 1. LATAR BELAKANG Perubahan lingkungan dalam dunia perumahsakitan dari waktu ke waktu semakin berkembang dengan pesat khususnya

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir PT. Tawada Graha yang menjadi obyek dari tulisan kami menjalankan bisnis mereka secara tradisional. Tidak ada perencanaan strategis jangka panjang yang

Lebih terperinci

1. Peran Penting Manajemen Perubahan 2. Elemen Perubahan 3. Struktur Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan 4.

1. Peran Penting Manajemen Perubahan 2. Elemen Perubahan 3. Struktur Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan 4. 1. Peran Penting Manajemen Perubahan 2. Elemen Perubahan 3. Struktur Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan 4. Pengorganisasian Manajemen Perubahan 5. Tahapan Perubahan Manajemen perubahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Memberdayakan Pemuda Indonesia Melalui Tantangan Inovasi Kesukarelawanan Muda

Memberdayakan Pemuda Indonesia Melalui Tantangan Inovasi Kesukarelawanan Muda Memberdayakan Pemuda Indonesia Melalui Tantangan Inovasi Kesukarelawanan Muda UNV Diperkenalkan kepada KOICA Memberikan Presentasi Kepada AIESEC Dalam Diskusi Yang Diselenggarakan Oleh UNIC Memperingati

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman Proses Inovasi 1. Bani Alkausar 2. Muhammad Nur Hadi 3. Lofie Bachtiar 4. Randi Ilhamsyah 5. Azwin Ramadhan 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman Inovasi adalah memperkenalkan sesuatu yang baru sebuah ide, metode,

Lebih terperinci

B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa PB 1 Visi Undang-undang Desa SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini disajikan kesimpulan dari proses penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diberikan terkait dengan topik penelitian di perusahaan dan juga kaitannya

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN STANDAR

Lebih terperinci

Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally

Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally Apa itu Live Your Passion Rally? Setiap kuartal, Live Your Passion Rally membuat ribuan member Young Living dan calon member Young

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015

PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015 PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diklat kepemimpinan merupakan pendidikan dan pelatihan yang dirancang

Lebih terperinci

PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 i PRAKATA Buku Panduan Kepada Masyarakat Program Studi Anestesiologi dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci