Pengenalan Sistem Klaster

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengenalan Sistem Klaster"

Transkripsi

1 Lkakarya Familiarisasi Klaster untuk Pemerintah Indnesia 26 Februari 2014 Pengenalan Sistem Klaster Indnesia

2 Tpik Bagaimana dan mengapa klaster dibentuk? Seperti apakah sistem klaster di tingkat glbal dan nasinal? Piranti apa saja yang tersedia pada klaster? Hal-hal apa saja yang menjadi isu saling berkaitan (crss cutting issues)? Peran OCHA dalam mendukung klaster Indnesia

3 Untuk apa memahami sistem Kemanusiaan PBB? Kejadian bencana melibatkan banyak pihak Anda tidak sendiri Organisasi Anda tidak relevan untuk mereka yang terkena bencana Respn internatinal mengikuti prsedur yang telah ditetapkan Berbagai ukuran UNCT (AP Regin: /2) Piranti UNDAC/lainnya adalah sumber daya untuk RCs/HCs, HCTs/ UNCTs dan saluran untuk menyampaikan bantuan melalui sistem PBB. Ruang/akses kemanusiaan yang terbatas Cara melakukan kegiatan saat ini adalah melalui klaster Dampak bencana yang kmpleks dampak reginal Indnesia

4 Arsitektur Kemanusiaan Dasar 6 (enam) mekanisme krdinasi yang siap digunakan adalah: Emergency Relief Crdinatr Inter-Agency Standing Cmmittee Cnslidated Appeal Central Emergency Respnse Fund UN Resident Crdinatr/Humanitarian Crdinatr Office fr the Crdinatin f Humanitarian Affairs Bersama-sama elemen tersebut membangun arsitektur dasar untuk krdinasi bantuan kemanusiaan. ERC IASC OCHA RC/HC CERF CAP Indnesia

5 Peran OCHA: Dalam knteks keseluruhan, peran OCHA kmpleks dan juga jelas. Peran OCHA kmpleks, karena tidak seperti mandat dari beberapa rganisasi, mandat OCHA tidak ditetapkan dalam satu dkumen yang dihasilkan atau disahkan leh satu executive bard. Sementara Reslusi Majelis Umum n. 46/182 sering dijadikan rujukan untuk mandat OCHA, reslusi tsb. tidak bisa dipisahkan dengan sejumlah reslusi yang dibuat sesudahnya mengenai bantuan kemanusiaan, yang dikeluarkan leh Majelis Umum, Dewan Keamanan, dan ESOCOS, atau keputusan-keputusan yang dibuat leh Sekretaris Jenderal dalam kapasitasnya sebagai administratr dari Sekretariat. Reslusi-reslusi dan keputusan-keputusan tersebut mendrng tersusunnya satu daftar bidang kerja yang kita harus lakukan, isu-isu yang harus kita tangani, kegiatan yang harus kita lakukan, fungsi-fungsi yang harus kita jalankan, layanan yang harus kita sediakan dan prduk yang harus kita tawarkan. Namun demikian, peran yang diciptakan leh reslusi-reslusi dan keputusan-keputusan tersebut jelas. Peran OCHA adalah untuk membantu ERC untuk membuat sistem kemanusiaan internasinal berjalan dengan lebih baik. Inilah bisnis inti kita, dan peran itu yang kita lakukan karena sistem kemanusiaan yang lebih baik akan menyelamatkan lebih banyak jiwa. Indnesia

6 Sistem Kemanusiaan: ERC dan OCHA adalah juga bagian dari ranah rganisasi kemanusiaan internasinal. Beberapa rganisasi-rganisasi tersebut memiliki mandat spesifik yang diberikan leh perjanjian internasinal, seperti Internatinal Cmmittee f the Red Crss. Organisasi lainnya memiliki mandat khusus yang diberikan leh negara anggta PBB melalui reslusi PBB, seperti UN Children s Fund r the Wrld Fd Prgram. Akan tetapi sebagian besar adalah rganisasi nn-pemerintah yang menetapkan mandat, tujuan dan fkus kegiatan mereka sendiri. Secara umum, rganisasi-rganisasi tersebut mengklaim tunduk pada prinsipprinsip kemanusiaan, terutama: kemanusiaan, netralitas, dan imparsialitas. Dalam sebagian besar ranah infrmal, beberapa rganisasi-rganisasi kemanusiaan membentuk kalisi atau knsrsia untuk membantu misi kemanusiaan mereka. Tiga rganisasi yang terkenal adalah: the American Cuncil fr Vluntary Internatinal Actin (InterActin), the Internatinal Cuncil f Vluntary Agencies (ICVA), dan the Steering Cmmittee fr Humanitarian Respnse (SCHR). Indnesia

7 Mitra utama: Secara infrmal dalam sistem kemanusiaan, mitra utama OCHA termasuk: Badan-badan PBB: UNICEF UNHCR WFP WHO Organisasi internasinal (est. by treaties): Internatinal Cmmittee f the Red Crss (ICRC) Internatinal Federatin f Red Crss and Red Crescent Scieties (IFRC) Internatinal Organizatin fr Migratin (IOM) Organisasi nn-pemerintah: Care Internatinal Danish Refugee Cuncil Médecins Sans Frntières, Nrwegian Refugee Cuncil Oxfam Save the Children Wrld Visin Internatinal Dan knsrsia LSM: InterActin ICVA SCHR Indnesia

8 Inter-Agency Standing Cmmittee Full Members and Standing Invitees Full Members Standing Invitees Fd and Agricultural Organisatin (FAO) Internatinal Cmmittee f the Red Crss (ICRC) Inter-Agency Standing Cmmittee (IASC) Office fr the Crdinatin f Humanitarian Affairs (OCHA) United Natins Develpment Prgramme (UNDP) United Natins Ppulatin Fund (UNFPA) Internatinal Cuncil f Vluntary Agencies (ICVA) Internatinal Federatin f Red Crss and Red Crescent Scieties (IFRC) American Cuncil fr Vluntary Internatinal Actin (InterActin) Terdiri dari knsrsia LSM, Gerakan Palang Merah dan Bulat Sabit Merah, IOM, Bank Dunia dan badan-badan PBB United Natins High Cmissiner fr Refugees (UNHCR) Internatinal Organisatin fr Migratin (IOM) United Natins Children s Fund (UNICEF) Office f the High Cmmissiner fr Human Rights (OHCHR) Wrld Fd Prgramme (WFP) Office f the Special Representative f the Secretary General n the Human Rights f Internally Displaced Persns Wrld Health Organisatin (RSG n HR f IDPs) (WHO) Steering Cmmittee fr Humanitarian Respnse (SCHR) Wrld Bank (Wrld Bank)

9 EMPAT PILAR REFORM KEMANUSIAAN PENDEKATAN KLASTER Kapasitas yang cukup dan kepemimpinan yang dapat diprediksi di semua sektr KOORDINATOR KEMANUSIAAN Kepemimpinan dan krdinasi yang efektif dalam darurat kemanusiaan PENDANAAN KEMANUSIAAN Pendanaan yang cukup, tepat waktu, dan fleksible KEMITRAAN Kemitraan yang kuat antara PBB dan nn-pbb

10 KLASTER Untuk memastikan bahwa kapasitas yang cukup dibuat dan dikella di daerah-daerah penting dari pekerjaan kemanusiaan, dan bahwa respn kemanusiaan yang lebih dapat diprediksi, akuntabel dan strategis, IASC menempatkan sistem krdinasi standar yang disebut pendekatan klaster. Pendekatan klaster menjelaskan pembagian kerja di antara rganisasi dan mendefinisikan peran dan tanggung jawab mereka dalam 11 bidang kegiatan kemanusiaan. Indnesia

11 OCHA dan Klaster Peran OCHA adalah untuk memberikan arahan dan mnitring dari prses di tingkat glbal dan negara.. Di tingkat negara, OCHA juga bertanggung jawab untuk krdinasi antar klaster, di mana OCHA menjamin bahwa rapat klaster diadakan dan bahwa RC/HCs dan HCTs mendapatkan masukan mengenai berjalannya klaster dengan efektif. OCHA juga menjamin hubungan antara pemerintah dan semua mitranya yang relevan seperti LSM, dan klaster. Indnesia

12 Piranti dan Mekanisme Respn OCHA 24 jam masa bertugas Reliefweb, IRIN, HIC Emergency Cash Grants, FA, CAP, CERF, CHF/ERF Envirnmental Emergencies Sectin Register f DM Capacities Surge Rster & Assciate Surge Rster Reginal CMC, IM staff RDRAs and Field Offices UNDAC Teams UNDAC Supprt Mdules (IHP, APHP, stand-by partners) OSOCC, VOSOCC Internatinal USAR Teams Humanitarian Refrm Brindisi Warehuse/Access t Reginal Warehuses Capacity t Expand/Shrink as required (IARRM) Indnesia

13 OCHA piranti dan pelayanan - jam pertama Lcal rescue activities OCHA Duty Officer UNDAC Team Hazards identificatin tl 2010 Situatin reprts «Annuncing the emergency» Glbal Disaster Alert Crdinatin System Activatin f OTF USAR Teams Operatinal infrmatin INSARAG Guidelines

14 OCHA piranti dan pelayanan - jam pertama Activatin f cluster system On-Site crdinatin TS F UNOSAT satellite imagery Field Mapping Humanitarian financing OCHA Surge staff Supprt mdules Emergency funding Telecmms cluster Media messaging 2010 Envirnnemental experts Civil Military crdinatrs

15 Glbal Mapping Emergency stckpiles Central Register OCHA piranti dan pelayanan - minggu pertama Custms agreement Humanitarian Crd. OCHA Expertise - Prtectin - Gender - Plicy - Infrmatin mgt - Crdinatin -Assessment Ressurce mbilisatin Airfield handling Humanitarianinf.r g Financial tracking NGO crdinatin supprt Needs Assessment Envirnmental mdule Cmmn services

16 Pengaturan klaster di Indnesia Klaster/Sektr Pertanian Pemulihan Dini Pendidikan Huntara Makanan & Gizi Kesehatan Lgistik Telkm Darurat Perlindungan Anak dan subklaster SGBV Air, Sanitasi dan Hygiene Pimpinan klaster FAO UNDP UNICEF & Save the Children IFRC (Cnvenr) WFP & UNICEF WHO WFP WFP UNICEF and UNFPA UNICEF

17 Tanggung jawab Pimpinan Klaster di tingkat negara Pimpinan sektr/klaster pada tingkat negara bertanggung jawab kepada Krdinatr Kemanusiaan untuk memfasilitasi prses di tingkat sektral yang bertujuan untuk memastikan hal-hal berikut: - Penyertaan mitra kemanusiaan kunci - Pembentukan mekanisme krdinasi yang tepat - Krdinasi dengan nasinal / pemerintah daerah, masyarakat sipil lkal dan aktraktr lain yang relevan - Pendekatan partisipatif dan berbasis masyarakat - Perhatian terhadap priritas isu lintas sektral - Penilaian kebutuhan dan analisis kesiapsiagaan darurat - Perencanaan dan strategi pembangunan - Penerapan standar - Pemantauan dan pelapran - Mbilisasi sumber daya dan Advkasi - Pelatihan dan pengembangan kapasitas - Penyediaan bantuan dan pelayanan sebagai upaya terakhir Sectr/cluster leads at the cuntry level are accuntable t the Humanitarian Crdinatr fr facilitating a prcess at the sectral level aimed at ensuring the fllwing: Inclusin f key humanitarian partners Establishment f apprpriate crdinatin mechanisms Crdinatin with natinal/ lcal authrities, lcal civil sciety and ther relevant actrs Participatry and cmmunitybased appraches Attentin t pririty crsscutting issues Needs assessment and analysis Emergency preparedness Planning and strategy develpment Applicatin f standards Mnitring and reprting Advcacy and resurce mbilizatin Training and capacity building Prvisin f assistance and services as a last resrt

18 Pendekatan Klaster di Indnesia Diaktifkan pada saat gempabumi Ygyakarta tahun 2006 dan Sumatera Barat tahun Seluruh klaster kecuali Krdinasi Huntara dan Manajemen diaktifkan. Perencanaan Kntingensi menggunakan pendekatan klaster. Scenari: bencana dengan dampak besar yang membutuhkan bantuan internasinal, dampak menengah dengan bantuan internasinal dan dampak medium dengan Pemerintah Indnesia menerima tawaran bantuan luar negeri. Rencana Kesiapsiagaan Antar Klaster dikembangkan tahun 2012.

19 Pertanyaan?

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014 SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014 Yang terhormat, 1. Para Pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan, 2. Para Pejabat di lingkup

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. Dalam Perlindungan Anak Korban Lumpur Lapindo dapat disimpulkan

BAB III PENUTUP. Dalam Perlindungan Anak Korban Lumpur Lapindo dapat disimpulkan 54 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut, mengenai Peranan UNICEF Dalam Perlindungan Anak Korban Lumpur Lapindo dapat disimpulkan sebagai berikut: Dalam hal perindungan hak-hak

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

Terjemahan tidak resmi. Pedoman Global Emergency Response Funds (ERF)

Terjemahan tidak resmi. Pedoman Global Emergency Response Funds (ERF) Terjemahan tidak resmi Pedoman Global Emergency Response Funds (ERF) Disetujui oleh: Valerie Amos, Emergency Relief Coordinator dan Under-Secretary-General for Humanitarian Affairs Tanggal persetujuan:

Lebih terperinci

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj ASPEK GOVERNANCE DALAM BENCANA Pengalaman dari Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh Pengalaman dari Gempa Bumi di Ygyakarta tahun 2006. Oleh: Laksn Trisnantr Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Isi Pendahuluan

Lebih terperinci

Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat

Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat September 2005 Panduan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (GBV) Masa Kondisi Darurat Kemanusiaan Berfokus pada pencegahan

Lebih terperinci

Standar dan Manajemen Keamanan Komputer

Standar dan Manajemen Keamanan Komputer Jurnal Teknlgi Infrmasi DINAMIK Vlume XI, N. 2, Juli 2006 :134-142 ISSN : 0854-9524 Standar dan Manajemen Keamanan Kmputer Herny Februariyanti Fakultas Teknlgi Infrmasi, Universitas Stikubank Semarang

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MATERI: STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MODUL 4 AKUNTANSI DOSEN: Dr. Arif Setyawan, SE, MSi, Ak PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA BELAS ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/KMK.04/2002 TENTANG

Lebih terperinci

Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat

Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat September 2005 Panduan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (GBV) Masa Kondisi Darurat Kemanusiaan Berfokus pada pencegahan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA Ygyakarta, 15-16 Juni 2012 PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA Arfive Gandhi 1, Angelina Prima Kurniati 2 1,2 Prgram Studi S1

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 217 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN Peluncuran Dkumen Kebijakan Respnsif Gender: Kertas Kebijakan: Pengarusutamaan Gender dalam Adaptasi Perubahan

Lebih terperinci

PEREMPUAN, ANAK PEREMPUAN, ANAK LAKI-LAKI DAN LAKI-LAKI KEBUTUHAN BERBEDA - KESEMPATAN SAMA IASC. ING COMMITTEE Gender Handbook in Humanitarian Action

PEREMPUAN, ANAK PEREMPUAN, ANAK LAKI-LAKI DAN LAKI-LAKI KEBUTUHAN BERBEDA - KESEMPATAN SAMA IASC. ING COMMITTEE Gender Handbook in Humanitarian Action PEREMPUAN, ANAK PEREMPUAN, ANAK LAKI-LAKI DAN LAKI-LAKI KEBUTUHAN BERBEDA - KESEMPATAN SAMA IASC ING COMMITTEE Gender Handbook in Humanitarian Action December 2006 IASC Guidelines for Gender-based Violence

Lebih terperinci

BAB I KERANGKA KERJA

BAB I KERANGKA KERJA LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26 TAHUN 2015 TENTANG : PEDOMAN KOORDINASI KLASTER PENGUNGSIAN DAN PERLINDUNGAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KERANGKA KERJA A. Latar

Lebih terperinci

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Direktrat Jenderal Bea dan Cukai 2.1.1 Sejarah Singkat Direktrat Jenderal Bea dan Cukai Bea dan Cukai merupakan institusi glbal yang hampir semua negara

Lebih terperinci

Pengembangan Kelompok Riset Kebijakan Kesehatan, Surabaya18 September 2012

Pengembangan Kelompok Riset Kebijakan Kesehatan, Surabaya18 September 2012 Kemitraan Australia-Indnesia Partnership dalam Prgram Penguatan Sistem Kesehatan (AIPHSS) - Penguatan Kelmpk Riset Kesehatan (Health Plicy Netwrk) Pengembangan Kelmpk Riset Kebijakan Kesehatan, Surabaya18

Lebih terperinci

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG A. Tujuan Standar Operasinal Prsedur (SOP) Pengabdian Masyarakat ini dimaksudkan untuk : 1. Transparansi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/ Judul Karya Ilmiah

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/ Judul Karya Ilmiah ABSTRAK Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, 2015 Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/206000180 Judul Karya Ilmiah Peranan Office for Coordination Humanitarian Assistence

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Tsunami Evaluation Coalition: Funding the Tsunami Response

Ringkasan Eksekutif. Tsunami Evaluation Coalition: Funding the Tsunami Response Tsunami Evaluation Coalition: Funding the Tsunami Response Ringkasan Eksekutif Laporan ini adalah evaluasi sintesis yang mencakup dana masyarakat internasional dalam bentuk bantuan sebagai respon terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) & !

SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) & ! ROAD MAP SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) 2017-2019 & 2020-2024 Direktrat Aparatur Negara Kedeputian Plitik Hukum Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

RESPON BENCANA DI ASIA DAN PASIFIK. Panduan Perangkat dan Layanan Internasional

RESPON BENCANA DI ASIA DAN PASIFIK. Panduan Perangkat dan Layanan Internasional RESPON BENCANA DI ASIA DAN PASIFIK Panduan Perangkat dan Layanan Internasional 1 Judul asli: Disaster Response in Asia and the Pacific: A Guide to International Tools and Services 2 OCHA mengucapkan terima

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.72, 2016 KEMENSOS. Penanggulangan Bencana. Klaster. Pengusian. Koordinasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI

Lebih terperinci

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta Indnesia Bagaimana Pemhn Bisa Memanfaatkan Hak atas Infrmasi Manual untuk Peserta June 2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...II MANUAL UNTUK PESERTA TRAINING BAGAIMANA PEMOHON BISA MEMANFAATKAN HAK ATAS INFORMASI

Lebih terperinci

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL Sebagai alternatif pengellaan subsidi bantuan untuk peningkatan mutu pendidikan Oleh : Danny Meirawan Bahan News Letter Kantr Dinas Pendidikan Jawa Barat A. LATAR BELAKANG Wajib

Lebih terperinci

GEMA BHAKTI 15 Civil-Military Coordination Lane

GEMA BHAKTI 15 Civil-Military Coordination Lane GEMA BHAKTI 15 Civil-Military Coordination Lane 14 September 2015 Jakarta, Indonesia This brief is classified: Objective: Participants understand the roles of Assisting State militaries in supporting a

Lebih terperinci

Membangun Sistem Peringatan Dini: Sebuah Daftar Periksa. Konferensi Internasional Ketiga tentang Peringatan Dini. 27 29 Maret 2006 Bonn, Jerman

Membangun Sistem Peringatan Dini: Sebuah Daftar Periksa. Konferensi Internasional Ketiga tentang Peringatan Dini. 27 29 Maret 2006 Bonn, Jerman Konferensi Internasional Ketiga tentang Peringatan Dini Dari konsep ke tindakan 27 29 Maret 2006 Bonn, Jerman Membangun Sistem Peringatan Dini: Sebuah Daftar Periksa PENGANTAR Peringatan dini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah perkembangan htel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara Pada awal berdirinya, Htel Natama hanyalah sebuah lsmen dengan nama Adian Natama yang dimiliki leh keluarga

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

Banjir berdampak paling besar di Februari. Angin puting beliung hampir mencapai kisaran sepertiga dari bencana alam

Banjir berdampak paling besar di Februari. Angin puting beliung hampir mencapai kisaran sepertiga dari bencana alam Buletin Kemanusiaan Indonesia Issue 02 01 29 Februari 2012 SOROTAN 19 kejadian banjir menyebabkan 558 orang mengungsi sementara di bulan Februari. 21 dari 33 provinsi berisiko banjir sampai Maret 2012.

Lebih terperinci

12 months with possibility of extension

12 months with possibility of extension Infrmatin fr Applicants Lcally Engaged Staff (KOMPAK) Psitin Title: Psitin Lcatin: Psitin Type: Cntract Duratin: Deputy Operatins Directr Jakarta, Indnesia Lcally Engaged Staff 12 mnths with pssibility

Lebih terperinci

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM Perencanaan secara klabratif Pengellaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSABM) dilakukan untuk menyusun acuan dan prgram bersama di antara pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

GRAND DESIGN. Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia

GRAND DESIGN. Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia GRAND DESIGN Ikatan Senat Mahasiswa Kedkteran Indnesia 2015 2016 ii KATA PENGANTAR Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Kedkteran Indnesia Hell there, Mahasiswa Kedkteran Indnesia! Masalah besar

Lebih terperinci

EDUCATION SECTOR ANALYTICAL AND CAPACITY DEVELOPMENT PARTNERSHIP (ACDP - 042) Evaluasi Program Penyiapan Kepala Sekolah LAPORAN AKHIR

EDUCATION SECTOR ANALYTICAL AND CAPACITY DEVELOPMENT PARTNERSHIP (ACDP - 042) Evaluasi Program Penyiapan Kepala Sekolah LAPORAN AKHIR EDUCATION SECTOR ANALYTICAL AND CAPACITY DEVELOPMENT PARTNERSHIP (ACDP - 042) Evaluasi Prgram Penyiapan Kepala Seklah LAPORAN AKHIR Maret 2016 Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR Visi dan Misi Struktur Organisasi Prgram Kerja Prgram Kegiatan 2013 PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN PENDAHULUAN Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Terjemahan ini diterjemahkan dari dkumen ESMF versi Bahasa Inggris sebagai dkumen dasar yang telah disepakati leh Pemerintah Indnesia melalui Kementrian Keuangan dan Bank Dunia. KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

- Perencanaan dan Penyusunan Program

- Perencanaan dan Penyusunan Program Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memiliki beberapa kesimpulan terkait dengan fokus penelitian.

BAB V PENUTUP. memiliki beberapa kesimpulan terkait dengan fokus penelitian. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Meskipun dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan informasi terkait permasalahan pengungsi karena keterbatasan peneliti dalam menemukan data-data yang terkait

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Andi Tenrisukki Tenriajeng, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Andi Tenrisukki Tenriajeng, ST, MT KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN 2010 DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Oleh: Ahmad Nasrulloh, M.Or.

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN 2010 DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Oleh: Ahmad Nasrulloh, M.Or. LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN 2010 DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Oleh: Ahmad Nasrullh, M.Or. A. Pendahuluan Ujian Nasinal (UN) yang diselenggarakan merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Fakultas Sastra Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Fakultas Sastra tetap mampu memberikan sumbangan

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. lembaga ini terus tumbuh dan berkembang.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. lembaga ini terus tumbuh dan berkembang. BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bina Nusantara didirikan pada tanggal 21 Oktber 1974 sebagai lembaga pendidikan cmputer yang disebut Mdern Cmputer Curse (MCC). Dengan

Lebih terperinci

Peran Auditing Akuntan Publik. Bidang Bisnis:

Peran Auditing Akuntan Publik. Bidang Bisnis: Materi Perkuliahan 1. Auditing dan Prfesi Akuntan Pubiik 2. Audit Lapran Keuangan dan Tanggung jawab Audit 3. Etika Prfesi dan Kewajiban Hukum Auditr 4. Tinjauan Atas Prses Audit 5. Sasaran Audit, Bukti

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA BAB II Rencana Aksi Daerah (RAD) VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2.1 Visi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Derah Kabupaten Pidie Jaya, menetapkan Visinya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Mesin Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

Standards for a better innovation and competitiveness..

Standards for a better innovation and competitiveness.. dalam UU Nmr 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Jakarta, 13 Nvember 2014 leh: Drs. Suprapt, M.Sc Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi, BSN Standards fr a better innvatin and

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

SILABUS. Sifat: Pendukung

SILABUS. Sifat: Pendukung SILABUS Prgram Studi : Sistem Infrmasi Kde Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Pryek Sistem Infrmasi (MPSI) Kelmpk Mata Kuliah : Kde / SKS : RIS1/3 Nama Dsen : Ir. Riswan, MMSI Jam/Minggu 2 Jam Kde MataKuliah

Lebih terperinci

The Role of Needs Assessment in the Tsunami Response. Ringkasan Eksekutif

The Role of Needs Assessment in the Tsunami Response. Ringkasan Eksekutif Tsunami Evaluation Coalition: The Role of Needs Assessment in the Tsunami Response Ringkasan Eksekutif Bencana tsunami melanda wilayah yang berada di sekitar samudera Hindia pada tanggal 26 Desember 2004

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 BAB I STRUKTUR ORGANISASI Pasal 1 Komisi Paripurna (1) Komisi Paripurna dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. (2) Sidang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROYEK

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROYEK INDONESIA MANAGING HIGHER EDUCATION FOR RELEANCE AND EFFICIENCY (IMHERE) Bab III PEMANTAUAN DAN EALUASI PROYEK 8.1 Pendahuluan Sepanjang pelaksanaan pryek pemantauan dan evaluasi akan silakukan secara

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA

SURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA SURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA March 2014 Semua dana USAID berasal dari dukungan masyarakat Amerika. I F E S 2 5 Y E A R S LECTORAL SYSTEMS EINTERNATIONAL FOUNDATION FOR Indnesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure &

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas prsedur audit. Ada tujuh prsedur audit, yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Prcedure & Steps fr Data Gathering, Prsedur

Lebih terperinci

Buletin Kemanusiaan Indonesia

Buletin Kemanusiaan Indonesia Buletin Kemanusiaan Indonesia Januari Maret 2014 SOROTAN Dampak bencana alam meningkat Ribuan telah diungsikan berbulanbulan karena letusan vulkanik Gunung Sinabung Harmonisasi klaster berlanjut Penutupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Dasar Pemikiran Bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan daerah, Perpustakaan, Kearsipan, dan Dkumentasi merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya, serta

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BIDANG KESEHATAN Achmad Yurianto PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Valerie Amos Under-Secretary-General for Humanitarian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Elektr Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN. Memantapkan pengetahuan dan ketrampilan memfasilitasi pelatihan Standar Minimum dalam Respons Bencana.

KERANGKA ACUAN. Memantapkan pengetahuan dan ketrampilan memfasilitasi pelatihan Standar Minimum dalam Respons Bencana. MPBI MASYARAKAT PENANGGULANGAN BENCANA INDONESIA INDONESIAN SOCIETY FOR DISASTER MANAGEMENT Sekretariat: Jl. Kebon Sirih 5 G, Jakarta 10340 Tel: 021-314 73 21, fax: 021-310 35 35, email: info@mpbi.org

Lebih terperinci

Pedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-60/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELATIHAN DAN UJI COBA KELANGSUNGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan

Lebih terperinci

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Disampaikan leh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Pada acara Indnesia Eximbank Investr Gathering 2017 Jakarta, 7 Februari 2017

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS"

TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS" Oleh: Ignatius Mulyn 1 A. LA TAR BELAKANG Adanya perubahan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2010 KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2010 KABUPATEN KULON PROGO LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2010 KABUPATEN KULON PROGO Oleh: Sigit Nugrh, M.Or FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Newsletter. ASB Indonesia & the Philippines. Vol. II - Oktober 2016

Newsletter. ASB Indonesia & the Philippines. Vol. II - Oktober 2016 Newsletter ASB Indonesia & the Philippines Vol. II - Oktober 2016 2 ASB Indonesia & Philippines Newsletter Vol.II Selamat datang di ASB Indonesia & the Philippines, Sejak Juli 2016, Arbeiter-Samariter-Bund

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sales dan Marketing Kegiatan utama di dalam sebuah perusahaan adalah penjualan dan pemasaran. Di samping bagian-bagian lain yang umumnya terdapat di sebuah perusahaan, seperti:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Kmputer Prgram Diplma Tiga Teknlgi Infrmasi Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol PANDUAN UMUM Keijakan umum audit TI Perbedaan rientasi atas pelaksanaan aktifitas satu audit TI dengan yang lainnya Tidak terintegrasinya seluruh aktifitas audit TI dalam rangkaian manajemen risik bisnis

Lebih terperinci

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Ntulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Peserta : Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Indnesia Agenda : Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA 2007 2011 DIREKTORAT DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA 2007 Rencana Strategis Prgram Studi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Template Disaster Recovery Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi. <Nama Perusahaan> <Logo>

Template Disaster Recovery Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi. <Nama Perusahaan> <Logo> Template Disaster Recvery Plan Teknlgi Infrmasi dan Kmunikasi www.panduandrp.wrdpress.cm berdasarkan ISO/IEC 24762 ICT Disaster Recvery Services Daftar Isi

Lebih terperinci

IndonesiaWISE Young Leaders for Eco Cities

IndonesiaWISE Young Leaders for Eco Cities IndnesiaWISE Yung Leaders fr Ec Cities Fakultas Arsitektur Lansekap & Teknlgi Lingkungan, Universitas Trisakti, 21 June 2013 IndnesiaWISE Yuth capacity building prgram in sustainability delivered with

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH

TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH Oktober-Desember 2015 1. Latar Belakang 'Aisyiyah adalah organisasi otonom khusus Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI APA ITU PROYEK? ADALAH SUATU RANGKAIAN PEKERJAAN YANG DIADA-KAN DALAM SELANG WAKTU TERTENTU & MEMPUNYAI TUJUAN KHUSUS. YANG MEMBEDAKAN PROYEK DENGAN PEKERJAAN LAIN ADALAH

Lebih terperinci

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Audit internal merupakan salah satu prgram mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria 3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit

Lebih terperinci

Guiding Principles On Displacement: Institutionalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Instrumen Internasional 1

Guiding Principles On Displacement: Institutionalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Instrumen Internasional 1 Guiding Principles On Displacement: Institutionalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Instrumen Internasional 1 I. Pendahuluan. Oleh : Sigit Riyanto Abstracts. In the year of 1998 the United Nations Commission

Lebih terperinci

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial Rancangan Peraturan Menteri LHK tentang Pedman Perlidungan Kawasan Eksistem Esensial Bgr 7 Mei 2018 Direktrat Jenderal Knservasi Sumber Daya Alam dan Eksistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Lebih terperinci

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT H-1 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT Lely Qdrita Avia LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2012 Kndisi yang

Lebih terperinci

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Oleh: Kurniasih Yuni Pratiwi* Pratiwikurnia399@gmail.cm Pustakawan Pertama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Garuda Indnesia Garuda Indnesia berawal dari tahun 1949. Pada saat itu Garuda Indnesia terbang menggunakan jalur spesial dengan pesawat DC-3. Tanggal

Lebih terperinci

Sigit Riyanto * Kata kunci: guiding principles, internal displacement, pengungsi internal, Prinsip-Prinsip Panduan

Sigit Riyanto * Kata kunci: guiding principles, internal displacement, pengungsi internal, Prinsip-Prinsip Panduan Guiding Principles On Displacement: Institutionalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Instrumen Internasional Sigit Riyanto * Abstract This paper examined the process and prospect of the institutionalization

Lebih terperinci

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menyelenggarakan pendidikan, dan mengabdi kepada masyarakat.

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedkteran Universitas Brawijaya : A : 1. Siti Aminah TSE 2. Segiant Ali 1. Kmentar Umum Pelaksanaan PHK-PKPD leh Fakultas Kedkteran

Lebih terperinci

Lampiran I. Daftar pertanyaan wawancara:

Lampiran I. Daftar pertanyaan wawancara: Lampiran I Daftar pertanyaan wawancara: 1. Ada kecenderungan yang menunjukkan bahwa banyak orang yang berkecimpung di dalam program penanganan bencana besar (seperti pada saat bencana tsunami Aceh 2004)

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN

Lebih terperinci

STANDAR MINIMUM PERLINDUNGAN ANAK DALAM AKSI KEMANUSIAAN

STANDAR MINIMUM PERLINDUNGAN ANAK DALAM AKSI KEMANUSIAAN STANDAR MINIMUM PERLINDUNGAN ANAK DALAM AKSI KEMANUSIAAN Child Protection Working Group (Kelompok Kerja Perlindungan Anak atau KKPA) adalah sebuah forum global untuk koordinasi tentang perlindungan anak

Lebih terperinci

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi c. d. e. f. g. h. i. Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta Lokasi Waktu Rekomendasi Dokumentasi 3. Laporan kegiatan yang disusun oleh Unit LIDi PB diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD dan

Lebih terperinci

STANDAR MINIMUM UNTUK PENDIDIKAN:

STANDAR MINIMUM UNTUK PENDIDIKAN: Inter-Agency Network for Education in Emergencies Réseau Inter-Agences pour l Éducation en Situations d Urgence La Red Interagencial para la Educación en Situaciones de Emergencia Rede Inter-Institucional

Lebih terperinci