Pengenalan Sistem Klaster
|
|
- Sudomo Sudirman Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lkakarya Familiarisasi Klaster untuk Pemerintah Indnesia 26 Februari 2014 Pengenalan Sistem Klaster Indnesia
2 Tpik Bagaimana dan mengapa klaster dibentuk? Seperti apakah sistem klaster di tingkat glbal dan nasinal? Piranti apa saja yang tersedia pada klaster? Hal-hal apa saja yang menjadi isu saling berkaitan (crss cutting issues)? Peran OCHA dalam mendukung klaster Indnesia
3 Untuk apa memahami sistem Kemanusiaan PBB? Kejadian bencana melibatkan banyak pihak Anda tidak sendiri Organisasi Anda tidak relevan untuk mereka yang terkena bencana Respn internatinal mengikuti prsedur yang telah ditetapkan Berbagai ukuran UNCT (AP Regin: /2) Piranti UNDAC/lainnya adalah sumber daya untuk RCs/HCs, HCTs/ UNCTs dan saluran untuk menyampaikan bantuan melalui sistem PBB. Ruang/akses kemanusiaan yang terbatas Cara melakukan kegiatan saat ini adalah melalui klaster Dampak bencana yang kmpleks dampak reginal Indnesia
4 Arsitektur Kemanusiaan Dasar 6 (enam) mekanisme krdinasi yang siap digunakan adalah: Emergency Relief Crdinatr Inter-Agency Standing Cmmittee Cnslidated Appeal Central Emergency Respnse Fund UN Resident Crdinatr/Humanitarian Crdinatr Office fr the Crdinatin f Humanitarian Affairs Bersama-sama elemen tersebut membangun arsitektur dasar untuk krdinasi bantuan kemanusiaan. ERC IASC OCHA RC/HC CERF CAP Indnesia
5 Peran OCHA: Dalam knteks keseluruhan, peran OCHA kmpleks dan juga jelas. Peran OCHA kmpleks, karena tidak seperti mandat dari beberapa rganisasi, mandat OCHA tidak ditetapkan dalam satu dkumen yang dihasilkan atau disahkan leh satu executive bard. Sementara Reslusi Majelis Umum n. 46/182 sering dijadikan rujukan untuk mandat OCHA, reslusi tsb. tidak bisa dipisahkan dengan sejumlah reslusi yang dibuat sesudahnya mengenai bantuan kemanusiaan, yang dikeluarkan leh Majelis Umum, Dewan Keamanan, dan ESOCOS, atau keputusan-keputusan yang dibuat leh Sekretaris Jenderal dalam kapasitasnya sebagai administratr dari Sekretariat. Reslusi-reslusi dan keputusan-keputusan tersebut mendrng tersusunnya satu daftar bidang kerja yang kita harus lakukan, isu-isu yang harus kita tangani, kegiatan yang harus kita lakukan, fungsi-fungsi yang harus kita jalankan, layanan yang harus kita sediakan dan prduk yang harus kita tawarkan. Namun demikian, peran yang diciptakan leh reslusi-reslusi dan keputusan-keputusan tersebut jelas. Peran OCHA adalah untuk membantu ERC untuk membuat sistem kemanusiaan internasinal berjalan dengan lebih baik. Inilah bisnis inti kita, dan peran itu yang kita lakukan karena sistem kemanusiaan yang lebih baik akan menyelamatkan lebih banyak jiwa. Indnesia
6 Sistem Kemanusiaan: ERC dan OCHA adalah juga bagian dari ranah rganisasi kemanusiaan internasinal. Beberapa rganisasi-rganisasi tersebut memiliki mandat spesifik yang diberikan leh perjanjian internasinal, seperti Internatinal Cmmittee f the Red Crss. Organisasi lainnya memiliki mandat khusus yang diberikan leh negara anggta PBB melalui reslusi PBB, seperti UN Children s Fund r the Wrld Fd Prgram. Akan tetapi sebagian besar adalah rganisasi nn-pemerintah yang menetapkan mandat, tujuan dan fkus kegiatan mereka sendiri. Secara umum, rganisasi-rganisasi tersebut mengklaim tunduk pada prinsipprinsip kemanusiaan, terutama: kemanusiaan, netralitas, dan imparsialitas. Dalam sebagian besar ranah infrmal, beberapa rganisasi-rganisasi kemanusiaan membentuk kalisi atau knsrsia untuk membantu misi kemanusiaan mereka. Tiga rganisasi yang terkenal adalah: the American Cuncil fr Vluntary Internatinal Actin (InterActin), the Internatinal Cuncil f Vluntary Agencies (ICVA), dan the Steering Cmmittee fr Humanitarian Respnse (SCHR). Indnesia
7 Mitra utama: Secara infrmal dalam sistem kemanusiaan, mitra utama OCHA termasuk: Badan-badan PBB: UNICEF UNHCR WFP WHO Organisasi internasinal (est. by treaties): Internatinal Cmmittee f the Red Crss (ICRC) Internatinal Federatin f Red Crss and Red Crescent Scieties (IFRC) Internatinal Organizatin fr Migratin (IOM) Organisasi nn-pemerintah: Care Internatinal Danish Refugee Cuncil Médecins Sans Frntières, Nrwegian Refugee Cuncil Oxfam Save the Children Wrld Visin Internatinal Dan knsrsia LSM: InterActin ICVA SCHR Indnesia
8 Inter-Agency Standing Cmmittee Full Members and Standing Invitees Full Members Standing Invitees Fd and Agricultural Organisatin (FAO) Internatinal Cmmittee f the Red Crss (ICRC) Inter-Agency Standing Cmmittee (IASC) Office fr the Crdinatin f Humanitarian Affairs (OCHA) United Natins Develpment Prgramme (UNDP) United Natins Ppulatin Fund (UNFPA) Internatinal Cuncil f Vluntary Agencies (ICVA) Internatinal Federatin f Red Crss and Red Crescent Scieties (IFRC) American Cuncil fr Vluntary Internatinal Actin (InterActin) Terdiri dari knsrsia LSM, Gerakan Palang Merah dan Bulat Sabit Merah, IOM, Bank Dunia dan badan-badan PBB United Natins High Cmissiner fr Refugees (UNHCR) Internatinal Organisatin fr Migratin (IOM) United Natins Children s Fund (UNICEF) Office f the High Cmmissiner fr Human Rights (OHCHR) Wrld Fd Prgramme (WFP) Office f the Special Representative f the Secretary General n the Human Rights f Internally Displaced Persns Wrld Health Organisatin (RSG n HR f IDPs) (WHO) Steering Cmmittee fr Humanitarian Respnse (SCHR) Wrld Bank (Wrld Bank)
9 EMPAT PILAR REFORM KEMANUSIAAN PENDEKATAN KLASTER Kapasitas yang cukup dan kepemimpinan yang dapat diprediksi di semua sektr KOORDINATOR KEMANUSIAAN Kepemimpinan dan krdinasi yang efektif dalam darurat kemanusiaan PENDANAAN KEMANUSIAAN Pendanaan yang cukup, tepat waktu, dan fleksible KEMITRAAN Kemitraan yang kuat antara PBB dan nn-pbb
10 KLASTER Untuk memastikan bahwa kapasitas yang cukup dibuat dan dikella di daerah-daerah penting dari pekerjaan kemanusiaan, dan bahwa respn kemanusiaan yang lebih dapat diprediksi, akuntabel dan strategis, IASC menempatkan sistem krdinasi standar yang disebut pendekatan klaster. Pendekatan klaster menjelaskan pembagian kerja di antara rganisasi dan mendefinisikan peran dan tanggung jawab mereka dalam 11 bidang kegiatan kemanusiaan. Indnesia
11 OCHA dan Klaster Peran OCHA adalah untuk memberikan arahan dan mnitring dari prses di tingkat glbal dan negara.. Di tingkat negara, OCHA juga bertanggung jawab untuk krdinasi antar klaster, di mana OCHA menjamin bahwa rapat klaster diadakan dan bahwa RC/HCs dan HCTs mendapatkan masukan mengenai berjalannya klaster dengan efektif. OCHA juga menjamin hubungan antara pemerintah dan semua mitranya yang relevan seperti LSM, dan klaster. Indnesia
12 Piranti dan Mekanisme Respn OCHA 24 jam masa bertugas Reliefweb, IRIN, HIC Emergency Cash Grants, FA, CAP, CERF, CHF/ERF Envirnmental Emergencies Sectin Register f DM Capacities Surge Rster & Assciate Surge Rster Reginal CMC, IM staff RDRAs and Field Offices UNDAC Teams UNDAC Supprt Mdules (IHP, APHP, stand-by partners) OSOCC, VOSOCC Internatinal USAR Teams Humanitarian Refrm Brindisi Warehuse/Access t Reginal Warehuses Capacity t Expand/Shrink as required (IARRM) Indnesia
13 OCHA piranti dan pelayanan - jam pertama Lcal rescue activities OCHA Duty Officer UNDAC Team Hazards identificatin tl 2010 Situatin reprts «Annuncing the emergency» Glbal Disaster Alert Crdinatin System Activatin f OTF USAR Teams Operatinal infrmatin INSARAG Guidelines
14 OCHA piranti dan pelayanan - jam pertama Activatin f cluster system On-Site crdinatin TS F UNOSAT satellite imagery Field Mapping Humanitarian financing OCHA Surge staff Supprt mdules Emergency funding Telecmms cluster Media messaging 2010 Envirnnemental experts Civil Military crdinatrs
15 Glbal Mapping Emergency stckpiles Central Register OCHA piranti dan pelayanan - minggu pertama Custms agreement Humanitarian Crd. OCHA Expertise - Prtectin - Gender - Plicy - Infrmatin mgt - Crdinatin -Assessment Ressurce mbilisatin Airfield handling Humanitarianinf.r g Financial tracking NGO crdinatin supprt Needs Assessment Envirnmental mdule Cmmn services
16 Pengaturan klaster di Indnesia Klaster/Sektr Pertanian Pemulihan Dini Pendidikan Huntara Makanan & Gizi Kesehatan Lgistik Telkm Darurat Perlindungan Anak dan subklaster SGBV Air, Sanitasi dan Hygiene Pimpinan klaster FAO UNDP UNICEF & Save the Children IFRC (Cnvenr) WFP & UNICEF WHO WFP WFP UNICEF and UNFPA UNICEF
17 Tanggung jawab Pimpinan Klaster di tingkat negara Pimpinan sektr/klaster pada tingkat negara bertanggung jawab kepada Krdinatr Kemanusiaan untuk memfasilitasi prses di tingkat sektral yang bertujuan untuk memastikan hal-hal berikut: - Penyertaan mitra kemanusiaan kunci - Pembentukan mekanisme krdinasi yang tepat - Krdinasi dengan nasinal / pemerintah daerah, masyarakat sipil lkal dan aktraktr lain yang relevan - Pendekatan partisipatif dan berbasis masyarakat - Perhatian terhadap priritas isu lintas sektral - Penilaian kebutuhan dan analisis kesiapsiagaan darurat - Perencanaan dan strategi pembangunan - Penerapan standar - Pemantauan dan pelapran - Mbilisasi sumber daya dan Advkasi - Pelatihan dan pengembangan kapasitas - Penyediaan bantuan dan pelayanan sebagai upaya terakhir Sectr/cluster leads at the cuntry level are accuntable t the Humanitarian Crdinatr fr facilitating a prcess at the sectral level aimed at ensuring the fllwing: Inclusin f key humanitarian partners Establishment f apprpriate crdinatin mechanisms Crdinatin with natinal/ lcal authrities, lcal civil sciety and ther relevant actrs Participatry and cmmunitybased appraches Attentin t pririty crsscutting issues Needs assessment and analysis Emergency preparedness Planning and strategy develpment Applicatin f standards Mnitring and reprting Advcacy and resurce mbilizatin Training and capacity building Prvisin f assistance and services as a last resrt
18 Pendekatan Klaster di Indnesia Diaktifkan pada saat gempabumi Ygyakarta tahun 2006 dan Sumatera Barat tahun Seluruh klaster kecuali Krdinasi Huntara dan Manajemen diaktifkan. Perencanaan Kntingensi menggunakan pendekatan klaster. Scenari: bencana dengan dampak besar yang membutuhkan bantuan internasinal, dampak menengah dengan bantuan internasinal dan dampak medium dengan Pemerintah Indnesia menerima tawaran bantuan luar negeri. Rencana Kesiapsiagaan Antar Klaster dikembangkan tahun 2012.
19 Pertanyaan?
SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014
SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014 Yang terhormat, 1. Para Pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan, 2. Para Pejabat di lingkup
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. Dalam Perlindungan Anak Korban Lumpur Lapindo dapat disimpulkan
54 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut, mengenai Peranan UNICEF Dalam Perlindungan Anak Korban Lumpur Lapindo dapat disimpulkan sebagai berikut: Dalam hal perindungan hak-hak
Lebih terperinciNILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT
NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.
Lebih terperinciTerjemahan tidak resmi. Pedoman Global Emergency Response Funds (ERF)
Terjemahan tidak resmi Pedoman Global Emergency Response Funds (ERF) Disetujui oleh: Valerie Amos, Emergency Relief Coordinator dan Under-Secretary-General for Humanitarian Affairs Tanggal persetujuan:
Lebih terperinciFakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj
ASPEK GOVERNANCE DALAM BENCANA Pengalaman dari Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh Pengalaman dari Gempa Bumi di Ygyakarta tahun 2006. Oleh: Laksn Trisnantr Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Isi Pendahuluan
Lebih terperinciBerfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat
Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat September 2005 Panduan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (GBV) Masa Kondisi Darurat Kemanusiaan Berfokus pada pencegahan
Lebih terperinciStandar dan Manajemen Keamanan Komputer
Jurnal Teknlgi Infrmasi DINAMIK Vlume XI, N. 2, Juli 2006 :134-142 ISSN : 0854-9524 Standar dan Manajemen Keamanan Kmputer Herny Februariyanti Fakultas Teknlgi Infrmasi, Universitas Stikubank Semarang
Lebih terperinciMODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MATERI: STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MODUL 4 AKUNTANSI DOSEN: Dr. Arif Setyawan, SE, MSi, Ak PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA BELAS ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/KMK.04/2002 TENTANG
Lebih terperinciBerfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat
Berfokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam masa darurat September 2005 Panduan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (GBV) Masa Kondisi Darurat Kemanusiaan Berfokus pada pencegahan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA
Ygyakarta, 15-16 Juni 2012 PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA Arfive Gandhi 1, Angelina Prima Kurniati 2 1,2 Prgram Studi S1
Lebih terperinciLKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB
LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,
Lebih terperinciKEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 217 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN Peluncuran Dkumen Kebijakan Respnsif Gender: Kertas Kebijakan: Pengarusutamaan Gender dalam Adaptasi Perubahan
Lebih terperinciPEREMPUAN, ANAK PEREMPUAN, ANAK LAKI-LAKI DAN LAKI-LAKI KEBUTUHAN BERBEDA - KESEMPATAN SAMA IASC. ING COMMITTEE Gender Handbook in Humanitarian Action
PEREMPUAN, ANAK PEREMPUAN, ANAK LAKI-LAKI DAN LAKI-LAKI KEBUTUHAN BERBEDA - KESEMPATAN SAMA IASC ING COMMITTEE Gender Handbook in Humanitarian Action December 2006 IASC Guidelines for Gender-based Violence
Lebih terperinciBAB I KERANGKA KERJA
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26 TAHUN 2015 TENTANG : PEDOMAN KOORDINASI KLASTER PENGUNGSIAN DAN PERLINDUNGAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. BAB I KERANGKA KERJA A. Latar
Lebih terperinciOctavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni
Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Direktrat Jenderal Bea dan Cukai 2.1.1 Sejarah Singkat Direktrat Jenderal Bea dan Cukai Bea dan Cukai merupakan institusi glbal yang hampir semua negara
Lebih terperinciPengembangan Kelompok Riset Kebijakan Kesehatan, Surabaya18 September 2012
Kemitraan Australia-Indnesia Partnership dalam Prgram Penguatan Sistem Kesehatan (AIPHSS) - Penguatan Kelmpk Riset Kesehatan (Health Plicy Netwrk) Pengembangan Kelmpk Riset Kebijakan Kesehatan, Surabaya18
Lebih terperinciBAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG A. Tujuan Standar Operasinal Prsedur (SOP) Pengabdian Masyarakat ini dimaksudkan untuk : 1. Transparansi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/ Judul Karya Ilmiah
ABSTRAK Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, 2015 Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/206000180 Judul Karya Ilmiah Peranan Office for Coordination Humanitarian Assistence
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif. Tsunami Evaluation Coalition: Funding the Tsunami Response
Tsunami Evaluation Coalition: Funding the Tsunami Response Ringkasan Eksekutif Laporan ini adalah evaluasi sintesis yang mencakup dana masyarakat internasional dalam bentuk bantuan sebagai respon terhadap
Lebih terperinciSEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) & !
ROAD MAP SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) 2017-2019 & 2020-2024 Direktrat Aparatur Negara Kedeputian Plitik Hukum Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas
Lebih terperinciRESPON BENCANA DI ASIA DAN PASIFIK. Panduan Perangkat dan Layanan Internasional
RESPON BENCANA DI ASIA DAN PASIFIK Panduan Perangkat dan Layanan Internasional 1 Judul asli: Disaster Response in Asia and the Pacific: A Guide to International Tools and Services 2 OCHA mengucapkan terima
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.72, 2016 KEMENSOS. Penanggulangan Bencana. Klaster. Pengusian. Koordinasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI
Lebih terperinciIndonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta
Indnesia Bagaimana Pemhn Bisa Memanfaatkan Hak atas Infrmasi Manual untuk Peserta June 2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...II MANUAL UNTUK PESERTA TRAINING BAGAIMANA PEMOHON BISA MEMANFAATKAN HAK ATAS INFORMASI
Lebih terperinciDANA BANTUAN LANGSUNG - DBL
DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL Sebagai alternatif pengellaan subsidi bantuan untuk peningkatan mutu pendidikan Oleh : Danny Meirawan Bahan News Letter Kantr Dinas Pendidikan Jawa Barat A. LATAR BELAKANG Wajib
Lebih terperinciGEMA BHAKTI 15 Civil-Military Coordination Lane
GEMA BHAKTI 15 Civil-Military Coordination Lane 14 September 2015 Jakarta, Indonesia This brief is classified: Objective: Participants understand the roles of Assisting State militaries in supporting a
Lebih terperinciMembangun Sistem Peringatan Dini: Sebuah Daftar Periksa. Konferensi Internasional Ketiga tentang Peringatan Dini. 27 29 Maret 2006 Bonn, Jerman
Konferensi Internasional Ketiga tentang Peringatan Dini Dari konsep ke tindakan 27 29 Maret 2006 Bonn, Jerman Membangun Sistem Peringatan Dini: Sebuah Daftar Periksa PENGANTAR Peringatan dini merupakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah perkembangan htel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara Pada awal berdirinya, Htel Natama hanyalah sebuah lsmen dengan nama Adian Natama yang dimiliki leh keluarga
Lebih terperinciVISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT
VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu
Lebih terperinciBanjir berdampak paling besar di Februari. Angin puting beliung hampir mencapai kisaran sepertiga dari bencana alam
Buletin Kemanusiaan Indonesia Issue 02 01 29 Februari 2012 SOROTAN 19 kejadian banjir menyebabkan 558 orang mengungsi sementara di bulan Februari. 21 dari 33 provinsi berisiko banjir sampai Maret 2012.
Lebih terperinci12 months with possibility of extension
Infrmatin fr Applicants Lcally Engaged Staff (KOMPAK) Psitin Title: Psitin Lcatin: Psitin Type: Cntract Duratin: Deputy Operatins Directr Jakarta, Indnesia Lcally Engaged Staff 12 mnths with pssibility
Lebih terperinciPANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM
PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM Perencanaan secara klabratif Pengellaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSABM) dilakukan untuk menyusun acuan dan prgram bersama di antara pemangku kepentingan
Lebih terperinciJenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan
Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan
Lebih terperinciGRAND DESIGN. Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
GRAND DESIGN Ikatan Senat Mahasiswa Kedkteran Indnesia 2015 2016 ii KATA PENGANTAR Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Kedkteran Indnesia Hell there, Mahasiswa Kedkteran Indnesia! Masalah besar
Lebih terperinciEDUCATION SECTOR ANALYTICAL AND CAPACITY DEVELOPMENT PARTNERSHIP (ACDP - 042) Evaluasi Program Penyiapan Kepala Sekolah LAPORAN AKHIR
EDUCATION SECTOR ANALYTICAL AND CAPACITY DEVELOPMENT PARTNERSHIP (ACDP - 042) Evaluasi Prgram Penyiapan Kepala Seklah LAPORAN AKHIR Maret 2016 Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR Visi dan Misi Struktur Organisasi Prgram Kerja Prgram Kegiatan 2013 PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN PENDAHULUAN Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
Terjemahan ini diterjemahkan dari dkumen ESMF versi Bahasa Inggris sebagai dkumen dasar yang telah disepakati leh Pemerintah Indnesia melalui Kementrian Keuangan dan Bank Dunia. KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT
Lebih terperinci- Perencanaan dan Penyusunan Program
Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat
Lebih terperinciKomentar dan Rekomendasi
Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. memiliki beberapa kesimpulan terkait dengan fokus penelitian.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Meskipun dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan informasi terkait permasalahan pengungsi karena keterbatasan peneliti dalam menemukan data-data yang terkait
Lebih terperinciGLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21
Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Andi Tenrisukki Tenriajeng, ST, MT
KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN 2010 DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Oleh: Ahmad Nasrulloh, M.Or.
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN 2010 DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Oleh: Ahmad Nasrullh, M.Or. A. Pendahuluan Ujian Nasinal (UN) yang diselenggarakan merupakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma
KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Fakultas Sastra Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Fakultas Sastra tetap mampu memberikan sumbangan
Lebih terperinciBAB 3 OBYEK PENELITIAN. lembaga ini terus tumbuh dan berkembang.
BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bina Nusantara didirikan pada tanggal 21 Oktber 1974 sebagai lembaga pendidikan cmputer yang disebut Mdern Cmputer Curse (MCC). Dengan
Lebih terperinciPeran Auditing Akuntan Publik. Bidang Bisnis:
Materi Perkuliahan 1. Auditing dan Prfesi Akuntan Pubiik 2. Audit Lapran Keuangan dan Tanggung jawab Audit 3. Etika Prfesi dan Kewajiban Hukum Auditr 4. Tinjauan Atas Prses Audit 5. Sasaran Audit, Bukti
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
BAB II Rencana Aksi Daerah (RAD) VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2.1 Visi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Derah Kabupaten Pidie Jaya, menetapkan Visinya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin
KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Mesin Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi
Lebih terperinciStandards for a better innovation and competitiveness..
dalam UU Nmr 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Jakarta, 13 Nvember 2014 leh: Drs. Suprapt, M.Sc Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi, BSN Standards fr a better innvatin and
Lebih terperinciKOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3
PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan
Lebih terperinciSILABUS. Sifat: Pendukung
SILABUS Prgram Studi : Sistem Infrmasi Kde Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Pryek Sistem Infrmasi (MPSI) Kelmpk Mata Kuliah : Kde / SKS : RIS1/3 Nama Dsen : Ir. Riswan, MMSI Jam/Minggu 2 Jam Kde MataKuliah
Lebih terperinciThe Role of Needs Assessment in the Tsunami Response. Ringkasan Eksekutif
Tsunami Evaluation Coalition: The Role of Needs Assessment in the Tsunami Response Ringkasan Eksekutif Bencana tsunami melanda wilayah yang berada di sekitar samudera Hindia pada tanggal 26 Desember 2004
Lebih terperinciRANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013
Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 BAB I STRUKTUR ORGANISASI Pasal 1 Komisi Paripurna (1) Komisi Paripurna dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. (2) Sidang
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI PROYEK
INDONESIA MANAGING HIGHER EDUCATION FOR RELEANCE AND EFFICIENCY (IMHERE) Bab III PEMANTAUAN DAN EALUASI PROYEK 8.1 Pendahuluan Sepanjang pelaksanaan pryek pemantauan dan evaluasi akan silakukan secara
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA
SURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA March 2014 Semua dana USAID berasal dari dukungan masyarakat Amerika. I F E S 2 5 Y E A R S LECTORAL SYSTEMS EINTERNATIONAL FOUNDATION FOR Indnesia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure &
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas prsedur audit. Ada tujuh prsedur audit, yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Prcedure & Steps fr Data Gathering, Prsedur
Lebih terperinciBuletin Kemanusiaan Indonesia
Buletin Kemanusiaan Indonesia Januari Maret 2014 SOROTAN Dampak bencana alam meningkat Ribuan telah diungsikan berbulanbulan karena letusan vulkanik Gunung Sinabung Harmonisasi klaster berlanjut Penutupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. Dasar Pemikiran Bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan daerah, Perpustakaan, Kearsipan, dan Dkumentasi merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya, serta
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BIDANG KESEHATAN Achmad Yurianto PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Valerie Amos Under-Secretary-General for Humanitarian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D
KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Elektr Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN. Memantapkan pengetahuan dan ketrampilan memfasilitasi pelatihan Standar Minimum dalam Respons Bencana.
MPBI MASYARAKAT PENANGGULANGAN BENCANA INDONESIA INDONESIAN SOCIETY FOR DISASTER MANAGEMENT Sekretariat: Jl. Kebon Sirih 5 G, Jakarta 10340 Tel: 021-314 73 21, fax: 021-310 35 35, email: info@mpbi.org
Lebih terperinciPedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-60/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELATIHAN DAN UJI COBA KELANGSUNGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan
Lebih terperinciDUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Disampaikan leh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Pada acara Indnesia Eximbank Investr Gathering 2017 Jakarta, 7 Februari 2017
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS"
TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS" Oleh: Ignatius Mulyn 1 A. LA TAR BELAKANG Adanya perubahan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2010 KABUPATEN KULON PROGO
LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2010 KABUPATEN KULON PROGO Oleh: Sigit Nugrh, M.Or FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciNewsletter. ASB Indonesia & the Philippines. Vol. II - Oktober 2016
Newsletter ASB Indonesia & the Philippines Vol. II - Oktober 2016 2 ASB Indonesia & Philippines Newsletter Vol.II Selamat datang di ASB Indonesia & the Philippines, Sejak Juli 2016, Arbeiter-Samariter-Bund
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sales dan Marketing Kegiatan utama di dalam sebuah perusahaan adalah penjualan dan pemasaran. Di samping bagian-bagian lain yang umumnya terdapat di sebuah perusahaan, seperti:
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT
KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Kmputer Prgram Diplma Tiga Teknlgi Infrmasi Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN
Lebih terperinciPerbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol
PANDUAN UMUM Keijakan umum audit TI Perbedaan rientasi atas pelaksanaan aktifitas satu audit TI dengan yang lainnya Tidak terintegrasinya seluruh aktifitas audit TI dalam rangkaian manajemen risik bisnis
Lebih terperinciNotulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013
Ntulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Peserta : Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Indnesia Agenda : Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA 2007 2011 DIREKTORAT DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA 2007 Rencana Strategis Prgram Studi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN
Lebih terperinciTemplate Disaster Recovery Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi. <Nama Perusahaan> <Logo>
Template Disaster Recvery Plan Teknlgi Infrmasi dan Kmunikasi www.panduandrp.wrdpress.cm berdasarkan ISO/IEC 24762 ICT Disaster Recvery Services Daftar Isi
Lebih terperinciIndonesiaWISE Young Leaders for Eco Cities
IndnesiaWISE Yung Leaders fr Ec Cities Fakultas Arsitektur Lansekap & Teknlgi Lingkungan, Universitas Trisakti, 21 June 2013 IndnesiaWISE Yuth capacity building prgram in sustainability delivered with
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI
BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut
Lebih terperinciTOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH
TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH Oktober-Desember 2015 1. Latar Belakang 'Aisyiyah adalah organisasi otonom khusus Muhammadiyah
Lebih terperinciPertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI APA ITU PROYEK? ADALAH SUATU RANGKAIAN PEKERJAAN YANG DIADA-KAN DALAM SELANG WAKTU TERTENTU & MEMPUNYAI TUJUAN KHUSUS. YANG MEMBEDAKAN PROYEK DENGAN PEKERJAAN LAIN ADALAH
Lebih terperinciTeknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)
Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Audit internal merupakan salah satu prgram mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria 3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit
Lebih terperinciGuiding Principles On Displacement: Institutionalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Instrumen Internasional 1
Guiding Principles On Displacement: Institutionalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Instrumen Internasional 1 I. Pendahuluan. Oleh : Sigit Riyanto Abstracts. In the year of 1998 the United Nations Commission
Lebih terperinciPedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial
Rancangan Peraturan Menteri LHK tentang Pedman Perlidungan Kawasan Eksistem Esensial Bgr 7 Mei 2018 Direktrat Jenderal Knservasi Sumber Daya Alam dan Eksistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Lebih terperinciMEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT
H-1 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT Lely Qdrita Avia LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2012 Kndisi yang
Lebih terperinciKOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)
KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Oleh: Kurniasih Yuni Pratiwi* Pratiwikurnia399@gmail.cm Pustakawan Pertama
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Garuda Indnesia Garuda Indnesia berawal dari tahun 1949. Pada saat itu Garuda Indnesia terbang menggunakan jalur spesial dengan pesawat DC-3. Tanggal
Lebih terperinciSigit Riyanto * Kata kunci: guiding principles, internal displacement, pengungsi internal, Prinsip-Prinsip Panduan
Guiding Principles On Displacement: Institutionalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Instrumen Internasional Sigit Riyanto * Abstract This paper examined the process and prospect of the institutionalization
Lebih terperinciUniversitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menyelenggarakan pendidikan, dan mengabdi kepada masyarakat.
Lebih terperinciKomentar dan Rekomendasi
Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedkteran Universitas Brawijaya : A : 1. Siti Aminah TSE 2. Segiant Ali 1. Kmentar Umum Pelaksanaan PHK-PKPD leh Fakultas Kedkteran
Lebih terperinciLampiran I. Daftar pertanyaan wawancara:
Lampiran I Daftar pertanyaan wawancara: 1. Ada kecenderungan yang menunjukkan bahwa banyak orang yang berkecimpung di dalam program penanganan bencana besar (seperti pada saat bencana tsunami Aceh 2004)
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN
Lebih terperinciSTANDAR MINIMUM PERLINDUNGAN ANAK DALAM AKSI KEMANUSIAAN
STANDAR MINIMUM PERLINDUNGAN ANAK DALAM AKSI KEMANUSIAAN Child Protection Working Group (Kelompok Kerja Perlindungan Anak atau KKPA) adalah sebuah forum global untuk koordinasi tentang perlindungan anak
Lebih terperinciHasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi
c. d. e. f. g. h. i. Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta Lokasi Waktu Rekomendasi Dokumentasi 3. Laporan kegiatan yang disusun oleh Unit LIDi PB diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD dan
Lebih terperinciSTANDAR MINIMUM UNTUK PENDIDIKAN:
Inter-Agency Network for Education in Emergencies Réseau Inter-Agences pour l Éducation en Situations d Urgence La Red Interagencial para la Educación en Situaciones de Emergencia Rede Inter-Institucional
Lebih terperinci