Newsletter. ASB Indonesia & the Philippines. Vol. II - Oktober 2016
|
|
- Hadian Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Newsletter ASB Indonesia & the Philippines Vol. II - Oktober 2016
2 2 ASB Indonesia & Philippines Newsletter Vol.II Selamat datang di ASB Indonesia & the Philippines, Sejak Juli 2016, Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) Indonesia & the Philippines mengalami perubahan struktur internal. Kami mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas dedikasi yang telah diberikan Dr. Alex J. Robinson selama menjabat sebagai Country Director ASB Indonesia & the Philippines. Perubahan dan semangat baru juga kami peroleh dengan disahkannya Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan ASB Indonesia & the Philippines. Dalam lima bulan terakhir, banyak pencapaian yang telah diraih, termasuk penyelenggaraan Pelatihan Dasar Manajemen Bencana untuk Penyandang Disabilitas serta beberapa kegiatan lainnya. Selain itu, ASB Indonesia & the Philippines juga memulai program berbasis masyarakat di wilayah Provinsi Sumatera Barat pada September lalu. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri Jerman, Aktion Deutschland Hilft dan USAID atas dukungan terhadap pelaksanaan program. Kami juga sangat mengapresiasi semua mitra yang senantiasa mendukung ASB Indonesia & the Philippines dalam mengupayakan pemberdayaan dan peningkatan ketangguhan masyarakat secara inklusif. Terima kasih. Melina Margaretha Acting Country Director
3 ASB Indonesia & the Philippines 3 Newsletter Vol.II Penyandang disabilitas sebagai mitra strategis dalam penanggulangan bencana ASB Indonesia & Philippines mendukung peningkatan kapasitas penyandang disabilitas untuk tampil sebagai aktor utama dalam penanggulangan bencana (PB) Semua peserta pelatihan terlibat aktif dalam diskusi kelompok, termasuk perwakilan dari Gerakan Kesejahteraan untuk Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) Sudah menjadi hal umum dalam didikan dan Latihan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdiklat penyelenggaraan penanggulangan BNPB) sebagai salah satu narasumber bencana bahwa penyandang disadan penyedia kurikulum. Selain meningbilitas hanya dihitung sebagai elemen katkan kapasitas penyandang disabilitas, kerentanan dalam masyarakat. Walaupun di tingkat nasional dan internasional ASB Indonesia & the Philippines melalui mandat inklusi disabilitas telah disepa- kegiatan ini berupaya mendorong kerja sama dan kolaborasi aktif antara OPD kati, pelaksanaan penanggulangan bencana di level masyarakat masih me- dan BPBD dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang lebih merlukan komitmen nyata. Sebagai upaya mendukung implementasi man- inklusif. Keterlibatan penyandang disabilitas dalam penanggulangan bencana dat inklusi disabilitas dalam penangtidak hanya sebagai upaya pewujudan gulangan bencana, ASB Indonesia & mandat inklusi, melainkan secara aktif the Philippines menyelenggarakan Pelatihan Dasar Manajemen Bencana memastikan kebutuhan dan kapasitas penyandang disabilitas dapat terakodan Teknik Fasilitasi bagi perwakilan modasi dengan baik dalam setiap Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD). Kegiatan yang dilaksanakan di tahapan penanggulangan bencana. Solo pada 2 10 Agustus lalu ini bertujuan untuk mempersiapkan perwakilan OPD untuk menjadi aktor aktif dalam upaya penanggulangan bencana. Kegiatan ini juga melibatkan Pusat Pen- Proses diskusi kelompok mengenai konsep bencana dan prinsip penanggulangan bencana
4 4 ASB Indonesia & the Philippines Newsletter Vol.II Siap mendukung ketangguhan di pesisir Sejak Agustus 2016, ASB Indonesia & the Philippines bersiap memulai program baru yang akan dilaksanakan di dua kabupaten di wilayah pesisir Sumatera Barat. Sebagai langkah awal, semua staf yang akan terlibat dalam implementasi program mendapatkan sesi pembekalan dari beragam narasumber selama satu minggu. Tahun ini ASB Indonesia & the Philippines kembali memulai program penguatan ketangguhan masyarakat di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Berbeda dengan beberapa program sebelumnya, wilayah kerja program ini tidak hanya berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, melainkan juga Kabupaten Pesisir Selatan. Dua kabupaten tersebut berada di wilayah pesisir yang berpotensi mengalami gempa bumi dan tsunami. Dalam rangka melakukan pembekalan, semua staf yang akan terlibat dalam implementasi program menjalani sesi pemantapan yang berlangsung selama satu minggu. Narasumber internal dan eksternal dilibatkan dalam penyampaian materi kepada peserta. Selain informasi teknis terkait pelaksanaan program, kegiatan ini juga membekali peserta dengan pemahaman serta prinsip dasar yang menjadi nilai utama ASB Indonesia & the Philippines. Salah satu pembicara eksternal yang diundang dalam kegiatan ini adalah Dra. Mimi Mariani Lusli, pendiri Mimi Institute dan seorang ahli disabilitas. Melalui sesi yang berlangsung selama 180 menit, peserta diajak untuk memahami konsep disabilitas, inklusi disabilitas serta praktik pelibatan penyandang disabilitas dalam implementasi program. Selain itu, peserta juga mendapatkan pembekalan terkait pendekatan yang berpusat pada masyarakat (people-centered approach) dalam menjalankan kegiatan dan aktivitas bersama masyarakat. Kegiatan pembekalan ini diharapkan dapat membantu semua staf yang terlibat dalam proses implementasi program di masyarakat. Sesi pembekalan yang berlangsung di Yogyakarta ini kemudian ditutup dengan kegiatan team building yang melibatkan semua staf ASB Indonesia & the Philippines untuk menjalin keakraban. Permainan peran dalam Sesi Konsep Disabilitas dan Inklusi yang dibawakan oleh Dra. Mimi Lusli dari Mimi Institute Keakraban Tim Sumatera Barat dengan seluruh staff ASB Indonesia & the Philippines dalam sesi perkenalan
5 ASB Indonesia & the Philippines 5 Newsletter Vol.II Peningkatan kapasitas lokal untuk ketangguhan Dalam menjalankan program kemitraan dengan organisasi lokal, ASB Indonesia & Philippines mengoptimalkan proses transfer pengetahuan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Filipina Saat terjadi situasi darurat bencana, masyarakat setempat adalah pihak pertama yang paling memungkinkan untuk melakukan respon cepat. Masyarakat setempat juga salah satu ujung tombak pendukung ketangguhan terhadap bencana. Berangkat dari pemahaman tersebut, ASB Indonesia & the Philippines senantiasa mengedepankan penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Hal ini juga yang mendasari pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas untuk beberapa organisasi mitra lokal di Filipina. Melalui kegiatan ini, ASB Indonesia & the Philippines bertujuan untuk melakukan transfer pengetahuan, khususnya terkait kesiapsiagaan bencana kepada sumber daya lokal. Pada Bulan Juni lalu, tim trainer ASB Indonesia & the Philippines membawakan training of trainer (ToT) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi lokal dalam penyampaian materi-materi kebencanaan, baik melalui program berbasis sekolah maupun berbasis masyarakat. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini diarahkan untuk memiliki kapasitas dalam penyampaian materi kebencanaan secara kreatif dan partisipatif. Tidak hanya mendapatkan materi di dalam kelas, peserta juga kemudian melakukan uji coba training bersama masyarakat di Barangay (Desa) 14, Kota Caloocan di Manila. Selain itu, Bulan Agustus lalu ASB Indonesia & the Philippines juga menyelenggarakan Sesi Pengenalan Aksi Kemanusiaan. Melalui kegiatan ini, perwakilan dari beberapa organisasi mitra lokal mengeksplorasi prinsipprinsip dasar dan standar minimum dalam pelaksanaan aksi kemanusiaan dan respon darurat. Selain memberikan wawasan yang baru, kegiatan ini juga diharapkan membuka peluang kerja sama dengan organisasi lokal dalam melaksanakan aksi kemanusiaaan, khususnya dalam kejadian bencana berskala kecil dan menengah. Mitra lokal berlatih menyampaikan materi kebencanaan dengan metode kreatif Perwakilan dari beberapa organisasi lokal yang menjadi mitra ASB Indonesia & the Philippines saat mengikuti Sesi Pengenalan Aksi Kemanusiaan dan Respon Darurat
6 ASB Indonesia & the Philippines Newsletter Vol.II 6 Kegiatan Pendukung Selain menjalankan beberapa program utama, ASB Indonesia & the Philippines juga senantiasa mendukung upaya pemberdayaan, inklusi dan peningkatan ketangguhan melalui kegiatan pendampingan teknis di luar program Guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) berlatih untuk menyampaikan pesan keselamatan kepada murid dengan pendekatan kreatif dalam Bimtek Sekolah Aman oleh Direktorat PKLK Kemendikbud Melalui kerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Layanan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PKLK Kemendikbud), ASB Indonesia & the Philippines kembali terlibat dalam Bimbingan Teknis untuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Kegiatan kali ini melibatkan lebih dari 100 orang guru dari SLB yang tersebar di penjuru negeri. Tim trainer ASB Indonesia & the Philippines melibatkan partisipasi aktif setiap peserta dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di Makassar pada Juli lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga pengajar di SLB dalam implementasi program Sekolah/Madrasah Aman Bencana. Melalui materi-materi yang disampaikan, para guru tidak hanya belajar prosedur keselamatan bencana, tetapi juga menyiapkan rencana kesiapsiagaan untuk sekolah masing-masing. Selain kerja sama dengan Kemendikbud, ASB Indonesia & the Philippines juga terlibat dalam kegiatan penguatan ketangguhan masyarakat lainnya. Salah satunya adalah INSARAG Asia Pacific Regional Earthquake Response Exercise yang diselenggarakan di Yogyakarta pada Juli yang lalu. Dalam kegiatan ini ASB memfasilitasi keterlibatan perwakilan penyandang disabilitas, yaitu Supriyadi, Ketua Perkumpulan Spinal Cord Injury (SCI) Klaten. Dalam kegiatan yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan Badan SAR Nasional (BASARNAS) ini, ASB Indonesia & the Philippines berupaya mendorong keterlibatan aktif penyandang disabilitas dalam praktik tanggap darurat. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan penyandang disabilitas dapat terakomodasi dengan memadai saat terjadi situasi darurat bencana. Supriyadi berpose bersama perwakilan dari 26 negara dalam pembukaan INSARAG Asia Pacific Regional Earthquake Response Exercise
7 ASB Indonesia & the Philippines Newsletter Vol.II 7 Penguatan sumber daya internal Sebagai upaya mendukung ketangguhan masyarakat, ASB Indonesia & the Philippine berupaya meningkatkan kapasitas internal dalam menyelenggarakan bantuan kemanusiaan dan respon darurat Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya internal, ASB Indonesia & the Philippines mengadakan Sesi Pengenalan Aksi Kemanusiaan. Kegiatan ini diarahkan untuk mempersiapkan semua staff dalam menyelenggarakan aksi kemanusiaan jika terjadi situasi darurat bencana. Sesi yang berlangsung selama dua hari ini dibawakan langsung oleh Axel Schmidt, Emergency Response and Capacity Transfer Manager, ASB Indonesia & the Philippines. Melalui materi yang diberikan, setiap staf diberi kesempatan untuk merefleksi kesiapan individu dan organisasi untuk merespon jika terjadi situasi darurat bencana. Selain itu, staf juga mengidentifikasi sumber daya yang telah dimiliki ASB Indonesia & the Philippines untuk menyelenggarakan aksi kemanusiaan dalam situasi darurat. Di akhir sesi, peserta juga berdiskusi dalam kelompok untuk merencanakan langkah dan strategi yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan individu dan organisasi. Diskusi kelompok mengidentifikasi sumber daya yang telah dimiliki untuk menjalankan respon darurat Diskusi kelompok menenetukan hal-hal yang dibutuhkan ASB Indonesia & the Philippines untuk menjalankan respon darurat Axel Schmidt, Emergency Response and Capacity Building Manager, saat menjelaskan pola kordinasi dan prinsip penyelenggaraan respon darurat
8 8 ASB Indonesia & the Philippines Newsletter Vol.II Selamat Datang! Periode Mei - September 2016, ASB Indonesia & the Philippines menyambut beberapa orang anggota tim baru. 8 (delapan) orang akan bertugas untuk menjalankan program di Provinsi Sumatera Barat, sedangkan 2 (dua) orang lainnya akan mendukung pelaksanaan program di Filipina melalui Kantor ASB Indonesia & the Philippines di Yogyakarta. Selamat bertugas, teman-teman! M. Rizal Ashari Trainer Soesatyo K. Adi Prima Dewi Sekar Roni Pasla Finance Grant Officer Project Officer Trainer Dwi Sakti M. Programme Assistant (PHL 1601) Field Finance Officer Project Manager Ewis Julianty Restya Elsivia Field Facilitator Gita Sherliani Admin & Logistic Assistant Rofikul H. Stakeholder Engagement Specialist
Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi
c. d. e. f. g. h. i. Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta Lokasi Waktu Rekomendasi Dokumentasi 3. Laporan kegiatan yang disusun oleh Unit LIDi PB diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD dan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT
KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Lebih terperinciSAMBUTAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19 Tlp. 7942374 Jakarta Selatan 12072 SAMBUTAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards
Lebih terperinciKerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional
Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober
Lebih terperinciPenyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial
Ringkasan terjemahan laporan Persons with Disabilities in Indonesia: Empirical Facts and Implications for Social Protection Policies (Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk
Lebih terperinciLAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009
LAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009 A. PENDAHULUAN Secara geologis Indonesia merupakan negara yang cukup rawan bencana. Beragam bencana baik alam maupun
Lebih terperinciPERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN B. Wisnu Widjaja Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan TUJUAN PB 1. memberikan perlindungan kepada masyarakat
Lebih terperinciFinalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016
` Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Sumatera Barat Masyarakat
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN DARI DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL MEWAKILI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
BAB II Rencana Aksi Daerah (RAD) VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2.1 Visi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Derah Kabupaten Pidie Jaya, menetapkan Visinya
Lebih terperinciPERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU TATANAN KELEMBAGAAN PB DI DAERAH PUJIONO CENTER, 3 JUNI 2017 RANIE AYU HAPSARI Peran Serta Masyarakat SFDRR: Prioritas 1 (Memahami Risiko Bencana):
Lebih terperinciPENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA
PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA Ida Ngurah Plan International Indonesia Ida.Ngurah@plan-international.org Konteks Bencana dan Dampak Pendidikan
Lebih terperinciDeklarasi Dhaka tentang
Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi
Lebih terperinci1. Mengelola penyampaian bantuan
KODE UNIT : O.842340.004.01 JUDUL UNIT : Pengaturan Bidang Kerja dalam Sektor Penanggulangan Bencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini mendeskripsikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang
Lebih terperinciLaporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017
Laporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017 Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP Ketua Delegasi Indonesia pada HLD RECI UN-ESCAP Bangkok,
Lebih terperinciProyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia
RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat
Lebih terperinciSIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan 1/6 Penandatanganan Nota Kesepahaman Tunjukkan Peran Penting Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi atau ring of fire yang dimulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara hingga
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2014-2015 Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya LINGKUP PAPARAN 1 Pendahuluan 2 Landasan Kebijakan 3 Arah
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Sebelum mahasiswa PPL melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu mahasiswa PPL melakukan beberapa persiapan yang dapat mendukung
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciMODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific
MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung SELAMAT DATANG! Mengapa kita berada disini (tujuan
Lebih terperinciKONSULTAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)
KONSULTAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) PROGRAM ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Fasilitas Australia-Indonesia untuk Pengurangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. Hal ini mengambarkan bahwa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sebuah proses yang melekat pada setiap kehidupan bersama dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. Hal ini mengambarkan bahwa pendidikan tidak
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENERAPAN SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA (SMAB) BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA (SMAB) BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Diadaptasikan dari Petunjuk Teknis Penerapan SMAB yang diterbitkan oleh BNPB DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA
PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA 14 DESEMBER 2016 DISIAPKAN OLEH : DIREKTORAT PRB, BNPB INDONESIA DAN BENCANA Secara geografis Indonesia terletak pada rangkaian cincin api yang membentang sepanjang
Lebih terperinciLatar Belakang. Sejumlah peraturan negara mengamanatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif:
KAJIAN PENYUSUNAN PEDOMAN PEMULIHAN FUNGSI PEMERINTAHAN B A D A N N A S I O N A L P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N A R E P U B L I K I N D O N E S I A 2 0 1 0 L E M B A G A K E M I T R A A N P E
Lebih terperinciPENDIDIKAN BERSERTIFIKAT PENDAMPING BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENDIDIKAN BERSERTIFIKAT PENDAMPING BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LATAR BELAKANG Orang berkebutuhan khusus seringkali dipandang sebelah mata. Namun bukan berarti orang berkebutuhan khusus tidak mampu
Lebih terperinciBADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PERS RELEASE
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PUSAT DATA DAN INFORMASI Jln. Tgk Daud Beureueh Nomor 18, Banda Aceh Telepon/Fax: (0651) 34783, Email: pusdatin@gmail.com PERS RELEASE BPBA TERIMA KUNJUNGAN DELEGASI 10
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana
Lebih terperinciWorkshop Orientasi Program (Surabaya Januari2015) Rapat Internal Management (17 Januari 2015)
Workshop Orientasi Program (Surabaya 15-16 Januari2015) Rapat Internal Management (17 Januari 2015) Latar belakang Muhammadiyah memiliki komitmen pada upaya bersama pengurangan risiko bencana dalam berbagai
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dilakukan dalam proses pengurangan Risiko bencana di wilayah rawan bencana. Kabuaten Sinjai, dapat disimpulkan temuan sebagai berikut;
BAB VI PENUTUP Dari hasil temuan lapangan dan pembahasan yang dilakukan maka dapat disusun kesimpulan dari hasil penelitian ini. Adapun kesimpulan dari penelitian meliputi ringkasan temuan, kontribusi
Lebih terperinciROADMAP SEKOLAH/ MADRASAH AMAN
ROADMAP SEKOLAH/ MADRASAH AMAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENDIKBUD DAFTAR ISI Kata Pengantar Sambutan Sekretaris Jenderal Kementerian
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Ketidakpastian tersebut, membuat masyarakat hidup dalam remang-remang ancaman
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Tidak ada yang dapat memprediksi kapan tepatnya bencana itu terjadi. Ketidakpastian tersebut, membuat masyarakat hidup dalam remang-remang ancaman bencana, sehingga mempersiapkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.
No.1602, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia Hal 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, bahasa, dan seni. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia pun memiliki keanekaragaman tersebut. Masyarakat
Lebih terperinciKONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL Untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)
KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL Untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) PROGRAM ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Fasilitas Australia-Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. letaknya berada pada pertemuan lempeng Indo Australia dan Euro Asia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang rawan bencana, karena letaknya berada pada pertemuan lempeng Indo Australia dan Euro Asia di Samudra Hindia sebelah barat
Lebih terperinciMATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah
MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 UNDANG- UNDANG BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN UU 24 / 2007 tentang PB UU 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU 33
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir
Lebih terperinciAnalisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih
Analisa Tujuan Pembelajaran dan untuk Pelatih Kompetensi Tujuan Pembelajaran Indikator Materi Belajar 1. Memahami konsep dasar dan Vulnerability and Capacity Assessment () atau asesmen kerentanan dan kapasitas
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN
Lebih terperincikebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi
Lebih terperinciKesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana
Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED) Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana Logical Framework Bekerjasama dengan Pemerintah
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
LAMPIRAN Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Lampiran 1. Aspek dan Indikator Desa/Kelurahan Tangguh Aspek Indikator Ya Tidak
Lebih terperinciKONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)
KONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) BANTUAN ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat
Lebih terperinciBNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH
BNPB 2014 Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH Konsepsi Rencana Penanggulangan Bencana Perencanaan Penanggulangan Bencana adalah kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan UU
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP
KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP I. LATAR BELAKANG Salah satu prioritas pembangunan saat ini adalah penanggulangan kemiskinan dengan target pada tahun 2009,
Lebih terperinci1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang sudah
Lebih terperinciTerm of Reference SOLID-ID
Term of Reference SOLID-ID DAFTAR ISI Latar Belakang Tentang Residensi Tujuan Tanggal Penting Hibah (Seed Grant) Ketentuan Peserta Pendaftaran dan Seleksi Informasi Lebih Lanjut LATAR BELAKANG Meski Indonesia
Lebih terperincixvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif
xvii Ringkasan Eksekutif Pada tanggal 30 September 2009, gempa yang berkekuatan 7.6 mengguncang Propinsi Sumatera Barat. Kerusakan yang terjadi akibat gempa ini tersebar di 13 dari 19 kabupaten/kota dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.557, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Produk Hukum. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciIsi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014
Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia menjadi Fasilitator Program Desa Tangguh
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI SKPD Visi BPBD Kabupaten Lamandau tidak terlepas dari kondisi lingkungan internal dan eksternal serta kedudukan, tugas dan
Lebih terperinciKEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Sekilas Berdirinya BNPB Indonesia laboratorium bencana Terjadinya bencana besar : Tsunami NAD dan Sumut, 26 Desember 2004,
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG
Bagian V.1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia secara geografis dan demografis merupakan negara yang rawan akan bencana, baik bencana alam (natural disaster) maupun bencana karena
Lebih terperinciPANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL
PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki wilayah negara yang sangat luas. Terbentang mulai dari 6 0 LU
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki wilayah negara yang sangat luas. Terbentang mulai dari 6 0 LU 11 0 LS 97 0 BT sampai 141 0 BT. Indonesia terdiri dari banyak pulau dan berada
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 1. Di Kabupaten Malang penerapan manajemen rantai pasok dilaksakan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 1. Di Kabupaten Malang penerapan manajemen rantai pasok dilaksakan mayoritas pada masa tanggap darurat. Sedangkan proses manajemen rantai pasok pada pra
Lebih terperinciPAKET 3 DIMENSI INKLUSI GENDER DAN SOSIAL (Gender SOSIAL Social Inclusion (Gender Social Inclusion GSI) GSI) DALAM PENDIDIKAN 120 menit 1
PAKET 3 DIMENSI INKLUSI GENDER DAN SOSIAL (Gender Social Inclusion GSI) DALAM PENDIDIKAN 120 menit 1 Kompetensi Dasar 1. Memahami Karakteristik Pendidikan Berdimensi GSI 2. Mengaplikasikan konsep GSI dalam
Lebih terperincikebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi
Lebih terperinci: Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam mengelola tanggap darurat search and rescue (SAR)
Kode Unit Judul Unit : O.842340.050.01 : MengelolaTanggap Darurat SAR Deskripsi Unit : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam mengelola tanggap darurat search and
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
PELAKSANAAN PROGRAM Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BNPB Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Bidakara Hotel Jakarta, 9 Maret 2014 PROGRAM DALAM RENAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut indeks rawan bencana Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut indeks rawan Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten Sleman merupakan daerah yang rawan tingkat kerawanan tinggi dan menempati urutan 34 dari 494 kabupaten di Indonesia.
Lebih terperinciUPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN
International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek
Lebih terperinciKerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2
Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2 Working Session Safe School Sekolah Aman Bencana Tanggal Sabtu, 17 Oktober 2015; 08.00 12.00 Tempat Latar Belakang Ballroom
Lebih terperinciKONDISI TEKTONIK INDONESIA
KONDISI TEKTONIK INDONESIA 2 Bencana Tsunami Aceh dan Sumatra Utara Desember 2004 Bencana Gempabumi Yogyakarta dan Jawa Tengah Mei 2006 Bencana Tsunami Pangandaran Juli 2006 UU No. 24 Tahun 2007 : Penanggulangan
Lebih terperinciSIARAN PERS 1/6. Komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pembangunan yang Inklusif dengan Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan
Komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pembangunan yang Inklusif dengan Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan 1/6 Penandatanganan Nota Kesepahaman Tunjukkan Peran Penting Pemerintah
Lebih terperinciBAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja a. Program : Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, di antara Benua Asia dan Australia, serta diantara Samudera Pasifik dan Hindia.
Lebih terperinciGBPP - SAP. Matakuliah PRB BERBASIS MASYARAKAT. Disusun oleh:
GBPP - SAP Matakuliah PRB BERBASIS MASYARAKAT Disusun oleh: Dr. Muchlisin Z.A., M.Sc Dr. Agussabti, M.Si Dr. Ir. Evi Lisna, M.Sc Dr. Edi Rudi, M.Si Drs. Mukhlis Hamid, M.A PROGRAM STUDI KEBENCANAAN PROGRAM
Lebih terperinciBUKU PANDUAN HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA 26 APRIL
BUKU PANDUAN HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA 26 APRIL 2017 BUKU PANDUAN HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA 26 APRIL 2017 DAFTAR ISI Hari Kesiapsiagaan Bencana 2017 Latar Belakang... 2 Tujuan Kegiatan.... 8 Tema Kegiatan...
Lebih terperinciSAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014
SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014 Yang terhormat, 1. Para Pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan, 2. Para Pejabat di lingkup
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) BAGI KOORDINATOR PROVINSI DAN FASILITATOR KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014 1. Latar Belakang Program Pamsimas II merupakan kelanjutan dari Program
Lebih terperinciHASIL RUMUSAN KOMISI A BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
HASIL RUMUSAN KOMISI A BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI 1. Pemerintah daerah bertanggungjawab dalam penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam wilayahnya, yang meliputi pengalokasian dana,
Lebih terperinciKerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia
Kerangka Acuan Call for Proposals 2016-2017: Voice Indonesia Kita berjanji bahwa tidak akan ada yang ditinggalkan [dalam perjalanan kolektif untuk mengakhiri kemiskinan dan ketidaksetaraan]. Kita akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerentanan berkaitan erat dengan kesenjangan (inequality) yang dihasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bencana merupakan proses dinamis hasil kerja ancaman (hazards) terhadap komponen ekonomi, politik, dan ekologis yang disebut kerentanan. Kerentanan berkaitan erat
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN,
BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa wilayah Kabupaten Pacitan
Lebih terperinciIbM TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK TUNARUNGU
IbM TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK TUNARUNGU Dra. Khoiriyah, M.Pd. 1) dan Dra. Siti Rodliyah 2) 1 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember 2 Dosen Fakultas Keguruan
Lebih terperinciKODE UNIT : O JUDUL UNIT
KODE UNIT : O.842340.036.01 JUDUL UNIT : Mengendalikan Organisasi Gabungan dalam Situasi Darurat DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalammengambil dan menetapkan pengendalianatas
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2 1) 2) SD Buin Batu Sumbawa Barat e-mail: endah.ekowati@newmont.com,
Lebih terperinciSASARAN Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi.
STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA0 NAWA CITA Nomor 7 : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis ekonomi domestik. SASARAN Menurunnya indeks
Lebih terperinciHasil Diskusi KELOMPOK SIAGA
Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA Anggota Kelompok No Anggota Kelompok Moderator Notulen 1 Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu 2 Dinas Kesehatan Kab. Bengkulu Tengah 3 Dinas Kesehatan Kota Bengkulu 4 Dinas Kesehatan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP
KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP I. LATAR BELAKANG Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan masyarakat bersama Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.
No.2081, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN TOT/TM UNTUK PELATIHAN FASILITATOR KEBERLANJUTAN (FK) DAN FASILITATOR MASYARAKAT (FM) REGULER PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TOT/TM UNTUK PELATIHAN FASILITATOR KEBERLANJUTAN (FK) DAN FASILITATOR MASYARAKAT (FM) REGULER PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 1. Latar Belakang Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara geografis, geologis, hidrologis, dan sosio-demografis, Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara geografis, geologis, hidrologis, dan sosio-demografis, Indonesia merupakan wilayah rawan bencana. Sejak tahun 1988 sampai pertengahan 2003 terjadi 647 bencana
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang :
Lebih terperinciCHECK LIST POTENSI KOMPONEN KETERANGAN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN
CHECK LIST POTENSI KOMPONEN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN a. Memiliki kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik: 1) Komitmen tertulis komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan
Lebih terperinciPROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,
PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO, Menimbang : a. bahwa perlunya penyelenggaraan penanggulangan
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA BNPB BHIN L IKA BADAN NASIONAL
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEGIATAN TANGGAP DARURAT DAN PERENCANAAN SERTA PERSIAPAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA ALAM GEMPA BUMI DAN GELOMBANG TSUNAMI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN
IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Bali, 4 November 2016 Outline Konsep dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Perbandingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau
Lebih terperinci