BAB II DESKRIPSI INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN 2.1 Karakteristik Industri Tekstil dan Garmen Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Industri tersebut dapat menggunakan serat tumbuhan, seperti kapas; serat hewan, seperti wol dan sutra; dan materi sintetis, seperti nilon, polyester, dan akrilik. Produksi serat alami umumnya rata-rata berjumlah sama dengan produksi serat sintetis. Tahap proses produksi tekstil terdiri dari produksi serat, proses pengolahan serat dan pemintalan, persiapan benang (yarn), produksi kain, pemutihan (bleaching), pewarnaan (dyeing), dan pencetakan (printing), penyelesaian (finishing). Masing-masing tahap memerlukan manajemen yang baik. Bahan baku proses industri tekstil umumnya terdiri dari air, substrat (benang, kain, serat), bahan kimia proses, bahan kimia perawatan, dan pewarna. 10

2 2.2 Aktivitas Industri Tekstil dan Garmen Pada dasarnya manufaktur memiliki pengertian sebagai proses mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dengan melakukan proses produksi mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi atau yang siap untuk dijual. Dalam melakukan proses produksi maka diperlukan berbagai kebutuhan untuk produksi dan komponenkomponen suatu produk. Adapun dalam penelitian ini kegiatan perusahaan manufaktur ini khususnya tekstil dan garmen. Tekstil dan garmen ini merupakan salah satu produk yang potensial. Berikut ini merupakan proses proses yang ada di perusahaan tekstil dan garmen. 1. Spinning Pada pemintalan dilakukan proses pemintalan berupa blowing dan carding adalah merupakan proses dalam pembuatan benang, dimana bahan baku dilakukan dengan memasukan uraian gumpalan-gumpalan seratnya, dari hasil terseut diperoleh lap. Selanjutnya dilakukan proses blowing dan carding yang berfungsi mensejajarkan serat. Kemudian dilakukan tahap menyiapkan benang dari hasil pemintalan dalam bentuk cones. 2. Knitting Knitting adalah teknik tenun dan rajutan yang dilakukan setelah adanya teknik spinning. Proses ini pada dasarnya untuk tekstil dan garmen. Proses ini adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan yang dimulai 11

3 dengan kegiatan menenun kain dari helaian benang sampai menjadi dalam bentuk kain yang selanjutnya akan digunakan untuk produksi pakaian jadi. 3. Finishing. Finishing (penyempurnaan) merupakan teknologi yang dipakai dalam proses akhir produksi. Teknologi penyempurnaan dewasa ini merupakan teknologi yang dilengkapai dengan kecanggihan dan terus berkembang maju. Perkembangan teknologi ini didukung dengan berkembangnnya teknologi serat sintetis sehingga dapat memungkinkan untuk melakukan teknik mixing. Teknik ini adalah teknik dimana dilakukan pencampuran serat sehingga memiliki sifat- sifat khusus. Selain itu, dilakukan juga teknik kimia berupa beragam pencampuran obat atau zat-zat kimia yang dapat memungkinkan rekayasa sifat-sifat kain. Dalam sifat kain ada dua macam yaitu bersifat sementara dan ada juga bersifat permanent. Apabila bersifat sementara maka kain tersebut akan pudar warnanya setelah satu kali pencucian sedangkan permanent tidak akan hilang dalam satu kali pencucian. 4. Penentuan kualitas Dalam penentuan kualitas maka diperlukan metode laboratorium yang dilakukan oleh produsen. Penentuan dengan mengugunakan laboratorium ini memerlukan peralatan pengujian, standar pengujian, ruang pengujian. Inti dari pengujian adalah pemenuhan produk dengan standar yang berlaku yaitu ISO dan lain 12

4 2.3 Industri Manufaktur Sub Sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Industri Tekstil dan produk Tekstil (TPT) Indonesia secara teknis dan struktur terbagi dalam tiga sektor industri yang lengkap, vertikal dan terintegrasi dari hulu sampai hilir (Hermawan, 2011), yaitu: 1. Sektor Industri Hulu (upstream), adalah industri yang memproduksi serat/fiber (natural fiber dan man-made fiber atau synthetic) dan proses pemintalan (spinning) menjadi produk benang (unblended dan blended yarn). Industrinya bersifat padat modal, full automatic, berskala besar, jumlah tenaga kerja realtif kecil dan out put pertenagakerjanya besar. 2. Sektor Industri Menengah (midstream), meliputi proses penganyaman (interlacing) benang enjadi kain mentah lembaran (grey fabric) melalui proses pertenunan (weaving) dan rajut (knitting) yang kemudian diolah lebih lanjut melalui proses pengolahan pencelupan (dyeing), penyempurnaan (finishing) dan pencapan (printing) menjadi kain-jadi. Sifat dari industrinya semi padat modal, teknologi madya dan modern berkembang terus, dan jumlah tenaga kerjanya lebih besar dari sektor industri hulu. 3. Sektor Industri Hilir (downstream), adalah industri manufaktur pakaian jadi (garment) termasuk proses cutting, sewing, washing dan finishing yang menghasilkan ready-made garment. Pada sektor inilah yang paling banyak menyerap tenaga kerja sehingga sifat industrinya adalah padat karya. 13

5 Komoditi industri TPT indonesia berdasarkan ekspor dengan harmonize system (HS) 6 digit (TBMI, 2014) adalah sebagai berikut: 1. Serat (fibres), yaitu serat alami (silk, wool, cotton) dan serat buatan (man-made fiber). 2. Benang (yarn), yaitu silk, wool, cotton, filament, dan staple fiber. 3. Kain (fabric), yaitu woven (silk, wool, cotton, filament, staple), felt, non-woven, woven file fabric, terry towelling fabric, gauze, tulle and others net fabric, lace, narrow woven fabric, woven badges and similar, braids in the piece, woven fabric of metal thread, embroidery, quilted textile product, impregnated, coated covered or laminated textile fabric, knitted fabric. 4. Pakaian jadi (garment) dari knitted and non-knitted. 5. Lainnya (others), yaitu carpet (floor covering, tapestry), wedding, thread cord, label, badges, braid and similar, house/tube textile, conveyor belt, textile product of technical uses, others made up textile articles. 2.4 Perusahaan Tekstil dan Garmen Tahun 2014 di BEI Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEI masuk kelompok industri manufaktur sektor aneka industri. Adapun perusahaan yang masuk dalam sektor ini berjumlah 18 perusahaan. 1. ADMG (Polychem Indonesia Tbk) 14

6 2. ARGO (Argo Pantes Tbk) 3. CNTX (Century Textie Industry Tbk) 4. ERTX (Eratex Djaya Tbk) 5. ESTI (Ever Shine Textile Industry Tbk) 6. HDTX (Panasia Indo Resources Tbk) 7. INDR(Indo Rama Synthetic Tbk) 8. MYTX(Apac Citra Centertex Tbk) 9. PBRX (Pan Brothers Tbk) 10. POLY (Asia Pasific Fibers Tbk) 11. RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk) 12. SRIL(Sri Rejeki IsmanTbk) baru IPO 2013 tanggal 17 Juni SSTM (Sunson Textile Manufacturer Tbk) 14. STAR (Star Petrchem Tbk) 15. TFCO (Tifico Fiber Indonesia Tbk) 16. TRIS (Trisula International Tbk ) 17. UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk ) 18. UNTX (Unitex Tbk) 15

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia yang semakin terbuka memaksa perusahaanperusahaan Indonesia untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang berasal dari negara lain.

Lebih terperinci

Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampiran 1 Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) KRITERIA PENENTUAN SAMPEL EMITEN 1 2 3 1 PT. Roda Vivatex Tbk RDTX 2 PT. Apac Citra Centretex Tbk MYTX 3 PT. Argo Pantes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang pesat mengakibatkan dunia usaha menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis, khususnya dalam hal manajemen keuangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut data perusahaan-perusahaan Tekstil dan Garment yang telah listing di Bursa Efek Indonesia pada Tabel 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut data perusahaan-perusahaan Tekstil dan Garment yang telah listing di Bursa Efek Indonesia pada Tabel 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan membahas industri tekstil & garment, penentuan perusahaan tekstil & garment adalah perusahaan yang sudah termasuk

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan alternatif investasi yang semakin memasyarakat namun banyak hal yang harus diketahui oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kode Nama Emiten Tanggal IPO No. Saham

Lampiran 1 Kode Nama Emiten Tanggal IPO No. Saham Lampiran 1 Daftar perusahaan yang memenuhi kriteria sampel pada sektor industri tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2013 adalah : No. Kode Saham Nama Emiten Tanggal IPO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Perubahan telah masuk ke semua negara,tak heran globalisasi membawa dampak yang baik dan

Lebih terperinci

Bab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I - Pendahuluan I.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki banyak perusahaan industri yang bergerak diberbagai bidang produksi, salah satunya Kabupaten Bandung yang terkenal akan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wisma 46 Kota BNI lantai 20, Jalan Jend. Sudirman, Kav. 1, Jakarta.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wisma 46 Kota BNI lantai 20, Jalan Jend. Sudirman, Kav. 1, Jakarta. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1.Sejarah Singkat Perusahaan IV.1.1.PT. Polychem Indonesia Tbk. PT. Polychem Indonesia Tbk (Perusahaan), didirikan dengan ak ta No.62 tanggal 25 April 1986. Perusahaan

Lebih terperinci

Daftar Populasi Perusahaan

Daftar Populasi Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Perusahaan 1 ADMG Polychem Indonesia Tbk. 2 ARGO Argo Pantes Tbk 3 CNTX PT Century Textile Industry (CENTEX) Tbk 4 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk (Sebelumnya: PT Delta Dunia

Lebih terperinci

Oleh : VENTI LINDA VERAWATI NPM :

Oleh : VENTI LINDA VERAWATI NPM : PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : VENTI LINDA VERAWATI NPM : 09.1.02.04180

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam melakukan transaksi perdagangan, pembeli dihadapkan pada berbagai produk dan jenis barang. Salah satu produk yang bisa dijual belikan adalah efek,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score ) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score ) Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan Altman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, Dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitiaan Sebagai stretegi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid, sesuai dengan karakterisitik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Efek Indonsia. Penelitian ini di lakukan pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar di Bursa 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif,

Lebih terperinci

Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan

Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan Lampiran 5. Data Rekapitulasi Variabel Variabel Komposisi Dewan Komisaris (X1) Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013 PT POLYCHEM INDONESIA TBK 7 7 5 5 PT ARGO PANTES TBK 6 6 5 5

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Nama Industri Tekstil dan Otomotif. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Tekstil

LAMPIRAN I. Nama Industri Tekstil dan Otomotif. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Tekstil LAMPIRAN I Nama Industri Tekstil dan Otomotif Tabel 3.1 Nama Perusahaan Tekstil No Nama Perusahaan 1 PT. Argo Pantes Tbk 2 PT. Polychem Indonesia tbk 3 PT. Centex Tbk 4 PT. Eratex Djaya Tbk 5 PT. Ever

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi membuat perekonomian Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi membuat perekonomian Indonesia semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi membuat perekonomian Indonesia semakin rentan akan perubahan. Perekonomian yang semula stabil akan menjadi labil seiring dengan

Lebih terperinci

2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu jenis industri primer bagi masyarakat, karena industri tersebut menghasilkan kebutuhan sandang bagi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data yang diperlukan berupa laporan keuangan perusahaan Tekstil 2008-2012. Namun sebagian

Lebih terperinci

Prosiding 4th Seminar Nasional dan Call for Papers Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember Hal 47-58

Prosiding 4th Seminar Nasional dan Call for Papers Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember Hal 47-58 PERDAGANGAN BILATERAL (INDONESIA-CINA) PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL BILATERAL TRADE (INDONESIA-CINA) ON TEXTILE INDUSTRY AND TEXTILE PRODUCTS Dyah Ayu Puspitaningrum dan Yuni Fitriyah Ningsih

Lebih terperinci

PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014 Dania Yunitasari Sunardi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

Media Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur

Media Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur Media Workshop Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur May 22, 2013 Kain dan Serat Pembentuknya Oleh: Yuliab Koersen 1. Flow Proses Pembuatan Kain (Fabric) Kain Satu jenis serat Katun, Rayon, Polyester, Nylon,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang sangat penting. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder (secondary data) yang bersumber

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder (secondary data) yang bersumber BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder (secondary data) yang bersumber dari laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan audit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja perusahaan tercatat dan factbook terbit tahun pada perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja perusahaan tercatat dan factbook terbit tahun pada perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan penulis pada Desember 2016 s/d Juli 2017, dengan mengambil data variabel X dan Y dari laporan keuangan, ringkasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. III.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. III.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN III.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel III.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. derivatif, reksadana, saham hingga obligasi yang berbasis Syariah. BEI juga

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. derivatif, reksadana, saham hingga obligasi yang berbasis Syariah. BEI juga BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada penelitian ini Perusahaan BEI berperan dalam memberikan data yang akan dikelolah. Bursa Efek Indonesia atau disingkat BEI merupakan

Lebih terperinci

e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website :  ( ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016 Oleh : Farah

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Bisnis

Jurnal Akuntansi dan Bisnis KOMPARASI MODEL KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Liza Novietta 1) Kersna Minan 2) 1)2) STIE Harapan Medan Abstract This research purpose to compare

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan. Total Factor Productivity (TFP) Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia Tahun

Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan. Total Factor Productivity (TFP) Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia Tahun Total Factor Productivity (TFP) Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia Tahun 2005-2009 Henny Kurniawaty 1* 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, 1 Email : henny_unair@yahoo.com

Lebih terperinci

36 Laporan tahunan 2013 PT Sri Rejeki Isman, Tbk

36 Laporan tahunan 2013 PT Sri Rejeki Isman, Tbk 36 Laporan tahunan 2013 PT Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Direktur Utama Para pemegang saham dan segenap stakeholder PT Sri Rejeki Isman Tbk, yang budiman. Mengawali laporan tahunan ini, yang untuk pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi dan perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan. Perubahan ini berdampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Industri Tekstil dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode waktu pada penelitian

Lebih terperinci

cukup lama berkembang di Indonesia Industri tersebut mulai berkembang dengan

cukup lama berkembang di Indonesia Industri tersebut mulai berkembang dengan 1.1. Latar Belakang Industri Tekstil dan Produk Tekstii (TPT) merupakan industri yang sudah cukup lama berkembang di Indonesia Industri tersebut mulai berkembang dengan pesat pada awal tahun 1970 setelah

Lebih terperinci

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana julie.virda@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to find

Lebih terperinci

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT Yuli Kurnia Firdausia julie.virda@gmail.com Erlyana Andikasari erly.yana@gmail.com Fakultas Ekonomi, Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan metode yang relevan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan metode yang relevan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Sugiyono, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan mempengaruhi satu sama lain tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan mempengaruhi satu sama lain tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu antar keolompok dan antar Negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan mempengaruhi satu sama lain tanpa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menjelaskan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap bisa bersaing dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta orang (menyerap 1,33 juta orang tenaga kerja). Selain itu juga

BAB I PENDAHULUAN. juta orang (menyerap 1,33 juta orang tenaga kerja). Selain itu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri Tekstil dan Produk tekstil (TPT) Indonesia merupakan industri yang menyerap tenaga kerja terbesar di sektor industri manufaktur yaitu 10,6% dari

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA OPTIMAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

ANALISIS MODAL KERJA OPTIMAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI ANALISIS MODAL KERJA OPTIMAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Farok 08610068

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat dimana variabel melekat merupakan subjek penelitian.

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Kasus pada Perusahaan Tekstil dan Garmen 2010-2014) DEVY RAHAYU PUSPITASARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membuat dampak yang cukup besar bagi industri-industri

Lebih terperinci

% BEA MASUK ACFTA / % ACFTA IMPORT DUTY % BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DARI CINA / % IMPORT DUTY ON GOODS IMPORTED FROM CHINA NO.

% BEA MASUK ACFTA / % ACFTA IMPORT DUTY % BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DARI CINA / % IMPORT DUTY ON GOODS IMPORTED FROM CHINA NO. 3800 5506.10.00.00 -Dari nilon atau poliamida lainnya -Of nylon or other polyamides 0 0 0 0 3801 5506.20.00.00 -Dari poliester -Of polyesters 0 0 0 0 5 3802 5506.30.00.00 -Akrilik atau modakrilik -Arcylic

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tekstil merupakan industri penting sebagai penyedia kebutuhan sandang manusia. Kebutuhan sandang di dunia akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 34 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perkembangan Industri di Indonesia Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai permasalahan industri Tekstil yang ada maka lebih baik memahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksplanatoris

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksplanatoris 34 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksplanatoris (explanatory research). Penelitian Eksplanatori merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE, GROVER, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH

SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE, GROVER, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SKRIPSI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE, GROVER, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH ELYASI MANIK 110502190 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN TEKSTIL

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN TEKSTIL PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN TEKSTIL Venti Linda Verawati Venti.linda@gmail.com Hening Widi Oetomo Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada persaingan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Belkaoui, Ahmed Riahi, Teori Akuntansi. Diterjemahkan oleh Marwata dkk Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Belkaoui, Ahmed Riahi, Teori Akuntansi. Diterjemahkan oleh Marwata dkk Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Teori Akuntansi. Diterjemahkan oleh Marwata dkk Jakarta. Gendro, Andi. 2012. Beberapa Pengertian Citra Perusahaan (Corporate Image). Artikel Berita Nasional,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kompetensi Inti Analisis pendapat gabungan para responden menunjukkan bahwa industri tekstil (nilai bobot 0,396) merupakan industri yang menjadi kompetensi inti

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Nama : Nurulinar Handayani NPM : 25212555

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat telah memberikan dampaknya ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat telah memberikan dampaknya ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat telah memberikan dampaknya ke seluruh dunia di hampir seluruh sektor. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Sebab, Indonesia memiliki industri yang terintegrasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Aditya.P&Teguh.E. 2014. Pengaruh Current Ratio, Dept To Equity Ratio, Return On Equity dan Net Profit Margin dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

Kata kunci: Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Return On Equity.

Kata kunci: Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Return On Equity. IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Ukuran Perusahaan pada Profitabilitas Perusahaan Manufaktur subsektor Tektil dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

DRAFT ZONE SETTING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BENANG POLYESTER COTTON Ne 1 45 S DENGAN METODE TAGUCHI

DRAFT ZONE SETTING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BENANG POLYESTER COTTON Ne 1 45 S DENGAN METODE TAGUCHI DRAFT ZONE SETTING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BENANG POLYESTER COTTON Ne 1 45 S DENGAN METODE TAGUCHI Oleh: Sulistyadi 1), Didik Achadi 2), Totok Wartiono 3) 1);2);3) Jurusan Teknik Kimia Tekstil ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis faktor fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

JULITA. Kata kunci : Perputaran Piutang, Perputaran persediaan dan Profitabilitas

JULITA. Kata kunci : Perputaran Piutang, Perputaran persediaan dan Profitabilitas PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN GARMEN DAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) JULITA ABSTRAK Profitabilitas merupakan bagian

Lebih terperinci

Bulu hewan kasar, digaruk atau disisir -Coarse animal hair, carded or combed NT

Bulu hewan kasar, digaruk atau disisir -Coarse animal hair, carded or combed NT 3526 5105.39.00.00 --Lain-lain. --Other 5 0 0 0 0 NT 3527 5105.40.00.00 -Bulu hewan kasar, digaruk atau disisir -Coarse animal hair, carded or combed 5 0 0 0 0 NT 51.06 Benang dari wol digaruk, tidak disiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini berkaitan dengan rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini berkaitan dengan rendahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini berkaitan dengan rendahnya kelancaran proses produksi di CV. Bandung Djaya Textile (CV.Badjatex) yang diduga dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebab-akibat (causal research), yaitu penelitian yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sebab-akibat (causal research), yaitu penelitian yang dilakukan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian sebab-akibat (causal research), yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri khususnya industri tesktil diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun bila dalam perumusan kebijakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 114 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis yang didapat pada penelitian dengan judul Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Sektor Tekstil dan Garmen di Bursa

Lebih terperinci

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk.

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH JUNAEDI H

ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH JUNAEDI H ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH JUNAEDI H14103081 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. ECO SMART GARMENT INDONESIA BOYOLALI, 26 AGUSTUS 2015

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. ECO SMART GARMENT INDONESIA BOYOLALI, 26 AGUSTUS 2015 KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. ECO SMART GARMENT INDONESIA BOYOLALI, 26 AGUSTUS 2015 Yth. Gurbenur Jawa Tengah; Yth. Menteri Perdagangan; Yth. Bupati

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2007-2008 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Anlisis Deskripsi Variabel Penelitian Analisis pertama yang dilakukan adalah analisis deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan Tekstil dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan Tekstil dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 17 perusahaan

Lebih terperinci

Christina Marthaulina Triyanti. Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat Phone :

Christina Marthaulina Triyanti. Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat Phone : ANALISA PENGARUH PENERAPAN ASEAN CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA) TERHADAP FINANCIAL DISTRESS DAN RETURN SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TEKSTIL, ALAS KAKI, DAN ELEKTRONIKA YANG TERCATAT DI BURSA

Lebih terperinci

BAB.IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB.IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yaitu pada perusahaan yang bergerak pada bidang tekstil dan garmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertekstilan merupakan industri yang cukup banyak. menghasilkan devisa bagi negara. Tahun 2003 devisa ekspor yang berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertekstilan merupakan industri yang cukup banyak. menghasilkan devisa bagi negara. Tahun 2003 devisa ekspor yang berhasil BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pertekstilan merupakan industri yang cukup banyak menghasilkan devisa bagi negara. Tahun 2003 devisa ekspor yang berhasil dikumpulkan melalui sektor pertekstilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui www.idx.co.id dan sumber-sumber lain yang mendukung. Adapun periode penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL

ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL Nur Fitriana fitriana462@rocketmail.com Siti Rokhmi Fuadati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

Tidak Rahasia A. UMUM

Tidak Rahasia A. UMUM A. UMUM Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) atas nama industri tekstil Indonesia dengan ini mengajukan Permohonan kepada Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) untuk memperpanjang tindakan pengamanan

Lebih terperinci

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL TEKNIK RAGAM JENIS PENGERTIAN DAN HIAS SIFAT BAHAN TEKSTIL BAHAN PEWARNA TEKSTIL Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia dengan ide, bakat, IPTEK, beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menenun (weaving), merajut (knitting), ataupun dengan nonwoven.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menenun (weaving), merajut (knitting), ataupun dengan nonwoven. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu manusia sudah mengenal pakaian untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari, hujan ataupun perubahan suhu. Bahan yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT OLEH: SEPTI KHAIRUNNISA H14052988 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG Oleh : Ermina Miranti 1 Meskipun tak putus didera masalah, hingga saat ini Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia masih memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

TPT Bangkit. Kawi Boedisetio. Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Kawi Boedisetio.

TPT Bangkit. Kawi Boedisetio. Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Kawi Boedisetio. TPT Bangkit Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil Disampaikan pada Seminar TPT, Disperindag Jabar Hotel Horison Bandung, 28 September 2006 Prakata Kinerja industri TPT Indonesia menurun. Industri TPT

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 47 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Pengertian Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

12. Berapa Target atas jumlah dan frekuensi customer yang melakukan komplain?

12. Berapa Target atas jumlah dan frekuensi customer yang melakukan komplain? QUETIONER STRATEGY MAP & BALANCED SCORECARD (Pertanyaan ini mengenai TARGET yang ingin dicapai oleh Top Management untuk menjalankan Strategy yang telah dibuat untuk mencapai tujuannya) OPERATIONAL EXCELLENCE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan Cina mulai

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan Cina mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan didunia bisnis saat ini terasa semakin ketat, terutama semenjak perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan Cina mulai diberlakukan

Lebih terperinci

Info Komoditi Pakaian Jadi. INFO KOMODiTi

Info Komoditi Pakaian Jadi. INFO KOMODiTi Info Komoditi Pakaian Jadi INFO KOMODiTi PAkAiAN JADi i SANKSI PELANGGARAN Pasal 72 UU No. 19 Tahun 2002 1. Barang siapa dengan segaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai banyak dikembangkan, pengembangan material komposit diharapkan dapat meningkatkan sifat material

Lebih terperinci

DAMPAK TENAGAA TEKSTIL

DAMPAK TENAGAA TEKSTIL DAMPAK INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGAA KERJA SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) INDONESIA JAJANG ARIF DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Investment Allowance pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Hari Tri Pamungkas dan Titi M. Putranti.

Analisis Kebijakan Investment Allowance pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Hari Tri Pamungkas dan Titi M. Putranti. Analisis Kebijakan Investment Allowance pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Hari Tri Pamungkas dan Titi M. Putranti Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci