BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score )"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score ) Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan Altman untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah : Keterangan : Z-Score = 0,717 X 1 + 0,847 X 2 + 3,107 X 3 + 0,420 X 4 + 0,998 X 5 X 1 = Working Capital to Total Assets = Aktiva Lancar Hutang Lancar Total Aktiva X 2 = Retained Earning to Total Assets = Laba yang ditahan Total Aktiva X 3 = Earning Before Interest and Tax to Total Assets = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak Total Aktiva 48

2 49 X 4 = Book Value Of Equity To Book Value Of Debt = Nilai Buku Ekuitas Nilai Buku Total Hutang X 5 = Sales To Total Assets = Penjualan Total Aktiva Nilai Z-Score yang diperoleh maka kondisi keuangan perusahaan dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, antara lain : a. Apabila nilai Z-Score lebih besar 2,90 (Z-Score > 2,90), kondisi perusahaan dalam keadaan Sehat. b. Apabila nilai Z-Score diantara 1,20 sampai 2,90 (1,20 < Z-Score > 2,90, kondisi perusahaan dalam keadaan Rawan Bangkrut dan mengalami masalah keuangan yang harus segera ditangani. c. Apabila nilai Z-Score lebih kecil dari 2,90 (Z-Score < 1,20), maka kondisi perusahaan dalam keadaan Bangkrut dan memiliki resiko yang tinggi. 1. Hasil Perhitungan X 1 (Working Capital to Total Assets) X 1 yaitu Working Capital to Total Assets merupakan rasio yang mendeteksi likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto). Dimana modal kerja (Working Capital) diperoleh dari selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Jika dikaitkan dengan indikator-indikator

3 50 kebangkrutan dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah pada tingkat likuiditas perusahaan adalah indikator-indikator yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri (internal). Tabel 4.1 Hasil perhitungan X1 pada 17 Perusahaan Tekstil yang terdaftar Di BEI pada tahun 2014 NO PERUSAHAAN TAHUN ARGO PANTES TBK ARPAC CITRA CENTERTEX TBK ASIA PASIFIC FIBERS TBK CENTURY TEXTILE INDUSTRY TBK ERATEX DJAJA TBK EVER SHINE TEX TBK INDO RAMA SYNTHETIC TBK NUSANTARA INTI CORPORA TBK PAN BROTHERS TBK PANASIO INDO RESOURCES TBK POLYCHEM INDONESIA TBK RICKY PUTRA GLOBAL INDO TBK SRI REJEKI ISMAN TBK STAR PETROCHEM TBK TIFICO FIBER INDONESIA TBK TRISULA INTERNATIONAL TBK UNITEX TBK Sumber : Data diolah

4 51 2. Hasil Perhitungan X2 (Retained Earning To Total Assets) X 2 akan mengukur besarnya kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh suatu keuntungan, ditinjau dari kemampun perusahaan dalam memperoleh suatu keuntungan, ditinjau dari kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam memperoleh laba dibandingkan dengan kecepatan perputaran assets sebagai ukuran efisiensi usaha. Manajemen suatu perusahaan sangat berkepentingan untuk dapat melihat rasio ini, karena sekaligus akan terlihat tingkat efisiensi usaha dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan hasil penjualannya.

5 52 Tabel 4.2 Hasil perhitungan X2 pada 17 Perusahaan Tekstil yang terdaftar Di BEI pada tahun 2014 NO PERUSAHAAN TAHUN ARGO PANTES TBK ARPAC CITRA CENTERTEX TBK ASIA PASIFIC FIBERS TBK CENTURY TEXTILE INDUSTRY TBK ERATEX DJAJA TBK EVER SHINE TEX TBK INDO RAMA SYNTHETIC TBK NUSANTARA INTI CORPORA TBK PAN BROTHERS TBK PANASIO INDO RESOURCES TBK POLYCHEM INDONESIA TBK RICKY PUTRA GLOBAL INDO TBK SRI REJEKI ISMAN TBK STAR PETROCHEM TBK TIFICO FIBER INDONESIA TBK TRISULA INTERNATIONAL TBK UNITEX TBK Sumber : Data di olah 3. Hasil Perhitungan X3 (Earning Before Interest And Tax to Total Assets) X 3 merupakan rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor termasuk pemegang saham dan obligasi. X3 mencerminkan

6 53 keseluruhan kekuatan perusahaan dalam mendatangkan pendapatan. Melemahnya faktor ini merupakan indikator terbaik akan terjadinya kebangkrutan. Tabel 4.3 Hasil perhitungan X3 pada 17 Perusahaan Tekstil yang terdaftar Di BEI pada tahun 2014 NO PERUSAHAAN TAHUN ARGO PANTES TBK ARPAC CITRA CENTERTEX TBK ASIA PASIFIC FIBERS TBK CENTURY TEXTILE INDUSTRY TBK ERATEX DJAJA TBK EVER SHINE TEX TBK INDO RAMA SYNTHETIC TBK NUSANTARA INTI CORPORA TBK PAN BROTHERS TBK PANASIO INDO RESOURCES TBK POLYCHEM INDONESIA TBK RICKY PUTRA GLOBAL INDO TBK SRI REJEKI ISMAN TBK STAR PETROCHEM TBK TIFICO FIBER INDONESIA TBK TRISULA INTERNATIONAL TBK UNITEX TBK Sumber : Data di olah

7 54 4. Hasil Perhitungan X4 (Book Value to Book Value Of Debt) X 4 adalah kemampuan finansial jangka panjang dari suatu perusahaan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap hutangnya melalui modalnya sendiri. X4 juga melambangkan solvabilitas atau kemampuan finansial jangka panjang dari suatu perusahaan. Tabel 4.4 Hasil perhitungan X4 pada 17 Perusahaan Tekstil yang terdaftar Di BEI pada tahun 2014 NO PERUSAHAAN TAHUN ARGO PANTES TBK ARPAC CITRA CENTERTEX TBK ASIA PASIFIC FIBERS TBK CENTURY TEXTILE INDUSTRY TBK ERATEX DJAJA TBK EVER SHINE TEX TBK INDO RAMA SYNTHETIC TBK NUSANTARA INTI CORPORA TBK PAN BROTHERS TBK PANASIO INDO RESOURCES TBK POLYCHEM INDONESIA TBK RICKY PUTRA GLOBAL INDO TBK SRI REJEKI ISMAN TBK STAR PETROCHEM TBK TIFICO FIBER INDONESIA TBK TRISULA INTERNATIONAL TBK UNITEX TBK Sumber : Data di olah

8 55 5. Hasil Perhitungan X5 (Sales to Total Assets) X 5 merupakan rasio yang mengukur aktivitas perusahaan. Rasio ini juga dapat dikatakan sebagai rasio yang mengukur kemampuan modal yang di investasikan oleh perusahaan untuk memperoleh revenue. Tabel 4.5 Hasil perhitungan X5 pada 17 Perusahaan Tekstil yang terdaftar Di BEI pada tahun 2014 NO PERUSAHAAN TAHUN ARGO PANTES TBK ARPAC CITRA CENTERTEX TBK ASIA PASIFIC FIBERS TBK CENTURY TEXTILE INDUSTRY TBK ERATEX DJAJA TBK EVER SHINE TEX TBK INDO RAMA SYNTHETIC TBK NUSANTARA INTI CORPORA TBK PAN BROTHERS TBK PANASIO INDO RESOURCES TBK POLYCHEM INDONESIA TBK RICKY PUTRA GLOBAL INDO TBK SRI REJEKI ISMAN TBK STAR PETROCHEM TBK TIFICO FIBER INDONESIA TBK TRISULA INTERNATIONAL TBK UNITEX TBK Sumber : Data di olah

9 56 Keterangan : 1. PT. Argo Pantes Tbk Berdasarkan table 4.1 diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT. Argo Pantes Tbk negative dikarenakan current liability lebih besar daripada current assets, yang menjadikan hasil X1 negatif. Berdasarkan table 4.2 diatas hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2) negative. Hal ini dikarenakan laba ditahan mengalami deficit (negatif). Berdasarkan table 4.3 diatas hasil perhitungan EBIT / Total Assets (X3) PT. Argo Pantes Tbk bernilai negatif, disebabkan karena EBIT PT. Argo Pantes Tbk adalah negatif. Berdasarkan table 4,4 diatas hasil perhitungn Book Value Equity to Book Value of Debt (X4) negatif, dikarenakan book value of debt lebih besar daripada book value equity. Dan berdasarkan table 4.5 diatas hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) menunjukkan hasil positif. 2. PT. Arpac Citra Centerex Tbk Berdasarkan table 4.1 diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT. Arpac Citra Centerex Tbk adalah negatif, hal ini dikarenakan current liability lebih besar daripada current assets. Berdasarkan table 4.2 diatas hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2) PT. Arpac Citra Centerex Tbk adalah negatif, hal ini dikarenakan laba ditahan yang negatif dibandingkan dengan total aktiva.

10 57 Berdasarkan table 4.3 diatas hasil perhitungan X3 adalah negatif, dikarenakan EBIT pada PT. Arpac Citra Centerex mengalami defisit (negatif). Berdasarkan table 4.4 Book Value Equity to Book Value of Debt (X4) dan pada table 4.5 hasil perhitungan Sales / Total Aktiva (X5) PT. Arpac Citra Centerex Tbk menunjukkan hasil yang positif. 3. PT. Asia Pasific Fibers Tbk Berdasarkan table 4.1 diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT. Asia Pasific Fibers Tbk menunjukkan nilai positif. Berdasarkan table 4.2 diatas hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2) PT. Asia Pasific Fibers Tbk adalah negatif, hal ini disebabkan laba ditahan yang negative dibandingkan dengan total aktiva. Begitu juga dengan table 4.3 diatas hasil perhitungan X3 adalah negative, hal ini dikarenkan EBIT PT. Asia Pasific Fibers Tbk mengalami defisit (negatif). Berdasarkan table 4.4 diatas hasil perhitungan Book Value Equity to Book Value of Debt (X4) dan pada table 4.5 hasil perhitungan Sales / Total Aktiva (X5) PT. Asia Pasific Fibers Tbk menunjukkan nilai positif.

11 58 4. PT. Century Textile Industry Tbk Berdasarkan table 4.1 diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT. Century Textile Industry Tbk adalah negative, hal ini dikarenakan current liability lebih besar daripada current assets dan pada table 4.2 diatas hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets adalah negative, hal ini dikarenakan Laba ditahan mengalami defisit (negatif). Berdasarkan table 4.3 diatas hasil perhitungan EBIT / Total Assets (X3), Book Value of Equity to Book Value of Debt (X4), dan Sales to Total Assts (X5) PT. Century Textile Industry Tbk menunjukkan hasil yang positif. 5. PT. Eratex Djaja Tbk Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1), Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X4), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Eratex Djaja Tbk menunjukkan nilai positif. 6. PT. Evershine Tex Tbk Berdasarkan tabel 4.1 diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) adalah negative, hal ini dikarenakan current lliability lebih besar daripada current assets.

12 59 Berdasarkan tabel 4.2 diatas hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2) PT. Evershine Tex adalah positif. Berdasarkan tabel 4.3 diatas hasil perhitungan EBIT / Total Assets (X3) adalah negative hal ini dikarenakan EBIT PT. Evershine Tex Tbk mengalami defisit (negative). Berdasarkan tabel 4.4 diatas hasil perhitungan Book Value of Equity to Book Value of Debt (X4) dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Evershine Tex Tbk menunjukkan hasil positif. 7. PT. Indorama Synthetic Tbk Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1), Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X4), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Indorama Synthetic menunjukkan hasil yang positif. 8. PT. Nusantara Inti Corpora Tbk Berdasarkan tabel 4.1 diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT. Nusantara Inti Corpora Tbk adalah negative, hal ini dikarenakan current liability lebih besar daripada current assets. Berdasarkan tabel-tabel hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X5), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Nusantara Inti Corpora Tbk menunjukkan hasil positif.

13 60 9. PT. Pan Brothers Tbk Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1), Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X4), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Pan Brothers Tbk menunjukkan hasil positif. 10. PT. Panasio Indo Resources Tbk Berdasarkan tabel 4.1 diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT. Panasio Indo Resources Tbk adalah negative, hal ini dikarenakan current liability lebih besar daripada current assets. Berdasarkan tabel. 4.2 diatas hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2) PT. Panasio Indo Resources Tbk adalah negative, hal ini dikarenakan laba ditahan yang negative dibandingkan total aktiva. Berdasarkan tabel 4.3 diatas hasil perhitungan EBIT / Total Assets (X3) menunjukkan hasil negative, hal ini dikarenakan EBIT PT. Panasio Indo Resources Tbk mengalami defisit (negatif). Berdasarkan tabel 4.4 diatas hasil perhitungan Book Value of Equity to Book Value of Debt (X4) dan Sales / Total Assets (X5) PT. Panasio Indo Resources Tbk menunjukkan hasil yang positif.

14 PT. Polychem Indonesia Tbk Berdasarkan tabel 4.1 hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) dan pada tabel 4.2 Retained Earning / Total Assets (X2) PT. Polychem Indonesia Tbk adalah positif. Berdasarkan tabel 4.3 hasil perhitungan EBIT / Total Assets (X3) adalah negative hal ini dikarenakan EBIT PT. Polychem Indonesia Tbk mengalami defisit (negatif). Berdasarkan tabel 4.4 hasil perhitungan Book Value of Equity / Book Value of Debt (X4) dan pada tabel 4.5 Sales / Total Assets (X5) PT. Polychem Indonesia Tbk menunjukkan hasil yang positif. 12. PT. Ricky Putra Global Indo Tbk Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1), Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X4), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Ricky Putra Global Indo Tbk menunjukkan hasil positif. 13. PT. Sri Rejeki Isman Tbk Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1), Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X4), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Sri Rejeki Isman Tbk menunjukkan hasil yang positif.

15 PT. Star Petrochem Tbk Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1), Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X4), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Star Petorchem Tbk menunjukkan hasil yang positif. 15. PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk Berdasarkan tabel 4.1 hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk adalah positif. Berdasarkan tabel 4.2 hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2) PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk adalah negative, hal ini dikarenakan laba ditahan yang negative dibandingkan total aktiva.. Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan EBIT / Total Assets (X3), Book Value of Equity / Book Value of Debt (X4) dan Sales / Total Assets (X5) PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk menunjukkan hasil yang positif. 16. PT. Trisula International Tbk Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1), Retained Earning / Total Assets (X2), EBIT / Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Debt (X4), dan hasil perhitungan Sales / Total Assets (X5) PT. Trisula International menunjukkan hasil yang positif.

16 PT. Unitex Tbk Berdasarkan tabel 4.1 hasil perhitungan Working Capital / Total Assets (X1) PT Unitex Tbk adalah negative, hal ini dikarenakan current liability lebih besar daripada current assets. Berdasarkan tabel 4.2 hasil perhitungan Retained Earning / Total Assets (X2) PT Unitex Tbk adalah negative, hal ini dikarenakan laba ditahan yang negative dibandingkan total aktiva. Berdasarkan tabel-tabel diatas hasil perhitungan EBIT / Total Assets (X3), Book Value of Equity / Book Value of Debt (X4) dan Sales / Total Assets (X5) PT. Unitex menunjukkan hasil yang positif. B. Hasil Perhitungan Z-Score Tabel berikut ini menyajikan perhitungan Z-Score masing-masing perusahaan yang didasarkan pada laporan keuangan yang tersedia di BEI. Untuk memudahkan analisis, berikut ini disajikan rangkuman hasil perhitungan Z-Score masing-masing perusahaan pada tahun 2014.

17 64 Tabel 4.6 Hasil perhitungan Z-Score pada 17 perusahaan tekstil yang terdaftar Di BEI pada tahun 2014 No Nama Perusahaan PT. ARGO PANTES TBK B 2 PT. ARPAC CITRA CENTEREX TBK B 3 PT. ASIA PASIFIC FIBERS TBK B 4 PT. CENTURY TEXTILE INDUSTRY TBK B 5 PT. ERATEX DJAJA TBK RB 6 PT. EVER SHINE TEX TBK B 7 PT. INDORAMA SYNTHETIC TBK RB 8 PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK B 9 PT. PAN BROTHERS TBK RB 10 PT. PANASIO INDO RESOURCES TBK B 11 PT. POLYCHEM INDONESIA TBK RB 12 PT. RICKY PUTRA GLOBAL INDO TBK RB 13 PT. SRI REJEKI ISMAN TBK RB 14 PT. STAR PETROCHEM TBK B 15 PT. TIFICO FIBER INDONESIA TBK B 16 PT. TRISULA INTERNATIONAL TBK RB 17 PT. UNITEX TBK B Sumber : Data di olah Keterangan : B : Bangkrut, jika Z-Score < 1,20 RB : Rawan Bangkrut, jika Z-Score 1,20 2,90 S : Sehat, jika Z-Score > 2,90

18 65 Berdasarkan titik cut-off model Altman (Z-Score) maka skor 2,90 merupakan ambang batas untuk perusahaan sehat/tidak bangkrut. Jadi perusahaan yang mempunyai skor diatas 2,90 dapat dikatakan sebagai perusahaan sehat/tidak bangkrut. Sedangkan perusahaan yang mempunyai skor dibawah 1,20 akan diklasifikasikan sebagai perusahaan yang berpotensi bangkrut. Kemudian skor antara 1,20 dan 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada daerah grey area (daerah kelabu atau daerah rawan). Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, terdapat 10 (sepuluh) perusahaan yang mempunyai nilai Z-Score dibawah 1,20 yaitu PT. Argo Pantes Tbk, PT. Arpac Citra Centerex Tbk, PT. Asia Pasific Fibers Tbk, PT. Century Textile Industry Tbk, PT. Ever Shine Tex Tbk, PT. Nusantara Inti Corpora Tbk, PT. Panasio Indo Resources Tbk, PT. Star Petrochem Tbk, PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk, PT. Unitex Tbk, sehingga dikatakan perusahaan dalam keadaan bangkrut, terutama pada PT. Argo Pantes Tbk, PT. Asia Pasific Fibers Tbk dan PT. Unitex Tbk, karena pada tahun 2014 ketiga perusahaan tersebut menunjukkan hasil yang negative. Sementara itu ada 7 (tujuh) perusahaan yang berada di antara 1,20 dan 2,90 yaitu PT. Eratex Djaya Tbk, PT. Indorama Synthetic Tbk, PT. Pan Brothers Tbk, PT. Polychem Indonesia Tbk, PT. Ricky Putra Global Indo Tbk, PT. Sri Rejeki Isman Tbk, PT. Trisula International Tbk, sehingga perusahaanperusahaan tersebut dinyatakan rawan bangkrut. Berikut ini adalah analisis tiap perusahaan dan tindakan yang harus dilakukan perusahaan agar perusahaan dalam keadaan sehat/tidak bangkrut.

19 66 1. PT. Argo Pantes Tbk Berdasarkan tabel diatas, dari hasil perhitungan Z-Score spade tahun 2014, PT. Argo Pantes Tbk mempunyai nilai Z-Score yang negatif, yang dapat dikatakan perusahaan berada dalam kondisi bangkrut. Hal ini dikarenakan hutang yang dimiliki perusahaan membesar, laba ditahan perusahaan yang menunjukkan hasil yang negative, dan rendahnya nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sehinggan menyebabkan kerugian pada tahun PT. Arpac Citra Centerex Tbk Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, PT. Arpac Citra Centertex Tbk mempunyai nilai Z-Score kurang dari 1,20, sehingga dapat dikatakan perusahaan dalam keadaan bangkrut, yang dapat dikatakan perusahaan akan terancam bangkrut dimasa mendatang. Hal ini disebabkan beberapa masalah, yaitu karena hutang yang dimiliki perusahaan lebih besar dibandingkan asset perusahaan tersebut. Laba ditahan yang menunjukkan hasil yang negative, dan rendahnya nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) ini berhubungan dengan komponen X 3, penurunan nilai EBIT dipengaruhi oleh piutang dagang yang meningkat, rugi terus menerus, persediaan meningkat tetapi penjualan menurun. 3. PT. Asia Pasific Fibers Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tahun 2014, hanya PT. Asia Pasific Fibers Tbk yang mendapatkan hasil penilaian Z-Score yang sangat jauh dibawah 1,20. Hal ini dikarenakan banyak factor, terutama pada masalah membengkaknya hutang perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

20 67 tersebut banyak mengandalkan pinjaman tanpa disertai tindakan antisipatif. Jadi untuk masa yang akan datang perusahaan harus merencanakan jatuh tempo kewajibannya dan mempertmbangkan tingkat suku bunganya sehingga perusahaan tidak mengalami masalah pada saat kewajiban yang harus dibayar. Sedangkan untuk pinjaman luar negeri sebaiknya perusahaan membatasi (hedging) pinjaman caluta asingnya sehingga pinjaman tersebut terhindar dari dampak negative fluktuasi nilai tukar rupiah, dan perusahaan juga harus lebih bijaksana dalam mengelola hutang-hutangnya. Dan para manajer keuangan beserta auditor dapat mengontrol proses penjualan dari total aktiva, diharapkan dengan terus meningkatkan penjualan dan total aktiva lambat laun perusahaan akan berada pada posisi sehat. 4. PT. Century Textile Industry Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, PT. Century Textile Industry Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 1,20, yang dapat dikatakan perusahaan berada dalam keadaan bangkrut. Hal ini disebabkan sangat menurunnya nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Hal ini menunjukkan kinerja yang relative fluktuasi. Waktu berjalannya perusahaan beroperasi, memiliki modal yang cukup untuk mengantisipasi kesulitan perputaran keuangan. 5. PT. Eratex Djaja Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Eratex Djaja Tbk mempunyai nilai Z-Score kurang dari 2,90, sehingga dapat dikatakan perusahaan dalam keadaan rawan bangkrut. Hal ini disebabkan salah satunya karena rendahnya nilai laba sebelum bunga dan pajak. Oleh karena itu

21 68 dimasa yang akan datang, perusahaan harus meningkatkan pengendalian penjualan, meningkatkan pengendalian atas piutang, berusaha menaikkan kredibilitas perusahaan, serta berhati-hati dalam memberikan kredit kepada konsumen. 6. PT. Evershine Tex Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pada tahun 2014 PT. Evershine Tex Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 1,20 yang dapat dikatakan perusahaan berada dalam kondisi bangkrut. Hal ini disebabkan oleh salah satunya karena laba ditahan yang menunjukkan hasil yang negative. Nilai laba ditahan berhubungan dengan komponen X 2 penurunan nilai laba biasanya dipengaruhi oleh profitabilitas kumulatif terhadap panjangnya waktu, maka ini mengisyaratkan bahwa semakin muda suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan untuk bangkrut. Untuk masa yang akan datang perusahaan harus meningkatkan laba ditahan agar perusahaan dalam kondisi sehat di masa yang akan datang. 7. PT. Indorama Synthetic Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian, PT. Indorama Synthetic Tbk mempunyai nilai Z-Score kurang dari 2,90, sehingga dapat dikatakan perusahaan berada dalam keadaan rawan bangkrut. Hal ini disebabkan salah satunya karena adanya peningkatan dalam hutang perusahaan, begitu pula sebaliknya dengan menurunnya aktiva perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus meningkatkan lagi pengendalian akan hutang-hutang perusahaan dan pengendalian atas asset-aset perusahaan. 8. PT. Nusantara Inti Corpora Tbk

22 69 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa selama tahun penelitian 2014, PT. Nusantara Inti Corpora Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah1,20, yang dapat dikatakan bahwa perusahaan berada dalam keadaan bangkrut. Hal ini disebabkan karena beberapa masalah yaitu hutang yang dimiliki perusahaan lebih besar dibandingkan asset perusahaan tersebut, rendahnya nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dan penjualan yang mengalami penurunan. Jadi untuk masa yang akan datang perusahaan perlu menerapkan inovasi dalam meningkatkan penjualan dan penetrsi pasar yang lebih baik lagi agar penjualan terus meningkat. 9. PT. Pan Brothers Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa selama tahun penelitian 2014, PT. Paan Brothers Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 2,90, yang dapat dikatakan bahwa perusahaan berada dalam keadaan rawan bangkrut. Hal ini disebabkan rendahnya nilai laba sebelum bunga dan pajak. Oleh karena itu, di masa yang akan datang perusahaan harus meningkatkan pengendalian penjualan dan meningkatkan pengendalian atas piutang. 10. PT. Panasio Indo Resources Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Panasia Indo Resources Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 1,20 yang dapat dikatakan bahwa perusahaan berada dalam keadaan bangkrut. Hal ini disebabkan oleh laba ditahan dan nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang menunjukkan hasil yang negative. Oleh karena itu perusahaan diharapkan perlu menerapkan inovasi dalam meningkatkan penjualan dan juga kecakapan manajemen dalam mengantisipasi perubahan pasar.

23 PT. Polychem Indonesia Tbk Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Polychem Indonesia Tbk tidak mendapatkan hasil yang diinginkan karena mempunyai nilai dibawah 2,90 dapat dikatakan dalam keadaan rawan bangkrut. Hal ini disebabkan oleh nilai laba sebelum bunga dan pajak yang negative. Untuk mengantisipasi perihal tersebut dimasa yang akan datang perusahaan harus meningkatkan pengendalian penjualan dan berusaha menaikkan kredibilitas perusahaan. 12. PT. Ricky Putra Globalindo Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Ricky Putra Globalindo Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 2,90 sehingga dapat dikatakan perusahaan berada dalam keadaan rawan bangkrut. Hal ini disebabkan oleh rendahnya nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Dimasa yang akan datang diharapkan perusahaan dapat lebih cermat dan bijaksana dalam mengontrol aktifitas hutang perusahaan. 13. PT. Sri Rejeki Isman Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Sri Rejeki Isman Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 2,90 sehingga dapat dikatakan perusahaan berada dalam keadaan rawan bangkrut. 14. PT. Star Petrochem Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Star Petrochem Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 1,20, yang dapat dikatakan perusahaan berada dalam keadaan bangkrut.

24 PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 1,20 yang dapat dikatakan perusahaan berada dalam keadaan bangkrut. 16. PT. Trisula International Tbk Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Trisula International Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 2,90 sehingga dapat dikatakan perusahaan berada dalam kondisi rawan bangkrut. 17. PT. Unitex Tbk Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun penelitian 2014, PT. Unitex Tbk mempunyai nilai Z-Score dibawah 1,20 dan mendapatkan hasil negative. Hal ini disebabkan salah satunya hutang yang meningkat, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang dan rendahnya nilai laba dan rendahnya nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut banyak mengandalkan pinjaman tanpa disertai tindakan antisipatif dan ketidakmampuan manajemen dalam mengendalikan biaya. Untuk masa yang akan datang perusahaan perlu melakukan anggaran dan pengendalian biaya. Berikut ini adalah informasi daftar perusahaan yang termasuk ke dalam golongan Bangkrut dan Rawan Bangkrut, sebagai berikut :

25 72 Tabel 4.7 Daftar Perusahaan-Perusahaan Yang Termasuk Ke Dalam Golongan Rawan Bangkrut Di BEI pada tahun 2014 NO NAMA PERUSAHAAN 1 PT. Eratex Djaja Tbk 2 PT. Indorama Synthetic Tbk 3 PT. Pan Brothers Tbk 4 PT. Polychem Indonesia Tbk 5 PT. Ricky Putra Globalindoo Tbk 6 PT. Sri Rejeki Isman Tbk 7 PT. Trisula International Tbk Sumber : Data dari Tabel 4.6

26 73 Tabel 4.8 Daftar Perusahaan-Perusahaan Yang Termasuk Ke Dalam Golongan Bangkrut Di BEI pada tahun 2014 NO NAMA PERUSAHAAN 1 PT. Argo Pantes Tbk 2 PT. Arpac Citra Centerex Tbk 3 PT. Asia Paasific Fibers Tbk 4 PT. Century Textile Industry Tbk 5 PT. Evershine Tex Tbk 6 PT. Nusantara Inti Corpora Tbk 7 PT. Panasio Indo Resources Tbk 8 PT. Petrochem Tbk 9 PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 10 PT. Unitex Tbk Sumber : Data dari Tabel 4.6

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Komponen Z-Score Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan oleh Altman untuk negara-negara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data yang diperlukan berupa laporan keuangan perusahaan Tekstil 2008-2012. Namun sebagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Hasil Perhitungan Variabel Independen Model Altman (z-score) Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa rumus (formula)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu jenis industri primer bagi masyarakat, karena industri tersebut menghasilkan kebutuhan sandang bagi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang pesat mengakibatkan dunia usaha menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis, khususnya dalam hal manajemen keuangan.

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Nama : Nurulinar Handayani NPM : 25212555

Lebih terperinci

Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan

Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan Lampiran 5. Data Rekapitulasi Variabel Variabel Komposisi Dewan Komisaris (X1) Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013 PT POLYCHEM INDONESIA TBK 7 7 5 5 PT ARGO PANTES TBK 6 6 5 5

Lebih terperinci

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT Yuli Kurnia Firdausia julie.virda@gmail.com Erlyana Andikasari erly.yana@gmail.com Fakultas Ekonomi, Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana julie.virda@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to find

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan alternatif investasi yang semakin memasyarakat namun banyak hal yang harus diketahui oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menjelaskan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Perubahan telah masuk ke semua negara,tak heran globalisasi membawa dampak yang baik dan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB21 23210838 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan ekonomi mengalami perubahan

Lebih terperinci

Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampiran 1 Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) KRITERIA PENENTUAN SAMPEL EMITEN 1 2 3 1 PT. Roda Vivatex Tbk RDTX 2 PT. Apac Citra Centretex Tbk MYTX 3 PT. Argo Pantes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kondisi Rasio-Rasio Keuangan Bank di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Altman Z-score. Analisis kesulitan keuangan yang dapat menyebabkan kebangkrutan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT ADHI KARYA (PERSERO),TBK PERIODE 2007-2011 Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM :23209191 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Efek Indonsia. Penelitian ini di lakukan pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar di Bursa 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kode Nama Emiten Tanggal IPO No. Saham

Lampiran 1 Kode Nama Emiten Tanggal IPO No. Saham Lampiran 1 Daftar perusahaan yang memenuhi kriteria sampel pada sektor industri tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2013 adalah : No. Kode Saham Nama Emiten Tanggal IPO

Lebih terperinci

PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014 Dania Yunitasari Sunardi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui www.idx.co.id dan sumber-sumber lain yang mendukung. Adapun periode penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai

Lebih terperinci

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis laporan keuangan Laporan keuangan merupakan dasar menyediakan banyak informasi yang diperlukan para pemakai untuk membuat keputusan ekonomis sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio

Lebih terperinci

Daftar Populasi Perusahaan

Daftar Populasi Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Perusahaan 1 ADMG Polychem Indonesia Tbk. 2 ARGO Argo Pantes Tbk 3 CNTX PT Century Textile Industry (CENTEX) Tbk 4 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk (Sebelumnya: PT Delta Dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari PT. Advanced Offshore Services yang bertempat di Gedung Ventura Lt. 6 Suite 601, JL. RA. Kartini

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Nama Industri Tekstil dan Otomotif. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Tekstil

LAMPIRAN I. Nama Industri Tekstil dan Otomotif. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Tekstil LAMPIRAN I Nama Industri Tekstil dan Otomotif Tabel 3.1 Nama Perusahaan Tekstil No Nama Perusahaan 1 PT. Argo Pantes Tbk 2 PT. Polychem Indonesia tbk 3 PT. Centex Tbk 4 PT. Eratex Djaya Tbk 5 PT. Ever

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan Periode 2007-2011 berdasarkan Analisa Rasio Keuangan Perhitungan rasio-rasio keuangan PT. BAKRIE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. a. Pengertian Laporan Keuangan. mempunyai arti yang sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. a. Pengertian Laporan Keuangan. mempunyai arti yang sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan berisi tentang posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun operasinya selama beberapa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode ini mengkhususkan pada studi kasus. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

Oleh : VENTI LINDA VERAWATI NPM :

Oleh : VENTI LINDA VERAWATI NPM : PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : VENTI LINDA VERAWATI NPM : 09.1.02.04180

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2013 sampai dengan Februari 2014 dimana penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dalam menjaga dan memaksimalkan profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dalam menjaga dan memaksimalkan profitabilitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki strategi-strategi manajemen keuangan yang berbeda dalam menjaga dan memaksimalkan profitabilitas perusahaan.keuntungan atau laba maksimal

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai rasio working capital terhadap

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode

Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode 2010-2014 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 Pembimbing : Haryono, SE.,MM. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang sangat penting. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENILAIAN KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN ANALISIS MODEL Z-SCORE ALTMAN (Studi Empiris: Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Diajukan Untuk

Lebih terperinci

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian BAB HI METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan tidak hanya merugikan pihak internal perusahaan itu sendiri saja, namun banyak pihak yang akan juga dirugikan terutama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat / lokasi pada penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009 2012. Alasan mengapa penelitian dilakukan ditempat

Lebih terperinci

e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website :  ( ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016 Oleh : Farah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis faktor fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Lebih terperinci

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit.

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebangkrutan merupakan salah satu fenomena yang dapat dilihat dalam semua bidang usaha, baik dimasa krisis maupun dimasa normal. Dimasa krisis potensi terjadinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Industri Tekstil dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode waktu pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sabgai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder (secondary data) yang bersumber

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder (secondary data) yang bersumber BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder (secondary data) yang bersumber dari laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan audit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model ALTMAN (z-score) dalam mengukur kinerja keuangan dan memprediksikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model ALTMAN (z-score) dalam mengukur kinerja keuangan dan memprediksikan Bab V Simpulan Dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan dan penerapan model ALTMAN (z-score) dalam mengukur kinerja keuangan dan memprediksikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dimana dihapuskan batasan antar Negara, menyebabkan persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE

ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE 2010-2014 YENIASARI RIZKIA BUDI 27212802 PEMBIMBING BU ISTICHANAH, SE., MMSI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R. ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN 2008-2012 NAMA : DINO FAJAR C.R. KELAS : 3EB03 NPM : 22210086 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Financial Distress. Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan perusahaan. Financial distress terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan atau

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai Desember 2016. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama periode 2010 hingga tahun

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL

ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL Nur Fitriana fitriana462@rocketmail.com Siti Rokhmi Fuadati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE 2007-2012 Nama : Nur Fadhillah NPM : 25210123 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Penyebab, dan Manfaat Informasi Kebangkrutan 2.1.1 Pengertian Kebangkrutan Dalam kenyataannya, tidak semua perusahaan mampu bertahan hidup dalam jangka panjang.

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN TEXTILE YANG GO PUBLIK

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN TEXTILE YANG GO PUBLIK PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN TEXTILE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi SebagaiPersyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, Dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitiaan Sebagai stretegi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid, sesuai dengan karakterisitik variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Adanya pasar modal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 24 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, meliputi Neraca, Perhitungan Laba-Rugi dan laba ditahan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang diambil dalam penelitian tersebut yaitu pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016. Tempat penelitian yang dipilih ialah Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. III.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. III.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN III.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel III.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

PRAKATA... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

PRAKATA... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI Halaman PRAKATA... ABSTRAK... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR..... DAFTAR GRAFIK... i iii iv v viii x xi BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL SKRIPSI

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya artinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya artinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Distress (Kesulitan Keuangan) Financial distress adalah suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) periode 2005 sampai dengan 2008 maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kinerja Keuangan Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk maka pada bab ini, penulis akan melakukan analisa laporan keuangan periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan utamanya walaupun tidak menutup kemungkinan mengharapkan kemakmuran sebagai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

Nama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI

Nama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z - SCORE PADA PT TRIAS SENTOSA Tbk TAHUN 2009 2013 Nama : Dessy Septiyani NPM : 21211902 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie,

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN SERTA PREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN SERTA PREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN SERTA PREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : YUGI SUSANTI NPM : 27211635 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING :RULLY MOVIZAR,SE.,MMSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang dipilih, penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Pertambangan yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan Rasio adalah satu angka yang dinyatakan dalam hubugannya dengan yang lain (Harvarindo 2010:12). Dimana angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri farmasi merupakan industri yang secara ketat diatur dengan pertimbangan perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

Kennya Novya Putri Nugroho Raden Rustam Hidayat Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Kennya Novya Putri Nugroho Raden Rustam Hidayat Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGUNAAN ANALISIS Z-SCORE ALTMAN UNTUK MENILAI TINGKAT FINANCIAL (Studi Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014) Kennya Novya Putri Nugroho Raden Rustam

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Oleh : Indah Dewi Purwanti

Lebih terperinci