ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL"

Transkripsi

1 ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL Nur Fitriana Siti Rokhmi Fuadati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research is meant to find out how the du pont analysis system can be used as one of the instruments to assess corporate profit growth. The population is the companies which are engaged in the field of textile which are listed in Indonesia Stock Exchange, meanwhile qualitative analysis technique as well as quantitative which is carried out by performing the calculation of Return on Investment (ROI) through du pont method is used as the analysis technique. The result of analysis shows that PT Tifico Fiber Indonesia, Tbk and PT Century Textile Industry, Tbk has negative average value of Return On Investment, that indicates these two companies are not good enough in managing their asset in order to generate profit and even in average these companies undergo loss whereas the level of Return On Investment of PT Ever Shine Textile Industry Tbk during tends to increase. In general, this condition indicates that the company is quite well in managing its total assets in order to generate profit. Therefore the du pont method can be used to assess the profit growth. This condition is because the company can reduce the cost so the nett profit can be increased. This profit enhancement will increase the company Nett Profit Margin ratio (NPM) whereas the value of total assets turnover will decrease because of the declination that occurs on the sales level. Keywords: return on Investment, du pont, financial performance. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis sistem du pont dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai pertumbuhan laba perusahaan. Populasi yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang terdaftar di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia, sedangkan teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa kualitatif maupun kuantitatif, yaitu dengan melakukan perhitungan Return On Invetment (ROI) melalui metode du pont. Hasil analisis menunjukkan PT Tifico Fiber Indonesia, Tbk dan PT Century Textile Industry, Tbk memiliki nilai rata-rata Return On Investment negatif, yang mengindikasikan kedua perusahaan tersebut tidak cukup baik dalam mengelola seluruh kekayaan yang dimiliki guna menghasilkan laba bahkan rata-rata mengalami kerugian, sedangkan PT Ever Shine Textile Industry Tbk selama tahun terlihat tingkat Return On Investment cenderung meningkat. Kondisi ini menunjukkan secara umum perusahaan cukup baik dalam mengelola seluruh kekayaan yang dimiliki guna menghasilkan laba, maka metode du pont dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan laba. Kondisi ini dikarenakan perusahaan dapat menekan biaya sehingga laba bersih yang diperoleh dapat ditingkatkan. Peningkatan laba ini tentunya akan meningkatkan rasio Net Profit Margin (NPM) perusahaan, sedangkan nilai perputaran total aktiva mengalami penurunan dikarenakan adanya penurunan yang terjadi pada tingkat penjualan. Kata Kunci : return on investment, du pont, kinerja keuangan PENDAHULUAN Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan baru yang saling bermunculan, mendorong perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi untuk mencapai dan meningkatkan keuntungan. Namun di sisi lain keadaan perekonomian negara Indonesia saat ini dalam keadaan yang kurang menguntungkan, yaitu terjadinya krisis moneter yang berkepanjangan yang sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan yang gulung tikar akibat keadaan tersebut. Pemerintah lebih terpusat dalam mengatasi krisis, tetapi perdagangan bebas sudah di depan pintu. Dalam perdagangan bebas persaingan tidak lagi

2 2 lokal namun sudah mengglobal. Terkait dengan hal ini, sektor perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah saatnya untuk mengantisipasi akan terjadinya perdagangan bebas. Fenomena di atas menjelaskan bahwa perusahaan sebagai organisasi profit oriented untuk selalu meningkatkan kuantitas serta kualitas usahanya sehingga keuntungan yang diharapkan akan tercapai. Untuk mencapai hal tersebut manajemen dituntut untuk mengantisipasi kondisi seperti ini dengan selalu mengintrospeksi kondisi perusahaan terutama dari segi keuangannya. Kondisi perusahaan yang harus selalu dipantau, dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan. Laporan keuangan yaitu sumber-sumber informasi atau media untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan (Harahap, 2007:105). Pentingnya penilaian kondisi ekonomi suatu perusahaan didasarkan pada motivasi untuk mengetahui keadaan perusahaan yang sesungguhnya, motif ini pun berbeda diantara pengguna informasi laporan keuangan, bagi investor suatu laporan keuangan perusahaan dapat bermanfaat untuk menentukan keputusan apakah akan berinvestasi di perusahaan tertentu. Cara untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan yaitu dengan melihat pertumbuhan laba yang didapat oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Pertumbuhan laba merupakan suatu indikasi bahwa terjadinya suatu perubahan kondisi ekonomi dalam suatu perusahaan tersebut mendapatkan laba, dan akan menjadi negatif apabila suatu perusahaan rugi, karena tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba secara maksimal. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan adalah Sistem Du Pont. Analisis sistem Du Pont ini bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas perusahaan dalam memutar modalnya dengan berbagai rasio. Sistem Du Pont ini didalamnya menggabungkan rasio profitabilitas (Net Profit Margin) dan rasio aktivitas (Total Asset Turnover) dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan Return On Invesment (ROI), yaitu laba atas aktiva yang dimiliki perusahaan dan untuk mengetahui pertumbuhan laba perusahaan. Rasio profitabilitas (Net Profit Margin) dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan laba bersih yang dihasilkan. Berarti net profit margin ini mencakup pula seluruh biaya yang digunakan dalam operasional perusahaan. Rasio aktivitas (Total Asset Turnover) sendiri dipengaruhi oleh penjualan dan total aktiva. Dapat dikatakan bahwa penelitian ini tidak hanya menfokuskan pada laba yang dicapai, tetapi juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Perusahaan tekstil di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia, cukup menarik untuk dijadikan objek penelitian karena produk-produk tekstil buatan luar negeri yang banyak terdapat pada pasaran di Indonesia, terutama produk tekstil buatan Cina. Banyaknya produk tekstil dari Cina membuat kekhawatiran produsen dalam negeri, karena harga produk mereka jauh dibawah harga tekstil dalam negeri serta dari segi kualitas tidak kalah bagusnya. Perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif agar mampu bersaing. Untuk melihat dan menilai tingkat efektivitas operasional suatu perusahaan, tidak hanya menggunakan kepekaan dan ketajaman para manajer secara kualitatif, tetapi menggunakan metode secara kuantitatif. Sistem Du Pont merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai efektivitas operasional perusahaan, dalam analisis ini mencakup unsur penjualan, aktiva yang digunakan serta laba yang dihasilkan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukan dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis sistem du pont dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai pertumbuhan laba pada perusahaan PT Tifico Fiber Indonesia Tbk, PT

3 3 Ever Shine Textile Industry Tbk, dan PT Century Textile Industry Tbk yang terdaftar di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia?, sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis sistem du pont dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai pertumbuhan laba perusahaan PT Tifico Fiber Indonesia Tbk, PT Ever Shine Textile Industry Tbk, dan PT Century Textile Industry Tbk yang terdaftar di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN TEORETIS Laporan Keuangan Laporan keuangan mengambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu dan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan (Harahap 2007:105), sedangkan Martono dan Harjito (2010:52) menyatakan bahwa laporan keuangan yang baik dan akurat dapat menyediakan informasi yang berguna antara lain dalam; (1) Pengambilan keputusan investasi, (2) Keputusan pemberian kredit, (3) Penilaian aliran kas, (4) Penilaian sumber-sumber ekonomi, (5) Melakukan klaim terhadap sumber-sumber dana, (6) Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi terhadap sumber-sumber dana, (7) Menganalisis penggunaan dana. Penyajian laporan keuangan oleh perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kualitatif mengenai kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, baik pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan. Harahap (2007:133) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dibagi menjadi dua tujuan, pertama, tujuan umum, yaitu menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima, kedua tujuan khusus, yaitu memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan, kekayaan dan kewajiban serta informasi lainnya yang relevan. Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, (Hanafi dan Halim, 2012:12), pertama, neraca. Neraca bisa digambarkan sebagai potret kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu (snapshot keuangan perusahaan), yang meliputi aset (sumberdaya atau resources) perusahaan dan klaim atas aset tersebut (meliputi hutang dan saham sendiri). Aset perusahaan menunjukkan keputusan penggunaan dana atau keputusan investasi pada masa lalu, sedangkan klaim perusahaan menunjukkan sumber dana tersebut atau keputusan pendanaan pada masa lalu. Dana diperoleh dari pinjaman (hutang) dan dari penyertaaan pemilik perusahaan (modal). Kedua, laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu. Laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dikurangi dengan total biaya. Pendapatan mengukur aliran masuk aset bersih setelah dikurangi hutang dari penjualan barang atau jasa. Biaya mengukur aliran keluar aset bersih karena digunakan atau dikonsumsikan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan bisa dibedakan menjadi pendapatan operasional yaitu pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan sampingan perusahaan, dan pendapatan non operasional atau pendapatan lain-lain yang dihasilkan oleh kegiatan sampingan perusahaan. Ketiga, laporan aliran kas. Laporan aliran kas menyajikan aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi, investasi dan pendanaan. Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Keterbatasan analisis laporan keuangan menurut Hanafi dan Halim (2012:88) adalah: (1) Data yang dicatat dan dilaporkan oleh laporan keuangan mendasarkan pada harga

4 4 perolehan (historical cost), (2) Penyusunan laporan keuangan juga didasarkan pada beberapa alternatif metode akuntansi (misal metode First In First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO), rata-rata persediaan), (3) Upaya perbaikan barangkali bisa dilakukan oleh pihak manajemen untuk memperbaiki laporan keuangan sehingga laporan keuangan nampak bagus, (4) Banyak perusahaan yang mempunyai beberapa divisi atau anak perusahaan yang bergerak pada beberapa bidang usaha (industri), (5) Inflasi atau deflasi akan mempengaruhi laporan keuangan terutama yang berkaitan dengan rekening-rekening jangka panjang seperti investasi jangka panjang, (6) Rata-rata industri merupakan rata-rata perusahaan yang ada dalam industri. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laporan laba rugi (Martono dan Harjito, 2010:51), sedang menurut Harahap (2007:190) analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Terdapat empat cara dalam melakukan analisa keuangan (Sutrisno, 2009:249), antara lain; pertama. Analisis rasio. Rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan laba rugi dan neraca. Dengan cara rasio semacam ini diharapkan pengaruh perbedaan ukuran akan hilang. Penghitungan analisis rasio akan memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan ataupun pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Sawir (2005:6) menyatakan manfaat analisis rasio keuangan adalah; (1) Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio, (2) Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan lainnya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini, (3) Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dan memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Kedua. Analisis Du Pont. Du Pont sudah dikenal sebagai pengusaha sukses. Dalam bisnisnya ia memiliki cara sendiri dalam menganalisis laporan keuangannya. Caranya sebenarnya hampir sama dengan analisis laporan keuangan pada biasa, namun pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya. Ia mengurai hubungan pos-pos laporan keuangan sampai mendetail. Sistem Du pont dalam menghitung Return On Investment (ROI) yang didifinisikan sebagai laba adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam konsep rentabilitas ekonomis laba yang dimaksud adalah laba sebelum bunga dan pajak. Ketiga. Analisis Common Size. Analisis common size ini mengubah angka-angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi prosentase dengan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada dalam neraca, common base nya adalah total aktiva, artinya total aktiva diubah menjadi 100%. Sedangkan elemen-elemen yang lain akan mengikuti sesuai dengan proporsinya masing-masing. Analisis Common Size disusun dengan jalan menghitung tiap-

5 5 tiap rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva untuk neraca. Keempat. Analisis Indeks. Pada analisis indeks, semua angka dalam suatu laporan pada tahun dasar diberi angka 100. Tahun dasar ini dipilih dari tahun awal atau tahun dimana pada saat itu kondisinya normal, sehingga bisa menunjukkan perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Dengan analisis indeks ini bisa dengan mudah dilihat perkembangan perusahaan. Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Tujuan analisis laporan keuangan menurut Harahap (2007:18) adalah: Screening, Forcasting, Diagnosis, Evaluation dan Understanding. Analisa dilakukan untuk memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usaha. Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh tersebut adalah sebagai berikut (Prastowo, 2010:58); (1) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan, (2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan, (3) Mempelajari dan me-review laporan keuangan, (4) Menganalisis laporan keuangan. Secara umum analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi (Prastowo, 2010:59), pertama. Metode Analisis Horizontal (Dinamis). Metode analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik analisis yang termasuk dalam klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis tren (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan kotor. Kedua. Metode Analisis Vertikal (Statis). Metode analisis vertical adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu. Yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama.disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain adalah teknik analisis persentase per komponen (common size), analisis ratio dan analisis impas. Analisis Sistem Du Pont Du Pont System adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total asset didalam menghasilkan keuntungan tersebut (Syamsuddin, 2009:64). Menurut Sutrisno (2009:256) analisis Du Pont System adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan net profit margin dan seberapa besar pengaruhnya terhadap Return On Invesment (ROI), sedangkan menurut Sawir (2005:28) analisis Du Pont System menggabungkan rasio - rasio aktivitas dan profit margin, dan menunjukkan bagaimana rasio - rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika rasio perputaran dikalikan dengan marjin laba penjualan, hasilnya adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA) atau sering disebut juga tingkat pengembalian investasi (ROI). Analisis Du Pont System menyangkut rasio profitabilitas dan rasio aktivitas dan penulis akan membahas mengenai rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar dalam pembahasan selanjutnya.

6 6 Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya. Rasio profitabilitas meliputi: Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM), sedangkan rasio aktivitas ini dapat menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio aktivitas meliputi: Receivable Turnover / Perputaran Piutang, Inventory Turnover / Perputaran Persediaan, Fixed Assets Turnover / Perputaran aktiva tetap, Total Assets Turnover / Perputaran Total Aktiva dan Working Capital Turnover / Perputaran Modal Kerja. Terdapat lima manfaat sistem Du Pont (Munawir, 2010:91-92) yaitu ; (1) Menyeluruh atau komprehensif. Dapat mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan, (2) Efisiensi. Dengan sistem ini dapat membandingkan efisiensi perusahaan dengan efisiensi standar industri, sehingga dapat diketahui ranking perusahaan, selanjutnya dapat diketahui kinerja perusahaan, (3) Dapat mengukur efisiensi tindakan. Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan - tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian dalam suatu perusahaan, yaitu dengan mengalikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan, (4) Dapat mengukur profitabilitas. Analisis ini dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing - masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan ke berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga akan dapat dihitung profitabilitas masing - masing produk, (5) Dapat membuat perencanaan. Analisis ini dapat juga untuk perencanaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan jika perusahaan akan ekspansi, sedangkan kelemahan sistem Du Pont (Munawir, 2010:92-93) antara lain; (1) Sistem Akuntansi. Adanya kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, karena praktek akuntansi yang dilakukan berbeda, (2) Fluktuasi. Adanya fluktuasi nilai dari uang (daya beli) dengan demikian sulit untuk menganalisisnya, (3) Sulit mengadakan perbandingan. Tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang sempurna. Pertumbuhan Laba Laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2007:113) adalah kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Jadi dalam hal ini laba hanya merupakan angka artikulasi dan tidak didefinisikan tersendiri secara ekonomik seperti halnya aktiva atau hutang. Perbandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya tergambar dalam laporan rugi laba. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba.

7 7 Rerangka Pemikiran Sumber : Harahap (2007:334) Gambar 1 Bagan Sistem Du Pont

8 8 Sumber : Harahap (2007) Diolah Gambar 2 Du Pont Modifikasi untuk Pertumbuhan Laba Keterangan: Laba = Pertumbuhan Laba Laba t = Laba pada periode t Laba t-1 = Laba pada periode sebelumnya ROI t = Return On Investment pada periode t ROI t-1 = Return On Investment pada periode sebelumnya TA t = Total Aktiva pada periode t = Total Aktiva pada periode sebelumnya TA t-1 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang tekstil sebanyak 19 perusahaan yang terdaftar di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (Galeri Investasi BEI), yaitu PT. Apac Citra Centertex Tbk, PT. Argo Pantes Tbk, PT. Asia Pacific Fibers Tbk, PT. Century Textile Industry Tbk, PT. Eratex Djaja Tbk, PT. Ever Shine Textile Industry Tbk, PT. ICTSI Jasa Prima Tbk, PT. Indo-Rama Synthetics Tbk, PT. Nusantara Inti Corpora Tbk, PT. Pan Brothers Tbk, PT. Panasia Filament Inti Tbk, PT. Panasia Indo Resources Tbk, PT. Polychem Indonesia Tbk, PT. Ricky Putra Globalindo Tbk, PT. Star Petrochem Tbk, PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk, PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk, PT. Trisula International Tbk, PT. Unitex Tbk. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu, sehingga di dapat tiga sampel perusahaan tekstil yang terdaftar di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (Galeri Investasi BEI), yaitu PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk, PT. Ever Shine Textile Industry Tbk, dan PT. Century Textile Industry Tbk.

9 9 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Analisis Sistem Du Pont. Analisis sistem du pont yang di rancang untuk memperlihatkan bagaimana margin laba atas penjualan, rasio perputaran aktiva dan penggunaan utang berinteraksi untuk menentukan tingkat pengambilan atas ekuitas (Harahap, 2007: ). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus : ROI = Net Profit Margin x Total Asset Turnover 2. Du Pont Modifikasi untuk Pertumbuhan Laba. Pertumbuhan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan laba bersih setelah dikurangi pajak dengan alasan untuk menghilangkan elemen yang mungkin meningkatkan pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini adalah laba setelah pajak. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus untuk menghitungnya adalah : Laba = ROI x Total Aktiva ROI x TA t ROI x TA t-1 Laba ROI x TA t-1 Keterangan: Laba = Pertumbuhan Laba ROI t = Return On Investment pada periode t ROI t-1 = Return On Investment pada periode sebelumnya TA t = Total Aktiva pada periode t = Total Aktiva pada periode sebelumnya TA t-1 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Teknik analisis data yang peneliti pergunakan adalah teknik analisis data non statistik, karena dalam penyusunan skripsi ini peneliti menggunakan rumus-rumus adalah metodemetode sehubungan dengan analisis du pont sistem yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) a. Aktiva lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang + Persediaan b. Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap Penjualan c. TAT x1 kali Total Aktiva 2. Menentukan Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin) a. Total biaya = Harga Pokok Penjualan + Beban Usaha + Bunga + Pajak b. Laba Setelah Pajak = Penjualan Total Biaya Laba Setelah Pajak c. NPM x 100 % Penjualan 3. Menentukan Return On Investment (ROI) ROI = Net Profit Margin x Total Asset Turnover 4. Menentukan Pertumbuhan laba ROI x TA t ROI x TA t-1 Laba ROI x TA t-1 5. Membandingkan hasil perhitungan pertumbuhan laba selama lima tahun pada tiga perusahaan tekstil. Analisis Sistem Du pont Perhitungan du pont sistem untuk masing-masing perusahaan tekstil adalah sebagai berikut :

10 10 PT Tifico Fiber Indonesia, Tbk Hasil perhitungan return on investment PT Tifico Fiber Indonesia Tbk melalui du pont sistem selama tahun tampak pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 Perhitungan Dupont Sistem (ROI) PT Tifico Fiber Indonesia Tbk Tahun Sumber : Laporan Keuangan PT Tifico Fiber Indonesia Tbk Diolah Dari perhitungan pada tabel 1 selanjutnya dapat digambarkan model du pont masingmasing tahun seperti yang dicontohkan bagan du pont pada tahun 2008 sebagai berikut : Sumber : Diolah Penulis Gambar 3 Bagan Du pont PT Tifico Fiber Indonesia Tbk Tahun 2008 Dari perhitungan du pont dengan contoh bagan du pont diatas terlihat tingkat ROI pada PT Tifico Fiber Indonesia Tbk selama tahun memiliki nilai rata-rata sebesar -

11 11 4,69% dan cenderung meningkat dari -29,01% menjadi 1,70%. Tingkat return on investment tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 7,68 %. Kondisi ini mencerminkan pada tahun tersebut kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh kekayaan yang dimilikinya dapat dikatakan sangat baik. Hasil ini tercermin dari laba yang dihasilkan sebesar Rp ,- merupakan pencapaian laba tertinggi selama periode Tingginya laba ini dikarenakan perusahaan dapat meningkatkan penjualannya hingga mencapai Rp ,- Secara umum tingkat return on invesment dipengaruhi oleh kedua faktor yang mempengaruhi besarnya ROI yaitu perputaran total aktiva dan net profit margin. Tingkat return on invesment PT Tifico Fiber Indonesia, Tbk selama tahun cenderung meningkat, peningkatan return on invesment lebih disebabkan karena terjadi peningkatan net profit margin on sales selama dari -19,20% pada tahun 2008 menjadi 2,36% pada tahun Peningkatan ini dikarenakan perusahaan dapat menekan biaya yang dikeluarkan dari Rp ,- pada tahun 2008 menjadi Rp ,- pada tahun 2012 meskipun nilai penjualan cenderung turun dari Rp ,- tahun 2008 menjadi Rp ,- tahun 2012, sehingga laba yang dihasilkan dapat ditingkatkan dari Rp ,- pada tahun 2008 meningkat menjadi sebesar Rp ,- pada tahun Perputaran total aktiva perusahaan terjadi penurunan, faktor yang menyebabkan turunnya perputaran total aktiva adalah turunnya penjualan meskipun total aktiva terjadi peningkatan, tetapi jumlahnya tidak terlalu besar sehingga peningkatan tersebut tidak mempengaruhi besarnya perputaran total aktiva. PT Ever Shine Textile Industry Tbk Hasil perhitungan return on investment PT Ever Shine Textile Industry Tbk melalui du pont sistem selama tahun tampak pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Perhitungan Dupont Sistem (ROI) PT Ever Shine Textile Industry Tbk Tahun Sumber : Laporan Keuangan PT Ever Shine Textile Industry Tbk Diolah Dari perhitungan pada tabel 2 selanjutnya dapat digambarkan model du pont masingmasing tahun seperti yang dicontohkan bagan du pont pada tahun 2008 sebagai berikut :

12 12 Sumber : Diolah Penulis Gambar 4 Bagan Du pont PT Ever Shine Textile Industry Tbk Tahun 2008 Dari perhitungan du pont dengan contoh bagan du pont diatas terlihat tingkat ROI pada PT Ever Shine Textile Industry Tbk selama tahun cenderung meningkat dari -4,15% menjadi 0,77%. Kondisi ini menunjukkan perusahaan cukup baik dalam mengelola seluruh kekayaan yang dimiliki guna menghasilkan laba. Tingkat ROI terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar -4,15%. Pada tahun 2009 perusahaan dapat meningkatkan ROI menjadi sebesar 1,48% dan merupakan tingkat ROI tertinggi selama periode Pada tahun 2010 tingkat return on investment perusahaan kembali turun menjadi 0,25%. Kondisi ini dikarenakan meningkatkanya biaya yang ditimbulkan menjadi sebesar Rp ,- meskipun nilai penjualan dapat ditingkatkan menjadi sebesar Rp ,- sehingga laba setelah pajak turun menjadi Rp ,-. Kondisi ini mengakibatkan nilai net proit margin perusahaan juga mengalami penurunan menjadi sebesar 0,24%. Tingkat perputaran total aktiva sedikit mengalami peningkatan dari 1,04 kali menjadi 1,05 kali sebagai akibat dari peningkatan nilai penjualan. Pada tahun perusahaan dapat meningkatkan nilai return on investment berturut-turut menjadi sebesar 0,51% kemudian meningkat lagi menjadi sebesar 0,77%. Peningkatan ROI yang terjadi pada tahun 2011 lebih dikarenakan perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan hingga mencapai titik tertinggi selama periode sebesar Rp ,- meskipun biaya yang ditimbulkan juga mengalami peningkatan, namun peningkatan biaya ini tidak sebanding dengan peningkatan nilai penjualan sehingga laba bersih yang diperoleh meningkat menjadi Rp ,-. Sedangkan peningkatan ROI pada tahun 2012 lebih dikarenakan perusahaan mampu menekan biaya yang ditimbulkan menjadi Rp ,- sehingga meskipun nilai penjualan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya hingga menjadi sebesar Rp ,- perusahaan masih dapat meningkatkan laba bersih yang diraihnya menjadi sebesar Rp ,-. Peningkatkan laba ini mendorong nilai net profit margin juga mengalami peningkatan menjadi 1,14%.

13 13 PT Century Textile Industry Tbk Hasil perhitungan return on investment PT Century Textile Industry Tbk melalui du pont sistem selama tahun tampak pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3 Perhitungan Dupont Sistem (ROI) PT Century Textile Industry Tbk Tahun Sumber : Laporan Keuangan PT Century Textile Industry Tbk Diolah Dari perhitungan pada tabel 3 diatas selanjutnya dapat digambarkan model du pont masing-masing tahun seperti yang dicontohkan bagan du pont pada tahun 2008 sebagai berikut : Sumber : Diolah Penulis Gambar 5 Bagan Du pont PT Century Textile Industry, Tbk Tahun 2008

14 14 Dari perhitungan du pont dengan contoh bagan du pont diatas terlihat tingkat ROI pada PT Century Textile Industry Tbk selama tahun terlihat negatif. Kondisi ini menunjukkan perusahaan tidak cukup baik dalam mengelola seluruh kekayaan yang dimiliki guna menghasilkan laba bahkan mengalami kerugian. Namun demikian perusahaan tetap berusaha meningkatkan nilai ROI agar tidak mengalami kerugian. Usaha perusahaan ini tercermin dari tingkat ROI yang cenderung meningkat meski negatif dari -21,63% menjadi -3,33%. Pada tahun 2011 tingkat return on investmen perusahaan berada pada puncaknya yaitu sebesar 10,10%. Kondisi ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh kekayaan yang dimilikinya sangat baik. Hal ini tercermin dari laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan pada tahun tersebut sebesar Rp ,-. Sehingga nilai net profit margin perusahaan juga tinggi. Peningkatan ini lebih dikarenakan perusahaan dapat meningkatkan penjualan yang diraihnya hingga menjadi sebesar Rp ,- sehingga tingkat perputaran total aktiva perusahaan juga meningkat menjadi sebesar 1,11 kali. Pada tahun 2012 tingkat return on investment perusahaan kembali turun tajam menjadi -11,69%. Kondisi ini mencerminkan perusahaan tidak mampu menggunakan seluruh kekayaannya guna mendapatkan laba bersih bahwa mengalami kerugian sebesar Rp ,-. Kondisi ini lebih dikarenakan perusahaan tidak mampu menekan biaya yang ditimbulkan. Hal ini tercermin dari meningkatnya biaya pada tahun tersebut menjadi sebesar Rp ,- padahal nilai penjualan yang dapat diraih perusahaan justru mengalami penurunan. Kerugian yang dialami oleh perusahaan ini menyebabkan nilai net profit margin perusahaan turun menjadi -17,40%. Tingkat perputaran total aktiva perusahaan juga mengalami penurunan menjadi sebesar 0,67 kali sebagai akibat dari turunnya nilai penjualan yang diraih perusahaan. Analisis Pertumbuhan Laba Berdasarkan perhitungan ROI dari masing-masing perusahaan tekstil melalui sistem du pont yang telah dilakukan diatas, selanjutnya dapat dilakukan analisis pertumbuhan laba dari masing-masing perusahaan tekstil tersebut melalui analisis du pont modifikasi akan diilustrasikan pada tahun 2009, sebagai berikut : Sumber: Diolah Penulis Gambar 6 Bagan Du Pont Modifikasi PT Tifico Fiber Indonesia Tbk

15 15 Sumber : Diolah Penulis Gambar 7 Bagan Du Pont Modifikasi PT Ever Shine Textile Industry Tbk Sumber : Diolah Penulis Gambar 8 Bagan Du Pont Modifikasi PT Century Textile Industry Tbk Dengan langkah perhitungan bagan du pont diatas, maka tingkat pertumbuhan laba dari masing-masing perusahaan tekstil selama tahun tampak pada tabel 10 sebagai berikut :

16 16 Tabel 4 Tingkat Pertumbuhan Laba Berdasarkan Nilai Du Pont Dari analisis du pont yang dimodifikasi terlihat tingkat pertumbuhan laba PT Tifico Fiber Indonesia Tbk selama tahun mengalami penurunan hanya pada tahun 2011 yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini dikarenakan ROI mengalami peningkatan tajam menjadi sebesar 7,68% demikian juga total kekayaan perusahaan meningkat menjadi sebesar Rp ,-. Secara umum tingkat pertumbuhan laba PT Tifico Fiber Indonesia Tbk mengalami penurunan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak cukup baik. Pada PT Ever Shine Textile Industry Tbk terlihat tingkat pertumbuhan laba tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 119,97%. Kondisi ini dikarenakan terjadi peningkatan return on investment dari 0,25% menjadi 0,51% yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh kekayaan yang dimilikinya semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat dari laba yang dihasilkan perusahaan meningkat dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Secara keseluruhan tingkat pertumbuhan laba PT Ever Shine Textile Industry Tbk selama tahun cukup baik karena cenderung naik dan perusahaan masih mampu menghasilkan laba. Tingkat pertumbuhan laba pada PT Century Textile Industry Tbk selama tahun terlihat menurun. Kondisi ini dikarenakan tingkat ROI perusahaan rata-rata bernilai negatif yang mengindikasikan perusahaan tidak mampu menggunakan kekayaan yang dimilikinya guna menghasilkan laba. Bahkan cenderung mengalami kerugian. Kondisi ini jelas menunjukkan kinerja perusahaan dapat dikatakan tidak baik. Pada hasil analisis PT Ever Shine Textile Industry Tbk selama tahun cukup baik, maka metode du pont dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan laba. Kondisi ini dikarenakan perusahaan dapat menekan biaya sehingga laba bersih yang diperoleh dapat ditingkatkan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan kinerja keuangan tiga perusahaan tekstil yang terdaftar di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia sebagai berikut; (1) Hasil

17 17 analisis melalui metode du pont terlihat tingkat ROI pada PT Tifico Fiber Indonesia Tbk selama tahun memiliki nilai rata-rata sebesar -4,69%. Kondisi ini menunjukkan secara umum perusahaan tidak cukup baik dalam mengelola seluruh kekayaan yang dimiliki guna menghasilkan laba bahkan rata-rata mengalami kerugian. Tingkat ROI yang negatif dikarenakan nilai net profit margin perusahaan juga memiliki rata-rata negatif dengan perputaran total aktiva cenderung turun dengan rata-rata sebesar 1,22 kali. (2) hasil analisis melalui metode du pont terlihat tingkat return on investment pada PT Ever Shine Textile Industry Tbk selama tahun cenderung meningkat. Kondisi ini menunjukkan secara umum perusahaan cukup baik dalam mengelola seluruh kekayaan yang dimiliki guna menghasilkan laba, karena perusahaan dapat menekan biaya sehingga laba bersih yang diperoleh dapat ditingkatkan. Peningkatan laba ini tentunya akan meningkatkan rasio net profit margin perusahaan, sedangkan nilai perputaran total aktiva mengalami penurunan dikarenakan adanya penurunan yang terjadi pada tingkat penjualan. (3) hasil analisis melalui metode du pont terlihat tingkat return on investment pada PT Century Textile Industry Tbk selama tahun terlihat negatif. Kondisi ini menunjukkan secara umum perusahaan tidak cukup baik dalam mengelola seluruh kekayaan yang dimiliki guna menghasilkan laba bahkan mengalami kerugian. Hanya pada tahun 2011 yang memiliki ROI positif sebesar 10,10%. Kondisi ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh kekayaan yang dimilikinya pada tahun tersebut sangat baik sehingga nilai net profit margin perusahaan juga tinggi. Peningkatan ini lebih dikarenakan perusahaan dapat meningkatkan penjualan sehingga tingkat perputaran total aktiva perusahaan juga meningkat. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang sesuai hasil analisis adalah; (1) Hendaknya perusahaan memanfaatkan modal yang ada dengan melakukan investasi yang menguntungkan misalnya pengembangan produk guna meningkatkan penjualan, (2) Perlu dilakukan usaha peningkatan penjualan produk sehingga memperoleh laba yang tinggi, dengan cara memperluas pangsa pasar dalam negeri, (3) Dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan, usaha yang sebaiknya dilakukan adalah dengan meningkatkan nilai ROI yaitu dengan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara meningkatkan penjualan, menurunkan biaya administrasi dan penjualan, biaya operasi, serta biaya lainnya, (4) Dalam pemanfaatan modal pembiayaan, hendaknya perusahaan kombinasi pembiayaan baik modal asing maupun modal sendiri. DAFTAR PUSTAKA Hanafi. M dan A. Halim Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Cetakan Pertama. Penerbit UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Harahap. S. S Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta. Martono dan Harjito. A Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Penerbit Ekonisia. Yogyakarta. Munawir Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Prastowo. D Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Penerbit UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Sawir. A Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Kelima. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

18 18 Sutrisno Manajemen Keuangan (Teori. Konsep dan Aplikasi). Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Penerbit Ekonisia. Yogyakarta. Syamsuddin. L Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Sembilan. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan baru yang saling bermunculan, mendorong perusahaan untuk lebih efisien dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan ini, kinerja perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. Ada beberapa indikator ekonomi yang

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISIS DU PONT

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISIS DU PONT David Lianto:Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analsisis Du Pont 25 PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISIS DU PONT David Lianto Alumni Universitas Ma Chung Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu jenis industri primer bagi masyarakat, karena industri tersebut menghasilkan kebutuhan sandang bagi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu David Lianto (2013) yang mengkaji tentang Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score ) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score ) Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan Altman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi yang berkembang pesat, tingkat persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai macam bidang usaha dan ukurannya. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebun Jeruk, Jakarta Kata kunci: laba operasi bersih, total aktiva, marjin laba bersih

Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebun Jeruk, Jakarta Kata kunci: laba operasi bersih, total aktiva, marjin laba bersih ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DU PONT SYSTEM (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2008-2010) Daulat Freddy 1, Hildawati 2 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang pesat mengakibatkan dunia usaha menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis, khususnya dalam hal manajemen keuangan.

Lebih terperinci

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE )

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE ) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 297~302 PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE 20011-2014)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Efek Indonsia. Penelitian ini di lakukan pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar di Bursa 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian negara Indonesia saat ini dalam keadaan yang kurang menguntungkan, dimana terjadinya krisis moneter yang berkepanjangan yang sampai sekarang

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman. ejournal Administrasi Bisnis, 2017, (2): 6-0 ISSN 2-08, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN RENTABILITAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM DU PONT (Studi Empirik pada Perusahaan Rokok yang Sudah Go public Periode Tahun )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM DU PONT (Studi Empirik pada Perusahaan Rokok yang Sudah Go public Periode Tahun ) ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM DU PONT (Studi Empirik pada Perusahaan Rokok yang Sudah Go public Periode Tahun 2000 2004) Welas Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA 98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA. Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA. Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul ABSTRACT Profitability is ratio to asses the company s to make profit. Financial ratio is the number of

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU Ibnu Sutomo Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang sangat penting. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode penelitian memegang peranan penting. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode penelitian memegang peranan penting. Metode BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode penelitian memegang peranan penting. Metode penelitian adalah suatu proses berpikir dari penentuan masalah, pengumpulan data, baik melalui buku-buku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. dalam industri. Dalam laporan keuangan, angka-angka yang berdiri sendiri sulit

1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. dalam industri. Dalam laporan keuangan, angka-angka yang berdiri sendiri sulit 1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan panduan atas posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan sebagai alat yang cukup penting untuk memperoleh informasi sehubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Risma Ayunda Ayundarisma001@yahoo.com Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan alternatif investasi yang semakin memasyarakat namun banyak hal yang harus diketahui oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi

Lebih terperinci

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN ANALISI RASIO: PENDAHULUAN PENGANTAR Bab ini akan membicarakan analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio dan analisis common-size. Bab ini masih membicarakan analisis rasio dan common-size

Lebih terperinci

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. MANDALA MULTIFINANCE Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. MANDALA MULTIFINANCE Tbk ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. MANDALA MULTIFINANCE Tbk NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat, hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan menyadari munculnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Norma Ayu Kartika (normayu_kartika@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) MANAJEMEN STIE MDP ABSTRAK :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014 Dania Yunitasari Sunardi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 No.

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL

ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL Oleh : NUR FITRIANA NPM : 10.1.02.04452 Program Studi: Manajemen SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Melvi Yansi Program Studi Manajemen Universitas Prof.Dr.Hazairin,SH Bengkulu

Lebih terperinci

Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan

Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan Lampiran 5. Data Rekapitulasi Variabel Variabel Komposisi Dewan Komisaris (X1) Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013 PT POLYCHEM INDONESIA TBK 7 7 5 5 PT ARGO PANTES TBK 6 6 5 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN 2008-2012 Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Abstrak This study aims to determine the profitability and how the effectiveness

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 6, Juni 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk Putri Hidayatul Fajrin putrihidayatulfajrin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, terdapat perubahan di bidang perekonomian yang sangat pesat di dunia, baik di negaranegara industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Laporan Keuangan Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Eraning Ratio Price Ratio merupakan ukuran yang paling banyak digunakan oleh investor untuk menganalisis apakah investasi yang dilakukan menguntungkan atau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 7 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

Prodi S1 Fakultas Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi Universitas Telkom 1, 2

Prodi S1 Fakultas Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi Universitas Telkom   1, 2 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI SEMEN DENGAN METODE DUPONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PERIODE 2009-2013 ( Studi Kasus pada Sektor Industri Semen yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. MILENIUM PRIMARINDO SEJAHTERA

ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. MILENIUM PRIMARINDO SEJAHTERA ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. MILENIUM PRIMARINDO SEJAHTERA Fitriani Saragih Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email : fitrianisakhmad@gmail.com Nur Indah Sari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas suatu organisasi dalam setiap

Lebih terperinci