Media Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur
|
|
- Ida Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Media Workshop Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur May 22, 2013 Kain dan Serat Pembentuknya Oleh: Yuliab Koersen
2 1. Flow Proses Pembuatan Kain (Fabric) Kain Satu jenis serat Katun, Rayon, Polyester, Nylon, Wool dan lainnya Campuran 2 serat atau lebih T/C (campuran Polyester Katun), T/R (campuran Polyester Rayon), campuran Katun Sutra dan lainnya
3 Fiber Yarn Spinning Weaving Flat Knitted White fabric, Mercerized fabric Pre-treatment Woven Kintted Fabric Dyeing Printing Dyed, Surface coloured, design Finishing Finished (End) Product Ready Sewing
4 2. Serat (Fiber) Jenis Serat Serat Alam (Natural) Dari tumbuhan (mengandung selolusa) seperti katun, rami, nanas dan lainnya Dari binatang (mengandung protein) seperti wool dan sutera, dari mineral seperti asbestos Serat Buatan (Synthetic) Polyester, nylon, acrylic, CDP (cantionic dyeable polyester) mengandung satu atau lebih polimer Serat Semi Buatan (Semi-synthetic/Regenerated) Bahan dasar natural lalu di proses regenerasi, seperti rayon, modal, tencel, bamboo dan lainnya
5 2. Serat (Fiber) Bentuk Serat Filament Serat dengan panjang tidak terhingga, pada umumnya synthetic fiber berbentuk filament dan dapat di potong-potong menjadi bentuk stapel Stapel Serat dengan panjang tertentu (1-2 inch), pada umumnya natural fiber bebentuk stapel, kecuali sutera (natural fiber) berbentuk filament yang dapat di potongpotong menjadi bentuk stapel
6 2. Serat (Fiber) Blending (campuran serat) Peningkatan sifat (crease resistant, dll) Estetika Harga yang terjangkau Contoh: T/C 65/35 (campuran Polyester Katun) T/R 65/35 (campuran Polyester Rayon) CVC (campuran polyester - Katun 50/50)
7 3. Benang (Yarn) Jenis Benang Berdasarkan bentuk: Single Yarn (benang tunggal) Ply yarn (benang glintir) Double yarn (benang rangkap tanpa twist) Berdasarkan proses pembuatan: Combed yarn (benang sisir) umumnya untuk benang halus Carded yarn (benang garu) umumnya untuk benang sedang dan kasar High twist yarn (benang ber-twist tinggi) untuk pembuatan kain crepe Texture yarn (benang bertekstur) untuk pembuatan kain georgette
8 3. Benang (Yarn) Yarn count/yarn number (Nomor Benang) Tingkat kehalusan benang dengan penomeran Sistem penomeran tidak langsung yarn count Panjang benang dalam hank (840 yards) pada berat tetap Makin halus benangnya makin tinggi nomornya Sistem penomeran langsung yarn number Berat benang (dalam gram) pada panjang tetap (misalnya 9000 meter) Makin halus benangnya makin kecil nomornya
9 4. Kain (Fabric) Woven Knitted Non-Woven Menenun/menyilang (weaving) Benang lusi (warp): benang yang sejajar dengan pinggir kain dan benang Pakan (weft, filling): benang yang tegak lurus terhadap pinggir kain Sehelai benang atau lebih dirajut (knitting) membentuk jeratan (loops) Pembentukan web (lembaran lapisan serat, fusing (pelelehan), sifat thermoplastic serat, dan bonding (pengikatan serat)
10 4. Kain (Fabric) Pewarnaan Fabric Yarn Dyeing (Pencelupan pada benang) Yarn dyed proses weaving/knitting Fabric Dyeing Hasil: warna solid Fabric Printing
11 5.Kain untuk Perlengkapan Tidur Polyester [Terylene (Inggris), Dacron (USA), Trivera (German), Tetoron (Jepang)] + Kekuatan mulur dan elastisitas tahan lekukan/kekusutan - Daya serap lembab rendah kenyamanan berkurang Kekakuan yang tinggi dan langsai yang rendah
12 5.Kain untuk Perlengkapan Tidur Campuran Polyester Katun [ TC (Tetoron Cotton) Polyester 65% dan Katun 35%] Lebih lembut dari polyester murni Tidak atau menyusut sangat sedikit Tidak mudah kusut Daya tahan lebih lama dari katun murni Perawatan mudah karena memiliki sifat basah dan kering yang baik Lebih ekonomis Tidak menyerap lebih baik dari katun murni
13 5.Kain untuk Perlengkapan Tidur Regenerated Fiber (serat semi sintetis) [Viscose, Tencel, Modal, Lyocell] + Nyaman dipakai daya serap tinggi Kilau (luster) yang seperti sutra - Mudah kusut, mengkerut jika dicuci Kekuatan basah rendah Harga tinggi
14 5.Kain untuk Perlengkapan Tidur Katun + Kenyamanan penggunaan (penyerapan, kelembutan, kesejukan) - Daya tahan baik Tampilan baik (semakin tinggi kualitas katun akan semakin mengkilap) Perawatan mudah Value for money semakin dicuci semakin baik Kilauan (luster) kurang dibandingkan dengan sutra dan Tencel Sifat ketahanan kusut rendah
15 5.Kain untuk Perlengkapan Tidur Panjang serat <1 inci Lebih banyak digunakan sebagai bahan baku denim atau kain kanvas Banyak diproduksi di India atau Asia Timur Katun Short-Staple Cotton Upland Cotton Extra-Long- Staple Cotton Panjang serat 1 ¼ inci Paling banyak dikembangkan di Amerika dan Australia untuk fashion maupun home textile seperti bed sheet King of Cotton Panjang serat 1 6/16 inci Jenisnya; Egyptian, Supima, dan MicroCotton Lebih lembut, halus, kuat dan berkilau
16 Thread Count? Tingkat kepadatan benang di setiap inci persegi Hitungan yang digunakan untuk seprai berkisar dari Kehalusan benang dan teknik penenunan akan mempengaruhi besar angka thread count Salah satu indikator tingkat kekuatan dan kehalusan kain
BAB II PRODUK DAN JASA
BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik
Lebih terperinciSERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS)
SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS). SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) Pengertian serat. SERAT adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. asal serat bahan tekstil
Lebih terperinciHANDOUT PENGUJIAN BENANG. Oleh: Widihastuti, M.Pd.
HANDOUT PENGUJIAN BENANG Oleh: Widihastuti, M.Pd. widihastuti@uny.ac.id Sifat-sifat yang menentukan mutu benang antara lain: A. Grade dan kenampakan benang B. Kehalusan benang C. Kekuatan benang D. Twist
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN
BAB II DESKRIPSI INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN 2.1 Karakteristik Industri Tekstil dan Garmen Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi
Lebih terperinciBulu hewan kasar, digaruk atau disisir -Coarse animal hair, carded or combed NT
3526 5105.39.00.00 --Lain-lain. --Other 5 0 0 0 0 NT 3527 5105.40.00.00 -Bulu hewan kasar, digaruk atau disisir -Coarse animal hair, carded or combed 5 0 0 0 0 NT 51.06 Benang dari wol digaruk, tidak disiapkan
Lebih terperinciTUGAS PRAKARYA: SABLON
TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut
Lebih terperincia. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor
Lebih terperinci4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT
4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
34 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perkembangan Industri di Indonesia Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai permasalahan industri Tekstil yang ada maka lebih baik memahami terlebih dahulu mengenai
Lebih terperinciPENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL
PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL TEKNIK RAGAM JENIS PENGERTIAN DAN HIAS SIFAT BAHAN TEKSTIL BAHAN PEWARNA TEKSTIL Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER Nama : Kiki Amalia NIM : 11.02.8003 Kelas : D3MI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Pola dan gaya hidup perkotaan merangsang kegiatan
Lebih terperinciNEEDLE, FABRIC, THREAD SELECTION GUIDE NEEDLE SIZE FABRICS THREAD 9-11 (70-80) Lightweight fabrics-thin cottons, voile, serge, silk, muslin, Light-duty thread in cotton, nylon,polyester or Qiana, interlocks,
Lebih terperinciBab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I - Pendahuluan I.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki banyak perusahaan industri yang bergerak diberbagai bidang produksi, salah satunya Kabupaten Bandung yang terkenal akan
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS
BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Proses bisnis utama merupakan proses yang menggambarkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Sritex khusus dalam melakukan proses produksi Textiles dan Garments
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi PT. Jabatex 3.1.1 Profile PT Jabatex merupakan produsen tekstil dengan kualitas utama yang melayani baik pasar domestik maupun internasional.
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai banyak dikembangkan, pengembangan material komposit diharapkan dapat meningkatkan sifat material
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: sebagai jaring nelayan untuk menangkap ikan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. KESIMPULAN Dari hasil tinjauan data, baik data teoritis maupun data lapangan, dan hasil eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: a. Kain seser adalah
Lebih terperinciAPLIKASI BENANG SLUB PADA KAIN TENUN TRADISIONAL THE APPLICATION OF SLUB YARN IN TRADITIONAL WEAVING FABRIC
APLIKASI BENANG SLUB PADA KAIN TENUN TRADISIONAL THE APPLICATION OF SLUB YARN IN TRADITIONAL WEAVING FABRIC Yusniar Siregar, Mochamad Sahid Alamsyah, Moekarto Moeliono Balai Besar Tekstil, Jalan Jenderal
Lebih terperinciKATALOG AGUSTUS 2017
KATALOG AGUSTUS 2017 1. Coverset Sprei Wedding Sprei Wedding Brokat Terdiri atas : (1) bedcover rumbay (2) sarung bantal (2) sarung guling (1) sprei rumbay brokat (2) bantal kecil (1) bantal love (1) hiasan
Lebih terperinciDTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR
D T S SPemer i k s aanbar angi mpor T e kni kpe me r i ks a a n Ba r a ng Al a t T e ks t i l di s us unol eh: ADANG KARYANA SYAHBANA AHMAD DI MYAT I 2 0 1 6 DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016 P a g e
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Sebab, Indonesia memiliki industri yang terintegrasi
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI BENANG TEKSTIL
MENGIDENTIFIKASI BENANG TEKSTIL Oleh: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciPERBAIKAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL
PERBAIKAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL Oleh: Taufik Dwi Laksono Abstraksi Kondisi tanah yang bermacam-macam dapat menyebabkan tanah tersebut perlu dilakukan suatu perbaikan sebelum dipergunakan.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Brasil Total perdagangan Brasil dengan Dunia pada periode Januari-Desember 2013
Lebih terperinciPengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 SPESIFIKASI TEKNIS BEKAL UMUM : BARET POLRI
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
30 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada awalnya PT. Jabatex adalah sebuah industri rumah tangga yang didirikan oleh Effendi Gunawan pada tahun 1964. Pertamakali beroperasi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Ruang Lingkup Tekno logi Tekstil Pengertian Berdasarkan Modifikasi Bahan dan Fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Ruang Lingkup Tekno logi Tekstil 1.1.1 Pengertian Tekstil 1.1.2 Pengertian Berdasarkan Etimologi Kata tekstil berasal dari bahasa latin (bahasa Yunani Kuno), yaitu kata texere yang
Lebih terperinciBAB III PENCEMARAN UDARA INDUSTRI PT. CEMARA AGUNG. bidang industri tenun dan tekstil dengan kapasitas produski sebesar
BAB III PENCEMARAN UDARA INDUSTRI PT. CEMARA AGUNG A. Profil Perusahaan PT. Cemara Agung PT. Cemara Agung merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tenun dan tekstil dengan kapasitas produski
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciIII. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Kerangka Berfikir Studi Bagan 3.1. Kerangka Berfikir Studi busana untuk wanita Dimulai dengan latar
Lebih terperinciPENYAMBUNGAN BENANG LUSI
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KAIN TENUN PENYAMBUNGAN BENANG LUSI DISUSUN OLEH : Nama : Dwi Widiyanti Grup : 2B 1 Jurusan : D3 Teknologi Produk Tekstil Dosen : Irwan, S.Teks Tanggal Praktikum : 04 Oktober
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan industri tekstil di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya yaitu
Lebih terperinciDisusun Oleh : Nama : Jakariya Nugraha Noerma Rachamwati Fani Miftah Rizkiyah Boby Fansha Graha : Sukirman S.
LAPORAN PRAKTIKUM PENYEMPURNAAN TEKSTIL PROSES PENYEMPURNAAN MENGKERET (KREPING) PADA KAIN KAPAS DAN RAYON VARIASI KONSENTRASI NaOH, WAKTU KONTAK DAN JARAK MOTIF Disusun Oleh : Nama : Jakariya Nugraha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin meningkat. Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya jumlah individu di Indonesia serta semakin berkembangnya
Lebih terperinciJenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.
Polimer Apakah Polimer? Polimer adalah suatu material yang tersusun dari suatu rantai molekul secara berulang. Polimer tersusun dari unit-unit yang disebut dengan monomer Contoh-contoh polimer yang sering
Lebih terperinciLABELISASI PRODUK TEKSTIL Oleh Noor Fitrihana,ST Jur. PKK FT UNY
LABELISASI PRODUK TEKSTIL Oleh Noor Fitrihana,ST Jur. PKK FT UNY Abstrak Produk tekstil adalah produk yang memiliki nilai komoditas yang tinggi. Sebagai bahan baku sandang yang merupakan kebutuhan pokok
Lebih terperinci% BEA MASUK ACFTA / % ACFTA IMPORT DUTY % BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DARI CINA / % IMPORT DUTY ON GOODS IMPORTED FROM CHINA NO.
3800 5506.10.00.00 -Dari nilon atau poliamida lainnya -Of nylon or other polyamides 0 0 0 0 3801 5506.20.00.00 -Dari poliester -Of polyesters 0 0 0 0 5 3802 5506.30.00.00 -Akrilik atau modakrilik -Arcylic
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah Eksplorasi Serat Kapuk
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.5 Definisi Judul Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah Eksplorasi Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Tekstil. Pengertian dan cakupan dari judul diatas dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia yang semakin terbuka memaksa perusahaanperusahaan Indonesia untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang berasal dari negara lain.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini penulis menguraikan kesimpulan, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil
Lebih terperinciTabel 3.3 Proses Pewarnaan Serat Kapuk. Proses Pewarnaan Serat Kapuk/3L air. Pewarna Bahan Durasi Hasil Wanteks Wadah 120 " 1.
Tabel 3.3 Proses Pewarnaan Serat Kapuk Proses Pewarnaan Serat Kapuk/3L air Pewarna Bahan Durasi Hasil Wanteks Wadah 120 " 1. warna kusam Air Mendidih 2. mudah luntur 3 bungkus 3. bisa diurai 4. bisa dipilin
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki
Lebih terperinciBAB III DATA PERANCANGAN
3.1 Tabel Data Perancangan BAB III DATA PERANCANGAN Tabel 3. Data Perancangan 14 3.2 Data Objek Perancangan 3.2.1 Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
Lebih terperinciPEMBUATAN KAIN RAJUT BULKY DENGAN MENGGUNAKAN MESIN RAJUT DATAR MANUFACTURING OF BULKY KNITTING FABRIC USING FLAT KNITTING MACHINE
PEMBUATAN KAIN RAJUT BULKY DENGAN MENGGUNAKAN MESIN RAJUT DATAR MANUFACTURING OF BULKY KNITTING FABRIC USING FLAT KNITTING MACHINE Oleh : Yusniar Siregar Balai Besar Tekstil Jl. A. Yani No. 390 Bandung
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan, peserta didik diharapkan mampu:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu A. Tujuan Pembelajaran : SMP N 3 MAGELANG : Prakarya / Kerajinan : VII / 1 (satu) : 1 pertemuan (2 JP) Setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal ini tersebut memberikan dampak
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Textil merupakan salah satu komoditas ekspor andalan bagi Indonesia. Banyaknya permintaan akan textile dari Negara-negara seperti Amerika, German, atau bahkan Eropa
Lebih terperinciPemanfaatan Teknik Lipat-Ikat Celup. untuk Menghasilkan Tekstur pada Kain. Busana
ISSN : 2355-9349 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.1 April 2017 Page 60 Pemanfaatan Teknik Lipat-Ikat Celup untuk Menghasilkan Tekstur pada Kain Busana Annisa Salsabila Program Studi Kriya Tekstil
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Rancangan Desain Bed Sheet Batik Kontemporer Motif Kawung memiliki keterkaitan lingkungan fisik. Karena Desain Bed Sheet Batik Kontemporer Batik Kawung
Lebih terperinciLAMPIRAN A DATA UMKM KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN A DATA UMKM KABUPATEN BANDUNG DAFTAR INDUSTRI KECIL BIDANG AGRO KABUPATEN BANDUNG Kecamatan Jenis Nilai Investasi (Rp. Juta) Tenaga Kerja Pemasaran Pria Wanita Jumlah Ekspor Lokal Cileunyi Kerajinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan dalam dunia perindustrian begitu ketat, banyak perusahaan baru didirikan yang akan saling bersaing di pasaran. Agar
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Tote bag adalah salah satu jenis tas yang termasuk dalam kategori tas jinjing. Kata tote atau tate yang
Lebih terperinciPENGARUH JENIS SETIK BORDIR TERHADAP HASIL JADI BORDIR KEBAYA MODIFIKASI PADA BAHAN TULLE
PENGARUH JENIS SETIK BORDIR TERHADAP HASIL JADI BORDIR KEBAYA MODIFIKASI PADA BAHAN TULLE Rinda Indriana B Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya. riends_indri@yahoo.com
Lebih terperincitahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, kondisi ini mendorong suatu industri di Indonesia mulai tumbuh. Seiring dengan ketatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berikut data perusahaan-perusahaan Tekstil dan Garment yang telah listing di Bursa Efek Indonesia pada Tabel 1.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan membahas industri tekstil & garment, penentuan perusahaan tekstil & garment adalah perusahaan yang sudah termasuk
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL JADI JUMPUTAN PADA KAIN TRICOT POLIESTER 20S, 24S DAN 30S DENGAN ZAT WARNA DISPERSI Eko Yuliawan Inty Nahari, S
PERBEDAAN HASIL JADI JUMPUTAN PADA KAIN TRICOT POLIESTER 20S, 24S DAN 30S DENGAN ZAT WARNA DISPERSI Eko Yuliawan Inty Nahari, S Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciPROSPEK PEMANFAATAN TEKNOLOGI BAHAN BAKU KAIN KHUSUS BATIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS DAN DAYA SAING BATIK PEKALONGAN
PROSPEK PEMANFAATAN TEKNOLOGI BAHAN BAKU KAIN KHUSUS BATIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS DAN DAYA SAING BATIK PEKALONGAN Adi Ankafia 1, Diah Anggraeni Jatraningrum 1, Harini Yaniar 1 1 Pusat Inovasi
Lebih terperinciBAB II. Metodologi Perancangan
BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI JUNI 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI JUNI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Brasil Total perdagangan Brasil dengan Dunia pada periode Januari-Juni 2013 sebesar
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I Nama : Dewi Wilianti NPM : 31412968 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. PT. UNITEX adalah sebuah perusahaan patungan Indonesia-Jepang yang
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Perusahaan 5.1.1 Sejarah Singkat PT. UNITEX PT. UNITEX adalah sebuah perusahaan patungan Indonesia-Jepang yang bergerak di bidang tekstil terpadu (Fully Integrated Textile
Lebih terperinciIrfatus Syahiroh Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
PENGARUH JENIS BENANG TERHADAP HASIL JADI HALTER NECK MACRAME Irfatus Syahiroh Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Irfa.oich@gmail.com Deny Arifiana Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik ikat celup sudah mendunia di berbagai Negara, Contohnya di Negara India mempunyai teknik Bandhni, Jepang dengan Shibori, dan Thailand dengan Mudmeenya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dewasa ini pemberdayaan manfaat dari serat alami telah banyak dikembangkan, mulai dari kerajinan sebagai hiasan, pembuatan tas, hingga dalam dunia Industri Tesktil Interior
Lebih terperinciPENELITIAN KAIN SARING INDUSTRI MINYAK KELAPA
PENELITIAN KAIN SARING INDUSTRI MINYAK KELAPA A RESEARCH OF MAKING FILTER CLOTHFOR COCONUT OIL INDUSTRY Oleh: Moekarto Moeliono, Santoso Balai Besar Tekstil Jl. A. Yani No. 390 Bandung Telp. 022.7206214-5
Lebih terperinciDRAFT ZONE SETTING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BENANG POLYESTER COTTON Ne 1 45 S DENGAN METODE TAGUCHI
DRAFT ZONE SETTING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BENANG POLYESTER COTTON Ne 1 45 S DENGAN METODE TAGUCHI Oleh: Sulistyadi 1), Didik Achadi 2), Totok Wartiono 3) 1);2);3) Jurusan Teknik Kimia Tekstil ABSTRACT
Lebih terperinciII. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Desain motif batik pada bed sheet memang sudah tersedia di pasaran, namun sangat terbatas sekali jumlahnya. Setelah diamati desain motif batik pada bed sheet yang
Lebih terperinciBAHAN SERAT. Arie Febrianto M Sakunda Anggarini. Departement of Agroindustry Brawijaya University 2014
BAHAN SERAT Arie Febrianto M Sakunda Anggarini Departement of Agroindustry Brawijaya University 2014 Serat (fiber) suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang
Lebih terperinciEVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN
EVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN SEBUAH LAPORAN RESMI RISET DARI COTTON COUNCIL INTERNATIONAL STUDI DILAKSANAKAN OLEH TRIBLEND CONSULTANTS
Lebih terperinciPERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF
PERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF Asri Listya Anggraeni Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka 1. Prosedur a. Pengertian Prosedur Perusahaan ataupun instansi pasti memerlukan sebuah prosedur untuk menjalankan suatu kegiatan yang ada
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.011/2014
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.011/2014 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KARPET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber Daya Alam dan memanfaatkannya lebih lanjut untuk kesejahteraan rakyatnya. Hasil alam yang mampu
Lebih terperinciRISET PENGEMBANGAN SERAT PERCA SEBAGAI MATERIAL BARU UNTUK PRODUK FASHION DAN KRIYA
i TUGAS AKHIR RD141530 RISET PENGEMBANGAN SERAT PERCA SEBAGAI MATERIAL BARU UNTUK PRODUK FASHION DAN KRIYA AMATUL FIRDHAUSYAH NRP 3412100087 Dosen Pembimbing : Dr. Agus Windharto, DEA NIP 19580819 19870
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG
BAB III TEORI PENUNJANG 1.1. Sejarah Kaos Polos Kaos polos sendiri mulai dikenal di seluruh dunia lewat John Wayne, Marlon Brando dan James Dean yang memakai pakaian dalam tersebut untuk pakaian luar dalam
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN NORSBORG. Seri tempat duduk. FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Sandaran lengan Kaki
PANDUAN PEMBELIAN NORSBORG Seri tempat duduk FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Sandaran lengan Kaki Sarung dapat dilepas Pilihan sarung Sarung dapat dicuci Baca lebih
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SERAT ALAM Oleh : Susinggih Wijana & Ika Atsari Dewi Jurusan Teknologi Industri Pertanian FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 DEFINISI KAYU Serat adalah senyawa selulosa, merupakan senyawa
Lebih terperinciPEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE INTERFACING
Jurnal Penelitian Busana dan Desain (JPBD) Vol 1, No 1, September 2017 e-issn:. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jbd PEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE
Lebih terperinciCOMPANY PROFILE. : Jl. Raya Laswi No. 236 Majalaya Kab. Bandung Jawa Barat Indonesia Telpon : ( 022 ) / Fax : ( 022 )
COMPANY PROFILE A. Profil Perusahaan Nama Perusahaan Alamat : PT. FAMILY SEJATI TEXTILE : Jl. Raya Laswi No. 236 Majalaya Kab. Bandung Jawa Barat Indonesia Telpon : ( 022 ) 595 0064 / 595 5451 Fax : (
Lebih terperinciNur Afifah Mahasiswa S1 Pend. Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN FABRIC CRAYON PADA T-SHIRT BERBAHAN COTTON COMBED, TETORON COTTON DAN POLYESTER CAMPURAN Nur Afifah Mahasiswa S1 Pend. Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN NORSBORG. Seri tempat duduk. FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Bagian sudut Sandaran lengan Kaki
PANDUAN PEMBELIAN NORSBORG Seri tempat duduk FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Bagian sudut Sandaran lengan Kaki Sarung dapat dilepas Pilihan sarung Sarung dapat dicuci
Lebih terperincie-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70
PENGARUH FREKUENSI PENCELUPAN PEWARNAAN KULIT POHON MAHONI TERHADAP HASIL JADI BATIK PADA BAHAN RAJUT Irma Mardhita Sari Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Dhiarla_frdaus@yahoo.co.id
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KAITAN DI KOTA PARIAMAN
STUDI TENTANG KAITAN DI KOTA PARIAMAN RENI AFRIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Maret 2016 STUDI TENTANG KAITAN DI KOTA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.206, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Tekstil. Produk Tekstil. Perubahan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.206, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Tekstil. Produk Tekstil. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciDAFTARISI. Halaman Judul. Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Perancangan Pabrik. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Lembar Pengesahan Penguji
DAFTARISI Halaman Judul Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Perancangan Pabrik Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Lembar Pengesahan Penguji Kata Pengantar Lembar Persembahan Daftar Isi Daftar Tabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Beton merupakan bahan yang paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dan digunakan secara luas di dunia sebagai bahan kontruksi selain baja dan kayu. Beton digunakan
Lebih terperincie-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73
PERBEDAAN KETEBALAN KAIN KATUN JEPANG, KATUN TWILL DAN KATUN SWISS TERHADAP HASIL JADI CULOTTE Setiyah Nur Jannah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Setiyah.thea@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN TINTA SABLON RUBBER WHITE DAN FOAMING TERHADAP HASIL JADI HAND PAINTING PADA KAIN TAFFETA
PENGARUH PERBANDINGAN TINTA SABLON RUBBER WHITE DAN FOAMING TERHADAP HASIL JADI HAND PAINTING PADA KAIN TAFFETA Heni Uswatun Ningsih Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia dengan ide, bakat, IPTEK, beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015 SPESIFIKASI TOPI RIMBA BRIMOB DAN SPN 1. BENTUK/DESAIN Bentuk/desain Topi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar selain pangan dan air karena hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini cukup besar, salah satunya
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)
Lebih terperinciPenerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,
Lebih terperinci3. PANEL KONTROL. 3.1 Deskripsi Panel Kontrol. 3.2 Layar A B C D E F
3. PANEL KONTROL 3.1 Deskripsi Panel Kontrol BAHASA INDONESIA 41 1 2 3 4 5 6 7 14 13 12 11 10 9 8 1 2 3 4 5 6 7 Knop Pemilih Program Tombol Sentuh Pilihan Perasan Tombol Sentuh Suhu Layar Opsi Kunci Pengaman
Lebih terperinci22 Aqustus 202 Lingkup Akreditasi. SNI ISO 17202:2O10 Dimensi kain tenun
*xnnt LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-023-IDN Fax. (02) 42228 Telp. (02) 4244835 23 Agustus 207 22 Aqustus 202 yang diuji renandatanqan sertifikat : Grace Ellen, S.Teks, M.M, lr. Milzar
Lebih terperinciterpal sebagai target produk yang akan dihasilkan dari pabrik tenun kain terpal ini.
Prg Rgncgnggn Pgbrik Terpgl BAB II PERANCANGAN PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Perancangan pabrik kain terpal ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bahan baku tekstil untuk keperluan sebagai kain penutup
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wisma 46 Kota BNI lantai 20, Jalan Jend. Sudirman, Kav. 1, Jakarta.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1.Sejarah Singkat Perusahaan IV.1.1.PT. Polychem Indonesia Tbk. PT. Polychem Indonesia Tbk (Perusahaan), didirikan dengan ak ta No.62 tanggal 25 April 1986. Perusahaan
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahuntahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan seksama,
Lebih terperinci