MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL"

Transkripsi

1 telk telk telk LBORTORIUM TEKNIK ELEKTRONIK DN TEKNIK DIGITL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 28 Purwokerto Status Revisi : 00 Tanggal Pembuatan : 5 Desember 204 MODUL MT KULIH PRKTIKUM TEKNIK DIGITL Disusun Oleh : Susanto telk SEKOLH TINGGI TEKNOLOGI TELEMTIK TELKOM JL. D.I. PNJITN 28 PURWOKERTO

2 telk telk LEMBR PENGESHN MODUL MT KULIH PRKTIKUM TEKNIK DIGITL Materi : Unit I : Rangkaian Gerbang Logika Unit II : Pencacah (ounter) Unit III : Register Telah disetujui dan disahkan untuk dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan praktikum di Laboratorium Ketua Program Studi D - Teknik Telekomunikasi Eka Wahyudi, S.T.,M.Eng telk Disusun Oleh : Susanto Purwokerto, 28 Januari 205 Mengesahkan, telk Kaur. Laboratorium Teknik Elektronika & Teknik Digital Jaenal rifin, S.T., M.Eng ii

3 telk telk telk Tata Tertib Laboratorium. Mahasiswa wajib mengenakan seragam yang telah ditentukan pihak kampus dan dilarang menggunakan kaos dan sandal. 2. Mahasiswa tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman dan makan atau minum didalam ruang laboratorium.. Laboratorium digunakan untuk aktivitas praktikum, workshop, pengujian alat tugas akhir dan segala kegiatan yang berhubungan laboratorium. Untuk kegiatan selain hal tersebut tidak diperbolehkan terkecuali mendapat ijin dari pengelola laboratorium. 4. Pengguna dilarang mengambil atau membawa keluar alat/bahan yang ada di laboratorium tanpa seijin pengelola laboratorium. 5. Menjaga kebersihan laboratorium dan membuang sampah pada tempatnya. 6. Mematuhi segala prosedur yang ditentukan pengelola laboratorium. Tata Tertib Praktikum di Laboratorium telk. Sebelum Praktikum. Praktikan wajib mematuhi tata tertib laboratorium yang berlaku. 2. Praktikan harus menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan.. Praktikan harus menguasai dasar teori dari unit modul yang akan dilakukan. 4. Praktikan akan diberi dan briefing pre-test oleh asisten atau dosen pengampu praktikum. 5. Praktikan melakukan pendaftaran mata kuliah praktikum yang diambil pada KRS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan laboratorium. 6. Praktikan diperbolehkan melakukan tukar-jadwal dengan praktikan lain setelah konfirmasi ke asisten praktikum dan mengisi formulir tukar-jadwal yang telah disediakan. 7. Praktikan wajib hadir tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Bila keterlambatan melebihi 0 menit maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum dan baginya tidak diberikan praktikum susulan. B. Selama Praktikum. Setiap unit modul sudah disediakan alat, tempat, dan bahan sendiri yang tidak boleh diubah, diganti, atau ditukar kecuali dengan sepengetahuan asisten. 2. Praktikan wajib membaca petunjuk langkah kerja dan mencatat hasil kerja praktikum yang tercantum dalam modul praktikum ataupun sesuai arahan asisten atau dosen pengampu.. pabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan langkah kerja praktikum, praktikan harus segera melapor pada asisten. 4. Khusus untuk praktikum yang berhubungan dengan sumber arus atau tegangan, setelah selesai menyusun rangkaian sesuai langkah kerja, praktikan iii

4 telk telk telk telk harus melapor kepada asisten, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan atau arus tanpa seijin asisten. 5. Segala kerusakan yang terjadi karena kelalaian ataupun kesalahan praktikan akibat tidak mengikuti langkah kerja praktikum ditanggung oleh praktikan yang bersangkutan dan wajib untuk dilakukan penggantian paling lambat (satu) minggu setelah terjadinya kerusakan. 6. Praktikan yang berhalangan praktikum, wajib memberitahukan kepada dosen praktikum maksimal hari sebelum praktikum diadakan dengan menyertakan surat alasan tidak hadir saat praktikum dan bagi yang sakit menyertakan surat dokter (terkecuali bagi yang mendadak hari disaat praktikum yang bersangkutan sakit, ada pertimbangan tersendiri). Jika tidak, maka bagi yang bersangkutan diberikan praktikum susulan. 7. Praktikan tidak diperkenankan bersenda gurau dan atau meninggalkan ruangan praktikum tanpa seijin asisten atau dosen pengampu, serta bersikap tidak sopan terhadap para asisten atau dosen pengampu. 8. Praktikan diwajibkan mengembalikan alat-alat yang digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan praktikum sebelum mendapat izin dari asisten atau pengampu praktikum.. Setelah Praktikum. Lembar data praktikum wajib mendapatkan persetujuan atau tanda tangan dari asisten, bila tidak maka data tersebut akan dinyatakan tidak sah. 2. Laporan praktikum dikumpulkan ke asisten sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.. Praktikan akan diberi pos-test oleh asisten praktikum atau dosen pengampu. iv

5 telk TUJUN PRKTIKUM UNIT I : RNGKIN GERBNG LOGIK. Mengenal dan memahami rangkaian gerbang logika digital. 2. Dapat membuat tabel kebenaran dan persamaan Boolean dari suatu rangkaian digital.. Mengenal cara mendesign rangkaian digital dari suatu persamaan minterm ataupun maxterm yang sederhana dengan bantuan Karnaugh Map. 4. Mengenal cara mendesign suatu rangkaian digital dari suatu tabel kebenaran baik bentuk persamaan minterm ataupun maxterm. LT DN BHN. Digital Experimenter. 2. Kabel onector. DSR TEORI telk Didalam rangkaian digital dikenal tiga macam rangkaian gerbang logika dasar yaitu gerbang OR, ND dan NOT. Gerbang OR adalah gerbang penjumlahan dimana gerbang logika ini keluarannya akan berlogika jika salah satu atau semua masukannya berlogika dan keluarannya akan berlogika 0 jika dan hanya jika semua masukannya berlogika 0. Simbol dan Tabel kebenarannya sebagai berikut : Tabel Kebenaran : telk B Y = + B Gerbang nd adalah gerbang perkalian dimana output akan berlogika jika dan hanya jika semua inputnya berlogika dan outputnya akan berlogika 0 jika salah satu masukannya berlogika 0. Simbol dan Tabel kebenarannya sebagai berikut : telk Modul I. Rangkaian Gerbang logika

6 telk Tabel Kebenaran : Gerbang Not atau sering disebut Inverter adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi sebagai pembalik. Bila inputnya diberikan logika maka keluarannya akan berlogika 0 dan sebaliknya. Simbol gerbang Not adalah sebagai berikut : Tabel kebenaran : Karnaugh Map Merupakan merupakan suatu cara penyederhanaan persamaan Boolean yang paling sederhana, dikenal ada 2 bentuk persamaan yakni persamaan minterm dan maxterm. Bentuk persamaan minterm sering dikenal dengan sum of product (penjumlahan dari perkalian) kebalikan dari persamaan maxterm, product of sum (perkalian dari penjumlahan). telk Suatu persamaan minterm : B Y Y B B B Modul I. Rangkaian Gerbang logika 2 B B B B Maka persamaan Boolean-nya : 0 Y B B Rangkaian kombinasi yang terjadi : telk B Y =. B Y 0 0 telk

7 telk telk Data Hasil Praktikum : Hari/Tanggal Prak. :.. Nama praktikan :.. No. MHS :.. Partner :. Nama : No. MHS. : 2. Nama : No. MHS. : Nama asisten : Paraf asisten : Dengan menggunakan Digital Experimenter : telk. Buat tabel kebenaran (truth table) dari : # Gerbang ND dan NND 4 masukan # Gerbang OR dan NOR 4 masukan INPUT OUTPUT INPUT OUTPUT D B Y Y D B Y Y Buat tabel kebenaran dan persamaan aljabar Boole dari rangkaian berikut : telk B Y Modul I. Rangkaian Gerbang logika

8 telk telk. Buat tabel kebenaran dan persamaan aljabar Boole dari rangkaian Half dder berikut : 4. Dengan menggunakan I 7400 (NND 2 Input) buat tabel kebenaran : # Gerbang OR B Y # Gerbang EX-OR (Exclusive OR) Y X Sum arry B Y Tugas dari tabel kebenaran berikut buat rangakaian kombinasi logika yang mungkin dapat terbentuk sertakan persamaan aljabar Boolean-nya.(Persamaan minterm) B Y telk telk Tugas: Dengan Karnaugh Map sehingga dapat diperoleh persamaan Boolean lebih sederhana, susun rangkaian digital dari persamaan tsb. Modul I. Rangkaian Gerbang logika 4

9 telk telk telk telk 5. Dari data tabel kebenaran yang diperoleh pada laporan akhir lakukan pembahasan dengan menyertakan persamaan Boolean yang mungkin, selanjutnya berikan kesimpulan anda. Modul I. Rangkaian Gerbang logika 5

10 telk TUJUN PRKTIKUM UNIT II : PENH (OUNTER). Dapat merangkai rangkaian pencacah naik (up counter) sinkron dan asinkron modulo- 8, modulo-6 dan BD dengan menggunakan JK flip-flop dan beberapa rangkaian logika. 2. Mengamati dan memahami pembentukan suatu rangkaian pencacah sinkron dan asinkron dengan menggunakan JK flip-flop dan beberapa rangkaian logika.. Mampu menjelaskan perbedaan pokok antara pencacah sinkron dan asinkron. LT DN BHN. Digital Experimenter. 2. Kabel onector. DSR TEORI telk telk Suatu rangkaian pencacah biasanya terbentuk dari beberapa flip-flop (FF) dan disusun menurut suatu cara yang tergantung pada macam pencacahnya. Penyusunan suatu pencacah dari suatu rangkaian flip-flop mengikuti urutan perubahan dari output flip-flop yang telah ditentukan melalui suatu tabel pencacah. Untuk menyusun sejumlah flip-flop agar memenuhi urutan perubahan yang telah ditentukan ini tergantung pada macam pencacah, yakni sinkron atau tak sinkron dan jenis flip-flop yang digunakan. Pada pencacah sinkron saat perubahan dari output FF terjadi secara serempak sesaat setelah terjadi pulsa input. Hal ini disebabkan karena pulsa input dimasukkan pada input klok dari setiap FF. Dengan cara ini hal yang perlu dikerjakan adalah mengatur harga input data dari FF yang digunakan agar perubahan outputnya sesuai dengan tabel pencacahan. Untuk JKFF tabel kebenarannya diperlihatkan pada tabel, sedang pengaturan dari harga J dan K untuk setiap macam perubahan seperti pada tabel 2. ( n dan n+ berturut-turut adalah output sebelum dan sesudah pulsa klok) telk Tabel. J K n n+ Tabel 2. n n+ J K X X X 0 0 X = low 0 = high 0 X = don t care Modul II. Pencacah (ounter) 6

11 telk gar output dari FF berubah dari 0 0, dari tabel baris ke- dan terlihat bahwa harga J harus 0, sedangkan harga dari K boleh 0 atau. Hal ini dituliskan pada tabel 2 baris (X = bisa 0 atau ). Tabel 2 disebut tabel transisi dari JKFF. Jadi dengan demikian kalau urutan perubahan dari output FF telah ditentukan, maka dapat dibuat harga tabel J dan K dari setiap FF untuk setiap harga kombinasi B. Dari tabel seperti ini dapat diperoleh persamaan J dan K sebagai fungsi, B, dan. Pencacah Sinkron Modulo-8 Tabel. Pencacahan Modulo-8 acah ke- B Mula-mula output FF dari pencacah ini, B = 000, dari tabel pencacahan (Tabel ) dapat dilihat bahwa setelah ada pulsa masuk, output FF-nya berubah menjadi 00. Dengan melihat Tabel 2, pada keadaan B = 00 maka kondisi J dan K masingmasing flip-flop : : 0 0 maka J = 0 dan K = X B : 0 0 maka J B = 0 dan K B = X : 0 maka J = dan K = X Demikian juga pada keadaan B = 00, yang berubah menjadi 00 kalau ada pulsa masuk, maka : telk : 0 0 maka J = 0 dan K = X B : 0 maka J B = dan K B = X : 0 maka J = X dan K = telk Demikian seterusnya, kalau hal ini kita kerjakan untuk setiap harga B yang mungkin dari pencacah biner modulo-8, maka terbentuklah Tabel 4 yang merupakan tabel kebenaran dari J dan K setiap FF sebagai fungsi dari, B, dan. telk Modul II. Pencacah (ounter) 7

12 telk Tabel 4. Kondisi J dan K dari setiap FF pada pencacah sinkron modulo-8 B J K J B K B J K X 0 X X X X X X X 0 X 0 X X X 0 0 X 0 0 X X 0 X 0 X X 0 X 0 X 0 X X X X Dari tabel 4, kalau dipilih semua J = X = 0, maka terlihat bahwa J = hanya pada keadaan B = 0, dalam persamaan Boole dapat dituliskan J. Tetapi dengan memilih J = X = untuk keadaan B =, maka persamannya : J J J telk B B B ( ) B Sehingga persamaan menjadi lebih sederhana. Dengan menggunakan Karnaugh Map dari tabel 4 akan diperoleh pemetan untuk nilai J, J B, K dan K B sebagai berikut : B B X X 0 X X X X X X 0 J B Modul II. Pencacah (ounter) 8 K B X X 0 0 X 0 0 X X X X X J B telk Tabel 5. Pemetaan untuk J, J B, K dan K B Untuk mengetahui X mana yang dipilih =, bentuklah kotak gabungan sebesarbesarnya yang terdiri dari 2 n kotak kecil (n = 0,,2,, ) yang berisi atau X lihat Tabel 5. Maka kalau X yang dalam kotak gabungan dipilih =, akan diperoleh persamaan sederhana versi Karnaugh Map. Kotak gabungan dapat berjumlah 2 buah atau lebih, dan perlu diketahui bahwa kotak gabungan harus berbentuk persegi. Dengan pemilihan ini dapat dibuktikan persamaan yang diperoleh adalah : J = K = B dan J B = K B = telk K B B

13 telk Sedangkan untuk J dan K dari tabel 4 dapat dilihat bahwa kalau dipilih semua X =, maka rangkaian pencacah biner modulo-8 seperti Gambar 2.. Pencacah Sinkron Modulo-6 Gambar 2. Pencacah sinkron modulo-8 Tabel 6. Pencacahan Modulo-6 acah ke- B Untuk pencacah ini diperlukan buah flip-flop. Dari tabel pencacahnya (tabel 6) dan tabel transisi JKFF (tabel 2) maka pengaturan harga dari J dan K setiap flip-flop sebagai fungsi dari B dan ditunjukkan pada tabel 7. Karena harga dari percobaan ini tidak pernah 0 dan, maka harga J dan K untuk harga ini boleh diisi sembarang (=X). telk telk Tabel 7. Kondisi J dan K dari setiap FF pada pencacah sinkron modulo-6 B J K J B K B J K X 0 X X X X X X X 0 X 0 X X X 0 0 X 0 0 X X 0 X 0 X X 0 0 X X X X X X X X X X X X telk Modul II. Pencacah (ounter) 9

14 telk Dengan menggunakan map Karnaugh, maka dapat dibuktikan bahwa persamaan paling sederhana yang diperoleh adalah : pada gambar. telk J K B B J J B K Modul II. Pencacah (ounter) 0 K Dengan demikian rangkaian dari pencacah biner sinkron modulo-6 ditunjukkan Pencacah BD Sinkron telk Tabel 8. Pencacahan BD Sinkron acah ke- B D Pencacah ini menggunakan 4 buah flip-flop. Dari tabel pencacahan (tabel 8) dan tabel transisi JKFF (tabel 2) dapat dibuat tabel kebenaran J dan K setiap flip-flop sebagai fungsi dari B dan D. Perlu diingat bahwa output dari pencacah ini B D tidak pernah mempunyai harga 00, 0, 00, 0, 0 dan, sehingga harga J dan K untuk keadaan ini diisi X. Dapat dibuktikan bahwa tabel kebenarannya dalam bentuk map Karnaugh terlihat pada tabel berikut : telk

15 telk telk B D B D X X 00 X X X X X 0 X X X 0 X X X X X X X X 0 X X X X J B D Modul II. Pencacah (ounter) K B D 00 0 X X 0 00 X 0 X X 0 0 X X 0 0 X 0 X X X X X X X X 0 0 X X X 0 X 0 X X J B B D K B B D X 0 00 X X X X 0 X 0 0 X X X X X X X X X X 0 X X X X X X J Dari tabel atas, dapat diperoleh persamaan sbb : J K B D D telk J K B B D D J K K D Sedangkan J D dan K D dari tabel kebenarannya dengan mudah dapat dilihat bahwa kalau dipilih semua X =, maka diperoleh persamaan J D = K D =. Rangkaian dari pencacah BD sinkron yang terbentuk ditunjukkan pada gambar. telk D

16 telk telk DT HSIL PRKTIKUM : Hari/tanggal prak. : Nama praktikan : No. MHS : Partner :. Nama : No. MHS. : 2. Nama : No. MHS. : Nama asisten : Paraf asisten : Dengan menggunakan Digital Experimenter :. Pencacah sinkron a) Pencacah biner modulo-8 Dari rangkaian berikut, lengkapi tabel kebenarannya. Gambar 2. Pencacah sinkron modulo-8 telk b) Pencacah biner modulo-6 Dari rangkaian berikut, lengkapi tabel kebenarannya. Gambar 2.2 Pencacah sinkron modulo-6 telk Pulsa klok Keluaran ke- B Modul II. Pencacah (ounter) 2

17 telk Pulsa klok Keluaran Pulsa klok Keluaran ke- B ke- B c) Pencacah BD (Binary ode Decimal) Pulsa klok Keluaran ke- D B telk telk Gambar 2. Pencacah sinkron BD B. Pencacah tak sinkron a) Pencacah biner modulo-8 Dari rangkaian berikut, lengkapi tabel kebenarannya. Gambar 2.4 Pencacah tak sinkron modulo-8 telk Pulsa klok Keluaran ke- B Modul II. Pencacah (ounter)

18 telk b) Pencacah biner modulo-6 Gambar 2.5 Pencacah tak sinkron modulo-6 c) Pencacah BD (Binary oded Decimal) Pulsa klok Keluaran ke- D B telk telk Gambar 2.6 Pencacah tak sinkron BD telk Pulsa klok Keluaran ke- B Pada laporan akhir lakukan pembahasan antara pencacah sinkron dan tak sinkron, sehingga diperoleh perbedaan yang jelas antara keduanya, kemudian berikan kesimpulan anda. Modul II. Pencacah (ounter) 4

19 telk telk TUJUN PRKTIKUM UNIT III : REGISTER. Mampu merangkai suatu rangkaian register dari rangkaian flip-flop dan gerbang logika dasar. 2. Mengamati dan memahami pembrntukan dari beberapa jenis register dengan menggunakan JK flip-flop dan beberapa rangkaian logika.. Mampu menjelaskan prinsip kerja suatu register. LT DN BHN. Digital Experimenter. 2. Kabel onector. PENDHULUN Dalam sistem digital, register pada umumnya digunakan untuk menyimpan data sementara untuk kemudian diproses atau diganti data yang baru. Register adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi. Dengan mempelajari bermacam-macam flip-flop, dapatlah dimengerti bahwa yang disebut register itu tidak lain adalah alat untuk menyimpan data yang berupa satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Hal itu dimaksudkan, bahwa register yang paling sederhana hanya terdiri dari satu flipflop saja, yang berarti hanya dapat menyimpan data yang terdiri dari satu bit bilangan biner saja yaitu 0 atau. da dua cara untuk menyimpan dan mengambil data dari suatu register yaitu cara parallel dan cara serial. ara paralel berarti data yang terdiri dari beberapa bit dimasukkan ataupun dikeluarkan dari suatu register secara serempak, sedangkan serial berarti bit demi bit dari data yang dimasukkan ataupun dikeluarkan secara beruntun/berderetan. Sehingga berdasarkan operasi ini, register dibedaka menjadi 4 macam yaitu: telk a. Register Paralel In Paralel Out (PIPO) b. Register Serial In Paralel Out (SIPO) c. Register Serial In Serial Out (SISO) d. Register Paralel In Serial Out (PISO) telk Modul III. Register t t t t t t t t t

20 telk telk LNGKH KERJ Dengan menggunakan Digital Experimenter atau trainer digital yang ada, buatlah rangkaian seperti gambar berikut: Fungsi keterangan : Input (masukan) Output (keluaran) Sinyal Kontrol : Gambar.. Register : E E 5 (data paralel), SE (data serial). : 5 (Output Flip-flop), O -O 5 (Output Register) S : ktivasi masukan paralel (ktive Low) R : RESET (ktive Low) T : Input sinyal pulsa / klok OE : ktivasi keluaran paralel (ktive Low). REGISTER SISO (REGISTER SERIL IN SERIL OUT) Pada register ini sinyal clock T berfungsi untuk menggeser data masukan serial. tur kondisi awal sinyal kontrol R= dan OE=0, masukan data serial pada SE sesuai pada tabel hasil percobaan yang disinkronkan dengan tombol T (tombol ditekan setelah penyetingan data pada SE). mati dan catat keluaran dari register. telk telk Modul III. Register 4 t t t t t t t t t

21 telk telk 2. REGISTER PIPO (REGISTER PRLEL IN PRLEL OUT) Dengan kondisi awal sinyal kontrol S=, OE=0 dan R=, berilah masukan pada E5-E kemudaian ubah kondisi S=0. mati dan catat keluaran O-O5 setelah kondisi OE=.. REGISTER PISO (REGISTER PRLEL IN SERIL OUT) Pada register ini sinyal clock T berfungsi untuk menggeser data keluaran serial. Kondisi awal sinyal kontrol R=, dan S=. Masukan data paralel pada E-E5 sesuai tabel hasil percobaan, kemudian atur S=0. mati dan catat keluaran register O-O5. 4. REGISTER SIPO (REGISTER SERIL IN PRLEL OUT) Pada register ini sinyal clock T berfungsi untuk menggeser data masukan serial. tur kondisi awal sinyal kontrol R= dan OE=, masukan data serial pada SE sesuai pada tabel hasil percobaan yang disinkronkan dengan tombol T (tombol ditekan setelah penyetingan data pada SE). mati dan catat keluaran dari flip-flop. ktifkan OE=0, untuk melihat keluaran paralel register. telk telk Modul III. Register 5 t t t t t t t t t

22 telk telk Hasil Praktikum Teknik Digital Modul III REGISTER. Register SISO (Serial Input Serial Output) Klok Input Seri telk Output Register O5 O4 O O2 O 2. Register PIPO (Paralel Input Paralel Output) INPUT PRLEL OUTPUT REGISTER E5 E4 E E2 E O5 O4 O O2 O telk Modul III. Register 5 t t t t t t t t t

23 telk telk Hasil Praktikum Teknik Digital. Register PISO (Paralel Input Serial Output) KLOK INPUT PRLEL OUTPUT REGISTER E5 E4 E E2 E O5 O4 O O2 O Register SIPO (Serial Input Paralel Output) KLOK INPUT SERIL OE telk telk OUTPUT FLIP-FLOP OUTPUT REGISTER O5 O4 O O2 O Modul III. Register 6 t t t t t t t t t

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 2015 A. Standar Kompetensi MODUL I ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Kuliah Semester : Praktikum Teknik

Lebih terperinci

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto telk telk LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 28 Purwokerto Status Revisi : 00 Tanggal Pembuatan : 5 Desember 204 MODUL MATA

Lebih terperinci

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN LANJUT

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN LANJUT DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN LANJUT Disusun oleh: Agus Priyanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA LABORATORIUM PEMROGRAMAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL.DI.PANJAITAN 128

Lebih terperinci

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Disusun oleh: Agus Priyanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA LABORATORIUM PEMROGRAMAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL.DI.PANJAITAN

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN CATU DAYA

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN CATU DAYA telk telk telk LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto Status Revisi : 00 Tanggal Pembuatan : 5 Desember 2014 MODUL

Lebih terperinci

=== PENCACAH dan REGISTER ===

=== PENCACAH dan REGISTER === === PENCACAH dan REGISTER === Pencacah Pencacah adalah sebuah register yang mampu menghitung jumlah pulsa detak yang masuk melalui masukan detaknya, karena itu pencacah membutuhkan karakteristik memori

Lebih terperinci

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian Pertemuan ke 2 1 BAB I Rangkaian Sekuensial (2) Deskripsi Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi elemen flip-flop pada counter dan register serta clock mode, pulse mode, dan level mode. Manfaat Memberikan

Lebih terperinci

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER

PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER Aplikasi flip-flop yang paling luas pemakaiannya adalah sebagai komponen pembangun pencacah dan register. Pencacah termasuk dalam kelompok rangkaian sekuensial yang merupakan

Lebih terperinci

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder 6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mengenal beberapa jenis register. 2. Menyusun rangkaian register. 3. Mempelajari cara kerja

Lebih terperinci

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER BAB VIII REGISTER DAN OUNTER 8.1 Register Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpan data sementara sebelum data diolah lebih lanjut. Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop. Setiap flip-flop

Lebih terperinci

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner

Lebih terperinci

BAB VIII COUNTER (PENCACAH)

BAB VIII COUNTER (PENCACAH) EKNIK DIGIAL - COUNER/HAL. BAB VIII COUNER (PENCACAH) Sebuah Flip-flop akan mempunyai dua keadaan yaitu keadaan reset (Q = ) dan set (Q = ). Sehingga untuk sederetan n buah FF akan mempunyai 2 keadaan

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR DISUSUN OLEH : Rendy Andriyanto (14102035) Sania Ulfa Nurfalah (14102039) LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA RINI DWI PUSPITA

GERBANG LOGIKA RINI DWI PUSPITA SMKN 3 BUDURN GERBNG LOGIK RINI DWI PUSPIT 207 J L. J E N G G O L O C S I D O R J O 0 BB I PENDHULUN. Deskripsi Relasi logik dan fungsi gerbang dasar merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR I. PENDAHULUAN Gerbang logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih masukan tetapi hanya menghasilkan satu keluaran berupa tegangan tinggi ( 1 ) dan tegangan rendah ( 0 ).

Lebih terperinci

REGISTER DAN COUNTER.

REGISTER DAN COUNTER. REGISTER DAN COUNTER www.st3telkom.ac.id Register Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.

Lebih terperinci

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop 1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur

Lebih terperinci

JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital)

JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital) JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital) Oleh: EKO SARIYANTO 0917041026 SITI KHOLIFAH 1017041042 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 Register adalah

Lebih terperinci

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL ELECTRA ELECTRONIC TRAINER alexandernugroho@gmail.com HP: 08112741205 2/23/2015 BAB I GERBANG DASAR 1. 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta diklat / siswa dapat : Memahami konsep dasar

Lebih terperinci

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan 8. TRANSFER DATA I. Tujuan 1. Membuat rangkaian transfer data seri dan transfer data secara paralel dengan menggunakan IC yang berisi JK-FF dan D-FF. 2. Mengamati operasi transfer data seri dan dan transfer

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum REGISTER

Jobsheet Praktikum REGISTER REGISTER A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja register.. Menerapkan register SISO, PISO, SIPO dan PIPO dalam rangkaian

Lebih terperinci

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter B III COUNTER OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter 3.1 Counter secara umum Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter membutuhkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB VII REGISTER. Keluar dan masuknya data ke dalam register dapat dilakukan dengan 2 cara:

BAB VII REGISTER. Keluar dan masuknya data ke dalam register dapat dilakukan dengan 2 cara: TEKNIK IGITAL-REGISTER/HAL. BAB VII REGISTER REGISTER Sebuah flip flop dapat digunakan untuk menyimpan data bit, sehingga jika ada sederetan dari n buah FF, maka dapat dipergunakan untuk menyimpan data

Lebih terperinci

BAB 7 REGISTER Register

BAB 7 REGISTER Register BAB 7 - REGISTER/HAL. 98 BAB 7 REGISTER 7.. Register Sebuah flip flop dapat digunakan untuk menyimpan data bit, sehingga jika ada sederetan dari n buah FF, maka dapat dipergunakan untuk menyimpan data

Lebih terperinci

BAB 1. KONSEP DASAR DIGITAL

BAB 1. KONSEP DASAR DIGITAL 1. KONSEP DSR DIGITL Materi : 1. Representasi entuk Digital dan nalog 2. entuk Sinyal Digital 3. Transmisi Serial & Paralel 4. Switch dalam Rangkaian Elektronika 5. Gerbang Logika Dasar 6. Tabel Kebenaran

Lebih terperinci

Register & Counter -7-

Register & Counter -7- Sistem Digital Register & Counter -7- Missa Lamsani Hal 1 Register dan Pencacah Register adalah kumpulan elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Pencacah (counter) adalah merupakan

Lebih terperinci

Tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Digital

Tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Digital Tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Digital Pengertian Flip-Flop Atau juga bisa seperti berikut Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta rangkaian sekuensial lain

Lebih terperinci

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA) #14 TEORI DSR DIGITL (GERNG LOGIK) Gerbang logika dapat didefinisikan sebagai peralatan yang dapat menghasilkan suatu output hanya bila telah ditentukan sebelumnya kondisi input yang ada. Dalam hal ini

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA) #14 TEORI DSR DIGITL (GERNG LOGIK) Gerbang logika dapat didefinisikan sebagai peralatan yang dapat menghasilkan suatu output hanya bila telah ditentukan sebelumnya kondisi input yang ada. Dalam hal ini

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK DIGITAL

MAKALAH TEKNIK DIGITAL MAKALAH TEKNIK DIGITAL FLIP FLOP DISUSUN OLEH : Bayu Rahmawan 14102012 Moh. Fajar Faisaldy 14102027 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2014 i KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === === PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === Rangkaian Sekuensial, adalah rangkaian logika yang keadaan keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan kondisi rangkaian saat itu. Variabel Masukan Keadaan

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

REGISTER. uart/reg8.html

REGISTER.  uart/reg8.html PERTEMUAN 11 REGISTER http://tams-www.informatik.uni-hamburg.de/applets/hades/webdemos/45-misc/30- uart/reg8.html Sasaran Pertemuan 11 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Register yang terdiri dari :

Lebih terperinci

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE SISTEM DIGITL 16 2 GERNG LOGIK & LJR OOLE Gerbang Logika (Logical Gates) atau gerbang digital merupakan komponen dasar elektronika digital. erbeda dengan komponen elektronika analog yang mempunyai tegangan

Lebih terperinci

BAB V GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE

BAB V GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE V GERNG LOGIK DN LJR OOLE Pendahuluan Gerbang logika atau logic gate merupakan dasar pembentukan system digital. Gerbang ini tidak perlu kita bangun dengan pengkawatan sebab sudah tersedia dalam bentuk

Lebih terperinci

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R MODUL IV FLIP-FLOP I. Tujuan instruksional khusus. Membangun dan mengamati operasi dari R FF NAND gate dan R FF NOR gate. 2. Membangun dan mengamati operasi logika dari R FF Clocked. 3. Mengamati cara

Lebih terperinci

P E N C A C A H 7.1 Pencacah Berurutan dan tak berurutan

P E N C A C A H 7.1 Pencacah Berurutan dan tak berurutan 7 P E N H Rangkaian pencacah (counter) merupakan rangkaian yang sederhana dan sangat umum pemakaiannya dalam sistem-sistem digital, baik dalam sistem yang kecil-kecil maupun dalam sistem besar seperti

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK No. LST/EKO/DEL 214/11 Revisi : 01 Tgl : 28 Maret 2010 Hal 1 dari 6 1. Kompetensi Memahami cara kerja beberapa jenis register 2. Sub Kompetensi Memahami cara kerja dan bisa membuat rangkaian

Lebih terperinci

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop FLIP-FLOP FLIP-FLOP merupakan suatu rangkaian yang terdiri sdari dua elemen aktif (Transistor) yang erjanya saling bergantian. Fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Menyimpan bilangan biner 2. Mencacah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter?

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum melakukan percobaan, ada baiknya kita mempelajari serta memahami setiap percobaan yang akan kita lakukan. Tanpa disadari dalam membuat suatu makalah kita pasti

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya,

KATA PENGANTAR. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, KT PENGNTR Segala puji bagi llah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul TEKNIK DIGITL KOMPUTER ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih

Lebih terperinci

Prodi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ubudiyah Indonesia. Ceramah, diskusi dan Demonstrasi

Prodi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ubudiyah Indonesia. Ceramah, diskusi dan Demonstrasi Prodi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ubudiyah Indonesia MATA KULIAH / KODE Elektronika Digital 3 SKS CAPAIAN PEMBELAJARAN: KODE MK PRASYARAT CSE 214 TEORI PRAKTIK

Lebih terperinci

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tema : Gerbang Logika Dasar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Definisi Gerbang Logika Dasar 2. Gerbang-gerbang Logika Dasar 3. Tujuan

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA DASAR

GERBANG LOGIKA DASAR GERNG LOGIK DSR Gerbang Logika blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital Sebuah gerbang logika mempunyai satu terminal output dansatuataulebihterminal input Output-outputnya bisa bernilai

Lebih terperinci

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1 Sistem Digital Dasar Digital -4- Missa Lamsani Hal 1 Materi SAP Gerbang-gerbang sistem digital sistem logika pada gerbang : Inverter Buffer AND NAND OR NOR EXNOR Rangkaian integrasi digital dan aplikasi

Lebih terperinci

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, urdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan :. Mempelajari cara kerja pencacah biner sinkron dan tak sinkron, 2. Merealisasikan pencacah biner

Lebih terperinci

1). Synchronous Counter

1). Synchronous Counter Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counterdigunakan untuk berbagai operasi

Lebih terperinci

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto Status Revisi : 00 Tanggal Pembuatan : 5 Desember 2014 MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM SISTEM

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial Arsitektur Komputer Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial 1 Rangkaian Logika Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang kondisi

Lebih terperinci

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA 1. Gerbang AND, OR dan NOT Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3 1. Kompetensi FAKULTAS TEKNIK No. LST/PTI/PTI6205/02 Revisi: 00 Tgl: 8 September 2014 Page 1 of 6 Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung jawab dan dapat

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 4 : Sistem Elektronika Digital Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami Dasar-Dasar Elektronika Digital Sub Capaian Pembelajaran

Kegiatan Belajar 4 : Sistem Elektronika Digital Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami Dasar-Dasar Elektronika Digital Sub Capaian Pembelajaran Kegiatan Belajar 4 : Sistem Elektronika Digital Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami Dasar-Dasar Elektronika Digital Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menganalisis Rangkaian Logika Menganalisis

Lebih terperinci

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER BAB VIII REGISTER DAN COUNTER 8.1 Register Register adalah kumpulan dari elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register yang paling sederhana tidak lebih dari sebuah penyimpan kata

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA STIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : SISTEM DIGITAL Kode Mata : DK - 15303 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Setelah

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM DIGITAL LPORN PRKTIKUM LBORTORIUM DIGITL NOMOR PERCOBN : 02 JUDUL PERCOBN : GERBNG UNIVERSL KELS / GROUP : TELKOM- 2B / 02 NM NGGOT : 1. NIS DIN 2. RIEF TRISMORO K. 3. INDH DIN PRTIWI D O S E N : BENN NIXON, Md.

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN FORMULIR No. Formulir 1 dari 13 Pertemuan Ke : 1 5 6 7 8 9 10 Mahasiswa mengetahui tentang Mahasiswa memiliki penge- Sistem bilangan pada teknik 1. Sistem bilangan desimal Pendahuluan 1. Perkenalan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FULTS TENI UNIVERSITS NEGERI YOGYRT L SHEET TENI IGITL Semester 3 LS 6 : OUNTER 4 X 60 Menit No. LST/EO/EL 214/06 Revisi : 01 Tgl : 28 Maret 2010 Hal 1 dari 9 1. ompetensi Memahami cara kerja rangkaian

Lebih terperinci

KODE MATA KULIAH : PTI6205 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd.

KODE MATA KULIAH : PTI6205 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PRAKTIK TEKNIK DIGITAL No. SIL/PTE/PTI6205/01 Revisi : 00 Tgl : Des 2014 Hal dari MATA KULIAH : Teknik Digital KODE MATA KULIAH : PTI6205 SEMESTER

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Lanjut Dosen Pengampu : Ahmad Aminudin, M.Si Oleh : Aceng Kurnia Rochmatulloh (1305931)

Lebih terperinci

Flip-Flop (FF) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

Flip-Flop (FF) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Flip-Flop (FF) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom November 2015 Urut-Urutan Pembentukan Flip-Flop Fungsi Boolean

Lebih terperinci

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari

Lebih terperinci

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya:

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya: ALJABAR BOOLEAN Aljabar Boolean Aljabar Boolean adalah aljabar yang menangani persoalan-persoalan logika. Aljabar Boolean menggunakan beberapa hukum yang sama seperti aljabar biasa untuk fungsi OR (Y =

Lebih terperinci

Bab XI, State Diagram Hal: 226

Bab XI, State Diagram Hal: 226 Bab XI, State Diagram Hal: 226 BAB XI, STATE DIAGRAM State Diagram dan State Table Untuk menganalisa gerbang yang dihubungkan dengan flip-flop dikembangkan suatu diagram state dan tabel state. Ada beberapa

Lebih terperinci

LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER

LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER TUJUAN 1. Untuk mempelajari dan mendesain berbagai counter menggunakan gerbang dan Flip-Flop. 2. Untuk menyimulasikan berbagai counter dan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test Mahasiswa :

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Nama : ALI FAHRUDDIN NIM : DBC Kelas : K Modul : IV (Minimisasi Fungsi 3 Variabel)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Nama : ALI FAHRUDDIN NIM : DBC Kelas : K Modul : IV (Minimisasi Fungsi 3 Variabel) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL Nama : ALI FAHRUDDIN NIM : DBC 113 046 Kelas : K Modul : IV (Minimisasi Fungsi 3 Variabel) JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test Mahasiswa : Mendengarkan,

Lebih terperinci

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT No. LST/EKO/DEL 214/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Februari 2010 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Memahami cara kerja gerbang logika dasar dan gerbang perluasan logika dasar 2. Sub Kompetensi - Membuat rangkaian dengan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK-045329 Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test

Lebih terperinci

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN A III GERANG LOGIKA DAN ALJAAR OOLEAN 3. Pendahuluan Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lainnya kadang-kadang dianggap oleh orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya peralatan elektronika

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 PENCACAH

PERTEMUAN 12 PENCACAH PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod

Lebih terperinci

= = = T R = sifat memori. 2. Monostable. Rangkaian. jadi. C perlahan naik. g muatan. pulsa. Lab Elektronika. terjadi di. Industri. Iwan.

= = = T R = sifat memori. 2. Monostable. Rangkaian. jadi. C perlahan naik. g muatan. pulsa. Lab Elektronika. terjadi di. Industri. Iwan. RANGKAIAN SEKUENSIAL Rangkaian digital jenis sekuensial sangat berbeda dengan jenis kombinatorial. Rangkaian kombinatorial terdiri dari kombinasi gerbang-gerbang dan mempunyai sifat khas yaitu bahwa output

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer /26/26 DCHB3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Desain Rangkaian Logika Kombinasional /26/26 DCHB3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer /26/26 Inti pembelajaran Bisa merealisasikan persamaan Boolean

Lebih terperinci

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari operasi dari gerbang logika dasar. 2. Untuk membangun rangkaian logika dari persamaan Boolean. 3. Untuk memperkenalkan beberapa konsep dasar dan

Lebih terperinci

MODUL 4 GERBANG LOGIKA KOMBINASIONAL

MODUL 4 GERBANG LOGIKA KOMBINASIONAL STMIK STIKOM LIKPPN MODUL 4 GERNG LOGIK KOMINSIONL. TEM DN TUJUN KEGITN PEMELJRN. Tema : Gerbang Logika Kombinasional 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Gerbang Logika NND 2. Gerbang Logika NOR 3. Gerbang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 11 REGISTER. misc/30-uart/reg8.html

PERTEMUAN 11 REGISTER.  misc/30-uart/reg8.html PERTEMUAN 11 REGISTER http://tams-www.informatik.uni-hamburg.de/applets/hades/webdemos/45- misc/30-uart/reg8.html Sasaran Pertemuan 11 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Register yang terdiri dari :

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 2013 / 2014

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 2013 / 2014 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 23 / 24 MODUL 4 REGISTER, COUNTER DAN MEMORI OLEH KELOMPOK B ADE ILHAM FAJRI 5358 FRANKY SETIAWAN DALDIRI 5383 KELAS : B ASISTEN PEMBIMBING RISYANGGI AZMI FAIZIN

Lebih terperinci

2. GATE GATE LOGIKA. I. Tujuan 1. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika.

2. GATE GATE LOGIKA. I. Tujuan 1. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika. 2. GTE GTE LOGIK I. Tujuan. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika. II. Dasar Teori Gerbang Logika merupakan dasar pembentuk

Lebih terperinci

DASAR DASAR TEKNOLOGI DIGITAL Oleh : Sunarto YBØUSJ

DASAR DASAR TEKNOLOGI DIGITAL Oleh : Sunarto YBØUSJ DSR DSR TEKNOLOGI DIGITL Oleh : Sunarto YØUSJ UMUM erbeda dengan teknologi analog, dalam teknologi digital hanya dikenal voltage tinggi (high) dan voltage rendah (low). Pada perhitungan perhitungan, high

Lebih terperinci

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan I. Tujuan UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI 1. Dapat membuat rangkaian kombinasi dan gerbang logika dasar 2. Memahami cara kerja dari gerbang logika dasar dan kombinasi 3. Dapat membuat table kebenaran

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Semester 3 Counter Sinkron 2 menit No. LST/PTI/PTI6205/ Revisi: Tgl: 8 September 24 Page 1 of 5 1. Kompetensi Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung

Lebih terperinci

1). Synchronous Counter

1). Synchronous Counter Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Jl. Gajayana No. 50 Malang (65144) Telp : 0341-551354, Faks

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 PENCACAH

PERTEMUAN 12 PENCACAH PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod

Lebih terperinci

PERCOBAAN 5. PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA (MENGGUNAKAN K-MAP)

PERCOBAAN 5. PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA (MENGGUNAKAN K-MAP) PERCOBN 5. PENYEDERHNN RNGKIN LOGIK (MENGGUNKN K-MP) TUJUN: Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Membuat sebuah rangkaian logika sederhana melalui persamaan Boolean dan Tabel

Lebih terperinci

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar Modul 1 : Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar 1.1 Tujuan Setelah mengikuti praktek ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami Aksioma dan Teorema Aljabar Boolean. 2. Memahami gerbang logika dasar

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL No. SIL/EKA/EKA239/22 Revisi : 00 Tgl: 21 Juni 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : TEKNIK DIGITAL KODE MATA KULIAH : EKA 239 SEMESTER : 2 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DOSEN PENGAMPU : UMI

Lebih terperinci

Rangkaian Sekuesial. [Rangkaian Sekuensial] BAB V

Rangkaian Sekuesial. [Rangkaian Sekuensial] BAB V Rangkaian Sekuesial a. Karakteristik Dasar Rangkaian Sekuensial Berdasarkan kemampuannya menyimpan data, rangkaian digital dibedakan menjadi 2 macam :. Rangkaian Kombinasional Pada rangkaian kombinasional,

Lebih terperinci

Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017 Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ ) 1 Tentang Kuliah Membahas

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Digital. Yohanes Suyanto

Perancangan Sistem Digital. Yohanes Suyanto Perancangan Sistem Digital 2009 Daftar Isi 1 SISTEM BILANGAN 1 1.1 Pendahuluan........................... 1 1.2 Nilai Basis............................. 2 1.2.1 Desimal.......................... 2 1.2.2

Lebih terperinci

DIG 04 RANGKAIAN PENJUMLAH

DIG 04 RANGKAIAN PENJUMLAH DIG 04 RNGKIN PENJUMLH 4.1. TUJUN PERCON Mahasiswa mengenal, mengerti, dan memahami : 1. Operasi penjumlahan tak lengkap. 2. Operasi penjumlahan lengkap. 3. Ragam IC penjumlah biner. 4. Operasi penjumlahan

Lebih terperinci

Output. Input R.Kombinasi Onal. Flip-Flop. Pulsa Clock. Pulsa Clock

Output. Input R.Kombinasi Onal. Flip-Flop. Pulsa Clock. Pulsa Clock XII. RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL SINKRON A. PENDAHULUAN Input R.Kombinasi Onal Pulsa Clock Flip-Flop Output Pulsa Clock B. LATCHES 1. RS FF =Reset Set Flip -Flop =Bistable Simbol RS FF =One Bit Memory

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULATOR RANGKAIAN LOGIKA DENGAN VISUAL C++ Simulator Design Of Digital Logic Gate Using Visual C++

PERANCANGAN SIMULATOR RANGKAIAN LOGIKA DENGAN VISUAL C++ Simulator Design Of Digital Logic Gate Using Visual C++ Dielektrika, ISSN 2086-9487 151 Vol. 2, No. 2 : 151-163, Agustus 2015 PERANCANGAN SIMULATOR RANGKAIAN LOGIKA DENGAN VISUAL C++ Simulator Design Of Digital Logic Gate Using Visual C++ Multazamar Jan1 1,

Lebih terperinci

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 Outline Penjelasan tiga operasi logika dasar dalam sistem digital. Penjelasan Operasi dan Tabel Kebenaran logika AND, OR, NAND, NOR

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT

MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT PROGRAM STUDI S TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 23-24 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO PENDAHULUAN

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO PENDAHULUAN MODUL PRKTIKUM TEKNIK DIGITL LORTORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSN TEKNIK ELEKTRO FKULTS TEKNIK UNIVERSITS ISLM KDIRI KEDIRI LORTORIUM TEKNIK ELEKTRO FKULTS TEKNIK UNIVERSITS ISLM KDIRI PENDHULUN. UMUM Sesuai

Lebih terperinci