MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT"

Transkripsi

1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT PROGRAM STUDI S TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 23-24

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Sistem Digital. Modul praktikum Sistem Digital bertujuan untuk memadukan antara materi yang didapat pada perkuliahan dengan praktek, sehingga mahasiswa dapat lebih memahaminya dan dapat mengimplementasikan pada dunia kerja. Kami menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya modul ini berkat dukungan dan bantuan dari semua pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya. Akhirnya kami berharap mudah-mudahan modul ini dapat diambil manfaatnya demi kemajuan bersama. Amin. Bangkalan, Februari 24 Penyusun 2

3 DAFTAR ISI Halaman Sampul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I. Pengenalan Gerbang Logika Dasar Tujuan Praktikum Dasar Teori Alat dan Bahan Langkah Percobaan Tugas... 5 BAB 2. Penyederhanaan Rangkaian Logika Dengan K-MAP Tujuan Praktikum Dasar Teori Alat dan Bahan Langkah-langkah Percobaan Tugas... 9 BAB 3. Sistem Aritmatika Digital Tujuan Praktikum Dasar Teori Alat dan Bahan Langkah-langkah Percobaan Tugas BAB 4. Aplikasi Gerbang-gerbang Logika Tujuan Praktikum Dasar Teori Alat dan Bahan Langkah-langkah Percobaan Tugas BAB 5. Aplikasi Gerbang-gerbang Logika Tujuan Dasar Teori

4 5.3. Alat dan Bahan Langkah-langkah Percobaan Tugas... 4 BAB 6. Flip-flop Tujuan Praktikum Teori Dasar Alat dan Bahan Tugas

5 BAB I PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR.. Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan :. Mahasiswa mampu memahami konsep gerbang logika dasar. 2. Mahasiswa mampu merancang dasar-dasar Sistem logika 3. Mahasiswa mampu mengoperasikan modul Sistem logika.2. Dasar Teori A. Konsep Dasar Breadboard Breadboard digunakan untuk pengujian dan eksperimen rangkaian elektronika. Breadboard sangat baik sekali digunakan karena rangkaian elektronika dengan mudah dirangkai pada breadboard dengan cara menancapkannya di lubang-lubang yang telah tersedia pada breadboard. Breadboard terdiri dari banyak lubang tempat meletakkan komponen. Gambar. Breadboard Tampak dari Depan. Breadboard mempunyai banyak jalur logam yang berfungsi sebagai penghantar/konduktor yang terletak dibagian dalam breadboard. Jalur logam tersebut tersusun seperti pada gambar.2. Tiap-tiap lubang seperti pada gambar. saling terkoneksi seperti jalur pada gambar.2. Bila gambar. diletakkan diatas gambar.2 maka akan tampak seperti gambar.3. 5

6 Gambar.2 Breadbord Tampak dari Dalam. Jalur biru biasanya digunakan sebagai jalur untuk menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan (misalnya battery), dan jalur hijau digunakan untuk komponen. Gambar.3 Layout pada BreadBoard Untuk memudahkan didalam menguji beberapa IC TTL maka Breadboard sudah terpasang menjadi satu dengan soket-soket IC pada modul kit praktikum B. Gerbang Transistor Transistor Logic (IC TTL) Selama ini kita hanya mengenal simbol-simbol suatu gerbang logika. Di dalam prakteknya suatu gerbang-gerbang logika ini dikemas dalam suatu IC (integrated circuits). Banyak sekali kelompok-kelompok IC digital yang terbagi menurut devais pembentuknya maupun spesifikasi cara. IC TTL merupakan perangkat logika yang mempunyai tegangan kerja 4.5 s/d 5.5 volt. Bila batas tegangan ini dilampaui maka, IC akan rusak atau bila kurang IC tidak akan bekerja dangan baik. IC TTL yang telah difibrikasi untung gerbang-gerbang logika dasar antara lain : 6

7 a. AND : 748 d. OR : 7432 b. NAND : 74 e. NOT : 744 c. NOR : 742, 7425, 7427 f. EX-OR : 7486 Gerbang AND Gerbang AND adalah suatu gerbang dimana logika outputnya akan jika input logikanya semua. Gerbang AND ini sama saja dengan tanda kali/perkalian Simbol : A B X = A. B B A X = B. A Gambar.4 Gerbang Logika AND Untuk gerbang AND berlaku hukum komutatif (2 input) yaitu : A. B = B. A = X A B Sumber Gambar.5. Hukum Komutatif Gerbang Logika AND Suatu gerbang AND dapat diasumsikan juga seperti suatu rangkaian listrik yang terdiri dari dua saklar yang terhubung secara seri. Jika saklar A dan saklar B dalam keadaan tertutup (Logika ) maka aliran listrik tersebut akan mengalir dari sumber ke saklar A dan B sehingga ada aliran arus ke lampu akibatnya lampu akan menyala, jika salah satu saklar ( A atau B) dalam keadaan terbuka (logika ) maka tidak akan ada aliran listrik 7

8 yang mengalir dan lampu tidak akan menyala, sehingga dapat disimpulkan lampu akan menyala jika saklar A dan B dalam keadaaan tertutup (logika ) A B A. B B A SAMA B. A Gambar.6 Aplikasi Gerbang Logika AND Tabel.. Kebenaran Gerbang Logika AND INPUT OUTPUT A B X = A. B X = B. A Untuk Gerbang 3 input : A B C X = A. B. C Gambar.7. Gerbang Logika AND 3 Input 8

9 A B C X = (A. B). C A B C X = A. (B. C) Gambar.8. Hukum Komutatif Pada Gerbang Logika AND Hukum komutatif pada aljabar boole : A. B. C = ( A. B ). C = A. ( B. C ) 9

10 Tabel.2 Tabel Kebenaran Hukum Komutatif pada Gerbang Logika AND INPUT A B C X = A. B. C OUTPUT X = (A. B ).C X = A. ( B.C ) Grafik Keluaran A. B. C = ( A. B ). C = A. ( B. C ) A B C X Gambar.9 Grafik Keluaran Pada Gerbang Logika AND Gerbang NOT (Inverter) Gerbang logika NOT atau biasa disebut gerbang logika inverter adalah suatu logika yang fungsinya digunakan untuk pembalik, prinsip kerja dari gerbang logika

11 inverter sangat sederhana yaitu jika kita memasukkan logika pada input maka output/keluarannya akan berlawanan dengan inputnya yaitu, dengan kata lain jika kita mempunyai suatu rangkaian dalam keadaaan High dan didalam rangkaian tersebut diberikan inverter maka keluarannya akan menjadi Low Simbol : A X Gambar.. Simbol Gerbang Logika NOT Jika kita masukkan dalam suatu program maka persamaannya adalah : If A = Then A = A A A A Gambar.. Gerbang Logika NOT dengan Input Dari gambar diatas jika suatu rangkaian yang ada diberi sebuah gerbang NOT/ inverter dengan input maka pada outputnya akan bernilai (ON) IF A = THEN A = A A A A

12 Gambar.2. Gerbang Logika NOT dengan Input Dari gambar diatas jika suatu rangkaian yang ada diberi sebuah gerbang NOT/ inverter dengan input maka pada outputnya akan bernilai (ON) INPUT OUTPUT Gambar.3. Diagram Keluaran Gerbang Logika NOT Gerbang NAND Gerbang logika kombinasional NAND merupakan gabungan antara dua gerbang yaitu AND dan NOT/Inverter, gerbang kombinasional NAND juga memiliki struktur logika yang sama dengan gerbang logika dasar AND yang memiliki 2 buah keluaran dan buah output-an A X B X Gambar.4. Gerbang AND yang Diberi Inverter Pada Output-nya A X Gambar.5 Simbol Gerbang Logika NAND Gerbang Logika NAND dapat juga disebut gerbang universal karena dari gerbang inilah kita dapat membuat gerbang-gerbang yang lain seperti NOT, OR dan AND 2

13 Tabel.3. Kebenaran Gerbang Logika NAND INPUT OUTPUT A B X Gerbang NOR Gerbang OR adalah suatu gerbang logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan/input dan mempunyai outputan. Gerbang OR akan bernilai jika salah satu masukannya. Simbol dari gerbang logika OR adalah sebagai berikut : A X B Gambar.6. Simbol Gerbang Logika OR Output (X) akan bernilai (high) jika salah satu inputnya ( A atau B) bernilai, dan gerbang logika OR ini akan bernilai (Low) jika kedua inputan (A dan B) bernilai. Berikut disajikan tabel kebenaran untuk gerbang logika OR Tabel.4. Kebenaran Gerbang Logika OR INPUT OUTPUT A B X 3

14 Exlusive-OR Apabila input A dan B dalam keadaan logika yang sama, maka output Y akan menghasilkan logika, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika yang berbeda, maka output akan menjadi logika. XOR sebetulnya merupakan variasi dari cara kerja logika OR. Contoh IC TTL gerbang XOR adalah IC Gambar.7. Simbol Gerbang EX - OR Aplikasi dari proses logika XOR ini dapat dimanfaatkan untuk membandingkan dua buah data, yaitu apabila data-data tersebut mengandung informasi yang persis sama, maka XOR akan memberikan output logika. Gerbang EX-NOR Apabila input A dan B ada dalam keadaan logika yang sama, maka output y akan menghasilkan logika, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika yang berbeda, maka output akan menjadi logika. XNOR bisa juga dikatakan memiliki sifat dari kebalikan XOR. XNOR dan NOR hanyalah berbeda pada langkah ke-empat yaitu apabila A dan B pada logika maka output Y juga, bukan seperti pada logika NOR. Contoh IC TTL gerbang XNOR adalah IC Gambar.8 Gerbang EX-NOR (Exclusive NOR).3. Alat dan Bahan. Papan percobaan (White Board) 2. IC 748 (And), IC744 (Not), IC 7432 (Or), IC 74 (Nand), IC 742 (Nor), IC 7486 (Ex- Or) 3. LED 4. Power Supply 4

15 5. Kabel penghubung.4. Langkah-langkah Percobaan. Menguji Setiap gerbang berikut: AND, OR, NOT, NAND, NOR, dan EX-OR, EX-NOR dan membuat tabel kebenarannya. 2. Dengan menggunakan logic circuit, mencoba membuat Sistem seperti pada percobaan berikut ini :.5. Tugas. Gambarkan bentuk IC dari masing-masing gerbang. 2. Buatlah tabel kebenaran dari setiap gerbang yang diuji. 3. Buatlah tabel dari rangkaian gerbang kombinasi seperti terlihat langkahlangkah percobaan pada no Berilah kesimpulan dari hasil percobaan diatas. 5

16 BAB II PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA DENGAN K-MAP 2.. Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan :. Mahasiswa mampu Membuat sebuah Sistem logika sederhana melalui persamaan Boolean dan tabel kebenaran yang diketahui. 2. Mahasiswa mampu menggunakan K-Map untuk memecahkan persoalan desain Sistem sederhana Dasar Teori Peta karnaugh atau karnaugh mapping adalah suatu metode yang digunakan untuk menyederhanakan suatu persamaan yang ada pada suatu aljabar Boole. Adapun tahapan dalam menggunakan suatu peta karnaugh adalah :. Buat tabel kebenaran sehingga kita dapat melihat input maupun output yang selanjutnya dapat kita masukkan dalam peta karnaugh. 2. Input dan output yang ada di dalam tabel kebenaran kita masukkan dalam peta karnaugh. Contoh : Tabel 2. Peta Karnaugh INPUT OUTPUT A B Y a b c d Misalkan kita mempunyai tabel kebenaran seperti diatas maka kita dapat memasukkan nilai yang ada pada tabel tersebut ke dalam peta karnaugh. 6

17 INPUT OUTPUT A B Y a b c B A a b c d d Gambar 2. Peta Karnaugh Misalkan : Suatu rangkaian digital terdiri dari rangkaian gerbang logika, input dan output dari gerbang tersebut menghasilkan tabel kebenaran sebagai berikut A B INPUT Rangkaian Logika Y OUTPUT INPUT OUTPUT A B Y A = B = INPUT OUTPUT A = B = A B Y B A A = B = A = B = Atau bisa dibuat tabel sebagai berikut : 7

18 INPUT OUTPUT A B Y a b c A A B a c B b d d Gambar 2.2. Penjabaran Peta Karnaugh Sehingga peta karnaugh diatas dapat kita ubah menjadi : Y = A. B + A. B = A ( B B) = A. = A Peta Karnaugh 4 Input C D C D A B A B A B A B A B A B Gambar 2.3. Peta Karnaugh 4 Inputan 2.3. Alat dan Bahan. Modul rangkaian logika 2. Kabel 3. Breadboard 4. Power supply 2.4. Langkah Langkah Percobaan 8

19 . Menyederhanakan persamaan berikut ini dengan menggunakan K-map, menggambarkan Sistemnya dan membuat table kebenarannya. F = X. Y. Z X. Y. Z X. Y. Z X. Y. Z 2. Merangkai gambar dibawah ini pada modul Sistem logika dan menuliskan tabel kebenarannya Tugas. Dari persamaan logika pada langkah-langkah percobaan () buatlah tabel kebenarannya, dengan menggunakan peta K-Map dapatkan persamaan dan rangkaian logika sederhannya. 2. Selesaikan rangkaian logika pada percobaan diatas (2). 3. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas. 9

20 BAB III SISTEM ARITMATIKA DIGITAL 3..Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan percobaan ini diharapkan :.Mahasiswa mampu memahami sistem aritmetika digital : adder 2.Mahasiswa mampu mendesain sistem adder 3.2.Dasar Teori A. Penyederhanaan Half Adder dengan Peta K-Map K-Map untuk Sum : Rangkaian Logikanya : B A Persamaan yang diperoleh : Sum AB AB A B K-Map untuk Cout : Rangkaian Logikanya : B A Persamaan yang diperoleh : Cout = A. B B. Penyederhanaan Full Adder dengan Peta K-Map : 2

21 Peta K-Map Sum B Cin A Persamaan yang diperoleh : F = A.B Cin + A.B Cin + A.B Cin + A.B Cin Gambar 3.. Rangkaian Logika Persamaan diatas dapat kita sederhanakan dengan menggunakan Metode Aljabar Boole, sehingga di dapat : Sum ABCin ABC inabc inabc ABCin ( BC inabc ) ( inbcin ) ABCin ( ) ABCin ( ) ABCin ( ) ABCin ( ) A B Cin Rangkaian Logikanya : 2

22 Tabel 3.. Tabel Kebenaran Input Output A B Cin Sum Peta K-Map Cout B Cin A Persamaan untuk Cout : Cout B Cin ACin A B Rangkaian Logika untuk Cout; 22

23 Gambar 3.2. Logika Count Penyederhanaan dengan Aljabar Boole: Cout Cin ( BAAB ) Gambar 3.3. Rangkaian Logika dengan Aljabar Boole Tabel kebenaran : Input Output A B Cin Cout 3.3.Alat dan Bahan 23

24 . Modul Sistem logika 2. Kabel 3. Breadboard 4. Power Supply 3.4.Langkah-langkah Percobaan. Dengan menggunakan modul Sistem logika, mengimplementasikan Sistem half adder, seperti pada gambar dibawah ini dan membuat tabel kebenaranya. 2. Seperti gambar prosedur,mengimplementasikan Sistem full adder, seperti pada gambar dibawah ini dan membuat table kebenarannya. 3.5.Tugas. Rangkailah rangkaian logika pada langkah-langkah percobaan kemudian dapatkan tabbel kebenarannya. 24

25 2. Sederhanakan dengan menggunakan peta K-Map. 3. Dapatkan rangkain logika sederhananya serta tabel kebenaranya. 4. Ulangilah untuk langkah percobaan yang ke Berilah kesimpulan dari percobaan diatas. 25

26 BAB IV APLIKASI GERBANG-GERBANG LOGIKA 4.. Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :.Memahami sifat universal dari gerbang NAND dan NOR. 2.Mengkonversikan sebuah Sistem logika yang terdiri dari bermacam-macam gerbang menjadi terdiri dari NAND saja atau NOR saja Dasar Teori Gerbang NOR Gerbang NOR (NOT OR) merupakan gabungan dari gerbang OR dan NOT. Keluaran gerbang ini berkebalikan terhadap keluaran gerbang OR. Gerbang NOR dapat dibentuk dengan menambahkan gerbang NOT dibagiuan keluaran gerbang OR. Tenda lingakaran kecil dikeluaran gerbang NOR menandakan bahwa telah digabungkan gerbang NOT pada gerbang aslinya. Notasi boole untuk gerbang NOR adalah tanda + diikuti dengan pemberian garis diatasnya. A yang di-nor-kan dengan B dinotasikan A B. A B X A B Gerbang NOR disebut gerbang universal karena dari gerbang ini dapat dibentuk fungsi beberapa gerbang yang lain, misalnya NOT, OR, AND. 26

27 Adanya sifat universal dari gerbang NOR menjadikan banyak gerbang logika yang dapat diwakili oleh gerbang NOR. Gerbang NAND Gerbang NAND (NOT-AND) merupakan gabungan dari gerbang AND dan NOT. Keluaran gernag ini berkebalikan terhadap keluaran gerbang AND. Gerbang NAND dapat dibentuk dengan menambahkan gerbang NOT dibagiuan keluaran gerbang AND. Tenda lingakaran kecil dikeluaran gerbang NAND menandakan bahwa telah digabungkan gerbang NOT pada gerbang aslinya. Notasi boole untuk gerbang NAND adalah tanda kali diikuti dengan pemberian garis diatasnya. A yang di-nand-kan dengan B dinotasikan A B A B X A B Gerbang NAND disebut gerbang universal karena dari gerbang ini dapat dibentuk fungsi beberapa gerbang yang lain, misalnya NOT, OR, AND. 27

28 4.3. Alat dan Bahan. Modul Sistem logika 2. Kabel 3. Breadboard 4. Power Supply 4.4. Langkah-langkah Percobaan. Pada modul, mengimplementasikan rangkaian dibawah ini. 2. Membuat tabel kebenaran dan menentukan fungsi apakah rangkaian tersebut. 3. Membuat rangkaian yang terdiri dari gerbang AND, OR dan NOT. Membuktikan kebenarannya jika diketahui persamaan : Y = A. B + A. B 4.5. Tugas. Dari persamaan logika Y = A. B + A. B, kemudian membuat rangkaiannya dengan hanya menggunakan gerbang NAND saja. 2. Dari persamaan logika Y = A. B + A. B, kemudian membuat rangkaiannya dengan hanya menggunakan gerbang NOR saja. 3. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas. 28

29 BAB V APLIKASI GERBANG-GERBANG LOGIKA Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu :. Memahami prinsip kerja dari rangkaian Encoder dan Decoder 2. Mendisain rangkaian Encoder dan Decoder dari gerbang-gerbang logika 3. Memahami prinsip kerja rangkaian Multiplexer 4. Mendisain rangkaian Multiplexer dari gerbang-gerbang logika 5.2. Dasar Teori A. IC Decoder ( 74LS54 ) 29

30 Tabel kebenaran Decoder INPUTS OUTPUTS G G2 D C B A L H X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H H L X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H H H X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H L L L L L L L H H H H H H H H H H H H H H H L L L L L H H L H H H H H H H H H H H H H H L L L L H L H H L H H H H H H H H H H H H H L L L L H H H H H L H H H H H H H H H H H H L L L H L L H H H H L H H H H H H H H H H H L L L H L H H H H H H L H H H H H H H H H H L L L H H L H H H H H H L H H H H H H H H H L L L H H H H H H H H H H L H H H H H H H H L L H L L L H H H H H H H H L H H H H H H H L L H L L H H H H H H H H H H L H H H H H H L L H L H L H H H H H H H H H H L H H H H H L L H L H H H H H H H H H H H H H L H H H H L L H H L L H H H H H H H H H H H H L H H H L L H H L H H H H H H H H H H H H H H L H H L L H H H L H H H H H H H H H H H H H H L H L L H H H H H H H H H H H H H H H H H H H L Ket : H = High Level, L = Low Level, X = Don t Care Dari tabel kebenaran di atas, jika menggunakan bentuk POS (Product Of Sum), di mana L = dan H =. 3

31 Rangkaian Decoder B. IC Encoder ( 74LS48 ) 3

32 Tabel kebenaran Encoder INPUTS OUTPUTS E I7 I6 I5 I4 I3 I2 I I A2 A A GS E H X X X X X X X X H H H H H L H X X X X X X H H H H H L L X X X X X X X L L L L L H L X X X X X X L H L L H L H L X X X X X L H H L H L L H L X X X X L H H H L H H L H L X X X L H H H H H L L L H L X X L H H H H H H L H L H L X L H H H H H H H H L L H L L H H H H H H H H H H L H Karnaugh map dari tabel kebenaran di atas tidak mungkin untuk di gambar karena ada 8 input. 32

33 Rangkaian Encoder C. IC Multiplexer ( 74LS5 ) 33

34 Tabel Kebenaran INPUT STROBE SELECT OUTPUT S C B A D D D2 D3 D4 D5 D6 D7 Y W H X X X X X X X X X X X L H L L L L L X X X X X X X L H L L L L H X X X X X X X H L L L L H X L X X X X X X L H L L L H X H X X X X X X H L L L H L X X L X X X X X L H L L H L X X H X X X X X H L L L H H X X X L X X X X L H L L H H X X X H X X X X H L L H L L X X X X L X X X L H L H L L X X X X H X X X H L L H L H X X X X X L X X L H L H L H X X X X X H X X H L L H H L X X X X X X L X L H L H H L X X X X X X H X H L L H H H X X X X X X X L L H L H H H X X X X X X X H H L Rangkaian Multiplexer 34

35 D. IC Demultiplexer ( 74LS38 ) 35

36 Tabel Kebenaran INPUTS OUTPUTS E E 2 E 3 A A A 2 O O O 2 O 3 O 4 O 5 O 6 O 7 H X X X X X H H H H H H H H X H X X X X H H H H H H H H X X L X X X H H H H H H H H L L H L L L L H H H H H H H L L H H L L H L H H H H H H L L H L H L H H L H H H H H L L H H H L H H H L H H H H L L H L L H H H H H L H H H L L H H L H H H H H H L H H L L H L H H H H H H H H L H L L H H H H H H H H H H H L Rangkaian Logika 36

37 E. IC Binary Code Desimal ( BCD ) 37

38 Tabel Kebenaran D C B A LT BI RBI Play X X X X X L X Off X X X X H L L Off L L L L H H H L L L H H H H L L H L H H H 2 L L H H H H H 3 L H L L H H H 4 L H L H H H H 5 L H H L H H H 6 L H H H H H H 7 H L L L H H H 8 H L L H H H H 9 H L H L H H H H L H H H H H H H L L H H H H H L H H H H H H H L H H H H H H H H H H Off 38

39 Rangkaian Logika 39

40 5.3. Alat dan Bahan 2. Modul Sistem logika 2. Kabel 3. Breadboard 4. Power 5.4. Langkah-langkah Percobaan A. Percobaan Decoder dan Encoder. Membuat tabel kebenaran dari sebuah Decoder 4 x 6, kemudian menentukan outputnya. Dari hasil masing - masing outputnya, kemudian menentukan persamaan logikanya. Membuat rangkaian logika Decodernya dan menentukan kebenaran dari rangkaian yang Anda buat tersebut. 2. Membuat tabel kebenaran dari sebuah Encoder x 4, kemudian menentukan outputnya. Dari hasil masing - masing output kemudian menentukan persamaan logikanya. Membuat rangkaian Encodernya dan menentukan kebenaran rangkaian yang Anda buat. B. Percobaan Multiplexer. Membuat tabel kebenaran untuk Multiplexer yang melayani 4 data yang berbeda. Menentukan berapa select line yang harus digunakan dan menentukan outputnya. 2. Berdasarkan output yang telah diperoleh, kemudian menentukan persamaan logikanya. Membuat rangkaian Multiplexer dan menentukan kebenaran dari rangkaian yang telah Anda buat Tugas. Rangkailah rangkaian diatas, baik decoder, encoder dan multiplexer serta dapatkan table kebenarannya. 2. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas. 4

41 BAB 6 FLIP - FLOP 6.. Tujuan Praktikum. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian Flip-Flop. 2. Mengenal berbagai macam IC Flip-Flop Teori Dasar Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop (FF) ini sangat penting karena FF merupakan satu sel memori. Keadaan keluaran FF dapat berada dalam keadaan tinggi atau keadaan rendah, untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya untuk mengubah keadaan tersebut diperlukan suatu masukan pemicu. Berikut ini akan diuraikan secara singkat tentang berbagai tipe FF Flip-Flop SR Flip-Flop SR merupakan rangkaian dasar untuk menyusun berbagai jenis FF yang lainnya. FF-SR dapat disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. S R Qn+ Qn Dont Care Gambar 6.. FF SR dari Gerbang NAND 4

42 S R Qn+ Qn Dont Care Gambar 6.2. FF SR dari Gerbang NOR Mengeset FF berarti membuat keluaran Q = dan mereset FF berarti membuat keluaran Q = dari kondisi stabil/ tak berubah. Mengeset FF dari gerbang NAND dapat dilakukan dengan membuat S = dan mereset dilakukan dengan membuat R =. Sedangkan mengeset FF dari gerbang NOR dapat dilakukan dengan membuat S = dan mereset dengan memberi nilai R =. Gambar 6.3 berikut ini melukiskan keluaran dari FF SR dengan menggunakan gerbang NAND. Gambar 6.3. Sinyal Keluaran Pada FF SR Flip Flop SR Terlonceng FF jenis ini dapat dirangkai dari FF-SR ditambah dengan dua gerbang AND atau NAND untuk masukan pemicu yang disebut dengan sinyal clock (ck). 42

43 Gambar 6.4. FF Terlonceng dari NAND ck S R A B Q n+ Q n Q n Q n Q n Q n Dont care 43

44 Gambar 6.5. FF Terlonceng dari NOR ck S R a b Q n+ Q n Q n Q n Q n Q n Dont care Dari tabel kebenaran kedua rangkaian diatas terlihat bahwa untuk sinyal clock yang tinggi, FF ini bekerja seperti FF-SR dari gerbang NOR, sedangkan untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q tidak bergantung kepada input R dan S, tetapi tetap mempertahankan keadaan terakhir sampai datangnya sinyal clock berikutnya. Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh bentuk sinyal Q. Gambar 6.6. Hubungan Antara Q dengan S,R dan Clock Flip Flop Data 44

45 Pada FF-SR ada nilai-nilai masukan yang terlarang. Untuk menghindari adanya nilai terlarang tersebut, disusun suatu jenis FF lain yang dinamakan FF Data. Rangkaian ini dapat diperoleh dengan menambahkan satu gerbang NOT pada masukan FF terlonceng sebagai berikut: Gambar 6.7. a) Rangkaian FF-Data, b) Tabel Kebenaran, c) Penundaan pulsa Dari gambar 6.7 tersebut terlihat bahwa untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q akan tetap "terkunci" pada nilai terakhirnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pada saat kondisi clock rendah, sinyal masukan D tidak mempengaruhi keluaran Q. Sedangkan untuk sinyal clock yang tinggi, maka akan diperoleh keluaran sesuai dengan data D yang masuk saat itu. Flip Flop JK FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh suatu pinggiran pulsa clock positif atau negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari rangkaian dasar FF-SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator pembentuk denyut pulsa clock seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.8. Gambar 6.8. Rangkaian FF JK Pada FF JK ini, masukan J dan K disebut masukan pengendali karena kedua masukan ini yang menentukan keadaan yang harus dipilih oleh FF pada saat pulsa clock tiba (dapat pinggiran positif atau negatif, tergantung kepada jenis FFnya). FF ini berbeda dengan FF-D karena pada FF-JK masukan clock adalah masukan yang dicacah, dan 45

46 masukan J serta K adalah masukan yang mengendalikan FF itu. Cara kerja dari FF-JK adalah sebagai berikut :. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak memberikan tanggapan sehingga keluaran Q tetap bertahan pada keadaan terakhirnya. 2. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF akan diseret hingga diperoleh keluaran Q = (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan reset atau Q memang sudah pada keadaan rendah). 3. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset FF hingga diperoleh keluaran Q = (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan set atau Q sudah dalam keadaan tinggi). 4. Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam keadaan "toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan lawan jika pinggiran pulsa clocknya tiba Alat dan Bahan - Modul Perangkat Praktikum Rangkaian Digital - IC-TTL 74, IC-TTL 742, IC-TTL IC-TTL 7474 dan 7475 (FF-Data), IC-TTL 7473 dan 7476 (FF-JK) - Kabel-kabel penghubung 6.4. Tugas. Terangkan dengan singkat tentang kerja Flip-Flop SR dan Flip-Flop Master Slave. Apa beda antara Flip-Flop Master Slave ini dengan Flip-Flop JK? 2. Gambarkan rangkaian Flip-flop di dalam IC TTL 7473, 7474, 7475, dan 7476? 3. Flip-flop T dapat dibangun dari Flip-Flop JK dengan menetapkan J=, dan K=. Jika clock nya berupa kotak periodik, gambarkan pulsa keluarannya! A. Percobaan Pertama. Pastikan catu daya dalam posisi OFF. Pasangkan IC TTL 742 (NOR) pada projectboard. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada IC tersebut. 2. Susun rangkaian seperti pada gambar 6.. Sinyal-sinyal masukan dihubungkan dengan saklar-saklar masukan, dan sinyal-sinyal keluaran dengan peraga LED. 3. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya. 46

47 4. Variasikan nilai masukan A dan B berurutan seperti yang tertera pada tabel, dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan. 5. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh. Jika data sudah benar, matikan catu daya dan melepas rangkaian. Gambar 6.. Rangkaian Percobaan A B D D Gambarkan diagram waktu dari hasil yang diperoleh! Percobaan Kedua. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 742 dan IC TTL 748 (AND) pada projectboard. 2. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada masing-masing IC tersebut (catu daya tetap pada posisi OFF). 47

48 3. Susun rangkaian seperti pada gambar 5.. Sinyal-sinyal masukan (clock = CK, dan data = D) dihubungkan pada saklar-saklar masukan, dan sinyal keluaran F dan F2 pada peraga LED. 4. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya. 5. Variasikan nilai masukan CK dan D berurutan seperti tertera pada tabel, dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan. 6. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh. Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas rangkaian yang telah disusun. Gambar 6.. Rangkaian Percobaan 2 CK D F F Gambarkan diagram waktu dari hasil yang diperoleh! 48

49 Percobaan Ketiga Dalam IC TTL 7474 terdapat dua buah FF Data.. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7474 pada projectboard. 2. Pasangkan kabel catu daya, pin 7 pada ground, dan pin 4 pada Vcc. 3. Satukan clock untuk kedua FF (C dan 2C) kemudian sambungkan clock tersebut dengan sinyal masukan ujung kiri. Sebut sinyal ini dengan sinyal Clk. 4. Hubungkan pin-pin clear dengan Vcc agar sinyal clear tidak aktif. 5. Hubungkan pin-pin preset kedua FF, kemudian hubungkan pada sinyal masukan paling kanan. Sinyal ini berada pada posisi. 6. Hubungkan sinyal masukan D dengan saklar masukan kedua dari kiri, dan sinyal masukan D dengan saklar ketiga dari kiri. 7. Hubungkan sinyal-sinyal keluaran Q, Q, Q2, dan Q3 dengan peraga LED. 8. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya, dan geserkan posisi preset pada posisi. 9. Variasikan nilai masukan Clk, D, dan D berurutan seperti tertera pada tabel, dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh. Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas rangkaian yang telah tersusun. 49

50 Gambar 6.2. Konfigurasi Pin IC 7474 Clk D 2D Q P 2Q 2P Gambarkan diagram waktu untuk masing masing FF! 5

51 Percobaan Keempat Dalam IC TTL 7475 terdapat empat buah FF Data.. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7475 pada projectboard. 2. Pasang kabel catu daya, pin 5 pada Vcc dan pin ke 2 pada ground. 3. Hubungkan kedua clock IC 7475 kemudian sambungkan clock tersebut dengan sinyal masukan ujung kiri. 4. Hubungkan masukan D, 2D, 3D dan 4D berturut-turut pada saklar masukan. 5. Hubungkan sinyal-sinyal keluaran Q, 2P, 3P, dan 4Q pada peraga LED. 6. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya. 7. Variasikan nilai masukan Clk, D, 2D, 3D dan 4D seperti tertera pada tabel, dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan. 8. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh. Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas semua rangkaian yang tersusun. Clk D D D2 D3 Q Q Q2 Q

52

53 DAFTAR PUSTAKA Leach,Maluino,(994).Computer Digital.jakarta Tikhem,Roger L,(995).Elektronika Digital.jakarta Kurniawan,Freedy,(998).Sistem Digital Konsep dan Aplikasi.Jakarta Sumarna.Elektronika Konsep Dasar dan Aplikasinya.Jakarta:Graha Ilmu 53

5.1. TUJUAN 1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop.

5.1. TUJUAN 1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop. PERCOBAAN DIGITAL 5 FLIP-FLOP 5.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop. 5.2. TEORI DASAR Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop

Lebih terperinci

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA PERCOBAAN DIGITAL GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA .. TUJUAN PERCOBAAN. Mengenal berbagai jenis gerbang logika 2. Memahami dasar operasi logika untuk gerbang AND, NAND, OR, NOR. 3. Memahami struktur

Lebih terperinci

Sistem Digital. Flip-Flop -6- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

Sistem Digital. Flip-Flop -6- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1 Sistem Digital Flip-Flop -6- Missa Lamsani Hal 1 Kelompok Rangkaian Logika Kelompok rangkaian logika kombinasional Bentuk dasarnya adalah gerbang logika Kelompok rangkaian logika sekuensial Bentuk dasarnya

Lebih terperinci

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit DIG 7 PENCACAH 7.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. 2. Mengenal beberapa jenis IC pencacah. 7.2. TEORI

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA

MODUL I GERBANG LOGIKA MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1 MODUL I GERBANG LOGIKA Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476 A. Judul : FLIP-FLOP JK B. Tujuan Kegiatan Belajar 15 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Mengetahui cara kerja rangkaian Flip-Flop J-K. 2) Merangkai rangkaian Flip-Flop J-K.

Lebih terperinci

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop 1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR I. PENDAHULUAN Gerbang logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih masukan tetapi hanya menghasilkan satu keluaran berupa tegangan tinggi ( 1 ) dan tegangan rendah ( 0 ).

Lebih terperinci

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL ELECTRA ELECTRONIC TRAINER alexandernugroho@gmail.com HP: 08112741205 2/23/2015 BAB I GERBANG DASAR 1. 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta diklat / siswa dapat : Memahami konsep dasar

Lebih terperinci

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan I. Tujuan UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI 1. Dapat membuat rangkaian kombinasi dan gerbang logika dasar 2. Memahami cara kerja dari gerbang logika dasar dan kombinasi 3. Dapat membuat table kebenaran

Lebih terperinci

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop FLIP-FLOP FLIP-FLOP merupakan suatu rangkaian yang terdiri sdari dua elemen aktif (Transistor) yang erjanya saling bergantian. Fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Menyimpan bilangan biner 2. Mencacah

Lebih terperinci

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === === PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === Rangkaian Sekuensial, adalah rangkaian logika yang keadaan keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan kondisi rangkaian saat itu. Variabel Masukan Keadaan

Lebih terperinci

Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mempelajari cara kerja berbagai rangkaian flip flop 2. Membuat rangkaian

Lebih terperinci

6.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register.

6.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register. PERCOBAAN DIGITAL 6 SHIFT REGISTER 6.. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register. 6.2. TEORI DASAR Register adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk menyimpan

Lebih terperinci

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. PERCOBAAN DIGITAL 7 PENCACAH (COUNTER) 7.. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. 7.2. TEORI DASAR Pencacah

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K 1 FLIP-FLOP J-K A. Tujuan Kegiatan Praktikum 10 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP J-K 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP J-K B. Dasar

Lebih terperinci

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tema : Gerbang Logika Dasar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Definisi Gerbang Logika Dasar 2. Gerbang-gerbang Logika Dasar 3. Tujuan

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ALAT

MODUL I PENGENALAN ALAT MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 1 I. DASAR TEORI 1. Konsep Dasar Breadboard MODUL I PENGENALAN ALAT Breadboard digunakan untuk mengujian dan eksperimen rangkaian elektronika. Breadboard sangat baik sekali

Lebih terperinci

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 28 MODUL III GERBANG LOGIKA & RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Pelajaran : Teknik Digital Kelas

Lebih terperinci

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1 Sistem Digital Dasar Digital -4- Missa Lamsani Hal 1 Materi SAP Gerbang-gerbang sistem digital sistem logika pada gerbang : Inverter Buffer AND NAND OR NOR EXNOR Rangkaian integrasi digital dan aplikasi

Lebih terperinci

FLIP-FLOP JK (Tugas Sistem Digital) Oleh Riza Amelia ( ) Zaitun ( )

FLIP-FLOP JK (Tugas Sistem Digital) Oleh Riza Amelia ( ) Zaitun ( ) FLIP-FLOP JK (Tugas Sistem Digital) Oleh Riza Amelia (0917041048) Zaitun (0917041017) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 FLIP-FLOP JK Flip-flop

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem digital merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam pemrosesan sinyal atau data. Sebelum dimulainya era digital, pemrosesan sinyal atau data dilakukan

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 4 Organisasi Komputer Rangkaian Logika Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda 1 Rangkaian Kombinasi 2 Rangkaian Sekuensial/flip-flop Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3 1. Kompetensi FAKULTAS TEKNIK No. LST/PTI/PTI6205/02 Revisi: 00 Tgl: 8 September 2014 Page 1 of 6 Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung jawab dan dapat

Lebih terperinci

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA 1. Gerbang AND, OR dan NOT Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan

Lebih terperinci

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari operasi dari gerbang logika dasar. 2. Untuk membangun rangkaian logika dari persamaan Boolean. 3. Untuk memperkenalkan beberapa konsep dasar dan

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA Alat-alat digital dan rangkaian-rangkaian logika bekerja dalam sistem bilangan biner; yaitu, semua variabel-variabel rangkaian adalah salah satu 0 atau

Lebih terperinci

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1.

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1. PERCOBAAN DIGITAL 03 PENJUMLAH (ADDER) 3.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mengenal, mengerti, dan memahami: 1. Operasi half adder dan full adder. 2. Operasi penjumlahan dan pengurangan biner 4 bit. 3.2. TEORI

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R 1 FLIP-FLOP S-R A. Tujuan Kegiatan Praktikum 9 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP S-R. 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP S-R. B. Dasar

Lebih terperinci

FLIP-FLOP (BISTABIL)

FLIP-FLOP (BISTABIL) FLIP-FLOP (BISTABIL) Rangkaian sekuensial adalah suatu sistem digital yang keadaan keluarannya pada suatu saat ditentukan oleh : 1. keadaan masukannya pada saat itu, dan 2. keadaan masukan dan/atau keluaran

Lebih terperinci

Laporan Praktikum. Gerbang Logika Dasar. Mata Kuliah Teknik Digital. Dosen pengampu : Pipit Utami

Laporan Praktikum. Gerbang Logika Dasar. Mata Kuliah Teknik Digital. Dosen pengampu : Pipit Utami Laporan Praktikum Gerbang Logika Dasar Mata Kuliah Teknik Digital Dosen pengampu : Pipit Utami Oeh : Aulia Rosiana Widiardhani 13520241044 Kelas F1 Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R MODUL IV FLIP-FLOP I. Tujuan instruksional khusus. Membangun dan mengamati operasi dari R FF NAND gate dan R FF NOR gate. 2. Membangun dan mengamati operasi logika dari R FF Clocked. 3. Mengamati cara

Lebih terperinci

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1 5.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Flip Flop dan membuat rangkaiannya. 5.2 Alat & Bahan 1. IC Gerbang Logika :

Lebih terperinci

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder 6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR DISUSUN OLEH : Rendy Andriyanto (14102035) Sania Ulfa Nurfalah (14102039) LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA Alat-alat digital dan rangkaian-rangkaian logika bekerja dalam sistem bilangan biner; yaitu, semua variabel-variabel rangkaian adalah salah satu 0 atau 1 (rendah atau tinggi).

Lebih terperinci

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1 3.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja decoder dengan IC, dan membuat rangkaiannya. 3.2 Alat & Bahan 1. IC Gerbang

Lebih terperinci

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 2015 A. Standar Kompetensi MODUL I ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Kuliah Semester : Praktikum Teknik

Lebih terperinci

Gerbang Logika Dasar I

Gerbang Logika Dasar I Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 1 : Gerbang Logika Dasar I 11 Tujuan Mahasiswa mampu mengimplementasikan logika gerbang dasar ke hardware logika dasar 12 Alat & Bahan 1 IC Gerbang Logika

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial Arsitektur Komputer Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial 1 Rangkaian Logika Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang kondisi

Lebih terperinci

DASAR DIGITAL ELK-DAS JAM

DASAR DIGITAL ELK-DAS JAM DASAR DIGITAL ELK-DAS.3 2 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner

Lebih terperinci

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D 1 FLIP-FLOP D A. Tujuan Kegiatan Praktikum 11 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP D 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP D B. Dasar Teori

Lebih terperinci

BAB VI ENCODER DAN DECODER

BAB VI ENCODER DAN DECODER BAB VI ENCODER DAN DECODER 6.1. TUJUAN EKSPERIMEN Memahami prinsip kerja dari rangkaian Encoder Membedakan prinsip kerja rangkaian Encoder dan Priority Encoder Memahami prinsip kerja dari rangkaian Decoder

Lebih terperinci

Gambar 4.1. Rangkaian Dasar MUX.

Gambar 4.1. Rangkaian Dasar MUX. PERCOBAAN DIGITAL 4 MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER 4.. TUJUAN PERCOBAAN. Mengenal, mengerti, dan memahami cara kerja Multiplekser dan Demultiplekser.. Mengenal berbagai macam rangkaian terintegrasi Multiplekser

Lebih terperinci

1). Synchronous Counter

1). Synchronous Counter Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counterdigunakan untuk berbagai operasi

Lebih terperinci

SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Pengenalan Komponen Elektronika Digital No. LST/PTE/EKA62/ Revisi: Tgl: 8 September 25 Page of 8. Kompetensi Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test Mahasiswa :

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 FLIP FLOP 1

PERCOBAAN 3 FLIP FLOP 1 PERCOBAAN 3 FLIP FLOP 3.. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan analisa rangkaian sekuensial dengan SR Flip-flop Mendisain rangkaian sekuensial dengan SR flip-flop

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOMPUTER

KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOMPUTER KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOMPUTER Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang sistem komputer Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: 1. Memahami sistem

Lebih terperinci

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat

Lebih terperinci

DASAR FLIP-FLOP 1) 2) 5) 6) 7) Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DASAR FLIP-FLOP 1) 2) 5) 6) 7) Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DASAR FLIP-FLOP ELK-DAS.31 20 JAM 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

Rangkaian Sequensial. Flip-Flop RS

Rangkaian Sequensial. Flip-Flop RS Rangkaian Sequensial Rangkaian logika di kelompokkan dalam 2 kelompok besar, yaitu rangkaian logika kombinasional dan rangkaian logika sekuensial. Bentuk dasar dari rangkaian logika kombinasional adalah

Lebih terperinci

BAB VII DASAR FLIP-FLOP

BAB VII DASAR FLIP-FLOP 89 BAB VII ASAR FLIP-FLOP 1. Pendahuluan Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang rangkaian kombinasional, yang merupakan rangkaian dengan keluaran yang dikendalikan oleh kondisi masukan yang ada.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL Sasaran Pertemuan 10 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Rangkaian Sequensial yang terdiri dari : FLIP-FLOP RS FF JK FF D FF T FF FLIP-FLOP Salah satu rangkaian logika

Lebih terperinci

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, urdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan :. Mempelajari cara kerja pencacah biner sinkron dan tak sinkron, 2. Merealisasikan pencacah biner

Lebih terperinci

DIG 04 RANGKAIAN PENJUMLAH

DIG 04 RANGKAIAN PENJUMLAH DIG 04 RNGKIN PENJUMLH 4.1. TUJUN PERCON Mahasiswa mengenal, mengerti, dan memahami : 1. Operasi penjumlahan tak lengkap. 2. Operasi penjumlahan lengkap. 3. Ragam IC penjumlah biner. 4. Operasi penjumlahan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test Mahasiswa : Mendengarkan,

Lebih terperinci

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran GERBANG UNIVERSAL I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran II. PENDAHULUAN Gerbang universal adalah salah satu gerbang dasar yang dirangkai sehingga menghasilkan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL RANGKAIAN LOGIKA TUJUAN 1. Memahami berbagai kombinasi logika AND, OR, NAND atau NOR untuk mendapatkan gerbang dasar yang lain. 2. Menyusun suatu rangkaian kombinasi logika

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK-045329 Proses Belajar Mengajar Media : Evaluasi : Dosen : Menjelaskan, Memberi contoh, Diskusi, Memberi tugas * Papan Tulis * Hasil Test

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER.

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER. PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER. Sabran 1*, Muliadi 2 1,2 Dosen PTA FT Universitas Negeri Makassar * sabran_fh66@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT Materi 1. Gerbang Logika Dasar 2. Tabel Kebenaran 3. Analisa Pewaktuan GERBANG LOGIKA DASAR Gerbang Logika blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital Sebuah gerbang

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH : WAHYU RUDI SANTOSO

DISUSUN OLEH : WAHYU RUDI SANTOSO DISUSUN OLEH : WAHYU RUDI SANTOSO 2016 Kata Pengantar Tiada ungkapan ayng lebih mulia selai ungkapan rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Atas limpah berkahnya, rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga saya

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EO/DEL 24/5 Revisi : Tgl : 28 Maret 2 Hal dari 9 A. ompetensi Memahami cara kerja rangkaian - F-F B. Sub ompetensi. Memahami cara kerja rangkaian dan sifat-sifat - F-F 2. Memahami cara kerja rangkaian

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA STIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : SISTEM DIGITAL Kode Mata : DK - 15303 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Setelah

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Tujuan :

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY   Tujuan : Percobaan 1 GERNG LOGIK Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIP, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Membiasakan mengenali letak dan fungsi pin (kaki) pada IC gerbang logika dasar. 2. Memahami cara

Lebih terperinci

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( ) FLIP - FLOP Kelompok : Angga Surahman Sudibya (10407113) Ma mun Fauzi (10407527) Mudesti Astuti (10407571) Randy Septiawan (10407687) Rahman Rohim (10407679) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id

Lebih terperinci

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari bagaimana dasar rangkaian logika sekuensial bekerja 2. Untuk menguji dan menyelidiki pengoperasian berbagai Latch dan sirkuit Flip- Flop PENDAHULUAN

Lebih terperinci

3.TEORI SINGKAT 3.1. BILANGAN BINER

3.TEORI SINGKAT 3.1. BILANGAN BINER 1 DIGITAL 1. TUUAN Setelah melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan telah memiliki kemampuan sebagai berikut : 1.1. Mengerti dan memahami gerbang-gerbang logika (lambang, bentuk, tabel kebenaran,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Jl. Gajayana No. 50 Malang (65144) Telp : 0341-551354, Faks

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL Sasaran Pertemuan 10 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Rangkaian Sequensial yang terdiri dari : - FLIP FLOP - RS FF - JK FF - D FF - T FF 1 Salah satu rangkaian logika

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL. Oleh Team Laboratorium

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL. Oleh Team Laboratorium MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL Oleh Team Laboratorium JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK TMKM 2007 Modul Praktikum Teknik Digital 2 Tata Tertib Praktikum PEMAKAIAN LABORATORIUM 1. Yang diperbolehkan menggunakan

Lebih terperinci

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT No. LST/EKO/DEL 214/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Februari 2010 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Memahami cara kerja gerbang logika dasar dan gerbang perluasan logika dasar 2. Sub Kompetensi - Membuat rangkaian dengan

Lebih terperinci

RANGKAIAN MULTIPLEXER

RANGKAIAN MULTIPLEXER RANGKAIAN MULTIPLEXER RANGKAIAN DEMULTIPLEXER HALAMAN SAMPUL Penulis : - Editor materi : Ulfathul Muslimah Editor Bahasa : - Ilustrasi sampul : - Desain dan ilustrasi buku : - Hak cipta 2016, oleh Ulfathul

Lebih terperinci

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL Oleh : Kelompok 3 I Gede Nuharta Negara (1005021101) Kadek Dwipayana (1005021106) I Ketut Hadi Putra Santosa (1005021122) Sang Nyoman Suka Wardana (1005021114) I

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/DEL 214/04 Revisi : 03 Tgl : 1 Maret 2012 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Memahami cara kerja rangkaian Flip-Flop D, baik yang berjenis Level Sensitive Clocked D Flip-Flop maupun Edge-Triggered

Lebih terperinci

RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum

RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 FLIP FLOP D BESERTA CONTOH

Lebih terperinci

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean Yusron Sugiarto Materi Kuliah Rangkaian Logika Ada beberapa operasi-operasi dasar pada suatu rangkaian logika dan untuk

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138 A. Judul : DEMULTIPLEKSER B. Tujuan Kegiatan Belajar 13 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Merangkai rangkaian DEMULTIPLEKSER. 2) Mengetahui cara kerja rangkaian DEMULTIPLEKSER

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aljabar Boolean, Gerbang Logika, dan Penyederhanaannya

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aljabar Boolean, Gerbang Logika, dan Penyederhanaannya ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aljabar Boolean, Gerbang Logika, dan Penyederhanaannya Disusun Oleh : Indra Gustiaji Wibowo (233) Kelas B Dosen Hidayatulah Himawan,ST.,M.M.,M.Eng JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Lanjut Dosen Pengampu : Ahmad Aminudin, M.Si Oleh : Aceng Kurnia Rochmatulloh (1305931)

Lebih terperinci

BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA)

BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA) TEKNIK DIGITAL-ALJABAR Boole/HAL. 1 BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA) PRINSIP DASAR ALJABAR BOOLE Aljabar boole adalah suatu teknik matematika yang dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah logika.

Lebih terperinci

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2 PERCOBAAN 2. DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2 2.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat SR Flip-flop dari gerbang NOR Membuat SR Flip-flop dari gerbang NAND

Lebih terperinci

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian Pertemuan ke 2 1 BAB I Rangkaian Sekuensial (2) Deskripsi Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi elemen flip-flop pada counter dan register serta clock mode, pulse mode, dan level mode. Manfaat Memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN Dosen Pengampu : Shoffin Nahwa Utama, M.T. Disusun Oleh: MUHAMMAD IBRAHIM NIM : 362015611040 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TEKNIK

Lebih terperinci

=== PENCACAH dan REGISTER ===

=== PENCACAH dan REGISTER === === PENCACAH dan REGISTER === Pencacah Pencacah adalah sebuah register yang mampu menghitung jumlah pulsa detak yang masuk melalui masukan detaknya, karena itu pencacah membutuhkan karakteristik memori

Lebih terperinci

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil

Lebih terperinci

BAB III GERBANG LOGIKA BINER

BAB III GERBANG LOGIKA BINER III GERNG LOGIK INER 3. ljabar oole Pada abad ke-9 George oole memperkenalkan operasi hitung matematika dalam bentuk huruf abjad dan memperkenalkan simbol tertentu untuk hubungan seperti tanda tambah (+)

Lebih terperinci

COUNTER ASYNCHRONOUS

COUNTER ASYNCHRONOUS COUNTER ASYNCHRONOUS A. Tujuan Kegiatan Praktikum 3 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : ) Merangkai rangkaian SYNCHRONOUS COUNTER 2) Mengetahui cara kerja rangkaian SYNCHRONOUS COUNTER

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAARTA LAB SHEET TENI DIGITAL Semester 3 FLIP - FLOP 4 X 6 Menit No. LST/EO/DEL 24/5 Revisi : Tgl : 28 Maret 2 Hal dari 8. ompetensi Memahami cara kerja rangkaian - F-F 2. Sub ompetensi

Lebih terperinci

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F 551 12 062 ANISA PRATIWI / F 551 12 075 JUPRI SALINDING / F 551 12 077 WIDYA / F 551 12 059 TEKNIK INFORMATIKA (S1) TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULATOR RANGKAIAN LOGIKA DENGAN VISUAL C++ Simulator Design Of Digital Logic Gate Using Visual C++

PERANCANGAN SIMULATOR RANGKAIAN LOGIKA DENGAN VISUAL C++ Simulator Design Of Digital Logic Gate Using Visual C++ Dielektrika, ISSN 2086-9487 151 Vol. 2, No. 2 : 151-163, Agustus 2015 PERANCANGAN SIMULATOR RANGKAIAN LOGIKA DENGAN VISUAL C++ Simulator Design Of Digital Logic Gate Using Visual C++ Multazamar Jan1 1,

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori GERBANG LOGIKA Tugas Pra Praktikum 1. Apa yang dimaksud dengan gerbang logika? Jelaskan! 2. Ada berapa jenis gerbang logika dasar? Sebutkan dan jelaskan! 3. Sebutkan macam-macam gerbang logika jika ditinjau

Lebih terperinci

Percobaan 9 Gerbang Gerbang Logika

Percobaan 9 Gerbang Gerbang Logika Percobaan 9 Gerbang 9. Tujuan : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : Mengetahui macam-macam Gerbang logika dasar dalam sistem digital. Mengetahui tabel kebenaran masing-masing gerbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerbang Logika merupakan blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang harus kita pelajari

Lebih terperinci