DAFTAR LAMPIRAN. Halaman. Lampiran 1 Pedoman Wawancara. Lampiran 2 Verbatim Wawancara. Lampiran 3 Rekonstruksi Data. Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR LAMPIRAN. Halaman. Lampiran 1 Pedoman Wawancara. Lampiran 2 Verbatim Wawancara. Lampiran 3 Rekonstruksi Data. Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Pedoman Wawancara Lampiran 2 Verbatim Wawancara Lampiran 3 Rekonstruksi Data

2 LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA

3 PEDOMAN WAWANCARA I. Identitas Informan: 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan : 5. Lama Belanja Online : 6. Produk yang Dibelanjakan : 7. Mengalami PPD : kali 8. Kapan terakhir mengalami PPD : II. Tempat dan tanggal wawancara: III. Daftar Pertanyaan A. Belanja Online 1. Apa yang menjadi alasan seseorang memilih belanja online? Probing: a. Mengapa alasan itu menjadi penting sehingga seseorang harus belanja online? b. Bagaimana dengan anda? c. Menurut anda, bagaimana jika dibandingkan dengan belanja offline? d. Hingga saat ini sudah berapa banyak toko online yang pernah anda kunjungi untuk berbelanja? e. Produk-produk apa saja yang menjadi prioritas anda untuk dibelanjakan secara online dan mengapa? 2. Menurut anda, berbelanja online itu idealnya dilakukan oleh siapa? Probing: a. Sejak kapan anda mulai belanja online? b. Bagaimana awal mulanya anda belanja online, diri sendiri atau dari teman? 3. Menurut anda, wanita atau pria-kah yang menjadi pembeli online yang paling banyak di masyarakat? Probing:

4 a. Hal-hal apa saja yang menjadi prediktor seseorang akan berbelanja secara online? b. Bagaimana dengan anda sendiri? 4. Menurut anda, apakah toko online memberikan pengaruh anda untuk berbelanja? Probing: a. Bagaimana anda memilih toko-toko online yang akan anda kunjungi untuk berbelanja? b. Bagaimana tingkat keamanan dan kenyamanan yang ideal bagi seorang calon pembeli online? c. Seberapa tingkat kepercayaan anda satu toko online sehingga anda akan berbelanja dengannya? d. Mengapa keamanan, kepercayaan dan kenyamanan dalam berbelanja online menjadi prioritas bagi pelanggan online? B. Post Purchase Dissonance / Pembelian 1. Perasaan seperti apa yang muncul seseorang berbelanja secara online? Probing: a. Setelah anda berbelanja online, perasaan apa saja yang muncul pada diri anda? b. Perilaku-perilaku apa saja yang anda munculkan untuk merefleksikan perasaan tersebut? c. Kepuasan seperti apa yang anda rasakan berbelanja produk dengan toko online tersebut? 2. Menurut anda, apakah kecemasan akan dialami oleh orang yang berbelanja secara online? Probing: a. Bagaimana kepribadian seseorang berpengaruh bentuk kecemasan yang akan dialami? b. Bagaimana lingkungan sekitar berpengaruh disonansi yang terjadi? c. Menurut anda, faktor apa yang paling berperan dalam diri anda yang telah dilakukan?

5 d. Mengapa anda memutuskan memilih pasangan yang berbeda usia dengan anda? 3. Menurut anda, seberapa penting komitmen dalam pengambilan? Probing: a. Berapa lama waktu yang anda habiskan sebelum membuat untuk membeli produk tertentu pada satu toko online? b. Bagaimana anda mempertimbangkan berbagai pilihan-pilihan produk yang akan dipilih sebelum memutuskan untuk membelinya? 4. Menurut anda, apakah cara pengambilan untuk melakukan secara online itu berpengaruh disonansi yang terjadi tersebut? Probing: a. Bagaimana cara anda mengambil untuk membeli secara online? C. Repurchase Post Purchase Dissonance 1. Bagaimana tanggapan anda mengalami disonansi? Probing: a. Bagaimana perilaku membeli dapat terjadi pada anda? b. Bagaimana anda menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan finansial anda? c. Bagaimana proses yang terjadi ketika anda membeli pada toko online sebelumnya/toko yang lain? 2. Bagaimana tanggapan anda konsekuensi yang akan terjadi melakukan? Probing: a. Bagaimana cara anda mengatasi konsekuensi tersebut? b. Bagaimana perasaan yang muncul dan perilaku apa yang anda lakukan? dst.

6 LAMPIRAN 2 VERBATIM WAWANCARA

7 LAMPIRAN 3 REKONSTRUKSI DATA

8 REKONSTRUKSI DATA Langkah 1 Rangkuman koding, analisa data dan analisa tematik 1. I (Bunga) Koding Analisa Data Analisa Tematik R.1/W.1/b.19-20/h.2 mulai belanja online sejak tahun 2012 Pengalaman belanja online hingga saat ini. R.1/W.1/b.24-25/h.2-3 lebih sering belanja produk fashion Pengalaman belanja online secara online. R.1/W.1/b.37-41/h.3 Barang yang dibeli ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. R.1/W.1/b.44-45/h.3 Reponden telah mengalami disonansi membeli sebanyak 3 kali. R.1/W.1/b.67-71/h.5 Selang waktu untuk Niat belanja membeli tergantung model. R.1/W.1/b.74-75/h.5 Kerutinan Niat belanja belanja online tergantung selera. R.1/W.1/b.84-86/h.5 Kemudahan dan efisiensi waktu menjadi alasan memilih belanja online. Pengalaman belanja online

9 R.1/W.1/b /h.6 R.1/W.1/b /h.9 R.1/W.1/b /h.9 R.1/W.1/b /h.10 R.1/W.1/b /h R.1/W.1/b /h.11 R.1/W.1/b /h.12 R.1/W.1/b /h.12 R.1/W.1/b /h.13 Dibandingkan dengan belanja offline, belanja online lebih mudah dan praktis. menyalahkan diri sendiri atas nya. tidak teliti dalam membaca keterangan barang. Postingan komen menyakini untuk mempercayai olshop. menjadi ketagihan belanja online. Kepercayaan menjadi pengaruh yang berperan. menjalin komunikasi penjual selama proses. Posting-an dari olshop tersebut membuat menjadi tertarik untuk berbelanja. membaca komen-komen yang diposting untuk Pengalaman belanja online Niat belanja Niat belanja

10 memastikan kebenaran olshop. R.1/W.1/b /h.13 mulai menaruh kepercayaan olshop. R.1/W.1/b /h.13 pernah ditipu oleh olshop. Pengalaman belanja online R.1/W.1/b /h.13 ternyata belanja online mulai dari Pengalaman belanja online R.1/W.1/b /h.14 pasrah dan percaya ada karma yang akan diterima oleh si penjual. R.1/W.1/b /h Pengetahuan cukup berpengalaman. Pengalaman belanja online R.1/W.1/b.299/h.16 takut. R.1/W.1/b /h komplain. R.1/W.1/b.327/h.17 Olshop yang menjadi langganan salah Online shop langganan satunya adalah teman. R.1/W.1/b /h.17 tidak marah agen penjual tersebut. R.1/W.1/b /h.18 bukan tipe orang pemarah. R.1/W.1/b /h.18 Resiko ditanggung sendiri.

11 R.1/W.1/b /h.18 R.1/W.1/b /h.18 R.1/W.1/b /h.19 R.1/W.1/b /h R.1/W.1/b /h.21 R.1/W.1/b /h.21 R.1/W.1/b /h.25 R.1/W.1/b /h.25 R.1/W.1/b.520/h.26 tidak menyalahkan penjual atas barang yang tidak sesuai. Resiko ditanggung. mencari informasi dari teman untuk tidak mengulangi kesalahan. Proses pemikiran yang panjang juga berakhir pada. Keuangan menjadi pertimbangan dalam membuat. Hasrat membeli menjadi dorongan dalam melakukan. Varian produk olshop lebih banyak dari toko offline. Budget termasuk salah satu yang pertimbangan belanja. percaya olshop tsb. Niat belanja Pengalaman belanja online

12 R.1/W.1/b /h. 26 R.1/W.1/b /h R.1/W.1/b /h.27 R.1/W.1/b /h.27 R.1/W.1/b /h.28 R.1/W.1/b /h.29 R.1/W.1/b /h.29 R.1/W.1/b /h.30 R.1/W.1/b /h.30 R.1/W.1/b /h.30 R.1/W.1/b /h.31 menyalahkan diri sendiri. Faktor kemudahan dan pelayanan yang bagus menjadi alasan untuk repurchase. belanja hanya dengan olshop yang dipercaya. belanja dengan olshop yang mengecewakan itu. mengubah pemahaman diri sendiri. Konsekuensi ditanggung. melakukan kreasi pada barang yang mengecewakan. - kecewa. - kemudian berpikir kreatif. Emosi diarahkan ke hal yang positif. melakukan pada toko online yang sebelumnya Online shop langganan

13 mengecewakan. R.1/W.1/b /h.33 Harga menjadi patokan yang dilakukan oleh. R.1/W.1/b /h.35 Selama proses, menjalin komunikasi terus menerus dengan si penjual. R.1/W.1/b.725/h.36 membutuhkan selang waktu sebelum berbelanja. R.1/W.1/b /h.38 merasa cemas. R.1/W.2/b /h.40 - mengalami keraguan dengan R.1/W.2/b /h munculnya rasa takut dan cemas sebelum melakukan. - Adanya ketidaksesuaiaan barang dengan informasi yang diberikan R.1/W.2/b.805/h.41 takut barang yang dibeli tidak sesuai harapan. R.1/W.2/b /h merasa ragu dalam memutuskan untuk membeli atau tidak. R.1/W.2/b /h.42 tidak menyalahkan olshop. R.1/W.2/b.845/h.43 Perasaan cemas selalu ada

14 R.1/W.2/b /h.44 R.1/W.2/b /h.45 R.1/W.2/b /h.46 R.1/W.2/b /h.47 R.1/W.2/b /h.47 R.1/W.2/b /h.49 R.1/W.2/b /h.50 R.1/W.2/b /h.52 R.1/W.2/b /h.52 R.1/W.2/b /h.56 setiap. Kepuasan membuat berkeinginan untuk membeli. Harga menjadi pertimbangan utama dalam melakukan. Pendapat orang lain tidak berpengaruh. Keinginan untuk membeli. Peran orang dekat hanya sebagai second opinion. ragu namun berani membuat. memiliki keinginan membeli yang kuat namun kurang dalam hal informasi. mementingkan harga harus sesuai dengan barang. mengalami ketidakpuasan. Kebutuhan dan harga menentukan seberapa Niat belanja Niat belanja

15 penting membeli itu harus dilakukan. R.1/W.2/b /h.58 Kualitas selalu dihubungkan dengan jumlah uang yang dikeluarkan. R.1/W.2/b /h.58 sering membuat perbandingan harga berbagai olshop. R.1/W.2/b /h.60 merasa boros. R.1/W.3/b /h Adanya kepercayaan toko online tersebut sepenuhnya. R.1/W.3/b /h.66 - Nafsu belanja sulit untuk dikontrol. - akan segera melakukan tanpa berpikir panjang. R.1/W.3/b /h.67 Bagi, harga berperan dalam hal melakukan. R.1/W.3/b /h Alasan membeli bagi lebih karena keekonomisan. R.1/W.3/b /h.68 melakukan karena

16 kesalahan bukan pada agen penjual sepenuhnya; R.1/W.3/b /h.69 Ada 3 toko online yang menjadi langganan Online shop langganan. R.1/W.3/b /h.70 repurchase pada olshop bersangkutan atas dasar kepercayaan. R.1/W.3/b /h Munculnya barang baru mempengaruhi untuk membeli. R.1/W.3/b /h.71 Produk baru sebagai pemicu untuk berbelanja. R.1/W.3/b.1419/h.72 kecewa R.1/W.3/b /h.72 Kesalahan sendiri dalam setiap barang yang mengecewakan karena penjual hanya berfungsi sebagai penyalur. R.1/W.3/b /h.74 Tingkat kebutuhan dan finansial disesuaikan sebelum melakukan. R.1/W.3/b /h.74- takut dan

17 75 khawatir barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang ditunjukkan. R.1/W.3/b /h.75 Kualitas, harga dan pengiriman barang menjadi faktor penentu. R.1/W.3/b.1498/h.76 Diri sendiri yang menentukan untuk melakukan. R.1/W.3/b /h.76 Kesalahan barang merupakan kesalahan. R.1/W.3/b /h kenal dengan pemilik olshop Online shop langganan R.1/W.3/b /h.82 menenangkan diri dan mencoba bersabar. R.1/W.3/b /h.83 Perasaan takut masih ada setiap ingin belanja online R.1/W.3/b /h.82- Namun keinginan Niat belanja 84 untuk memiliki lebih besar. R.1/W.3/b /h.84 Kegunaan, harga dan kualitas menjadi pertimbangan setiap. R.1/W.3/b /h.86 belum komitemen online yang selalu rutin. R.1/W.3/b /h.86 spontan dalam

18 R.1/W.4/b /h.99 R.1/W.4/b /h.103 membuat. pernah vakum untuk online selama 2 tahun Taraf kecemasan tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. 2. II (Sandra) Koding Analisa Data Analisa Tematik R.2/W.1/b.15-17/h.106 mulai belanja online dari tahun Pengalaman belanja online R.2/W.1/b.19/h.106 Produk yang dibelanjakan melalui Pengalaman belanja online onlineshop. R.2/W.1/b.23/h.106 Produk yang dibelanjakan melalui Pengalaman belanja online onlineshop. R.2/W.1/b.28-30/h.107 Efisiensi waktu sebagai faktor yang membuat Pengalaman belanja online belanja online. R.2/W.1/b.35/h.107 mengalami PPD. R.2/W.1/b.38-40/h.107 Frekuensi disonansi yang terjadi pada banyak. R.2/W.1/b.42/h.107 Frekuensi belanja online sangat banyak. Intensitas belanja

19 R.2/W.1/b.46-48/h.108 Rasa kecewa muncul karena warna yang berbeda dengan foto. R.2/W.1/b.57-58/h.108 Barang yang dibeli tidak sesuai dengan informasi. R.2/W.1/b.62-66/h tidak melakukan usaha banyak untuk memastikan produk yang akan dibeli. R.2/W.1/b.69-71/h.109 Keinginan untuk membeli lagi olshop sebelumnya tergantung pada produk barunya. R.2/W.1/b.76-80/h.109 Selang waktu untuk Intesitas belanja kemudian belanja tergantung produk baru. R.2/W.1/b.87-89/h.110 pernah ditipu. Pengalaman belanja online R.2/W.1/b.89-92/h.110 Warna dan bahan yang tidak sesuai dengan informasi sebelumnya. R.2/W.1/b.97-98/h.110 Banyak olshop yang pernah dibelanjakan. Pengalaman belanja online R.2/W.1/b /h.110 Instagram dan bbm menjadi dua media belanja Pengalaman belanja online. R.2/W.1/b /h.110 mempunyai 3 olshop langganan tetap. Online shop langganan R.2/W.1/b /h.111 Langganan Online shop

20 R.2/W.1/b /h.111 R.2/W.1/b /h.112 R.2/W.1/b /h.112 R.2/W.1/b /h.113 R.2/W.1/b /h.113 R.2/W.1/b /h R.2/W.1/b /h.114 R.2/W.1/b /h.114 merupakan orang yang langganan dikenal. Produk mempengaruhi intensitas repurchase. mengandalkan testimoni untuk berbelanja dengan olshop bersangkutan. Rasa suka dan ingin mengoleksi menjadi alasan membeli. merasa seperti consumptive buyer. - Barang yang dibeli karena kesenangan sendiri. - hobi mengoleksi. Belanja online lebih praktis Pengalaman bagi. belanja online Orang sekitarlah yang men-judge sebagai consumptive buyer. Niat beli tergantung produk

21 yang dikeluarkan. R.2/W.1/b /h.115 cepat membuat. R.2/W.1/b /h Adik memberikan pendapatnya sebagai seorang fashion designer. R.2/W.1/b.219/h.116 Sampai sekarang Intensitas belanja masih belanja online. R.2/W.1/b.226/h.116 Keputusan membeli online diputuskan sendiri. R.2/W.1/b /h.117 Pembelian secara online merupakan pilihan sendiri. R.2/W.1/b /h.117 selalu meminta foto asli barang. R.2/W.1/b.255/h.118 Barang tidak digunakan. R.2/W.1/b /h.118 komplain olshop. R.2/W.1/b.266/h.118 uring-uringan. R.2/W.1/b /h.118 berbelanja Intensitas belanja produk dibawah harga 200ribu. R.2/W.1/b /h.119 hanya marah diri sendiri. R.2/W.1/b /h.119 Kesukaan dan niat beli

22 R.2/W.1/b.291/h.119 R.2/W.1/b /h.120 R.2/W.1/b /h.122 R.2/W.1/b /h.122 R.2/W.1/b /h.123 R.2/W.1/b /h.124 R.2/W.1/b /h.126 R.2/W.2/b /h.129 R.2/W.2/b /h.129 R.2/W.2/b /h.130 R.2/W.2/b /h.130 produk mempengaruhi. tidak menghabiskan waktu lama. menyadari dirinya boros. melakukan perbandingan harga. memperhatikan harga produk terlebih dahulu. Reponden lebih memilih belanja online. menyesuaikan harga dengan model produk. Resiko untuk belanja online ditanggung sendiri. dialami dengan olshop langganan. memaafkan dan mengesampingkan produk. meminta foto asli barang pada olshop langganannya. meminta foto asli setiap online. Intensitas belanja

23 R.2/W.2/b /h.130 R.2/W.2/b /h.131 R.2/W.2/b /h.132 R.2/W.2/b /h.132 R.2/W.2/b.534/h.132 R.2/W.2/b /h.133 R.2/W.2/b.565/h.134 R.2/W.2/b /h.134 R.2/W.2/b /h.136 Penyesalan dari olshop ditanggapi dengan baik oleh. Model produk mempengaruhi membeli lagi. Model produk menjadi pemicu repurchase. Model dan harga yang sesuai menimbulkan keinginan untuk membeli lagi. Tidak adanya pengaruh lingkungan. Model baru menimbulkan keinginan untuk membeli merasa khawatir untuk repurchase. mempercayai olshop tersebut. Model produk membuat melakukan

24 R.2/W.2/b.607/h.136 R.2/W.2/b /h.137 R.2/W.2/b /h R.2/W.2/b /h.138 R.2/W.2/b /h.138 R.2/W.2/b /h.139 R.2/W.2/b /h.140 R.2/W.2/b /h.140 repurchase. Kegunaan barang yang dibeli tidak terpikirkan oleh. repurchase karena sudah langganan dengan olshop tersebut dan pengalaman masa lalu yang dapat diterima. memilih berbelanja dengan harga murah dan banyak. Harga disesuaikan dengan kepantasan model produk. yang dirasakan berbeda pada belanja online dan offline Tidak ada batasan uang dalam berbelanja, yang ada hanyalah batasan diri. menyesuaikan model dengan harga yang ditawarkan. Niat untuk membeli lagi muncul melihat

25 R.2/W.3/b /h.141 R.2/W.3/b /h.141 R.2/W.3/b.728/h.142 R.2/W.3/b.728/h.142 R.2/W.3/b /h.143 R.2/W.3/b /h R.2/W.3/b /h.144 produk. mempercayai olshop tersebut. Keyakinan dari si olshop membuat mempercayainya. repurchase pada 1 olshop yang sebelumnya telah disonansi. percaya dan berniat repurchase jika ada barang yang cocok. merasa cocok melakukan dengan olshop langganan tersebut. melakukan repurchase dengan alasan dari segi ekonomis. Munculnya produk baru memicu keinginan untuk melakukan. Pengalaman belanja online

26 R.2/W.3/b.784/h.145 Belanja dengan olshop yang pernah disonansi. Online shop langganan R.2/W.3/b /h.145 mengenal pemilik olshop Online shop langganan langganannya. R.2/W.3/b /h.146 takut mengalami kekecewaan lagi. R.2/W.3/b /h.147 mengaku sulit untuk mengontrol diri untuk berbelanja. R.2/W.3/b /h.147 memiliki sifat yang sama dengan mamanya. R.2/W.3/b /h.148 Kegunaan barang baru terpikir ketika telah menerima barangnya. R.2/W.3/b.864/h.149 ragu R.2/W.3/b /h.149 meminta keterangan produk lebih jelas. R.2/W.3/b.882/h.149 punya tiga olshop langganan. Online shop langganan R.2/W.3/b /h kecewa. - mencoba mengesampingkan barang yang mengecewakan. R.2/W.3/b /h.153 berbelanja atas

27 R.2/W.3/b /h.153 dasar suka. yang dialami tidak terlalu menganggu pikiran, terkecuali barang yang tidak sampai hingga sekarang.

28 Langkah 2 Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik berdasarkan rumusan masalah (pertanyaan peneliti) 1. I (Bunga) Rumusan Masalah Faktor-faktor yang melatarbelakangi melakukan repurchase mengalami postpurchase dissonance Koding Analisa Data Analisa Tematik R.1/W.1/b.67-71/h.5 Selang waktu untuk Niat belanja membeli tergantung model. R.1/W.1/b.74-75/h.5 Kerutinan Niat belanja belanja online tergantung selera. R.1/W.1/b.192- menjadi Niat belanja 193/h ketagihan belanja online. R.1/W.1/b /h.12 Posting-an dari Niat belanja olshop tersebut membuat menjadi tertarik untuk berbelanja. R.1/W.1/b /h.21 Hasrat membeli Niat belanja menjadi dorongan dalam melakukan. R.1/W.2/b /h.47 Keinginan Niat belanja untuk

29 R.1/W.2/b /h.50 R.1/W.3/b /h R.1/W.1/b /h.9 R.1/W.1/b /h.14 R.1/W.1/b /h.17 R.1/W.1/b /h.18 R.1/W.1/b /h.18 membeli. memiliki keinginan membeli yang kuat namun kurang dalam hal informasi. Namun keinginan untuk memiliki lebih besar. menyalahkan diri sendiri atas nya. pasrah dan percaya ada karma yang akan diterima oleh si penjual. tidak marah agen penjual tersebut. bukan tipe orang pemarah. tidak menyalahkan penjual atas barang Niat belanja Niat belanja

30 R.1/W.2/b /h.42 R.1/W.3/b /h.72 R.1/W.3/b /h.76 R.1/W.1/b /h.28 R.1/W.1/b /h.30 R.1/W.1/b /h.35 yang tidak sesuai. tidak menyalahkan olshop. Kesalahan sendiri dalam setiap barang yang mengecewakan karena penjual hanya berfungsi sebagai penyalur. Kesalahan barang merupakan kesalahan. mengubah pemahaman diri sendiri. Emosi diarahkan ke hal yang positif. Selama proses, menjalin komunikasi terus menerus dengan si penjual.

31 R.1/W.2/b /h.58 R.1/W.2/b /h.60 R.1/W.3/b /h.66 R.1/W.1/b /h.11 R.1/W.1/b /h.13 R.1/W.1/b.520/h.26 R.1/W.3/b /h sering membuat perbandingan harga berbagai olshop. merasa boros. - Nafsu belanja sulit untuk dikontrol. - akan segera melakukan tanpa berpikir panjang. Kepercayaan menjadi pengaruh yang berperan. mulai menaruh kepercayaan olshop. percaya olshop tersebut. Adanya kepercayaan toko online tersebut sepenuhnya.

32 R.1/W.3/b /h.70 repurchase pada olshop bersangkutan atas dasar kepercayaan. R.1/W.1/b /h.21 Keuangan menjadi pertimbangan dalam membuat. R.1/W.1/b /h.25 Budget termasuk salah satu yang pertimbangan belanja. R.1/W.2/b /h.56 Kebutuhan dan harga menentukan seberapa penting membeli itu harus dilakukan. R.1/W.3/b /h.67 Bagi, harga berperan dalam hal melakukan. R.1/W.3/b /h Alasan membeli bagi lebih karena keekonomisan. R.1/W.3/b belum

33 komitmen online yang selalu rutin. menyalahkan diri sendiri. Faktor kemudahan dan pelayanan yang bagus menjadi alasan untuk repurchase. 1713/h.86 R.1/W.1/b /h. 26 R.1/W.1/b /h R.1/W.3/b /h.68 R.1/W.1/b /h.27 R.1/W.1/b /h.31 R.1/W.2/b /h.44 melakukan karena kesalahan bukan pada agen penjual sepenuhnya; belanja dengan olshop yang mengecewakan itu. melakukan pada toko online yang sebelumnya mengecewakan. Kepuasan membuat

34 Kondisi psikologis atau karakter ketika mengalami postpurchase dissonance berkeinginan untuk membeli. R.1/W.3/b /h Munculnya barang baru mempengaruhi untuk membeli. R.1/W.3/b /h.71 Produk baru sebagai pemicu untuk berbelanja. R.1/W.1/b.37-41/h.3 Barang yang dibeli ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. R.1/W.1/b /h.9 tidak teliti dalam membaca keterangan barang. R.1/W.1/b.299/h.16 takut. R.1/W.1/b /h komplain. R.1/W.1/b /h.29 melakukan kreasi pada barang yang mengecewakan. R.1/W.1/b /h.30 - kecewa.

35 R.1/W.1/b /h.30 R.1/W.1/b.725/h.36 R.1/W.1/b /h.38 R.1/W.2/b /h.40 R.1/W.2/b /h R.1/W.2/b.805/h.41 R.1/W.2/b.845/h.43 - kemudian berpikir kreatif. membutuhkan selang waktu sebelum berbelanja. merasa cemas. - mengalami keraguan dengan munculnya rasa takut dan cemas sebelum melakukan. - Adanya ketidaksesuaiaan barang dengan informasi yang diberikan takut barang yang dibeli tidak sesuai harapan. Perasaan cemas selalu ada setiap

36 . R.1/W.2/b /h.52 mengalami ketidakpuasan. R.1/W.3/b.1419/h.72 kecewa R.1/W.3/b /h takut dan khawatir barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang ditunjukkan. R.1/W.3/b /h.82 menenangkan diri dan mencoba bersabar. R.1/W.3/b /h.83 Perasaan takut masih ada setiap ingin belanja online R.1/W.4/b /h.99 pernah vakum untuk online selama 2 tahun R.1/W.4/b /h.103 Taraf kecemasan tidak sampai mengganggu aktivitas seharihari.

37 R.1/W.1/b /h.18 R.1/W.1/b /h.18 R.1/W.1/b /h.19 R.1/W.1/b /h.30 R.1/W.1/b /h.33 R.1/W.2/b /h R.1/W.2/b /h.45 R.1/W.2/b /h.46 Resiko ditanggung sendiri Resiko ditanggung. mencari informasi dari teman untuk tidak mengulangi kesalahan. Konsekuensi ditanggung. Harga menjadi patokan yang dilakukan oleh. merasa ragu dalam memutuskan untuk membeli atau tidak. Harga menjadi pertimbangan utama dalam melakukan. Pendapat orang lain tidak berpengaruh

38 R.1/W.2/b /h.47 R.1/W.2/b /h.49 R.1/W.2/b /h.52 R.1/W.2/b /h.58 R.1/W.3/b /h.74 R.1/W.3/b /h.75 R.1/W.3/b.1498/h.76. Peran orang dekat hanya sebagai second opinion. ragu namun berani membuat. mementingkan harga harus sesuai dengan barang. Kualitas selalu dihubungkan dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Tingkat kebutuhan dan finansial disesuaikan sebelum melakukan. Kualitas, harga dan pengiriman barang menjadi faktor penentu. Diri sendiri yang menentukan untuk melakukan

39 R.1/W.3/b /h.86. spontan dalam membuat. 2. II (Sandra) Koding Analisa Data Analisa Tematik R.2/W.1/b.42/h.107 Frekuensi belanja Intensitas online belanja sangat banyak. R.2/W.1/b.76-80/h.109 Selang waktu untuk Intesitas kemudian belanja belanja tergantung produk baru. R.2/W.1/b.219/h.116 Sampai sekarang Intensitas masih belanja belanja online. Rumusan Masalah Faktor-faktor yang melatarbelakangi melakukan repurchase mengalami postpurchase dissonance R.2/W.1/b /h.118 berbelanja produk Intensitas belanja dibawah harga 200ribu. R.2/W.1/b.266/h.118 uringuringan sendiri. R.2/W.1/b /h.119 hanya marah diri sendiri. R.2/W.1/b /h.120 menyadari dirinya

40 R.2/W.2/b /h.130 R.2/W.2/b /h.130 R.2/W.2/b /h.139 R.2/W.3/b /h.147 R.2/W.3/b /h.147 R.2/W.3/b /h.153 R.2/W.2/b /h.134 boros. meminta foto asli barang pada olshop langganannya. meminta foto asli setiap online. Tidak ada batasan uang dalam berbelanja, yang ada hanyalah batasan diri. mengaku sulit untuk mengontrol diri untuk berbelanja. memiliki sifat yang sama dengan mamanya. berbelanja atas dasar suka. mempercayai olshop tersebut.

41 R.2/W.2/b /h.137 R.2/W.3/b /h.141 R.2/W.3/b /h.141 R.2/W.3/b.728/h.142 R.2/W.3/b /h.143 R.2/W.3/b /h repurchase karena sudah langganan dengan olshop tersebut dan pengalaman masa lalu yang dapat diterima. mempercayai olshop tersebut. Keyakinan dari si olshop membuat mempercayainya. percaya dan berniat repurchase jika ada barang yang cocok. merasa cocok melakukan dengan olshop langganan tersebut. melakukan repurchase dengan alasan dari segi

42 ekonomis. R.2/W.2/b /h memilih berbelanja dengan harga murah dan banyak. R.2/W.2/b /h.138 Harga disesuaikan dengan kepantasan model produk. R.2/W.1/b /h.112 Rasa suka dan ingin mengoleksi menjadi alasan membeli. R.2/W.1/b /h.119 Kesukaan dan niat beli produk mempengaruhi. R.2/W.1/b /h.113 merasa seperti consumptive buyer. R.2/W.1/b /h Barang yang dibeli karena kesenangan sendiri. - hobi mengoleksi. R.2/W.1/b.177- Orang sekitarlah

43 180/h.114 R.2/W.1/b.69-71/h.109 R.2/W.1/b /h.111 R.2/W.1/b /h.114 R.2/W.2/b /h.131 R.2/W.2/b /h.132 R.2/W.2/b /h.132 yang men-judge sebagai consumptive buyer. Keinginan untuk membeli lagi olshop sebelumnya tergantung pada produk barunya. Produk mempengaruhi intensitas repurchase. Niat beli tergantung produk yang dikeluarkan. Model produk mempengaruhi membeli lagi. Model produk menjadi pemicu repurchase. Model dan harga yang sesuai menimbulkan keinginan untuk

44 Kondisi psikologis atau karakter ketika mengalami postpurchase dissonance membeli lagi. R.2/W.2/b /h.133 Model baru menimbulkan keinginan untuk membeli R.2/W.2/b /h.136 Model produk membuat melakukan repurchase. R.2/W.2/b /h.140 Niat untuk membeli lagi muncul melihat produk. R.2/W.3/b /h.144 Munculnya produk baru memicu keinginan untuk melakukan. R.2/W.1/b.35/h.107 mengalami PPD. R.2/W.1/b.38-40/h.107 Frekuensi disonansi yang terjadi pada banyak. R.2/W.1/b.46-48/h.108 Rasa kecewa muncul karena warna yang berbeda dengan foto. R.2/W.1/b.57-58/h.108 Barang yang dibeli

45 tidak sesuai dengan informasi. R.2/W.1/b.89-92/h.110 Warna dan bahan yang tidak sesuai dengan informasi sebelumnya. R.2/W.1/b.255/h.118 Barang tidak digunakan. R.2/W.1/b /h.118 komplain olshop. R.2/W.2/b /h.129 dialami dengan olshop langganan. R.2/W.2/b /h.129 memaafkan dan mengesampingkan produk. R.2/W.2/b /h.138 yang dirasakan berbeda pada belanja online dan offline R.2/W.3/b.864/h.149 ragu R.2/W.3/b /h kecewa.

46 R.2/W.3/b /h.153 R.2/W.1/b.62-66/h R.2/W.1/b /h.115 R.2/W.1/b.226/h.116 R.2/W.1/b /h.122 R.2/W.1/b /h mencoba mengesampingka n barang yang mengecewakan. yang dialami tidak terlalu menganggu pikiran, terkecuali barang yang tidak sampai hingga sekarang. tidak melakukan usaha banyak untuk memastikan produk yang akan dibeli. cepat membuat. Keputusan membeli online diputuskan sendiri. melakukan perbandingan harga. memperhatikan harga produk

47 R.2/W.1/b /h.124 R.2/W.1/b /h.126 R.2/W.2/b.565/h.134 R.2/W.2/b.607/h.136 R.2/W.2/b /h.140 R.2/W.3/b /h.146 R.2/W.3/b /h.148 terlebih dahulu. menyesuaikan harga dengan model produk. Resiko untuk belanja online ditanggung sendiri. merasa khawatir untuk repurchase. Kegunaan barang yang dibeli tidak terpikirkan oleh. menyesuaikan model dengan harga yang ditawarkan. takut mengalami kekecewaan lagi. Kegunaan barang baru terpikir ketika telah menerima barangnya.

48 Langkah 3 Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik berdasarkan frekuensi yang muncul dalam analisa data 1. I (Bunga) Frekuensi Koding Analisa Data Analisa Tematik 7x Alasan dasar melakukan Repurchase R.1/W.1/b.74-75/h.5 Kerutinan belanja online tergantung selera. Niat belanja R.1/W.1/b /h R.1/W.1/b /h.12 R.1/W.1/b /h.21 R.1/W.2/b /h.47 Niat belanja menjadi ketagihan belanja online. Posting-an dari Niat belanja olshop tersebut membuat menjadi tertarik untuk berbelanja. Hasrat membeli Niat belanja menjadi dorongan dalam melakukan. Keinginan Niat belanja untuk membeli. R.1/W.2/b /h.50 Niat belanja

49 14x Sisi Pribadi memiliki keinginan membeli yang kuat namun kurang dalam hal informasi. R.1/W.3/b /h Namun keinginan untuk memiliki lebih besar. Niat belanja R.1/W.1/b /h.9 menyalahkan diri sendiri atas nya. R.1/W.1/b /h.17 tidak marah agen penjual tersebut. R.1/W.1/b /h.18 bukan tipe orang pemarah. R.1/W.1/b /h.18 tidak menyalahkan penjual atas barang yang tidak sesuai. R.1/W.2/b /h.42 tidak menyalahkan olshop. R.1/W.3/b Kesalahan

50 1423/h.72 sendiri dalam setiap barang yang mengecewakan karena penjual hanya berfungsi sebagai penyalur. R.1/W.3/b /h.76 Kesalahan barang merupakan kesalahan. R.1/W.1/b /h. 26 menyalahkan diri sendiri. R.1/W.3/b /h.68 melakukan karena kesalahan bukan pada agen penjual sepenuhnya; R.1/W.1/b /h.28 mengubah pemahaman diri sendiri. R.1/W.1/b /h.30 Emosi diarahkan ke hal yang positif. R.1/W.1/b /h.35 Selama proses

51 , menjalin komunikasi terus menerus dengan si penjual. R.1/W.2/b merasa 1203/h.60 boros. R.1/W.3/b Nafsu belanja 1306/h.66 sulit untuk dikontrol. - akan segera melakukan tanpa berpikir panjang. R.1/W.1/b /h.11 Kepercayaan 5x menjadi pengaruh Adanya yang berperan. kepercayaan R.1/W.1/b /h.13 mulai menaruh olshop kepercayaan olshop. R.1/W.1/b.520/h.26 percaya olshop tersebut. R.1/W.3/b Adanya 1288/h kepercayaan

52 8x harga R.1/W.3/b /h.70 R.1/W.1/b /h.21 R.1/W.1/b /h.25 R.1/W.2/b /h.56 R.1/W.2/b /h.58 toko online tersebut sepenuhnya. repurchase pada olshop bersangkutan atas dasar kepercayaan. Keuangan menjadi pertimbangan dalam membuat. Budget termasuk salah satu yang pertimbangan belanja. Kebutuhan dan harga menentukan seberapa penting membeli itu harus dilakukan. sering membuat perbandingan harga berbagai olshop.

53 1x Tidak adanya komitmen belanja online 3x Ketersediaan barang toko online R.1/W.3/b /h.67 Bagi, harga berperan dalam hal melakukan. R.1/W.3/b /h Alasan membeli bagi lebih karena keekonomisan. R.1/W.1/b /h.33 Harga menjadi patokan yang dilakukan oleh. R.1/W.2/b /h.45 Harga menjadi pertimbangan utama dalam melakukan. R.1/W.3/b belum 1713/h.86 komitmen online yang selalu rutin. R.1/W.1/b.67-71/h.5 Selang waktu Niat belanja untuk membeli tergantung model. R.1/W.3/b Munculnya barang

54 1x Tindakan beralasan melakuan repurchase 2x Kepuasan dan ketidakpuasan 13x Emosi yang muncul ketika mengalami postpurchase dissonance 1392/h baru mempengaruhi untuk membeli. R.1/W.3/b /h.71 Produk baru sebagai pemicu untuk berbelanja. R.1/W.1/b.525- Faktor kemudahan 529/h dan pelayanan yang bagus menjadi alasan untuk repurchase. R.1/W.2/b /h.44 Kepuasan membuat berkeinginan untuk membeli. R.1/W.2/b /h.52 mengalami ketidakpuasan. R.1/W.1/b.299/h.16 takut. R.1/W.1/b /h.30 kecewa.

55 R.1/W.1/b /h R.1/W.1/b /h.38 R.1/W.2/b /h.40 R.1/W.2/b.805/h.41 R.1/W.2/b /h R.1/W.2/b.845/h.43 R.1/W.2/b /h.49 komplain. merasa cemas. mengalami keraguan dengan munculnya rasa takut dan cemas sebelum melakukan. takut barang yang dibeli tidak sesuai harapan. merasa ragu dalam memutuskan untuk membeli atau tidak. Perasaan cemas selalu ada setiap. ragu namun berani membuat

56 7x Keputusan online. R.1/W.3/b.1419/h.72 kecewa R.1/W.3/b /h takut dan khawatir barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang ditunjukkan. R.1/W.3/b /h.83 Perasaan takut masih ada setiap ingin belanja online. R.1/W.4/b /h.103 Taraf kecemasan tidak sampai mengganggu aktivitas seharihari. R.1/W.1/b /h.18 Resiko ditanggung sendiri R.1/W.1/b /h.18 Resiko ditanggung. R.1/W.1/b /h.30 Konsekuensi ditanggung. R.1/W.2/b /h.46 Pendapat orang

57 lain tidak berpengaruh. R.1/W.2/b /h.47 Peran orang dekat hanya sebagai second opinion. R.1/W.3/b.1498/h.76 Diri sendiri yang menentukan untuk melakukan. R.1/W.3/b /h.86 spontan dalam membuat. 4x R.1/W.1/b /h.29 Cara melakukan kreasi pada barang yang mereduksi mengecewakan. disonansi R.1/W.1/b /h.30 kemudian berpikir kreatif. R.1/W.3/b /h.82 menenangkan diri dan mencoba bersabar. R.1/W.4/b pernah 1971/h.99 vakum untuk

58 online selama 2 tahun 1x R.1/W.1/b.37-41/h.3 Barang yang dibeli Produk yang ternyata dibeli tidak sesuai memunculkan dengan yang faktor negatif diharapkan. R.1/W.1/b /h.9 tidak 3x teliti dalam Ketersediaan membaca informasi keterangan barang. R.1/W.2/b.794- Adanya 799/h ketidaksesuaiaan barang dengan informasi yang diberikan. R.1/W.1/b /h.19 mencari informasi dari teman untuk tidak mengulangi kesalahan. R.1/W.2/b x 1027/h.52 mementingkan Pertimbangan harga harus sesuai dengan barang. dalam R.1/W.2/b Kualitas selalu menentukan 1149/h.58 dihubungkan dengan jumlah uang yang dikeluarkan.

59 Tingkat kebutuhan dan finansial disesuaikan sebelum melakukan. Kualitas, harga dan pengiriman barang menjadi faktor penentu. 2. II (Sandra) R.1/W.3/b /h.74 R.1/W.3/b /h.75 Frekuensi Koding Analisa Data Analisa Tematik 5x R.2/W.3/b /h.153 berbelanja atas dasar Alasan dasar melakukan repurchase R.2/W.3/b /h.143 suka. merasa cocok melakukan dengan olshop langganan tersebut. R.2/W.2/b /h.137 repurchase karena sudah langganan dengan olshop tersebut dan pengalaman masa

60 lalu yang dapat diterima. R.2/W.1/b.141- Rasa suka dan ingin 142/h.112 mengoleksi menjadi alasan membeli. R.2/W.1/b.284- Kesukaan dan niat 289/h.119 beli produk mempengaruhi. R.2/W.1/b.296-6x 299/h.120 menyadari dirinya Sisi Pribadi boros. R.2/W.2/b.670- Tidak ada batasan dalam 673/h.139 uang dalam melakukan berbelanja, yang ada repurchase hanyalah batasan diri. R.2/W.3/b /h.147 mengaku sulit untuk mengontrol diri untuk berbelanja. R.2/W.3/b.830- memiliki 834/h.147 sifat yang sama dengan mamanya. R.2/W.1/b.148- merasa 149/h.113 seperti consumptive buyer.

61 4x Kepercayaan dalam melakukan repurchase 5x harga R.2/W.1/b /h Barang yang dibeli karena kesenangan sendiri. - hobi mengoleksi. R.2/W.2/b /h.134 mempercayai olshop tersebut. R.2/W.3/b /h.141 mempercayai olshop tersebut. R.2/W.3/b.712- Keyakinan dari si 714/h.141 olshop membuat mempercayainya. R.2/W.3/b.728/h.142 percaya dan berniat repurchase jika ada barang yang cocok. R.2/W.1/b.267- Intensitas 269/h.118 berbelanja produk belanja dibawah harga 200ribu. R.2/W.1/b /h.122 melakukan perbandingan harga. R.2/W.1/b.346-

62 352/h.122 memperhatikan harga produk terlebih dahulu. R.2/W.3/b /h melakukan repurchase dengan alasan dari segi ekonomis. R.2/W.2/b.639- memilih 643/h berbelanja dengan harga murah dan banyak. R.2/W.1/b.76- Selang waktu untuk Intesitas 9x 80/h.109 kemudian belanja belanja Ketersediaan tergantung barang yang produk baru. ditawarkan R.2/W.1/b.69- Keinginan untuk toko online 71/h.109 membeli lagi olshop sebelumnya tergantung pada produk barunya. R.2/W.1/b.123- Produk 124/h.111 mempengaruhi intensitas repurchase. R.2/W.2/b.497- Model produk 798/h.131 mempengaruhi membeli

63 7x Emosi yang muncul ketika mengalami postpurchase lagi. R.2/W.2/b /h.132 Model produk menjadi pemicu repurchase. R.2/W.2/b /h.133 Model baru menimbulkan keinginan untuk membeli R.2/W.2/b /h.136 Model produk membuat melakukan repurchase. R.2/W.2/b /h.140 Niat untuk membeli lagi muncul melihat produk. R.2/W.3/b /h.144 Munculnya produk baru memicu keinginan untuk melakukan. R.2/W.1/b.46- Rasa kecewa 48/h.108 muncul karena warna yang berbeda dengan foto. R.2/W.1/b /h.118 komplain olshop. R.2/W.3/b.864/h.149 ragu

64 dissonance R.2/W.3/b /h.150 kecewa. - mencoba mengesampingkan barang yang mengecewakan. R.2/W.3/b.962- yang 965/h.153 dialami tidak terlalu menganggu pikiran, terkecuali barang yang tidak sampai hingga sekarang. R.2/W.2/b.565/h.134 merasa khawatir untuk repurchase. R.2/W.3/b.818- takut 819/h.146 mengalami kekecewaan lagi. 4x R.2/W.1/b.266/h.118 uring- Cara uringan sendiri. R.2/W.1/b.274- hanya mereduksi 275/h.119 marah diri disonansi sendiri. R.2/W.1/b.255/h.118 Barang tidak yang terjadi digunakan.

65 5x Keputusan 1x Daya guna barang yang dibeli 6x Pertimbangan dalam R.2/W.2/b /h.129 memaafkan dan mengesampingkan produk. R.2/W.2/b.476- meminta 480/h.130 foto asli barang pada olshop langganannya. R.2/W.2/b.476- meminta 480/h.130 foto asli setiap online. R.2/W.1/b.202- cepat 205/h.115 membuat. R.2/W.1/b.226/h.116 Keputusan membeli online diputuskan sendiri. R.2/W.1/b.420- Resiko untuk 422/h.126 belanja online ditanggung sendiri. R.2/W.2/b.607/h.136 Kegunaan barang yang dibeli tidak terpikirkan oleh. R.2/W.2/b.646- Harga disesuaikan 648/h.138 dengan kepantasan model produk. R.2/W.2/b.525- Model dan harga

66 melakukan 3x Ketersediaan informasi barang yang dibeli 528/h.132 yang sesuai menimbulkan keinginan untuk membeli lagi. R.2/W.1/b /h.122 memperhatikan harga produk terlebih dahulu. R.2/W.1/b /h.124 menyesuaikan harga dengan model produk. R.2/W.2/b /h.140 menyesuaikan model dengan harga yang ditawarkan. R.2/W.3/b /h.148 Kegunaan barang baru terpikir ketika telah menerima barangnya. R.2/W.1/b.57- Barang yang dibeli 58/h.108 tidak sesuai dengan informasi. R.2/W.1/b.89- Warna dan bahan 92/h.110 yang tidak sesuai dengan informasi sebelumnya. R.2/W.1/b.62- tidak

67 66/h melakukan usaha banyak untuk memastikan produk yang akan dibeli.

68 Langkah 4 Dinamika I dan II 1. Faktor yang membuat melakukan repurchase a. I (Bunga) Faktor yang melatarbelakangi repurchase Intensi Kemudahan Harga Kepribadian Kepercayaan Ketersediaan Barang Ketagihan belanja online Hasrat yang kuat untuk membeli Mudah dalam melakukan Pertimbangan utama Penyesuaian kualitas dan harga Penjual hanya sebagai penyalur Menyalahkan diri sendiri Adanya kepercayaan pada toko online yang bersangkutan Model barangbarang baru

69 b. II (Sandra) Faktor yang melatarbelakangi repurchase Intensi Kemudahan Harga Kepribadian Kepercayaan Ketersediaan Barang Niat beli karena suka Olshop langganan Harga murah sehingga jumlah belanjaan banyak Sulit mengatur keuangan Consumptive buyer Percaya dengan olshop langganan Niat penjual minta maaf Munculnya barang baru Keinginan membeli muncul Hobi mengoleksi utama repurchase

70 2. Kondisi Psikologis ketika mengalami Post Purchase Dissonance a. I (Bunga) Kondisi psikologis/karakter pribadi Faktor PPD (Hawkins, dkk) Faktor PPD (Holloway) Emosional Takut, ragu, &cemas sebelum Kebijaksanaan Pembelian Sekedar hasrat untuk membeli Kesadaran Pembelian Resiko ditanggung sendiri Adanya bujukan (-) Ketersediaan Informasi Buru-buru sehingga informasi tidak diperhatikan 8 Faktor yang lainnya (-) Kecewa & puas silih berganti Keputusan sendiri, tidak ada pengaruh orang lain (-): tidak ditemukan Faktor Internal

71 b. II (Sandra) Kondisi psikologis/karakter pribadi Faktor PPD (Hawkins, dkk) Faktor PPD (Holloway) Emosional Ragu dan khawatir barang yang dibeli tidak sesuai Takut kecewa lagi Kebijaksanaan Pembelian Kegunaan barang tidak terpikirkan sewaktu (-): tidak ditemukan Kesadaran Pembelian Resiko belanja ditanggung sendiri Keputusan sendiri, tidak ada pengaruh orang lain Adanya bujukan (-) Ketersediaan Informasi Warna dan bahan tidak sesuai informasi Tidak ada usaha lebih untuk mencari informasi; hanya memastikan testimonial 8 Faktor yang lainnya (-) Faktor Internal

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat terpuaskan secara permanen. Dalam usahanya untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat terpuaskan secara permanen. Dalam usahanya untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun, kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas. Hal ini dikarenakan kebutuhan manusia tidak

Lebih terperinci

produk yang ditawarkan. Dalam hal ini terjadi tahapan pengenalan kebutuhan yaitu tahapan pertama dalam proses keputusan pembelian. b.

produk yang ditawarkan. Dalam hal ini terjadi tahapan pengenalan kebutuhan yaitu tahapan pertama dalam proses keputusan pembelian. b. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian Analisis Keputusan Pembelian Produk Pakaian Wanita Muslim Melalui Media Sosial Instagram (Studi Pada Konsumen Wanita di Desa Kuryokalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang adalah belanja online. Berdasarkan UCLA Center for Communication

BAB I PENDAHULUAN. sekarang adalah belanja online. Berdasarkan UCLA Center for Communication BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belanja adalah aktivitas yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Salah satu alternatif belanja yang sudah mengikuti gaya hidup sekarang adalah belanja

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka 7 BAB 2 Tinjauan Pustaka Bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang akan berkaitan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah impulsive buying

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini teknologi yang ada di seluruh dunia telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi ini membawa banyak perubahan dalam gaya hidup kita, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari perilaku konsumsi untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari perilaku konsumsi untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia tidak pernah lepas dari perilaku konsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan perilaku konsumsi, konsumen harus mampu untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan konsumsi. Konsumsi, dari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan konsumsi. Konsumsi, dari bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak pernah lepas dari salah satu kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan konsumsi. Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. POSTPURCHASE DISSONANCE A.1 Definisi Postpurchase Postpurchase (pasca pembelian) adalah evaluasi setelah pembelian yang melibatkan sejumlah konsep, antara lain harapan konsumen,

Lebih terperinci

Post Power Syndrom. Siti Irene Astuti D

Post Power Syndrom. Siti Irene Astuti D Post Power Syndrom Siti Irene Astuti D Post Power Syndrome KOMPAS, Minggu, 6 Juni 2010 18:50 WIB shutterstock Ilustrasi Saya sering merasa terganggu oleh sikap beberapa anggota keluarga saya, terutama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peran keluarga pada perilaku pembelian yang kompulsif dengan cara menguji pola komunikasi keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila

Lebih terperinci

BAB II GEJALA SHOPAHOLIC DI KALANGAN MAHASISWA

BAB II GEJALA SHOPAHOLIC DI KALANGAN MAHASISWA BAB II GEJALA SHOPAHOLIC DI KALANGAN MAHASISWA 2.1. Pengertian Shopaholic Shopaholic berasal dari kata shop yang artinya belanja dan aholic yang artinya suatu ketergantungan yang disadari maupun tidak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam publikasi hasil survei yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengalaman Membeli Secara Online Pengalaman adalah kejadian yang terjadi dan dirasakan oleh masingmasing individu secara personal yang dapat memberikan kesan tersendiri bagi individu

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja :

Lampiran 1. A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja : LAMPIRAN 79 Lampiran 1 A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja : B. Pernyataan : Beri tanda cek ( ) pada jawaban yang paling sesuai dengan kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet sekarang ini menjadi sebuah alat penyediaan informasi serta pembelian produk. Kemajuan dalam teknologi internet ini memungkinkan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era tranformasi menjadikan elektronik sebagai salah satu kebutuhan hidup yang harus terpenuhi, dengan berbagai kecanggihan yang selalu menjadikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Sikap konsumen

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah menimbulkan persaingan pada bisnis global sehingga kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi ini diharapkan

Lebih terperinci

VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis faktor terdapat 12 indikator membentuk 5 faktor

VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis faktor terdapat 12 indikator membentuk 5 faktor VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis faktor terdapat 12 indikator membentuk 5 faktor dengan total varian (kumulatif persentasi) sebesar 66,828%, dengan factor loading berkisar

Lebih terperinci

BAB 1 Perilaku Konsumen

BAB 1 Perilaku Konsumen BAB 1 Perilaku Konsumen Tujuan Pembelajaran Pembaca memahami mengenai mengenai sejumlah konsep yaitu: 1. Definisi Perilaku Konsumen. 2. Perspektif Utilitarianisme. 3. Perspektif Hedonisme. 4. Sisi Positif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHVLUAN. Setiap produk memberikan arti serta fungsi yang berbeda bagi. individu atau konsumen. Konsumen juga menpunyai prioritas yang

BAB 1 PENDAHVLUAN. Setiap produk memberikan arti serta fungsi yang berbeda bagi. individu atau konsumen. Konsumen juga menpunyai prioritas yang BABl PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHVLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap produk memberikan arti serta fungsi yang berbeda bagi individu atau konsumen. Konsumen juga menpunyai prioritas yang berbeda terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat banyak sekali kemudahan yang di tawarkan dalam berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia bukanlah lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Facebook sangat memungkinkan penggunanya dapat

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI ( PEMILIK USAHA)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI ( PEMILIK USAHA) Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN UNCI ( PEMILI USAHA) Lingkungan Internal A. Produk Harga jual: 1. Bagaimana strategi yang Anda lakukan dalam menetapkan harga jual? Mutu Produk: 1. Apakah

Lebih terperinci

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh Bagan 2 Kondisi keluarga : penuh tekanan, memandang agama sebagai rutinitas dan aktivitas, ada keluarga besar yang selingkuh, Relasi ayah-ibu : ibu lebih mendominasi dan selalu menyalahkan sedangkan ayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riteler berusaha menciptakan keunggulan kompetitif untuk bersaing di tengah kompetisi yang ketat pada sektor ritel. Pengembangan produk dan pelayanan kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet di jaman globalisasi seperti saat ini telah mengambil peran penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya diperkenalkan pada

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pelanggan Bale Ayu yang puas belum memiliki keinginan untuk menyampaikan berita positif mengenai rumah makan tersebut di internet. Begitu juga pelanggan yang percaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah. Hal itu disebabkan karena kemajuan zaman saat ini, yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru dan produk-produknya didunia.hal ini ditambah lagi jumlah pemakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komplain diartikan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan komplain sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Toyota Avanza dilakukan oleh Edwin Japarianto, staf pengajar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 79 BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Analisis Subjek Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi, wawancara, tes proyeksi dan analisis yang telah dilakukan terhadap ketiga subjek, maka dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen sangat penting bagi sebuah bisnis, karena dapat menciptakan komitmen dan loyalitas terhadap suatu produk. Konsumen akan membeli berulang-ulang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat termasuk internet ternyata membawa dampak yang besar bagi segala aspek, tidak terkecuali perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat dibutuhkan (Joiner, et al. 2007; Racolta & Luca, 2010). Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat dibutuhkan (Joiner, et al. 2007; Racolta & Luca, 2010). Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tahun-tahun terakhir, Internet telah menjadi alat teknologi informasi yang sangat dibutuhkan (Joiner, et al. 2007; Racolta & Luca, 2010). Internet menyediakan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran semakin mempengaruhi hampir seluruh kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran semakin mempengaruhi hampir seluruh kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran semakin mempengaruhi hampir seluruh kehidupan sehari hari, dari barang yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan, toko yang bersaing dalam penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, dunia telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Garpesz (dalam Laksana, 2008:96), mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan

Lebih terperinci

MENANGANI KELUHAN PELANGGAN

MENANGANI KELUHAN PELANGGAN MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SEBAB-SEBAB UTAMA DARI KELUHAN PELANGGAN : 1. 2.... 3.... TUNGGU DULU Hati-hati dengan tipe pelanggan ini: Pencari Keuntungan. Tujuannya bukan untuk memenuhi keluhan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengevaluasi keputusan yang telah mereka buat (Bakshi, 2012). Konsumen tidak. keputusan tersebut (Hoyer dan MacInnis, 2010).

BAB II LANDASAN TEORI. mengevaluasi keputusan yang telah mereka buat (Bakshi, 2012). Konsumen tidak. keputusan tersebut (Hoyer dan MacInnis, 2010). BAB II LANDASAN TEORI A. Penyesalan Pasca Pembelian Meskipun proses pembelian telah selesai, konsumen masih sering mengevaluasi keputusan yang telah mereka buat (Bakshi, 2012). Konsumen tidak selalu merasa

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan pelanggan, menetapkan. efektif, maka produk atau jasa tersebut mudah dijual.

II. LANDASAN TEORI. kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan pelanggan, menetapkan. efektif, maka produk atau jasa tersebut mudah dijual. 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Saat ini, pemasaran harus dipahami tidak hanya dalam pemahaman kuno sebagai membuat penjualan tetapi dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. toko dapat memicu munculnya needs atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak disadari

BAB I PENDAHULUAN. toko dapat memicu munculnya needs atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak disadari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap konsumen rata-rata membuat ratusan keputusan setiap harinya. Hal ini termasuk tidak hanya keputusan mengenai produk atau merk yang akan mereka beli dan kuantitasnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Blackberry merupakan smartphone yang banyak diminati oleh masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang menarik yaitu eksis dalam

Lebih terperinci

PEMASARAN JAM TANGAN Roswita A. Putri saffran

PEMASARAN JAM TANGAN Roswita A. Putri saffran PEMASARAN JAM TANGAN Roswita A. Putri saffran - 33230 Pada saat ini aksesoris untuk pria maupun wanita yang sangat beragam jenis dan varian nya ada yang hanya sekedar untuk pelengkap atau untuk mempermanis

Lebih terperinci

BAB 5. Simpulan dan Saran

BAB 5. Simpulan dan Saran BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Sebagai simpulan, penulis menarik beberapa simpulan kecil yang berasal dari penelitian yang sudah dilakukan penulis pada bab 4 mengenai hubungan antara fashion Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap faktor-faktor yang menjelaskan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada butik online, penulis memperoleh

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN. berbeda dari konsep pasar tradisional. Berjualan bukan lagi dilihat dari

Bab V KESIMPULAN. berbeda dari konsep pasar tradisional. Berjualan bukan lagi dilihat dari Bab V KESIMPULAN Fenomena munculnya online shop dalam jejaring sosial merupakan suatu tanda bahwa masyarakat semakin cerdas dalam melihat peluang demi meningkatkan kesejahteraan mereka. Tujuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri ritel di Surabaya pada zaman sekarang sangat berkembang. Perkembangan industri ritel ini akan terus bertumbuh seiring berjalannya waktu. Banyak bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu yang beranekaragam mendorong banyak orang mendirikan tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu yang beranekaragam mendorong banyak orang mendirikan tempat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya berupaya memenuhi kebutuhan dari mulai kebutuhan primer, sekunder hingga tersier. Perkembangan kebutuhan dari setiap individu yang beranekaragam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi

BAB V PEMBAHASAN. A. Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi BAB V PEMBAHASAN A. Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui dinamika psikologis mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Jenis Usaha dan Nama Perusahaan MayOutfit adalah usaha yang bergerak dibidang fashion, memulai usahanya dengan membuka online shop hingga sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan keluarga. Peran ibu rumah tangga dalam mengurus kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan keluarga. Peran ibu rumah tangga dalam mengurus kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab atas terpenuhinya segala keperluan rumah tangga dan keluarga, baik berupa jasa maupun barang di lingkungan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample Kolmogorov- Smirnov

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Teknologi bagai bermata dua yang memberikan kelebihan dan kekurangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perdagangan via elektronik (e-commerce) menjadi industri yang semakin hari semakin digemari oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Kemajuan teknologi dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop LAMPIRAN Sumber: Data primer Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop 89 Gambar : Proses transaksi belanja Online Shop Sumber: Data primer 90 Gambar : Proses transaksi belanja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dibenak setiap orang (M. Hanafi, 2006:1 ). Risiko mencakup

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dibenak setiap orang (M. Hanafi, 2006:1 ). Risiko mencakup BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Persepsi Risiko Risiko merupakan suatu kejadian yang dikonotasikan negative dibenak setiap orang (M. Hanafi, 2006:1 ). Risiko mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN

PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN DISUSUN OLEH: RIZKA MAULIDIASARI 18511237 3PA04 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring berjalannya waktu, situs jejaring sosial sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan adanya suatu aktivitas kerja anggota-anggotanya sesuai dengan fungsi dan tugas yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di dunia selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perusahaan untuk dapat bertahan hidup harus turut serta mengadakan perubahan dan peningkatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Postpurchase dissonance adalah suatu tahap dari postpurchase consumer

BAB II LANDASAN TEORI. Postpurchase dissonance adalah suatu tahap dari postpurchase consumer BAB II LANDASAN TEORI II. A. Postpurchase Dissonance II. A. 1. Pengertian Postpurchase Dissonance Postpurchase dissonance adalah suatu tahap dari postpurchase consumer behavior yang dapat dialami oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan menjumpai berbagai permasalahan kecil ataupun besar sedikit ataupun banyak. Permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Konsumen 1. Pengertian Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan (Amir,

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID) Nama ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID) : Idris Ardian NPM : 14213210 Pembimbing : Irfan Ardiansyah, SE., MM BAB 1

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh kepercayaan dan. menggunakan media sosial instagram, artinya trust membantu niat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh kepercayaan dan. menggunakan media sosial instagram, artinya trust membantu niat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh kepercayaan dan perceived of risk terhadap niat untuk bertransaksi menggunakan media sosial instagram dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor pendorong berkembangnya e-commerce. Perkembangan e-commerce membawa banyak perubahan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada sampel pada

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada sampel pada BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada sampel pada penelitian ini adalah 1 orang pemilik, 1 orang sekretaris dan 2 orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecenderungan Impulsive Buying. Murray dan Dholakia (2000), mendefinisikan impulsive buying sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecenderungan Impulsive Buying. Murray dan Dholakia (2000), mendefinisikan impulsive buying sebagai 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecenderungan Impulsive Buying 1. Pengertian Impulsive Buying Murray dan Dholakia (2000), mendefinisikan impulsive buying sebagai kecenderungan individu untuk membeli secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Merujuk pada hasil penyajian data yang peneliti sajikan pada bab

BAB IV ANALISIS DATA. Merujuk pada hasil penyajian data yang peneliti sajikan pada bab 70 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Merujuk pada hasil penyajian data yang peneliti sajikan pada bab sebelumnya, saat ini secara mendetail dapat peneliti sampaikan temuantemuan apa saja yang telah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan umum bahwa perilaku pembelian produk fashion oleh konsumen wanita

Lebih terperinci

MATERI E-BOOK INI Cocok Untuk Pengusaha Yang Ingin Sukses Membuka Toko Online dengan Memanfaatkan Marketplace Besar di Indonesia Gratis

MATERI E-BOOK INI Cocok Untuk Pengusaha Yang Ingin Sukses Membuka Toko Online dengan Memanfaatkan Marketplace Besar di Indonesia Gratis s MATERI E-BOOK INI Cocok Untuk Pengusaha Yang Ingin Sukses Membuka Toko Online dengan Memanfaatkan Marketplace Besar di Indonesia Gratis Online Shop atau lebih dikenal dengan ecommerce di Indonesia beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan suatu hal yang sangat penting di era modern ini. Internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kemudahan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kunci keberhasilan sebuah ritel dalam lingkungan pasar dengan persaingan yang sangat kompetitif terletak pada kepuasan pelanggan. Apabila seorang pelanggan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel Jawaban Pemiliki CUTE Butik No. Faktor Pertanyaan Jawaban 1 SWOT Indikator: Kekuatan Apa yang menjadi kekuatan yang dimiliki CUTE Butik dalam menjalankan usahanya? Harga produk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pakaian menjadi salah satu kebutuhan yang di rasa semakin meningkat sejak masuk ke bangku kuliah. Terutama bagi mahasiswi, pakaian menjadi salah satu penanda eksistensi diri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin maju perkembangan teknologi informasi saat ini semakin pesat termasuk internet. Internet merupakan teknologi informasi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Penggunaan internet secara global untuk penggunaan sehari-hari menunjukan tren yang meningkat. International Data Corporation (IDC) (2015) memperkirakan

Lebih terperinci

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 63 SKALA KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE Usia : Mulai Menopause umur : Masih Bersuami : ya / tidak Alamat : NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya menghadapi masa-masa menopause ini dengan biasa seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang tersebar di berbagai lokasi geografis yang berbeda (Chen dan Chang,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang tersebar di berbagai lokasi geografis yang berbeda (Chen dan Chang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran internet dan perkembangan infrastrukturnya telah memberi peluang baru bagi dunia bisnis, terutama bagi para pemasar dalam menjangkau sejumlah besar konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Merek 2.1.1 Pengertian Citra Merek Citra merek dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 JASA PELAYANAN KEPADA KONSUMEN

BAB 4 JASA PELAYANAN KEPADA KONSUMEN BAB 4 JASA PELAYANAN KEPADA KONSUMEN Dalam menjalankan bisnis eceran dalam hal ini secara khusus adalah dalam pengelolaan toko, ada dua prinsip dasar yang dapat diterapkan yaitu menerapkan pelayanan khusus

Lebih terperinci

LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS

LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS LAMPIRAN IDENTITAS RESPONDEN LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI VALIDITAS LAMPIRAN KUESIONER LAMPIRAN TABULASI DATA LAIN - LAIN KUESIONER PENELITIAN Sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah perusahaan, dimana perusahaan akan memiliki banyak penjualan dengan sedikit biaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan konsumen dan pelaku bisnis.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. budaya dan kekuatan psikologis), maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. budaya dan kekuatan psikologis), maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai gambaran perilaku konsumen Oriflame (ditinjau berdasarkan kekuatan sosial budaya dan

Lebih terperinci