Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Tabel Distribusi Penggunaan Obat Pada Pengobatan Sendiri No Nama Obat Golongan Bentuk Sediaan Jenis Komposisi Analgetika / Antipiretika 1 Paracetamol B Syrup Generik Parasetamol 120 mg, alkohol 10% 2 Bodrex B Tablet Merek dagang Parasetamol 600 mg, kofein 50 mg 3 Asam Mefenamat K/OWA Tablet Generik Asam mefenamat 500 mg 4 Decolgen T Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, CTM 0,5 mg 5 Bodrexin flu dan batuk T Syrup Merek dagang Parasetamol 80 mg, CTM 0,4 mg, Phenylpropanolamine HCl 2 mg, Glyceryl guaiokolat 20 mg, Sodium citrat 60 mg 6 Fludexin B Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg, CTM 2 mg, fenilefrin 7,5 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg 7 Panadol extra B Tablet Merek dagang Parasetamol 400 mg, kofein 65 mg 8 Antalgin K/OWA Tablet Generik Antalgin 500 mg 9 Sanmol B Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg 10 Klotaren K/OWA Tablet Merek dagang Na-diklofenak 50 mg 11 Grafadon B Larutan Merek dagang Parasetamol 60 mg Antiinfluenza 1 Paramex flu B Tablet Merek dagang Propifenazon 150 mg, Parasetamol 250 mg, Deksklorfeniraminmaleat 1 mg, Kafein anhidrat 50 mg. 2 Mixagrip T Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg, dekstrometorfan HBr 10 mg, pseudoefedrin HCl 30 mg 3 Procold T Tablet Merek dagang Parasetamol 500 mg, pseudoefedrin HCL 30 mg, Klorfeniramin Maleat 2 mg. 4 Sanaflu T Tablet Merek dagang Parasetamol 120 mg, dekstrometorfan-hbr 7,5 mg, fenilpropanolamin HCI 3,5 mg 5 Molex flu T Kaplet Merek dagang Parasetamol 50 mg, Phenylpropanolamine HCI 50 mg, Chlorpheniramine Maleate 2 m g Antitusif / Ekspektoran 1 Konidin T Tablet Merek dagang Klorfeniramin Maleat 2 mg,

2 Dekstrometorfan HBr 5 mg, Gliseril guaiakolat 100 mg 2 Paratusin T Syrup Merek dagang Parasetamol 125 mg, noskapin 10 mg, gliseril guaiakolat 25 mg, CTM 2 mg, pseudo-efedrin 7.5 mg, sari akar manis 125 mg. 3 Siladex T Syrup Merek dagang Dekstrometorfan HBr 5 mg, Doksilamin Suksinat 3 mg, Fenilpropanolamin HCl 6,25 mg. 4 Baby Cough T Syrup Merek dagang Paracetamol 120 mg, Glyceril guaiakolat 25 mg, CTM 1mg, Oleum anisi 0,005 ml 5 OBH Combi plus T Syrup Merek dagang Succus liq 167 mg, Ammonium Chloride 50 mg, Anise oil 0.99 mg, Ammonium liquid 7 mol. Menthol crystal 4.44 mg, Peppermint Oil 3.16 mg, Alkohol 2% 6 Sanadryl T Syrup Merek dagang Difenhidramin HCl 12,5 mg, Ammonium Klorida 100 mg, Kalium guaiakolsulfonate 30 mg, Natrium Sitrat 50 mg, Mentol 1 mg. 7 Rhinatiol K/OWA Kapsul Merek dagang Carbocisteine/Karbosistein. Vitamin dan Mineral 1 Sangobion B Syrup Merek dagang Fe Glukonat 129,5 mg, Vitamin B 1 1mg, vitamin B 2 1 mg, vitamin B 6 1,5 mg, Nikotinamida 15 mg, Biotin 13 mg 2 Becombion B Tablet Merek dagang Vitamin B 1 15 mg, Vitamin B 2 15 mg, Nikotinamid 50 mg, Kalsium D Pantotenat 25 mg, Vitamin B 6 1 mg, Vitamin B 12 2 mcg, Biotin 0,15 mg, Etanol 3 Vitamin B1 50 mg B Tablet Generik Tiamin HCl 50 mg 4 Vitacimin B Tablet Generik Vitamin C 5 Enervon C B Tablet Merek dagang Vitamin C 500 mg, Vitamin B 1 50 mg, Vitamin B 2 25 mg, Vitamin B 6 10 mg, Vitamin B 12 5 mcg, kalsium pantotenat 20 mg, Niasinamida 50 mg. 6 Neurobion 5000 B Tablet Merek dagang Vitamin B mg, Vitamin B mg, Vitamin B mcg. 7 Becefort B Syrup Merek dagang Vitamin B 1 HC1 10 mg,

3 Vitamin B 2 Natrium fosfat 6 mg, Vitamin B 6 HCI 10 mg, Vitamin B meg, D - Pantotenol 10 mg, Nikotinamida 50 mg, Vitamin C 100 mg 8 Fatigon T Tablet Merek dagang Ferro Fumarate 90 mg, Manganese Sulfate 200 mcg Copper Sulfat 200 mcg, Guaranine 50 mg, Folic Acid 800 mcg, Sorbitol 25 mg, Vitamin B 1 5 mg, Vitamin B 6 5 mg, Vitamin B 12 7,5 mcg Vitamin C 50 mg. 9 Vidoran smart B Syrup Merek dagang DHA 18 mg, EPA 5 mg, vitamin B mg, vit B mg, vit B 6 2 mg, vit B 12 3 mcg, vit C 60 mg, nicotinamide 9 mg, dexpanthenol 5 mg 10 Biolysin B Syrup Merek dagang Vitamin A 1500 IU 129 % Vitamin B1 1,4 mg 233,3 % Vitamin 82 1,6 mg 266,7 % Vitamin B6 1,6 mg 266,7 % Vitamin B12 3 mg 300 % Vitamin G 60 mg 133,3 % Vitamin D3 400 IU 100 % Vitamin E 5 frig 100 % Niacinamide 10 mg 125 % Ca pantotenate 3 mg 100 % L- Lysine HCI 100 mg Antialergi 1 CTM T Tablet Generik Chlorpeniramin maleat 4 mg 2 Incidal -OD K/OWA Kapsul Merek dagang Cetirizine dihidroklorida 10 mg 3 Dextamin K Tablet Merek dagang Deksametason 0,5 mg Deksklorfenirarnina maleat 2 mg Antiseptik 1 Betadine B Larutan Merek dagang Povidon-iodin 10% 2 Caladine B Lotion Merek dagang Difenhidramin HCl 2%, Calamine 5%, Zinc Oxide 10%, Glycerin 5%, Champora qs Antidiare 1 Norit B Tablet Merek dagang Karbo aktif 125mg 2 Neo entrostop B Tablet Merek dagang Attapulgite koloid 650 mg, pectin 50 mg 3 Diapet B Kapsul Merek dagang Ekstrak psidii folium 23,5 %,

4 Ekstrak curcumae domesticate rhizome 12,5 %, Ekstrak coix lacrima jobi semen 18 %, Ekstrak phellodendri radix 23 %, Ekstrak coptidis rhizoma 23 % Antasida 1 Promag B Tablet Merek dagang Hydrotalcite 200 mg, M50 mgagnesium hidroksida 150 mg, simetikon 50 mg. 2 Mylanta B Syrup Merek dagang Aluminium hidroksida 200 mg, Magnesium hidroksida 200 mg dan Simetikon 20 mg 3 Antasida B Syrup Generik Aluminium Hidroksida 200 mg, Magnesium Hidroksida 200 mg 4 Atmacid B Tablet Merek dagang Aluminium hidroksida 300 mg, Magnesium hidroksida 300 mg. 5 Sanmag B Syrup Merek dagang Mg-trisilikat 325 mg, Alhidroksida koloidal 325 mg, dimetikon 25 mg. Antelmentika 1 Combantrin 125 mg T Tablet Merek dagang Pirantel pamoat 125 mg Antibiotika 1 Sanlin K Tablet Merek dagang Tetrasiklin posfat buffer 250 mg 2 Amoksisilin K Tablet Generik Amoksisilin 500 mg Antihipertensi 1 Tensivask K Tablet Merek dagang Amlodipin 5 mg; 10 mg/tablet 2 Propanolol K Tablet Generik Propanolol 40 mg 3 Norvask K Tablet Amlodipin besilat Antimalaria 1 Resochin T Tablet Merek dagang Klorokuin fosfat 250 mg Antitiroid 1 Thyrozol K Tablet Merek dagang Thiamazol 10 mg Anti radang mata 1 Visine tears T Larutan Merek dagang Tetrahidrozolin HCl 0,05 % 2 Ximex optixicrol K Larutan Deksametason Na Fosfat 1 mg, Neomisin Sulfat 3,5 mg, Polimiksin B Sulfat 6000 iu.

5 Lampiran 2 Kuisioner KATA PENGANTAR Dewasa ini sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung melakukan pengobatan sendiri yaitu menggunakan obat tanpa konsultasi dokter untuk mengatasi keluhan sakitnya. Masalahnya, obat yang tersedia di sarana pelayanan farmasi (Apotek, took obat) ada berbagai jenis dengan berbagai merek dan fungsi. Disisi lain pengobatan sendiri harus tetap mengikuti prinsip penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional yaitu mempertimbangkan ketepatan dalam indikasi, ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis, cara pemberian obat, lama pemberian obat, serta mempertimbangkan kondisi pasien. Kuisioner ini merupakan sarana penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat dalam kaitannya dengan faktor umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap pengobatan sendiri. Akhirnya, atas perhatian dan partisipasi saudara mengisi kuisioner ini peneliti mengucapkan terima kasih. Peneliti, Kartika U S Manurung

6 Pola Penggunaan Obat Dalam Upaya Pasien Melakukan Pengobatan Sendiri Dibeberapa Apotek Karakteristik Responden ( ) 1. Umur - remaja : usia tahun - dewasa : usia tahun - orangtua : 50 tahun keatas 2. Pendidikan : 1. tidak tamat SD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Perguruan Tinggi / Akademi 3. Tingkat penghasilan Kepala keluarga /bulan < Rp ,00 Rp ,00 s/d Rp ,00 >Rp ,00 4. Pekerjaan Mahasiswa/mahasiswi Wiraswasta Pegawai negeri sipil Pegawai swasta Ibu rumah tangga Lain-lain

7 1. Apakah saudara pernah mendengar istilah pengobatan sendiri (swamedikasi)? a. Pernah b. Tidak pernah 2. Jika saudara pernah dengar, darimana saudara mendapatkan informasinya? a. media cetak b. media elektronik c. teman d. lain-lain...(sebutkan) 3. Menurut saudara apakah yang dimaksud pengobatan sendiri? a. upaya pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan sakit yang dialaminya, tanpa bantuan tenaga medis/dokter. b. penggunaan obat oleh mayarakat untuk mengurangi gejala penyakit ringan tanpa nasihat dokter. c. tidak tahu 4. Apa alasan saudara melakukan pengobatan sendiri? a. biaya lebih murah b. lebih cepat c. alasan sakit ringan 5. Apakah Saudara mengetahui tentang penggolongan obat? a. tahu b. tidak tahu 6. Darimana Saudara mengetahuinya? a. Teman b. Apoteker c. Media massa

8 7. Penyakit dengan keluhan sakit apa yang Saudara obati dengan pengobatan sendiri? a. gejala flu b. cidera ringan c. alergi 8. Obat apa yang diminum untuk penyakit yang Saudara derita diatas a. obat... b. obat... c. obat Jika obat yang Saudara minum telah habis namun penyakit tidak juga sembuh, Apakah tindakan Saudara? a. membeli kembali obat yang sebelumnya telah pernah diminum b. mengganti dengan obat yang lain yang lebih sesuai c. konsultasi dengan Dokter 10. Apabila penyakit yang saudara derita telah sembuh apa yang dilakukan? a. tidak lagi diminum, disimpan untuk digunakan kembali b. tidak lagi diminum, dan dibuang c. meminum sampai habis 11. Apakah Saudara mengetahui aturan pakai obat yang diberikan? a. tahu b. tidak tahu 12. Darimana Saudara mengetahui aturan pakai obat tersebut? a. Praktek Dokter b. Apotek c. Brosur. 13. Apakah Saudara mematuhi aturan pakai obat yang diberikan? a. iya b. tidak

9 14. Apa yang terlebih dahulu Saudara perhatikan sebelum obat dipakai? a. kadaluarsa b. warna obat c. bau obat 15. Apa alasan Saudara membeli obat di Apotek ini? a. harga lebih murah b. pelayanannya memuaskan c. informasi lebih jelas Pilih jawaban yang Saudara rasa tepat No Pertanyaan SS S R TS STS 16 Pengobatan sendiri lebih menguntungkan masyarakat 17 Penggunaan obat pada pengobatan sendiri yang tidak sesuai dengan aturan dapat membahayakan kesehatan 18 Bagaimana pendapat Saudara tentang seseorang melakukan pengobatan sendiri dengan alasan lebih murah? 19 Pengobatan sendiri dalam penggunaannya berlangsung singkat 20 Obat yang kita gunakan dalam pengobatan sendiri dapat dikatakan bermanfaat jika sesuai dengan aturan Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

Lampiran 1. Status dan Jumlah Personil di PT. MUTIFA. No. Bagian Unit Jumlah. 1. Direktur Utama Manajer Administrasi dan Keuangan 7

Lampiran 1. Status dan Jumlah Personil di PT. MUTIFA. No. Bagian Unit Jumlah. 1. Direktur Utama Manajer Administrasi dan Keuangan 7 Lampiran 1. Status dan Jumlah Personil di PT. MUTIFA No. Bagian Unit Jumlah 1. Direktur Utama 1 2. Manajer 10 3. Administrasi dan Keuangan 7 4. Research & Development 3 5. Unit Sirup 28 6. Unit Kapsul

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/MENKES/SK/I/2005 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/MENKES/SK/I/2005 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 12/MENKES/SK/I/2005 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa dengan telah dilakukannya perhitungan kembali terhadap harga jual obat generik

Lebih terperinci

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/MENKES/SK/XI/2004 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/MENKES/SK/XI/2004 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1239/MENKES/SK/XI/2004 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperluas akses penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang hampir seluruh orang pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang hampir seluruh orang pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat batuk dan pilek sangat banyak beredar di pasaran dengan berbagai macam kombinasi dan merk dagang (ISFI, 2011). Kombinasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengambil lokasi Desa Pojok Kidul Kecamatan Nguter

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengambil lokasi Desa Pojok Kidul Kecamatan Nguter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi Desa Pojok Kidul Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Desa Pojok Kidul Kecamatan Nguter Kabupaten

Lebih terperinci

Ketersedian Obat Tahun 2014

Ketersedian Obat Tahun 2014 Ketersedian Obat Tahun 2014 NO NAMA OBAT SATUAN KEBUTUHAN TOTAL PENGGUNAAN 1 Alopurinol 100 172.700 289.500 2 Aminofilin 200 5.000 40.000 3 Aminofilin injeksi 24 /ml 390 950 4 Amitripilin salut 25 5.200

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi Republik Indonesia ADDENDUM DOKUMEN Pengadaan BELANJA BAHAN OBAT-OBATAN Kota Sukabumi Untuk Pelelangan Umum Adendum Dokumen Kualifikasi Jasa Konsultansi perencanaan penyusunan dan penyempurnaan DED Terminal

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP TINDAKAN SWAMEDIKASI SELESMA PADA ANAK DI KELURAHAN GROBOGAN PURWODADI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP TINDAKAN SWAMEDIKASI SELESMA PADA ANAK DI KELURAHAN GROBOGAN PURWODADI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP TINDAKAN SWAMEDIKASI SELESMA PADA ANAK DI KELURAHAN GROBOGAN PURWODADI NASKAH PUBLIKASI Oleh : MELLA MAHESWARI K 080 079 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi Republik Indonesia ADDENDUM DOKUMEN Pengadaan BELANJA BAHAN OBAT-OBATAN Kota Sukabumi Untuk Pelelangan Umum Adendum Dokumen Kualifikasi Jasa Konsultansi perencanaan penyusunan dan penyempurnaan DED Terminal

Lebih terperinci

LAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES

LAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES LAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES 190 LAMPIRAN B BLANGKO TURUNAN RESEP DAN NOTA PENJUALAN 191 TAMPAK DEPAN

Lebih terperinci

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R BATUK Butet Elita Thresia Dewi Susanti Fadly Azhar Fahma Sari Herbert Regianto Layani Fransisca Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R BATUK Batuk adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat (Abelson, 2009).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat selama ± 2 minggu dari tanggal 12-25 Juni tahun 2013. Dengan jumlah sampel

Lebih terperinci

BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA. obat atau farmakoterapi. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan secara

BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA. obat atau farmakoterapi. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan secara BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Obat Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.

Lebih terperinci

Nomor: 362 / Jakarta, 25 Mei 2012 Lampiran: 1 Berkas

Nomor: 362 / Jakarta, 25 Mei 2012 Lampiran: 1 Berkas PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN SUKU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KECAMATAN TEBET Jl.Prof Supomo SH N0.54.Telp. 8314955,8294955,8318504 Fax 8296918 E-mail : puskesmastebet@ymail.com Nomor: 362

Lebih terperinci

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING Oleh : Sri Tasminatun, M.Si., Apt NIK 173 036 PROGRAM STUDI PROFESI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 1 Lampiran 2. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian 2 3 Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Ibu / Responden

Lebih terperinci

By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim

By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Swamedikasi (Pengobatan Sendiri). Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh seseorang atas inisiatifnya sendiri (FIP, 1999). Dasar hukum

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT MUTIFA

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT MUTIFA Lampiran 1. Struktur Organisasi PT MUTIFA DIREKTUR UTAMA JACOB LIE MGR QA BETTY, Apt FINANCE GENERAL MGR Ir. TIMOTIUS SUPERVISOR QA MGR R&D D.R. NAINGGOLAN, Apt MGR REGISTRASI Dra. NURANTI MGR PRODUKSI

Lebih terperinci

: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN : Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan Harga Eceran

: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN : Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan Harga Eceran Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, terutama rhinovirus dan coronavirus, disertai terjadinya infeksi akut pada mukosa sistem pernapasan atas. Flu pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PEMILIHAN OBAT INFLUENZA PADA MASYARAKAT KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PEMILIHAN OBAT INFLUENZA PADA MASYARAKAT KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PEMILIHAN OBAT INFLUENZA PADA MASYARAKAT KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Oleh : FAJARIA DISON EVERY K 100 100 108 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK

Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK Jumlah tenaga teknis kefarmasian dan kualifikasi : Jumlah Apoteker : Orang Jumlah tenaga teknis kefarmasian (TTK) : Orang Jumlah tenaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen laboratorium. Penelitian laboratorium merupakan suatu penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS WONOMERTO TENTANG PELAYANAN OBAT 24 JAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS WONOMERTO,

KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS WONOMERTO TENTANG PELAYANAN OBAT 24 JAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS WONOMERTO, - PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) 58928 PROBOLINGGO 67253 email : puskesmas_wonomerto@probolinggokab.go.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 386/MEN.KES/SK/IV/1994, untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 386/MEN.KES/SK/IV/1994, untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. IKLAN OBAT Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 386/MEN.KES/SK/IV/1994, untuk melindungi masyarakat akibat dari promosi iklan yang bisa mempengaruhi tindakan pengobatan khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran

Lebih terperinci

R 150 Bulan 12 VII H 100

R 150 Bulan 12 VII H 100 LAMPIRAN 1 No. Nama No. RM Jenis Kelamin Usia BB Datang (thn) (kg) Berobat DATA PENGOBATAN PASIEN ANAK TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PERIODE

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Mahasiswa Aktif Jenjang Strata 1 (S1) Angkatan 2015

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Mahasiswa Aktif Jenjang Strata 1 (S1) Angkatan 2015 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Mahasiswa Aktif Jenjang Strata 1 (S1) Angkatan 2015 Tabel 20. Jumlah Mahasiswa Aktif S1 Fakultas Non Kesehatan Angkatan 2015 Fakultas Program Studi Jumlah Fakultas Teknik Teknik

Lebih terperinci

Ketersediaan Ada/ Tidak JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEPT OKT NOV DES (1) (2) (3)

Ketersediaan Ada/ Tidak JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEPT OKT NOV DES (1) (2) (3) b. FORM PEMANTAUAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN INDIKATOR (20 items) No. PERIODE PELAPORAN : JAN S/D DES 2016 PUSKESMAS KECAMATAN : TEBET ALAMAT : Jl. Tebet Timur II RT 06/05, Tebet Timur Kab/ Kota : Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau mempengaruhi mudah tidaknya seseorang menerima suatu pengetahuan. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau mempengaruhi mudah tidaknya seseorang menerima suatu pengetahuan. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Kusumawati (2004) menyatakan bahwa tingkat pendidikan menentukan atau mempengaruhi mudah tidaknya seseorang menerima suatu pengetahuan. Sedangkan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Shanggari Maniarsu Tempat / tanggal lahir : Pulau Pinang / 24 September 1987 Agama : Hindu Alamat : Jalan Dr Mansur, Sei Padang, No 170 Medan, 20155- Indonesia. Riwayat

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN WARGA DALAM MEMILIH OBAT BEBAS UTUK PENGONATAN SENDIRI MELALUI PEMBERIAN INFORMASI LISAN

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN WARGA DALAM MEMILIH OBAT BEBAS UTUK PENGONATAN SENDIRI MELALUI PEMBERIAN INFORMASI LISAN UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN WARGA DALAM MEMILIH OBAT BEBAS UTUK PENGONATAN SENDIRI MELALUI PEMBERIAN INFORMASI LISAN Di RT. 18 KELURAHAN DUA ILIR PALEMBANG TAHUN 2013 ABSTRAK Tujuan umum penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Sukoharjo. Panitia Farmasi dan Terapi RSUD Sukoharjo diketuai oleh dokter

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Sukoharjo. Panitia Farmasi dan Terapi RSUD Sukoharjo diketuai oleh dokter BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Formularium RSUD Sukoharjo Dari hasil wawancara dengan sekretaris PFT RSUD Sukoharjo, anggota PFT Sukoharjo terdiri dari beberapa orang yang ditetapkan

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA INFO OBAT Paracetamol 500 mg Parasetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik / analgesik. Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Demografi Responden. Distribusi responden berdasarkan umur seperti pada tabel 3.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Demografi Responden. Distribusi responden berdasarkan umur seperti pada tabel 3. 2 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Umur Responden A. Demografi Responden Distribusi responden berdasarkan umur seperti pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Dalam Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Sendiri 1. Definisi dan Peran Pengobatan sendiri atau swamedikasi yaitu mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotik atau

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 9 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 9 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 9 SERI E KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 55 TAHUN 2003 TENTANG PENGATURAN PENJUALAN OBAT DI WARUNG-WARUNG/TOKO KELONTONG DI KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

Bila ada informasi lain yang ingin diketahui, Bapak/Ibu dapat menghubungi nomor kami di : (021)

Bila ada informasi lain yang ingin diketahui, Bapak/Ibu dapat menghubungi nomor kami di : (021) LAMPIRAN Perkenalkan saya Ito Leliana dari Jurusan Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Kami sedang melakukan penelitian yang berjudul : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Suplemen Makanan pada

Lebih terperinci

KATALOG OBAT DALAM MENDUKUNG JKN. Emin Adhy Muhaemin Direktur Pengembangan Sistem Katalog - LKPP

KATALOG OBAT DALAM MENDUKUNG JKN. Emin Adhy Muhaemin Direktur Pengembangan Sistem Katalog - LKPP KATALOG OBAT DALAM MENDUKUNG JKN Emin Adhy Muhaemin Direktur Pengembangan Sistem Katalog - LKPP SCREEN CAPTURE E-KATALOG Website : https://e-katalog.lkpp.go.id Katalog obat merupakan satu dari 34 komoditas

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA OBAT UNTUK PENGADAAN PEMERINTAH TAHUN 2012.

MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA OBAT UNTUK PENGADAAN PEMERINTAH TAHUN 2012. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT COMMOND COLD PADA PENGOBATAN SENDIRI DI MASYARAKAT DESA KARANGGONDANG KECAMATAN MLOGO KABUPATEN JEPARA ABSTRACT

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT COMMOND COLD PADA PENGOBATAN SENDIRI DI MASYARAKAT DESA KARANGGONDANG KECAMATAN MLOGO KABUPATEN JEPARA ABSTRACT Evaluasi Penggunaan O bat... Hal. : 8 5 (Ibrahim Arifin, dkk) EVALUASI PENGGUNAAN OBAT COMMOND COLD PADA PENGOBATAN SENDIRI DI MASYARAKAT DESA KARANGGONDANG KECAMATAN MLOGO KABUPATEN JEPARA 8 Ibrahim Arifin*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya penyakit mendorong masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan yang efektif secara terapi tetapi juga efisien dalam hal biaya. Berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas adalah suatu pengukuran untuk menentukan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas bertujuan untuk melihat sejauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sakit merupakan gangguan psikososial yang dirasakan seseorang, berbeda dengan penyakit yang menyerang langsung pada organ tubuh berdasarkan diagnosis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat adalah sebuah benda kecil yang mampu menyembuhkan sekaligus dapat menjadi bumerang bagi penderitanya. Benda kecil yang awalnya dijauhi ini kemudian berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa definisi pengobatan sendiri menurut beberapa sumber adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa definisi pengobatan sendiri menurut beberapa sumber adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pengobatan Sendiri Beberapa definisi pengobatan sendiri menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut: a. Menurut World Health Organization (WHO), pengobatan sendiri

Lebih terperinci

Pembelajaran E-learning

Pembelajaran E-learning Pembelajaran E-learning Baca modul bab 9 buku farmakologi, Kemudian selesaikan soal sebanyak 25 soal dengan ditulis tangan. Tugas dikumpulkan pada hari senin jam 15.20 wib. Jika lebih dari pukul ini maka

Lebih terperinci

Pembelajaran E-learning

Pembelajaran E-learning Pembelajaran E-learning Baca modul bab 9 buku farmakologi, Kemudian selesaikan soal sebanyak 25 soal dengan ditulis tangan. Tugas dikumpulkan pada hari jum`at jam 11.00 wib. Jika lebih dari pukul ini maka

Lebih terperinci

Pembelajaran E-learning

Pembelajaran E-learning Pembelajaran E-learning Baca modul bab 9buku farmakologi, Kemudian selesaikan soal sebanyak 25 soal dengan ditulis tangan. Tugas dikumpulkan pada hari jum`at, pukul 108.00 wib. Jika lebih dari pukul ini

Lebih terperinci

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP SWAMEDIKASI BATUK DI APOTEK PANASEA BANJARMASIN

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP SWAMEDIKASI BATUK DI APOTEK PANASEA BANJARMASIN INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP SWAMEDIKASI BATUK DI APOTEK PANASEA BANJARMASIN Ernita ¹; Eka Kumalasari, S.Farm., Apt ²; Maria Sofyan Teguh, S.Farm., Apt ³ Berkembangnya penyakit sekarang

Lebih terperinci

112 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

112 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang PERENCANAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSUMSI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI Agus Sulistyorini (Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri) ABSTRAK Obat memegang peran yang

Lebih terperinci

1 Pemerian Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa Sesuai sedikit pahit 2 Identifikasi

1 Pemerian Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa Sesuai sedikit pahit 2 Identifikasi Jl. Raya Sentosa Blok A-3 Kawasan Industri MM20100 No. 02/III/QC/14 Nama bahan baku : Parasetamol Asal bahan baku : PT. Brataco, Indonesia Nomor bets : CS1002 Tanggal Pembuatan : 12Januari 2014 Tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 160 MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 160 MEDAN LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 160 MEDAN Theresia V.Siagian, S. Farm. 063202130 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan sendiri Pengobatan sendiri merupakan upaya masyarakat untuk menjaga kesehatan sendiri dan merupakan cara yang mudah, murah praktis untuk mengatasi gejala yang masih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada pengobatan malaria P.vivax tanpa komplikasi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Scholoo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada pengobatan malaria P.vivax tanpa komplikasi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Scholoo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan anti malaria pada pengobatan malaria P.vivax tanpa komplikasi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Scholoo

Lebih terperinci

NOMOR : PL /111.18/521119/2011 TANGGAL : 13 Juni Demikian berita acara ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

NOMOR : PL /111.18/521119/2011 TANGGAL : 13 Juni Demikian berita acara ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT PARU Dr. H.A ROTINSULU PANITIA PENGADAAN BARANG-JASA BELANJA RUPIAH MURNI JL. BUKIT JARIAN NO.40 BANDUNG 40141 TELP. 2034446,2031427 FAX.2031427 BERITA ACARA PENJELASAN

Lebih terperinci

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Samakah minum obat 3x1 dengan 1x3? Kadang masih ada pertanyaan dari masyarakat baik remaja maupun orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Pada tahun 2005 United States Food and Drug Administration mengeluarkan peringatan terhadap potensi penyalahgunaan obat, setelah lima remaja meninggal

Lebih terperinci

DENAH APOTEK LAMPIRAN 1

DENAH APOTEK LAMPIRAN 1 116 DENAH APOTEK LAMPIRAN 1 KETERANGAN: 1. Kursi tunggu A. Timbangan badan B. Lemari es minuman 2. Meja konsultasi 3. Rak obat batuk 4. Loket penyerahan obat 5. Rak obat flu 6. Rak obat OTC solid 7. Rak

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN OBAT BATUK BEBAS DI MASYARAKAT KABUPATEN LAMPUNG UTARA PROPINSI LAMPUNG SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN OBAT BATUK BEBAS DI MASYARAKAT KABUPATEN LAMPUNG UTARA PROPINSI LAMPUNG SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN OBAT BATUK BEBAS DI MASYARAKAT KABUPATEN LAMPUNG UTARA PROPINSI LAMPUNG SKRIPSI Oleh : EVA SUNDARI K 100050001 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Suspensi. ALUMiNII HYDROXYDUM COLLOIDALE. Aluminium Hidroksida Koloidal. Alukol

Suspensi. ALUMiNII HYDROXYDUM COLLOIDALE. Aluminium Hidroksida Koloidal. Alukol Suspensi Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian sakit (illness) berbeda dengan penyakit (disease). Sakit merupakan keluhan yang dirasakan seseorang (bersifat subjektif), berbeda dengan penyakit yang terjadi

Lebih terperinci

Lampiran 1.Penilaian yang dirasakan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien

Lampiran 1.Penilaian yang dirasakan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien Lampiran 1.Penilaian yang dirasakan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien a. Persentase kehandalan i. Yang dirasakan 1. Tidak baik = 5 x 100% = 0,31% 2. Cukup baik

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM ILMU RESEP II

JURNAL PRAKTIKUM ILMU RESEP II JURNAL PRAKTIKUM ILMU RESEP II NAMA NIM Mira Ria Andriani J1E111036 TANGGAL PRETEST TANGGAL PRAKTIKUM KELOMPOK VI NILAI LAPORAN AWAL PERCOBAAN KE I NILAI REVISI NO RESEP ASISTEN 1 ACC ASISTEN Fadlillaturrahmah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Obat Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman tentang perilaku konsumen dapat memberikan penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman tentang perilaku konsumen dapat memberikan penjelasan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dewasa ini semakin ketat, hal ini terjadi akibat adanya globalisasi dan perdagangan bebas. Perusahaan dituntut untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS/APOTEK

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS/APOTEK LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS/APOTEK di Apotek Sarana Medan Disusun oleh : Melyantina, S. Farm 073202057 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Melyantina : Laporan Praktek

Lebih terperinci

ANALISIS IKLAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS PADA ENAM MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL 2009

ANALISIS IKLAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS PADA ENAM MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL 2009 ANALISIS IKLAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS PADA ENAM MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL 2009 SKRIPSI Oleh : ANGGA ALIT ANANTA YOGA K.100.040.182 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian obat banyak sekali yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Pengertian obat itu sendiri merupakan bahan yang hanya dengan takaran tertentu

Lebih terperinci

INTISARI PROFIL SWAMEDIKASI OBAT BATUK PILEK BEBAS PADA ANAK DI APOTEK AMANDIT FARMA BANJARMASIN

INTISARI PROFIL SWAMEDIKASI OBAT BATUK PILEK BEBAS PADA ANAK DI APOTEK AMANDIT FARMA BANJARMASIN 1 INTISARI PROFIL SWAMEDIKASI OBAT BATUK PILEK BEBAS PADA ANAK DI APOTEK AMANDIT FARMA BANJARMASIN Rianisa Hasty Agustiani 1, Ratih Pratiwi Sari 2, Maria Ulfah 3 Gencarnya promosi obat bebas melalui iklan

Lebih terperinci

EVALUASI KERASIONALAN IKLAN OBAT TANPA RESEP PADA TAYANGAN ACARA UNTUK IBU-IBU DI EMPAT STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL INDONESIA SKRIPSI

EVALUASI KERASIONALAN IKLAN OBAT TANPA RESEP PADA TAYANGAN ACARA UNTUK IBU-IBU DI EMPAT STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL INDONESIA SKRIPSI EVALUASI KERASIONALAN IKLAN OBAT TANPA RESEP PADA TAYANGAN ACARA UNTUK IBU-IBU DI EMPAT STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pilihan Pengobatan Masalah kesehatan masyarakat termasuk penyakit ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu faktor perilaku seperti pergi ke apotek membeli obat dan non perilaku

Lebih terperinci

INTERAKSI FARMAKOKINETIK KOMBINASI OBAT PARASETAMOL DAN FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA SEBAGAI KOMPONEN OBAT FLU

INTERAKSI FARMAKOKINETIK KOMBINASI OBAT PARASETAMOL DAN FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA SEBAGAI KOMPONEN OBAT FLU INTERAKSI FARMAKOKINETIK KOMBINASI OBAT PARASETAMOL DAN FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA SEBAGAI KOMPONEN OBAT FLU Taofik Rusdiana, Fauzi Sjuib dan Sukmadjaja Asyarie ABSTRAK Telah diteliti pengaruh pemberian

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN 7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Konsumsi Minuman Energi Serbuk

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Konsumsi Minuman Energi Serbuk 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Konsumsi Minuman Energi Serbuk KUISIONER PENELITIAN KONSUMSI MINUMAN ENERGI SERBUK PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT PORT RUSH SEMARANG (Pabrik Funiture)

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Usia : 3. Pendidikan :

Lampiran 1. A. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Usia : 3. Pendidikan : Lampiran 1 KUESINER PENELITIAN Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Siklamat Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Tentang Natrium Benzoat, Siklamat Pada Selai

Lebih terperinci

Nama : Noprilyana Anugraheni Eka Putri. Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Satelit Rawat

Nama : Noprilyana Anugraheni Eka Putri. Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Satelit Rawat LAMPIRAN Lampiran 1. Informed Consent Kepada Yth. Responden di tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswi S1 program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Nama : Noprilyana Anugraheni Eka Putri Nim

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI DI KELURAHAN PONDOK KARANGANOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI DI KELURAHAN PONDOK KARANGANOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI DI KELURAHAN PONDOK KARANGANOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI Oleh : ELLYSA SETYAWATI K 100070036 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN- LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN- LAMPIRAN LAMPIRAN- LAMPIRAN Perkiraan Biaya Istalasi dan Operasional Sistem Informasi akuntansi Berbasis Komputer Apotek Fatma Medika A. Investasi 1 Set Komputer Pentium IV Rp. 2.500.000,- 1 Set Printer Epson LX

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan zat yang dikonsumsi tubuh untuk mengurangi rasa sakit maupun menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis penyakit

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya dari seseorang untuk mengobati dirinya sendiri dapat diartikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya dari seseorang untuk mengobati dirinya sendiri dapat diartikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya dari seseorang untuk mengobati dirinya sendiri dapat diartikan sebagai swamedikasi. Tindakan swamedikasi telah menjadi pilihan alternatif masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Swamedikasi adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan tanpa resep atau intervensi dokter (Shankar, et al., 2002). Di Indonesia obat yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun sintetis dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif (pencegahan), diagnosa

Lebih terperinci

Reformasi Kebijakan Ketersediaan Obat Melalui Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik oleh Pemerintah dan Swasta

Reformasi Kebijakan Ketersediaan Obat Melalui Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik oleh Pemerintah dan Swasta Reformasi Kebijakan Ketersediaan Obat Melalui Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik oleh Pemerintah dan Swasta Engko Sosialine M. Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat

Lebih terperinci

2. Spesifikasi MRS Broth (merk Merck )

2. Spesifikasi MRS Broth (merk Merck ) Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Penelitian 1. Spesifikasi Susu UHT Full Cream Ultra Milk Ultra Jaya Takaran saji 1 kotak (200 ml) Jumlah sajian per kemasan: 1 Komponen Satuan Jumlah (per 200 ml) Lemak total

Lebih terperinci

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar. KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI TERHADAP TINGKAT KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PEKAN HERAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2008 A. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang mempunyai efek mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman sedangkan toksisitasnya

Lebih terperinci

II. PENGETAHUAN RESPONDEN Petunjuk pengisian: Berilah tanda (x) pada jawaban yang saudara anggap benar.

II. PENGETAHUAN RESPONDEN Petunjuk pengisian: Berilah tanda (x) pada jawaban yang saudara anggap benar. KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN JATI MAKMUR KECAMATAN BINJAI UTARA TAHUN 2010 I. IDENTITAS RESPONDEN Nama :...

Lebih terperinci

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : Tabel. Usia Anak

LAMPIRAN 1 : Tabel. Usia Anak LAMPIRAN 1 : Tabel Usia Anak 0-1 bulan 1 1.0 1.0 1.0 1 bulan - 2 tahun 32 31.4 31.4 32.4 2-12 tahun 69 67.6 67.6 100.0 Jenis Kelamin Anak perempuan 48 47.1 47.1 47.1 laki-laki 54 52.9 52.9 100.0 Usia Orangtua

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Kesediaan menjadi Responden UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lampiran 1. Surat Kesediaan menjadi Responden UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Surat Kesediaan menjadi Responden FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Kepada Yth. Ibu. di Tempat Assalamu alaikum Wr. Wb. Saya adalah mahasiswi Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suksesnya sistem kesehatan adalah pelaksanaan pelayanan kefarmasian (Hermawati, kepada pasien yang membutuhkan (Menkes RI, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. suksesnya sistem kesehatan adalah pelaksanaan pelayanan kefarmasian (Hermawati, kepada pasien yang membutuhkan (Menkes RI, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan. Seseorang yang merasa sakit akan melakukan upaya demi memperoleh kesehatannya kembali. Pilihan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Definisi apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1332/MENKES/SK/X/2002 yaitu sebagai suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran

Lebih terperinci

di Apotek Sarana Medan

di Apotek Sarana Medan LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS / APOTEK di Apotek Sarana Medan Disusun Oleh: Cut Lina Isna, S. Farm. 073202012 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu, tetapi juga oleh komunitas atau kelompok, bahkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu, tetapi juga oleh komunitas atau kelompok, bahkan oleh masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya oleh individu, tetapi juga oleh komunitas atau kelompok, bahkan oleh masyarakat. Menurut UU

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Hipotesis yang akan diuji dalam uji validitas ini adalah:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Hipotesis yang akan diuji dalam uji validitas ini adalah: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Kuesioner ini diuji coba terhadap 30 mahasiswa program studi non kesehatan jenjang Strata 1 (S1) angkatan 2015 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Lebih terperinci