b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan"

Transkripsi

1 C. URUSAN PILIHAN 1. Urusan Perikanan a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan bibit ikan unggul b) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan c) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan d) Pengembangan sarana dan prasarana perikanan (DAK) e) Pengembangan pakan ikan alternatif 2) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan a) Evaluasi pelaku usaha perikanan b) Pelatihan dan Pembinaan teknologi perikanan 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran b) Gerakan pemasyarakatan hasil perikanan 4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar a) Pemetaan potensi pengembangan perikanan b) Restocking perairan umum b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan a) Diseminasi budidaya Lele Sangkuriang 1 kali, pembuatan brosur teknologi budidaya lele Sangkuriang 1000 lembar, pembelian calon induk ekor dan pembelian pakan ikan 100 zak, pembelian benih calon induk Nila 200 kg, sosialisasi teknologi, 1 kali, pembuatan brosur teknologi budidaya ikan nila 500 lembar. b) Sosialisasi cara budidaya ikan yang baik (CBIB) 2 kali, pembuatan brosur CBIB 750 eksemplar, Pembuatan buku saku pengendalian penyakit ikan 250 buku, pengadaan alat laboratorium perikanan 1 paket, magang teknologi perbenihan 354

2 bagi petugas 1 angkatan, magang bududaya ikan untuk petani 1 angkatan, kursus pembenihan rakyat (UPR) 1 angkatan, kursus petani ikan 2 angkatan, kursus manajerial kelompok 1 angkatan. c) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan berupa, pengelolaan administrasi 12 bulan, pembuatan brosur UPP lembar dan pembuatan buletin tiga bulanan OVA lembar d) Pengembangan BBI lokal 2 unit, pengembangan kawasan budidaya air tawar 10 unit, pembangunan pendopo penyuluhan 2 unit, pengembangan kawasan perbenihan (UPR) 8 kecamatan, penyediaan sarana prasarana pemasaran dan peningkatan mutu hasil perikanan 1 paket, penyediaan sarana prasarana penyuluhan perikanan 8 paket e) Terlaksananya uji coba pakan alternatif berupa sosialisasi teknologi pembuatan pakan alternatif 1 kali, pembuatan brosur teknologi pembuatan pakan ikan alternatif lembar, pembelian benih ikan uji ekor, pembelian pakan ikan uji 20 zak. 2) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan a) Evaluasi pelaku usaha perikanan berupa, evaluasi kelompok tani di 17 kelompok, evaluasi UPR se-kab. Sleman 17 kecamatan, pemberdayaan petani pembenih ikan berupa sarasehan udang galah 6 kali dan sarasehan gurami 6 kali. b) Dem mina padi kolam dalam 3 unit. 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran berupa, pengelolaan UPT PBPP 12 bulan, optimalisasi 5 unit BBI, pembelian pakan 348 zak dan cetak brosur lembar. b) Diversifikasi Pengolahan dan Kampanye Makan Ikan berupa, 18 kali lomba masak, penyusunan buku resep 100 eks, pemasyarakatan hasil perikanan 4 kali, sarasehan pasar ikan 355

3 kelompok 6 kali, sosialisasi gizi ikan 1 kali, kampanye makan ikan 6 kali. Gerakan cinta ikan berupa, lomba lukis cinta ikan 1 kali, pembuatan brosur cinta ikan 400 lembar dan pembuatan buku gambar gerakan cinta ikan 525 buku. 4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar a) Perencanan pembangunan perikanan 4 unit dan pendataan perikanan di 17 kecamatan. b) Restocking perairan umum berupa, penebaran 900 kg benih di perairan umum. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perikanan sebagaimana buku lampiran) Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu mendukung peningkatan produksi ikan sebagaimana tabel berikut: Tabel Perkembangan Produksi Ikan Tahun No. Produksi Ikan Ikan Konsumsi (ton) 8.148, , , , ,10 2. Ikan Hias (ekor) Benih Ikan (ekor) Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Peningkatan jumlah produksi ikan konsumsi pada tahun 2011 sebesar 26,0%, produksi ikan hias meningkat sebesar 4,05%, dan produksi benih ikan meningkat sebesar 6,91%. Peningkatan produktifitas perikanan tersebut dikarenakan adanya peningkatan produktivitas kolam, jumlah kelompok pembudidaya meningkat 7,24% menjadi 415 kelompok, peningkatan produktivitas alat tangkap perairan umum, serta meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pembudidayaan ikan. Tingkat konsumsi ikan pada tahun 2011 meningkat 3,93% menjadi 27,78 kg/kapita/tahun dari 26,73 kg/kapita/tahun pada tahun

4 Tingkat konsumsi tahun 2011 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat konsumsi Provinsi DIY sebesar 12,80 kg/kapita/tahun. Keberhasilan urusan perikanan dapat pula dilihat dari prestasi yang diraih oleh beberapa kelompok tani ikan sebagai berikut: 1) Juara I Nasional, kategori Kelembagaan UPP dalam rangka Penghargaan Adibakti Mina Bahari atas nama UPP Sembada Sleman. 2) Juara I Nasional, Kategori Inovasi UMKM Pengolah Hasil Perikanan atas nama Nurul Indah Khasanah, ST, Kayan, Gg. Mlati, Condongcatur, Depok. 3) Juara V Nasional, kategori Kelembagaan UPR dalam rangka Penghargaan Adibakti Mina Bahari atas nama UPR Yasa Mina, Cangakan, Kalitirto, Berbah. 4) Juara I Tingkat Provinsi, Kinerja Kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Budidaya Nila, atas nama KPI Tegal Makmur, Ngawen, Tegal, Trihanggo, Gamping. 5) Juara I Tingkat Provinsi, Kinerja Kelembagaan Unit Perbenihan Rakyat (UPR), atas nama KPI Mina Jaya, Kaliwaru, Selomartani, Kalasan. 6) Juara II Tingkat Provinsi, Kinerja Kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Budidaya Nila, atas nama KPI Mina Rejeki, Bedilan, Margokaton, Seyegan. 7) Juara III Tingkat Provinsi, Lomba UKM Pengolah Hasil Perikanan, atas nama Aray D. Harjunathin, S.Pd., Perum Sidoarum Blok III Godean. c. SKPD Penyelenggara Urusan SKPD penyelenggara urusan perikanan adalah Bidang Perikanan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, 357

5 Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan perikanan di Bidang Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 60 orang (1 kepala dinas, 17 orang bidang perikanan, 22 orang pengembangan budidaya perikanan, 20 orang penyuluh perikanan). Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan perikanan menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perikanan sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 90,12%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 89,39%. 2) Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 97,89%. 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 99,84%. 4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 95,50%. f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Perikanan melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perikanan di Bidang Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir. 358

6 h. Permasalahan dan Solusi 1) Masalah sumber air yang semakin terbatas baik dari jumlah maupun kualitasnya masih menjadi permasalahan penting, terutama di wilayah Sleman barat dimana kegiatan budidaya perikanan sebagian besar bergantung pada pengairan dari saluran Van der Wijck dan Selokan Mataram. Saat ini kedua saluran terganggu alirannya karena adanya timbunan material vulkanik erupsi Merapi berupa pasir dan batu. Selain mendesain ulang jaringan irigasi, solusi lain yang dapat dipertimbangkan adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat baik petani maupun pembudidaya ikan untuk memilih komoditas yang dapat tumbuh baik dengan sumber air terbatas seperti ikan gurami dan lele. Selain itu, perlu ditingkatkan peran organisasi pemakai air (P3A). 2) Tingginya harga pakan pabrikan masih menjadi permasalahan dalam budidaya perikanan, antisipasi yang telah dilakukan dengan mengembangkan pakan alternatif yang bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku pakan impor. 2. Urusan Pertanian a. Program dan Kegiatan 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani: a) Pelatihan petani dan pelaku agribisnis b) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis c) Peningkatan kemampuan lembaga petani d) Sekolah Lapang Petani e) Pembinaan dan pengembangan GAPOKTAN f) Pemberdayaan Petani g) Pembinaan dan Evaluasi P3A h) Pemberdayaan LKM, Gapoktan dan P3A i) Pembinaan dan pengembangan Gapoktan 359

7 2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan a) Fasilitas kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil produksi oeternakan komplementer b) Promosi atas hasil produk pertanian/perkebunan unggulan daerah c) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian d) Pengembangan pertanian wisata e) Diversivikasi pengolahan hasil pertanian f) Pengembangan agribisnis pertanian g) Pembinaan panen dan pasca panen h) Pembinaan panen dan pasca panen tembakau 3) Program Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan tepat guna a) Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna b) Pelatihan Penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam c) Bimbingan SPO-GAP (Standar Procedure Operational-Good Agriculture Practices) d) Penyusunan SOP tembakau rakyat e) Dem area tembakau 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan a) Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan b) Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan c) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan d) Pengelolaan Lahan air e) Perlindungan tanaman f) Pengembangan kentang dataran medium g) Pengembangan pembibitan krisan h) Pengembangan pupuk organik i) Akselerasi tebu rakyat j) Penyedian benih unggul bermutu perkebunan k) Reklamasi lahan perkebunan 360

8 l) Perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha perkebunan m) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan perkebunan n) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim perkebunan o) Pembuatan gudang penyimpanan tembakau 5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/ perkebunan b) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan c) Pemberdayaan kelompok dan UPT BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan d) Pengelolaan klinik hewan e) Penanganan penyakit menular ternak 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan a) Pengembangan agribisnis peternakan 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian a) Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil produksi peternakan komplementer b) Diversifikasi pengolahan dan kampanye produk peternakan c) Optimalisasi pengembangan budidaya peternakan dan pemotongan hewan 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan: a) Pengadaan sarana prasarana teknologi peternakan tepat guna. 361

9 b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan pertanian sebagai berikut: 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a) Pelatihan pengurus kelompok petani kecil (KPK) 3 angkatan, magang petani dan pelaku agribisnis 2 angkatan, dan pelatihan dan bimbingan pertanian organik 2 angkatan. b) Pembinaan manajemen kewirausahaan 2 angkatan. c) Evaluasi kelompok tani kelas pemula dan lanjut 34 kelompok, evaluasi kelompok Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Padi tingkat Kabupaten 7 kelompok, evaluasi kelompok PMI padi tingkat Provinsi 1 kelompok, penghargaan bagi kelompok berprestasi 15 kelompok, peningkatan kelas kelompok 50 kelompok, partisipasi pada pekan daerah dan pekan nasional petani masing-masing 1 unit. d) Sekolah lapang tata guna air 1 angkatan, pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 1 angkatan, dan sekolah lapang pengendalian hama terpadu 4 angkatan. e) Evaluasi gabungan kelompok tani 17 kecamatan, Pendampingan Gapoktan 86 desa, Pelatihan pengelolaan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaaan Swadaya (P4S) 1 kali, pelatihan manajemen Gapoktan 2 angkatan. f) Pelatihan penyusunan Participatory Rural Appraisal (PRA) 2 angkatan, penyusunan rencana kerja penyuluhan desa 86 desa. g) Pertemuan koordinasi P3A tingkat kabupaten 6 kali, pertemuan awal/sosialisasi 8 kali, Pertemuan pembinaan dan evaluasi P3A tingkat kecamatan, Pertemuan pembinaan dan evaluasi P3A tingkat kabupaten 8 kali, Pertemuan persiapan dan evaluasi P3A tingkat provinsi 2 kali, pembinaan dan evaluasi P3A tingkat provinsi 1 kali, Pertemuan persiapan dan evaluasi P3A tingkat nasional 2 kali, pembinaan dan evaluasi P3A tingkat nasional 1 kali, penghargaan pembinaan dan evaluasi P3A tingkat kabupaten 1 paket. 362

10 h) Pemberdayaan P3A dan Kelompok Tani 4 kali i) Pembinaan dan pengembangan Gapoktan 1 kali 2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan a) Fasilitasi kerjasama regional, nasional, internasional penyediaan hasil produksi pertanian/perkebunan melalui forum komunikasi pertanian dan kehutanan 1 kali, forum komunikasi tiga bulanan (5 bidang) 20 kali, forum komunikasi penyuluh 2 kali dan forum komunikasi Petugas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) 2 kali. b) Temu usaha dan temu bisnis 2 kali, pasar tani 4 kali, dan promosi dan pengembangan pertanian dan kehutanan 1 kali. c) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian terdiri dari Agro and Food Expo 1 kali, Hari Pangan Sedunia 1 kali dan Pameran Potensi Pembangunan 1 kali. d) Pengembangan pertanian wisata berupa lomba numbuk padi 1 kali, lomba ngluku 1 kali, lomba ani-ani 1 kali. e) Diversifikasi pengolahan hasil pertanian berupa lomba pengolahan makanan basah dan kering tingkat kecamatan 17 kali, tingkat kabupaten 1 kali, dan cetak buku resep sebanyak 30 buku. f) Pengembangan agribisnis pertanian, terdiri dari : Pengembangan sistem informasi harga pasar 12 kali, analisis usaha tani 6 komoditi, temu asosiasi pertanian 27 kali, pengelolaan kebun Sub Terminal Agribisnis (STA) 12 kali. g) Pelatihan panen dan pasca panen dan pengolahan hasil perkebunan 2 unit, temu usaha perkebunan 1 angkatan. h) Pembinaan panen dan pasca panen tembakau 1 angkatan. 3) Program Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan a) Siaran pedesaan 10 kali, pembuatan leaflet lembar, siaran televisi 5 kali, penyediaan sarana/media penyuluhan bagi 114 penyuluh dan temu teknis penyuluh 7 kali. b) Pelatihan penerapan teknologi budidaya 24 kali. 363

11 c) Bimbingan SPO-GAP sebanyak 3 angkatan. d) Penyusunan SOP Tembakau rakyat 1 buah. e) Dem area tembakau nikotin rendah 2 kelompok. 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan a) Pelatihan tanaman hias, tanaman pisang 2 unit, dan pengadaan tanaman pisang 800 batang. b) Seleksi penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan di 17 kecamatan, pengadaan pompa air 2 unit, pembangunan dam parit 1 unit dan pembuatan sumur dangkal 2 unit, layanan administrasi mendukung prasarana dan sarana pertanian (PSP) 1 paket. c) Pengembangan tanaman buah unggulan: salak madu 500 batang dan salak pondoh batang. d) Pengembangan pertanian hemat air 1 unit, pelatihan pengurus P3A 4 kali dan pemberian badan hukum pada 5 P3A. e) Pelaksanaan pertemuan petandu tingkat kabupaten 2 kali, pertemuan petandu tingkat UPT Balai Penyuluhan Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (BP3K) 8 kali, gerakan pengendalian OPT 35 kelompok, pembuatan leaflet lembar, pembelian obat-obatan 1 paket, kompensasi penangkapan tikus ekor, pembelian sarana pertanian (mistblower) 1 paket, pelatihan perbanyakan agensia hayati Tricoderma/ Gliocladium 1 angkatan, pembongkaran pisang terserang hama 200 batang, pembelian applaud 300 kg dan BPMC 300 liter, pengembangan kentang dataran medium berupa dem kentang dataran medium 1 unit dan sekolah lapang 2 unit. f) Pengembangan pembibitan krisan, berupa optimalisasi pemanfaatan laboratorium kultur jaringan 1 paket, pembibitan/pembelian planlet 1 paket dan pembelian bibit indukan krisan 1 paket. g) Pelatihan dan bimbingan pertanian organik/sekolah lapang pupuk organik 2 angkatan, fasilitasi pupuk organik 20 Ha. 364

12 h) Bimbingan teknis dan evaluasi budidaya tebu 1 paket dan penyusunan rancangan teknis pengelolaan tebu 1 unit. i) Identifikasi dan inventarisasi pohon induk 2 jenis dan pemurnian benih tanaman tembakau rakyat 2 unit. j) Reklamasi lahan kopi, tebu dan mendong 3 Ha. k) Pengamatan OPT tanaman perkebunan 17 kecamatan, pengendalian hama bubuk buah kopi dengan penarik hypotan 4 kelompok, pengendalian hama uret pada tanaman tebu 4 kelompok, pembelian obat-obatan 1 paket. l) Penyusunan SOP Kopi 1 paket, pemeliharaan tanaman perkebunan di kebun Sawungan m 2, dan pembuatan pagar kebun Sawungan 20 m 2. m) Bimbingan dan pembinaan teknis budidaya tanaman tembakau rakyat 10 kelompok, bimbingan dan pembinaan teknis intensifikasi pasca kepras mendong 4 kelompok, dan pembuatan SOP tembakau kadar nikotin rendah 1 unit. n) Pembuatan gudang penyimpanan tembakau rajang 1 unit. 5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian / Perkebunan Lapangan a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian / perkebunan, berupa pelatihan penyuluh swakarsa 2 kali, Forum teknis penyuluh TPH 9 kali. b) Penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan 17 kecamatan, penyusunan programa penyuluhan tingkat UPT BP3K 8 unit, penyusunan programa penyuluhan tingkat kabupaten 1 unit. c) Perjalanan tetap petugas lapangan 153 orang, pemberdayaan kelompok 8 paket, koordinasi tingkat UPT BP3K dengan kelompok 8 unit, dan demplot di UPT BP3K 8 unit. 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak berupa, pemerikasaan specimen lab. diagnostik 801 sampel, pemantauan pasar hewan kurban 2 kali, pengendalian 365

13 penyakit zoonosa 12 kali, pemeriksaan hewan kurban 17 kecamatan, pembelian bahan obat-obatan 1 paket, pembelian bahan/alat laboratorium 1 paket, pembuatan peta penyakit 2011 dan peta potensi peternakan 20 eksemplar, pemeriksaan sampel lab rujukan diagnostic 75 sampel, sosialisasi peduli Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) 6 kecamatan, sosialisasi pemotongan hewan kurban 17 kecamatan, pembuatan buku tata cara pemotongan hewan kurban eksemplar. b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan berupa pembelian alat laboratorium peternakan 1 unit, pengawasan RPH/RPA 7 kali, pengawasan pemotongan hewan di RPH 12 kali, pengawasan peredaran daging tingkat kecamatan 6 kali, pengawasan obat hewan 6 kali, sosialisasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) 2 kali, pembinaan NKV 8 kali, sosialisasi dokter hewan praktek 3 kali, pembinaan dokter hewan praktek 6 kali, pengawasan peredaran daging di supermarket dan hotel 6 kali, pembelian bahan laboratorium 1 paket, pemeriksaan daging 550 sampel, pemeriksaan telur 550 sampel, pengujian residu antibiotika 20 sampel, pengujian cemaran mikroba 20 sampel, pengujian kandungan formalin 25 sampel. c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan berupa, pemantauan dan pelayanan kesehatan 6 kali, pemeriksaan kebuntingan ekor, penanganan gangguan alat reproduksi 627 ekor, pengambilan dan pemeriksaan specimen sampel, pemantauan kematian ternak 6 kali, pemantauan post vaksinasi antraks 8 kali, pelayanan puskeswan keliling 96 kali, vaksinasi Newcastle Desease (ND) dosis, pengadaan bahan dan obat-obatan 1 paket, pengadaan bahan laboratorium 1 paket, pengadaan papan nama 3 buah, pengadaan leaflet lembar, rakor pra vaksinasi antraks 2 kali, sosialisasi antrak 17 kali, rakor 12 kali, konsumsi evaluasi puskeswan tingkat provinsi 1 kali, evaluasi puskeswan tingkat nasional 1 366

14 kali, monitoring pos keswan 12 kali, pengadaan perlengkapan kerja 36 buah, pengadan lemari obat 1 buah, filing cabinet 2 buah, alat-alat kedokteran hewan 1 paket, kompensasi paska vaksinasi antrak 1 paket. d) Pengelolaan klinik hewan berupa pembelian bahan obat-obatan 1 paket, pembelian pakan hewan kesayangan 1 paket, pengadaan alat-alat kedokteran 1 paket, pengadaan bahan laboratorium 1 paket, pengadaan sarana kerja 1 unit. e) Penanganan penyakit menular berupa, pengasapan di 17 kecamatan, pengadaan bahan dan obat-obatan 2 paket, pengadaan bahan lab 1 paket, sosialisasi Avian Influenza (AI) 34 lokasi, rakor dengan kader 17 kecamatan, pemeliharan peralatan dapur 1 buah, perawatan alat laboratorium 3 buah, pengadaan perangkat komputer 1 unit. Pengadaan bahan dan obat-batan panyakit antrak 1 paket, pengadaan bahan laboratorium 1 paket, sosialisasi antraks 34 desa, rakor 3 kali, pengadaan perlengkapan kerja lapangan 1 paket. 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan a) Pengembangan agribisnis peternakan berupa peningkatan pelayanan usaha peternakan dan pengembangan ternak besar, kecil dan unggas, koordinasi pertemuan petugas 12 kali, pembinaan inseminasi buatan (IB) 51 kelompok, pengawasan peredaran mutu bibit ternak unggas dan pakan 2 paket, penyusunan data IB-Pemeriksa Kebuntingan (PKB)-Kelahiran ternak 12 bulan, pemeriksaan sampel pakan 20 sampel, pertemuan penyelesaian ternak pengembangan 10 kelompok, pengadaan straw sapi potong straw, kandang jepit untuk IB 5 buah, penyusunan data Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) 1 paket, peningkatan kualitas ternak kecil 5 kelompok, pengadaan alat kedokteran 1 paket. 367

15 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan a) Inventarisasi usaha peternakan ayam pedaging (plasma/mandiri) 17 kecamatan, apresiasi SOP ayam pedaging dari perusahaan inti 1 kali, desain packaging telur asin dari mendong/bambu 1 kali. b) Apresiasi pengolah pasca panen 1 kali, apresiasi pemotong unggas 1 kali, bantuan pembelian bahan perbaikan Tempat Pemotongan Unggas (TPU) dan Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sederhana 1 paket, kampanye minum susu bagi anak SD di 3 SD, kampanye makan daging kelinci di 17 kecamatan, demo pengolahan hasil peternakan 3 jenis, evaluasi pengolahan pasca panen dan kampanye hasil olahan 1 kali, sertifikasi pendampingan NKV hasil pasca panen dan olahan hasil peternakan 30 orang. c) Pengelolaan, pemeliharaan RPH dan pengembangan budidaya peternakan 12 bulan. 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan a) Apresiasi peternak babi dan ayam 3 kali, pembuatan leaflet lembar, pembangunan biodigester peternakan babi dan ayam 3 unit, demplot pengendalian bau dan lalat pada peternakan ayam 3 unit. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanian sebagaimana buku lampiran) Program dan kegiatan urusan pertanian pada tahun 2011 mampu mendukung produksi tanaman pangan berupa padi sawah dan ladang sebanyak ton untuk pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Sleman dan kabupaten lain di Provinsi DIY. Sementara produksi beberapa tanaman pangan lainnya mengalami penurunan karena terjadinya fenomena perubahan iklim yang ekstrim (curah hujan sangat tinggi) dan serangan organisme pengganggu tanaman yang semakin meningkat. Perkembangan beberapa produk tanaman pangan dan hortikultura dapat dilihat pada tabel berikut: 368

16 Tabel Perkembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun (dalam ton) No Produk Padi sawah Padi ladang Beras Jagung Kedelai Ubi kayu Pisang Rambutan Cabe Kacang Panjang Salak Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Komoditas perkebunan yang mengalami peningkatan produksi yang berarti adalah tembakau rakyat sebesar 65,17% dan Tembakau Virginia sebesar 714,28% karena kemarau yang panjang, sehingga tembakau mengalami pertumbuhan yang optimal. Tabel Perkembangan Produksi Perkebunan Tahun (dalam kwintal) No. Produk Kelapa , , , , ,00 2. Kopi 883,45 861,30 528,65 578,60 123,00 3. Tembakau rakyat 6.255, , ,00 495,30 818,10 4 Tembakau virginia 1.997, , , , ,70 5. Mendong , , , , ,00 6. Tebu , , , , ,00 Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Di bidang peternakan terjadi perkembangan jumlah populasi ternak sebagaimana tabel berikut. Tabel Perkembangan Populasi Ternak Tahun (ekor) No. Ternak Sapi Potong Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Ayam Buras Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik Burung Puyuh Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 369

17 Tabel Perkembangan Produksi Hasil Ternak (dalam ton) No. Ternak Telur , , , , ,00 2. Susu 6.687, , , , ,63 3. Daging , , , , ,19 Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah populasi ternak secara umum mengalami peningkatan, sedangkan produksi telur, susu dan daging pada tahun 2011 mengalami sedikit penurunan karena belum pulihnya populasi ternak di wilayah sentra produksi susu dan telur (Cangkringan dan Pakem) akibat erupsi Merapi pada tahun Keberhasilan urusan pertanian dapat dilihat dari prestasi yang diraih yakni: 1) Penghargaan Kepala Dinas Berprestasi dalam rangka Pekan Nasional Pertanian di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, atas nama Ir. S. Riyadi Martoyo, MM. 2) Penyuluh Pertanian Berprestasi dalam rangka Pekan Nasional Pertanian di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, atas nama Sumarsini, SP. 3) Penyuluh Pertanian Berprestasi dalam rangka Pekan Nasional Pertanian di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, atas nama Rini Tri Puspanti, S.Pt. 4) Juara III, Lomba Situs Web Kementerian Pertanian, kategori SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota atas nama Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman. 5) Penghargaan Tingkat Provinsi Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura Berprestasi, kategori PMD komoditas tanaman hias, atas nama Siswiyanto, Wonokerso, Hargobinangun, Pakem. 6) Penghargaan Tingkat Provinsi kepada Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Penangkar Komoditas Sayuran atas nama PT. Bumi Pusaka, Pedak, Sinduharjo, Ngaglik. 370

18 7) Penghargaan Tingkat Provinsi Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura Berprestasi, kategori Asosiasi Komoditas Buah-buahan, atas nama Paguyuban Mitra Turindo, Kembang, Wonokerto, Turi. 8) Penghargaan Tingkat Provinsi Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura Berprestasi, kategori Gapoktan komoditas Sayuran, atas nama Sejo Manunggal Karyo, Bandulan, Sukoharjo, Ngaglik. 9) Juara I Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori PMD komoditas sayuran dan tanaman obat, atas nama Agus Setyawan, Sawungsari, Hargobinangun, Pakem. 10) Juara I Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Kelompok Tani komoditas Buah-buahan, atas nama KT Tani Rukun, Krasaan, Jogotirto, Berbah. 11) Juara I Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Kelompok Tani komoditas Tanaman Hias, atas nama Kelompok Wanita Tani (KWT) Kaliurang Selatan, Hargobinangun, Pakem. 12) Juara I Tingkat Provinsi, Lomba Petugas Berprestasi Pendamping Komoditas Unggulan (Tebu), atas nama Drs. Prayogo. 13) Juara I Tingkat Provinsi, Lomba Cipta Menu beragam, berigizi, dan berimbang (3B) Berbasis Sumberdaya Lokal, atas nama PKK Kecamatan Depok. 14) Juara I Tingkat Provinsi, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), kategori PTT Kedelai, atas nama KT Margo Mulyo, Bendungan, Sumberharjo, Prambanan. 15) Juara II Tingkat Provinsi, Lomba Agribisnis Peternakan, Kategori Ternak Sapi, atas nama KT Taruna Mandiri, Ngalian, Widodomartani, Ngemplak. 16) Juara II Tingkat Provinsi, Lomba Agribisnis Peternakan, Kategori Ternak Kambing, atas nama KT Tejo Manunggal, Kuton, Tegaltirto, Berbah. 17) Juara II Tingkat Provinsi, Lomba Petugas Berprestasi Pendamping Komoditas Unggulan (Tembakau), atas nama Sariyo. 371

19 18) Juara III Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Champion komoditas sayuran dan tanaman obat, atas nama Simpang, Klumprit I, Wukirharjo, Prambanan. 19) Juara III Tingkat Provinsi, Lomba Dokter Hewan, atas nama drh. Setyo Budi Suroso. 20) Juara III Tingkat Provinsi, Kelompok Tani Komoditas Unggulan (Tembakau) atas nama KT Tani Makmur, Plumbon Cilik, Mororejo, Tempel. 21) Juara III Tingkat Provinsi, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), kategori PTT Padi, atas nama KT Sumber Mulyo, Berjo, Sumberharjo, Prambanan. 22) Juara III Tingkat Provinsi, Pelaku Usaha Agribisnis Hortikultura, kategori Kelompok Tani komoditas Tanaman Hias, atas nama KWT Gondang Asri, Gondang, Umbulharjo, Cangkringan. c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan pertanian adalah Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan dan Bidang Kehutanan dan Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan serta Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 251 orang (1 kepala dinas, bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura 26 orang, bidang Peternakan 30 orang, bidang Kehutanan dan Perkebunan 25 orang, bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 24 orang, UPT Pasar Hewan 14 orang, UPT Pelayanan Kesehatan Hewan 26 orang, Terminal Agribisnis 7 orang, Pengawas Mutu Hasil Pertanian 17 orang, Penyuluh 372

20 Peternakan 21 orang, Medis Veteriner 2 orang, Penyuluh Perkebunan 16 orang, Penyuluh Tanaman Pangan dan Holtikultura 42 orang). Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan pertanian menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pertanian terdiri dari bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 90,06%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut: 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 94,55% 2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 89,18% 3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 88,82%. 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 84,20%. 5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 98,33% 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 92,94%. 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 96,00% 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 93,13% 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 97,61%. 373

21 f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Pertanian melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pertanian di Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi Produksi dan produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan mengalami penurunan. Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan berupa wereng telah membuat sekitar ha tanaman padi mengalami puso. Pada musim kemarau terjadi kesulitan air akibat penjadwalan buka tutup Selokan Van der Wijck dan karena timbunan lahar dingin di saluran masuk Selokan Mataram, meyebabkan petani kehilangan satu kali musim tanam. Hal tersebut ditambah fenomena iklim yang semakin ekstrim. Upaya untuk meminimalkan kerugian yang diderita petani adalah dengan memberikan bantuan paket-paket kegiatan seperti bantuan sarana produksi, reklamasi lahan dan rehabilitasi saluran irigasi. 3. Urusan Kehutanan a. Program dan Kegiatan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan: a) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan b) Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan: a) Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan b) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan 374

22 c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam gerakan rehabilitasi hutan dan lahan d) Peningkatan pemanfaatan hutan dan lahan (sisa DAK 2010) 3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan: a) Pemberdayaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan b. Realisasi Program dan Kegiatan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan: a) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan berupa temu usaha kehutanan 1 kali b) Penyegaran petugas penerbit Surat Keterangan Asal-Usul (SKAU) 1 angkatan, pembinaan dan pendampingan pejabat penerbit SKAU 2 kali, pembelian sarana dan prasarana tata usaha kayu 1 unit, penyelenggaraan pelayanan tata usaha kayu 12 bulan, pembinaan penatausahaan hasil hutan 12 bulan. 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan: a) Penanaman tanaman Aren 3 lokasi. b) Penyiangan, pendangiran, dan pemupukan tanaman hutan rakyat batang, monitoring dan evaluasi 1 unit. c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) dalam puncak penghijauan dan konservasi alam nasional 1 kali. d) Konservasi tanah dan air 1 paket, pembuatan bangunan sipil teknis 1 paket, sarana dan prasarana penyuluhan (kendaraan roda 4) 1 unit, petak pengalaman penyuluh 15 unit, administrasi kegiatan 1 paket. 3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan a) Penyusunan Rencana Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan (RPPK) 15 unit, pengkajian Partisipatif Penghijauan Desa (P3D) 15 unit. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan sebagaimana buku lampiran) Erupsi Merapi yang terjadi pada akhir tahun 2010 berdampak pada masih luasnya lahan kritis yang ada seluas 7.265,5 ha. Pada tahun 375

23 2011 kondisi tersebut turun 4,13% menjadi seluas 6.965,51 ha, disamping itu luas hutan rakyat dari 3.327,4 ha meningkat 19,53% menjadi 3.977,40 ha pada tahun Tabel Perkembangan Data Kehutanan No URAIAN DATA TAHUN ANGGARAN Luas lahan (Ha) 5.575, , , , ,61 a TNGM : 1.729, , , , ,38 - Hutan lindung 1.446, , , , ,65 - Cagar Alam 164, , , , , Taman Wisata 118, , , , ,6135 b Hutan Rakyat 3.844, , , , ,40 c Hutan Kota 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 2 Luas lahan kritis (Ha) 6.437, , , , ,51 a Potensi kritis 2.668, , , , ,91 b Agak kritis 2.929, , , , ,34 c Kritis 556,00 442,09 415, ,51 875,75 d Sangat kritis 284,00 231,75 225,75 350,75 350,75 3 Produksi Madu Lebah (kg) Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Prestasi yang diraih di bidang kehutanan adalah juara II Tingkat Provinsi DIY, Kelompok Tani Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) atas nama KT Margo Makmur, Dayakan, Sumberharjo, Prambanan. c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan Kehutanan adalah Bidang Kehutanan dan Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan kehutanan di Bidang Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 41 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan 376

24 urusan kehutanan menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kehutanan sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 80,38%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut : 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 89,63 %. 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 78,67% 3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 98,75%. f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Kehutanan melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kehutanan di Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi Rehabilitasi hutan rakyat yang rusak akibat erupsi Merapi belum sepenuhnya dapat memperbaiki kondisi hutan rakyat, karena timbunan material tersebut tidak bisa ditanami tanaman keras dan menambah luasan lahan kritis. Upaya yang dilakukan adalah penanaman pohon penghijauan dan konservasi tanah di lahan kritis dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. 4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral a. Program dan Kegiatan 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan a) Penyusunan Regulasi Mengenai Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C (BGGC). 377

25 b) Sosialisasi Regulasi Kegiatan Penambangan BGGC. c) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan Penambangan BGGC. d) Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang pertambangan. e) Pengelolaan perizinan usaha bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). f) Perencanaan dan pengembangan bidang pertambangan. 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang berpotensi merusak lingkungan a) Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat melalui pemantauan dan pengendalian kegiatan pertambangan rakyat. b) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat. 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan i. Koordinasi Pengembangan Ketenagalistrikan. 4) Program Pengembangan Energi Terbarukan a) Pemantauan dan pengendalian pendistribusian minyak dan gas. b) Pengembangan energi alternatif. c) Operasional dan pemeliharaan energi terbarukan. b. Realisasi Program dan Kegiatan 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan a) Penyusunan kajian teknis Perda Pertambangan 1 dokumen. b) Sosialisasi penyuluhan penambang binaan 3 kali, terbentuknya 60 kelompok penambang. c) Pemantauan dan pengendalian BGGC 54 kali, pemantauan dan pengendalian air tanah 40 kali. d) Pendataan volume produksi bahan galian dan volume pemanfaatan air tanah 2 dokumen. e) Pengelolaan SIP 17 izin, SIPA 41 izin, penyuluhan perizinan 1 kali. f) Penyusunan peta rencana wilayah pertambangan 10 dokumen dan peta rencana normalisasi DAS berhulu di Gunung Merapi 10 Dokumen. 378

26 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang berpotensi merusak lingkungan a) Pengawasan dan penertiban kasus bidang ESDM 8 kasus dan pelaporan hasil penyelesaian kasus bidang ESDM 5 eksemplar. b) Pemantauan dampak kerusakan lingkungan akibat penambangan rakyat di 3 Kecamatan serta pelaporan hasil evaluasi sebanyak 5 eksemplar buku. 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan a) Penyediaan Jaringan Listrik Tegangan Rendah dan Menengah (JTR-JTM) untuk 60 KK di 2 Kecamatan (Gamping dan Minggir). 4) Program Pengembangan Energi Terbarukan a) Pemantauan dan pengendalian penggunaan energi di 3 SPPBE dan 13 Agen. b) Pembangunan PLTS 12 unit. c) Operasional dan pemeliharaan PLTS 10 unit dan Biogas 3 unit. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan energi dan sumberdaya mineral sebagaimana buku lampiran). Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan, diperoleh data perkembangan hasil terkait dengan urusan energi dan sumber daya mineral sebagaimana tabel berikut: Tabel Perkembangan Hasil yang terkait dengan urusan SDAEM No Uraian Data Tahun PLTS 147 unit 161 unit 181 unit 173 unit 185 Unit 2. PLTMH 2 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 Unit 3. Biogas 42 unit 63 unit 109 unit 113 unit 163 Unit 4. SPBU 21 buah 25 buah 35 buah 35 buah 33 Buah 5. Agen Minyak Tanah ( subsidi) 11 buah 11 buah 13 buah SPPBE 1 buah 2 buah 3 buah 3 buah 3 Buah 7. Agen LPG 3 Kg buah 17 buah 17 Buah Sumber: Dinas SDAEM c. SKPD Penyelenggara Urusan SKPD penyelenggara urusan kegiatan urusan energi dan sumberdaya mineral adalah Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral pada Dinas 379

27 Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Sumber Daya Air, Energi dan Mineral sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan energi dan sumberdaya mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral berjumlah 18 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan energi dan sumberdaya mineral menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 89,05%. Secara rinci anggaran masing-masing program sebagai berikut: 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp atau 82,94% 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan, anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 94,38%. 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan dengan anggaran Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 95,36%. 4) Program Pengembangan Energi Terbarukan, anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 98,30%. f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan Energi dan Sumberdaya Mineral melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dengan rencana kerja Dinas Sumberdaya Air, Energi dan Mineral. 380

28 g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan Energi dan Sumberdaya mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi 1) Wilayah Usaha Pertambangan sampai saat ini masih menjadi kewenangan Pemerintah, sehingga izin pertambangan tidak bisa dikeluarkan. Saat ini wilayah usaha pertambangan di sekitar Gunung Merapi belum ditetapkan oleh pemerintah, sehingga setiap kali ada yang mengajukan izin harus menunggu adanya rekomendasi dari Pemerintah Pusat. Peraturan Daerah yang mengatur tentang perizinan usaha pertambangan sangat mendesak untuk direalisasikan. Selain itu pemerintah pusat diharap untuk segera menyerahkan urusan pertambangan ke daerah dengan menerbitkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK). 2) Erupsi Merapi menyebabkan kondisi aliran sungai tidak normal karena tertutup material vulkanik sehingga dilakukan normalisasi aliran sungai untuk mengantisipasi dampak bahaya sekunder letusan Merapi. 5. Urusan Pariwisata a. Program dan Kegiatan 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata a) Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata b) Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata c) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri d) Pengembangan statistik kepariwisataan e) Pelatihan pemandu wisata terpadu f) Pengkajian dan penelitian pemanfaatan dana promosi pariwisata 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata a) Pengembangan daerah tujuan wisata 381

29 b) Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi c) Pengelolaan dan pengembangan Museum Gunung Merapi d) Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata 3. Program Pengembangan Kemitraan a) Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya. b) Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya. c) Pengembangan SDM dan Profesionalisme bidang pariwisata. b. Realisasi Program dan Kegiatan 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata a) Pembuatan materi promosi berupa eksemplar leaflet, eksemplar booklet, 4 buah banner, buah tas promosi, 500 buah kalender meja, 500 unit CD interaktif, 500 eksemplar calendar event dan Pelaksanaan pengelolaan website. b) Pelaksanaan Gebyar Obyek dan Daya Tarik Wisata di 2 lokasi yaitu di Tlogoputri dan Gardu Pandang Kaliurang. c) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara 1 (satu) paket, berupa Pameran Potensi Daerah di Komplek Gedung Serba Guna Kabupaten Sleman, Pameran Nusantara Expo di Ambarukmo Plaza Yogyakarta, Pameran Gebyar Wisata Banten di Ruko Alam Sutera Tangerang Selatan, dan Pameran Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta Convention Centre. Pelaksanaan travel dialog ke Kudus Jawa Tengah, Bogor dan Sukabumi Jawa Barat, Sidoarjo dan Mojokerto Jawa Timur, serta Palembang Sumatera Selatan. Pelaksanaan analisa pasar di Makassar dan Farm Trip 4 kali. Pelaksanaan promosi melalui media elektronik berupa 8 kali jumpa pers, 1 kali talk show di televisi, 2 kali talk show di radio, serta 1 kali penulisan artikel budaya dan pariwisata di media cetak. 382

30 d) Penyusunan 1 (satu) buku statistik kebudayaan dan pariwisata sesuai keadaan dan perkembangan terkini yang dicetak sebanyak 50 eksemplar. e) Pelaksanaan 2 kali pelatihan pemandu wisata terpadu. f) Penyusunan 1 dokumen pengkajian dan penelitian pemanfaatan dana promosi pariwisata. 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata a) Pelaksanaan lomba desa wisata 1 kali dan pelatihan bagi masyarakat desa wisata 3 kali, serta penataan dan pemeliharaan 2 obyek dan daya tarik wisata yaitu Menara Pandang Kaliurang dan Tlogoputri. b) Pelaksanaan sosialisasi peraturan perijinan usaha pariwisata 2 kali, pengawasan dan pelayanan perijinan pariwisata 4 kali, dan pengklasifikasian 10 tempat usaha pariwisata. c) Pengelolaan dan pengembangan Museum Gunung Merapi 12 bulan. d) Pelaksanaan 1 paket pembangunan Kawasan Wisata Gunung Bangkel tahap 2 di Kecamatan Berbah. 3. Program Pengembangan Kemitraan a) Pelaksanaan pembinaan petugas desa wisata 4 kali, fasilitasi pertemuan forum komunikasi desa wisata 4 kali, operasional petugas pengamanan wisata dan polisi pariwisata 6 kali, pembinaan usaha wisata 72 kali. b) Pelaksanaan fasilitasi forum komunikasi pelaku industri pariwisata 3 kali. c) Pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM pelaku usaha bidang pariwisata 2 kali. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pariwisata sebagaimana buku lampiran) c. SKPD Penyelenggara Urusan 383

31 Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan pariwisata adalah Bidang Pengembangan Pariwisata dan Bidang Pemasaran Pariwisata. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan Pariwisata di Bidang Bidang Pengembangan Pariwisata dan Bidang Pemasaran Pariwisata berjumlah 34 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan pariwisata menurut golongan dan pendidikan sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pariwisata sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 99,24%. Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut: 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, anggaran sebesar Rp ,00 realisasinya Rp ,00 atau 99,18%. 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, anggaran sebesar Rp ,00 realisasinya Rp ,00 atau sebesar 99,20%. 3. Program Pengembangan Kemitraan, anggaran sebesar Rp ,00 realisasinya Rp ,00 atau 99,64%. f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan pariwisata melalui sinkronisasi usulan dari hasil musrenbang kecamatan dan pelaku wisata dengan rencana kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi 384

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2010

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2010 C. URUSAN PILIHAN 1. Urusan Perikanan a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan bibit ikan unggul b) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan c) Peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 201 1 Oktober 201 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35 Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dengan

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Nama SKPD : Dinas Pertanian Lembar... Dari... Kode Urusan/Bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcame)/Kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.03.3.03.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan 1.02.03.3.03.1.11 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 1.02.03.3.03.1.11.24 Peningkatan

Lebih terperinci

Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan SASARAN Dinas Tan. Pangan, Horti. & Peternakan Kalimantan Tengah 1 Meningkatkan Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2 Meningkatkan Jumlah

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tujuan Sasaran RPJMD Kinerja Utama Program dan Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

(Rp.) , ,04

(Rp.) , ,04 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI SUMATERA BARAT BELANJA LANGSUNG URUSAN : PILIHAN ( PERTANIAN ) KEADAAN S/D AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS

Lebih terperinci

II. PENGUKURAN KINERJA

II. PENGUKURAN KINERJA Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD 0-06 BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI NO II URUSAN PILIHAN PERTANIAN Program Pengembangan Agribisnis Kinerja Program Meningkatnya aktivitas ekonomi regional

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 208 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Ketahanan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN Meningkatkan Ketersediaan Beras 10.036 Ton, Jagung 463 Ketersediaan utama Ketahanan Ton, Kedelai 6.806 Ton, Daging Ketersediaan, Utama (Food Availability) (food availability) (/Perkebuna n) 24.547 Ton,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 01 Pertanian Unit

Lebih terperinci

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 06 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 07 PEMERINTAH KOTA DEPOK Nama OPD :.0.0. DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Halaman dari 6 Indikator Rencana Tahun 06 (Tahun Rencana)

Lebih terperinci

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 28 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 29 KABUPATEN BLORA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Kode urusan bidang Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan APBN 28 APBD Kab 28 Tolok Ukur

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50 Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Lebih terperinci

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM 1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5. NO KOMODITAS POPULASI (EKOR) PRODUKSI DAGING (TON) 1 Sapi Potong 112.249 3.790,82 2 Sapi Perah 208 4,49 3 Kerbau 19.119 640,51 4 Kambing 377.350 235,33 5 Domba 5.238 17,30 6 Babi 6.482 24,55 7 Kuda 31

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan

Lebih terperinci

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 1. Program dan Kegiatan Pada Tahun Anggaran 2013, Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan kontribusi bagi pencapaian

Lebih terperinci

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015 Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian 2016- Kabupaten Bandung TUJUAN SASARAN INDIKATOR AWAL PROGRAM/KEGIATAN 2.01 1 1 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Uraian I. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran Indikator Rencana Tingkat Capaian (Target) Program Uraian Indikator

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM 2016-2020 Tugas Pokok : Fungsi : Visi : Misi : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kean dan 1. Merumuskan kebijakan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Laporan Keterangan Pertangungjawaban Bupati Akhir Tahun Anggaran 2012

Laporan Keterangan Pertangungjawaban Bupati Akhir Tahun Anggaran 2012 B. URUSAN PILIHAN 1. Urusan Perikanan a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan bibit ikan unggul b) Pembinaan dan pengembangan perikanan c) Pengembangan usaha

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA SKPD Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timnur untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis SKPD sesuai dengan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN 2017 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Unit 11 (Lantai 2 dan 3) PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun Tabel 5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 3-8 VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN AWAL TARGET INDIKATOR 3 4 5 6 7 8 8 3 4 5 6 7 8 9 3 4 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 KEPALA SEKSI DISTRIBUSI PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 KEPALA SEKSI DISTRIBUSI PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 KEPALA SEKSI DISTRIBUSI PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 1 Pengembangan intensifikasi Tanaman Padi, Palawijan dan Terlaksananya Demplot Tanaman Jagung 10

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21 DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 21 Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir: data per 07/0/205 RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN KENDAL : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN & BNHT TAHN ANGGARAN : 205 Penyediaan Sarana Prasarana PTD/ Balai Benih (DAK

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1

Lebih terperinci

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Lampiran. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 0 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN MISI : Mewujudkan Peningkatan Produksi dan Konsumsi Hasil Peternakan PROGRAM. Pengembangan data/ informasi/ statistik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 AKUNTABILITAS KINERJA A. EVALUASI CAPAIAN KINERJA Indikator kinerja

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010 Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan perpustakaan pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan kebijakan umum sebagai berikut : a. Meningkatkan penyediaan buku/bahan bacaan

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 SKPD No Misi dan kebijakan : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Program yang direncanakan CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 Indikator Program

Lebih terperinci

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358

DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya benda

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I Tahun Anggaran : 2014 : Provinsi Banten 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Fasilitasi Obatobatan Hewan Pengadaan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. SITI NURIANTY, MM Jabatan : Kepala

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 No Program/ Kegiatan Rincian Pekerjaan 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1.1 Kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR Tabel 7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 3 RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 Misi 3 : Meningkakan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, penanggulangan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 1 Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal a. Pengembangan Kawasan Sapi Potong (Kelompok) 378 335 88,62 b. Pengembangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme

Lebih terperinci

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 SEKRETARIS PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SEKRETARIS 3.732.008.000 PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 36.000.000

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Program / Kegiatan. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga (dari Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor)

Program / Kegiatan. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga (dari Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor) Program / Kegiatan -5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN

PEMERINTAH KABUPATEN POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Lahan Pertanian (Sawah) Luas (km 2 ) Lahan Pertanian (Bukan Sawah) Luas (km 2 ) 1. Irigasi Teknis 15.250 1. Tegal / Kebun 30.735 2. Irigasi Setengah Teknis

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN POHON KINERJA DINAS PERTANIAN II 1. Meningkatnya peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan 2. Mengembangkan Kegiatan Agribisnis menuju usaha tani modern 3. Meningkatnya pemanfaatan jaringan irigasi

Lebih terperinci