Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2010
|
|
- Susanto Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 C. URUSAN PILIHAN 1. Urusan Perikanan a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan bibit ikan unggul b) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan c) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan (DAK) 2) Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan a) Evaluasi pelaku usaha perikanan b) Pelatihan dan Pembinaan teknologi perikanan 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran b) Gerakan pemasyarakatan hasil perikanan 4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar a) Pemetaan potensi pengembangan perikanan b) Restocking perairan umum b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan adalah sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan bibit ikan unggul melalui diseminasi budidaya Ikan Lele Sangkuriang, pembuatan 750 lembar brosur, pembelian ekor calon induk dan pembelian 100 zak pakan ikan serta peningkatan mutu induk Ikan Nila di masyarakat melalui pembelian 180 kg benih calon induk, sosialisasi teknologi, pembuatan 500 lembar brosur dan pembelian 70 zak pakan ikan. b) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan melalui pengelolaan administrasi selama 10 bulan, temu usaha, pembuatan 850 lembar brosur dan pembuatan lembar buletin tiga bulanan. 333
2 c) Pengembangan sarana dan prasarana perikanan (DAK) melalui pembangunan sarana dan prasarana 1 Unit Pembenihan Rakyat, 1 unit tempat pemasaran benih, 1 unit bangsal penampungan benih, 1 unit kolam penampungan ikan, 1 unit kios pemasaran ikan, 2 unit pos penyuluhan, pembelian 1 paket peralatan budidaya perikanan, 20 buah kendaraan roda dua, 1 paket peralatan laboratorium, 5 paket peralatan penunjang penyuluhan. 2) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan a) Evaluasi 17 kelompok tani, pemberdayaan petani pembenih ikan melalui 8 kali sarasehan dan evaluasi UPR di 17 kecamatan b) Pelatihan 1 angkatan rekayasa teknologi budidaya, 2 kali sosialisasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), pembelian 1 paket obat-obatan perikanan, pembuatan eksemplar brosur CBIB, pembuatan 200 buku saku pengendalian penyakit ikan, pelaksanaan 1 angkatan magang teknologi perbenihan ikan bagi petugas perikanan, 1 angkatan Kursus Unit Pembenihan Rakyat (UPR), 2 angkatan Kursus Petani Ikan, dan 1 angkatan kursus manajerial kelompok. 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran melalui pengelolaan UPT PBPP, optimalisasi 5 unit BBI, pembelian 145 zak pakan dan pembuatan lembar brosur. b) Gerakan pemasyarakatan hasil perikanan melalui diversifikasi pengolahan dan kampanye makan ikan berupa 18 kali lomba masak, penyusunan 100 eks buku resep, 3 kali pemasyarakatan hasil perikanan, 4 kali sarasehan pasar ikan kelompok, 2 kali sosialisasi gizi ikan, 4 kali kampanye makan ikan, gerakan cinta ikan berupa 1 kali lomba lukis, pembuatan lembar brosur dan pembuatan 750 eks buku. 334
3 4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar a) Pemetaan potensi pengembangan perikanan melalui perencanaan pembangunan perikanan 4 unit dan pendataan perikanan di 17 kecamatan b) Restocking perairan umum melalui penebaran 750 kg benih ikan di perairan umum. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perikanan sebagaimana buku lampiran) Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu mendukung peningkatan produksi ikan sebagaimana tabel berikut: Tabel Perkembangan Produksi Ikan Tahun No. Produksi Ikan Ikan Konsumsi (ton) 6.458, , , , ,68 2. Ikan Hias (ekor) Benih Ikan (ekor) Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Peningkatan jumlah produksi ikan konsumsi pada tahun 2010 sebesar 17,29% terjadi karena adanya peningkatan produktivitas kolam, jumlah kelompok pembudidaya meningkat 16,61% menjadi 379 kelompok, peningkatan produktivitas alat tangkap perairan umum, serta meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pembudidayaan ikan. Tingkat konsumsi ikan pada tahun 2010 meningkat 3% menjadi 26,73 kg/kapita/tahun dari 25,95 kg/kapita/tahun pada tahun Tingkat konsumsi tahun 2010 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat konsumsi Provinsi DIY sebesar 22,00 kg/kapita/tahun. Produksi ikan hias tahun 2010 naik sebesar 20,47% dengan tujuan pemasaran Kota Jakarta dan Kota Yogyakarta. 335
4 Keberhasilan urusan perikanan dapat pula dilihat dari prestasi yang diraih oleh beberapa kelompok tani ikan sebagai berikut: 1) Juara III Kategori UPT Daerah Tingkat Nasional dalam rangka Penghargaan Adibakti Mina Bahari Tahun 2010 atas nama UPT Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan Sempu, Kecamatan Pakem. 2) Juara III Kategori Ikan Hias Tingkat Nasional dalam rangka Penghargaan Adibakti Mina Bahari Tahun 2010 atas nama KPI Planet Ikan Hias, Sribit, Sendangtirto, Kecamatan Berbah. 3) Juara I Lomba Kelompok Pembenih Ikan Tingkat Provinsi atas nama KPI Yasa Mina, Cangaan, Sendangtirto, Kecamatan Berbah. 4) Juara III Lomba Kelompok Budidaya Lele Tingkat Provinsi atas nama KPI Mina Rukun, Kuton, Tegaltirto, Kecamatan Berbah. c. SKPD Penyelenggara Urusan SKPD penyelenggara urusan perikanan adalah Bidang Perikanan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan perikanan di Bidang Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 61 orang (17 orang bidang perikanan, 25 orang pengembangan budidaya perikanan, 18 orang penyuluh perikanan). Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan perikanan menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir. 336
5 e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perikanan sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 95,97%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 95,79%. 2) Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 95,79%. 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 100%. 4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar, anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 97,00%. f. Proses Perencanaan Proses perencanaan perikanan dilaksanakan secara partisipatif melalui pertemuan kelompok pembudidaya ikan, tokoh masyarakat dengan pendampingan dari penyuluh perikanan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dalam budidaya perikanan. g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perikanan di Bidang Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi Masalah sumber air yang semakin terbatas baik dari jumlah maupun kualitasnya menjadi permasalahan penting, terutama di wilayah Sleman barat dimana kegiatan budidaya perikanan sebagian besar bergantung pada pengairan dari saluran Van der Wijck dan Selokan Mataram. Saat 337
6 ini kedua saluran terganggu alirannya karena adanya timbunan material vulkanik erupsi Merapi berupa pasir dan batu. Selain mendesain ulang jaringan irigasi, solusi lain yang dapat dipertimbangkan adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat baik petani maupun pembudidaya ikan untuk memilih komoditas yang dapat tumbuh baik dengan sumber air terbatas seperti ikan gurami dan lele. Selain itu, perlu ditingkatkan peran organisasi pemakai air (P3A). 2. Urusan Pertanian a. Program dan Kegiatan 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a) Pelatihan petani dan pelaku agribisnis b) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis c) Peningkatan kemampuan lembaga petani d) Sekolah lapang pertanian e) Pembinaan dan pengembangan GAPOKTAN f) Pemberdayaan petani (tembakau) 2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan a) Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil produksi pertanian/perkebunan b) Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi pertanian/perkebunan masyarakat c) Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi pertanian/perkebunan yang akan dipasarkan d) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian e) Pengembangan pertanian wisata f) Diversifikasi pengolahan hasil pertanian g) Pengembangan agribisnis pertanian h) Pembinaan panen dan pasca panen 338
7 3) Program Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan tepat guna a) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna b) Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna c) Pelatihan Penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam d) Bimbingan SPO-GAP (Standar Procedure Operational-Good Agriculture Practices) e) Pengembangan sarana uji laboratorium dan pengembangan metode pengujian f) Dem area tembakau nikotin rendah 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan a) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan b) Pengelolaan lahan dan air c) Perlindungan tanaman d) Pengembangan kentang dataran medium e) Pengembangan pembibitan krisan 5) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan b) Pemberdayaan kelompok dan UPT BP3K (Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan) 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan d) Pengelolaan Klinik Hewan e) Penanganan Penyakit Menular 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan kegiatan pengembangan agribisnis peternakan 339
8 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Peternakan a) Diversifikasi pengolahan dan kampanye produk peternakan b) Optimalisasi pengembangan budidaya peternakan dan pemotongan hewan 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan dengan kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna. b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan pertanian adalah sebagai berikut: 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a) Pelatihan 60 orang petani dan pelaku agribisnis TPH dan perkebunan terdiri dari pelatihan pengurus kelompok petani kecil 2 angkatan, magang 30 orang petani dan pelaku agribisnis, pelatihan 58 orang petani perkebunan, dan supervisi 17 kelompok tani serta pemberian stimulan untuk 3 kelompok tani. b) Penyuluhan dan pendampingan 100 orang petani dan pelaku agribisnis melalui pengembangan tanaman hortikultura dan buahbuahan berupa 4 angkatan pelatihan tanaman hias, nanas dan pisang, pembelian batang tanaman hias daun potong, batang bibit tanaman nanas dan 750 batang bibit tanaman pisang serta pembinaan dan penyuluhan peternakan berupa pembentukan 112 kelompok tani pemula, pembinaan 70 kelompok tani pemula/lanjut dan pembinaan 6 kelompok lembaga keuangan mikro. c) Peningkatan kemampuan lembaga petani melalui evaluasi 34 kelompok tani kelas pemula, evaluasi 8 kelompok Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) padi tingkat kabupaten, evaluasi 1 kelompok PMI padi tingkat provinsi, pemberian penghargaan bagi 15 kelompok berprestasi dan peningkatan kelas kelompok pada 50 kelompok. 340
9 d) Sekolah lapang tata guna air 2 angkatan, Pembinaan P3A 3 angkatan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 5 angkatan e) Pembinaan dan pengembangan GAPOKTAN melalui workshop gabungan kelompok tani, pelatihan manajemen Gapoktan 2 angkatan, pelatihan kewirausahaan Gapoktan 2 angkatan dan koordinasi Gapoktan tingkat kecamatan untuk 17 kecamatan f) Pemberdayaan petani melalui sekolah lapang tembakau nikotin rendah untuk 6 kelompok dan pembuatan dem percontohan tembakau nikotin rendah 6 kelompok. 2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan a) Fasilitas kerjasama regional, nasional, internasional penyediaan hasil produksi pertanian/perkebunan melalui 26 kali pertemuan forum komunikasi. b) Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi pertanian/perkebunan masyarakat, terdiri dari 3 angkatan temu mitra komoditas kopi, mendong dan tembakau, pembinaan 1 kelompok tani penerima PM perkebunan dan 1 paket monitoring evaluasi dan pelaporan. c) Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi pertanian/perkebunan yang akan dipasarkan melalui 3 unit bimbingan standarisasi mutu hasil pertanian berupa uji residu produk segar, 3 unit uji laboratorium produk olahan, 1 angkatan bimbingan standarisasi mutu produk pertanian serta bimbingan pengolahan dan pengemasan produk hasil pertanian berupa 1 angkatan bimbingan pengolahan hasil pertanian, 1 angkatan bimbingan pengemasan produk olahan dan pembelian 1 unit alat penunjang pertanian. d) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian terdiri dari 1 kali Agro and Food Expo, 1 kali Hari Pangan Sedunia dan Pameran 1 kali Potensi Pembangunan. 341
10 e) Pengembangan pertanian wisata berupa 4 kali perlombaan bidang pertanian. f) Diversivikasi pengolahan hasil pertanian berupa perlombaan pengolahan mananan tingkat kecamatan 17 kali dan tingkat kabupaten 1 kali, dan cetak 75 buku resep. g) Pengembangan agribisnis pertanian melalui 12 kali pengembangan sistem informasi harga pasar, analisis 6 komoditi usaha tani, 33 kali temu asosiasi pertanian, 2 kali promosi hasil produksi pertanian dengan temu usaha dan temu bisnis, 5 kali pasar tani, 1 kali promosi pengembangan pertanian, perikanan dan kehutanan serta pengelolaan 1 unit kebun STA. h) Pembinaan panen dan pasca panen berupa peningkatan kualitas 4 kelompok olahan tembakau, pengadaan 3 paket sarana prasarana pertanian, 3 angkatan sarasehan, 4 angkatan temu usaha dan 2 kali pertemuan koordinasi asosiasi tembakau. 3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan. a) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian perkebunan tepat guna berupa pengamatan OPT di 17 kecamatan, pembelian 1 paket obat-obatan, 3 unit Dem perangkat uret tebu dan 3 unit Dem perangkat hyphhotan. b) Penyuluhan penerapan teknologi Pertanian/perkebunan tepat guna melalui penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat guna TPH yang terdiri dari 7 kali siaran pedesaan, pembuatan 40 buku data kelompok tani dan pembuatan lembar leaflet, penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna perkebunan berupa pelatihan dan pengembangan 2 kelompok, percontohan 2 unit tanaman TOGA, sosialisasi dan pengembangan 1 unit desa mandiri energi serta demplot pola tanam berupa 2 ha demplot kedelai, 2 ha demplot jagung, 0,1 ha demplot cabai dan sekolah lapang pola tanam 3 kelompok c) Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam, berupa bimbingan dan pembinaan untuk 7 342
11 kelompok dan kaji terap tumpang sari dan pemupukan nilam 2 kelompok d) Bimbingan SPO-GAP (Standar Procedure Operational Good Agricultural Practices) sebanyak 2 angkatan dan 2 kelompok pendampingan register kebun e) Pengembangan sarana uji laboratorium dan pengembangan metode pengujian berupa 1 unit rancangan laboratorium pengujian, pembelian 1 paket alat penunjang pertanian f) Dem area tembakau nikotin rendah 2 kelompok, pembelian 2 unit sarana pertanian, 1 kali pelatihan TOT penyuluh SL tembakau dan pembelian 1 unit UPS 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan a) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan melalui pengembangan tanaman buah unggulan 500 batang bibit Jambu Air Dalhari. b) Pengelolaan lahan dan air melalui pengelolaan lahan dan air TPH dan WISMP, sertifikasi lahan sebanyak 500 sertifikat, reklamasi 25 ha lahan dengan bahan organik, rehabilitasi 2 km Jalan Usaha Tani, 1 paket pengembangan metode SRI, 1 paket consolidate farming, rehabilitasi 2 km Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani dan 1,3 km Jaringan Irigasi Desa, pembangunan 1 unit embung/dam parit, 2 unit sumur resapan, pengembangan 2 unit air permukaan kawasan hortikultura, 1 unit Irigasi Partisipatir, 1 paket Pengarusutamaan gender, Legalisasi 6 kelompok Badan Hukum P3A/GP3A, Pelatihan penguatan P3A/GP3A 3 angkatan, pelatihan usaha Instensifikasi/Ekstensifikasi dan Diversifikasi Pertanian 3 angkatan, pembuatan 1 unit sumur dangkal dan penyusunan data base PLA Perkebunan di 17 kecamatan. c) Perlindungan tanaman melalui 2 kali pertemuan petandu tingkat kabupaten, 8 kali pertemuan petandu tingkat UPT BP3K, gerakan pengendalian OPT 40 kelompok dan pembuatan lembar leaflet. 343
12 d) Pengembangan kentang dataran medium melalui 1 unit dem kentang dataran medium. e) Pengembangan pembibitan krisan melalui magang 1 angkatan petugas kultur jaringan, optimalisasi pemanfaatan 1 paket laboratorium dan pembelian 1 planlet 5) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan melalui 3 kali pelatihan penyuluh swakarsa, 2 kali pelatihan pengelola P4S, penyusunan program penyuluhan metode PRA 2 unit, 120 unit fasilitas UKB penyuluh, 1 unit magang petugas ke Balitkabi Jatim, koordinasi 10 kelompok penyuluh Tanaman Pangan dan Holtikultura, 3 kali pelatihan Petugas Perkebunan, 1 kali studi banding petugas. b) Pemberdayaan kelompok dan UPT BP3K melalui 8 paket pemberdayaan kelompok, 8 unit demplot di UPT BP3K, koordinasi tk. UPT BP3K dengan kelompok 8 unit 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak melalui pemeriksaan 750 sampel specimen laboratorium diagnostik, 150 sampel hasilvaksinasi antrax, pemantauan pasar hewan qurban 2 kali, pemantauan penyakit zoonosa 12 kali, pemeriksaan hewan qurban di 17 kecamatan, pemeriksaan 300 sampel HI Test, 300 sampel AI Test, 300 sampel Pullorum Test, pembelian 1 paket bahan obat-obatan, 1 paket bahan/alat laboratorium, pembuatan 5 buku Peta Penyakit 2010, pemeriksaan 52 sampel ke laboratorium rujukan diagnostik, pengadaan 1 jenis alat-alat laboratorium peternakan, pendataan pemotong ayam di 17 kecamatan, sosialisasi peduli ASUH di 17 kecamatan, sosialisasi pemotongan hewan qurban di 17 kecamatan, sosialisasi pemotongan hewan qurban tingkat desa di 17 desa, dan pembuatan buku tatacara pemotongan hewan. 344
13 b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan melalui pembelian 2 unit alat laboratorium, pengawasan RPH/RPA 5 kali, pengawasan tempat penampungan susu 5 kali, pengawasan peredaran daging tingkat kecamatan 5 kali, pengawasan peredaran daging di supermarket dan hotel 5 kali, pendataan penjual daging ayam, daging ternak besar dan ternak kecil di 17 kecamatan. c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan melalui 6 kali pemantauan dan pelayanan kesehatan, pemeriksaan kebuntingan 521 ekor, penanganan gangguan alat reproduksi ekor, pengambilan dan pemeriksaan spesimen sampel, pemantauan ternak 6 kali, pemantauan post vaksinasi antrax 10 kali, pelayanan puskesmas keliling 72 kali, vaksinasi ND dosis, pengadaan bahan dan obat-obatan 1 paket, pengadaan bahan laboratorium 1 paket, pembelian papan nama 1 buah, pembuatan 2000 leaflet, sosialisasi anthrax 34 kali, pengadaan alat-alat kedokteran hewan 1 paket, kompensasi pasca vaksinasi anthrax 1 paket. d) Pengelolaan klinik hewan melalui pembelian 1 paket bahan obatobatan, pembelian 1 paket bahan laboratorium, pembelian 1 paket makanan hewan, pemeliharaan 1 paket bangunan, pembelian 2 unit peralatan dapur, pembelian 1 unit alat kedokteran hewan. e) Penanganan penyakit menular melalui pengasapan (desinfeksi) di 17 kecamatan, pembelian 1 paket bahan obat-obatan, pembelian 1 paket bahan laboratorium, sosialisasi AI di 86 lokasi, rapat koordinasi dengan kader di 17 kecamatan, belanja 1 paket Pakaian Kerja Lapangan. 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan kegiatan pengembangan agribisnis peternakan melalui penataan usaha peternakan 8 kali, monitoring informasi harga pasar 10 kali, pengawasan lalu lintas ternak 10 kali, sosialisasi perijinan di 17 kecamatan, apresiasi pengembangan usaha ternak 4 kali, 345
14 pengembangan ternak besar, kecil dan unggas dengan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan IB 10 kali, pembinaan IB 15 kelompok, penyusunan data P2SDS di 10 kecamatan, pengawasan peredaran mutu bibit unggas di 17 kecamatan, pencatatan kelahiran ternak ekor, pengadaan bibit straw sapi dosis, pemeriksaan 10 sampel pakan, pemeriksaan 10 sampel semen beku, pembinaan dan intensifikasi penyelesaian ternak pemerintah 7 kelompok, pengadaan 2 jenis alat kedokteran hewan. 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan a) Diversifikasi pengelolaan dan kampanye produk peternakan melalui apresiasi pengolah pasca panen 1 kali, kampanye minum susu anak SD di 3 SD, kampanye makan daging kelinci di 17 kecamatan, demonstrasi pengolahan 3 jenis hasil peternakan, evaluasi pengolahan pasca panen 1 kali. b) Optimalisasi UPTD pengembangan budidaya peternakan melalui pengelolaan pengembangan budidaya peternakan dan pemotongan hewan 12 bulan, pembelian 1 paket obat hewan, dan pembelian 1 paket pakan ternak, pemeliharaan 1 unit kandang. 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan melalui penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna berupa pelatihan pembuatan kompos dan demplot aplikasi kompos masingmasing 2 angkatan (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanian sebagaimana buku lampiran) Program dan kegiatan urusan pertanian pada tahun 2010 mampu mendukung produksi tanaman pangan berupa padi sawah dan ladang sebanyak ton serta mengalami surplus sebesar ton untuk pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Sleman dan kabupaten lain di Provinsi DIY. Sementara produksi beberapa tanaman pangan lainnya mengalami penurunan karena terjadinya fenomena perubahan iklim yang ekstrim (curah hujan sangat tinggi) dan serangan 346
15 organisme pengganggu tanaman yang semakin meningkat disamping dampak bencana erupsi Gunung Merapi yang terjadi di triwulan IV tahun Perkembangan beberapa produk tanaman pangan dan hortikultura dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Perkembangan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun (dalam ton) No Produk Padi sawah Padi ladang Beras Jagung Kedelai Ubi kayu Pisang Rambutan Cabe Kacang Panjang Salak Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Komoditas perkebunan yang mengalami penurunan produksi yang berarti adalah tembakau rakyat sebesar 93,5% terutama di Kecamatan Ngaglik dan Sleman karena curah hujan yang sangat tinggi, sehingga tembakau mengalami gagal panen. Tabel Perkembangan Produk Perkebunan Tahun (dalam kwintal) No. Produk Kelapa , , , , ,73 2. Kopi 839,35 883,45 861,30 528,65 578,60 3. Tembakau rakyat 7.732, , , ,00 495,30 4 Tembakau virginia 2.054, , , , ,50 5. Mendong , , , , ,00 6. Tebu , , , , ,65 Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Di bidang peternakan terjadi perkembangan jumlah populasi ternak sebagaimana tabel berikut. Tabel Perkembangan Populasi Ternak Tahun (ekor) No. Ternak Sapi Potong Sapi Perah Kerbau
16 Kambing Domba Ayam Buras Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik Burung Puyuh Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tabel Perkembangan Produksi Hasil Ternak No. Ternak Telur (ton) , , , , ,88 2. Susu (ton) 7.759, , , , ,59 3. Daging (ton) , , , , ,85 Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah semua populasi ternak mengalami penurunan karena banyak ternak mati terutama di 3 wilayah kecamatan yakni Cangkringan, Pakem dan Turi akibat erupsi Merapi selama Oktober hingga November Produksi telur, susu dan daging pada tahun 2010 juga mengalami penurunan yang cukup berarti. Banyaknya ternak yang mati di wilayah sentra produksi susu dan telur (Cangkringan dan Pakem) karena erupsi Merapi menyebabkan penurunan produksi komoditi tersebut. Penguatan modal bagi kelompok tani dilakukan sebagai upaya mendukung pemberdayaan kelompok tani dan meningkatkan produktivitas pertanian. Secara rinci perkembangan kelompok tani penerima dana penguatan modal dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada grafik berikut. 348
17 Grafik 38. Perkembangan Kelompok Tani Penerima Dana Penguatan Modal Tahun TPH Peternakan Perkebunan Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Grafik 39. Perkembangan Dana Penguatan Modal Tahun (dalam ribuan) TPH Peternakan Perkebunan Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Keberhasilan urusan pertanian dapat dilihat dari prestasi yang diraih yakni: 1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Penghargaan Hortikultura Tingkat nasional atas prakarsa dan prestasinya dalam mendorong dan mewujudkan pemantapan ketahanan pangan regional/daerah tahun 2010 atas nama Sudarmono, Sidokarto, Godean. 2) Bidang Perkebunan a) Juara II lomba Komoditas Perkebunan Tingkat Propinsi DIY atas nama Kelompok Tani Rukun Dusun Klopo Sawit, Girikerto, Kecamatan Turi. b) Juara I lomba Petugas Penyuluh Pendamping Petani Kelapa Tingkat Propinsi DIY atas nama Jumadi. 349
18 c) Juara II lomba Komoditas Perkebunan Unggulan kategori Petani Tebu Tingkat Propinsi DIY atas nama Ristianto, Gendeng, Madurejo, Kecamatan Prambanan. d) Juara III lomba Komoditas Perkebunan Unggulan kategori Petani Tebu Tingkat Propinsi DIY atas nama S. Purwono, Rejosari, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik. e) Juara I lomba Petugas Pendamping kelompok Petani Tebu Tingkat Propinsi DIY atas nama Ir. Endang. 3) Bidang Peternakan a) Juara II Lomba Ternak Sapi Potong Tingkat Propinsi DIY atas nama Kelompok Handini Mukti, Barak, Margoluwih, Kecamatan Seyegan. b) Juara II Ternak Kambing dan Domba Tingkat Propinsi DIY atas nama Kelompok Sukorejo I, Sukorejo, Girikerto, Kecamatan Turi. c) Juara II Ternak Itik Tingkat Propinsi DIY atas nama Kelompok Ternak Mulyoadi, Sedon, Jetis XII, Sendangmulyo, Kecamatan Minggir. d) Juara I Dokter Hewan Berprestasi Tingkat Propinsi DIY atas nama drh. Gigih Bawono, Puskeswan Sleman, Wadas, Tridadi, Kecamatan Sleman. c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan pertanian adalah Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan dan Bidang Kehutanan dan Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir. 350
19 d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan serta Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 254 orang (bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura 26 orang, bidang Peternakan 30 orang, bidang Kehutanan dan Perkebunan 27 orang, bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 25 orang, UPT Pasar Hewan 14 orang, UPT Pelayanan Kesehatan Hewan 26 orang, Terminal Agribisnis 7 orang, Pengawas Mutu Hasil Pertanian 18 orang, Penyuluh Peternakan 20 orang, Penyuluh Perkebunan 17 orang, Penyuluh Tanaman Pangan dan Holtikultura 44 orang). Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan pertanian menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pertanian terdiri dari bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 81,99%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai berikut: 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 77,33% 2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 87,41% 3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 46,94%. Kecilnya realisasi ini karena pembangunan laboratorium uji tembakau dibatalkan karena SDM belum siap mengoperasionalkan. 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 70,96%. 5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 96,38% 351
20 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 93,65%. 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 89,78% 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 94,62% 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 99,68%. f. Proses Perencanaan Proses perencanaan pertanian dilaksanakan secara parsitipatif melalui pertemuan kelompok tani untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dalam pembangunan pertanian dengan didampingi petugas lapangan yang disinkronkan dengan program-program Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pertanian di Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi Erupsi Gunung api Merapi meninggalkan banyak permasalahan dalam pembangunan pertanian yaitu banyaknya kebun kopi yang tersapu awan panas, lahan sawah tertutup lahar dingin, bendungan dan saluran irigasi rusak, dan saluran intake Selokan Mataram belum bisa dibuka karena timbunan lahar dingin. Selain itu adanya fenomena perubahan iklim ekstrim dan serangan organisme pengganggu tanaman yang mengancam produksi pertanian. Untuk meminimalkan kerugian yang dialami petani perlu diberikan bantuan paket kegiatan seperti bantuan sarana produksi, reklamasi lahan dan rehabilitasi saluran irigasi. 352
21 3. Urusan Kehutanan a. Program dan Kegiatan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan a) Pengembangan hasil hutan non-kayu b) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan c) Pengembangan pengujian & pengendalian peredaran hasil hutan 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan a) Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan b) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi lahan d) Peningkatanan pemanfaatan hutan dan lahan (DAK) 3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan a) Pemberdayaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan b) Pengelolaan planologi Kehutanan c) Penyusunan rancangan teknis bangunan sipil teknis b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan kehutanan adalah sebagai berikut: 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan a) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan berupa 1 kali temu usaha kehutanan sebanyak 40 orang b) Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan berupa 1 kali penyegaran petugas, 2 kali pembinaan dan pendampingan dan pelayanan tata usaha 12 bulan. 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan a) Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan berupa, pemeliharaan 1 unit KBD tanaman aren. b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam GERHAN dalam penanaman tanaman pada puncak penghijauan dan konservasi alam nasional. 353
22 c) Peningkatanan pemanfaatan hutan dan lahan (DAK) berupa 1 paket konservasi tanah dan air (KTA), pembuatan 1 paket bangunan sipil teknis, 2 paket sarana dan prasarana penyuluhan (kendaraan roda dua), 15 unit petak pengalaman penyuluh kehutanan, 1 paket administrasi kegiatan, pembelian 2 buah sarana kantor. 3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan a) Pengelolaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan berupa 5 kali siaran pedesaan, 1 unit Rencana Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan (RPPK), 6 unit (Pengkajian Partisipatif Penghijauan Desa (P3D), 5 kali pelatihan penyegaran penyuluh, evaluasi 12 kelompok tani untuk pemantapan kelembagaan kelompok tani, pemberian stimulan untuk 3 kelompok tani kehutanan. b) Pengelolaan planologi Kehutanan berupa penyusunan 1 unit perencanaan program dan kegiatan, 12 kali pendataan dan penyusunan laporan, penyusunan 1 unit potensi kegiatan sektor kehutanan, 6 kali pengendalian kegiatan teknis, penyusunan dan pengumpulan data statistik di 17 kecamatan dan ubinan komoditas perkebunan di 7 titik c) Penyusunan rancangan teknis bangunan sipil teknis berupa, rancangan teknis 4 unit dam penahan dan rancangan teknis 4 unit gully plug. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan sebagaimana buku lampiran) Erupsi merapi yang terjadi pada akhir tahun berdampak pada peningkatan luas lahan kritis yang pada tahun 2009 tercatat 6.237,0 ha menjadi 7.265,5 ha pada tahun 2010 dan menurunnya luas hutan rakyat dari 4.167,41 ha pada tahun 2009 menjadi 3.327,4 ha pada tahun Selain itu erupsi merapi juga menyebabkan upaya penghijauan yang telah dilakukan sebelum erupsi terjadi menjadi tidak berarti. 354
23 Tabel Perkembangan Data Kehutanan No URAIAN DATA TAHUN ANGGARAN Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi % Realisasi % 1 Luas lahan (Ha) 5.181, , , ,15 1, ,14-14,24 a TNGM : 1.729, , , ,91 0, ,91 0,00 - Hutan lindung 1.446, , , ,65 0, ,65 0,00 - Cagar Alam 164, , , ,6425 0,00 164,6425 0,00 - Taman Wisata 118, , , ,6135 0,00 118,6135 0,00 b Hutan Rakyat 3.450, , , ,41 2, ,4-20,30 c Hutan Kota 1,83 1,83 1,83 1,83 0,00 1,83 0,00 2 Luas lahan kritis (Ha) 6.837, , , ,00 0, ,51 16, a Potensi kritis 2.568, , , ,91 0, ,91 5,42 b Agak kritis 3.329, , , ,34 1, ,34 0,00 c Kritis 656,00 556,00 442,09 415,00-6, ,51 183,25 d Sangat kritis 284,00 284,00 231,75 225,75-2,59 350,75 55,37 Produksi Madu Lebah (kg) Produksi Ulat Sutera ( kg ) Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan , , ,00 - Erupsi Merapi telah mengakibatkan lebih dari 840 ha hutan rakyat hancur, 900 ha tegakan atau populasi tanaman di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merapi habis terbakar. Pembangunan kehutanan ke depan diprioritaskan pada program penghijauan kawasan lereng Merapi sehingga dapat memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang mengamanatkan bahwa setiap daerah minimal mempunyai penutupan vegetasi 30%. Prestasi yang diraih di bidang kehutanan adalah sebagai berikut: 1. Juara II lomba penyuluh kehutanan swadaya Tingkat Propinsi DIY atas nama Kuat Prayogo, Singlar, Glagaharjo, Cangkringan. 2. Juara II kontes pohon induk sengon Tingkat Propinsi DIY atas nama Miratmo Harsono, Ngepringan, Wukirsari, Cangkringan. 3. Juara III Penyuluh kehutanan teladan Tingkat Propinsi DIY atas nama Marjana. 355
24 c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan Kehutanan adalah Bidang Kehutanan dan Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan kehutanan di Bidang Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 42 orang (Bidang Kehutanan dan Perkebunan 27 orang, Penyuluh Kehutanan 15 orang). Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan kehutanan menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kehutanan sebesar Rp ,00 Realisasi Rp ,00 atau 67,71%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai berikut : 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,0 atau 71,36 %. 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 67,06% 3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan anggaran Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 atau 70,48%. 356
25 f. Proses Perencanaan Proses perencanaan kehutanan dilaksanakan secara parsitipatif melalui pertemuan kelompok tani untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dalam merehabilitasi lahan maupun mengusahakan tanaman keras. g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kehutanan di Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi Luasan lahan kritis meningkat dari ha pada tahun 2009 menjadi 7.265,51 ha pada tahun 2010, sebagian besar merupakan akibat erupsi Merapi. Upaya yang telah dilakukan adalah penanaman pohon penghijauan dan konservasi tanah di lahan kritis dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. 4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral a. Program dan Kegiatan 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan a) Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian golongan C. b) Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang pertambangan. c) Pengelolaan perizinan usaha bidang ESDM. d) Perencanaan dan pengembangan bidang pertambangan. 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang berpotensi merusak lingkungan dengan kegiatan pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat melalui pemantauan dan pengendalian kegiatan pertambangan rakyat. 3) Program Pengembangan Energi Terbarukan a) Pemantauan dan pengendalian pendistribusian minyak dan gas. b) Pengembangan energi alternatif. c) Operasional dan pemeliharaan energi terbarukan. 357
26 4) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan melalui rehabilitasi/pemeliharaan ketenagalistrikan. b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan energi dan sumberdaya mineral adalah sebagai berikut: 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan. a) Pemantauan dan pengendalian air tanah sebanyak 40 kali dan BGGC sebanyak 40 kali. b) Penyusunan 1 dokumen hasil penghitungan volume produksi dan pemanfaatan BGGC. c) Pengelolaan perijinan usaha bidang energi sumber daya mineral terdiri dari 4 Surat Izin Pengeboran, 22 Surat Izin Pengambilan Air, 1 Surat Izin Penambangan Daerah Penambangan Rakyat dan 2 Surat Izin Penambangan Daerah. d) Penyusunan 10 dokumen dan peta rencana wilayah pertambangan, 10 dokumen kajian akademis nilai perolehan air tanah dan Penyelenggaraan Seminar Kajian Nilai Perolehan Air Tanah di Kabupaten Sleman. 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang berpotensi merusak lingkungan melalui penanganan 7 kasus izin bidang pertambangan dan laporan data penyelesaian kasus sebanyak 24 izin. 3) Pengembangan Energi Terbarukan a) Pemantauan dan pengendalian pendistribusian minyak dan gas untuk 13 agen 85 pangkalan. b) Pembangunan 6 unit instalasi biogas limbah ternak, pengadaan 6 paket genset untuk biogas limbah ternak, 6 paket dan 1 unit jaringan biogas limbah buah. c) Operasional dan pemeliharaan 161 unit PLTS, 9 unit biogas, dan 3 unit PLTMH. 358
27 4) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan melalui rehabilitasi/pemeliharaan berupa 1 paket konsultasi perencanaan, 1 paket pemindahan gardu listrik, dan pengadaan sarana prasarana panel genset. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan energi dan sumberdaya mineral sebagaimana buku lampiran). Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan, didapat data perkembangan hasil terkait dengan urusan energi dan sumber daya mineral sebagaimana tabel berikut: Tabel Perkembangan Hasil yang terkait dengan urusan SDAEM Tahun No Uraian Data PLTS 83 unit 147 unit 161 unit 181 unit 173 unit 2. PLTMH 1 unit 2 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3. Biogas 26 unit 42 unit 63 unit 109 unit 113 unit 4. SPBU 20 buah 21 buah 25 buah 35 buah 35 buah 5. Agen Minyak Tanah ( subsidi) 10 buah 11 buah 11 buah 13 buah SPPBE 1 buah 1 buah 2 buah 3 buah 3 buah 7. Agen LPG 3 Kg buah 17 buah Sumber: Dinas SDAEM c. SKPD Penyelenggara Urusan SKPD penyelenggara urusan kegiatan urusan energi dan sumberdaya mineral adalah Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral pada Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Sumber Daya Air, Energi dan Mineral adalah sebagaimana terlampir. d. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara urusan energi dan sumberdaya mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral berjumlah 106 orang. Secara rinci SDM 359
28 penyelenggaraan urusan energi dan sumberdaya mineral menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 92,75%. Secara rinci anggaran masing-masing program sebagai berikut: 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 85,13 % 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan, anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 98,27%. 3) Program Pengembangan Energi Terbarukan, anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 90,65%. 4) Program pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan dengan anggaran Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 99,53%. f. Proses Perencanaan Proses perencanaan urusan energi dan sumberdaya mineral melalui kajian potensi pertambangan dan energi yang melibatkan para pemangku kepentingan (perguruan tinggi, LSM dan masyarakat). g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan energi dan sumberdaya mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral adalah sebagaimana terlampir. h. Permasalahan dan Solusi 1) Wilayah Usaha Pertambangan sampai saat ini masih menjadi kewenangan Pemerintah, sehingga izin pertambangan tidak bisa dikeluarkan. Saat ini wilayah usaha pertambangan di sekitar Gunung 360
29 Merapi belum ditetapkan oleh pemerintah, sehingga setiap kali ada yang mengajukan izin harus menunggu adanya rekomendasi dari Pemerintah Pusat. Peraturan Daerah yang mengatur tentang perizinan usaha pertambangan sangat mendesak untuk direalisasikan. Selain itu Pemerintah diharap untuk segera menyerahkan urusan pertambangan ke daerah dengan menerbitkan NSPK yang jelas. 2) Erupsi Merapi menyebabkan Mineral Bukan Logam dan Batuan (Minerba) sangat melimpah. Menurut BPTTK Yogyakarta sampai dengan Desember 2010 material vulkanik yang dibawa oleh aliran air banjir lahar dingin baru mencapai 10% dari total volume 140 juta m 3. Batu dan pasir material vulkanik terbawa sampai di wilayah luar KRB III. Koordinasi dengan pemerintah desa dan pemberdayaan penambang sudah dilakukan. Pelaksanaan penambangan dilaksanakan setelah status Gunung Merapi kembali aktif normal sehingga tidak membahayakan keselamatan penambang. Selain itu, penggunaan alat-alat berat untuk penambangan dilaksanakan bersamaan dengan upaya normalisasi aliran sungai, sehingga dampak bahaya sekunder letusan Merapi dapat diminimalisasi. 5. Urusan Pariwisata a. Program dan Kegiatan 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata a) Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran obyek b) Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata c) Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata d) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri e) Pengembangan statistik kepariwisataan f) Pelatihan pemandu wisata terpadu g) Pengkajian dan penelitian pemanfaatan dana promosi pariwisata 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata a) Pengembangan daerah tujuan wisata b) Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi 361
30 c) Pengelolaan dan pengembangan Museum gunung Merapi d) Peningkatan Pembangunan sarana dan Prasarana Pariwisata 3. Program Pengembangan Kemitraan a) Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya. b) Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya. c) Pengembangan SDM dan Profesionalisme bidang pariwisata. b. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan dalam urusan pariwisata adalah sebagai berikut: 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata a) Penyusunan 15 buku kajian analisa pasar untuk promosi dan pemasaran obyek pariwisata. b) Pembuatan 1 paket materi promosi berupa eksemplar leaflet, eksemplar booklet, 4 buah banner, unit tas promosi, buah kalender meja, unit CD Interaktif, eksemplar calendar of events dan Pelaksanaan pengelolaan website. c) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara berupa Pameran Potensi Kabupaten Sleman di Komplek Gedung Serba Guna Kabupaten Sleman, Pameran Obyek Wisata Expo di Ambarukmo Plaza Yogyakarta, Pameran majapahit Travel Fair di Grand City Convex Surabaya, Pameran Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta Convention Centre, Pameran Festival Batik di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Pameran di Suntec City Expo, Singapura, Pelaksanaan travel dialog ke Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah, Banjar dan Ciamis Jawa Barat, Lamongan dan Bojonegoro Jawa Timur, DKI Jakarta, Lampung, serta Pelaksanaan promosi melalui media elektronik berupa 8 kali jumpa pers, 2 kali talk show di radio, 1 kali talk show di televisi, 1 kali penulisan artikel budaya dan pariwisata di media cetak dan Farm Trip 4 kali.. 362
31 d) Penyusunan 50 eksemplar buku statistik kebudayaan dan pariwisata sesuai keadaan dan perkembangan terkini. e) Pelaksanaan 2 kali pelatihan pemandu wisata terpadu. f) Penyusunan 1 dokumen pengkajian dan penelitian pemanfaatan dana promosi pariwisata 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata a) Pelaksanaan kegiatan pengembangan daerah tujuan wisata berupa 1 kali lomba desa wisata dan 3 kali pelatihan bagi masyarakat desa wisata, penataan dan pemeliharaan 4 obyek dan daya tarik wisata dan fasilitasi pengembangan 10 desa wisata. b) Pelaksanaan 3 kali sosialisasi peraturan perijinan usaha pariwisata, 20 kali pengawasan dan pelayanan perijinan pariwisata, dan pengklasifikasian 15 jenis usaha pariwisata. c) Pengelolaan dan pengembangan Museum Gunung Merapi. d) Pelaksanaan pembangunan Camping Ground tahap 3 di Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan dan 1 paket pembangunan Kawasan Wisata Gunung Bengkel. 3. Program Pengembangan Kemitraan a) Pelaksanaan 6 kali pembinaan petugas desa wisata, fasilitasi 4 kali pertemuan forum komunikasi desa wisata, 6 kali operasional petugas pengamanan wisata, 72 kali operasional polisi pariwisata dan 5 kali pembinaan usaha wisata. b) Pelaksanaan 3 kegiatan koordinasi usaha jasa pariwisata. c) Pelaksanaan 2 kegiatan pengembangan SDM pelaku usaha bidang pariwisata. (IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pariwisata sebagaimana buku lampiran) c. SKPD Penyelenggara Urusan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, 363
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut
Lebih terperinciBAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH
II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang
Lebih terperinciPOHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :
Lebih terperincihttps://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM
1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN
SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35
Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 201 1 Oktober 201 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:
data per 07/0/205 RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN KENDAL : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN & BNHT TAHN ANGGARAN : 205 Penyediaan Sarana Prasarana PTD/ Balai Benih (DAK
Lebih terperinciRENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Meningkatkan Ketersediaan Beras 10.036 Ton, Jagung 463 Ketersediaan utama Ketahanan Ton, Kedelai 6.806 Ton, Daging Ketersediaan, Utama (Food Availability) (food availability) (/Perkebuna n) 24.547 Ton,
Lebih terperinciCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD 0-06 BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI NO II URUSAN PILIHAN PERTANIAN Program Pengembangan Agribisnis Kinerja Program Meningkatnya aktivitas ekonomi regional
Lebih terperinciLKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015
II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dengan
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Uraian I. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran Indikator Rencana Tingkat Capaian (Target) Program Uraian Indikator
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang
Lebih terperinciII. PENGUKURAN KINERJA
Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses
PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015
RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 01 Pertanian Unit
Lebih terperinciRENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N
RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciIII. AKUNTABILITAS KEUANGAN
8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..
Lebih terperinciBidang Tanaman Pangan
Bidang Tanaman Pangan SASARAN Dinas Tan. Pangan, Horti. & Peternakan Kalimantan Tengah 1 Meningkatkan Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2 Meningkatkan Jumlah
Lebih terperincib. Realisasi Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
C. URUSAN PILIHAN 1. Urusan Perikanan a. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan bibit ikan unggul b) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan c) Pengembangan usaha
Lebih terperinciMATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014
MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 No Program/ Kegiatan Rincian Pekerjaan 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1.1 Kegiatan
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50
Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih
Lebih terperinci(Rp.) , ,04
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI SUMATERA BARAT BELANJA LANGSUNG URUSAN : PILIHAN ( PERTANIAN ) KEADAAN S/D AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciTABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH
TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPotensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON
Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327
Lebih terperinciLampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015
Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian 2016- Kabupaten Bandung TUJUAN SASARAN INDIKATOR AWAL PROGRAM/KEGIATAN 2.01 1 1 Program Pelayanan Administrasi
Lebih terperinciRumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Nama SKPD : Dinas Pertanian Lembar... Dari... Kode Urusan/Bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcame)/Kegiatan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. SITI NURIANTY, MM Jabatan : Kepala
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014
SKPD No Misi dan kebijakan : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Program yang direncanakan CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 Indikator Program
Lebih terperinciLaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan perpustakaan pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan kebijakan umum sebagai berikut : a. Meningkatkan penyediaan buku/bahan bacaan
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang
Lebih terperinciURAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik
URUSAN : KELAUTAN DAN PERIKANAN NAMA SKPD : NO PROGRAM 1 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan jasa Komunikasi, sumberdaya air dan listrik 3 Penyediaan Jasa Administrasi
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tujuan Sasaran RPJMD Kinerja Utama Program dan Kegiatan Indikator
Lebih terperinciPERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81
05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015
PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN
Lebih terperinciA. Realisasi Keuangan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%
Lebih terperinciLKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN
4.2 URUSAN PILIHAN 4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN 4.2.1.1 KONDISI UMUM Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.03.3.03.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan 1.02.03.3.03.1.11 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 1.02.03.3.03.1.11.24 Peningkatan
Lebih terperinciREALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013
REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 1. Program dan Kegiatan Pada Tahun Anggaran 2013, Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan kontribusi bagi pencapaian
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan dan Perikanan Unit Organisasi : 2. 05. 01 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN, ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Sub Unit Organisasi : 2. 05.
Lebih terperinciRINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Ranperda APBD Tahun 2012 Nomor Tanggal : : 19 Desember 2011 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM
RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM 2016-2020 Tugas Pokok : Fungsi : Visi : Misi : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kean dan 1. Merumuskan kebijakan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 208 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Ketahanan
Lebih terperinciRENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018
Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan
Lebih terperinciTabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007
Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007 No PROGRAM / KEGIATAN A B Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyedia Jasa
Lebih terperinciRealisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1
Lebih terperinciTabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak
Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 0. 0 Pertanian,
Lebih terperinciLampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Lampiran. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 0 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN MISI : Mewujudkan Peningkatan Produksi dan Konsumsi Hasil Peternakan PROGRAM. Pengembangan data/ informasi/ statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Lebih terperinciAyam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.
NO KOMODITAS POPULASI (EKOR) PRODUKSI DAGING (TON) 1 Sapi Potong 112.249 3.790,82 2 Sapi Perah 208 4,49 3 Kerbau 19.119 640,51 4 Kambing 377.350 235,33 5 Domba 5.238 17,30 6 Babi 6.482 24,55 7 Kuda 31
Lebih terperinciRUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 06 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 07 PEMERINTAH KOTA DEPOK Nama OPD :.0.0. DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Halaman dari 6 Indikator Rencana Tahun 06 (Tahun Rencana)
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 21 Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Lebih terperinciRUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 28 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 29 KABUPATEN BLORA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Kode urusan bidang Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan APBN 28 APBD Kab 28 Tolok Ukur
Lebih terperinciIV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan
13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013
TAHUN ANGGARAN 3 : ( ) Pertanian : ( ) Dinas Perkebunan Prov. Jatim Nomor Urut 3 4 4 PENDAPATAN DAERAH 3,6,65, 3,98,993,446. Bertambah /(Berkurang) 5(=4-3) 6 8,368,446..56 4 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3,6,65,
Lebih terperinciDINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
Lebih terperinciOLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :
OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciRencana Tahun No Alokasi Realisasi % (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) A. Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
77. SKPD : DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN No Realisasi % A BELANJA TIDAK LANGSUNG 1 Belanja Hibah Pengembangan Padi Organik Terlaksananya pengembangan padi organik Kec. Kaloran, Selopampang,
Lebih terperinciProgram / Kegiatan. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga (dari Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor)
Program / Kegiatan -5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan
Lebih terperinciTabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian
Lebih terperinciRencana Tahun Disnakkan. 12 bulan. Disnakkan. 42 unit. Disnakkan. 12 bulan. 25 jenis. 5 jenis. 10 jenis. Disnakkan
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KABUPATEN DHARMASRAYA SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO REKE NING 1 Urusan/Bidang Urusan
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015
BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014-2018 SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KETERANGAN 1 2 3 4 5 1 Tercapainya peningkatan 1 Program
Lebih terperinciTabel Capaian Kinerja Sasaran Urusan Kelautan Dan Perikanan. Tahun 2012 INDIKATOR SASARAN. Realisasi Tahun 2011
URUSAN PILIHAN. Kelautan dan Perikanan Pembangunan daerah tahun 20 pada urusan kelautan dan perikanan, Pemerintah Kabupaten Temanggung hanya melaksanakan urusan di bidang perikanan darat dilaksanakan dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN
POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Lahan Pertanian (Sawah) Luas (km 2 ) Lahan Pertanian (Bukan Sawah) Luas (km 2 ) 1. Irigasi Teknis 15.250 1. Tegal / Kebun 30.735 2. Irigasi Setengah Teknis
Lebih terperinciWALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MADIUN
RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MADIUN RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 Sasaran Strategis Meningkatkan ketersediaan pangan Indikator Kinerja
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
SEKRETARIS PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SEKRETARIS 3.732.008.000 PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 36.000.000
Lebih terperinciTabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun
Tabel 5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 3-8 VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN AWAL TARGET INDIKATOR 3 4 5 6 7 8 8 3 4 5 6 7 8 9 3 4 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015
LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 2. 01 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 01. 01 DINAS PERTANIAN Sub
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 01 Pertanian
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya Peraturan
Lebih terperinci1 of 14 7/31/17, 9:07 AM
1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 AKUNTABILITAS KINERJA A. EVALUASI CAPAIAN KINERJA Indikator kinerja
Lebih terperinciRincian Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Jumlah Target Kinerja Uraian
Hal 1 dari 6 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA TANGERANG Formulir RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2016 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.21. - Ketahanan Pangan 1.21.01.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang
Lebih terperinciPERKIRAAN BIAYA (Rp) JENIS PENGADAAN PENUNJUKAN LANGSUNG/PENGADAAN LANGSUNG LELANG/SEL EKSI. belanja jasa PAKET
RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2013 DISKOPINDAGTAN SATUAN KERJA NO KODE NAMA NAMA PAKET PENGADAAN KEGIATAN JENIS BELANJA JENIS PENGADAAN LELANG/SEL EKSI PERKIRAAN BIAYA (Rp)
Lebih terperinciDINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358
DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya benda
Lebih terperinciLAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PENDIDIKAN TK DAN SD PENDIDIKAN SMP DAN SM TENAGA PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PENGAJARAN TK DAN SD PENGAJARAN SMP DAN SM TENAGA
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN
Lebih terperinci