LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
|
|
- Ade Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan Penetapan Kinerja (PK), juga tidak terlepas dari pelaksanaan pembangunan itu sendiri sebagai fungsi tindakan dari berbagai piranti perencanaan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen pendukungnya. Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (peformanca gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2013 NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN 1 Lebih dari 100 % Sangat Baik 2 75 % sampai 100 % Baik 3 55 % sampai 75 % Cukup 4 Kurang dari 55 % Kurang 3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tahun 2013 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran disajikan sebagai berikut : DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 14
2 Tujuan meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal Tujuan meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal dijabarkan kedalam 1 sasaran strategis dengan 2 indikator. Capaian sasaran strategis dan indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut : TUJUAN 1 SASARAN 1 meningkatkan produksi ternak Meningkatnya populasi ternak dan dengan pendayagunaan sumber produksi hasil peternakan. daya lokal Sasaran meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan diukur melalui 2 indikator, yaitu (1) jumlah populasi ternak dan (2) jumlah produksi hasil peternakan. Indikator kinerja, target, dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.2 NO Capaian kinerja sasaran meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI*) (%) PERTUMBUHAN (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah populasi ternak (ekor) : 99,04 9,08 sapi potong ,74-22,49 sapi perah ,41-26,32 Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam buras Ayam ras petelur Ayam ras pedaging Itik Entok 2 Jumlah produksi hasil ternak (ton) Daging Telur susu ,20-15, ,13-5, ,44 2, ,03 7, ,93 20, ,31 6, ,94 6, ,78 3, ,30 7, ,29 23,36 94,78-7, ,46 0, ,96 17, ,93-25,99 Rata Rata Persentase Capaian Sasaran 98,19 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 15
3 Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 1 pada Tabel 3.2, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja produksi ternak tergolong Baik (rata-rata 98,19%). Perkembangan capaian populasi ternak dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 seperti yang terlihat pada tabel 3.3 menunjukkan peningkatan, kecuali komoditas sapi potong, sapi perah dan kerbau. Jumlah populasi sapi potong, sapi perah dan kerbau tahun 2012 adalah hasil registrasi tahunan oleh Dinas Peternakan Kabupaten/Kota se-jawa Timur, sedangkan jumlah sapi potong, sapi perah dan kerbau tahun 2013 adalah Hasil Sensus Ternak Nasional Tahun 2013 yang dilaksanakan BPS setiap 10 tahun sekali. Penurunan jumlah populasi sapi potong, sapi perah dan kerbau hasil Sensus Ternak Nasional tahun 2013 terjadi tidak hanya di provinsi Jawa Timur tetapi terjadi pada hampir seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini masih menjadi kajian Dinas Peternakan dan Kementrian Pertanian tentang penyebab penurunan populasi sapi potong, sapi perah dan kerbau. Untuk itu Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya melakukan evaluasi terhadap kebijakan pengembangan peternakan yang telah dilakukan dan melakukan langkah-langkah konkrit pengembangan peternakan ke depan dalam menyikapi hasil ST Nasional Tahun 2013 agar dapat meningkatkan populasi ternak. Pencapaian sasaran meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan dilaksanakan dengan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Pengembangan Agribisnis, dan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan guna meningkatkan populasi dan produksi baik dari segi fungsi perbibitan, budidaya, pakan maupun kesehatan hewan, antara lain : (1) Kegiatan Pengembangan kawasan peternakan dan perbibitan; (2) Peningkatan populasi ternak (integrasi ternak dan komoditas pertanian lainya); (3) Pengembangan budidaya ternak; (4) Peningkatan populasi sapi Madura; (5) Pengumpulan dan pengolahan data peternakan; (6) Pengembangan kawasan peternakan dan perbibitan; (7) Pemberdayaan Laboratorium dan pengembangan alsin peternakan; (8) Pengembangan kawasan sentra perbibitan ternak di perdesaan; (9) Fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan; serta peran serta UPTD Perbibitan dan Hijauan Makanan Ternak yang menyebar di beberapa wilayah Jawa Timur. Tabel 3.3 N0 Indikator Kinerja 1 Jumlah populasi ternak (ekor) : Perkembangan populasi ternak dan produksi hasil peternakan tahun *) Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian sapi potong sapi perah Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam buras Ayam ras petelur DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 16
4 Ayam ras pedaging Itik Entok Jumlah produksi hasil ternak (ton) : Daging Telur Susu Perkembangan capaian populasi ternak dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan peningkatan, kecuali komoditas sapi potong, sapi perah, dan kerbau yang mengalami penurunan populasi berdasarkan hasil Sensus Pertanian Hal ini berpengaruh pula terhadap capaian produksi hasil ternak tahun Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya meningkatkan produksi peternakan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani baik di tingkat regional maupun nasional Tujuan meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan. Tujuan meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan dijabarkan kedalam 1 sasaran strategis dengan 1 indikator. Capaian Sasaran Strategis dan Indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut. TUJUAN 2 SASARAN 1 meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan Sasaran meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi, diukur melalui 1 indikator, yaitu penambahan jumlah unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.4 sebagai berikut : Meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi. Tabel 3.4 Capaian kinerja sasaran meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi. NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Penambahan jumlah unit usaha produk hewan yang memperoleh ,67 sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 2.1 pada Tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja kesehatan masyarakat veteriner tergolong Baik (rata-rata 86,67%). Pencapaian sasaran meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengawasan peredaran produk pangan asal hewan dan (2) Pengawasan DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 17
5 dan pengendalian kesejahteraan hewan; dan (3) Pengawasan peredaran produk hewan nonpangan. Tabel 3.5 N0 Perkembangan penambahan jumlah unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner tahun Indikator Kinerja 1 Penambahan jumlah unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (unit) Capa Capaian Capaian Capaian Capaian ian Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 mengamanatkan bahwa unit usaha produk hewan harus bersertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) guna menjamin terpenuhinya standar produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal. Perkembangan capaian jumlah unit usaha yang memperoleh NKV dari tahun 2009 hingga tahun 2013 menunjukkan peningkatan. Agar jumlah unit usaha yang ber-nkv semakin meningkat Dinas Peternakan Provinsi JAwa Timur sebagai penerbit/ auditor NKV memberikan pembinaan terhadap unit-unit usaha produk hewan dan pengawasan terhadap produk hewan yang beredar Tujuan meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan hewan. Tujuan meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan hewan dijabarkan kedalam 5 sasaran strategis dengan 5 indikator. Capaian Sasaran Strategis dan Indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut : TUJUAN 3 SASARAN 1 Tujuan meningkatkan status kesehatan hewan Mempertahankan status bebas penyakit Rabies. Sasaran mempertahankan status bebas penyakit Rabies diukur melalui satu indikator, yaitu jumlah kasus kejadian penyakit Rabies. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.6 sebagai berikut : Tabel 3.6 Capaian kinerja sasaran mempertahankan status bebas penyakit Rabies. NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah kasus penyakit Rabies Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 3.1 pada Tabel 3.6, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja kesehatan hewan dalam hal pencegahan penyebaran penyakit Rabies DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 18
6 dapat dikatakan berhasil dengan baik. Hasil pengukuran terhadap Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur tetap berhasil mempertahankan status bebas penyakit hewan menular Rabies. Pencapaian sasaran mempertahankan status bebas penyakit Rabies dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengamatan penyakit hewan menular; (2) Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular; serta Pemberdayaan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B yang ada di Malang dan Tuban. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya mempertahankan status bebas penyakit hewan menular Rabies. Tabel 3.7 N0 Perkembangan mempertahankan status bebas penyakit Rabies tahun Indikator Kinerja 1 Jumlah kasus penyakit Rabies Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Perkembangan capaian kasus kejadian penyakit Rabies dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 tetap menunjukkan angka nol. Artinya, selama tahun 2009 hingga tahun 2012 Jawa Timur bebas dari penyakit Rabies. TUJUAN 3 SASARAN 2 Tujuan meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan hewan Sasaran mempertahankan status bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diukur melalui satu indikator, yaitu jumlah kasus kejadian PMK.Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.8 sebagai berikut Mempertahankan status bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tabel 3.8 Capaian kinerja sasaran mempertahankan status bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah kasus PMK Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 3.2 pada Tabel 3.8, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja kesehatan hewan dalam hal pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dikatakan berhasil dengan baik. Hasil pengukuran terhadap Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur tetap berhasil mempertahankan status bebas PMK. Pencapaian sasaran mempertahankan status bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengamatan penyakit hewan menular; (2) Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular; serta Pemberdayaan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B yang ada di Malang dan Tuban.Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya mempertahankan status bebas PMK. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 19
7 Tabel 3.9 N0 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 Perkembangan mempertahankan status bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahun Indikator Kinerja 1 Jumlah kasus PMK Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Perkembangan capaian kasus penyakit mulut dan kuku dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tetap menunjukkan angka nol. Artinya, selama tahun 2009 hingga tahun 2013 Jawa Timur bebas dari penyakit mulut dan kuku. TUJUAN 3 SASARAN 3 Tujuan meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan hewan Sasaran mempertahankan status bebas penyakit Anthrax diukur melalui satu indikator, yaitu jumlah kasus kejadian penyakit Anthrax. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.10 sebagai berikut : Mempertahankan status bebas penyakit Anthrax. Tabel 3.10 Capaian kinerja sasaran mempertahankan status bebas penyakit Anthrax. NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah kasus kejadian penyakit Anthrax. Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 3.3 pada Tabel 3.10, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja kesehatan hewan dalam hal pencegahan penyebaran penyakit Anthrax dapat dikatakan berhasil dengan baik. Hasil pengukuran terhadap Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur tetap berhasil mempertahankan status bebas Anthrax. Pencapaian sasaran mempertahankan status bebas penyakit Anthrax dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengamatan penyakit hewan menular; (2) Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular; serta Pemberdayaan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B yang ada di Malang dan Tuban. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya mempertahankan status bebas Anthrax. Tabel 3.11 N0 Perkembangan mempertahankan status bebas penyakit Anthrax tahun Indikator Kinerja 1 Jumlah kasus kejadian penyakit Anthrax Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 20
8 Perkembangan capaian kasus penyakit Anthrax dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tetap menunjukkan angka nol. Artinya, selama tahun 2009 hingga tahun 2013 Jawa Timur bebas dari penyakit Anthrax. TUJUAN 3 SASARAN 4 Tujuan meningkatkan dan Menurunnya kejadian penyakit mempertahankan status kesehatan Brucellosis pada Sapi Perah. hewan Sasaran menurunnya kejadian penyakit Brucellosis pada sapi perahdiukur melalui satu indikator, yaitu persentase kejadian penyakit Brucellosis pada sapi perah.indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.12 sebagai berikut : Tabel 3.12 Capaian kinerja sasaran menurunnya kejadian penyakit Brucellosis pada Sapi Perah. NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Persentase kasus penyakit <0,1 0, ,83 Brucellosis pada sapi perah (%) Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 3.4 pada Tabel 3.12, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja sasaran kesehatan hewan dalam hal pengendalian penyakit Brucellosis pada sapi perah di tahun 2013 tergolong Sangat Baik (344,83%). Hasil pengukuran Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan bahwa target yang ditetapkan dapat dicapai dengan sangat baik, yaitu dari target persentase kasus dibawah 0,1% realisasinya mencapai 0,029%, sehingga tercapai 344,83 persen dari yang ditargetkan. Pencapaian sasaran menurunnya kejadian penyakit Brucellosis pada Sapi Perah dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengamatan penyakit hewan menular; (2) Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular; serta Pemberdayaan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B yang ada di Malang dan Tuban. Meski capaian Kinerja menunjukkan hasil yang baik, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terus berupaya mengendalikan penyakit Brucellosis pada sapi perah agar dapat mendukung pencapaian target produksi susu. Tabel 3.13 N0 Perkembangan kasus penyakit Brucellosis pada Sapi Perah tahun Indikator Kinerja 1 Persentase kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah (%) Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian 0,062 0,054 0,037 0,030 0,029 Perkembangan capaian Persentase kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan penurunan yang diharapkan. Artinya, pengendalian penyakit brucellosis berjalan secara efektif. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 21
9 TUJUAN 3 SASARAN 5 Tujuan meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan hewan Menurunnya kejadian penyakit Aviant Influenza pada unggas. Sasaran menurunnya kejadian penyakit Aviant Influenza pada unggas diukur melalui satu indikator, yaitu persentase kejadian penyakit Avian Influenza pada unggas. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.14 sebagai berikut : Tabel 3.14 Capaian kinerja sasaran menurunnya kejadian penyakit Aviant Influenza pada unggas. NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Persentase kasus penyakit Avian <0,01 0, Influenza pada unggas (%) Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 3.5 pada Tabel 3.14, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja sasaran kesehatan hewan dalam hal pengendalian penyakit Aviant Influenza pada unggas di tahun 2013 tergolong Sangat Baik (125%). Hasil pengukuran Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan bahwa target yang ditetapkan dapat dicapai dengan baik, yaitu dari target persentase kasus dibawah 0,01% realisasinya mencapai 0,008%, sehingga tercapai 125% dari yang ditargetkan. Pencapaian sasaran menurunnya kejadian penyakit Avian Influenza pada unggas dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengamatan penyakit hewan menular; (2) Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular; serta Pemberdayaan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B yang ada di Malang dan Tuban. Meski capaian Kinerja menunjukkan hasil yang baik, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terus berupaya mengendalikan penyakit penyakit Avian Influenza pada unggas agar dapat mendukung pencapaian target populasi ternak unggas dan produksi daging. Tabel 3.15 N0 Perkembangan kejadian penyakit Avian Influenza pada unggas tahun Indikator Kinerja 1 Persentase kejadian penyakit Aviant Influenza pada unggas (%) Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian 0,10 0,070 0,048 0,009 0,008 Perkembangan capaian persentase kasus penyakit Avian Influenza pada unggas dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan penurunan yang diharapkan. Artinya, pengendalian penyakit Avian influenza berjalan secara efektif. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 22
10 Tujuan meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen. Tujuan meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen dijabarkan kedalam 1 sasaran strategis dengan 1 indikator. Capaian Sasaran Strategis dan Indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Sasaran meningkatnya pengolahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak. diukur melalui 1 indikator, yaitu volume produk olahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.16 sebagai berikut : TUJUAN 4 SASARAN 1 meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen meningkatnya pengolahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak. Tabel 3.16 Capaian kinerja sasaran meningkatnya pengolahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak. NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Volume produk olahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak daging ayam ,45 daging itik ,25 daging sapi telur ayam buras ,49 telur itik ,10 Rata Rata Persentase Capaian Sasaran 94,26 Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 4.1 pada Tabel 3.16, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja penanganan pasca panen tergolong Baik (rata-rata 94,26%). Pencapaian sasaran meningkatnya pengolahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak dilaksanakan dengan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain : (1) Pengembangan kemitraan, peningkatan gizi masyarakat dan peningkatan kualitas hasil peternakan; (2) Peningkatan prestasi kelompok tani ternak, sumber daya manusia dan gemarampai. Kegiatankegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan usaha peternakan di tingkat kelompok peternak agar berdaya saing dan mempunyai nilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan peternak. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 23
11 Tabel 3.17 N0 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 Perkembangan volume produk olahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak tahun Indikator Kinerja 1 volume produk olahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian daging ayam 18 17, ,5 21 daging itik daging sapi telur ayam buras 27 34,2 42,8 51,4 68 telur itik Perkembangan capaian volume produk olahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak dari tahun 2009 hingga tahun 2013 menunjukkan peningkatan, kecuali olahan daging itik. Usaha yang dilakukan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan volume produk olahan hasil peternakan di tingkat kelompok peternak antara lain dengan melakukan pelatihan teknis teknologi pengolahan hasil peternakan; penyuluhan peningkatan produksi peternakan dan pemasaran atau informasi pasar; pembinaan sumber daya manusia dan kelembagaan dalam rangka peningkatan kualitas mutu produk peternakan; promosi dan eksploitasi hasil produksi kelompok bidang peternakan; dan gelar lomba olahan produk peternakan AKUNTABILITAS KEUANGAN Pengelolaan Keuangan di Dinas Peternakan Sejak diterapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah keduakalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, dijelaskan bahwa hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi tersebut, sesuai Pasal 156 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah diberikan wewenang untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan adanya sumber daya dan dana yang cukup serta memadai diantaranya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 24
12 Agar pengelolaan keuangan daerah dapat diselenggarakan secara legal dan akuntabel, maka perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD harus mengacu dan memperhatikan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, dan untuk mensinkronkan dengan ketentuan yang lebih tinggi dengan karakter dan kebutuhan daerah secara teknis pengelolaan keuangan daerah harus dituangkan dalam Pereturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 1 Seri E), pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan daerah ini meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD, penyusunan rancangan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kerugian daerah, pengelolaan keuangan BUMD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah serta sistem informasi keuangan daerah. Wewenang pengelolaan keuangan di SKPD Dinas Peternakan dilaksanakan oleh Kepala Dinas selaku Pengguna Anggaran. Selanjutnya Pengguna Anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Kuasa Pengguna Anggaran yang dijabat oleh Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPTD Pelaksanaan APBD Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Nomor 914/284.P/213.2/2013 tanggal 2 Oktober 2013, pelaksanaan APBD dapat dirinci sebagai berikut : a. Pendapatan Asli Daerah Target PAD tahun 2013 sebesar Rp ,00 dapat direalisasikan sebesar Rp ,96, sehingga capaian kinerja yang diperoleh di tahun 2013 mencapai 229,17%.Target, realisasi dan capaian PAD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.18 Perolehan PAD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 NO URAIAN TARGET PAD 2013 REALISASI BERTAMBAH / % BERKURANG I RETRIBUSI DAERAH , , ,00 1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , , ,00 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 25
13 2 Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/Villa , , ,00 3 II Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH , , ,00 0, , ,96 1 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan/penyelesaian Pekerjaan 2 Hasil Eksekusi Jaminan atas Pelaksanaan Pekerjaan 3 Pendapatan Sewa Gedung dan Bangunan 4 Lain-lain Penerimaan Daerah 5 Hasil Pengelolaan Dana Bergulir 0, , ,00 0, , ,32 0, , ,00 0,00 0,33 0,33 0, , ,31 JUMLAH , , ,96 229,17 Perolehan PAD Dinas Peternakan dari tahun 2009 hingga tahun 2013 terus menunjukkan peningkatan dan melebihi target yang ditetapkan. Perkembangan capaian PAD Dinas peternakan tahun dapat dilihat pada Tabel 3.19 Tabel 3.19 Perkembangan PAD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun Target dan Realisasi PAD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun NO. TAHUN PAD (Rp) REALISASI (Rp) (%) , ,33 113, , , ,16 178, , ,00 176, , ,96 229,17 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 26
14 b. Belanja Daerah Belanja Daerah dianggarkan sebesar Rp ,00 dapat direalisasikan sebesar Rp ,33 dengan capaian kinerja sebesar 93,63%, dapat dijabarkan sebagai berikut : 1) Belanja Tidak Langsung (BTL) : dianggarkan sebesar Rp ,00 dan direalisasikan sebesar Rp ,00 atau mencapai 95,85% dari yang dianggarkan. 2) Belanja Langsung (BL) : dianggarkan sebesar Rp ,00 dan direalisasikan sebesar Rp ,33 atau mencapai 93,43% dari yang dianggarkan. Rekapitulasi serapan belanja APBD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2013 berdasarkan Program dan kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.20 sebagai berikut : Tabel 3.20 Realisasi Belanja APBD Dinas Petenakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Kode Program/ Uraian Anggaran setelah Realisasi (Rp) % kegiatan PAPBD (Rp) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran , ,00 94, Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran , ,00 94, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur , ,00 93, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur , ,00 93, Program Peningkatan Disiplin Aparatur , ,00 97, Peningkatan Disiplin Aparatur , ,00 97, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur , ,00 71, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan , ,00 71, , ,00 96,02 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 27
15 Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan prestasi kelompok tani ternak, Sumber daya Manusia dan Gemarampai Pengembangan kawasan peternakan dan perbibitan Pengembangan kemitraan, peningkatan gizi masyarakat dan peningkatan kualitas hasil peternakan Peningkatan populasi ternak (Integrasi ternak dan komoditas pertanian lainnya) Pengembangan budidaya ternak Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau Peningkatan Populasi Sapi di Madura Jalinkesra Penanganan Rumah Tangga Sangat Miskin Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Pengumpulan, pengolahan data peternakan Pengawasan obat hewan dan residu Pemberdayaan Lab Keswan Type B Malang , ,00 96, , ,00 98, , ,00 98, , ,33 95, , ,00 89, , ,00 95, , ,00 96, , ,00 97, , ,33 90, , ,00 92, , ,00 83, , ,00 96, , ,00 92, , ,00 80, , ,00 94, , ,00 98,45 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 28
16 Pemberdaya an Lab Keswan Type B Tuban Pengamatan Penyakit Hewan Menular Pengendalian dan penanggulangan penyakit Hewan Menular Pemberdayaan Rumah Sakit Hewan Pengawasan peredaran produk pangan asal hewan Pengawasan peredaran produk hewan nonpangan Pengawasan dan pengendalian kesejahteraan hewan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) Pemberdayaan laboratorium dan pengembangan alsin peternakan Pemberdayaan UPT PT dan HMT Batu Pemberdayaan UPT PT dan HMT Kediri Pemberdayaan UPT PT dan HMT Jember Pemberdayaan UPT PT dan HMT Tuban Pemberdayaan UPT PT dan HMT Magetan Pemberdayaan UPT PT dan HMT Malang Pemberdayaan UPT Pembibitan dan Kesehatan Hewan Madura Sarana dan Peralatan Optimalisasi UPT-D dan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B (DAK) Pendampingan Kegiatan (DAK) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan , ,00 92, , ,00 89, , ,00 92, , ,00 97, , ,00 89, , ,00 92, , ,00 94, , ,00 87, , ,00 91, , ,00 96, , ,00 98, , ,00 99, , ,00 93, , ,00 97, , ,00 98, , ,00 99, , ,00 92, , ,00 41, , ,00 83, , ,00 92,04 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 29
17 Sinkronisasi program perencanaan dan evaluasi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Promosi pemasaran hasil gerdu taskin dan koordinasi asosiasi peternakan Program Pengembangan Agribisnis Pengembangan Kawasan Sentra Perbibitan Ternak di perdesaan Fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan , ,00 85, , ,00 95, , ,00 74, , ,00 63, , ,00 85, PelaksanaanAPBN Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun 2013 yang dikelola Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sebesar Rp ,00 dan realisasi keuangan sampai dengan tanggal 31 Desember tahun 2013 sebesar Rp ,00 atau sama dengan 86,32%. Penjabaran pngelolaan belanja APBN sebagaimana Tabel 3.21 berikut. Tabel 3.21 Target, Realisasi dan Capaian Belanja APBN Tahun 2013 Instansi Pemberi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Instansi Pemberi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) TUGAS PEMBANTUAN Dasar Hukum Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % DIPA Nomor : /2013 Tanggal 5 Desember DIPA Nomor : /2013 Tanggal 5 Desember 2012 DIPA Nomor : /2012 tanggal 5 Desember , ,00 89, , ,00 85, , ,00 98,48 DANA DEKONSENTRASI Dasar Hukum Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % DIPA Nomor : /2013 Tanggal 5 Desember , ,00 76,14 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 30
18 Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPH) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) DIPA Nomor : /2013 Tanggal 5 Desember 2012 DIPA Nomor : /2013 Tanggal 5Desember , ,00 75, , ,00 84,70 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR Page III- 31
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme
Lebih terperinciBAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA SKPD Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timnur untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis SKPD sesuai dengan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu
Lebih terperinciMATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009-2014 1. VISI : Terwujudnya peningkatan kontribusi subsektor peternakan terhadap perekonomian. 2. MISI : 1. Menjamin pemenuhan kebutuhan produk
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan
Lebih terperinciBAB II. PERJANJIAN KINERJA
BAB II. PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009-2014 Rencana Stategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 2014 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR CAPAIAN TUJUAN
PENGUKURAN KINERJA 2009-2013 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TARGET Tahun Dasar Realisasi NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN TUJUAN 2013 2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5 6 7 8
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Pembangunan Peternakan Provinsi Jawa Timur selama ini pada dasarnya memegang peranan penting dan strategis dalam membangun
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu
Lebih terperinciVISI. Terwujudnya masyarakat yang mandiri, sejahtera melalui peningkatan pembangunan peternakan.
VISI Terwujudnya masyarakat yang mandiri, sejahtera melalui peningkatan pembangunan peternakan. MISI 1. Meningkatkan peluang ekonomi dan lapangan kerja untuk kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR 2009-2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Peternakan Provinsi Jawa Timur selama ini memegang peranan penting dan strategis dalam
Lebih terperinciAyam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.
NO KOMODITAS POPULASI (EKOR) PRODUKSI DAGING (TON) 1 Sapi Potong 112.249 3.790,82 2 Sapi Perah 208 4,49 3 Kerbau 19.119 640,51 4 Kambing 377.350 235,33 5 Domba 5.238 17,30 6 Babi 6.482 24,55 7 Kuda 31
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014
CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 1 Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal a. Pengembangan Kawasan Sapi Potong (Kelompok) 378 335 88,62 b. Pengembangan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 J l. A h m a d Y a n i N o. 2 0 2 S u r a b a y a T e l p ( 0 3 1 ) 8 2 9 2 5 4 5 F a x ( 0 3 1 ) 8 2 9 1 8 5 3 e m a i l : d i s n a k @
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan
Lebih terperinciI. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016
I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 A. Program. Sebagai upaya untuk mewujudkan sasaran pembangunan peternakan ditempuh melalui 1 (satu) program utama yaitu Program Pengembangan Agribisnis. Program ini bertujuan
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015
PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Usaha peternakan berperan penting dalam penyediaan pangan protein hewani daging, telur, dan susu. Protein hewani bermanfaat sebagai sumber energi dalam beraktivitas, pertumbuhan
Lebih terperinci(Rp.) , ,04
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI SUMATERA BARAT BELANJA LANGSUNG URUSAN : PILIHAN ( PERTANIAN ) KEADAAN S/D AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciRENCANA PENGADAAN BARANG/JASA SUMBER DANA : DPA APBD SKPD DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2012
RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA SUMBER DANA : DPA APBD SKPD DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2012 URAIAN JENIS PEKERJAAN / KEGIATAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN HARGA TOTAL PAKET LELANG
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Usaha peternakan berperan penting dalam penyediaan pangan protein hewani, terutama daging, telur, dan susu. Protein hewani bermanfaat sebagai sumber energi dalam beraktifitas,
Lebih terperinciBAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH
II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR SERTA SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci: PERTANIAN ORGANISASI : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Halaman sebelum perubahan
URUSAN PEMERINTAHAN : 2.01. - PERTANIAN ORGANISASI : 2.01.03. - DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Halaman. 345 Jumlah 2.01.2.01.03.00.00.4. PENDAPATAN 220.750.000,00 254.900.000,00 15,47 2.01.2.01.03.00.00.4.1.
Lebih terperinciOLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :
OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan
Lebih terperinciTabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015
LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI
Lebih terperinciRevisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi sosial negara sedang berkembang dengan membantu membangun struktur ekonomi dan sosial yang kuat (Partomo,
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciLAPORAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA UTARA
LAPORAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA UTARA Medan, Desember 2014 PENDAHULUAN Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Suamtera Utara sebagai salah
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN PETERNAKAN KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015
RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN PETERNAKAN KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PETERNAKAN TAHUN 2014 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1. Sasaran dan Target Kinerja Sasaran Pembangunan
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN
5 2013, No.21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PERMENTAN/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONALPENGAWAS BIBIT TERNAK PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinci(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus
BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSelanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Penyelenggaraan tugas pembantuan menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 12 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PETERNAKAN
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Halaman : 7 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 201 Formulir DPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi : 2.01. - PERTANIAN : 2.01.0.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN
SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciWALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,
Lebih terperinciBUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) RUMAH POTONG HEWAN (RPH) PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang
Lebih terperincihttps://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM
1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciMATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014
MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 No Program/ Kegiatan Rincian Pekerjaan 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1.1 Kegiatan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ARAH KEBIJAKAN ( KEMENTAN RI ) PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN 2015-2019 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERUBAHAN PROGRAM WAKTU PROGRAM 2010-2014 2015-2019 DALAM RANGKA
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Dasar Pembentukan Organisasi Pembentukan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di bidang peternakan yang berada
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,
Lebih terperinciLampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Lampiran. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 0 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN MISI : Mewujudkan Peningkatan Produksi dan Konsumsi Hasil Peternakan PROGRAM. Pengembangan data/ informasi/ statistik
Lebih terperinci-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG
DINAS PEPERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERTANIAN Jl. Raya Soreang Km 17 Bandung Telp. (022) 5891703 Fax (022) 5891703 e-mail distan@bandungkab.go.id website www.distan.bandungkab.goid
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 201 1 Oktober 201 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciREALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013
REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 1. Program dan Kegiatan Pada Tahun Anggaran 2013, Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan kontribusi bagi pencapaian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya berkat Rahmad-Nya semata, penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD) Dinas Peternakan dan
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014
SKPD No Misi dan kebijakan : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Program yang direncanakan CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 Indikator Program
Lebih terperinciRENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N
RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 21 Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Lebih terperinci1 P a g e BAB I PENDAHULUAN
1 P a g e BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana
Lebih terperinciFOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 Disampaikan pada: MUSRENBANGTANNAS 2015 Jakarta, 04 Juni 2015 1 TARGET PROGRAM
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala,
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013
LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, penaan indikatif.
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT POLA PENGEMBANGAN DAN MEKANISME PENGELOLAAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. Mengingat NOMOR 11 TAHUN 2010
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN
IKU Indikator Kinerja Utama RPJMD RKA Rencana Kerja dan Anggaran DPA Dokumen Pelaksanaan Anggaran RENSTRA Rencana Strategis RKT Rencana Kinerja Tahunan PK Perjanjian Kinerja KINERJA AKTUAL Eselon II Eselon
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 2,597,999, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 29,647,491, BELANJA LANGSUNG 66,211,846,000.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 2.01 URUSAN PILIHAN Pertanian 2.01.03 Dinas Peternakan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 2,597,999,85.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 2,597,999,85.00
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERIZINAN USAHA PETERNAKAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 3,591,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 35,453,688, BELANJA LANGSUNG 80,361,575,770.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 2.01 URUSAN PILIHAN Pertanian 2.01.03 Dinas Peternakan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3,591,000,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 3,591,000,000.00
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130
RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciNo NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET
1 Program Pelayanan Administrasi Peran - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 5.271.599.000 1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 35.000.000 Tersedianya benda pos dan pengiriman paket kliping 2 paket
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO,
Lebih terperinci