WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WALIKOTA TANGERANG SELATAN"

Transkripsi

1 SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : bahwa dalam melaksanakan ketentuan didalam Pasal 66 ayat (3), Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 06 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan, perlu menetapkan Peraturan Walikota Tangerang Selatan tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan Di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

3 Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 0610 ); Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG SELATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 3. Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. 6. Dinas adalah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 8. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tugas oleh Pejabat yang berwenang dalam melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas Pemerintahan. 10. Satuan Organisasi adalah satuan kerja internal Dinas.

4 Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur Pelaksana teknis sebagian kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pengembangan Pertanian dan Ketahanan Pangan di wilayah kerja tertentu. BAB II TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyelenggarakan tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dibidang pertanian, peternakan, perikanan dan ketahananan pangan sesuai kebijakan Pemerintah Daerah ; (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas; b. Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Dinas; c. Penjabaran kebijakan strategis serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dalam lingkup urusan pertanian, peternakan, perikanan, ketahanan pangan, aneka tanaman perkebunan, kehutanan dan kelautan; d. Pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan operasional Dinas meliputi urusan pertanian, peternakan, perikanan, ketahanan pangan, aneka tanaman perkebunan, kehutanan dan kelautan; e. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi bagi semua Perangkat Daerah dan masyarakat dalam lingkup urusan pertanian, peternakan, perikanan, ketahanan pangan, aneka tanaman perkebunan, kehutanan dan kelautan; f. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berpretasi para pegawai di lingkungan Dinas; g. Pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja serta penggunaan anggaran tahunan Dinas; h. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi seluruh kegiatan unit-unit kerja dibawahnya sebagai bahan pengukuran kinerja Dinas. (3) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (4) Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas bertugas membina, memimpin, memfasilitasi, menyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi dan mengendalikan tugas dan fungsi Dinas serta mengkoordinasikan kegiatan Staf, Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional.

5 - 5 - Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat,membawahi; 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Pertanian, membawahi: 1. Seksi Tanaman Pangan; 2. Seksi Hortikultura; 3. Seksi Bina Usaha Pertanian. d. Bidang Peternakan, membawahi: 1. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; 2. Seksi Bina Produksi Peternakan; 3. Seksi Bina Usaha Peternakan; e. Bidang Perikanan,membawahi: 1. Seksi Perikanan Budidaya; 2. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan; 3. Seksi Bina Usaha Perikanan. f. Bidang Ketahanan Pangan,membawahi: 1. Seksi Distribusi, Ketersedian dan Kerawanan Pangan; 2. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan; 3. Seksi Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Setiap Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Setiap Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1, angka 2 dan angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Sekretaris. (4) Setiap Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (5) Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

6 - 6 - BAB III SEKRETARIAT Bagian Kesatu Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang menyelenggarakan tugas merencanakan, melaksanakan membina dan mengkoordinasikan serta melakukan pengendalian pada urusan umum, kepegawaian, keuangan serta program, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 4, Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. Perencanaan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan umum dan keuangan serta monitoring dan evaluasi; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Sekretariat ; c. Pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi dilingkungan dinas; d. Pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang, umum keuangan serta monitoring dan evaluasi dinas; e. Pelaksanaan pengelolaan tata naskah dinas, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga dan pemeliharaan sarana dan prasarana dinas; f. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan dan aset dinas; g. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan; h. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkup dinas; i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan dinas; j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan dinas; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya; (3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

7 - 7 - Bagian Kedua Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 5 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang menyelenggarakan tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan serta pengawasan dan pengendalian surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga perlengkapan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 5, Sub Bagian Umum dan kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang ada dibawahnya; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; c. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Perencanaan persiapan bahan pelaksanaan kegiatan tata usaha, aset, perlengkapan dilingkungan dinas; d. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan; e. Pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas; f. Pelaksanaan inventarisasi, pembelian, pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor; g. Pelaksanaan konsultasi, penyiapan bahan pedoman dan analisis formasi terkait sub bagian umum dan kepegawaian; h. Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian dilingkungan Dinas; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara j. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pegawai lingkup Dinas; k. Pelaksanan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Sub Bagian Keuangan Pasal 6 (1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang menyelenggarakan tugas merencanakan, melaksanakan, pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian penyusunan rencana anggaran dan belanja dinas,

8 - 8 - (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 6, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan, anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Keuangan; c. Pelaksanaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan dinas; d. Pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan; e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait dengan kegiatan sub bagian keuangan; f. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; g. Pelaksanaan moniotoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan sub bagian keuangan; h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara i. Pelaksanaan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan dinas. j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan Pasal 7 (1) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang menyelenggarakan tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian program, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 7, Sub Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan Dinas; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; c. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data Dinas; d. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan program kerja Dinas; e. Pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan Dinas; f. Pelaksanaan konsultasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Program, monitoring dan evaluasi Dinas ;

9 - 9 - g. Pelaksanaan program, evaluasi serta pelaporan kegiatan Dinas; h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara i. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. BAB IV BIDANG PERTANIAN Bagian Kesatu Bidang Pertanian Pasal 8 (1) Bidang Pertanian, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang menyelenggarakan tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian program pertanian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 8, Bidang Pertanian menyelenggarakan fungsi ; a. Pelaksanaan perencanaan penyusunan petunjuk teknis program pengembangan peningkatan produksi pertanian, hortikultura, aneka tanaman (perkebunan dan kehutanan), sarana dan prasarana pertanian serta pengembangan teknologi budidaya; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Bidang Pertanian; c. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data statistik program pengembangan peningkatan produksi pertanian, hortikultura, aneka tanaman, sarana dan prasarana pertanian serta pengembangan teknologi budidaya; d. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis, program pembinaan peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan, kebijakan pembenihan tanaman, teknis budidaya pertanian; e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait dengan program pengembangan budidaya pertanian; f. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya;

10 Bagian Kedua Seksi Tanaman Pangan Pasal 9 (1) Seksi Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas merencanakan,dan melaksanakan sebagian tugas Bidang Pertanian yang berkenaan dengan tanaman pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 9, Seksi Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan merencanakan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Tanaman Pangan ; c. Pembinaan dan pelaksanaan pengembangan penerapan teknologi produksi perbenihan/ pembibitan tanaman pangan; d. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penganalisaan data statistik pertanian komoditi tanaman pangan; e. Melaksanakan perencanaan penyusunan petunjuk teknis program pengembangan peningkatan produksi pertanian, aneka tanaman (perkebunan dan kehutanan) f. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penganalisaan kebutuhan pupuk bersubsidi; g. Melaksanakan pengawasan peredaran pupuk subsidi, insektisida dan fungisida; h. Melaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dan pelayanan umum di bidang tanaman pangan; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang pertanian, sesuai dengan tugasnya; Bagian Ketiga Seksi Hortikultura Pasal 10 (1) Seksi Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas memimpin, merencanakan, melaksanakan dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pertanian yang berkenaan dengan kegiatan Seksi Hortikultura;

11 (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 10, Seksi Hortikultura menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan merencanakan kebijakan teknis di bidang tanaman hortikultura; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Hortikultura; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kepada pelaku usaha dibidang hortikultura; d. Pelaksanaan pengembangan teknologi produksi perbenihan.pembibitan dan pengembangan teknologi alat mesin pertanian (alsintan) di bidang Tanaman Hortikurtura; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengelohan dan penganalisaan data statistik pertanian dibidang hortikultura; f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dan pelayanan umum di bidang hortikultura; g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang pertanian sesuai dengan tugasnya; Bagian Keempat Seksi Bina Usaha Pertanian Pasal 11 (1) Seksi Bina Usaha Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, sosialisasi dan pendampingan manajemen dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengawasan mutu dan pengolahan hasil pertanian. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 11, Kepala Seksi Bina Usaha Pertanian menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis program pengembangan bisnis dan investasi, sosialisasi dan pendampingan, diversifikasi produk, dan pengawasan mutu dan pengolahan hasil pertanian; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Bina Usaha Pertanian; c. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisis data statistik pengembangan usaha dan investasi, pembinaan manajemen dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengawasan mutu dan pengolahan hasil pertanian;

12 d. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait dengan program bina usaha pertanian; e. Pelaksanaan dan pengolahan serta evaluasi kegiatan pasca panen (off farm), promosi hasil pertanian, pemasaran hasil pertanian, dan pembinaan pengolahan hasil pertanian; f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha dan investasi, kemitraan dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengolahan hasil pertanian; g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundangundangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; h. Pelaksanaan pemeriksaan dokumen kelengkapan usaha dan perizinan di bidang usaha pertanian (Agrobisnis dan Agroindrustri); i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. BAB V BIDANG PETERNAKAN Bagian Kesatu Bidang Peternakan Pasal 12 (1) Bidang Peternakan dipimpin oleh Kepala Bidang yang menyelenggarakan tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan pengembangan usaha peternakan, pemberantasan penyakit ternak, penyuluhan teknis peternakan dan pengawasan atas mutu produk usaha ternak. (2) Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 12, Bidang Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang Peternakan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Bidang Peternakan; c. Penyelenggaraan pengembangan usaha, pemberantasan penyakit ternak; d. Penyelenggaraan upaya-upaya peningkatan mutu produk dan usaha produksi peternakan; e. Penyelenggaraan pengawasan atas mutu produk usaha peternakan; f. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan kegiatan usaha peternakan; g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara h. Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala seksi yang dibawahkannya; i. Monitoring, pelaporan dan evaluasi;

13 Bagian Kedua Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pasal 13 (1) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan kesehatan masyarakat veteriner, penyakit hewan dan farmasi serta sarana kesehatan hewan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 13, Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana dan petunjuk teknis pengawasan dan pengendalian Kesehatan Masyarakat Veteriner, penyakit hewan dan farmasi dan sarana kesehatan hewan b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; c. Pengawasan lalu lintas bahan asal hewan, bahan makanan asal hewan, hasil bahan asal hewan, pengendalian peredaran dan penggunaan obat hewan, penggunaan sediaan biologik anti serum dan serum, farmasetik dan premiks; d. Penyidikan, pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan e. Pelaksanaan upaya pencegahan tertularnya manusia dan bahan asal hewan (Food Bone Desease), pembuatan peta penyakit zoonosa, penyidikan, pengamatan epidemiologi penyakit hewan, f. Pemberian bimbingan penyuluhan penyediaan obat hewan, pembinaan klinik hewan dan praktek dokter hewan, bimbingan penggunaan sarana kesehatan hewan, pengadaan sarana kesehatan hewan g. Pembinaan penggalangan peran serta masyarakat veteriner dalam penyediaan bahan makanan asal hewan yang Aman, sehat, Utuh dan Halal; h. Pembuatan peta penyakit hewan; i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain terkait pengawasan dan pengendalian farmasi dan sarana kesehatan hewan serta pengendalian penyakit hewan; j. Pelaksanaan penggalangan peran serta masyarakat dengan lembaga terkait dalam upaya pencegahan penyakit hewan; k. Pemeriksaan kelengkapan administrasi hewan, bahan asal hewan dan bahan makanan asal hewan pada kendaraan yang melalui wilayah kota Tangerang selatan; l. Penganalisisan pola dan bentuk penyakit hewan dan penyakit zoonosa; m. Pelaksanaan upaya pencegahan meluasnya penyebaran wabah penyakit hewan; n. Pelaksanaan Bimbingan perencanaan pembangunan laboratorium kesehatan masyarakat veteriner; dan teknik pelayanan kesehatan hewan;

14 o. Pelaksanaan upaya pencegahan tertularnya penyakit hewan ke manusia, pengamanan bahan makanan asal hewan yang higienis di tempat penjualan; p. Pelaksanaan Pengamatan dini timbulnya penyakit hewan; q. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara r. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya; Bagian Ketiga Seksi Bina Produksi Peternakan Pasal 14 (1) Seksi Bina Produksi Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi menyelenggarakan tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pembibitan dan pengembangan ternak, penerapan teknologi dan distribusi ternak; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 14, Seksi Bina Produksi Peternakan menyelenggarakan fungsi : a. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan petunjuk tehnis perbibitan dan pengembangan ternak, pemetaan potensi, pengelolaan dan pengembangan lahan peternakan, pengaturan dan penerapan kawasan peternakan terpadu, penetapan sentra komoditas peternakan, penetapan sasaran populasi, produksi peternakan yang dapat diusahakan sesuai kemampuan sumber daya lahan yang ada, pengembangan produksi ternak ruminansia, non ruminansia, unggas dan aneka ternak, penerapan teknologi dan distribusi ternak; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Bina Produksi Peternakan; c. Pemantauan terhadap kegiatan Inseminasi buatan dan alih mudighah; d. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait pengumpulan, pengelolaan dan pengembangan lahan peternakan, pengaturan dan penerapan kawasan peternakan terpadu, penetapan sentra komoditas peternakan, penetapan sasaran populasi, produksi peternakan yang dapat diusahakan sesuai kemampuan sumber daya lahan yang ada, pengembangan produksi ternak ruminansia, non ruminansia, unggas, aneka ternak dan binatang kesayangan; e. Pelaksanaan pengidentifikasian lokasi penyebaran ternak, informasi tentang distribusi ternak, peraturan jual beli ternak tidak layak sebar, pengolahan data ternak pemerintah, seleksi ternak pemerintah, pengawasan peredaran mutu bibit, kastrasi ternak non bibit, penerapan teknologi pakan ternak dan pengawasan mutu pakan ternak; f. Penganalisisan inventarisasi, identifikasi dan penyusunan sistem bimbingan penerapan pola produksi peternakan dan kehewanan;

15 g. Penyebarluasan informasi tentang perkembangan teknologi pakan ternak, pengawasan dan pengendalian pengembangan sarana produksi ternak; h. Penginventarisasian dan pengidentifikasian kebutuhan pakan ternak, pengembangan pakan ternak, kondisi alat dan mesin produksi ternak dan perencanaan pengembangan sarana produksi ternak; s. Pengendalian pemotongan hewan betina bertanduk produktif; t. Pengawasan higienis dan sanitasi lingkungan usaha ternak; i. Pemantauan dan inventarisasi potensi wilayah, sumber ternak bibit, pengawasan penyaluran ternak bibit yang dilakukan swasta; j. Koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait penerapan teknologi dan distribusi ternak. k. Pengawasan dan pengendalian mutu produksi peternakan; l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara u. Penerapan standar mutu dan keamanan produk olahan ternak; m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya; Bagian Keempat Seksi Bina Usaha Peternakan Pasal 15 (1) Seksi Bina Usaha Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, sosialisasi dan pendampingan manajemen dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengawasan mutu dan pengolahan hasil peternakan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 15, Seksi Bina Usaha Peternakan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis program pengembangan bisnis dan investasi, sosialisasi dan pendampingan, diversifikasi produk, dan pengawasan mutu dan pengolahan hasil peternakan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Bina Usaha Peternakan;

16 c. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisis data statistik pengembangan usaha dan investasi, pembinaan manajemen dan kelembagaan, diversifikasi produk, teknologi penanganan panen dan pasca panen, alat mesin pasca panen serta pengawasan mutu dan pengolahan hasil peternakan; d. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait dengan program bina usaha peternakan serta melaksanakan pembinaan dan fasilitasi perusahaan usaha pengolahan hasil peternakan; e. Pelaksanaan dan pengolahan serta evaluasi kegiatan pasca panen (off farm), promosi hasil peternakan, pemasaran hasil peternakan, dan pembinaan pengolahan hasil peternakan; f. Pelaksanaan pembinaan pelaku tataniaga hewan, produk bahan asal hewan dan produk bahan makanan asal hewan; g. Pemberian rekomendasi teknik dalam perijinan usaha produk peternakan; h. Penerapan standar mutu dan keamanan produk olahan ternak; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha dan investasi, kemitraan dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengolahan hasil peternakan; j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara k. Pelaksanaan pemeriksaan dokumen kelengkapan usaha dan perizinan di bidang peternakan; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya; BAB VI BIDANG PERIKANAN Bagian Kesatu Bidang Perikanan Pasal 16 (1) Bidang Perikanan dipimpin oleh Kepala Bidang yang menyelenggarakan tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup peningkatan produksi dan mutu produk usaha perikanan, pengendalian hama dan penyakit ikan, serta pemberian bimbingan pemasaran produk dan pengembangan usaha perikanan; (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada (1) pasal 16, Bidang Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang Perikanan;

17 b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Bidang Perikanan; c. Penyelenggaraan upaya-upaya peningkatan mutu produk dan usaha produksi perikanan; d. Penyelenggaraan upaya-upaya pemberantasan dan pengendalian hama ikan dan penyakit ikan; e. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan kegiatan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolan kekayaan sumber daya perikanan yang meliputi perikanan danau, sungai, situ, eks galian pasir dan rawa; f. Penyelenggaraan pengembangan bisnis dan investasi, sosialisasi dan pendampingan manajemen dan kelembagaan, diversifikasi produk serta pengawasan mutu dan pengolahan hasil perikanan; g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara h. Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala seksi dibawahkannya; i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan; Bagian Kedua Seksi Perikanan Budidaya Pasal 17 (1) Seksi Perikanan Budidaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian budidaya dan produksi perikanan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 17, Seksi Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi; a. Perencanaan pengumpulan data bahan perumusan pengembangan produksi perikanan, kegiatan, standar teknis dan sertifikasi pembenihan meliputi sarana dan prasarana, tenaga kerja, metode, pendistribusian dan pengelolaan benih ikan, induk ikan, pemantauan, pengendalian, penggunaan pupuk dan pakan ikan, penyebarluasan informasi hasil kajian penerapan teknologi produksi perikanan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Perikanan Budidaya ; c. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data pengembangan produksi perikanan, standar teknis dan sertifikasi pembenihan meliputi sarana dan prasarana, tenaga kerja, metode, pendistribusian dan pengelolaan benih ikan, induk ikan, pemantauan, pengendalian, penggunaan dan peredaran pupuk, penggunaan dan peredaran pakan ikan, penyebarluasan informasi hasil kajian penerapan teknologi produksi perikanan;

18 d. Pelaksanaan kegiatan, pengembangan produksi perikanan, penyusunan standar teknis dan sertifikasi pembenihan meliputi sarana dan prasarana, pembninaan tenaga kerja, metode, pendistribusian dan pengelolaan benih ikan, induk ikan, pemantauan, pengendalian, penggunaan dan pemantauan peredaran pupuk, penggunaan dan peredaran pakan ikan, penyebarluasan informasi hasil kajian penerapan teknologi produksi perikanan; e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait pengembangan produksi perikanan, standar teknis dan sertifikasi pembenihan meliputi sarana dan prasarana, tenaga kerja, metode, pendistribusian dan pengelolaan benih ikan, induk ikan, pemantauan, pengendalian, penggunaan dan peredaran pupuk, penggunaan dan peredaran pakan ikan, penyebarluasan informasi hasil kajian penerapan teknologi produksi perikanan; f. Pelaksanaan kegiatan kegiatan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan sumber daya perikanan dan meliputi perikanan kolam, danau, sungai, situ, eks galian pasir dan rawa; g. Pelaksanaan penyusunan konsep kebijakan pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan budidaya ikan; h. Pelaksanaan penyuluhan dan bimbingan teknis budidaya perikanan dalam upaya-upaya peningkatan produktivitas perikanan; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya. Bagian Kedua Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pasal 18 (1) Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan dipimpin oleh Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan kesehatan ikan dan lingkungannya; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 18, Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan menyelenggarakan fungsi: a. Perencanaan kegiatan dan pengumpulan bahan bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan kesehatan ikan dan lingkungan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan;

19 c. Pelaksanaan penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan kesehatan ikan dan lingkungan; d. Pelaksanaan kegiatan pengamatan, penyidikan dan epidemiologi terhadap hama dan penyakit ikan; e. Pelaksanaan pemetaan terhadap perkembangan hama dan penyakit ikan; f. Pelaksanaan penyuluhan dan bimbingan teknis dalam upaya-upaya pemberantasan dan pencegahan terhadap perkembangan hama dan penyakit ikan; g. Pelaksanaan pengawasan terhadap lalu lintas perdagangan ikan hidup, bahan pangan asal ikan dan hasil bahan pangan asal ikan; h. Pelaksanaan pengawasan, pembinaan serta pemberian bimbingan teknis dalam hal-hal yang berkenaan dengan sanitasi dan hygiene lingkungan usaha perikanan; i. Pelaksanaan pengumpulan data serta analisis mengenai kebutuhan obat ikan dalam rangka kesehatan ikan; j. Pelaksanaan pengawasan serta pengendalian terhadap produksi, peredaran, penyimpanan dan penggunaan obat ikan; k. Pelaksanaan evaluasi mengenai pengaruh obat ikan terhadap penyakit ikan, lingkungan dan kesehatan manusia; l. Pelaksanaan pemeriksaan mengenai komposisi serta mutu obat ikan; m. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi serta pelaporan kegiatan; o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya. Bagian Ketiga Seksi Bina Usaha Perikanan Pasal 18 (1) Seksi Bina Usaha Perikanan dipimpin oleh Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, sosialisasi dan pendampingan manajemen dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengawasan mutu dan pengolahan hasil perikanan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 18, Seksi Bina Usaha Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis program pengembangan bisnis dan investasi, sosialisasi dan pendampingan, diversifikasi produk, dan pengawasan mutu dan pengolahan hasil perikanan;

20 b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Bina Usaha Perikanan; c. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisis data statistik pengembangan usaha dan investasi, pembinaan manajemen dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengawasan mutu dan pengolahan hasil perikanan; d. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait dengan program bina usaha perikanan; e. Pelaksanaan dan pengolahan serta evaluasi kegiatan pasca panen (off farm), pemasaran hasil perikanan, dan pembinaan pengolahan hasil perikanan; f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha dan investasi, kemitraan dan kelembagaan, diversifikasi produk, serta pengolahan hasil perikanan; g. Pelaksanaan pameran dan promosi kegiatan di bidang perikanan; h. Pelaksanaan pemeriksaan dokumen kelengkapan usaha di bidang perikanan; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. BAB VII BIDANG KETAHANAN PANGAN Bagian Kesatu Bidang Ketahanan Pangan Pasal 20 (1) Bidang Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang menyelenggarakan tugas pokok melakukan perencanaan, inventarisasi, identifikasi, dan pengembangan serta koordinasi pada Ketahanan Pangan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1) pasal 20, Bidang Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi : a. Pengkoordinasian kegiatan ketahanan pangan daerah dengan Dinas/Badan/Biro, lembaga dan unit kerja lain dalam lingkungan Pemerintah Kota, termasuk dengan instansi pusat di daerah;

21 b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Bidang Ketahanan Pangan; c. Pengkoordinasian rencana pembangunan ketahanan pangan wilayah regional secara makro; d. Pengkoordinasian penyusunan rencana strategis daerah dan atau dokumen perencanaan dan pembangunan daerah lainnya; e. Pengkoordinasian penyusunan program tahunan yang diusulkan kepada Pemerintah Kota untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional; f. Pengkoordinasian penyusunan rencana pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tangerang Selatan dengan Walikota; g. Pengendalian kebijakan ketahanan pangan daerah; h. Pemberian pelayanan informasi tentang kebijakan ketahanan pangan daerah; i. Perumusan dan menetapkan Rencana Strategis Badan sesuai dengan Rencana Strategis Pemerintah Kota; j. Pasilitasu dan mediasi kegiatan ketahanan pangan lintas kecamatan dan antar kabupaten/kota; k. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara l. Pelaporan kegiatan pelaksanaan bidang kepada Walikota melalui Kepala Dinas; m. Pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh Walikota sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Bagian Kedua Seksi Distribusi, Ketersedian dan Kerawanan Pangan Pasal 21 (1) Seksi Distribusi, Ketersediaan dan Kerawanan Pangan menyelenggarakan tugas pokok perencanaan, inventarisasi, identifikasi dan pengembangan Distribusi, Ketersediaan dan Kerawanan Pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 21, Seksi Distribusi, Ketersediaan dan Kerawanan Pangan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi instansi terkait untuk mengidentifikasi kebutuhan pangan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Distribusi, Ketersediaan dan Kerawanan Pangan ; c. Pelaksanaan pemantauan distribusi, ketersediaan dan kerawanan pangan di setiap kecamatan;

22 d. Pelaksanaan n koordinasi pemantauan distribusi, ketersediaan dan cadangan pangan strategis; e. Pelaksanaan koordinasi pemantauan kerawanan pangan; f. Pengumpulan dan menyusun data dasar mengikuti ketersediaan dan cadangan pangan serta terjadinya kerawanan pangan; g. Pengkajian aspek-aspek yang dapat mendukung ketersediaan pangan; h. Pengkajian aspek/unsur yang dapat menimbulkan rawan pangan, gizi buruk di suatu daerah; i. Pengkajian dan memetakan daerah rawan pangan; j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara k. Pengkajian dan menganalisis gejolak harga pasar pada komoditi pangan strategis yang berkaitan dengan aspek distribusi, ketersediaan pada hari-hari besar keagamaan; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Bagian Ketiga Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan Pasal 22 (1) Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas pokok perencanaan, inventarisasi, identifikasi dan pengembangan konsumsi dan keamanan pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 22, Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaaan koordinasi dengan Instansi terkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam mengidentifikasi konsumsi dan keamanan pangan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan; c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam Perumusan pola pangan; d. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan penyuluhan dan gerakan penganekaragaman konsumsi pangan; e. Pelaksanaan koordinasi dengan Instansi terkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam penganekaragaman pangan; f. Pelaksanaan pemantauan, operasi pasar dan evaluasi terhadap produk pangan olahan yang tidak aman dikonsumsi;

23 g. Pelaksanaan koordinasi dalam mengembangkan dan memantau pola penganekaragaman pangan; h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam meningkatkan konsumsi pangan lokal; i. Pengkajian potensi pengembangan pangan lokal dan produk olahan yang aman; j. Pengkajian dan menganalisa pola konsumsi pangan dan mutu pangan; k. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara l. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pemantauan keamanan pangan untuk mengantisipasi pencemaran bahan pangan; m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Bagian Keempat Seksi Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Pasal 23 (1) Seksi Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang menyelenggarakan tugas pokok perencanaan, inventarisasi, identifikasi dan pengembangan sumberdaya dan kelembagaan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 23,Seksi Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam mengidentifikasi sumberdaya dan kelembagaan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan ; c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam pemantauan pengembangan sumberdaya dan kelembagaan; d. Pelaksanaan pemantauan pengembangan sumberdaya dan kelembagaan di setiap kecamatan; e. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan manajemen sumberdaya dan kelembagaan ketahanan pangan; f. Pelaksanaan koordinasi lintas sektoral untuk terbentuknya Dewan Ketahanan Pangan di Tingkat Kota Tangerang Selatan; g. Pengkajian potensi dan kelemahan terhadap sumber daya manusia, sumber daya alam serta kelembagaan;

24 h. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan Dewan Ketahanan Pangan; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara j. Menganalisis/menilai kemampuan kelas kelompok tani atau gabungan kelompok tani; k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (1) Pada Dinas dapat dibentuk UPT. BAB VIII UPT DAN JABATAN FUNGSIONAL Pasal 24 (2) UPT dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu. (3) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja UPT diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Pasal 25 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melaksanakan sebagian kegiatan Dinas sesuai dengan kebutuhan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh Tenaga Fungsional yang ditunjuk oleh Kepala UPT. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB IX TATA KERJA Bagian Kesatu Umum Pasal 26 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas, Kepala Dinas wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dilingkungan Dinas maupun dengan Instansi/Lembaga terkait lainnya.

25 (2) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengawasi pelaksanaan tugas setiap bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan setiap bawahannya dan memberikan bimbingan, pedoman serta arahan bagi pelaksanaan tugas setiap bawahannya. (4) Setiap Pimpinan satuan organisasi dibantu oleh setiap Pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan mengadakan rapat terbuka dalam rangka pemberian bimbingan kepada setiap bawahannya. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 27 (1) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada setiap Atasannya serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu apabila diperlukan. (2) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan organisasi dari setiap bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dalam rangka memberikan petunjuk kepada setiap bawahannya. (3) Kepala Dinas menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga Hak Mewakili Pasal 28 Apabila seorang Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugas, maka yang bersangkutan dapat menunjuk 1 (satu) Orang Pejabat satu tingkat lebih rendah di bawahnya untuk bertindak atas nama Pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan. BAB X KEPEGAWAIAN Pasal 29 Kepegawaian pada Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

26 BAB XI PEMBIAYAAN Pasal 30 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Ditetapkan di Tangerang Selatan. pada tanggal 25 Januari 2011 PENJABAT WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Ttd H. HIDAYAT DJOHARI Diundangkan di Tangerang Selatan. pada tanggal 25 Januari 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN, Ttd Drs. DUDUNG E DIREDJA, M.Si Pembina Utama Muda NIP BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 17

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 12 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016 BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR SERTA SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 79 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI BENIH IKAN CANGKIRAN KOTA SEMARANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH, PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 18 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PETERNAKAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci