BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan. Perusahaan karet didirikan karena semakin meningkatnya kebutuhan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan. Perusahaan karet didirikan karena semakin meningkatnya kebutuhan"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan karet didirikan karena semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan karet sehingga dibutuhkan sumber bahan mentahnya. Untuk ini banyak diusahakan menanam sumber penghasil karet. Pemilihan lokasi didasarkan atas keadaan tumbuhan tanaman karet yang baik dan kemampuan pendirinya. Pada tanggal 30 Juli 1949, PT. Pantja Surya didirikan dengan nama Fa. Theam Hap & Co. Namun hasil pengolahannya belum berbentuk Crumb. Tertanggal 10 Februari 1965, diadakan perubahan nama perusahaan dari Fa. Theam Hap & Co menjadi PT. Remilling dan usaha dagang Theam Hap & Co disingkat menjadi PT. Theam Hap & Co. Tanggal 17 Juli 1965 diadakan perubahan nama perusahaan menjadi PT. Remilling dan usaha dagang Pantja Surya disingkat PT. Pantja Surya. Pada tahun 1970, keluarnya peraturan pemerintah tentang larangan export karet berbentuk selendang maka perusahaan mengadakan renovasi produksi dan export karet selendang menjadi produk dan export crumb rubber SIR 20 dan pada tahun itu juga bergabung menjadi anggota GAPKINDO sampai sekarang. Pada tahun 1978, PT. Pantja Surya dibeli oleh PT. Djambi Waras Jambi yang juga industri crumb rubber. Pada tahun 1983, Group PT. Djambi Waras Jambi dibeli oleh kelompok Group Astra (Devisi perkebunan karet).

2 Pada tahun 1993, memisahkan diri dari kelompok Astra dengan Holding Company PT. Kirana Megatara. Dengan pengambilalihan ini maka nama pabrik diubah menjadi PT. Pantja Surya, sebagai anak perusahaan dari PT. Kirana Mega Tara. Sejak saat itu, secara keseluruhan anak perusahaan ini mempunyai tiga pabrik karet yang tersebar di Sumatera Utara, yaitu Perdagangan, Padang Sidempuan dan Medan Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Pantja Surya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan karet/latex menjadi crumb rubber. Bahan baku karet pabrik ini diperoleh dari PIR (Perkebunan Inti Rakyat). Pengolahan getah karet menjadi crumb rubber dilaksanakan di pabrik yang berada di Perdagangan, Padang Sidempuan dan Medan. Karet memakai jenis Havea Brasiliensis dan mengolahnya menjadi crumb rubber. Adapun jenis crumb rubber yang diproduksi PT. Pantja Surya adalah sesuai dengan ketentuan mutu karet Indonesia atau Standard Indonesian Rubber (SIR), yaitu SIR 20. Crumb rubber SIR 20 adalah jenis karet remah dengan kadar sebagai berikut : - Kadar kotoran, maksimum 0,20 %. - Kadar abu, maksimum 1,00 %. - PO/PRI, minimum 30/50. Mengingat banyaknya produk sejenis yang menjadi saingan perusahaan, maka PT. Pantja Surya melalui bagian quality control dan pemasaran mengupayakan penjagaan dan peningkatan mutu yang ketat.

3 2.3. Lokasi perusahaan Lokasi pabrik perusahaan PT. Pantja Surya terletak di Jl. Kuala Tanjung- Perdagangan Siantar (Simalungun) dan alamat kantornya terletak di Jl. Pertahanan No. 70-A Medan Amplas. Secara keseluruhan, pabrik ini menempati luas lahan sebesar m 2. Dalam areal ini terdapat bangunan seperti Head Office, kantor Human Resources Development (HRD), kantor Processing, kantor Quality Control Department (QCD), kantor Engineering Department, kantor Safety Department, kantor AWS (Auto Work Shop), Pallette Storage, toilet, musholla, parkir, pos satpam dan laboratorium. Areal pabrik PT. Pantja Surya ini mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah timur Sebelah barat Sebelah utara Sebelah selatan : pemukimam penduduk : sungai : pemukiman penduduk : perumahan karyawan 2.4. Bahan Baku, Bahan Penolong dan Bahan Tambahan Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentase komposisi bahan yang tinggi dan merupakan bahan-bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan adalah getah karet dengan berbagai jenis kriteria antara lain : Cup lump, Slab, atau Slab lump. Ketiga jenis getah ini merupakan bahan baku yang didapat dari vendor yang berasal dari beberapa

4 daerah di sumatera utara antara lain : Rantau Parapat, Binjai, P. Sidempuan, Sibolga, dan Perdagangan. Khusus untuk SIR 20 bahan baku yang digunakan oleh PT. Pantja Surya adalah getah karet dengan kriteria getah Cup lump, Slab lump, Slab, dan Scrab Bahan tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam komposisi kecil tetapi juga mempengaruhi produk dan dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk. 1. Air Air yang digunakan dalam proses produksi adalah air yang bersih yang tidak banyak mengandung zat-zat kimia dan kotoran. Kegunaannya antara lain : - Mencuci bahan baku dari kotoran yang melekat seperti pasir, batu dan kayu. - Membuat larutan-larutan dari bahan kimia di laboratorium. - Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga. - Mencuci alat-alat yang dipakai dalam proses produksi. 2. Formic Acid (asam semut/cuka) (CH3COOH) Gunanya untuk mempercepat terjadinya penggumpalan latex. 3. Amoniak (NH3) Gunanya untuk penyegaran latex serta pengawetan latex. 4. HNS (H-NS) Gunanya untuk melembekkan/melembutkan getah latex.

5 5. Natrium Metabisulfit (Na2S2O3) Untuk memperoleh warna karet yang terang maka ditambahkan natrium metabisulfit kedalam mixing tank II pada karet Bahan penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk. 1. Plastik Berupa kemasan plastik yang digunakan untuk membungkus karet yang sudah selesai dipres dan yang ditaruh dalam pallet. Plastik yang digunakan adalah plastik kedap udara dengan tebal 0, 2 mm dan titik leleh 108 o C serta berat jenis 0,92 kg/m 2. Selanjutnya plastik tersebut dicap dengan cat dan diberi label. Setelah itu produk jadi akan dibawa ke gudang penyimpanan untuk disimpan. 2. Pallet/packing Bandela yang telah dipres dan dibungkus plastik kemudian dimasukkan ke dalam pallet. Pallet ini mempunyai jenis/type dimana tergantung permintaan dari buyer tsb. sebagian dibuat sendiri oleh perusahaan dan ada yang dipesan langsung dari Singapura dengan system sewa oleh pembeli itu sendiri. Type dari packing yang digunakan PT. Pantja Surya antara lain : Slip Tray adalah jenis packing dimana rangkanya terbuat dari logam dan tapak terbuat dari kayu jadi merupakan kombinasi antara lgam dan kayu.

6 Metal box adalah packing yang keseluruhannya terbuat dari logam aluminium dan biasanya jenis packing ini sistem sewa. Wooden Pallet adalah packing dimana bahannya terbuat dari kayu biasanya packing ini dibuat oleh pabrik sendiri 2.5. Uraian Kegiatan Produksi Proses pengolahan getah karet di PT. Pantja Surya untuk SIR 20 dilakukan di Prossesing Factory. Untuk spesifikasi karet SIR 20 yang harus dipenuhi dalam produksi dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Spesifikasi Karet SIR 20 No. Parameter Standard Indonesian Rubber (SIR) Dirt Content (% Max.) 2. Ash Content (% Max.) 3. Po ( Min.) 4. PRI (Min.) Sumber : Kantor Adm. Processing PT.Pantja Surya. 0,20 1,00 Min 30 Min 50 Untuk uraian proses produksi meliputi beberapa bagian, seperti terlihat pada Block Diagram pada Gambar 2.1 berikut :

7 Gambar 2.1. Blok Diagram Pengolahan Crum Rubber SIR 20

8 berikut ini : Untuk lebih jelas uraian proses diatas akan diterangkan pada bagian 1. Penerimaan a. Pembongkaran Truk diperiksa pada pos satpam dan meminta surat pengantar barang apabila tidak sesuai tidak diizinkan masuk, dan apabila sesuai diizinkan untuk masuk membawa bahan baku ke Bor untuk melakukan pembongkaran isi., truk menuju ke lapangan pembongkaran, di sini muatan truk dibongkar oleh pekerja dan selanjutnya disortir berdasarkan grade yang telah ditentukan perusahaan. Apabila ada bahan baku di luar ketentuan maka secara langsung dipisahkan. Selanjutnya truk mengambil dan membawa kembali bahan baku yang reject. b. Pemotongan Karet dipotong secara manual menggunakan gergaji pemotong dan secara otomatis menggunakan mesin pemotong. Memisahkan sesuai jenis kemudian diperiksa kontaminasi (Vulkanisir) dan setelah dinyatakan bersih kepala kadar akan menetapkan kadar dan apabila tidak bersih akan ditolak. c. Pengkadaran Setelah karet dipotong dan dinyatakan bersih pihak perusahaan akan melakukan pengkadaran secara visual, apabila tidak ada kesepakatan antara pihak perusahaan (pembeli) dengan penjual akan dilakukan test kadar di laboratorium.

9 d. Penimbangan Setelah kesepakatan diperoleh, maka dilakukan penimbangan terhadap karet yang akan dibeli. e. Penamaan/batch Bahan baku yang telah disortir akan diberikan pamplate nama pemilik/nasabah dari karet yang telah dibongkar. f. Pembayaran Setelah dilakukan penimbangan dan pengkadaran maka diperoleh hasil berapa kadar dan timbangan karet yang dibeli maka dilakukan pembayaran kepada nasabah pemilik karet. 2. Penumpukan Karet yang sudah dibeli akan ditumpukkan pada gudang bahan baku, menunggu untuk diproses. Bahan baku yang telah ditumpuk adalah bahan baku gabungan dari Cup lump, Slab lump dan Slab. 3. Precleaning Karet yang berada di gudang penumpukan bahan baku diangkat dengan menggunakan scoopel menuju mesin feeder breaker, pada mesin ini dilakukan proses penampungan bahan baku dari scopel dan proses pencucian karet sekaligus mentransfer bahan baku menuju breaker. Setelah bahan baku masuk pada mesin breker akan keluar menjadi potongan-potongan kecil dan

10 selanjutnya akan ditransfer menuju belt conveyor contamination dengan menggunakan screw conveyor I, pada screw conveyor I dilakukan juga proses pencucian dan penyaringan. Setelah karet berada pada belt conveyor contamination dilakukan pengambilan kotoran yang melewati penyaringan di screw conveyor I secara manual oleh operator. Kemudian bahan akan masuk kedalam turning tank untuk proses pencucian kembali dan homogenitas bahan baku sekaligus mengalirkannya menuju screw cutter. Pada screw cutter bahan akan dipotong lebih kecil kemudian ditransfer, dicuci dan disaring pada screw conveyor II menuju mixing tank I agar diperoleh homogenitas dari karet, sekaligus mengalirkannya menuju mesin hammer mill. Pada hammer mill akan dilakukan pemukulan pada bahan untuk melepaskan kotoran yang masih melekat pada karet kemudian masuk kedalam bak pencucian I. Dari bak pencucian I karet akan disedot dengan menggunakan vortex pump menuju rotary screen. Pada rotary screen akan dilakukan proses penyaringan kembali dan karet yang sudah disaring akan jatus bebas ke mixing tank II. Pada mixing tank II karet dihomogenkan kembali sekaligus mengalirkannya ke proses blending. 4. Blending Setelah bahan melalui proses preclening, maka bahan dimasukkan ke dalam mesin Creeper I melalui feeder breaker untuk digiling. Setelah itu dimasukkan ke mesin Creeper II, lalu dilanjutkan ke Creeper III, IV, V dan VI hingga menjadi lembaran dengan ketebalan tertentu di setiap Creeper. Penggilingan di mesin Creeper ditambahkan air yang berfungsi untuk

11 menghilangkan kotoran dan zat penggumpal yang masih tersisa. Selain untuk mencegah pemanasan pada mesin akibat gesekan, maka ke dalam mesin tersebut juga dimasukkan minyak jarak (castor oil/c 17 H 32 ) yang berfungsi sebagai pelumas mesin dengan dosis 1 cc kering. Untuk lebih jelas dapat kita lihat pada keterangan dibawah ini : 1. Creeper I Mesin ini menggiling hasil dari Mixing Tank II sebanyak 2x penggilingan dengan ketebalan 40 mm. 2. Creeper II Mesin ini menggiling hasil dari Creeper I sebanyak 3x penggilingan dengan ketebalan 30 mm. 3. Creeper III Mesin ini menggiling hasil dari Creeper II sebanyak 4x penggilingan dengan ketebalan 25 mm. 4. Creeper IV Mesin ini menggiling hasil dari Creeper III sebanyak 1x penggilingan dengan ketebalan 15 mm. 5. Creeper V Mesin ini menggiling hasil dari Creeper IV sebanyak 1x penggilingan dengan ketebalan 13 mm. 6. Creeper VI Mesin ini menggiling hasil dari Creeper VI sebanyak 1x penggilingan dengan ketebalan 7-8 mm.

12 Setelah dari Creper IV blanket akan digulung pada kereta sorong sampai pada batas besi pada kereta sorong. 5. Hanging Sheet Setelah dilakukan perendaman, maka lembaran karet yang sudah direndam tersebut dibawa ke kamar gantung blanket dengan menggunakan lift. Penjemuran dilakukan selama hari hingga kadar air pada lembaran tersebut berkurang hingga 68 %. Penjemuran ini dilakukan agar bandela yang dihasilkan benar benar menjadi bandela yang berkualitas, karena apabila lembaran tersebut tidak benar-benar kering akan mempengaruhi kwalitas produk tersebut misalnya bandela tersebut akan lembab dan mudah berjamur. 6. Crumbing Dari penjemuran, selanjutnya gumpalan yang sudah kecil-kecil tersebut dimasukkan ke mesin Schreder untuk diremahkan menjadi butiran-butiran. Lalu butiran-butiran tersebut dicuci sekali lagi sebelum dikeringkan. Kemudian butiran-butiran tersebut disaring dengan mesin static screen untuk memisahkan butiran dan air, ditampung dalam kotak-kotak yang ada pada trolley. Setelah itu trolley dibawa ke kotak pengering. 7. Drier Proses pengeringan dilakukan di dalam kotak pengering (dryer) dengan menghembuskan udara panas ke dalam drier dengan suhu o C

13 selama 1 2 jam. Tujuan pengeringan ini untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam butiran hingga %. Udara panas yang dihembuskan ke dalam dryer ini dihasilkan dari alat pemanas (heater) yang menggunakan blower. Setelah 1 2 jam, trolley dikeluarkan dari dalam dryer dan butiran didinginkan dengan menggunakan kipas pendingin (cooling fan) selama 5 menit hingga mencapai suhu 50 o C. Tujuan pendinginan ini untuk menghindari kelembaban setelah pembungkusan dan mencegah pertumbuhan jamur, di samping itu untuk memudahkan proses pengepakan. 8. Pressing Setelah didinginkan, selanjutnya butiran diletakkan di atas meja sortasi untuk diperiksa apakah ada karet yang mentah. Ciri-ciri karet mentah ini adalah seperti mata ikan. Jika ditemukan karet yang masih mentah tersebut, maka karet tersebut dibuang. Selanjutnya butiran akan ditimbang dengan 35 kg dan dipres dengan mesin pres tekanan 2000 Psi selama 2 menit dengan dimensi 69 x 34 x 18 cm. Tujuan pengepresan ini adalah untuk menghilangkan rongga-rongga udara di dalam blok-blok karet yang dapat merangsang pertumbuhan jamur.

14 9. Weight Setelah bandela dipress akan diperiksa unsur logam dan white spot, ini dilakukan setiap 6 bandela. Kemudian akan ditimbang seberat 35 Kg dan kemudian dibungkus. 10. Packing Setelah itu bandela karet dibungkus dengan plastik kedap udara dengan tebal 0, 2 mm dan titik leleh 108 o C serta berat jenis 0,92 kg/m 2. Selanjutnya plastik tersebut dicap dengan cat dan diberi label. Setelah itu produk jadi akan dibawa ke gudang. 11. Penggudangan Pada penggudangan produk jadi ada 3 proses antara lain: a. Penimpaan Pada penggudangan dilakukan proses penimpaan sebelum pengepakan pada pallet, proses ini menggunakan besi baja yang berbentuk segi empat sesuai ukuran pallet dengan berat 1 ton. Penimpaan ini berguna untuk meratakan permukaan bandela yang sudah tersusun dalam box pallet agar dapat dibungkus dengan rapi. Untuk mendapatkan hasil yang rata pada permukaan proses ini membutuhkan wktu 3-4 jam.

15 b. Pengepakan Setelah dilakukan penimpaan pada permukaan bandela dan didapatkan permukaan yang rata maka bandela yang sudah tersusun dalam pallet akan dibawa dengan menggunakan forklip kebagian pengepakan di dalam gudang. Pada pengepakan akan dilakukan proses pembungkusan dengan plastik pada bagian atas bandela dengan metode pembakaran menggunakan pengomporan dengan cara besi dipanaskan dan dilengketkan pada plastik sehingga menyatu dengan rapi dan tidak boleh udara masuk karena bila ada rongga udara akan mengakibatkan bandela berjamur dan tidak tahan lama. Untuk itu proses pengepakan ini harus mempunyai ketelitian yang tinggi karena ini merupakan proses terakhir untuk dipastikan produk ready stock. c. Ready Stock Proses ini adalah proses pada penggudangan menunggu untuk pengiriman. Pada proses ini setelah dilakukan semua proses dan dijamin sudah memenuhi standar dan kualitas mutu. Setelah dilakukan pengepakan dan dinyatakan bagus pallet akan dibawa ke bagian ready stock di dalam gudang sebelum jadwal pengiriman sesuai permintaan konsumen. Untuk lebih jelas tentang urutan proses produksi pengolahan crumb rubber dapat dilihat pada Flow Process Chart pada Lampiran.

16 2.6. Kapasitas Produksi Adapun produk yang dihasilkan oleh PT. Pantja Surya adalah crumb rubber dengan jenis SIR 20. Ukuran produk yang diproduksi adalah seberat 35 Kg/Bandela. Kapasitas produksi yang digunakan merupakan kapasitas optimal yang mampu diproduksi pabrik termasuk penambahan shift kerja dan waktu kerja lembur, maka kapasitas produksi PT. Pantja Surya adalah : ton/tahun Organisasi, Manajemen dan Tenaga Kerja Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan sistem yang mengatur masalah penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga diperoleh suatu bentuk kerjasama yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Kalau diperhatikan berbagai organisasi yang ada, sering dijumpai bahwa dalam bagan-bagan organisasi tersebut hanyalah merupakan diferensiasi dari tugas-tugas individual masing-masing bagian ataupun sub-bagian. Tugas individual ini dalam pelaksanaannya selalu dihubungkan dengan sistem dan prosedur yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian organisasi bukan hanya sekedar kerangka pembagian tugas melainkan seluruh perangkat beserta fungsi-fungsinya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya..

17 Organisasi juga menunjukkan koordinasi dari pada tugas dan fungsi dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi mempunyai suatu pola dasar struktur organisasi, yang relatif permanen sifatnya, tetapi kadang kal;a mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan yang dialami oleh organisasi tersebut, seperti pengganti pimpinan, perubahan tujuan organisasi dan lain-lain. Dari suidut pandang ini organisasi dapat dianggap sebagai suatu wadah di mana kegiatan manajemen dijalankan. Sebagai suatu proses, organisasi akan menimbulkan dua macam hubungan yaitu hubungan formal dan hubungan informal. 1) Hubungan formal terlihat dari tata hubungan yang berupa suatu susunan tata kerja lengkap dengan tugas dan kewajiban organisasi. 2) Hubungan informal terlihat pada tingkah laku dan tindakan masing-masing individu yang terlibat dalam organisasi tersebut. Hubungan ini menyangkut hubungan pribadi, hubungan atasan dengan bawahan dan hubungan lainnya. Berhasilnya organisasi kedua hubungan ini harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, bahkan harus diberikan perhatian yang sama besarnya. Dalam teori organisasi masih berlaku pendapat bahwa semakin berhasil kelompok pemimpin membina suatu organisasi, semakin menonjol pula hubungan yang sifatnya informal, meskipun hubungan-hubungan yang bersifat formal tidak boleh dihilangkan sama sekali. Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam satu usaha yang berpedoman pada kesepakatan dan tekat yang bulat untuk melandasi setiap usaha kerjasama. Secara umum dapat disimpulkan bahwa unsure-unsur dasar organisasi adalah adanya dua orang atau lebih, adanya maksud kerjasama, adanya

18 pengatuaran hubungan dan adanya tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian dapatlah dirumuskan definisi yang umum ini, Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian suatu tekat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari definisi di atas didapat tiga unsur yang dirasa perlu diperhatikan yaitu : 1. Organisasi bukan tujuan, tetapi hanya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan dalam melakukan tugas pokok. Oleh karena itu susunan organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan dan perkembangan tugas-tugas pokok. 2. Organisasi merupakan wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal. 3. Dalam organisasi selalu ada hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan bawahan dalam mencapai suatu tujuan yang dimaksud. Dengan adanya wewenang dari atasan terhadap suatu perintah yang harus ditaati oleh bawahan dalam menjalankan suatu misi/tugas demi tercapainya suatu tujuan yang semaksimal mungkin. Pada pembahasan ini penulis membahas organisasi yang dimaksud di sini adalah organisasi intern (internal organisasi) yang berarti pengelompokan kegiatan dalam fungsi tertentu di mana fungsi tersebut dibedakan dalam tugas kepada masing-masing departemen tertentu di perusahaan PT. Pantja Surya. Sistim jalannya lalulintas hubungan kerja di segala kegiatan departemen dapat menjadi jelas. Dengan demikian pekerjaan dapat lancar serta tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

19 Adanya struktur organisasi ini merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab di dalam segala proses persoalan secara vertical dan dapat mencerminkan hubungan (relationship) antar bagian secara horizontal. Ada beberapa macam struktur organisasi yang umum dijumpai antara lain : - Struktur Organisasi Garis. - Struktur Organisasi Fungsional. - Struktur Organisasi Panitia dan Komite. - Struktur Organisasi Staf. Dari keempat macam struktur organisasi di atas hanya satu struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan PT. Pantja Surya Perdagangan, yaitu berbentuk struktur organisasi garis dimana pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Organisasi garis berarti setiap bawahan/karyawan hanya mengenal satu atasan. Bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang serta haknya dari atasannya yang seorang itu Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pengertian dari manajeman adalah : orang-orang yang mengatur jalannya suatu roda pemerintahan organisasi demi terciptanya tujuan yang dimaksud sermaksimal mungkin. Untuk menjalankan organisasi di PT. Pantja Surya Perdagangan ini perlu adanya tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan. Manajemen suatu organisasi dibutuhkan orang-orang yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing melaksanakan tugas,

20 wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. Direktur Utama Kabag Bahan Baku Manajer Pembelian Kabag Penimbangan Kabag Administrasi Kabag Quality Control Kontrol Produksi & Laboratorium Manajer Pabrik Kabag Produksi Kepala Gudang Shift I Shift II Shift III Raw material SIR 20 material Kabag Teknik PowerHouse Elektrik Workshop & Maaintenance Safety & Security Manajer Kantor Kabag HRD Kabag Adm & Keuangan Humas Administrasi & EDP Kasir Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Pantja Surya

21 Adapun tugas dan wewenang dari seluruh staf yang ada dalam PT. Pantja Surya adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama (Directur) Tugas dan wewenang antara lain : a. Memimpin rapat manajemen dan rapat kerja b. Meninjau kontrak pelanggan. c. Menilai dan mengevaluasi lapangan kerja, produksi, administrasi, teknik dan personalia. d. Menandatangani seluruh surat keluar. e. Memberi deposisi pada seluruh surat masuk, baik internal maupun eksternal. f. Menjamin bahwa persyaratan manajemen lingkungan ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan persyaratan sistem manajemen lingkungan ISO g. Menentukan tujuan dan sasaran berdasarkan kebijaksanaan lingkungan dan mengkomunikasikan ke seluruh fungsi/bagian. 2. Manajer Pembelian (Purchase) Bertanggung jawab kepada Direktur (Directur). Tugas dan wewenang antara lain: a. Menandatangani bon pembelian bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. b. Menandatangani Jurnal Keluar Masuk Barang (FM-15-02/07).

22 c. Menandatangani dan membuat laporan khusus pembelian bahan baku untuk proses produksi. 3. Kepala bagian Penyediaan Bahan Baku (Dry Rubber Content) Bertanggung jawab kepada manajer pembelian (Purchase). Tugas dan wewenang antara lain : a. Membantu membuat rencana jangka panjang (anggaran belanja) dan jangka pendek produksi. b. Menyelenggarakan administrasi laporan pekerjaan dan harga pokok Dry Rubber. c. Mengendalikan semua aktivitas termasuk penggunaan semua bahan processing. d. Mengevaluasi aspek penting lingkungan dan produksi. e. Membantu manajer dalam mengevaluasi dan menganalisa hasil pekerjaan di bidang proses produksi Dry Rubber. f. Menjamin pelaksanaan komunikasi prosedur dan instruksi kerja sampai kepada bawahannya. 4. Kepala bagian Penimbangan (Weighing) Bertanggung jawab kepada manajer pembelian (Purchase). Tugas dan wewenang antara lain: a. menghitung berat bahan Dry Rubber yang akan diproduksi. b. Menandatangani Surat Pengantar Barang (SPB). c. Menandatangani Jadwal Tugas Jaga Barang (JTJB).

23 d. Menandatangani lembar asistensi barang. e. Menandatangani rekapitulasi hasil kerja (PB-10). f. Menandatangani dan membuat laporan khusus. 5. Manajer Pabrik (Factory) Bertanggung jawab kepada Direktur Utama (Directur) Tugas dan wewenang antara lain: a. Menentukan tujuan dan kebijaksanaan yang akan menjadi pedoman melakukan pekerjaan. b. Melimpahkan wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing departemen. c. Menetapkan jabatan Kabag. d. Membentuk panitia-panitia dalam mengendalikan setiap masing-masing kegiatan departemen. e. Mengadakan sistem, prosedur, metode dan pereintah. f. Mengadakan pertemuan di depan forum dalam meeting dengan staf-staf yang terkait antar departemen dalam membahas dan mengatasi masalahmasalah yang timbul dalam aktifitas proses produksi. 6. Kepala bagian Pengendalian Mutu (Quality Control) Bertanggung jawab kepada manajer pabrik (Factory). Tugas dan wewenang antara lain : a. Menjalankan tugas yang direncanakan oleh Factory Head.

24 b. Bekerjasama dengan Factory Head dan asisten processing dalam membuat rencana produksi. c. Melakukan penelitian dan pengembangan untuk membuat produk baru. d. Mengendalikan dan mengawasi penggunaan bahan kimia, bahan baku dan bahan pembantu serta meneliti hasilnya di Chemical Lab, dan Effluent Treatment. 7. Kontrol Produksi dan Laboratorium (Production Control) Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Pengendalian Mutu (Quality Control). Tugas dan wewenang antara lain: a. Membuat laporan kondisi dari tiap-tiap personil yang ada di Chemical Lab dan Effluent Treatment. b. Mengendalikan dan mengawasi kebersihan di Chemical Lab, dan Effluent Treatment. c. Mengendalikan dan mengawasi perlengkapan dan keamanan kerja di Chemical Lab dan Effluent Treatmendt. d. Menjamin kebersihan lingkungan di area kerja. e. Mengendalikan dan mengawasi penggunaan peralatan K 3 8. Kepala bagian Produksi (Production) Bertanggung jawab kepada manajer pabrik (Factory). Tugas dan wewenang antara lain:

25 a. Menjamin bahwa kebijakan mutu produksi dapat dimengerti, dipelihara dan diterapkan pada semua personil bagian produksi. b. Menjamin bahwa kegiatan yang dilakukan pada bagian produksi sesuai prosedur, instruksi kerja dan hasilnya dicatat dan di dokumentasikan. c. Meninjau dan memeriksa rencana hasil-hasil kegiatan produksi yang ada. d. Membuat laporan bulanan pemakaian sumber daya alam (air, minyak, solar dan listrik) untuk produksi. 9. Kepala bagian Gudang (Ware House) Bertanggung jawab kepada manejer pabrik (Factory). Tugas dan wewenang antara lain: a. Meninjau dan memeriksa rencana dan hasil kegiatan Maintenance seperti: - Jadwal Preventive maintance - Jadwal Mayor Maintenance - Lembar Preventive Mayor Maaintenace - Laporan Maintenance b. Bertaanggung jawab terhadap penggunaan spare part dan mencatatnnya dalam kartu penggunaan onderdil untuk mesin produksi. c. Meninjau dan memeriksa prosedur Preventive Maintenance, Emergency Maintenance dan kalibrasi peralatan. 10. Kepala bagian Teknik (Technical) Bertanggung jawab kepada manejer pabrik (Factory). Tugas dan wewenang antara lain :

26 a. Memelihara semua dokumen yang ada di bagian proses produksi, seperti catatan mutu, spesifikasi teknik, instruksi kerja dan prosedur kerja. b. Mengawasi bagian pengolahan : - Bagian komponen peralatan - Bagian processing line - Water treatment c. Melakukan tindakan koreksi dan preventif terhadap ketidaksesuian temuan audit pada Audit Mutu Internal. d. Membuat permintaan kebutuhan peralatan K Manajer Kantor (Office) Bertanggunga jawab kepada Direktur Produksi (Directur). Tugas dan wewenang antara lain : a. Mengurus penerimaan, penempatan dan pemindahan karyawan termasuk pemindahan dan pemulangan tenaga kerja antar daerah (AKAD). b. Mengevaluasi laporan harian dan laporan bulanan. c. Mambuat pemarataan kebutuhan peralatan K 3. d. Mengurus perizinan yang diperlukan dari instalasi terkait Depnaker dan Dinas Tenaga Kerja. 12. Kepala bagian Personalia (Human Resources Development) Bertanggung jawab kepada manajer Kantor (Office). Tugas dan wewenang antara lain : a. Menangani bagian Humas dan Personalia.

27 b. Menginventaris dan mengawasi pengaturan cuti karyawan sesuai dengan waktunya. c. Mengawasi pelaksanaan PHK agar sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. d. Menguurus asuransi karyawan. e. Membuat laporan manajeman bidang tenaga kerja. 13. Kepala bagian Administrasi dan Keuangan (Administration and Financial) Bertanggung jawab kepada manejer Kantor (Office). Tugas dan wewenang antara lain : a. Membuat cacatan administrasi peralatan dan proses produksi. b. Membuat permintaan kebutuhan peralatan K 3. c. Memelihara semua dokumen proses produksi yang ada. d. Menandatangani check sheet dan form form yang sesuai dengan prosedur yang ada. 14. Administrasi (Administration) Bertanggung jawab terhadap Kepala bagian Administrasi dan Keuangan (Administration and Financial). Tugas dan wewenang antara lain : a. Memelihara semua dokumen yang ada dibagian proses produksi, seperti catatan mutu, spesifikasi teknik, instruksi kerja dan prosedur. b. Memelihara buku asisten.

28 c. Mengindenntifikasi kebutuhan training untuk supervisor. d. Mamariksa dan menyerahkan daftar lembur. 15. Kasir (Cashier) Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Admistrasi dan Keuangan (Administration and Financial). Tugas dan wewenang antara lain : a. Mencatat semua pembelian barang untuk proses produksi. b. Memeriksa buku kasir. c. Menjalankan tugas yang direncanakan oleh bagian Administration & Financial Jumlah Tenaga kerja dan Jam Kerja Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan untuk menjalankan dan mengendalikan kegiatan guna pencapaian tujuan perusahaan. Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat diperoleh melalui proses rekrutmen (fungsi penarikan tenaga kerja). Kegiatan utama fungsi penarikan tenaga kerja adalah penyusunan program penerimaan tenaga kerja, seleksi dan penempatan. Dengan adanya program rekrutmen ini diharapkan dapat memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kegiatan penerimaan dan penempatan tenaga kerja pada PT. Pantja Surya diatur sendiri oleh pihak perusahaan dengan terlebih dahulu melihat situasi kegiatan yang ada apakah perusahaan memerlukan

29 karyawan atau tidak. Hal ini perlu diperhitungkan mengingat prinsip efektifitas dan efisiensi yang diterapkan perusahaan. Tenaga kerja lokal adalah tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan skill masing-masing tenaga kerja, seperti Manajer, Mandor, Analis, Assistant dan Karyawan (baik lapangan maupun kantor). Jumlah tenaga kerja pada PT. Pantja Surya sampai saat ini berjumlah 115 orang. Tenaga kerja dikelompokkan berdasarkan tenaga harian dan bulanan (tetap) serta tenaga kerja kelompok staf dan pegawai. Perincian tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan 2.3 berikut. Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja Kelompok Tenaga Harian dan Bulanan No. Bagian Harian (Orang) Bulanan (Orang) Direktur Kepala Departemen/Wakil Departemen Kantor Hrd/adm keu/umum Departemen Pembelian Kadar/krani timbang/timbor Departemen Pabrik Qc/Lab?Kontrol Produksi Prod sifht A/Ka. Prod Prod Shift B Prod Shift C Prod Milling I Prod Milling II Serba serbi Teknik Gudang Satpam Total Sumber : Kantor HRD PT. Pantja Surya

30 Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja Kelompok Tenaga Staf dan Pegawai No. Tenaga Kerja Jumlah (Orang) Staf Pegawai Total 57 Sumber : Kantor HRD PT. Pantja Surya Jam Kerja Salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk memelihara ketertiban dan disiplin kerja adalah mengeluarkan tata tertib/peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan perusahaan, termasuk dalam penetapan jam kerja. Ketentuan jam kerja di PT. Pantja Surya, diatur menurut aturan Shift. Jumlah jam kerja adalah 40 jam 1 minggu, dimana hari kerja dalam 1 minggu adalah 6 hari kecuali hari libur dan hari besar. Jadwal kerja dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Non shift, ini berlaku untuk karyawan bagian umum dan administrasi. Dimana jam kerja : Senin-Jum at, pukul (istirahat pukul ) Sabtu, pukul Shift, ini berlaku untuk bagian produksi. Ini dibagi dalam 3 shift produksi crumb dan 2 shift untuk produksi milling yakni : - Shift I : pukul Shift II : pukul Shift III : pukul

31 Dimana setiap shift dihitung 8 jam kerja normal, 1 jam lembur dan ½ jam istirahat. Pengaturan pembagian kelompok dan giliran shift ditetapkan oleh kepala bagian masing-masing. Pertukaran shift diadakan 1 minggu 1 kali. Untuk istirahat diatur secara bergiliran oleh mandor dari masing-masing shift. Hal ini dilakukan karena proses produksi berjalan terus, apabila keadaan mendesak dan memerlukan jam kerja yang melebihi jam kerja normal maka perusahaan mengadakan waktu kerja lembur. Ini dilakukan bila terjadi order yang belum dipenuhi dan memenuhi target produksi, perusahaan akan memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja lembur tersebut Sistem Pengupahan PT. Pantja Surya memberikan kompensasi dan jaminan sosial kepada semua pekerja yang berdasarkan status karyawan dalam perusahaan yaitu : a. Monthly Paid, merupakan tenaga kerja yang diangkat menjadi karyawan tetap melalui prosedur pengangkatan dan menerima gaji bulanan. b. Daily Paid, merupakan tenaga kerja yang dipekerjakan dan dibayar secara harian tanpa melalui prosedur pengangkatan sebagai karyawan tetap. Upah diberikan sesuai dengan hasil kerjanya dan dibayar setiap 2 (dua) minggu. Selain imbalan resmi, perusahaan juga memberikan fasilitas lain berupa kompensasi tambahan yang diperoleh setiap karyawan. Fasilitas tersebut berupa : a. Perumahan, Karyawan yang diberi perumahan adalah karyawan khusus bekerja dibagian produksi, teknik / bengkel dan bagian lain yang dianggap layak.

32 b. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan. c. Insentif produksi, yaitu bonus kepada karyawan bila memenuhi target produksi yang ditetapkan perusahaan. d. Tunjangan jabatan, merupakan pelengkap gaji pokok mengingat adanya pekerjaan yang memegang tanggung jawab serta tuntutan khusus. Tunjangan ini biasanya diberikan untuk jabatan tingkat manajer. e. Tunjangan Hari Raya (THR). f. Uang transport, hanya diberikan bagi karyawan tetap sebagai tambahan untuk melancarkan produktivitas karyawan. Besarnya uang transport disesuaikan dengan kedudukan karyawan dalam perusahaan. Disamping imbalan yang diterima oleh karyawan seperti yang diuraikan diatas, perusahaan juga melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya seperti : 1. Diikutsertakan dalam keanggotaan Astek. 2. Jaminan hari tua atau uang pensiun. 3. Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan ini dilakukan dengan cara pemberian sumbangan yang diberikan oleh perusahaan. Jaminan kecelakaan kerja ini diberikan apabila tenaga kerja tersebut mengalami kecelakaan dalam tugasnya. 4. Beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi. 5. Apabila karyawan meninggal setelah berdinas selama 10 tahun, maka diberikan tunjangan janda dan yang yang berdinas dibawah 10 tahun diberikan tunjangan sebesar 2 bulan gaji dan tunjangan kemalangan dari Astek.

33 II Karyawan yang telah berdinas selama 25 tahun diberikan gaji insentif sebesar 2 bulan gaji. 7. Cuti Untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan selama bekerja, perusahaan memberikan cuti bagi karyawan. Lamanya cuti yang diberikan adalah 12 (dua belas) hari kerja setiap tahun. Karyawan diwajibkan mengambil cuti dan apabila tidak diambil setelah lewat tahunnya, maka cuti dianggap habis..

Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan. 10 Pisau duduk. Gear Box no : 5 Zn 280. Ratio : 1 : 20. : Spc 400x4 & Spc 400x4

Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan. 10 Pisau duduk. Gear Box no : 5 Zn 280. Ratio : 1 : 20. : Spc 400x4 & Spc 400x4 Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan 1. Breaker Tahun Operasi : 1994 Produksi Spesifikasi : Lokal : 11 pisau putar 10 Pisau duduk Elektro Motor Putaran mesin : 140 Amp : 100 HP : 1460 RPM Cos

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. periode ini. Beberapa bukti maupun catatan telah memperkuat bahwa karet alam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. periode ini. Beberapa bukti maupun catatan telah memperkuat bahwa karet alam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Karet Alam Karet alam pertama kali ditemukan oleh Christopher Columbus pada tahun 1493 ketika melihat seorang anak penduduk asli pulau Haiti sedang bermain bola berwarna

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 di hadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan akte No. 97/HB/1/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 dihadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan Akte No.97/HB/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT.Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan karet. Hasil perkebunan berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik dan keistimewaan dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari kemampuan produk atau jasa untuk memuaskan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. SOCFINDO dialihkan di bawah pengawasan

Lebih terperinci

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Y\A. Sejarah Berdirinya Perusahaan P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri berbentuk Firma (Fa) yang bemama Fa. Cakrawala, yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY PEKANBARU. PT. Riau Crumb Rubber Factory (RICRY) merupakan Perusahaan Modal

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY PEKANBARU. PT. Riau Crumb Rubber Factory (RICRY) merupakan Perusahaan Modal BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY PEKANBARU A. Sejarah PT. Riau Crumb Rubber Factory PT. Riau Crumb Rubber Factory (RICRY) merupakan Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab CV. Mitra Lestari Plastik 1. Komisaris Adapun tugas Komisaris adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan pertanggung jawaban

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 LAMPIRAN I Stasiun Kerja I II Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 1 Usaha Average D 0,00 Kondisi Kerja Average D 0,00 0,00

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT.

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT. LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabaatan, dapat diketahui dari struktur organisasi. Dimana dalam struktur digambarkan hubungan antara atasan dan bawahan,

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut :

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut : BAB III PROSES PRODUKSI III.1 Pengolahan Crumb Rubber Flow process pabrik pengolahan Crumb Rubber Gunung Para kapasitas 30.000 kg kering per hari adalah sebagai berikut : III.1.1. Penerimaan coumpound

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung Sukarami No.63, Pekanbaru, Riau. Perusahaan PT. Riau Crumb Rubber Factory

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Batanghari Tebing Pratama adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengolahan bokar (bahan olahan karet) menjadi karet remah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Tunas Megah pada awalnya didirikan oleh perusahaan asing yang berdomisili di Singapura (Asysmec, Co.). PT. Putra Tunas Megah didirikan

Lebih terperinci

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Nama perusahaan ini adalah PT. Bintang Persada Satelit.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Sunan Rubber berdiri pada tahun 1949 dengan nama NV Sunan Rubber Handel Matchapply (NV Sunan Rubber Trading Company Limited). Pada awal pendiriannya,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. fisika dan daya tahan karet dipakai untuk produksi-produksi pabrik yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. fisika dan daya tahan karet dipakai untuk produksi-produksi pabrik yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karet Alam Karet alam adalah komoditi homogen yang cukup baik. Karet mempunyai daya lentur yang sangat tinggi, kekuatan tarik dan dapat dibentuk dengan panas yang rendah, daya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 144 VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Batang Serangan dibuka pada tahun 1910 yang dikelola oleh pemerintahan Belanda dengan nama perusahaan NV.BDM (Breningde Deli Maatscappinjen).

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Garuda Mas Perkasa berdiri pada tahun 1984. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang karet, yaitu dalam pembuatan sandal

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. atas Karunia-Nya penulis dapat menyusun Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL)

KATA PENGANTAR. atas Karunia-Nya penulis dapat menyusun Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Karunia-Nya penulis dapat menyusun Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini hingga selesai. Laporan ini dapat disusun

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

VI. KEBUTUHAN INVESTASI

VI. KEBUTUHAN INVESTASI VI. KEBUTUHAN INVESTASI Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan komoditi karet ke depan mencakup kebutuhan biaya di on-farm dan off-farm. Untuk kebutuhan biaya di on-farm, khususnya peremajaan tanaman

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah

IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Kabupaten Lampung Selatan adalah pabrik pengolahan karet remah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bukit Emas Dharma Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 4 april

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UKM Gunung Jati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan paving block dan Riol. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980an oleh bapak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II.1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan pendirian NV Medannsche Machinen Fabriek (MMF) oleh pengusaha Belanda. Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain dan Konstruksi, Mekanikal, Sipil dan Elektrikal

Lebih terperinci

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-31 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT XYZ merupakan perusahaan yang menghasilkan produk tepung tapioka. Perusahaan ini berlokasi di salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ. PT. Bintang Persada Satelit

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industrty adalah sebuah perusahaan yang memproduksi karet compound untuk ban vulkanisir dengan sistem masak panas,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Adapun alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB 3 METODE PENELITIAN. Adapun alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 30 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Adapun alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Beaker glass 250 ml Blender Cawan platina Gelas ukur 200 ml Gunting Kertas saring

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk yang berkembang pesat dewasa ini. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai Satun di Kota Dumai 1. Keripik Cabe Bintang Usaha industri keripik cabe rumahan di Kelurahan Purnama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci