Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013"

Transkripsi

1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Penghasilan Netto sebesar Rp ,00 yang terdiri dari : 1. Penghasilan Diluar Usaha (lain-lain) Rp ,00 a. - Penyesuaian Fiskal Positif Lainnya (Rp ,00) b. - Penyesuaian Fiskal Negatif Rp ,00 2. Penyesuaian Fiskal (Rp ,00) Jumlah Rp ,00 Koreksi Penghasilan Netto sebesar Rp ,00 Koreksi Penghasilan Dari Luar Usaha (Lain-lain) sebesar Rp ,00 Menurut Terbanding: bahwa sampai dengan laporan penelitian keberatan dibuat, Terbanding belum memperoleh data yang dimaksud sehingga koreksi Terbanding dipertahankan seluruhnya, Terbanding telah mengirimkan hasil penelitian keberatan kepada Pemohon Banding sekaligus mengundang Pemohon Banding untuk melaksanakan pembahasan akhir hasil penelitian melalui Surat Pemberitahuan Untuk Hadir Nomor S-1164/WPJ.04/2011 tanggal 30 Mei 2011, sampai dengan laporan penelitian keberatan dibuat, Pemohon Banding tidak memberikan tanggapan secara tertulis dan sekaligus tidak menghadiri pembahasan akhir yang telah dijadwalkan, sehingga Terbanding membuat Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak/Pemohon Banding dan Tidak Memberikan Keterangan Tertulis Nomor BA-130/WPJ.04/2011 tanggal 21 Juni 2011; Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding telah menyerahkan dan meminjamkan dokumen dan data, pada saat pemeriksaan maupun dalam keberatan, yang membuktikan dan mendukung bahwa transaksi-transaksi yang dikoreksi oleh pemeriksa tersebut di atas bukanlah merupakan penghasilan dan atau penghasilan yang terutang Pajak Penghasilan, berdasarkan dokumen dan data tersebut tampak jelas bahwa transaksi yang diduga Terbanding sebagai penghasilan sebenarnya adalah transaksi pelunasan pinjaman, pemindahan buku antar bank dan penghasilan yang bukan merupakan obyek Pajak Penghasilan, bukti-bukti dokumen dan data yang telah disampaikan Pemohon Banding adalah berupa: Rekening Koran, Buku Besar, Perjanjian Pinjaman, Rekapitulasi Utang, Laporan Keuangan Audit, dan lain sebagainya, bukti-bukti bahwa Pemohon Banding telah meminjamkan dokumen terkait transaksi yang disengketakan tersebut disampaikan dalam lampiran surat tanggapan ini, yaitu: Bukti Peminjaman Dokumen pada saat pemeriksaan (Lampiran 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4) dan Bukti Peminjaman pada saat keberatan (Lampiran 2); Menurut Majelis : bahwa Koreksi Terbanding atas Penghasilan dari Luar Usaha sebesar Rp ,00 adalah berdasarkan pengujian arus uang, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding beralasan bahwa uang masuk sebesar Rp ,00 tersebut merupakan pelunasan pinjaman, pencairan deposito, bunga wesel, pemindahan buku dan dividen. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2008, diketahui bahwa kegiatan usaha Pemohon Banding adalah sebagai perusahaan Holding.

2 bahwa berdasarkan pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2008 diketahui bahwa periode pembukuan Pemohon Banding adalah 1 Juli 2008 s.d. 30 Juni bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen Lampiran V SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2008, diketahui perincian pemegang saham dan pembagian dividen tahun 2008 adalah sebagai No Nama Pemegang Saham NPWP Jumlah Modal Disetor (Rp) Dividen (Rp) 1 PT. XYZg PT. ABC Inkopabri Inkopad bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2008, diketahui bahwa Pemohon Banding mempunyai penyertaan modal sebesar Rp ekuivalen dengan 99% di PT. ZZZdan piutang ke PT. XXX sebesar Rp bahwa Terbanding dan Pemohon Banding telah mengadakan uji bukti di persidangan terhadap dokumen-dokumen berupa: 1. GL Bank CA-BCA Plaza Central JKT-INA-IDR, 2. GL Bank Niaga CA-Niaga Graha Niaga-JKT-INA-IDR, 3. Rekening Koran Bank Niaga, 4. Rekening Koran Bank BCA, 5. Matrik hubungan Pemohon dengan PT. ABC, 6. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan an Pemohon Tahun Pajak 2008, 7. GL Loan to PT. XXX, 8. Rekening Koran PT. XXX, 9. Surat Pengakuan Hutang 10. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan PT. XXX 11. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan PT. XYZg, 12. Perhitungan biaya bunga wesel tagih dan Pajak Penghasilan, 13. Akte Sirkuler Pembagian Dividen, 14. Audit Report Pemohon, 15. Rekening Koran Bank CIMB Niaga PT. ZZZ. bahwa hasil uji bukti Terbanding dan Pemohon Banding Majelis adalah sebagai dan pendapat A. Pelunasan Pinjaman dari PT. ABC sebesar Rp ,00; bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran BCA dan CIMB Niaga, GL, dan SPT Tahunan PPh Badan. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang keluar melalui rekening BCA sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember 2008 dan arus uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan ada pengeluaran sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember 2008 dan penerimaan sebesar Rp ,00 pada tanggal 23 Desember 2008.

3 bahwa tidak ada bukti perjanjian pinjaman berkaitan dengan transaksi tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai bahwa uang sebesar Rp dipinjamkan kepada ASM tanggal 22 Desember 2008 melalui CA-BCA Plaza Central-Jkt-Ina-Idr; dikembalikan tanggal 23 Desember 2008 melalui Bank Niaga CA-Niaga Graha Niaga - Jkt- Ina-IDR. berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen Lampiran SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2008, diketahui bahwa PT. ABC merupakan salah satu pemegang saham di Pemohon Banding dengan jumlah Modal disetor sebesar Rp atau sebesar 30% dari seluruh jumlah modal disetor perusahaan yaitu Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen rekening Koran Bank BCA dan slip setoran Bank BCA diketahui pada tanggal 22 Des 2008 terdapat transfer uang keluar dari Pemohon Banding melalui Bank BCA ke PT. ABC account sebesar Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan majelis atas dokumen rekening Koran Bank CIMB Niaga No: , diketahui bahwa pada tanggal 22 Desember 2008 terdapat transaksi pemindahbukuan sebesar Rp dari account nomor: ke yang dijelaskan Pemohon Banding sebagai transaksi pelunasan dari PT ASM atas piutang Pemohon Banding. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen G/L Account No: CA-BCA Plaza Sentral-JKT-INA-IDR dan No CA-Niaga Graha Niaga-JKT-INA-IDR, diketahui pada tgl 22 Des 2008 terdapat pencatatan berupa pemberian pinjaman kepada PT ASM sebesar Rp , kemudian pada tanggal 23 Desember 2008 terdapat pencatatan Pelunasan Pinjaman Dari PT ASM sebesar Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, tidak terdapat dokumen perjanjian hutang piutang antara Pemohon Banding dengan PT. ABC. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding atas penghasilan netto dari luar usaha yang didalilkan berdasarkan pelunasan/penerimaan uang dari PT. ABC sebesar Rp , dalam persidangan dapat dibuktikan bahwa arus uang tersebut merupakan pembayaran pinjaman. Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tidak dapat dipertahankan. B. Pelunasan Pinjaman dari PT. ADF sebesar Rp ,00

4 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran BCA dan Bank CIMB Niaga, GL, dan SPT Tahunan PPh Badan. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang keluar melalui rekening BCA sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember 2008 dan arus uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan ada pengeluaran sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember bahwa tidak ada bukti perjanjian pinjaman berkaitan dengan transaksi tersebut menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai bahwa dana tersebut dipinjamkan sebesar Rp ,- tanggal 22 Desember 2008 dalam bentuk Wesel melalui CA-BCA Plaza Central-JKT- INA-IDR; dikembalikan sebesar Rp ,- tanggal 23 Desember 2008 melalui CA - Niaga Graha Niaga - JKT-INA-IDR. berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen berupa Slip Setoran Bank BCA tgl 22 Desember 2008, diketahui bahwa pada tanggal 22 Des 2008 Pemohon Banding melakukan setoran uang melalui Bank BCA kepada PT. ADF sebesar Rp ,00 dengan nomor account bank , kemudian pada tanggal yang sama diketahui terdapat transaksi pemindahbukuan di rekening Bank Niaga Pemohon Banding sebesar Rp dari acount nomor: ke bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen G/L Account No: CA-BCA Plaza Sentral-JKT-INA-IDR dan No CA-Niaga Graha Niaga-JKT-INA-IDR, pada tgl 22 Des 2008 terdapat pencatatan di pembukuan GL berupa pemberian pinjaman kepada GPI sebesar Rp dengan uraian beri Wesel GPI, kemudian pada tanggal 23 Desember 2008 terdapat pencatatan berupa Pelunasan Pinjaman Dari GPI sebesar Rp bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa dalam persidangan terbukti bahwa arus uang masuk adalah merupakan pelunasan pinjaman dari PT. ADF. Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tidak dapat dipertahankan. C. Pelunasan Pinjaman dari PT. XYZg sebesar Rp ,00

5 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran BCA dan Bank CIMB Niaga, GL, dan SPT Tahunan PPh Badan. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang keluar melalui rekening BCA sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember 2008 dan arus uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 24 Desember bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan ada pengeluaran sebesar Rp ,00 pada tanggal 22 Desember 2008 dan penerimaan sebesar Rp ,00 pada tanggal 24 Desember bahwa tidak ada bukti perjanjian pinjaman berkaitan dengan transaksi tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan (SUB hal 4-5). sebagai bahwa dipinjamkan dana sebesar Rp ,- tanggal 22 Desember 2008 melalui CA-BCA Plaza Central-JKT-INA-IDR; dikembalikan sebesar Rp ,- tanggal 23 Desember 2008 melalui CA - Niaga Graha Niaga - JKT-INA-IDR. berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen berupa Slip Setoran Bank BCA tgl 22 Desember 2008 dan rekening koran Bank BCA diketahui bahwa pada tanggal 22 Des 2008 Pemohon Banding melakukan setoran uang melalui Bank BCA kepada PT. XYZg dengan nomor account bank sebesar Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas Rekening Koran Bank Niaga,diketahui terdapat transaksi pemindahbukuan pada tanggal 24 Desember 2008 sebesar Rp dengan uraian transaksi Pemindahbukuan dari account Nomor: ke bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen G/L Account No: CA-BCA Plaza Sentral-JKT-INA-IDR dan No CA-Niaga Graha Niaga-JKT-INA-IDR, pada tgl 22 Des 2008 terdapat pencatatan di GL berupa pemberian pinjaman kepada PT MGG sebesar Rp , kemudian pada tanggal 24 Desember 2008 terdapat pencatatan berupa Pelunasan Pinjaman Dari PT MGG sebesar Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen Lampiran SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2008, PT. XYZg merupakan salah satu pemegang saham di Pemohon Banding dengan jumlah modal disetor Rp ekuivalen dengan 30%. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, tidak terdapat dokumen perjanjian hutang piutang antara Pemohon Banding dengan PT. XYZg.

6 bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa dalam persidangan terbukti bahwa arus uang masuk adalah merupakan pelunasan pinjaman dari PT. XYZg. Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tidak dapat dipertahankan. D. Pindah Buku BCA sebesar Rp ,00 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran BCA dan Bank Niaga serta GL Bank. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang keluar melalui rekening BCA sebesar Rp ,00 pada tanggal 26 Desember 2008 dan arus uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 26 Desember bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan ada pengeluaran sebesar Rp ,00 pada tanggal 26 Desember 2008 (keterangan : Pindah Buku - Niaga) dan penerimaan sebesar Rp ,00 pada tanggal 26 Desember 2008 (keterangan : Pindah Buku - BCA). bahwa tidak ada bukti pendukung lainnya berkaitan dengan transaksi pindah buku tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa rekening koran sumber (lawan transaksi), penjelasan tertulis atas transaksi tersebut dan bukti pendukung lainnya sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai bahwa dipindahbukukan dana sebesar Rp ,- pada tanggal 26 Desember 2008 dari ca-bca Plaza central-jkt-ina-idr ke CA - Niaga Graha Niaga - JKT -INA - IDR yang diterima pada tanggal 26 Desember 2012 RTGS. berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen berupa Slip Setoran Bank BCA, diketahui bahwa pada tanggal 26 Des 2008 Pemohon Banding melakukan penyetoran uang melalui Bank BCA ke Rekening Pemohon Banding sendiri di Bank Niaga sebesar Rp , hal ini diperkuat dengan bukti rekening Koran bank niaga, pada tanggal yang sama terdapat uang masuk ke rekening Bank Niaga Pemohon Banding sebesar Rp dengan uraian transaksi: transfer masuk Incoming RTGS CENA/DJA/Pemohon Cab Graha Niaga. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen G/L Account No: CA-BCA Plaza Sentral-JKT-INA-IDR dan No CA-Niaga Graha Niaga-JKT-INA-IDR, pada tgl 26 Des 2008 terdapat pencatatan di GL berupa Pemindahbukuan Bank Niaga sebesar Rp , kemudian

7 pada tanggal yang sama terdapat pencatatan berupa Pemindahbukuan-Bank BCA sebesar Rp bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa dalam persidangan terbukti bahwa arus uang masuk adalah merupakan transaksi pemindahbukuan antar rekening Pemohon Banding. Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tidak dapat dipertahankan. E. Pelunasan Pinjaman dari PT. XXX sebesar Rp ,00 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran Bank CIMB Niaga, Surat Pengakuan Hutang dan SPT Tahunan PPh Badan. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada arus uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 13 Januari bahwa berdasarkan bukti Surat Pengakuan Hutang tanggal 13 Januari 2009 disebutkan bahwa : bahwa "Pihak Kedua (PT. XXX) mengaku telah berhutang kepada Pihak Pertama (Pemohon Banding) pada tanggal 13 Januari 2009 sebesar Rp ,00 dan Pihak Pertama membenarkan pengakuan dari Pihak Kedua tersebut." bahwa bukti Surat Pengakuan Hutang tanggal 13 Januari 2009 tersebut tidak menjelaskan apapun terkait dengan transaksi yang menurut Pemohon Banding merupakan transaksi pelunasan pinjaman sebesar Rp ,00, karena dari bukti tersebut justru menunjukkan bahwa pada tanggal 13 Januari 2009 PT. XXX mengaku berhutang kepada Pemohon Banding sebesar Rp ,00 dan Pemohon Banding membenarkan pengakuan tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai berikut : bahwa dana dipinjamkan tanggal 23 Oktober 2008 melalui CA - Niaga Graha Niaga - JKT -INA - IDR sebesar Rp ,- ; dikembalikan tanggal 13 Januari 2009 melalui CA - Niaga Graha Niaga - JKT -INA - IDR sebesar Rp ,00. disampaikan Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan, diketahui hal-hal sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen G/L Account No: CA-NIAGA GRAHA NIAGA-JKT-INA-IDR dan G/L Account No: LOAN TO PT. XXX, diketahui terdapat 2 (dua) kali pencatatan di GL pemberian pinjaman (Wesel-BGR) kepada PT. XXX yaitu pada tgl 23 Okt 2008 sebesar Rp dan pada tanggal 22 April 2009 sebesar Rp

8 , sehingga saldo piutang per 22 April 2009 kepada PT. XXX sebesar Rp bahwa pada tanggal 13 Januari 2009 PT. XXX melakukan Pelunasan Pinjaman sebesar Rp , dibuktikan dengan dokumen Rekening Koran Bank Niaga No: (PT. XXX), berupa transaksi pemindahbukuan dari PT. XXX ke rekening Bank Niaga Pemohon Banding ( ) sebesar Rp pada tanggal 13 Januari bahwa dengan demikian saldo piutang kepada PT. XXX per 22 April 2009 adalah Rp Nilai saldo piutang ini sama dengan nilai saldo piutang yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2008 Pemohon Banding, yang dicatat sebagai Piutang Wesel per 30 Juni 2009 sebesar Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2008 atas nama PT. XXX, dengan periode pembukuan 1 Juli 2008 s.d 30 Juni 2009, diketahui bahwa PT. XXX melaporkan adanya hutang per 30 Juni 2009 kepada Pemohon Banding sebesar Rp , sama dengan nilai piutang Pemohon Banding kepada PT. XXX. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen Perjanjian Hutang Piutang tanggal 13 Januari 2009,diketahui: - bahwa PT. XXX mengaku telah berhutang kepada Pemohon Banding pada tanggal 13 Januari 2009 sebesar Rp , - bahwa kedua belah pihak sepakat dan setuju menambah pinjaman uang setinggi-tingginya sebesar Rp terhitung mulai tanggal 13 Januari 2009, - bahwa jangka waktu peminjaman tersebut terhitung sejak tanggal 13 Januari 2009 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, - bahwa atas hutang tersebut, PT. XXX dikenakan bunga pinjaman, untuk bulan Januari, Februari dan Maret 2009 sebesar 1,75% p.a. dan untuk selanjutnya suku bunga ditetapkan setiap 3 bulanan, dengan tingkat bunga sebesar bunga deposito 3 bulanan pada awal periode yang berlaku pada Bank Mandiri ditambah 2,5%. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa dalam persidangan terbukti bahwa arus uang masuk sebesar Rp adalah merupakan pelunasan pinjaman dari PT. XXX. Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tidak dapat dipertahankan. F. Pelunasan hubungan rekening koran dari PT. HHH sebesar Rp ,00 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran Bank CIMB Niaga dan GL Bank. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 18 Mei 2009 (keterangan: Memo Kredit). bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan adanya penerimaan sebesar Rp ,00 pada tanggal 18 Mei 2009 (keterangan Terima Bayar Hutang April 09 dari BNS).

9 bahwa tidak ada bukti perjanjian pinjaman dan bukti pendukung lainnya berkaitan dengan transaksi tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai berikut : bahwa diterima dana berupa pelunasan hubungan Rekening Koran sebesar Rp 62,722,824,- pada tanggal 18 Mei berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan majelis atas print out pembukuan Pemohon Banding, terdapat pencatatan penerimaan pembayaran dari PT. HHH sebesar Rp pada tanggal 18 Mei bahwa menurut pendapat Majelis, tidak terdapat bukti pendukung transaksi penerimaan tanggal 18 Mei 2009/catatan hutang yang menunjukan bahwa transaksi tersebut merupakan pelunasan hutang PT. HHH. Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tetap dipertahankan. G. Pelunasan pinjaman dari PT. XYZg sebesar Rp ,00 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran Bank CIMB Niaga dan GL Bank. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 18 Mei bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan adanya penerimaan sebesar Rp ,00 pada tanggal 18 Mei 2009 (keterangan Terima Bayar Hutang April 09 dari MGG). bahwa tidak ada bukti perjanjian pinjaman dan bukti pendukung lainnya berkaitan dengan transaksi tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai bahwa diterima pelunasan pinjaman dari MGG sebesar Rp ,00,- pada tanggal 18 Mei 2009.

10 berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan atas Memorandum PT. XYZg dari manager Treasury kepada Manager Accounting, diketahui bahwa pada tanggal 12 Mei 2009 terdapat memo intern PT. XYZg berupa permintaan pelunasan pembayaran hutang PT. XYZg kepada Pemohon Banding sebesar Rp ,00. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen Slip setoran Bank Niaga tanggal 18 Mei 2009 diketahui terdapat penerimaan ke rekening Pemohon Banding dengan Nomor: sebesar Rp ,00. bahwa dalam uji bukti kebenaran materi tidak terdapat dokumen menunjukan arus uang keluar saat terjadi pinjaman kepada PT. XYZg. yang Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp ,00 tetap dipertahankan. H. Pelunasan hubungan Rekening Koran (Memo Kredit) sebesar Rp ,00 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran Bank CIMB Niaga dan GL Bank. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 18 Mei 2009 (keterangan: Memo Kredit). bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan adanya penerimaan sebesar Rp ,00 pada tanggal 18 Mei 2009 (keterangan : Pelunasan hubungan R/K per April 2009). bahwa tidak ada bukti pendukung lainnya berkaitan dengan transaksi tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai berikut bahwa diterima pelunasan hubungan Rekening Koran sebesar Rp ,- pada tanggal 18 Mei berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen printout pembukuan Pemohon Banding, diketahui bahwa pada tanggal 18 Mei 2009 terdapat pencatatan di pembukuan berupa pelunasan sebesar Rp

11 bahwa tidak terdapat dokumen pendukung lainnya yang menjelaskan transaksi terkait arus kas keluar saat pinjaman diberikan kepada PT. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa dalam persidangan terbukti bahwa arus uang masuk adalah merupakan transaksi pemindahbukuan antar rekening Pemohon Banding. Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tidak dapat dipertahankan. I. Pbk (Deviden) sebesar Rp ,00 dari PT Tunggal Mitra Plantation bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran Bank CIMB Niaga, GL Bank, Akte Sirkuler Pembagian Dividen, SPT Tahunan PPh Badan 2008 dan Laporan Keuangan Audited. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang masuk melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 1 Juni bahwa berdasarkan data SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2008, Pemohon Banding mempunyai penyertaan modal pada PT. ZZZsebesar Rp ,00. bahwa berdasarkan Akte Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH Nomor 12 tanggal 14 Januari 2009, PT. ZZZmembagikan dividen tahun buku 2008 kepada Pemohon Banding sebesar Rp ,00. bahwa berdasarkan data LPP dan KKP, penghasilan dividen sebesar Rp ,00 telah dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam SPT dan tidak dilakukan koreksi oleh Terbanding. Rincian dividen tahun 2008 yang diterima dan telah dilaporkan oleh Pemohon Banding menurut Terbanding sesuai GL Penerimaan Bank adalah sebagai berikut : Tanggal 28/08/2008 sebesar Rp ,00 Tanggal 17/12/2008 sebesar Rp ,00 Tanggal 05/01/2008 sebesar Rp ,00 Jumlah Rp ,00 bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Terbanding berpendapat tidak terbukti bahwa jumlah sebesar Rp ,00 merupakan penerimaan dividen. sebagai berikut Penerimaan dana pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp ,- berupa dividen dari (PT. TMP) dengan kepemilikan (99%) berpendapat sebagai

12 bahwa Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan menyebutkan: Yang Tidak termasuk sebagai Objek Pajak adalah : f. dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat : 1) dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2) bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut; bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas SPT Tahunan PPh Badan Pemohon Banding Tahun Pajak 2008, diketahui bahwa Pemohon Banding mempunyai penyertaan modal di PT. TMP sebesar Rp atau sebesar 99%. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas Laporan Keuangan Pemohon Banding per 30 Juni 2009 (tahun buku 2008) diketahui bahwa Pemohon Banding melaporkan adanya penerimaan dividen sebesar Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas Rekening Koran Bank CIMB Niaga periode 31 Mei Juni 2009, diketahui terdapat transaksi penerimaan sebesar Rp pada tanggal 1 Juni 2009 dari PT. TMPs yang dicatat oleh Pemohon Banding sebagai penerimaan dividen (interim dividen), kemudian pada tanggal yang sama ditransfer keluar kepada Inkopad masing-masing sebesar Rp dan Rp ke Bank BRI dengan nomor rekening: bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan bahwa penerimaan uang sebesar Rp merupakan bagian dari dividen tahun 2009 sehingga bukanlah merupakan objek pajak dan oleh karenanya koreksi Terbanding tidak dapat dipertahankan. J. Pelunasan Pinjaman dari PT. ABC sebesar Rp ,00 bahwa dalam uji bukti tersebut, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai fotocopy Rekening Koran BCA dan Bank CIMB Niaga serta GL Bank. bahwa berdasarkan bukti fotocopy rekening koran, diketahui ada uang masuk melalui rekening BCA sebesar Rp ,00 pada tanggal 2 Desember 2008 dan arus uang keluar melalui rekening Bank CIMB Niaga sebesar Rp ,00 pada tanggal 3 Desember bahwa berdasarkan pencatatan pada GL Bank menunjukkan ada penerimaan sebesar Rp ,00 pada tanggal 2 Desember 2008 dan pengeluaran sebesar Rp ,00 pada tanggal 3 Desember bahwa tidak ada bukti perjanjian pinjaman berkaitan dengan transaksi tersebut. menunjukkan bukti pendukung berupa perjanjian pinjaman, bukti kas keluar

13 (pada saat meminjamkan) dan bukti kas masuk (pada saat pelunasan) sehingga koreksi tetap dipertahankan. sebagai berikut : bahwa pinjaman dari ASM sebesar Rp ,- tanggal 2 Desember 2008 melalui CA-BCA Plaza Central-JKT-INA-IDR, dikembalikan ke PT ASM. bahwa dana sebesar Rp ,- tgl 3 Desember 2008 dikirim melalui CA - Niaga Graha Niaga - JKT -INA - IDR dengan cara membayarkan wessel ASM.. berpendapat sebagai bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas Slip Setoran Bank Niaga, G/L Account No: CA-BCA Plaza Sentral-JKT-INA-IDR, rekening Koran Bank BCA No: periode 30 Nov Des 2008 dan rekening Koran Bank Niaga no rekening: , diketahui bahwa pada tanggal 2 Desember 2008 terdapat arus uang masuk sebesar Rp ke rekening Pemohon Banding yang dicatat di G/L sebagai penerimaan pinjaman dari PT. ABC, kemudian pada tanggal 3 Desember 2008 diketahui terdapat pembayaran pinjaman (pemindahbukuan) sebesar Rp kepada PT. ABC ( dari account nomor ke account nomor ). bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis berkesimpulan telah terjadi transaksi pinjam meminjam antara Pemohon Banding dengan PT. ABC, oleh karenanya Koreksi Terbanding berupa penghasilan dari luar usaha sebesar Rp tidak dapat dipertahankan. bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan seluruh koreksi Terbanding atas penghasilan dari luar usaha (lain-lain) sebesar Rp , tidak dipertahankan sebesar Rp dan dipertahankan sebesar Rp Koreksi Penyesuaian Fiskal Positif sebesar Rp ,00 Menurut Teranding: bahwa atas transaksi Penyesuaian Fiskal Positif Lainnya, Terbanding melakukan alokasi pembebanan biaya berdasarkan PP Nomor 138 Tahun 2000, sehingga diperoleh persentase pembebanan biaya sebesar 91,71%. Berdasarkan Risalah Pembahasan Akhir, Terbanding menyetujui pendapat Pemohon Banding untuk menggunakan acuan biaya yang digunakan untuk memperoleh penghasilan sebesar Rp ,00. Dengan menggunakan kedua acuan tersebut di atas, Terbanding menghitung nilai Penyesuaian Positif akhir sebesar 91,71% x Rp ,00 = Rp ,00. Menurut Pemohon : bahwa penghasilan adalah penghasilan pasif, maka pada kenyataannya hampir tidak ada biaya perusahaan yang bisa dikaitkan langsung sebagai pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara dengan penghasilan tersebut. Dengan kata lain, biaya-biaya yang dibebankan perusahaan bukanlah merupakan biaya bersama (joint cost) bagi penghasilan yang dikenakan PPh Final dan atau terutang PPh dan Penghasilan yang terutang PPh. Seluruh biaya yang dibebankan dalam Surat Pemberitahuan Pemohon Banding adalah semata-mata biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang terutang PPh. Oleh sebab itu menurut pendapat Terbanding, penerapan aturan pembagian biaya berdasarkan basis proporsional (antara penghasilan

14 yang dikenakan PPh Final dan atau tidak terutang terhadap PPh Non Final dan atau terutang) dalam kasus seperti ini adalah keliru. Menurut Majelis : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, koreksi Terbanding sebesar Rp disebabkan adanya penghitungan ulang persentase perbandingan penghasilan final dan non final dengan perhitungan sebagai No 1 2 Uraian Penghasilan Non Final : -Pendapatan Jasa Angkutan -Pendapatan Bunga wesel -Penghasilan Lain-lain Jumlah : Penghasilan Final dan Bukan Objek Pajak: -Pendapatan Budep & Jasa Giro -Pendapatan Deviden Jumlah Pemohon Banding (Rp) Terbanding (Rp) Koreksi (Rp) Jumlah Seluruh Penghs Final dan Non Final Perbandingan 98,34% 91,71% 6,63% 5 Total Biaya Biaya yg tidak dapat dikurangkan (Penyesuaian Fiskal Positif) Yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding; bahwa menurut pendapat Majelis penghitungan persentase perbandingan penghasilan final dan non final terkait dengan koreksi Terbanding atas Penghasilan dari Luar usaha sebesar Rp sebagaimana diuraikan diatas. bahwa atas koreksi Terbanding terhadap penghasilan dari luar usaha sebesar Rp , Majelis telah berkesimpulan tidak mempertahankan sebesar Rp dan mempertahankan sebesar Rp bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Menurut pendapat Majelis perhitungan koreksi fiskal positif adalah sebagai No Uraian Rp Penghasilan Non Final : -Pendapatan Jasa Angkutan 1 -Pendapatan Bunga wesel -Penghasilan Lain-lain Jumlah : 2 Penghasilan Final dan Bukan Objek Pajak: -Pendapatan Budep & Jasa Giro -Pendapatan Deviden Jumlah Jumlah Seluruh Penghs Final dan Non Final Perbandingan 98,19% 5 Total Biaya Biaya yg tidak dapat dikurangkan (Penyesuaian Fiskal Positif) menurut Majelis Biaya yg tidak dapat dikurangkan (Penyesuaian Fiskal Positif) menurut Terbanding Koreksi Terbanding yang tidak dapat dipertahankan bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas Penyesuaian fiskal positif sebesar Rp tidak dapat dipertahankan sebesar Rp dan dipertahankan sebesar Rp bahwa Koreksi Positif atas Penyesuaian Fiskal Negatif sebesar Rp ,00 Menurut Terbanding: bahwa koreksi terhadap Penyesuaian Fiskal Negatif sebesar Rp ,00 bersumber dari transaksi Penyesuaian Fiskal Negatif Lainnya sebesar Rp ,00 merupakan pencadangan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal yang menjadi acuan adalah Pasal 167 ayat (5) dimana pengusaha diperbolehkan mencadangkan Dana Pensiun,

15 Terbanding melakukan koreksi atas transaksi tersebut dengan alasan dalam penelitian Ledger dan Laporan Keuangan tidak terdapat pos biaya tersebut, sehingga tidak mungkin dilakukan penyesuaian negatif. Menurut Pemohon : bahwa berdasarkan pembukuan Pemohon Banding, biaya tersebut bukanlah pencadangan menurut Undang-Undang No.13 ataupun biaya pencadangan biaya audit, biaya tersebut adalah beban yang diakui oleh Perusahaan pada tahun Menurut Majelis : bahwa koreksi Terbanding sebesar Rp , dengan alasan Pemohon Banding membebankan sebagai biaya Pencadangan UU No.13, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding. bahwa menurut pendapat Pemohon Banding, biaya tersebut adalah biaya audit selama tahun 2009 yang belum diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas buku besar No: /Accrued Audit Fee dan kertas kerja PWC, diketahui bahwa saldo accrued audit Fee per 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp , sedangkan balance accrued audit per 30 Juni 2008 Rp bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen Laporan Keuangan berupa Neraca per 30 Juni 2009 tidak terdapat akun pembayaran (audit fee ) dimuka sebesar Rp , Pemohon Banding juga tidak menyampaikan bukti Laporan Keuangan per 30 Juni bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Majelis berpendapat tidak terbukti saldo accrued audit Fee per 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp , sedangkan balance accrued audit per 30 Juni 2008 Rp , oleh karena itu Majelis tidak dapat meyakini bahwa biaya audit tahun pajak 2008 adalah sebesar Rp Terbanding atas penyesuaian fiskal negatif sebesar Rp adalah benar dan tetap dipertahankan. Memperhatikan Mengingat : Surat Banding, hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan serta kesimpulan Majelis tersebut di atas. : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun Ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini.

16 Memutuskan : Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-676/WPJ.04/2011 tanggal 30 Juni 2011, tentang Keberatan Wajib Pajak Atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPh Badan Nomor: 00063/406/08/063/10 tanggal 11 Agustus 2010 Tahun Pajak 2008, dengan perhitungan menjadi sebagai Penghasilan Netto Rp ,00 Kompensasi Kerugian Rp ,00 Penghasilan Kena Pajak Rp Pajak Penghasilan Badan Yang Terutang Rp ,00 Kredit Pajak Rp ,00 Pajak Penghasilan Yg Kurang/(Lebih bayar) Rp ( ,00)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t )

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t ) Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.69906/PP/M.XIIIA/12/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011 Jenis Pajak : PPh Badan; Tahun Pajak : 2006; Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah Koreksi Terbanding atas penghasilan

Lebih terperinci

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52962/PP/M.XVIB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencatatan atas Biaya Bunga yang dilaporkan dalam laporan Keuangan Berikut ini adalah komponen-komponen laba rugi yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi atas Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA Copyright (C) 2000 BPHN PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA *35516 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 51610/PP/M.XVIIIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002 Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final Tahun Pajak : 2002 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap gugatan terhadap

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00,

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00, Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51701/PP/M.IIA/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp Putusan : Put-44878/PP/M.V/12/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha;

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.68049/PP/M.XIIA/15/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Putusan Nomor : Put- 87938/PP/M.XVIB/25/2017 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

PERSANDINGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN

PERSANDINGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN PERSANDINGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN PP 138 Tahun 2000 PP 94 Tahun 2010 Bab I Penghitungan Penghasilan Kena

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 4 TAHUN 1998 (4/1998)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Selain mendapat imbalan atas jasa pelaksanaan konstruksi yang diberikan, PT

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisa Terhadap Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-165/PJ. 312/1992 tanggal 15 Juli 1992 tentang Pinjaman Tanpa Bunga dari Pemegang Saham Surat Direktur Jenderal

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.161, 2010 KEUANGAN NEGARA. Pajak Penghasilan. Penghitungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa pelaksanaan Pasal 9 ayat (1) huruf b

Lebih terperinci

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi. Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Setiap entitas selalu berusaha agar entitas dapat

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa Putusan : Put.51874/PP/M.XVA/12/2014 Pengadilan putusan.mahkamahagung.go.id Pajak Nomor Jenis : Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun : 2002Pajak Pokok : bahwa Sengketa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT. 49902/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, Koreksi Dasar

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53268/PP/M.XIB/12/2014 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi positif

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, koreksi Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun 2015 PT. Semar Jaya Indah salah satu klien Badan Usaha Kantor Konsultan Pajak Darriono Prajetno. PT. Semar Jaya Indah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.55378/PP/M.VIA/15/2014 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Penghasilan Pasal

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.XIIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.XIIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-1386.15/213/PP/M.XIIIA Tahun 218 Jenis Pajak : PPh. Bd Tahun Pajak : 213 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Positif

Lebih terperinci

Posisi per 31 Desember Tahun 2016 Tahun 2015 a. Modal Saham b. Agio Saham c. Laba Ditahan

Posisi per 31 Desember Tahun 2016 Tahun 2015 a. Modal Saham b. Agio Saham c. Laba Ditahan LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-25/PJ/2017 TENTANG : PELAKSANAAN PENENTUAN BESARNYA PERBANDINGAN ANTARA UTANG DAN MODAL PERUSAHAAN UNTUK KEPERLUAN PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 138 TAHUN 2000 (138/2000) TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank;

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-61809/PP/M.XIIIB/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa yang menjadi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor 63714/PP/M.IIIB/15/2015 Jenis Pajak PPh Badan Tahun Pajak 2009 Pokok Sengketa bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

1.4. Jenis Pemeriksaan

1.4. Jenis Pemeriksaan 1.2. Pengertian, Dasar Hukum, dan Tujuan Pemeriksaan Pajak Definisi pemeriksaan menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimanan telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang

Lebih terperinci

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari :

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-36431/PP/M.II/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah, koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.43780/PP/M.XII/13/2013. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.43780/PP/M.XII/13/2013. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.43780/PP/M.XII/13/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut:

bahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak : Put.37588/PP/M.III/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : pokok sengketa dalam perkara gugatan ini mengenai penerbitan Surat Tergugat Nomor:

Lebih terperinci

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

PAJAK ATAS BUNGA PINJAMAN

PAJAK ATAS BUNGA PINJAMAN PERPAJAKAN II Modul ke: PAJAK ATAS BUNGA PINJAMAN Fakultas EKONOMI Program Studi S1 AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id DASAR PERLAKUAN SECARA FISKAL Bunga pinjaman adalah bunga yang menjadi beban sehubungan

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011 Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/1/216 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 211 Pokok Sengketa Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 61464/PP/M.VIB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2004 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-08/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-08/PJ/2012 TENTANG LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE08/PJ/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73892/PP/M.XIB/16/2016 nis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding; Koreksi atas Biaya Usaha sebesar Rp ,00

yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding; Koreksi atas Biaya Usaha sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.44768/PP/M.XII/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi sebesar Rp 4.283.508.132,00

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD I. SISTEM AKUNTANSI SKPD A. Prosedur Akuntansi

Lebih terperinci

Surat Tergugat Nomor: S-1744/WPJ.32/KP.01/2013 tanggal 10 Juli 2013;

Surat Tergugat Nomor: S-1744/WPJ.32/KP.01/2013 tanggal 10 Juli 2013; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52908/PP/M.IIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Surat

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah : Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat

Lebih terperinci

S-485/PJ.33/2005 PERMASALAHAN PEMERIKSAAN

S-485/PJ.33/2005 PERMASALAHAN PEMERIKSAAN S-485/PJ.33/2005 PERMASALAHAN PEMERIKSAAN Contributed by Administrator Wednesday, 08 June 2005 Pusat Peraturan Pajak Online PERMASALAHAN PEMERIKSAAN Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : XXX tanggal

Lebih terperinci

bahwa beberapa ketentuan yang terkait dengan jasa perbankan antara lain adalah :

bahwa beberapa ketentuan yang terkait dengan jasa perbankan antara lain adalah : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-63263/PP/M.XIIIB/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.47389/PP/M.X/99/2013. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.47389/PP/M.X/99/2013. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.47389/PP/M.X/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Tergugat Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.162, 2011 EKONOMI. Pajak. Hak dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci