Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00"

Transkripsi

1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi positif Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2008 sebesar Rp ,00, yang terdiri dari : 1. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00 2. Koreksi Biaya Usaha sebesar Rp ,00 Rp ,00 Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00 Menurut Terbanding: bahwa berdasarkan hasil pengujian arus piutang, terdapat selisih sebesar Rp ,00 yang pada saat proses pemeriksaan, Pemohon Banding tidak dapat menjelaskan selisih tersebut, sehingga Pemeriksa menyimpulkan adanya peredaran usaha (penjualan) yang belum dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT Tahunan PPh. Menurut Pemohon Pendapat Majelis : bahwa perhitungan Pemeriksa tersebut menyebabkan terjadinya dua kali perhitungan penerimaan karena Akun Penerimaan Kas sebesar Rp ,00 adalah akun yang berfungsi sebagai akun perantara ("working account"). Penerimaan yang dicatat dalam akun Penerimaan Kas ini akan dipindah ke akun Penerimaan Bank BCA ataupun akun Penerimaan Bank-Sumitono SO dalam waktu-waktu tertentu. : bahwa koreksi peredaran usaha dilakukan oleh Terbanding dengan alasan sebagai berikut: a) bahwa berdasarkan hasil pengujian arus piutang, terdapat selisih sebesar Rp ,00 yang pada saat proses pemeriksaan, Pemohon Banding tidak dapat menjelaskan selisih tersebut, sehingga Pemeriksa menyimpulkan adanya peredaran usaha (penjualan) yang belum dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT Tahunan PPh, b) bahwa atas koreksi peredaran usaha tersebut, Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan alasan karena Pemeriksa telah menggunakan seluruh penerimaan yang tercatat dalam akun Penerimaan Kas, Penerimaan Bank-BCA, dan Penerimaan Bank -Sumitomo SO sebagai penerimaan atas penjualan, c) bahwa dalam proses keberatan, terkait dengan koreksi peredaran usaha sebesar Rp ,00 Pemohon Banding hanya memberikan data/dokumen berupa: SPT PPh Badan tahun 2008, Audit Report tahun 2008, Softcopy GL untuk akun nomor (Bank Sumitomo) dan nomor (BCA), d) bahwa meskipun kepada Pemohon Banding telah dikirimkan surat permintaan data ke-2, Pemohon Banding tidak memberikan data/dokumen lain selain data/dokumen yang telah disampaikan sebagaimana dijelaskan pada huruf c di atas, e) bahwa peneliti berpendapat bahwa data/dokumen yang disampaikan Pemohon Banding dalam proses keberatan tidak dapat menjelaskan selisih/koreksi sebesar Rp ,00 yang disengketakan Pemohon Banding,

2 f) bahwa Peneliti Keberatan sependapat dengan Pemeriksa, bahwa selisih sebesar Rp ,00 (hasil pengujian arus piutang), merupakan peredaran usaha yang belum dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT Tahunan PPh Tahun Pajak bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi peredaran usaha yang dihitung berdasarkan pengujian arus piutang dengan alasan: bahwa hasil perhitungan Pemeriksa atas arus piutang adalah tidak tepat. Pemeriksa telah menggunakan seluruh penerimaan yang tercatat dalam akun Penerimaan Kas, Penerimaan Bank-BCA, dan Penerimaan Bank Sumitomo sebagai penerimaan atas penjualan, bahwa perhitungan Pemeriksa tersebut menyebabkan terjadinya dua kali perhitungan penerimaan karena Akun Penerimaan Kas sebesar Rp ,00 adalah akun yang berfungsi sebagai akun perantara ("working account"). Penerimaan yang dicatat dalam akun Penerimaan Kas ini akan dipindah ke akun Penerimaan Bank BCA ataupun akun Penerimaan Bank-Sumitono SO dalam waktu-waktu tertentu, bahwa dalam perhitungan arus piutang di atas Pemeriksa hanya menggunakan sisi debit dari masing-masing akun. Hal ini menyebabkan terjadi dua kali pengakuan pelunasan piutang dagang yang semula tercatat dalam sisi debit akun Penerimaan Kas namun kemudian dipindahkan ke sisi debit akun Penerimaan Bank (BCA dan Sumitono SO). Pemeriksa tidak memperhitungkan sisi kredit dalam akun Penerimaan Kas yang berfungsi untuk mengeliminasi sisi debit atas penerimaan yang dipindahkan ke akun Penerimaan Bank. Apabila Pemeriksa memperhitungkan sisi kredit dalam akun Penerimaan Kas tersebut tidak akan terjadi dua kali pengakuan atas pelunasan piutang. bahwa dengan mempertimbangkan kondisi dimana transaksi yang dicatat dalam akun Penerimaan Kas adalah bersifat sementara maka seharusnya semua penerimaan dalam akun ini tidak dianggap sebagai bagian dari pelunasan piutang. Sehingga akun ini seharusnya tidak disertakan dalam perhitungan arus piutang. bahwa disamping itu, tercatat dalam akun Penerimaan Bank BCA adalah penerimaan yang tidak berhubungan dengan pelunasan piutang dagang. bahwa sehingga pelunasan ini seharusnya dikeluarkan dari perhitungan arus piutang. bahwa Pemeriksa tidak menambahkan penerimaan atas pelunasan piutang yang Pemohon Banding catat dalam akun Cash on Hand sebesar Rp ,00. bahwa dalam tabel di bawah ini, Pemohon Banding sertakan perhitungan arus piutang yang sebenarnya: Arus Penerimaan Bank Piutang akhir tahun Rp ,00 Pelunasan piutang usaha: Cash on hand Rp ,00 Penerimaan Bank-BCA Pusat Rp ,00 Penerimaan-Bank Sumitomo SO Rp ,00 Penjualan Including PPN Rp ,00 Dikurangi: Piutang awal tahun Rp ,00 PPN dipungut sendiri Rp ,00

3 Penjualan menurut arus bank Rp ,00 Penjualan menurut SPT Rp ,00 Selisih penjualan Rp ,00 Rekon: Cash discount Rp ,00 Rebate Rp ,00 Rp ,00 Selisih rekonsiliasi Rp 0,00 bahwa menurut Majelis dalam sengketa ini memerlukan pembuktian sehingga perlu dilakukan uji bukti dokumen pendukung Pemohon Banding. bahwa memenuhi permintaan Majelis untuk melakukan uji bukti, Pemohon Banding dan Terbanding melakukan uji bukti dokumen pendukung Pemohon Banding berupa: 1. Ledger Cash on Hand (dengan balance Rp ) beserta penjelasan atas Cash on Hand yang merupakan pelunasan piutang sebesar Rp , 2. Bukti pendukung penerimaan uang di ledger Cash on Hand yang bukan merupakan pelunasan piutang, seperti pendapatan service, AR titipan, Retur titipan, pengembalian uang kas bon, dan pembulatan (Asli), 3. Rincian penerimaan pelunasan piutang di Bank BCA pusat menurut Pemohon Banding sebesar Rp , 4. Mapping penerimaan bank Sumitomo sebesar Rp ke akun Cash on Hand, 5. Dokumen pendukung Sumitomo SO yang dicatat sebagai pengurang piutang di ledger Cash on Hand sebesar (Rp ). bahwa atas dokumen pendukung Pemohon Banding, Terbanding dalam Berita Acara Pengujian Bukti menyampaikan pendapat: 1. Berdasarkan perhitungan peredaran usaha berdasarkan uji arus piutang menurut Terbanding dan Pemohon Banding persandingan perhitungan cfm Terbanding dengan cfm Pemohon Banding sebagai berikut: Cfm TB Cfm PB Selisih Piutang U saha A khir Pelunasan Piutang U saha: - Penerimaan Kas D ebit Bank -- Sumitomo SO (titip an) ( ) Penerimaan Kas Net Penerimaan Bank -- Sumitomo SO Penerimaan Bank -- BCA Penerimaan Bank -- Bank of T oky o - - Penerimaan Bank -- HSBC - Penjualan incl. PPN Dikurangi : Uraian - Piutang U saha A w al PPN D ip ungut Sendiri cfm. - SPT M PPN Discount dan Rabat (sesuai Audit) Penjualan cfm. Pemeriksa Penjualan cfm. SPT / WP Selisih Penjualan (0) Berdasarkan uji bukti perhitungan peredaran usaha berdasarkan uji arus piutang menurut Terbanding dan Pemohon Banding direkonstruksi ulang dengan menyandingkan perhitungan cfm Terbanding dengan cfm Pemohon Banding seharusnya saat uji bukti adalah sebagai berikut:

4 Cfm TB Cfm PB Selisih Piutang U saha A khir Pelunasan Piutang U saha: - Penerimaan Kas ( ) Debit Bank -- Sumitomo SO (titip an) ( ) ( ) Penerimaan Kas Net Penerimaan Bank -- Sumitomo SO Penerimaan Bank -- BCA Penerimaan Bank -- Bank of T oky o Penerimaan Bank -- HSBC Penjualan incl. PPN Dikurangi : Uraian - Piutang U saha A w al PPN D ip ungut Sendiri cfm. - SPT M PPN Discount dan Rabat (sesuai Audit) Penjualan cfm. Pemeriksa Penjualan cfm. SPT / WP Selisih Penjualan ( ) Atas selisih tersebut Pemohon Banding memberikan penjelasan sebagai berikut: a. Terkait selisih penerimaan kas net sebesar Rp ,00 yang terdiri dari Rp ,00 - Rp ,00 Pemohon Banding berpendapat bahwa berdasarkan rekapitulasi ledger Cash On Hand diketahui bahwa: i. Penerimaan yang berkaitan dengan Account Receivable (AR) adalah sebesar Rp ,00 atau lebih tinggi sebesar Rp ,00 dari perhitungan Terbanding sebesar Rp ,00, ii. Bahwa di dalam penerimaan sebesar Rp ,00 terdapat penerimaan AR yang merupakan penerimaan melalui Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,00 lebih besar dari perhitungan Terbanding sebesar Rp dimana jumlah sebesar Rp merupakan penerimaan titipan di akun Cash On Hand sehingga seharusnya yang menjadi pengurang penerimaan kas adalah sebesar Rp , iii. Pencatatan transaksi di akun Cash On Hand atas transaksi penerimaan Bank Sumitomo-SO adalah sebagai berikut: 1. Terdapat uang masuk yang tidak diketahui peruntukkan pembayarannya maka dicatat sebagai berikut: # Bank Sumitomo SO Rp AR titipan Rp Setelah diketahui peruntukkannya yaitu atas pelunasan AR maka dicatat sebagai berikut: # AR titipan Rp Cash On Hand Rp # Cash On Hand Rp Account Receivable Rp Atas selisih uang masuk yang diterima melalui Bank Sumitomo- SO yaitu atas pemotongan tagihan dari yang seharusnya dibayar

5 atas AR sebesar Rp ( ) dicatat sebagai berikut: # Accrued Biaya (Marketing) Rp Cash On Hand Rp Jika dibuat ikhtisar maka jurnal pencatatan yang sesungguhnya adalah sebagai berikut: # Bank Sumitomo SO Rp Accrued Biaya (Marketing) Rp Account Recevable Rp b. Terkait selisih penerimaan Bank Sumitomo-SO, Pemohon Banding berpendapat bahwa penerimaan dari Bank Sumitomo-SO adalah sebesar Rp ,00 bukan sebesar Rp , c. Terkait penerimaan Bank BCA, Pemohon Banding berpendapat bahwa penerimaan dari Bank BCA adalah sebesar Rp bukan sebesar Rp ,00. Perhitungan penerimaan BCA berdasarkan risalah pembahasan berbeda dengan rincian KKP penerimaan dari Terbanding yaitu sesuai risalah pembahasan penerimaan sebesar Rp ,00 tetapi berdasarkan KKP adalah sebesar Rp ,00 sehingga terdapat selisih lebih Rp , Atas pendapat Pemohon Banding tersebut Terbanding berpendapat sebagai berikut: a. Atas pendapat penerimaan yang berkaitan dengan Account Receivable (AR) adalah sebesar Rp ,00 atau lebih tinggi sebesar Rp ,00 dari perhitungan Terbanding sebesar Rp ,00 Terbanding berpendapat sebagai berikut: Sesuai dengan hasil uji bukti berupa general ledger Cash On Hand adalah benar jumlah penerimaan kas (termasuk debit sumitomo-so) yang berkaitan dengan Account Receivable adalah sebesar Rp ,00 (Rp Rp ) dan oleh karena itu jumlah penerimaan cash on hand ditambah sebesar Rp ,00, b. Atas pendapat bahwa di dalam penerimaan sebesar Rp ,00 terdapat penerimaan AR yang merupakan penerimaan melalui Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,00 lebih besar dari perhitungan Terbanding sebesar Rp ,00 dimana jumlah sebesar Rp ,00 merupakan penerimaan titipan di akun Cash On Hand sehingga seharusnya yang menjadi pengurang penerimaan kas adalah sebesar Rp , Terbanding berpendapat sebagai berikut: - Bahwa ringkasan jurnal pencatatan adalah sebagai berikut: #Bank Sumitomo SO Rp Accrued Biaya (Marketing) Rp Account Recevable Rp Dari pencatatan tersebut terlihat jelas bahwa penerimaan tersebut mengurangi piutang dagang (AR) sebesar Rp ,00 sehingga transaksi tersebut berkaitan dengan peredaran usaha, - Bahwa untuk akun Cash On Hand dimana akun tersebut menampung

6 titipan atas penerimaan dari Bank Sumitomo SO sebesar Rp ,- maka Terbanding berpendapat bahwa jumlah tersebut harus dikeluarkan dari penerimaan kas karena jumlah tersebut akan diperhitungkan kembali dalam Penerimaan Bank Sumitomo-SO (rekening), - Namun, normalnya adalah bahwa pelunasan AR sebesar Rp ,- adalah pelunasan piutang dagang sehingga seharusnya di Penerimaan Bank Sumitomo-SO (rekening) adalah sebesar Rp ,- ternyata yang benar-benar diterima adalah sebesar Rp ,- (bagian dari Rp Penerimaan Bank Sumitomo-SO (rekening)). Sehingga Terbanding berpendapat pencatatan akun Accrued Biaya ( Marketing) sebesar Rp ,- harus diperhitungkan sebagai unsur penambah pelunasan piutang untuk mencerminkan jumlah pelunasan piutang. Dengan demikian Terbanding setuju atas pengurangan Debit Penerimaan Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,00 namun atas Accrued Biaya ( Marketing) harus ditambahkan dalam perhitungan. c. Atas selisih penerimaan Bank Sumitomo-SO. Pemohon Banding berpendapat bahwa penerimaan dari Bank Sumitomo-SO adalah sebesar Rp ,- bukan sebesar Rp , Terbanding berpendapat sebagai berikut: - Sesuai Berita Acara Pembahasan Akhir Pemeriksaan Pemohon Banding telah menyatakan setuju atas jumlah penerimaan dari Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,00, - Sesuai pernyataan Pemohon Banding di persidangan Pemohon Banding telah menyatakan setuju atas jumlah penerimaan dari Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,00, - Terbanding berpendapat penerimaan dari Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,00 telah benar. d. Atas selisih penerimaan Bank BCA, Pemohon Banding berpendapat bahwa penerimaan dari Bank BCA adalah sebesar bukan sebesar Rp ,00. Perhitungan penerimaan BCA berdasarkan risalah pembahasan berbeda dengan rincian KKP penerimaan dari Terbanding yaitu sesuai risalah pembahasan penerimaan sebesar Rp ,00 tetapi berdasarkan KKP adalah sebesar Rp ,00 sehingga terdapat selisih Rp ,00, Terbanding berpendapat sebagai berikut: - Pemohon Banding tidak dapat memberikan bukti atas selisih Rp ,00 (Rp ,00 Rp ,00) yang dinyatakan Pemohon Banding bukan sebagai pelunasan piutang sehingga perhitungan Terbanding telah benar, - Terbanding setuju atas pendapat Pemohon Banding terdapat kesalahan pencatuman penerimaan BCA antara Berita Acara Pembahasan Akhir dengan rincian KKP yaitu sebesar Rp ,00, - Sehingga jumlah penerimaan Bank BCA hasil uji bukti adalah menjadi sebesar Rp , Perhitungan Peredaran Usaha hasil uji bukti menurut Terbanding adalah sebagai berikut:

7 bahwa atas pendapat Terbanding dalam Berita Acara Pengujian Bukti, Pemohon Banding menyampaikan pendapat sebagai berikut: Uji bukti ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan jumlah-jumlah pelunasan yang dilaporkan dalam akun: 1. Cash on Hand (COH) 2. Penerimaan Bank BCA Pusat 3. Penerimaan Bank Sumitomo SO I. Cash On Hand (COH) Total pelunasan piutang yang dilaporkan dalam akun COH menurut perhitungan Pemohon Banding adalah sebesar Rp , Dimana Terbanding berpendapat bahwa pelunasan piutang dalam COH seharusnya adalah Rp , Sehingga terdapat selisih sebesar Rp , Dalam uji bukti ini Pemohon Banding membuktikan bahwa selisih sebesar Rp merupakan pencacatan pelunasan piutang yang kemudian dipindahkan ke akun Penerimaan Bank Sumitomo SO, Hal ini sebenarnya sudah disetujui oleh pihak Terbanding dalam masa pemeriksaan, yaitu dengan dibuktikan dalam perhitungan arus piutang menurut Terbanding pada saat pemeriksaan, yaitu dengan ditimbulkannya pengurang dalam arus piutang dengan sebutan Penerimaan Bank Sumitomo SO sebesar Rp , Pada masa uji bukti ini, setelah memperlihatkan bukti bukti, Terbanding juga menyetujui pengurangan Cash on Hand sebesar Rp , Kronologi uji bukti tersebut adalah sebagai berikut: Pengurang dalam COH karena Penerimaan Bank Sumitomo SO: Dalam persidangan, Terbanding memberikan detail penerimaan Sumitomo sebesar Rp , lebih besar Rp dari penerimaan Sumitomo menurut Pemeriksa di risalah pemeriksaan (Rp ), Dalam rekonsiliasi piutang, menurut Pemeriksa terdapat penerimaan Sumitomo sebesar Rp yang harus dikeluarkan dari

8 penerimaan COH dikarenakan penerimaan Sumitomo tersebut telah termasuk dalam penerimaan COH. Oleh karena itu, Pemohon Banding memetakan penerimaan Sumitomo tersebut (Rp ) ke dalam saldo penerimaan Cash on Hand, Dari pemetaan tersebut diketahui bahwa piutang usaha yang sebenarnya adalah sebesar Rp , namun pada saat pelunasan dealer mengurangi jumlah piutang usaha yang seharusnya dibayar dengan tagihan atas biaya promosi dari dealer sebesar Rp Sehingga jumlah uang yang diterima dalam bank Sumitomo hanya sebesar Rp Berikut adalah jurnal pencatatan pelunasan piutang melalui Bank Sumitomo yang telah Pemohon Banding jelaskan kepada Terbanding, Bank Sumitomo SO 24,418,146,447 AR Titipan 24,418,146,447 AR Titipan 24,418,146,447 Cash on Hand 24,418,146,447 Cash on Hand 26,275,571,592 AR 26,275,571,592 Accrued biaya 1,857,795,197 Cash on Hand 1,857,795,197 Dalam uji bukti, Pemohon Banding juga telah memperlihatkan dokumen dokumen seperti yang diminta Terbanding terkait dengan jumlah biaya promosi yang di-offset dengan pelunasan dealer sebesar Rp yaitu berupa jurnal voucher, rincian biaya, invoice tagihan, perjanjian promosi, faktur pajak, dan contoh bentuk promosi; Pelunasan piutang Pemohon Banding telah menjelaskan jurnal pelunasan piutang kepada Terbanding dengan gambaran seperti jurnal di atas. Jurnal itu membuktikan jika akun Cash on Hand hanya sebagai akun penjembatanan (Bridging account). Pemohon Banding juga telah memperlihatkan rincian penerimaan uang yang terdapat dalam Cash on Hand sebesar Rp kepada Terbanding. II. Penerimaan Bank BCA Pusat Dalam proses uji bukti Pemohon Banding memperbaiki perhitungan arus piutang atas penerimaan Bank BCA Pusat dari perhitungan yang telah Pemohon Banding sebutkan dalam surat banding, Jumlah penerimaan yang Pemohon Banding sebutkan dalam Surat Banding adalah sebesar Rp dan menurut perhitungan Pemohon Banding seharusnya adalah sebesar Rp , Dengan demikian selisih perhitungan arus piutang antara Pemohon Banding dan Terbanding menjadi sebesar Rp , Dalam uji bukti ini Pemohon Banding telah menjelaskan kepada Terbanding sumber dari perbedaan sebesar Rp , yaitu: a. Selisih sebesar Rp disebabkan karena perbedaan waktu dalam pencatatan pelunasan piutang antara akun Piutang dan akun Penerimaan Bank BCA Pusat yang terjadi pada saat akhir tahun buku,

9 b. Sistem pencatatan penerimaan atas pelunasan piutang (khusus untuk pelunasan dengan keterangan GO DOWN) melewati 2 tahap, yaitu: (i) Saat penerimaan uang dari pembeli, dimana uang dicatat dalam akun Bank dan akun Advance Receipt, (ii) Saat pencatataan pelunasaan tersebut, yaitu dengan pembalikan akun Advance Receipt dan mencatatnya dalam pelunasan dalam akun Piutang. Dalam uji bukti Pemohon Banding perlihatkan contoh jurnal sebagaimana Pemohon Banding sebutkan diatas untuk mempermudah penelitian. 31/03/2009 Bank 100 Advance re ce ipt /04/2009 Advance re ce ipt 100 Account re ce ivable 100 c. Pemohon Banding membuktikan kepada Terbanding bahwa selisih sebesar Rp terjadi karena pada akhir tahun telah diterima dalam bank BCA Pusat pelunasan sebesar Rp namun belum terjadi pencatatan pengurangan Akun Piutang. d. Pemohon Banding menjelaskan kepada Terbanding bahwa pada akhir tahun tersebut pencatatan atas penerimaan piutang GO DOWN sebesar Rp belum terjadi sepenuhnya, yaitu belum melewati 2 tahap yang telah Pemohon Banding jelaskan dalam contoh jurnal. e. Pemohon Banding membuktikan bahwa pada tanggal 31 Maret 2009 (akhir tahun buku Pemohon Banding) pencatatan dalam system General Ledger Pemohon Banding baru mencapai tahap pertama, yaitu pencatatan pelunasan dalam akun Penerimaan Bank BCA Pusat (Dr) dan Akun Advance Receipt (Cr); f. Dengan demikian secara penerimaan uang, telah terjadi pelunasan namun piutang yang bersangkutan belum dikurangi. Sehingga pada akhir tahun buku 2008, saldo Piutang Pemohon Banding masih mencatat piutang sebesar Rp g. Pemohon Banding memperlihatkan kepada Terbanding bukti pencatatan dalam Akun Advance Receipt secara rinci pada saat akhir tahun buku Dimana saldo akhir akun Advance Receipt masih terdapat pelunasan sebesar Rp h. Pemohon Banding memperlihatkan kepada Terbanding akun Piutang di tahun buku 2009 dimana terdapat jurnal tahap ke-2 (sebagaimana Pemohon Banding jelaskan dalam jurnal contoh), yaitu jurnal untuk mengurangi Piutang sebesar Rp karena telah terjadi pelunasan ditahun buku Berdasarkan bukti-bukti yang telah Pemohon Banding perlihatkan kepada Terbanding telah terbukti bahwa selisih sebesar Rp terjadi karena adanya perbedaan waktu dalam pencatatan penerimaan uang dan pencatatan pengurangan piutang (setelah terjadinya pelunasan). bahwa uang muka sebesar Rp ,00 dilakukan dengan cara pesan lewat telepon kemudian dilakukan pembayaran yang dapat dilihat pada Rekening Koran sehingga tidak ada bukti tertulis sebagai uang muka;

10 Kesimpulan: Setelah meneliti tanggapan Terbanding, Pemohon Banding tidak setuju dengan cara perhitungan dan pendapat Terbanding yang menaikkan hasil selisih rekonsiliasi sebesar Rp sehingga menjadi Rp ; bahwa dalam Tambahan Berita Acara Pengujian Bukti, Pemohon Banding mengemukakan hal-hal sebagai berikut: bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas perhitungan peredaran usaha menurut Terbanding yang rinciannya sebagai berikut: C f m T B s e b e lu m U ji B u k ti C f m T B s e te la h U ji B u k ti S e lis ih P iu t a n g U s a h a A k h ir P e lu n a s a n P iu t a n g U s a h a : - P e n e r im a a n K a s D e b it B a n k - - S u m it o m o S O ( t it ip a n ) ( ) ( ) ( ) P e n e r im a a n K a s N e t ( ) - A c c r M a r k e t P e n e r im a a n B a n k S u m it o m o S O P e n e r im a a n B a n k - - B C A ( ) P e n e r im a a n B a n k - - B a n k o f - T o k y o P e n e r im a a n B a n k - - H S B C P e n ju a la n in c l. P P N D ik u r a n gi : U r a i a n - P iu t a n g U s a h a A w a l P P N D ip u n gu t S e n d ir i c f m. S P T M P P N D is c o u n t d a n R a b a t ( s e s u a i A u d it ) P e n ju a la n c f m. P e m e r ik s a P e n ju a la n c f m. S P T / W P S e lis ih P e n ju a la n bahwa Pemohon Banding atas perhitungan peredaran usaha menambahkan penjelasan sebagai berikut: 1. bahwa atas pendapat Pemohon Banding yang menyatakan di dalam penerimaan sebesar Rp ,- terdapat penerimaan piutang yang merupakan penerimaan melalui Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,- lebih besar dari perhitungan Terbanding sebesar Rp ,- dimana jumlah sebesar Rp ,- merupakan penerimaan titipan di akun Cash On Hand sehingga seharusnya yang menjadi pengurang penerimaan kas adalah sebesar Rp , Terbanding berpendapat sebagai berikut: bahwa ringkasan jurnal pencatatan adalah sebagai berikut: Bank Sumitomo SO Rp Accrued Biaya (Marketing) Rp Account Recevable Rp Dari pencatatan tersebut terlihat jelas bahwa penerimaan tersebut mengurangi piutang dagang (AR) sebesar Rp ,00 sehingga transaksi tersebut berkaitan dengan peredaran usaha; bahwa untuk akun Cash On Hand dimana akun tersebut menampung titipan atas penerimaan dari Bank Sumitomo SO sebesar Rp ,- maka Terbanding berpendapat bahwa jumlah tersebut harus dikeluarkan dari penerimaan kas karena jumlah tersebut akan diperhitungkan kembali dalam Penerimaan Bank Sumitomo-SO (rekening); bahwa Pemohon Banding setuju dengan pendapat Terbanding

11 bahwa pelunasan piutang yang dicatat dalam akun Cash on Hand adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Pelunasan piutang yang dicatat dalam akun Cash on Hand Pelunasan piutang yang dicatat dalam Cash on Hand namun telah diperhitungkan dalam Bank Sumitomo SO Total Piutang Rp , 00 (Rp ,0 0) Rp ,0 0 bahwa Pemohon Banding mengurangi jumlah piutang yang dicatat dalam akun Cash on Hand sebesar Rp karena pelunasan piutang tersebut telah dicatat dalam penerimaan Bank Sumitomo. Piutang tersebut dilunasi oleh Delaer melalui transfer ke Bank Sumitomo sebesar Rp sedangkan sisanya sebesar Rp dilunasi melalui offset tagihan biaya promosi yang diterima Pemohon Banding dari Delaer. 2. bahwa terkait dengan pendapat Terbanding pada penjelasan 1 di atas, normalnya adalah bahwa pelunasan AR sebesar Rp ,- adalah pelunasan piutang dagang sehingga seharusnya di Penerimaan Bank Sumitomo-SO (rekening) adalah sebesar Rp ,- ternyata yang benar-benar diterima adalah sebesar Rp ,- (bagian dari Rp Penerimaan Bank Sumitomo-SO (rekening)). Sehingga Terbanding berpendapat pencatatan akun Accrued Biaya (Marketing) sebesar Rp ,- harus diperhitungkan sebagai unsur penambah pelunasan piutang untuk mencerminkan jumlah pelunasan piutang. Dengan demikian Terbanding setuju atas pengurangan Debit Penerimaan Bank Sumitomo-SO sebesar Rp ,00 namun atas Accrued Biaya ( Marketing) harus ditambahkan dalam perhitungan. bahwa terkait dengan penjelasan Pemohon Banding pada poin "penjelasan 1", Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbanding bahwa atas accrued biaya (Marketing) harus ditambahkan kembali dalam perhitungan peredaran usaha karena pelunasan piutang sebenarnya adalah benarbenar Rp dengan alasan: a. Terbanding memperhitungkan kembali accrued biaya (Marketing) sebesar Rp ,00 dan menganggap penerimaan Sumitomo sebesar Rp ,00 sehingga hal ini menyebabkan pelunasan piutang menjadi hanya sebesar Rp ,00 (Rp Rp ), b. Perhitungan yang telah disetujui oleh Terbanding bahwa pelunasan piutang yang harus dikurangi dari akun Cash on Hand (terkait dengan penjelasan 1 di atas) sebesar Rp ,00 adalah tidak ada esensinya dan sebenarnya tidak merubah perhitungan dari surat banding, c. Pada dasarnya Terbanding berpendapat bahwa pelunasan piutang sebesar Rp ,00 dilakukan melalui bank sumitomo sebesar Rp ,00 dan accrued biaya (Marketing) sebesar Rp ,00. Dengan demikian Terbanding

12 seharusnya tetap menggunakan angka Rp ,00 dalam tabelnya (setelah uji bukti) dan kemudian baru memperhitungkan biaya sebesar Rp ,00. Sehingga pelunasan piutang adalah sebesar Rp ,00 bukannya Rp ,00. bahwa Pemohon Banding memberikan persandingan perhitungan uji arus uang menurut Terbanding dalam SUB dan BAP: Keterangan SUB BAP Piutang Usaha Akhir Pelunasan Piutang Usaha: Penerimaan Kas Penerimaan Bank BCA Pusat Penerimaan Bank Sumitomo SO Penjualan Including PPN Dikurangi: Piutang Usaha Awal ( ) ( ) PPN dipungut sendiri cfm SPM PPN ( ) ( ) Discount dan Rabat (sesuai Audit) ( ) ( ) Accr biaya marketing Penerimaan Bank Sumitomo SO ( ) ( ) ( ) ( ) Penjualan cfm Pemeriksa Penjualan cfm SPTMP Selisih setelah Penjualan Kesimpulan: bahwa sesuai dengan pejelasan Pemohon Banding dalam Tambahan Berita Acara Pengujian Bukti, maka perhitungan Peredaran Usaha adalah sebagai berikut: Keterangan Pemohon Banding Piutang Usaha Akhir Pelunasan Piutang Usaha: Penerimaan Kas Penerimaan Bank Sumitomo SO ( ) Accr biaya marketing ( ) Penerimaan Kas. nett Penerimaan Bank BCA Pusat Penerimaan Bank Sumitomo SO Penjualan Including PPN Dikurangi: Piutang Usaha Awal ( ) PPN dipungut sendiri cfm SPM ( ) PPN Discount dan Rabat (sesuai Audit) ( ) Penjualan cfm Pemeriksa Penjualan cfm SPT Selisih bahwa atas sengketa peredaran usaha sebesar Rp ,00, berdasarkan penjelasan, bukti-bukti yang disampaikan para pihak dan pelaksanaan uji bukti pada tanggal 12 Oktober 2012 yang dituangkan dalam Berita Acara Pengujian Bukti, Majelis berpendapat: Atas sengketa penerimaan kas yang menurut Terbanding adalah Rp ,00, Pemohon Banding menyatakan penerimaan yang sebenarnya adalah Rp ,00, dalam hal ini Terbanding pada saat uji bukti menyetujuinya, dengan demikian Majelis sependapat bahwa penerimaan kas adalah sebesar Rp ,00,

13 Atas sengketa Debit Bank Sumitomo SO (titipan) Rp ,00, dimana menurut Pemohon Banding penerimaan yang sebenarnya adalah Rp ,00 lebih besar Rp ,00. Penerimaan tersebut setelah dikurangi dengan tagihan biaya promosi dari dealer sebesar Rp ,00 sehingga piutang usaha yang sebenarnya Rp ,00. Terbanding setuju dengan pendapat Pemohon Banding, namun akun accrued biaya (marketing) sebesar Rp ,00 harus diperhitungkan sebagai unsur penambah pelunasan piutang untuk mencerminkan jumlah pelunasan piutang. Majelis berpendapat karena penerimaan kas sudah dikurangi dengan biaya promosi (di offset) maka penerimaan kas harus dihitung dengan menambah berapa nilai yang di offset, hal ini sejalan dengan pendapat Terbanding, Atas sengketa penerimaan Bank Sumitomo SO dimana Terbanding menyatakan sebesar Rp ,00 dan Pemohon Banding menyatakan sebesar Rp ,00. Pemohon Banding dalam uji bukti menyatakan setuju dengan pendapat Terbanding sehingga Majelis berpendapat tidak ada sengketa lagi, Atas sengketa penerimaan Bank BCA, Terbanding menyatakan sebesar Rp ,00 sedangkan Pemohon Banding dalam surat bandingnya menyatakan sebesar Rp ,00. Dalam uji bukti Pemohon Banding menyampaikan data bahwa penerimaan Bank BCA adalah Rp ,00 berbeda Rp ,00 dari Risalah Terbanding dan dalam uji bukti disetujui oleh Terbanding, Pemohon Banding menjelaskan dalam penerimaan Bank BCA tersebut terdapat Rp ,00 yang belum dicatat sebagai pengurangan akun piutang tetapi masih dicatat sebagai Advance Receipt untuk 3 penerimaan tanggal dan 1 penerimaan tanggal Berdasarkan hal-hal tersebut Majelis berpendapat dapat menerima permohonan Pemohon Banding atas penerimaan Bank BCA, namun demikian karena Pemohon Banding dalam perhitungan SPT menghitung penerimaan Bank BCA sebesar Rp ,00, mengingat bahwa tidak dilakukan pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan, berdasarkan Pasal 8 ayat (1) UU KUP yang berbunyi: Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan, maka penerimaan Bank BCA sesuai dengan yang dijadikan perhitungan Pemohon Banding dalam SPT/Surat Banding yaitu Rp ,00. bahwa dengan demikian penjualan dihitung kembali sebagaimana tabel berikut:

14 U r a i a n C f m M a je lis P iu t a n g U s a h a A k h ir P e lu n a s a n P iu t a n g U s a h a : - P e n e r im a a n K a s D e b it B a n k - - S u m it o m o S O ( t it ip a n ) ( ) P e n e r im a a n K a s N e t A c c r u e d B ia y a M a r k e t in g P e n e r im a a n B a n k - - S u m it o m o S O P e n e r im a a n B a n k - - B C A P e n e r im a a n B a n k - - B a n k o f T o k y o - - P e n e r im a a n B a n k - - H S B C - P e n ju a la n in c l. P P N D ik u r a n gi : - P iu t a n g U s a h a A w a l ( ) - P P N D ip u n gu t S e n d ir i c f m. S P T M P P N ( ) - D is c o u n t d a n R a b a t ( s e s u a i A u d it ) ( ) P e n ju a la n c f m. M a je lis P e n ju a la n c f m. S P T / W P S e lis ih P e n ju a la n bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta perhitungan di atas, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding sebesar Rp ,00 harus dibatalkan karena telah dibuktikan oleh Pemohon Banding dokumen pendukungnya, sedangkan sisanya sebesar Rp ,00 tetap dipertahankan. Koreksi Biaya Usaha sebesar Rp ,00 Menurut Terbanding: bahwa menurut Terbanding koreksi ini adalah masalah pembuktian, dimana pada saat keberatan Pemohon Banding tidak dapat menyediakan bukti pendukung yang memadai, sehingga perlu dilakukan uji bukti dokumen Pemohon Banding. Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa sebagai tambahan informasi, dalam proses keberatan, Pemohon Banding telah menyampaikan dokumen pendukung atas koreksi biaya-biaya tersebut di atas, namun tidak dipertimbangkan oleh Tim Penelaah. : bahwa koreksi biaya usaha dilakukan oleh Terbanding dengan alasan sebagai berikut : a) bahwa Pemeriksa melakukan koreksi atas Biaya Usaha sebesar Rp ,00 dengan alasan bahwa atas Biaya Transportasi, koreksi dilakukan karena merupakan pengeluaran yang bersifat natura/kenikmatan bagi karyawan, sesuai Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh, atas Biaya Penyusutan, karena terdapat perbedaan penghitungan atas aktiva tetap yang disusutkan tahun pajak 2008 dan atas Biaya Lainnya, karena tidak terdapat bukti yang memadai, b) bahwa atas koreksi tersebut, Pemohon Banding hanya mengajukan keberatan atas koreksi sebesar Rp ,00 sedangkan atas sisanya sebesar Rp ,00 Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan. Adapun alasan keberatan Pemohon Banding bahwa biaya sebesar Rp ,00 (biaya transportasi, biaya mail & others, dan biaya meeting) merupakan biaya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan UU PPh Pasal 6 ayat (1), c) bahwa dalam proses keberatan, Pemohon Banding menyampaikan data/dokumen pendukung seperti: Rekapitulasi dan dokumen pendukung atas Biaya transportasi sebesar Rp ,00; Rekapitulasi dan dokumen pendukung atas biaya lain-lain (mail & others) sebesar

15 Rp ,00. Rekapitulasi dan dokumen pendukung atas biaya lain-lain (Meeting and conference expense) sebesar Rp ,00 yang disengketakan, d) bahwa atas koreksi Biaya Usaha sebesar Rp ,00 yang tidak diajukan keberatan oleh Pemohon Banding, peneliti keberatan mengusulkan untuk tetap mempertahankan koreksi tersebut, e) bahwa dalam proses keberatan Pemohon Banding menyampaikan penjelasan disertai dengan data/dokumen terkait dengan koreksi Biaya Usaha seperti, invoice, voucher, dan bukti pembayaran sebesar Rp ,00, f) bahwa berdasarkan penelitian terhadap dokumen surat permintaan data dan tanda terima dokumen dari Pemohon Banding pada saat proses pemeriksaan, diketahui bahwa atas data/dokumen sebagaimana yang dimaksud pada huruf e di atas telah diminta oleh Pemeriksa, namun sampai pada saat pembahasan akhir Pemohon Banding tidak menyampaikan data/dokumen tersebut, g) bahwa Peneliti Keberatan sependapat dengan Pemeriksa bahwa atas Biaya Usaha dikoreksi sebesar Rp ,00 sesuai dengan penjelasan dan pembuktian yang disampaikan Pemohon Banding pada saat pembahasan akhir dengan Pemeriksa. bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi biaya usaha oleh Terbanding, dengan alasan sebagai berikut: a. Koreksi Biaya Transportasi sebesar Rp ,00 bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Tim Pemeriksa dan pendapat Tim Penelaah karena biaya-biaya yang tercatat dalam akun ini merupakan biaya perjalanan yang dikeluarkan Pemohon Banding untuk kepentingan menjalankan kegiatan usaha yang berhubungan langsung dalam rangka menghasilkan, memelihara, dan menagih penghasilan; bahwa dengan demikian biaya transportasi tersebut merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari Penghasilan Bruto sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU PPh Pasal 6 ayat (1) b. Koreksi Biaya Lain-Lain sebesar Rp ,00 b.1. Koreksi atas Biaya Mail and Others sebesar Rp ,00 bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Tim Pemeriksa dan pendapat Tim Penelaah karena biaya ini merupakan biaya pengiriman surat yang berhubungan dengan kegiatan mendapatkan, menagih, memelihara penghasilan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU PPh Pasal 6 ayat (1), b.2. Koreksi atas Meeting and Conference Expense sebesar Rp ,00 bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Tim Pemeriksa dan pendapat Tim Penelaah karena biaya ini merupakan biaya meeting atau pertemuan yang amat penting untuk menjalankan kegiatan usaha yang terpadu. Melalui pertemuan-pertemuan tersebut perusahaan dapat memonitor dan memimpin kegiatan pada cabang-cabang dengan baik. bahwa dengan demikian biaya meeting/pertemuan ini merupakan biaya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan UU PPh Pasal 6 ayat (1).

16 bahwa sebagai tambahan informasi, dalam proses keberatan, Pemohon Banding telah menyampaikan dokumen pendukung atas koreksi biaya-biaya tersebut di atas, namun tidak dipertimbangkan oleh Tim Penelaah. bahwa menurut Majelis dalam sengketa ini memerlukan pembuktian sehingga perlu dilakukan uji bukti dokumen pendukung Pemohon Banding. bahwa memenuhi permintaan Majelis untuk melakukan uji bukti, Pemohon Banding dan Terbanding melakukan uji bukti dokumen pendukung Pemohon Banding, dengan perincian hasil sebagai berikut: A. Koreksi Biaya Transportasi sebesar Rp ,00: bahwa bukti-bukti yang Pemohon Banding telah tunjukkan kepada Terbanding pada saat pengujian bukti adalah sebagai berikut: 1. Ledger sebesar Rp ,00; 2. Asli Journal voucher, invoice bukti tagihan, bukti tiket, airport tax, surat tugas; bahwa atas dokumen pendukung Pemohon Banding, Terbanding dalam Berita Acara Pengujian Bukti menyampaikan pendapat: 1. Sesuai dengan Pasal 26A ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, mengatur bahwa Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data,informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya. Data-data yang disampaikan Pemohon Banding tidak pernah disampaikan pada saat pemeriksaan walaupun sudah diminta Terbanding. 2. Tanggapan atas bukti yang disampaikan Pemohon Banding dalam uji bukti: - Dari total koreksi sebesar Rp ,- Pemohon Banding menunjukkan data sebagai berikut: Akun Nama Akun Jumlah Data yang dapat ditunjukkan Data yang tidak dapat ditunjukkan Tra ve l l e r Exp e n s e s D o m e s ti c Tra ve l l e r Exp e n s e s Ove rs e a s Tota l Atas koreksi yang tidak ada data pendukungnya sebesar Rp ,- tetap dipertahankan, - Atas koreksi yang ada data pendukungnya sebesar Rp ,- berdasarkan hasil uji bukti merupakan biaya pindah karyawan, biaya kirim barang pindahan karyawan, biaya pindah sekolah, biaya perjalanan ke luar negeri atas karyawan asing yang tidak jelas dan tidak diketahui hubungan perjalanan tersebut dengan kegiatan mendapatkan, menagih dan memeliharan penghasilan karena dokumen yang ditunjukkan hanyalah dokumen employee expenses report sedangkan bukti atau dokumen aktivitas perjalanan dinas maupun bukti penunjukkan pindah karyawan tidak ada. Koreksi tetap dipertahankan.

17 bahwa atas pendapat Terbanding dalam Berita Acara Pengujian Bukti, Pemohon Banding menyampaikan pendapat sebagai berikut: Pemohon Banding telah memperlihatkan ledger dan dokumen pendukung terkait dengan koreksi ke Terbanding, Dari koreksi biaya transportasi, dokumen yang telah ditunjukkan adalah sebesar Rp ,00. bahwa Pemohon Banding menjelaskan bahwa dari koreksi biaya transportasi memang tidak ada data/bukti pendukungnya sebesar Rp ,00 dan menyerahkan keputusan pada Majelis; B. Koreksi Biaya Lain-Lain sebesar Rp ,00 B.1. Koreksi atas Biaya Mail and Others sebesar Rp ,00 bahwa bukti-bukti yang Pemohon Banding telah tunjukkan kepada Terbanding pada saat pengujian bukti adalah sebagai berikut: - Ledger sebesar Rp , - Asli Journal voucher, invoice tagihan, bukti kirim dokumen. bahwa atas dokumen pendukung Pemohon Banding, Terbanding dalam Berita Acara Pengujian Bukti menyampaikan pendapat: 1. Sesuai dengan Pasal 26A ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, mengatur bahwa Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya. Data-data yang disampaikan Pemohon Banding tidak pernah disampaikan pada saat pemeriksaan walaupun sudah diminta Terbanding. 2. Tanggapan atas bukti yang disampaikan Pemohon Banding dalam uji bukti: - Dari total koreksi sebesar Rp ,- Pemohon Banding menunjukkan data sebagai berikut: Akun Nama Akun Jumlah Data yang dapat ditunjukkan Data yang tidak dapat ditunjukkan Mail Other Total Atas koreksi yang tidak ada data pendukungnya sebesar Rp ,00 tetap dipertahankan, - Atas koreksi yang ada data pendukungnya sebesar Rp ,- berdasarkan hasil uji bukti merupakan biaya kirim dokumen diantaranya dokumen-dokumen baik dari Pemohon Banding ke konsumen maupun dari Pemohon Banding ke cabang atau cabang ke pusat. bahwa atas pendapat Terbanding dalam Berita Acara Pengujian Bukti, Pemohon Banding menyampaikan pendapat sebagai berikut: Dari koreksi biaya mail and others, dokumen yang telah ditunjukkan adalah sebesar Rp ,00; bahwa Pemohon Banding menjelaskan bahwa dari koreksi biaya mail and others memang tidak ada data/bukti pendukungnya sebesar Rp ,00

18 dan menyerahkan keputusan pada Majelis; B.2. Koreksi atas Meeting and Conference Expense sebesar Rp ,00 bahwa bukti-bukti yang Pemohon Banding telah tunjukkan kepada Terbanding pada saat pengujian bukti adalah sebagai berikut: - Ledger sebesar Rp ,00; - Asli Journal voucher, invoice tagihan; bahwa Pemohon Banding dalam Berita Acara Pengujian Bukti pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Dari koreksi biaya meeting and conference, dokumen yang telah ditunjukkan adalah sebesar Rp ,00. bahwa Pemohon Banding menjelaskan bahwa dari koreksi biaya meeting and conference memang sebagian tidak ada data/bukti pendukungnya dan menyerahkan keputusan pada Majelis. bahwa atas dokumen pendukung Pemohon Banding, Terbanding dalam Tambahan Berita Acara Pengujian Bukti menyampaikan pendapat: 1. Sesuai dengan Pasal 26A ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, mengatur bahwa Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya, 2. Bahwa data yang disampaikan Pemohon Banding dipersidangan tersebut tidak pernah disampaikan pada saat pemeriksaan maupun keberatan, walaupun sudah diminta Terbanding, 3. Dari total koreksi sebesar Rp ,00, Pemohon Banding menunjukkan data sebesar Rp ,00 dan bukan sebesar Rp ,00, 4. Atas koreksi yang tidak ada data pendukungnya sebesar Rp ,00 (Rp ,00 - Rp ,00) tetap dipertahankan, 5. Atas koreksi yang ada data pendukungnya sebesar Rp ,00 berdasarkan hasil uji bukti merupakan biaya perjamuan yang tidak ada daftar nominatifnya, sehingga tidak dapat dibiayakan. Dengan demikian Terbanding tetap mempertahankan koreks. bahwa berdasarkan uraian hasil uji bukti tersebut di atas Majelis berpendapat sebagai berikut: bahwa atas sengketa Biaya Usaha sebesar Rp ,00, dalam uji bukti: atas biaya transportasi sebesar Rp ,00 Pemohon Banding hanya dapat menyampaikan data pendukung Rp ,00 dan tidak dapat menyampaikan bukti selebihnya, sedangkan atas biaya mail and others sebesar Rp ,00 dokumen yang ditunjukkan Rp ,00 dan tidak menunjukkan selebihnya, dan atas biaya meeting and conference expense sebesar Rp ,00 dokumen yang ditunjukkan Rp ,00 dan tidak dapat menunjukkan

19 selebihnya. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding sebesar Rp ,00 harus dibatalkan karena telah berhasil dibuktikan dokumen pendukungnya oleh Pemohon Banding, sedangkan sisanya sebesar Rp ,00 tetap dipertahankan. bahwa oleh karena atas jumlah pajak yang masih harus/lebih dibayar dan disengketakan versi murni Pemohon Banding dalam surat banding sebesar Rp ,00, dibatalkan sebagian koreksinya Terbanding oleh Majelis, maka Majelis berdasarkan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding. Memperhatikan Mengingat : Surat Banding Pemohon Banding, Surat Uraian Banding Terbanding, hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan. : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. 2. Ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini. Memutuskan : Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-343/WPJ.19/BD.05/2011 tanggal 27 April 2011 tentang Keberatan Wajib Pajak atas SKPLB PPh Badan Tahun Pajak 2008 Nomor 00046/406/08/092/10 tanggal 25 Juni 2010, sehingga PPh Badan Tahun Pajak 2008 dihitung kembali dengan penghitungan menjadi sebagai berikut : 1. Penghasilan Neto Rp ,00 2. Penghasilan Kena Pajak Rp ,00 3. Pajak Terutang Rp ,00 4. Kredit Pajak Rp ( ,00) 5. jumlah Pajak Yang Masih Harus/Lebih Dibayar Rp ( ,00) Demikian diputus di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 24 Oktober 2012, berdasarkan musyawarah Majelis XIB Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis Hakim sebagai berikut: Caecilia Sri Widiarti I Made Sudana Arif Subekti yang dibantu oleh Esti Cahya Inteni sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti. Putusan Nomor Put-52240/PP/M.XIB/15/2014 diucapkan oleh Hakim Ketua dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 30 April 2014, dengan susunan Majelis Hakim sebagai berikut: I Putu Setiawan Hari Prabowo Arif Subekti sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, yang dibantu oleh Esti Cahya Inteni sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, serta dengan dihadiri oleh Terbanding dan tidak dihadiri oleh Pemohon Banding.

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53268/PP/M.XIB/12/2014 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi positif

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52962/PP/M.XVIB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52241/PP/M.XIB/12/2014. koreksi dasar pengenaan pajak sebesar Rp ,00;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52241/PP/M.XIB/12/2014. koreksi dasar pengenaan pajak sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52241/PP/M.XIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011 Jenis Pajak : PPh Badan; Tahun Pajak : 2006; Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah Koreksi Terbanding atas penghasilan

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencatatan atas Biaya Bunga yang dilaporkan dalam laporan Keuangan Berikut ini adalah komponen-komponen laba rugi yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari :

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-36431/PP/M.II/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah, koreksi

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002 Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final Tahun Pajak : 2002 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT. 49902/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00,

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00, Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51701/PP/M.IIA/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012 Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016 Jenis Pajak : Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp Putusan : Put-44878/PP/M.V/12/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank;

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-61809/PP/M.XIIIB/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa yang menjadi

Lebih terperinci

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak : Put-44300/PP/M.I/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.57020/PP/M.XVA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73892/PP/M.XIB/16/2016 nis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 51610/PP/M.XVIIIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, koreksi Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2010

Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2010 Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding adalah Koreksi Jumlah Penghasilan Neto

Lebih terperinci

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00) Putusan Nomor : Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi positif Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, Koreksi Dasar

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah : Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003

Putusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003 Putusan Pengadilan : Put. 40792/PP/M.II/13/2012 Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Masa/Tahun Pajak : 2003 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Objek PPh Pasal 26 Masa

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha;

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.68049/PP/M.XIIA/15/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 61464/PP/M.VIB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2004 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN V. 1. Simpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor 63714/PP/M.IIIB/15/2015 Jenis Pajak PPh Badan Tahun Pajak 2009 Pokok Sengketa bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00);

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00); Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62435/PP/M.VIIIA/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t )

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t ) Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.69906/PP/M.XIIIA/12/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 62/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 62/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 62/PJ/2013 TENTANG PENEGASAN KETENTUAN PERPAJAKAN ATAS TRANSAKSI E-COMMERCE MODEL

Lebih terperinci

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Putusan Nomor : Put.69128/PP/M.IA/16/2016 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis SKPKB PPh Pasal 21 Berdasarkan Putusan Banding. IV.1.1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.XXXXX/PP/M.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis SKPKB PPh Pasal 21 Berdasarkan Putusan Banding. IV.1.1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.XXXXX/PP/M. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis SKPKB PPh Pasal 21 Berdasarkan Putusan Banding IV.1.1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.XXXXX/PP/M.VIII/10/2004 Menurut Terbanding Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG TATA CARA PENANGANAN DAN PELAKSANAAN PUTUSAN BANDING, PUTUSAN GUGATAN, DAN PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI A Umum DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Lebih terperinci

Menurut Pemohon: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.61397/PP/M.XIB/16/2015. Tahun Pajak : 2008

Menurut Pemohon: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.61397/PP/M.XIB/16/2015. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.61397/PP/M.XIB/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap gugatan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

: bahwa pokok sengketa adalah Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ;

: bahwa pokok sengketa adalah Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-6579/PP/M.XIA/1/215 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak : 29 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa pokok sengketa

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 12

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Put.45443/PP/M.II/15/2013 : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Terbanding Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut :

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54025/PP/M.VB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.12, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengajuan. Penyelesaian Keberatan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015; Putusan Nomor : 72832/PP/M.IIIA/99/2016 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Selain mendapat imbalan atas jasa pelaksanaan konstruksi yang diberikan, PT

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-103678.16/2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah 1. Koreksi

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Pajak Masukan yang terkait dengan kebun sebesar Rp ,00;

: bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Pajak Masukan yang terkait dengan kebun sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62294/PP/M.XI.B/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK

METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK Lusy Suprajadi Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan Abstract Self assessment system is implemented in fulfilling income tax obligation, especially in preparing

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan : PUT-43807/PP/M.VII/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Penerbitan suatu Surat Ketetapan Pajak (SKP) hanya terbatas kepada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian Surat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.162, 2011 EKONOMI. Pajak. Hak dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena:

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena: Nomor Putusan : Put.37978/PP/M.II/16/2012 Pengadilan Pajak Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa dasar koreksi DPP PPN sebesar Rp.5.943.996.000,00 sama

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci