Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.XIIIA Tahun 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.XIIIA Tahun 2018"

Transkripsi

1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /213/PP/M.XIIIA Tahun 218 Jenis Pajak : PPh. Bd Tahun Pajak : 213 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Positif Penghasilan Neto Tahun Pajak 213 sebesar Rp , yang terdiri dari: 1. Koreksi positif Biaya Administrasi PT JTI sebesar Rp ,; 2. Koreksi positif Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp ,; yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding; Menurut Terbanding:bahwa Terbanding berpendapat bahwa terdapat banyak ketidakwajaran dalam pemberian pinjaman berupa transakasi hutang piutang antara Pemohon Banding dengan PT. Jaya Trade Indonesia dan Bahwa biaya perjalanan dinas yang diberikan oleh Pemohon Banding kepada pegawai PT. Jaya Trade Indonesia tidak sesuai dengan Pasal 6 ayat (1 huruf a Undang-Undang PPh Menurut Pemohon Menurut Majelis : Bahwa koreksi Terbanding adalah koreksi yuridis fiskal yang tidak dapat diterima karena hanya berdasarkan dugaan dan anggapan saja dan tidak melihat fakta-fakta yang ada antara Pemohon Banding dengan pemberi pinjaman, serta koreksi dari Terbanding tidak sesuai dengan aturan-aturan perpajakan yang diatur oleh Terbanding sendiri dan Bahwa Perjalanan Dinas tersebut benar-benar merupakan biaya bagi PT JTI (pemegang saham Pemohon Banding dengan keperluan sesuai jabatan/bagian pegawai yang bersangkutan : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Positif Penghasilan Neto Tahun Pajak 213 sebesar Rp , yang terdiri dari: 1. Koreksi positif Biaya Administrasi PT JTI sebesar Rp ,; 2. Koreksi positif Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp ,; 1. Koreksi positif Biaya Administrasi PT JTI sebesar Rp ,; bahwa Biaya Administrasi PT JTI sebesar Rp , adalah biaya bunga yang dibayarkan kepada PT JTI oleh Pemohon Banding dikoreksi oleh Terbanding karena biaya bunga yang dibayarkan kepada pemegang saham/pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut jumlahnya melebihi kewajaran (Buku Besar : sehingga tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai Pasal 18 ayat (3 Undang-Undang Pajak Penghasilan; bahwa gambaran umum kegiatan usaha Pemohon Banding sebagaimana yang disampaikan Terbanding dalam Surat Uraian Banding Nomor SUB-26/WPJ.31/BD.6/216 tanggal 2 September 216 adalah sebagai berikut : 1. bahwa Pemohon Banding terdaftar sebagai Wajib Pajak pada tanggal 23 September 24 dan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP pada tanggal 3

2 Desember 24 dengan jenis usaha Perdagangan Besar Bahan-bahan Konstruksi (KLU 53. Saat ini terdaftar pada KPP Pratama Praya; 2. bahwa Pemohon Banding berkedudukan di Komplek Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dan mempunyai cabang di Komplek Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sesuai Anggaran Dasar Perubahan, ruang lingkup kegiatan Pemohon Banding meliputi bidang penjualan aspal curah dan aspal drum; 3. bahwa Pemohon Banding dimiliki oleh PT. Jaya Trade Indonesia (saham 99% dan PT. Jaya Gas Indonesia (saham 1%. Pemohon Banding menyatakan dalam Lampiran Khusus SPT Tahunan PPh Badan 3A (Pernyataan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa memiliki hubungan istimewa karena kepemilikan saham/penyertaan dengan PT. Jaya Trade Indonesia dalam hal penjualan/pembelian barang dagangan dengan metode penetapan harga yang digunakan yaitu Comparable Uncontrolled Price; 4. bahwa penjualan barang dagangan berupa aspal curah dan aspal drum dilakukan melalui penjualan lokal 99% dan penjualan ekspor 1% ke Timor Leste, sedangkan pembelian dilakukan melalui impor dan pembelian lokal. Penjualan sebagian besar menggunakan sistem kredit dan hanya sebagian kecil menggunakan sistem uang muka penjualan; 5. bahwa alur kegiatan usaha Pemohon Banding dimulai dari pembelian aspal yang kemudian ditampung di Terminal Aspal Curah (TAC yang dimiliki Pusat Lombok maupun Cabang Kupang. Untuk menjaga agar aspal tidak membeku/mengeras di tangki terminal, diperlukan solar untuk memanasi aspal yang ada di tangki terminal. Setelah menerima order penjualan, aspal akan dikirim kepada konsumen menggunakan truk tangki aspal yang dimiliki Pemohon Banding. Perlakuan yang sama dilakukan selama proses pengiriman, untuk menjaga agar aspal tidak membeku/mengeras, aspal akan terus dipanasi melalui alat yang ada di truk tangki; bahwa kronogi pinjaman Pemohon Banding kepada PT JTI sebagaimana yang disampaikan Pemohon Banding dalam penjelasan tertulis Nomor 17/SLO/RBPK/RIB/V/17 tanggal 1 Mei 217 adalah sebagai berikut: 1. Dalam Catatan 15 Laporan Keuangan Audit 213 Pemohon Banding, Flafon Pinjaman dari Bank CIMB Niaga kepada PT JTI (PT JTI sampai setinggitingginya Rp2... dan dikenakan suku bunga 9.7% s/d 11,5% per tahun. Pinjaman oleh Pemohon Banding dari PT JTI dikenakan bunga karena PT JTI juga mendapatkan Plafon Pinjaman sampai Rp dari Bank CIMB Niaga dengan suku bunga 1.% per tahun (Catatan 11 Laporan Keuangan Audit 213 PT JTI. Dalam Catatan 26 Laporan Keuangan Audit 213 PT JTI (telah disampaikan kepada Majelis Hakim dan Terbanding pada sidang sebelumnya juga disebutkan adanya Piutang PT JTI kepada Pemohon Banding (saldo per 31 Des 213 sebesar Rp dimana diberikan penjelasan bahwa Piutang tersebut didanai dari pinjaman bank dan dikenakan bunga sesuai dengan suku bunga yang dikenakan bank yaitu berkisar antara 1.35% % per tahun pada tahun 213. Plafon Pinjaman dari Bank CIMB Niaga ke PT JTI baru dicairkan salah satunya dengan syarat adanya Purchase Order (PO barang yang akan dibeli oleh Pemohon Banding atau invoice tagihan Pemohon Banding ke Pembeli.

3 Secara skematis kronologi pinjaman Pemohon Banding kepada PT JTI adalah sebagai berikut : PT. JKM Pratama PT. PJ Catatan : : Pemegang Saham : Memberikan pinjaman 1. PT JTI mendapatkan Plafon Pinjaman sampai Rp dari Bank CIMB Niaga dengan suku bunga 1.% per tahun (Catatan 11 Laporan Keuangan Audit 213 PT JTI. Bank CIMB Niaga akan memberikan pinjaman kepada PT JTI dengan syarat salah satunya dapat memberikan Purchase Order barang yang dibeli atau invoice tagihan kepada buyer atas nama salah satu anak usaha, salah satunya Pemohon Banding (Surat PT. Bank CIMB Niaga Nomor 1/NH/CBGI/I/213 tanggal 2 Januari 213. Perjanjian hutang piutang antara XXX dengan PT JTI Nomor 3/JTI-SLo/12/212 tanggal 31 Desember 212 yang menyebutkan bahwa PT JTI setuju memberikan fasilitas pinjaman kepada XXX dengan jumlah setinggi-tingginya Rp.2...,; PT. JTI PT XXX PT. JTI 99 % PT. JGI 1 % 2. PTJaya Trade Indonesia (sebagai Pemegang Saham harus mengenakan bunga kepada Pemohon Banding sesuai dengan aturan Perpajakan yaitu : Pasal 12 Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 21 (sebelumnya juga diatur oleh Surat DJP/Terbanding No S-165/PJ.312/1992 tanggal 15 JO "Bahwa pinjaman perusahaan tanpa bunga dari pemegang sahamnya dapat dianggap wajar dan tidak perlu dilakukan koreksi apabila: a. Pinjaman tersebut berasal dari dana milk pemegang saham pemberi pinjaman itu sendiri dan bukan berasal dari pihak lain. b. Modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman kepada perusahaan penerima pinjaman telah disetor seluruhnya. c. Pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi. d. Perusahaan penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan untuk kelangsungan usahanya. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka pinjaman tanpa bunga dianggap tidak wajar sehingga harus dikoreksi sesuai dengan tingkat suku bunga pinjaman yang wajar." 3. Bahwa kepemilikan saham PT JTI pada Pemohon Banding adalah sebagai berikut: Total Modal Dasar Pemohon Banding (cfm Akte Notaris 4.. Modal Ditempatkan oleh PT JTI 396..

4 Modal Ditempatkan dan Disetor oleh PT JTI 99.. (cfm Akta notaris & catatan 16 Laporan Keuangan 213 PT SLO Jumlah Modal belum disetor oleh PT JTI sampai bahwa dikarenakan tidak memenuhi keempat persyaratan Pasal 12 Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 21 tersebut (yaitu uang Pinjaman PT JTI yang diberikan ke Pemohon Banding didapat dari pinjaman dari Bank CIMB Niaga, dan modal ditempatkan belum disetorkan seluruhnya oleh PT JTI, maka PT JTI harus mengenakan bunga atas pemberian pinjaman kepada Pemohon Banding. bahwa selama tahun 213, beban bunga perhitungan Pemohon Banding dengan suku bunga 9,7% s/d 11,5% per tahun adalah Rp , dengan ringkasan perhitungan sebagai berikut: Saldo Akhir Januari (12,31,435, (,638,69 17,654,57, 2 8 Februari (1,52,561,6 (89,271,774 17,654,57, 47 Maret 7,379,349,87 62,724,473 17,654,57, April 12,45,89,19 15,831,87 17,654,57, 9 8 Mei 4,92,597,438 41,825,78 17,654,57, Juni (15,585,153,1 (125,979,98 17,654,57, 67 8 Juli (6,912,794,23 (56,454,486 17,654,57, 1 Agustus 4,327,842,61 35,74,71 17,654,57, September (6,372,284,79 (53,633,397 17,654,57, 9 Oktober (17,685,691,8 (15,328,38 17,654,57, 64 1 November (16,346,732,8 (156,656,19 17,654,57, 36 Desember,784,952,91 1,689,13 17,654,57, 1 2 (349,187,65 BUNGA 15,63,31 15,63,31 15,63,31 15,63,31 15,63,31 2,77,26 5 4,178,47 4 5,649,68 3 8,592,1 1 15,63,31 169,189, ,189,2 6 1,819,885,4 31 TOTAL 45,424,612 6,791, ,787, ,895, ,888, ,727,277 87,723, ,354, ,958,74 (265,71 12,532,836 31,878,15 8 1,47,697,7 81 bahwa adapun tarif bunga pinjaman yang dipakai oleh PT JTI dan Pemohon Banding adalah rata-rata bunga bank sebagai berikut: BULAN SLO LOMBOK BUNGA SLO- KUPANG PT- Niaga PRK- Niaga PRK- Mandiri FL- Mandiri KI- Mandiri Rata- RataBunga Januari

5 Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember bahwa dasar koreksi Terbanding tersebut di atas sebagaimana dijelaskan dalam halaman 12 dan 23 Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor : LAP-23/WPJ.31/KP.75/215 tanggal 2 April 215 adalah sebagai berikut : 2. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham/pihak yang mempunyai hubungan istimewa sehubungan dengan pekerjaan terdapat koreksi positif atas Biaya Administrasi Jaya Trade Indonesia sebesar Rp , karena tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai Pasal 18 ayat (3 UU PPh, dengan penjelasan sebagai berikut : 2.a Dalam pemeriksaan terhadap aktifitas operasi perusahaan diketahui bahwa aktivitas operasi perusahaan dibiayai dan dibayarkan oleh induk afiliasinya, yaitu PT JTI. Untuk mendukung hal tersebut dibuat perjanjian hutang piutang antara Wajib Pajak ( XXX dengan PT JTI Nomor 3/JTI-SLo/12/212 tanggal 31 Desember 212 yang menyebutkan bahwa PT JTI setuju memberikan fasilitas pinjaman kepada Wajib Pajak (XXX dengan jumlah setinggi-tingginya Rp.2..., (dua puluh milyar rupiah. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan oleh Wajib Pajak (XXX untuk kebutuhan modal kerja dan investasi yang sifatnya berfluktuatif. 2.b Untuk dapat diketahui adanya suatu hutang baik hutang afiliasi maupun hutang kepada pihak ketiga lainnya, sifat pinjaman dana tersebut keberadaannya harus terus menerus sampai dengan akhir tahun atau akhir periode tertentu, sehingga dapat diketahui dan dibandingkan antara saldo awal tahun dengan saldo akhir tahun. Dengan demikian tidak hanya sekedar cut off antara Laporan Keuangan. Berdasarkan Laporan Keuangan Audited diketahui bahwa hutang piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama merupakan saldo rekening koran yang timbul antara lain dari biaya Wajib Pajak yang dibayarkan terlebih dahulu oleh PT JTI selaku afiliasi. Berdasarkan bukti general ledger diketahui terdapat mutasi bolak-balik dana dari dan ke perusahaan afiliasi yang mana mutasi tersebut sering terjadi (mutasi harian karena adanya dana talangan yang sifatnya sementara dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan bahwa piutang dan hutang antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama timbul dari biaya perusahaan dan anak perusahaan yang dibayarkan lebih dahulu (talangan dalam rangka transaksi hubungan rekening koran sebagaimana terlihat dalam rekening koran bank dimana transfer antar afiliasi mencapai kurang lebih sebesar Rp , (dua ratus lima puluh milyar rupiah. Saldo awal dan saldo akhir hutang piutang tersebut hanya sebagai cut off pada akhir tahun dan untuk kepentingan laporan keuangan jadi bukan jumlah permanen dalam waktu permanen. 2.c Berdasarkan bukti beberapa laporan keuangan, general ledger dan bukti pendukungnya berupa rekening koran dan lampiran pendukungnya, pemeriksa berkesimpulan bahwa mutasi tersebut semata-mata transaksi hubungan rekening koran dan bukan merupakan pinjaman dari pemegang saham berupa dana segar dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu pengembalian tertentu. Lebih lanjut menurut pemeriksa, Wajib Pajak sebenarnya

6 hanyalah merupakan agen dari afiliasi, karena semua kebijakan ditentukan afiliasi. Pembelian dilakukan dan dibayarkan oleh afiliasi kemudian setelah terjadi penjualan dan ada pencairan piutang, hasil penjualan tersebut langsung ditransfer ke rekening afiliasi setelah dikurangi biaya operasional. Sehingga pinjaman tersebut Wajib Pajak ( XXX berkewajiban mengembalikan pinjaman tersebut pada kesempatan pertama yang diperoleh dari hasil penjualan atau piutang setelah dikurangi untuk keperluan operasional. 2.d Wajib Pajak mendapat pinjaman dari Bank BCA, tetapi tidak mencukupi sehingga meminjam kepada PT JTI, dimana PT JTI juga mendapat pinjaman dari bank (dikenakan bunga oleh bank. Pasal 3 Perjanjian Perubahan terhadap Pinjaman Kredit Nomor 391/AMD/CBG/JKT/8 tanggal tidak jelas antara PT CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Niaga Tbk. untuk selanjutnya disebut Bank dengan PT JTI untuk selanjutnya disebut Peminjam menyatakan bahwa Bank dan Peminjam saling setuju menambahkan ketentuan Pasal 6 Perjanjian Kredit sehingga menjadi berbunyi sebagai berikut : Melakukan subordinasi atas pinjaman kepada pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi Peminjam (jika ada baik yang ada maupun yang akan datang dan tanpa dikenakan bunga; bahwa Terbanding dalam pendapat akhirnya yang disampaikan melalui Surat Nomor S- 3371/PJ.7/217 tanggal 31 Mei 217 secara substansi antara lain menyampaikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Terbanding dapat diketahui : a. Adanya mutasi rekening antara Pemohon Banding dengan PT JTI tersebut sematamata adalah transaksi hubungan rekening koran yang sifatnya merupakan dana talangan sehingga menurut pendapat Terbanding bukan merupakan pinjaman dari pemegang saham. Sehingga ketidakwajaran yang timbul adalah bukan atas berapa persentase suku bunga wajar yang dikenakan melainkan karena sifat transaksi tersebut semata-mata merupakan transaksi hubungan antar rekening koran yang sifatnya merupakan digunakan untuk dana talangan; b. Sifat hutang piutang yang tidak jelas. c. Pemohon Banding tidak dapat menggunakan hutang sedara penuh. d. Adanya pembayaran lebih atas hutang. e. Adanya saldo hutang dan piutang dengan pihak afiliasi sebesar Rp ,. 2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 Perjanjian Hutang Piutang 213 Nomor : 3/JTI- SLo/12/212 tanggal 21 Desember 212 hal fasilitas Hutang Piutang, disebutkan bahwa : Pihak Pertama telah menyetujui untuk memberikan fasilitas pinjaman (selanjutnya disebut fasilitas kepada Pihak Kedua dengan jumlah setinggi-tingginya Rp. 2...,- (dua puluh milyar rupiah, dapat Terbanding sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1 Bahwa berdasarkan pengujian yang dilakukan Terbanding, diketahui bahwa terdapat mutasi bolak-balik antar rekening dari Pemohon Banding ke PT JTI mencapai kurang lebih Rp.25...,- (dua ratus lima puluh milyar rupiah; 2 Bahwa mutasi bolak-balik yang terjadi nilainya lebih besar dari fasilitas pinjaman yang disepakati ini menunjukkan adanya ketidakwajaran transaksi pinjam meminjam antara Pemohon Banding dengan PT JTI; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Terbanding berpendapat bahwa terdapat banyak ketidakwajaran dalam pemberian pinjaman berupa transaksi hutang piutang antara Pemohon Banding dengan PT JTI. Berdasarkan pengujian yang dilakukan Terbanding maka Terbanding berpendapat bahwa transaksi hutang piutang yang terjadi dengan pihak afiliasi tersebut pada kenyataannya semata-mata hanya merupakan transaksi hubungan rekening koran yang bersifat dana talangan dari perusahaan induk kepada anak perusahaannya sehingga seharusnya tidak dikenakan bunga;

7 bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dilakukan oleh Terbanding sebagamana tersebut di atas. Dalam penjelasan tertulis Nomor 17/SLO/RBPK/RIB/V/17 tanggal 1 Mei 217 Pemohon Banding menyampaikan penjelasan antara lain menyatakan sebagai berikut : a. Berdasarkan Pasal 18 ayat (3 UU PPh dan Penjelasannnya, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besamya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya seperti metode pembagian laba dan metode laba bersih transaksional. (maksudnya bukan metode "dugaan" yang dilakukan oleh Terbanding. b. Bahwa berdasarkan Surat Edaran DJP SE-4/PJ.7/1993 tancmal 9 Maret 1993 tentang Petunjuk Penanganan Kasus-Kasus Transfer Pricing, disebutkan : "Untuk memudahkan bagi Saudara dalam menangani kasus-kasus Transfer Pricing atau yang mengandung indikasi adanya Transfer Pricing, di bawah ini disampaikan beberapa contoh dari kasus dimaksud beserta perlakuan perpajakannya. Untuk Pembebanan bunga atas pemberian pinjaman oleh pemegang saham (shareholder loan, kekurang-wajaran pembebanan bunga atas pemberian pinjaman oleh pemegang saham. Contoh: PT A memiliki 8% saham PT. C dengan modal yang belum disetor sebesar Rp. 2 juta. PT A juga memberikan pinjaman sebesar Rp. 5 juta dengan bunga 25% atau Rp. 125 juta setahun. Tingkat bunga setempat yang berlaku adalah 2%. Perlakuan perpajakannya : 1. Penentuan kembali jumlah utang PT. C. Pinjaman sebesar Rp. 2 juta dianggap sebagai penyetoran modal terselubung, sehingga besarnya hutang PT. C yang dapat diakui adalah sebesar Rp. 3 juta ( RP. 5 juta - Rp. 2 juta. 2. Perhitungan Pajak Penghasilan. Bagi PT. C pengurangan biaya bunga yang dapat dibebankan adalah Rp. 6 juta (2% x Rp. 3 juta yang berarti koreksi positif penghasilan kena pajak. Selisih Rp. 65 juta (Rp. 125 juta - Rp. 6 juta dianggap sebagai pembayaran dividen terselubung. c. Jika penerapan Surat Edaran DJP tanggal 9 Maret 1993 tersebut dilakukan untuk Pemohon Banding maka perlakukan perpajakan atas beban bunga adalah sebagai berikut : Rupiah Total Modal Dasar (cfm Akte notaris 4.. Modal Ditempatkan oleh PT JTI (99% 396..

8 Modal Ditempatkan Dan Disetor oleh PT JTI (cfm Akta notaris & Catatan 16 Laporan Keuangan 213 PT SLO Jumlah Modal belum disetor oleh PT JTI sampai Berdasarkan data penghitungan bunga dan buku besar hutang afiliasi (Lampiran-1 dan Lampiran-2, maka Penghitungan kewajaran biaya bunga berdasarkan aturan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 4/PJ.7/1993 adalah sebagai berikut: Bulan Saldo Hutang Akhir Bulan Modal SLO- Lombok SLO- Kupang Total Belum Disetor Hutang Bun Bun Pinjaman Wajar ga per ga per Biaya Bunga Wajar tahu bula n n Januar (12,31,435, 17,654,55,344,72,12 297,5,47,72, ,9,112 i 2, Februa(1,52,561,64 17,654,57,151,945, ,6,854,945, ,267,36 ri 7, Maret 7,379,349,87 17,654,525,33,856, ,24,736,856, ,263,283, 1 April 12,45,89,199 17,654,53,15,316, ,29,88,316, ,37,688, 3 Mei 4,92,597,438 17,654,522,575,, ,22,278,, ,363,888, 2 Juni (15,585,153,16 17,654,52,69,353, ,1,772,353, ,326,527 7, Juli (6,912,794,231 17,654,51,741,712, ,1,444,712, ,298,488, 3 Agustu4,327,842,61 17,654,521,982,349, ,21,685,349, ,94,134 s, 5 Septe(6,372,284,799 17,654,511,282,222, ,1,985,222, ,458,954 mber, 5 Oktobe(17,685,691,86 17,654,5 (31,184,85 297,(328,184, (2,789,571 r 4, Novem(16,346,732,83 17,654,51,37,774, ,1,1,774, ,686,586 ber 6, Desem,784,952,911 17,654,532,439,459, ,32,2,459, ,31,98 ber, 5 Total Biaya Bunga 1,44,82, Wajar 31 Biaya Bunga di 1,47,697,7 SPT PPh Badan 81 Koreksi Biaya 3,615,75 Bunga Dengan demikian Beban Bunga Wajar berdasarkan aturan Surat Edaran DJP Nomor : SE-4/PJ.7/1993 adalah sebesar Rp bahwa berdasarkan penjelasan Terbanding dan Pemohon Banding sebagaimana dimaksud

9 di atas, menurut Majelis yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah eksistensi dari pinjaman Pemohon Banding kepada PT JTI. Menurut Terbanding transaksi hutang piutang yang terjadi dengan pihak afiliasi tersebut pada kenyataannya semata-mata hanya merupakan transaksi hubungan rekening koran yang bersifat dana talangan dari perusahaan induk kepada anak perusahaannya sehingga seharusnya tidak dikenakan bunga; bahwa secara skematis kronologi pinjaman Pemohon Banding kepada PT JTI adalah sebagai berikut : PT. JKM Pratama PT. PJ Catatan : : Pemegang Saham : Memberikan pinjaman i PT JTI mendapatkan Plafond Pinjaman sampai Rp dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. dengan suku bunga 1.% per tahun (Catatan 11 Laporan Keuangan Audit 213 PT JTI. Bank CIMB Niaga akan memberikan pinjaman kepada PT JTI dengan syarat salah satunya dapat memberikan Purchase Order barang yang dibeli atau invoice tagihan kepada buyer atas nama salah satu anak usaha, salah satunya Pemohon Banding (Surat PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Nomor 1/NH/CBGI/I/213 tanggal 2 Januari 213. i Perjanjian hutang piutang antara XXX dengan PT JTI Nomor 3/JTI-SLo/12/212 tanggal 31 Desember 212 yang menyebutkan bahwa PT JTI setuju memberikan fasilitas pinjaman kepada XXX dengan jumlah setinggi-tingginya Rp.2...,; PT. JTI PT XXX PT. JTI 99 % PT. JGI 1 % bahwa dalam Surat PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Nomor 1/NH/CBGI/I/213 tanggal 2 Januari 213 dapat diketahui beberapa hal antara lain sebagai berikut : 1. Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada PT JTI adalah Fasilitas Pinjaman Tetap dan Pinjaman Rekening Koran. 2. Bahwa Plafond pinjaman adalah menjadi sebesar Rp , dengan fasilitas on revolving basis. 3. Tingkat Suku Bunga : 1% p.a. (Subject to change. 4. Jatuh tempo : 11 Januari Syarat Penarikan : i Menyerahkan invoice atau PO dari supplier. PO atau invoice dapat berasal dari PT JTI maupun anak perusahaan PT JTI, sebagai berikut : PT Toba Gena Utama, PT Adibaroto Nugratama, PT Sarana Merpati Utama, XXX, PT Kenrope Utama, PT Metroja Mandiri, PT Adigas Jaya Pratama, PT Jaya Gas Indonesia, PT Global Bituman Utama, PT Sarana Sampit Mentaya Utama, PT Jaya Trigas Indonesia, PT Sarana Jambi Utama, PT Sarana Lampung Utama, PT Sarana Aceh Utama, PT Sarana Mbay Utama, PT Kenrope Utama Sentul, dam PT Kenrope Sarana Pratama. i Maksimum pembiayaan 9 % dari Purcase Order (PO. bahwa yang dimaksud dengan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran adalah fasilitas pinjaman yang diberikan untuk keperluan modal kerja. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK ini merupakan pinjaman jangka pendek dan dapat dilakukan perpanjangan jangka waktu.

10 Produk ini menawarkan fleksibilitas dimana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan warkat (cek/bilyet giro selama jangka waktu kreditnya. Atau dengan kata lain pinjaman dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran adalah pinjaman yang setiap saat jika membutuhkan dana dapat ditarik/dipakai dan jika dana berlebih dapat dikembalikan; bahwa fasilitas pinjaman dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran untuk meminimalkan bunga pinjaman bank karena jika ada dana lebih dapat segera dikembalikan pinjaman tersebut setiap saat sehingga bunga bank turun yang berimbas pada kenaikan laba. Sebagai konsekuensi dari fasilitas pinjaman tersebut, terdapat dana mutasi bolak balik karena jika dibutuhkan dana tersebut di pagi hari dana tersebut akan ditarik dan kemudian jika ada dana masuk siang hari atau sore hari akan segera dikembalikan; bahwa yang dimaksud dengan Pinjaman Revolving adalah merupakan kredit untuk pembiayaan modal kerja yang bersifat permanent, yang jumlahnya tercermin dalam cash flow perusahaan. Penarikan dana sesuai dengan kebutuhan debitur dengan menggunakan Promes/Surat Sanggup, dengan syarat tidak melebihi jumlah plafon yang telah disepakati antara Bank dan debitur. Porsi pinjaman yang telah dilunasi dapat ditarik kembali sesuai plafondnya masih mencukupi dan jangka waktu kredit masih berlaku (maksimum 1 tahun dan tidak tertutup untuk diperpanjang kembali. Pada kredit revolving pinjaman yang telah dilunasi masih dapat ditarik kembali, maka sifat pemakaian dana jenis kredit ini adalah naik-turun/fluktuatif sesuai dengan kebutuhan debitur. bahwa Perjanjian Hutang Piutang antara XXX dengan PT JTI Nomor 3/JTI-SLo/12/212 tanggal 31 Desember 212 yang menyebutkan bahwa : Pasal 1 : PT JTI setuju memberikan fasilitas pinjaman kepada XXX dengan jumlah setinggitingginya Rp.2...,; Pasal 2 ayat (1 : Fasilitas sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 di atas, akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan investasi yang sifatnya fluktuatif dan penggunaannya dapat dipakai oleh XXX pada Kantor Pusat Lombok maupun Kantor Cabang Kupang. bahwa berdasarkan data dan fakta sebagaimana dimaksud di atas, maka menurut Majelis karena pinjaman Pemohon Banding kepada PT JTI dimana PT JTI dimana mendapat pinjaman antara lain dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. dengan Fasilitas Pinjaman Tetap dan Pinjaman Rekening Koran yang berbasiskan revolving, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1 Perjanjian Hutang Piutang tersebut diatas, pinjaman Pemohon Banding kepada PT JTI juga merupakan pinjaman dengan Fasilitas Pinjaman Tetap dan Pinjaman Rekening Koran yang berbasiskan revolving; bahwa dengan demikian mutasi bolak-balik antar rekening dari Pemohon Banding ke PT JTI mencapai kurang lebih Rp.25...,- (dua ratus lima puluh milyar rupiah bukan merupakan transaksi hubungan rekening koran yang bersifat dana talangan dari perusahaan induk kepada anak perusahaannya sebagaimana yang didalilkan oleh Terbanding, tetapi merupakan konsekuensi dari adanya pinjaman Pemohon Banding kepada PT JTI yang yang merupakan pinjaman dengan Fasilitas Pinjaman Tetap dan Pinjaman Rekening Koran yang berbasiskan revolving; bahwa dalam pendapat akhirnya Pemohon Banding melalui Surat Nomor 27/SLO/RBPK/RIB/V/17 tanggal 31 Desember 217 antar lain disampaikan penghitungan kewajaran biaya bunga berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 4/PJ.7/1993 adalah sebagai berikut :

11 Bulan Saldo Hutang Akhir Bulan Modal SLO- Lombok SLO- Kupang Total Belum Disetor Januar (12,31,435,2 17,654,5 i Februa(1,52,561,647 17,654,5 ri Maret 7,379,349,87 17,654,5 April 12,45,89,199 17,654,5 Mei 4,92,597,438 17,654,5 Juni (15,585,153,167 17,654,5 Juli (6,912,794,231 17,654,5 Agustu 4,327,842,61 17,654,5 s Septe (6,372,284,799 17,654,5 mber Oktobe (17,685,691,864 17,654,5 r Novem(16,346,732,836 17,654,5 ber Desem,784,952,911 17,654,5 ber Hutang Pinjaman Wajar 5,344,72,12 297,, 5,47,72,12 1. Bun Bung ga a per per bulan tah un 2 7,151,945, ,, 6,854,945, ,33,856, ,, 24,736,856, ,15,316, ,, 29,88,316, ,575,, ,, 22,278,, ,69,353, ,, 1,772,353, ,741,712, ,, 1,444,712, ,982,349, ,, 21,685,349, ,282,222, ,, 1,985,222, (31,184,85 297,, (328,184, ,37,774, ,, 1,1,774, ,439,459, ,, 32,2,459, Biaya Bunga Wajar.8542,9, ,267, ,263, ,37, ,363,888.81,326, ,298, ,94, ,458,954.85(2,789, ,686, ,31,98 5 Total Biaya Bunga Wajar Biaya Bunga di SPT1,47,697,7 81 PPh Badan Koreksi Biaya Bunga3,615,75 1,44,82, 31 bahwa berdasarkan data dan fakta sebagaimana tersebut diatas, maka Majelis berpendapat koreksi positif Biaya Administrasi PT JTI sebesar Rp , yang dilakukan oleh Terbanding, yang tetap dipertahankan adalah sebesar Rp , sedangkan selebihnya sebesar Rp ,tidak dipertahankan; 2. Koreksi positif Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp ,; bahwa Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp , kepada pegawai PT PT JTI dikoreksi oleh Terbanding bukanlah pembayaran atas suatu jasa/pekerjaan/kegiatan oleh Pemohon Banding selaku pemberi kerja. Biaya pelaksanaan tugas oleh pegawai yang bersangkutan tersebut seharusnya menjadi beban PT. Jaya Trade Indonesia; bahwa menurut Pemohon Banding biaya perjalanan dinas tersebut biaya bagi PT JTI (pemegang saham XXX dengan keperluan sesuai jabatan/bagian pegawai yang bersangkutan yang terdiri dari pegawai bagian Keuangan, Internal Audit, Personalia, Business Development dan Staff Terminal Aspal Curah PT PT JTI Cirebon yang secara

12 langsung berdampak untuk kelangsungan usaha XXX, dan bukti-bukti terkait dengan perjalanan dinas telah kami sampaikan; bahwa Pemohon Banding adalah merupakan anak perusahaan dari PT JTI. Menurut Majelis biaya perjalanan dinas pegawai PT PT JTI walaupun secara langsung berdampak untuk kelangsungan usaha Pemohon Banding, namun tetap menjadi beban bagi PT JTI. Dengan demikian Majelis berpendapat untuk tetap mempertahankan koreksi positif Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp , yang dilakukan oleh Terbanding; Menimbang Menimbang Menimbang Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Kompensasi Kerugian; : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak; : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Kredit Pajak : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya; bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan atas fakta-fakta, bukti-bukti, penjelasan Pemohon Banding dan Terbanding yang terungkap dalam persidangan serta penelitian terhadap berkas banding, pendapat Majelis terhadap Koreksi Terbanding adalah sebagai berikut: N Koreksi positif Jumlah Koreksi Dipertahankan Tidak Dipertahankan o Rp. Rp. Rp. 1 Biaya Administrasi PT JTI Biaya Perjalanan Dinas Jumlah bahwa menurut Terbanding dalam penjelasan tertulis nomor S-3371/PJ.7/217 tanggal 31 Mei 217 a quo, nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Positif Penghasilan Neto Tahun Pajak 213 sebesar Rp , yang terdiri dari: 1. Koreksi positif Biaya Administrasi PT JTI sebesar Rp ,; 2. Koreksi positif Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp ,; Jumlah Rp , bahwa dengan demikian diketahui terdapat selisih Rp1 (satu rupiah antara jumlah koreksi Terbanding dengan perincian koreksi versi Terbanding; bahwa dikarenakan tidak terdapat penjelasan dari Terbanding atas selisih koreksi sebesar Rp1 (satu rupiah antara jumlah koreksi dengan perincian koreksi maka Majelis berpendapat bahwa selisih koreksi sebesar Rp1 (satu rupiah tersebut termasuk kedalam bagian koreksi yang tidak dipertahankan oleh Majelis; bahwa dengan demikian jumlah koreksi Terbanding yang tidak dipertahankan oleh Majelis adalah sebesar Rp , (Rp Rp1; bahwa berdasar pendapat Majelis terhadap koreksi Terbanding a quo maka besarnya Penghasilan Neto Pemohon Banding untuk Tahun Pajak 213 dihitung kembali sebagaimana perhitungan sebagai berikut; Uraian Jumlah (Rp

13 Penghasilan Neto menurut Terbanding Koreksi Terbanding yang tidak dipertahankan Penghasilan Neto Mengingat : Undang-Undang Nomor Tahun 22 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini; Memutuskan : Mengabulkan sebagianbanding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 15/KEB/WPJ.31/216 tanggal 1 Mei 216, tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Nomor 5/46/13/915/15 tanggal 24 April 215 Tahun Pajak 213, atas nama: XXX, dengan perhitungan sebagai berikut; No Uraian Jumlah (Rp 1 Penghasilan Netto (rugi Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan Terutang Kredit Pajak Pajak yang masih harus/(lebih dibayar ( Demikian diputus di Surabaya berdasarkan musyawarah Hakim Majelis XIIIA Pengadilan Pajak setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Jumat tanggal 2 Juni 217, dengan susunan Majelis sebagai berikut: 1. Djoko Sutrisno, S.H., M.M.... sebagai Hakim Ketua, 2. Drs. Adi Wijono, S.H., M.PKN. sebagai Hakim Anggota, 3. Joni Surbakti, Ak. sebagai Hakim Anggota, yang dibantu oleh: Ferdy Alfonsus Sihotang, S.H., M.Si. sebagai Panitera Pengganti, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Rabu tanggal 28 Februari 218 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Terbanding dan tidak dihadiri oleh Pemohon Banding;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencatatan atas Biaya Bunga yang dilaporkan dalam laporan Keuangan Berikut ini adalah komponen-komponen laba rugi yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan

Lebih terperinci

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Putusan Nomor : Put- 87938/PP/M.XVIB/25/2017 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011 Jenis Pajak : PPh Badan; Tahun Pajak : 2006; Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah Koreksi Terbanding atas penghasilan

Lebih terperinci

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00) Putusan Nomor : Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi positif Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Selain mendapat imbalan atas jasa pelaksanaan konstruksi yang diberikan, PT

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00,

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00, Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51701/PP/M.IIA/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t )

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t ) Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.69906/PP/M.XIIIA/12/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46597/PP/M.II/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014. Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Penghasilan Pasal

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015; Putusan Nomor : 72832/PP/M.IIIA/99/2016 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-103678.16/2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah 1. Koreksi

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

dasar hukum Tata cara pelaporan utang swasta luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak

dasar hukum Tata cara pelaporan utang swasta luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak per-25/pj/2017 PELAKSANAAN PENENTUAN BESARNYA PERBANDINGAN ANTARA UTANG DAN MODAL PERUSAHAAN UNTUK KEPERLUAN PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN DAN TATA CARA PELAPORAN UTANG SWASTA LUAR NEGERI dasar hukum

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi atas Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank;

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-61809/PP/M.XIIIB/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa yang menjadi

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2010

Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2010 Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding adalah Koreksi Jumlah Penghasilan Neto

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put.50166/PP/M.XII/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2007

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put.50166/PP/M.XII/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put.50166/PP/M.XII/15/2014 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Harga

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.72332/PP/M.VIIIA/99/2016 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat : Gugatan Pajak : bahwa nilai sengketa terbukti dalam gugatan

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.55378/PP/M.VIA/15/2014 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.72331/PP/M.VIIIA/99/2016 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : Gugatan Pajak : bahwa yang menjadi sengketa

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011 Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/1/216 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 211 Pokok Sengketa Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisa Terhadap Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-165/PJ. 312/1992 tanggal 15 Juli 1992 tentang Pinjaman Tanpa Bunga dari Pemegang Saham Surat Direktur Jenderal

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.161, 2010 KEUANGAN NEGARA. Pajak Penghasilan. Penghitungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT. 49902/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Tahun

Lebih terperinci

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85810/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya

Lebih terperinci

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 79/PJ/2010 TENTANG : STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN DAFTAR 16 (ENAM BELAS) JENIS LAYANAN UNGGULAN BIDANG

Lebih terperinci

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi. Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Setiap entitas selalu berusaha agar entitas dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap gugatan terhadap

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-79783/PP/M.IIB/99/2017. Tahun Pajak : 2008

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-79783/PP/M.IIB/99/2017. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put79783/PP/M.IIB/99/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : Gugatan Pajak Duduk Perkara/ Pokok Sengketa:

Lebih terperinci

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena:

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena: Nomor Putusan : Put.37978/PP/M.II/16/2012 Pengadilan Pajak Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa dasar koreksi DPP PPN sebesar Rp.5.943.996.000,00 sama

Lebih terperinci

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00, Putusan Nomor : PUT-72658/PP/M.XB/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha;

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.68049/PP/M.XIIA/15/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas /Hutang kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas (SAK) Lancar Tidak Lancar Diestimasi Kontinjensi 1 Hutang Usaha

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.56238/PP/M.IIB/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.56238/PP/M.IIB/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.56238/PP/M.IIB/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam Gugatan ini adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1716/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002 Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final Tahun Pajak : 2002 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Posisi per 31 Desember Tahun 2016 Tahun 2015 a. Modal Saham b. Agio Saham c. Laba Ditahan

Posisi per 31 Desember Tahun 2016 Tahun 2015 a. Modal Saham b. Agio Saham c. Laba Ditahan LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-25/PJ/2017 TENTANG : PELAKSANAAN PENENTUAN BESARNYA PERBANDINGAN ANTARA UTANG DAN MODAL PERUSAHAAN UNTUK KEPERLUAN PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.73443/PP/M.XIIB/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

WAWANCARA. Analisa keputusan..., Iskandar Zulkarnain, FISIP UI, 2008.

WAWANCARA. Analisa keputusan..., Iskandar Zulkarnain, FISIP UI, 2008. WAWANCARA Dalam sengketa Pinjaman Tanpa Bunga dari Pemegang Saham.yang sering muncul di tingkat keberatan dan banding, seringkali Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-165/PJ.312/1992 tanggal 15 Juli 1992

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012 Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016 Jenis Pajak : Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.162, 2011 EKONOMI. Pajak. Hak dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa pembangunan nasional Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

1. Koreksi Penjualan AYDA sebesar Rp ,00

1. Koreksi Penjualan AYDA sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-63262/PP/M.XIIIB/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52962/PP/M.XVIB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci