Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012"

Transkripsi

1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, Koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPh 21 Tahun 2006 sebesar Rp ,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding (koreksi semula Rp ,00 yang dalam surat bandingnya Pemohon Banding dapat menerima koreksi sebesar Rp ,00). Menurut Terbading : bahwa berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Pemeriksaan, diketahui Terbanding melakukan Koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 Tahun 2006 sebesar Rp ,00 karena berdasarkan data dan dokumen pada saat pemeriksaan terdapat akun penghasilan dari Komisaris/Direktur serta ekapatriat yang tidak dilaporkan. Menurut Pemohon : bahwa Terbanding melakukan koreksi berdasarkan hasil ekualisasi antara obyek PPh Pasal 21 dengan SPT PPh Pasal 21. Namun demikian, ekualisasi Terbanding tidak dilakukan atas keseluruhan obyek PPh Pasal 21 dengan SPT PPh Pasal 21. Terbanding hanya membandingkan obyek PPh Pasal 21 atas penghasilan Direksi dan Komisaris dengan SPT 1721 lampiran C. Pendapat Majelis : bahwa berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak, Kertas Kerja Pemeriksaan dan Laporan Penelitian Keberatan diketahui bahwa pokok sengketa yaitu Koreksi DPP PPh Pasal 21 sebesar Rp ,00 akan tetapi pada saat permohonan banding Pemohon Banding menyampaikan koreksi DPP PPh Pasal 21 yaitu sebesar Rp ,00 (ada sebagian koreksi yang diakui oleh Pemohon Banding), koreksi dikarenakan penghasilan dari Komisaris/Direktur serta ekspatriat yang tidak dilaporkan. bahwa dalam persidangan Terbanding menyampaikan pada saat dilakukan pemeriksaan, Terbanding telah meminta kepada Pemohon Banding dari seluruh Objek PPh Pasal 21 tersebut untuk dikelompokkan atau dipetakan mana gaji/bonus/thr/tunjangan untuk Direktur, Komisaris, Ekspatriat atau staff (karena banyaknya jumlah karyawan Pemohon Banding), akan tetapi Pemohon Banding tidak pernah menyampaikan hal tersebut kepada Terbanding; bahwa berdasarkan hal tersebut Terbanding hanya fokus pada pemeriksaan atas Penghasilan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate; bahwa berdasarkan KKP diketahui bahwa dari penghitungan Penghasilan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate yang dilakukan oleh Terbanding yaitu sebagai berikut : Akun (Honorarium Komisaris / Direktur), Rp ,00 Akun (Other Fees & Exp. Director/Komisaris), Rp ,00 Akun (Salary Expatriate & Director), Rp ,00 Akun (Rekruitmen and Repatriation), Rp ,00 Akun (Bonus - Forex), Rp ,00 Akun (Social Security : Astek), Rp ,00 T O T A L Rp ,00 bahwa Penghasilan Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate menurut SPT 1721 Form C Bagian A Tahun 2006 yaitu Rp ,00 Selisih yang menjadi sengketa Rp ,00

2 bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut di atas dengan alasan bahwa Terbanding melakukan koreksi berdasarkan hasil ekualisasi antara obyek PPh Pasal 21 dengan SPT PPh Pasal 21. Namun demikian, ekualisasi Terbanding tidak dilakukan atas keseluruhan obyek PPh Pasal 21 dengan SPT PPh Pasal 21. Terbanding hanya membandingkan obyek PPh Pasal 21 atas penghasilan Direksi dan Komisaris dengan SPT 1721 lampiran C; bahwa seharusnya ekualisasi dilakukan atas seluruh obyek pajak PPh Pasal 21 dengan SPT PPh Pasal 21; bahwa Pemohon Banding menyampaikan dari Rekap atas Pos-Pos Akun yang disampaikan oleh Terbanding diketahui perinciannya yaitu : Akun (Honorarium Komisaris / Direktur), Rp ,00 Akun (Other Fees & Exp. Director/Komisaris), Rp ,00 Akun (Salary Expatriate & Director), Rp ,00 Akun (Rekruitmen and Repatriation), Rp ,00 Akun (Bonus - Forex), Rp ,00 Akun (Social Security : Astek), Rp ,00 T O T A L Rp ,00 bahwa menurut Pemohon Banding atas Pos-Pos Akun senilai Rp ,00 sudah masuk dalam komponen yang menjadi objek PPh Pasal 21 yaitu sebesar Rp ,00; bahwa dalam persidangan Terbanding dan Pemohon Banding melakukan uji bukti dengan hasil sebagai berikut : Koreksi Penghasilan Dewan Komisaris, Direksi & Ekspatriat sebesar Rp ,00 Menurut Terbanding (Uji Bukti 23 Desember 2010) : bahwa Pemohon Banding menyerahkan daftar akun yang merupakan objek PPh Pasal 21. Di dalam daftar akun tersebut tertulis objek PPh Pasal 21 berjumlah Rp ,00 dan didalam daftar akun tersebut terdapat akun-akun yang menjadi dasar koreksi Pemeriksa dengan total Rp ,00, jumlah ini berbeda dengan jumlah menurut Pemeriksa, yaitu sebesar Rp ,00. Dari penjelasan Pemohon Banding hal ini terjadi karena Terbanding menggunakan data Entry Period, seharusnya menurut Pemohon Banding data yang digunakan adalah Accounting Period; bahwa dalam kasus ini Terbanding berpendapat seharusnya Pemohon Banding menjelaskan terlebih dahulu bagaimana perhitungan dari angka Rp ,00, menjadi Rp ,00, namun pada saat uji bukti ini ternyata Pemohon Banding tidak dapat memberikan perhitungannya; bahwa dari akun-akun pembentuk angka Rp ,00 Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan akun mana yang mencatat penghasilan Direktur/Komisaris dan karyawan lainnya; bahwa cara pembuktian yang dilakukan oleh Pemohon Banding dengan membuat perhitungan / equalisasi biaya-biaya yang menjadi obyek PPh Pasal 21 dengan DPP PPh Pasal 21 di SPT Tahunan PPh Badan sepenuhnya tidak dapat diterima oleh Terbanding karena seharusnya Pemohon Banding harus bisa membuktikan bahwa biaya-biaya di Ledger yang dinyatakan sebagai obyek PPh Pasal 21 sebesar Rp ,00 (dimana didalamnya ada pos Social Security Astek, Honor Kom/Director, other fees & exp Director/Com, salary exprationted director, forex SWAP tenscation) benar-benar telah dipotong dengan cara :

3 memberikan bukti daftar gaji, bukti potong PPh Pasal 21 dan slip pembayaran gaji kepada pegawai / director / kom / expatriate, sehingga bisa diyakini bahwa biaya-biaya yang menjadi obyek PPh Pasal 21 sebesar Rp ,00 telah dipotong PPh Pasal 21 dan telah dilaporkan sesuai ketentuan perpajakan; bahwa pembuktian sebagaimana dimaksud oleh Terbanding tidak bisa dilakukan oleh Pemohon Banding, hal ini menyebabkan Terbanding tidak yakin atas pernyataan Pemohon Banding bahwa koreksi sebesar Rp ,00 telah dipotong PPh Pasal 21 nya; bahwa oleh karena ketidakyakinan tersebut dan ditambahkan bahwa pos perkiraan 80003, 81006, 81011, 81015, dan adalah perkiraan terkait dengan penghasilan Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriat sebesar Rp ,00 adalah obyek PPh Pasal 21, maka Terbanding berpendapat bahwa obyek PPh 21 sebesar Rp ,00 belum dipotong PPh Pasal 21 nya; bahwa dengan demikian maka koreksi dipertahankan; Menurut Pemohon Banding (Uji Bukti 23 Desember 2010) : Koreksi Penghasilan Dewan Komisaris, Direksi & Ekspatriat sebesar Rp ,00 : bahwa Pemohon Banding telah melaporkan dan menyetorkan PPh Pasal 21 atas seluruh obyek PPh Pasal 21 dalam SPT Tahunan PPh Pasal 21 sesuai peraturan perpajakan yang berlaku, yaitu sebesar Rp ,00. Adapun selisih sebesar Rp ,00 dalam equalisasi Pemohon Banding seharusnya dikenakan tarif 5% karena mayoritas karyawan Pemohon Banding (86%) sebanyak orang memiliki penghasilan dibawah PTKP; bahwa adapun obyek PPh Pasal 21 menurut Terbanding sebesar Rp ,00 dalam uji bukti juga telah Pemohon Banding masukkan sebagai obyek PPh Pasal 21 dalam ekualisasi PPh Pasal 21 Tahun 2006 (terlampir) dan telah dilaporkan sebagai obyek PPh Pasal 21 dalam SPT Tahunan PPh Pasal 21 Tahun 2006; bahwa nilai sengketa PPh Pasal 21 Tahun 2006 sebesar Rp ,00 berasal dari : Dasar Pengenaan Pajak cfm. SPT Rp ,00 Dasar Pengenaan Pajak cfm. Pemeriksa Rp ,00 Koreksi Rp ,00 bahwa Terbanding tidak menunjukkan bukti rincian Dasar Pengenaan Pajak cfm. Pemeriksa Rp ,00 kepada Pemohon Banding saat uji bukti berasal dari pos akun mana saja berikut masing-masing jumlah saldonya dalam General Ledger; bahwa Terbanding mengakui dalam Berita Acara Hasil Penelitian Keberatan dan Uraian Daftar Hasil Akhir Penelitian Keberatan bahwa Terbanding memakai sumber data jurnal listing berdasarkan Entry Period dan bukan berdasarkan Accounting Period Januari sampai dengan Desember 2006 sehingga dasar koreksi Terbanding bukan berdasarkan pada data yang valid dan akurat (Accounting Period) sehingga sudah semestinya dibatalkan; bahwa Pasal 12 ayat (3) Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan mewajibkan Terbanding untuk mendapatkan bukti kepada siapa saja nama pegawai dan berapa jumlah obyek PPh Pasal 21-nya dengan

4 jelas dan rinci pada saat pemeriksaan, proses penelitian keberatan dan proses uji bukti dan persidangan, Terbanding tidak dapat menunjukkan kepada siapa saja dan berapa jumlah obyek PPh Pasal 21 yang belum Pemohon Banding potong dan laporkan dalam SPT PPh Pasal 21 Tahun 2006, sehingga sudah semestinya koreksi Terbanding dibatalkan karena tidak didukung bukti dan berdasarkan asumsi; Pasal 12 UU KUP : (3) Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti bahwa jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak benar, maka Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang semestinya ; bahwa angka perhitungan sebesar Rp ,00 yang diperoleh Terbanding saat pemeriksaan adalah tidak valid / tidak benar karena didasarkan pada jurnal listing sesuai Entry Period yang semestinya / seharusnya adalah berdasarkan Accounting Period; bahwa tidak ada dasar hukum/peraturan perpajakan yang membolehkan Terbanding untuk menggunakan data pembukuan entry period sebagai dasar untuk menentukan koreksi pajak; bahwa tidak ada dasar hukum/peraturan pemeriksaan pajak yang membolehkan Terbanding untuk melakukan ekualisasi dengan objek PPh Pasal 21 secara partial (sebagian) atas objek PPh Pasal 21 karena sudah pasti akan menimbulkan ketidakpastian; bahwa nilai dalam Pos Perkiraan 80003, 81006, 81011, 81015, dan yang terkait dengan penghasilan Komisaris, Direksi dan Expatriat sebesar Rp adalah termasuk didalamnya penghasilan bruto kepada Expatriat (technical advisor) sebanyak 6 orang dan Local Manager sebanyak 2 orang yang tidak masuk dalam kategori Direksi/Komisaris (diluar Lampiran III-1721 C) sebesar Rp ,00 dengan nama (sesuai daftar 1721 A Nomor 4 sampai dengan 7 dan Nomor 10 sampai dengan 12) yaitu : Boey Chee Weng Rp Eddy Clement Samuel Rp Chow Boon Liong Rp Vergidappa Raju V Rp Chin Hee Choon Rp Febianto Soewarno Rp Tono Pitono Affiat Rp Kurien KK John Rp Jumlah Rp Koreksi Penghasilan Dewan Komisaris, Direksi & Ekspatriat sebesar Rp ,00 Menurut Terbanding (Uji Bukti 2 Maret 2011) : bahwa dalam uji bukti ini Pemohon Banding memberikan data tambahan berupa : Rekening Koran Bank Niaga No yang berisi daftar transfer gaji Komisaris, Direktur dan Expatriate; Perhitungan PPh Pasal 21 selama setahun atas penghasilan Komisaris, Direktur dan Expatriate; Dasar penghasilan perbulan untuk penghasilan Komisaris, Direktur dan Expatriate; Rekap perbandingan selama setahun untuk Komisaris, Direktur dan Expatriate;

5 Lampiran SPT PPh Pasal 21 Tahun 2006 yaitu 1721 A1 atas Komisaris, Direktur dan Expatriate; bahwa dari data tersebut, Pemohon Banding mencoba meyakinkan Terbanding bahwa dari jumlah koreksi sebesar Rp ,00 yang berasal dari pos-pos 80003, 81006, 81011, 81015, dan sudah dipotong dan disetor PPh pasal 21 nya; bahwa ternyata jumlah yang ingin dibuktikan oleh Pemohon Banding (sesuai data yang diberikan di atas) adalah sebesar Rp ,00; bahwa menurut Pemohon Banding dari jumlah Rp ,00 sudah dipotong PPh Pasal 21 nya sebagaimana tertuang dalam kolom menurut Pemohon Banding; bahwa pendapat Terbanding atas data-data Pemohon Banding sebagai berikut : bahwa seharusnya sebelum Pemohon Banding membuktikan bahwa sejumlah Rp ,00 sudah dipotong PPh Pasal 21 nya, Pemohon Banding harus membuktikan terlebih dahulu bahwa bagaimana jumlah Rp ,00 masuk ke dalam pos-pos 80003, 81006, 81011, 81015, dan atau akun lainnya, hal ini untuk meyakinkan Terbanding bahwa jumlah tersebut sudah masuk pos-pos yang dikoreksi tersebut. Akan tetapi Pemohon Banding tidak bisa memberikan penjelasan dan pembuktian yang meyakinkan; bahwa pada saat penelitian atas bukti-bukti yang diberikan oleh Pemohon Banding, ternyata Terbanding menemukan kejanggalan, yaitu ketika Terbanding melakukan cross check antara penghasilan perbulan pegawai dengan rekening koran Bank Niaga yang merupakan bukti adanya transfer, ternyata ada beberapa penghasilan pegawai yang ada di daftar tersebut yang tidak ada di rekening koran Bank Niaga tersebut; bahwa seharusnya semua penghasilan pegawai tersebut bisa di cross check ke rekening koran sebagai bukti adanya transfer penghasilan; bahwa karena ketidak lengkapan alur pembuktian dari data yang diberikan oleh Pemohon Banding tersebut, menyebabkan Terbanding tidak meyakini kebenaran dari bukti yang diserahkan oleh Pemohon Banding; bahwa dengan demikian Terbanding tetap mempertahankan koreksi pemeriksa sebesar Rp ,00; Menurut Pemohon Banding (Uji Bukti 2 Maret 2011) : bahwa bukti Rekonsiliasi General Ledger dengan PPh Pasal A1 Tahun 2006 untuk Expatriate, Direksi, Febby dan Tony Yung telah diberikan oleh Pemohon Banding kepada Terbanding dari Surat Pemeriksaan sampai dengan Uji Bukti Sengketa Banding, dapat diketahui dengan jelas bahwa : Gaji dicatat dalam akun Tunjangan PPh Pasal 21 dicatat dalam akun Jamsostek dicatat dalam akun Gaji Staff dicatat dalam akun Recruitmen dicatat dalam akun Bonus dicatat dalam akun bahwa permintaan Terbanding kepada Pemohon Banding untuk membuktikan bahwa sebesar Rp ,00 masuk ke dalam Pos Akun : 80003, 81006, 81011, 81015, dan 82008, menurut Pemohon Banding adalah mengada-ada, karena Pemohon Banding mencatat/menjurnal gaji, tunjangan, jamsostek, bonus, THR dan lain-

6 lain dalam pembukuan tidak dilakukan satu per satu untuk tiap karyawan, direksi, komisaris, dan expatriate melainkan dengan menjurnal suatu jumlah angka gabungan seluruh karyawan tiap bulannya dan dilakukan secara konsisten dan taat asas; bahwa dengan demikian permintaan Terbanding untuk melakukan rekonsiliasi antara jumlah penghasilan tiap individu ke dalam masingmasing akun sudah jelas tidak dapat dilakukan, namun demikian Pemohon Banding telah memberikan penjelasan kepada Terbanding untuk masing-masing jenis penghasilan seperti gaji, bonus, jamsostek, dan lain-lain dicatat ke masing-masing nama nomor akun tertentu yang sudah ditentukan oleh Pemohon Banding secara konsisten dan berkesinambungan; berdasarkan data/dokumen dan penjelasan dari Terbanding dan Pemohon Banding, Majelis berpendapat sebagai berikut : bahwa berdasarkan penjelasan Terbanding, pihak Terbanding telah meminta kepada Pemohon Banding agar keseluruhan Objek PPh Pasal 21 dikelompokkan atau dipetakan mana bagian gaji/bonus/thr/tunjangan untuk masing-masing direktur, komisaris, ekspatriat dan staff (karena banyaknya jumlah karyawan Pemohon Banding), akan tetapi Pemohon Banding tidak pernah menyampaikan hal tersebut, sehingga berdasarkan hal tersebut Terbanding hanya fokus pada pemeriksaan atas Penghasilan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate; bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Penghasilan yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate sesuai SPT 1721-C dibandingkan dengan General Ledger berupa Pos atas Akun yang terkait dengan Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate yaitu Nomor 80003, 81006, 81011, 81015, dan 82008; bahwa Pemohon Banding mengakui atas Pos akun Nomor 80003, 81006, 81011, 81015, dan merupakan objek PPh Pasal 21 yang terkait dengan Penghasilan yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate sehingga atas jumlah yang ada dalam pos akun tersebut merupakan bagian dari objek pajak PPh Pasal 21 yang sudah dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam SPT PPh Pasal 21; bahwa Terbanding menghitung penghasilan atas Penghasilan Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate berdasarkan data yang diterima dari Pemohon Banding yang diakui sebagai data jurnal listing berdasarkan entry period yaitu sebesar Rp ,00 sedangkan Pemohon Banding menyatakan seharusnya data yang digunakan berdasarkan accounting period Januari sampai dengan Desember 2006 yaitu sebesar Rp ,00 yang dapat dirinci sebagai berikut : Acc No Keterangan Terbanding Pemohon Banding Honorarium Komisaris / Direktur Other Fees & Exp. Director/Komisaris Salary Expatriate & Director Rekruitmen and Repatriation Bonus - Forex Social Security : Astek Jumlah bahwa Terbanding melakukan koreksi berdasarkan hasil ekualisasi antara obyek PPh Pasal 21 dengan SPT PPh Pasal 21. Namun demikian, ekualisasi Terbanding tidak dilakukan atas keseluruhan obyek PPh Pasal 21 dengan SPT PPh Pasal 21. Terbanding hanya membandingkan obyek

7 PPh Pasal 21 atas penghasilan Direksi dan Komisaris dengan SPT 1721 lampiran C; bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Penghasilan yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate sesuai SPT 1721-C dibandingkan dengan General Ledger berupa Pos atas Akun yang terkait dengan Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate yaitu Nomor 80003, 81006, 81011, 81015, dan 82008; bahwa Pemohon Banding dalam persidangan dan uji bukti menyampaikan bahwa Terbanding membandingkan penghasilan yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate dalam Pos akun Nomor 80003, 81006, 81011, 81015, dan sebesar Rp ,00 dibandingkan dengan SPT 1721-C (Daftar Penghasilan Yang Dibayarkan Kepada Pengurus, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas dan Tenaga Ahli) yaitu sebesar Rp ,00; bahwa menurut Pemohon Banding terdapat penghasilan bruto kepada Expatriat (technical advisor) sebanyak 6 orang dan Local Manager sebanyak 2 orang yang tidak masuk dalam kategori direksi/komisaris (diluar Lampiran III-1721 C) sebesar Rp ,00 dengan nama (sesuai daftar 1721 A Nomor 4 sampai dengan 7 dan Nomor 10 sampai dengan 12) yaitu : Boey Chee Weng Rp Eddy Clement Samuel Rp Chow Boon Liong Rp Vergidappa Raju V Rp Chin Hee Choon Rp Febianto Soewarno Rp Tono Pitono Affiat Rp Kurien KK John Rp Jumlah Rp sehingga menurut Pemohon Banding jumlah penghasilan seluruhnya yang diterima oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate yaitu berjumlah Rp ,00 ditambah Rp sehingga total seluruhnya Rp ,00; bahwa menurut Majelis seharusnya ekualisasi yang dilakukan oleh Terbanding dilakukan atas keseluruhan obyek pajak PPh Pasal 21 dibandingkan dengan SPT PPh Pasal 21 dan tidak dilakukan secara partial (sebagian), akan tetapi Pemohon Banding sendiri tidak dapat mengelompokan atas akun-akun mana saja yang masuk untuk masingmasing direktur, komisaris, ekspatriat dan staff (karena banyaknya jumlah karyawan Pemohon Banding), dan juga karena Pemohon Banding kesulitan untuk memecah diantara akun-akun di General Legder yang terkait dengan Objek PPh Pasal 21 direktur, komisaris, ekspatriat dan staff yang menunjuk nama orang per orang, sehingga Majelis berpendapat ekualiasasi yang dilakukan oleh Terbanding (ekualisasi hanya untuk penghasilan direktur, komisaris, ekspatriat) dapat diterima; bahwa menurut Majelis, Terbanding menghitung besarnya koreksi atas objek PPh Pasal 21 yaitu dengan menghitung jumlah Pos atas Akun yang terkait dengan Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate dibandingkan dengan SPT PPh Pasal 21 Form 1721-C (Daftar Penghasilan Yang Dibayarkan Kepada Pengurus, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas dan Tenaga Ahli) padahal menurut Majelis terdapat juga pegawai Expatriat setingkat Manager dan Local Manager yang masuk dalam SPT PPh Pasal 21 Form 1721-A (Daftar Pegawai Tetap) tetapi belum dimasukkan dalam perhitungan oleh Terbanding;

8 bahwa menurut Majelis atas penghasilan yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate di luar yang tercantum dalam SPT PPh Pasal 21 Form 1721-C harus dimasukan dalam perhitungan ekualisasi; bahwa Pemohon Banding menyampaikan seharusnya atas selisih koreksi pajak dikenakan tarif 5% karena mayoritas karyawan Pemohon Banding (86%) sebanyak orang memiliki penghasilan dibawah PTKP, akan tetapi apabila dilihat dari struktur gaji yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate yaitu rata-rata Rp 500 juta ke atas sehingga Majelis berpendapat pengenaan dengan menggunakan tarif tertinggi yaitu 35% terhadap koreksi penghasilan yang diperoleh Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate sudah benar; Untuk itu perhitungan Objek PPh Pasal 21 menurut Majelis yaitu sebagai berikut : berdasarkan hal tersebut di atas Majelis menghitung kembali jumlah koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak (Objek) PPh Pasal 21 yang diterima oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate yaitu : A Akun yang terkait Penghasilan Komisaris, Direksi dan Expatriate cfm Accounting Periode Rp B Dibandingkan dengan (Ekualisasi) SPT PPh 1721 terkait Komisaris, Direksi dan Ekspatriat/Tng. Ahli : 1 SPT PPh Pasal 21 Form 1721-C Bagian A Rp SPT PPh Pasal 21 Form 1721-C Bagian B Rp SPT PPh Pasal 21 Form 1721-A (8 Orang) Rp SPT PPh Pasal 21 Form 1721-B angka 9 (3 Orang) Rp Jumlah B Rp C Selisih Objek 21 yang Belum di Laporkan ( A - B ) Rp bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Majelis berpendapat Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 Tahun 2006 yaitu Objek PPh 21 dalam SPT 1721 sebesar Rp ,00 ditambah objek yang belum dilaporkan Rp ,00 sehingga jumlah objek PPh Pasal 21 seluruhnya Rp ,00 dimana didalamnya terdapat penghasilan yang terkait dengan penghasilan yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate sebesar Rp ,00 (berdasarkan jurnal Accounting Period); bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Majelis berkesimpulan atas Dasar Pengenaan Pajak PPh 21 Pasal Tahun 2006 sebesar Rp ,00 yang menurut Terbanding didalamnya terdapat penghasilan yang terkait dengan penghasilan yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan Expatriate sebesar Rp ,00 (berdasarkan jurnal Entry Period), tidak dapat dipertahankan;. bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagaian permohonan banding Pemohon Banding, sehingga Dasar Pengenaan Pajak Pasal 21 Tahun 2006 sebagai berikut : DPP PPh 21 menurut keputusan Terbanding Rp ,00 Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Rp DPP PPh Pasal 21 menurut Majelis Rp ,00

9 Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan dan hasil pemeriksaan serta pembuktian dalam persidangan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. 2. Ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini. Memutuskan : Menyatakan Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-751/PJ.07/2009 tanggal 15 September 2009, tentang keberatan atas SKPKB Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Tahun 2006 Nomor : 00037/201/06/725/08 tanggal 18 Juni 2008, Uraian Rp Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 Terutang Kredit Pajak Pajak yang Tidak/Kurang Dibayar Sanksi Administrasi : - Bunga Pasal 13 ayat (2) KUP/36 bl PPh pasal 21 y.m.h Dibayar

: bahwa pokok sengketa adalah Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ;

: bahwa pokok sengketa adalah Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-6579/PP/M.XIA/1/215 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak : 29 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa pokok sengketa

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp Putusan : Put-44878/PP/M.V/12/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 61464/PP/M.VIB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2004 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011 Jenis Pajak : PPh Badan; Tahun Pajak : 2006; Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah Koreksi Terbanding atas penghasilan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002 Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final Tahun Pajak : 2002 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011 Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/1/216 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 211 Pokok Sengketa Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00,

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00, Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51701/PP/M.IIA/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t )

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t ) Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.69906/PP/M.XIIIA/12/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00) Putusan Nomor : Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi positif Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap gugatan terhadap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN V. 1. Simpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003

Putusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003 Putusan Pengadilan : Put. 40792/PP/M.II/13/2012 Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Masa/Tahun Pajak : 2003 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Objek PPh Pasal 26 Masa

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52962/PP/M.XVIB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, koreksi Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53268/PP/M.XIB/12/2014 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi positif

Lebih terperinci

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari :

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-36431/PP/M.II/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah, koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan nama

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan nama BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan nama apapun sehubungan

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha;

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.68049/PP/M.XIIA/15/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor 63714/PP/M.IIIB/15/2015 Jenis Pajak PPh Badan Tahun Pajak 2009 Pokok Sengketa bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 51610/PP/M.XVIIIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Akuntansi PPN PT. Biro ASRI PT. Biro ASRI dalam menjalankan operasi perusahaan selain berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning Pada PT. XYZ Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. XYZ tidak dapat dipisahkan dengan upayaupaya yang dilakukan pihak manajemen untuk

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG. PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG. 1 ALUR KUP WP SPT SKP Inkraacht 3 bulan (dikrim) Daftar Inkraacht Pemeriksaan Keberatan Inkraacht 5 tahun 3 bulan(dite rima)

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73892/PP/M.XIB/16/2016 nis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis penerapan perencanaan pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan yang diterima karyawan dengan menggunakan metode net dan gross up 1. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. UB Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban

Lebih terperinci

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Putusan Nomor : Put.69128/PP/M.IA/16/2016 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Putusan Nomor : Put- 87938/PP/M.XVIB/25/2017 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal Dalam Menentukan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT. XYZ PT. XYZ menyajikan informasi yang menyangkut hasil kegiatan operasinya

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Put.45443/PP/M.II/15/2013 : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Terbanding Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisa Terhadap Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-165/PJ. 312/1992 tanggal 15 Juli 1992 tentang Pinjaman Tanpa Bunga dari Pemegang Saham Surat Direktur Jenderal

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 dan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ/2000 sebagaimana

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT) BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisa, pembahasan, dan evaluasi yang dilakukan oleh penulis untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan

Lebih terperinci

Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel

Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel 4.2, gaji karyawan selama setahun sebesar Rp 1.042.272.000,00 dan pada tabel 4.2 diperhitungkan adanya tunjangan hari raya

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012 Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016 Jenis Pajak : Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Objek Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp 9.168.752.

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Objek Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp 9.168.752. Putusan Pengadilan : Put-42823/PP/M.V/10/2013 Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS

BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS IV.1 Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PPh Pasal 21 PT BPR WS Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN Sesuai dengan ketentuan UU PPh No. 17 tahun 2000, setiap pemberi kerja wajib untuk melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan atas

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 12

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut :

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54025/PP/M.VB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi atas Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

bahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut:

bahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak : Put.37588/PP/M.III/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : pokok sengketa dalam perkara gugatan ini mengenai penerbitan Surat Tergugat Nomor:

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 165/PMK.03/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 118/PMK

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 165/PMK.03/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 118/PMK FREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 165/PMK.03/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun 2015 PT. Semar Jaya Indah salah satu klien Badan Usaha Kantor Konsultan Pajak Darriono Prajetno. PT. Semar Jaya Indah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak : Put-44300/PP/M.I/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

BAB 1V PEMBAHASAN. IV. 1. Analisa Surat Permohonan Banding Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB 1V PEMBAHASAN. IV. 1. Analisa Surat Permohonan Banding Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB 1V PEMBAHASAN IV. 1. Analisa Surat Permohonan Banding Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2004 PT. LM Perbedaan antara laporan keuangan fiskal oleh Fiskus

Lebih terperinci

bahwa selanjutnya Pemohon Banding dalam sidang menyerahkan kepada Majelis bukti pendukung berupa:

bahwa selanjutnya Pemohon Banding dalam sidang menyerahkan kepada Majelis bukti pendukung berupa: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.68069/PP/M.VIIIA/10/2016 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52240/PP/M.XIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26 Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-32/PJ/2009 Tanggal : 25 Mei 2009 Departemen Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Masa Pajak SPT Masa Pajak Pasal 21 dan/atau Pasal 26 Formulir

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put.50166/PP/M.XII/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2007

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put.50166/PP/M.XII/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put.50166/PP/M.XII/15/2014 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Harga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha yang semakin bersaing saat ini, banyak perusahaan yang berusaha semaksimal mungkin untuk bersaing dengan strategi-strategi tertentu.

Lebih terperinci