Putusan Pengadilan Pajak : PUT.43780/PP/M.XII/13/2013. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2007
|
|
- Harjanti Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.43780/PP/M.XII/13/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Sanksi Administrasi Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp ,00; Menurut Terbanding : bahwa atas pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari 2008 pada tanggal 11 Februari 2008 tidak dapat diakui sebagai kredit untuk Tahun Pajak 2007 karena belum dilakukan pemindahbukuan; bahwa dengan kata lain, sampai dengan tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 belum ada pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 sehingga sanksi administrasi sesuai Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Kententuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dihitung sampai dengan tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar; Menurut Pemohon Banding : bahwa sejalan dengan penjelasan dan argumentasi Pemohon Banding di atas, Pemohon Banding menolak pengenaan sanksi administrasi bunga Pasal 13 ayat (2) Kententuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana perhitungan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26, di samping itu sebagaimana penjelasan Pemohon Banding, sebelum Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 diterbitkan (pada tanggal 11 Februari 2008) Pemohon Banding telah melakukan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 yang terutang sehingga atas Pajak Penghasilan Pasal 26 yang dibayarkan sebelum Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 diterbitkan tidak seharusnya dikenakan sanksi administrasi bunga Pasal 13 ayat (2) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sampai dengan tanggal Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26, yaitu selama 21 bulan; bahwa seperti yang telah Pemohon Banding uraikan dalam bagian awal, Pemohon Banding ingin menekankan bahwa seluruh Pajak Penghasilan Pasal 26 yang terutang menurut Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar telah dibayar oleh Pemohon Banding dengan Surat Setoran Pajak tertanggal 11 Februari 2008 sebesar Rp ,00,00 (termasuk di dalamnya nilai koreksi Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp ,00), pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 ini dilakukan oleh Pemohon Banding karena Pemohon Banding berpendapat bahwa saat terutangnya Pajak Penghasilan 26 untuk pembayaran bunga ditentukan berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Indonesia-Belanda, yaitu pada saat pembayaran ("paid"); Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan penghitungan sanksi administrasi berupa bunga Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 bahwa sanksi administrasi berupa bunga a quo yang masih disengketan Pemohon Banding adalah sebesar Rp ,00 bahwa sanksi administrasi berupa bunga a quo merupakan silisih penghitungan sanksi administrasi berupa bunga yang menurut Terbanding sebesar Rp ,00 dan menurut Pemohon Banding adalah sebesar Rp ,00; bahwa menurut Pemohon Banding, penghitungan sanksi administrasi berupa bunga a quo yang tidak disetujui Pemohon Banding tidak terlepas dari penentuan saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 26 dan penghitungan sanksi administrasi berupa bunga bahwa penghitungan sanksi administrasi bunga a quo besarnya ditentukan oleh saat pelunasan pembayaran Pajak
2 Penghasilan Pasal 26 dan pengunaan kurs yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia; bahwa Pemohon Banding telah melakukan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 26 atas bunga utang Luar Negeri periode accrual Juli sampai dengan Desember 2007 melalui Surat Setoran Pajak (SSP) tanggal 11 Pebruari 2008 dan dilaporkan pada Masa Pajak Pebruari 2008 karena menurut Pemohon Banding pembayaran bunga a quo jatuh tempo pada bulan Januari 2008; bahwa Pemohon Banding melakukan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 a quo pada tanggal 11 Pebruari 2008 dengan asumsi diterapkannya saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 26 berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dengan Belanda bahwa saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 26 atas pembayaran bunga a quo adalah saat pembayaran (paid); bahwa menurut Pemohon Banding, istilah paid sebagaimana OECD Commentary atas Pasal 11 ayat (1) OECD Model Tax Convention dapat diartikan sebagai saat jatuh tempo bukan saat pengakuan biaya (accrual) bahwa pengertian put funds at the disposal (menempatkan dana untuk dipakai setiap saat) sebagimana OECD Commentary adalah menggambarkan saat jatuh tempo sebagaimana tertulis dalam kontrak bukan menggambarkan saat pengakuan biaya/accrual bahwa metode accrual hanyalah metode pencatatan akuntasi yang tidak menyebabkan perusahaan harus menyediakan dana untuk membayar kewajibannya; bahwa menurut Pemohon Banding, Peraturan Pemerintah Nomor 138 Tahun 2000 tanggal 21 Desember 2000 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan mengatur 2 (dua) hal yaitu saat dibayarkan (paid) dan saat terutang bahwa paid adalah semata-mata pembayaran yang dilakukan secara cash/tunai dan tidak seharusnya dikaitkan dengan saat terutang bahwa saat terutangnya penghasilan tersebut lazimnya adalah pada saat jatuh tempo; bahwa Pemohon Banding telah melakukan pembayaran pokok utang Pajak Penghasilan Pasal 26 a quo melalui pemindahbukuan (Pbk) yang diterbitkan oleh Terbanding tanggal 16 September 2009 bahwa menurut Pemohon Banding, saat berlakunya bukti pemindahbukuan seharusnya adalah tanggal 11 Pebruari 2008 yaitu pada saat Pemohon Banding melakukan pembayaran atas bunga utang Luar Negeri a quo; bahwa menurut Pemohon Banding, apabila Majelis berpendapat bahwa saat terutangnya adalah saat accrual maka sanksi administrasi berupa bunga yang dikenakan seharusnya berdasarkan Pasal 9 ayat (2a) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 sebesar 2 % (dua persen) per bulan dari saat terutangnya sampai dengan tanggal pelunasan Pajak Penghasilan Pasal 26 tanggal 11 Pebruari 2008 yaitu sebesar Rp ,00; bahwa menurut Terbanding bahwa Pemohon Banding hanya mengajukan keberatan atas penghitungan sanksi administrasi berupa bunga Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 sedangkan atas pokok Pajaknya tidak diajukan keberatan bahwa alasan inilah yang seharusnya dibahas di dalam persidangan sedangkan atas alasan lainnya yaitu saat terutang dan selisih kurs tidak dapat dilakukan pembahasan di dalam persidangan; bahwa menurut Terbanding bahwa Pemohon Banding mengajukan keberatan atas Hasil Pemeriksaan Tahun Pajak 2006 dan telah diterbitkan Keputusan Nomor: KEP-179/PJ/2009
3 tanggal 10 Desember 2009 yang mengurangi objek Pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp ,00 bahwa dengan pengurangan a quo Terbanding menyesuaikannya dalam Keputusan Keberatan Tahun Pajak 2007 dengan menambah koreksi objek dan pajak terutang sesuai dengan KEP-517/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 30 September 2010; bahwa menurut Terbanding, sesuai dengan Pasal 3 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-965/PJ.9/1991 tanggal 17 Oktober 1991 tentang Pelaksanaan Teknis Tatacara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan bahwa tanggal berlakunya Bukti Pemindahbukuan (Pbk) adalah tanggal yang lebih akhir antara saat timbulnya hak lebih bayar Pemohon Banding dan saat terutangnya hutang pajak bahwa penentuan saat berlakunya Pemindahbukuan telah sesuai dengan permintaan Pemohon Banding dan aturan yang berlaku; bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui: bahwa Pemohon Banding menghitung sanksi administrasi berupa bunga pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 yang dituangkan Pemohon Banding dalam Kesimpulan Akhir Nomor: 104/Fin/Tax/X/2011 tanggal 25 Oktober 2011 dengan 2 (dua) pendekatan yaitu sebesar Rp ,00 jika saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 26 adalah saat bayar/jatuh tempo sesuai dengan term paid sebagaimana diatur dalam P3B Indonesia Belanda dan sebesar Rp ,00 jika saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 26 adalah pada saat pencatatan biaya (accrual) dan penghitungan sanksi a quo dikenakan sampai dengan tanggal pembayaran yaitu tanggal 11 Pebruari 2008; bahwa sesuai dengan Pasal 8 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 138 Tahun 2000 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan tanggal 21 Desember 2000 diatur bahwa pemotongan Pajak Penghasilan atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan, terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu; bahwa sesuai dengan Pasal 9 ayat (2a) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 antara lain diatur bahwa apabila pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan yang dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan; bahwa sesuai dengan Pasal 13 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 diatur bahwa dalam jangka waktu lima Tahun sesudah saat terhutangnya pajak, atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak dalam hal antara lain apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terhutang kurang atau tidak dibayar; bahwa sesuai dengan Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 diatur bahwa jumlah kekurangan pajak yang terhutang dalam Surat Ketetapan Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk selama-lamanya dua puluh empat bulan, dihitung mulai saat terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak;
4 bahwa bunga hutang pinjaman Luar Negeri Pemohon Banding terbukti bahwa saat pencatatan biaya bunga a quo (accrual) mendahului pembayarannya (cash) bahwa dengan demikian Majelis berpendapat, saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 26 atas bunga hutang pinjaman Luar Negeri yang dilakukan Pemohon Banding yaitu akhir bulan terutangnya penghasilan a quo sebagaimana diatur Terbanding dalam Pasal 8 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 138 Tahun 2000 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan tanggal 21 Desember 2000; bahwa Majelis berpendapat, Pasal 11 mengenai bunga dalam Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Belanda yang ditanda tangani pada tanggal 29 Januari 2002 dan berlaku efektif pada tanggal 01 Januari 2004 secara tegas tidak mengatur saat terutang pembayaran bunga dan saat pembayarannya bahwa Majelis berpendapat saat terutang dan tata cara pembayaran pemotongan sudah diatur secara jelas oleh Terbanding; bahwa Pemohon Banding telah memotong dan menyetor Pajak Penghasilan Pasal 26 atas bunga pinjaman Luar Negeri Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 a quo masingmasing untuk Masa Pajak Juli sampai Desember 2007 melalui Pemindahbukuan Nomor: PBK-00881/X/WPJ.19/KP.0103/2009 tanggal 09 Oktober 2009 yang berlaku sejak 16 September 2009 sebesar Rp ,00 bahwa Pemindahbukuan a quo berasal dari Surat Setoran Pajak Masa Pajak Januari 2008 yang disetor Pemohon Banding pada tanggal 11 Pebruari 2008 bahwa Pemohon Banding untuk Masa Pajak Januari 2007 telah menyetor sebesar Rp ,00 pada tanggal 27 Oktober 2010 yang merupakan akumulasi dari Pajak Penghasilan Pasal 26 Kurang Bayar dan sanksi administrasi berupa bunga Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 dari hasil Keputusan keberatan Terbanding; bahwa Pemohon Banding terbukti telah menyetor pokok Pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 untuk Masa Pajak Juli sampai Desember 2007 a quo sebesar Rp ,00 melalui Pemindahbukuan dari Surat Setoran Pajak yang disetor Pemohon Banding pada tanggal 11 Pebruari 2008 dan koreksi tambahan dari Keputusan keberatan untuk Masa Pajak Januari 2007 yang pokok Pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 dan sanksi bunganya sebesar Rp ,00 juga telah disetor penuh pada tanggal 27 Oktober 2010 bahwa besarnya sanksi administrasi berupa bunga Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 yang diterbitkan Terbanding dari pokok Pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 a quo dikenakan sebesar 42% (empat puluh dua persen) dari hasil penghitungan 21 (dua puluh satu) bulan dikali 2% (dua persen) yaitu dari bulan Januari 2008 sampai dengan bulan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Terbanding pada September 2009 bahwa menurut Terbanding bulan Januari 2008 merupakan jatuh tempo pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 yang terutang untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007; bahwa sanksi administrasi berupa bunga Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 dikenakan apabila berdasarkan hasil Pemeriksaan Pajak bahwa pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar bahwa terbukti Pemohon Banding telah menyetor pokok pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 terutang untuk Masa Pajak Juli sampai Desember 2007 a quo sebesar Rp ,00
5 pada tanggal 11 Pebruari 2008 dengan Surat Setoran Pajak yang selanjutnya dipindahbukukan bahwa dengan demikian Majelis berpendapat, tidak terbukti bahwa pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 terutang a quo tidak atau kurang dibayar oleh Pemohon Banding; bahwa Majelis berpendapat, secara material terbukti bahwa Pemohon Banding telah melunasi pokok pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 terutang untuk Masa Pajak Juli sampai dengan Desember 2007 walaupun secara formal penyetoran pokok pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 terutang a quo tidak jelas karena formal pengisian SSP hanya tertera pembayaran untuk Masa Pajak Januari 2008 yang seharusnya pembayaran untuk Masa Pajak Juli sampai dengan Desember 2007 sehingga memudahkan Terbanding untuk memperhitungkan setoran a quo bahwa kode Mata Anggaran Penerimaan (MAP)/Kode Jenis Pajak dan Kode Jenis Setoran pada SSP a quo masing-masing adalah untuk kode pembayaran Jenis Pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 dan 102 untuk kode pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 atas Bunga, terbukti telah benar dan tepat; bahwa Majelis berpendapat, Terbanding yang mendalilkan bahwa tanggal berlakunya Bukti Pemindahbukuan (Pbk) adalah tanggal yang lebih akhir antara saat timbulnya hak lebih bayar Pemohon Banding dan saat terutangnya hutang pajak adalah tidak tepat karena Pemohon Banding tidak memiliki hak lebih bayar bahwa sesuai dengan Pasal 4 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-965/PJ.9/1991 tanggal 17 Oktober 1991 tentang Pelaksanaan Teknis Tatacara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan bahwa tanggal berlakunya Bukti Pemindahbukuan (Pbk) antara lain disebutkan bahwa yang dimaksud dengan tanggal timbulnya hak Wajib Pajak adalah tanggal Surat Keputusan Kelebihan Pembayaran Pajak untuk kelebihan pembayaran pajak yang diputuskan dengan SKKPP atau tanggal Surat Keputusan Pemberian Bunga atas Kelambatan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPB) untuk pemberian bunga kepada Wajib Pajak; bahwa sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 disebutkan bahwa Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling lambat 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau Masa Pajak berakhir bahwa sesuai dengan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 184/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penetuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak diatur bahwa Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Pasal 26 yang dipotong oleh Pemotong Pajak Penghasilan harus disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir; bahwa Majelis berpendapat, tanggal jatuh tempo pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 26 atas bunga utang Luar Negeri untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 yang dipotong oleh Pemohon Banding seharusnya dihitung per Masa Pajak yaitu paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir bukan disatukan dalam Masa Pajak Januari 2008 sebagaimana yang dilakukan oleh Terbanding; bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, penghitungan sanksi administrasi berupa bunga Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 yang dilakukan Terbanding sebesar Rp ,00 adalah tidak tepat sehingga penghitungan sanksi administrasi berupa bunga a quo menurut Majelis adalah sebagai berikut:
6 Uraian Tanggal Posting Transaksi DPP PPh Pasal 26 (Rp) PPh Pasal 26 (Rp) Sanksi Administrasi Bunga (Rp) Perhitungan Sanksi (bulan) Perhitungan Sanksi SKPKB PPh Pasal 26 menurut Majelis ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD FOR 27-31JULY07 05-Jul , , ,42 6 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD I PER 27JUL-31JUL07 31-Jul , , ,17 6 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD FOR 01-31AUG07 6-Aug , , ,04 5 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 1 PER 1 AUG-3IAUGO7 6-Aug , , ,04 5 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD FOR SEPT07 10-Sep , , ,83 4 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD I PER I SEP-30SEP07 10-Sep , , ,83 4 ACCRUE INTEREST BOND USD FOR 1-31 OCT 07 3-Oct , , ,62 3 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 1 PER 1-31 OCT07 3-Oct , , ,62 3 ACCRUE INTEREST BOND USD 1-30 NOV07 7-Nov , , ,42 2 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 1 PER 1-30 NOV07 7-Nov , , ,42 2 ACCRUE INTEREST PAYABLE BOND USD DEC07 4-Dec , , ,21 1 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 1 PER 1-31 DEC07 4-Dec , , ,21 1 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD-2 FOR JULY07 05-Jul , , ,26 6 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 2 PER 18JUL-31JUL07 31-Jul , , ,74 6 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD-2 FOR AUGUST07 6-Aug , , ,50 5 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 2 PER 1AUG-31AUG07 6-Aug , , ,62 5 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD-2 FOR SEPT07 07-Sep , , ,00 4 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 2 PER ISEP-31SEP07 07-Sep , , ,50 4 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD-2 FOR OCT07 3-Oct , , ,50 3 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 2 PER 1-31OCT07 3-Oct , , ,37 3 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD-2 FOR NOV07 7-Nov , , ,00 2 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 2 PER 1-30NOV07 7-Nov , , ,25 2 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD-2 FOR DEC07 4-Dec , , ,50 1 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 2 PER 1-31DEC07 4-Dec , , ,12 1 MARGIN FINANCE BV BOND USD 350 MIO JUL Jul , , ,18 6 WHT 23 ON MARGIN BOND 1 - JAN-JUL Jul , , ,54 6 MARGIN FINANCE BV BOND USD 250 MIO JUL Jul , , ,10 6 WHT 23 ON MARGIN BOND 2 - JAN-JUL Jul , , ,96 6 MARGIN FINANCE BV BOND USD 350 MIO AUG Aug , , ,96 5 WHT 23 ON MARGIN BOND 1 - AUG Aug , , ,46 5 MARGIN FINANCE BV BOND USD 350 MIO SEP Sep , , ,37 4 WHT 23 ON MARGIN BOND 1 - SEP Sep , , ,97 4 MARGIN FINANCE BV BOND USD 350 MIO OCT Oct , , ,78 3 WHT 23 ON MARGIN BOND 1 - OCT Oct , , ,48 3 MARGIN FINANCE BV BOND USD 350 MIO NOV Nov , , ,18 2 WHT 23 ON MARGIN BOND 1 - NOV Nov , , ,98 2 MARGIN FINANCE BV BOND USD 350 MIO DEC Dec , , ,59 1 WHT 23 ON MARGIN BOND 1 - DEC Dec , , ,49 1 MARGIN FINANCE BV BOND USD 250 MIO AUG Aug , , ,24 5 WHT 23 ON MARGIN BOND 2 - AUG Aug , , ,06 5 MARGIN FINANCE BV BOND USD 250 MIO SEP Sep , , ,99 4 WHT 23 ON MARGIN BOND 2 - SEP Sep , , ,25 4 MARGIN FINANCE BV BOND USD 250 MIO OCT Oct , , ,74 3 WHT 23 ON MARGIN BOND 2 - OCT Oct , , ,44 3 MARGIN FINANCE BV BOND USD 250 MIO NOV Nov , , ,50 2 WHT 23 ON MARGIN BOND 2 - NOV Nov , , ,62 2 MARGIN FINANCE BV BOND USD 250 MIO DEC Dec , , ,25 1 WHT 23 ON MARGIN BOND 2 - DEC Dec , , , , , ,22 Perhitungan Sanksi Keputusan Keberatan PPh Pasal 26 menurut Majelis ACCRUE INTEREST BOND USD 1-26 JAN07 10-Jan , , ,77 24 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 1 PER I JAN-26JUL07 31-Jul , , ,87 24 ACCR INTEREST PAYABLE BOND USD-2 FOR 1-17JANO7 10-Jan , , ,14 24 ACCR WHT INT PAYABLE BOND USD 2 PER I JAN-17JUL07 31-Jul , , ,97 24 MARGIN FINANCE BV BOND USD 350 MIO JAN Jan , , ,02 24 WHT 23 ON MARGIN BOND 1 - JAN-JUL Jul , , ,64 24 MARGIN FINANCE BV BOND USD 250 MIO JAN Jan , , ,86 24 WHT 23 ON MARGIN BOND 2 - JAN-JUL Jul , , , , , ,69 TOTAL PERHITUNGAN SANKSI ADMINISTRASI MENURUT MAJELIS , , ,00 Menimbang : bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan maka Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku
7 dan yang berkaitan dengan sengketa ini; Memutuskan : Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor: KEP-517/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 30 September 2010, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 Nomor: 00015/204/07/091/09 tanggal 10 September 2009 atas nama: PT. XXX, sehingga jumlah Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 menjadi: Uraian Jumlah (Rp) Objek Pajak Pasal ,00 Pokok PPh Pasal ,00 Kredit Pajak ,00 PPh Pasal 26 kurang/(lebih) bayar ,00 Sanksi bunga Pasal 13 ayat (2) KUP ,00 Jumlah PPh Pasal 26 ymh dibayar ,00
: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap
Lebih terperinci: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding
Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah
Lebih terperinciTahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:
Putusan Nomor : Put- 87938/PP/M.XVIB/25/2017 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor
Lebih terperinciNomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008
Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinci: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007
Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1973, 2014 KEMENKEU. Pajak. Penyetoran. Pembayaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242 /PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN
Lebih terperinci1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp
Putusan : Put-44878/PP/M.V/12/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar
Lebih terperincibahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan
Lebih terperinciPokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :
: Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding
Lebih terperinciSEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26
Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Lebih terperinciSEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.58791/PP/M.XB/99/2015. Tahun Pajak : 2013
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.58791/PP/M.XB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Surat Tergugat Nomor
Lebih terperinci1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 51610/PP/M.XVIIIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007
Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi atas Koreksi Penghasilan
Lebih terperinciPutusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002
Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final Tahun Pajak : 2002 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap gugatan terhadap
Lebih terperinciAtas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 61464/PP/M.VIB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2004 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan
Lebih terperinciPokok Sengketa : Ralat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.37529/PP/M.XIII/15/2012 tanggal 23 April 2012
Putusan Pengadilan Pajak : Put-37529.R/PP/M.XIII/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Masa/Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Ralat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.37529/PP/M.XIII/15/2012
Lebih terperinciNilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah
Lebih terperinciPPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust
: Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan
Lebih terperinciPokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013;
Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-52546/PP/M.XVA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENENTUAN JUMLAH, PEMBAYARAN, DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp
Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun
Lebih terperinciMenurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :
Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat
Lebih terperinciPutusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003
Putusan Pengadilan : Put. 40792/PP/M.II/13/2012 Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Masa/Tahun Pajak : 2003 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Objek PPh Pasal 26 Masa
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi
Lebih terperinciSEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007
P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam
Lebih terperinciPutusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011
Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/1/216 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 211 Pokok Sengketa Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENENTUAN JUMLAH, PEMBAYARAN, DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BUNGA YANG TERBIT BERDASARKAN PASAL 19 AYAT (1) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.47389/PP/M.X/99/2013. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.47389/PP/M.X/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Tergugat Nomor
Lebih terperinciPutusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP
Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa
Lebih terperinciSEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding
Lebih terperinciSEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BUNGA YANG TERBIT BERDASARKAN PASAL 19 AYAT (1) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciKeputusan Dirjen Pajak KEP-537/PJ./2000 tgl 29 Desember 2000
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP - 537/PJ./2000 TENTANG PENGHITUNGAN BESARNYA ANGSURAN PAJAK DALAM TAHUN PAJAK BERJALAN DALAM HAL-HAL TERTENTU DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa sebagai
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha
Lebih terperinciNomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006
Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas
Lebih terperinciPokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha
Lebih terperinciTabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011 Jenis Pajak : PPh Badan; Tahun Pajak : 2006; Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah Koreksi Terbanding atas penghasilan
Lebih terperincibahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut:
Putusan Pengadilan Pajak : Put.37588/PP/M.III/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : pokok sengketa dalam perkara gugatan ini mengenai penerbitan Surat Tergugat Nomor:
Lebih terperinciA. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan Tergugat Nomor
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Menimbang : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan
Lebih terperinci2017, No Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pa
No.692, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Bunga yang Terbit. Penghapusan Sanksi Administrasi PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66/PMK.03/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinci2016, No penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan, perlu melakukan penyempurnaan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.0
No. 278, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Aktiva Tetap. Penilaian Kembali. Tahun 2015-2016. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
Lebih terperinci2 Penghapusan Sanksi Administrasi Bunga yang Terbit Berdasarkan Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Car
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.257, 2015 KEMENKEU. Sanksi Administratif. Bunga Yang Terbit. Penghapusan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG PENGHAPUSAN SANKSI
Lebih terperinciSEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.
Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa
Lebih terperinciBAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. memiliki pengenaan pajak pada Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 yang penjelasaannya. telah diatur dalam UU PPh Nomor 36 Tahun 2008.
BAB IV PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada perusahaan ini memiliki pengenaan pajak pada Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 yang penjelasaannya telah diatur dalam UU PPh
Lebih terperinciPokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp
Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar
Lebih terperinci: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85810/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2010 TENTANG
Menimbang: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2010 TENTANG PELAKSANAAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU DIREKTUR JENDERAL PAJAK, bahwa
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 80/PMK.03/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 80/PMK.03/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 184/PMK.03/2007 TENTANG PENENTUAN TANGGAL JATUH TEMPO
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG
Menimbang : PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS SURAT KETETAPAN PAJAK, SURAT KETETAPAN PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN, DAN/ATAU
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun 2015 PT. Semar Jaya Indah salah satu klien Badan Usaha Kantor Konsultan Pajak Darriono Prajetno. PT. Semar Jaya Indah
Lebih terperinciPokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak April sebesar Rp
Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.55229/PP/M.IB/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak
Lebih terperinciNomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009
Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis
BAB IV PEMBAHASAN Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan perpajakan, serta kebenaran jumlah dalam SPT
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang
BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi
Lebih terperinci: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap
Lebih terperincidengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:
Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013
Lebih terperinciPenggantian ke 2 (dua) :
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PENAMBAHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK BESAR SATU, KANTOR PELAYANAN
Lebih terperinciRESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA
RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA 1. Pembayaran atau Penyetoran Pajak yang Terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Masa yang Dilakukan Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran atau Penyetoran Pajak
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA 3.1. Gambaran Singkat Operasi Perusahaan Agar perencanaan pajak dapat dilakukan dengan baik dan dipahami oleh pihak-pihak
Lebih terperinciEvaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO
Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS
BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal
Lebih terperinciA. CONTOH FORMAT SURAT PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PELUNASAN PEMBAYARAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK USAHA KECIL/WAJIB PAJAK DI DAERAH TERTENTU:
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 242/PMK.03/2014 TENTANG : TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK A. CONTOH FORMAT SURAT PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PELUNASAN
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007
Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Tahun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 540/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEPADA WAJIB PAJAK
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 540/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEPADA WAJIB PAJAK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.12, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengajuan. Penyelesaian Keberatan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014
Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Penghasilan Pasal
Lebih terperinciSEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa
Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam Gugatan ini adalah
Lebih terperinci: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp
Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Put.45443/PP/M.II/15/2013 : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Terbanding Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008
Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Surat Keputusan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK.010/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK.010/2015 TENTANG PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.
PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG. 1 ALUR KUP WP SPT SKP Inkraacht 3 bulan (dikrim) Daftar Inkraacht Pemeriksaan Keberatan Inkraacht 5 tahun 3 bulan(dite rima)
Lebih terperinci, No.1645 sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Undan
No.1645, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Sanksi Administrasi. Pengurangan. Pajak Bumi dan Bangunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG PENGURANGAN
Lebih terperinci: PUT.62748/PP/M.XIIA/99/2015
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.62748/PP/M.XIIA/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2000 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa gugatan ini adalah penolakan atas Permohonan Pengurangan
Lebih terperinciNomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011
Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan
Lebih terperinci