PENENTUAN HARGA SEWA RUSUNAWA GUNUNGSARI DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) BAB 1 PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENENTUAN HARGA SEWA RUSUNAWA GUNUNGSARI DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) BAB 1 PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 PENENTUAN HARGA SEWA RUSUNAWA GUNUNGSARI DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) Nama Mahasiwa : F.X. Indra Hermawan S.P. NRP : Dosen Pembimbing 1 : Farida Rachmawati, ST., MT. Dosen Pembimbing 2 : Ir. Retno Indryani, MS. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang selalu meningkat tiap tahun, membuat kebutuhan akan tempat tinggal sangat tinggi. Tidak jarang masyarakat menggunakan lahanlahan yang tidak seharusnya untuk tempat tinggal untuk mendirikan sebuah bangunan. Hal tersebut membuat pemerintah akhirnya berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal yang layak. Pada tahun 2011 ini, berdasarkan backlog (kebutuhan tempat tinggal) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah sebanyak rumah tinggal. Rusunawa Gunungsari merupakan salah satu program pemerintah yang digunakan untuk menyediakan hunian yang layak untuk warganya. Rusunawa Gunungsari yang dibangun oleh pemerintah provinsi Jawa Timur ini, memiliki sasaran calon penghuninya yaitu masyarakat di sekitar stren kali Surabaya. Masyarakat yang saat ini tinggal di daerah stren kali tentu saja tidak memiliki fasilitas hunian yang layak dan tentu saja daerah stren kali sangat berbahaya bagi mereka yang tinggal disekitarnya. Daerah stren kali seharusnya juga tidak boleh difungsikan sebagai lahan hunian, karena hal tersebut dapat mengganggu kondisi dari kali/sungai tersebut. Rusunawa yang memiliki 5 lantai dengan 276 unit rusun siap huni ini, didirikan di daerah Gunungsari Surabaya yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Rusun yang telah selesai dilaksanakan pada awal tahun 2011 ini telah menghabiskan dana sebesar Rp. 41,9 milyar dari Pemprov Jawa Timur serta telah membantu mengurangi tingkat kebutuhan rumah ringgal di Jawa Timur. Karena rusunawa ini dibangun dengan investasi yang cukup besar dan subsidi yang cukup berarti yaitu sebesar Rp. 288 juta tiap tahunnya tahun, perlu adanya upaya pengelolaan untuk mengoptimalkan pemanfaatan rusun tersebut. Agar pemanfaatan rusun menjadi optimal, maka operasional dan pengelolaan rusunawa paska konstruksi perlu mendapatkan perhatian yang memerlukan adanya sumber dana untuk pembiayaannya. Sumber dana pembiayaan tersebut berasal dari sewa unit satuan rumah susun (sarusun) yang saat ini belum ditentukan. Sehingga penetapan harga yang minimum sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Besarnya nilai fixed cost dan variable cost yang terjadi di Rusunawa Gunungsari merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi besarnya harga sewa yang akan ditentukan. Hal ini disebabkan karena besarnya biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan rusunawa ini, didapat dari pemasukan/harga sewa tiap unit rusunawa yang dihuni. Adapun yang termasuk dalam fixed cost antara lain : biaya peralatan pengelola, biaya operasional, biaya gaji karyawan dan biaya listrik fasilitas umum. Sedangkan yang termasuk dalam variable cost biaya pemakaian air yang digunakan penghuni di tiap unit rusun. Metode titik impas atau BEP (Break Event Point) merupakan suatu metode penentuan harga yang didasarkan atas besarnya nilai titik impas (Break Even Point) yang terjadi akibat biaya-biaya yang terjadi (fixed cost dan variable cost) dengan pemasukan yang diterima di dalam suatu proyek/investasi. Hal tersebut bisa disebut juga penetapan harga berdasarkan biaya. Dari uraian diatas dirasa perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan besaran biayabiaya yang terjadi (fixed cost dan variable cost) di Rusunawa Gunungsari, yang kemudian akan digunakan sebagai tolok ukur untuk penentuan harga sewa yang optimal dengan metode titik impas atau BEP (break even point). Sehingga dibuat tugas akhir dengan judul Penentuan Harga Sewa Rusunawa Gunungsari dengan Metode Titik Impas atau BEP (Break Even Point) Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

2 1. Berapa besar fixed cost dan variable cost yang terjadi di Rusunawa Gunungsari? 2. Berapakah harga sewa yang paling minimum dari Rusunawa Gunungsari? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui besar fixed cost dan variable cost yang terjadi di Rusunawa Gunungsari. 2. Mengetahui besar harga sewa yang minimum dengan menggunakan metode Titik Impas atau BEP (break even point) Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka batasan penelitian ini adalah : 1. Obyek penelitian adalah Rusunawa Gunungsari, yang telah selesai dibangun pada tahun Harga sewa dihitung hanya berdasarkan biaya operasional dan pemeliharaan, tidak memperhitungkan biaya investasi awal. 3. Penetapan harga sewa dihitung dengan metode titik impas atau BEP (break even point). 4. Harga sewa yang diperoleh adalah harga sewa tiap bulan tiap unit rusun Manfaat Penelitian. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Dapat menambah pengetahuan tentang cara mencari fixed cost dan variable cost dari suatu investasi. 2. Dapat mengetahui cara mencari harga sewa dengan metode titik impas atau BEP (break even point). perbandingan tingkat hunian (occupancy rate) rusunawa di Surabaya. Untuk menganalisa besarnya biaya yang terjadi, direncanakan umur investasi selama 25 tahun. Berdasarkan variable tersebut maka dapat dilakukan perhitungan dengan metode titik impas atau BEP (break even point) sehingga didapatkan harga sewa tiap unit rusun tiap bulannya Langkah-langkah Penelitian Untuk mempermudah dalam tahapan penulisan suatu penelitian, harus ditetapkan terlebih dahulu langkah-langkah penelitian. 1. Penentuan latar belakang. 2. Perumusan masalah. 3. Studi literatur-literatur yang ada. 4. Pengumpulan data-data penelitian. Meliputi biaya-biaya pembangunan Rusunawa Gunungsari; jumlah unit rusun yang tersedia; biaya-biaya air, listrik dan telepon; gaji karyawan; dan biaya-biaya pengelolaan lainnya. 5. Perhitungan dan peramalan biaya-biaya yang terjadi. Menghitung biaya tetap dan biaya variabel yang terjadi selama waktu perenca. 6. Perhitungan kisaran harga sewa dengan metode titik impas. 7. Penarikan kesimpulan dari pengerjaan Tugas Akhir. Langkah penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Rancangan Penelitian Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui harga sewa tiap unit rusun rata-rata per bulan pada proyek pembangunan Rusunawa Gunungsari, dengan melakukan analisa titik impas. Dalam melakukan pengolahan data pada proyek Rusunawa Gunungsari ini, digunakan metode titik impas atau BEP (break even point) yang juga memperhitungkan besar biaya tetap dan biaya variabel. Pada proyek ini, variabel yang digunakan adalah banyaknya atau jumlah unit rusun yang tersewa yang didapatkan dari

3 Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA DATA - RAB Proyek. - Data Umum Proyek - Data Tarif Dasar Listrik, Air dan Telepon - Data Tingkat Hunian Perhitungan dan Peramalan Biaya Pengelolaan Penetapan Harga Sewa Optimum Break Even Analysis (Q BEP = nilai occupancy rate) Kesimpulan dan Saran Biaya Tetap (Fix Cost) Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian 3.3. Data Penelitian Sebelum melakukan penelitian dan analisis tentang penentuan harga sewa yang optimal pada Rusunawa Gunungsari, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan semua data yang diperlukan. Data-data tersebut didapatkan dari Dinas PU Cipta Karya Bagian Tata Ruang Pemrov, PLN, PDAM, TELKOM dan dari internet. Data yang dibutuhkan dalam Tugas Akhir ini antara lain : 1. Data Upah Minimum Kota Surabaya Diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja Surabaya. Data ini digunakan untuk acuan perbandingan kenaikan rata-rata biaya staf pengelola Rusunawa Gunungsari untuk tahun-tahun berikutnya. 2. Data Tarif Dasar Listrik Diperoleh dari PLN yang berlaku pada tahun 2007 sampai dengan Data ini digunakan untuk memprediksi kenaikan TDL tiap tahunnya. 3. Data Tarif Dasar Air Data ini didapatkan dari PDAM Kota Surabaya dan juga dari internet. Data ini digunakan untuk memprediksi kenaikan Tarif Dasar Air tiap tahunnya. 4. Data Tarif Telepon Diperoleh dari PT. Telkom. Data ini digunakan untuk memprediksi kenaikan Tarif Telepon tiap tahunnya. 5. Data Tingkat Hunian Data tingkat hunian ini diperoleh dari wawancara pihak pengelola rusunawa Jambangan1 dan Janbangan 2. Data ini berisi mengenai jumlah penghuni di rusunawa-rusunawa tersebut yang kemudian digunakan untuk menghitung tingkat hunian rata-rata. 6. Data Rusunawa Informasi mengenai segala fasilitas dan manajemen pengelolaan rusunawa ini diperoleh dari Dinas PU Cipta Karya Bagian Tata Ruang Pemrov yang menangani Rusunawa Gunungsari dan rusunawa lainnya di Jawa Timur Analisis Data Perhitungan dan peramalan biaya tetap dan biaya variabel. Untuk mendapatkan harga sewa tiap unit rusun per bulan, perlu dihitung biayabiaya yang terjadi saat operasional dan pengelolaan di Rusunawa Gunungsari. Jenis biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Biaya Tetap Biaya ini meliputi biaya operasional dan pengelolaan Rusunawa Gunungsari yaitu: a. Biaya gaji pegawai Gaji masing-masing pegawai ditetapkan berdasar gaji pegawai di Rusunawa Jambangan 1 dan Rusunawa Jambangan 2. Gaji pegawai dihitung berdasarkan jumlah pegawai dan gaji per bulan masingmasing pegawai. Jumlah pegawai yang dibutuhkan oleh pengelola rusunawa ditentukan berdasar jumlah pegawai di rusunawa sejenis yaitu Rusunawa Jambangan 1 dan Rusunawa Jambangan 2.

4 b. Biaya listrik fasilitas umum Untuk menghitung kebutuhan biaya listrik, terlebih dahulu dilakukan perhitungan terhadap total kebutuhan daya listrik terpakai pada masing-masing gedung. Dimana penggunaan daya listrik fasilitas umum yang dihitung mencakup kebutuhan listrik untuk penerangan luar gedung, penerangan ruangan fasilitas bersama, serta kebutuhan penggunaan listrik untuk pengoperasian pompa air. Berikut ini rumusan untuk mendapatkan kebutuhan daya listrik fasilitas umum: Total kebutuhan daya listrik tersebut kemudian dikalikan dengan waktu pemakaian dari fasilitasfasilitas tersebut. Sehingga nantinya didapatkan jumlah daya yang dibutuhkan tiap bulannya yang kemudian dikalikan dengan tarif dasar listrik yang berlaku. Hal tersebut dapat dituliskan dalam rumusan sebagai berikut: Total biaya listrik fasilitas = (daya/bulan) x tarif dasar listrik c. Biaya pemakaian telepon kantor Jumlah rata-rata biaya pemakaian telepon tiap hari diperoleh dari biaya pemakaian telepon di rusunawa sejenis yaitu rusunawa Jambangan 1 dan Jambangan 2. d. Biaya pemakaian air Perhitungan dihitung berdasarkan asumsi pemakaian air rata-rata per-orang tiap hari dengan klasifikasi jenis gedung sebagai gedung perkantoran yaitu sebesar 100 liter dengan jangka waktu pemakaian air rata-rata tiap hari selama 8 jam. Selain itu perlu diperkirakan adanya besar tambahan kebutuhan pemakaian air untuk keperluan penyiraman taman, mengatasi kebocoran, dan pancuran air. Besar prosentase tambahan air untuk keperluan tersebut adalah sekitar 20% dari total kebutuhan pemakaian air pegawai. e. Biaya penggantian Biaya penggantian disesuaikan dengan usia ekonomi komponen bangunan. Biaya penggantian dihitung berdasarkan harga yang digunakan untuk mengganti komponen gedung Biaya Variabel Biaya ini meliputi biaya pemakaian air oleh penyewa unit rusun. Biaya-biaya ini dipengaruhi oleh tingkat okupansi yang ditentukan berdasarkan tingkat okupansi rata-rata Rusunawa di Surabaya Mencari BEP (break even point). Setelah mengetahui persamaan biayabiaya dalam pengelolaan Rusunawa Gunungsari, kemudian dilakukan perhitungan dengan metode titik impas atau BEP (break even point). Titik impas ini menunjukan keseimbangan antara Total Cost (TC) / biaya total dan Total Revenue (TR) / pendapatan total yang terjadi. Biaya total dapat diketahui dengan menjumlahkan biaya tetap dengan hasil perkalian antara biaya tidak tetap dengan jumlah unit tersewa. Sedangkan pendapatan total didapatkan dari harga jual/sewa dikalikan dengan jumlah unit yang tersewa. Berikut ini adalah rumusan untuk mendapatkan nilai biaya total: TC = FC + (VC x Q) dimana : TC = total pengeluaran (total cost) Q = volume penjualan (quantity) FC = biaya tetap (fixed cost) VC = biaya tidak tetap (variable cost).

5 Sedangkan penetapan harga sewa optimal yang dihitung berdasarkan metode titik impas, dapat dihitung dengan persamaan : Dimana : Q = X % dari Q max Q max = Jumlah unit rusun yang tersedia. X = Tingkat hunian rata-rata rusunawa di Surabaya (%). S = Harga sewa tiap bulan tiap unit rusun. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.6. Data Umum Rusunawa Gunungsari telah selesai dibangun oleh pemerintah provinsi Jawa Timur pada bulan maret 2011 dengan dana sebesar Rp ,00 dan memiliki 5 lantai dengan 276 unit rusun siap huni tipe 34 m 2. Rusunawa yang berdiri di atas lahan seluas meter persegi di daerah Gunungsari Surabaya ini dilengkapi dengan fasilitas umum seperti lapangan bulu tangkis, mushola, lahan parkir, saluran pembuangan limbah, taman bacaan, taman bermain anak-anak dan sarana prasarana lainnya. Rusunawa ini merupakan salah satu sarana yang disiapkan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan akan rumah tinggal khususnya untuk warga disekitar stren kali di Kota Surabaya. Rusunawa Gunungsari memiliki batas penyewaan yang telah ditetapkan selama dua tahun bagi tiap KK. Setelahnya bisa diperpanjang selama dua kali, sehingga maksimal penghuni bisa menyewa selama enam tahun saja Konsep Pembiayaan Rusunawa Rusunawa Gunungsari mendapatkan subsidi dari Pemrov Jatim sebesar Rp. 288 juta per tahun. Subsidi ini digunakan untuk membiayai pengelolaan dan pemeliharaan tiap tahunnya, dengan harapan harga sewa yang dibebankan pada penghuni tidak terlalu besar. Selain itu Pemprov Jatim juga tidak membebankan biaya konstruksi untuk harga sewanya. Pada penelitian ini, harga sewa yang dihitung merupakan harga sewa tiap unit rusun tiap bulan dan tidak termasuk biaya pemakaian listrik penghuni, dikarenakan pada setiap unit rusun telah dilengkapi dengan kwh meter. Biaya yang akan ditanggung oleh penyewa meliputi : biaya pengelolaan dan operasional, serta biaya air. Pada penelitian ini subsidi yang diberikan oleh Pemrov sebesar Rp ,00 akan dimasukan pada perhitungan biaya tetap. Biaya tetap yang dimaksud adalah biaya pengelolaan dan operasional antara lain : biaya gaji pegawai, biaya listrik fasilitas umum, biaya pemakaian telepon, biaya pemakaian air pegawai, biaya perawatan, biaya penggantian, dan biaya pajak. Sedangkan biaya variabel pada Rusunawa Gunungsari ini adalah biaya pemakaian air penghuni rusun Analisa Kebutuhan Biaya Analisa kebutuhan biaya-biaya yang terjadi di rusunawa Gunungsari dihitung berdasarkan konsep pembiayaan yang diterapkan di rusunawa ini. Dari konsep tersebut ada dua macam biaya yang menjadi faktor untuk menentukan harga sewa yang optimal yaitu : Biaya Tetap Biaya ini meliputi biaya operasional dan pengelolaan Rusunawa Gunungsari antara lain : Biaya Gaji Pegawai Perhitungan kebutuhan biaya gaji pegawai rusunawa tergantung dari jumlah pegawai pengelola rusunawa dan besar gaji yang diterima tiap bulan sesuai dengan jabatan dan jenis pekerjaannya. Jumlah pegawai yang dibutuhkan oleh pengelola Rusunawa Gunungsari ditentukan berdasar jumlah pegawai di Rusunawa Jambangan 1 dan 2. Besar gaji pegawai yang diterima sesuai dengan gaji pegawai di Rusunawa Jambangan 1 dan 2. Pada Rusunawa Jambangan 1 dan 2 terdapat 15 orang pegawai yang terdiri dari 1 orang koordinator, 2 orang staf administrasi, 3 orang teknisi, 3 orang kebersihan dan 6 orang keamanan yang dibagi dalam 3 shift. Dari informasi tersebut kemudian dihitung kebutuhan total biaya gaji pegawai yang kemudian dapat dilihat pada table Biaya Listrik Fasilitas Umum Biaya listrik fasilitas umum dihitung berdasarkan jumlah pemakaian listrik untuk penerangan luar dan pengoperasian pompa air. Adapun datadata penunjang yang digunakan dalam perhitungan ini antara lain :

6 1. Beban listrik terpasang sebesar 285,5 kva. 2. Komponen pencahayaan dan pompa rusunawa berdasarkan utilitas bangunan. 3. Tarif dasar listrik tahun 2011 berdasarkan data dari internet. Dalam perhitungan biaya listrik digunakan tarif dasar listrik yang berlaku tahun Kebutuhan listrik Rusunawa Gunungsari termasuk dalam golongan tarif pengguna untuk Keperluan Kantor Pemerintah dan Penerangan Jalan Umum dengan batas penggunaan daya listrik gedung diatas 200 kva, dimana biaya pemakaian yang dikenakan tiap bulan sebesar K x Rp.750,00/kWh, dimana K = Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban kelistrikan setempat yang ditetapkan oleh Direksi PT. PLN (Persero)yaitu antara 1,4 sampai 2, untuk WBP (Waktu Beban Puncak) dan Rp. 750,00/kWh untuk LWBp (Luar Waktu Beban Puncak), sehingga biaya pemakaian tiap bulan adalah : (1.5 x Rp. 750,00) + Rp. 750,00 = Rp ,00. Biaya beban akan dikenakan jika jumlah tagihan rekening kurang dari rekening minimum yang telah ditentukan oleh PLN yaitu 40 Jam Nyala. Dimana jam nyala adalah kwh per bulan dibagi dengan kva tersambung. Selain itu juga terdapat biaya tambahan untuk Pajak Penerangan Jalan (PPj) sebesar 5% dari total biaya listrik. a. Perhitungan biaya listrik penerangan luar. Perhitungan kebutuhan daya listrik untuk penerangan luar didasarkan pada jumlah lampu dan daya listrik yang dibutuhkan tiap lampu, dengan asumsi waktu pemakaian 13 jam perhari mulai pukul hingga pukul Perhitungan kebutuhan daya dan biaya listrik penerangan luar ditabelkan seperti pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. b. Perhitungan biaya pengoperasian pompa air. Dalam perhitungan biaya listrik pompa terlebih dahulu dilakukan perhitungan terhadap kebutuhan daya listrik yang dipakai oleh pompa di Rusunawa Gungsari. Yang ditinjau dalam perhitungan kebutuhan listrik pompa adalah jumlah pompa yang digunakan dan besar daya listrik yang digunakan tiap pompa. Pada rusunawa Gunungsari jumlah pompa yang digunakan adalah 4 buah dengan besar daya 4 kw/buah dengan asumsi waktu pemakaian 14 jam perhari yaitu pukul , dan Perhitungan kebutuhan daya dan biaya pemakaian listrik pompa ditabelkan dalam tabel 4.4 dan tabel 4.5. c. Perhitungan rekapitulasi biaya listrik fasilitas umum Kebutuhan biaya listrik fasilitas umum adalah jumlah dari biaya penerangan luar dan pengoperasian pompa ditambah dengan biaya beban 285,5 kva selama 1 tahun. Perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.6. Pada perhitungan ini biaya beban diterapkan rekening minimum (RM1) sebesar Rp ,00/bulan yang didapatkan dari rumus dibawah ini : RM1 = 40 (jam nyala) x besar daya tersambung (kva) x biaya pemakaian LWBP RM1 = 40 x 285,5 x 750 = Rp , Biaya Pemakaian Telepon Kantor Perhitungan biaya pemakaian telepon kantor dihitung berdasar jumlah unit telepon yang digunakan dengan pengeluaran biaya maksimum sebesar Rp ,00 per bulan. Asumsi pengeluaran biaya maksimum didasarkan pada pengeluaran maksimum di Rusunawa Gunungsari yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak pengelola Rusunawa Gunungsari. Berdasarkan informasi yang didapat dari pihak pengelola Rusunawa Gunungsari, unit telepon yang digunakan adalah sebanyak 4 unit. Perhitungan biaya pemakaian telepon kantor ditampilkan dalam tebel Biaya Pemakaian Air Perhitungan biaya pemakaian air dipengaruhi oleh jumlah pegawai dan pemakaian air rata-rata/orang/hari. Pada rusunawa Gunungsari, terdapat 15 orang

7 pegawai yang mengelola dengan tingkat pemakaian air 100 liter/orang/hari. Perhitungan kebutuhan dan biaya pemakaian air rusunawa Gunungsari dapat dilihat pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 : Kebutuhan biaya pemakaian air didasarkan pada data tarif dasar air minum kota Surabaya yang berlaku pada tahun Rusunawa Gunungsari termasuk pada jenis kelompok pelanggan V (kode tarif 3B) dengan rincian besar tarif untuk pemakaian 0-10 m 3 sebesar Rp 1.500,00/m 3, m 3 sebesar Rp 3.500,00/m 3, > 20 m 3 sebesar Rp 6.000,00/m 3. Dengan mengacu pada pemakaian air pegawai sebesar 54 m 3 tiap unit/bulan dan tarif dasar air yang berlaku, maka perhitungan kebutuhan biaya pemakaian air penghuni dapat dilihat pada tabel Biaya Perawatan Biaya perawatan digunakan untuk kegiatan merawat dan menjaga komponen gedung agar tetap terjaga keawetannya sehingga dapat berfungsi dengan baik untuk kepentingan bersama. Pada penelitian ini, besar biaya perawatan gedung diasumsikan sebesar 5% dari total kebutuhan biaya operasional rusunawa. Biaya ini juga termasuk biaya tukang dan peralatannya. Perhitungan kebutuhan biaya perawatan dapat dilihat pada tabel Biaya Penggantian Perhitungan biaya penggantian disesuaikan dengan usia ekonomi komponen bangunan. Biaya penggantian dihitung berdasarkan harga yang digunakan untuk mengganti komponen gedung. Pada perhitungan biaya penggantian, terlebih dahulu harus diketahui komponen-komponen dari rusunawa Gunungsari yang memerlukan penggantian secara berkala sesuai usia ekonomis komponen tersebut. Data komponen gedung didapatkan dari RAB Rusunawa Gunungsari dengan pertimbangan jenis dan waktu penggantian komponen gedung yang didasarkan pada perkiraan pemeliharaan dan penggantian komponen gedung yang dibuat oleh Kirk (1995). Berdasarkan pada kolom usia penggantian dan prosentase penggantian pada tabel 4.11, item komponen yang terpilih adalah komponen yang memiliki usia kurang dari 25 tahun. Untuk penggantian cat gedung dihitung berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 24 tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung. Item komponen yang terpilih antara lain : 1. Pengecatan interior dan eksterior - Pengecatan dinding dan kolom. (tiap 7 tahun) - Pengecatan plafond. (tiap 6 tahun) - Pengecatan daun pintu dan jendela. (tiap 6 tahun) - Pengecatan railing tangga dan pagar selasar. (tiap 6 tahun) 2. Penggantian komponen pintu - Daun pintu.(usia 20 tahun) - Kunci pintu. (usia 20 tahun) - Engsel pintu. (usia 20 tahun) 3. Penggantian komponen mekanikal - Pompa air. (usia 15 tahun) - Kran air. (usia 20 tahun) 4. Penggantian komponen elektrikal - Saklar tunggal. (usia 20 tahun) - Saklar ganda. (usia 20 tahun) - Stop kontak. (usia 20 tahun) Perhitungan besar biaya kebutuhan penggantian komponen gedung rusunawa Gunungsari pada tahun ke-0 ditunjukan pada tabel Jumlah volume pekerjaan dan harga satuan didasarkan pada data RAB Rusunawa Gunungsari Biaya Pajak Biaya pajak berdasarkan nilai harga jual bangunan dan tanah di lokasi rusunawa tersebut didirikan serta luas bangunan dan tanah yang ada. Pada penelitian ini digunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi untuk lokasi Gunungsari sebesar Rp ,00; NJOP Bangunan sebesar Rp ,00 dan NJOP Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) untuk wilayah Surabaya sebesar Rp ,00. Perhitungan biaya pajak dapat dilihat pada tabel Biaya Variabel Pada Rusunawa Gunugsari, biaya-biaya variabel yang dihitung adalah biaya pemakaian air saja. Biaya pemakaian listrik tidak diperhitungkan dalam biaya variabel

8 karena pada Rusunawa Gunungsari, tiap unit rusun telah dilengkapi dengan kwh meter Biaya Pemakaian Air Penghuni Kebutuhan biaya pemakaian air penghuni didasarkan pemakaian air ratarata per-orang tiap hari dengan klasifikasi jenis gedung sebagai rumah biasa. Menurut buku Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, pada jenis ini kebutuhan pemakaian air rata-rata per hari sebesar liter tiap penghuni selama 8-10 jam. Pada penelitian ini digunakan kebutuhan pemakaian air ratarata tiap penghuni sebesar 200 liter selama 10 jam. Sesuai dengan acuan tersebut, selanjutnya dapat dilakukan prediksi perhitungan kebutuhan pemakaian air penghuni rusunawa Gunungsari tiap unitnya. Pada penelitian ini, diasumsikan jumlah penghuni dalam tiap unitnya adalah 4 orang. Perhitungan dapat dilihat pada tabel Kebutuhan biaya pemakaian air didasarkan pada data tarif dasar air minum kota Surabaya yang berlaku pada tahun Unit Rusunawa Gunungsari termasuk pada jenis kelompok I (kode tarif 1) dengan rincian besar tarif untuk pemakaian non progresif sebesar Rp 600,00. Dengan mengacu pada pemakaian air penghuni sebesar 24 m3 tiap unit/bulan dan tarif dasar air yang berlaku, maka perhitungan kebutuhan biaya pemakaian air penghuni dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi Kebutuhan Biaya Operasional dan Pengelolaan Rusunawa Gunungsari. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan total kebutuhan biaya tetap dan biaya variabel rusunawa pada tahun awal perhitungan. Dari hasil tersebut dilakukan rekapitulasi kebutuhan biaya operasional dan pengelolaan Rusunawa Gunungsari pada tahun awal perhitungan yaitu tahun 2011, yang dapat dilihat pada tabel Analisa Aliran Kas Setelah diketahui besar biaya untuk pengelolaan rusunawa Gunungsari, selanjutnya dilakukan estimasi peningkatan kebutuhan biaya dengan periode perhitungan selama 25 tahun investasi yang terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan Estimasi kebutuhan biaya dilakukan dengan memperhitungkan adanya kenaikan biaya untuk masing-masing komponen pembiayaan. Asumsi kenaikan didasarkan hasil wawancara pihak terkait dan hasil browsing dari internet. Adapun rata-rata kenaikan tiap komponen dijelaskan sebagai berikut : a. Prosentase kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) Prosentase tarif dasar listrik dihitung berdasarkan selisih kenaikan tiap tahunnya. Namun dikarenakan tidak adanya kepastian tentang kenaikan TDL tiap tahunnya, maka diasumsikan kenaikan TDL tiap tahunnya sebesar 1 % per-tahun. Prosentase kenaikan ini diperoleh dari situs resmi dimana kenaikan TDL terakhir terjadi pada tahun 2003 sebesar 10 % dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tahun b. Prosentase kenaikan tarif dasar air Estimasi kenaikan biaya pemakaian air dihitung sesuai dengan asumsi prosentase kenaikan per-tahun sebesar 5,28 % berdasarkan kenaikan terakhir tarif air minum kota Surabayayang terjadi selama selang waktu 7(tujuh) tahun terhitung sejak sebesar 37 %.Data ini didapat dari browsing internet. c. Prosentase kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Prosentase kenaikan pajak dihitung berdasarkan kenaikan pajak yang terjadi selama 5 tahun terakhir sejak tahun yaitu sebesar 6%. d. Prosentase kenaikan gaji pegawai Prosentase kenaikan gaji pegawai ditentukan berdasarkan data kenaikan upah minimum kota tiap tahun pada tabel dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui rata-rata kenaikan upah per-tahun dengan rincian pada tabel dari tabel tersebut didapatkan prosentase kenaikan upah minimum kota sebesar 10,28 %. e. Prosentase kenaikan tarif telepon Estimasi kebutuhan biaya telepon selama selang waktu 25 tahun dihitung berdasarkan estimasi kenaikan tarif telepon sebesar 4,5 % per-tahun. Prosentasi kenaikan ini didapat berdasarkan kenaikan tarif telepon terakhir yang terjadi pada tahun sebesar 9 %. f. Prosentase kenaikan harga bahan bangunan

9 Estimasi kenaikan harga bangunan didasarkan rata-rata kenaikan tingkat inflasi, yaitu sebesar 2,5% per-tahun. Prosentasi ini diperoleh dari browsing internet Biaya Tetap Berdasarkan penjelasan tersebut, selanjutnya dilakukan estimasi kebutuhan biaya tetap tiap tahun pada masing-masing jenis pembiayaan yang terjadi untuk periode perhitungan selama 25 tahun dengan memperhitungkan persentasi kenaikan tiap komponen Perhitungan Biaya Penggantian Perhitungan besar biaya penggantian ditentukan berdasarkan tingkat inflasi dari biaya penggantian pada tahun ke-0 seperti ditampilkan pada tabel 4.19 : Perhitungan Biaya Tetap Analisa aliran kas biaya tetap untuk operasional dan pengelolaan rusunawa Gunungsari yang harus dikeluarkan tiap tahun dihitung berdasarkan kenaikan tiap komponen biaya tetap. Kenaikan biaya tipa komponen dihitung berdasrkan prosentase kenaikan komponen-komponen tersebut tiap tahunnya. Kemudian dilakukan perhitungan untuk mencari Present Value (PV), yaitu nilai sekarang (tahun ke-0) dari total biaya yang harus dikeluarkan pada akhir tahun investasi dengan menggunakan rumusan sebagai berikut (Soeharto,1997) : Dimana : PV = Nilai saat ini (tahun ke-0) AV = Nilai per periode Fn = Nilai yang kan datang i = Bunga tiap tahun n = Periode perhitungan (Tahun) Perhitungan dilakukan dengan prosentase bunga sebesar 7,70 % tiap tahun. Prosentase ini diperoleh dari perhitungan ratarata tingkat suku bunga pinjaman Bank Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terhitung mulai seperti pada tabel Tabel Tingkat Suku Bunga Pinjaman BI Tingkat Suku Tahun Bunga (% ) Rata-rata tingkat suku bunga per-tahun 7.70 (Sumber : Dari hasil perhitungan pada tabel 4.21 didapatkan Present Value untuk biaya tetap selama 25 tahun pada tahun ke-0 sebesar Rp ,66. Nilai tersebut kemudian akan diubah menjadi Annual Value tiap tahun selama 25 tahun dengan rumus berikut : AV = P (A/P,i,n) Dimana : n = 25 tahun i = 7.70 % Sehingga : AV = P (A/P,7.7%,25) atau AV = Rp ,27 / tahun Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan besar biaya tetap yang terjadi tiap tahunnya adalah Rp ,27. Dikarenakan Rusunawa Gunungsari menerima subsidi dari pemerintah tiap tahunnya untuk membantu biaya pengelolaan, maka subsidi sebesar Rp ,00 akan mengurangi besar biaya tetap yang terjadi. Sehingga biaya tetap yang akan digunakan dalam perhitungan berikutnya adalah sebesar : Biaya Tetap = Rp ,27 Rp ,00 = Rp ,27 / tahun Biaya Variabel Biaya variabel dihitung berdasarkan kenaikan tarif air yang terjadi selama 25 tahun yang kemudian dikonversikan menjadi Present Value pada tahun ke-0 seperti pada perhitungan analisa aliran kas untuk biaya

10 tetap. Perhitungan dapat dilihat pada tabel Dari hasil perhitungan pada tabel 4.22 didapatkan Present Value untuk biaya variabel selama 25 tahun pada tahun ke-0 sebesar Rp ,14. Nilai tersebut kemudian akan diubah menjadi Annual Value tiap tahun selama 25 tahun dengan rumus berikut : AV = P (A/P,i,n) atau Dimana : n = 25 tahun i = 7.70 % Sehingga : AV = P (A/P,7.7%,25) AV = Rp ,80 / tahun Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Metode Titik Impas Penetapan harga berdasarkan metode Titik Impas (BEP) dilakukan setelah total biaya variabel dan biaya tetap didapatkan. Dari perhitungan sebelumnya, didapatkan total biaya tetap (FC) sebesar Rp ,27 dan total biaya variabel (VC) sebesar Rp ,80. Biaya-biaya tersebut merupakan Annual Value per tahun dari kenaikan biaya-biaya selama 25 tahun berikutnya. Biaya-biaya tersebut kemudian dimasukan dalam rumusan sebagai berikut : Total Pendapatan (TR) = Total Biaya (TC) Dimana : TR = Harga Sewa (S) x Jumlah Unit tersewa (Q) TC = Biaya Tetap (FC) + [Biaya Variabel (VC) x Jumlah Unit Tersewa (Q)] Sehingga didapatkan : Dimana : Q = X % dari Q max Q max = Jumlah unit rusun yang tersedia. X = Tingkat hunian rata-rata rusunawa Gunungsari (%). S = Harga sewa tiap tahun tiap unit rusun. Rusunawa Gunungsari merupakan rusunawa yang disiapkan pemerintah provinsi Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal bagi warga di daerah stren kali di kota Surabaya yang mencapai 386 KK. Rusunawa Gunungsari memiliki 276 unit dengan kapasitas tiap unit kurang lebih menampung 1 KK atau kurang lebih 5 orang. Dari data diatas didapatkan bahwa rusunawa Gunungsari hanya mampu menampung sebanyak 276 KK warga stren kali. Karena jumlah unit yang tersedia lebih sedikit dari jumlah warga yang membutuhkan, maka diasumsikan tingkat hunian di rusunawa Gunungsari mencapai 100 % atau tersewa 276 unit. Jadi untuk penentuan harga sewa, jumlah unit yang tersewa (Q) diasumsikan sebanyak 276 unit. Dari data-data yang telah didapat, maka dapat dihitung harga sewa tiap bulan tiap unit rusun di Rusunawa Gunungsari dengan rumusan sebagai berikut : S = Rp ,68/unit/tahun = Rp ,72 Rp ,00/unit/bulan Dengan demikian harga sewa minimum untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel adalah Rp ,00 tiap unit per bulan Analisa Sensitivitas Harga Sewa Bila Memperhitungkan Biaya Konstruksi Pada penelitian ini dicoba untuk menghitung besar harga sewa bilamana biaya konstruksi ikut diperhitungkan. Biaya konstruksi sebesar Rp ,00 ini akan ditambahkan pada Annual Value biaya tetap tiap bulan selama 25 tahun. Dengan suku bunga 7,70% per tahun maka besar biaya konstruksi yang dibebankan pada penghuni tiap tahunnya, yaitu sebesar : Biaya Konstruksi = Rp ,00 Annual / tahun = P(A/P,7.70%,25) = Rp ,64 Sehingga biaya tetap yang terjadi tiap tahunnya setelah ditambahkan dengan biaya konstruksi sebesar :

11 Biaya Tetap = Rp ,27 + Rp ,64 = Rp ,00 Dengan rumusan yang ada didapatkan harga sewa tiap bulan tiap unit rusun dengan memperhitungkan biaya konstruksi adalah sebesar : S = Rp ,97/unit/tahun = Rp ,08 Rp ,00/unit/bulan Dari perhitungan diatas didapatkan harga sewa tiap unit per bulan bila memperhitungkan biaya konstruksi adalah sebesar Rp , Biaya Tetap yang Tersedia Bila Menggunakan Harga Sewa yang Berlaku Saat Ini. Selain mencoba menghitung harga sewa bila memperhitungkan biaya konstruksi, penelitian ini juga mencoba untuk menghitung biaya tetap yang tersedia bilamana harga sewa yang digunakan adalah harga sewa yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp ,00 tiap unit per bulan. Sehingga harga sewa yang berlaku saat ini untuk tiap tahunnya adalah Rp ,00. Harga sewa yang digunakan adalah harga sewa untuk tiap unit di lantai 1. Dari data tersebut dilakukan perhitungan dengan rumusan : Namun, karena yang akan dihitung adalah biaya tetap (FC), maka rumusan tersebut menjadi : FC = ( S VC ) Q FC = (Rp ,00 Rp ,80) 276 FC = Rp ,20 / tahun Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan harga sewa yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp ,00 tiap unit per tahun, besar biaya tetap yang tersedia adalah sebesar Rp ,20 tiap tahunnya. Dengan biaya tetap yang ada yaitu sebesar Rp ,20 per tahun sedangkan kebutuhan teoritis untuk pengelolaan rusunawa adalah sebesar Rp ,27 per tahun, maka perlu dilakukan pengurangan pada komponenkomponen biaya tetap yang terjadi. Berdasarkan wawancara dengan pihak Pemprov Jatim, diperoleh data bahwa pegawai bagian koordinator dan staf administrasi merupakan pegawai Pemprov Jatim sehingga gaji pegawai tersebut tidak lagi dibebankan pada biaya operasional dan pengelolaan Rusunawa Gunungsari. Biaya gaji pegawai yang harus ditanggung oleh Rusunawa Gunungsari, yang ditampilkan pada tabel 4.23 adalah sebesar Rp ,00 tiap tahun. Dengan demikian biaya tetap yang ditanggung oleh Rusunawa Gunungsari antara lain : biaya gaji pegawai (gaji pegawai bagian teknisi, keamanan, dan kebersihan), biaya listrik fasilitas umum, biaya telepon kantor, biaya air pegawai, biaya perawatan, biaya penggantian dan biaya pajak (PBB). Biaya tetap yang terjadi berdasarkan perhitungan aliran kas pada tabel 4.24 adalah sebesar Rp ,35 per tahun. Dari hasil analisis diatas diperoleh perbedaan komponen biaya tetap yang ditanggung oleh Rusunawa Gunungsari sesuai dengan adanya perbedaan harga sewa yang ada. Perbedaan tersebut ditampilkan pada tabel Harga Sewa Berdasarkan Komponen Biaya Tetap yang Ditanggung Oleh Rusunawa Gunungsari. Setelah melakukan wawancara dengan pihak pengelola Rusunawa Gunungsari, diperoleh fakta bahwa harga sewa sebesar Rp ,00 per unit tiap bulan langsung diserahkan kepada Pemprov Jatim. Kemudian berdasarkan keterangan dari pihak Pemprov

12 diperoleh data bahwa harga sewa tersebut digunakan untuk pembiayaan biaya listrik fasilitas umum, biaya air pegawai, biaya pemakaian telepon kantor, biaya PBB, dan biaya gaji pegawai bagian teknisi, keamanan serta kebersihan. Biaya perawatan dan penggantian akan diberikan kemudian hari saat perlu dilakukan penggantian komponenkomponen gedung. Gaji koordinator dan staf administrasi dibiayai langsung oleh Pemprov Jatim karena pegawai tersebut berasal dari Pemprov Jatim. Berdasarkan data-data tersebut, dilakukan perhitungan kebutuhan biaya gaji pegawai serta aliran kas biaya tetap dengan perubahan-perubahan komponen yang ada. Gaji pegawai dihitung berdasarkan besar upah minimum regional (UMR) kota Surabaya. Perhitungan-perhitungan tersebut ditampilkan pada tabel 4.26 dan tabel Berdasarkan perhitungan kebutuhan biaya gaji pegawai pada tabel 4.26 didapatkan kebutuhan biaya gaji pegawai adalah sebesar Rp ,00 per tahun, dan berdasarkan analisa aliran kas biaya tetap pada tabel 4.27 biaya tetap yang terjadi tiap tahunnya adalah sebesar Rp ,91. Namun, dikarenakan Rusunawa Gunungsari menerima subsidi dari pemerintah tiap tahunnya untuk membantu biaya pengelolaan, maka subsidi sebesar Rp ,00 akan mengurangi besar biaya tetap yang terjadi. Sehingga biaya tetap yang terjadi adalah sebesar : Biaya Tetap = Rp ,91 Rp ,00 = Rp ,91 / tahun Berdasarkan biaya tetap tersebut dapat dihitung harga sewa minimum, yaitu sebesar : S = Rp ,19/unit/tahun = Rp ,35 Rp ,00/unit/bulan Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa berdasarkan komponen biaya tetap yang ditanggung pihak pengelola rusunawa, seharusnya harga sewa bisa lebih kecil dari harga sewa yang berlaku sekarang Pembahasan Berdasarkan hasil dari analisa sensitifitas yang sudah dilakukan, perbedaan harga sewa minimum yang terjadi diakibatkan oleh perbedaan komponen biaya tetap yang ditanggung oleh pengelola Rusunawa Gunungsari. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa harga sewa yang berlaku sekarang bisa menjadi lebih murah bilamana biaya tetap yang ditanggung oleh Rusunawa Gunungsari adalah biaya gaji pegawai bagian teknisi, keamanan, dan kebersihan, biaya listrik fasilitas umum, biaya pemakaian air pegawai, serta biaya telepon saja tanpa memasukkan biaya perawatan dan biaya penggantian. Namun, bilamana tetap diberlakukan harga sewa saat ini yaitu sebesar Rp ,00 tiap bulannya maka biaya perawatan dan penggantian masih memungkinkan bila ditanggung oleh Rusunawa Gunungsari. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah dilakukan perhitungan terhadap biaya-biaya yang terjadi di rusunawa Gunungsari dan penetuan harga sewa dengan metode titik impas (BEP) didapatkan kesimpulan sebagai berikut : i. Biaya tetap yang terjadi sebesar Rp ,27/tahun. Dan biaya variabel yang terjadi sebesar Rp. Rp ,80/tahun. ii. Harga sewa minimum untuk tiap unit rusun per bulan adalah sebesar Rp. Rp , Saran Penetapan harga sewa pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam analisa, antara lain dengan analisa biaya, analisa nilai atau permintaan dan analisa persaingan atau pasar. Pada penelitian ini, penetapan harga dihitung berdasarkan analisa biaya-biaya yang terjadi. Sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memakai metode yang lebih lengkap sehingga didapatkan hasil yang lebih minimum.

Penetepan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut Surabaya Dengan Metode Permenpera No.18 Tahun 2007

Penetepan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut Surabaya Dengan Metode Permenpera No.18 Tahun 2007 1 Penetepan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut Surabaya Dengan Metode Permenpera No.18 Tahun 2007 Tantio Cahyo Fajrin, Retno Indryani, Ir., MS. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Disusun oleh : Evi Varida Mega Utari NRP : 3110106010 Dosen pembimbing : Farida Rachmawati, ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik

Lebih terperinci

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Evi Varida Mega Utari, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Jl. Arief

Lebih terperinci

Penetapan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut dengan Metode Permepera No.18 Tahun 2007

Penetapan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut dengan Metode Permepera No.18 Tahun 2007 Penetapan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut dengan Metode Permepera No.18 Tahun 2007 Oleh : Tantio Cahyo Fajrin 3109100021 Dosen Pembimbing : Ir. Retno Indryani, MS. Latar Belakang Solusi Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA. Oleh: Rudy Arbai

ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA. Oleh: Rudy Arbai ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA Oleh: Rudy Arbai 3107 100 554 Grand City Surabaya Grand City terletak di jalan Gubeng Pojok Surabaya merupakan bangunan milik PT`Hardayawidya Graha

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Hal i v viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Perumusan masalah... 2 ix

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Disusun oleh : Christy Gery Buyang 3110106004 Dosen Pembimbing : FARIDA RACHMAWATI ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

Oleh : Ratih Ayu ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KALI KEDINDING SURABAYA

Oleh : Ratih Ayu ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KALI KEDINDING SURABAYA Oleh : Ratih Ayu 3106. 100. 531 ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KALI KEDINDING SURABAYA Latar Belakang 1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di Surabaya, memicu

Lebih terperinci

BAB 4 BIAYA PRODUKSI, OPERASIONAL, SERTA PEMELIHARAAN DALAM PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA

BAB 4 BIAYA PRODUKSI, OPERASIONAL, SERTA PEMELIHARAAN DALAM PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA 67 BAB 4 BIAYA PRODUKSI, OPERASIONAL, SERTA PEMELIHARAAN DALAM PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA Bab ini membahas mengenai biaya yang dibutuhkan pada saat proses produksi serta

Lebih terperinci

Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N

BAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N 39 BAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N 3.1. Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode perhitungan dan data dokumentasi (observasi di lapangan), dimana cara (metode) pengumpulan data,

Lebih terperinci

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 1998 TANGGAL 4 MEI 1998 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK No. Golongan Batas Daya Keterangan Tarif 1. S-1/TR 220 VA Tarif S-1 yaitu tarif untuk keperluan pemakai

Lebih terperinci

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-76 Penetapan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang Triogo Utomo dan Christiono

Lebih terperinci

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP III. METODOLOGI 5.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat selama tiga bulan dari Agustus sampai Oktober 2010. 5.2 ALAT DAN BAHAN Alat-alat

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya

Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-50 Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya Nuriyah Irkham dan Christiono

Lebih terperinci

Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya

Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-58 Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya Leonardo Andos Roganda L.Gaol dan Farida

Lebih terperinci

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi Bab IV Analisis Kelayakan Investasi 4.1 Analisis Biaya 4.1.1 Biaya Investasi Biaya investasi mencakup modal awal yang diperlukan untuk mengaplikasikan sistem tata udara dan penyediaan kebutuhan air panas

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1998 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 1998 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik sangat

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI Ahaddian Ovilia Damayanti Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan observasi, dimana cara (metode) pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis

Lebih terperinci

REZA RAMADAN NRP DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT

REZA RAMADAN NRP DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT REZA RAMADAN NRP 3106100046 DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. proyek Rumah Susun Sewa Rempoa Jakarta. d. Membuat kesimpulan dan saran dari penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. proyek Rumah Susun Sewa Rempoa Jakarta. d. Membuat kesimpulan dan saran dari penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Adapun rencana tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penentuan lokasi penelitian, dimana pada penelitian ini diambil studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo Disusun oleh : Nina Lutfia NIM. I0398041 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tarif Dasar Listrik (TDL) di Indonesia

Lebih terperinci

ANALISA PREDIKSI BIAYA SEWA PADA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) URIP SUMOHARJO SURABAYA TUGAS AKHIR

ANALISA PREDIKSI BIAYA SEWA PADA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) URIP SUMOHARJO SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISA PREDIKSI BIAYA SEWA PADA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) URIP SUMOHARJO SURABAYA TUGAS AKHIR OLEH : RANDHI ARIESHONA 0653010054 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung

Lebih terperinci

Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

Makalah Tugas Akhir, Januari 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembang pesatnya pertumbuhan penduduk kota Surabaya, ketersediaan tempat tinggal menjadi perhatian utama bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Ditambah

Lebih terperinci

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas SWASTANISASI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN MENGGUNAKAN ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL (Studi Kasus Proyek Pembangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas) Astati Novianti, Retno Indryani,

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-191 Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK LAMPIRAN I GOLONGAN DASAR LISTRIK No. GOLONGAN BATAS DAYA KETERANGAN 1. S-1/TR 220 VA Tarif S-1 yaitu tarif untuk keperluan pemakai sangat kecil (tegangan rendah) 2. S-2/TR 250 VA s.d 200 kva Tarif S-2

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-65 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya Nila Oktafia, Retno Indryani dan Yusronia Eka

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 10 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Parameter Ekonomi Teknik 2. Faktor-faktor Ketidakpastian

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik

Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik 1 Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik Dwi Andi Mahendra dan Farida Rachmawati ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

membuat keputusan investasi Oman Suharto, 1995). Karena pada umumnya

membuat keputusan investasi Oman Suharto, 1995). Karena pada umumnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Nilai Waktu Uang Pengertian bahwa satu rupiah beberapa waktu yang akan datang akan bernilai lebih rendah danpada saat ini, merupakan hal yang mendasar dalam membuat keputusan

Lebih terperinci

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-222 Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen

Lebih terperinci

ANALISA NILAI PASAR SPBU PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA

ANALISA NILAI PASAR SPBU PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA ANALISA NILAI PASAR 54.601.114 PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA Nama : Hilda Mienar SL Nrp : 3109 106 055 Jurusan : Teknik Sipil FTSP ITS Dosen Pembimbing : Christiono Utomo. ST,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA 10.1. Pengantar Kebutuhan pangan semakin hari semakin banyak seiring dengan perkembangan penduduk, sementara itu ketersediaan lahan pertanian semakin menyempit dengan makin

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek Persepsi yang diberikan masyarakat terhadap pembangunan PLTMH merupakan suatu pandangan

Lebih terperinci

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah A222 Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Lembar Motto... vi Lembar Persembahan... vii Daftar Isi... viii Daftar Notasi... xii Daftar Tabel... xiii Daftar Gambar...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada dasarnya penggunaan energi listrik di industri dibagi menjadi dua pemakaian yaitu pemakaian langsung untuk proses produksi dan pemakaian untuk penunjang proses produksi.

Lebih terperinci

Analisa Luasan Area Parkir

Analisa Luasan Area Parkir Analisa Luasan Area Parkir Manajemen Pengelolaan Kehadiran dan keberadaan manajemen properti diperlukan baik oleh sektor privat maupun sektor publik yang memiliki dan/atau menggunakan properti, baik dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi

Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA JOMBANG Iwan D. Winarto 1, Retno Indriyani 2 1 Mahasiswa Program Studi MMT-ITS 2 Dosen Program Studi MMT-ITS ABSTRAK Dewasa ini banyak Perusahaan

Lebih terperinci

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)

Lebih terperinci

BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA

BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA Baso Mukhlis Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako Email: basomukhlis@gmail.com Abstract -

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN

MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN MODUL V MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Tujuan Manajemen Keuangan Sesuai dengan type/jenis MGI, misal: Terjadi keseimbangan antara debet dan kredit atau

Lebih terperinci

TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL

TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL LAMPIRAN I DASAR LISTRI UNTU EPERLUAN PELAYANAN SOSIAL PRA BAYAR BATAS DAYA BIAYA PEMAAIAN DAN BIAYA kvarh (Rp/kVArh) 1. S-1/TR 220 VA - Abonemen per bulan (Rp) :14.800-2. S-2/TR 450 VA 10.000 Blok I :

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI Teknik Industri - UB Prosedur Pengambilan keputusan pada Permasalahan-permasalahan teknik 1) Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan dianalisis 2) Mendefinisikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERHITUNGAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA YANG DIBIAYAI APBN DAN APBD Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) Padang

Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) Padang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) Padang Gusriani dan Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROPERTI PEMBANGUNAN RUKO DENGAN SISTEM BANGUN BAGI (STUDI KASUS LAHAN DI JALAN DANAU SENTARUM KOTA PONTIANAK)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROPERTI PEMBANGUNAN RUKO DENGAN SISTEM BANGUN BAGI (STUDI KASUS LAHAN DI JALAN DANAU SENTARUM KOTA PONTIANAK) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROPERTI PEMBANGUNAN RUKO DENGAN SISTEM BANGUN BAGI (STUDI KASUS LAHAN DI JALAN DANAU SENTARUM KOTA PONTIANAK) Ahliwan ) Rafie ) Nurul Wardhani ) tuan_ahliwan@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-303 Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial Erwin Ready, Cahyono Bintang Nurcahyo, dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2008 Penulis : Soly Iman Santoso Pembimbing : Ir. Haryo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA No.885, 2014 KEMEN ESDM. Tarif. Listrik. PT PLN. Perubahan. MINERAL NOMOR 09 TAHUN 2014 TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-36 Analisa Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang Rachma Damayanti dan

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 4, No.1, (14) 337-35 (31-98X Print) 1 Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN. No.314, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agroindustri Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL UNIT APARTEMEN BALE HINGGIL DI SURABAYA WAHYU IKA APRILIA DOSEN PEMBIMBING :

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL UNIT APARTEMEN BALE HINGGIL DI SURABAYA WAHYU IKA APRILIA DOSEN PEMBIMBING : ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL UNIT APARTEMEN BALE HINGGIL DI SURABAYA WAHYU IKA APRILIA DOSEN PEMBIMBING : NRP. 3109 100 125 CHRISTIONO UTOMO, S.T., M.T., PhD. 1 OBJEK PENELITIAN Nama proyek : Apartemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Pada suatu proyek pembangunan gedung bertingkat (high rise building) terdapat tim-tim untuk mendukung suskesnya proyek pembangunan tersebut seperti tim perencana

Lebih terperinci

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-98 Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan Devi Santi Maharani dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Biomassa Tanaman Kangkung di Laboratorium. a. Biomassa Tanaman Hari ke-15 Sebelum Dikeringkan

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Biomassa Tanaman Kangkung di Laboratorium. a. Biomassa Tanaman Hari ke-15 Sebelum Dikeringkan Lampiran 1. Hasil Perhitungan Biomassa Kangkung di Laboratorium a. Biomassa Hari ke-15 Sebelum Dikeringkan Tabel Biomassa pada Alat Hari ke-15 Sebelum Dikeringkan Pot tanpa akar Panjang Akar Jumlah Daun

Lebih terperinci

Analisa Investasi Apartemen de Papilio Surabaya

Analisa Investasi Apartemen de Papilio Surabaya Analisa Investasi Apartemen de Papilio Surabaya Danniswara Windraya Prasidya 3109100014 Dosen Pembimbing: Ir. Retno Indryani, MS. Gambar Apartemen de Papilio Deskripsi Proyek Owner: PT. Wijaya Karya Developer:

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN Shendi Anugerah Prananda )., Syahruddin 2)., Safaruddin M. Nuh 2) Abstrak Pembangunan booster yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk Laporan keuangan merupakan suatu informasi dari proses pencatatan dan transaksi transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang. Oleh: Gusriani

Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang. Oleh: Gusriani Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang Oleh: Gusriani 3108100701 Latar Belakang 1. Gempa bumi pada tahun 2009 mengakibatkan bangunanbangunan di kota Padang banyak yang runtuh, salah satunya

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA RUANG DI PUSAT PERTOKOAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA RUANG DI PUSAT PERTOKOAN CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA RUANG DI PUSAT PERTOKOAN Pada hari ini ( ------------- ), tanggal [( ----- ) ( ------ tanggal dalam huruf ------ )] bulan ( ------------------- ) tahun [( ------ ) ( -----

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa, telah dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang bertujuan untuk menunjang proses perancangan selanjutnya.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti

Lebih terperinci

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA No.417, 2014 KEMEN ESDM. Tarif. Listrik. PT PLN. Pencabutan. TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi EVALUASI EKONOMI Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi 1. Modal yang ditanam A.Modal tetap, meliputi : letak pabrik gedung utilities pabrik

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( )

ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( ) ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA Oleh : Rachma Prima Aurora (3106 100 130) PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan perumahan di Surabaya semakin sempit karena meningkatnya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Pasar dan Pemasaran Gula Tahun Jawa Luar Jawa Jumlah Peningkatan (%) 1990 1,693,589 425,920 2,119,509-1991 1,804,298 448,368 2,252,666 6.28

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di D.I. Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di D.I. Yogyakarta pada BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia. Permintaan akan fasilitas yang memadai seperti tempat tinggal sementara atau hotel untuk para wisatawan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di

METODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penentuan lokasi sebagai objek penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Konsep Biaya dan Lingkup Ekonomi. Pertemuan 2 KHAMALUDIN, S.T, M.T

EKONOMI TEKNIK. Konsep Biaya dan Lingkup Ekonomi. Pertemuan 2 KHAMALUDIN, S.T, M.T EKONOMI TEKNIK Pertemuan 2 Konsep Biaya dan Lingkup Ekonomi KHAMALUDIN, S.T, M.T PENDAHULUAN Kata biaya (cost) mempunyai arti yang bervariasi dalam pemakaiannya. Konsep biaya (cost concept) dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai

Lebih terperinci

Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia

Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia INVESTASI PELAYANAN KESEHATAN: Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia Diperlukan keputusan yang bijaksana

Lebih terperinci

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MATERI PEMBELAJARAN : 1. Melakukan analisa data dengan menggunakan pendekatan statistika seperti peluang, regresi dan korelasi 2. Menyusun strategi sistematis

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05 Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 BIAYA PRODUKSI I. Pengertian Biaya produksi Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,

Lebih terperinci