LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Transkripsi

1 LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat Mengelas alat Menggerinda permukaan alat yang kasar Mengecat alat b a 45

2 46 b a Menguji alat Tidak Layak? Ya Mengukur parameter Data Menganalisis data Selesai

3 47 Lampiran 2. Spesifikasi mesin pemeras santan sistem screw press 1. Dimensi mesin Panjang = 96 cm Lebar Tinggi = 55 cm = 117 cm 2. Bahan Ulir Penggerak Rangka Alas = Stainless steel = Baja = Stainless steel 3. Dimensi ulir penggerak Diameter = 10 cm Panjang = 36 cm Jarak antar ulir Tebal ulir = 4,5 cm = 0,3 cm Jumlah ulir = 8 buah 4. Motor Listrik Tenaga Kecepatan tanpa beban = 2 HP = 1400 rpm 5. Speed reducer (gearbox) Perbandingan = 1 : 60

4 48 Lampiran 3. Kapasitas kerja mesin pemeras santan sistem screw press Ulangan Berat Bahan Awal (Kg) Waktu Pengepresan (Menit) Berat Santan Kental (ml) Berat Akhir Bahan (Kg) Kapasitas Efektif Alat (Kg/jam) I 1 6, ,3 11,25 II 1 5, ,3 11,25 III 1 4, ,3 11,25 Jumlah 3 16, Rataan 1 5, ,3 11,25 Kapasitas alat = = Berat kelapa dipress (Kg) Waktu pengepresan (Jam) 1 Kg 5,33 Menit = 1 Kg 0,088 Jam = 11,25Kg/jam

5 49 Lampiran 4.Analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp Umur ekonomi (n) = 5 Tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp Jam kerja = 5jam/hari 5. Produksi/ jam = 11,25 Kg/jam 6. Biaya operator = Rp /hari 7. Biaya listrik = Rp ,95/hari 8. Biaya perbaikan = Rp /tahun 9. Bunga modal dan asuransi = Rp /tahun 10. Jam kerja alat per tahun = jam/tahun (asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2015) 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan metode sinking fund D n = (P-S) (A/F, i, N) (F/P, i, n-1) dimana: Dn = Biaya penyusutan pada tahun ke-n (Rp/tahun) P S N n i = Harga awal (Rp) = Harga akhir, 10% dari harga awal (Rp) = Perkiraan umur ekonomis (tahun) = Tahun ke-n = Tingkat bunga modal (%/tahun)

6 50 Tabel Perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 7,5%, 5) (F/P, 7,5%, n-1) D n (Rp/thn) ,1722 1, , ,1722 1, , ,1722 1, , ,1722 1, , ,1722 1, ,01 2. Bunga modal dan asuransi I = i(p)(n+1) 2N dimana: i P N = Tingkat bunga modal dan asuransi (7,5% pertahun) = Harga awal (Rp) = Perkiraan umur ekonomis (tahun) I = 7,5% (Rp )(5+1) 2(5) = Rp /tahun 3. Pajak Pajak = 2% x P dimana: 2% = Ketetapan nilai pajak P = Harga awal (Rp) Pajak = 2% x Rp = Rp /tahun Total biaya tetap = Biaya penyusutan + bunga modal dan asuransi + pajak

7 51 Tabel Perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun Dn I Pajak Biaya tetap (Rp) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) , , , , , , , , , ,016 b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan dan pemeliharaan alat Ppa = 1,2% 100 x P -S 100 Jam x Wt dimana: Ppa = Biaya perbaikan dan pemeliharaan alat pertahun (Rp/tahun) P S = Harga awal alat (Rp) = Harga akhir alat, 10% dari harga pembelian (Rp) Wt = Jam kerja pertahun (Jam/tahun) Ppa = 1,2% Biaya listrik x Rp Rp Jam = Rp /tahun Motor listrik 2 HP = 1,492 kw Jumlah pemakaian 1 hari = 5 jam x Jam/tahun Biaya listrik per tahun = 1,492 kw x jam x Rp /kWh 3. Biaya operator BO = Wt x Uop dimana: = Rp /tahun

8 52 Uop = Upah operator per jam (Rp/jam) BO = Biaya operator pertahun (Rp/tahun) Wt = Jam kerja per tahun (Jam/tahun) Uop = Rp jam/tahun x Rp /jam = Rp /tahun Total biaya tidak tetap = Biaya perbaikan + biaya operator + biaya listrik c. Biaya total BT = Bt + Btt dimana: BT = Biaya total (Rp/tahun) Bt = Biaya tetap (Rp/tahun) = Rp Rp Rp = Rp /tahun Btt = Biaya tidak tetap (Rp/tahun) Tahun Biaya tetap (Rp/tahun) Biaya tidak tetap (Rp/tahun) Biaya total (Rp/tahun) , , , , , , , , , ,02 d. Biaya pokok pengepresan santan BP = [ dimana: BT Wt x k ] BP = Biaya pokok (Rp/kg) BT = Biaya total (Rp/tahun) Wt = Jam kerja per tahun (Jam/tahun)

9 53 k = Kapasitas kerja alat (Kg/jam) TabelPerhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun Biaya total (Rp/tahun) Wt (Jam/tahun) k (Kg/jam) BP (Rp/kg) , ,25 787, , ,25 792, , ,25 797, , ,25 803, , ,25 810,204

10 54 Lampiran 5.Break even point S = FC + P SP - VC dimana: S = Sales variabel (produksi) (Kg) FC = Fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp) P = Profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas. VC = SP = Variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp) Selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp) Biaya tidak tetap = Rp /tahun = Rp ,184/jam Kapasitas produksi = 11,25 Kg/jam Maka, VC = Rp ,184/jam : 11,25 Kg/jam = Rp. 690,949/Kg SP P = Rp /Kg (asumsi pengerjaan di lapangan) = 0 (dianggap nol untuk mendapat titik impas) TabelPerhitungan BEP Tahun FC (Rp/tahun) Sp (Rp/kg) Vc (Rp/kg) S (Kg/tahun) , , , , , , , , , , , , , , ,157 Produksi mengalami titik impas (break even point) saat mesin menghasilkan santan sebanyak: Tahun 1 = 490 Kg/tahun Tahun 2 = 516 Kg/tahun

11 55 Tahun 3 = 544 Kg/tahun Tahun 4 = 575 Kg/tahun Tahun 5 = 608 Kg/tahun

12 56 Lampiran 6.Net present value NPV = PWB - PWC dimana: PWB = Present worth of benefit PWC = Present worth of cost NPV > 0 artinya investasi akanmenguntungkan/layak NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan Maka, Investasi = Rp Nilai akhir = Rp Suku bunga bank = 7,5% Suku bunga coba-coba = 9,5% Umur alat Penerimaan dari tiap Kg Kapasitas alat Penerimaan = 5 tahun = Rp /Kg = 11,25 Kg/jam = 11,25 Kg/jam x Rp /Kg = Rp /jam Pendapatan = Penerimaan jam kerja per tahun = Rp /jam x jam/tahun = Rp /tahun Pembiayaan = BTT x Jam kerja per tahun = Rp ,184/jam jam/tahun = Rp /tahun

13 57 PWB (present worth of benefit) 7,5% Pendapatan = Rp /tahun (P/A, 7,5%, 5) =Rp /tahun(4,0459) =Rp Nilai akhir = Rp (P/F, 7,5%, 5) =Rp (0,6966) =Rp PWB = Rp Rp = Rp PWC (present worth of cost) 7,5% Investasi = Rp Pembiayaan = Rp /tahun (P/A, 7,5%, 5) =Rp /tahun (4,0459) =Rp ,72 PWC = Rp Rp ,72 = Rp ,72 NPV 7,5% = PWB - PWC = Rp Rp ,72 = Rp ,3 PWB (present worth of benefit) 9,5% Pendapatan = Rp /tahun (P/A, 9,5%, 5) =Rp /tahun(3,8397) =Rp /tahun Nilai akhir = Rp (P/F, 9,5%, 5)

14 58 =Rp (0,6352) =Rp /tahun PWB = Rp /tahun + Rp /tahun = Rp PWC (present worth of cost) 9,5% Investasi = Rp Pembiayaan = Rp /tahun (P/A, 9,5%, 5) =Rp /tahun(3,8397) =Rp ,91/tahun PWC = Rp Rp ,91 = Rp ,91 NPV7% = PWB - PWC = Rp Rp ,91 = Rp ,1 Jadi, besarnya NPV 7,5% adalah Rp ,3 dan NPV 9,5% adalah Rp ,1 Jadi nilai NPV dari alat ini 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

15 59 Lampiran 7. Internal rate of return Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut : IRR = p% + X X (q% - p%) (positif dan negatif) X+Y atau IRR = q% + X X (q% - p%) (positif dan positif) X- Y dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q Suku bunga bank (p) = 7,5% Suku bunga coba-coba (q) = 9,5% Karena keduanya positif, maka digunakan persamaan X IRR = q% + (q% - p%) X Y = 9,5% + Rp ,3 Rp ,3 - Rp ,1 (9,5% - 7,5%) = 9,5 % + 18,98 (2%) = 7% + 37,96% = 47,46%

16 60 Lampiran 8. Gambar proses penelitian Gambar 1. Kelapa parut Gambar 2. Santan kental

17 61 Lampiran 9. Gambar teknik mesin pemeras santan kelapa sistem screw press SKALA 1:12

18 SKALA 1:1 62

19 SKALA 1:4 63

20 SKALA 1:4 64

21 64 \ SKALA 1:3

22 SKALA 1:7 65

23 SKALA 1:3 66

24 67 MESIN PEMERAS SANTAN KELAPA SISTEM SCREW PRESS SKALA 1:16

25 69 Lampiran 10. Gambar mesin pemeras santan kelapa sistem screw press Gambar 3. Tampak depan Gambar 4. Tampak belakang Gambar 5. Tampak samping kiri

26 69 Gambar 6. Tampak samping kanan Gambar 7. Tampak atas Gambar 8. Saluran pemasukan bahan

27 70 Gambar 9.Saluran pengeluaran santan Gambar 10. Saluran pengeluaran ampas Gambar 11. Saringan

28 Gambar 12. Ulir penggerak 71

29 72 Lampiran 11. Tabel suku bunga 1. Tingkat suku bunga 7,5 % 2. Tingkat suku bunga 9,5%