Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
|
|
- Shinta Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 2
3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Masalah 3
4 Latar Belakang program otonomi perguruan tinggi oleh ITS Generating income Graha Sepuluh Nopember Profit center ITS ANALISA HARGA SEWA RUANG GRAHA SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 4
5 Berapakah harga sewa ruang utama berdasar Metode analisa titik impas? Perbandingan data pasar? Metode analisa titik impas dan perbandingan data pasar? Menetapkan harga sewa ruang utama berdasar Metode analisa titik impas Perbandingan data pasar Metode analisa titik impas dan perbandingan data pasar Perhitungan harga sewa ruang menggunakan metode analisa titik impas dan metode analisa data perbandingan data pasar. Harga sewa yang dianalisa adalah harga sewa ruang yang berlaku pada tahun Untuk metode analisa perbandingan data pasar digunakan sampel minimal sebanyak 3 buah pesaing 5
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa Titik Impas Perbandingan Data Pasar 6
7 Analisa Titik Impas TOTAL COST = TOTAL REVENUE ongkos ongkos VC FC Volume Volume Gambar Biaya Tetap (FC) Gambar Biaya Variable (VC) Sumber : Pujawan
8 ongkos TC = VC + FC Ongkos TR VC Daerah untung TC FC Daerah rugi BEP (titik impas) Volume Volume Gambar Biaya Total (TC) Gambar Diagram Titik Impas Sumber : Pujawan
9 TR px TR TC px FC cx VC TC TC cx FC FC VC cx px p p FC FC cx X FC c X cx Dimana : VC = Variable Cost FC = Fixed Cost TC = Total Cost TR = Total Revenue c = ongkos variabel untuk membuat satu produk X = volume produk yang dibuat Sumber : Pujawan
10 Perbandingan Data Pasar Pendekatan perbandingan data pasar menilai properti berdasarkan perbandingan dengan properti lain yang sejenis yang telah diketahui harga jualnya. Karena tidak ada dua properti yang persis mirip, maka harus dilakukan penyesuaian antara properti subyek terhadap properti pembanding. Properti pembanding adalah properti yang memiliki kegunaan sama/serupa, berlokasi pada kawasan yang sama dan telah diketahui nilainya. Sumber : DepKeu 2008 & Hidayati
11 Metode-metode yang dapat digunakan untuk penilaian pendekatan data pasar adalah: Metode tambah kurang Metode jumlah rupiah Metode persentase Tahapan dalam proses perbandingan data pasar : 1. Pengumpulan data properti yang mirip 2. Membuat ringkasan dan menyusun informasi properti pembanding 3. Analisis terhadap properti pembanding 4. Mengukur perbedaan-perbedaan 5. Rekonsiliasi nilai Sumber : DepKeu 2008 & Hidayati
12 BAB III METODOLOGI Diagram Alir Penelitian Pendahuluan Studi Pustaka Mengumpulkan Data Analisa Titik Impas Data biaya investasi Data biaya operasional Data biaya pemeliharaan Data biaya penggantian Perbandingan Data Pasar Gedung Pertemuan Lokasi, Aksesbilitas Karakteristik Fisik A B 12
13 Lanjutan Diagram Alir Penelitian A B Mengetahui harga sewa ruang berdasar analisa titik impas Mengetahui harga sewa ruang berdasar perbandingan data pasar Menetapkan harga sewa ruang berdasar analisa titik impas dan perbandingan data pasar Kesimpulan 13
14 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa Titik Impas Perbandingan Data Pasar Penetapan Harga Sewa 14
15 Analisa Titik Impas No Ruang Luas (m 2 ) LANTAI 1 1 Ruang Utama Ruang Semeru 98 3 Ruang Argopuro 98 4 Ruang Lawu 49 5 Ruang Kawi 49 Total luas Lt LANTAI 2 1 Ruang Anjasmoro Ruang Kelud 49 3 Ruang Wilis 49 Total luas Lt LANTAI 3 1 Tribun 555 Total luas Lt Luas Total
16 Analisa Tingkat Pemakaian Graha Sepuluh Nopember No Tahun Tingkat Pemakaian (event) Tingkat Pemakaian (%) ,78% ,83% ,61% ,72% ,83% ,39% Rata-Rata Tingkat Pemakaian 59,03% Kapasitas maksimum pemakaian per tahun : 360 event 16
17 Identifikasi Biaya Biaya Tetap Biaya Investasi (Nilai Pasar) Biaya Listrik Biaya Air Biaya Telepon Biaya Gaji Pegawai Biaya Perawatan Biaya Penggantian Satuan : Rp/tahun Biaya Variabel Biaya Listrik Biaya Air Biaya Upah Pegawai Satuan : Rp/event 17
18 Rekapitulasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel No Rincian Biaya Biaya Investasi (Rp) Biaya Tetap Biaya Operasional (Rp/tahun) Biaya Penggantian (Rp) Biaya Variabel (Rp/event) 1 Investasi , Listrik , ,50 3 Air , ,00 4 Telepon , Gaji pegawai , Pemeliharaan , Penggantian Tiap 5 tahun ,00 - Tiap 7 tahun ,00 - Tiap 10 tahun ,00-8 Upah Pegawai ,00 Total biaya , , ,50 18
19 Estimasi Biaya Tetap Pengembalian investasi Biaya Tetap operasional = Rp ,41/tahun = Rp ,60/tahun. Estimasi Biaya Variabel Biaya Variabel = Rp ,27/event Luas ruang tersewa = m 2 Biaya Variabel = Rp 891,83/m 2 /event Persamaan harga sewa Graha Sepuluh Nopember Ruang Utama = 1200 m 2 Ruang Utama = Rp ,02/event = Rp ,00/event. 19
20 Break Even Chart Biaya/Pendapatan % 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Jumlah Event FC VC TC TR Harga sewa = Rp 9.739,38/m 2 /event TC = TR = Rp ,93 Tingkat pakai = 59,03% 20
21 Perbandingan Data Pasar Faktor pembanding Graha Sepuluh Nopember Graha BIK- IPTEKDOK Graha BKKKS Graha Sativa Balai Kartika Graha Samudra Bumimoro Harga sewa Weekday Harga sewa Weekend FAKTOR LOKASI Pemukiman dekat dekat dekat dekat jauh jauh Aksesbilitas bagus bagus bagus bagus cukup cukup FAKTOR KARAKTERISTIK Luas (m2) ± 1200 ± 800 ± 850 ± 900 ± 800 ± 1400 Kapasitas maksimum ± 2000 ± 1000 ± 1000 ± 1000 ± 1000 ± 3000 Kapasitas parkir ± 500 ± 400 ± 400 ± 500 ± 500 ± 700 Desain dan Interior Bentuk ruangan Segi enam Persegi panjang Persegi panjang Persegi panjang Persegi panjang Persegi panjang Lantai keramik keramik keramik keramik keramik keramik Dinding dan atap polos berukir berukir polos berukir berukir Fasilitas 21
22 Lanjutan Perbandingan Data Pasar Faktor pembanding Graha Sepuluh Nopember Graha BIK- IPTEKDOK Graha BKKKS Graha Sativa Balai Kartika Graha Samudra Bumimoro Jumlah Ruang transit VIP 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang Jumlah Ruang rias 2 ruang 1 ruang 2 ruang 2 ruang 2 ruang 2 ruang Jumlah Ruang dapur 2 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 2 ruang 2 ruang Jumlah Ruang tamu VIP tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada 2 ruang 2 ruang Jumlah Meja terima tamu 4 buah 4 buah 4 buah 4 buah 4 buah 2 buah Jumlah Meja prasmanan 45 buah tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada Jumlah Kursi 100 buah 200 buah 50 buah 50 buah 200 buah 100 buah Jumlah Keamanan 10 orang 8 orang 8 orang 10 orang 10 orang 6 orang Air Conditioner 44 PK 70 PK 50 PK 70 PK 70 PK 280 PK Genset stand by stand by stand by stand by stand by stand by Panggung permanen permanen permanen permanen permanen permanen Sound system ada ada ada ada ada ada Karpet jalan ada ada ada ada ada ada Car call ada ada ada ada ada ada Lama penyewaan 5 jam 4 jam 4 jam 4 jam 4 jam 4 jam 22
23 Penyesuaian Faktor Pembanding Faktor Lokasi Jarak terhadap pemukiman Dekat / Jauh 5% Aksesbilitas Bagus / cukup 5% Faktor Karakteristik Luas dan Kapasitas Luas Ruang Utama selisih 100m2 3% Kapasitas Makimum Ruang Utama selisih 500 orang 3% Kapasitas Parkir selisih 100 mobil 3% Desain dan Interior Bentuk gedung Segienam / persegi panjang 3% Lantai sama seperti properti subyek 3% Dinding berukur / tidak 3% Fasilitas Jumlah Ruang transit VIP selisih 1 ruang 7% Jumlah Ruang rias selisih 1 ruang 7% Jumlah Ruang dapur selisih 1 ruang 7% Jumlah Ruang tamu VIP selisih 1 ruang 7% Jumlah Meja terima tamu selisih per 2 meja 2% Jumlah Meja prasmanan ada / tidak 7% Jumlah Kursi selisih per 50 buah 2% Jumlah Keamanan selisih sebanyak 2 orang 1% Jumlah Air Conditioner per kelipatan kelipatan Genset sama seperti properti subyek 0% Panggung sama seperti properti subyek 0% Sound system sama seperti properti subyek 0% Karpet jalan sama seperti properti subyek 0% Car call ada / tidak 4% Lama penyewaan selisih per 1 jam 8% Properti subyek >> properti pembanding (+) Properti subyek << properti pembanding (-) Properti subyek = properti pembanding (0) 23
24 Penyesuaian Perbandingan Data Pasar No Faktor pembanding Graha BIK- IPTEKDOK Graha BKKKS Graha Sativa Balai Kartika Graha Samudra Bumimoro Harga Sewa Weekday , , , , ,00 Harga Sewa Weekend , , , , ,00 1 FAKTOR LOKASI Pemukiman 0% 0% 0% 5% 5% Aksesbilitas 0% 0% 0% 5% 5% 2 FAKTOR KARAKTERISTIK Ukuran / Luas dan Kapasitas Luas (m 2 ) 12% 11% 9% 12% -6% Kapasitas maksimum 6% 6% 6% 6% -6% Kapasitas parkir 3% 3% 0% 0% -6% Desain dan Interior Bentuk ruangan 3% 3% 3% 3% 3% Lantai 0% 0% 0% 0% 0% Dinding dan atap -3% -3% 0% -3% -3% 24
25 Penyesuaian Perbandingan Data Pasar No Faktor pembanding Graha BIK- IPTEKDOK Graha BKKKS Graha Sativa Balai Kartika Graha Samudra Bumimoro Fasilitas Jumlah Ruang transit VIP 0% 0% 0% 0% -7% Jumlah Ruang rias 7% 0% 0% 0% 0% Jumlah Ruang dapur 7% 7% 0% 0% 0% Jumlah Ruang tamu VIP 0% 0% 0% -7% -7% Jumlah Meja terima tamu 0% 0% 2% 0% 2% Jumlah Meja prasmanan 7% 7% 7% 7% 7% Jumlah Kursi -4% 2% 2% -4% 0% Jumlah Keamanan 1% 1% 0% 0% 2% Air Conditioner -2% -2% -2% -3% -6% Genset 0% 0% 0% 0% 0% Panggung 0% 0% 0% 0% 0% Sound system 0% 0% 0% 0% 0% Karpet jalan 0% 0% 0% 0% 0% Car call 0% 0% 4% 0% 0% Lama penyewaan 8% 8% 8% 8% 8% 25
26 Penyesuaian Perbandingan Data Pasar No Faktor pembanding Graha BIK- IPTEKDOK Graha BKKKS Graha Sativa Balai Kartika Graha Samudra Bumimoro Total penyesuaian 45% 43% 39% 29% -9% Terhadap harga Weekend Indikasi Nilai Properti , , , , ,00 Pembobotan 10% 10% 15% 25% 40% Nilai Pembobotan , , , , ,00 Rekonsiliasi Nilai ,00 Terhadap harga Weekday Indikasi Nilai Properti , , , , ,00 Pembobotan 10% 10% 15% 25% 40% Nilai Pembobotan , , , , ,00 Rekonsiliasi Nilai ,00 26
27 Penetapan Harga Sewa Keterangan Analisa Titik Impas Target keuntungan Satuan Weekday Harga sewa Rp/m 2 /event 9.739,38 Weekend % 5% 20% Penetapan harga Rp/m 2 /event , ,26 Penetapan Harga Sewa Ruang Graha Sepuluh Nopember No Ruang Luas Weekday Weekend (m 2 ) (Rp/event) (Rp/event) 1 Ruang Utama , ,00 2 Ruang Semeru , ,00 3 Ruang Argopuro , ,00 4 Ruang Lawu , ,00 5 Ruang Kawi , ,00 27
28 Penetapan Harga Sewa Ruang Graha Sepuluh Nopember Tahun 2010 (Eksisting) No Ruang Luas (m 2 ) Weekday (Rp/event) Harga Sewa Weekend (Rp/event) 1 Ruang Utama , ,00 2 Ruang Semeru , ,00 3 Ruang Argopuro , ,00 4 Ruang Lawu , ,00 5 Ruang Kawi , ,00 28
29 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Harga sewa ruang utama untuk Graha Sepuluh Nopember berdasarkan metode analisa titik impas adalah sebesar Rp ,00/event. Harga sewa ruang utama untuk Graha Sepuluh Nopember berdasarkan metode perbandingan data pasar adalah sebesar Rp ,00/event untuk weekday dan Rp ,00/event untuk weekend. Harga sewa ruang utama yang sesuai untuk Graha Sepuluh Nopember berdasarkan metode analisa titik impas dan metode perbandingan data pasar adalah sebesar Rp ,00/event untuk weekday dan Rp /event untuk weekend. 29
30 Saran Dalam melakukan analisa perbandingan data pasar, perlu dilakukan penambahan terhadap jumlah properti pembanding untuk mendapatkan nilai pasar yang lebih sesuai. Dalam perhitungan biaya investasi dengan menggunakan metode pendekatan biaya, nilai pasar tanah perlu dicari dengan menggunakan metode perbandingan data pasar agar didapatkan nilai pasar tanah yang lebih sesuai. 30
31 31
EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO
EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Disusun oleh : Evi Varida Mega Utari NRP : 3110106010 Dosen pembimbing : Farida Rachmawati, ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts
53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu
Lebih terperinciPenetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-76 Penetapan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang Triogo Utomo dan Christiono
Lebih terperinciFungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq
Fungsi biaya Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq Fungsi biaya Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000,
Lebih terperinciANALISA BREAK EVENT POINT
MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk Laporan keuangan merupakan suatu informasi dari proses pencatatan dan transaksi transaksi yang terjadi
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik
1 Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik Dwi Andi Mahendra dan Farida Rachmawati ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA SEWA RUSUNAWA GUNUNGSARI DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) BAB 1 PENDAHULUAN
PENENTUAN HARGA SEWA RUSUNAWA GUNUNGSARI DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) Nama Mahasiwa : F.X. Indra Hermawan S.P. NRP : 3109 106 053 Dosen Pembimbing 1 : Farida Rachmawati, ST., MT. Dosen
Lebih terperinciEVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO
EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Evi Varida Mega Utari, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Jl. Arief
Lebih terperinciAnalisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-36 Analisa Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang Rachma Damayanti dan
Lebih terperinciANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH DI PERUMAHAN TAMAN TASIK MADU INDAH, MALANG.
MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH DI PERUMAHAN TAMAN TASIK MADU INDAH, MALANG. Berlin Shelina Wardani 3107100011 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo ST.,MT.,Ph.D JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA. Oleh: Rudy Arbai
ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA Oleh: Rudy Arbai 3107 100 554 Grand City Surabaya Grand City terletak di jalan Gubeng Pojok Surabaya merupakan bangunan milik PT`Hardayawidya Graha
Lebih terperincimembuat keputusan investasi Oman Suharto, 1995). Karena pada umumnya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Nilai Waktu Uang Pengertian bahwa satu rupiah beberapa waktu yang akan datang akan bernilai lebih rendah danpada saat ini, merupakan hal yang mendasar dalam membuat keputusan
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-57 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan Muchamad Faridz Hidayat dan Christiono
Lebih terperinciAnalisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 4, No.1, (14) 337-35 (31-98X Print) 1 Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN
ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN By : Suyatno, Ir. MKes Office : Dept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health Diponegoro University, Semarang Contact : 081-22815730 Faktor2 yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penentuan lokasi sebagai objek penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Primaco Panca Indonesia yang bergerak dalam bidang industry dan sebagai penyuplai bagi
Lebih terperinciAnalisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya
Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya D-59 Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Hal i v viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Perumusan masalah... 2 ix
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-6 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik Utut Oryza Septiantoro dan Christiono
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-173 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan Fahad dan Christiono Utomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciMakalah Tugas Akhir, Januari 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembang pesatnya pertumbuhan penduduk kota Surabaya, ketersediaan tempat tinggal menjadi perhatian utama bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Ditambah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai
Lebih terperinciBAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N
39 BAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N 3.1. Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode perhitungan dan data dokumentasi (observasi di lapangan), dimana cara (metode) pengumpulan data,
Lebih terperinciBIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05
Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 BIAYA PRODUKSI I. Pengertian Biaya produksi Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,
Lebih terperinciBAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)
BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point) A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat menggunakan pendekatan titik impas secaraa grafis untuk membandingkan sumber pembiayaan alternatif 2. Khusus
Lebih terperinciAnalisis Alokasi Biaya Tetap Pada Penetapan Harga Pokok Unit Hunian di Tower 2 dan Tower 3 Apartemen Tamansari Prospero, Sidoarjo, Jawa Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-124 Analisis Alokasi Biaya Tetap Pada Penetapan Harga Pokok Unit Hunian di Tower 2 dan Tower 3 Apartemen Tamansari Prospero,
Lebih terperinciIntroduction to Management Science: Sains Manajemen. Taylor, B. W., 2009, Introduction to Management Science
Introduction to Management Science: Sains Manajemen Sains Manajemen Penerapan ilmiah yang menggunakan pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah manajemen dalam rangka membantu manajer untuk mengambil
Lebih terperinci1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar
Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun lebih yang saling berhubungan acapkali diterjemahkan kedalam bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Wirausaha Menurut Garjito (2014:13) wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
10 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Parameter Ekonomi Teknik 2. Faktor-faktor Ketidakpastian
Lebih terperinciBab XIII STUDI KELAYAKAN
Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi
Lebih terperinciAnalisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Puncak Darmahusada
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-57 Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Apartemen Puncak Darmahusada Maulidul Rahman dan Christiono
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-65 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya Nila Oktafia, Retno Indryani dan Yusronia Eka
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai
Lebih terperinciAnalisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-57 Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan Syaifuddin Zuhri dan Christiono Utomo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya kegiatan
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Break-Even Point
Manajemen Keuangan Break-Even Point Break Even Point Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit
Lebih terperinciANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT
ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT Nama : Hendra NPM : 23210204 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi
Lebih terperinciBUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DAERAH NOMOR 06 TAHUN 2011 RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciAnalisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-50 Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya Nuriyah Irkham dan Christiono
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PABRIK BAIK PABRIK BARU MAUPUN PERLUASAN (EKSPANSI) DIMAKSUDKAN UNTUK MEMPEROLEH LOKASI YANG MAMPU MEMBERIKAN UNIT COST DARI PROSES
PEMILIHAN LOKASI PABRIK BAIK PABRIK BARU MAUPUN PERLUASAN (EKSPANSI) DIMAKSUDKAN UNTUK MEMPEROLEH LOKASI YANG MAMPU MEMBERIKAN UNIT COST DARI PROSES PRODUKSI DAN DISTRIBUSI YANG RENDAH ATAU MAMPU MEMBERIKAN
Lebih terperinciMateri 6 Ekonomi Mikro
Materi 6 Ekonomi Mikro Memaksimalkan Laba/Keuntungan Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan metode perhitungan untuk mencapai laba/keuntungan yang maksimal berdasarkan
Lebih terperinciHow to Build a Good Financial Plan
How to Build a Good Financial Plan Bagaimana Mendanai Bisnis? First Things First Berapa banyak uang yang dibutuhkan? Digunakan untuk apa? Pinjaman yang tidak aman Pinjaman yang aman Penjaminan Pinjaman
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN
Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan observasi, dimana cara (metode) pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara
Lebih terperinciMANAJEMEN SAINS 1.1. Pendekatan Manajemen Sains untuk Memecahkan Masalah
MANAJEMEN SAINS 1.1. Pendekatan Manajemen Sains untuk Memecahkan Masalah Manajemen sains merupakan penerapan ilmiah yang menggunakan pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah manajemen. Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Seiring dengan perkembangan zaman dan kualitas hidup masyarakat, banyak masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatannya dengan berwirausaha. Menurut
Lebih terperinciAnalisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-58 Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya Leonardo Andos Roganda L.Gaol dan Farida
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT
ANALISIS BREAK EVEN POINT 1. Pengertian Analisis Break Even Point (BEP) Analisis BEP adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya ( Biaya Variable dan Biaya Tetap), Profit dan Volume
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen produksi dan operasi sering digunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran atau output, baik yang berupa barang
Lebih terperinciMATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA
MATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA KONSEP BIAYA Biaya adalah sesuatu akibat yang diukur dalam nilai uang yang mungkin timbul dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Biaya adalah
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Pokok Penjualan Apartemen Puri Park View Tower E Kebon Jeruk Jakarta Barat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-147 Analisa Penetapan Harga Pokok Penjualan Apartemen Puri Park View Tower E Kebon Jeruk Jakarta Barat Dwisa Rizki Hanundyasari
Lebih terperinciPendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani
Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan mnggunakan metode survei, yaitu pengambilan sampel dalam waktu yang sama dengan menggunakan
Lebih terperinciAnalisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-98 Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan Devi Santi Maharani dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pemisahan Biaya Semi variabel Dalam menerapkan analisa break even point terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel, untuk biaya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling
TINJAUAN PUSTAKA Kambing Etawa Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak perkelahiran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan
Lebih terperinciAndri Helmi M, SE., MM.
Andri Helmi M, SE., MM. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V. analysis).
Lebih terperinciAnalisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya Shahara Nur Laila dan Christiono Utomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciDepartment of Business Adminstration Brawijaya University
Department of Business Adminstration Brawijaya University Analisis break even point yang sering kali juga disebut sebagai cost-volume-profit analysis Tujuan Mencari Titik Impas : Mencari tingkat aktivitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Break Even Point (BEP) 2.1.1 Pengertian Analisis Break Even Point (BEP) Menurut Herjanto (2007: 151) analisis Break Even Point adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian yang penulis pilih dalam penelitian ini adalah perusahaan Kedaton Golf & Country Club yang beralamat di Jl. Raya Otonomi, Pasar Kemis, Tangerang.
Lebih terperinciDefined: Break-Even Point (BEP)
IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya Analisis Biaya-Volume Volume-Laba / Cost-Volume-Profit (CVP) Outline Definisi Klasifikasi Biaya Pendekatan dalam analisa titik Impas Pengaruh pajak penghasilan thd analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan suber lainnya secara efektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik
Lebih terperinciBreak Even Point. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan
Break Even Point Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V. analysis).
Lebih terperinciAnalisis Titik Impas dan Efisiensi Pada Usaha Domba...Reka Maharnika ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI PADA USAHA DOMBA
ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI PADA USAHA DOMBA ANALYSIS OF BREAKEVEN POINT AND EFFICIENCY OF SHEEP FARM Reka Maharnika*,Linda Herlina**,Achmad Firman** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)
TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) DISUSUN OLEH : 043061211001 GISKA TETIANA 043061211002 RAHMI ZAHRA RAHMATILLAH 043061211004 NIDA RIFQIA 043061211005 RISA NAFILAH 043061211006
Lebih terperinciPENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Oleh : Ani Hidayati PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Perencanaan laba jangka pendek dilakukan manajemen dalam proses penyusunan
Lebih terperinciGambar 1. Kurva Permintaan
APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah
Lebih terperinciANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-1 1 ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I Made Dwiyanta Putra, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR Nama : Ibnu Abdillah NPM : 23212518 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,
Lebih terperinciOleh : Ratih Ayu ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KALI KEDINDING SURABAYA
Oleh : Ratih Ayu 3106. 100. 531 ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KALI KEDINDING SURABAYA Latar Belakang 1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di Surabaya, memicu
Lebih terperinciHal 4. - Technical Support - Security - Mechanical / Electrical Engineer - 1st Floor Lobby - 2nd Floor Lobby - VIP Room
DATA TEKNIS Daya tersedia : - 374.365 KVA maximum ( generasi lighting & A/C) Stop Kontak : - 400 VA / Outlet Struktur Panggung : - Parkit Struktur Dinding : - Concrete - Cell Spray - Kain Peredam Kapasitas
Lebih terperinciANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA
1 ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA T.Defi Anysa Rasyid dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciFaktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi PRODUKSI Menurut Ilmu Ekonomi : produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang.
Lebih terperinciAnalisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-181 Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya T. Defi Anysa Rasyid, Christiono Utomo Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Menurut Assauri (2008:18), istilah manajemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, antara lain sebagai berikut: Menurut Hasibuan (2007), definisi manajemen, yaitu:
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN
MODUL V MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Tujuan Manajemen Keuangan Sesuai dengan type/jenis MGI, misal: Terjadi keseimbangan antara debet dan kredit atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT
ANALISIS BREAK EVEN POINT A. Pengertian Break Even Point (Analisis Pulang Pokok) Break Even Point adalah Teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Laba dan Volume Penjualan
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL UNIT APARTEMEN BALE HINGGIL DI SURABAYA WAHYU IKA APRILIA DOSEN PEMBIMBING :
ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL UNIT APARTEMEN BALE HINGGIL DI SURABAYA WAHYU IKA APRILIA DOSEN PEMBIMBING : NRP. 3109 100 125 CHRISTIONO UTOMO, S.T., M.T., PhD. 1 OBJEK PENELITIAN Nama proyek : Apartemen
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang
12 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha ternak ayam petelur merupakan usaha yang mempunyai prospek sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang dibutuhkan
Lebih terperinciANALISA BREAK EVEN POINT
Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib ANALISA BREAK EVEN OINT Analisa break even adalah teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara
Lebih terperinciMODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas
Lebih terperinciKAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS
KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Penelitian
18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha kecil menengah merupakan sebuah unit usaha yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan yang memproduksi suatu produk baik itu barang maupun jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Biaya produksi yang merupakan semua pengeluaran produsen untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Biaya produksi yang merupakan semua pengeluaran produsen untuk menghasilkan sebuah produk baik jasa maupun barang, memiliki peranan penting dalam industri pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode
Lebih terperinciKAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS
KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS SUMBERDAYA YANG DIMILIKI SEPERTI: KAPASITAS MESIN, KAPASITAS
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT SERTA KEBIJAKAN MARK-UP PADA TUNAS G & A TOYS
ANALISIS BREAK EVENT POINT SERTA KEBIJAKAN MARK-UP PADA TUNAS G & A TOYS Nama : Gina Septiani Kelas : 3 EB 18 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar, SE, MMSI. Pendahuluan Latar Belakang Masalah
Lebih terperinci